makalah by produksi pers. monopoli

Upload: faizal

Post on 08-Apr-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/6/2019 Makalah by Produksi Pers. Monopoli

    1/26

  • 8/6/2019 Makalah by Produksi Pers. Monopoli

    2/26

  • 8/6/2019 Makalah by Produksi Pers. Monopoli

    3/26

    BAB 1

    TEORI PELAKU KONSUMEN

    A. Pola Perilaku Konsumen dalam Konsumsi

    Perilaku pada dasarnya berorientasi pada tujuan. Dengan kata lain,

    perilaku kita pada umumnya dimotivasi oleh suatu keinginan untuk mencapai

    tujuan tertentu. Motivasi orang-orang tergantung pada kekuatan-kekuatan motif-

    motif mereka. Pada dasarnya, motif-motif atau kebutuhan-kebutuhan merupakan

    alasan-alasan yang melandasi perilaku.

    Kebutuhan ataupun keinginan setiap orang begitu banyak. Apabila

    dihitung tidak akan habis-habisnya. Oleh karena itu, dalam hidup kita selalu

    dihadapkan dengan berbagai alternatif pilihan dan kita harus selalu melakukan

    pilihan sehubungan dengan sumber daya yang tersedia terbatas. Konsep pilihan

    merupakan perilaku konsumen yang mendasar. Konsep dasar perilaku konsumen

    menyatakan bahwa pada umumnya konsumen selalu berusaha untuk mencapai

    utilitas yang maksimal dari pemakaian benda. Yang dimaksud utilitas adalah

    derajat seberapa besar sebuah barang atau jasa dapat memuaskan kebutuhan

    seorang atau ukuran kepuasan yang diterima dari penggunaan barang atau jasa.

    Karena berkaitan dengan ukuran kepuasan dari penggunaan barang dan jasa,

    utilitas sering disebut sebagai nilai guna. Setiap konsumen mempunyai tingkat

    kepuasan yang berbeda-beda, namun setiap orang akan berusaha mencapai

    kepuasan yang maksimal.

    Konsumen adalah individu yang mengkonsumsi barang dan jasa. Dalam

    melakukan kegiatan konsumsi konsumen berperilaku macam-macam. Namun,

    pada intinya konsumen ingin memaksimalkan kepuasan dengan sejumlah

    pendapatan yang dimilikinya.

    Untuk menerangkan perilaku konsumen dalam memaksimalkan kepuasan

    dikenal dua pendekatan, yaitu : pendekatan nilai guna atau pendekatan cardinal

    dan pendekatan kurva indiferen atau pendekatan ordinal.

  • 8/6/2019 Makalah by Produksi Pers. Monopoli

    4/26

    1. Pendekatan Nilai Guna (Pendekatan Kardinal)

    Dalam pendekatan ini, konsumen dianggap mengkonsumsi kombinasi

    barang untuk mendapatkan kepuasan yang maksimal dan tambahan kepuasan

    yang diperoleh dari tambahan konsumsi suatu barang secara terus menerus

    akan semakin berkurang.

    Dalam pendekatan cardinal dikenal istilah nilai guna total dan nilai

    guna marginal. Nilai guna total adalah kepuasan total yang dinikmati oleh

    konsumen dalam mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa tertentu,

    sedangkan nilai guna marginal adalah tambahan kepuasan yang dinikmati

    konsumen dari setiap tambahan barang atau jasa yang dikonsumsinya.

    Bila diperhatikan lebih baik, ternyata konsumen akan memperolehkepuasan maksimal jika tambahan kepuasan terhadap pakaian dibagi dengan

    harga pemakaian sama dengan tambahan kepuasan terhadap makanan dibagi

    dengan harga makanan. Artinya, kepuasan maksimal konsumen tercapai saat

    setiap satuan rupiah yang terakhir memberikan tambahan kepuasan yang sama

    dari masing-masing barang. Hal ini dapat dinotasikan sebagai berikut :

    Makanan

    Makanan

    Pakaian

    Pakaian

    P

    MU

    P

    MU=

    35/1 35/1

    Hal inilah yang disebut keseimbangan konsumen, yaitu tambahan nilai

    guna untuk rupiah terakhir konsumen untuk masing-masing kombinasi barang

    sama.

    2. Pendekatan Kurva Indiferen (Pendekatan Ordinal)

    a. Pengertian Kurva Indiferen

    Kurva indiferen adalah kurva yang menerangkan tempat

    kedudukan titik-titik yang menunjukkan kombinasi barang-barang yang

    dikonsumsi konsumen yang memberikan kepuasan yang sama. Dalam

    menggambarkan kurva indiferen perlu diperhatikan beberapa asumsi

    berikut ini.

  • 8/6/2019 Makalah by Produksi Pers. Monopoli

    5/26

    1) Rasionalitas, artinya konsumen diasumsikan rasional

    dan berusaha memaksimalkan kepuasan.

    2) Selera konsumen tercermin dalam kurva indiferen

    yang terdiri dari banyak kurva indiferen yang tidak saling berpotongan

    satu sama lain.

    3) Kurva indiferen yang letaknya lebih jauh dari titik

    original menggambarkan kepuasan konsumen yang lebih tinggi.

    b. Garis Anggaran Konsumen (Budget Constraint)

    Dalam memaksimalkan kepuasannya, konsumen dihadapkan

    kepada budget constraint (kendala anggaran) yang dimiliki oleh

    konsumen. Konsumen diasumsikan selalu memaksimalkan kepuasannya,dengan kata lain konsumen ingin berada di kurva indiferen yang paling

    jauh dari titik origin. Namun, untuk mencapai kurva indiferen ini,

    konsumen tidak bisa bebas karena dibatasi oleh kendala anggaran yang

    tersedia. Selain itu, harga barang juga turut mempengaruhi konsumen

    sehingga konsumen tidak bebas untuk mencapai tingkat keputusan yang

    maksimal.

    Budget constraintmemiliki beberapa ciri yang penting, yaitu :

    1) Pendapatan dan harga barang dapat dilihat dari budget constraint

    tersebut.

    2) Letak budget constraint ditentukan oleh tingginya pendapatan

    konsumen dan harga barang.

    c. Keseimbangan Konsumen

    Konsumen akan memperoleh kepuasan maksimal apabila

    menghabiskan semua pendapatannya untuk membeli dan mengkonsumsi

    kombinasi barang di mana garis anggaran tepat bersinggungan dengan

    kurva indiferen. Keadaan ini disebut keseimbangan konsumen.

    Keseimbangan konsumen ini terjadi saat marginal utility (nilai guna

    marginal) makanan dibagi dengan harga makanan. Secara notasi dapat

    dinyatakan sebagai berikut :

  • 8/6/2019 Makalah by Produksi Pers. Monopoli

    6/26

    Makanan

    Makanan

    Pakaian

    Pakaian

    P

    MU

    P

    MU=

    Kondisi keseimbangan konsumen dapat digambarkan dengan

    menggunakan kurva indiferen dengan garis anggaran. Dengan cara ini

    akan terlihat salah satu kurva indiferen tersebut akan menyinggung garis

    anggaran. Saat persinggungan kurva indiferen dengan garis anggaran

    inilah terjadi keseimbangan konsumen.

    B. Produksi

    1. Pengertian Produksi

    Produksi dapat kita lihat dimana saja. Produksi yang sederhana adalah

    petani yang menanam padi pada sebidang tanah. Dalam waktu 3 atau 4 bulan

    ia sudah bisa memanennya. Setiap hari kita memerlukan banyak peralatan,

    seperti pensil, penggaris, karet penghapus, dan lain-lain. Pernahkah kita

    berfikir bagaimana barang-barang itu ada? Proses apakah yang dilaluinya

    sehingga bisa memenuhi kebutuhan kita ?

    Kegiatan membuat barang-barang tersebut dinamakan produksi.

    Produksi sangat berkaitan dengan nilai guna suatu barang. Orang hanya akan

    membuat barang-barang yang berguna. Maka produksi dapat juga disebut

    kegiatan menambah nilai guna suatu barang. Secara keseluruhan produksi

    diartikan sebagai kegiatan membuat atau menambah nilai guna suatu barang.

    2. Tujuan Produksi

    Sejalan dengan adanya globalisasi ekonomi, maka kegiatan produksi

    juga ditujukan untuk memenuhi pasar internasional. Perkembangan

    masyarakat antara lain dapat diukur dari tingkat kemakmuran yang tercermin

    dari banyaknya produksi barang dan jasa. Karena itu kegiatan produksi tidak

    hanya ditujukan untuk menghasilkan barang dan jasa, tetapi juga untuk

    meningkatkan kemakmuran masyarakat.

  • 8/6/2019 Makalah by Produksi Pers. Monopoli

    7/26

    Tujuan kegiatan produksi adalah sebagai berikut :

    a. Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga keluarga maupun

    rumah tangga produksi.

    b. Untuk mengganti barang yang rusak (aus) atau barang yang

    habis

    c. Untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan

    zaman dan kemajuan teknologi serta penduduk yang semakin meningkat.

    d. Untuk memenuhi pasar internasional

    e. Untuk mendapatkan keuntungan

    f. Untuk meningkatkan kemakmuran.

    3. Faktor Produksi

    Untuk melakukan kegiatan produksi diperlukan bahan-bahan yang

    memungkinkan dilakukannya produksi, yaitu tanah atau sumber daya alam,

    tenaga manusia, modal dalam segala bentuknya serta kecakapan atau

    keterampilan. Semua unsur-unsur tersebut dinamakan faktor-faktor produksi.

    Jadi, faktor produksi adalah semua unsur yang menopang usaha penciptaan

    nilai atau usaha memperbesar nilai barang / jasa.

    Di dalam ilmu ekonomi faktor produksi terdiri dari 4 (empat) macam,

    yaitu :

    a. Tanah atau sumber daya alam (natural resources)

    b. Tenaga kerja ( labor)

    c. Modal (capital), dan

    d. Skill kewirausahaan (entrepreneurship)

    4. Pola Perilaku Produsen

    a. Produksi Jangka Pendek

    Dalam membahas teori produksi kita perlu membedakan

    pengertian jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek dan jangka

    panjang tidak terkait dengan lamanya waktu yang digunakan dalam proses

    produksi suatu barang, tetapi lebih kepada sifat faktor produksi yang

  • 8/6/2019 Makalah by Produksi Pers. Monopoli

    8/26

    digunakan. Produksi dalam jangka pendek berarti terdapat satu faktor

    produksi yang bersifat tetap, sedangkan faktor produksi lainnya bersifat

    variabel (berubah-ubah). Produksi dalam jangka panjang berarti semua

    faktor produksi yang digunakan bersifat variabel (berubah-ubah).

    b. Jangka Panjang

    Sebagaimana telah dijelaskan, produksi dalam jangka panjang

    tidak terkait dengan jangka waktu proses produksi, tetapi lebih kepada

    sifat faktor produksi yang digunakan. Dalam jangka panjang semua faktor

    produksi yang digunakan bersifat variabel atau berubah-ubah. Untuk

    menerangkan teori produksi dalam jangka panjang, kita akan mempelajari

    kurva isoquant, isocost, dan jumlah produksi optimal.

  • 8/6/2019 Makalah by Produksi Pers. Monopoli

    9/26

    PASAR MONOPOLI

    A. Deskripsi dan Ciri Pasar Monopoli

    Sesuai dengan namanya monopoli adalah struktur pasar dimana hanya

    terdapat satu penjual atau produsen yang melayani sedemikian banyak pembeli

    atau konsumen. Monopoli merupakan bentuk ekstrim dari struktur pasar selain

    bentuk persaingan sempurna. Namun, jika persaingan sempurna sulit untuk

    ditemukan, monopoli lebih mudah dan cukup banyak pelakunya di Indonesia.

    Misalnya jasa angkutan kereta api hanya dilayani oleh PT. KAI, jasa sambungan

    listrik hanya dilayani oleh PT. PLN, dan air bersih hanya dilayani oleh PDAM.

    Untuk menerangkan struktur pasar monopoli kita perlu mengetahui sebabatau sumber-sumber terjadinya monopoli tersebut. Sumber terjadinya monopoli

    adalah sebagai berikut :

    1. Monopoli Sumber Daya

    Monopoli sumber daya adalah cara termudah untuk menjadi pelaku monopoli.

    Monopoli sumber daya ditandai oleh sebuah perusahaan yang menguasai

    sumber daya penting secara tunggal.

    2. Monopoli Ciptaan Pemerintah

    Monopoli ciptaan pemerintah terjadi jika pemerintah memberikan hak cipta

    atas suatu produk kepada sebuah perusahaan tunggal tertentu. Biasanya hal ini

    merupakan penghargaan pemerintah atas prestasi perusahaan tertentu dalam

    menemukan suatu teknologi atau produk baru yang inovatif.

    3. Monopoli Alamiah

    Monopoli alamiah terjadi jika sebuah perusahaan tunggal mampu melayani

    keseluruhan pasar dengan biaya atau harga lebih murah dibandingkan jika

    disektor tersebut terdapat dua atau lebih perusahaan. Monopoli alamiah sering

    kita temukan pada pelayanan air minum di daerah atau perusahaan daerah air

    minum. Biasanya hanya terdapat satu saja PDAM di setiap daerah karena

    dengan hanya satu perusahaan kebutuhan masyarakat dapat dilayani dengan

  • 8/6/2019 Makalah by Produksi Pers. Monopoli

    10/26

    harga satu perusahaan kebutuhan masyarakat dapat dilayani dengan harga

    yang lebih murah.

    B. Kebaikan Pasar MonopoliMonopoli memiliki beberapa kebaikan sebagai berikut :

    1. Efisiensi Produksi

    Dalam kasus monopoli alamiah akan lebih efisien jika hanya satu perusahaan

    memproduksi barang atau jasa tertentu. Seperti diuraikan di atas, dengan

    adanya perusahaan tunggal biaya produksi untuk mendistribusikan air lebih

    murah dibandingkan jika dua atau lebih perusahaan. Hal ini tentu saja

    menguntungkan konsumen yang bisa membayar lebih murah.

    2. Mendorong Terjadinya Inovasi

    Pemberian paten dan hak cipta bisa mendorong terjadinya inovasi. Banyak

    perusahaan menganggarkan dana untuk kegiatan riset dan penelitian terhadap

    teknik dan cara baru dalam berproduksi. Dengan adanya paten dan hak cipta,

    perusahaan makin terinovasi untuk melakukan hal tersebut karena usaha

    mereka dihargai oleh pemerintah dan tidak khawatir produk mereka ditiru

    oleh pesaing karena dilindungi oleh hak cipta.

    3. Mengurangi Persaingan yang tidak Bermanfaat

    Dalam pasar tertentu persaingan bisa meningkatkan biaya sehingga konsumen

    dirugikan karena membayar lebih mahal. Jadi, dengan adanya monopoli

    konsumen lebih untuk daripada banyak perusahaan yang beroperasi di pasar

    tersebut.

    C. Keburukan Monopoli

    1. Penyalahgunaan Kekuatan Pasar

    Monopoli cenderung menyalahgunakan kekuatan pasar yang dimilikinya

    untuk bisa mencapai laba maksimal dengan cara menetapkan harga yang

    tinggi padahal biaya marginal yang ditanggung sangat kecil.

    2. Tingkat Produksi yang Lebih Rendah

  • 8/6/2019 Makalah by Produksi Pers. Monopoli

    11/26

    Pelaku monopoli memproduksi lebih rendah dibandingkan dari jumlah

    seharusnya. Hal ini tentu saja membuat konsumen sangat tergantung kepada

    monooplis dan monopolis bisa menetapkan harga yang tinggi bagi produknya

    sehingga merugikan konsumen.

    3. Mengurangi Kesejahteraan Konsumen

    Harga tinggi yang ditetapkan monopolis akan mengurangi kesejahteraan

    konsumen. Setiap kali konsumen membayar lebih kepada monopolis,

    kesejahteraan konsumen berkurang sebesar pembayaran lebih itu. Namun,

    kondisi sebaliknya terjadi pada monopolis. Kesejahteraan konsumen yang

    berkurang, membuat monopolis makin sejahtera. Surplus konsumen yang

    biasanya dinikmati konsumen, sekarang berpindah kepada monopolis.4. Ketidakadilan

    Hal yang paling mendasar dari sisi negatif monopoli adalah ketidakadilan. Hal

    ini terwujud dalam bentuk harga yang tinggi dan jumlah produk yang tidak

    maksimal diproduksi. Dengan demikian, laba yang diperoleh monopolis

    sangat tinggi. Monopolis sejahtera di atas penderitaan konsumen yang

    membayar lebih mahal daripada seharusnya.

    D. Pasar Persaingan Monopolistik (Monopolistic

    Competition)

    1. Deskripsi dan Ciri Pasar Persaingan

    Monopolistik

    Pasar persaingan monopolistik adalah suatu struktur pasar dimana

    terdapat banyak produsen yang menjual produk yang kurang lebih sama,

    tetapi dengan berbagai macam variasi. Pasar persaingan monopolistik

    memiliki ciri sebagai berikut :

    a. Terdapat banyak penjual. Ciri ini

    mendekatkan pasar persaingan monopolistik ke ciri pasar persaingan

    sempurna, tetapi jumlah penjual tetap lebih sedikit dibandingkan dengan

  • 8/6/2019 Makalah by Produksi Pers. Monopoli

    12/26

    pasar persaingan sempurna. Penjual yang banyak ini memperebutkan

    sejumlah konsumen yang sama.

    b. Terdapat diferensiasi produk. Dalam

    pasar persaingan monopolistik produk-produk yang dijual memiliki

    perbedaan dengan produk lain meskipun fungsi produk tersebut tetap

    sama.

    c. Terdapat kebebasan untuk keluar-masuk

    pasar. Tidak seperti pasar oligopoli dan monopoli yang memiliki

    hambatan untuk masuk, pasar persaingan monopolistik dapat senantiasa

    dimasuki atau ditinggalkan. Hal ini terkait dengan laba ekonomis. Pada

    saat perusahaan masih sedikit di pasar, laba ekonomis cukup tinggisehingga menarik perusahaan lain untuk memasuki pasar ini. Namun,

    dengan makin banyaknya perusahaan dalam pasar, laba ekonomis akan

    terdorong menjadi nol sehingga pasar menjadi tidak menarik lagi dan

    perusahaan bisa memutuskan untuk meninggalkan pasar.

    2. Kebaikan Pasar Persaingan Monopolistik

    Pasar persaingan monopolistik memiliki kebaikan sebagai berikut :

    a. Dengan banyaknya penjual, konsumen

    memiliki pilihan sehingga dari sisi konsumen menguntungkan karena

    produsen akan berupaya melayani konsumen sebaik mungkin. Kecuali itu,

    produk yang dihasilkan pun harus dengan kualitas terbaik karena jika

    konsumen memperoleh produk yang cacat, ia akan berpindah ke produsen

    lain.

    b. Kebebasan keluar-masuk pasar akan

    mendorong produsen untuk berkompetisi dengan sehat sehingga

    mendorong untuk selalu inovatif dalam menghasilkan produknya.

    c. Diferensiasi produk mendorong

    konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang diinginkannya

    dan terkadang konsumen bisa yang loyal terhadap produk yang dihasilkan

  • 8/6/2019 Makalah by Produksi Pers. Monopoli

    13/26

    produsen karena telah mengenal dengan baik produk yang dihasilkan

    produsen tersebut.

    d. Pasar persaingan monopolistik

    merupakan pasar yang mudah dijumpai. Pasar persaingan monopolistik

    merupakan pasar yang sering dijumpai oleh konsumen karena sebagian

    besar produk yang dibutuhkan berada dalam pasar ini.

    3. Keburukan Pasar Persaingan Monopolistik

    Pasar persaingan monopolistik memiliki keburukan sebagai berikut :

    a. Pasar ini memiliki tingkat persaingan

    yang sangat tinggi, baik dari segi harga, kualitas produk maupun

    pelayanan. Jadi, jika produsen tidak memiliki modal dan pengalaman yang

    cukup akan cepat keluar dari pasar atau gulung tikar.

    b. Meskipun terdapat kebebasan untuk

    keluar-masuk, untuk memasuki pasar tetap dibutuhkan modal yang besar

    karena para pemain di dalam pasar telah memiliki skala ekonomis yang

    cukup tinggi.

    c. Pasar ini mendorong produsen untuk

    mengadakan inovasi produk sehingga meningkatkan biaya perusahaan

    yang pada akhirnya berimbas kepada harga produk yang dibayar

    konsumen.

    4. Pendapatan Perusahaan dalam Pasar

    Persaingan Monopolistik

    a. Jangka Pendek

    Dalam jangka pendek perusahaan dalam pasar persaingan

    monopolistik mirip dengan perusahaan dalam pasar monopoli. Hal ini

    disebabkan oleh produk yang berbeda dengan pesaing dan adanya

    kekuatan untuk menentukan harga jual (price maker).

    b. Jangka Panjang

  • 8/6/2019 Makalah by Produksi Pers. Monopoli

    14/26

    Dalam jangka panjang akan muncul perusahaan-perusahaan baru

    yang tertarik untuk masuk karena melihat adanya laba ekonomi yang

    cukup tinggi dalam pasar. Dengan adanya pemain baru ini, laba ekonomis

    yang diperoleh menjadi kecil. Dengan kata lain, masuknya pemain baru ke

    pasar akan mendorong kurva permintaan ke kiri yang menandakan

    berkurangnya permintaan atas produk perusahaan, dengan berkurangnya

    permintaan, laba pun akan berkurang.

  • 8/6/2019 Makalah by Produksi Pers. Monopoli

    15/26

    BAB 2

    BIAYA PRODUKSI

    A. Pengertian

    Biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pengusaha untuk

    dapat menghasilkan output. Sudah dijelaskan di depan-pada bagian satu-bahwa

    produksi dapat dilaksanakan apabila tersedia faktor-faktor produksi. Seorang

    pengusaha (entrepreneu) yang ingin melakukan produksi tentu harus terlebih

    dahulu menyediakan faktor-faktor produksi itu.

    Sudah barang tentu pula bahwa semua faktor produksi itu tidak dapat

    diperoleh dengan cuma-cuma, melainkan harus dibeli karena tidak ada satu faktor

    produksi pun yang merupakan barang bebas; semuanya adalah barang ekonomi

    yang jumlah atau tersedianya langka (searce) sehingga untuk mendapatkannya

    tentu harus dilakukan pengorbanan. Adapun bentuk pengorbanan ini, yang paling

    jelas adalah pembelian. Dengan demikian, biaya produksi tidak lebih dan tidak

    kurang daripada penjumlahan harga-harga faktor produksi atau imput itu.

    Sekalipun besarnya biaya produksi untuk setiap output tidak semata-mata hanya

    tergantung pada harga pembelian imput ini, itulah pengertian bagi biayaproduksi itu. Jelasnya, biaya produksi adalah nilai semua faktor produksi yang

    dipergunakan untuk menghasilkan (memproduksi) output.

    Oleh karena itu, biaya produksi setiap output tersebut tergantung

    sepenuhnya pada dua hal, yaitu sebagai berikut :

    1. Berapa besar biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk

    mendapatkan imput; yakni : harga imput. Hal ini sudah kita bicarakan di atas.

    2. Efisiensi perusahaan yang bersangkutan dalam mempergunakan imputnya.

    Dan perusahaan yang memiliki imput yang persis sama, tetapi yang satu

    bekerja dengan lebih efisien (dengan efisiensi yang lebih besar) dari yang lain,

    maka sudah barang tentu bahwa perusahaan yang bekerja dengan lebih efisien

    itulah yang dapat lebih menekan biaya produksinya.

  • 8/6/2019 Makalah by Produksi Pers. Monopoli

    16/26

    B. Klasifikasi Biaya

    Pengetahuan tentang fixed resources dan variableresources seperti yang

    baru saja disebutkan di atas itu memungkinkan kita untuk membuat klasifikasi

    ongkos-ongkosnya, atau klasifikasi biaya-biayanya, yakni biaya tetap (fixed cost)

    dan biaya variabel (variable cost). Fixed cost(FC) adalah biaya untukfixed

    resources, sedangkan variable cost(VC) adalah biaya untukvariable resources.

    Untuk lebih jelasnya, marilah klasifikasi biaya-biaya ini kita bicarakan sau demi

    satu.

    1. Biaya-Biaya Total

    Karena fixed costyang harus ditanggung oleh sesuatu perusahaan

    tertentu itu (dan demikian pun halnya dengan variabel cost) bukan hanyaberkenaan dengan satu jenis ongkos atau biaya saja tetapi terdiri dari

    beberapa jenis biaya penyebutan istilah fixed cost itu maksudnya adalah

    Total Fixed Cost(TFC), dan penyebutan istilah variabel cost itu maksudnya

    adalah Total Variabel Cost (TVC). Oleh karena itu, apabila dibelakang nanti

    disebutkan perkataan fixed cost, yang dimaksud adalah total fixed cost,

    sedangkan jika disebutkan perkataan variable cost, yang dimaksudkan adalah

    total variable cost.

    Direct cost = separable cost = prime cost

    Cost

    Fixed overhead costIndirect Cost =

    Unseparable cost =

    Overhead cost =Variable overhead cost

    Gambar : Klasifikasi Biaya

    Biaya Produksi terdiri dari biaya langsung dan tak langsung. Biaya taklangsung ada yang bersifat tetap (fixed) dan ada pula yang bersifat variabel

    (variable)

    Biaya langsung adalah biaya yang langsung berhubungan dengan

    proses produksi, seperti biaya bahan mentah, bahan pembantu, bahan bakar

  • 8/6/2019 Makalah by Produksi Pers. Monopoli

    17/26

    (jika proses produksi menggunakan bahan bakar) dan sebagainya. Biaya

    langsung juga disebut biaya prima ( prime cost) dan biaya yang dapat

    dipisahkan ( separable cost). Biaya tak langsung sesuai dengan namanya

    adalah biaya yang tidak langsung berhubungan dengan proses produksi. Biaya

    tak langsung ini juga disebut biaya yang tak dapat dipisahkan (unseparable

    cost) dan biaya overhead. Biaya jenis yang kedua ini terbagi menjadi dua,

    yakni biaya overheadtetap (fixed overhead cost) dan biaya overheadvariabel

    (variable overhead cost). Biaya overhead tetap adalah biaya yang tak

    langsung berhubungan dengan proses produksi serta jumlahnya pun

    senantiasa tetap. Contohnya adalah biaya penyusutan, gaji dan sebagainya.

    Biaya overhead variabel adalah biaya yang tak langsung berhubungan dengan proses produksi, namun jumlahnya berubah seiring dengan berubahnya

    jumlah output, seperti biaya listrik, pajak, dan sebagainya.

    Pengertian biaya tetap ( fixed costatau FC) adalah biaya overhead

    tetap, sedangkan yang dimaksud dengan biaya variabel (variable cost atau

    VC) adalah biaya langsung ditambah dengan biaya overheadvariabel.

    2. Matematika Biaya

    Ketiga jenis biaya yang tersebut di atas, yakni biaya tetap FC, biaya

    variabel VC) dan biaya total TC, dapat dinyatakan sebagai fungsi-fungsi

    matematis. Biaya tetap, karena nilainya selalu tetap saja, secara matematis

    dinyatakan :

    FC = a. Dengan a menunjukkan nilai FC.

    Berikutnya biaya variabel VC = bQ cQ2 + dQ3, dengan b, c dan d

    adalah nilai-nilai konstanta.

    Terakhir biaya total TC adalah penjumlahan biaya tetap dan biaya

    variabel, yakni : TC = a + bQ cQ2 + dQ3.

    3. Biaya Rata-Rata

    Ketiga konsepsi biaya yang telah diuraikan di atas adalah biaya yang

    berlaku untuk seluruh output yang dihasilkan.

  • 8/6/2019 Makalah by Produksi Pers. Monopoli

    18/26

    a. Average Fixed Cost(Biaya Tetap Rata-Rata)

    AFC =Q

    FC

    Dimana : AFC adalah biaya tetap rata-rata, FC adalah biaya tetap, dan Qadalah jumlah output yang dihasilkan.

    b. Average Variable Cost(Biaya Variable Rata-Rata)

    AVC =Q

    VC

    Dimana : AVC adalah average variable cost (biaya variabel rata-rata), VC

    adalah variable cost (biaya variabel), dan Q adalah jumlah output yang

    dihasilkan.

    c. Average Cost(Biaya Rata-Rata)

    Pada hakekatnya, biaya rata-rata adalah besarnya biaya total persatuan

    output atau AC itu dapat diamati dari persamaan (I).

    TC = FC + VC (1)

    Jika kedua sisi persamaan tersebut dibagi dengan output atau Q, maka :

    Q

    VC

    Q

    FC

    Q

    TC+=

    Dengan AC adalah average cost (biaya rata-rata), TC adalah total cost

    (biaya total), dan Q adalah jumlah output yang dihasilkan, sehingga :

    AC = AFC + AVC (7)

    Melihat persamaan (7) ini, maka dengan segera dapat dimengerti bahwa

    average cost (AC) itu sebenarnya adalah average total cost (ATC).

    Dengan memperhatikan semua keterangan itu, dapatlah dirumuskan

    bahwa :

    AC =Q

    TC

    Yakni biaya rata-rata AC, adalah sebesar biaya total TC, dibagi jumlah

    output, Q.

    d. Marginal Cost(Biaya Marginal)

  • 8/6/2019 Makalah by Produksi Pers. Monopoli

    19/26

    Jika output yang dihasilkan oleh suatu perusahaan bertambah,

    niscaya bertambah pulalah biaya produksinya. Bertambahnya biaya total

    untuk setiap pertambahan satu satuan output itu disebut biaya marginal

    atau marginal cost. Demikianlah, biaya marginal atau marginal cost

    adalah tambahan biaya total (TC) untuk setiap tambahan satu satuan

    output. Dengan memperhatikan pengertian tersebut, marginal cost itu

    dapat dikemukakan dengan rumus :

    MC =Q

    TC

    (9)

    Atau

    MC =12

    12

    QQ

    TCTC

    Dengan MC adalah biaya marginal atau marginal cost, TC adalah biaya

    total atau total cost dan Q adalah jumlah output.

    4. Matematika Biaya Rata-Rata

    Dari persamaan (2) kita ketahui : FC = a, karena sesuai dengan persamaan (5)

    biaya tetap sama dengan FC/Q, berdasarkan persamaan (2) itu dapatlah kita

    tuliskan :

    AFC =Qa (11)

  • 8/6/2019 Makalah by Produksi Pers. Monopoli

    20/26

    BAB 3

    PERSAINGAN DAN MONOPOLIS

    A. Fungsi-Fungsi Pasar

    Adapun pasar itu sendiri mengandung sekurang-kurangnya tiga fungsi.

    Setiap fungsi itu mencerminkan sebuah pertanyaan yang harus dijawab oleh

    setiap sistem perekonomian.

    Pertama, pasar berfungsi sebagai penentu nilai. Dimaksud dari perkataan

    nilai disini adalah nilai produk yang diperdagangkan. Didalam sebuah

    perekonomian pasar (market economy), harga merupakan pengukur nilai. Jadi

    dengan pengertian ini, di pasar itulah harga produk ditetapkan untuk salingdisepakati, baik oleh produsen, maupun oleh konsumen.

    Peranan pasar dalam menentukan harga ini telah kita pahami bahwa harga

    terbentuk dari kesamaan antara permintaan dan penawaran, atau secara teknis

    ketika terjadi perpotongan antara kurva permintaan dan kurva penawaran.

    Kedua, pasar mengorganisasikan produksi. Pasar berbuat ini menurut

    pengertian biaya-biaya produksi. di dalam teori harga teori yang mendasari

    seluruh Bagian Tiga buku ini diasumsikan bahwa metode produksi yang

    dipergunakan adalah metode (atau metode-metode) produksi yang paling efisien.

    Sudah barang tentu bahwa penilaian mengenai apakah produktivitas itu tinggi

    atau tidak, hanya dapat dilakukan (atau : harus dilakukan) berdasarkan uang.

    Persoalan ini tidak lain daripada cermin pertanyaan kedua : how shell goods be

    produced?

    Ketiga, pasar mendistribusikan produk. Mereka yang menghasilkan paling

    banyak tentu akan mendapat paling banyak pula. Dengan mengabaikan segala

    bentuk transfer payments, dapat kita saksikan bahwa semua faktor produksi

    menerima pembayaran berdasarkan kemampuannya menghasilkan. Dengan

    demikian, orang (baik yang memiliki faktor produksi tenaga kerja saja maupun

    yang memiliki ketiga faktor produksi lainnya) yang memiliki faktor produksi

  • 8/6/2019 Makalah by Produksi Pers. Monopoli

    21/26

    yang paling produktif tentu akan menerima bagian pembayaran yang paling

    banyak pula.

    Pasar mengorganisasikan produksi, artinya pasar menentukan produk apa

    yang harus diproduksi dan kemana produk itu akan dijual atau dipasarkan. Produk

    harus dihasilkan, tergantung pada kemampuan setiap produsen dalam

    mendapatkan dan mengelola input. Berdasarkan harga dan fungsi masing-masing

    input, mereka akan saling berlomba untuk mendapatkan yang terbaik sehingga

    akhirnya setiap produsen menempati tempatnya sendiri-sendiri di dalam

    perekonomian. Selanjutnya, mengenai kemana produk akan dijual atau

    dipasarkan, itu tergantung pada perpotongan antara penawaran dan permintaan di

    setiap daerah. Produk pasti akan mengalir ke daerah yang perpotongan antarapermintaan dan penawarannya membentuk harga yang tinggi. Buah durian yang

    ditanam orang di desa, misalnya pasti akan mengalir ke daerah perkotaan karena

    di kota harganya lebih tinggi.

    B. Tipe-Tipe Keadaan Pasar

    Para ahli ekonomi sampai dengan dewasa ini telah membedakan dua

    bentuk pasar yang ekstrim, yakni pasar dengan persaingan sempurna (perfect

    competition) dan pasar dengan monopoli (monopoly). Segala kondisi yang

    melingkupi kedua jenis pasar itu adalah sedemikian jauhnya berbeda sehingga

    kedua telah diletakkan dalam dua kutub pengkategorian yang terpisah satu sama

    lain dengan perpisahan yang jauh.

    Persaingan murni ( pure competition) sering kali disebut dengan

    persaingan sempurna (perfect competition). Beberapa penulis menyatakan bahwa

    antara kedua istilah itu ada terdapat perbedaan-perbedaan, sementara penulis-

    penulis lain menganggap bahwa antara persaingan sempurna dan persaingan

    murni itu berbeda, tidak ada seorang ahli ekonomi pun yang berselisih paham

    bahwa sebenarnya antara keduanya itu tidak terdapat perbedaan yang esensial.

    Dengan perkataan lain, baik persaingan sempurna, maupun persaingan murni,

    memiliki esensi yang sama. Oleh karena itulah di dalam buku ini kedua istilah itu

  • 8/6/2019 Makalah by Produksi Pers. Monopoli

    22/26

    akan dianggap sama, dan untuk selanjutnya keduanya akan dipakai secara

    bergantian bahwa istilah manapun yang akan dipakai didalam buku ini istilah

    persaingan murnikah atau istilah persaingan sempurna memiliki maksud yang

    sama.

    Ciri khas pasar atau industri persaingan tidak sempurna semacam ini

    adalah bahwa didalamnya terdapat banyak sekali firm yang menghasilkan barang-

    barang yang serupa, namun terbedakan satu sama lain dengan perbedaan-

    perbedaan tertentu. Kadang-kadang perbedaan antara produk-produk yang

    dihasilkan oleh masing-masing firm itu tidaklah banyak, dan bahkan kadang-

    kadang bahkan tidak berarti, tetapi betapa pun juga toh ada perbedaan.

    Produk yang terbedakan (differentiated) ini sejak semula telah menjadiciri pokok bagi pasar atau industri persaingan monopolistik seperti ini. Setiap

    produsen senantiasa akan membuat produk yang dihasilkannya berbeda dengan

    produk yang dihasilkan oleh setiap produsen yang lain. Mereka akan memberikan

    ciri khas buat produk mereka sendiri, sedemikian rupa untuk menjadikan produk

    mereka itu jadi memiliki keunikan tersendiri, sekalipun setiap produsen itu juga

    meyakini bahwa produk mereka itu tetap saja memiliki hubungan substitusi

    dengan produk-produk lain dalam industri yang bersangkutan. Demikianlah, kita

    disetiap saat dapat menyaksikan adanya product differentiation seperti ini dalam

    industri rokok, mobil, mebel, kemeja pita kaset, film-film berwarna, obat-obatan

    influenza, sabun, majalah, hotel dan seribu satu macam produk yang lain.

    1. Industri

    Kalau kita berbicara soal industri persaingan sempurna maupun

    industri monopolitik maka kita tidak akan mendapati kesukaran apapun, baik

    kesukaran dalam membayangkannya maupun kesukaran dalam

    menerangkannya. Di dalam persaingan sempurna, yang dikatakan sebagai

    industri itu sudahlah amat jelas karena semua firm yang ada menghasilkan

    output atau produk yang satu sama lain memiliki hubungan homogen

    sempurna (atau, produk yang satu merupakan pengganti atau substitusi yang

    sempurna bagi yang lainnya). Ambil saja garam sebagai contoh (garam dapur;

  • 8/6/2019 Makalah by Produksi Pers. Monopoli

    23/26

    bukan garam alkali). Semua orang tentu mengetahui eksistensi industri garam

    sebab garam yang dihasilkan oleh produsen yang manapun adalah persis sama

    dengan garam yang dihasilkan oleh produsen lain.

    Jika keadaan industri di dalam persaingan sempurna atau persaingan

    murni telah dengan mudah dapat dipahami seperti itu, lebih-lebih lagilah

    keadaan di dalam industri monopoli. Karena jumlah firm di dalam monopoli

    hanya sebuah saja sehingga firm itu sendiri merupakan industri, satu-satunya

    jenis output yang dihasilkan oleh firm itu, sejumlah seluruh yang

    dihasilkannya, tentu saja juga merupakan output industri. Dengan demikian,

    kalau misalnya firm itu katakanlah menghasilkan barang x, apa yang

    dimaksud dengan industri barang x itu pun sudahlah dengan sendirinya jelas,yakni seluruh jumlah barangx yang dihasilkan oleh satu-satunya firm itu.

    Pengertian-pengertian mengenai industri yang dengan mudah dapat

    dipahami seperti yang baru saja diterangkan di atas itu, menjadi agak sulit

    untuk diterangkan, jika yang dibicarakan adalah industri persaingan

    monopolistik (atau persaingan tidak sempurna) dan oligopoli. Sekalipun di

    dalam persaingan sempurna terdapat banyak sekali firm, keadaan output-nya

    serupa saja dengan apa yang ada di dalam monopoli karena baik di dalam

    industri persaingan sempurna, maupun di dalam industri monopoli, jenis

    output itu satu jualah adanya. Bedanya hanyalah bahwa di dalam persaingan

    sempurna atau persaingan murni, output yang sejenis itu dihasilkan oleh

    banyak sekali firm, sedangkan di dalam monopoli, output yang juga hanya

    sejenis itu dihasilkan oleh sebuah firm saja.

    Di dalam industri yang firm-firm didalamnya bersaingan secara tidak

    sempurna (imperfectly competitive) ataupun yang bersaingan secara

    monopolistik (monopolistically competitive) serta oligopoli, ceritanya jadi

    lain.

    2. Konsentrasi Pasar

    Konsentrasi pasar adalah sebuah ukuran yang menyatakan berapa

    banyaknya output yang berada di tangan sedikit produsen. Semakin sedikit

  • 8/6/2019 Makalah by Produksi Pers. Monopoli

    24/26

    jumlah produsen yang menguasai pemasaran suatu output, semakin

    terkonsentrasilah pasar itu. Istilah sedikit ini tidak ada defenisinya, melainkan,

    ya, hanya asal sedikit, begitu saja. Jadi, apa maksudnya? Akan kita ketahui

    maksudnya sesudah kita ketahui cara menghitung konsentrasi pasar.

    Konsentrasi pasar dihitung dengan mengurutkan persentase pangsa

    pasar (market share) semua produsen secara kumulatif, diurutkan dari yang

    terbesar hingga yang terkecil.

    Dengan melihat persentase (sumbu tegak) terlebih dahulu, hal yang

    sama juga dapat dilakukan. Ambillah sebuah angka persentase tertentu, dan

    bandingkan antara keduanya; yang jumlah produsennya lebih kecil itulah yang

    lebih terkonsentrasi. Misalkan kita ambil angka 75%. Ternyata, pangsa pasarsebanyak itu dikuasai oleh 0A buah firm di industri bedak kosmetika dan oleh

    0B buah firm di industri rokok kretek. Karena 0A < 0B, maka dapat

    disimpulkan bahwa industri bedak kosmetika lebih terkonsentrasi

    dibandingkan dengan industri rokok kretek.

    Berkaitan dengan hal itu, jumlah firm yang banyak belum tentu

    menyatakan bahwa pasar yang bersangkutan adalah persaingan murni ataupun

    persaingan monopolistik. Masih harus dilihat peranan yang dimainkan oleh

    sedikit firm terbesar. Untuk itu, diperlukan pengukuran dengan menggunakan

    concentration ratio atau rasio konsentrasi.

    Kesimpulan dari keterangan di atas itu adalah bahwa tidak ada satu

    pun di antara pendapat Silk di satu pihak dengan pendapat Stonier dan Hague

    di lain pihak yang tidak mengandung kebenaran. Kedua-duanya benar.

    Dengan demikian kedua-duanya boleh dipakai. Hal yang jelas adalah tipe

    keadaan pasar itu terbagi menjadi empat macam, yaitu : persaingan sempurna,

    persaingan tidak sempurna, oligopoli dan monopoli.

  • 8/6/2019 Makalah by Produksi Pers. Monopoli

    25/26

    DAFTAR PUSTAKA

    Suherman Rosydi. 1996. Pengantar Teori Ekonomi : Pendekatan Kepada Teori

    Ekonomi Mikro dan Makro. Penerbit : PT. Rajagrafindo Teori Ekonomi.Surabaya.

  • 8/6/2019 Makalah by Produksi Pers. Monopoli

    26/26

    DAFTAR PUSTAKA

    Dra. Hj. Sukwiaty, dkk. 2006. Ekonomi. Penerbit Yudhistira. Cet. Pertama. Bandung.