makalah gama

12
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makluk individu sekaligus makhluk sosial yang membutuhkan interaksi antara yang satu dengan yang lain. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam masyarakat, seseorang individu akan dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda-beda satu dengan yang lain, salah satunya perbedaan agama. Dalam menjalani kehidupan sosial tidak bisa dipungkiri akan ada gesekan-gesekan yang terjadi antar kelompok, baik yang berkaitan dengan ras, budaya, maupun agama. Dalam rangka menjaga keutuhan dan persatuan maka diperlukan sikap saling menghargai dan juga sikap saling menghormati antar kelompok sehingga gesekan-gesekan yang dapat menimbulkan pertikaian tapat terhindarkan. Masyarakat juga dituntut untuk menjaga hak dan kewajibannya untuk saling menghargai antara satu dengan yang lain. Kebebasan beragama pada hakikatnya adalah dasar bagi terciptanya kerukunan antar umat beragama. Tanpa kebebasan beragama tidak mungkin ada kerukunan umat beragama. Kebebasan umat beragama adalah hak setiap manusia. Hak untuk untuk menyembah Tuhan, dan tidak ada seorangpun yang boleh mencabutnya. 1

Upload: dewi-nuraini

Post on 25-Sep-2015

220 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

PAI

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahManusia adalah makluk individu sekaligus makhluk sosial yang membutuhkan interaksi antara yang satu dengan yang lain. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam masyarakat, seseorang individu akan dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda-beda satu dengan yang lain, salah satunya perbedaan agama.

Dalam menjalani kehidupan sosial tidak bisa dipungkiri akan ada gesekan-gesekan yang terjadi antar kelompok, baik yang berkaitan dengan ras, budaya, maupun agama.Dalam rangka menjaga keutuhan dan persatuan maka diperlukan sikap saling menghargai dan juga sikap saling menghormati antar kelompok sehingga gesekan-gesekan yang dapat menimbulkan pertikaian tapat terhindarkan. Masyarakat juga dituntut untuk menjaga hak dan kewajibannya untuk saling menghargai antara satu dengan yang lain.

Kebebasan beragama pada hakikatnya adalah dasar bagi terciptanya kerukunan antar umat beragama. Tanpa kebebasan beragama tidak mungkin ada kerukunan umat beragama. Kebebasan umat beragama adalah hak setiap manusia. Hak untuk untuk menyembah Tuhan, dan tidak ada seorangpun yang boleh mencabutnya.

Demikian juga sebaliknya, toleransi antar umat beragama adalah cara agar kebebasan antar umat beragama dapat terlindungi. Kebebasan dan toleransi tidak dapat diabaikan. Namun, yang sering kali ter jadi adalah penekanan dari salah satunya, misalnya penekanan kebebasan beragama di suatu negara yang memaksakan masyarakatnya untuk mematuhi perintah pemerintahnya yang tanpa memperdulikan hak kebebasan beragamanya. Untuk menyatukan keduanya, pemahaman yang benar tentang toleransi dan kebebasan beragama sangat penting untuk kehidupan sehari-hari di masyarakat.B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah yang dimaksud dengan toleransi?

2. Bagaimana toleransi antar umat beragama?

3. Bagaimana toleransi antar umat beragama menurut Islam?

4. Bagaimana cara agar toleransi antar umat beragama dapat terwujud?

5. Bagaimana penerapan toleransi antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari?C. Tujuan Makalah

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan :

1. Pengertian toleransi.

2. Toleransi antar umat beragama

3. Toleransi antar umat beragama menurut Islam

4. Cara agar toleransi antar umat beragama dapat terwujud

5. Penerapan toleransi antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari.D. Kegunaan MakalahMakalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoretis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi : 1. Penulis, sebagai media penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya tentang toleransi antar umat beragama.2. Pembaca/dosen, sebagai alat informasi tentang toleransi antar umat beragamaBAB II

PEMBAHASAN

A. Kajian Teoritis

1. Toleransi

a. Pengertian Toleransi 1) Toleransi Menurut Istilah

Toleransi adalah istilah dalam konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Istilah toleransi juga digunakan dengan menggunakan definisi "kelompok" yang lebih luas, misalnya partai politik, orientasi seksual, dan lain-lain.2) Toleransi dalam Konteks IslamToleransi (Arab: as-samahah) adalah konsep modern untuk menggambarkan sikap saling menghormati dan saling bekerjasama di antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda baik secara etnis, bahasa, budaya, politik, maupun agama.Rasulullah adalah tokoh teladan terbaik dalam mengajarkan sikap toleransi kepada umatnya. Rasulullah tidak hanya sebagai Nabi, beliau juga kepala keluarga, panglima perang, dan kepala negara.

Sebagai Nabi, sikap toleransi yang beliau tunjukkan ialah memaafkan dan bahkan mendoakan kaum yang telah berbuat jahat kepada beliau ketika berdakwah. Setelah wafatnya paman beliau, Abu Thalib, Nabi SAW berkunjung ke perkampungan Thaif. Beliau menemui tiga orang dari pemuka suku kaum Tsaqif, yaitu Abdi Yalel, Khubaib, dan Mas'ud. Nabi mengajak mereka untuk melindungi para sahabatnya agar tidak diganggu oleh suku Quraisy. Namun, kenyataan pedih yang dialami beliau. Nabi diusir dan dilempari batu oleh kaum Tsaqif. Akibatnya, darah pun mengalir dari tubuh beliau.

b. Toleransi Antar Umat BeragamaToleransi dan kerukunan antar umat beragama bagaikan dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan satu sama lain. Kerukunan berdampak pada toleransi; atau sebaliknya toleransi menghasilkan kerukunan; keduanya menyangkut hubungan antar sesama manusia.

Toleransi antar umat beragama harus tercermin pada tindakan-tindakan atau perbuatan yang menunjukkan umat saling menghargai, menghormati, menolong, mengasihi, dan lain-lain. Termasuk di dalamnya menghormati agama dan iman orang lain

Ungkapan kebebasan beragama memberikan arti luas yang meliputi :

1) membangun rumah ibadah dan berkumpul, menyembah

2) membentuk institusi sosial; publikasi3) kontak dengan individu dan institusi dalam masalah agama pada tingkat nasional atau internasional.

Kebebasan beragama, menjadikan seseorang mampu meniadakan :

1) diskriminasi berdasarkan agama2) pelanggaran terhadap hak untuk beragama3) paksaan yang akan mengganggu kebebasan seseorang untuk mempunyai agama atau kepercayaan.c. Toleransi Antar-Umat Beragama dalam Pandangan Islam

Dalam konteks toleransi antar-umat beragama, Islam memiliki konsep yang jelas. Tidak ada paksaan dalam agama , Bagi kalian agama kalian, dan bagi kami agama kami adalah contoh populer dari toleransi dalam Islam. Islam secara definisi adalah damai, selamat dan menyerahkan diri. Definisi Islam yang demikian sering dirumuskan dengan istilah Islam agama rahmatal lillamn (agama yang mengayomi seluruh alam).

Allah mengingatkan, yang artinya: Sesungguhnya ini adalah umatmu semua (wahai para rasul), yaitu umat yang tunggal, dan aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah olehmu sekalian akan Daku (saja). Ayat ini menegaskan bahwa pada dasarnya umat manusia itu tunggal tapi kemudian mereka berpencar memilih keyakinannya masing-masing. Ini mengartikulasikan bahwa Islam memahami pilihan keyakinan mereka sekalipun Islam juga menjelaskan sesungguhnya telah jelas antara yang benar dari yang bathil.ayat megenai toleransi surat Al-Kafirun 1-6 :

Kandungan ayat di atas menjelaskan tentang : bentuk ketegasan umat Islam terhdap orang-orang kafir mengenai masalah akidah atau keyakinan. Bagi umat Islam tidak ada toleransi dalam masalah agama. Umat Islam dilarang menyembah Tuhan orang kafir dan begitu juga sebaliknya. Umat Islam beribadah sesuai degan agamanya begitu pula orang kafir beribadah sesuai agama yang diyakini oleh mereka.

Surah Al-Kafirun mengisyaratkan tentang habisnya semua usaha dan harapan orang-orang kafir dalam membujuk Nabi Muhammad SAW supaya meninggalkan dakwahnya. 2. Ukhuwah

a. Pengertian Ukhuwah

Ukhuwah adalah persaudaraan, yaitu perasaan simpati dan empati antara dua orang atau lebih. Atau kondisi yang menggambarkan adanya perasaan yang sama yang dapat menimbulkan sikap timbal balik untuk saling membantu. b. Macam-macam Ukhuwah

1) Ukhuwah Islamiyah berarti persaudaraan sesama umat Islam (saling menghormati dan menghargai relativitas masing-masing individu, sekaligus selalu mengembangkan tolong menolong dalam ikatan agama Islam)2) Ukhuwah insaniyah berarti persaudaraan sesama umat manusia secara universal tanpa membedakan agama, suku, dan aspek kekhususan lainnya (dilandasi dengan kesadaran bahwa semua manusia adalah makhluk Allah3) Ukhuwah Ubudiyah yang berarti saudara sekemahlukan dan kesetundukan kepada Allah

4) Ukhuwah Wathaniyah Wannasabah yaitu persaudaraan karena keturunan dan kebangsaan. Konsep persaudaraan sesama manusia,ukhuwah insaniyah dilandasi ajaran bahwa manusia adalah mahluk Allah .Allah memberi kebebasan man utk memilih jalan hidup berdasarkan pertimbangan rasionya.Oleh karena itu Allah tdk tetapkan man sebagai satu umat.itulah fitrah manusia,sebagaimana firman Allah QS.Al-maidah 48 yg artinya :

Sekiranya Allah menghendaki,niscaya kamu dijadikanNya satu umat,tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberianNya kepadamu Prinsip kebebasan itu menghalangi pemaksaan agama oleh otoritas manusia manapun.Pebedaan agama yg terjadi antara umat man merupakan konsekwensi kebebasan yg diberikan oleh Allah,maka perbedaan itu tidak menghalangi berinteraksi sosial dan saling membantu sepanjang masih dalam kawasan kemanusiaan.

c. Pandangan Islam pada umat non Islam1) Manusia yang tak mau menerima Islam/tauhid/iman, disebut dengan kafir2) Kafir ada yang harbi (mengganggu, menyakiti, dan memusuhi umat Islam), dan ada pula yang dzimmi (hidup rukun dengan umat Islam, mengikuti perjanjian damai di bawah naungan Islam dengan segala konsekuensinya).3) Kepada kafir harbi umat Islam diizinkan untuk melawan/memerangi, kepada kafir dzimmi diwajibkan untuk melindungi.BAB IIIPENUTUPA. Simpulan

Berdasarkan isi makalah penulis dapat menyimpulkan bahwa kerukunan antar umat beragama dapat timbul karena adanya toleransi dan ukhuwah. Toleransi adalah sikap saling menghormati dan menghargai adanya perbedaan sehingga tidak adanya diskriminasi. Ukhuwah adalah persaudaraan atau perasaan simpati dan empati antara dua orang atau lebih. Atau kondisi yang menggambarkan adanya perasaan yang sama yang dapat menimbulkan sikap timbal balik untuk saling membantu. Toleransi dan ukhuwah antar umat beragama tercermin pada tindakan-tindakan saling menghargai, menghormati, tolong-menolong, mengasihi, dan lain-lain.

B. Saran

Untuk meningkatkan kerukunan antar umat beragama khususnya di Indonesia yang memiliki umat Islam terbanyak di Dunia kita harus memiliki sikap dan pandangan yang baik terhadap seseorang (husnuudzon), jika hal itu dilakukan persaudaraan akan terjaga utuh dan tidak adanya perpecahan yang terjadi antar manusia. 6