makalah distilasi vakum
DESCRIPTION
makalah distilasi vakumTRANSCRIPT
MAKALAH
KIMIA PEMISAHAN
DESTILASI DI BAWAH TEKANAN (VAKUM)
Disusun oleh:
1. Adhen Dhana Rizkita (4311413027)
2. Mariyanti Dharmadinata (4311413017)
3. Yuniar Firginia N.K (4311413037)
4. Eva Qomariyah Mabruroh (4311413038)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya
kepada kita sehingga kami dapat menyelesaikan makalah KIMIA PEMISAHAN
yang berjudul “Destilasi Di Bawah Tekanan (Vakum)” sebagai tugas dari mata
kuliah Kimia Pemisahan. Tak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Sri Nurhayati, S.Pd, M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah Kimia
Pemisahan yang telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan lancar. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dan mendukung penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Baik
dari pengetahuan, tata cara penulisan, pengalaman, pengetahuan dan maupun
isinya, mengingat keterbatasan penulis yang selalu masih dalam tahap belajar.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah penulis
nantikan untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
berguna bagi penulis dan para pembaca.
Semarang, April 2015
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISIH.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2
1.4 Manfaat ...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi destilasi vakum............................................................................ 3
2.2 Tujuan dari destilasi................................................................................... 3
2.3 Hasil produk dan peralatan yang digunakan pada destilasi vakum........... 4
2.4 Treatment destilasi vakum......................................................................... 6
2.5 Proses destilasi vakum............................................................................... 7
2.6 Aplikasi destilasi vakum pada skala laboratorium dan skala industri....... 8
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan .................................................................................................. 10
3.2 Saran.......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara garis besar, distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan
bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap
(volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat di didihkan sehingga
menguap dan uap ini kemudian di dinginkan kembali dalam bentuk cairan. Zat
yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. (Rusdi, 2014)
Salah satu jenis atau macam dari destilasi adalah destilasi vakum, Distilasi
vakum adalah distilasi yang tekanan operasinya 0,4 atm (≤300 mmHg absolut),
untuk memisahkan fraksi –fraksi yang tidak dapat dipisahkan dengan destilasi
atmosferik seperti gas oil berat, parafine destilate atau vakum distilate yang masih
terkandung di dalam long residu dari hasil destilasi atmosferik.
(https://yenideva14.wordpress.com)
Proses distillasi dengan tekanan dibawah tekanan atmosfer. Distilasi vakum
biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didistilasi tidak stabil, dengan
pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya atau
campuran yang memiliki titik didih di atas 150 °C. Metode distilasi ini tidak dapat
digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika kondensornya
menggunakan air dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat
dikondensasi oleh air. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau
aspirator. Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem distilasi ini.
(id.wikipedia.org)
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi destilasi vakum?
2. Apa tujuan dari destilasi vakum?
1
3. Bagaimana hasil produk dan peralatan yang digunakan pada destilasi
vakum?
4. Bagaimana treatment destilasi vakum?
5. Bagaimana proses destilasi vakum?
6. Bagaimana aplikasi destilasi vakum pada skala laboratorium dan skala
industri?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dari destilasi vakum.
2. Mengetahui tujuan dari destilasi vakum.
3. Mengetahui produk yang dihasilkan dan alat yang digunakan dalam
destilasi vakum.
4. Memahami treatment destilasi vakum
5. Memahami proses destilasi vakum.
6. Menghetahui aplikasi destilasi vakum pada skala laboratorium dan skala
industri.
1.4 Manfaat
1. Mengetahui definisi dari destilasi vakum.
2. Mengetahui tujuan dari destilasi vakum.
3. Mengetahui produk yang dihasilkan serta alat yang digunakan dalam
destilasi vakum.
4. Memahami treatment
5. proses destilasi vakum.
6. Menghetahui aplikasi destilasi vakum pada skala laboratorium dan skala
industri.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Destilasi Vakum
Distilasi vakum adalah distilasi yang tekanan operasinya 0,4 atm (≤300
mmHg absolut), untuk memisahkan fraksi –fraksi yang tidak dapat dipisahkan
dengan destilasi atmosferik seperti gas oil berat, parafine destilate atau vakum
distilate yang masih terkandung didalam long residu dari hasil destilasi
atmosferik. Residu yang terdapat dari destilasi atmosferik ini tidak dapat
dipisahkan dengan destilasi atmosferik, apabila dipanaskan pada tekanan
atmosferik akan terjadi cracking sehingga akan merusak mutu produk dan
menimbulkan tar (coke) yang kemudian dapat diberikan kenutuhan pada tube
dapur. Dengan cara penyulingan di bawah tekanan atmosferik atau tekanan vakum
fraksi–fraksi yang terkandung di dalam long residu dapat dicovery.
(https://yenideva14.wordpress.com)
Proses distillasi dengan tekanan dibawah tekanan atmosfer. Distilasi vakum
biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didistilasi tidak stabil, dengan
pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya atau
campuran yang memiliki titik didih di atas 150 °C. Metode distilasi ini tidak dapat
digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika kondensornya
menggunakan air dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat
dikondensasi oleh air. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau
aspirator. Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem distilasi ini.
(id.wikipedia.org)
2.2 Fungsi dari Destilasi Vakum
Untuk menurunkan titik didih pada minyak berat atau long residu sehingga
menghasilkan produk – produknya.
3
2.3 Produk yang dihasilkan dan Alat yang digunakan
2.3.1 Produk yang dihasilkan
Produk-produk yang dihasilkan pada destilasi vakum antara lain :
1. Produk Hight Vacum Gas Oil ( HVGO ), produk ini digunakan untuk
bahan bakku proses cracking (hydro cracking unit / HCU).produk POD
bila tidak diolah di wax plant digabungkan dengan produk HVGO untuk
unpan di HCU.
2. Produk Light Vacum Sloop ( LVS ), adalah produk Light Vacum Gas Oil
(LVGO) , digunakan untuk komponen blending solar.
3. Produk Light Vacum Gas Oil ( LVGO ),
4. Produk Parafine Oil Distillate ( POD ), produk ini adalah bahan baku bagi
proses pembuatan lilin atau wax, di unit proses wax plant. Produk ini
merupakan produk yang khusus, jadi tidak semua HVU mempunyai
produk ini.
5. Produk bottom kolom HVU berupa Short Residue. yang digunakan untuk
fuel oil di dapur atau digunakan untuk aspal jalan. Produk-produk tersebut
keluar dari kolom kemudian diambil panasnya dipreheater atau heat-
exchager dan didinginkan dengan fin fan dan selanjutnya dikirim ke tangki
produksi atau ke proses selanjutnya.
2.3.2 Alat yang digunakan
Spesifikasi Alat
Adapun spesifikasi alat sebagai berikut:
1. Tangki larutan, merupakan tempat berlangsungnya proses pemanasan dan
distilasi larutan bahan baku bioetanol.
2. Kondenser disini disambungkan dengan hasil penguapan di tangki larutan.
4
3. Piranti vakum dipasang pada tangki akumulator.
4. Sensor Suhu PT100 dipasang di dalam tangki, sehingga bisa bersentuhan
langsung dengan larutanbahan baku.
5. Elemen Pemanas dengan total daya sebesar 1200W
6. Perangkat kontrol yang digunakan adalah Arduino Mega 2560.
7. Kontroler yang digunakan ialah kontroler Proporsional, Deferensial dan
Integral (PID).
Perancangan perangkat keras vacuum distiller dapat dilihat pada gambar 1.
Alat-alat yang digunakan pada pross destilasi vakum antara lain :
Enjector
Kondensor
Coloum vakum
Prinsip Kerja Alat
Cara kerja alat ini yaitu sebagai berikut:
5
1. Sistem pengendalian dimulai dengan terdeteksinya suhu di dalam tangki oleh
PT100 dan kemudian arduino mulai mengeluarkan sinyal terkontrol pada
rangkaian dimmer. Ketika itu juga elemen pemanas mulai memanaskan sesuai
dengan masukan sinyal terkontrol.
2. Semakin besar nilai dimming semakin lama juga delay untuk pemicuan
TRIAC yang ada pada rangkaian dimmer. Hal itu membuat tegangan AC
semakin kecil.
3. Suhu dijaga agar bisa tetap berada di 62°C.
2.4 Treatment Destilasi Vakum
Proses distillasi dengan tekanan dibawah tekanan atmosfer, bertujuan untuk
mengambil minyak midle distillate yang tidak terambil diproses CDU, dengan
cara menarik (vakum) produk tersebut dari long residue, sebenarnya minyak
midle distillate tersebut mungkin dapat dipisahkan dengan menaikkan suhu inlet
kolom pada proses distillasi atmosfer.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa minyak bumi bila dipanaskan
pada suhu 370 derajat Celcius minyak bumi akan mengalami cracking, patahan
yang terjadi dapat membentuk senyawa hydrocarbon tidak jenuh berupa olefin,
dimana senyawa ini dalam produk minyak bumi tidak dikehendaki karena sifatnya
yang tidak stabil. Untuk menyiasati supaya suhu tidak tinggi maka tekanan
prosesnya yang dibuat rendah sehingga tujuan menguapkan minyak midle
distillate dapat diuapkan pada temperatur kurang dari 370 derajat celcius ( ± 345
oC ).
(https://yenideva14.wordpress.com)
6
2.5 Proses Destilasi Vakum
Long Residue hasil dari proses distilasi atmosfer dipanaskan pada
preheater dan dapur sampai temperatur ± 345℃, kamudian dimasukkan dalam
kolom distilasi vacum yang tekanannya ± 13 mmH2O. Dalam kolom ini terdapat
tray-tray seperti halnya di kolom distilasi atmosferik. Untuk memperluas kontak
uap dan cairan biasanya kolomnya dibuat lebih lebar. Untuk mendapatkan tekanan
dibawah atmosfer digunakan peralatan yang disebut ejector dan kondensor.
Dari kolom ini akan keluar produk masing-masing :
7
Ø Top kolom berupa produk Light Vacum Sloop ( LVS ), produk ini merupakan
produk yang jelek, yang biasa nya di tampung sebagai minyak sloop.
Ø Dibawah Light Vacum Sloop ( LVS ) adalah produk Light Vacum Gas Oil
( LVGO ), digunakan untuk komponen blending solar.
Ø Selanjutnya produk Parafine Oil Distillate ( POD ), produk ini adalah bahan
baku bagi proses pembuatan lilin atau Wax di unit proses Wax Plant. Produk ini
merupakan produk yang khusus, jadi tidak semua HVU mempunyai produk ini.
Ø Produk selanjutnya adalah produk Hight Vacum Gas Oil ( HVGO ). Produk ini
digunakan untuk bahan baku proses cracking ( Hydro Cracking Unit / HCU ).
Produk POD bila tidak di olah di wax plant di gabungkan dengan produk HVGO
untuk umpan di HCU.
Ø Produk bottom kolom HVU berupa Short Residue yang digunakan untuk Fuel
Oil di dapur atau digunakan untuk asphal jalan.
Ø Produk-produk tersebut keluar dari kolom kemudian diambil panasnya di
preheater atau heat exchanger dan didinginkan dengan fin fan dan selanjutnya di
kirim ke tanki produksi atau ke proses selanjutnya.
2.6 Aplikasi Destilasi Vakum
2.6.1 Dalam Skala Laboratorium
Skala laboratorium penyulingan vakum adalah ketika cairan untuk disuling
memiliki titik didih atmosfer tinggi atau perubahan kimia pada suhu mendekati
titik didih atmosfer mereka. Suhu bahan sensitif (seperti beta karoten) juga
memerlukan distilasi vakum untuk menghapus pelarut dari campuran tanpa
merusak produk. Alasan lain penyulingan vakum digunakan adalah bahwa
dibandingkan dengan penyulingan uap ada tingkat yang lebih rendah residu
membangun. Hal ini penting dalam aplikasi komersial dimana transfer suhu
diproduksi menggunakan penukar panas.
8
2.6.2 Dalam Skala Industri
Vakum skala industri penyulingan memiliki beberapa keunggulan. Tutup
mendidih campuran mungkin memerlukan banyak tahap kesetimbangan untuk
memisahkan komponen-komponen. Satu alat untuk mengurangi jumlah tahapan
yang diperlukan adalah dengan memanfaatkan penyulingan vakum. Vacuum
kolom distilasi biasanya digunakan dalam penyulingan minyak telah diameter
berkisar sampai sekitar 14 meter (46 kaki), tinggi badan berkisar sampai sekitar
50 meter (164 kaki), dan harga berkisar sampai sekitar 25.400 meter kubik per
hari (160.000 barel per hari).
(https://yenideva14.wordpress.com)
9
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN DAN SARAN
3.1 SIMPULAN
Secara garis besar, distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan
bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap
(volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat di didihkan sehingga
menguap dan uap ini kemudian di dinginkan kembali dalam bentuk cairan. Zat
yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.
Distilasi vakum adalah distilasi yang tekanan operasinya 0,4 atm (≤300 mmHg
absolut). Proses distillasi dengan tekanan dibawah tekanan atmosfer.
Prinsip dasar dari destilasi adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cair dalam
campuran zat cair tersebut sehingga zat (senyawa) yang memiliki titik didih
terendah akan menguap lebih dahulu, kemudian apabila didinginkan akan
mengembun dan menetes sebagai zat murni (destilat).
3.2 SARAN
Sebaiknya pembuatan makalah ini harus diiringi dengan praktikum
terlebih dahulu.
10
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Destilasi. (id.wikipedia.org/wiki/Distilasi) diakses 1-4-2015 17.08 WIB
Firsyari, Akhmad Salmi.2013.Sistem Pengendalian Suhu pada Proses Destilasi Vakum Bioetanol dengan Menggunakan Arduino.Forum Penelitian.Hlm.1.
Pratika, Yeni Deva.Makalah Destilasi Vakum. (https://yenideva14.woedpress.com
/2013/12/05/makalah-destilasi-vakum/ ) diakses 1-4-1205 17.04 WIB
Rusdi, Akhbar P.2014.Sistem Pengendalian Suhu pada Proses Didtilasi Vakum Biotenal Menggunakan Kontrol Logika Fuzzy.Forum Penelitian.Hlm.1. Malang: Universtias Brawijaya
11