makalah globalisai

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa kini, kehidupan manusia di abad dua puluh semakin modern dan canggih disebabkan oleh kemajuan di seluruh bidang terutama kemajuan teknologi d Pesatnya kemajuan ini seiring dengan kebutuhan perkembangan zaman. Batas ruang da tidaklah menjadi penghalang dalam mencari informasi yang diinginkan. Setiap hal a terjadi di belahan dunia mana pun dapat kita saksikan secara langsung tanpa harus Fenomena semacam ini biasa kita kenal dengan istilah globalisasi. lobalisasi adalahprosespenyebaran unsur !unsur baru, khususnyayang menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak dan elektronik. Pengertian globalis bahasa adalah global dan sasi. lobal adalah mendunia dan sasi adalah pengertian globalisasi menurut bahasa ini digabungkan menjadi #proses sesuatu yang mendunia#. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyar dunia. $acana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkemba pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. lobalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai sudut pandang. Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagai proses pengecilan dunia atau menjadikan dunia seb layaknya sebuah perkampungan kecil. Sebagian lainnya menyebutkan bahwa globalisas upaya penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Pen dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker %&''() adalah bahwa globalisa koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang semakin mengarah ke berba seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita. Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai dengan kemajuan bidang t informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi. Dari k bidang ini kemudian memengaruhi sektor!sektor lain dalam kehidupan, seperti b ekonomi, sosial, budaya dan lain!lain. *ontoh sederhana yaitu, dengan te parabola, dan tele+isi orang di belahan bumi mana pun akan dapat mengakses berit dunia yang lain secara cepat. al ini menimbulkan interaksi antarmasyarakat dunia yang akhirnya akan saling memengaruhi satu sama lain terutama pada kebudayaan. 1

Upload: mega29

Post on 06-Oct-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tentang globalisasi

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANGDewasa kini, kehidupan manusia di abad dua puluh semakin modern dan canggih disebabkan oleh kemajuan di seluruh bidang terutama kemajuan teknologi dan informasi. Pesatnya kemajuan ini seiring dengan kebutuhan perkembangan zaman. Batas ruang dan waktu tidaklah menjadi penghalang dalam mencari informasi yang diinginkan. Setiap hal apa saja yang terjadi di belahan dunia mana pun dapat kita saksikan secara langsung tanpa harus beranjak. Fenomena semacam ini biasa kita kenal dengan istilah globalisasi.Globalisasi adalah proses penyebaranunsur-unsurbaru, khususnya yang menyangkut informasisecara mendunia melalui media cetak dan elektronik. Pengertian globalisasi menurut bahasa adalah global dan sasi. Global adalah mendunia dan sasi adalah proses. Jadi, apabila pengertian globalisasi menurut bahasa ini digabungkan menjadi "proses sesuatu yang mendunia". Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai sudut pandang. Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagai proses pengecilan dunia atau menjadikan dunia sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kecil. Sebagian lainnya menyebutkan bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Pengertian lain dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang semakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita.Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai dengan kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi. Dari kemajuan bidang ini kemudian memengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Contoh sederhana yaitu, dengan teknologi internet, parabola, dan televisi orang di belahan bumi mana pun akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain secara cepat. Hal ini menimbulkan interaksi antarmasyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan saling memengaruhi satu sama lain terutama pada kebudayaan. Merambahnya budaya asing ke Indonesia melalui media massa (elektronik, cetak) serta media dunia maya (internet) sangat memengaruhi perkembangan budaya Indonesia. Proses saling memengaruhi adalah hal yang wajar dilakukan dalam interaksi antarmasyarakat. Melalui interaksi dengan masyarakat negara lain, bangsa Indonesia telah mengalami proses dipengaruhi dan memengaruhi. Pada hakikatnya bangsa Indonesia juga sama dengan bangsa lain, berkembang karena adanya pengaruh-pengaruh dari luar. Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak luar. Hal inilah yang terjadi dalam proses globalisasi. Namun, gencaran globalisasi yang seakan-akan tak dapat dihindari kehadirannya membuat eksistensi kebudayaan nasional menjadi sangat mengkhawatirkan. Padahal Indonesia dikenal oleh mata dunia sebagai negara yang kaya budaya, mempunyai keanekaragaman dalam berbagai hal seperti upacara adat, rumah adat, hukum adat, tarian daerah, bahasa, suku, musik tradisional, pakaian daerah, dan lain-lain. Kekayaan budaya lokal inilah yang menjadi salah satu identitas bangsa. Selain menjadi kebanggaan, hal ini sekaligus menjadi tantangan kita sebagai rakyat Indonesia untuk mempertahankan, melestarikan, dan melindungi semua budaya ini agar dapat kita wariskan lagi kepada generasi selanjutnya. Hal ini sangat penting agar generasi saat ini dan generasi yang akan datang dapat menggali nilai-nilai budaya yang ada untuk dapat dipelajari dan lebih mengenal jati diri bangsa sendiri.Seiring perkembangan zaman, pola hidup dan pola pikir masyarakat berubah menjadi lebih modern. Derasnya budaya asing yang masuk melalui globalisai tanpa dilakukan penyaringan terlebih dahulu mengakibatkan budaya asing mendominasi di Indonesia sehingga budaya lokal terlupakan. Budaya asing mungkin dianggap lebih praktis, modern, dan tidak kuno dibandingkan dengan budaya lokal Indonesia. Faktor lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negaranya.

Kekurangan ilmu pengetahuan akan kekayaan budaya bangsa dan cinta tanah air pada bangsa sendiri menyebabkan goyahnya keberadaan budaya nasional dalam jiwa rakyat Indonesia. Pesatnya laju teknologi informasi atau teknologi komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh, sekaligus juga alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat luas. Akibatnya masyarakat tidak tertarik lagi menikmati berbagai seni pertunjukan tradisional yang sebelumnya akrab dengan kehidupan mereka.Kita memang tidak bisa menghentikan arus globalisasi yang sudah mendunia, tetapi setidaknya kita dapat memilih dan menyesuaikan hal mana yang bisa diambil dan sesuai dengan bangsa kita tanpa meninggalkan budaya nasional bangsa Indonesia. Dengan globalisasi ini juga bangsa kita berusaha berkembang menjadi negara maju. Banyak keuntungan yang negara Indonesia dapatkan dari proses globalisasi ini agar kita menjadi negara yang selalu mengikuti perkembangan zaman dalam berbagai aspek kehidupan. Kita tidak perlu mengikuti budaya barat yang lebih modern, percaya dirilah bahwa budaya bangsa kita juga sangat membanggakan. Sungguh miris melihat kenyataan yang ada. Budaya Indonesia yang sangat unik dan kaya akan keanekaragamannya semakin pudar serta terkikis. Jika hal ini dibiarkan terus-menerus akan membuat keragaman budaya lokal Indonesia tenggelam di tengah maraknya budaya asing yang mendominasi. Relakah kita mengorbankan budaya bangsa kita dan lebih memilih budaya bangsa lain? Di manakah rasa nasionalisme yang mengaku cinta tanah air? Itulah yang menjadi dasar bagi penulis untuk mengangkat topik ini ke dalam karya tulis ilmiah.1.2 RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut.1) Apa itu pengertian globalisasi dan budaya?2) Bagaimana pengaruh yang ditimbulkan peradaban global terhadap eksistensi kebudayaan nasional?3) Faktor-faktor apa saja yang mendorong timbulnya globalisasi budaya ?4) Bagaimana upaya pencegahan dan penanggulangan memudarnya budaya Indonesia?

1.3 TUJUAN PENULISANBerdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, dapat dirumuskan tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini sebagai berikut.1. Untuk mengetahui pengertian globalisasi dan budaya.2. Untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan peradaban global terhadap eksistensi kebudayaan nasional.3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menimbulkan globalisasi budaya.4. Untuk mengetahui upaya pencegahan dan penanggulangan memudarnya budaya Indonesia.

1.4 MANFAAT PENULISANDari penulisan karya tulis ilmiah ini diharapkan para pembaca dapat mengambil ilmu dan pelajaran tentang pengaruh peradaban global terhadap kebudayaan nasional Indonesia serta sadar akan bahaya dari dampak negatif globalisasi yang menyerang kekayaan budaya bangsa jika tidak ditanggapi secara serius. Pembaca senantiasa menjaga, melindungi, dan melestarikan keragaman budaya Indonesia yang luar biasa kaya ini agar tetap menjadi karakter bangsa yang tak tergantikan. Semua pengaruh dari budaya luar yang masuk ke Indonesia bisa di filter terlebih dahulu, kemudian diambil hal positifnya yang sesuai dengan budaya bangsa kita. Setelah itu, bisa dilakukan penerapan berbagai upaya seperti yang terdapat dalam karya tulis ilmiah ini sebagai upaya kita untuk menjaga budaya nasional tetap utuh dan tidak terjadi gegar budaya.

1.5 METODE PENULISANPenulisan karya tulis ilmiah ini dilakukan dengan menggunakan kajian pustaka yang ada dan analisis dilakukan secara kualitatif terhadap berbagai sumber informasi yang dijadikan bahan penelitian berkenaan dengan topik karya tulis ilmiah. Analisis ini menonjolkan pembahasan materi secara rinci dengan mengumpulkan hasil kajian pustaka yang dilakukan sehingga terbentuk rangkaian informasi yang bermanfaat dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini.

BAB IIPENGARUH PERADABAN GLOBAL TERHADAP KEBUDAYAAN NASIONAL2.1 Pengertian Globalisasi.Pengertian globalisasi menurut wikipedia.Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.

Pengertianglobalisasimenurut bahasa adalah global dan sasi. Global adalah mendunia dan sasi adalah proses, jadi apabila pengertian globalisasi menurut bahasa ini digabungkan menjadi "proses sesuatu yang mendunia".Adapun pengertian globalisasi menurut para ahli, antara lain.1. Thomas L. Friedman :Globalisasi memiliki dimensi ideologi dan teknologi. Dimensi ideologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.2. MalcomWaters:Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting yang terjelma di dalam kesadaran orang.3. Emanuel Ritcher :Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi ke dalam salingketergantungan dan persatuan dunia .4. Achmad Suparman :Globalisasi adalah sebuah proses menjadikan sesuatu benda atau perilaku sebagai ciri dan setiap individu di dunia initanpadibatasi oleh wilayah .5. Martin Albrown :Globalisasi menyangkut seluruh proses dimana penduduk dunia terhubung ke dalam komunitas dunia tunggal, komunitas global.

2.2 Pengertian Budaya.Budaya atau yang dikenal dengan kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu kata buddhayah. Kata buddhayah adalah bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti sebagai hal hal yang berkaitan dengan budi atau akal manusia. Sedangkan dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut dengan culture. Kata culture sendiri berasal dari kata latin colere yang berarti mengola atau mengerjakan.Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama, politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya. Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiriKebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.Satu kesamaan dalam definisi tentang kebudayaan menurut para ahli, adalah variabel yang menyusun kebudayaan sehingga dikatakan demikian, dan semua itu memiliki sumber yang sama adalah masyarakat. Jadi, masyarakat sangat memiliki peranan yang banyak dalam membentuk kebudayaan. Dalam hal ini, tentunya sifat solid yang dimiliki oleh masyarakat sebagai suatu kesatuan komunitas yang membentuk budaya, akan mampumempertahankannya.2.3 Pengaruh Globalisasi di Dalam Kebudayaan Nasional.Kemampuan berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia.Tanpa itu kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa berubah. Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat. Hanya dalam jangka waktu satu generasi banyak negara-negara berkembang telah berusaha melaksanakan perubahan kebudayaan, padahal di negara-negara maju perubahan demikian berlangsung selama beberapa generasi.Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak luar, hal inilah yang terjadi dalam proses globalisasi. Oleh karena itu, globalisasi bukan hanya soal ekonomi namun juga terkait dengan masalah atau isu makna budaya dimana nilai dan makna yang terlekat di dalamnya masih tetap berarti. Dalam proses alami ini, setiap bangsa akan berusaha menyesuaikan budaya mereka dengan perkembangan baru sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan dan menghindari kehancuran. Tetapi menurut Simon Kimoni , dalam proses ini negara-negara harus memperkokoh dimensi budaya mereka dan memelihara struktur nilai-nilainya agar tidak dieliminasi oleh budaya asing.Budaya asing memang sudah mendominasi di negara Indonesia akibat dari derasnya arus globalisasi. Banyak pengaruh yang bisa kita rasakan secara langsung dari dampak yang ditimbulkan oleh globalisasi. Seperti yang telah dijelaskan diatas, globalisasi merupakan penyatuan masyarakat dunia. Dari hal ini globalisasi telah membawa nilai budaya kaum kapitalisme berakulturasi dengan budaya ketimuran kita. Nilai-nilai budaya dari luar begitu mudahnya masuk ke negara kita tanpa dilakukan pemfilteran yang cerdas oleh rakyat Indonesia.Seperti yang kita tahu, terlalu dibanggakannya budaya westernisasi saat ini menyebabkan budaya kita tersisihkan. Semakin mudahnya budaya luar memasuki jaringan kehidupan di negara kita menyebabkan kekhawatiran pada kebudayaan tradisional kita. Setiap harinya kita disuguhi oleh tayangan acara televisi dari negara-negara lain yang mudah ditangkap oleh parabola seperti film dari Korea, Thailand, Jepang dan lain-lain. Tersebarnya gadget-gadget yang lebih canggih dan modern menambah lengkap akses ke dunia luar. Hiburan yang ditawarkan oleh negara-negara pemilik teknologi mutakhir menyebabkan kita melupakan budaya tradisional kita yang merupakan khasanah khas Indonesia.Banyak sekali nilai-nilai luhur budaya Indonesia yang sudah tergerus akibat keasikan kita mengidolakan hal-hal dari luar. Semua yang berbau dari negara luar terkesan lebih hebat daripada buatan Indonesia. Orang-orang berlomba untuk mendapatkan cap buatan internasional. Mulai dari gaya hidup, cara berpakaian, tingkah laku, dan berbahasa masyarakat kini nampak lebih suka kebarat-baratan.Indonesia yang dulunya sangat gencar melakukan gotong royong dalam hal apa pun sekarang lebih mementingkan kepentingan pribadi masing-masing. Gotong royong sudah dilakukan sejak zaman dahulu bahkan sebelum Indonesia merdeka karena gotong royong merupakan budaya dari nenek moyang kita. Gotong royong merupakan ajang silaturahmi diantara kerabat, saudara, tetangga sehingga menimbulkan rasa kebersemaan dan peduli diantara sesama.Tetapi, fakta yang sering kita lihat bahwa masyarakat kini lebih suka hidup dengan dunianya sendiri bahkan menjurus ke sifat apatis. Kurangnya respon dan perhatian terhadap lingkungan sekitar. Anak muda sekarang lebih nyaman menggunakan sosial media daripada berinteraksi langsung dengan orang lain. Ditambah lagi gadget sebagai pelengkap, apabila gadget sudah berada dalam genggaman maka dunia disekitar tak dianggap lagi.Tersebarnya dengan mudah tontonan trend berpakaian budaya barat yang serba minim memberi pengaruh yang besar terhadap cara berpakaian anak muda kini khususnya. Banyak kita lihat siaran televisi yang menontonkan cara pakaian artis Indonesia yang diadaptasi dari model-model luar negri. Majalah fashion yang berkiblat dari budaya barat yang seronok dan jauh dari norma kesopanan budaya bangsa kita.Menjamurnya warung internet atau yang biasa disebut warnet sebagai tempat nongkrong anak-anak mulai dari anak sekolahan SMP, SMA bahkan SD sekali pun. Game online menjadi hiburan menarik yang membuat permainan tradisional Indonesia tersingkirkan. Mereka rela menghabiskan waktu, uang dan tenaga demi bermain game online yang membuat mereka ketagihan. Permainan buatan luar negri membuat kita terlena dan melupakan permainan adat kita seperti congklak, panjat pinat, main gasing, gebuk bantal, bakiak dan lain-lain.Hal ini bertanda apresiasi terhadap nilai-nilai budaya sudah berkurang. Banyak tempat-tempat bersejarah seperti monumen nasional yang sangat jarang dikunjungi dan tidak mendapat bantuan dana perawatan dari pemerintah menyebabkan kondisi tempat-tempat bersejarah menjadi memprihatinkan. Sumber sejarah Indonesia tersebut menjadi tidak kelihatan menarik perhatian para wisatawan untuk berkunjung.\Yang paling utama dari dampak negatif globalisasi ini adalah hilangnya rasa nasionalisme dan patriotisme dalam jiwa anak bangsa sehingga Indonesia kehilangan arah sebagai bangsa yang memiliki jati diri. Budaya tradisional kita yang beragam, bervariasi dan sangat unik adalah jati diri bangsa kita. Apabila ini sudah menghilang, jadi dimana jati diri bangsa kita ?Tetapi jika mengkaitkan dengan hilangnya identitas nasional, globalisasi tidak bisa dijadikan tumbal utama kesalahan secara mutlak. Globalisasi yang datang sebagai penyesuaian akan kebutuhan zaman. Hilangnya jati diri ini sebenarnya ada ditangan kita, bagaimana kita mengambil sikap dalam menyikapi setiap perubahan yang datang. Bahasa, tarian, adat isitiadat, tradi keagamaan yang turun menurun harus diperhatankan sebagai dimensi nasional kita yang bisa membanggakan dimata dunia.Globalisasi bukan lah penyebab utama runtuhnya jati diri bangsa ini, padahal kita sendiri yang tidak menjaganya. Identitas nasional bangsa Indonesia yang paling umum adalah bahasa Indonesia. Namun, melihat kenyataan masa kini (atau bisa jadi masa lalu), ikatan primordial malah bisa mengacaukan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu, sekaligus identitas nasional. Ikatan primordial yang lebih dulu ada sebelum Indonesia menjadi suatu wilayah yang berdaulat, justru hingga sekarang masih tetap bertahan, terbukti dengan masih adanya penggunaan bahasa kesukuan hingga sekarang ini dibandingkan dengan penggunaan bahasa Indonesia. Banyak bukti yang menyebabkan demikian, khususnya penggunaan bahasa Indonesia dengan EYD masih sangat minim, bahkan hingga sekarang ini salah satu stasiuntelevisi swasta menghadirkan salah satu acara yang berjudul snapshoot, yang menampilkan kesalahan-kesalahan para figur publik dalam menggunakan bahasa Indonesia sehari-hari. Ini adalah kritik bagi identitas nasional Indonesia, khususnya bahasa Indonesia, yang oleh figur publik sekalipun masih ditemukan banyak kesalahan pengucapan atau penyampaian.Jika demikian, globalisasi budaya bukan hanya menjadi faktor utama yang mampu menghilangkan identitas nasional, jika globalisasi budaya dikategorikan sebagai salah satu faktor yang mampu menghapus identitas nasional. Padahal masyarakat Indonesia sendiri masih tidak mampu mengidentifikasi identitas nasional mereka. Bahwa ternyata, penggunaan bahasa slang Indonesia (lu, gue) dalam kasus-kasus tertentu lebih mencerminkan jiwa metropolis Jakarta daripada Indonesia. Maka, bilamana identitas nasional Indonesia adalah bahasa Indonesia, sementara bangsa Indonesia sendiri tidak mampu untuk menjaganya, sangatlah perlu bagi bangsa Indonesia untuk kembali melihat sumpah pemuda agar mampu memahami atau mengidentifikasi apa-apa saja identitas nasional Indonesia seperti teritorial, kebangsaan, dan bahasa.Selain dari sisi negatif, ada beberapa hal positif yang dibawa globalisasi dalam peradaban global ini. Semakin meningkatnya toleransi antar negara karena kita tahu keadaan Indonesia sebagai negara berkembang sangat membutuhkan bantuan dan kerjasama dari negara-negara sahabat diluar. Kesempatan ekonomi antarnegara pun nampak terbuka lebar dan pendapatan negara bisa bertambah. Adanya globalisasi membuat kita bisa saling mengenalkan budaya masing-masing guna menambah wawasan pengetahuan.2.4 Faktor-Faktor yang Menimbulkan Globalisasi Budaya.Globalisasi bukan datang begitu saja dan tidak mungkin tersebar luas seperti sekarang ini tanpa ada faktor-faktor yang mendukungnya. Ada beberapa hal yang bisa dikategorikan sebagai factor pendukung timbulnya globalisasi budaya, yaitu1. Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisakitahindari dalam kehidupanini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaatpositifbagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagaicarabaru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif. Di era modernisasi sekarang ini tak ada batasan bagi kita untuk mengetahui informasi apa pun. Adanya keberadaan seperti google, yahoo messenger, email, facebook, twitter, line, path, instagram, dan sebagainya membuat sekat antarindividu, kelompok, bahkan antarnegara seperti tanpa jarak. Karena adanya sarana seperti itu, dengan mudahnya dilakukan tukar-menukar informasi termasuk budaya. Indonesia bisa menerima banyak budaya asing dari luar seperti musik, trend berpakaian dan cara pergaulan. Budaya internet yang sudah dikenal hampir oleh seluruh masyarakat dunia menjadi jendela untuk bisa mengakses ke dunia luar. Kemajuan di bidang teknologi membawa kita kepada suatu peradaban yang sangat modern di setiap harinya Kita pun berlomba-lomba untuk bisa memenuhi kebutuhan zaman agar tidak dibilang ketinggalan zaman.Dengan hadirnya internet yang merupakan pengembangan teknologi komunikasi dan informasi, maka semakin mudah mengakses berbagai informasi secara internasional. Internet merupakaninterconnection networkingsecaraglobal karenamerupakan jaringan komputer dalam skala internasional. Internet merupakan salah satu sumber belajar bagi pelajar, karena dengan menggunakan internet pelajar dapat mengakses informasi-informasi secara cepat dan mudah. Bahkan berbagai sumber informasi dari berbagai media dapat dimodifikasi melalui internet.Kemajuan ilmu dan teknologi akan terus terjadi seiring dengan perjalanan kehidupan manusia dari masa kemasa.Penerapan iptek pada setiap aktivitas manusia menjadi lebih mudah, lebih nyaman, dan lebih cepat dalam mencapai tujuan.Penerapan iptek dalam bidang informasi dan komunikasi ternyata membawa dampak yang besar dalam kehidupan masyarakat dunia, bahkan dengan adanya perubahan yang begitu cepat sehingga dikenal dengan nama revolusi informasi dan komunikasi yang menghadirkan suatu peradaban baru.

2. Hubungan internasional negara.Setiap negara tentunya membutuhkan bantuan dari negara lain karena berdirinya suatu negara pun harus memeliki pengakuan dari negara-negara dunia. Dalam membangun sebuah negara, lazimnya setiap negara mengadakan hubungan internasional antarnegara yang akan memberikan manfaat dalam bidang ekonomi, politik, keamanan, sosial, budaya, pendidikan, dan sebagainya.Hubungan internasional ini yang melibatkan banyak negara dan diberbagai bidang dapat menimbulkan juga pertukaran budaya terutama dalam bidang perdagangan. Indonesia bisa saja mengadakan hubungan kerja sama dengan negara lain dalam hal transaksi penjualan album artis-artis luar negeri, film-film terkenal, musik,dan majalah fashion yang secara langsung atau pun tidak langsung telah memperkenalkan budaya luar kedalam budaya kita.Hal ini tak dapat kita hentikan karena hubungan internasional antarnegara tak dapat dihentikan. Karena Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang tentunya masih membutuhkan pegangan kepada negara lain untuk dapat berdiri. Ikut terbawanya pengaruh budaya asing melalui hubungan internasional ini telah berdampak secara luas bagi bangsa Indonesia. Kaum remaja sedang gemar-gemarnya mengidolakan artis dari luar negri bahkan sampai mengikuti kebiasaan hidupnya yang sudah pasti berdampak dengan lunturnya budaya nasional kita.Indonesia terletak pada jalur perdaganganAsiaTimur denga India, Timur Tengah bahkan Eropa Barat. Itulah sebabnya Indonesia sebagai persinggahan pedagang-pedagang besar selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga terjadilah perubahan budaya dengan percampuran budaya yang ada.

3. Kepribadian bangsaSesungguhnya semua pengaruh yang masuk dari luar itu tergantung dengan tanggapan dan tindakan yang diambil oleh si penerima budaya tersebut. Memang globalisasi ini memberi efek yang kuat dan cepat, tapi jika dimensi budaya kita kokoh maka apa pun pengaruhnya kita tidak akan kehilangan khasanah budaya karakter bangsa seperti sekarang ini.Sikap masyarakat Indonesia yang terlalu terbuka tetapi tanpa pengendalian menjadikan masyarakat Indonesia mudah terpengaruh budaya luar yang tidak sesuai dengan kiblat budaya Indonesia. Sifat masyarakat Indonesia pun cenderung labil, serta kurang berani mengambil keputusan sendiri. Kurangnya kontrol dan penyaringan atau filterisasi terhadap budaya asing yang masuk ke Indonesia. Kurangnya rasa cinta tanah air baik di sisi cinta budaya maupun cinta produk dalam negeri. Munculnya anggapan gengsi yang marak di kalangan remajayang notabene generasi penerus bangsa menjadikan remaja cenderung menyukai budaya luar daripada budaya sendiri.Kesalahan pengambilan sikap dalam menyikapi globalisasi budaya mengakibatkan kita menyalahkan globalisai yang telah menghilangkan budaya kita. Padahal semuanya itu berbalik pada kepribadian bangsa kita sendiri. Mau mengikuti arus zaman namun tetap pertahankan jati diri atau hanyut terbawa arus kemudian menghilang.2.5 Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Pudarnya Budaya Indonesia.Upaya atau tindakan yang dapat diambil dalam penanganan pudarnya budaya bangsa mencakup semua kalangan. Ini bukanlah suatu tugas tapi sebagai bentuk kecintaan kita terhadap tanah air Ibu Pertiwi yang harus kita jaga kelestarian budayanya. Semua kalangan harus ikut berperan aktif dalam upaya ini. Oleh karena itu, dapat dikategorikan menjadi tiga kategori peran, yaitu sebagai berikut.

1.Peran MasyarakatSebenarnya, kita tidak perlu khawatir dalam menghadapi globalisasi karena dampak globalisasi yang tidak diinginkan dapat dicegah dan diatasi. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah dampak negatif globalisasi adalah bersikap waspada dan selektif terhadap segala macam arus globalisasi tersebut. Sikap selektif dapat diartikan sebagai sikap untuk memiliki dan menentukan alternatif yang terbaik bagi kehidupan diri, lingkungan masyarakat, bangsa, dan negara melalui proses yang berhati-hati, rasional, dan normatif terhadap segala macam pengaruh luar sehingga apa yang telah menjadi pilihan dapat diterima oleh semua pihak dengan penuh tanggung jawab. Untuk mengatasi globalisasi juga dapat dilakukan dengan menumbuhkan kembali rasa nasionalisme bangsa agar masyarakat dapat mencintai negaranya. Langkah-langkah dapat dilakukan antara lain yaitu: Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar-benarnya dan seadil-adilnya. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.Dalam bidang teknologi dan informasi, langkah yang dapat ditempuh adalah dengan menyaring informasi yang baik dan bermanfaat. Selain itu juga diperlukan adanya pengawasan dari semua pihak agar informasi yang beredar di masyarakat tidak membawa dampak negatif terutama untuk kalangan muda. Masyarakat juga harus berusaha mengikuti perkembangan IPTEK agar tidak tertinggal dari negara lain dan tidak mudah dibodohi oleh informasi-informasi yang masuk dari luar.Untuk mengurangi sikap konsumtif, hendaknya setiap orang mempunyai kesadaran untuk tidak bergaya hidup yang bermewah-mewahan atau dapat dilakukan dengan membeli barang yang harganya lebih terjangkau namun mempunyai kualitas yang tidak jauh berbeda seperti produk-produk dalam negeri. Hal ini juga berkaitan dengan bidang ekonomi. Untuk mengurangi globalisasi dapat dilakukan dengan meningkatkan produksi dan kualitas produk dalam negeri agar dapat bersaing dengan produk luar. Promosi produk lokal melalui berbagai media massa juga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang produk dalam negeri dan menarik konsumen untuk beralih pada produk lokal.Masalah-masalah pencemaran lingkungan yang lebih parah juga dapat dihindari dengan berbagai macam cara antara lain dengan mengurangi penggunaan bahan-bahan yang berbahaya untuk lingkungan, membuat alat filter pada cerobong-cerobong asap, membuat tempat pembuangan dan pengolahan limbah serta meregenerasi hutan sebagai alat filter alami.Dalam bidang budaya, masyarakat harus selektif memilih budaya dari luar dengan mengambil kebudayan-kebudayaan yang sesuai dengan kebudayaan lokal. Budaya lokal juga harus diangkat kembali dengan mengadakan berbagai macam pameran, seminar, lomba-lomba kebudayaan, dan sebagainya. Kebudayaan yang diwariskan secara turun-temurun harus terus dilestarikan agar tidak ada bagian yang tertinggal. Untuk mendukung hal tersebut juga dapat dilakukan dengan menjaga tempat-tempat bersejarah, wisata budaya, wisata alam, dan berbagai hal yang berkaitan dengan adat istiadat daerah.Dalam bidang pendidikan juga tidak jauh berbeda. Pendidikan tidak akan pernah luput dari komponen-komponen yang saling memiliki keterkaitan yaitu pendidik (guru), peserta didik (murid), orang tua (keluarga), dan lingkungan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh semua komponen tersebut dalam menghadapi globalisasi di dunia pendidikan. Pendidik (guru) mempunyai tugas utama untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik dijalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru adalah orang yang bertanggung jawab atas peningkatan moral pelajar dan kemerosotannya. Oleh karena itu, tugas guru tidak terbatas pada kegiatan mengajar tapi yang terpenting adalah mencetak karakter murid. Dengan cara mendidik yang baik maka dapat terbentuk karakter murid yang baik dan kritis. Pembentukan karakter ini diperlukan agar murid dapat menanggapi dan menyaring pengaruh globalisasi dengan tepat. Hal tersebut juga dapat diperkuat dengan dukungan keluarga dan lingkungan sekitar. Kedua komponen ini harus lebih kuat menanamkan nilai-nilai dan norma-norma dalam masyarakat karena dengan penanaman tersebut anak akan lebih mempunyai sifat nasionalisme. Pengawasan juga harus dilakukan agar anak tidak terpengaruh oleh pihak luar dengan mudah.2. Peran Pemerintah.Peran kebijaksanaan pemerintah yang lebih mengarah kepada pertimbangan-pertimbangan ekonomi daripadaculturalatau budaya dapat dikatakan merugikan perkembangan suatukebudayaan.Dalam pengamatan yang lebih sempit dapat kita melihat tingkah laku aparat pemerintah dalam menangani perkembangan kesenian rakyat, di mana banyaknya campur tangan dalam menentukan objek dan berusaha merubah agar sesuai dengan tuntutan pembangunan.Dalam kondisi seperti ini arti dari kesenian rakyat itu sendiri menjadi hambar dan tidak ada rasa seninya lagi. Melihat kecenderungan tersebut, aparat pemerintah telah menjadikan para seniman dipandang sebagai objek pembangunan dan diminta untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan simbol-simbol pembangunan.Hal ini tentu saja mengabaikan masalah pemeliharaan dan pengembangan kesenian secara murni, dalam arti benar-benar didukung oleh nilai seni yang mendalam dan bukan sekedar hanya dijadikan model saja dalam pembangunan. Dengan demikian, kesenian rakyat semakin lama tidak dapat mempunyai ruang yang cukup memadai untuk perkembangan secara alami atau natural, karena itu, secara tidak langsung kesenian rakyat akhirnya menjadi sangat tergantung oleh model-model pembangunan yang cenderung lebih modern dan rasional.Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak dikehendaki terhadap keaslian dan perkembangan yang murni bagi kesenian rakyat tersebut, maka pemerintah perlu mengembalikan fungsi pemerintah sebagai pelindung dan pengayom kesenian-kesenian tradisional tanpa harus turut campur dalam proses estetikanya. Memang diakui bahwa kesenian rakyat saat ini membutuhkan dana dan bantuan pemerintah sehingga sulit untuk menghindari keterlibatan pemerintah dan bagi para seniman rakyat ini merupakan sesuatu yang sulit pula membuat keputusan sendiri untuk sesuai dengan keaslian (oroginalitas) yang diinginkan para seniman rakyat tersebut. Oleh karena itu pemerintah harus melakoni dengan benar-benar peranannya sebagai pengayom yang melindungi keaslian dan perkembangan secara estetis kesenian rakyat tersebut tanpa harus merubah dan menyesuaikan dengan kebijakan-kebijakan politik.Selama ini pembinaan dan pengembangan kesenian tradisional yang dilakukan lembaga pemerintah masih sebatas pada unsur formalitas belaka, tanpa menyentuh esensi kehidupan kesenian yang bersangkutan.Akibatnya, kesenian tradisional tersebut bukannya berkembang dan lestari, namun justru semakin dijauhi masyarakat.Dengan demikian, tantangan yang dihadapi oleh kesenian rakyat cukup berat.Karena pada era teknologi dan komunikasi yang sangat canggih dan modern ini masyarakat dihadapkan kepada banyaknya alternatif sebagai pilihan, baik dalam menentukan kualitas maupun selera.Hal ini sangat memungkinkan keberadaan dan eksistensi kesenian rakyat dapat dipandang dengan sebelah mata oleh masyarakat, jika dibandingkan dengan kesenian modern yang merupakan imbas dari budaya pop. Untuk menghadapi hal-hal tersebut di atas ada beberapa alternatif untuk mengatasinya, yaitu meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM ) bagi para seniman rakyat. Selain itu, mengembalikan peran aparat pemerintah sebagai pengayom dan pelindung, dan bukan sebaliknya justru menghancurkannya demi kekuasaan dan pembangunan yang berorientasi pada dana-dana proyek atau dana-dana untuk pembangunan dalam bidang ekonomi saja.Langkah-langkah di atas tidak dapat dilaksanakan jika tidak ada peran aktif dari semua komponen negara baik pemerintah maupun masyarakat. Untuk itu diperlukan kerjasama yang baik agar hasilnya dapat maksimal. Kerjasama itu tidak lepas dari persatuan dan kesatuan bangsa sehingga pancasila sebagai ideologi negara harus dihidupkan kembali.

3. Peran MahasiswaKita sebagai seorang mahasiswa yang aktif dan kreatif tentunya tidak ingin kebudayaan kita menjadi pudar bahkan lenyap karena pengaruh dari budaya-budaya luar.Mahasiswa memiliki kedudukan dan peranan penting dalam pelestarian seni dan budaya daerah. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa mahasiswa merupakan anak bangsa yang menjadi penerus kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia. Sebagai intelektual muda yang kelak menjadi pemimpin-pemimpin bangsa, pada mereka harus bersemayam suatu kesadaran kultural sehingga keberlanjutan negara bangsa Indonesia dapat dipertahankan. Pembentukan kesadaran kultural mahasiswa antara lain dapat dilakukan dengan pengoptimalan peran mereka dalam pelestarian seni dan budaya daerah.Optimalisasi peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah dapat dilakukan melalui dua jalur, yaitu intrakurikuler dan ekstrakulikuler. Jalur Intrakurikuler dilakukan dengan menjadikan seni dan budaya daerah sebagai substansi mata kuliah; sedangkan jalur ekstrakurikuler dapat dilakukan melalui pemanfaatan unit kegiatan mahasiswa (UKM) kesenian dan keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan seni dan budaya yang diselenggarakan oleh berbagai pihak untuk pelestarian seni dan budaya daerah.a.Jalur Intrakurikuler.Untuk mengoptimalkan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah diperlukan adanya pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daerah. Tanpa adanya pemahaman yang baik terhadap hal itu, mustahil mahasiswa dapat menjalankan peran itu dengan baik. Peningkatan pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daerah dapat dilakukan melalui jalur intrakurikuler; artinya seni dan budaya daerah dijadikan sebagai salah satu substansi atau materi pembelajaran dalam satu mata kuliah atau dijadikan sebagai mata kuliah. Kemungkinan yang pertama dapat dilakukan melalui mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) bagi mahasiswa program studi eksakta, dan Ilmu Budaya Dasar dan Antropologi Budaya bagi mahasiswa program studi ilmu sosial. Dalam dua mata kuliah itu terdapat beberapa pokok bahasan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daerah yaitu tentang manusia dan kebudayaan, manusia dan peradaban, dan manusia, sains teknologi, dan sen.Kemungkinan yang kedua tampaknya telah diakomodasi dalam kurikulum program studi-program studi yang termasuk dalam rumpun ilmu budaya seperti program studi di lingkungan Fakultas Sastra atau Fakultas Ilmu Budaya. Beberapa mata kuliah yang secara khusus dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman terhadap seni dan budaya daerah adalah Masyarakat dan Kesenian Indonesia, Manusia dan Kebudayaan Indonesia, dan Masyarakat dan Kebudayaan Pesisir. Melalui mata kuliah-mata kuliah itu, mahasiswa dapat diberi penugasan untuk melihat, memahami, mengapresiasi, mendokumentasi, dan membahas seni dan budaya daerah. Dengan kegiatan-kegiatan semacam itu pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daearah akan meningkat yang juga telah melakukan pelestarian.Jalur intrakurikuler lainnya yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman bahkan mengoptimalkan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN). Mahasiswa-mahasiswa yang telah mendapatkan pemahaman yang mencukupi terhadap seni dan budaya daerah dapat berkiprah langsung dalam pelestarian dan pengembangan seni dan budaya daerah. Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang merupakan bentuk lain dari KKN di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro telah digunakan untuk berperan serta dalam pelestarian dan pengembangan seni dan budaya daerah. Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, khususnya yang berasal dari program studi Sejarah, dalam tiga tahun terakhir sebagian telah membantu merevitalisasi seni budaya yang tumbuh dan berkembang di Semarang, misalnya batik Semarang, arsitektur Semarang, dan membantu mempromosikan perkumpulan Wayang Orang Ngesthi Pandhawa.b.Jalur Ekstrakurikuler.Pembentukan dan pemanfaatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kesenian Jawa (Daerah Lainnya) merupakan langkah lain yang dapat ditempuh untuk mengoptimalkan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah. Sehubungan dengan hal itu, pimpinan perguruan tinggi perlu mendorong pembentukan UKM Kesenian Daerah. Lembaga kemahasiswaan itu merupakan wahana yang sangat strategis untuk upaya-upaya tersebut, karena mereka adalah mahasiswa yang benar-benar berminat dan berbakat dalam bidang seni tradisi. Latihan-latihan secara rutin sebagai salah satu bentuk kegiatan UKM kesenian daerah (Jawa misalnya) yang pada gilirannya akan berujung pada pementasan atau pergelaran merupakan bentuk nyata dari pelestarian seni dan budaya daerah. Forum-forum festival seni mahasiswa semacam Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Nasional (Peksiminas) merupakan wahana yang lain untuk pengoptimalan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah.

BAB IIISIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Norma-norma yang terkandung dalam kebudayaan bangsa Indonesia perlahan-lahan mulai pudar. Gencarnya serbuan teknologi disertai nilai-nilai intrinsik yang diberlakukan di dalamnya, telah menimbulkan isu mengenai globalisasi dan pada akhirnya menimbulkan nilai baru tentang kesatuan dunia. Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai dengan kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi. Dari kemajuan bidang ini kemudian memengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Contoh sederhana yaitu, dengan teknologi internet, parabola, dan televisi orang di belahan bumi mana pun akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain secara cepat. Hal ini menimbulkan interaksi antarmasyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan saling memengaruhi satu sama lain terutama pada kebudayaan. Globalisasi telah membawa nilai budaya kaum kapitalisme berakulturasi dengan budaya ketimuran kita. Nilai-nilai budaya dari luar begitu mudahnya masuk ke negara kita tanpa dilakukan pemfilteran yang cerdas oleh rakyat Indonesia.Seperti yang kita tahu, terlalu dibanggakannya budaya westernisasi saat ini menyebabkan budaya kita tersisihkan. Semakin mudahnya budaya luar memasuki jaringan kehidupan di negara kita menyebabkan kekhawatiran pada kebudayaan tradisional kita.Salah satu cara yang paling mendasar adalah dengan penyaringan budaya yang masuk ke Indonesia dan pelestarian budaya bangsa. Banyak hal yang menjadi faktor dari timbulnya globalisasi budaya ini yaitu kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi, hubungan internasional negara, kepribadian bangsa. Dalam upaya pencegahan dan penanggulangannya diperlukan partisipasi semua pihak mulai dari masyarakat, pemerintah dan mahasiswa.Namun, dibalik itu semua, tak bisa kita menyalahkan globalisasi sebagai aktor utama penyebab terkikisnya budaya nasional bangsa kita yang menjadi khasanah jati diri Indonesia. Tapi intropeksi lah dan berkaca ke dalam diri kita, bagaimana tindakan kita selama ini terhadap budaya kita. Sudah kah kita mencintai produk Indonesia? Sudah kah kita lebih memprioritaskan budaya Indonesia daripada budaya modern diluar sana?Meskipun kapitalisme berpengaruh besar kepada budaya populer global, dalam kaitannya dengan globalisasi budaya sekarang ini, indikasi bahwa globalisasi kebudayaan adalah sumber utama yang menjadikan hilangnya identitas nasional, dirasakan perlu redefinisi terhadap identitas nasional itu sendiri. Sebab, meskipun sudah diketahui bahwa identitas nasional adalah simbolisasi terhadap individu teritori, kemampuan masyarakat khususnya Indonesia tidak cukup baik dalam mempertahankan kebudayaan mereka sendiri sebagai suatu identitas. Kita sebagai masyarakat Indonesia harus ikut menjaga, melindungi, dan melestarikan budaya ini dengan bentuk aplikasi yang nyata. Lakukanlah dalam kehidupan sehari-hari. Jangan berdiam diri dan bersikap tak peduli kalau kekayaan bangsa ini direnggut begitu saja oleh negara lain. Semua harus bergerak, ambil bagian, jangan bertopang dagu mengharapkan yang lain saja. Namun, kita selayaknya ikut berpartisipasi dan mengambil posisi sebagai bagian dalam perjuangan budaya ini.

B. Saran

1. Jadilah masyarakat yang cerdas saat ini. Jangan sampai kemajuan peradaban yang menguasai kita, tapi seharusnya kita lah yang menguasai kemajuan global tersebut dalam genggaman kita. 2. Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negatif.3. Pemerintah perlu mengkaji ulang perturan-peraturan yang dapat menyebabkan pergeseran budaya bangsa.4. Masyarakat harus berhati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru sehingga pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita.5. Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing khususnya dan budaya bangsa pada umumnya.6. Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai berita, hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran budaya.7. Mulailah dari dalam diri sendiri baru mentrasfer semangat perlindungan budaya itu kepada orang di sekitar kita. Jika tidak dimulai, tidak akan ada tindakan.

DAFTAR PUSTAKAPurwanti, Rina. 2009. Cara-Cara Menghadapi Era Globalisasi dalam http://kelimasos3-globalisasi.blogspot.com/2009/03/cara-cara-menghadapi-era-globalisasi.html, 4Maret, diakses tanggal 10 Desember 2013.Permata, Intan. 2012. Faktor yang Menyebabkan Perubahan Kebudayaan dalam http://intanpermata92.blogspot.com/2012/03/faktor-yang-menyebabkan-perubahan.html, 16 Maret, diakses tanggal 10 Desember 2013.A.Z, Ridwan. 2008. Pengertian Budaya dalam http ://ridwanaz.com/umum/akademik/pengertian budaya, 25 Agustus, diakses tanggal 8 Desember 2013.Sayidah, Rifa Riviyah. 2013. Pengertian Globalisasi dalam http://globalisasiriva.blogspot.com/p/pengertian-globalisasi.html, 31 Januari, diakses tanggal 7 Desember 2013.Khaerudin, Iman. 2012. Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya dalam http://imanizty.wordpress.com/2012/04/09/pengaruh-globalisasi-terhadap-budaya, 19 April, diakses tanggal 4 Desember 2013.Sutrisno, Aji. 2013. Dampak Negatif Globalisai dalam http://ajibavarian8.blogspot.com/2013/01/contoh-karya-ilmiah-dampak-negatif.html, 16 Januari, diakses tanggal 4 Desember 2013.

20