makalah biologi fungi

20
Makalah Biologi Fungi Sma Negeri 1 kota Tangerang Jalan Daan Mogot No.50 Kota Tangerang (021) 5523161 1

Upload: jasper900

Post on 01-Sep-2015

43 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

fungi

TRANSCRIPT

Makalah Biologi

Fungi

Sma Negeri 1 kota Tangerang

Jalan Daan Mogot No.50 Kota Tangerang (021) 5523161

Kata Pengantar

Puji syukur saya haturkan kepada Allah SWT karena atas berkat rahmat-Nya kita dapat merasakan nikmatnya dunia ini.Tak lupa Salawat serta salam saya ucapkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW karena perjuangannya lah yang membawa kita semua ke dunia yang terang benderang ini.

Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyelesaian makalah biologi ini guna memenuhi nilai biologi di sub-bidang bab Jamur ini.Terutama kepada Ibu Mimin Mintarsih S,pd yang telah mengizinkan saya menyelesaikan makalah ini guna memenuhi nilai saya.

Saya menyadari bahwa makalah ini tak luput dari kekurangan maka saya memohon maaf apabila ada kekurangan dalam pembuatan makalah ini dan bagaimanapun saya berusaha untuk menyelesaikan makalah ini sebaik dan sesempurna mungkin.

Saya berharap agar makalah ini dapat membawa kesan positif dan berguna untuk masa yang akan datang.Saya juga berharap saran agar makalah ini dapat tersaji lebih baik.

Hormat Saya ,

Farrel Yumna W.

Bab i

Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Menurut penggolongannya, jamur termasuk fungi atau cendawan. Jamur merupakan salah satu tumbuhan tingkat rendah yang tidak berklorofil. Tumbuhan ini umumnya bersifat sebagai saprofit atau parasit untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Sebagai saprofit, jamur hidup pada sisa makhluk hidup yang telah mati, seperti di tumpukan sampah organik, tumbuhan, atau kotoran hewan. Sedangkan sebagai parasit, jamur hidup menempel pada organisme lain dan biasanya bersifat merugikan. Reproduksi jamur dilakukan dengan dua cara, yaitu secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan vegetatif biasanya dilakukan dengan membentuk spora, membelah diri, serta pembentukan kuncup. Sementara perkembangbiakan generatif dilakukan melalui pembentukan spora askus, konjugasi, dan menggunakan hifa yang akan menghasilkan zigospora. Selain memiliki berbagai macam cara untuk berkembangbiak, jamur juga terdiri dari aneka macam jenis baik yang bermanfaat maupun yang berbahaya/beracun. Saat ini sebagian besar jamur yang dibudidayakan masyarakat adalah jamur yang bermanfaat, khususnya jamur konsumsi yang bisa dimakan atau dimanfaatkan sebagai obat.

Penulisan makalah ini berlatar belakang rakyat Indonesia yang masih merasa kurang tahu dan tidak bisa membedakan antara jamur yang merugikan dan jamur yang menguntungkan .Padahal banyak sekali jamur yang sangat berguna dalam kehidupan sehari hari.Banyak juga jamur yang sangat berbahaya bagi kehidupan masyarakat dan banyak sekali masyarakat yang tidak mengetahui jenis jenis jamur yang berbahaya bagi manusia.Maka dengan makalah ini saya ingin mengangkat tema jenis jamur yang merugikan dikarenakan banyak sekali masyarakat yang belum mengetahui jamur yang merugikan dan berbahaya bagi kehidupan.

1.2 Rumusan masalah

Bagaimana ciri-ciri dari jamur/fungi?

Bagaimana reproduksi dari jamur/fungi?

Bagaimana klasifikasi dari jamur/fungi?

Jenis jamur apa saja yang merugikan ?

1.3 Tujuan

1. Memberitahukan Jenis jenis jamur yang merugikan kepada masyarakat.

2. Untuk menyelesaikan tugas remedial nilai biologi.

3. Untuk Memberitahu Reproduksi dan daur hidup jamur.

4. Untuk mengenal lebih dalam tentang jamur dan bagian bagiannya.

Bab ii

Pembahasan jamur

berdasar studi literature

2.1 Pengertian Umum Jamur

Jamur atau cendawan adalah tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa. Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada juga dengan cara generatif. Jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya untuk memperoleh makanannya. Setelah itu, menyimpannya dalam bentuk glikogen. Jamur merupakan konsumen, maka dari itu jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.

Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken. Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes. Jamur dibedakan menjadi 4 divisio, yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.

2.2 Ciri Ciri Jamur

Umumnya bersel banyak (multiseluler), bersifat eukariotik (memiliki membran inti sel), tidak memiliki klorofil, sehingga bersifat heterotrof ( tidak mampu membuat makanan sendiri), ada yang bersifat parasit, ada yang bersifat saprofit, dan ada yang bersimbiosis (mutualisme) membentuk lichenes.

Dinding sel dari bahan selulose dan ada yang dari bahan kitin. Tubuh terdiri dari benang benang halus yang disebut Hifa. Struktur hifa yang bercabang membentuk suatu anyaman di sebut dengan Miselium, yang berfungsi menyerap zat zat organik pada subtrat / medium. Bagian yang terletak antara kumpulan hifa dinamakan stolon. Jamur yang bersifat parasit memiliki houstorium, yaitu hifa khusus yang langsung menyerap makanan pada sel inangnya.

Reproduksi ada yang secara vegetatif / aseksual dan ada yang secara generatif / seksual. Secara vegetatif dengan spora, tunas, konidia, maupun fragmentasi. Secara generatif dengan konjugasi membentuk zygospora, askospora, dan basidiospora. Memiliki keturunan diploid yang singkat (berumur pendek). Habitat di tempat lembab, mengandung zat organik, sedikit asam, dan kurang cahaya matahari.

2.3 Klasifikasi Jamur

Klasifikasi Jamur - Para ahli biologi memperkirakan di seluruh dunia terdapat sekitar 1,5 juta spesies jamur. Diantaranya baru sekitar 100.000 spesies jamur yang telah diketahui. Secara filogenetik jamur digolongkan ke dalam 4 divisio, yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota. Berikut ini adalah klasifikasnya:

A. Zygomycota

Nama Zygomycota berasal dari jenis perbanyakan diri seksual, terutama pada pembentukan zigospora. Zigospora terjadi karena peleburan dua gametangium yang menghubungkan kedua hifa induk seperti jembatan penghubung. Ciri-ciri jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah:

Biasa hidup sebagai saprofit.

Miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti pipa atau buluh.

Dinding sel terdiri atas kitin, tidak memiliki zoospora sehingga sporanya merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang tersebar ke mana-mana.

Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari sporangium yang telah pecah. Beberapa hifa akan tumbuh dan ujungnya membentuk sporangium. Sporangium berisi spora. Spora yang terhambur inilah yang akan tumbuh menjadi miselium baru.

Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu hifa betina dan hifa jantan. Hifa jantan adalah hifa yang memberikan isi selnya. Hifa betina adalah hifa yang menerima isi selnya. Perkembangbiakan ini dilakukan dengan gametangium yang sama bentuknya (hifa jantan dan hifa betina) yang mengandung banyak inti. Selanjutnya, gametangium mengadakan kopulasi.

Murcor mucedo

Beberapa contoh jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah sebagai berikut.

Murcor mucedo, hidup sebagai saprofit pada sisa tumbuhan dan hewan, misalnya, kotoran hewan dan roti busuk. Dari miselium pada subtratnya muncul benang-benang tegak dengan sporangium pada ujungnya. Sporangium ini berisi spora. Jika sporangium sudah matang, akan pecah sehingga spora akan tersebar keluar. Spora akan tumbuh menjadi miselium baru. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan gametangium.

Murcor javanicus, berperan dalam pembuatan tapai karena jamur ini terdapat dalam ragi tapai. Jamur ini termasuk makhluk hidup yang mempunyai daya untuk mengubah tepung menjadi gula.

Rhizopus sp., yang terdapat pada ragi tempe ini mempunyai daya untuk memecah putih telur dan lemak. Oleh karena itu, ia berperan dalam pembuatan tempe dan oncom putih. Jamur tempe mempunyai hifa yang berguna untuk menyerap makanan dari kacang kedelai. Dalam waktu dua sampai tiga hari, kumpulan hifa tersebut akan membungkus kedelai yang kemudian disebut tempe. Selain pada tempe, jamur ini juga dapat tumbuh di tempat-tempat yang lembap.

B. Ascomycota

Jika jamur Zygomycota memiliki hifa yang tidak bersekat seperti pipa, jamur sejati (Eumycota yang terdiri dari Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota) mempunyai hifa yang bersekatsekat. Dinding sel terdiri atas kitin dan dapat hidup sebagai saprofit, parasit, atau bersimbiosis.

Ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak dengan membentuk spora di dalam selnya (kantung kecil) yang disebut askus. Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri Ascomycota.

Kelompok jamur ini dapat ditemui di permukaan roti, nasi, dan makanan yang sudah basi. Warnanya merah, cokelat, atau hijau. Contoh jamur Ascomycota yang hidup sebagai saprofit, antara lain, Saccharomyces cereviciae (khamir bir, roti, dan alkohol), Saccharomyces tuac (khamir tuak), Saccharomyces ellipsoideus (khamir anggur), Penicillium sp. (makanan dan roti busuk), dan Neurospora crassa (pembuatan oncom). Contoh jamur yang tumbuh sebagai parasit adalah jamur Saccharomycosis yang menyerang pada epitel mulut anakanak. Jamur dapat bersimbiosis dengan ganggang hijau membentuk Lichenes (lumut kerak).

Penicillium

Askus yang dihasilkannya jamur Ascomycota memiliki bentuk yang bermacam-macam dan inilah yang menjadi dasar untuk mengklasifikasikan Ascomycota. Beberapa macam bentuk Ascomycota adalah sebagai berikut.

KleistotesiumKelompok jamur ini berbentuk bulat tertutup yang merupakan ciri dari kelas Plectomyces. Contoh jamur ini antara lain genus Penicillium dan Aspergillus.

Penicillium, misalnya P. camemberti dan P. requeforti untuk pembuatan keju. P. notatum dan P. chrysogenum dapat menghasilkan antibiotik. Sporanya berupa konidia, berwarna hijau kebiruan, dan berkembang biak secara vegetatif. Jamur ini dapat dijumpai pada makanan yang busuk seperti roti, kentang, nasi, yang berarti dia hidup sebagai saprofit.

Aspergillus, jamur ini dapat tumbuh di mana-mana, sporanya berupa konidia. Banyak sekali manfaat dari jamur ini, antara lain untuk pembuatan makanan dan minuman. Misalnya, Aspergillus niger untuk pembuatan sale, agar-agar, atau menjernihkan sari buah. Aspergillus oryzae untuk pembuatan tape, sake, melunakkan adonan roti. Aspergillus wentii untuk pembuatan kecap, tauco, dan sake. Selain menguntungkan, ada juga jenis Aspergillus yang merugikan seperti Aspergillus flavus yang menghasilkan racun aflatoksin.

PeritesiumPada kelompok jamur ini, askokarpnya berbentuk botol yang merupakan ciri dari kelas Pyrenomycetes, contoh yang terkenal dari jamur ini adalah sebagai berikut.

Neurospora merupakan jenis jamur yang dimanfaatkan pembuatan oncom.

Roselinia arcuata. Jamur ini hidup sebagai saprofit pada kayu yang mati.

Xylaria tabacina. Biasanya jamur ini terdapat di pegunungan pada pohon yang busuk, bentuknya bulat panjang bertangkai dengan warna kehitam-hitaman.

ApotesiumBentuk askokarp jamur ini seperti cawan atau mangkok, contohnya antara lain,

Peziza aurantia, hidup sebagai saprofit di sampah;

Marshella esculenta, Tuber sp., dapat dimanfaatkan sebagai makanan.

Askus Golongan jamur ini tidak membentuk badan buah yang merupakan ciri dari kelas Protoascomycetes. Contoh jamur yang terkenal adalah sebagai berikut.

Saccharomyces cerevisiae. Jamur ini lebih dikenal dengan nama pasaran ragi/kamir/yeast, yang dapat digunakan untuk membuat tape, roti, dan alkohol.

Candida albicans. Jamur ini dapat menyebabkan penyakit kandidiasis, yaitu suatu penyakit pada selaput lendir mulut vagina dan saluran pencernaan.

Trichoderma. Jamur Trichoderma dapat menghasilkan enzim selulose yang dipakai untuk menguraikan selulosa. Biasanya dimanfaatkan untuk produksi Single Cell Protein.

C. Basidiomycota

Ciri jamur Basidiomycota adalah memiliki basidium. Kelompok jamur ini dikenal karena tubuh buahnya tampak jelas di permukaan tanah atau substrat lainnya. Tubuh buah bentuknya bermacam-macam, ada yang seperti payung, bola atau papan. Misalnya, jamur merang (Volvariella volvacea) dengan tubuh buah berbentuk payung.

Secara umum, tubuh buah mempunyai 4 bagian, yaitu tangkai tubuh buah (stipe), tudung (pileus), volva, dan bilah (lamella). Stipe merupakan suatu massa miseliumyang tumbuh tegak. Pileus merupakan bagian yang ditopang oleh stipe.Sewaktu muda, pileus dibungkus oleh selaput yang disebut velum universale yang akan pecah menjelang dewasa. Volva adalah sisapembungkus yang terdapat di dasar tangkai. Lamella merupakan bagian bawah dari tudung, berbentuk helaian, dan tersusun atas lembaran.

Beberapa contoh Basidiomycota yang penting adalah sebagai berikut.

Volvariella volvacea dan Agaricus bisporus, jamur yang dibudidayakan untuk dimasak sebagai bahan makanan. Jamur ini ditanam pada medium yang mengandung selulosa (misalnya jerami) dengan kelembapan tinggi.

Auricularia polytrica (jamur kuping), jamur ini enak dimakan, hidup pada batang tumbuhan yang telah mati.

Auricularia polytrica / Jamur Kuping

Beberapa contoh Basidiomycota yang merugikan adalah sebagai berikut.

Puccinia graminis, jamur ini hidup parasit pada rumput.

Ustilago maydis, jamur ini parasit pada tanaman jagung, menyerang sukam daun , tongkol, jumbai dan tangkai. Kamu yang paling menyolok jika tanaman jagung diserang jamur ini adalah adanya beberapa butiran jagung pada tongkolnya menjadi jauh lebih besar dari ukuran normal.

Ganoderma pseudoferreum, jamur ini penyebab busuk akar pada tanaman coklat, kopi, teh, karet dan tanaman perkebunan lain.

Ganoderma applanatum, jamur ini menyebabkan kerusakan pada kayu.

D. Deuteromycota

Jamur Deuteromycetes adalah jamur yang berkembang biak dengan konidia dan belum diketahui tahap seksualnya. Tidak ditemukan askus maupun basidium sehingga tidak termasuk dalam kelas jamur Ascomycota atau Basidiumycota. Oleh karena itu, jamur ini merupakan jamur yang tidak sempurna (jamur imperfeksi). Berikut ini adalah ciri-ciri Deuteromycota:

Banyak bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan, manusia, dan tumbuhan.

Reproduksi askesual dengan kondium dan seksual belum diketahui.

Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit pada sampah.

Hifa bersekat.

Tubuh berukuran mikroskopis.

Jamur Epidermophyton Microsporum / Penyebab Panu

Jamur yang tergolong pada jamur imperfeksi banyak yang menimbulkan penyakit, misalnya, jamur Helminthosporium oryzae, dapat merusak kecambah, terutama menyerang buah dan menimbulkan nodanoda hitam pada daun inang; Sclerotium rolfsii merupakan penyakit busuk pada berbagai tanaman; Epidermophyton floocosum yang menyebabkan kutu air; Epidermophyton microsporum yang menyebabkan panu; Tychophyton tonsurans yang menyebabkan ketombe di kepala. Jenis jamur dalam kelompok ini yang menguntungkan adalah jamur oncom (Monilia sitophila atau sekarang bernama Neurospora sitophila).

2.4 Reproduksi Jamur

Secara alamiah, jamur dapat berkembang biak dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan seksual. Secara aseksual dilakukan dengan pembelahan, yaitu dengan cara sel membagi diri untuk membentuk dua sel anak yang serupa, penguncupan, yaitu dengan cara sel anak yang tumbuh dari penonjolan kecil pada sel inangnya atau pembentukan spora. Spora aseksual ini berfungsi untuk menyebarkan speciesnya dalam jumlah yang besar dengan melalui perantara angin atau air.

Ada beberapa macam spora aseksual, di antaranya seperti berikut.

Konidiospora, merupakan konidium yang terbentuk di ujung atau di sisi hifa. Ada yang berukuran kecil, bersel satu yang disebut mikrokonidium, sebaliknya konidium yang berukuran besar dan bersel banyak disebut makrokonidium.

Sporangiospora, merupakan spora bersel satu yang terbentuk dalam kantung yang disebut sporangium, pada ujung hifa khusus.

Ada dua macam sporangiospora yang tidak bergerak (nonmotil) disebut aplanospora dan sporangiospora yang dapat bergerak karena mempunyai flagela yang disebut zoospora.

Oidium/artrospora, yaitu spora bersel tunggal yang terbentuk karena terputusnya sel-sel hifa.

Klamidospora, merupakan spora bersel satu, berdinding tebal, dan sangat resisten terhadap keadaan yang buruk. Spora ini terbentuk dari sel-sel hifa yang somatik.

Blatospora merupakan tunas/kuncup pada sel-sel khamir.

Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua sel inti yaitu melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium menyebabkan terjadinya Singami, yaitu penyatuan sel dari dua individu.

Singami terjadi dalam tiga tahap, yaitu plasmogami, kariogami, dan meiosis. Pada tahap plasmogami, terjadi penyatuan dua protoplas membentuk sel yang mengandung dua inti yang tidak menyatukan diri selama pembelahan sel (stadium dikariot). Pada saat bersamaan, terjadi pula pembelahan inti bersama. Setelah pembentukan benda buah, terjadilah peleburan sel haploid (kariogami) inti zigot yang diploid. Setelah ini, baru terjadi meiosis, yaitu pembelahan sel dan pengurangan jumlah kromosom menjadi haploid kembali.

Beberapa tipe spora seksual adalah askospora, basidiospora, zigospora, dan oospora.

Perkawinan jamur Ascomycota menghasilkan askospora. Basidiospora adalah spora yang dihasilkan oleh jamur Basidiomycota. Askospora terdapat di dalam askus dan berjumlah 8 spora, sedangkan basidiospora terdapat di dalam basidium dan berjumlah 4 spora.

Perkembangbiakan secara aseksual dan seksual pada Rhizopus stolonifer

2.5 Jamur Yang Merugikan

Beberapa jenis jamur ada juga yang merugikan karena menyebabkan penyakit pada tumbuhan, hewan dan manusia. Misalnya beberapa jamur mikroskopis menghasilkan rancun, seperti aflatoksin yang dihasilkan oleh sejenis kapang. Selain itu, jamur juga dapat bersifat parasit pada tumbuhan, hewan, dan manusia.

Misalnya jamur yang disebut Claviceps purpurea, jamur tersebut seringkali digunakan oleh orang Asiria di abad ke-6 guna meracuni musuh mereka. Selain itu, sejenis jamur yang tumbuh pada gandum hitam juga dapat menyebabkan epilepsi, radang yang sangat perih, gangren, timbulnya halusinasi, dan penyakit ergotisme.

Tahukah Anda bahwa senyawa penyebab kanker (karsinogenik) yang paling kuat dan sering disebut aflatoxin, berasal dari racun yang dihasilkan oleh jamur? Dan, hampir 20.000 orang meninggal di sebuah negara asia setiap tahunnya karena aflatoxin.

Walau demikian, tidak semua jenis jamur mengakibatkan kematian. Menurut UC Berkeley Wellness Letter, banyak jamur tidak berbahayabahkan jika Anda menciumnya. Namun, dampak buruknya lebih terasa pada orang yang memiliki gangguan paru (asma, alergi, peka terhadap zat kimia), melemahnya sistem kekebalan tubuh, bayi, lansia, dan pekerja kebun yang terkena jamur dalam jumlah besar.

Beberapa laporan dari Departemen Pelayanan Kesehatan Kalifornia di Amerika Serikat, juga menjelaskan bahwa jamur dapat menyebabkan gangguan pernapasan (seperti sesak napas, kesulitan sewaktu bernapas, dan pernapasan yang tersengal-sengal), terjadinya penyumbatan pada hidung dan timbulnya sinus, iritasi mata (mata perih, berair, atau merah), batuk kering, iritasi hidung atau tenggorokan, ruam atau iritasi kulit.

Berikut jenis jamur yang merugikan :

Aspergillus flavus : Menghasilkan aflatoksi, menyebabkan kanker pada manusia.

Aspergillus fumigatus : Kanker pada paru paru burung.

Amanita phalloides : Mengandung balin yang menyebabkan kemaian bagi yang memakannya.

Ustilago maydis : Parasit pada tanaman jagung dan tembakau.

Epidermophyton floccosum : Menyebabkan penyakit kaki atlet.

Microsporum sp. dan Trichophyton sp. : Menyebabkan kurap atau panu.

Helminthospium oryzae : Parasit dan merusak kecambah dan tubuh buah serta menimbulkan noda noda berwarna hitam pada hospes (inangnya).

Candinda albicans : Infeksi pada vagina.

A. Phytium sp

Ciri-ciri

Hidup saprofit di tanah lembab.

Struktur tubuh jamur Phytium Ini terdiri dari golongan Ascomycotina, golongan ini struktur tubuhnya ada yang multiseluler atau uniseluler.

Tubuhnya terdiri atas benang-benang yang bersekat atau ada yang unisel.

Berukuran kecil, berfilamen yang kekurangan klorofil.

Oospora memiliki diameter 17 19 mikrometer, hifa tidak bersekat dan umumnya memiliki lebar 4 6 mikrometer. Sporangia panjangnya bervariasi dari 50 1000 um dan umumnya memiliki cabang banyak (multi).

Jamur Phytium Spp. mempunyai miselium kasar, lebarnya kadang-kadang sampai 7 mikrometer.

Kerugian :

Menyebabkan penyakit pada pembibitan dan Damping off atau rebah semai.

B. Phytophthora Infestan

Ciri-ciri

miselliumnya yang tidak bersekat sekat. Warna misellium putih, jika tua mungkin agak coklat kekuning kuningan; kebanyakan sporangium berwarna kehitam hitaman.

Hifanya berkembang sempurna.

Phytopthora memiliki sporangium yang berbentuk bulat telur. Phytophthora infestans memproduksi spora aseksual yang disebut sporangia.

Hialin berbentuk seperti jeruk nipis, panjang 20-40.

Kerugian

Jamur Phytophthora infestan menyebabkan penyakit busuk daun.

C. Fusarium oxyporum

Ciri-ciri

Fusarium oxyporum termasuk ke dalam Golongan Fusarium dicirikan dengan struktur tubuh berupa miselium bercabang, hialin, dan bersekat (septat) dengan diameter 2-4 m.

struktur fialid yang berupa monofialid ataupun polifialid dan berbentuk soliter ataupun merupakan bagian dari sistem percabangan yang kompleks.

Reproduksi aseksual menggunakan mikrokonidia yang terletak pada konidiospora yang tidak bercabang dan makrokonidia yang terletak pada konidiospora bercabang dan tak bercabang

Miselium bersekat dan membentuk percabangan.

Daur hidup Fusarium oxysporum mengalami fase patogenesis dan saprogenesis.

Kerugian

Jamur Fusarium oxyporum menyebabkan penyakit garis kuning pada daun.

Bab iii

Penutup

3.1 Kesimpulan

Banyak sekali jamur yang bersifat merugikan maka dari itu kita harus mencoba untuk menghindarinya mulai dari menjaga kebersihan dan langkah preventif lainnya.

Ciri-ciri dari fungi yaitu sel jamur bersifat eukariotik, jamur bersifat heterotrof, makanan diperoleh dari lingkungannya, memiliki hifa.

Jamur dikelompokkan menjadi 4 divisio yaitu: zygomycota, ascomycota, basidiomycota, dan deutromycota.

Fungi bereproduksi secara vegetatif (seksual) dan secara generatif (aseksual).

Jamur bisa membawa kerugian kepada mahluk hidup lainnya seperti Manusia,Hewan dan Tumbuhan.

Jenis-jenis jamur yang merugikan di antaranya :

a.Aspergillus flavus : dapat mengkontaminasi kacang-kacangan dan menghasilkan racun aflatoksin.

b.Histoplasma capsulatum : menyebabkan infeksi sistemik pada paru-paru.

3.2 Penutup

Demikian makalah ini saya buat sedemikian rupa dengan banyak kekurangan dan ketidak sempurnaan ini.Mohon maaf apabila ada kata kata yang tidak berkenan dan saya sangat berharap terhadap masukan dan saran juga kritik membangun guna membuat makalah ini menjadi lebih baik lagi.Saya harap makalah ini dapat membawa manfaat dan pengetahuan bagi masyarakat luas.

Daftar Pustaka :

http://falah-kharisma.blogspot.com/2014/12/peranan-jamur-dalam-kehidupan.html

https://aslam02.wordpress.com/materi/biologi-kelas-x/fungi/ciri-dan-klasifikasi-jamur/

http://www.zonasiswa.com/2014/09/klasifikasi-jamur.html

https://www.deherba.com/apa-khasiat-dan-bahaya-jamur-bagi-kehidupan-anda.html

http://www.sridianti.com/reproduksi-jamur-vegetatif-dan-generatif.html

http://rinclove.blogspot.com/2012/03/macam-macam-jamur-yang-mrnguntungkan.html

http://www.academia.edu/9301137/Makalah_Jamur

http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur

http://www.zonasiswa.com/2014/09/jamur-reproduksi-simbiosis-dan.html

Disusun Oleh :

Nama : Farrel Yumna W (X MIA 3 )

Sekolah : SMAN 1 Tangerang

Guru bid.Studi: Ibu Mimin Mintarsih (Biologi)

Alamat : Villa Tangerang regency blok nb 6 no 23

15