makalah ddbt.docx

9
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prospek pengembangan budidaya wortel di Indonesia sangat cerah. Selain keadaan agroklimatologis wilayah nusantara cocok untuk wortel, juga akan berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan petani, perbaikan gizi masyarakat, perluasan kesempatan kerja, pengembangan agribisnis, pengurangan impor sangat membantu petani wortel untuk memasarkan hasil pertaniannya ke pasar, dan mereka tidak bersaing dengan wortel impor. Pemasalahan umum pada penanaman wortel adalah produktivitas dan pendapatan yang rendah. Rendahnya produktivitas disebabkan oleh belum diterapkannya teknologi budidaya wortel dengan benar seperti belum dilakukan pemupukan baik pupuk an-organik maupun organik (pupuk kandang). Sedangkan, rendahnya pendapatan disebabkan oleh sistem pemasaran dari hasil produksi wortel yang kurang baik. Penerapan teknik budidaya dengan baik dan benar diharapkan dapat meningkatan produktivitas per satuan luas. Meningkatnya produktivitas diharapakan dapat meningkatkan pendapatan petani wortel. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah: 1. Mengetahui teknik budidaya tanaman wortel 2. Mengetahui analisis ushatani wortel 3. Mengetahui sistem pemasaran wortel

Upload: aisyah

Post on 16-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Prospek pengembangan budidaya wortel di Indonesia sangat cerah. Selain keadaan agroklimatologis wilayah nusantara cocok untuk wortel, juga akan berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan petani, perbaikan gizi masyarakat, perluasan kesempatan kerja, pengembangan agribisnis, pengurangan impor sangat membantu petani wortel untuk memasarkan hasil pertaniannya ke pasar, dan mereka tidak bersaing dengan wortel impor.

Pemasalahan umum pada penanaman wortel adalah produktivitas dan pendapatan yang rendah. Rendahnya produktivitas disebabkan oleh belum diterapkannya teknologi budidaya wortel dengan benar seperti belum dilakukan pemupukan baik pupuk an-organik maupun organik (pupuk kandang). Sedangkan, rendahnya pendapatan disebabkan oleh sistem pemasaran dari hasil produksi wortel yang kurang baik. Penerapan teknik budidaya dengan baik dan benar diharapkan dapat meningkatan produktivitas per satuan luas. Meningkatnya produktivitas diharapakan dapat meningkatkan pendapatan petani wortel.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:1. Mengetahui teknik budidaya tanaman wortel2. Mengetahui analisis ushatani wortel3. Mengetahui sistem pemasaran wortel

II.TEKNIS BUDIDAYA

2.1Syarat Tumbuh

Suhu optimum untuk pertumbuhan tanaman wortel adalah 15-21oC. Suhu demikian cocok untuk pertumbuhan akar dan bagian atas tanaman sehingga warna dan bentuk akar dapat optimal. Tanah yang cocok untuk pertumbuhan wortel adalah tanah yang drainasenya baik, kaya bahan organik dan subur dengan ketinggian 1200-1500 m dpl. Tanah lempung berpasir cocok untuk budidaya wortel karena mudah untuk penetrasi akar sehingga pertumbuhannya dapat mencapai ukuran panjang dan besar yang optimal. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada tanah dengan pH 5-8. Kelembaban tanah merupakan hal yang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman wortel, termasuk saat pesemaian agar diperoleh bibit dengan pertumbuhan yang seragam dan cepat setelah ditanam di lapangan. Pernanaman tumpang sari tidak terlalu banyak digunakan dalam budidaya wortel, namun bila akan digunakan memerlukan pemilihan tanaman yang selektif.

2.2 Budidaya Tanaman

Budidaya tanaman wortel dapat dilakukan dengan memerhatikan beberapa hal berikut ini:a. BenihKebutuhan benih wortel untuk satu hektar adalah 7501000 gram.Pengadaan benih wortel dapat dilakukan sendiri atau dengan cara membeli di took-toko sarana produksi pertanian, untuk mendapatkan bibit tanaman wortel yang bermutu harus digunakan biji (benih) dengan kualitas yang baik. Adapun perlakuan khusus terhadap benih wortel sebelum ditanam meliputi langkah-langkah sebagai berikut:1. Benih wortel direndam dalam air dingin selama 12-24 jam atau dalam air hangat selama 15 menit sampai kelihatan pecah. Perlakuan ini untuk mempercepat perkecambahan dan menghasilkan pertumbuhan yang seragam setelah biji ditanam.2. Benih ditiriskan sehingga cukup kering.3. Benih didesinfeksi dengan cara direndam dalam larutan insektisida dan fungisida dalam beberapa menit agar terhindar dari serangan hama dan penyakit.4. Benih ditiriskan kembali hingga kering.b. Persiapan LahanPersiapan tanah diperlukan untuk mendapatkan tanah yang subur dan gembur (kelembaban tanah yang cukup dan aerasi yang baik). Selain itu juga untuk menghilangkan gulma dan sisa pertanaman sebelumnya agar tidak mengganggu pertumbuhan perakaran wortel dan tanaman dapat tumbuh dengan baik. Tanah dibajak dengan kedalaman 40-50 cm. Persiapan lahan sebaiknya dilakukan beberapa minggu sebelum tanam untuk memberikan kesempatan bagi bahan organik dapat terdekomposisi dengan baik. Pembuatan bedengan disesuaikan dengan ukuran dan kondisi lahan. Pembuatan bedengan perlu dilakukan agar drainase dan aerasi dapat berlangsung baik serta dapat mempermudah pemeliharaan. Persiapan tanah dapat juga dilakukan dengan tanpa olah tanah. Cara ini dapat mengurangi biaya, tenaga dan mengurangi kerusakan tanah.

c. PenanamanPenanaman wortel, sebaiknya biji langsung ditanam dengan cara disebar di lahan penanaman, hal ini dianjurkan karena bila menggunakan persemaian, biasanya saat pemindahan semaian ke lahan tanam banyak terjadi kerusakan perakaran sehingga pertumbuhan tanaman tidak baik. Ukuran biji wortel sangat kecil, sehingga untuk mempermudah penanaman biji dicampur dengan lempung sehingga terbentuk butiran yang lebih besar dan mudah ditabur. Seed treatment (perlakuan benih) perlu dilakukan baik dengan fungisida maupun dengan perendaman biji dalam air panas untuk mencegah perkembangan patogen tular benih. Biji wortel ditanam dengan kedalaman tanam kurang lebih 3-5 cm, atau bahkan ditanam di permukaan tanah tanpa ditutup kembali. Kecepatan angin yang tinggi dapat merusak bibit yang baru tumbuh, sehingga disarankan untuk menanam tanaman barrier misalnya turnip sepanjang baris tanaman dan kemudian memanennya saat tanaman wortel sudah tumbuh dengan baik. Kerapatan tanaman yang dianjurkan berbeda-beda tergantung tujuan penanaman wortel. Bila ditanam untuk dijual dalam bentuk produk segar wortel ditanam dengan kerapatan 175 tanaman/m2, bila menghendaki produk berukuran kecil kerapatan tanamnya 250 tanaman/m2, dan bila menghendaki produk berukuran besar, tanaman ditanam dengan kerapatan tanam 100 tanaman/m2.

d. PenjaranganPenjarangan tanaman perlu dilakukan setelah tanaman berumur satu bulan untuk mengurangi populasi tanaman apabila pada satu lubang tanaman tumbuh lebih dari satu tanaman. Penjarangan tanaman dilakukan dengan cara mencabut tanaman yang kurang baik pertumbuhannya sehingga tersisa satu tanaman yang terbaik. Tanaman inilah yang kemudian dipelihara sampai menghasilkan biji. Penjarangan tanaman akan memberikan jarak dalam barisan tanaman sehingga sinar matahari dapat diterima dengan baik oleh setiap tanaman, dengan demikian proses fotosintesis dapat berjalan dengan baik dan tanaman tumbuh subur serta berproduksi tinggi. Jika tidak dilakukan penjarangan maka tanaman akan tumbuh kurus dan umbi yang dihasilkan kecil-kecil.

e. PenyianganPenyiangan dan pembumbunan dilakukan pada saat tanaman berumur satu bulan. Penyiangan merupakan kegiatan pembersihan rumput-rumput yang tumbuh di areal pertanaman wortel. Rumput dan gulma sangat merugikan usahatani, karena dapat menurunkan produksi yang dapat menekan pertumbuhan tanaman wortel karena akan menjadi pesaing dalan penyerapan air, unsur hara, CO2 dan cahaya matahari sehingga kebutuhan hara dan air bagi tanaman wortel tidak tercukupi.

Penyiangan dilakukan sesegera mungkin yaitu ketika rumput dan gulma masih muda sehingga kompetisi pengambilan air dan zat hara dapat dicegah seawal mungkin, dan dapat mencegah kerusakan akar tanaman wortel. Penyiangan dilakukan dengan mencabut rumput atau gulma dengan menggunakan sabit. Pembersihan rumput yang tumbuh di parit dengan menggunakan cangkul. Kemudian dilakukan pembubunan yaitu tanah di sekitar barisan tanaman digemburkan dengan menggunakan sabit kemudian ditimbunkan ke bagian pangkal batang wortel yang dapat berfungsi untuk memperbesar ukuran umbi dan mencegah umbi menggembul ke atas.

f. PemupukanTanah yang baik untuk budidaya wortel adalah tanah yang kaya bahan organik, dengan salinitas rendah dan tidak mengandung senyawa toksik. Pupuk kandang digunakan sebagai pupuk dasar sebanyak 1,5 kg/m2. Pupuk buatan berupa Urea 100 kg/ha, TSP 100 kg/ha dan KCl 30 kg/ha.Pemberian pupuk urea, TSP dan KCl bertujan agar wortel dapat tumbuh cepat dan subur sehingga hasil produksi dapat tinggi. Pemberian pupuk urea, TSP dan KCl ini adalah dua kali yaitu ketika tanaman berumur 30 hari dan 60 hari. Caranya yaitu disebar secara merata ke dalam parit-parit yang telah dibuat dengan kedalaman 2 cm dan berjarak 10 cm dari batang tanaman wortel, kemudian dititp dengan tanah dan disiram dengan air hingga bersih.

g. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)Fumigasi dilakukan untuk mengendalikan nematoda dalam tanah. Sebelum melakukan fumigasi sebaiknya dicek terlebih dahulu apakah dalam tanah terkandung nematoda atau tidak. Solarisasi merupakan alternatif lain cara pengendalian nematoda selain dengan cara fumigasi. Solarisasi dilakukan dengan cara menutup tanah dengan mulsa plastik selama kurang lebih 6 minggu tergantung suhu lingkungan. Suhu tanah yang tinggi diharapkan dapat mematikan organisme pengganggu tanaman dalam tanah. Penggunaan ekstrak marigold (Tagetes sp.) dapat juga digunakan untuk mengendalikan nematoda dalam tanah. Rotasi tanaman dapat dilakukan untuk mencegah berkembangnya organisme pengganggu tanaman (OPT). Penyakit-penyakit yang dapat menyerang tanaman wortel antara lain Cercospora carotae, Alternaria dauci, dan busuk hitam atau hawar daun. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan menanam biji yang sehat, pergiliran tanaman, sanitasi kebun dan mencabut tanaman yang terserang.

h. Panen dan PascapanenWortel dapat dipanen setelah berumur 100 hari (tergantung varietas). Pemanenan tidak boleh terlambat karena umbi akan semakin mengeras (berkayu) sehingga tidak disukai konsumen. Cara pemanenan dilakukan dengan cara mencabut umbi beserta akarnya. Untuk memudahkan pencabutan sebaiknya tanah digemburkan dahulu. Umbi wortel yang telah dipanen masih mengalami penanganan lebih lanjut sebelum sampai ke tangan konsumen. Penanganan selepas panen ini meliputi kegiatan pembersihan, pencucian, sortasi dan grading, pengemasan, penyimpanan, pengangkutan dan pemasaran. Pemanenan sebaiknya dilakukan pagi hari agar dapat segera dipasarkan.

IIIUSAHATANI DAN PEMASARAN

3.1 Analisis Usahatani Wortel

a. Penggunaan Faktor Produksi pada Usahatani WortelHasil produksi merupakan suatu barang yang diperoleh dari suatu proses produksi. Kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan tergantung pada kualitas dan kuantitas factor-faktor produksi serta teknologi yang digunakan.

Rata-rata penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani wortel di Kabupaten Karanganyar yang meliputi luas lahan, tenaga kerja baik tenaga kerja keluarga dan luar keluarga, pupuk kandang, pupuk urea, pupuk Za, pupuk TSp, pupuk SP 36, pupuk KCL, pestisida, benih, pupuk daun, ponska, dan kapur pertanian dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut:

Tabel 1.1 Rata-rata Penggunaan Faktor-faktor Produksi pada Usahatani wortel di Kabupaten Karanganyar pada Musim Tanam Oktober-Desember 2007No.UraianFisikPersentase (%)Rekomendasi (Kg/Ha)

1Luas lahan (Ha)0.25

2Tenaga kerja (HKSP)

a. Tenaga kerja luar129.3756.59

b. Tenaga kerja keluarga99.2543.41

Jumlah tenaga kerja228.62100.00

3Pupuk Organik/kandang (Kg)7,344.3110,000

4Pupuk Anorganik

Pupuk Urea (Kg)176.4253.33225

Pupuk Za (Kg)42.0612.71

Pupuk TSP (Kg)81.9724.78615

Pupuk SP 36 (Kg)10.853.28

Pupuk KCL (Kg)19.505.89

Jumlah Pupuk330.80100.00

5Pestisida (Liter)3.08

6Benih (Kg)20.42

7Pupuk daun (Liter)0.01

8Ponska (Kg)4.90

9Kapur pertanian (Kg)4.24

b. Biaya Usahatani Wortel Biaya yang dikeluarkan petani meliputi biaya pemakaian tenaga kerja luar keluarga, pembelian pupuk, benih, pestisida dan sarana produksi lainnya serta biaya pembayaran irigasi, biaya selamatan, pembayaran pajak dan biaya pengangkutan hasil panen dalam satu kali musim tanam. Semua biaya ini dinyatakan dalam satuan rupiah yang besarnya berdasarkan pada harga saat transaksi berlangsung. Rata-rata biaya usahatani yang dikeluarkan petani sampel pada usahatani wortel pada musim tanam Oktober-Desember 2007 dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini:Tabel 1.2 Biaya Usahatani per Hektar pada Musim Tanam Oktober-Desember 2007 di Kabupaten KaranganyarNo.UraianFisikHarga/UnitBiaya (Rp)%

1Tenaga kerja luar (HKSP)129.3717,102.022,212,488.1046.47

2Pupuk organik (Kg)7,344.31110.95814,851.0817.12

3Pupuk Anorganik:

Pupuk Urea (Kg)176.421,810.22319,359.456.71

Pupuk Za (Kg)42.061,638.6368,920.851.45

Pupuk TSP (Kg)81.971,988.59163,004.903.42