makalah evaluasi granul

6
A. DEFINISI Granul merupakan gumpalan partikel-partikel yang lebih kecil umumnya berbentuk tidak merata dan seperti partikel tunggal yang lebih besar. Granulasi adalah proses pembesaran ukuran partikel individual atau campuran serbuk untuk menghasilkan campuran obat dan eksipien dalam bentuk granul yang lebih besar dan lebih kuat daripada ukuran awal, sedangkan partikel awal masih dapat diidentifikasi. B. TUJUAN GRANULASI Tujuan suatu sediaan yang diolah menjadi granul antara lain : 1. Untuk meningkatkan bobot jenis bulk secara keseluruhan. 2. Untuk mendapatkan campuran yang mempunyai sifat alir yang baik (free flowing). 3. Mengurangi debu dari serbuk halus yang digunakan. 4. Mencegah terjadinya segresi /pemisahan akibat perbedaan bobot jenis, kemampuan dikempa. 5. Untuk meningkatkan dan mengontrol kecepatan disolusi (wettability). C. METODE GRANULASI Metode-metode granulasi terdiri dari : 1. Granulasi Basah Metode ini paling banyak digunakan dalam produksi tablet, walaupun melalui proses yang panjang. Granul dibentuk dengan jalan mengikat serbuk dengan suatu pengikat yang tergantung kelarutan dan komponen campuran. Untuk menentukan titik akhir

Upload: wina-laili-m

Post on 12-Aug-2015

1.588 views

Category:

Documents


116 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah evaluasi granul

A.    DEFINISI

Granul merupakan gumpalan partikel-partikel yang lebih kecil

umumnya berbentuk tidak merata dan seperti partikel tunggal yang lebih

besar. Granulasi adalah proses pembesaran ukuran partikel individual

atau campuran serbuk untuk menghasilkan campuran obat dan eksipien

dalam bentuk granul yang lebih besar dan lebih kuat daripada ukuran

awal, sedangkan partikel awal masih dapat diidentifikasi.

B.     TUJUAN GRANULASI

Tujuan suatu sediaan yang diolah menjadi granul antara lain :

1.      Untuk meningkatkan bobot jenis bulk secara keseluruhan.

2.      Untuk mendapatkan campuran yang mempunyai sifat alir yang baik (free

flowing).

3.      Mengurangi debu dari serbuk halus yang digunakan.

4.      Mencegah terjadinya segresi /pemisahan akibat perbedaan bobot jenis,

kemampuan dikempa.

5.      Untuk meningkatkan dan mengontrol kecepatan disolusi (wettability).

C.    METODE GRANULASI

Metode-metode granulasi terdiri dari :

1.      Granulasi Basah

Metode ini paling banyak digunakan dalam produksi tablet, walaupun

melalui proses yang panjang. Granul dibentuk dengan jalan mengikat

serbuk dengan suatu pengikat yang tergantung kelarutan dan komponen

campuran. Untuk menentukan titik akhir adalah dengan menekan massa

pada telapak tangan, bila remuk dengan tekanan sedang maka diteruskan

pengayakan basah untuk mengubah massa lembab menjadi kasar. Dalam

hal ini digunakan pengayak yang berlubang besar agar granul lebih

berkonsolidasi, meningkatkan banyaknya tempat kontak partikel, dan

meningkatkan luas permukaan sehingga memudahkan pengeringan.

Proses pengeringan dimaksudkan untuk menghilangkan pelarut dan

megurangi kelembaban sampai pada tingkat yang optimum. Yang

Page 2: makalah evaluasi granul

memegang peranan penting adalah ikatan antara partikel. Setelah

pengeringan granul diayak kembali. Keuntungan granulasi basah :

a.       Meningkatkan kohesifitas dan kompaktibilitas serbuk sehingga diharapkan tablet yang dibuat

dengan mengempa sejumlah granul pada tekanan kompresi tertentu akan menghasilkan

bentuk tablet yang bagus, keras dan tidak rapuh.

b.      Zat aktif yang kompaktibilitasnya rendah dalam dosis yang tinggi dibuat dengan metode

granulasi basah, karena jika digunakan metode cetak langsung memerlukan banyak eksipien

(bahan tambahan) sehingga berat tablet terlalu besar.

c.       Zat aktif yang larut dalam dosis kecil, maka distribusi dan keseragaman zat aktif akan lebih

baik kalau dicampurkan dengan larutan bahan pengikat.

Kerugian dari metode ini adalah perlu waktu dan biaya yang cukup besar termasuk para

pekerja, perolahan, energi dan ruangan. Pada saat granulasi terjadi perubahan patikel bahan

baku menjadi granul dengan ukuran lebih besar dan lebih seragam sehingga fluiditas (sistem

alir) dan kompresibilitas (ukuran perubahan volume) serbuk lebih baik.

2.      Granulasi Kering

Granulasi kering, juga dinyatakan sebagai briketasi atau kompaktasi,

yang sering digunakan dalam industri. Cara ini membutuhkan lebih sedikit

waktu dan lebih ekonomis daripada pembutiran lembab. Cara ini sangat

tepat untuk tabletasi zat-zat peka suhu atau bahan obat yang tidak stabil

dengan adanya air.

Pada metode granulasi kering, granul dibentuk oleh pelembaban bahan

pengikat kedalam campuran serbuk obat tetapi dengan cara memadatkan

massa yang jumlahnya besar dari campuran serbuk, dan setelah itu

memecahkannya dan menjadikan pecahan-pecahan kedalam granul yang lebih kecil.

Dengan metode ini, baik bahan aktif maupun pengisi harus memiliki sifat kohesif supaya

massa yang jumlahnya besar dapat dibentuk. Metode ini khususnya untuk bahan-bahan yang

tidak dapat diolah dengan metode granulasi basah, karena kepekaanya terhadap uap air atau

karena untuk mengeringkannya diperlukan temperatur yang dinaikkan. Tablet hasil dari

metode granulasi kering ini lebih rapuh dibandingkan tablet yang didapatkan dari proses

granulasi basah, tetapi cara ini memiliki beberapa keuntungan antara lain :

a.       Peralatan dan ruang yang digunakanlenih sedikit serta waktu prosesing lebih singkat

dibandingkan cara granulasi basah.

Page 3: makalah evaluasi granul

b.      Bahan aktif yang sensitif terhadap panas dapat dilakukan dengan cara ini karena tidak ada

proses pengeringan.

c.       Waktu hancur tablet umunya lebih cepat karena daya hancur dari amilum tidak dikurangi

oleh bahan pengikat yang ada pada granulasi basah.

d.      Proses ini dapat digunakan untuk menghasilkan tablet buih, dimana senyawa asam dan basa

dapat bereaksi dengan sempurna bila dimasukkan kedalam air.

D.    PARAMETER SIFAT FISIK GRANUL

Granul adalah gumpalan dari partikel-partikel yang kecil. Umumnya

granul dibuat dengan cara melembabkan serbuk atau campuran serbuk

yang digiling dan melewatkan adonan yang sudah lembab pada celah

ayakan dengan ukuran lubang ayakan yang sesuai dengan granul yang

diinginkan. Pemeriksaan-pemeriksaan kualitas granul sangat bermanfaat,

karena sifatsifat granul tidak hanya mempengaruhi peristiwa pentabletan

saja, tetapi juga kualitas tabletnya sendiri. Parameter kualitas granul

meliputi :

1.      Distribusi ukuran partikel

Diameter rata-rata dari suatu populasi dapat diketahui dengan beberapa

cara di antaranya dengan metode pengayakan, metode mikroskopi,

pengendapan, absorpsi, dan lain-lain. Distribusi ukuran granul dipengaruhi

oleh metode granulasi, banyaknya larutan pengikat, waktu pemrosesan.

Metode sederhananya untuk menghitung ukuran rata-rata partikel dengan

menggunakan ayakan standar yang telah diketahui ukurannya yaitu mesh

yang menandakan banyaknya lubang perinchi.

2.      Waktu alir

Waktu alir adalah waktu yang dibutuhkan sejumlah granul untuk mengalir

dalam suatu alat. Sifat ini dapat dipakai untuk menilai efektifitas bahan

pelicin, dimana adanya bahan pelicin dapat memperbaiki sifat alir suatu

granul. Mudah tidaknya aliran granul dapat dipengaruhi oleh bentuk

granul, bobot jenis, keadaan permukaan dan kelembapannya. Kecepatan

alir granul sangat penting karena berpengaruh pada keseragaman

pengisian ruang kompresi dan keseragaman bobot tablet.

3.      Sudut diam

Page 4: makalah evaluasi granul

Sudut diam yaitu sudut yang terjadi antara timbunan partikel bentuk

kerucut dengan bidang horizontal. Besar kecilnya sudut diam dipengaruhi

oleh bentuk, ukuran dan kelembapan granul. Uji sudut diam

menggambarkan sifat alir serbuk pada waktu mengalami proses

penabletan. Besar kecilnya sudut diam dipengaruhi oleh gaya tarik dan

gaya gesek antar partikel, jika gaya tarik dan gaya gesek kecil maka akan

lebih cepat dan lebih mudah mengalir. Semakin datar kerucut yang

dihasilkan, maka sudut kemiringan semakin kecil dan semakin baik sifat

aliran serbuk. Bila sudut diam lebih kecil atau sama dengan 30o biasanya

menunjukkan bahwa bahan dapat mengalir bebas, bila sudutnya lebih

besar atau sama dengan 40o biasanya daya mengalirnya kurang baik.

4.      Kompaktibilitas

Uji kompaktibilitas dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan zat untuk

saling berikatan menjadi massa yang kompak, digunakan mesin tablet

single punch dengan berbagai tekanan dari yang rendah ke yang tinggi.

Dengan mengatur kedalaman punch atas turun ke ruang die,

kompaktibilitas yang digambarkan oleh kekerasan tablet yang dihasilkan.

E.     PENGARUH GRANULASI

Beberapa pengaruh dari proses granulasi antara lain :

1.      Keseragaman bobot dalam pembuatan tablet yang disebabkan oleh

aliran granul yang kurang baik.

2.      Memberikan kelarutan pada massa table apabila menggranulasi dengan

air pada zat aktif yang larut air.

3.      Kelengketan pada cetakan tablet saat dilakukan pencetakan, sehingga

pada granulasi yang kasar harus banyak dikurangi.

4.      Granul yang terlalu halus dan kering akan menyebabkan tablet yang

mudah hancur dan terbelah.

F.     EFEKTIVITAS

Efektivitas dan hasil dari suatu granulasi tergantung pada :

1.      Jumlah bahan pelicin dan pengikat yang digunakan.

2.      Tipe bahan pelican dan pengikat yang digunakan.

Page 5: makalah evaluasi granul

3.      Besarnya ukuran obat dan eksipien.

4.      Efektivitas dan lamanya proses pengadukan.

5.      Kecepatan pengeringannya.