makalah bakteriologi.docx

Upload: rey-dudutz

Post on 09-Oct-2015

34 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 MAKALAH BAKTERIOLOGI.docx

    1/29

    MAKALAH BAKTERIOLOGI

    Disusun untuk melengkapi tugas Semester Pendek

    Bioscience 2

    Oleh

    Kelompok 3

    ISTY OCTAVIA

    YEPY HESTI RIANI

    DWI AKNES

    SHINDY WULANDARI

    DANNIAL BAGUS

    AHMAD ALFIAN ZEIN MUTTAQIN

    AMAR YUSNI YUNJI

    ASIH HUTAMI RUDY ARSINTA

    WIWID SURYADI

    JULIATUSHOLIHAH

    SHELLY LEONIA SISCA

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    2014

  • 5/19/2018 MAKALAH BAKTERIOLOGI.docx

    2/29

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.

    Latar belakang

    Dewasa ini penyakit menular sering mewabah di masyarakat, baik

    penyakitmenular tingkat rendah maupun tinggkat tinggi. Salah satu yang

    menyebabkan terjadinya penyakit menular adalah bakteri. Bakteri merupakan

    salah satu makhluk hidup yang jumlahnya banyak disekitar kita. Bakteri

    berasal dari kata bacterion = small rod= batang kecil, merupakan

    organisme mikroskopis yang tersusun atas satu sel. Bakteri sebagai

    mikroorganisme memilki kemampuan adaptasi hidup di berbagai habitat

    (kosmopolitan), berkembang biak dengan membelah diri, bersifat parasit,

    simbiont atau hidup bebas.

    Bakteriologi merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan dan klasifikasi

    bakteri. Bakteriologi dapat dikatakan juga sebagai biologi bakteri. Di

    dalamnya dipelajari struktur anatomi sel bakteri, klasifikasi, cara kerja sel

    bakteri, interaksi antarsel bakteri, dan juga tanggapan bakteri terhadap

    perubahan pada lingkungan hidupnya. Bakteriologi merupakan satu bagian

    penting dalam mikrobiologi. Bakteri memiliki nilai ekonomi penting dalam

    kehidupan manusia dan demikian pula bakteriologi. Pengetahuan dalam

    cabang ilmu ini bermanfaat dalam pengobatan, higiene, ilmu pangan dan gizi,

    pertanian, dan industri (terutama industri fermentasi).

    Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok

    terbanyak dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dankebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif

    sederhana tanpa nukleus/inti sel, cytoskeleton, dan organel lain seperti

    mitokondria dan kloroplas. Bakteri tersebar (berada di mana-mana) di tanah,

    air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak patogen merupakan

    bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 m,

    meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita).

    Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur,

  • 5/19/2018 MAKALAH BAKTERIOLOGI.docx

    3/29

    tetapi dengan komposisi sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak yang

    bergerak menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari flagela

    kelompok lain.

    Oleh karena itu, sebagai tenaga medis penting untuk mengetahui tentang

    ilmu bakteriologi secara keseluruhan untuk penanganan pasien yang tepat dan

    sesuai karena bakteri merupakan salah satu penyebab penyakit pada

    masyarakat.

    B.Rumusan masalah

    Untuk mengetahui tentang bakteri dan bagaimana dampaknya terhadap

    kehidupan manusia?

    C.Tujuan masalah

    1. Untuk mengetahui Pengertian Bakteri

    2. Untuk mengetahui bentuk- bentuk bakteri

    3.

    Untuk mengetahui struktur tubuh bakteri

    4. Untuk mengetahui ukuran bakteri

    5.

    Untuk mengetahui susunan kimia

    6.

    Untuk mengetahui perkembang biakan bakteri

    7. Untuk mengetahui alat gerak bakteri

    8. Untuk mengetahui klasifikasi bakteri

    9.

    Untuk mengetahuin reaksi pewarnaan bakteri

    10.Untuk mengetahui penyakit yang disebabkan bakteri dan pengobatan

  • 5/19/2018 MAKALAH BAKTERIOLOGI.docx

    4/29

    BAB II

    PEMBAHASAN

    1. PENGERTIAN BAKTERI

    Istilah bakteri berasal dari kata bakterion (bahasa yunani) yang berarti

    tongkat atau batang. Istilah bakteri ini sekarang banyak dipakai untuk tiap

    mikroba yang bersel satu. Banyak negara di dunia belum sepakat dalam klasifikasi

    spesies bakteri, demikian pula penggunaan istilah dalam mikrobiologi (Adam,

    Syamsunir. 1992).

    Bakteri adalah organisme bersel tunggal yang hidup bebas dan mampu

    memproduksi sendiri tetapi menggunakan hewan sebagai pejamu untuk

    menyuplai makanan. Bakteri tidak memiliki inti sel, bakteri terdiri dari sitoplasma

    yang dikelilingi oleh sebuah dinding sel yang kaku yang terbuat dari suatu zat

    khusus yang disebut peptidoglikan. Didalam sitoplasma terdapat materi genetik,

    baik DNA maupun RNA dan struktur intra sel yang diperlukan untuk

    metabolisme energi. Bakteri berproduksi secara aseksual melalui replikasi DNA

    dan pembelahan sel sederhana. Sebagian bakteri membentuk kapsul yang

    mengililingi dinding sel sehingga ia lebih tahan terhadap serangan system imun

    pejamu. Bakteri dapat bersifat aerob atau anaerob. Sebagian bakteri mengeluarkan

    toksin yang secara spesifik merusak pejamu.

    Laboratorium sering mengklasifikasi bakteri sebagai gram negative/atau positif.

    Bakteri positif gram mengeluarkan toksin (eksotoksin) yang merusak sel-sel

    pejamu pada pewarnaan standar laboratorium, bakteri gam positif akan

    memberikan warna ungu. Bakteri gram positif mengandung protein didinding

    selnya yang merangsa respon peradangan (endotoksin). Bakteri gram negative

    berwarna merah pada pewarnaan merah pada pewarnaan laboratorium sekunder(Elizabeth J. Corwin. 2000).

  • 5/19/2018 MAKALAH BAKTERIOLOGI.docx

    5/29

    2. BENTUK BAKTERI

    Bentuk morfologi bakteri dapat dibagi menjadi 5 yaitu :

    1. Bentuk Basil (Basillus)

    Basil berbentuk seperti tongkat pendek, agak silindris. Bentuk basil meliputi

    sebagian besar bakteri misalnyapseudomonas, klebsiela, proteus dan e, coli.

    2. Bentuk Coccus (Bulat)

    Bentuk coccus adalah bentuk bakteri seperti bola- bola kecil. Golongan tidak

    sebanyak basil.

    Baik bentuk basil maupun bentuk coccus, secara kelompok dapat berupa :

    Seperti rantai bergandengan panjang = streotobasil atau streptococcus

    Berduadua bergandengan = diplobasil atau diplococcus

    Pada bentuk coccus

    Mengelompok berempat = tetracoccus

    Bergerombol seperti anggur = staphyloccus

    Berkelompok seperti kubus = sarcina

  • 5/19/2018 MAKALAH BAKTERIOLOGI.docx

    6/29

    3. Bentuk spiril (Spiral)

    Bentuk spiral adalah bakteri yang berbentuk seperti spiral, atau panjang

    berbengkok- bengkok. Golongan ini tidak banyak bila dibandingkan dengan

    basil dan coccus

    4. Bentuk Vibrio (Koma)

    Bentuk vibrio adalah bentuk seperti batang bengkok, merupakan tanda koma.

    Contohnya adalah vibrio cholerae(menimbulkan kolera) dan campylobacter

    (penyebab keracunan makanan).

    5. Bentuk spirocheta (spirochet)

  • 5/19/2018 MAKALAH BAKTERIOLOGI.docx

    7/29

    Bentuk spirocheta adalah seperti batang berbelit belit panjang dan banyak

    belitannya. Anggota tipikal dari kelompok ini antara lain adalah treponema

    pallidum (yang menimbulkan sifilis), leptospira interrogans (serotip

    icterohaemorrhagiae) (penyakit weil) yang di tularkan kemanusia melalui

    tikus yang terjangkit, dan Borrelia burgdorferi (penyakit lyme).

  • 5/19/2018 MAKALAH BAKTERIOLOGI.docx

    8/29

    3. STRUKTUR TUBUH BAKTERI

    Seperti sudah dijelaskan bahwa bakteri adalah bersel tunggal, meskipun

    ia dapat berpasang pasangan dan tiap sel hidup sendiri sendiri. Sel tersebut

    merupakan sitoplasma yang nampak berdinding tegas, akan tetapi inti sel tidak

    jelas nampak. Bakteri terlalu kecil untuk dapat mengatur inti sel, bila

    dibandingkan dengan protozoa. Kadang kadang pada beberapa bakteri terlihat

    butirbutir kecil yang tersebar di dalam sitoplasma.

    Ada pula bakteri yang agak berbentuk batang dan pada kedua ujung dari

    sel terdapat titik yang agak besar. Akan tetapi titik titik ini bukanlah

    intisel.Selain dari itu pada bakteri terdapat pula bulu. Bulu bulu ini beguna

    untuk bergerak (bulu getar). Selanjutnya ada pula yang terlihat beselubung

    sebagai pembungkus (kapsul).

    Ultrastruktur sel bakteri berbeda dari ultrastuktur organisme multisel.

    Sel-sel pada organisme multisel bersifat eukariotik (yaitu mereka memiliki inti

    sel/nucleus sejati). Bahan genetiknya terbungkus dalam suatu membrane untuk

    membentuk inti sel tersebut. Juga terdapat banyak organel sitoplasma, dengan

    beberapa diantarnya terbungkus membran. Sebaliknya, bakteri bersifat prokariotik

    (tidak memiliki inti sel sejati dan membran inti). Kromosom yang mengandung

    bahan genetik (asam nukleat) terdapat didalam sitoplasma, demikian juga semua

    organel termasuk ribosom (tempat pembentukan protein) dan granula penyimpan.

    Mesosom, suatu lipatan kedalam dari membrane luar, merupakan tempat respirasi,

    analog dengan mitokondria pada sel eukariotik.

  • 5/19/2018 MAKALAH BAKTERIOLOGI.docx

    9/29

  • 5/19/2018 MAKALAH BAKTERIOLOGI.docx

    10/29

    4. UKURAN BAKTERI

    1. Bentuk basil : lebar 0,3 1 . panjang 1,5 4, kadang-kadang

    samapai 8

    2.

    Bentuk coccus : ukuran tengahnya ratarata 1

    3. Bentuk spiral : lebar 0,5 1 , panjang 2-5, kadang kadang

    sampai 10

    4. Bentuk vibrio : lebar 0,5 panjang sampa 3

    5. Bentuk spirocheta : lebar 0,2-0,7 , panjang 5-10

    5. SUSUNAN KIMIA BAKTERI

    Susunan kimia bakteri terdiri dari :

    1. 85 % air

    2. Zat hidrat arang

    3. Protein

    4.

    Lemak

    5. Garamgaraman : Na, K, Ca, Mg, Fe, Zn, P, dan sebagainya

    6. Enzim atau fermen

    7.

    Vitamin

    6. CARA MEMPERBANYAK DIRI BAKTERI

    Telah dikemukakan bahwa bakteri pada umumnya memperbanyak diri

    dengan jalan membelah diri. Di dalam suasana yang cukup baik, misalnya dalam

    media pembenihan, bakteri memperbanyak diri dengan cepat. Telah dapat

    diperhitungkan bahwa dalam waktu 10 jam, dari 1 bakteri bisa menjadi berjuta-

    juta.

  • 5/19/2018 MAKALAH BAKTERIOLOGI.docx

    11/29

    7. FLAGELLATA

    Flagellata atau flagel berasal dari kata flagellum, yang berarti bulu atau

    cambuk. Seperti sudah diketahui bahwa bakteri dapat bergerak antara lain dengan

    mempergunakan kaki palsu atau pseudopodium. Demikian pula flagel berfungsi

    untuk bergerak. Tetapi ada juga bakteri yang tidak bergerak, misalnya dari

    golongan coccus. Yang banyak mempunyai flagel adalah dari bakteri bentuk

    spiral.

    Bulu-bulu getar (flagel) dari bakteri ini bisa terdapat pada salah satu

    ujung akan tetapi juga dapat pada kedua ujung, ada yang mempunyai satu bulu

    getar dan ada pula yang lebih.

    KLASIFIKASI FLAGEL

    Berdasarkan tempat terdapatnya flagel maka dapat diklasifikasikan sebagai

    berikut :

    1.

    Monotrichate (monotrika) = bila flagel (bulu getar) hanya terdapat pada

    satu sisi (ujung) saja.

    2. Amphitrichate (amfitrika)= bila flagel (bulu getar) terdapat pada kedua

    ujung sisi

    3. Lophotrichate (lofotrika) = bila flagel (bulu getar) pada sisi (ujung banyak)

    4. Peritrichate (peritrika) = bila flagel (bulu getar) tersebar pada ujung

    keujung sampai pada setiap sisi

    5. Non-motile atau atrichate (atrika) = pada spesies tersebut tidak terdapat

    sama sekali flagel (bulu getar)

  • 5/19/2018 MAKALAH BAKTERIOLOGI.docx

    12/29

    8. SPORA BAKTERI

    Istilah spora biasanya dipergunakan untuk alat pembiakan jamur,

    ganggang lumut dan paku-pakuan. Istilah spora bakteri ialah bentuk bakteri yang

    sedang dalam usaha mengamankan diri terhadap pengaruh buruk dari luar. Fungsi

    spora bakteri sama dengan kista pada amoeba (bentuk kecil dari amoeba). Bakteri

    berubah bentuk menjadi spora bila keadaan tidak menguntungkan, misalnya:

    panas, pengaruh obat obatan dan sebagainya. Beberapa spesies dari basil yang

  • 5/19/2018 MAKALAH BAKTERIOLOGI.docx

    13/29

    aerob dan beberapa spesies dari Clostridium yang anaerob dapat membentuk

    spora. Spora yang dibentuk seperti ini lazim disebut endospora, karena spora itu

    dibentuk di dalam sel. Endospora ini jauh lebih tahan terhadap pengaruh luar yang

    buruk dari pada bakteri biasa yaitu bakteri dalam bentuk vegetatif (yang hidup

    aktif).

    KEDUDUKAN SPORA

    1. Terminal : terletak pada bagian ujung

    2.

    Subterminal : antara bagian ujung dan tengah

    3. Equatorial : pada bagian tengah

    4.

    Sferikal : bila keadaan tidak baik, menyelubungi diri seluruhnya dan bila

    keadaan membaik, melepaskan diri dari spora.

    (Adam, Syamsunir. 1992)

    9. REAKSI PEWARNAAN GRAM

    Dalam keadaan alami, bakteri tidak berwarna. Reaksi pewarnaan gram

    digunakan sebagai langkah pertama dalam identifikasi di laboratorium. Reaksi

    pewarnaan gram bermanfaat karena menandai perbedaan stuktur antara bakteri

    positif-gram dan negatif gram serta penunjukkan prilaku bakteri yang

  • 5/19/2018 MAKALAH BAKTERIOLOGI.docx

    14/29

    bersangkutan. Sebahagian perbedaan antara kedua kelompok dijelaskan oleh lebih

    resisten antibiotik hanya sedikit spesies positit-Gram yang berflagel sehingga

    mereka kurang memiliki motilitas.

    Bakteri Gram Negatif

    Bakteri gram negative adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat

    warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram positif akan

    mempertahankan warna ungu gelap setelah dicuci dengan alcohol, sementara

    bakteri gram negative tidak.

    Bakteri Gram Positif

    Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna

    metil ungu sewaktu proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan berwarna biru

    atau ungu di bawah mikroskop, sedangkan bakteri gram negative akan berwarna

    merah muda. Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama

    didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri (Aditya,2010)

  • 5/19/2018 MAKALAH BAKTERIOLOGI.docx

    15/29

    1. PROSES INFEKSI

    Agar dapat terjadi infeksi, pejamu yang retan harus bertemu dengan suatu mikro-

    organisme virulen. Pathogen yang bersangkutan harus menyelesaikan tahap-tahap

    berikut :

    Memperoleh akses ke jaringan pejamu

    Bergerak ke tempat yang menguntungkan

    Berhasil bermultiplikasi walaupun pejamu melakukan perlawanan melalui

    mekanisme pertahanan

    Berkembang biak sehingga terbentuk pathogen baru yang dapat keluar untuk

    menyebar sehingga daur hidup tuntas.

    2. PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH BAKTERI

    Bentuk Kokus

    A. STAPHYLOCOCCUS

    Beberapa penyakit infeksi yang disebabkan oleh S. aureus adalah bisul,

    jerawat, impetigo, dan infeksi luka. Infeksi yang lebih berat diantaranya

    pneumonia, mastitis, plebitis, meningitis, infeksi saluran kemih, osteomielitis,

    dan endokarditis. S. aureus juga merupakan penyebab utama infeksi nosokomial,

    keracunan makanan, dan sindroma syok toksik (Ryan, et al., 1994; Warsa, 1994).

    Pengobatan

    Pengobatan terhadap infeksi S. aureus dilakukan melalui pemberian

    antibiotik, yang disertai dengan tindakan bedah, baik berupa pengeringan abses

    maupun nekrotomi. Pemberian antiseptik lokal sangat dibutuhkan untuk

    menangani furunkulosis (bisul) yang berulang. Pada infeksi yang cukup berat,

    diperlukan pemberian antibiotik secara oral atau intravena, seperti penisilin,

    metisillin, sefalosporin, eritromisin, linkomisin, vankomisin, dan rifampisin.

    Sebagian besar galur Stafilokokus sudah resisten terhadap berbagai antibiotik

    tersebut, sehingga perlu diberikan antibiotik berspektrum lebih luas seperti

    kloramfenikol, amoksilin, dan tetrasiklin (Ryan et al., 1994; Warsa, 1994; Jawetz

    et al., 1995).

  • 5/19/2018 MAKALAH BAKTERIOLOGI.docx

    16/29

    B. STREPTOCOCCUS

    Grup A Str eptococcus (S. pyogenes) atau GAS

    Kuman kelompok ini secara tradisional menyebabkan infeksi supuratif,

    faringitis non-invasif dan infeksi kulit (jarang) yaitu impetigo.

    Grup B Streptococcus (S. agalactiae)

    Kuman ini menyebabkan meningitis neonatus dan septikemia setelah

    tertular dari flora vagina ibu. Kuman dapat diidentifikasi atas dasar hemolisis beta,

    hidrolisis hipurat dan reaksi CAMP. Group B streptococcus memproduksi suatu

    faktor yang meningkatkan beta hemolisis.

    Group D Streptococcus

    Streptococcus pneumoniae atau Pneumococcus merupakan penyebab

    penting pneumonia pada semua umur, sering setelah terjadinya kerusakan saluran

    nafas karena infeksi virus misalnya influenza, setelah otitis media. Kuman

    menyebar menimbulkan bakteriemia dan meningitis.

    Pengobatan

    Penisilin adalah drug of choice untuk S. pyogenes dan S. pneumoniae,

    sejauh kuman masih peka. Grup D Streptococcus resisten terhadap berbagai

    antimikroba. Profilaksis sepanjang hidup (dosis rendah penisilin) dianjurkan

    untuk pasien demam rematik.

    C. NEISSERIA

    Penyakit

    a. N gonorr hoeae

    N gonorrhoeae dapat menyebabkan penyakitgonorrhoeae

    b.

    Neisser ia meningit idis

    Bakteri ini hanya ditemukan di manusia. Penyakit yang ditimbulkannya

    adalah meningitis yang terjadi sporadik pada anak-anak. Wabah pada orang

    dewasa dapat terjadi pada lingkungan yang sangat padat. Infeksi awal pada

    saluran nafas atas kemudian masuk ke aliran darah dan menuju otak. Meningitis

    karena bakteri ini merupakan penyebab tersering kedua setelah virus.

    Pengobatan

  • 5/19/2018 MAKALAH BAKTERIOLOGI.docx

    17/29

    Biasannya dokter akan member ampisilin 3,5 mg dimakan sekaligus lalu

    disuntuk penisilinbeberapa kali.

    Bentuk Batang

    A. Gram positif

    adalahbakteri yang mempertahankanzat warnakristal violet sewaktu

    prosespewarnaan Gram sehingga akan berwarna biru atau ungu di

    bawahmikroskop.Disisi lain, bakterigram-negatif akan berwarna merah atau

    merah muda. Perbedaan keduanya didasarkan pada perbedaan

    strukturdinding sel yang berbeda dan dapat dinyatakan oleh prosedur

    pewarnaan Gram.

    Berikut bakteri yang tergolong dalam bakteri batang gram posiif:

    1. Bacillus

    Secara umum, Kelompok Bacillus merupakan bakteri berbentuk

    batang (basil), dan tergolong dalam bakteri gram positif yang umumnya

    tumbuh pada medium yang mengandung oksigen (bersifat aerobik)

    sehingga dikenal pula dengan istilah aerobic sporeformers. Kebanyakan

    anggota genus Bacillus dapat membentuk endospora yang dibentuksecara intraseluler sebagai respon terhadap kondisi lingkungan yang

    kurang menguntungkan, oleh karena itu anggota genus Bacillus

    memiliki toleransi yang tinggi terhadap kondisi lingkungan yang

    berubah-ubahClostridium

    Jenis-jenis Bacillus

    Bacillus anthracis

    Kuman antraks banyak ditemukan pada penyakit zoonosis,

    infeksi pada ternak lembu, kambing, domba dan babi. Kuman

    dikelurakan melalui feses, urin dan saliva binatang yang

    terinfeksi dan bertahan hidup di ladang dalam bentuk spora

    untuk waktu yang lama sekali.

    Pada manusia, antraks menimbulkan infeksi kulit (pustula

    ganas). Mula-mula timbul popula dalam 12-36 jam setelah

    masuknya organisme atau spora melalui goresan. Papula ini

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Zat_warnahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kristal_violet&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pewarnaan_Gramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskophttp://id.wikipedia.org/wiki/Gram-negatifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dinding_selhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bacillus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bacillus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clostridium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clostridium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bacillus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Dinding_selhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gram-negatifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskophttp://id.wikipedia.org/wiki/Pewarnaan_Gramhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kristal_violet&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Zat_warnahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri
  • 5/19/2018 MAKALAH BAKTERIOLOGI.docx

    18/29

    dengan cepat berubah menjadi visikel, kemudian pustula, dan

    akhirnya menjadi ulkus nekrotik; lalu infeksi dapat menyebar,

    menimbulkan septikemia.

    Pada antraks pernapasan, gejala dini dapat berupa

    mediastinitis, sepsis, meningitis atau edema paru-paru

    hemoragik. Pneumonia hemoragik dengan syok merupakan

    gejala yang terakhir.

    Hewan sering terkena antraks dengan memakan sporanya

    dan organisme menyebar lewat saluran usus, tetapi pada

    manusia hal ini jarang terjadi. Karena itu, sakit perut, muntah

    dan diare berdarah jarang merupakan tanda-tanda klinik.

    Bacillus cereus

    Bacillus cereus dipastikan sebagai penyebab suatu kasus

    keracunan makanan, apabila (1) hasil isolasi Bacillus cereus

    menunjukkan bahwa strain-strain dari serotip yang sama

    ditemukan pada makanan yang dicurigai dan dari kotoran atau

    muntahan pasien, atau (2) hasil isolasi bakteri dari makanan

    yang dicurigai, kotoran, atau muntahan pasien menunjukkan

    adanya sejumlah besarBacillus cereus dari serotip yang dikenal

    sebagai penyebab keracunan makanan, atau (3) dengan cara

    mengisolasi Bacillus cereus dari makanan yang dicurigai dan

    menentukan kemampuannya dalam menghasilkan enterotoxin (

    enterotoxigenicity ) dengan uji serologis (untuk toxin penyebab

    diare) atau uji biologis (untuk tipe diare dan emetik). Pada tipe

    emetik, waktu yang cepat munculnya gejala segera setelahinfeksi, didukung dengan beberapa bukti pada makanan,

    seringkali sudah cukup untuk mendiagnosis keracunan makanan

    tipe ini.

    Bacillus subtilis

    Dapat menyebabkan meningitis, endokarditis, infeksi mata dan

    lain-lainnya

  • 5/19/2018 MAKALAH BAKTERIOLOGI.docx

    19/29

    Penatalaksanaan

    Penisilin

    Tetrasiklin

    Kloramfenikol

    Obat-obat simtomatis dan suportif jika diperlukan

    2. Mycobacterium

    Mikobakteria adalah bakteri aerob, berbentuk batang, yang tidak

    membentuk spora. Walaupun tidak mudah diwarnai, jika telah diwarnai

    bakteri ini tahan penghilang warna (dekolorisasi) oleh asam atau

    alkohol dan karena itu dinamakan basil tahan asam.

    Beberapa jenis Mycobacterium yang sering ditemukan pada lingkungan

    dan orang adalah:

    -Mycobacterium

    tuberculosis

    - Mycobacterium bovis

    - Mycobacterium africanum

    - Mycobacterium microtii

    - Mycobacterium ulcerans

    - Mycobacterium leprae- Mycobacterium kansasii

    - Mycobacterium marinum

    - Mycobacterium simiae

    -Mycobacterium

    scrofulaceum

    - Mycobacterium szulgai

    - Mycobacterium xenopi

    -Mycobacterium gordonae

    -Mycobacterium

    flavescens

    -Mycobacteriumfortuitum-

    chelonaecomplex

    - Mycobacterium avium-

    intracellulare complex

    - Mycobacterium terra-

    triviale complex

    http://id.wikipedia.org/wiki/Mycobacteriumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mycobacteriumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mycobacterium
  • 5/19/2018 MAKALAH BAKTERIOLOGI.docx

    20/29

    Dari berbagai jenis mikobakteris diatas, yang paling dikenal dan sering ditemukan

    dalam tubuh manusia adalah M.tuberculosis yang menimbulkan penyakit

    tuberculosis danM.lepraeyang menimbulkan penyakit lepra/kusta.

    Terapi

    1. Tuberkulosis

    a. Isoniazid/INH :

    Mekanisme kerja isoniazid memiliki efek pada lemak, biosintesis

    asam nukleat,dan glikolisis. Efek utamanya ialah menghambat

    biosintesis asam mikolat (mycolic acid) yang merupakan unsur

    penting dinding sel mikobakterium. Isoniazid menghilangkan sifat

    tahan asam dan menurunkan jumlah lemak yang terekstrasi oleh

    metanol dari mikobakterium.

    Efek samping : Mual, muntah, anoreksia, letih, malaise, lemah,

    gangguan saluran pencernaan lain, neuritis perifer, neuritis optikus,

    reaksi hipersensitivitas, demam, ruam, ikterus, diskrasia darah,

    psikosis, kejang, sakit kepala, mengantuk, pusing, mulut kering,

    gangguan BAK, kekurangan vitamin B6, penyakit pellara,

    hiperglikemia, asidosis metabolik, ginekomastia, gejala reumatik,

    gejala mirip Systemic Lupus Erythematosus.

    b. Rifampisin

    Rifampisin adalah sebuah golongan antibiotik yang mempunyai

    spektrum luas. Rifampisin adalah antibiotik yang banyak dipakai

    untuk menanggulangi infeksi Mycobacterium tuberculosis.

    Antibiotik ini merupakan bentuk pengobatan pertama untuk

    menanggulangi penyakit tuberkulosis dan lepra.

    Rifampisin menghambat pertumbuhanbakteri dengan

    menghambatsintesis protein, terutama pada

    tahaptranskripsi.[1]Rifampisin menghalangi pelekatan enzimRNA

    polimerase dengan berikatan dengansisi aktif

    enzim tersebut. Rifampisin tidak melekat pada enzim RNA

    polimerase milik mamalia, oleh karena itu, antibiotik ini relatif tidak

    toksik terhadap mamalia.

    [1]

    c.

    Pirazinamid

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sintesis_proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Transkripsihttp://id.wikipedia.org/wiki/Rifampisin#cite_note-B-1http://id.wikipedia.org/wiki/Rifampisin#cite_note-B-1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=RNA_polimerase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=RNA_polimerase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sisi_aktif_enzim&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sisi_aktif_enzim&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rifampisin#cite_note-B-1http://id.wikipedia.org/wiki/Rifampisin#cite_note-B-1http://id.wikipedia.org/wiki/Rifampisin#cite_note-B-1http://id.wikipedia.org/wiki/Rifampisin#cite_note-B-1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sisi_aktif_enzim&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sisi_aktif_enzim&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=RNA_polimerase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=RNA_polimerase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rifampisin#cite_note-B-1http://id.wikipedia.org/wiki/Transkripsihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sintesis_proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri
  • 5/19/2018 MAKALAH BAKTERIOLOGI.docx

    21/29

    Pyrazinamide (Pirazinamid) merupakan obat antituberkulosis yang

    digunakan sebagai terapi kombinasi dengan antituberkulosis (TBC)

    lainnya. Pirazinamid aktif terhadap suasana asam terhadap

    mikobakterium. Pirazinamid bersifat bakterisid terutama pada basil

    tuberkulosis intraselular.

    d.

    Etambutol

    Bersifat bakteriostatik, dengan menekan pertumbuhan kuman TB

    yang telah resisten terhadap Isoniazid dan streptomisin. Mekanisme

    kerja, berdasarkan penghambatan sintesa RNA pada kuman yang

    sedang membelah, juga menghindarkan terbentuknya mycolic

    acidpada dinding sel.

    2. Lepra/kusta

    Obat antikusta yang paling banyak dipakai saat ini adalah DDS

    (diaminodifenil sulfon) kemudian klofazimin, dan rifampisin.

    DDS (diaminodifenil sulfon)

    DDS adalah obat antikusta yang paling murah dan paling banyak

    dipakai. Mycobacterium leprae banyak yang masih sensitive terhadap

    DDS, dan diketahui DDS dapat mengaktifkan Mycrobacteriumleprae

    yang dorman, sehingga pengobatan dengan DDS termasuk pengobatan

    radikal atau pengobatan yang dapat menghabisi seluruh kuman.

    Dosisnya adalah DDS 100 mg sehari selama 3 bulan sampai 6 bulan

    disertai pengamatan secara klinis, bakterioskopik, dan histopatologik.

    Efek samping : nyeri kepala, erupsi obat, anemia hemolitik,

    leukopenia, insomnia, neuropatia perifer, sindrom DDS, nekrolisis

    epidermal toksik, hepatitis, hipoalbu-minemia, dan

    methemoglobinemia.

    Rifampisinyang dikombinasikan dengan DDS

    Rifampisin adalah obat yang menjadi salah satu komponen kombinasi

    DDS dengan dosis 10 mg/kg berat badan, diberikan setiap hari atau

    setiap bulan.

    Rifampisin tidak boleh diberikan sebagai monoterapi, karena

    memperbesar kemungkinan terjadinya resistensi. Efek sampingnya :

  • 5/19/2018 MAKALAH BAKTERIOLOGI.docx

    22/29

    hepatotoksik, nefrotoksik, gejala gastrointestinal, flu-like syndrome,

    dan erupsi kulit.

    Klofazimin (lamprene)

    Dosisnya sebagai antikusta ialah 50 mg/hari, atau 100 mg selangsehari, atau 3 x 100 mg/minggu. Efek sampingnya : dapat

    menimbulkan warna merah kecoklatan pada kulit, dan warna

    kekuningan pada sklera, sehingga mirip ikterus, apalagi pada dosis

    tinggi, yang sering merupakan masalah dalam ketaatan berobat

    penderita. Hal itu disebabkan karena klofazimin adalah zat warna dan

    dideposit terutama pada sel sistem retikuloendotelial, mukosa, dan

    kulit. Pigmentasinya bersifat reversibel, meskipun menghilangnya

    lambat sejak obat dihentikan.

    3. Corynebacterium

    genus dari Gram-positif, bakteri berbentuk batang. Mereka tersebar luas di alam

    dan sebagian besar tidak berbahaya. Bakteri ini dapat menyebabkan penyakit pada

    manusia. C. diphtheriae, misalnya, adalah patogen yang bertanggung jawab untuk

    difteri.

    4.

    Clostridium

    Clostridium sp.adalah bakteri Gram positif berbentuk batang anaerobik atau

    mikroaerofilik yang menghasilkan endospora. Kebanyakan spesies menguraikan

    protein dan meragi karbohidrat, banyak pula yang menghasilkan eksotoksin.

    Beberapa spesies bersifat patogenik dan banyak yang terdapat sebagai saprofit di

    dalam tanah dan saluran pencernaan manusia dan hewan.

    Berikut beberapa contoh clostridium:

    Clostridium perfringens

    penyebab keracunan makanan

    Clostridium difficilepenyebab diare dan kolitis

    Bentuk Spiral

    A. TREPONEMA pallidum

    Penyakit yang ditimbulkan Treponema pallidum disebut syphilis dan ditularkan

    antar manusia saja. Masa inkubasinya antara 10 - 90 hari. Gambaran paling dominan pada

    penyakit ini adalah kelainan pada pembuluh darah terutama arteriole dan kapiler. Pada

  • 5/19/2018 MAKALAH BAKTERIOLOGI.docx

    23/29

    prinsipnya, Treponema pallidum mampu menimbulkan infeksi pada semua bagian tubuh.

    Syphilisbersifat kronis dan progresif lambat.

    Selain syphilis, manifestasi penyakit treponema lainnya adalah bejel, yaws dan

    pinta. Bejel disebut juga syphilis endemik, tidak ditularkan secara kontak seksual tetapi

    secara kontak langsung lainnya misalnya melaui tangan dan kulit penderita yang

    mengalami kerusakan (luka/aberasi) atau melalui alat makan yang digunakan bersama-

    sama. Karenanya bentuk klinis ini banyak ditemukan pada masyarakat miskin dengan

    hygiene yang buruk.

    Pengobatan

    Penisilin dengan konsentrasi 0,003 unit/ml mempunyai aktifitas treponemisidal

    yang jelas, dan penisilin adalah pengobatan pilihannya. Sifilis dengan durasi kurang dari 1

    tahun diobati dengan injeksi tunggal benzatin penisilin G secara intramuscular. Pada sifilis

    stadium lebih yang lebih lanjut/ laten, benzatin penisilin G secara intramuscular diberikan 3

    kali dengan interval 1 minggu. Pada neurosifilis, juga diberikan pengobatan yang sama,

    tetapi dosis tinggi penisilin intravena kadang satu minggu. Pada neurosifilis, juga diberikan

    pengobatan yang sama, tetapi dosis tinggi penisilin intravena kadang direkomendasikan.

    Antibiotic lainnya, misalnya, tetrasiklin atau eritromisin, kadangkadang dapat diberikan.

    Pengobatan gonorhoe diduga dapat menyembuhkan sifilis yang sedang berada dalam masa

    inkubasi. Tidak lanjut jangka panjang juga diperlukan. Pada neurosifilis, treponema kadang

    kadang dapat bertahan terhadap pengobatan tersebut.

    B. LEPTOSPIRA

    Bakteri ini menyebabkan penyakit mirip flu berat. Leptospira ditularkan dari air yang

    terkontamisnasi urin hewan (terutama roden) dan anjing. Leptospira terutama menginfeksi

    ginjal, otak dan mata. Pengobatan penisilin efektif jika diberikan sejak dini.

    C. BORRELIA RECURRENTIS

    Penyakit

    Infeksi pada aliran darah menimbulkan gejala yang tiba-tiba berupa demam tinggi,

    menggigil, nyeri kepala, keringat bercucuran

    Setelah beberapa hari, penderita bebas demam selama beberapa hari sampai beberapa

    minggu

    Gejala klinik serupa timbul kembali dan penderita dapat mengalami empat sampai 10

    kali serangan kambuhan berturut-turut

  • 5/19/2018 MAKALAH BAKTERIOLOGI.docx

    24/29

    Pengobatan

    Banyaknya variabel dari demam relaps membuat evaluasi kemoterapi sulit

    dilakukan. Sehingga pengobatan paling efektif adalah dengan tetrasiklin, eritromisin

    dan penisilin yang mungkin cukup untuk menghentikan serangan. Adapun obat obat

    yang dapat diberikan kepada pasien :

    1. Terramycin

    Oksi tetrasiklin-HCL 250 mg / kapsul :50mg/ml injeksi IM. In : infeksi saluran

    nafas , saluran cerna , kulit dan jaringan lunak , urogenital , setelah operasi ,

    obstetrik dan ginekologikal , mata , otohinolaringologok , oral dan gigi ,

    spiroketa , riketsiosis , tuberkolosis. Kl : hipersensitivitas dan wanita hamil. ES :

    glositis , stomatitis , proktitis , neursa , diare , vaginitis , dermatitis , alergi. Ds :

    dewasa sehari 1-2 g :anak 20-25 mg/kgBB dalam disis bagi : Injeksi IM : Dewasa

    3-4 x sehari 100mg anak sehari 7-10 mg/kgBB dalam dosis bagi : Injeksi IV :

    Dewasa : tiap 8-12 jam 200-500 mg , anak 8th sehari 15-25 mg/kgBB dalam dosis

    bagi. Km : dos 10x10 kapsul 250mg,50x10 kapsul : vial 10ml (500mg/10ml).

    2. Erphatrocin

    Eritromisin stearat setara Eritromisin 250mg/kapsul : 200mg/tablet chewable :

    200mg/5ml syrup. In : dipteri pertussis infeksi oleh steroptokokus ( faringitis ,

    scarlet , fever , erycipelas ), pneumonia , GO , sifylis , profilasis , demam

    rheuma yang recurrent . ES : kholestatik hepatitis , mual , muntah , diare ,

    anorexia , urtikaria , karya , ruam kulit . Ds : tergantung berat ringan dan jenis

    penyakit : dewasa : 1-2g sehari dalam dosis terbagi : anak anak : 30-

    50mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi. Km : dos 10x10 kapsul : 10x10 tablet

    chewable : botol 60ml syrup.

    3. Augmentin

    Amoksisilin tihidrat 500mg, asam klavulanat 125mg; 1g; Amoksisilin 875mg,

    asam klavulanat 125mg; tiap 5ml sirup amolsisilin 125mg (250mg), asam

    klavulanat 31,25mg (62,5mg). In: Pengobatan terhadap infeksi bakteri , infeksi

    saluran pernafasan , kulit dan jaringan lunak , infeksi tulang dan sendi, infeksi

    urogenital, infeksi lain. Km: dus 60 tablet 500mg Rp 552.970;14 tablet 1g BID Rp

    173.300; botol 60ml sirup Rp 46.200; 60 ml sirup forte Rp 69.300

  • 5/19/2018 MAKALAH BAKTERIOLOGI.docx

    25/29

    BENTUK- BENTUK LAIN

    A.RICKETTSIA

    Gambaran Klinik

    Semua infeksi Rickettsia ditandai dengan adanya demam, sakit kepala, lesu, malaise,

    kelainan di kulit(skin rash), pembesaran limfa dan hati hanya Q fever tidak disertai

    adanya kelainan dikulit. Kadang-kadang disertai adanya pendarahan dibawah kulit. Pada

    kasus-kasus yang berat dapat dijumpai gejala stupor, delirium dan bahkan shock atau

    bercak-barcak gangren dikulit atau jaringan subkutan. Mortalitasnya sangat variable,

    mulai kurang dari 1% sampai setinggi 90%. Setelah sembuh pada umumnya timbul

    kekebalan. Masa tunas antara 1 sampai 4 minggu.

    Pengobatan

    Tetrasiklin dan khloramfenikol merupakan obat pilihan. Sulfonamida merupakan

    kontra indikasi. Untuk mencegah relaps, pengobatan tetap diteruskan selam 3-5hari

    setelah suhu penderita normal. Antibiotika menekan pertumbuhan kuman. Penyembuhan

    tergantung kepada mekanisme kekebalan penderita yang pada umumnya memerlukan

    waktu 2 minggu untuk dapat mencapai suatu tingkat yang mampu menekan kuman. Jika

    pengobatan dimulai setelah hari ke-6 sakit maka imunitasnya akan berkembang seperti

    dalam keadaan tanpa pengobatan dan tidak terjadi relaps. Sebaliknya jika antibiotika

    diberikan pada awal dari penyakitnya dan hanya diberikan dalam jangka pendek maka

    mekanisme kekebalannya kurang cukup mendapat rangsangan sehingga dapat terjadi

    relaps. Relaps dapat dicegah dengan memberikan pengobatan yang cukup efektif selama

    lebih dari 10 hari.

    B.CLAMYDIA

    a.

    CLAMIDIA TRACHOMATIS

    Penyakit yang ditimbulkan

    Infeksi pada Pria

    - Uretritis

    - Proktitis

    - Epididimitis

    - Prostatitis

    - Sindroma Reiter

  • 5/19/2018 MAKALAH BAKTERIOLOGI.docx

    26/29

    Infeksi pada Wanita

    Sekitar setengah dari wanita dengan infeksi C. Trachomatis di daerah genital

    ditandai dengan bertambahnya duh tubuh vagina dan atau nyeri pada waktu buang air

    - Servisitis

    - Endometritis

    - Salfingitis (PID)

    - Perihepatitis (Fitz - Hugh - Curtis Syndrome)

    Pengobatan

    Penting untuk dijelaskan pada pasien dengan infeksi genital oleh C. trachomatis,

    mengenai resiko penularan kepada pasangan seksualnya, Contact tracing (pemeriksaan

    dan pengobatan partner seksual) diperlukan untuk keberhasilan pengobatan.

    Untuk pengobatan dapat diberikan:

    - Tetrasiklin

    Tetrasiklin adalah antibodi pilihan yang sudah digunakan sejak lama untuk

    infeksi genitalia yang disebabkan oleh C.trachomatis. Dapat diberikan dengan dosis

    4 x 500 mg/h selama 7 hari atau 4 x 250 mg/hari selama 14 hari. Analog dari

    tetrasiklin seperti doksisiklin dapat diberikan dengan dosis 2 x l00 mg/h selama 7

    hari. Obat ini yang paling banyak dianjurkan dan merupakan drug of choice karena

    cara pemakaiannya yang lebih mudah dan dosisnya lebih kecil.

    - Azithromisin

    Azithromisin merupakan suatu terobosan baru dalam pengobatan masa sekarang.

    Diberikan dengan dosis tunggal l gram sekali minum.

    C.MYCOPLASMA HOMINIS

    Penyakit yang disebabkan

    Mycoplasma yang kebanyakan spesifik seperti inangnya yang menyebabkan

    penyakit kronik dengan perkembangan yang lambat pada manusia dan hewan.

    Mycoplasma pada manusia ditemukan dalam bermacam-macam penyakit yang

    menyerang pernapasan dan area urogenital. Mycoplasma yang menginfeksi hewan

    peternakan dapat menyebabkan pleuropneumonia serta kerugian yang cukup besar.

  • 5/19/2018 MAKALAH BAKTERIOLOGI.docx

    27/29

    Pengobatan

    Antibiotik diberikan minimal selama 10 hari. Penyembuhan mungkin akan

    memerlukan waktu yang lama, terutama jika kasusnya berat. Pada kasus berat yang tidak

    diobati, tingkat kematian dapat mencapai 30%. Antibiotik yang biasa diberikan adalah:

    Tetracycline : Tetracycline per-oral (melalui mulut) biasanya tidak diberikan kepada

    anak-anak yang gigi permanennya belum tumbuh karena bisa menyebabkan perubahan

    warna pada gigi yang sedang tumbuh.

    Regimen alternatif dapat diberikan:

    -Erythromycin 4 x 500 mg/hari selama 7 hari atau 4 x 250 mg/hari selama l4 hari.

    -Ofloxacin 2 x 300 mg/hari selama 7 hari.

    Regimen untuk wanita hamil:

    -Erythromycin base 4 x 500 mg/hari selama 7 hari

  • 5/19/2018 MAKALAH BAKTERIOLOGI.docx

    28/29

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Bakteri merupakan mikroorganisme yang sangat berhubungan erat dengan kehidupan

    manusia. Bakteri dapat memberikan dampak yang menguntungkan dan juga

    merugikan bagi manusia. Dampak menguntungkan seperti penggunaan bakteri untuk

    pengelolaan produk makanan, sedangkan salah satu hal yang menjadi perlu menjadi

    perhatian tenaga medis adalah dampak merugikan dari bakteri yang menyebabkan

    penyakit pada masyarakat. Oleh karena itu, tenaga medis perlu mengetahui tentang

    bakteri secara keseluruhan guna penanganan pasien yang tepat dan sesuai.

    B. Saran

    Saran bagi pembaca agar meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang bakteri,

    dan menjaga pola hidup yang benar agar terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh

    bakteri.

  • 5/19/2018 MAKALAH BAKTERIOLOGI.docx

    29/29

    DAFTAR PUSTAKA

    Adam, Syamsunir. 1992. Dasar-dasar Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Perawat. Jakarta :

    EGC

    Burkovski A (editor). (2008).Corynebacteria: Genomics and Molecular Biology. Caister

    Academic Press.ISBN1-904455-30-1.

    Collins MD, Hoyles L, Foster G, Falsen E (May 2004). "Corynebacterium caspiumsp. nov.,

    from a Caspian seal (Phoca caspica)".Int. J. Syst. Evol. Microbiol.54(Pt 3): 925

    8.

    Cooper GM, Hausman RE. 2007. The Cell: A Molecular Approach. 4th ed. Sunderland:

    Sinauer Associates, Inc.

    Djuanda A.Ilmu Penyakit Kulit dan kelamin.5sted.Jakarta: Fakultas kedokteran UI.

    2007.p.85-6

    Madigan MT, Martinko JM, Brock TD. 2006. Brock Biology of Microorganisms. New

    Jersey: Pearson Prentice Hall.

    Ryan, K.J., J.J. Champoux, S. Falkow, J.J. Plonde, W.L. Drew, F.C. Neidhardt, and C.G.

    Roy. 1994. Medical Microbiology An Introduction to InfectiousDiseases. 3rd ed.

    Connecticut: Appleton&Lange. p.254.

    Skold O. 2011. Antibiotics and Antibiotic Resistance. John Wiley & Sons.ISBN:9781118075586.

    Singleton P, Sainsbury D. 2006. Dictionary of Microbiology and Molecular Biology. New

    Jersey: Wiley Interscience.

    Taylor, CJ. 2002. Health Professionals Letter on Enterobacter sakazakii Infections Associated

    with Use of Powdered Dry Infant Formulas in Neonatal Intensive Care Unit. US: US

    Department of Health and Human Services

    http://www.horizonpress.com/coryhttp://www.horizonpress.com/coryhttp://www.horizonpress.com/coryhttp://en.wikipedia.org/wiki/International_Standard_Book_Numberhttp://en.wikipedia.org/wiki/Special:BookSources/1-904455-30-1http://ijs.sgmjournals.org/cgi/content/full/54/3/925http://ijs.sgmjournals.org/cgi/content/full/54/3/925http://ijs.sgmjournals.org/cgi/content/full/54/3/925http://ijs.sgmjournals.org/cgi/content/full/54/3/925http://ijs.sgmjournals.org/cgi/content/full/54/3/925http://ijs.sgmjournals.org/cgi/content/full/54/3/925http://ijs.sgmjournals.org/cgi/content/full/54/3/925http://ijs.sgmjournals.org/cgi/content/full/54/3/925http://ijs.sgmjournals.org/cgi/content/full/54/3/925http://en.wikipedia.org/wiki/Special:BookSources/1-904455-30-1http://en.wikipedia.org/wiki/International_Standard_Book_Numberhttp://www.horizonpress.com/cory