makalah go wifi
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Tugas Akhir mata kuliah
Gelombang Optik dengan judul ”Dampak Gelombang WIFI Terhadap Pengguna”.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak menemui kendala. Namun berkat
bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Untuk
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan.
Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini
untuk kedepannya. Semoga laporan ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Padang, Oktober 2012
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................3
C. Pembatasan Masalah ......................................................................................4
D. Tujuan Penulisan ............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Gelombang WIFI ........................................................................5
B. Konsep Gelombang WIFI………………………………………………… 6
C. Prinsip Gelombang WIFI…………………………………………………. 7
D. Dampak gelombang WIFI terhadap pengguna............................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................10
B. Saran.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................11
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini perkembangan teknologi semakin berkembeng pesat, tidak terkecuali pada
sebuah gelombang. Pembahasan tentang gelombang sangat menarik untuk ditelaah karena
mempunyai hubungan yang dekat dengan kehidupan manusia saat ini. Tentu kita sering
menggunakan WIFI, menonton TV, mendengarkan radio, atau menggunakan ponsel untuk
berkomunikasi, semua peralatan elektronik itu menggunakan gelombang sebagai perambatan
sinyalnya. Gelombang ini dinamakan gelombang elektromagnetik. Seperti apakah gelombang
elektromagnetik, apa contoh gelombang elektromagnetik itu?
Gelombang elektromagnetik yang dirumuskan oleh Maxwell ternyata terbentang dalam
rentang frekuensi yang luas. Sebagai sebuah gejala gelombang, gelombang elektromagnetik
dapat diidentifikasi berdasarkan frekuensi dan panjang gelombangnya, yang kita kenal dengan
spectrum gelombang elektromagnetik. Gelombang radio merupakan salah satu bagian dari
gelombang elektromagnetik.
Pemanfaatan gelombang radio salah satu contohnya adalah pada gelombang WIFI,
Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika
Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan
standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16.
Untuk itu disini kita akan mempelajari lebih rinci tentang apa itu WIFI, ciri-ciri
gelombang WIFI, konsep dari gelombang WIFI, dampak dari gelombang WIFI dalam
kehidupan sehari-hari terhadap pengguananya.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
”Apakah dampak gelombang WIFI dalam kehidupan sehari-hari?”.
3
C. PEMBATASAN MASALAH
Agar pembahasan ini lebih terpusat maka peneliti membatasi masalah pada:
1. Apa yang dimaksud dengan gelombang WIFI?
2. Bagaimana ciri-ciri gelombang WIFI?
3. Bagaima konsep dari gelombang WIFI?
4. Apa dampak dari gelombang WIFI dalam kehidupan sehari-hari terhadap
pengguananya?
D. TUJUAN PENULISAN
1. Sebagai syarat dalam menyelesaikan mata kuliah gelombang optik
2. Sebagai pengetahuan tambahan bagi penulis dan pembaca mengenai WIFI
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gelombang WIFI
Wi-Fi merupakan akronim dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu
sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area
Networks - WLAN) Wi-fi merupakan teknologi yang menggunakan gelombang radio elektro
magnetik rendah, yang sebanding dengan oven microwave, bahkan 100 ribu kali lebih rendah
dari microwave yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11.
Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal
(LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan
seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant
(PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan
hotspot) terdekat.
Disisi lain Wireless atau wireless network merupakan sekumpulan komputer yang saling
terhubung antara satu dengan lainnya sehingga terbentuk sebuah jaringan komputer dengan
menggunakan media udara/gelombang sebagai jalur lintas datanya. Pada dasarnya wireless
dengan LAN merupakan sama-sama jaringan komputer yang saling terhubung antara satu
dengan lainnya, yang membedakan antara keduanya adalah media jalur lintas data yang
digunakan, jika LAN masih menggunakan kabel sebagai media lintas data, sedangkan wireless
menggunakan media gelombang radio/udara. Penerapan dari aplikasi wireless network ini antara
lain adalah jaringan nirkabel diperusahaan, atau mobile communication seperti handphone, dan
HT.
Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan
informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network).
Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada
perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi
kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.
5
Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN
yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial,
Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16
diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita
frekuensi 5 GHz.
B. Konsep Gelombang WIFI
Wi-Fi produk nirkabel menggunakan frekuensi radio untuk transmisi microwave di udara.
Microwave RF sangat mirip dengan radio yang digunakan dalam mobil Anda, hanya pada
frekuensi jauh lebih tinggi.
Frekuensi dan panjang gelombang tidak terpisahkan berhubungan satu sama lain. Seiring
dengan peningkatan frekuensi, panjang gelombang menurun semakin kecil dan sebaliknya.
Frekuensi merupakan tingkat di mana sinyal radio berosilasi dari positif ke negatif. Sedangkan
panjang gelombang merupakan panjang siklus lengkap dari osilasi sinyal radio.
Panjang gelombang ini, tentu saja, ukuran panjang, biasanya dinyatakan dalam metrik
(meter, sentimeter,dan sebagainya). Dan frekuensi adalah penghitung jumlah gelombang yang
terjadi selama mengatur waktu, biasanya per detik. Siklus per detik direpresentasikan sebagai
Hertz (Hz).
Wi-Fi sinyal yang beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz memiliki panjang gelombang rata-
rata sekitar 12 cm. Karena panjang gelombang yang begitu pendek, antena dapat secara fisik
digunakan untuk memperkuat sinyal yang sangat kecil.
Yang umum desain untuk antena adalah untuk membuatnya 1 / 4 dari panjang gelombang
atau kurang panjangnya, yang hampir tidak lebih dari satu inci panjang. Itu sebabnya Wi-Fi
antena dapat melakukan begitu baik meskipun mereka secara fisik sangat kecil. Sebagai
perbandingan, sebuah antena radio mobil jauh lebih lama untuk mendapatkan sinyal yang layak
karena sinyal radio FM yang rata-rata 10 meter.
Panjang gelombang dan panjang antena berbanding lurus. semakin panjang antena,
semakin sinyal bisa diambil dari udara.
Dilain pihak, jaringan yang dominan data lebih banyak digunakan untuk kepentingan
pribadi, baik skala kecil maupun skala besar, dengan komputer sebagai alat komunikasi
utamanya. Jaringan ini bertransformasi menjadi jaringan private yang berbasis teknologi ethernet
6
dan internet protokol. Sekumpulan user (komputer) akan membentuk sebuah jaringan lokal
wireless (W-LAN) sesuai dengan standard IEEE 802.11. Akan tetapi tidak seperti saudaranya
yang dari kabel, W-LAN tidak bertambah besar menjadi W-MAN (metropolitan area network)
dan W-WAN (wide area network), melainkan Cuma meningkatkan kualitas kecepatan aksesnya
(data rate) dan jarak jangkauan, dan dikenal dengan WiFi (wireless fidelity). Tapi dengan
mengubah teknologi modulasi, penggunaan spektrum frekuensi yang lebih tinggi dan
peningkatan sekuriti, WiFi jadi mempunyai banyak varian, dengan standar 802.11 a,b,g,s,n,i.
C. Prinsip Pengoperasian WIFI
Sistem wireless terdiri dari tiga komponen dibutuhkan. Yaitu Sinyal Radio (Radio
Signal),Format Data (Data Format), Struktur Jaringan atau Network (Network Structure).
Sinyal Radio bekerja pada lapisan bawah yang biasa disebut dengan physical layer, atau
lapisan fisik. Lalu Format Data atau Data Format mengendalikan beberapa lapisan diatasnya.
Dan struktur jaringan berfungsi sebagai alat untuk mengirim dan menerima sinyal radio.Saat
akan mengirim data, peralatan-peralatan Wireless tadi akan berfungsi sebagai alat yang
mengubah data digital menjadi sinyal radio. Lalu saat menerima, peralatan tadi berfungsi sebagai
alat yang mengubah sinyal radio menjadi data digital yang bisa dimengerti dan diproses oleh
komputer.
Prinsip dasar yang digunakan pada teknologi wireless ini sebenarnya diambil dari
persamaan yang dibuat oleh James Clerk Maxwell di tahun 1964. Dalam persamaan itu, dengan
gamblang dan jelas Maxwell berhasil menunjukkan fakta bahwa, setiap perubahan yang terjadi
dalam medan magnet itu akan menciptakan medan-medan listrik. Dan sebaliknya, setiap
perubahan yang terjadi dalam medan-medan listrik itu akan menciptaken medan-medan magnet.
Maxwell menjelaskan, saat arus listrik (AC atau alternating current) bergerak melalui kabel atau
sarana fisik (konduktor) lainnya, maka, beberapa bagian dari energynya akan terlepas ke ruang
bebas di sekitarnya, lalu membentuk medan magnet atau alternating magnetic field.Kemudian,
medan magnet yang tercipta dari energy yang terlepas itu akan menciptakan medan listrik di
ruang bebas, yang kemudian akan menciptakan medan magnet lagi, lalu medan listrik lagi,
medan magnet lagi, dan seterusnya, hingga arus listrik yang asli atau yang pertama terhenti.
7
Bentuk energy yang tercipta dari perubahan-perubahan ini, disebut dengan radiasi
elektromagnetik (electromagnetic radiation), atau biasa kita kenal sebagai gelombang radio. itu
artinya, radio dapat di definisikan sebagai radiasi dari energi elektromagnetik yang terlepas ke
udara (ruang bebas). alat yang menghasilkan gelombang radio itu biasa dinamakan transmitter.
lalu alat yang digunakan untuk mendeteksi dan menangkap gelombang radio yang ada udara itu,
biasa dinamakan receiver. Agar kedua alat tadi (transmitter dan receiver) lebih fokus saat
mengirim, membuat pola gelombang, mengarahkan, meningkatkan, dan menangkap sinyal radio,
ke dan dari udara, maka dibantulah dengan alat lain, yaitu antena. berkat persamaan dari
maxwell, transmitter, receiver, serta antena, yang kemudian disatukan dalam semua peralatan
wireless lan itulah, maka komputer bisa berkomunikasi, mengirim dan menerima data melalui
gelombang radio, atau biasa disebut dengan wireless netwok.
D. Dampak pemamfaatan gelombang WIFI
Akhir-akhir ini muncul pula kekhawatiran masyarakat akan bahaya radiasi wifi (wireless
fidelity) atau sering kita kenal dengan teknologi hot spot. Hal ini ditengarai dari temuan
Panorama, program stasiun televisi BBC, Inggris, yang menyimpulkan bahwa tingkat pancaran
radiasi dari perangkat wifi lebih tinggi daripada menara transmisi sebuah operator telepon
selular.
Investigasi ini dilakukan disebuah sekolah di Norwich, Inggris. Dan berdasarkan hasil
pengukuran menunjukkan bahwa kekuatan sinyal wifi di dalam ruang kelas tersebut tiga kali
lebih kuat daripada intensitas radiasi dari menara ponsel. Tetapi hal ini masih dalam perdebatan
di kalangan ilmuwan, menyangkut metode pengukuran yang dilakukan oleh pihak Panorama.
Salah satu yang kontra atas kesimpulan tersebut adalah Prof Challis, Chairman of the Mobile
Telecommunications and Health Research (MTHR), yang mengatakan bahwa daya radiasi yang
dikeluarkan oleh perangkat wifi sangatlah kecil dan berjarak cukup jauh dengan pengguna,
sehingga pengaruh yang ditimbulkan terhadap kesehatan tubuh menyangkut bahaya radiasi
sangatlah tidak berdasar.
Lalu berapa sebenarnya batas aman gelombang elektromagnetik yang mampu diserap oleh
tubuh manusia? Sejauh pengamatan penulis, untuk teknologi wifi, belum ada aturan yang
dikeluarkan seberapa besar ambang batas aman yang mampu diserap tubuh manusia. Sementara
untuk telefon seluler, FCC (Federal Communications Commission) yang merupakan salah satu
8
lembaga independen pemerintah di Amerika Serikat yang umumnya mengatur sistem radio,
telekomunikasi dan penyiaran, telah menetapkan batas maksimal besarnya radiasi yang
diperbolehkan untuk telefon seluler yang dinyatakan dalam SAR (specific absorption rate).
SAR adalah nilai maksimum radiasi yang diserap oleh tubuh per satuan berat. FCC
menentukan besarnya SAR untuk telefon seluler adalah maksimal sebesar 1.6 W/kg. Sementara
negara-negara di Eropa menetapkan bahwa besarnya SAR maksimal adalah 2 W/kg. Berdasarkan
aturan tersebut, maka ponsel yang berada diatas batas ini tidak boleh diproduksi dan
diperjualbelikan. Demikian pula berdasarkan perhitungan energi kuantum (dalam elektron volt-
eV) bahwa pancaran energi ponsel berada pada seper sejuta eV (1.241×10-6 eV), yang
menandakan bahwa pancaran energi yang dihasilkan sangatlah kecil dan relatif aman bila kita
mengabaikan jarak dan intensitas radiasi.
Dibandingkan dengan radiasi telefon seluler, sebagian besar ilmuwan sepakat bahwa
radiasi yang dipancarkan oleh perangkat wifi jauh lebih kecil. Wifi umumnya beroperasi pada
frekuensi 2,4 GHz (gigahertz) dengan daya yang dipancarkan sekitar 0,1 watt dari antena laptop
dan router. Dan daya ini akan terus menurun berbanding lurus dengan jarak. Bandingkan dengan
daya pancar telefon seluler yang berkisar antara 0.6-3 Watt (typical 1 watt pada frekuensi 1,9
GHz).
Kenyataan ini tentu saja secara tidak langsung menyimpulkan bahwa pancaran radiasi yang
ditimbulkan perangkat teknologi ini aman bagi tubuh marusia. Namun, tentu saja kita tidak boleh
mengabaikan intensitas dan jarak pengguna dengan titik akses (access point). Semakin sering
kita bersentuhan dengan radiasi sinyal WiFi ditambah dengan radiasi telefon seluler dan
beberapa perangkat elektronika lainnya dengan intensitas yang cukup tinggi, radiasi
elektromagnetik akan berimbas pada terganggunya keseimbangan tubuh.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa begitu besar peranan gelombang
WIFI yang bermanfaat dalam kehidupan kita sehari-hari, tanpa kita sadari keberadaannya.
B. Saran
Supaya lebih memahami tentang gelombang WIFI ini, disarankan pada pembaca
mencari referensi lain yang menyangkut dengan materi yang ada pada makalah ini. Semoga
para pembaca memahami dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://blogku--inspirasiku.blogspot.com/2011/09/klasifikasi-jaringan-komputer.html
http://ee.unila.ac.id/index.php/component/content/article/57-weds-knowledge/153-klasifikasi-generasi-komunikasi-nirkabel.html
http://esrt2000.50megs.com/cara_kerja_jaringan_tanpa_kabel_.htm
http://www.jombangkab.go.id/SatKerDa/page/1.2.4.1/Page2918.htm
http://doelsysgue.blogspot.com/2009/12/konsep-teknologi-wifi-dan-hotspot.html
http://networkingpeopletogether.blogspot.com/2011_12_01_archive.html
http://ahd1at.blogspot.com/2011/02/wifi-toy.html
http://armie.wordpress.com/2011/01/11/benarkah-radiasi-sinyal-wifi-berbahaya/
http://memantau.blogspot.com/2012/03/dampak-negatif-sinyal-wi-fi.html
11