makalah geopolitik

34
MAKALAH GEOPOLITIK INDONESIA Disusun oleh: 1. Wiratama Dwi Satmoko (F0311119) 2. Yan Fathoni (F0311120) 3. Yoga Priya Anggada (F0311121) 4. Yoshia Christian (F0311122) 5. Yudha Adhitya (F0311123) 6. Zaga Raditya (F0311124) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Upload: adhitya-yudha

Post on 29-Dec-2015

76 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah geopolitik

MAKALAH

GEOPOLITIK INDONESIA

Disusun oleh:

1. Wiratama Dwi Satmoko (F0311119)

2. Yan Fathoni (F0311120)

3. Yoga Priya Anggada (F0311121)

4. Yoshia Christian (F0311122)

5. Yudha Adhitya (F0311123)

6. Zaga Raditya (F0311124)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: Makalah geopolitik

BAB I

PENDAHULUAN

Sebagai negara kepulauan dangan masyarakatnya yang berbhineka, negara

Indonesia memeiliki unsur-unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada

posisi dan keadaan geografi yang strategis yang kaya akan SDA. Sementara kelemahannya

terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam

satu bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh para pendiri negara ini.

Dorongan kuat untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia tercermin pada

momentum sumpah pemuda tahun 1928. Kemudian dilanjutkan dengan perjuangan

kemerdekaan yang puncaknya terjadi pada saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17

agustus 1945.

Penyelenggaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai sistem kehidupan

nasional bersumber dari dan bermuara pada landasan ideal pandangan hidup dan konstitusi

UUD 1945. Dalam pelaksanaannya bangsa Indonesia tidak bebas dari pengaruh interaksi dan

interelasi dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan, regional, maupun internasional.

Dalam hal ini bangsa Indonesia perlu memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai pedoman agar

tidak terombang-ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai cita-

cita dan tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bagi bangsa Indonesia adalah wawasan

nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara misalnya, sehingga disebut wawasan

nusantara. Kepentingan yang mendasar bagi bangsa Indonesia adalah upaya menjamin

persatuan dan kesatuan wilayah, bangsa dan segenap aspek kehidupan nasionalnya. Karena

hanya dengan upaya inilah bangsa dan negara Indonesia dapat tetap eksis dan melanjutkan

perjuangan menuju masyarakat yang dicita-citakan.

Oleh karena itu wawasan nusantara adalah geopolitik Indonesia. Hal ini dipahami

berdasarkan pengertian bahwa dalam wawasan nusantara terkandung konsepsi geopolitik

Indonesia yaitu unsur ruang yang kini berkembang tidak saja secara fisik, geografis,

melainkan dalam pengertian secara keseluruhannya.

Page 3: Makalah geopolitik

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Geopolitik

Geopolitik berasal dari dua kata, yaitu “geo” dan “politik“. Maka, Membicarakan

pengertian geopolitik, tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah geografi dan politik.

“Geo” artinya Bumi/Planet Bumi. Menurut Preston E. James, geografi mempersoalkan tata

ruang, yaitu sistem dalam hal menempati suatu ruang di permukaan Bumi. Dengan demikian

geografi bersangkut-paut dengan interrelasi antara manusia dengan lingkungan tempat

hidupnya. Sedangkan politik, selalu berhubungan dengan kekuasaan atau pemerintahan.

Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik merupakan suatu kajian yang melihat

masalah/hubungan internasional dari sudut pandang ruang atau geosentrik. Konteks teritorial

di mana hubungan itu terjadi bervariasi dalam fungsi wilayah dalam interaksi, lingkup

wilayah, dan hirarki aktor: dari nasional, internasional, sampai benua-kawasan, juga provinsi

atau lokal.

Dari beberapa pengertian di atas, pengertian geopolitik dapat lebih

disederhanakan lagi. Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi,

sejarah dan ilmu sosial, dengan merujuk kepada percaturan politik internasional. Geopolitik

mengkaji makna strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas

serta sumber daya alam wilayah tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur pembangun, yaitu

keadaan geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik,

serta unsur kebijaksanaan.

Negara tidak akan pernah mencapai persamaan yang sempurna dalam segala hal.

Keadaan suatu negara akan selalu sejalan dengan kondisi dari kawasan geografis yang

mereka tempati. Hal yang paling utama dalam mempengaruhi keadaan suatu negara adalah

kawasan yang berada di sekitar negara itu sendiri, atau dengan kata lain, negara-negara yang

berada di sekitar (negara tetangga) memiliki pengaruh yang besar terhadap penyelenggaraan

suatu negara.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan, bahwa terdapat dua golongan negara, yaitu

golongan negara “determinis” dan golongan negara “posibilitis”. Determinis berarti semua

hal yang bersifat politis secara mutlak tergantung dari keadaan Bumi/posisi geografisnya.

Negara determinis adalah negara yang berada di antara dua negara raksasa/adikuasa,

Page 4: Makalah geopolitik

sehingga, secara langsung maupun tidak langsung, terpengaruh oleh kebijakan politik dua

negara adikuasa tersebut. Sebenarnya, faktor keberadaan dua negara raksasa, bukanlah satu-

satunya faktor yang mempengaruhi keadaan suatu negara yang berada diantaranya. Faktor

lain seperti faktor ideologi, politik, sosial, budaya dan militer, juga merupakan faktor yang

mempengaruhi. Hanya saja, karena besarnya kekuasaan dua negara besar tersebut, maka

keberadaannya menjadi faktor yang begitu dominan dalam mempengaruhi keadaan negara

yang bersangkutan.

Golongan negara yang kedua adalah golongan negara posibilitis. Golongan ini

merupakan kebalikan dari golongan determinis. Negara ini tidak mendapatkan dampak yang

terlalu besar dari keberadaan negara raksasa, karena letak geografisnya tidaklah berdekatan

dengan negara raksasa. Sehingga, faktor yang cukup dominan dalam mempengaruhi keadaan

negara ini adalah faktor-faktor seperti ideologi, politik, sosial, budaya dan militer, seperti

yang telah disebutkan sebelumnya. Tentunya, keberadaan negara-negara lain di sekitar

kawasan tersebut juga turut menjadi faktor yang berpengaruh, hanya saja tidak terlalu

dominan.

Geopolitik, dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk memperkuat posisinya

terhadap negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang penting di antara masyarakat

bangsa-bangsa, atau secara lebih tegas lagi, untuk menempatkan diri pada posisi yang sejajar

di antara negara-negara raksasa.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keadaan geografi suatu negara

sangat mempengaruhi berbagai aspek dalam penyelenggaraan negara yang bersangkutan,

seperti pengambilan keputusan, kebijakan politik luar negeri, hubungan perdagangan dll.

Maka dari itu, muncullah organisasi-organisasi internasional yang berdasarkan pada

keberadaannya dalam suatu kawasan, seperti ASEAN, Masyarakat Ekonomi Eropa, The

Shanghai Six dll. Komunitas-komunitas internasional ini berperan dalam hal kerjasama

kawasan, penyelesaian masalah bersama, usaha penciptaan perdamaian dunia, dll.

Hal ini berkaitan langsung dengan peranan-peranan geopolitik. Adapun peranan-

peranan tersebut adalah:

1. Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam yang tersedia;

2. Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan situasi dan kondisi alam;

3. Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri;

4. Menggariskan pokok-pokok haluan negara, misalnya pembangunan;

Page 5: Makalah geopolitik

5. Berusaha untuk meningkatkan posisi dan kedudukan suatu negara berdasarkan teori negara

sebagai organisme, dan teori-teori geopolitik lainnya;

6. Membenarkan tindakan-tindakan ekspansi yang dijalankan oleh suatu negara.

B. Pengertian Wawasan Nusantara

Konsep geopolitik diperlukan khusus untuk menyiasati keadaan / kondisi Negara

Indonesia, yang terdiri dari ribuan pulau dan sepanjang 3,5 Juta Mil. Konsep geopolitik itu

adalah Wawasan Nusantara. Istilah “wawasan” berasal dari kata “wawas” yang berarti

pandangan, tinjauan, atau penglihatan inderawi. Akar kata ini membentuk kata “mawas” yang

berarti memandang, meninjau, atau melihat. Sedangkan istilah nusantara berasal dari kata

“nusa” yang berarti pulau-pulau, dan antara yang berarti diapit diantara dua hal. Istilah

“nusantara” dipakai untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-

pulau Indonesia yang terletak diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia serta diantara

Benua Asia dan Benua Australia.

Secara Umum, wawasan nusantara berarti cara pandang Bangsa Indonesia tentang diri

dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD’45 serta sesuai dengan geografi wilayah

nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan atau cita-cita

nasionalnya. Dengan demikian wawasan nusantara berperan untuk membimbing bangsa

Indonesia dalam penyelenggaraan kehidupannya serta sebagai rambu-rambu dalam

perjuangan mengisi kemerdekaannya. Tujuan dari Wawasan Nusantara dibagi menjadi dua

tujuan, yaitu tujuan nasional dan tujuan ke dalam. Tujuan nasional dapat dilihat dalam

Pembukaan UUD ’45. Pada UUD ’45 dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah

untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk

mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan

ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Sedangkan tujuan yang kedua, yaitu tujuan ke dalam, adalah mewujudkan kesatuan segenap

aspek kehidupan baik alamiah maupun sosial. Maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa

Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk

menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat

manusia di seluruh dunia.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara

1. Wilayah (Geografi)

Page 6: Makalah geopolitik

a. Asas Kepulauan (Archipelagic Principle)

Kata “Archipelago” dan “Archipelagic” berasal dari kata Italia “Archipelagos”. Akar

katanya adalah “Archi” yang berarti terpenting, terutama dan “Pelagos” berarti lautan atau

wilayah laut. Jadi “Archipelago” dapat diartikan sebagai lautan terpenting. Pengertian ini

berkembang sehingga kemudian muncul pengertian “Archipelago” sebagai wilayah lautan

dengan pulau-pulau didalamnya (kepulauan)

Lahirnya asas “Archipelago” mengandung pengertian bahwa pulau-pulau tersebut

selalu dalam kesatuan utuh, sementara tempat unsur perairan atau lautan antara pulau-pulau

berfungsi sebagai unsur penghubung dan bukan unsur pemisah.

b. Kepulauan Indonesia.

Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belandadinamakan

Nederlandsch oostindishe Archipelago. Itulah wilayah jajahan Belanda yang kemudian

menjadi wilayah Negara Republik Indonesia. Sebagai sebutan untuk kepulauan ini sudah

banyak nama yang dipakai, yaitu ‘Hindia Timur’, ‘Insulinde’ oleh Multatuli,

‘nusantara’.‘ i n don es i a ’ dan ‘H ind i a Be l and a ’ (Ne de r l an dsch - I nd i e ) pad a

ma sa penjajahan  Belanda.  Bangsa  Indonesia  sangat  mencintai  nama ‘ Ind one s i a ’

mes k ip un bukan da r i bah asanya s e nd i r i , t e t ap i c i p t aa n o r a n g b a r a t .

N a m a I n d o n e s i a m e n g a n d u n g a r t i y a n g t e p a t , y a i t u kepulauan

Indonesia. Dalam bahasa Yunani, ‘Indo’ berarti India dan‘neso s’ berarti pulau.

Indonesia mengandung makna spiritual yang didalamnya terasa ada jiwa perjuangan

menuju cita-cita luhur, Negara kesatuan, kemerdekaan dan kebebasan.

c. Konsepsi Tentang Wilayah Indonesia

Dalam  perkembangan  hukum  laut  internasional  dikenal beberapa konsepsi

mengenai pemilikan dan penggunaan wilayah laut sebagai berikut :

Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya.

Res Communis, menyatakan bahwa laut itu adalah milik masyarakat dunia karena itu

tidak dapat dimiliki oleh masing-masing Negara.

Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk semua bangsa.

Page 7: Makalah geopolitik

Mare C lausum ( t he r i gh t and domin ion o f t he s ea ) , menya t akan

bahwa hanya laut sepanjang pantai saja yang dimiliki oleh suatu Negara

sejauh yang dapat dikuasai dari darat (waktu itu kira-kira sejauh tiga mil).

Archipelagic  State  Pinciples  (Asas  Negara  Kepulauan)  yang menjadikan dasar

konvensi PBB tentang hukum laut.

Saa t i n i Konvens i PBB t en t an g Hukum Lau t (Un i t e d Na t i on

C o n v e n t i o n o n t h e L a w o f t h e s e a ( U N C L O S ) ) m e n g a k u i a d a n y a

keinginan untuk membentuk tertib hukum laut dan samudra yang dapat memudahkan

komunikasi internasional dan memajukan penggunaan laut dan samudra secara damai.

Di samping itu ada keinginan pula untuk mendayagunakan kekayaan alamnya

secara adil dan efesien,konservasi dan pengkajian hayatinya, serta perlindungan

lingkungan laut.

Sesuai dengan hukum laut Internasional, secara garis besar Indonesia sebagai Negara

kepulauan memiliki Teritorial, Perairan Pedalaman, Zona Ekonomi Eksklusif, dan

Landasan Kontinental. Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Negara kepulauan adalah suatu Negara yang seluruhnya terdiri atas satu atau lebih

kepulauan dapat mencakup pulau-pulau lain. Pengertian kepulauan adalah gugusan

pulau, termasuk bagian pulau, perairan diantaranya dan lain-lain wujud alamiah yang

hubungannya satu sama lain demikian erat sehingga pulau-pulau perairan dan wujud

alamiah lainnya merupakan satu kesatuan geografi, ekonomi dan politik yang

hakiki, atau yang secara histories dianggap demikian.

2. Laut territorial adalah salah satu wilayah laut yang lebarnya tidak melebihi 12 mil laut

diukur dari garis pangkal, sedangkan garis pangkal adalah garis air surut terendah

sepanjang pantai, seperti yang terlihat pada peta laut skala besar yang berupa garis

yang menghubungkan titik-titik terluar dari dua pulau dengan batasan-batasan tertentu

sesuai konvensi ini. Kedaulatan suatu Negara pantai mencakup daratan, perairan

pedalaman dan laut territorial tersebut.

3. Perairan pedalaman adalah wilayah sebelah dalam daratan atau sebelah dalam dari

garis pangkal.

4. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) tidak boleh melebihi 200 mil laut dari garis pangkal.

Di dalam ZEE Negara yang bersangkutan memiliki hak berdaulat untuk keperluan

Page 8: Makalah geopolitik

eksplorasi, eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan sumber daya alam hayati dari

perairan.

5. Landasan kontinen suatu Negara berpantai meliputi dasar laut dan tanah dibawahnya

yang terletak di luar laut teritorialnya sepanjang merupakan kelanjutan alamiah

wilayah daratannya. Jarak 200 mil laut dari garis pangkal atau dapat lebih dari itu

dengan tidak melebihi.

d. Karakteristik Wilayah Nusantara

Nusantara berarti Kepulauan Indonesia yang terletak diantara benua Asia dan

benua Australia dan diantara samudra Pasifik dan Samudra Hindia, yang terdiri dari

sekitar 17.508 pulau besar maupun kecil. Jumlah pulau yang sudah memiliki nama

adalah 6.044 buah.Kepulauan Indonesia terletak pada batas-batas astronomi sebagai

berikut :

Utara : ± 6° 08’ LU

Selatan : ± 11° 15’ LS

Barat : ± 94° 45’ BT

Timur : ± 141° 05’ BT

Jarak utara selatan sekitar 1.888 km, sedangkan jarak barattimur sekitar 5.110

km. Bila diproyeksikan pada peta benua Eropa,maka jarak barat timur tersebut sama

dengan jarak antara Londondengan Ankara, Turki. Bila diproyeksikan pada peta

Amerika Serikat, maka jarak teresbut sama dengan jarak antara pantai barat dan

pantaitimur Amerika Serikat.

Luas wilayah Indonesia seluruhnya adalah 5.193.250 km2,yang terdiri atas

daratan seluas 2.027.087 km2 dan perairan 127.166.163 km2. Luas wilayah daratan

Indonesia jika dibandingkan dengan Negara-negara Asia Tenggara merupakan yang

terluas.

2. Geopolitik dan Geostrategi

a. Geopolitik

1. Asal Istilah Geopolitik

Page 9: Makalah geopolitik

Istilah geopolitik semuladiartikan oleh Frederick Ratzel (1844-1904)

sebagai ilmu bumi politik (Political Geography). Istilah ini kemudian

dikembangkan dan diperluas oleh sarjana ilmu politik Swedia, Rudolf Kjellen

(1864-1922) dan Karl Haushofer (1869-1964) dari Jerman menjadi

Geographical Politic dan disingkat Geopolitik. Perbedaan dari dua istilah

diatas terletak pada titik perhatian dan tekanannya, apakah pada bidang

geografi ataukah politik. Ilmu bumi politik (Political Geography) mempelajari

fenomena geografi dari aspek politik, sedangkan geopolitik mempelajari

fenomena politik dari aspek geografi.

Geopolitik memaparkan dasar pertimbangan dalam menentukan

alternatif kebijakan nasional untuk mewujudkan tujuan tertentu. Prinsip-

prinsip dalam geopoliyik menjadi perkembangan suatu wawasan nasional.

Pengertian geopolitik telah dipraktekkan sejak abad XIX, namun

pengertiannya baru tumbuh pada awal abad XX sebagai ilmu penyelenggaraan

negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi

wilayah yang menjadi tempat tinggal suatu bangsa.

2. Pandangan Ratzel dan kjellen

Frederich Ratzel pada akhir abad ke-19 mengembangkan kajian

geografi politik dengan dasar pandangan bahwa Negara adalah mirip

organisme atau makhluk hidup. Dia memandang Negara dari sudutkonsep

ruang. Negara adalah ruang yang ditempati oleh kelompok masyarakat politik

(bangsa). Bangsa dan Negara terikat hukum alam.Jika bangsa dan Negara

ingin tetap eksis dan berkembang, makaharus diberlakukan hukum ekspansi

(pemekaran wilayah).

Disamping itu Rudolph Kjellen berpendapat bahwa Negara adalah

organisme yang harus memiliki intelektual. Negara merupakan system politik

yang mencakup geopolitik, ekonomi politik, kratopolitik dan sosiopolitik.

Kjellen juga mengajukan paham ekspansionisme dalam rangka untuk

mempertahankan Negara dan mengembangkannya. Selanjutnya dia

mengajukan langkah strategis untuk memperkuat Negara dengan memulai

pembangunan kekuatan daratan (kontinental) dan diikuti dengan

pembangunan kekuasaan bahari (maritim).

Page 10: Makalah geopolitik

Pandangan Ratzel dan Kjellen hampir sama. Mereka memandang

pertumbuhan Negara mirip dengan pertumbuhan organisme (makhluk

hidup). Oleh karena itu Negara memerlukan ruang hidup (lebensraum), serta

mengenal proses lahir, tumbuh, mempertahankan hidup, menyusut dan mati.

Mereka juga mengajukan paham ekspansionisme yang kemudian

melahirkan ajaran adu kekuatan (Power Politics atau Theory of Power).

3. Pandangan Haushofer

Pandangan demikian ini semakin jelas pada pemikiran KarlHaushofer

yang pada masa itu mewarnai geopolitik Nazi Jerman dibawah pimpinan

Hitler. Pemikiran Haushofer disamping berisi paham ekspansionisme juga

mengandung ajaran rasialisme, yang menyatakan bahwa ras Jerman adalah

ras paling unggul yang harusdapat menguasai dunia. Pandangan semacam ini

juga berkembang didunia, berupa ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh

semangat militerisme dan fasisme.

Pokok-pokok Pemikiran Haushofer adalah sebagai berikut :

a) Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya

tidak terlepas dari hukum alam. Hanya bangsa yang unggul (berkualitas) saja

yang dapat bertahan hidup dan terus berkembangan,sehingga hal ini menjurus

ke arah rasialisme.

b) Kekuasaan Imperium Daratan yang kompak akan dapat mengejar

kekuasaan Imperium maritime untuk menguasai pengawasan di lautan.

c) Beberapa Negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai

Eropa, Afrika, dan Asia Barat (yakni Jerman dan Italia).Sementara Jepang

akan menguasai wilayah Asia Timur Raya

d) Geopolitik dirumuskan sebagai perbatasan. Ruang hidup bangsa

dengan kekuasaan ekonomi dan social yang rasial mengharuskan

pembagian baru kekayaan alam dunia. Geopolitik adalah landasan ilmiah

bagi tindakan politik untuk memperjuangkan kelangsungan hidupnya dan

mendapatkan ruang hidupnya. Berdasarkan teori yang bersifat

ekspansionisme, wilayah dunia dibagi-bagi menjadi region-region yang akan

Page 11: Makalah geopolitik

dikuasai oleh bangsa-bangsa yang unggul seperti Amerika Serikat, Jerman,

Rusia, Inggris, dan Jepang.

4. Geopolitik bangsa Indonesia

Pandangan geopolitik bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai-

nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan yang luhur dengan jelas tertuang di

dalam Pembukaan UUD 1945. bangsa Indonesia adalah bangsa yang cinta

damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan. Bangsa Indonesia menolak segala

bentuk penjajahan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri

keadilan.

Oleh karena itu, bangsa Indonesia juga menolak paham

ekspansionisme dan adu kekuatan yang berkembang di Barat. Bangsa

Indonesia juga menolak paham rasialisme, karena semua manusia mempunyai

martabat yang sama, dan semua bangsa memiliki hak dan kewajiban yang

sama berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan yang universal.

Dalam hubungan internasional, bangsa Indonesia berpijak pada paham

kebangsaaan atau nasionalisme yang membentuk suatu wawasan

kebangsaan dengan menolak pandangan Chauvisme. Bangsa Indonesia

selalu terbuka untuk menjalin kerjasama antar bangsa yang saling menolong

dan saling menguntungkan. Semua ini dalam rangka ikut mewujudkan

perdamaian dan ketertiban dunia.

b. Geostrategi

Strategi adalah politik dalam pelaksaan, yaitu upaya bagaimana mencapai

tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan politik. Karena strategi

merupakan upaya pelaksaan, maka strategi pada hakikatnya merupakan suatu seni

yang implementasinya didasari oleh intuisi, perasaan dan hasil pengalaman. Strategi

juga dapat merupakan ilmu yang langkah-langkahnya selalu berkaitan

dengan data atau fakta yang ada. Seni dan ilmu digunakan sekaligus untuk

membina atau mengelola sumber daya yang dimiliki dalam suatu rencana dan

tindakan.

Page 12: Makalah geopolitik

Sebagai contoh pertimbangan geostrategis untuk Negara dan

bangsa Indonesia  adalah  kenyataan  posisi  silang  Indonesia  dari berbagai  aspek,

disamping  aspek  geografi  juga  aspek-aspek demografi, ideology, politik, ekonomi,

social budaya, dan hankam. Posisi Silang Indonesia tersebut dapat dirinci sebagai

berikut:

1. Geografi : Wilayah Indonesia terletak diantara 2 Benua, Asia dan

Australia ; serta diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia

2. Demografi : Penduduk Indonesia terletak diantara penduduk jarang di

selatan (Australia) dan penduduk padat di utara (RRC dan Jepang)

3. Ideologi : Ideologi Indonesia (Pancasila) terletak diantara Liberalisme

di Selatan (Australian dan Selandia Baru) dan Komunisme di utara

(RRC, Vietnam, dan Korea Utara).

4. Politik : Demokrasi Pancasila terletak diantara Demokrasi Liberal di

selatan dan Demokrasi Rakyat (Diktatur Proletar) di utara.

5. Sosial : Masyarakat Indonesia terletak diantara masyarakat

individualisme di selatan dan masyarakat sosialisme di utara.

6. Ekonomi : Ekonomi Indonesia terletak diantara Ekonomi Kapitalis di

selatan dan Sosialis di utara.

7. Budaya : Budaya Indonesia terletak diantara Budaya Barat di selatan

dan Budaya Timur di utara.

8. Hankam : Geopolitik dan Geostrategi Hankam (Pertahanan dan

Keamanan) Indonesia terletak diantara wawasan kekuatan maritim di

selatan dan wawasan kekuatan kontinental di utara.

Strategi biasanya menjangkau masa depan, sehingga pada umumnya

strategi disusun secara bertahap dengan memperhitungkan faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Dengan demikian geostrategic adalah perumusan strategi

nasional dengan memperhitungkan kondisidan konstelasi geografi sebagai faktor

utamanya.

Menghubungkan Geopolitik dengan Geostrategi menimbulkan pemahaman

bahwa sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik

Indonesia dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan

Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. Sedangkan geostrategi Indonesia

Page 13: Makalah geopolitik

diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan

kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dengan

mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi besar

(grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta

bahwa bagian terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah laut. Implementasi

dari strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime power) yang

dapat menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai ancaman.

3. Perkembangan Wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnya

a. Sejak 17 Agustus 1945 sampai dengan 13 Desember 1957

Wilayah Negara Republik Indonesia ketika merdeka meliputi

wilayah  bekas Hindia  Belanda  berdasarkan  ketentuan  dalam “Teritoriale

Zee en Maritieme Kringen Ordonantie” tahun 1939 tentang batas wilayah laut

territorial Indonesia. Ordonisasi tahun 1939 tersebut menetapkan batas wilayah

laut territorial sejauh 3 mil dari garis pantai ketika surut, dengan asas pulau

demi pulau secara terpisah-pisah. Pada masa tersebut wilayah Negara Indonesia

bertumpu pada wilayah daratan pulau-pulau yang terpisah-pisah oleh

perairan atau selat antara pulau-pulau itu. Wilayah laut territorial masih sangat

sedikit ka r ena un t uk s e t i ap pu l au han ya d i t ambah pe r a i r an s e j auh 3

mi l disekelilingnya. Sebagian besar wilayah perairan dalam pulau-pulau

merupakan  perairan  bebas.  Hal  ini  tentu  tidak  sesuai  dengan kepentingan

keselamatan dan keamanan Negara Kesatuan RI.

Page 14: Makalah geopolitik

b. Dari Deklarasi Juanda (13 Desember 1957) sampai dengan 17Februari 1969

Pada tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan deklarasi Juanda yang

dinyatakan sebagai pengganti Ordonansi tahun 1939 dengan tujuan sebagai berikut :

1) Perwujudan bentuk wilayah Negara Kesatuan RI yang utuh dan bulat.

2) Penentuan batas-batas wilayah Negara Indonesia disesuaikan dengan asas Negara

Kepulaauan (Archipelagic State Principles).

3) Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keselamatan dan

keamanan Negara Indonesia.

Asas kepulauan itu mengikuti ketentuan Yurespundensi Mahkamah

Internasional pada tahun 1951 ketika menyelesaikan kasus perbatasan antara Inggris

dengan Norwegia. Dengan berdasarkan asas kepulauan maka wilayah Indonesia

adalah satu kesatuan kepulauan nusantara termasuk peraiarannya yang utuhdan bulat.

Disamping itu, berlaku pula ketentuan “point to point theory “ untuk menetapkan

garis besar wilayah antara titik-titik terluar dari pulau-pulau terluar.

Page 15: Makalah geopolitik

Deklarasi Juanda kemudian dikukuhkan dengan Undang-Undang No.

4/Prp/1960 tanggal 18 Februari 1960 tentang Perairan Indonesia. Sejak itu terjadi

perubahan bentuk wilayah nasional dan cara perhitungannya. Laut territorial diukur

sejauh 12 mil dari titik-titik pulau terluar yang saling dihubungkan, sehingga

merupakan satu kesatuan wilayah yang utuh dan bulat. Semua perairan diantara

pulau-pulau nusantara menjadi laut territorial Indonesia. Dengan demikian luas

wilayah territorial Indonesia yang semula hanya sekitar 2 juta km2 kemudian

bertambah menjadi 5 juta km2lebih. Tiga per lima wilayah Indonesia berupa perairan

atau lautan. Oleh karena itu, Negara Indonesia dikenal sebagai Negara maritim.

Untuk mengatur lalu lintas perairan maka dikeluarkan Peraturan Pemerintah No.8

tahun 1962 tentang lalu lintas damai diperairan pedalaman Indonesia, yang meliputi :

1) Semua pelayaran dari laut bebas ke suatu pelabuhan Indonesia,

2) Semua pelayaran dari pelabuhan Indonesia ke laut bebas,

3) Semua pelayaran dari dan ke laut bebas dengan melintasi perairan Indonesia.

Pengaturan demikian sesuai dengan salah satu tujuan Deklarasi Juanda

tersebut, sebagai upaya menjaga keselamatan dan keamanan Negara.

c. Dari 17 Februari 1969 (Deklarasi Landas Kontinen) sampai sekarang

Deklarasi tentang landas kontinen Negara RI merupakan konsep politik

yang berdasarkan konsep wilayah. Deklarasi ini dipandang pula sebagai upaya

untuk mengesahkan Wawasan Nusantara. Disamping dipandang pula sebagai

upaya untuk mewujudkan Pasal 33 ayat 3 UUD 1945. Konsekuensinya bahwa

sumber kekayaan alam dalam landas kontinen Indonesia adalah milik eksklusif

Negara. Asas pokok yang termuat di dalam Deklarasi tentang landas kontinen adalah

sebagai berikut :

1) Seg a l a sum be r kek aya an a l am yan g t e r dap a t da l am l an dasan

kontinen Indonesia adalah milik eksklusif Negara RI.

2) Pemerintah Indonesia bersedia menyelesaikan soal garis bataslandas

kontinen  dengan  Negara-negara  tetangga  melalui perundingan

Page 16: Makalah geopolitik

3) Jika tidak ada garis batas, maka landas kontinen adalah suatu garis yang  di  tarik

ditengah-tengah  antara  pulau  terluar  Indonesia dengan wilayah terluar Negara

tetangga.

4) Claim tersebut tidak mempengaruhi sifat serta status dari perairan diatas landas

kontinen Indonesia maupun udara diatasnya.

Demi kepastian hukum dan untuk mendukung kebijaksanaan

Pem er in t a h , a s a s - a sa s pok ok t e r s ebu t d i t uangkan da l am Und ang-

Und ang Nom or 1 t ah un 1973 t en t an g Lan das Kon t inen Indones i a .

Disamping itu UU ini juga memberi dasar bagi pengaturan eksplorasi serta

penyidikan ilmiah atas kekayaan alam di landas kontinen dan masalah-

masalah yang ditimbulkannya.

d. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

Pengumuman  Pemerintah  Negara  tentang  Zona  Ekonomi Eksklusif terjadi

pada 21 Maret 1980. Batas ZEE adalah sekitar 200 mil yang dihitung dari garis

dasar laut wilayah Indonesia. Alasan-alasan yang mendorong pemerintah

mengumumkan ZEE adalah :

Page 17: Makalah geopolitik

1)Persediaan ikan yang semakin terbatas.

2)Kebutuhan untuk pembangunan nasional Indonesia.

3)ZEE memiliki kekuatan hukum internasional.

Melalui perjuangan panjang di forum Internasional, akhirnya

Konfe r ens i PBB t en t ang Hukum Lau t I I d i New York 30 Apr i l

1982 m e n e r i m a “ T h e U n i t e d N a t i o n C o n v e n t i o n o n t h e L a w

o f t h e s e a ” (UNCLOS), yang kemudian ditandatangani pada 10 Desember 1982

di Montego Bay, Jamaica oleh 117 negara termasuk Indonesia. Konvensi tersebut

mengakui atas asas Negara Kepualauan serta menetapkan asas-asas

pengukuran  ZEE.  Pemerintah  dan  DPR  RI kemudian menetapkam UU No.5 tahun

1983 tentang ZEE, serta UU No. 17 tahun198 5 t en t an g Ra t i f i k a s i UNCLOS .

Se j ak 3 Feb rua r i 198 6 I nd ones i a telah  tercatat  sebagai salah satu  dari  25

negara  yang  telah meratifikasinya.

D. Unsur-Unsur Dasar Wawasan Nusantara

Page 18: Makalah geopolitik

1. Wadah Wawasan Nusantara sebagai wadah meliputi tiga komponen yaitu:

a) Wujud wilayah

Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang

didalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan

oleh dalamnya perairan. Baik laut maupun selat serta di atasnya

merupakan satu kesatuan ruang wilayah. Oleh karena itu nusantara

dibatasi oleh lautan dan daratan serta dihubungkan oleh perairan

dalamnya. Sedangkan secara vertikal ia merupakan suatu bentuk

kerucut terbuka keatas dengan titik puncak kerucut dipusat bumi. Letak

geografis negara berada di posisi dunia antar dua samudera dan dua

benua. Letak geografis ini berpengaruh besar terhadap aspek-aspek

kehidupan nasional di Indonesia. Perwujudan wilayah nusantara

inimenyatu dalam kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan

pertahanan keamanan.

b) Tata Inti Organisasi

Bagi Indonesia, tata inti organiasi negara didasarkan pada UUD1945

yang menyangkut bentuk dan kedaulatan negara, kekuasaan

pemerintahan, sistem pemerintahan dan sistem perwakilan. Negara

Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik.

Kedaulatan berada di tangan rakyat yang dilaksanakan menurut

Undang-Undang. Sistem pemerintahannya menganut sistem

presidensial. Presiden memegang kekuasaan pemerintahan

berdasarkan UUD 1945. Indonesia adalah negara hukum

(Rechtsstaat) bukan negara kekuasaan (Machsstaat). Dewan

Perwakilan Rakyat (DPR) mempunyai kedudukan kuat, yang tidak

dapat dibubarkan oleh Presiden. Anggota MPR merangkap sebagai

anggota MPR.

c) Tata Kelengkapan Organisasi

Tata kelengkapan organisai adalah kesadaran politik dankesadaran

bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yangmencakup

partai politik, golongan dan organnisasi masyarakat, kalanganpers serta

seluruh aparatur negara. Seluruh lapisan masyarakat itu diharapkan

dapat mewujudkandemokrasi yang secara konstitusional berdasarkan

Page 19: Makalah geopolitik

UUD 1945 dan secaraideal berdasarkan dasar falsafah Pancasila,

dalam berbagai kegiatanbermasyarakat,berbangsa dan bernegara.

2. Isi Wawasan Nusantara

Isi Wawasan Nusantara tercermin dalam perspektif kehidupan manusia

Indonesia dalam eksistensinya yang meliputi cita-cita bangsa dan asas manunggal

yang terpadu. Cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam pembukaan UUD 1945

yang meliputi: 1) Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan

makmur. 2) Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas.3)

Pemerintahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh

tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan

perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri manunggal, utuh

menyeluruh yang meliputi: 1) Satu kesatuan wilayah Nusantra yang mencakup

daratan, perairan dan dirgantara secara terpadu. 2) Satu kesatuan politik, dalam arti

UUD dan politik pelaksanaannya serta satu ideologi dan identitas nasional. 3) Satu

kesatuan sosial budaya, dalam arti satu perwujudan masyarakat Indonesia atas dasar

“BhinekaTunggal Ika”, satu tertib sosial dan satu tertib hukum. 4) Satu kesatuan

ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas kekelurgaan dalam

satu sistem ekonomi kerakyatan. 5) Satu kesatuan pertahanan dan keamanan

rakyat semesta (Sishankamrata). 6) Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti

pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang mencakup aspek kehidupan

nasional.

3. Tata Laku Wawasan Nusantara Mencakup Dua Segi, Batinniah danLahiriah

Tata laku batiniah berdaasarkan falsafah bangsa yang membentuk sikapmental

bangsa yang memilki kekuatan batin yang berlandaskan Pancasila untuk membentuk

sikap dan mental bangsa. Tata laku lahiriah merupakan kekuatan yang utuh,

dalam arti kemanunggalan kata dan karya, keterpaduan pembicaraan, pelaksanaan,

pengawasan dan pengadilan. Dalam hal ini Wawasan Nusantara diwujudkan dalam

satu sistem organisasi yang meliputi : Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan dan

Pengendalian.

Page 20: Makalah geopolitik

E. Implementasi Wawasan Nusantara

a. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan poltitik

1) Kebulatan wilayah dengan segala isinya merupakan modal dan milik bersama bangsa

Indonesia.

2) Keanekaragaman suku, bangsa, budaya dan agama tetap dalam kesatuan bangsa

Indonesia.

3) Secara psikologis, bangsa Indonesia merasa satu persaudaraan, senasib dan

seperjuangan, sebangsa dan setanah air.

4) Pancasila merupakan falsafah dan ideologi pemersatu bangsa Indonesia yang

membimbing ke arah cita-cita.

5) Kehidupan politik diseluruh wilayah nusantara sistem hukum nasional.

6) Seluruh kepulauan nusantara merupakan satu kesatuan sistem hukum.

7) Bangsa Indonesia bersama bangsa lain ikut menciptakan ketertiban dunia dan

perdamaian abadi melalui politik luar negeri bebas aktif.

b. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi

1) Kekayaan di wilayah nusantara baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik

bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan secara merata.

2) Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh daerah tanpa

mengabaikan ciri khas yang memiliki daerah masing-masing.

3) Kehidupan perokonomian seluruh nusantara diselenggarakan sebagai usaha bersama

atas asas kekeluargaan, sistem ekonomi kerakyatan untuk kemakmuran rakyat.

c. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya

1) Masyarakat Indonesia adalah satu bangsa yang harus memiliki kehidupan serasi

dengan tingkat kemajuan yang merata dan seimbang sesuai dengan kemajuan bangsa.

2) Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah suatu kesatuan dengan corak ragam budaya

yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa. Budaya Indonesia tidak menolak

nilai-nilai budaya asing asalkan tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa sendiri

dan hasilnya dapat dinikmati.

d. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai suatu kesatuan pertahanan keamanan

Page 21: Makalah geopolitik

1) Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya adalah

ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.

2) Tiap-tiap WNI mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk ikut serta dalam

pertahanan dan keamanan negara dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.

e. Penerapan wawasan nusantara

1) Di bidang wilayah, adalah diterimanya konsepsi nusantara di forum internasional,

sehingga terjamin integritas wilayah teritorial Indonesia. Disamping itu pengakuan

terhadap landas kontinen Indonesia dan ZEE Indonesia menghasilkan pertambahan

luas wilayah yang cukup besar.

2) Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup tersebut menghasilkan SDA yang

cukup besar dan kesejahteraan Bangsa Indonesia

3) Pertambahan luas wilayah dapat diterima oleh dunia internasional termasuk negara-

negara tetangga yang dinyatakan dengan persetujuan yang dicapai karena Indonesia

memberikan akomodasi kepada kepentingan negara tetangga antara lain dibidang

perikanan.

4) Dalam pembangunan negara diberbagai bidang tampak pada berbagai proyek

pembangunan sarana dan prasarana, komunikasi dan transportasi.

5) Penerapan bidang sosial budaya terlihat pada kebijakan untuk menjadikan bangsa

Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika tetap merasa sebangsa, setanah air, senasib

sepenanggungan dengan asas Pancasila.

6) Di bidang Pertahanan Keamanan terlihat pada kesiapsiagaan dan kewaspadaan

seluruh rakyat melalui sistem pertahanan keamanan rakyak semesta untuk

menghadapi berbagai ancaman bangsa dan negara.

Page 22: Makalah geopolitik

BAB III

KESIMPULAN

Pada dasarnya Geopolitik adalah sebuah studi yang mengkaji masalah-masalah

geografi, sejarah dan ilmu sosial, dengan merujuk kepada percaturan politik internasional.

Geopolitik mengkaji makna strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup

lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah tersebut. Keadaan geografis Indonesia yang unik

menuntut sebuah konsep geopolitik khusus yang dapat diterapkan dengan baik oleh bangsa

Indonesia. Konsep geopolitik tersebut adalah Wawasan Nusantara. Berbeda dengan

pemahaman geopolitik negara lain yang cenderung mengarah kepada tujuan ekspansi

wilayah, konsep geopolitik Indonesia, atau Wawasan Nusantara, justru bertujuan untuk

mempertahankan wilayah. Wawasan Nusantara merupakan sebuah konsep geopolitik yang

paling tepat untuk negara Indonesia yang memiliki belasan ribu pulau yang tersebar

sepanjang jutaan mil. Dengan memahami konsep wawasan nusantara, maka akan terbentuk

suatu perwujudan kesatuan baik dari segi politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan

keamanan negara. Hal ini akan mendukung konsep lain yaitu Geostrategi Indonesia yang

menciptakan strategi mempertahankan kesatuan negara berdasarkan wawasan nusantara

tersebut.

Page 23: Makalah geopolitik

Daftar Pustaka

http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2008/11/01/geopolitik/ (akses tanggal 10

November 2011)

http:// id.wikipedia.org/wiki/ Geopolitik _di_Indonesia (akses tanggal 11 November 2011)

Kaelan dan Zubaidi, Achmad. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi.

Yogyakarta: Paradigma.