makalah fisiologi produksi

15
MAKALAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TERNAK RUMINANSIA Oleh: M. ZAKEY AL FATHIN 200110070225 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

Upload: syaiful-yazan

Post on 23-Dec-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah tentang indikator fisiologi pada ternak

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah fisiologi produksi

MAKALAH

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

PADA TERNAK RUMINANSIA

Oleh:

M. ZAKEY AL FATHIN

200110070225

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

SUMEDANG

2010

Page 2: Makalah fisiologi produksi

PENDAHULUAN

Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan terjadi di seluruh bagian tubuh, berbeda dengan

tumbuhan yang terjadi hanya pada bagian tertentu saja, yaitu di daerah meristem. Pertumbuhan dan

perkembangan pada hewan diawali sejak terbentuknya zigot dari proses pembuahan dan terus terjadi

hingga hewan mencapai usia dewasa. Dengan demikian pertumbuhan dan perkembangan pada hewan

dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu fase embrionik dan fase pascaembrionik yaitu :

Fase embrionik adalah pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari zigot sampai terbentuknya

embrio sebelum lahir. 

Fase pascaembrionik merupakan pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai sejak lahir hingga

hewan itu dewasa. 

Pertumbuhan merupakan phenomena komplek, dimulai beberapa saat setelah sel telur dibuahi

sampai ternak mencapai ukuran dewasa. Hill (1988) : pertumbuhan adalah hasil koordinasi proses

biologis dan proses kimia sejak fertilisasi sel telur dan diakhiri pada saat ukuran tubuh dan fungsi

fisiologis ternak dewasa tercapai. Pertumbuhan terjadi karena perbanyakan sel (hyperplasia) dan

pembesaran sel (hyperthropy), juga karena adanya penimbunan nutrisi akibat adanya kebutuhan untuk

hidup pokok.

Page 3: Makalah fisiologi produksi

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi-definisi Pertumbuhan.:

Pertumbuhan adalah peningkatan berat badan ternak sampai ukuran dewasa tercapai. (Goodwin,

1977).

Pertumbuhan adalah peningkatan jumlah protein yang terbentuk melebihi jumlah protein yang hilang.

(Bogard, 1977)

Pertumbuhan sebagai pertambahan protoplasma (benda hidup didalam sel) yang melebihi protoplasma

yang rusak atau hilang. (Hammond, 1955). 

Anggorodi (1979) : Penambahan berat akibat penimbunan lemak atau penimbunan air bukan

pertumbuhan murni. Ditinjau dari segi kimiawi : Pertumbuhan murni adalah suatu penambahan jumlah

protein dan zat-zat mineral yang tertimbun di dalam tubuh. 

Bila definisi ini diterima, bertambahnya berat badan akibat penambahan lemak, air dan tulang tidak

termasuk adanya pertumbuhan.Perkembangan adalah proses perubahan fungsi, bentuk dan struktur tubuh

untuk mencapai sempurna sejalan dengan terjadinya pertumbuhan

Definisi-definisi Perkembangan.

Moran (1992) : Meningkatnya umur ternak akan terjadi perubahan pada ukuran, bentuk dan komposisi

tubuh. 

Fouler (1968) : Pertumbuhan adalah peningkatan bobot badan sejalan dengan meningkatnya umur, sambil

terjadi perkembangan yaitu perubahan struktur dan fungsi organ tubuh pada ternak yang sedang tumbuh

dari adanya perbedaan pertumbuhan relatif komponen tubuh. 

“Pertumbuhan dapat diukur karena dapat mengacu pada perubahan berat badan, tapi perkembangan

merupakan phenomena komplek dan sangat sulit untuk dihitung”.

Page 4: Makalah fisiologi produksi

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan Ternak. Tumbuh-kembang

dipengaruhi oleh faktor genetik, pakan, jenis kelamin, hormon, lingkungan dan manajemen. Beberapa

faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan sebelum lepas sapih adalah genotipe, bobot lahir,

produksi susu induk, jumlah anak perkelahiran, umur induk, jenis kelamin anak dan umur sapih . Laju

pertumbuhan setelah disapih ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain potensi pertumbuhan dari

masing-masing individu ternak dan pakan yang tersedia . Potensi pertumbuhan dalam periode ini

dipengaruhi oleh faktor bangsa, heterosis (hybrid vigour) dan jenis kelamin. Pola pertumbuhan ternak

tergantung pada sistem manajemen (pengelolaan) yang dipakai, tingkat nutrisi pakan yang tersedia,

kesehatan dan iklim. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan antara lain:

1. Genotipa

Ada genotipa tertentu yang mempengaruhi pertumbuhan sehinggah lebih cepat pertumbuhannya

dari pada yang lain. Sebagai contoh : ternak dari daerah beriklim sedang secara umum relatif

lebih cepat pertumbuhannya daripada ternak yang berasal dari daerah panas.

2. Bobot Lahir

Anak yang mempunyai bobot lahir rendah, akan lebih sedikit mengkonsumsi air susu dan

akibatnya akan tumbuh lebih lambat. Ada hubungan yang positif antara bobot lahir dengan bobot

sapih. Semakin tinggi bobot lahir akan semakin tinggi pula bobot sapihnya.

3. Produksi Air Susu Induk

Semakin banyak air susu diproduksi oleh induk, akan kian banyak pula jumlah susu yang didapat

oleh anak, dan ini akan meningkatkan pertumbuhan yang lebih cepat.

4. Jumlah Anak Waktu Dilahirkan

Anak yang dilahirkan kembar secara umum akan tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan anak

yang dilahirkan tunggal. Hal ini disebabkan kesempatan untuk mendapatkan air susu yang

berbeda.

5. Umur Induk

Umur induk waktu melahirkan anak sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan anak. Induk

muda biasanya akan memproduksi lebih sedikit air susu, sehinggah anaknya akan tumbuh lambat.

Semakin berumur induk ini produksi air susupun akan kian meningkat, sampai pada umur

produktif tertentu(umur 6 Tahun), saat produksi air susu mulai menurun.

Page 5: Makalah fisiologi produksi

6. Jenis Kelamin Anak

Pada umumnya anak jantan mempunyai bobot lahir lebih tinggi dibandingkan anak betina dan

anak jantan juga lebih aktif menghisap air susu, sehingga menyebabkan anak jantan tumbuh lebih

cepat dari pada anak betina.

Pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor External dan Internal.

Faktor external yang paling berperan adalah makanan, 

Faktor internal yang paling dominan mempengaruhi pertumbuhan adalah kebakaan dan

endocrine atau sekresi hormonal 

Pertumbuhan setelah sapih dipengaruhi faktor kebakaan. Namun manifestasinya harus ditunjang

faktor lingkungan. Dengan ransum sama, beberapa ternak ada yang tumbuh lebih lambat. Perbedaan

pertumbuhan ini pengaruh dari faktor genetik. Kelenjar endocrine adalah kelenjar yang tidak mempunyai

saluran dan memproduksi hormon yang disekresikan ke dalam darah. Hormon adalah zat kimia dari

kelenjar endocrine yang dibawa aliran darah ke berbagai tubuh dan menimbulkan pengaruh yang

specifik. Kelenjar yang mempengaruhi pertumbuhan adalah : Kelenjar Pituitary, Kelenjar Thyroid,

Kelenjar Ovarium, Kelenjar Testes, Kelenjar Adrenal.:

a. Kel. Pituitary berlokasi di bawah otak, di belakang ‘chiasma optic’. Memproduksi beberapa hormon

dan yang terpenting adalah hormon pertumbuhan yaitu somatotropin.

Hormon pertumbuhan akan merangsang retensi nitrogen (pembentukan protein melebihi protein yang

digunakan) sehingga menghasilkan pertumbuhan murni.

b. Kel. Thyroid terdiri dari 2 lobus, terletak bergandengan pada trachea yang berhubungan dengan

isthmus. Kel. Thyroid mensekresikan hormon Thyroxin yang fungsinya mengontrol metabolism tubuh.

Kekurangan Thyroxin pada awal kehidupan dapat mengakibatkan kekerdilan yang tidak proporsional.

Pengembangan daerah bahu dan kepala lebih besar daripada sebagian tubuh bagian posterior.

Kelebihan thyroxin mengakibatkan : ternak kurang cepat tumbuh dibandingkan dengan yang normal,

karena aktivitas metabolisme berlangsung lebih aktif dibandingkan yang normal (aktivitas

katabolisme/penguraian lebih kuat daripada anabolisme/ pembentukan).

Bila pakan rendah yodium, kelenjar thyroid tidak cukup memproduksi hormon thyroxin sedangkan

kelenjar pituitary akan selalu menggertak kelenjar thyroid, hingga akhirnya kelenjar

thyroid akanbertambah besar dan berkembang menjadi penyakit gondok/goiter.

Page 6: Makalah fisiologi produksi

c. Ovarium, menghasilkan hormon Progesteron dan Estrogen. Hormon Progesteron dapat meningkatkan

retensi protein. Hormon Estrogen pengaruhnya sangat bervariasi pada setiap species.

d. Testis memproduksi testosteron dan androgenik (hormon yang berpengruh terhadap sifat kejantanan).

Androgen berfungsi :

menstimulir pertumbuhan

meningkatkan efisiensi pakan

meningkatkan lean dan menurunkan lemak pada karkas.

Androgen lebih efektif digunakan pada ternak betina dibandingkan dengan ternak kastrasi.

Kastrasi pada pedet jantan, domba dan babi mengakibatkan :

· Penurunan pertumbuhan.

· Ternak lebih mudah ditangani,

· Dapat mengurangi bau daging yang tajam.

e. Kelenjar Adrenal, berlokasi pada bagian anterior dan medial ginjal. Terdiri dari bagian medula dan

bagian cortex.

Bagian medula atau bagian tengah memproduksi hormon adrenalin.

Bagian cortex atau bagian luar mensekresikan beberapa hormon steroid.

Pemberian cortison (salah satu hormon steroid yang diproduksi adrenal cortex) pada sapi dan domba

dapat meningkatkan kandungan lemak tubuh. Ternak yang aktivitas kelenjar adrenalnya tinggi cepat

menjadi gemuk.

FASE PERTUMBUHAN PADA TERNAK

Pertumbuhaan ternak dibagi menjadi 3 fase, yaitu

· pertumbuhan pre-natal (sebelum lahir),

· pertumbuhan pre-weaning (masa menyusu) dan

· pertumbuhan setelah disapih.

Page 7: Makalah fisiologi produksi

Pertumbuhan Pre-natal,

Pada ternak prolifik/multiparous /peridi pertumbuhan prenatal dipengaruhi jumlah foetus dalam

uterus. Jumlah foetus banyak menyebabkan bahan pakan induk tidak mencukupi dan mengakibatkan anak

yang dilahirkan kecil. Pada ternak yang menghasilkan satu anak (monoparous), bobot badan dan umur

induk mempengaruhi pertumbuhan pre-natal. Induk yang bobot badannya kecil akan melahirkan pedet

yang lebih kecil dibandingkan induk yang lebih tua dan lebih besar. Perbedaan ini disebabkan lingkungan

dalam uterus, diantaranya besarnya uterus. Bobot lahir pedet juga bervariasi tergantung bapaknya, artinya

faktor kebakaan memegang peranan pada pertumbuhan pre-natal.

Pertumbuhan Pre-Weaning,

Pertumbuhan pre-weaning, dipengaruhi kualitas dan kuantitas susu induk. Bila jumlah anak

terlalu banyak seperti pada babi, produksi susu tidak akan mencukupi kebutuhan tumbuh optimal semua

anaknya. Beberapa pedet tumbuh dengan kecepatan tinggi dan yang lainnya tumbuh dengan kecepatan

lebih rendah pada waktu yang bervariasi selama masa menyusu. Pertumbuhan selama

menyusu dapatdihitung dengan rumus :

Berat saat disapih - Berat lahir

Kecepatan Pertumbuhan =

Lama menyusui

Peternak sapi pedaging umumnya membutuhkan data bobot saat disapih, untuk

memudahkanpenentuan bobot badan saat disapih dikembangkan metode lain untuk menghitung bobot

sapih 205 hariyaitu standar rata-rata umur disapih (saat susu induk diganti dengan pakan lain), yang

rumusnya adalah sbb :

BS - BL

BSS = X 205 + Berat lahir.

Lama menyusu

Keterangan :

BS = Berat sapih.

BL = Berat lahir

BSs = Berat sapih standar (205 hari)

Page 8: Makalah fisiologi produksi

Bila bobot lahir tidak tercatat, rata-rata bobot lahir ditentukan 70 lbs sebagai bahan perhitungan

(hanya berlaku untuk sapi daging). Betina muda, betina awal dewasa dan betina kecil pada bangsa yang

sama akan memproduksi susu lebih sedikit dibandingkan betina besar dan betina sudah dewasa. Produksi

susu induk sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan pedet saat menyusu.

Bila pakan induk kualitasnya baik, namun kuantitasnya kurang mencukupi maka induk akan

memproduksi susu lebih sedikit dan akan menurunkan pertumbuhan pedet. Bila pakan induk cukup dan

baik, pertumbuhan pedet jantan lebih cepat dibanding pedet jantan kebiri, pedet kebiri pertumbuhannya

lebih cepat dari pedet betina selama periode menyusu. Bila pakan induk kurang baik, pertumbuhan

pedet jantan pada saat menyusu perbedaannya sangat kecil dibandingkan pedet betina.

Pengaruh umur induk dan jenis kelamin pedet terhadap pertumbuhan sangat nyata terlihat pada

sapi dan domba. Pedet yang berasal dari induk yang berumur 2 tahun, sekitar 75 lbs lebih rendah

beratsapihnya (pd umur 7 bulan) dibandingkan pedet yang berasal dari induk yang lebih dewasa.

Demikian juga pedet jantan dari induk yang mendapat pakan baik akan lebih berat 40 lbs dibandingkan

pedet betina pada umur sapih.

Post Weaning Growth,

Post-weaning growth adalah pertumbuhan yang terjadi antara waktu disapih sampai

saat disembelih, pada berat 1000-1100 lbs.

Rumus menghitung kecepatan pasca-sapih, sbb :

Berat Akhir - Berat Sapih

Pertumbuhan Pasca-Sapih =

Waktu

Beberapa perbedaan kecepatan pertumbuhan diantara ternak dipengaruhi faktor genetik,

sepanjang pedet tidak banyak variasi dalam pakannya selama menyusu. Beberapa faktor mungkin juga

berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan selama menyusu ini. Ternak yang kurang mendapat pakan

baik selama menyusu yang disebabkan oleh karena induk kurang memproduksi susu, cenderung akan

dikompensasi pada saat lepas menyusu sepanjangpakan yang diberikan kualitas dan kuantitasnya baik.

Kebalikannya anak yang menyusu pada induk yang produksi susunya melimpah, pada saat

disapih dan setelah mendapat makanan lain pada saat lepas sapih maka pertumbuhannya

akan kurangmemuaskan, tidak seperti pada saat anak tersebut masih menyusu. Meskipun anak yang

pakannya kurang baik pada saat menyusu akan mengalami pertumbuhan kompensasi, namun tidak

akan mencapai berat yang normal seperti anak yang menerima pakan yang baik pada saat menyusu.

Page 9: Makalah fisiologi produksi

Ternak yang pertumbuhannya cepat, pada saat dilakukan penggemukan akan membutuhkan

makanan yang lebih sedikit untuk setiap pertambahan berat badan dibandingkan dengan anak

yangpertumbuhannya lambat. Mereka juga lebih banyak “lean” daripada lemak di dalam tubuhnya.

Bila ternak jantan dan betina normal mencapai pubertas dan mulai berkembang sexualitasnya,

pertumbuhan mereka akan menurun meskipun proses pertumbuhan masih tetap berlangsung

sampaibeberapa waktu sesudah mencapai pubertas.

Sebagai contoh : Hereford mencapai pubertas pada umur +- 15 bulan, pada umur ini beratnya

1200lbs atau lebih. Mereka akan tumbuh terus sampai umur 25 bulan dengan berat dapat mencapai 1800

sampai 2700 lbs. Pertumbuhan menurun kontinyu dari pubertas sampai dewasa dicapai.

Anak jantan akan tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan anak betina setelah lepas sapih

meskipun mereka mengkonsumsi makanan yang jumlahnya tidak jauh berbeda untuk setiap unit

kenaikan berat badan, kusekuensinya anak jantan dalam pertumbuhannya membutuhkan makanan yang

lebih sedikit dibandingkan dengan anak betina untuk kenaikan setiap unit berat badan.

Sebagai contoh kecepatan pertumbuhan anak jantan 3,5-4 lbs/hari, membutuhkan 5-5,5 lbs

makananuntuk setiap kenaikan 1 lbs, anak betina yang pertambahan berat badan hariannya 2,7-3 lbs

membutuhkan makanan 6,5-8 lbs makanan untuk setiap kenaikan 1 lbs.

Maturitas/Dewasa tubuh.  Setelah ternak mencapai dewasa tubuh, perubahan berat badan diakibatkan oleh

penambahan atau pengurangan kandungan lemak tubuh. Penambahan berat badan pada

saat penggemukan bukan merupakan adanya pertumbuhan karena tidak ada pembentukan protein tubuh

yang terjadi. Pada kenyataannya ternak cenderung kehilangan protein tubuh dengan bertambahnya

umur.Kehilangan protein tubuh pada ternak merupakan fenomena pada “aging proses”.

Page 10: Makalah fisiologi produksi

KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat di simpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan ternak dipengaruhi

oleh beberapa faktor antara lain :

o Genotipa

o Bobot Lahir

o Produksi Air Susu Induk

o Jumlah Anak Waktu Dilahirkan

o Umur Induk

o Jenis Kelamin Anak

Serta Pertumbuhan dan Perkembangan juga dipengaruhi oleh faktor External dan Internal yaitu : 

Faktor external yang paling berperan adalah makanan, 

Faktor internal yang paling dominan mempengaruhi pertumbuhan adalah kebakaan dan

endocrine atau sekresi hormonal 

Page 11: Makalah fisiologi produksi

DAFTAR PUSTAKA

http://blogs.unpad.ac.id/SaulandSinaga/?p=221