makalah energi laut-libre

8
TUGAS MATA KULIAH UTILITAS PROSPEK PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN ENERGI TERBARUKAN DI INDONESIA Oleh : Meilani Mandhalena 110405070 Kelvin Hadinatan 110405032 Silvia 110405038 Rahayu Wulandari 110405052 Muksalmina 110405118 DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013

Upload: satriabayu31

Post on 16-Jan-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah ENERGI LAUT-libre

TUGAS MATA KULIAHUTILITAS

PROSPEK PENGEMBANGAN DAN PENERAPANENERGI TERBARUKAN DI INDONESIA

Oleh :

Meilani Mandhalena 110405070Kelvin Hadinatan 110405032Silvia 110405038Rahayu Wulandari 110405052Muksalmina 110405118

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIAFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA2013

Page 2: Makalah ENERGI LAUT-libre

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seluruh kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dengan memanfaatkan

energi. Mulai dari energi fosil baik penggunaan minyak bumi maupun batu bara

maupun energi terbarukan seperti energi air, energi matahari maupun energi angin.

Namun seiring berjalannya waktu, energi tersebut lama kelamaan akan habis. Untuk

itulah perlu adanya solusi alternatif sumber energi terbarukan yang efisien dan ramah

lingkungan.

Di beberapa negara negara seperti Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Perancis,

Kanada, Jepang, Belanda, dan Korea telah mulai meneliti kemungkinan pemanfaatan

energi dari laut terutama gelombang, pasang surut, dan panas laut dengan hasil yg

memberikan harapan cukup baik.

Bagi Indonesia yang memiliki luas perairan hampir 60 % dari luas

wilayahnya, pemanfaatan sumber energi terbarukan yang berasal dari lautan

sangatlah mungkin dilakukan untuk bisa menggantikan ketergantungan terhadap

bahan bakar fosil.

Akhirnya penelitian hingga pemanfaatan lautan sebagai upaya mencari

jawaban terhadap tantangan kekurangan energi di waktu mendatang dan upaya

penggunaan sumber daya energi tersebut tengah dilakukan berbagai pihak.

Salah satu hal penting untuk segera diwujudkan adalah peta potensi energi

laut. Disamping itu, tentu saja sebagaimana hal nya implementasi teknologi yang

lain, diperlukan syarat-syarat teknis dansafety serta standar yang harus dipenuhi

untuk dapat melaksanakan implementasi teknologi ini.

Page 3: Makalah ENERGI LAUT-libre

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemanfaatan Energi Laut

Bagi Indonesia yang memiliki luas perairan hampir 60% dari luas

wilayahnya, pemanfaatan sumber energi terbarukan yang berasal dari lautan

sangatlah mungkin dilakukan untuk bisa menggantikan ketergantungan terhadap

bahan bakar fosil.

Pemanfaatan energi laut untuk kebutuhan listrik sebenarnya bisa dilakukan

melalui 3 cara yakni dengan memanfaatkan gelombang, arus hingga perbedaan suhu

lapisan lautnya (Ocean Thermal Energy Conversion atau OTEC). Perbedaan

temperatur antara permukaan yang hangat dengan air laut dalam yang dingin

dibutuhkan minimal sebesar 77 derajat Fahrenheit (25 °C) agar dapat dimanfaatkan

untuk membangkitkan listrik dengan baik.

Selain pemanfaatan energi laut lewat arus, ombak dan panas laut, organisme

laut pun sangat potensial dimanfaatkan sebagai sumber energi baru dan terbarukan.

Salah satunya adalah makroalga (rumput laut) dan mikroalga (alga/ganggang),

keduanya bisa diekstrak menjadibiofuel.

Selama inibiofuel dimanfaatkan melalui biji jarak, namun pengembangannya

sendiri masih tersendat karena terbatas pada lahan dan waktu produksi yang sangat

lama serta pengolahan untuk menjadi minyak jarak yang rumit. Sedangkan biofuel

yang berasal dari makroalga dan mikroalga sendiri bisa dilakukan dalam skala

komersial atau hanya skala rumah tangga.

2.2 Potensi Energi Ombak

Ombak dihasilkan oleh angin yang bertiup di permukaan laut. Sesungguhnya

ombak merupakan sumber energi yang cukup besar, namun, untuk memanfaatkan

energi yang terkandungnya tidaklah mudah; terlebih lagi mengubahnya menjadi

listrik dalam jumlah yang memadai. Inilah sebabnya jumlah pembangkit listrik

tenaga ombak yang ada di dunia sangat sedikit.

Page 4: Makalah ENERGI LAUT-libre

Salah satu metode yang efektif untuk memanfaatkan energi ombak adalah

dengan membalik cara kerja alat pembuat ombak yang biasa terdapat di kolam

renang. Pada kolam renang dengan ombak buatan, udara ditiupkan keluar masuk

sebuah ruang di tepi kolam yang mendorong air sehingga bergoyang naik turun

menjadi ombak.

Skema Oscillating Water Column

Pada sebuah pembangkit listrik bertenaga ombak (PLTO), aliran masuk dan

keluarnya ombak ke dalam ruangan khusus menyebabkan terdorongnya udara keluar

dan masuk melalui sebuah saluran di atas ruang tersebut. Jika di ujung saluran

diletakkan sebuah turbin, maka aliran udara yang keluar masuk tersebut akan

memutar turbin yang menggerakkan generator. Masalah dengan desain ini ialah

aliran keluar masuk udara dapat menimbulkan kebisingan, akan tetapi, karena aliran

ombak pun sudah cukup bising umumnya ini tidak menjadi masalah besar.

Setelah selesai dibangun, energi ombak dapat diperoleh secara gratis, tidak

butuh bahan bakar, dan tidak pula menghasilkan limbah ataupun polusi. Namun

tantangannya adalah bagaimana membangun alat yang mampu bertahan dalam

kondisi cuaca buruk di laut yang terkadang sangat ganas, tetapi pada saat bersamaan

mampu menghasilkan listrik dalam jumlah yang memadai dari ombak-ombak kecil

(jika hanya dapat menghasilkan listrik ketika terjadi badai besar maka suplai

listriknya kurang dapat diandalkan).

Beberapa perusahaan yang mengembangkan PLTO versi komersial sesuai

dengan metode yang dijelaskan di atas antara lain: Wavegen dari Inggris, dengan

prototipnya yang bernama LIMPET dengan kapasitas 500 kW di pantai barat

Skotlandia, dan Energetech dari Australia yang sedang mengusahakan proposal

proyek PLTO berkapasitas 2 MW di Rhode Island.

Page 5: Makalah ENERGI LAUT-libre

Selain metode yang telah dijelaskan, beberapa perusahaan & institusi lainnya

mengembangkan metode yang berbeda untuk memanfaatkan ombak sebagai

penghasil energi listrik:

• Ocean Power Delivery; perusahaan ini mendesain tabung-tabung yang

sekilas terlihat seperti ular mengambang di permukaan laut (dengan sebutan Pelamis)

sebagai penghasil listrik. Setiap tabung memiliki panjang sekitar 122 meter dan

terbagi menjadi empat segmen. Setiap ombak yang melalui alat ini akan

menyebabkan tabung silinder tersebut bergerak secara vertikal maupun lateral.

Gerakan yang ditimbulkan akan mendorong piston diantara tiap sambungan segmen

yang selanjutnya memompa cairan hidraulik bertekanan melalui sebuah motor untuk

menggerakkan generator listrik. Supaya tidak ikut terbawa arus, setiap tabung

ditahan di dasar laut menggunakan jangkar khusus.

• Renewable Energy Holdings; ide mereka untuk menghasilkan listrik dari

tenaga ombak menggunakan peralatan yang dipasang di dasar laut dekat tepi pantai

sedikit mirip dengan Pelamis. Prinsipnya menggunakan gerakan naik turun dari

ombak untuk menggerakkan piston yang bergerak naik turun pula di dalam sebuah

silinder. Gerakan dari piston tersebut selanjutnya digunakan untuk mendorong air

laut guna memutar turbin.

• SRI International; konsepnya menggunakan sejenis plastik khusus bernama

elastomer dielektrik yang bereaksi terhadap listrik. Ketika listrik dialirkan melalui

elastomer tersebut, elastomer akan meregang dan terkompresi bergantian. Sebaliknya

jika elastomer tersebut dikompresi atau diregangkan, maka energi listrik pun timbul.

Berdasarkan konsep tersebut idenya ialah menghubungkan sebuah pelampung

dengan elastomer yang terikat di dasar laut. Ketika pelampung diombang-ambingkan

oleh ombak, maka regangan maupun tahanan yang dialami elastomer akan

menghasilkan listrik.

• BioPower Systems; perusahaan inovatif ini mengembangkan sirip-ekor-

ikan-hiu buatan dan rumput laut mekanik untuk menangkap energi dari ombak.

Idenya bermula dari pemikiran sederhana bahwa sistem yang berfungsi paling baik di

laut tentunya adalah sistem yang telah ada disana selama beribu-ribu tahun lamanya.

Ketika arus ombak menggoyang sirip ekor mekanik dari samping ke samping sebuah

kotak gir akan mengubah gerakan osilasi tersebut menjadi gerakan searah yang

Page 6: Makalah ENERGI LAUT-libre

menggerakkan sebuah generator magnetik. Rumput laut mekaniknya pun bekerja

dengan cara yang sama, yaitu dengan menangkap arus ombak di permukaan laut dan

menggunakan generator yang serupa untuk merubah pergerakan laut menjadi listrik.

2.3 Potensi Energi Laut dan Regulasinya di Indonesia

Diversifikasi energi nasional dengan penggunaan energi mix yang optimal

perlu segera direalisasikan sesuai dengan kebijakan dan peraturan perundangan di

bidang energi yang sudah ada. Salah satu sumber energi terbarukan yang juga

termasuk ke dalam bauran energi adalah energi laut. Menurut Mukhtasor, Anggota

Dewan Energi Nasional sekaligus Ketua Asosiasi Energi Laut Indonesia (ASELI),

potensi listrik yang dihasilkan dari energi laut di Indonesia mencapai 49 ribu

megawatt.

Teknologi konversi energi laut menjadi energi listrik masih merupakan

sesuatu yang baru di indonesia. Implementasi konversi energi laut ini belum diatur

secara jelas kebijakannya dari hulu ke hilir. Hal ini tercermin dari sulitnya

perusahaan atau litbang yang akan mengimplementasikan hasil litbang di bidang

energi laut yang terbentur masalah ijin dan sebagainya. Belum diaturnya secara jelas

peruntukan penggunaan kawasan laut juga dapat menimbulkan tumpang tindih

kepentingan pemanfaatan kawasan laut pada masa yang akan datang.

Sinergi antar penyedia iptek energi laut yakni para peneliti dengan lembaga

regulasi diperlukan agar terbentuk suatu jaringan interaksi yang dapat menghasilkan

rekomendasi regulasi untuk memayungi kegiatan implementasi teknologi energi laut.

Salah satu hal penting untuk segera diwujudkan adalah peta potensi energi

laut. Disamping itu, tentu saja sebagaimana hal nya implementasi teknologi yang

lain, diperlukan syarat-syarat teknis dansafety serta standar yang harus dipenuhi

untuk dapat melaksanakan implementasi teknologi ini.

Page 7: Makalah ENERGI LAUT-libre

BAB II

PEMBAHASAN

Secara ringkas, kelebihan dan kekurangan pembangkit listrik berenergi ombak yaitu:

Kelebihan:

• Energi bisa diperoleh secara gratis.

• Tidak butuh bahan bakar.

• Tidak menghasilkan limbah.

• Mudah dioperasikan dan biaya perawatan rendah.

• Dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang memadai.

Kekurangan:

• Bergantung pada ombak; kadang dapat energi, kadang pula tidak.

• Perlu menemukan lokasi yang sesuai dimana ombaknya kuat dan muncul secara

konsisten.

Page 8: Makalah ENERGI LAUT-libre

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari pemanfaatan energi laut yaitu :

1. Energi laut dapat dimanfaatkan dari energi ombak, energi pasang surut.

2. Energi laut dapat dimanfaatkan secara gratis.

3. Tidak menghasilkan limbah yang berdampak buruk bagi lingkungan.

4.2 Saran

1. Hendaknya dibangun alat yang mampu bertahan dalam kondisi cuaca buruk

di laut yang terkadang sangat ganas.

2. Diperlukan sinergi antar penyedia iptek energi laut yakni para peneliti dengan

lembaga regulasi.

3. Diwujudkan peta potensi energi laut.