makalah azas-azas an kurikulum klp.v

23
AZAS – AZAS PENGEMBANGAN KURIKULUM I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Latar belakang dari penulisan makalah yang berjudul ‘Azas – azas Pengembangan Kurikulum’ adalah bahwa dalam rangka penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan harapan pemerintah yang tertuang dalam PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, maka setiap stake holder penyelenggara pendidikan khususnya pada setiap Satuan Pendidikan dapat lebih memahami dan mengimplementasikan konsep pengembangan Kurikulum sesuai dengan azas-azas pengembangan kurikulum secara umum dengan memperhatikan dan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah. 2. Tujuan Penulisan Makalah a. Tujuan Teoritis Secara teoritis, tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami teori-teori dan azas-azas pengembangan Kurikulum sehingga bagi penulis dan pembaca dapat 1

Upload: sancaya007

Post on 03-Jul-2015

503 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

AZAS AZAS PENGEMBANGAN KURIKULUM

I.

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Latar belakang dari penulisan makalah yang berjudul Azas azas Pengembangan Kurikulum adalah bahwa dalam rangka penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan harapan pemerintah yang tertuang dalam PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, maka setiap stake holder penyelenggara pendidikan khususnya pada setiap Satuan Pendidikan dapat lebih memahami dan

mengimplementasikan konsep pengembangan Kurikulum sesuai dengan azas -azas pengembangan kurikulum secara umum dengan memperhatikan dan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah.2. Tujuan Penulisan Makalah

a. Tujuan Teoritis

Secara teoritis, tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami teori-teori dan azas-azas pengembangan Kurikulum sehingga bagi penulis dan pembaca dapat menambah wawasan keilmuan dan dapat

mengimplementasikannya pada pengembangan kurikulum

satuan pendidikan

masing-masing dalam rangka mengembangkan kurikulum yang sesuai d an taat dengan azas-azas pengembangan kurikulum.

1

b. Tujuan Emperis

Penulisan makalah ini juga bertujuan untuk melatih diri untuk membiasakan mengembangkan ilmu pengetahuan tentang azas -azas pengembangan sesuai dengan ide tau gagasan yang dimiliki sebagai b entuk partisifasi aktif dalam pembangunan, khususnya dalam bidang pendidikan.3. Sistematika Penulisan Makalah

Kerangka penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi I.Pendahuluan 1. Latar Belakang 2. Tujuan Penulisan Makalah a. Tujuan Teoritis b. Tujuan Empiris 3. Sistematika Penulisan Makalah II. Pembahasan III.Tanggapan Kelompok terhadap materi yang dibahas IV. Simpulan Daftar Pustaka2

II.

PEMBAHASAN

1. Pengertian dan Hakikat Kurikulum

Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pendidikan. Tanpa kurikulum, proses pendidikan tidak akan berjalan mulus. Kurikulum diperlukan sebagai salah satu komponen untuk menentukan tercapainya tujuan pendidikan. Di dalam kurikulum terangkum berbagai kegiatan dan pola pengajaran yang dapat menentukan arah proses pembelajaran. Itulah sebabnya, menelaah dan mengkaji kurikulum merupakan suatu kewajiban bagi guru.

Berbagai pendapat mengenai kurikulum telah dikemukakan oleh para ahli pendidikan. Dalam PP No. 19 tahun 2005 tentang SNP dijelaskan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendid ikan tertentu

Senada dengan pengertian di atas, kurikulum adalah suatu alat yang amat penting dalam rangka merealisasi dan mencapai tujuan pendidikan sekolah. Dalam arti luas kurikulum dapat diartikan sesuatu yang dapat mempengaruhi siswa, baik dalam lingkungan sekolah maupun luar sekolah. Nam un, kurikulum haruslah direncanakan agar pengaruhnya terhadap siswa benar -benar dapat diamati dan diukur hasilnya. Adapun hasilhasil belajar tersebut haruslah sesuai dengan tujuan pendidikan yang diinginkan, sejalan dengan nilai -nilai yang dianut oleh masyarakat, relevan dengan kebutuhan sosial ekonomi dan sosial budaya masyarakat, sesuai dengan tuntutan minat, kebutuhan dan kemampuan para siswa sendiri, serta sejalan

3

dengan dengan proses belajar para siswa yang menempuh kegiatan -kegiatan kurikulum. Sementara itu ,Oliver dalam Oliva (1982: 7-8) menyamakan kurikulum dengan program pendidikan, dan membaginya ke dalam empat elemen dasar, yaitu: (1) program studi, (2) program pengalaman, (3) program pelayanan, dan (4) kurikulum tersembunyi. Kurikulum tersebunyi menurut Oliver adalah nilai-nilai yang diajukan sekolah, perhatian dari guru, tingkat antusiasme para guru, dan iklim fisik serta sosial di sekolah. Soedijarto mengemukakan bahwa kurikulum adalah segala pengalaman dan kegiatan belajar yang direncanakan, d iorganisasikan untuk ditaati para siswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah diterapkan untuk suatu lembaga pendidikan. Dari beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa kurikulum merupakan seperangkat pelajaran yang harus diberikan kepada siswa deng an metode tertentu dan pengalaman belajar yang relevan dengan tujuan pembelajaran di bawah tanggung jawab sekolah. Kurikulum merupakan keseluruhan hasil belajar yang direncanakan dan di bawah tanggung jawab sekolah. Kurikulum tidak sekadar mempersoalkan sesuatu yang diajarkan, tetapi menyangkut pula bagaimana sebuah mata pelajaran diajarkan, diorganisasikan menjadi pengalaman bermakna bagi siswa.

Kurikulum mengalami perubahan sesuai dengan berkembangnya zaman. Di Indonesia, kurikulum sudah mengalami perubah an beberapa kali. Kurikulum di Indonesia diberi nama sesuai dengan tahun mulai berlakunya. Misalnya kurikulum 1975, 1984, 1994, 2004, dan yang termutakhir adalah kurikulum 2006 yang juga disebut KTSP.

4

KTSP adalah kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan s atuan pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik. KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing -masing satuan pendidikan. Kurikulum ini dikembangkan berdasarkan Standar isi dan Standar Kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam Standar Isi merupakan penyempurnaan dari SK dan KD dalam KBK.

Implementasi KTSP sangat dipengaruhi oleh guru sebagai ujung tombak pelaksana kurikulum. Sebaik apa pun kurikulum, tidak akan dapat dilaksanakan tanpa adanya kemampuan guru dalam memahami dan menerapkannya dalam pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, guru harus mampu mengembangkan KTSP dengan mempertimbangkan potensi sekolah, ka rakteristik sekolah, sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik. Di samping itu, dalam mengembangkan KTSP, guru harus memperhatikan asas -asas kurikulum agar KTSP sesuai dengan asas-asas yang dijadikan dasar dalam pengembangan kurikulum secara umum. Adapun asas-asas kurikulum akan dijelaskan pada bagian berikut.

2. Asas-asas Kurikulum

Guru, sebagai pengembang kurikulum dalam skala mikro, perlu memahami kurikulum dan asas-asas yang mendasarinya. Nasution (2008:11 -14) menjelaskan bahwa ada empat asas yang mendasari pengembangan kurikulum. Keempat asas tersebut adalah:

5

a. Asas Filosofis

Sekolah bertujuan mendidik anak agar menjadi manusia yang baik. Faktor baik tidak hanya ditentukan oleh nilai -nilai, cita-cita, atau filsafat yang dianut sebuah negara, tetapi juga oleh guru, orang tua, masyarakat, bahkan dunia. Kurikulum mempunyai hubungan yang erat dengan filsafat suatu bangsa, terutama dalam menentukan manusia yang dicita -citakan sebagai tujuan yang harus dicapai melalui pendidikan formal. Kurikulum yang dikembangkan harus mampu menjamin terwujudnya tujuan pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.

Jadi, asas filosofis berkenaan dengan tujuan pendidikan yang sesuai dengan filsafat negara. Perbedaan filsafat suatu negara menimbulkan implikasi yang berbeda di dalam merumuskan tujuan pendidikan, menentukan bahan pelajaran dan tata cara mengajarkan, serta menentukan cara -cara evaluasi yang ditempuh. Apabila pemerintah bertukar, tujuan pendidikan akan berubah sama sekali. Di Indonesia, penyusunan, pengembangan, dan pelaksanaan kurikulum harus memperhatikan Pancasila, Undang -Undang Dasar 1945, dan Garis-Garis Besar Haluan Negara sebagai landasan filosofis negara .

Mengapa filsafat sangat diperlukan dalam dunia pendidikan? Menurut Nasution (2008: 28), filsafat besar manfaatnya bagi kurikulum, yakni: - filsafat pendidikan menentukan arah ke mana anak -anak harus dibimbing. Sekolah ialah suatu lembaga yang didirikan oleh masyarakat untuk mendidik anak menjadi manusia dan warga negara yang dicita -citakan oleh masyarakat itu. Jadi, filsafat menentukan tujuan pendidikan.

6

- dengan adanya tujuan pendidikan ada gambaran yang jelas tentang hasil pendidikan yang harus dicapai , manusia yang bagaimana yang harus dibentuk. - filsafat juga menentukan cara dan proses yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan itu.

- filsafat memberikan kebulatan kepada usaha pendidikan, sehingga tidak lepas-lepas. Dengan demikian terdapat kontinuitas dalam perkembangan anak.

- tujuan pendidikan memberikan petunjuk apa yang harus dinilai dan hingga mana tujuan itu telah tercapai. - tujuan pendidikan memberi motivasi dalam proses belajar -mengajar, bila jelas diketahui apa yang ingin dicapai.

b. Asas Psikologi Anak dan Psikologi Belajar

1) Psikologi Anak Sekolah didirikan untuk anak, untuk kepentingan anak, yakni menciptakan situasi-situasi yang memungkinkan anak dapat belajar mengembangkan bakatnya. Selama berabad-abad, anak tidak dipandang sebagai manusia yang lain daripada orang dewasa. Hal ini tampak dari kurikulum yang mengutamakan bahan, sedangkan anak dipaksa menyesuaikan diri dengan bahan tersebut dengan segala kesulitannya. Padahal anak mempunyai kebutuhan sendiri sesuai dengan

perkembangannya. Pada permulaan abad ke -20, anak kian mendapat perhatian menjadi salah satu asas dalam pengembangan kurikulum. Kemudian muncullah aliran progresif, yakni kurikulum yang semata -mata didasarkan atas minat dan perkembangan anak (child centered curi culum). Kurikulum ini dapat diapandang7

sebagai reaksi terhadap kurikulum yang diperlukan orang dewasa tanpa menghiraukan kebutuhan anak.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dlam pengembangan kurikulum adalah:

Anak bukan miniatur orang dewasa Fungsi sekolah di antaranya mengembangkan pribadi anak seutuhnya.

Faktor anak harus benar-benar diperhatikan dalam pengembangan kurikulum

Anak harus menjadi pusat pendidikan/sebagai subjek belajar dan bukan objek belajar.

Tiap anak unik, mempunyai ciri -ciri tersendiri, lain dari yang lain. Kurikulum hendaknya mempertimbangkan keunikan anak agar ia sedapat mungkin berkembang sesuai dengan bakatnya. Walaupun tiap anak berbeda dari yang lain, banyak pula persamaan di antara mereka. Maka sebagian dari kurikulum dapat sama bagi semua.

2) Psikologi Belajar

Pendidikan di sekolah diberikan dnegan kepercayaan dan keyakinan bahwa anak-anak dapat dididik, dpat dipengaruhi kelakuannya. Anak -anak dapat belajar, dapat menguasai sejumlah pengetahuan, mengubah sikapnya, me nerima normanorma, menguasai sejumlah keterampilan. Soal yang penting ialah: bagaimana anak8

itu belajar? Kalau kita tahu betul bagaimana proses belajar berlangsung, dalam keadaan yang bagaimana belajar itu memberikan hasil sebaik -baiknya, maka kurikulum dapat direncanakan dan dilaksanakan dengan cara seefektif -efektifnya. Oleh sebab belajar itu ternyata suatu proses yang pelik dan kompleks, timbullah berbagai teori belajar yang menunjukkan ketidaksesuaian satu sama lain. Pada umumnya tiap teori mengandung kebenaran. Akan tetapi tidak memberikan gambaran tentang keseluruhan prooses belajar. Jadi, yang mencakup segala gejala belajar dari yang sederhana sampai yang paling pelik. Dengan demikian, teori belajar dijadikan dasar pertimbangan dalam pengembangan kur ikulum.

Pentingnya penguasaan psikologi belajar dalam pengembangan kurikulum antara lain diperlukan dalam hal:

- seleksi dan organisasi bahan pelajaran

- menentukan kegiatan belajar mengajar yang paling serasi

- merencanakan kondisi belajar yang optimal agar tujuan belajar

tercapai. (Nasution, 2008:57)

3. Asas Sosiologis

Anak tidak hidup sendiri terisolasi dari manusia lain. Ia selalu hidup dalam suatu masyarakat. Di situ, ia harus memenuhi tugas-tugas yang harus dilakukannya dengan penuh tanggung jawab, baik sebagai anak maupun sebagai orang dewasa kelak. Ia banyak menerima jasa dari masyarakat dan ia sebaliknya harus menyumbangkan baktinya bagi kemajuan masyarakat.

9

Tiap masyarakat mempunyai norma-norma, adat kebiasaan yang harus dikenal dan diwujudkan anak dalam pribadinya, lalu dinyatakannya dalam kelakuan. Tiap masyarakat berlainan corak nilai -nilai yang dianutnya. Tiap anak akan berbeda latar belakang kebudayaanya. Perbedaan ini harus dipertimbangkan dala m kurikulum. Selain itu, perubahan masyarakat akibat perkembangan iptek merupakan faktor yang benar-benar harus dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum. Karena masyarakat merupakan faktor penting dalam pengembangan kurikulum, masyarakat dijadikan salah satu asas.

d. Asas Organisatoris

Asas ini berkenaan dengan masalah bagaimana bahan pelajaran akan disajikan. Apakah dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah -pisah, ataukah diusahakan adanya hubungan antara pelajaran yang diberikan, misalnya dalam bentuk broad field atau bidang studi seperti IPA, IPS, Bahasa, dan lain -lain. Ataukah diusahakan hubungan secara lebih mendalam dengan menghapuskan segala batas batas mata pelajaran (dalam bentuk kurikulum terpadu). Penganut ilmu jiwa asosiasi akan memilih bentuk organisasi kurikulum yang berpusat pada mata pelajaran, sedangkan penganut ilmu jiwa gestalt akan cenderung memilih kurikulum terpadu.

10

III.

TANGGAPAN KELOMPOK TERHADAP MATERI BAHASAN TENTANG AZAS-AZAS PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pengembangan kurikulum yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan, sudah semestinya dilaksanakan dengan berpedoman pada azas -azas pengembangan kurikulum agar muatan isi serta arah tujuan dari kurikulum yang disusun dapat terlaksana dengan baik relevan dengan kebutuhan masyarakat d an tuntutan zaman. Pengembangan kurikulum yang taat azas, tentu menghasilkan kompetensi peserta didik yang lebih unggul baik kompetensi yang berbasis local maupun global. Hal ini terjadi karena : 1. Pengembangan kurikulum mempertimbangkan kajian terhadap p emanfaatan sebesar-besarnya terhadap potensi dan sumber daya yang dimiliki peserta didik maupun lingkungan sekitar dengan tanpa mengabaikan Standar Kompetensi secara Nasional dan global yang juga harus diimplementasikan dalam kurikulum. 2. Kebutuhan peserta d idik secara individu sangat diperhatikan dengan mempertimbangkan aspek psikologis dan sosialnya sehingga muatan kurikulum tidak bertentangan dengan kondisi kejiwaan dan kondisi lingkungan social peserta didik. 3. Perangkat kurikulum yang telah diorganisir den gan baik dan bersifat dinamis terhadap perkembangan zaman akan memudahkan para stake holder serta pihak yang berkepentingan untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kurikulum dan kualitas pendidikan secara umum pada setiap satuan pendidikan.

11

Oleh karena itu pengetahuan dan pemehaman terhadap azas -azas pengembangan kurikulum menjadi sangat penting sebagai acuan dalam pengembangan kurikulum pada satuan pendidikan masing -masing.

12

IV.

SIMPULAN

Dari pembahasan di atas dapat kami simpulkan bahwa kurikulum selalu mengalami perubahan atau perkembangan sesuai dengan tuntutan zaman, dan dalam mengembangkan kurikulum perlu memperhatikan azas-azas pengembangan kurikulum yang meliputi asas filosofis, asas psikologis, asas sosiologis, dan asas organisatoris dalam rangka menghasilkan lulusan yang berbasis keunggulan lokal dan global.

13

DAFTAR PUSTAKA

y

Asep Henry hermawan (2010). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran . Universitas Terbuka. Jakarta

y y y

http//Jardiknas.go.id Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional

14

AZAS AZAS PENGEMBANGAN KURIKULUM

MAKALAHOLEH KELOMPOK V1. I KETUT TANTRA

NPM. 10.811.31082. NI KETUT WARDANI

NPM. 10.811.3131

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG TAHUN 2011

15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa, karena kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Azas-azas Pengembangan Kurikulum, sebagai pemenuhan tugas mata kuliah konsentrasi Pengembangan Kurikulum bagi Mahasiswa Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Bandar Lampung. Makalah ini merupakan hasil diskusi kelompok dan mengambil rujukan dari beberapa sumber pustaka yang relevan sebagai bahan referensi, dan juga hasil pencarian di situs internet. Harapan kami semoga makalah yang sederhana ini dap at memberikan tambahan wawasan kepada para pembaca dalam rangka memajukan kualitas pendidikan nasional. Kritik dan saran yang konstruktif selalu kami harapkan dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Dosen Pengasuh dan semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian makalah ini. Bandar Lampung, Penulis, Maret 2011

Kelompok V

16

DAFTAR ISI Halaman judul .. i Kata Pengantar ii Daftar isi . iii I.PENDAHULUAN . 1 1. Latar Belakang . 1 2. Tujuan Penulisan Makalah . 1 3. Sistematika Penulisan Makalah 2 II. PEMBAHASAN 3 1.Pengertian dan Hakikat Kurikulum 3 2.Azas-azas Pengembangan Kurikulum . 5 III. TANGGAPAN KELOMPOK TERHADAP MATERI AZAS-AZAS PENGEMBANGAN KURIKULUM 11 IV.SIMPULAN 13 DAFTAR PUSTAKA . 14

17