makalah gipsum.doc
TRANSCRIPT
TUGAS MAKALAH KIMIA MINERALGYPSUM
DISUSUN OLEH :
HARYANTI PATMALA (G1C 011 015)HILWANA (G1C 011 017)
PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MATARAM2014
1
Gambar: Gipsum sebagai plafon
Gipsum dapat diolah dengan beragam aksi. Aneka profil dapat dihasilkan dari kumpulan serbuk kapur ini.
Gipsum dapat diolah dengan beragam aksi. Aneka profil dapat dihasilkan dari kumpulan serbuk kapur ini.
A. SEJARAH GIPSUM
Kata gipsum berasal dari kata kerja dalam bahasa Yunani yang artinya memasak.
Disebut memasak karena di daerah Montmartre, Paris, pada beberapa abad yang lalu
orang-orangnya membakar gipsum untuk berbagai keperluan, dan material tersebut
kemudian disebat dengan plester dari Paris. Orang-orang di daerah ini juga menggunakan
gipsum sebagai krim untuk kaki, sampo, dan sebagai produk perawatan rambut lainnya.
Karena gipsum merupakan mineral yang tidak larut dalam air dalam waktu yang lama,
sehingga gipsum jarang ditemui dalam bentuk butiran atau pasir. Namun di White Sands
National Monument, di negara bagian New Mexico, Amerika Serikat, terdapat 710 km²
pasir gipsum putih yang cukup sebagai bahan baku untuk industri drywall selama 1000
tahun.
Kristal gipsum terbesar dengan panjang lebih dari 10 meter pernah ditemukan di
Naica, Chihuihua, Mexico. Gipsum banyak ditemukan di berbagai daerah di dunia, yaitu
Jamaika, Iran, Thailand, Spanyol (penghasil gipsum terbesar di Eropa), Jerman, Italia,
Inggris, Irlandia, Manitoba, Ontario, Canada, New York, Michigan, Indiana, Texas, Iowa,
Kansas, Oklahoma, Arizona, New Mexico, Colorado, Utah, Nevada, Paris, California,
New South Wales, Kalimantan, dan Jawa Barat.
Proses Pembentukan
Gipsum terbentuk dalam kondisi berbagai kemurnian dan ketebalan yang bervariasi.
Gipsum merupakan garam yang pertama kali mengendap akibat proses evaporasi air laut
diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas makin bertambah. Sebagai mineral evaporit,
endapan gipsum berbentuk lapisan di antara batuan-batuan sedimen batu gamping, serpih
merah, batu pasir, lempung, dan garam batu, serta sering pula berbentuk endapan lensa-
lensa dalam satuan-satuan batuan sedimen. Menurut para ahli, endapan gipsum terjadi
pada zaman Permian. Endapan gipsum biasanya terdapat di danau, laut, mata air panas,
dan jalur endapan belerang yang berasal dari gunung api.
Selain diproduksi oleh alam, gipsum dihasilkan juga dengan memproses air laut dan
air kawah yang banyak mengandung sulfat dengan menambahkan unsur kalsium. Sebagai
2
produk samping, pembuatan asam fosfat, asam sulfat dan asam nitrat. Produk ini disebut
gipsum sintetis.
Sebagian besar gipsum (98%) dipakai oleh industri semen. Sisanya dimanfaatkan
untuk industri keramik dll.
Di lapangan gipsum didapatkan dalam bentuk pipih, kristalin, serabut di daerah batu
gamping, batu gamping dan furmarole. Konsep utama terbentuknya gipsum adalah
terdapatnya Ca2+ dan SO42-, yang disebut terakhir dapat berasal dari belerang (S) atau pirit
(FeS2). Adanya kondisi reduksi dari daerah sedimentasi yang bersifat karbonatan
(misalnya pada batu lempung) akan menghasilkan gipsum yang berlembar pipih. Adanya
fumarol dari daerah sedimentasi yang bersifat karbonatan akan menghasilkan gips kristal.
Demikian pula adanya pirit (FeS2). Di samping itu gipsum terbentuk akibat hidrotermal
yang berdekatan dengan batuan karbonat akan menghasilkan gips kristal seperti
didapatkan di daerah Ponorogo. Secara teoritis gipsum mempunyai komposisi CaO 32,6%,
SO3 46%, dan H2O 20,9%. Dipasaran dikenal:
Gelas maria : selenit, lembaran gips dengan ukuran cukup besar dan tembus
pandang.
Gips serat atau dikenal pula sebagai gips sutra
Alabaster; jenis gips yang berbutir halus
Batu gips; berbutir halus sekali dan kompak
Gipsum sering didapatkan bersama dengan halit dan anhydrit (Gips: CaSO4. 2H2O;
anhydrit CaSO4).
Tempat ditemukan
Seperti diuraikan di atas gipsum didapatkan dalam berbagai bentuk kristal. Tempat
didapatnya gipsum antara lainn:
Daerah Istimewa Aceh : Pante Raya, Kecamatan Trenggading, Kabupaten Aceh
Utara didapatkan berwarna bening, berupa bongkah dengan ukuran sampai 30 cm.
Jawa Barat : Jati, Cibareng, Teluk Jambe Kabupaten Kerawang; Cidadap
Tasikmalaya; Subang dan Sumedang.
3
Jawa Tengah : Jatingaleh, Semarang dan Gaplok Kabupaten Blora; Mojosari,
Sedang, Tanjung Sulang, Ngadang Kabupaten Rembang.
Kalimantan Timur : Sedadap, Pulau Nunukan, Pulau Sebatik Kabupaten
Bulungan; Sungai Belayan, Kabupaten Kutai.
Nusa Tenggara Barat : Desa Kuta, Pujut Lombok Tengah.
Nusa Tenggara Timur : Teun, Boutena, Lamaknen; Managa, Lamakera, Kukuwerang
Kecamatan Solor Timur (dijumpai berupa lensa-lensa pada batuan dasit terubah),
Sulawesi Tengah : Pulipohon Kabuppaten Donggala,
Sulawesi Selatan : Cangkareng, Kabupaten Soppeng (diperkirakan terbentuk
akibat proses penguapan air laut pada zaman Miosen-Pliosen); Laballe, Kecamatan
Ajangale Kabupaten Bone (berbentuk urat-urat pada batu lempung).
Berikut merupakan gambar dari salah satu lokasi penambangan gypsum yaitu di
daerah Bojonegoro
Kualitas gypsum yang ada cukup baik diperkirakan :
Luas 446 Ha
> Jumlah tonase 415,245 ton.
Daerah yang berpotensi sumber daya mineral gypsum ini
antara lain di Dusun Bakalan Kubiran, Desa
Gapluk,Kecamatan Purwosari dan Desa Sambong, Dusun
Kaliglonggong, Desa Mojodelik, Kecamatan Ngasem.
Teknik Penambangan
Teknik penambangan dilakukan dengan sistem kuarin dengan peralatan sederhana
ataupun dengan sistem gophering apabila bentuk deposit sebagai teras-teras atau mengisi
bongkahan.
4
Diagram Proses Pengolahan Gipsum
Bagian alir pengolahan gipsum
5
Kemungkinan pengayakan buangan
Produk gipsum untuk semen
Gipsum dari tambang
(mineral/batuan)
Pemisahan
Peremukan/ penghancuran I
Penghancuran II & pengayakan
Pengeringan
Penghalusan Kalsinasi
Kalsinasi Gipsum untuk filter dan pertanian
Stucco
Penghalusan
Campuran plaste dan pengendapan
Penghalusan Wallboard, mesin dan tungku
Produk Produk
Pengolahan gipsum dimaksudkan untuk menghilangkan mineral pengotor yang
terkandung didalamnya serta untuk mendapatkan spesifikasi yang diperlukan industri
pemakai. Pada dasarnya garis besar pengolahan gipsum terdiri dari 3 tahap yaitu: preparasi
(pengecilan ukuran, pengayakan dan lain-lain), kalsinasi dan formulasi. Tambahan proses
tersebut tidak perlu dilakukan seluruhnya, tergnatung pada kualitas dan jenis gipsum yang
dibutuhkan.
Dalam penggunaanya gipsum dibagi menjadi 2 yaitu:
Gipsum yang belum dikalsinasi, dimanfaatkan untuk:
o Industri semen portland dengan persyaratan:
SO3 : minimum 35%
CaO : minimum 2/3 berat SO3
Garam Na dan Mg : maksimum 0,1%
Hilang pijar : maksimum 9%
Ukuran partikel : 95% (-14 mesh)
o Industri pertanian sebagai conditioner tanah yang mengandung alkali dan
sebagai pupuk terutama pada tanaman kacang tanah.
o Industri kertas, cat dan insektisida sebagai filter.
Gipsum yang telah mengalami proses kalsinasi antara lain untuk:
o Sektor kontruksi : papan dinding (wallboard) dan partisi
o Bidang kedokteran : cetakan gigi, spalk
o Industri pasta gigi dengan persyaratan:
CaSO4 ½ H2O : >93%
Waktu pengerasan : 5-20 menit
Ukuran partikel : -100 mesh (>95%)
-30 mesh (100%)
o Industri keramik/sanitair, untuk cetakan dengan persyaratan (menurut ASTM)
CaSO4 ½ H2O : >80%
Waktu pengerasan : 20-40 menit
Ukuran partikel : - 100 mesh (>90%)
- 30 mesh (100%)
o Industri bahan tahan api, sumber pembuatan asam sulfat, ammonium sulfat,
untuk kapur tulis, lumpur pemboran.
6
B. KARAKTERISTIK DAN SIFAT GYPSUM
Gipsum adalah salah satu contoh
mineral dengan kadar kalsium yang
mendominasi pada mineralnya. Gipsum
yang paling umum ditemukan adalah
jenis hidrat kalsium sulfat dengan
rumus kimia CaSO4.2H2O. Gipsum
adalah salah satu dari beberapa mineral
yang teruapkan. Contoh lain dari
mineral-mineral tersebut adalah karbonat, borat, nitrat, dan sulfat. Mineral-mineral ini
diendapkan di laut, danau, gua dan di lapian garam karena konsentrasi ion-ion oleh
penguapan. Ketika air panas atau air memiliki kadar garam yang tinggi, gipsum berubah
menjadi basanit (CaSO4.H2O) atau juga menjadi anhidrit (CaSO4). Dalam keadaan
seimbang, gipsum yang berada di atas suhu 108 °F atau 42 °C dalam air murni akan
berubah menjadi anhidrit.
Gipsum umumnya merupakan kristal atau batu putih yang terbentuk karena
pengendapan air laut, kemudian dipanaskan 175oC disebut STUCCO. Gipsum adalah salah
satu mineral terbanyak dalam lingkungan sedimen yaitu batu yang terdiri dari mineral
yang diproduksi secara besar-besaran biasanya dengan persitipasi dari air asin.
Kristal gipsum dapat tidak berwarna dan transparan secara ekstrim membuat kontras
yang kuat untuk pemakaian paling banyak di dinding kering. Gipsum adalah penyekat
alami, hangat bila disentuh dibandingkan dengan batu biasa.
Rumus gipsum : CaSO4. 2H2O dengan
Berat molekul : 172,17 gram.
7
Gipsum dari New South Wales, Australia
Komposisi bahan gipsum
No Bahan Kandungan (%)
1 Kalsium (Ca) 23,28
2 Hidrogen (H) 2,34
3 Kalsium oksida (CaO) 32,57
4 Air (H2O) 20,93
5 Sulfur (S) 18,62
Sumber: Anonim, 2007
Gipsum memiliki beberapa sifat atau karakteristik baik secara kimia maupun fisika
antara lain adalah sebagai berikut:
a. Merupakan kategori kalsium mineral
b. Gipsum termasuk mineral dengan sistem kristal monoklin 2/m, namun kristal
gipsnya masuk ke dalam sistem kristal orthorombik.
c. Gipsum umumnya berwarna putih, kelabu, cokelat, kuning, dan transparan. Hal
ini tergantung mineral pengotor yang berasosiasi dengan gipsum.
d. Gipsum umumnya memiliki sifat lunak dan pejal dengan skala Mohs 1,5 – 2.
Berat jenis gipsum antara 2,31 – 2,35.
e. Kelarutan dalam air 1,8 gr/liter pada 0oC yang meningkat menjadi 2,1 gr/liter
pada 40oC, tapi menurun lagi ketika suhu semakin tinggi.
f. Gipsum memiliki pecahan yang baik, antara 66o sampai dengan 114o dan
belahannya adalah jenis choncoidal.
g. Gipsum memiliki kilap sutra hingga kilap lilin, tergantung dari jenisnya.
h. Keras seperti mutiara terutama permukaan
i. Transparan
8
j. Gores gipsum berwarna putih, memiliki derajat ketransparanan dari jenis
transparan hingga translucent, serta memiliki sifat menolak magnet atau disebut
diamagnetit.
Klasifikasi Gypsum
Gipsum secara umum mempunyai kelompok yang terdiri dari gipsum batuan, gipsit
alabaster, satin spar, dan selenit. Gipsum juga dapat diklasifikasikan berdasarkan tempat
terjadinya, yaitu endapan danau garam, berasosiasi dengan belerang, terbentuk sekitar
fumarol vulkanik, efflorescence pada tanah atau gua-gua kapur, tudung kubah garam,
penudung oksida besi (gossan) pada endapan pirit di daerah batu gamping.
Berikut merupakan penjelasan dari beberapa bentuk Gypsum:
1. Selenite: berbentuk pipih, terkadang memiliki kristal kembar. Gypsum jenis ini
memiliki serabut dan lembut. Jenis ini bisa menjadi butiran kecil.
2. Alabaster: berwarna putih dan berjaring halus. Jenis ini banyak digunakan untuk
ornamen rumah.
3. Desert Rose: berbentuk seperti bungan dan berpasir. Biasa ditemukan di daerah yang
gersang.
Gipsum adalah mineral yang bahan utamanya terdiri dari hydrated calsium sulfate.
Seperti pada mineral dan batu, gipsum akan menjadi lebih kuat apabila mengalami
penekanan (Gypsum Association, 2007). Gipsum pada industri keramik umumnya banyak
digunakan untuk pembuatan cetakan (Mould) dalam proses pembentukan barang keramik
dengan cara slip casting.
Kebutuhan bahan gipsum aktif (plaster of paris) untuk setiap industri keramik,
terutama keramik putih, termasuk keramik hias, keramik rumah tangga (cookin ware) dan
keramik lainnya memerlukan jumlah yang cukup besar. Kemamppuan pakai daru cetakan
gipsum ini terbatas hanya beberapakali pekai dan setelah itu harus diaktifkan kembali
dengan cara memanaskannya.
Berdasarkan fungsi dalam struktur kimianya, gipsum merupakan senyawa kalsium
sulfat yang mengandung dua molekul air kristal. Kestabilan air kristal ini dapat diganggu
oleh suhu sekitar160-180oC dan diberikan tingkat-tingkat kestabilannya sebagai fungsi
suhu. mekanisme pelepasan molekul air sesuai dengan persamaan: 9
CaSO4. 2H2O → CaSO4 (2-a) H2O.
Untuk keperluan industri keramik, khususnya untuk pembuatan cetakan maka
struktur kimia yang cocok adalah: CaSO4 ½ H2O. Senyawa ini mempunyai daya ikat
hidrolis yang cukup untuk membentuk masa yang kompak dan porous. Suhu yang optimal
yang diperlukan untuk menghilangkan ¾ molekul air ini sekitar 160-170oC. Pada suhu
lebih dari 180oC gipsum akan kehilangan air kristalnya dan membnetuk senyawa anhidrit
(CaSO4) (1,2,3)
C. IDENTIFIKASI DAN ANALISA GIPSUM
Identifikasi Gypsum
NO. IDENTIFIKASI GYPSUM KETERANGAN
1. Warna (colour) Umumnya berwarna putih, kelabu, cokelat, kuning, dan transparan.
2. Kilap (Lustre) Kilap lilin hingga kilap sutra tergantung jenisnya
3. Kekerasan (Hardness) 1,5 – 2 mohs
4. Cerat (Streak) Berwarna putih
5. Belahan (Cleavage) Perfect (sempurna) pada {010}, distinct (jelas) pada {100}
6. Pecahan (fracture) Jenis Conchoidal pada {100}, splintery parallel pada [001]
Analisis Gypsum Secara Umum
The Phaser D2 adalah alat portabel XRD desktop untuk penelitian dan kontrol
kualitas. Hal ini mudah dioperasikan dan independen media eksternal seperti sirkuit
pendingin. Berkat detektor LYNXEYE itu adalah sistem XRD desktop tercepat di pasar.
Sistem ini memberikan data pengukuran kualitas tinggi, yang memungkinkan melakukan
10
metode analisis canggih, seperti tahap analisis Rietveld standardless kuantitatif. Laporan
ini menunjukkan penggunaannya untuk penentuan sulfat fase berbeda dalam Gypsum
alami atau anhidrit.
Tahap Analisis Kuantitatif
Sinar-X difraksi bubuk yang dikombinasikan dengan analisis Rietveld Topas adalah
saat ini salah satu metode yang paling kuat yang ada, untuk melakukan analisis fase
kuantitatif. Pada tahun-tahun terakhir ini menjadi alat standar dalam penelitian dan
pengembangan, tetapi juga di mineral dan industri pertambangan.
Gypsum Alam sering merupakan campuran dari fase sulfat Gypsum (CaSO 4 O. × 2H
2), hemi-hidrat (CaSO 4. X ½ H 2 O) dan anhidrit (CaSO 4). Fase ini memang memiliki sifat
fisik yang berbeda, misalnya kelarutan. Hasil analisis unsur tidak dapat membedakan
mineral ini, oleh karena itu sering DSC / TG metode yang digunakan. Mereka
membutuhkan upaya kalibrasi dan memakan waktu. XRD menawarkan solusi sederhana
dan mudah.
Contoh Gypsum asal alam dianalisis, untuk menunjukkan kinerja Phaser D2 untuk
aplikasi tersebut. Pengukuran mencakup rentang sudut 8-65 ° 2Theta. Waktu scan sekitar
26 menit. rincian percobaan diringkas dalam Tabel 1. Gambar 1 menunjukkan data diukur
serta hasil analisis Rietveld Topas .
Tabel 1. Pengaturan percobaan.
D2 Phaser, LYNXEYE detektor
Radiasi Cu (30 kV, 10 mA), Ni filter
Terus-menerus memindai dari 8 hingga 65 ° 2Theta
Langkah lebar 0,02 °
Menghitung waktu 0,5 detik per langkah
Scan total waktu sekitar 26 menit.
2,5 ° Soller celah, 1,0 mm celah divergence,
anti-pencar layar
LYNXEYE detektor membuka 5 ° 2Theta
11
Gambar 1 sampel. Topas Rietveld tahap kuantifikasi Gypsum dengan (nilai-nilai yang
diberikan dalam wt.%). Kurva biru adalah diagram diukur. Kurva merah adalah diagram
dihitung. Dalam abu-abu perbedaan kedua diberikan. Tanda di bawah ini menunjukkan
posisi puncak kemungkinan setiap tahap.
D. MANFAAT DAN APLIKASI DALAM KEHIDUPAN
Gypsum merupakan bahan yang sering digunakan oleh masyarakat akhir-akhir ini
selain harganya murah gypsum juga mudah dibentuk menjadi berbagai macam barang-
barang rumah tangga. Gypsum juga merupakan bahan yang sangat mudah didapatkan di
alam meskipun begitu terkadang dalam pengolahannya Gypsum dapat menghasilkan
beberapa zat-zat berbahaya dan dapat menimbulkan efek samping jangka panjang
Gipsum yang diperoleh dari tempat pertambangan dibersihkan dari kotoran
kemudian dicuci dengan air lalu dikeringkan. Apabila diinginkan akan dibuat tepung gips,
harus diubah dulu gips (CaSO4. 2H2O) menjadi anhidrit (CaSO4) dengan cara dimasukkan
dalam tungku pemanas. Keluarkan gips yang masih dalam bentuk kristal dari oven. Gips
yang telah berubah menjadi anhydrit siap untuk dibuat serbuk.
Bahan tambahan semen portland
Dalam jumlah yang relatif sangat sedikit gips dalam bentuk kristal dicampur bersama
dengan bahan baku semen portland untuk bersama-sama dipanaskan/dicampur dalam
12
klin. Tujuan menambah gips ke dalam semen, agar semen tidak cepat membeku
apabila diaduk dengan air.
Bahan plester
Anhydrit dalam bentuk serbuk diaduk dengan cairan perakat dan siapdipergunakan
untuk plester diding.
Bahan pembuat cetakan
Serbuk anhydrit ditambah air secukupnya. Bahan campuran ini siao untuk dipakan
sebagai bahan cetakan.
Kedokteran
Serbuk anhydrit direkayasa untuk spalk.
Bahan pembuat kapur tulis
Serbuk anhydrit dicampur dengan air. Adonan ini siap untuk dicetak menjadi kapur
tulis.
Alat optik dalam mikroskop polarisasi
Gips yang pipih untuk keping gips. Dengan adanya keping gips yang merupakan
asesori pada mikroskop petrografi maka identifikasi suatu mineral dapat lebih nyata.
Industri kimia
Sebagai bahan utama pembuat asam sulfat.
Industri makanan
Dicampur dalam bentuk anhydrit dengan bahan pembuat tahu. Dengan campuran
anhydrit dan kedelai yang sudah dibuat sebagai bahan dasar perusahaan kecil dalam
bentuk bubur tahu. Tahu menjadi relatif keras dan awet.
Drywall
Bahan perekat.
Penyaring dan sebagai pupuk tanah. Di akhir abad 18 dan awal abad 19, gipsum Nova
Scotia atau yang lebih dikenal dengan sebutan plaister, digunakan dalam jumlah yang
besar sebagai pupuk di ladang-ladang gandum di Amerika Serikat.
Campuran bahan pembuatan lapangan tenis.
Sebagai pengganti kayu pada zaman kerajaan-kerajaan. Contohnya ketika kayu
menjadi langka pada Zaman Perunggu, gipsum digunakan sebagai bahan bangunan.
Sebagai pengental tofu karena memiliki kadar kalsium yang tinggi, khususnya di
Benua Asia (beberapa negara Asia Timur) diproses dengan cara tradisonal.
Sebagai penambah kekerasan untuk bahan bangunan
13