makalah golden rule

5
PENDAHULUAN Dalam hal keagamaan saat ini , walaupun banyak agama yang berbeda – beda tapi dalam semua agama tersebut , memiliki suatu persamaan didalamnya.Yaitu Kaidah Kencana ( Golden Rule) , yang merupakan dasar dari proses perumusan dokumen Global Ethic. Kaidah Kencana ini mencangkup banyak agama tidak hanya agama – agama besar yang ada di Indonesia saja , namun juga agama – agama minoritas yang ada. Dasar terbentuknya dokumen Global Ethic adalah Hans Kung yang merasa ingin mempunyai dasar minimum yang dapat di terima oleh semua orang yang di dasari oleh kesamaan – kesamaan yang terdapat dalam berbagai agama.Dengan akhirnya terbentuk sebuah dokumen dari pertemuan yang diadakan pada tahun 1993 yang berjudul Menuju suatu Etika Global: Suatu Deklarasi Awal. Golden Rule berlaku untuk semua manusia, dengan yang mempunyai iman ataupun yang tidak. Dasar yang berlaku adalah, untuk mendapat perlakuan baik, tentu sebisa mungkin harus berbuat banyak hal baik pada semua orang. Tapi jika mendapat perlakuan yang tidak baik, jangan dibalas dengan hal yang tidak baik juga, karena yang akan terjadi justru keburukan yang lebih panjang dari permasalahan yang dipermasalahkan pada awalnya.. Dokumen Global Ethic ini sangat diminati oleh berbagai masyarakat, yang menginginkan agar dokumen tersebut dapat di terjemahkan ke berbagai bahasa , juga adanya permintaan untuk memperluas referensi yang berhubungan dengan Global Ethic dan Golden Rule . Karena Golden Rule penting untuk kalangan tertentu , banyak masyarakat yang ingin agar adanya seminar tentang Golden Rule.

Upload: caeciliaputry

Post on 26-Dec-2015

102 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Makalah Golden Rule

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Golden Rule

PENDAHULUAN

Dalam hal keagamaan saat ini , walaupun banyak agama yang berbeda – beda tapi dalam semua agama tersebut , memiliki suatu persamaan didalamnya.Yaitu Kaidah Kencana ( Golden Rule) , yang merupakan dasar dari proses perumusan dokumen Global Ethic. Kaidah Kencana ini mencangkup banyak agama tidak hanya agama – agama besar yang ada di Indonesia saja , namun juga agama – agama minoritas yang ada.

Dasar terbentuknya dokumen Global Ethic adalah Hans Kung yang merasa ingin mempunyai dasar minimum yang dapat di terima oleh semua orang yang di dasari oleh kesamaan – kesamaan yang terdapat dalam berbagai agama.Dengan akhirnya terbentuk sebuah dokumen dari pertemuan yang diadakan pada tahun 1993 yang berjudul Menuju suatu Etika Global: Suatu Deklarasi Awal.

Golden Rule berlaku untuk semua manusia, dengan yang mempunyai iman ataupun yang tidak. Dasar yang berlaku adalah, untuk mendapat perlakuan baik, tentu sebisa mungkin harus berbuat banyak hal baik pada semua orang. Tapi jika mendapat perlakuan yang tidak baik, jangan dibalas dengan hal yang tidak baik juga, karena yang akan terjadi justru keburukan yang lebih panjang dari permasalahan yang dipermasalahkan pada awalnya..

Dokumen Global Ethic ini sangat diminati oleh berbagai masyarakat, yang menginginkan agar dokumen tersebut dapat di terjemahkan ke berbagai bahasa , juga adanya permintaan untuk memperluas referensi yang berhubungan dengan Global Ethic dan Golden Rule . Karena Golden Rule penting untuk kalangan tertentu , banyak masyarakat yang ingin agar adanya seminar tentang Golden Rule.

Page 2: Makalah Golden Rule

ISI

“Belajar merasakan perasaan orang lain akan membuat sikap kita menjadi lebih bjaksana.Dalam bersikap terhadap orang asing , bangsa Israel harus mengingat bahwa mereka dulu adalah orang asing di Mesir.Oleh karena itu , mereka tidak boleh bersikap menindas terhadap orang asing”(Keluaran 22:21)

“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum taurat dan kitab para nabi” (Matius 7:12)

Global Ethic juga mempengaruhi Dilema – Dilema Global –Lokal , Kesatuan berbagai agama ,dan juga mempengaruhi spiritualitas dunia ini karena dalam hal tertentu , Global Ethic juga mempengaruhi paradigma Pluralisme. Golden Rule ini juga berhubungan dengan tanggung jawab dan juga hak seseorang sebagai peserta dalam suatu diskusi.

• Buddha – Udana:Varga , 5:18• Kristen – Matthew 7:12• Hindu – Mahabharata 5:1517• Islam – Sunnah

yang dimana dari berbagai ayat tersebut , memiliki inti atau tujuan yang sama , yaitu janganlah menyakiti orang lain agar kita tidak disakiti orang lain atau lakukan apa yang engkau ingin orang lain lakukan kepadamu.Walaupun memiliki arti yang berbeda karena ada yang bersifat negative dan positif , Namun keduanya merupakan sebuah kesatuan . Yang dimana jika pada suatu situasi kita tidak melakukan salah satunya , maka masalah yang kita hadapi tidak akan selesai secara tuntas.

Dari Kaidah yang ada , ada juga yang memilki arti yang berbeda tapi dapat disatukan menjadi satu kesatuan , yaitu suatu keharmonisan dalam kehidupan.Seperti Kaidah Kencana dari Native American dan Sikhisme yang dimana Native berisi tentang hubungan manusia dengan alam dan Sikhisme yang berisi tentang kehadiran Allah dalam relasi antar manusia.

Menurut Hans Kung lewat proposalnya yang bernama A Universal Declaration of Human Responsibilities , bahwa masyarakat menuntut akan hak – hak mereka yang setara dan tidak dapat di ambil oleh siapapun tidak akan tercapai hanya dengan hukum , ketentuan atau perjanjian saja , namun harus membutuhkan sebuah etik global.

Sehingga Global Ethic bisa dipahami dari dua arah penting :1. Kritik atas penekanan yang berat sebelah pada hak dan penyisihan makna dan fungsi

tanggungjawab.2. Pemahaman bahwa sebuah etik global harus mencakup hak dan tanggungjawab secara

bersamaan dan berimbang.

Karena tanpa adanya hak dan kewajiban yang seimbang , seseorang dapat menjadi individualis , bukan invidualis yang mandiri dan bertanggung jawab , namun seorang invidualis yang hanya mementingkan hak – hak mereka sendiri , tapi melupakan kewajiban mereka yang harusnya mereka lakukan di lingkungan mereka.

Etika global berpengaruh terhadap berbagai macam hal yaitu

Page 3: Makalah Golden Rule

Etika global dalam dilema Global-Lokal , yang awal ingin menggunakan system fondasionalisme , yang berarti membuat suatu keyakinan yang menjadi dasar atas semua ilmu-ilmu yang di bangun di atas keyakinan tersebut.Dengan adanya penolakan dari post-modernisme akan adanya penekanan lewat wacana besar terhadap wacana yang kecil . yang kita dapat refleksi dari semua ini adalah kita harus member jawaban terhadap penganut post-modernisme ini , dengan cara pemberian aturan main yang disepakati bersama.

Etika Global dalam pluralisme agama , dimana etika global yang mengumpulkan agama – agama besar , bukan membuat sebuah permusuhan antar satu sama lain , namun setiap agama mempunyai peran dan keunikannya sendiri. Dari perumusan etika global , banyak hal – hal agamais yang terlihat seperti menyangkut “Tuhan” maupun adanya doa , dan adanya dialog-dialog yang unik yang terpengaruh atas global etik.

Etik Global yang mempersatukan Agama-agama didalam satu tempat dengan tujuan yang sama.serta etik global membangun agama untuk hadir dan berkarya bersama – sama di tengah masyarakat , dengan adanya global etik yang agamais terlihat bahwa agama bukan hanya perjumpaan secara intelektual namun juga perjumpaan hati yang penting sebagai unsure untuk berdiskusi.

Saran akan kekurangan atau kendala – kendala yang bersangkutan dengan dokumen global etik adalah 1.Penyebarluasan semangatdan proses etik mengalami kendala karena sangat sedikit literatur berbahasa Indonesia yang membahas tema ini. Dokumen ini sedikit disadari dan diketahui masyarakat luas.Ada beberapa cara yang perlu dilakukan :Penerjemahan dokumen, penerjemahan literatur, penulisan buku yang membahas tentang tema ini, penyelenggaraan seminar etik global, dan penyebarluasan melalui internet.

2.Perlu ditingkatkan usaha merumuskan implementasi dan aktualisasi tema etik global, dalam banyak bidang kehidupan khusus di tingkat lokal.

3. Etik global perlu terus digulirkan, sebagai tema percakapan dari mereka yang terlibat dalam dialog antar iman di berbagai ras dan bidang.

4.Dirasa perlu melakukan studi mengenai tema-tema lain yang melingkari etik global.

5. Secara khusus, gereja-gereja Tuhan di Indonesia perlu menggumuli persoalan ini secara serius.

6. Isu etik global selama ini, telah membangkitkan minat masyarakat dunia, untuk membentuk jaringan dan untuk meneruskan proses pascaparlemen.

7. Para pemeluk agama di Indonesia mulai perlu meningkatkan kebersamaan spiritual ,sebagai bagian dari pergumulan di sekitar tema etik global.

8. Dirasa perlu untuk melakukan studi mendalam, mengenai kaitan etik global dengan pancasila sebagai ideologi bangsa.

9. Dirasa perlu melakukan studi lebih lanjut mengenai nilai-nilai budaya keagamaan yang bisa member sumbangan khas asia dan Indonesia bagi proses pergumulan ini.

Page 4: Makalah Golden Rule

PENDAPAT

Menurut kami Dokumen Global Ethic ini merupakan suatu permulaan atas suatu kesatuan dari keadaan yang pluralisme ini. Dengan adanya golden rule di dalamnya global ethic dapat menjadi sebuah pedoman atau dasar yang dapat di pegang oleh masyarakat agar dapat mencapai suatu keputusan didalam hidupnya secara pribadi ataupun dengan masyarakat.

Secara menyeluruh Global ethic kedepannya dapat digunakan dalam aspek – aspek baru yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Sehingga golden rule yang ada dapat menjadi dasar dalam fondasionalme yang membangun ilmu – ilmu di atasnya.Walaupun masih ada banyak kendala dalam hal Dokumen Global Ethic juga Golden Rule didalamnya ,

Secara mendasar , Global ethic merupakai bingkai kerja manusia dalam segala bidang , karena etika global merupakan unsur penting sebagai landasan untuk berlaku setis dalam bermasyarakat.

Made By Kelompok F-2 [Blok1] Ukrida

2014

KELOMPOK 12Un Gerry Namyu (10201432)Marina DewiUtami (102014038)DickyAlfian Ade Muda (102014094)Linez MSapulette (102014103)Indri Mendila (102014144)Erica Sander (102014196)LynettDawinaTokiu (102014253)