makalah green

Upload: aprilia-dewi-pramarti

Post on 10-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

green

TRANSCRIPT

  • Konsep Green BuildingTidak Selalu Harus Mahal

    Efek rumah kaca merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit yang

    disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya. Pada dasarnya efek rumah kaca yang

    terjadi karena adanya proses alami di permukaan bumi merupakan hal yang diperlukan, namun

    aktivitas manusia yang tidak bijak dalam penggunaan energi yang berasal dari alam ini lah yang

    membuat efek rumah kaca sebagai salah satu ancaman bagi bumi ini.

    Naiknya konsentrasi gas CO2 dan gas-gas lainnya di atmosfer merupakan penyebab

    terjadinya Efek rumah kaca. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini 95% diakibatkan oleh aktivitas

    manusia. Akibatnya kerusakan alam terus terjadi dan angka kerusakannya setiap tahun terus

    bertambah. Hilangnya kesadaran manusia untuk menghargai dan menjaga alam ini merupakan

    salah satu faktor terbesar pendorong terjadinya kerusakan alam.

    Tindakan manusia yang tanpa mereka sadari telah merusak alam ini kini sudah

    memberikan dampak buruk bagi kehidupan di bumi, yaitu semakin sering terjadinya bencana

    alam banjir, tanah longsor, badai serta perubahan iklim. Di Indonesia, terutama di Jakarta, banjir

    sudah menjadi agenda tahunan bagi kota ini. Berbagai upaya Pemerintah telah dilakukan untuk

    mengatasi kebanjiran di kota ini, namun hingga saat ini masalah itu masih belum dapat diatasi.

    Penyimpangan peruntukan lahan kota, pembangunan tanpa kendali di wilayah hilir dan

    penurunan tanah akibat eksploitasi air oleh industri inilah yang menyebabkan turunnya kapasitas

    penyaluran air sistem sungai yang menyebabkan banjir besar di Jakarta. Terkikisnya lahan

    terbuka hijau di Jakarta menyebabkan air hujan yang jatuh ke permukaan tanah tidak dapat

    diserap dengan baik sehingga air tetap berada diatas permukaan tanah dan terus mencari daerah

    terendah yang berada di atas permukaan tanah. Sementara sebagian besar permukan tanah di

    Jakarta tertutup oleh beton jalan dan bangunan, baik pemukiman maupun bangunan perkantoran.

    Hal tersebut semakin mempersulit air masuk ke dalam tanah. Akibatnya terjadilah banjir di

    setiap tmusim hujan berlangsung. Namun, bencana banjir tersebut tidak menyurutkan warga di

    luar kota Jakarta untuk mencoba peruntungan di kota tersebut.

    Banyaknya penduduk yang melakukan urbanisasi ke kota Jakarta ini menambah jumlah

    penduduk di Jakarta. Oleh karena itu, pembangunan akan perkantoran, mall, apartment, bahkan

  • pemukiman kumuh pun akan terus meningkat, dengan kata lain pembangunan dalam bidang

    konstruksi pun akan terus meningkat. Bidang konstruksi memiliki presentase yang cukup besar

    dalam kerusakan alam. Untuk itu, perlu adanya solusi guna mengurangi dampak buruk dari

    berdirinya sebuah bangunan. Bangunan merupakan wadah dari aktivitas manusia yang ada di

    dalamnya. Dalam hal ini peran Arsitek lah yang sangat dibutuhkan untuk mampu merencanakan

    dan merancang bangunan yang mampu mengubah kebiasaan manusia.

    Salah satu permasalahan kota yang terjadi saat ini adalah penggunaan energi berlebih dan

    berkurangnya cadangan air di bumi. Oleh karena itu, dalam perencanaan sebuah bangunan perlu

    adanya kesadaran untuk mengatasi permasalahan tersebut. Bangunan dengan konsep Green

    Building merupakan salah satu solusinya. Di Jakarta, sudah banyak bangunan-bangunan

    perkantoran yang menerapkan konsep Green Building.

    Konsep Green Building merupakan peminimalisiran penggunaan lahan, air, energi, dan

    sumber daya. Yang dilakukan Green Buildingadalah pendekatan yang lebih cerdas dalam usaha

    penghematan energi, membantu pengguna untuk belajar efisien dengan energi,

    mempertimbangkan dampak dari lahan terbangun terhadap air limpasan dan infrastruktur

    drainase, dan mengurangi limbah dan memaksimalkan penggunaan kembali. Hal-hal tersebut

    bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman bagi hidup manusia

    sehingga produktivitas pun dapat meningkat. Tidak hanya itu, penerapan Green Building

    Concept dapat memberi keuntungan dalam bidang financial, mengurangi krisis energi,

    mengurangi emisi CO2, mengurangi pemanasan global, dan mengurangi dampak perubahan

    iklim.

    Dalam penerapan Green Building terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan, yaitu

    Material Land efficient, Energy efficient, Water efficient, Local & Enviro-friendly Material, dan

    Healthy Indoor Air. Namun, untuk penerapan aspek-aspek tersebut masih banyak masyarakat

    Indonesia yang menganggap bahwa dalam penerapan konsep green membutuhkan proses yang

    rumit, biaya yang cukup besar dan hanya mampu dijangkau oleh kalangan menengah ke atas.

    Anggapan tersebut dapat muncul karena memang saat ini bangunan-bangunan yang telah

    menerapkan konsep Green Building merupakan bangunan perkantoran, apartment, kawasan

    perumahan mewah dan mall.

  • Pada dasarnya konsep Green Building dapat diterapkan dengan mudah, tanpa biaya yang

    mahal dan dapat diterapkan oleh semua kalangan. Pertama-tama hal tersebut dapat kita terapkan

    dengan cara menanamkan keinginan untuk berubah dari sikap boros akan energi menjadi sikap

    yang menghemat energi, sikap yang tidak peduli dengan alam menjadi cinta terhadap alam. Hal

    tersebut dapat diterapkan dimulai dari diri sendiri. Contohnya membiasakan diri untuk

    menghemat air dan listrik dengan cara menggunakan energi tersebut sesuai kebutuhan, medaur

    ulang air, menampung air hujan, mengurangi penggunaan plastik, memanfaatkan sumber daya

    sekitar, mengolah sampah organik menjadi kompos, membiasakan diri untuk menggunakan

    transportasi umum, membudayakan aktivitas jalan kaki, dan lain sebagainya.

    Salah satu contoh nyata pengaplikasian konsep green pada bangunan yang jauh dari hiruk

    pikuk kota terdapat pada Rumah OLI (Ocean of Life Indonesia) yang berada di Pantai

    Watukodok, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.

    Pada Rumah OLI kita dapat melihat kesederhanaan bangunan yang menyatu dengan alam.

    Material yang digunakan pada Rumah OLI merupakan material alami yang berasal dari sumber

    daya alam sekitarnya. Dalam proses konstruksi, warga sekitarpun ikut dilibatkan sebagai pekerja.

    Rumah OLI juga mengembangkan energi terbarukan dari kotoran manusia dan hewan

    dengan cara yang sederhana. Tidak ada limbah di tempat ini karena semua limbah baik limbah

    padat maupun cair mereka daur ulang kembali. Rumah OLI pun menerapkan untuk tidak

    membawa sampah plastic. Apabila kita membawa plastic ke tempat itu maka kita juga harus

    membawanya pulang kembali.

    Semua yang digunakan di Rumah OLI bersifat alami. Makanan dan minuman yang

    dikonsumsi sehari-hari pun semuanya berasal dari tanaman yang mereka tanam sendiri. Kita

    tidak dapat temukan makanan kemasan cepat saji dan minuman-minuman soft drink.

    Penggunaan listik pun juga berasal dari sumber saya alam terbarukan, mereka hanya

    menggunakan sumber listrik dari pln dalam kapasitas yang kecil. Air yang dipakai untuk

    kebutuhan sehari-hari pun berasal dari penampungan air hujan yang kemudian dijernihkan

    dengan kolam-kolam filtrasi.

    Rumah OLI dapat tercipta dan bertahan karena adanya keinginan dan kesungguhan niat

    dari pemiliknya. Jelas terlihat bahwa penerapan konsep green dapat diwujudkan oleh siapapun

  • dan dimanapun jika memang ada keinginan. Penghuni Rumah OLI pun konsisten dengan

    prinsipnya. Mereka tidak hanya menunjukkan bagaimana cara mereka menghargai alam, tapi

    mereka juga membangun kebiasaan untuk terus menghargai alam. Apa yang mereka ambil dari

    alam harus mereka kembalikan dengan cara yang sebaik-baiknya. Terbukti bahwa tanpa

    teknologi modern pun mereka bisa mewujudkan konsep green. Semua kembali pada keinginan

    kita, seberapa komitmen kita untuk berubah demi kelestarian bumi. Alam tidak merusak dirinya

    sendiri, manusialah yang melakukannya. Untuk itu, mulailah menerapkan konsep green dari diri

    kita sendiri. Mulai dan pertahankanlah! Tidak ada hal yang sulit apabila kita melakukannya dari

    hati.