makalah daur ulang barang bekas
DESCRIPTION
daur ulang bekas botol, cocok untuk pemulaTRANSCRIPT
Makalah Daur Ulang Barang Bekas
Safira cahya fadhila Recta chatyty
Daftar isiKata pengantar ..................................................................
Pendahuluan..................................……..............................
Isi………………….….................................................................
Daftar pustaka………............................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt. karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Daur Ulang barang bekas”.
Dalam penyusunan makalah ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa, penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin menyelesaikan makalah meskipun tersusun sangat sederhana.
Saya menyadari tanpa kerja sama antara guru pembimbing dan penulis serta beberapa kerabat yang memberi masukan yang bermanfaat bagi penulis demi tersusunnya makalah ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak tersebut yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan saran demi kelancaran penyusunan makalah ini.
Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Penulis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melihat keadaan lingkungan kita yang setiap hari dipermasalahkan oleh samapah yang semakin menggunung seolah sampah ini menjadi masalah atau momok utama yang dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat.
Sehingga masyarakat di beberapa Negara bahkan diseluruh dunia berlomba-lomba menyelesaikan hal tersebut. Jika kita berbicara tentang permasalahan sampah ini, sebenarnya sampah ini banyak sekali manfaatnya antara lain dapat membuat pupuk organik. Walaupun ada yang merugikan antara lain menyebabkan kerugian yang berdampak berbahaya sekali bagi kehidupan makhluk hidup di dunia.
Sebenarnya banyak sekali cara untuk menangani masalah sampah ini contohnya dnegan cara daur ulang yang bisa menghasilkan KOMPOS alami yang bias dimanfaatkan oleh para petani dan masyarakat, dengan cara itu pula para petani bisa meminimaliskan penggunaan pupuk anorganik. Karena dengan pupuk anorganik itu bisa membuat kerusakan lingkungan antara lain pencemaran di dalam air dan tanah.
PEMBAHASAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka,1999) peningkatan adalah proses, cara, perbuatan, meningkatkan (usaha, kegiatan, dsb);dan kegiatan ialah aktivitas, usaha, pekerjaan. Masih berasal dari sumber yang sama ekstrakurikuler yaitu berada di luar program yang tertulis di dalam kurikulum, seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa, sementara karya adalah pekerjaan, hasil perbuatan, buatan, ciptaan (terutama hasil karangan), sedangkan ilmiah ialah bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, memenuhi syarat (kaidah ilmu pengetahuan).
Kemudian remaja yang juga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka,1999) adalah mulai dewasa, sudah sampai umur untuk kawin, serta pupuk merupakan penyubur tanaman yg ditambahkan ke tanah untuk menyediakan senyawaan unsur yang diperlukan oleh tanaman.
Sampah adalah semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga dan tempat perdagangan dikenal dengan limbah municipal yang tidak berbahaya (non hazardous).
Soewedo (1983) menyatakan bahwa sampah adalah bagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi bukan yang biologis.
Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford,
Mengapa kita harus mengolah sampah?
Sampah, khususnya di daerah perkotaan sering menjadi masalah. Timbunan sampah
yang dihasilkan terus bertambah seiring dengan bertambahnya penduduk kota. Sehari
setiap warga kota menghasilkan rata-rata 900 gram, dengan komposisi, 70% sampah organik
dan 30% sampah anorganik. Yang dimaksud sampah organik adalah sampah yang berasal
dari benda hidup, seperti sisa makanan, sisa sayuran, ikan, buah-buah, daun, ranting, ampas
kelapa dsbnya. Sedangkan yang termasuk sampah anorganik adalah, plastik, kaleng, besi,
plastik air kemasan, plastik sisa sampo, kaca, kain perca dsbnya.
Sebagian besar sampah di kota dibuang ke TPA. Namun pengolahan di TPA yang
sebagian besar dengan sistem open dumping, justru sering menimbulkan masalah, mulai
dari masalah kesehatan, pencemaran udara, air, tanah sampai masalah estetika. Beberapa
kajian membuktikan, penangganan sampah dengan cara seperti itu akan menghasilkan gas
polutan seperti methan, H2S dan NH3. Gas H2S dan NH3 yang dihasilkan, walaupun
jumlahnya sedikit, namun dapat menyebabkan bau yang tidak enak.
Sementara itu, masih banyak warga kota yang membuang sampah di sembarang
tempat, misalnya sungai, saluran drainase atau rawa-rawa. Akibatnya sampah akan
menyumbat saluran sehingga menyebabkan banjir. Di sisi kesehatan tumpukan sampah
tersebut akan menjadi salah satu sumber penularan penyakit seperti disentri, kolera, pes
dsbnya.
Selain itu ternyata tidak sedikit warga kota yang menanggani sampah dengan cara
dibakar. Cara-cara seperti justru dapat menimbulkan masalah serius. Karena sampah yang
dibakar akan menghasilkan zat atau gas polutan yang tidak hanya berbahaya bagi
lingkungan tetapi juga berbahaya langsung terhadap manusia. Polutan yang dihasilkan
akibat pembakaran sampah dapat menyebabkan gangguan kesehatan, pemicu kanker
(karsiogenik) bahkan kematian.
Sebagai gambaran, pembakaran 1 ton sampah akan menghasilkan 30 kg gas CO, Gas
yang jika dihirup akan berikatan sangat kuat dengan hemoglobin darah sehingga dapat
menyebabkan tubuh orang menghirup akan akan kekurangan O2 dan menimbulkan
kematian. Pembakaran sampah organik juga akan menghasilkan gas methana. Membakar
potongan kayu akan menghasilkan senyawa formaldehida yang mengakibatkan kanker.
Sampah organik yang masih agak basah seperti daun, ranting, batang, sisa sayuran atau
buah jika dibakar tidak akan semua terbakar dan menghasilkan partikel-partikel padat yang
akan beterbangan. Satu ton sampah organik akan menghasilkan 9 kg partikel padat yang
mengandung senyawa hidrokarbon berbahaya. Salah satu diantaranya adalah benopirena.
Menurut beberapa kajian diketahui asap dari pembakaran sampah mengandung
benzopirena 350 kali lebih besar dari asap rokok.
Di sisi lain, tidak semua sampah jika dibuang ke alam akan mudah hancur. Butuh waktu
berbulan-bulan, bahkan ada yang puluhan tahun baru bisa hancur. Akibatnya jika volume
sampah yang dihasilkan warga kota banyak dan lama hancur, maka akan dibutuhkan lahan
yang luas untuk TPA. Sebagai gambaran, Kertas jika dibuang ke alam butuh waktu 2,5 bulan
untuk bisa hancur, Kardus butuh 5 bulan, kulit jeruk 6 bulan, busa sabun (Deterjen) baru
bisa terurai setelah 20-25 tahun, sepatu kulit yang dibuang ke halaman baru bisa hancur
setelah 20-40 tahun, kain nilon 30-40 tahun, plastik 50-80 tahun dan aluminium 80-100
tahun. Sementara itu ada satu jenis sampah yang tidak bisa hancur sampai kapan pun, yaitu
strefom.
Keberadaan warga miskin di kota seringkali menjadi kambinghitam karena dituding
sebagai penyebab kota kotor dengan sampah. Padahal faktanya banyak perumahan atau
kampung orang kaya yang justru menjadi sumber sampah utam di perkotaan. Dan tidak
sedikit pemulung yang kerap dimasukkan sebagai bagian dari warga miskin kota yang justru
“mengolah” sampah di kota sehingga mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA.
Teknologi pengomposan sampah sangat beragam, baik
secara aerobik maupunanaerobik, dengan atau tanpa aktivator pengomposan. Aktivator
pengomposan yang sudah banyak beredar antara lain PROMI (Promoting Microbes),
OrgaDec, SuperDec, ActiComp, BioPos, EM4, Green Phoskko Organic Decomposer dan
SUPERFARM (Effective Microorganism)atau menggunakan cacing guna mendapatkan
kompos (vermicompost). Setiap aktivator memiliki keunggulan sendiri-sendiri.
ISI
Bahan yang di perlukan membuat celengan babi
Botol bekas Koran Kardus Cat air
Alat yang digunakan
Gunting Lem double tip Garpu Kuas
Langkah langkah membuat
1. Cuci bersih botol bekas dan lap hingga kering2. Panaskan ujung garpu pada kompor hingga panas lalu colokkan
pada bagian tengah boto untuk bagian memasukkan uang.sesuaikan lebar yang kita bolongi
3. Potong korang menjadi 3 bagian panjang. Lalu setiap bagian lilit hingga menjadi tali. Buat hinggga 10 tali
4. Tempelkan double tip pada badan botol, bisa d beri sedikit sedikit secara menyeluruh
5. Tempelkan tali koran yang tadi kiota buat secara melilit dari bagian depan botol hingga ujung bawah botol
6. Ambil gunting dan bentuk hidung dan mata babi. Lalu tempelkan hidung nya pada tutup botol dan matanya pada badan botol
7. Siapkan cat air warna pink dan cat badan babi hingga menyeluruh
8. Beri hiasan seperti pita dan lainya agar mempercantik celengan
9. memberi kaki babi dengan botol dan tempelkan dengan lem
10.keringkan botol yang habis di cat dengan cat air hingga kering dan celengan babi siap dipakai
Daftar pustaka
https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-8#q=pendahuluan%20makalah%20daur%20ulang%20barang%20bekas