makalah guinea-bissau

54
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DOSEN : TUTI KURNIAWATY GUINEA-BISSAU PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK, INFORMATIKA, MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN DAN ALAM (FTMIPA) UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI 2015

Upload: nesia-candrakartika

Post on 20-Jul-2015

179 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Guinea-Bissau

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DOSEN : TUTI KURNIAWATY

“GUINEA-BISSAU”

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK, INFORMATIKA, MATEMATIKA DAN ILMU

PENGETAHUAN DAN ALAM (FTMIPA)

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

2015

Page 2: Makalah Guinea-Bissau

i

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME atas rahmat dan

karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Negara “Guinea

Bissau” pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Adapun penulisan makalah ini

dapat terselesaikan berkat bantuan dari segala pihak yang membantu terselesaikannya

makalah ini. Maka dari itu kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Orang Tua dan keluarga dari kami yang telah memberikan dorongan semangat

dan pengertiannya serta doa yang selalu menyertai dalam menyelesaikan tugas

ini.

2. Ibu Tuti Kurniawati selaku dosen pengajar Pendidikan Kewarganegaraan yang

telah memberikan tugas ini sehingga membuka wawasan kami.

3. Semua teman-teman dan sahabat yang mendukung serta memberikan informasi

yang sangat diperlukan dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat

terselesaikan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan mungkin

kesalahan yang tak bisa dihindari karena di luar wawasan kami, maka dari itu kami

mengharapkan sumbangan pikiran, pendapat serta saran-saran yang berguna demi

penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi

pembaca.

Jakarta, April 2015

Penyusun

Page 3: Makalah Guinea-Bissau

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

1. 1. Latar Belakang ................................................................................................... 1

1. 2. Ruang Lingkup Pembahasan .............................................................................. 2

1. 3. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 2

BAB II. PEMBAHASAN ................................................................................................. 4

2.1. Mengenal Guinea-Bissau ................................................................................... 4

2.1.1. Kekayaan Alam ........................................................................................... 7

A. Kacang Mete ................................................................................................... 7

B. Rosewood........................................................................................................ 9

C. Perikanan ...................................................................................................... 11

D. Tambang ....................................................................................................... 12

E. Kekayaan Alam Lainnya .............................................................................. 13

2.1.2. Aktifitas Masyarakat ................................................................................. 14

2.2. Geografi ............................................................................................................ 15

2.3. Ideologi ............................................................................................................. 15

2.4. Sejarah .............................................................................................................. 18

A. Asal Usul Nama Guinea-Bissau ....................................................................... 18

B. Asal Muasal Beradaban .................................................................................... 18

C. Kemerdekaan .................................................................................................... 20

D. Politik ............................................................................................................... 21

2.5. Ekonomi, Sosial dan Budaya ............................................................................ 25

Page 4: Makalah Guinea-Bissau

iii

2.5.1. Ekonomi .................................................................................................... 25

2.5.2. Sosial dan Budaya ..................................................................................... 29

A. Bahasa ........................................................................................................... 30

B. Ras ................................................................................................................ 32

C. Agama ........................................................................................................... 32

D. Hidangan Makanan ....................................................................................... 33

2.6. Pendidikan ........................................................................................................ 35

2.7. Yuridis .............................................................................................................. 37

2.8. Keamanan ......................................................................................................... 38

BAB III. PENUTUPAN .................................................................................................. 43

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 45

LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................................. 47

Page 5: Makalah Guinea-Bissau

1

BAB I. PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Afrika adalah benua terbesar kedua setelah Asia. Benua tersebut

merupakan benua pertama yang dihidupi manusia sebelum akhirnya menyebar.

Setelah mengalami penjajahan, perang saudara dan perpecahan yang masih

menyisakan banyak permasalahan, saat ini benua Afrika terdiri dari beberapa

Negara, salah satunya adalah Negara Guinea-Bissau.

Guinea-Bissau merupakan Negara yang menggunakan sistem

pemerintahan Republik. Seperti beberapa Negara di benua Afrika lainnya. Negara

yang memiliki populasi 1,6 juta jiwa tersebut sejak kemerdekaannya pada tahun

1974 terus-menerus mengalami pergolakan politis. Kondisi politik yang tidak

seimbang dan masih dalam masa pemulihan setelah terjadi banyak konflik internal

serta perang saudara mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan di Guinea

Bissau—dari segi politik, ekonomi dan keamanan lah yang paling dipengaruhi

oleh keadaan.

Negara yang terletak di sebelah barat benua eropa ini memang tidak

dikenal banyak orang. Pertama, mungkin faktor wilayah. Wilayah Negara Guinea

Bissau dapat dikatakan sangat kecil, keberadaannya di ujung pulau pun semakin

tidak terlihat karena dihimpit oleh Negara-negara yang lebih besar di sekitarnya,

seperti Senagal dan Guinea. Untungnya, Guinea-Bissau memiliki akses ke

Samudra Atlantik di sebelah barat wilayahnya yang merupakan anugrah yang

belum tentu didapatkan sebagian Negara di benua Afrika lainnya.

Page 6: Makalah Guinea-Bissau

2

Kedua, Guinea-Bissau bisa digolongkan sebagai negara baru, ia baru

merdeka dari jajahan Portugal pada tanggal 24 September 1973. Namun Portugal

baru mengakui kemerdekaan Guinea-Bissau pada tanggal 10 September 1974,

yang membuat dunia baru mengetahuinya saat itu juga. Seperti kebanyakan

negara Afrika lainnya, Guinea-Bissau termasuk dalam jajaran negara paling

memprihatinkan di dunia, dengan situasi politik yang tidak stabil membuat

kehidupan masyarakat Guinea-Bissau terperosok dalam kesulitan untuk

berkembang mensejahterahkan diri.

1. 2. Ruang Lingkup Pembahasan

Makalah ini akan membahas tentang Negara Guinea-Bissau pada BAB

II, bab pembahasan, yang meliputi sub-bab sebagai berikut :

1) Mengenal Guinea-Bissau

2) Geografi Guinea-Bissau

3) Ideologi Negara Guinea-Bissau

4) Histori (Sejarah) Negara Guinea-Bissau

5) Ekonomi, Sosial dan Budaya Guinea-Bissau

6) Pendidikan di Guinea-Bissau

7) Yuridis Guinea-Bissau

8) Keamanan di Negara Guinea-Bissau

1. 3. Tujuan Penulisan

Ada pun tujuan disusunnya makalah ini, antara lain :

a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

Page 7: Makalah Guinea-Bissau

3

b. Mengenal Guinea-Bissau, menganalisa dan memberikan gambaran kepada

pembaca mengenai Negara Guinea-Bissau.

c. Membangun rasa ingin tahu tentang Negara Guinea-Bissau sehingga

menambah wawasan.

d. Sebagai bahan bacaan yang merangkum informasi umum tentang Negara

Guinea-Bissau.

Page 8: Makalah Guinea-Bissau

4

BAB II. PEMBAHASAN

2.1. Mengenal Guinea-Bissau

Republik Guinea-Bissau yang dalam bahasa inggris diucapkan /ˈɡɪni

bɪˈsaʊ/ dan bahasa Portugisnya : República da Guiné-Bissau, yang diucapkan oleh

native dengan [ʁeˈpublikɐ dɐ ɡiˈnɛ biˈsaw]—adalah sebuah negara yang berada di

benua Afrika bagian Barat.

Wilayahnya berbatasan dengan Senegal di bagian utara dan Guinea di

sebelah selatan dan timur, sedangkan sebelah baratnya bertemu singgung dengan

laut Samudera Atlantik. Dengan kata lain, Negara yang dikenal merdeka pada

1974 itu memiliki pantai yang membuatnya memiliki pemukiman paraa nelayan

di sepanjang pesisir. Meski begitu, perikanan bukanlah satu-satunya mata

pencarian utama, melainkan panen kacang mete pertahunlah yang merupakan

ujung tombak perekonomian mereka.

Letaknya di bagian barat benua Afrika, dengan wilayah yang hanya

seluas 36.125 km² menjadikannya salah satu dari jajaran Negara terkecil. Secara

territorial, Guinea-Bissau meliputi Kepulauan Bijagos (Bissagos) dan pulau-pulau

lainnya di Samudra Atlantik yang berdekatan dengannya.

Nama ibu kota Negara ini adalah Bissau yang sekaligus merupakan satu-

satunya kota besar di Negara Guinea-Bissau.

Guinea-Bissau merupakan Negara yang menggunakan sistem

pemerintahan Republik. Seperti beberapa Negara di benua Afrika lainnya, Negara

Page 9: Makalah Guinea-Bissau

5

yang memiliki populasi 1,6 juta jiwa tersebut sejak kemerdekaannya pada tahun

1974 terus-menerus mengalami pergolakan politis.

Dalam situs resminya, Guinea-Bissau mengaku sebagai sebuah negara

pantai kecil yang berada di selatan Negara Senegal, di mana sebagian besar orang

berbicara dalam bahasa lokal, Creole, bahasa Portugis dan sedikit bahasa Prancis.

Masih di dalam situs resminya, Guinea-Bissau dianggap baik untuk

dijadikan rute wisatawan mancanegara. Perjuangan kemerdekaan dan perang

saudara pada tahun 1998-1999 memang menghancurkan perekonomian Guinea-

Bissau, namun pemerintahan menjamin sarana dan prasarana pariwisata tetap

terjaga. Kendati secara umum sarana dan prasarana masih sangat terbatas, mereka

nampak sedang mengupayakan agar wilayah yang mereka sebut „permata

tersembunyi dari Afrika Barat‟ ini ditemukan oleh pengunjung dari berbagai

negara.

Meskipun memiliki wilayah negara yang relatif kecil, Guinea-Bissau

memiliki kebanggan berupa pantai dan satwa liar yang luar biasa. Selain itu,

Guinea-Bissau juga masih punya tradisi Afrika Barat yang agak kental di

beberapa daerahnya, juga sisa-sisa kolonial Portugis yang ingin mereka jadikan

daya tarik bagi wisatawan.

Letaknya yang berdekatan dengan samudra Atlantik membuatnya

memiliki desa-desa nelayan di pesisir pantai yang, secara menyenangkan,

dikelilingi oleh hutan. Sedangkan bila jauh lebih ke pedalaman, kondisi alam

Negara ini kering dan berdebu, seperti Negara-negara di benua Afrika pada

Page 10: Makalah Guinea-Bissau

6

umumnya. Meski demikian Guinea-Bissau tetap dapat julukan Negara agraris

karena mampu memanen kacang mete yang sangat banyak demi memenuhi

permintaan dunia sekaligus pemasukan Negara melalui ekspor.

Di lepas pantai Guinea-Bissau terdapat kepulauan bernama Kepulauan

Bijagos (the Bijagos Archipelago) yang cukup menawan. Kepulauan itu adalah

rumah bagi sekelompok pribumi di sana. Apa bila di pedalaman Negara Guinea-

Bissau masyarakat gemar berternak dan bertani kacang mete, di kepulauan

Bijagos sudah dapat ditebak bahwa kekayaan lautlah yang mengontrol aktifitas

perekonomiannya.

Guinea-Bissau terkenal sebagai tempat transitnya perdagangan narkoba

dari benua Amerika menuju Eropa. Ia juga sangat dikenal dengan produksi kacang

metenya yang menjadi ujung tombak perekonomian mereka. Makanan laut seperti

berbagai olahan tiram (Oyster) yang disemur, dijadikan sup atau lainnya menjadi

ciri khas menu makanan di negara tersebut.

Sebenarnya Guinea-Bissau memiliki potensi dalam bidang

pertambangan, dengan wilayah yang dinilai sempit, Guinea-Bissau termasuk kaya

akan bauksit, fosfat dan pasir berat. Kurangnya perhatian dan kurang sumber daya

manusia membuat potensi emas satu ini terlantar. Belakangan, potensi tambang

itu sedang dilirik oleh investor internasional yang terpesona dengan kekayaannya.

Tingginya angka kriminalitas dan rendahnya kesehatan di sana menjadi

pertimbangan wisatawan mau pun investor. Seperti yang diketahui secara umum

Guinea-Bissau berada benua Afrika, benua yang menjadi tempat penyakit HIV

Page 11: Makalah Guinea-Bissau

7

AIDS bersarang hingga presentase distribusinya adalah dua puluh persen (20%) di

dunia. Afrika juga dikenal sebagai benua dengan angka kriminalitas yang tinggi,

termasuk Guinea-Bissau.

2.1.1. Kekayaan Alam

Meski wilayahnya cenderung sempit di ujung barat benua Afrika,

Negara Guinea-Bissau memiliki kekayaan alam tersendiri. Kekayaan

tersebut selayaknya menjadi pemegang peran penting dalam

perekonomiannya. Guinea-Bissau adalah salah satu Negara paling kaya di

benua Afrika dalam hal kekayaan alam (Natural Resource).

Tidak hanya yang tenar seperti kacang mete, Guinea-Bissau bahkan

punya beberapa potensi kekayaan alam lainnya yang belum dijamah

investor lokal mau pun asing.

Berikut beberapa sumber kekayaan alam yang dimiliki Guinea-

Bissau, yaitu :

A. Kacang Mete

Kacang Mete (Cashew Nuts) yang berasal dari Guinea-Bissau

adalah salah satu kacang mete yang disebut terbaik di dunia. Tentu saja

berbagai industri makanan mau pun bakery membutuhkan kacang satu ini

sebagai bahan baku. Sehingga tidaklah mengeherankan jika kacang mete

dikatakan sebagai komoditas sumber ekspor terbesar milik Guinea-

Bissau yang mempunyai angka peminat tinggi.

Page 12: Makalah Guinea-Bissau

8

Kacang mete merupakan sumber protein dan serat yang baik.

Lemak yang terkandung dalam kacang mete adalah lemak tak jenuh

tunggal, sehingga baik untuk kesehatan jantung. Selain itu, kacang mete

juga kaya akan kalium, zinc, asam folat, selenium, dan vitamin B. Kalori

yang terkandung dalam kacang mete sangat bervariasi, tergantung dari

bagaimana kacang mete diolah. Kacang mete dianggap sebagai makanan

yang mengandung lemak dan kalori tinggi. Namun jika dikonsumsi

dalam jumlah moderat, kacang mete bisa menjadi snack yang

menyehatkan.

Kacang yang tinggi angka peminatnya itu merupakan

komoditas ekspor terbesar negara ini. Dapat dikatakan kacang mete

menjadi kunci perekonomian karena melimpahnya hasil berkebunan /

pertanian kacang ini. Tidak hanya kacang mete, namun kacang tanah dan

beberapa kacang lainnya juga ditanam. Namun memang hanya kacang

mete yang meroket sukses. Permintaan dunia yang tinggi akan kacang ini

menjadi penyelamat Guinea-Bissau dalam perekonomian karena

memiliki penghasilan lewat ekspor kacang mete.

Namun seperti pada hasil panen lain-lainnya, ada kalanya

panen kacang mete memiliki kendala musim, hama dan penurunan minat

dalam beberapa waktu yang kadang kala membuat petani kacang mete

gigit jari.

Beberapa tahun terakhir kacang mete dari Guinea-Bissau

terlihat laris, terbukti dengan adanya peningkatan kecil sejak tahun 2010.

Angka permintaan dunia akan kacang mete melonjak dan Guinea-Bissau

Page 13: Makalah Guinea-Bissau

9

adalah salah satu Negara yang dapat mensuplainya dengan baik. Walau

pun tahun 2013 permintaan dunia akan kacang mete merosot yang

membuat perekonomian Guinea-Bissau sempat goyah, tapi sampai

sekarang, kacang mete mulai kembali bangkit menjadi komoditas ekspor

yang layak.

Guinea-Bissau tidaklah miskin dalam hal kekayaan alam, ia

memiliki beberapa kekayaan alam lain seperti Rosewood, potensi

perikanan di Samudra Atlantik, ternak dan tambang. Hanya saja

terabaikan oleh pemerintah dan kurangnya sumber daya manusia serta

perhatian Negara benar-benar membuat potensi lainnya cukup

terabaikan. Bila dianalogikan seorang manusia, Guinea-Bissau adalah

orang yang punya banyak potensi namun terlalu fokus dengan

permasalahan dalam dirinya hingga sulit mengembangkan diri.

B. Rosewood

Rosewood atau „Kayu-mawar‟ adalah kayu yang

permintaannya sangat tinggi dari luar negeri terutama Tiongkok.

Beberapa kali, media sempat memberitakan kecurigaan terhadap

Tiongkok mendapat banyak persediaan Rosewood ilegal melimpah dari

hasil pembalakan liar di Guinea-Bissau. Setelah diselidiki, ternyata ada

pengakuan-pengakuan dari para pemuda kuat di Negara kecil Afrika

Barat itu yang mengaku bahwa mereka dibayar apa bila mampu

menebang. Mereka sungguh tidak berpikir panjang dan entah disadari

atau tidak mereka hanya dibayar dengan bayaran yang rendah, bayaran

yang tak sebanding dengan kekayaan yang mereka miliki, Rosewood.

Page 14: Makalah Guinea-Bissau

10

Uang yang mereka dapatkan tak sebanding apa bila mereka mendapatkan

pendapatan dari membudidayakan Rosewood.

Rosewood memang digilai masyarakat Tiongkok karena

mendayakan replika era bertema Dinasti Qing. Kayu yang beraroma

mawar itu memiliki warna agak kemerahan atau marun yang sangat

cantik untuk dijadikan furnitur. Selain aroma dan warna yang

mempesona, Rosewood juga memiliki kepadatan daging kayu yang

cukup solid namun mudah dibentuk hingga membuatnya menjadi salah

satu primadona dalam jenis kayu yang diburu dunia untuk dijadikan

furnitur. Kepadatan daging tersebut juga dinilai sebagai kekuatannya

yang katanya dapat bertahan hingga lima puluh tahun lebih tanpa

gangguan keropos.

Rosewood tercatat sebagai kayu langka yang hanya ada di

beberapa Negara, Guinea-Bissau adalah salah satu Negara yang

beruntung tersebut meski tak semelimpah Negara-negara lain. Tidak

diterangkan dalam media-media terbuka, wilayah sebelah mana di

Guinea-Bissau yang menjadi tempat Rosewood hidup, berapa luas

habitatnya atau seberapa banyak jumlahnya. Berita yang ada di media

hanya menerangkan soal pengiriman Rosewood ilegal dari Guinea-Bissau

ke Tiongkok, pembalakan liar Rosewood di Afrika Barat khususnya

Guinea-Bissau dan seberapa fanatiknya masyarakat Tiongkok akan

Rosewood hingga mau melakukan berbagai cara untuk mendapatkannya.

Apa bila Rosewood benar ada dan masih ada di Guinea-Bissau

setelah penebangan liar dan ilegal yang diberitakan, seharusnya

Page 15: Makalah Guinea-Bissau

11

Rosewood dapat dibudidayakan untuk menjadi salah satu pesona

sekaligus kekayaan alam Guinea-Bissau demi perekonomian dan

kesejahteraan Negara itu sendiri.

C. Perikanan

Samudra Atlantik yang bersentuhan langsung dengan wilayah

bagian barat Guinea-Bissau juga bisa dijadikan potensi. Potensi dalam

hal perikanan yang selayaknya haruslah ada di Negara pantai seperti

Guinea-Bissau.

Memang terdapat pemukiman para nelayan di pesisir pantai

dan kepulauan Bajigos. Mereka tentunya bergantung pada hasil laut

untuk hidup. Potensi perikanan dapat dihitung sebagai kekayaan alam

yang dimilikinya, karena Guinea-Bissau adalah salah satu Negara di

Afrika barat yang punya akses langsung ke pantai atau laut, ia memiliki

akses langsung ke samudra Altantik di bagian barat wilayah negaranya.

Aktifitas nelayan dapat dikembangkan menjadi salah satu

ujung tombak perekonomian selain panen kacang mete. Masyarakat

pesisir pantai yang kebanyakan nelayan menjadikannya sebagai mata

pencarian untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti bahan

pangan dan penyedia bahan baku menu olahan tiram khas mereka.

Menurut media bacaan wisata, makanan laut Guinea-Bissau

yang merupakan olahan tiram seperti semur tiram, sup tiram, tiram

bawang, dan lain-lain adalah keunikan cita rasa yang dimiliki Guinea-

Page 16: Makalah Guinea-Bissau

12

Bissau. Menangkap ikan (fishing) juga popular di Guinea-Bissau selain

berkebun, bertani dan berternak.

Meski secara natural telah berdiri pemukiman nelayan di

pesisir pantai, perikanan dari Negara ini belum menonjol. Guinea-Bissau

masih terlalu fokus pada kacang mete seolah hampir lupa kelebihan

lainnya yang butuh diperhatikan seperti salah satunya adalah potensi

perikanan di Samudra Atlantik ini.

Apa bila pemerintah setempat memerhatikan potensi yang baik

ini. Mungkin perikanan akan menjadi komoditas ekspor selanjutnya

selain kacang mete. Negara-negara di Afrika Barat memang sulit

berkembang dengan berbagai alasan. Perang saudara dan sengketa

wilayah kadang masih terjadi. Belum lagi kondisi kesehatan dan

perekonomian mereka yang sangat memprihatinkan. Politik dan hal-hal

seperti korupsi pun ikut-ikut menjadi sandungan terhadap pengembangan

Negara mereka sendiri yang mempengaruhi segala aspek.

D. Tambang

Di wilayah yang cenderung mungil untuk ukuran sebuah

Negara, Guinea-Bissau memiliki sebuah potensi lain di bidang

pertambangan. Hasil tambang yang diduga berjumlah tak main-main di

tanah Guinea-Bissau itu seperti bauksit, fosfat dan pasir berat.

Menjadikannya kekayaan alam yang kurang perhatian dan terlantar.

Dalam hal pertambangan ternyata Guinea-Bissau termasuk kaya dengan

wiliayah yang kecil.

Page 17: Makalah Guinea-Bissau

13

Sayangnya tidak ada aksi pengembangan dan pemanfaatan

sumber daya alam tersebut. Kurangnya perhatian dan kurang sumber

daya manusia membuat potensi emas satu ini terlantar. Belakangan,

potensi tambang itu sedang dilirik oleh investor internasional yang

terpesona dengan kekayaannya.

E. Kekayaan Alam Lainnya

Dalam situs resminya, www.guinebissaurepublic.com, yang

diduga telah lama tidak diperbaharui tersebut, mereka memiliki halaman

yang memuat daftar kekayaan alam (Natural Source) yang dimiliki

Negara Guinea Bissau. Berikut daftar kekayaan alam yang dicantumkan

dalam situs resmi :

GOLD (emas), DIAMOND (berlian), CALCAIRES, ARGILES

(tanah liat), PIERRES ORNEMENT (batu ornamen), FER PHOSPHATE

(fosfat), PETROLE (minyak), GAS, MANGANESE (manggan, sejenis

bahan kimia), BAUXITE (baujsit), CUIVRE (tembaga), ARGENT WOOD

(kayu perak), RUBBER (karet), URANIUM (uranium, sejenis bahan

kimia), TITANIUM, ELMINITE (sejenis besi titanium beroksida),

RUTILE (rutil), ZIRCONIUM (sejenis unsur kimia, logam perak),

THORIUM (logam radioaktif putih), TUNGSTEN (sejenis bahan kimia),

RARE EARTH ELEMENTS (elemen langka bumi), SAPPHIRE (batuan),

GARNET (batuan), QUARTZ, MAGNETITE, CHROMITE, KYANITE,

MONAZITE, MAIS, SORGHO, MIL, RICE, COTTON (kapas), PALM

OIL, PEANUTS (kacang), CACAO COFFEE, SUGAR CANNE,

Page 18: Makalah Guinea-Bissau

14

TOBACCO, FRUIT, VEGETABLES, BANANA, PINEAPPLE, CASHEW

NUTS, KARITE, TAPIOCA, PASSION FRUIT.

Dengan wilayah yang cenderung kecil, Guinea-Bissau termasuk

kaya akan kekayaan alamnya yang padat. Meski dilanda cobaan bertubi-

tubi, sesungguhnya Guinea-Bissau telah memiliki modal kekayaan alam

yang tak ternilai karena ada dalam tanah mereka sendiri.

Guinea-Bissau masih belum dapat mengembangkan potensi yang

dimilikinya karena terlilit masalah politik internal yang sengit.

2.1.2. Aktifitas Masyarakat

Guinea-Bissau dikatakan Negara agraris meski tanahnya cenderung

kering dan berdebu. Mereka hanya memiliki lahan hijau di pesisir pantai dan

bagian selatan Negara yang merupakan lahan berumput, rawa dan padang

sabana. Tapi itu tak membuat mereka kesulitan untuk bertani. Pertanian

mereka tak lepas dari kacang-kacangan. Seperti yang telah diketahui dunia

bahwa kacang mete adalah ujung tombak perekonomian Negara ini. Di

mana banyak masyarakat yang bergantung padanya.

Jadi, aktifitas utama masyarakat Guinea-Bissau adalah bertani

kacang mete karena memang kacang satu ini menjadi salah satu mata

pencaharian mereka. Selain bertani, mereka pun berkebun, berternak dan

memancing.

Sehubungan dengan data kalau setengah dari masyarakat Guinea-

Bissau adalah Islam, bisa dibilang masuk akal kalau Adzan menjadi

pembeda waktu dan acuan mereka dalam beraktifitas sehari-hari.

Page 19: Makalah Guinea-Bissau

15

2.2. Geografi

Guinea-Bissau, salah satu yang terkecil dan termiskin negara-negara

Afrika Barat, dikelilingi oleh bekas koloni Perancis. Berbagi perbatasan ke utara

dengan Senegal dan ke selatan dengan Guinea, memiliki lahan seluas 13.944 mil

persegi (36.125 kilometer persegi). Medan umumnya datar dan hampir di

permukaan laut, meskipun ada bukit di wilayah tenggara. Muara pasang surut

yang luas yang dikelilingi oleh hutan bakau menembus empat puluh mil ke

pedalaman, di mana hutan hujan pesisir memberikan kesempatan untuk padang

sabana yang jarang.

Bissau sebagai ibu kota negara adalah kota yang relatif besar untuk

ukuran Negaranya yang relatif sempit. Banyak bangunan yang lebih besar

dibangun oleh Portugis. Inti dari kota adalah ibukota kolonial yang direncanakan

dengan bangunan, jalan dan pemandangan dalam gaya modernis. Ibukota

kabupaten yang lebih kecil juga memiliki arsitektur kolonial. Ada bangunan post-

kolonial seperti rumah sakit Cina di Canchungo, tetapi arsitektur sebagian besar

masih khas Afrika Barat. Rumah persegi panjang dengan atap seng dan lantai

beton yang umum di desa-desa dan kota-kota kecil.

Di desa-desa, banyak perumahan masih tradisional dalam bentuk dan

bahan. Lumpur kering dan gubuk jerami melingkar dalam gaya etnis yang berbeda

adalah fitur umum.

2.3. Ideologi

Identitas Nasional : Keberhasilan perjuangan revolusioner menciptakan

rasa yang kuat akan identitas nasional. Identitas nasional yang diperkuat oleh

Page 20: Makalah Guinea-Bissau

16

kekhasan linguistik. Linguistik yang kental dengan bahasa Afrika yang telah

dicampur oleh bahasa kolonial seperti portugis.

Sayangnya, jalan Guinea-Bissau menuju identitas nasional tersandung

oleh berbagai macam cobaan yang bertubi-tubi berikutnya di kemudian hari.

Karena pergolakan yang disebabkan oleh perang untuk pembebasan, sejumlah

besar warga bermigrasi ke negara-negara tetangga dan Eropa. Upaya untuk

meliberalisasi ekonomi dan demokratisasi sistem politik telah menyebabkan

korupsi dan memperburuk kesenjangan kekayaan antara pejabat pemerintah dan

warga.

Akibat fatalnya, status kewarganegaraan telah menjadi isu yang sangat

memprihatinkan. Karena banyak dari mereka berpikir untuk mensejahterahkan

diri sendiri dan keluarga dengan sumber paspor dan surat-surat identitas yang

memungkinkan orang untuk melarikan diri dari bangsa. Dan telah banyak yang

berhasil pindah, namun bagi mereka yang tak memiliki cukup uang akan tinggal

dengan tak punya pilihan. Sedikit dari mereka yang bersih kukuh ingin bertahan

menemani bangsanya untuk maju.

Dari segi bahasa: Sehubungan dengan fakta bahwa mayoritas

masyarakat Guinea-Bissau mengenakan bahasa Krol yang sering kali dikaitkan

dengan etnis minoritas perkotaan karena dianggap mengidentifikasi dirinya

sebagai Cape Verdean (Kepulauan yang berada di wilayah Samudra Atlantik yang

bersentuhan dengan Senegal, tetangga Guinea-Bissau). Hal ini juga menyangkut

bahasa sebagai identitas nasional yang mana ternyata beberapa Negara di sekitar

Guinea-Bissau adalah inspirasi bagi Negara itu sendiri. Lagu-lagu patriotik dan

Page 21: Makalah Guinea-Bissau

17

slogan yang selalu dalam bahasa Krol dan beberapa berita siaran nasioanl juga

mengenakan bahasa yang sama.

Dari segi bendera : Setiap warna yang ada memiliki artinya tersendiri.

Merah untuk darah yang dikerahkan para pahlawan dalam memperjuangkan

kemerdekaan mereka. Emas melambangkan mineral yang melimpah di Negara ini

juga diartikan sebagai matahari yang cerah akan pengalaman Negara. Hijau untuk

hutan yang ditemukan di Negara sekaligus lambang untuk menuju ke arah yang

lebih baik.

Bendera Republik Guinea-Bissau pun tak jauh berbeda dengan Negara

tetangganya, Senegal dan Guinea yang terpengaruh bendera Ghanna. Ia hanya

berbeda posisi warna gabungan dari hijau, emas dan merah. Bendera, dengan

garis-garis horizontal hijau, merah, dan kuning dan hitam bintang di tengah,

mencerminkan perhatian eksplisit untuk menentukan negara dalam hal

pembebasan nasional dan sebagai ringkup Afrika ketimbang etnis.

Selama revolusi, berbagai upaya dilakukan untuk meminimalkan

perbedaan etnis, dan usaha ini tercermin dalam penggunaan luas dari Criou

sebagai bahasa slogan politik dan perayaan patriotik. Sekolah dan jalan yang

dinamai pahlawan revolusi, seperti Domingos Ramos, yang tewas saat memimpin

gerilya batalion pertama yang diselenggarakan.

Dapat disimpulkan, Guinea-Bissau belum memiliki Ideologi yang

independen atau ideologi yang berasal dari pemikiran mereka sendiri. Guinea-

Bissau masih dalam tahap memulihkan kesadaran dari „kehilangan dirinya

sendiri‟.

Page 22: Makalah Guinea-Bissau

18

2.4. Sejarah

A. Asal Usul Nama Guinea-Bissau

Guinea-Bissau dulunya pernah dijelajahi oleh para penjelah dari

Eropa. Para penjelajah Eropa itu menemukan wilayah di Afrika Barat yang

kini dikenal sebagai Guinea-Bissau.

Awalnya, nama “Guinea” digunakan para penjelajah dan pedagang

Eropa sebagai julukan untuk menyebut pantai Afrika Barat. Julukan itu

sebenarnya diadopsi dari istilah bahasa Arab yang artinya “the land of the

blacks” atau “pulaunya orang-orang berkulit hitam”.

Sedangkan “Bissau” untuk “Guinea-Bissau” memiliki cerita yang

berbeda. “Bissau” diambil dari Nama Ibu kota negaranya, “Bissau”

diasumsikan sebagai asal kata dari “Bijagos” yang merupakan sebuah

kepuluan di wilayah Samudra Atlantik-nya Guinea-Bissau. Setelah

menanggalkan kata “Portugal” dari nama negaranya, “Bissau” kemudian

ditambahkan ke nama Negara menjadi “Guinea-Bissau” setelah kemerdekaan

karena ingin menghindari kesalahpahaman dengan Negara tetangga yang

memiliki nama serupa, Guinea.

B. Asal Muasal Beradaban

Pada abad keenam belas, pedagang Eropa telah mendirikan pos

perdagangan permanen sepanjang pantai dan mendorong masyarakat lokal

untuk menyerang tetangga mereka untuk perbudakan. Perdagangan budak

dibuat dan diperkuat perbedaan etnis di wilayah tersebut. Bijagos menjadi

Page 23: Makalah Guinea-Bissau

19

perampok budak terkenal, dan Manjaco dan Papel menghasilkan makanan

untuk pos perdagangan pesisir, bersama dengan barang dagangan, seperti

tekstil bermotif rumit.

Sebelum menjadi Republik Guinea-Bissau seperti sekarang, dulunya

Guinea-Bissau merupakan bagian dari Kerajaan Kaabu, yang juga termasuk

bagian dari Kekaisaran Mali. Bagian dari kerajaan ini dapat bertahan hingga

abad ke-18, sementara beberapa bagian lainnya adalah bagian dari Kekaisaran

Portugal.

Setelah akhir perdagangan budak di pertengahan abad kesembilan

belas, Bijagos dipertahankan kemerdekaannya sampai tahun 1930-an.

Manjaco dan Papel di antara orang-orang pertama di wilayah tersebut untuk

bermigrasi ke Cape Verdean dan Pontas Eropa atau konsesi, untuk berbagi-

tanaman kacang. Mereka aktif dalam perdagangan karet alam pada awal abad

kedua puluh, migrasi ke Senegal dan Gambia. Akhir perdagangan budak

menyebabkan keruntuhan politik dan kekacauan di antara lebih politis

terpusat kelompok Islam di pedalaman. Sebagai faksi pejuang Islam, mereka

juga menyerbu pantai, yang mengarah ke konfrontasi dengan para pedagang

Eropa.

Negara ini mulai sebagai koloni yang terdiri dari wilayah daratan

dan kepulauan Cape Verde. Tidak sampai dekade pertama abad kedua puluh

sebab Portugis mampu mengendalikan wilayah itu. Sampai saat itu, Portugis

telah memerintah hanya orang pesisir dan para sandera Afrika mereka, yang

menguasai persediaan makanan dan air.

Page 24: Makalah Guinea-Bissau

20

Pada tahun 1913 Portugis, di bawah Teixeira Pinto, bersekutu

dengan pasukan Fula bawah Abdulai Injai dan mengalahkan semua kelompok

pesisir. Kemudian divisi dieksploitasi Portugis di antara umat Islam untuk

menghancurkan Injai dan para pengikutnya, menjadi satu-satunya kekuatan di

wilayah tersebut.

Kemudian Guinea-Bissau sempat menjadi bagian dari koloni

Portugal ketika dijajah, yang sempat juga menamakan dirinya Guinea

Portugal pada abad ke-19.

Selama itu, Portugis membangun jalan, jembatan, rumah sakit, dan

sekolah. Pada awal tahun 1960-an pemerintahan mereka ditentang oleh kaum

nasionalis Afrika di bawah kepemimpinan Amilcar Cabral. Pada tahun 1974,

ketika Portugal mengakui kemerdekaan bangsa, pasukan nasionalis telah

mengembangkan infrastruktur politik dan ekonomi yang menyediakan

layanan dasar bagi sebagian besar penduduk setempat.

C. Kemerdekaan

Setelah lepas dari jajahan Portugal, Guinea-Bissau akhirnya

mendapatkan hak kemerdekaannya yang kemudian dideklarasikan pada 24

September 1973. Namun kemerdekaan Guinea-Bissau tersebut baru diketahui

dan diakui dunia setahun kemudian, lebih tepatnya pada tanggal 10

September 1974.

Setelah merdeka dari jajahan Portugal, Guinea-Bissau yang

sebelumnya bernama Guinea Portugal ingin menanggalkan nama Portugal

dari nama negaranya. Namun bila „Portugal‟ dihapus dari Guinea Portugal,

Page 25: Makalah Guinea-Bissau

21

maka nama Negara tersebut menjadi Guinea yang justru sama persis dengan

nama Negara tetangga.

Guinea Portugal akhirnya benar-benar menanggalkan nama Portugal

lalu diganti menjadi Bissau yang menghasilkan nama Guinea-Bissau. Nama

tersebut diambil dari dari ibu kota Negara Guinea-Bissau. Ide penamaannya

pun diputuskan seperti demikian karena untuk menghindari konflik kemiripan

nama dengan Negara Guinea, yang ditakutkan menuai kekeliruan atau

kesalah pahaman dengan Negara tetangga itu.

D. Politik

Seperti yang terjadi di negara-negara Afrika Barat lainnya, Guinea-

Bissau juga menjalani reformasi politik pada tahun-tahun belakangan ini.

Sejak meraih kemerdekaannya pada 1973, Guinea-Bissau memiliki catatan

sejarah politik yang tidak stabil hingga saat ini. Tercatat selama lima tahun

penuh dari masa kemerdekaan, tidak ada satu presiden pun yang berhasil

menyelesaikan periode jabatannya.

Dalam hubungan luar negerinya, masalah sengketa perbatasan

dengan Senegal sering kembali mencuat. Pada bulan April dan Agustus

1990 Presiden Joao Bernardo Vieira memperkenalkan dan menegaskan

pentingnya sistem politik multipartai yang dinilai sebagai satu-satunya cara

bagi kebebasan demokrasi di Guinea-Bissau.

Pada malam 12 April 2012 lalu, para anggota militer Negara

Guinea-Bissau diberitakan terlibat dalam sebuah aksi kudeta dan mereka

menangkap presiden sementara dan calon presiden terdepan. Pihak militer

Page 26: Makalah Guinea-Bissau

22

masih belum mengumumkan pemimpin bagi negara ini pada saat itu yang

menyebabkan pergolakan politik secara dramatis. Meskipun demikian,

mantan Wakil Kepala Staf, Jenderal Mamadu Ture Kuruma telah ambil

peduli akan nasib negara ini dalam masa transisi dan mulai bernegosiasi

dengan pihak-pihak oposan.

Warga Guinea-Bissau mungkin tidak dapat melupakan peristiwa

yang terjadi pada tengah malam menjelang hari Senin (02/03) dengan cepat.

Peristiwa itu diawali dengan terbunuhnya Kepala Staf Angkatan

Bersenjata Tagmé Na Waié dalam sebuah ledakan di markas militer.

Beberapa jam kemudian, sejumlah serdadu mengepung kediaman Presiden

João Bernardo Vieira di jantung ibukota Bissau dan menembaknya.

Sejumlah tentara itu menuding Vieira bertanggung jawab atas kematian

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Batiste Tagmé Na Waié.

Bulan Januari silam Jenderal Tagmé Na Waié menuduh presiden

yang bernama kecil “Nino“ itu bertanggung jawab dalam upaya

pembunuhan Tagmé yang gagal.

Juru bicara militer Zamora Induta menjelaskan posisi militer,

"Telah terjadi pembunuhan terhadap kepala staf, yang menewaskannya.

Untuk itu kami membentuk komisi untuk mengendalikan negara dan

mengembalikan stabilitas. Untuk itu sejumlah personil bersenjata

mengepung kediaman presiden dan telah terjadi apa yang tidak kami

inginkan. Tapi saat ini untung saja situasi kembali normal dan dapat

dikendalikan. Tidak ada tanda-tanda perlawanan.“

Page 27: Makalah Guinea-Bissau

23

Militer sejak lama berselisih paham dengan presiden. Di tahun

2006, Vieira sebenarnya diperkirakan menerima dana dari Senegal supaya

militer Guinea-Bissau dapat memerangi kelompok separatis Gerakan

Casamance. Gerakan ini berambisi memisahkan wilayah Casamance dari

Senegal dan menggunakan wilayah Guinea-Bissau sebagai tempat

persembunyian. Dana dari Senegal sebenarnya dijanjikan Presiden Nino

Vieira sebagai gaji tambahan militer. Tapi, menurut sumber dari lingkungan

militer, gaji tambahan itu tidak pernah diberikan.

Dengan terbunuhnya Nino Vieira, Guinea-Bissau kehilangan

seorang politisi berpengaruh paling besar dalam sejarah politik Guinea-

Bissau sejak kemerdekaan negara itu di tahun 1974. Kudeta silih berganti

mewarnai politik negara kecil di wilayah Afrika barat tersebut.

Di tahun 1980, mantan gerilyawan Vieira berhasil merebut

kekuasaan dengan kudeta. Ia berhasil melewati sejumlah aksi kudeta

terhadapnya. Namun di awal tahun 90an masyarakat internasional semakin

menekan Vieira untuk menerapkan sistem multi partai dan menggelar

pemilihan umum.

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Guinea-Bissau Tagme Na Waie

tewas dalam serangan di markas militer beberapa jam sebelum Presiden

Vieira ditembak.

Di tahun 1994, João Bernardo Vieira memenangkan pemilu dan

resmi menjadi presiden Guinea-Bissau. Walaupun tersebar isu, hasil

pemilihan penentuan dimanipulasi. Perang saudara di akhir tahun 90-an

Page 28: Makalah Guinea-Bissau

24

membuat Vieira melarikan diri ke Portugal. Di tahun 2005, Vieira kembali

memenangkan pemilu yang adil dan kembali menjadi presiden. Hingga

menjelang kematian Vieira dan kepala staf Tagme Na Waie, situasi politik

dan keamanan Guinea-Bissau relatif stabil dan aliran dana bantuan

internasional meningkat.

Guinea-Bissau merupakan salah satu negara termiskin di dunia dan

menjadi transit utama jalur penyelundupan kokain dari Amerika Selatan ke

Eropa.

Uni Eropa, Perhimpunan Negara Berbahasa Portugis CPLP, Uni

Afrika dan bekas penguasa Guinea-Bissau, Portugal, mengecam keras

peristiwa pembunuhan Vieira. Mereka menyerukan militer untuk

menghormati institusi demokrasi. Kepala pemerintahan Guinea-Bissau,

Perdana Menteri Carlos Gomes Junior tetap menjabat posisinya dan

membentuk komisi guna menjelaskan peristiwa tersebut. Menurut

konstitusi, ketua parlemen Guinea-Bissau akan menggantikan presiden yang

meninggal dan pemilihan umum baru harus digelar selambatnya 60 hari

setelahnya.

Sampai saat ini Guinea masih mengarah ke arah di mana dirinya

akan bangkit menjadi Negara berkembang sebelum berusaha maju.

Page 29: Makalah Guinea-Bissau

25

2.5. Ekonomi, Sosial dan Budaya

2.5.1. Ekonomi

Ekonomi Negara ini sangat tergantung pada bantuan asing yang

mendukung birokrasi pemerintah, guru dan tenaga kesehatan, dan militer

besar. Aktifitas ekonomi pada dasarnya pertanian; sebagian besar penduduk

hidup dari apa yang mereka dan tetangga mereka tumbuh. Penduduk desa

bergantung pada dana dari pekerja emigran. Pekerja pemerintah kota bekerja

keras untuk itu, segalanya tetap tergantung pada apa yang tumbuh di desa

mereka atau kerabat untuk makanan. Franc Afrika Barat (CFA) adalah mata

uang yang digunakan.

Karena ketidakstabilan politik dan ekonomi, juga masih dalam tahap

pemulihan dari perang saudara setelah kemerdekaan, maka tidaklah heran bila

Guinea-Bissau termasuk golongan Negara yang paling sulit secara ekonomi

di dunia.

Adanya korupsi dari pihak pemerintahan juga berpengaruh. Namun

Presiden Republik Guinea-Bissau yang sekarang mengaku sedang berupaya

memerangi koruptor untuk menekan jumlahnya.

Perekonomian Negara Guinea-Bissau dulunya cukup tergolong bagus

dan dapat dikatakan kalau Guinea-Bissau, saat itu, sedang melakukan proses

menuju ke arah sukses ketika dibantu oleh IMF (International Monetary

Fund). Namun sayangya proses itu terhambat dan cenderung hancur akibat

Page 30: Makalah Guinea-Bissau

26

perang pada tahun 1998 antara junta militer pimpinan Jendral Ansumane

Mane dengan pasukan pemerintahan yang dibantu oleh Senegal.

Belum lagi kekacauan yang terjadi saat pemilihan presiden yang

ditambah dengan kudeta militer memperburuk keadaan Guinea-Bissau

sehingga sulit menstabilkan ekonomi pada kondisi internal yang kacau.

Akibatnya keadaan ekonomi baik pun sulit diraih karena aspek

perkembangannya terabaikan.

Pendapatan per kapita negara ini tercatat sebagai salah satu yang

terendah di dunia dari sederetan Negara misikin lainnya yang kebanyakan

pun Negara tetangganya sendiri. Di tahun 2013 tercatat pendapatan perkapita

masyarakat Guinea-Bissau adalah sebesar $1.222 atau setara dengan

Rp1.800.000 bila dibandingkan dengan kurs rupiah tahun ini, 2015.

Aktifitas ekonomi yang dinilai melalui GDP (Gross Dosmetic

Product) Guinea Bissau adalah salah satu yang masih terendah di dunia

sekaligus dinilai sebagai salah satu Negara dengan Human Development

Index terendah di dunia. Lebih dari dua per tiga penduduk Guinea Bissau

hidup di garis kemiskinan.

Ekonomi utama Negara ini bergantung pada sektor pertanian. ikan,

kacang mede dan kacang tanah, karena itu semua adalah ekspor utama negara

Guinea-Bissau. Pada suatu periode yang lama, Guinea-Bissau mengalami

ketidakstabilan politik yang kemudian menyebabkan aktivitas ekonomi

Page 31: Makalah Guinea-Bissau

27

tertekan, memburuknya kondisi sosial dan meningkatkan ketidakseimbangan

makroekonomi.

Dampak tidak langsung dari krisis ekonomi nasional Guinea-Bissau,

terutama sempat merasa pendapatan pemerintah dari ekspor dan pengiriman

uang lebih rendah, telah diatasi dengan peningkatan yang kuat dalam

permintaan dunia untuk kacang mete.

Pertanian menempati 12% dari luas total, dimana 38,4% adalah

padang rumput. Hutan memperpanjang di Guinea-Bissau 38,1%. Pendayaan

kacang mete dan kacang-kacangan lainnya mendominasi lahan pertanian mau

pun perkebunan mereka.

Untuk bertahan hidup, masyarakat Guinea-Bissau masih beraktifitas

dengan berternak, semakin banyak hewan ternak yang dimiliki seseorang

semakin kaya pula seseorang itu dinilai. Ini adalah salah satu aktifitas

perekonomian yang positif untuk lokal karena melalui berternak, kebutuhan

pangan sehari-hari dapat terpenuhi. Hasil ternak pun dapat dijual untuk

konsumsi umum mau pun sebagai persediaan bahan pokok makanan untuk

wisatawan lokal.

Sayangnya, lahan peternakan yang tidak begitu banyak dan sulitnya

mendapat pupuk atau bahan pangan hewan ternak yang berkualitas

mempengaruhi kegiatan ekonomi yang satu ini. Masyarakat di sana harus

mandiri karena pemerintahan memiliki urusan yang lebih besar seperti

kondisi politik dan keamanan.

Page 32: Makalah Guinea-Bissau

28

Guinea-Bissau memiliki sumber daya yang potensial, yakni kacang

mete. Sebagian besar omset Negara yang bersandingan dengan samudra

Atlantik ini berasal dari hasil ekspor kacang mete, lalu diikuti perikanan dan

perkebunan atau pertanian kacang-kacangan yang presentasinya jauh lebih

kecil dari kacang mete yang mendominasi kuat.

Pada tahun 2011 pertumbuhan ekonomi di Guinea-Bissau mengalami

sedikit peningkatan yakni sebesar 3,6%, dari pada tahun sebelumnya (2010)

3,0%. Peningkatan tersebut dapat terjadi berkat naiknya harga kacang mete

menjadi lebih tinggi sekaligus angka peminatnya pun bertambah pesat.

Meskipun Guinea-Bissau diduga kaya akan sumber daya mineral

(bauksit, seng, tembaga, fosfat, berlian, dan minyak mentah), sumber daya ini

hampir tidak disadap karena kurangnya sarana keuangan, sehingga aktifitas

perekonomian utama Guinea-Bissau tergantung pada pertanian dan

perikanan. Tanaman kacang mete telah meningkat dalam beberapa tahun

terakhir dan negara ini sekarang menempati urutan keenam dalam produksi

mete. Guinea-Bissau juga memiliki ekspor ikan kecil-kecilan dan makanan

laut bersama dengan sejumlah kecil biji kacang kelapa dan kayu. Beras

adalah tanaman utama dan makanan pokok.

Mata Uang : Communaute Financiere Africaine franc (XOF), di

mana 1USD sama dengan 616.930 XOF, 1EUR sama dengan 655.957 XOF

dan 1GBP sama dengan 909.750 XOF; otoritas yang bertanggung jawab

adalah Central Bank of the West African States. Sebelumnya, Guinea-Bissau

Page 33: Makalah Guinea-Bissau

29

peso (GWP) sempat digunakan. Berikut data GDP yang tercantum secara

internasional.

GDP - purchasing power parity: $1.1 billion

GDP - real growth rate: 7,6%

GDP - per capita: purchasing power parity: $850

GDP - composition by sector:

o agriculture: 54%

o industry: 15%

o services: 31%

Selain itu, Guinea-Bissau juga memiliki proyek konstruksi yang

sedang berjalan dan terus berkelanjutan untuk pembangunan perumahan

swasta dan proyek infrastruktur besar lainnya oleh investor. Meski proyek

konstruksi yang berpotensi menaikan pendapatan Negara itu masih tergolong

sedikit, Guinea-Bissau masih optimis melaksankannya, memperbaiki tata kota

terutama di wilayah wisata dan yang masih asri untuk dipercantik lagi.

Dengan harapan mampun menarik minat wisatawan asing agar pendapatan

Negara terbantu sekaligus membuka lapangan pekerjaan baru bagi penduduk

lokal.

2.5.2. Sosial dan Budaya

Orang berkebangsaan Guinea-Bissau disebut Guinean. Budaya

Guinea sangat berwarna-warni, berkat latar belakang etnis masyarakat yang

beragam. Populasi terdiri dari berbagai suku dengan bahasa yang berbeda,

Page 34: Makalah Guinea-Bissau

30

struktur sosial dan adat istiadat, tetapi Guinea umumnya sangat menerima

perbedaan mereka. Beberapa kelompok lebih menonjol adalah Fula,

Mandinka, Balanta, Papel, Manjaco, dan Mancanha, yang tinggal di berbagai

daerah. Sebagian besar sisa penduduk adalah campuran dari Afrika dan

keturunan Portugis. Ada juga minoritas Cape Verdean.

Musik adalah bagian besar dari kehidupan di Guinea-Bissau. Tradisi

terhubung ke polyrhythmic genre Gumbe. Instrumen yang paling umum

adalah labu, yang sering menyertai tarian berirama kompleks. Selain genre

Gumbe, Tinga dan Tina juga populer, bersama dengan rakyat dan musik

upacara yang digunakan dalam berbagai ritual dan inisiasi. Suara yang

berbeda lainnya di pulau-pulau termasuk Kussunde, Balanta Brosca, Kundere,

dan Mandinga djambadon, yang semuanya dapat didengar di seluruh

Kepulauan Bijagos.

Sampai kedatangan peradaban lain, sebagian besar penduduk

setempat ditaati kepercayaan animisme. Hari ini, bagaimanapun, mayoritas

mempraktekkan Islam, diikuti oleh Kristen dan agama-agama pribumi.

Tradisi sering dipraktekkan dengan sinkretisme tertentu dengan keyakinan

Afrika konvensional dan praktek.

A. Bahasa

Dokumen pemerintahan Guinea-Bissau ditulis dalam bahasa

portuigis. Siswa-siswi dari tahun pertama di sekolah dasar diajarkan

melalui bahasa Portugis. Pejabat Pemerintahan pun berbicara bahasa

tersebut. Namun, hanya sekitar belasan persen dari warga yang fasih

Page 35: Makalah Guinea-Bissau

31

dalam bahasa Portugis. Bahasa sehari-hari masyarakat umum Guinea

Bissau adalah Krol, sebuah bahasa daerah yang sebenarnya berbasis dari

Portugis juga. Hampir semua Guinean yang lahir setelah 1974

menggunakan bahasa Krol.

Meskipun sebagian besar berbicara sebagai bahasa kedua. Krol

dikembangkan di era perdagangan budak, ketika digunakan untuk

komunikasi antara pedagang administrasi Portugis dengan penduduk

pedesaan setempat. Ini Menjadi bahasa utama Cape Verdeans (kepulauan

di Samudra Atlantik yang termasuk wilayah Sanegal, tetangga Guinea-

Bissau), yang adalah keturunan budak Afrika Barat dan ditempatkan di

kantong-kantong pesisir Portugis. Orang-orang ini dipekerjakan oleh

pemerintah di tingkat yang lebih rendah dari birokrasi kolonial dan

terlibat dalam kegiatan komersial lokal. Krol menjadi bahasa nasional de

facto Selama perjuangan pembebasan (1961-1974).

Kebanyakan warga lebih nyaman berbicara bahasa Afrika local,

hampir setengah penduduk adalah monolingual dalam bahasa lokal.

Balanta, Manjaco, dan Papel berbicara bahasa terkait tetapi saling

dimengerti, tidak seperti bahasa yang digunakan di Senegal (sulit saling

mengerti). Bahasa kepulauan Bijagos tidak berhubungan dengan

kelompok tetangga manapun. Bahasa yang dipakai oleh Mandinga dan

Fula memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan kerabat

budaya mereka di negara-negara tetangga.

Dapat disimpulkan: Bahasa resmi yang diakui Negara Guine-

Bissau adalah Bahasa Portugis. Bahasa yang diwariskan dari

Page 36: Makalah Guinea-Bissau

32

penjajahnya, Portugal. Namun biar pun demikian, sekian banyak

populasi masyarakat Guinea-Bissau, hanya empat belas persen (14%)

dari mereka yang berbicara dalam Bahasa Portugis selaku bahasa resmi

Negara Guinea-Bissau. Sementara kebanyakan atau empat puluh empat

persen (44%) masyarakat lainnya berbicara dalam bahasa Kriol, Bahasa

kreol yang sebenarnya masih berbasis Portugal itu menjadi bahasa daerah

di hampir setengah Negara Guinea-Bissau. Sisa presentasenya, yakni

empat puluh dua persen (42%) dari masyarakat Guinea-Bissau berbicara

dalam bahasa Afrika. Ini berhubungan dengan kondisi internal politik

yang mempengaruhi segala aspek termasuk pendidikan sekaligus bahasa

sehari-hari mereka.

B. Ras

. Hampir keseluruhan dari penduduk Guinea-Bissau adalah ras

Afrika. Dengan komposisi suku Balanta sebasar tiga puluh persen (30%),

suku Fula sebesar dua puluh persen (20%), kemudian suku Manjaca

sebanyak empat belas persen (14%), sedangkan presentasi suku

Mandinga mencapai 13% dan suku Papel kemudian tercacat sebanyak

tujuh persen 7% dari keseluruhan penduduk Guinea-Bissau yang

didominasi oleh ras Afrika..

C. Agama

Setengah dari penduduk Guinea Bissau masih menganut

kepercayaan kuno Afrika yang merupakan agama tradisional Afrika,

setengahnya lagi menganut agama Islam yang dibawa oleh suku

Page 37: Makalah Guinea-Bissau

33

pengembara Gurun Sahara berabad-abad yang lalu. Sedangkan Kristen

yang kebanyakan katolik adalah minoritas yang tercatat berpresentase

lima persen (5%) saja dan masih berusaha tumbuh berkembang.

D. Hidangan Makanan

Beras adalah pokok antara masyarakat pesisir. Ini juga

merupakan makanan yang mereka pertahankan untuk nama baik negara,

sekaligus menjadikan negara impor dalam persediaan beras untuk

memberi makan dalam populasi perkotaan.

Millet (tanaman sejenis sereal yang tumbuhnya cepat)

merupakan makanan pokok di pedalaman. Keduanya dilengkapi dengan

berbagai saus yang diproduksi secara lokal yang menggabungkan minyak

sawit atau kacang, tomat, dan bawang dengan ikan.

Masakan Guinea-Bissauan, adalah budaya makanan Guinea-

Bissau, bangsa di pantai barat Afrika, di sepanjang Samudera Atlantik.

Beras adalah makanan pokok warga dekat pantai dan pertumbuhan millet

menjadi bergantungnya warga pedalaman untuk makanan pokok.

Sebagian besar beras yang diimpor dan kerawanan pangan adalah

masalah bagi Guinea-Bissau. Sebagian besar penyebab ketidak stabilan

ekonomi karena kudeta, korupsi dan inflasi. Kacang mete ditanam untuk

ekspor. Kelapa, kacang kelapa, dan zaitun juga tumbuh.

Ikan, kerang, buah-buahan dan sayuran yang biasa dimakan

bersama dengan biji-bijian sereal, susu, dadih dan whey. Portugis

mendorong produksi kacang tanah. Bambara tanah dan Macrotyloma

Page 38: Makalah Guinea-Bissau

34

geocarpum (Hausa kacang tanah), juga tumbuh. Black-eyed peas, juga

merupakan bagian dari diet. Minyak kelapa sawit dipanen.

Hidangan umum meliputi makanan dan minuman: bahan umum

termasuk ubi jalar, ubi jalar, singkong, bawang, tomat dan pisang.

Rempah-rempah, paprika dan cabai yang digunakan dalam memasak,

termasuk Aframomum biji melegueta (lada Guinea).

Untuk perayaan seperti: 12 September hari ulang tahun Amilcar

Cabral, liburan dan festival lainnya termasuk Karnaval di bulan Februari,

Kolonisasi Martyrs Day pada tanggal 3 Agustus, penyesuaian Gerakan

Hari di November, Hari Kemerdekaan pada tanggal 24 September,

Mocidade Hari pada tanggal 1 Desember dan Hari Tahun Baru,

masyarakat biasanya mengadakan hidangan spesial seperti ayam siap

dengan mustard, jeruk dan bawang.

Kebanyakan orang berpartisipasi dalam upacara siklus hidup

yang rumit di mana keluarga dan masyarakat merayakan peristiwa seperti

kelahiran, khitanan, pernikahan, dan kematian. Sebagian besar peristiwa

ini, terutama pemakaman, memerlukan pengorbanan ternak untuk

penyedia bahan baku konsumsi dan sesaji dalam jumlah besar.

Berikut hidangan yang umum di Guinea-Bissau :

Egusi sup adalah sejenis sup kental dengan biji tanah dan

populer di Afrika Barat, dengan variasi lokal yang cukup.

Selain benih, air, dan minyak, sup egusi biasanya berisi

sayuran daun, sayuran lainnya, bumbu, dan daging. Sayuran

Page 39: Makalah Guinea-Bissau

35

daun khas untuk sup egusi termasuk bitterleaf, Celosia dan

bayam. Khas sayuran lainnya termasuk tomat dan okra.

Bumbu khas termasuk cabai, bawang, dan iru (biji

difermentasi). Daging khas termasuk daging sapi, kambing,

ikan, udang, atau lobster.

Fufu : variasi bubur dari tepung, singkong, pisang dan

bermacam-macam lainnya.

Millet couscous : olahan tanaman sejenis gandum atau

sereal.

Dried fish : ikan segar yang segera diawetkan dengan

metode pengeringan.

Green tea : teh hijau yang umum dan mendunia.

Yassa : hidangan terpopuler di Afrika Barat yang sebenarnya

berasal dari Senegal ini merupakan makanan pedas yang

diasinkan terbuat dari ikan atau ayam dan diolah dengan

bawang dan lemon.

2.6. Pendidikan

Tercatat bahwa hanya beberapa belas persen saja warga Guinea

Bissau yang berbicara bahasa Portugis. Padahal bahasa Portugis adalah

bahasa resmi Negara Guinea Bissau. Anak sekolah dasar juga diajarkan

dalam bahasa Portugis. Presentase kecil digunakannya bahasa resmi di

masyarakat menunjukan keadaan pendidikan yang rendah pula.

Page 40: Makalah Guinea-Bissau

36

Tingkatan pendidikan di Guinea-Bissau kurang lebih sama dengan

tingkatan umum di dunia yang meliputi sekolah dasar, sekolah menengah,

sekolah atas dan perguruan tinggi. Sekolah kejuruan pun sudah beberapa kali

dibangun di Negara mungil milik Afrika Barat tersebut.

Seperti di Indonesia, Guinea-Bissau juga punya program wajib

belajar. Mereka mewajibkan masyarakatnya belajar selama tujuh tahun

terhitung sejak usia 7 tahun sampai 14 tahun. Walau pun kebijakan tersebut

telah ditetapkan, hampi lima puluh lima persen (55%) saja dari total

keseluruhan anak-anak di Guinea-Bissau yang menghadiri kelas untuk

belajar. Dan hanya dua puluh lima persen (25%) yang mampu lulus selama

dua tahun berturut-turut. Lalu, angka buta huruf tetap saja tinggi terutama di

kalangan perempuan.

Pendidikan tingkat selanjutnya dapat menyediakan sekolah

menengah selama lima tahun. Sayangnya, beberapa fasilitas di daerah

pedesaan terpencil menjadi sandungan serta guru yang kurang terlatih

menambah hambatan dalam penyampaian pendidikan di Negara ini.

Akibatnya sistem pendidikan hampir sebagian besarnya gagal. Selain

tenaga pengajar yang kurang terlatih, penyuluhan dalam bidang pendidikan

juga masih minim.

Pendidikan tinggi selain sekolah-sekolah guru, perawat dan pelatian

kejuruan, ada beberapa perguruan tinggi baik lainnya yang didirikan pada

tahun 2003, namun hanya berbasis di daerah Bissau. The Amilcar Cabral

Page 41: Makalah Guinea-Bissau

37

University telah ditangguhkan oleh pemerintah karena kesalahan dalam

manajemen keuangan.

Sedikit informasi yang tersedia mengenai program akademik

Universitas Colinas de Boe yang telah meraih penghargaan dari Lerato

selama tiga tahun setelah di resmikan selama lima tahun.

2.7. Yuridis

Dalam ketentuan hukum, Guinea Bissau masuk dalam himpunan Negara-

negara di benua Afrika yang menganut hukum yang sama. Peraturan hukum yang

berseragam ini dimuat dalam bahasa Afrika yang memungkinkan seluruh Negara

dalam benuanya mengerti. Kesamaan aturan hukum telah ditetapkan karena

mengingat belum serempaknya kemandirian yang tercipta atas Negara-negara di

benua Afrika. Hingga dibentuklah himpunan untuk menyamakan aturan hukum

yang berlaku.

Fokus hukum di Guinea Bissau : setelah aksi kudeta pada April 2012 yang

dilakukan oleh militer, aturan hukum hampir sepenuhnya rusak di Guinea-Bissau.

Angka korupsi semakin tinggi mempertinggi korupsi dan memperparah deforestasi

(penggundulan hutan) ilegal dan nakal. Seperti kasus penebangan Rosewood secara

liar yang diberitakan media untuk diekspor ke China.

Hukum di Guinea Bissau juga nampak begitu longgar dengan

keterlaluannya. Belum lepas masalah pembalakan ilegal Rosewood, ternyata

Guinea-Bissau juga dinobatkan sebagai tempat transitnya perdagangan narkoba

yang diterbangkan dari Amerika menuju Eropa.

Page 42: Makalah Guinea-Bissau

38

2.8. Keamanan

Kondisi Guinea Bissau belum pulih dari luka perang saudara. Kondisi

politik yang tidak tangguh juga mempengaruhi segala aspek termasuk keamanan.

Pemerintah nampak kurang memperhatikan atau tidak mampu mengawasi Negara

mungil di kawasan Afrika Barat tersebut.

Guinea-Bissau sendiri masih berselisih soal wilayah negaranya dengan

Negara tetangga seperti Senegal. Kondisi politik internal juga menjadi sandungan

dari segi keamanan. Seperti yang kita ingat belum lama telah terjadi pembunuhan

presiden beberapa tahun lalu yang dilakukan oleh militer. Ini adalah pukulan keras

karena masalah ini benar-benar internal yang mengguncang kepercayaan antara

masyarakat dan aparatur Negara.

Dengan situasi yang demikian, celakanya masyarakat pun kurang bisa

diajak bekerja sama termasuk generasi muda yang mereka miliki. Beberapa kali

diberitakan lewat media bahwa Tiongkok mendapatkan Rosewood (kayu mawar)

dari Guinea-Bissau secara ilegal. Para pemuda Guinea-Bissau yang kuat dan

cekatan dibayar untuk menebang Rosewood yang mereka miliki di tanah mereka.

Mungkin karena kondisi ekonomi yang menyulitkan membuat sebagian

pemuda di sana merasa tak punya pilihan selain jalan pintas yang sebenarnya

merugikan diri sendiri tersebut. Truk-truk pengirim kayu beraroma menawan itu

sering terlihat berkeliaran tanpa ada yang mencurigainya. Sehingga menimbulkan

praduga pengamat dunia bahwa penjualan Rosewood secara ilegal itu dibiarkan

dengan sengaja oleh pemerintah dan militer di sana. Bahkan, pemerintah dan

kepemiliteran mungkin saja ikut andil dalam bisnis ilegal tersebut.

Page 43: Makalah Guinea-Bissau

39

Rosewood adalah salah satu kayu yang permintaannya paling banyak dari

Tiongkok. Kayu beraroma mawar itu memiliki warna daging kemerah-merahan

atau marun yang sangat cantik menawan, kayunya pun dinilai kuat dijadikan

furnitur karena dapat bertahan hingga lima puluh tahun lebih tanpa gangguan

keropos karena kepadatan dagingnya.

Isu keamanan yang dimiliki Guinea-Bissau juga masih ada lagi. Yakni

tentang perdagangan narkoba. Guinea-Bissau berkali-kali dikabarkan menjadi

tempat transit perdagangan narkoba. Narkoba yang diterbangkan dari Amerika

secara ilegal akan singgah sementara di Guinea-Bissau sebagai tempat transit

langganan sebelum akhirnya akan meneruskan perjalanan ilegal tersebut ke benua

Eropa.

Padahal itu sudah menjadi rahasia umum karena berkali-kali masuk dalam

media pemberitaan internasional dan beberapa kali ketangkap basah setelah

sebelumya terus dicurigai. Belum adanya tindak lanjut dari pemerintah Guinea-

Bissau membuat semua orang bertanya-tanya mungkin memang pemerintahan

setempat sengaja membiarkan persinggahan barang dagangan ilegal tersebut

terjadi. Organisasi hukum internasional nampak kurang tegas menegakan hukum

di benua Afrika yang memang terkenal marak akan tindak kriminal. Dan Guinea-

Bissau adalah salah satu Negara yang kurang perhatian dari segi keamanan.

Negara kecil yang malang itu sesungguhnya belum pula terbimbing

dalam bidang keamanan oleh organisasi internasional. Ia yang termasuk dalam

jajaran Negara paling miskin di dunia sebenarnya masih perlu dibimbing karena

masih merangkak berusaha pulih sebelum akhirnya berkembang menyusul

Page 44: Makalah Guinea-Bissau

40

Negara-negara berkembang lainnya. Beberapa bantuan dari organisasi

internasional sempat diturunkan untuk Negara yang kaya akan kacang mete itu,

namun Guinea-Bissau memang masih anak nakal dengan tidak adanya solidaritas

dari pihak internal sehingga beberapa bantuan dari organisasi internasional sempat

dicabut karena tidak nampak berguna.

Karena pemulihan ketertiban konstitusional menyusul pemilihan

parlemen dan presiden pada bulan April dan Mei 2014, situasi di Guinea-Bissau

secara keseluruhan telah positif berkembang. Pada 11 November 2014, National

Assembly (Majelis Nasional) mengaktifkan kembali Commission for

Constitutional Review (Komisi Ulasan Konstitusi), yang akan dipimpin oleh

Majelis Nasional Presiden Cipriano Cassamá. Majelis Nasional juga telah

mengaktifkan kembali proses dialog dan perdamaian nasional, dengan harapan

mengadakan konferensi nasional tentang perdamaian pada tahun 2015.

Pada 13 November 2014, menteri pertahanan membentuk sebuah komite

untuk meninjau daftar personil militer bahwa Sekretariat Permanen untuk Komite

Pengarah Reformasi Sektor Keamanan dipresentasikan pada tanggal 15

September. Secara total, daftar mengidentifikasi banyaknya 2.282 personil yang

akan pensiun selama periode lima tahun, termasuk 753 orang pada tahun pertama.

Daftar nama disertakan sebagai bagian dari usulan paket pensiun bagi militer dan

polisi.

Pada 2 Desember 2014, perbatasan Guinea-Bissau dengan Guinea dibuka

kembali. Dulu ditutupnya perbatasan yang telah berjalan sejak 14 Agustus itu

karena untuk mencegah penyebaran Ebola.

Page 45: Makalah Guinea-Bissau

41

Di tengah keterlibatan internasional baru, pertemuan pertama

International Contact Group di Guinea-Bissau dalam lebih dari dua tahun

diadakan di New York pada 18 November 2014, menyatukan perwakilan hampir

60 negara dan organisasi antar-pemerintah. Contact Group mengeluarkan

communiqué (pernyataan) setelah menyambut reformasi pemerintah direncanakan.

Lebih lanjut mereka mendukung kebutuhan untuk mempertahankan

(ECOWAS) Economic Community of West African States (Masyarakat Ekonomi

Negara Afrika Barat), Security Mission in Guinea-Bissau (ECOMIB) (Keamanan

Misi di Guinea-Bissau), yang ditugaskan untuk melaksanakan Security Sector

Reform (SSK) (reformasi sektor keamanan) dan menjaga keamanan, dan

mengundang Dewan untuk mengkoordinasikan misi dengan mandat UNIOGBIS

(UN Integrated Peacebuilding Office in Guinea-Bissau).

Contact Group juga meminta mitra internasional untuk berpartisipasi

dalam konferensi donor internasional yang akan diselenggarakan di Brussels

(roundtable donor dijadwalkan untuk 26 Maret). Sementara itu, ECOWAS

memperpanjang mandat ECOMIB pada 15 Desember 2014 selama enam bulan

sampai 30 Juni.

Dewan terakhir bertemu pada Guinea-Bissau pada 18 November 2014

dan pada tanggal 25 November, mengadopsi resolusi 2186 memperbaharui

mandat UNIOGBIS. Laporan 19 Januari Sekretaris Jenderal di Guinea-Bissau

termasuk temuan dan rekomendasi dari misi penilaian strategis yang dilakukan

oleh PBB dari 03-14 November 2014 yang diminta dalam resolusi 2157 untuk

memastikan bahwa mandat UNIOGBIS masa depannya sejajar dengan pemerintah

Page 46: Makalah Guinea-Bissau

42

baru yang diprioritaskan. Laporan ini menekankan bahwa hubungan kerja sama

lanjutan antara politik Guinea-Bissau pemimpin-khususnya, presiden, perdana

menteri dan presiden Majelis Nasional, tetap penting diberlakukan untuk

meneruskan proses kemajuan.

Sementara laporan menunjukkan bahwa saat ini mandat UNIOGBIS

tetap relevan, merekomendasikan penguatan peran misi di kantor-kantor yang

baik, dukungan untuk dialog nasional dan proses perdamaian dan koordinasi mitra

internasional dan mobilisasi bantuan internasional. Sekretaris Jenderal tambahan

dianjurkan lebih lanjut memberi dukungan Dewan ECOMIB.

Page 47: Makalah Guinea-Bissau

43

BAB III. PENUTUPAN

Republik Guinea-Bissau adalah salah satu Negara termiskin di Afrika Barat.

Paska kemerdekaan dari Portugis pada 1974, sistem politik negara yang tidak stabil

menyebabkan hampir semua aspek seperti perekonomian dan pendidikan terganggu.

Perekonomian sempat akan stabil sebelum akhirnya perang saudara yang

menghancurkan pada awal akhir abad 19-an.

Hanya 14% dari populasi yang menggunakan bahasa Portugis sebagai

bahasa resmi, sisanya menggunakan bahasa daerah berbasis Portugis, Krol, dan lainnya

menggunakan bahasa Afrika. Hal ini mencerminkan pendidikan yang cukup rendah

karena sistem ajar di Guinea-Bissau saja mengenakan bahasa Portugis.

Agama yang dianut sebagian besar Islam, sebagiannya lagi agama Afrika

kuno (tradisional Afrika) dan sebagian kecil Kristen.

Perekonomian Guinea-Bissau selaku Negara agraris namun kering berdebu,

bergantung pada ekspor kacang mete, meski pun mereka punya kekayaan alam lain

seperti perikanan, rosewood, tambang dan olahan kebun.

Posisinya yang berada di sebelahan dengan samudra atlantik secara natural

membangun pemukiman nelayan termasuk di kepulauan Bijagos.

Hukum yang berlaku di Guinea-Bissau ditentukan oleh himpunan Negara-

negara di Afrika yang menganut hukum yang sama.

Keamanan di Guinea-Bissau bisa dikatakan memprihatinkan karena ada saja

aktifitas ilegal seperti pembalakan rosewood, perdagangan narkoba dan sengketa tanah

antar tetangga. Dalam hal ini, belakangan organisasi internasional menindaklanjuti.

Page 48: Makalah Guinea-Bissau

44

Perkembangan Negara Guinea-Bissau termasuk yang paling lamban dari

jajaran Negara di Afrika. Baik dari segi ekonomi, pendidikan mau pun Human

Resource.

Bantuan yang didatangkan dari organisasi internasional sempat beberapa

kali dicabut karena nampak tidak berguna sebelum akhirnya dunia kembali tidak tega

dan mengulurkan tangan kepada Guinea-Bissau.

Page 49: Makalah Guinea-Bissau

45

DAFTAR PUSTAKA

- Wikipedia, “Guinea-Bissau”, Wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/Guinea-

Bissau [Diakses Rabu 8 April 2015 23:26]

- Admin, “Introducing Guinea Bissau”, Lonely Planet,

http://www.lonelyplanet.com/guinea-bissau#ixzz3Wk37ge3O [Diakses Kamis 9

April 2015 1:03]

- Admin, 2015, “Guinea Bissau profile – Overview”, BBC News,

http://www.bbc.com/news/world-africa-13443186 [Diakses Kamis 9 April 2015

1:07]

- Admin, “Guinea Bissau - Introduction”, Info Please,

http://www.infoplease.com/encyclopedia/world/guinea-bissau.html [Diakses

Kamis 9 April 2015 3:24]

- Admin, 2014, “Rosewood Plunder in Guinea Bissau”, IRIN Africa

Humanitarian News and Analysis,

http://www.irinnews.org/report/100387/rosewood-plunder-in-guinea-bissau

[Diakses Rabu 15 April 2015 10:38]

- Admin, “Country Reports on Human Rights Practices for 2013 – Guinea

Bissau”, U.S. Departement of State,

http://www.state.gov/j/drl/rls/hrrpt/humanrightsreport/index.htm?year=2013&dli

d=220123#wrapper [Diakses Rabu 15 April 2015 11:06]

- Diallo Dr. Madani, 2010, “Gold Exploration of Notheren Guinea Bissau”, PDF

Online of www.didinho.com,

Page 50: Makalah Guinea-Bissau

46

- http://www.didinho.org/Bericht_zum_Abschluss_der_Erkundphase_I.pdf,

[Diakses Kamis 16 April 2015 6:50]

- http://www.bissauinvest.com/?cat=economy [Diakses Kamis 16 April 2015

7:13]

- http://www.securitycouncilreport.org/monthly-forecast/2015-02/guinea-

bissau_11.php [Diakses pada Kamis 16 April 2015 8:56]

- http://www.everyculture.com/Ge-It/Guinea-Bissau.html [Diakses pada Kamis 16

April 2015 9:17]

- http://www.dw.de/presiden-guinea-bissau-tewas-dibunuh/a-4068315 [Diakses

Kamis 16 April 2015 10:41]

- http://www.iexplore.com/travel-guides/africa/guinea-bissau/history-and-culture

[Diakses Kamis 16 April 2015 10:34]

Page 51: Makalah Guinea-Bissau

47

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Gambar Bendera Guinea-Bissau :

Disusun oleh : Irfan Fadhli (201343501456), dan

Nesia Candrakartika (201343501438)

Kelas : R4O

Dikumpulkan : Jumat, 17 April 2015

Dosen : Ibu Tuti Kurniawaty

Page 52: Makalah Guinea-Bissau

48

Kepresidenan Guinea-Bissau sejak 1973 hingga sekarang. :

Periode

Jabatan

Potret Pejabat Afiliasi Catatan

Negara

Bagian

Guinea-

Bissau

Unilateral Deklarasi Kemerdekaan dari Portugal

24

September

1973 - 10

September

1974

Luís Cabral, Ketua Dewan Negara PAIGC

Negara

Bagian

Guinea-

Bissau

Pengakuan Kemerdekaan oleh Portugal

10

September

1974 - 13

Maret

1977

Luís Cabral, Ketua Dewan Negara PAIGC

Republik Guinea-Bissau

(República da Guiné-Bissau)

13 Maret

1977 - 14

November

1980

Luís Cabral, Ketua Dewan Negara PAIGC Digulingka

n tahu 1980

melalui

kudeta

14

November

1980 - 14

Mei 1984

João Bernardo Vieira, Ketua Dewan

Revolusi

PAIGC

/Militer

Periode

pertama

14 Mei Carmen Pereira, Pejabat Presiden PAIGC

Page 53: Makalah Guinea-Bissau

49

1984 - 16

Mei 1984

16 Mei

1984 - 29

September

1994

João Bernardo Vieira, Ketua Dewan

Negara

PAIGC Periode ke-

2;

Digulingka

n melalui

Perang Sipil

Guinea-

Bissau

29

September

1994 - 7

Mei 1999

João Bernardo Vieira, Presiden

7 Mei

1999 - 14

Mei 1999

Ansumane Mané, Ketua Komando

Tertinggi Junta Militer

Mil

14 Mei

1999 - 17

Februari

2000

Malam Bacai Sanhá, Pejabat Presiden PAIGC Periode

pertama

17

Februari

2000 - 14

September

2003

Kumba Ialá, Presiden PRS Digulingka

n melalui

Kudeta

tahun 2003

14

September

2003 - 28

September

2003

Veríssimo Correia Seabra, Ketua

Komite Militer untuk Pemulihan

Ketertiban Konstitusi dan Demokrasi

Militer

28

September

2003 - 1

Oktober

2005

Henrique Rosa, Pejabat Presiden n-p

1 Oktober

2005 - 2

Maret

2009

João Bernardo Vieira, Presiden n-p Periode ke-

3; terbunuh