makalah gtc

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Frakturnya gigi terutama bagian anterior dapat menyebabkan gigi tidak estetis sehingga mengurangi kepercayaan diri dalam berpenampilan dan fungsi pengunyahan.Fraktur gigi kadang- kadang dikenal sebagai gigi retak adalah kondisi gigi memperlihatkan adanya keretakan gigi dimana kondisi disebabkan oleh trauma pada bagian wajah. Umumnya fraktur gigi yang kecil tidak sampai menyebabkan pergeseran gigi maupun perdarahan pada gusi.Fraktur gigi dapat terjadi gigi manapun tetapi cenderung mengenai gigi depan/anterior yang telah permanen.Untuk mengatasi hal tersebut, maka diperlukan pemakaian gigi tiruan untuk mengembalikan estetis yang baik dan fungsi pengunyahan. Gigi tiruan berfungsi untuk meningkatkan kemampuan dalam mengunyah, berbicara dan memberikan dukungan untuk otot wajah. Meningkatkan penampilan wajah dan senyum. Gigi tiruan secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu gigi tiruan penuh ( Full Crown) dan gigi tiruan sebagian (Partial Crown). Gigi tiruan sebagian dapat dibagi lagi menjadi gigi tiruan lepasan /Removable (yang dapat dilepas pasang sendiri oleh pasien) dan gigi tiruan cekat/ Fixed/ GTC (yang disemenkan ke gigi pasien secara permanen). Gigi tiruan cekat atau disingkat dengan GTC diklasifikasikan menjadi dua yaitu 1

Upload: nadya-pratiwi-dh

Post on 30-Dec-2015

408 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

gtc

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Gtc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Frakturnya gigi terutama bagian anterior dapat menyebabkan gigi tidak estetis sehingga

mengurangi kepercayaan diri dalam berpenampilan dan fungsi pengunyahan.Fraktur gigi

kadang-kadang dikenal sebagai gigi retak adalah kondisi gigi memperlihatkan adanya

keretakan gigi dimana kondisi disebabkan oleh trauma pada bagian wajah. Umumnya fraktur

gigi yang kecil tidak sampai menyebabkan pergeseran gigi maupun perdarahan pada

gusi.Fraktur gigi dapat terjadi gigi manapun tetapi cenderung mengenai gigi depan/anterior

yang telah permanen.Untuk mengatasi hal tersebut, maka diperlukan pemakaian gigi tiruan

untuk mengembalikan estetis yang baik dan fungsi pengunyahan.

Gigi tiruan berfungsi untuk meningkatkan kemampuan dalam mengunyah, berbicara dan

memberikan dukungan untuk otot wajah. Meningkatkan penampilan wajah dan senyum. Gigi

tiruan secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu gigi tiruan penuh ( Full

Crown) dan gigi tiruan sebagian (Partial Crown). Gigi tiruan sebagian dapat dibagi lagi

menjadi gigi tiruan lepasan /Removable (yang dapat dilepas pasang sendiri oleh pasien) dan

gigi tiruan cekat/ Fixed/ GTC (yang disemenkan ke gigi pasien secara permanen). Gigi tiruan

cekat atau disingkat dengan GTC diklasifikasikan menjadi dua yaitu crown dan bridge.

Secara keseluruhan gigi tiruan cekat dapat bertujuan untuk mencapai pemulihan kembali

keadaan-keadaan yang abnormal pada pengunyahan, pemugaran dari sebagian atau seluruh

alat pengunyahan termasuk bagian yang mengalami kerusakan, pencegahan terjadinya

kerusakan selanjutnya pada gigi-gigi lainnya dan jaringan lunak sekitarnya, keadaan yang

menjamin keutuhan alat pengunyahan untuk waktu yang selama mungkin.

Gigi fraktur kerusakan karena trauma. Gigi yang fraktur harus dipertahankan untuk

membantu fungsi pengunyahan dan menambah kepercayaan diri terhadap penampilan serta

memberikan estetik yang baik pada gigi.Biasanya jacket crown lebih baik di gunanakan

sesuai dengan kasus yang ada bahwa pasien dengan riwayat pernah menggunakan mahkota

tiruan pada gigi 21namun pasien merasa tidak nyaman dan warna nya berubah serta pada

pada gigi 11 fraktur dan gigi 22 hanya tinggal sisa akar. Sehingga berdasarkan latar belakang

1

Page 2: Makalah Gtc

di atas, kami membahas mengenai kasus gigi tiruan cekat, dengan diawali dalam menegakkan

diagnosa, dan rencana perawatannya.

1.2 Rumusan Masalah

Ny. Ani usia 41 tahun datang ke RSGM dengan keluhan ingin memperbaiki gigi

depan atas yang mengganggu penampilan. Dari anamnesa diketahui gigi depan atas patah

karena kecelakaan 2 minggu yang lalu dan memakai mahkota tiruan sejak 1 tahun yang lalu

tidak nyaman dan ingin dibuatkan gigi tiruan dengan estetik baik. Pemeriksaan intra oral

terlihat gigi 11 fraktur melebihi ½ insisal dengan test vitalitas positif, perkusi negatif, gigi 22

sisa akar dengan perkusi positif dan gambaran radiografis terdapat radiolusen pada periapek,

pada gigi 21 terlihat ada mahkota tiruan yang sudah berubah warna (estetis jelek) engan

perkusi negatif. Dokter gigi ingin membuatkan gigi tiruan cekat dengan estetis yang baik.

-Bagaimana dokter gigi menjelaskan pada pasien tentang gigi tiruan yang akan dibuatkan

untuk dapat mengembalikan estetis?

1. Bagaimana cara membuat GT estetis yang baik pada kasus diatas ?

2. Apakah diagnosa pada kasus gigi di atas ?

3. Apakah rencana perawatan yang dilakukan ?

4. Apakah faktor yang mempengaruhi kegagalan dan keberhasilan pembuatan mahkota

tiruan?

5. Apakah indikasi dan kontraindikasi dari mahkota tiruan tersebut?

6. Apakah manfaaat yang didapat oleh pasien setelah selesai pembuatan mahkota

tiruan ?

1.3Tujuan

1. Mampu membuat GT estetis yang baik pada kasus diatas

2. Mampu mendiagnosa pada kasus gigi di atas

3. Mampu menentukan rencana perawatan yang dilakukan

2

Page 3: Makalah Gtc

4. Mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi kegagalan dan keberhasilan

pembuatan mahkota tiruan

5. Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi dari mahkota tiruan tersebut

6. Mampu memberikan manfaat bagi pasien setelah pembuatan mahkota tiruan.

1.4 Manfaat

Agar mahasiswa mampu memahami dan mengerti penggunaan gigi tiruan sesuai

dengan bahan ajar kuliah prosthodonti dan mengkaitkannya dengan skenario kasus serta

menambah wawasan mahasiswa tentang GTC.

3

Page 4: Makalah Gtc

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Gigi Tiruan

Gigi tiruan adalah bagian prostodonsia yang menggantikan satu atau beberapa gigi

yang hilang atau seluruh gigi asli yang hilang dengan gigi tiruan dan didukung oleh gigi,

mukosa atau kombinasi gigi-mukosa ada yang dapat dan ada yang tidak dapat dipasang dan

dilepas oleh pasien. (Glossary of Prosthodontics ; dalam Rahmawan, 2008))

Gigi tiruan secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu gigi tiruan

penuh ( Full Crown) dan gigi tiruan sebagian (Partial Crown). Gigi tiruan sebagian dapat

dibagi lagi menjadi gigi tiruan lepasan /Removable (yang dapat dilepas pasang sendiri oleh

pasien) dan gigi tiruan cekat/ Fixed/ GTC (yang disemenkan ke gigi pasien secara

permanen). Gigi tiruan cekat atau disingkat dengan GTC diklasifikasikan menjadi dua yaitu

crown dan bridge.

Crown Prosthetic adalah cabang ilmu prothesa yang mempelajari tentang penggantian

gigi asli sebagian atau seluruhnya dengan satu crown pengganti. Crown adalah suatu restorasi

berupa crown penuh atau sebagian dari satu gigi yang terbuat dari logam, porselen, akrilik

atau kombinasi.

Menurut Ewing (1959), indikasi pembuatan GTC yakni antara lain :

1. Gigi sudah erupsi penuh, usia pasien 20-55 tahun.

2. Mempunyai struktur jaringan gigi yang sehat.

3. Oral hygiene baik.

4. Mengganti hanya beberapa gigi yang hilang (1-4 gigi).

5. Kondisi ridge dalam batas normal.

6. Processus alveolaris yang mendukung baik.

7. Gigi abutment tidak malposisi dan mampu menerima tekanan pontic, sedapat

mungkin paralel dan vital.

8. Mempunyai hubungan oklusi dan jaringan periodonsium yang baik.

9. Gigi abutment posisinya sedapat mungkin sejajar dan masih vital.

4

Page 5: Makalah Gtc

10. Pasien tidak mempunyai kebiasaan jelek.

11. Kesehatan umum dan sosial indikasi pasien baik.

12. Merupakan suatu treatment dari kasus-kasus penyakit periodontal.

Sedangkan untuk kontra indikasi GTC adalah :

Pasien terlalu muda atau tua

Struktur gigi terlalu lunak

Hygiene mulut jelek

Gigi yang harus diganti banyak

Kondisi daerah tak bergigi mengalami resorbsi eksisi.

Alveolus pendukung gigi kurang dari 2/3 akar gigi.

Gigi abutment abnormal dan jaringan periodonsium tidak sehat.

Oklusi abnormal.

Kesehatan umum jelek.

Tidak terjalin kooperatif dari pasien dan operator.

Mempunyai bad habit (kebiasaan buruk).

Gigi hipersensitif walaupun sudah dianestesi.

2.2 Mahkota Tiruan

Mahkota tiruan yang menggantikan seluruh jaringan permukaan mahkotagigi, dipasang

secara permanen dengan bahan semen.

2.2.1 Mahkota Tiruan Pasak

Mahkota tiruan yang menggantikan sebagian jaringan permukaan mahkotagigi, dipasang

secara permanen dengan bahan semen

2.2.2 Mahkota Tiruan Tanpa Pasak

Mahkota tiruan yang menggantikan sebagian besar atau seluruh jaringanmahkota gigi dengan

retensi berupa pasak, dipasang secara permanendengan bahan semen ke dalam saluran akar

yang telah dirawat dandipersiapkan

5

Page 6: Makalah Gtc

2.3 Bahan Dasar

2.3.1 Indikasi dan Kontraindikasi

1.    Mahkota tiruan penuhAdalah mahkota tiruan yang menggantikan seluruh jaringan permukaan mahkota gigi, dipasang secara permanen dengan bahan semen Mahkota tiruan penuh dibedakan berdasarkan bahan yang digunakan : Mahkota tiruan penuh akrilika.     Indikasi·       Mahkota tiruan sementara·       gigi depan pada dewasa mudab.     Kontra indikasi·         Tekanan kunyah berat·       pasien alergi akrilikc.      Keuntungan·       Pembuatan mudah dan cepat·       estetik baik·       mudah direparasi bila ada kerusakan·       mahkota tiruan ini ringand.     Kerugian·       Mudah aus·       Mudah berubah warna·       Dapat menimbulkan alergi

2. Mahkota tiruan penuh metala.     Indikasi·       Gigi tidak memerlukan estetis·       gigi yang menanggug beban kunyah besar·       gigi penjangkaran gigi tiruan sebagian lepas  atau pegangan gigi tiruan jembaanb.     Kontra indikasi·       gigi yang memerlukan estetisc.      Keuntungan·       kekuatan baik·       preparasi minimald.     Kerugian·       estetis kurang·       konduktor termis atau elektris·       sukar dibuka atau direparasi

3. Mahkota tiruan penuh porselena.     Indikasi·       hanya untuk gigi depanb.     Keuntungan·       estetis sangat baik·       warnastabil·       tidak mudah aus·       tidak berbau

6

Page 7: Makalah Gtc

·       tidak bereaksi dengan cairan mulutc.      Kerugian·       mudah pecah·       pembuatan sulit

4. Mahkota tiruan penuh kombinasiMahkota tiruan penuh yang dibuat dari bahan logam paduan untuk backing/coping,

sedangkan facing yang umumnya menutupi permukaan bukal aau lanial, dibuat dari

bahan akrilik atau porselen supaya estetis baik

2.4 Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan :

Pengetahuan yang cukup dari operator

Operator mempunyai keahlian, kemahiran, dan keterampilan

Kesediaan penderita menerima perawatan

Sikap/watak penderita

Bahan yang tepat

Faktor yang mempengaruhi kegagalan :

Ketidakmampuan dari operatornya

Kurangnya keahlian, kemahiran serta keterampilan dari operator

Penyampaian informasi yang tidak bias diterima pasien

Sikap pasien yang tidak kooperatif

2.5 Skema

7

Ny.Ani ingin membuat GTC

Page 8: Makalah Gtc

BAB III

PEMBAHASAN8

Pemeriksaan

Objektif

Subjektif

Intra oral

Ekstra oral

Penunjang

Diagnosis

Rencana Perawatan

Awal Akhir

PSA

Mahkota Tiruan Pasak dan tanpa Pasak

Porselen

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan

Page 9: Makalah Gtc

Ny. Ani usia 41 tahun datang ke RSGM dengan keluhan ingin memperbaiki gigi

depan atas yang mengganggu penampilan. Dari anamnesa diketahui gigi depan atas patah

karena kecelakaan 2 minggu yang lalu dan memakai mahkota tiruan sejak 1 tahun yang lalu

tidak nyaman dan ingin dibuatkan gigi tiruan dengan estetik baik. Pemeriksaan intra oral

terlihat gigi 11 fraktur melebihi ½ insisal dengan test vitalitas positif, perkusi negatif, gigi 22

sisa akar dengan perkusi positif dan gambaran radiografis terdapat radiolusen pada periapek,

pada gigi 21 terlihat ada mahkota tiruan yang sudah berubah warna (estetis jelek) dengan

perkusi negatif. Dokter gigi ingin membuatkan gigi tiruan cekat dengan estetis yang baik.

3.1 Terminologi

Anamnesa : data pasien yang diperoleh dari tanya jawab yang meliputi riwayat

penyakit,keluarga,lingkungan,dll yang dapat membantu penegakan diagnosis

Pemeriksaan Intraoral : pemeriksaan dari bagian rongga mulut yang meliputi mukosa

(bibir, mulut, palatum, gingiva) dan gigi

Rencana Perawatan : tahap yang berikutnya dalam proses keperawatan sesudah

pengkajian, diidentifikasi dan disusun menurut prioritasnya

Mahkota tiruan (crown) : bagian dari ilmu gigi tiruan yang

memperbaiki/menggantikan mahkota yang hilang baik gigi yang vital dan non vital.

Estetis : Estetikaadalah rasa indahpadaumumnyadantentangkesenianpadakhususnya

Fraktur :Fraktur dental

ataupatahgigiadalahhilangnyaataulepasnyafragmendarisuatugigiutuh yang

biasanyadisebabkanoleh trauma ataubenturan

Radiografis : gambarandarihasilrontgenfoto

1. Radiolusen : lolosnya sebagian sinar x pada radiografi tampak lebih gelap dari

radiopak

2. Radiopak : lolosnya sebagian sinar x pada radiografi tampak lebih terang(gambaran

putih) dari radiopak

3.2 Analisis Masalah

1. Bagaimana cara mendapatkan GT estetis yang baik pada kasus diatas ?

9

Page 10: Makalah Gtc

Untuk mendapatkan GT estetis yang baik maka digunakan gigi tiruan full crown dengan

porselen dan mahkota tiruan pasak dengan porselen.

2. Apakah diagnosa pada kasus gigi di atas ?

Pemeriksaansubjektif (anamnesa)

IdentitasPasien

Keluhan

a. keluhanutama: keluhan yang pertama kali di

ucapkanpasien,yangmanapadakasusdisebutkankeluhanutamanyaadalahinginmemperbai

kigigidepanatas yang mengganggupenampilan

b. keluhantambahan : Gigi depan atas pasien patah,Mahkota tiruan yang tidak nyaman

dan ingin dibuatkan gigi tiruan dengan estetis yang baik.

Riwayat Dental

Riwayat penyakit keluarga

Pemeriksaanobjektif

A .Pemeriksaan intra oral

Pemeriksaan Intra Oral adalah pemeriksaandaribagianronggamulut 

yangmeliputimukosa(bibir, mulut, palatum, gingiva)

dangigi.Tujuannyamengidentifikasikelainan yang adapadagigidanmulut.

Cara pemeriksaan intra oral :

a. inspeksi

b. sondasi

c. termis

d. perkusi

e. tekanan

f. tesmobilitas

g. palpasi

h. tesvitalitas

10

Page 11: Makalah Gtc

Dari kasus di ataspemeriksaan intra oral nyaadalah :

Pada gigi 11 : fraktur melebihi ½ insisal,tes vitalitas positif,perkusi negatif

Padagigi 21 : mahkotatiruanberubahwarna, vital

Padagigi 22 : radik,perkusipositif

B. Pemeriksaanpenunjang

Adalahpemeriksaan yang membantuataumemperjelaspemeriksaan intra oral

maupunekstraoral.Darikasuskitamengetahui di lakukanrontgenfototerlebihdahulu.

Padakasusterdapatgambaranradiolusenpadaperiapek

DIAGNOSA

18 17 16 15 14 13 12 11 21 2223 24 25 26 27 28

48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38

a. Gigi 11 : fraktur > ½ insisal masih vital (pemeriksaan visual/penglihatan )

b. Gigi 21 : Vital

c. Gigi 22 : Sisa akar dan terdapat abses di periapeks.

3. Apakah rencana perawatan yang dilakukan harus dilakukan?

Rencana Perawatan

Adalahtahap yang berikutnya dalam proses merawat sesudah pengkajian dikerjakan

dan masalah kesehatan telah diidentifikasi dan disusun menurut prioritasnya.Rencana

perawatan dapat di bagi dua yaitu :

A. Rencana perawatan awal

Adalah perencanaan tindakan yang lebih awal dilakukan pada kasus sebelum di

lanjutkan ke rencana akhir untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.11

Page 12: Makalah Gtc

Dari kasus di atas rencana awal yang dilakukan adalah pada gigi 22adalah dilakukan

Perawatan Saluran Akar (PSA)

B. Rencana perawatan akhir

Kelanjutan dari rencan perawatan awal untuk mendapat kan hasil sesuai yang di

inginkan.Dari kasus dapat diketahui rencana perawatan akhirnya adalah :

Gigi 11 di buatkan mahkota tiruan Full crown tanpa pasak dengan porselen

Gigi 21 di buatkan mahkota tiruan full crown tanpa pasak dengan porselen

Gigi 22 di buatkan mahkota tiruan full crown pasak dengan porselen

4. Apakah faktor yang mempengaruhi kegagalan dan keberhasilan pembuatan mahkota

tiruan?

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dari pembuatan mahkota tiruan adalah

Pengetahuan yang cukup dari operator. Jadi operator dapat mendiagnosa dengan tepat

sehingga memperkecil terjadinya kesalahan.

Operator mempunyai keahlian, kemahiran, dan keterampilan juga mempengaruhi

keberhasilan. Keterampilan operator untuk membuat mahkota tiruan sangat diperlukan

karena mempengaruhi kedetailan pembuatan sehingga keestetisan yang baik dapat dicapai.

Selain itu, kesediaan dan keinginan pasien untuk melakukan perawatan juga

berpengaruh terhadap keberhasilan tindakan.

Bahan yang tepat sangat berpengaruh terhadap keestetisan dalam pemakaian mahkota

tiruan.

Faktor yang mempengaruhi kegagalan :

Ketidakmampuan dari operatornya

Kurangnya keahlian, kemahiran serta keterampilan dari operator

Miss communication antara operator dan pasien

Sikap pasien yang tidak kooperatif

5. Apakah indikasi dan kontraindikasi dari mahkota tiruan tersebut?12

Page 13: Makalah Gtc

1.    Mahkota tiruan penuh

Adalah mahkota tiruan yang menggantikan seluruh jaringan permukaan mahkota gigi,

dipasang secara permanen dengan bahan semen

Mahkota tiruan penuh dibedakan berdasarkan bahan yang digunakan :

1. Mahkota tiruan penuh akrilik

a.     Indikasi

·       Mahkota tiruan sementara

·       gigi depan pada dewasa muda

b.     Kontra indikasi

·         Tekanan kunyah berat

·       pasien alergi akrilik

c.      Keuntungan

·       Pembuatan mudah dan cepat

·       estetik baik

·       mudah direparasi bila ada kerusakan

·       mahkota tiruan ini ringan

d.     Kerugian

·       Mudah aus

·       Mudah berubah warna

·       Dapat menimbulkan alergi

2. Mahkota tiruan penuh porselen

a.     Indikasi

·       hanya untuk gigi depan

b.     Keuntungan

·       estetis sangat baik

·       warnastabil

·       tidak mudah aus

·       tidak berbau

·       tidak bereaksi dengan cairan mulut

c.      Kerugian

·       mudah pecah

·       pembuatan sulit

13

Page 14: Makalah Gtc

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

14

Page 15: Makalah Gtc

Dari kasus dapat dilakukan pemeriksaan subjektif dan objektif . Pada pemeriksaan objektif dilakukan

pemeriksaan intra oral,ekstra oral dan penunjang. Dari pemeriksaan tersebut didapatkan diagnosa.

Setelah didapatkan diagnosa kita dapat melakukan rencana perawatan sehingga didapatkan prognosa

yang tepat.

DAFTAR PUSTAKA

A. http://dentalhealthridhafajarnugroho.blogspot.com/2011/10/pemeriksaan-rongga-mulut.html

B. contoh makalah prostodonti tentang gtc - Penelusuran Google

15

Page 16: Makalah Gtc

C. 37709753-GIGI-TIRUAN.pdf

D. http://id.scribd.com/doc/130964515/Gtc

E. Drg Abu Bakar. Kedokterangigiklinis. Quantum. Yogyakarta

F.NarlanSumawinata. KamusKedokterangigi. EGC. Jakarta

G. Glossary of Prosthodontics (dalam Rahmawan, 2008))

16