makalah bahan bangunan part.2

29
1. Pembahasan Bahan Bangunan 1.1 Genteng 1.1.1 Jenis dan Ukuran Genteng Genteng Kodok Panjang : 27,5 cm Lebar : 22,50 cm Berat : 1,5 kg Jumlah/m2 : 25 pcs Genteng Beton Gen teng Morando Panjang : 33 cm Lebar : 23 cm Berat : 2,25 kg Jumlah/m2 : 15 pcs Genteng Ideal Panjang : 30,15 cm Lebar : 24,15 cm Berat : 1,7 kg Jumlah/m2: 24 pcs Genteng Plentong Panjang : 27,5 cm Lebar : 22,50 cm Berat : 1,5 kg Jumlah/m2 : 25 pcs 1

Upload: mufid-rahmadi

Post on 14-Jun-2015

13.245 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah bahan bangunan part.2

1. Pembahasan Bahan Bangunan

1.1 Genteng

1.1.1 Jenis dan Ukuran Genteng

Genteng Kodok

Panjang : 27,5 cmLebar : 22,50 cmBerat : 1,5 kgJumlah/m2 : 25 pcs

Genteng Beton

Genteng Morando

Panjang : 33 cmLebar : 23 cmBerat : 2,25 kgJumlah/m2 : 15 pcs

Genteng Ideal

Panjang : 30,15 cmLebar : 24,15 cmBerat : 1,7 kgJumlah/m2: 24 pcs

Genteng Plentong

Panjang : 27,5 cmLebar : 22,50 cmBerat : 1,5 kgJumlah/m2 : 25 pcs

Genteng Mardional

Panjang : 41 cmLebar : 26 cmBerat : 3,2 kgJumlah/m2 : 15 pcs

1

Page 2: Makalah bahan bangunan part.2

1.1.2 Proses Pembuatan genteng

Pembutangenteng dimulai dari dengan mencangkul tanah lempung sebagai bahan dasar untuk dibawa ke tempat penggilingan tanah.Tanah Tersebut kemudian di timbun dan sebelum digiling diberi air terlebih dahulu, agar mudah dalam penggilingan nanti.

Pemberian air ini tidak boleh berlebihan atau juga terlalu berair.Setelah tanah lempung sudah disiapkan saatnya dilakukan penggilingan, penggilingan dilakukan dengan bantuan alat mesin, yang disebut sebagai Selepan Lempung.

Dalam Proses penggilingan, biasanya ada dua orang pekerja, satu yang bertugas memasukkan lempung ke papan penggilingan, alat yang digunakan biasanya cikrak, pacul, dan ganco, sedangkan pekerja yang satunya mengangkat tanah lempung yang sudah di giling untuk ditaruh ditempatnya. Tanah yang sudah digiling akan ditaruh disuatu tempat dengan di tumpuk – tumpuk menjadi kotak persegi yang besar.

Gambar diatas menunjukkan hasil gilingan dari tanah liat yang berbentuk tipis melebar ini, setelah terkumpul banyak, lempung tersebut akan dibuat seperti bola kemudian diangkat menuju gemuk’an(tumpukan lempung berbentuk kotak besar), lalu diratakan dengan menggunakan kaki.

2

Page 3: Makalah bahan bangunan part.2

Setelah penggilingan selesai dilakukan, maka proses selanjutnya adalah membuat batan, batan adalah lempung yang dibuat bulat- bulat seukuran bola sepak yang kecil yang bertujuan untuk mempermudah dalam proses pencetakan. Ukuran satu batan diusahakan pas dengan banyak bahan yang dibutuhkan untuk membuat satu buah genteng, agar nanti saat dicetak sisa dari batan tersebut tidak terlalu banyak, sisa–sisa tersebut diakumulasi kemudian dibuat lagi menjadi batan.

Setelah selesai membuat batan, kemudian dilakukan proses pencetakan klo disini disebut sebagai proses cepet (sehingga disebut genteng cepet) caranya dengan memasukkan bola batan tadi kedalam alat pres, alat press tersebut ditekan dengan menggunakan linggis dengan prinsip torsi.

Setelah dipress tentu saja tepi–tepi dari cetakan tersebut masih belepotan, maka untuk membuang sisi–sisi yang belepotan digunakan nampan, caranya adalah setelah dipress cetakan diangkat kemudian dipasang nampan dicetakan diatas cetakan yang bawah, kemudian cetakan dibalik, pada alat cetakan bagian bawah dapat diputar karena diberi engsel, kemudian diputar kebawah secara otomatis genteng hasil cetakan jatuh kedalam nampan, agar tidak lengket sebelum mencetak dasar dari cetakan bagian bawah dan atas diolesi solar atau minyak tanah.

3

Page 4: Makalah bahan bangunan part.2

Penyangga dari nampan tersebut dapat berputas sehingga memudahkan dalam proses pembuangan sisa–sisa dari hasil press, untuk merapikan bagian yang tepi biasanya digunakan pisau.

Setelah dirapikan genteng yang masih basah ini ditarung di tempat yang namanya biasa disebut sebagai andang(anyaman bambu) 2 atau 3 hari, genting yang sudah agak mengering harus dipanaskan dengan bantuan sinar matahari.

Proses ini dilakukan sampai genteng kering, lalu genteng-genteng tersebut ditata kedalam ruang pembakaran dan ditutupi dengan lumpur.

Pembakaran genteng dilakukan dalam 3 sampai 4 hari, setelah itu kita dapat membongkarnya dari tempat pembakara.

Gambar Genteng yang sudah ditata dan juga siap untuk dipasarkan.

4

Page 5: Makalah bahan bangunan part.2

1.2 Batu Kali

Bongkahan menjadi ciri utama batu kali.Batu ini biasa digunakan untuk fondasi rumah.Meski begitu, tersedia juga batu kali lempengan.Bentuk dan ukurannya biasanya tidak teratur.Lempengan batu ini biasa dipakai untuk lapisan dinding ataupun lantai. Bentuk dan ukuran yang tidak beraturan jelas membuat proses pemasangan sulit, sehingga butuh tukang ahli supaya hasilnya rapi

Adapun kegunaan dari batu kali antara lain adalah untuk pelapis dinding rumah ataupun pagar betonagar terlihat lebi atristik, lantai, dan yang paling banyak digunakan dalam kehidupan adalah untuk pondasi rumah.

1.3 Batako

Batako merupakan bahan bangunan yang berupa bata cetak alternatif pengganti batu bata yang tersusun dari komposisi antara pasir, semen portland dan air dengan perbandingan 1 semen : 7 pasir. Batako difokuskan sebagai konstruksi-konstruksi dinding bangunan non struktural.

Pengertian dari batako sendiri adalah salah satu bahan bangunan yang berupa batu-batuan yang pengerasannya tidak dibakar dengan bahan pembentuk yang berupa campuran pasir, semen, air dan dalam pembuatannya dapat ditambahkan dengan jerami sebagai bahan pengisi antara campuran tersebut atau bahan tambah lainnya (additive). Kemudian dicetak melalui proses pemadatan sehingga menjadi bentuk balok-balok dengan ukuran tertentu dan dimana proses pengerasannya tanpa melalui pembakaran serta dalam pemeliharaannya ditempatkan pada tempat yang lembab atau tidak terkena sinar matahari langsung atau hujan, tetapi dalam pembuatannya dicetak sedemikian rupa hingga memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai bahan untuk pasangan dinding.

1.3.1 Jenis dan Ukuran Batako

Bentuk dari batako sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu batu cetak yang berlubang (hollow block) dan batu cetak yang tidak berlubang (solid block) serta mempunyai ukuran yang bervariasi.

1.3.2 Proses Pembuatan Batako

Adapun proses penbuatan batako adlah sebagai berikut :

1. Pasir diayak untuk mendapatkan pasir yang halus.2. Pasir tanpa diayak dan semen diaduk sampai rata dan setelah

rata ditambahkan air.

5

Page 6: Makalah bahan bangunan part.2

3. Adonan pasir, semen dan air tersebut diaduk kembali sehingga didapat adukan yang rata dan siap dipakai.

4. Adukan yang siap dipakai ditempatkan di mesin pencetak batako dengan menggunakan sekop dan di atasnya boleh ditambahkan pasir halus hasil ayakan (bergantung pada jenis produk batako yang akan dibuat).

5. Dengan menggunakan lempengan besi khusus tersebut dipres/ditekan sampai padat dan rata.

6. Batako mentah.yang sudah jadi tersebut kemudian dikeluarkan dari cetakan dengan cara menempatkan potongan papan di atas seluruh permukaan alat cetak.

7. Berikutnya alat cetak dibalik dengan hati-hati. Skala produksi dan keunggulan produk akhir sehingga batako mentah tersebut keluar dari alat cetaknya.

8. Proses berikutnya adalah mengeringkan batako mentah dengan cara diangin-anginkan atau di jemur di bawah terik matahari sehingga didapat batako/ paving block yang sudah jadi.

1.3.3 Kelebihan Batako

Batako lebih hemat dari bata merah dari segi waktu pemasangan, jumlah pemakaian adukan, dan harga per meter persegi. Batako juga bisa menampilkan tekstur dinding yang lebih rapi apabila bila tidak diberi plester atau ekspos.

Pembuatan bangunan menggunakan batako bisa selesai dalam waktu lebih cepat. Jika Anda membangun dinding menggunakan batako, hanya dibutuhkan 10 hingga 15 buah batako untuk menyusun dinding seukuran satu meter persegi. Memang tidak secepat pemasangan dinding papan semen atau gypsum, tetapi jelas lebih cepat dari aplikasi bata merah.

Keuntungan yang bisa diperoleh melalui penggunaan batako tidak hanya berhenti di sana, melainkan juga menghemat plesteran serta mengurangi beban dinding sehingga konstruksi bangunan menjadi lebih ringan.

Untuk menjawab kritik bahwa batako kurang kokoh, bisa diatasi dengan mencampur material dasar batako dengan abu ampas tebu yang merupakan limbah industri yang bisa dimanfaatkan kembali. Abu ampas tebu terbukti memberi hasil yang lebih kuat, ringan, dan tahan lebih lama dari kondisi agresif. Harganya pun murah.

Karena harganya lebih murah dari sebagian besar bata merah, bangunan yang dibuat menggunakan batako kerap dianggap tidak sekelas dengan bangunan bata merah dan tidak mempunyai nilai jual yang tinggi. Namun pendapat tersebut sangat subjektif, tergantung kepada kebutuhan dan selera dari masing-masing pemilik bangunan

6

Page 7: Makalah bahan bangunan part.2

1.4 Pasir

Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir umumnya berukuran antara 0,0625 sampai 2 milimeter. Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida, tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropis umumnya dibentuk dari batu kapur. Pasir tidak dapat di tumbuhi oleh tanaman, karena rongga-rongganya yang besar-besar.

Adapun jenis-jenis pasir yang banyak dipasarkan dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut : Pasir Beton

Pasir beton adalah butiran-butiran mineral keras dan tajam berukuran antara 0,075 – 5 mm, jika terdapat butiran berukuran lebih kecil dari 0,063 mm tidak lebih dari 5% berat. Pasir beton sering digunakan untuk pekerjaan cor-coran struktur seperti kolom, balok dan pelat lantai.

Untuk mendapatkan kekuatan beton yang optimal maka pasir harus dapat memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

a. Pasir beton harus bersih, bila diuji dengan larutan pencuci khusus, tinggi endapan pasir yang kelihatan dibandingkan dengan tinggi seluruh endapan tidak kurang dari 70%.

b. Kadar butiran yang lewat ayakan 0,063 mm (kadar lumpur) tidak boleh lebih dari 5% berat.

c. Angka kehalusan butir (FM) terletak antara 2,2 – 3,2 bila diuji dengan rangkaian ayakan 0,16 ; 0,315; 0,63; 1,25; 2,50; 0,5 dan 10 mm, fraksi yang lewat ayakan 0,3 mm minimal 15% berat.

d. Pasir tidak boleh mengandung zat-zat organik yang dapat mengurangi mutu beton. Untuk memeriksanya pasir direndam pada cairan 3% NaOH, cairan di atas endapan tidak boleh lebih gelap dari warna larutan pembanding.

e. Kekekalan terhadap larutan Na4SO4; fraksi yang hancur tidak boleh lebih dari 12% berat. Kekekalan terhadap larutan MgSO4; fraksi yang hancur tidak boleh lebih dari 10% berat.

f. Untuk beton dengan tingkat keawetan tinggi, reaksi pasir terhadap alkali harus negative.

Pasir PasangBerdasarkan tempat penambangan, maka pasir pasang di bedakan :

1. Pasir Gunung, adalah pasir yang diperoleh dari hasil galian , butirannya kasar dan tidak terlalu keras. Biasanya pasir jenis ini mengandung pozolan (jika dicampur dengan kapur padam dan air setelah beberapa waktu dapat mengeras sehingga membentuk suatu massa padat dan sukar dalam air).

2. Pasir Sungai, adalah pasir yang diperoleh dari sungai yang merupakan hasil gigisan batu-batuan yang keras dan tajam, pasir jenis ini butirannya cukup baik (antara 0,063 mm – 5 mm) sehingga merupakan adukan yang baik untuk pekerjaan pasangan.

7

Page 8: Makalah bahan bangunan part.2

1.5 Semen

Semen adalah zat yang digunakan untuk merekat batu, bata, batako, maupun bahan bangunan lainnya.Sedangkan kata semen sendiri berasal dari caementum (bahasa Latin), yang artinya "memotong menjadi bagian-bagian kecil tak beraturan". Meski sempat populer di zamannya, nenek moyang semen made in Napoli ini tak berumur panjang. Menyusul runtuhnya Kerajaan Romawi, sekitar abad pertengahan (tahun 1100-1500 M) resep ramuan pozzuolana sempat menghilang dari peredaran.

1.5.1 Proses Pembuatan Semen

Ada 2 macam cara pembuatan semen :1. Proses Basah, Proses ini dimulai dengan mencampur semua

bahan baku dengan air. Setelah itu dihancurkan. Kemudian bahan yang sudah dihancukan tadi dibakar menggunakan bahan bakar minyak. Karena membutuhkan banyak BBM, proses ini sudah jarang dilakukan oleh produsen semen.

2. Proses Kering, Proses ini memakai proses penggilingan yang dilanjutkan dengan proses pembakaran. Ada lima tahapan dalam proses ini, seperti proses pengeringan dan penggilingan bahan baku di rotary dryer dan roller meal, proses pencampuran untuk mendapatkan campuran yang homogen, proses pembakaran bahan baku untuk menghasilkan terak, proses pendinginan terak, dan terakhir proses penggilingan clinker dan gypsum.

1.5.2 Kegunaan Semen

Adapun kegunaan dari semen yaitu sebagai bahan perekat untuk kerikil, pasir, batubata, dan materi sejenis lainnya. Begitu pentingnya semen, sehingga nyaris tidak ada bangunan yang bebas dari penggunaan semen. Bahkan, semen telah digunakan sejak zaman dahulu, terbukti dengan banyaknya bangunan bersejarah yang sampai saat ini masih bisa kita lihat. Awalnya, semen terbentuk dari penggilingan beberapa material, seperti batu kapur, tanah liat, pasir silika, pasir besi, sehingga membentuk klinker. Ditambah sejumlah gypsum dan mineral lainnya, maka terbentuklah semen. Semen tersebut dapat bekerja sebagai perekat jika ditambah air.

8

Page 9: Makalah bahan bangunan part.2

1.6 Kayu

Kayu sebagai bahan bangunan berasal dari pohon yang mempunyai bagian-bagian dalam tubuhnya,berikut ini bagian-bagian sebuah kayu beserta funsinya.

1.6.1 Fungsi Bagian-bagian Kayu

Bagian-bagian kayu dan fungsinya : Kulit, terdapat pada bagian terluar batang pohon. Terdiri dari

dua bagian :o Kulit bagian luar yang mati, mempunyai ketebalan yang

bervariasi menurut Janis pohon, kering dan berwarna tua.o Kulit bagian dalam bersifat hidup dan tipis yang bertugas

mengangkut getah yang dirubah oleh daun ke bagian pohon yang tumbuh.Selain itu kulit juga berfungsi sebagai pelindung bagian-bagian terdalam terhadap pengaruh luar yang merusak seperti iklim, serangga, hama dan kebakaran.

Kambium, merupakan jaringan yang lapisannya tipis dan bening semacam lender yang terdapat diantara kulit dan kayu, melingkari kayu, ke arah luar membentuk kulit baru menggantikan kulit lama yang telah rusak, ke dalam membentuk kayu baru. Dengan adanya cambium, pohon tumbuh besar.

Kayu gubal, bagian kayu yang masih muda terdiri dari sel-sel yang masih hidup, terletak di sebelah dalam kambium yang berfungsi sebagai penyalur cairan dan tempat penimbunan zat-zat makanan. Tebal kayu gubal 1 – 20 cm.

Kayu teras, merupakan jaringan sel yang membentuk kayu keras, yaitu bagian batang yang fungsinya untuk memperkuat batang kayu agar tegar berdiri. Bagian ini merupakan susunan sel kayu yang telah menua, memadat/mengeras, lebih keras daripada sel-sel kayu yang terdapat pada lapisan kayu gubal.Warnanya lebih tua dari kayu gubal. Bagian ini merupakan bagian terpenting dari kayu sebagai bahan konstruksi bangunan.

Hati kayu (pitch), merupakan bagian kayu yang terletak pada pusat lingkaran tahun. Biasanya digunakan untuk menentukan jenis suatu pohon. Pada umumnya bersifat rapuh atau lunak untuk beberapa jenis kayu, dan ada yang bersifat keras.

Lingkaran tahun, yaitu batas antara kayu yang terbentuk pada permulaan dan pada akhir suatu musim. Melalui lingkaran tahun ini dapat diketahui umur suatu pohon.

Jari-jari kayu, adalah sel-sel kayu yang berarah tegak lurus batang mengarah dari kulit ke hati (arah radial) berfungsi sebagai tempat saluran makanan yang mudah diproses di daun untuk pertumbuhan pohon.

9

Page 10: Makalah bahan bangunan part.2

1.6.2 Kegunaan dan Ukuran Kayu

Reng 0.02 x 0.03 x 4 meter0.03 x 0.04 x 4 meter

Kaso 0.04 x 0.06 x 4 meter0.05 x 0.07 x 4 meter

Galor 0.05 x 0.010 x 4 meter

Balok 0.06 x 0.012 x 4 meter0.08 x 0.012 x 4 meter0.06 x 0.015 x 4 meter0.08 x 0.015 x 4 meter

Papan 0.02 X 0.020 X 4 meter0.03 X 0.020 X 4 meter0.03 X 0.030 X 4 meter0.04 X 0.025 X 4 meter

1.6.3 Cara Pengawetan Kayu

Pengawetan kayu dengan Cara Pemulasan dan penyemprotan, cara pengawetan yang paling sederhana dan menghasilkan pengawetan yang kurang baik karena van pengawet yang masuk dan diam pada kayu hanya sedikit serta van pengawet mudah luntur.

Pengawetan kayu dengan Cara Rendaman. Kayu direndam dalam bak larutan bahan pengawet yang telah ditentukan kepekatannya selama beberapa hari. Kayu harus terendam semua.Ada tiga cara pengawetan dengan rendaman, yaitu : rendaman dingin, rendaman panas dan rendaman panas-dingin.Bahan pengawet yang digunakan berupa garam. Keuntungannya : Penetrasi dan retensi van pengawet

lebih banyak, kayu dalam jumlah banyak dapat diawetkan bersama, larutan dapat digunakan berulangkali.

Adapun keruguian pengawetan kayu dengan cara rendaman adalah :waktunya lama terutama rendaman dingin, peralatannya mudah kena karat, pada proses rendaman panas kayu dapat terbakar dan kayu basah sulit diawetkan dengan cara ini.

10

Page 11: Makalah bahan bangunan part.2

Pengawetan kayu dengan Cara Tekanan dan vakum (cara modern)o Keuntungannya : penetrasi dan retensi bahan pengawet

tinggi sekali, waktunya singkat dan dapat mengawetkan kayu basah atau kering.

o Kerugiannya adalah : biayanya mahal, perlu ketelitian tinggi dan hanya digunakan untuk perusahaan komersiil.

Menurut cara kerjanya, proses ini dibagi menjadi :

1. Proses sel penuh, dimana pada proses ini bahan pengawet mengisi seluruh lumen sel kayu.Metode sel penuh ada 2 cara yaitu metode bethel dan Bernett.

2. Proses sel kosong, yaitu bahan pengawet hanya mengisi ruang antar sel kayu.

1.6.4 Kelebihan dan Kekurangan Kayu

Kelebihan kayu, antara lain :

Bahan mentah yang mudah dijadikan barang lain. Barang-barang seperti kertas, bahan sintetik, teksil, bahkan sampai daging tiruan.

Mempunyai sifat-sifat spesifik (elastis, ulet tahan terhadap pembebanan yang tegak lurus dengan serat atau sejajar seratnya). Sifat-sifat sseperti ini tidak dipunyai oleh bahan-bahan lain yang bisa dibuat oleh manusia.

Kekurangan Kayu, antara lain :

¤ Tidak homogen.¤ Mempunyai sifat higroskopik.¤ Mudah terbakar.¤ Ketidaksamaan sebagai hasil tumbuhan alam.¤ Cacat-cacat kayu

.

1.6.5 Kegunaan Kayu

Kegunaan kayu sangat tergantung pada sifat-sifat kayu yang bersangkutan. Penggunaanya untuk suatu tujuan harus memenuhi beberapa persyaratan teknis.

Adapun syarat kayu yang dapat digunaan dalam kontruksi bangunan adalah :o kuat,o kaku,o keras, serta

11

Page 12: Makalah bahan bangunan part.2

o berukuran besar dan mempunyai keawetan alami yang tinggi.

1.7 Besi

Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari. Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

1.7.1 Dimensi dan Ukuran BesiAdapun dimensi kegunaan dan ukuran besi dalam teknologi

beton antara lain : Ukuran besi tulangan beton polos :

Ukuran besi tulangan beton sirip

1.7.2 Kelebihan dan Kekurangan Besi

Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya. Hal itu karena beberapa hal, diantaranya: Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar Pengolahannya relatif mudah dan murah, dan Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah

dimodifikasi.

12

Page 13: Makalah bahan bangunan part.2

Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi menimbulkan banyak kerugian karena mengurangi umur pakai berbagai barang atau bangunan yang menggunakan besi atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah besi menjadi baja tahan karat (stainless steel), akan tetapi proses ini terlalu mahal untuk kebanyakan penggunaan besi, namun ada cara lain dalam penanganannya, antara lain dengan cara :1. Pengecatan. Jembatan, pagar, dan railing biasanya dicat. Cat

menghindarkan kontak dengan udara dan air. Cat yang mengandung timbel dan zink (seng) akan lebih baik, karena keduanya melindungi besi terhadap korosi.

2. Pelumuran dengan Oli atau Gemuk. Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin. Oli dan gemuk mencegah kontak dengan air.

3. Pembalutan dengan Plastik. Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan keranjang sepeda dibalut dengan plastik. Plastik mencegah kontak dengan udara dan air.

4. Tin Plating (pelapisan dengan timah). Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi dengan timah. Pelapisan dilakukan secara elektrolisis, yang disebut tin plating. Timah tergolong logam yang tahan karat. Akan tetapi, lapisan timah hanya melindungi besi selama lapisan itu utuh (tanpa cacat). Apabila lapisan timah ada yang rusak, misalnya tergores, maka timah justru mendorong/mempercepat korosi besi. Hal itu terjadi karena potensial reduksi besi lebih negatif daripada timah. Oleh karena itu, besi yang dilapisi dengan timah akan membentuk suatu sel elektrokimia dengan besi sebagai anode. Dengan demikian, timah mendorong korosi besi. Akan tetapi hal ini justru yang diharapkan, sehingga kaleng-kaleng bekas cepat hancur.

5. Galvanisasi (pelapisan dengan Zink). Pipa besi, tiang telepon dan berbagai barang lain dilapisi dengan zink. Berbeda dengan timah, zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak utuh. Hal ini terjadi karena suatu mekanisme yang disebut perlindungan katode. Oleh karena potensial reduksi besi lebih positif daripada zink, maka besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Dengan demikian besi terlindungi dan zink yang mengalami oksidasi (berkarat). Badan mobil-mobil baru pada umumnya telah digalvanisasi, sehingga tahan karat.

6. Cromium Plating (pelapisan dengan kromium). Besi atau baja juga dapat dilapisi dengan kromium untuk memberi lapisan pelindung yang mengkilap, misalnya untuk bumper mobil. Cromium plating juga dilakukan dengan elektrolisis. Sama seperti zink, kromium dapat memberi perlindungan sekalipun lapisan kromium itu ada yang rusak.

13

Page 14: Makalah bahan bangunan part.2

7. Sacrificial Protection (pengorbanan anode). Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif (berarti lebih mudah berkarat) daripada besi. Jika logam magnesium dikontakkan dengan besi, maka magnesium itu akan berkarat tetapi besi tidak. Cara ini digunakan untuk melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanah atau badan kapal laut. Secara periodik, batang magnesium harus diganti.

1.8 Multiplek

Multiplek adalah sejenis papan pabrikan yang terdiri dari lapisan kayu (veneer kayu) yang direkatkan bersama-sama. Multiplek merupakan salah satu produk kayu yang paling sering digunakan. Multiplek bersifat fleksibel, murah, dapat dibentuk, dapat didaur ulang, dan tidak memiliki teknik pembuatan yang rumit. Multiplekbiasanya digunakan untuk menggunakan kayu solid karena lebih tahan retak, susut, atau bengkok.

Lapisan multiplek(veneer) direkatkan bersama dengan sudut urat (grain) yang disesuaikan untuk menciptakan hasil yang lebih kuat. Biasanya lapisan ini ditumpuk dalam jumlah ganjil untuk mencegah terjadinya pembelokan (warping) dan menciptakan konstruksi yang seimbang. Lapisan dalam jumlah genap akan menghasilkan papan yang tidak stabil dan mudah terdistorsi. Saat ini multiplektersedia dalam berbagai ketebalan, mulai dari 0.8 mm hingga 25 mm dengan tingkat kualitas yang berbeda-beda.

1.8.1 Proses Pembuatan Multiplek

1. Memilih LogLangkah pertama dalam pembuatan papan buatan adalah memilih log. Log dipilih berdasarkan kelurusan dan diameternya bundar atau tidak. Log yang baik untuk pembuatan plywood adalah yang bebas dari mata kayu.

2. Debarking hingga Vinir DryingProses ini persis seperti yang dijelaskan pada proses pembuatan vinir.

3. GluingAplikasi bahan lem menggunakan roller coater sistem dan lem yang digunakan adalah jenis urea resin atau phenol-Formaldehyde. Jenis lem yang mengandung formaldehyde diketahui kurang baik untuk kesehatan dan lingkungan yang mana bahan kimia yang digunakan untuk membuat lem ini bisa mengakibatkan penyakit kanker. Oleh karena itulah beberapa konsumen besar saat ini mensyaratkan pabrik furniture mereka untuk menggunakan papan buatan yang bebas dari kandungan formaldehyde dengan cara melakukan test secara berkala.

14

Page 15: Makalah bahan bangunan part.2

Terdapat beberapa standar ukuran dan metode pengetesan untuk bahan kimia ini. Grade paling tinggi adalah E0 yang berarti NOL emisi. Kemudian terdapat grade E1, E2 san seterusnya.

4. PressingLapisan-lapisan vinir diatur di bawah mesin press dengan tekanan tinggi hingga ketebalan yang diinginkan. Sebuah mesin press plywood bisa memuat 50 lembar plywood dalam sekali tekan selama 3-4 menit. Dengan jenis lem yang berbeda, pressing bisa dilakukan dengan 2 metode yang berbeda: Hot Press: Lazim dilakukan untuk plywood dengan bahan

baku softwood dengan suhu mencapai 120 °C selama hampir 10 menit. Akurasi waktu pengepressan, tingginya tekanan dan temperatur sangat penting pada proses ini.

Cold Press: Dilakukan dengan alat tekan hidrolik atau putar. Jenis lem yang digunakan biasanya adalah resin atau urea-formaldehyde yang memiliki proses pengeringan lebih lama. Pengepresan dilakukan selama 4-24 jam.

5. Cutting, SandingLembaran-lembaran plywood yang telah kering kemudian di potong sesuai dengan ukuran standar arah panjang dan lebar. Permukaan plywood dihaluskan dengan mesin amplas dan cacat-cacat produksi dibersihkan atau diperbaiki.

6. Quality ControlTerdapat grade kualitas pada plywood yang dikenal dengan standar kualitas A hingga C. A mewakili kualitas paling tinggi dan C kualitas paling rendah. Standar kualitas untuk plywood antara lain: tidak terdapat 'overlap' vinir atau terkelupas, warna dan serat kayu dan akurasi ketebalan plywood.

1.8.2 Kualitas Multiplek

A Bagian muka dan punggung veneer bebas segala cacat

A/B Bagian muka veneer bebas dari segala cacat. Bagian punggung memiliki sedikit knot dan diskolorisasi (perubahan warna)

A/BB Bagian muka seperti peringkat A, bagian punggung dapat berupa veneer yang digabungkan (jointed veneers) memiliki knot besar dan plug (penutup knot)

B Baik muka maupun baian punggung memiliki ciri seperti bagian punggung peringkat A/B

B/BB Baik muka memiliki ciri seperti punggung A/B, bagian punggung memiliki ciri seperti punggung A/BB

BB Baik muka maupun punggung memiliki ciri seperti punggung A/BB

15

Page 16: Makalah bahan bangunan part.2

WG Hanya mendapat jaminan bahwa papan direkatkan dengan baik (well glued)

X Papan dengan tingkat cacat yang tinggi1.9 Batu Bata

Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat

dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna

kemerah merahan. Seiring perkembangan teknologi, penggunaan batu bata

semakin menurun. Munculnya material-material baru seperti gipsum, bambu

yang telah diolah, cenderung lebih dipilih karena memiliki harga lebih

murah dan secara arsitektur lebih indah.

1.9.1 Cara Pembuatan Batu Bata

1. Menyediakan tanah liat yang bagus2. Sediakan air secukupnya3. Tanah yang sudah disediakan tadi dicampur dengan air secukupnya.4. Di aduk sampai merata5. Setelah tanah dan air tercampur kemudian dicetak dengan cetakan

batu bata.6. Setelah dicetak batu bata tersebut dijemur sampai kering.7. Setelah kering batu bata tersebut dibakar sampai warnanya menjadi

kemerah-merahan.8. Setelah itu batu bata sudah jadi dan siap untuk diperjual belikan.

1.9.2 Jenis-jenis Batu Bata

Batu bata tanah liatBatu bata yang terbuat dari tanah liat ini memiliki 2

kategori utama, yaitu bata biasa dan bata muka.1) Bata biasa memiliki permukaan dan warna yang tidak

menentu. Bata ini digunakan untuk dinding dan ditutup dengan semen. Bata biasa seringkali disebut dengan bata merah.

2) Bata muka memiliki permukaan yang baik, licin dan mempunyai warna atau corak yang sama. Meski digunakan untuk dinding juga, namun bata muka tidak perlu ditutup lagi dengan semen. Bata muka biasa disebut sebagai bata imitasi.

Batu bata pasir-KapurSesuai dengan namanya, batu bata ini dibuat dari campuran

kapur dan pasir dengan perbandingan 1:8 serta air yang ditekankan kedalam campuran sehingga membentuk bata yang sangat padat. Biasa digunakan untuk bagian dinding yang terendam air dan memerlukan kekuatan tinggi.

16

Page 17: Makalah bahan bangunan part.2

17

Page 18: Makalah bahan bangunan part.2

2. Penutup

Dapat kita simpulkan bahwasanya ada begitu banyak

macam jenis serta ukuran dari berbagai macam bahan bangunan,

dari material yang memiliki partikel sangat kecil sampai dengan

yang dapat kita lihat secara jelas bentuknya.

Karena memiliki begitu banyak macam serta ukuran itulah

bahan bangunan memiliki fungsi dan kegunaan sendiri-sendiri,

mulai dari bangunan paling bawah (seperti pondasi), sampai

dengan yang paling atas (seperti halnya atap)

Demikian tulisan yang dapat kami sampaikan, semoga

bermanfaat bagi kita dalam menambah wawasan kita terhadap

bahan bangunan.

18

Page 19: Makalah bahan bangunan part.2

Daftar Pustaka

http://www.kapuas.info/favicon.ico

http://www.ciputraentrepreneurship.com/component/jcomments/?

task=rss&object_id=6919&object_group=com_content&tmpl=component

http://khedanta.wordpress.com/2011/08/08/ukuran-jenis-dan-kualitas-batu-

bata/feed/

http://curhat-doaku.blogspot.com/feeds/posts/default?alt=rss

http://kibagus-homedesign.blogspot.com/feeds/5693511482664925434/

http://mulyantogoblog.wordpress.com/2007/06/25/jenis-jenis-genteng-

dan-ukurannya/feed/

http://printin9.wordpress.com/2009/09/26/genteng-2/feed/

http://www.ilmusipil.com/cara-pengawetan-kayu-bahan-bangunan/feed

http://id.wikipedia.org/w/index.php?

title=Istimewa:Perubahan_terbaru&feed=atom

http://metalurgis-melayu.blogspot.com/feeds/posts/default?alt=rss

http://id.shvoong.com/exact-sciences/1693617-proses-pembuatan-semen/

http://www.ciputraentrepreneurship.com/bahan bangunan/batako/6919-

mengenal-seluk-beluk-batako.htm

http://www.tentangkayu.com/2008/07/pembuatan-plywood-

multipleks.html

http://senyumdunia.blogspot.com/2009/08/serba-serbi-multipleks.html

http://www.ciputraentrepreneurship.com/properti/6919-mengenal-seluk-

beluk-batako.html

http://id.wikipedia.org/

http://www.google.co.id/

http://id.shvoong.com/business-management/entrepreneurship/2108451-cara-

pembuatan-batu-bata/

19