makalah dokper
TRANSCRIPT
MAKALAH
DOKUMENTASI KEPERAWATAN GAWAT DARURATDiajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah dokumentasi keperawatan
Tugas kelompok IV
Disusun oleh :
Arip RijaludinDoni Amar
Muhamad Zainul AripRiki Pratama
STIKes KARSA HUSADA GARUTD-III KEPERAWATAN TAHUN AKADEMIK 2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia yang tak terhingga, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Emphysema”.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Keperawatan Mediakal Bedah II, Selain itu penyusunan makalah ini juga bertujuan
untuk menambah pengetahuan dan membuka wawasan mengenai pentingnya
pengetahuan tentang Sistem Penginderaan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu proses penyusunan makalah ini, sehingga pada akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.
Maka dari itu penulis mengharapakan saran dan kritik yang membangun dari semua
pihak, sehingga penulis dapat menghasilkan karya yang lebih baik di masa yang akan
datang. Akhir kata penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis pada khususnya dan semua pembaca pada umumnya.
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...... i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………… 1
A. Latar belakang…………………………………………………………………. 1
B. Tujuan………………………………………………………………………...... 1
C. Metode Penulisan……………………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………. 2A. Dokumentasi pada Unit Gawat Darurat……………………………………….. 2
1. Keperawatan Gawat Darurat………………………………………………. 2
2. Pengkajian dan komunikasi………………………………………………… 3
BAB III PENUTUP……………………………………………………………...... 5
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………... 6
ii
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dokumentasi secara umum merupakan catatan yang otentik atau semua warkat
asli yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam persoalan hukum sedangakan
dokumentasi keperawatan merupakan bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki
perawat dalam melakukan catatan perawatan yang berguna untuk kepentingan klien,
perawat dan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatandengan dasar
komunikasi yang akurat dan lengkap secara tertulis dengan tanggung jawab perawat.
Keperawatan gawat darurat merupakan pelayanan professional yang
berdasarkan pada ilmu keperawatan gawat darurat dan teknik keperawatan gawat
darurat yang dibentuk pelayanan secara komprehensif (bio, psiko, sosio, spiritual dan
cultural) ditujukan pada orang dewasa yang cenderung mengalami gangguan
fisiologis dengan atau tanpa gangguan struktur akibat trauma. Pelaksanaan
keperawatan gawat darurat berdasar pada sintesa konsep dan prinsip ilmu
keperawatan gawat darurat dalam bentuk asuhan keperawatan dan
pendokumentasianya, yang lebiih menekankan pada pengkajian persistem (Review of
system).
B. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini yakni sebagai salah satu penugasa dari
mata kuliah dokumentasi keperawatan program studi d-III keperawatan semester 3.
disamping itu makalah ini dapat digunakan sebagai bahan belajar dalam format
pengkajian pada keperawatan gawat darurat yang merupakan salah satu ilmu
keperawatan klinik.
C. Metode penulisan
Dalam penyusunan makalah ini penulis mengumpulkan bahan-bahan materi
tentang gangguan pembekuan darah dengan cara pencarian dengan internet dan
kepustakaan membaca buku-buku yang berkaitan dengan penulisan makalah ini.
1
BAB IIPEMBAHASAN
B. Dokumentasi pada Unit Gawat Darurat
3. Keperawatan Gawat Darurat
Keperawatan gawat darurat bersifat cepat dann perlu tindakan tepat, serta
memerlukan pemikiran kritis yang tinggi. Perawat gawat darurat harus mengkaji
pasien mereka dengan cepat dan merencanakan intervensi sambil berkolaborasi
dengan dokter gawat darurat, berkonsultasi dengan spesialis, dokter umum dan
departement penunjang. Lebih jauh lagi, mereka harus mengimplementasikan
rencana pengobatan, mengevaluasi efektifitas pengobatan dan merevisi
perencanaan dalam parameter waktu yang sangat sempit. Hal tersebut merupakan
tantangan besar bagi perawat, yang juga harus membuat catatan perawatan yang
akurat melalui pendokumentasian.
a. Standar perawatan
Merupakan tingkat pelaksanaan yang perawatnya memegang tanggung jawab,
dan didefinisikan sebagai cara seorang perawat yang ijaksana akan
memberikan perawatan lingkungan yang sama atau serupa. Pada tahun 1983,
(ENA) membuat standar perawatan untuk semua perawat professional yang
bekerja dilingkungan gawat darurat.
b. Tujuan rekam medis
Riwayat kesehatan pasien terdiri dari informasi yang paling penting bagi
pasien dan pemberi pelayanan kesehatan. Data tersebut digunakan untuk
menjaga kesehatan atau meningkatkan kualitas hidup dengan mengevaluasi
pasien secara sistematik dan membandingkan riwayat yang ada dengan
temuan yang terbaru, oleh karena itu keakuratan dan kelengkapan
dokumentasi merupakan satu hal yang sangat penting.
2
Catatan medis gawat darurat mempunyai tiga manfaat utama yaitu :
1. Rekam medis gawat darurat catatan penting informasi pasien yang berguna
untuk diagnosis dan pengobatan.
2. Rekam medis gawat darurat digunakan untuk mempermudah penggantian
biaya untuk institusi.
3. Rekam medis gawat darurat merupakan catatan legal tentang pasien.
Beberapa informasi mungkin saja diperlukan tidak dalam kaitanya dengan
perjalanan klinis, seperti untuk investigasi forensik yang melibatkan
pernyataan korban, mekanisme cedera, pola luka, dan pola residu bubuk
mesiu dsb.
c. Pentingnya dkumentasi
Melaakukan dokumentasi secara akurat dalam rekam medis adalah salah satu
cara terbaik bagi perawat klinis unuk membela diri dari tuntutan hukum
karena kelalaian dalam pemberian perawatan.
d. Nilai kemanusiaan dan advokasi peraawat di Unit Gawat Darurat
Nilai kemanusiaan merupakan ilmu mendasar dibalik peran perawat gawat
darurat sebagai advokat pasien.
e. Penggunaan diagnosis keperawatan di Unit Gawat darurat
Pasien UGD sering mengalami gejala yang dramatis, jumlah pasien
( terkadang mencapai 80-90 orang dalam 24jam untuk rumah sakit yang
sibuk), dan kecepatan perubahan kebutuhan fisiologis dan psikososial selama
periode kritis merupakan tantangan besar untuk menentukan diagnosis
keperawatan.
4. Pengkajian dan komunikasi
a. Triase
Berdasarkan standar praktik ENA “perawat gawat darurat harus
memberlakukan triase untuk semua pasien yang masuk ke UGD dan
menentukan prioritas keperawatan berdasarkan kebutuhan fisik dan psikologis,
dan juga factor-faktor lain yang mempengaruhi pasien sepanjang sistem
tersebut” (ENA, 1995).
3
b. Pengkajian
Menurut standar praktek ENA yang berkaitan dengan pengkajian, “perawat
gawat darurat harus melakukan pengkajian yang akurat dan kontinu terhadap
masalah fisik dan psikososial pasien di UGD” (ENA, 1995b)
c. Perencanaan dan kolaborasi
Standar praktek ENA yang berkaitan dengan perencanaan menyatakan
“perawat gawat darurat harus merumuskan rencana asuhan keperawatan yang
komprehensif untuk pasien UGD dan berkolaborasi dalam perumusan dalam
keseluruhan rencana perawatan pasien” (ENA, 1995b).
d. Implementasi
Standar praktek ENA yang berkaitan dengan implementasi menyatakan
“perawat gawat darurat harus mengimplementasikan rencana perawatan
berdasarkan data pengkajian, diagnosis keperawatan, dan diagnosis medis”
(ENA, 1995b).
e. Evaluasi dan komunikasi
Pernyataan standar ENA yang berkaitan evaluasi. “perawat gawat darurat
harus mengevaluasi dan memodifikasi rencana perawatan berdasarkan respons
pasien yang dapat diobservasi dan pencapaian tujuan pasien” (ENA, 1995b)
f. Perawat sebagai pembela pasien
Standar praktek ENA yang berkaitan dengan martabat manusia menyatakan
bahwa. “perawat gawat darurat harus memberikan perawatan berdasarkan
filosopi dan konsep etik, seperti menghormati kehidupan dan menghargai
harkat, martabat, otonomi dan individualitas setiap manusia yang resolusi
untuk bertindak secara dinamis berkaitan dengan keyakinan seseorang” (ENA,
1995).
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dokumentasi keperawatan sangat penting bagi perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan. Dokumentasi ini penting karena pelayanan keperawatan yang
diberikan pada klien membutuhkan catatan dan pelaporan yang dapat digunakan
sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat, dari berbagai kemungkinan masalah
yang dialami klien baik kepuasan maupun ketidakpuasan terhadap pelayanan yang
diberikan.
5
DAFTAR PUSTAKA
Priharjo, Robert. 2006. Pengkajian fisik keperawatan. Jakarta: EGC
Buku panduan praktik keperawatan gawat darurat. 2009
6