makalah asi 1

30
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asi sebagai makanan alamiah adalah makan terbaik yang dapat diberikan oleh seorang ibu kepada anak yang dilahirkannya. Pemberian ASI merupakan suatu proses yang almiah dan sangat mengumtungkan bagi bayi. Namun, menciptakan pemberian ASI sejak hari pertama tidak selalu mudah karena banyak wanita menghadapi masalah dalam melakukannya. Keadaan yang sering terjadi wanita tidak mau memberikan ASI pada bayinya. (Roesli, 2002; Verney, dkk, 2007) Hal ini membuat ibu berpikir bayi mereka tidak mau memberikan ASI sehingga ibu sering mengambil langkah berhenti menyusui dan menggantikannya dengan susu formula. Disamping itu, ada juga ibu yang merasa takut dan menghindari menyusui, akibatnya akan terjadi pembendungan dan statis ASI karena akan mengurangi isapan bayi pada payudara maka jumlah ASI yang dikeluarkan sedikit (Ayudiah, 2004). Sedangkan di negara berkembang banyak ibu yang merasa cemas dan menggunakan skala dalam pemberian ASI sehingga kualitas ASI yang dihasilkan tidak mencukupi kebutuhan bati (Derek, 2005) Banyak mitos mengenai ASI sering mempengaruhi pengetahuan ibu. Salah satunya adalah mitos mengenai

Upload: dwi-vinti-ii

Post on 30-Nov-2015

400 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Asi 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asi sebagai makanan alamiah adalah makan terbaik yang dapat diberikan oleh

seorang ibu kepada anak yang dilahirkannya. Pemberian ASI merupakan suatu

proses yang almiah dan sangat mengumtungkan bagi bayi. Namun, menciptakan

pemberian ASI sejak hari pertama tidak selalu mudah karena banyak wanita

menghadapi masalah dalam melakukannya. Keadaan yang sering terjadi wanita

tidak mau memberikan ASI pada bayinya. (Roesli, 2002; Verney, dkk, 2007) Hal

ini membuat ibu berpikir bayi mereka tidak mau memberikan ASI sehingga ibu

sering mengambil langkah berhenti menyusui dan menggantikannya dengan susu

formula.

Disamping itu, ada juga ibu yang merasa takut dan menghindari menyusui,

akibatnya akan terjadi pembendungan dan statis ASI karena akan mengurangi

isapan bayi pada payudara maka jumlah ASI yang dikeluarkan sedikit (Ayudiah,

2004). Sedangkan di negara berkembang banyak ibu yang merasa cemas dan

menggunakan skala dalam pemberian ASI sehingga kualitas ASI yang dihasilkan

tidak mencukupi kebutuhan bati (Derek, 2005)

Banyak mitos mengenai ASI sering mempengaruhi pengetahuan ibu. Salah

satunya adalah mitos mengenai kualitas ASI yang menyatakan bahwa gangguan

pada indung telor, kerja berat dapat menurunkan suplai air susu, dan seringnya ibu

berolahraga akan mengubah rasa ASI, sehingga kualitas ASI yang dihasilkan

tidak baik (Vayney, dkk.,2007)

Walaupun pemerintah telah menghimbau dan memberikan motivasi

pemberian ASI melalui Keputusan Menteri Kesehatan Indonesia No.

450/MENKES/SK/VI/2004 tetapi pemberian ASI di Indonesia masih rendah

dengan alasan kuantitas dan kualitas ASI rendah (DepKes, 2005; Tasya, 2008)

Pernyataan ini dukung dengan adanya Survei Demografi Kesehatan Indonesia

(SDKI) 2002, hanya 3,7% bayi yang memperoleh ASI, sedangkan data Survei

Sosial Ekonomi Nasional dalam Depkes 2007, cakupan ASI Indonesia pada tahun

2006 hanya 21,2 % dan pada tahun 2007 mengalami penurunan hingga 7 % dan di

Page 2: Makalah Asi 1

jawa tengah tahun 2007 cakupan jumlah ASI mencapai 32,93%. Sedangkan di

Semarang ibu yang memberi ASI sebesar 39.37 % (Dinkes Kota Semarang, 2005)

dan di Jawa Tengah tahun 2005 hanya sekitar 34,63 % (Depkes, 2007).

Sementara target pemerintah cakupan ASI harus mencapai 80 % pada tahun

2010. Menurutnya angka pemberian ASI ini disebabkan rendahnya pengetahuan

para ibu mengenai manfaat ASI dan cara menyusui yang benar, kurangnya

pelayanan konseling laktasi, kurangnya motivasi dari petugas tenaga kesehatan,

persepsi sosial budaya yang menentang pemberian ASI, ibu bekerja dan

pamasaran susu formula mempengaruhi pemikiran ibu dan para petugas

kesehatan(Depkes, 2005 )

Agar ibu berhasil dalam memberikan ASI maka ibu menyusui perlu

mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI

khususnya pada ibu primigravida supaya mempu mempersiapkan diri untuk

menyusui bayinya dan juga dikarenakan ibu primigravida belum

mempunyaipengalaman dalam memberikan ASI sehingga perlu motivasi

denganmemberikan mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas adalah asupan nutrisi ibu, gaya

hidup dan lingkungan dan adanya faktor yang mempengaruhi kualitas ASI adalah

ketentraman jiwa dan pemikiran ibu, pengaruh persalinan dan kebijakan petugas

kesehatan, motivasi keluarga dan perawatan payudara (Roesli, 2000; Arifin, 2004,

Depkes, 2005)

Berdasarkan uraian tersebut dan untuk memenuhi penugasan mata kuliah

Ilmu Gizi Dalam Daur Kehidupan maka penulis akan membahas lebih lanjut

faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI .

B. Rumusan masalah

a. Apa pengertian dari ASI

b. Apa manfaat dari ASI

c. Apa Nilai gizi ASI

d. Apa Faktor-faktor yang memepngaruhi kualitas dan kuantitas ASI

Page 3: Makalah Asi 1

C. Tujuan

a. Dapat menegtahui penegertian ASI

b. Dapat mengetahui manfaat dari ASI

c. Dapat mengetahui nilai gizi dari ASI

d. Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dan

kuantitas ASI

Page 4: Makalah Asi 1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian ASI

ASI adalah satu – satunya makanan bayi yang paling baik, karena

mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang

dalam tahap percepatan tumbuh kembang ( Sanyoto dan Eveline, 2008 ).

Air susu ibu (ASI) merupakan makanan bayi yang paling penting terutama

pada bulan-bulan pertama kehidupan (Soetjiningsih, 1997:1). ASI merupakan

sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan sesuai

dengan kebutuhan pertumbuhan bayi, karena ASI adalah makanan bayi yang

paling sempurna baik secara kualitas maupun kuantitas. ASI sebagai makanan

tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh kembang bayi normal sampai

usia 4-6 bulan (Khairuniyah, 2004).

Kolustrum ialah ASI yang pertama kali, berwarna kekuningan,dan kaya zat

antibody seperti : faktor bifidus, SIgA, IgM, IgG, faktor antistafilokokus,

laktoferin, laktoperoksidase, interferon, lisozim, protein pengikat B12, limfosit,

makrofag, faktor lipid, asam lemak, monogliserida, dan komplemen yang terdiri

dari C3 dan C4.

Sedangkan ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusif

adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu

formula, jeruk, madu, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti

pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim. Bayi sehat umumnya

tidak memerlukan tambahan makanan sampai usia 6 bulan. Pada keadaan –

keadaan khusus dibenarkan untuk mulai memberi makanan padat setelah bayi

berumur 4 bulan tetapi belum mencapai 6 bulan. Misalnya karena terjadi

peningkatan berat badan kurang atau didapatkan tanda – tanda lain yang

menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif tidak berjalan dengan baik (Roesli,

2005).

Page 5: Makalah Asi 1

B. Manfaat ASI

ASI sebagai makanan bayi yang berasal dari seorang ibu mempunyai banyak

manfaat. Pemberian ASI berpengaruh baik terhadap status gizi bayi dan

perkembangan otak, mencegah kegemukan mencegah infeksi dan mengurangi

resiko terhadap alergi serta menurunkan morbiditas. (Worthington-Robert dan

Rodwel William,2000; dan Shila et al,2006).

Pemberian ASI membantu bayi memulai kehidupannya dengan baik.

Kolostrum, susu jolong, atau susu pertama mengandung antibodi yang kuat untuk

mencegah infeksi dan membuat bayi menjadi kuat. Penting sekali bagi bayi untuk

segera minum ASI dalam jam pertama sesudah lahir, kemudian setidaknya setiap

2-3 jam. ASI mengandung campuran berbagai bahan makanan yang tepat bagi

bayi. ASI mudah dicerna oleh bayi. ASI saja tanpa tambahan makanan lain

merupakan cara terbaik untuk memberi makan bayi dalam waktu 4-6 bulan

pertama. Sesudah 6 bulan, beberapa bulan makanan lain harus ditambahkan pada

bayi. Pemberian ASI pada umumnya harus disarankan selama setidaknya 1 tahun

pertama kehidupan anak (Sulistyawati, 2009).

Menyusui bayi dapat mendatangkan keuntungan bagi bayi, ibu,keluarga,

masyarakat, dan negara. Sebagai makanan bayi yang paling sempurna, ASI mudah

dicerna dan diserap karena mengandung enzim penernaan. Beberapa manfaat ASI

sebagai berikut :

1. Untuk Bayi

Ketika bayi berusia 0-6 bulan, ASI bertindak sebagai makanan utama bayi,

karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi, ASI memang terbaik untuk

bayi manusia sebagaimana susu sapi yang terbaik untuk bayi sapi, ASI merupakan

komposisi makanan ideal untuk bayi, pemberian ASI dapat mengurangi resiko

infeksi lambung dan usus, sembelit serta alergi, bayi yang diberi ASI lebih kebal

terhadap penyakit dari pada bayi yang tidak mendapatkan ASI, bayi yang diberi

ASI lebih mampu menghadapi efek penyakit kuning, pemberian ASI dapat

semakin mendekatkan hubungan ibu dengan bayinya. Hal ini akan berpengaruh

terhadap kemapanan emosinya di masa depan, apabila bayi sakit, ASI merupakan

Page 6: Makalah Asi 1

makanan yang tepat bagi bayi karena mudah dicerna dan dapat mempercepat

penyembuhan, pada bayi prematur, ASI dapat menaikkan berat badan secara cepat

dan mempercepat pertumbuhan sel otak, tingkat kecerdasan bayi yang diberi ASI

lebih tinggi 7-9 poin dibandingkan bayi yang tidak diberi ASI ( Roesli, 2000 ).

2. Untuk Ibu

Isapan bayi dapat membuat rahim menciut, mempercepat kondisi ibu

untuk kembali ke masa prakehamilan, serta mengurangi resiko perdarahan, lemak

yang ditimbun di sekitar panggul dan paha pada masa kehamilan akan berpindah

ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali, resiko terkena kanker

rahim dan kanker payudara pada ibu yang menyusui bayi lebih rendah dari pada

ibu yang tidak menyusui, menyusui bayi lebih menghemat waktu, karena ibu tidak

perlu menyiapkan botol dan mensterilkannya, ASI lebih praktis lantaran ibu bisa

berjalan-jalan tanpa membawa perlengkapan lain, ASI lebih murah dari pada susu

formula, ASI selalu steril dan bebas kuman sehingga aman untuk ibu dan bayinya,

ibu dapat memperoleh manfaat fisik dan emotional ( Dwi Sunar, 2009 ).

3. Untuk Keluarga

Tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk membeli susu formula,

botol susu, serta peralatan lainnya, jika bayi sehat, berarti keluarga mengeluarkan

lebih sedikit biaya guna perawatan kesehatan, penjarangan kelahiran lantaran efek

kontrasepsi dari ASI eksklusif, jika bayi sehat berarti menghemat waktu keluarga,

menghemat tenaga keluarga karena ASI selalu tersedia setiap saat, keluarga tidak

perlu repot membawa berbagai peralatan susu ketika bepergian ( Roesli, 2005 ).

4. Untuk Masyarakat dan Negara

Menghemat devisa negara karena tidak perlu mengimpor susu formula dan

peralatan lainnya, bayi sehat membuat negara lebih sehat, penghematan pada

sektor kesehatan, karena jumlah bayi yang sakit hanya sedikit, memperbaiki

kelangsungan hidup anak karena dapat menurunkan angka kematian, ASI

merupakan sumber daya yang terus-menerus di produksi (Dwi Sunar, 2009 ).

Page 7: Makalah Asi 1

Menurut Utami Roesli (2000), Ada beberapa manfaat pemberian ASI bagi bayi

dan bagi ibu. Manfaat ASI bagi bayi diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan

bayi sampai usia 6 bulan.

2. Meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung berbagai zat anti-

kekebalan sehingga akan lebih jarang sakit. ASI juga akan mengurangi

terjadinya mencret, sakit telinga, dan infeksi saluran pernafasan.

3. Melindungi anak dari serangan alergi.

4. Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak

sehingga bayi ASI ekslusif potensial lebih pandai.

5. Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian bicara.

6. Membantu pembentukan rahang yang bagus.

7. Mengurangi risiko terkena penyakit kenci ng ma nis, kanker pada anak,

dan diduga mengurangi kemungkinan menderita penyakit jantung.

8. Menunjang perkembangan motorik sehingga bayi ASI ekslusif akan lebih

cepat bisa jalan.

9. Menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional,

kematangan spiritual, dan hubungan social yang baik.

Demikianlah, pemberian ASI ekslusif akan memenuhi kebutuhan awal

bayi untuk tumbuh kembang secara optimal baik fisik, kepandaian emosional,

spiritual maupun sosialisasinya. Itu sebabnya, akan sangat mudah menjadi sumber

daya manusia yang tangguh berkualitas.

Adapun manfaat pemberian ASI bagi ibu adalah :

1. Mengurangi pendarahan setelah melahirkan.

Page 8: Makalah Asi 1

2. Mengurangi terjadinya Anemia.

3. Menjarangkan Kehamilan.

4. Mengecilkan Rahim.

5. Lebih Cepat Melangsingkan kembali.

6. Mengurangi Kemungkinan Menderita Kanker.

7. Lebih Ekonomis dan Murah.

8. Tidak Merepotkan dan Hemat Waktu.

Adapun manfaat kolustrum sebagai berikut :

1. Faktor bifidus adalah faktor pertumbuhan Lactobacillus bifidus,

bakteri yang dianggap mampu mengganggu kolonisasi bakteri

pathogen di dalam saluran cerna.

2. SIgA ( Secretory immunoglobulin A ) dianggap mampu mengikat

protein asing bermolekul besar, seperti virus, bakteri, dan zat toksik.

3. Laktoferin merupakan pengikat zat besi agar tidak dapat digunakan

oleh bakteri untuk bertumbuh-kembang.

4. Lisozim ialah enzim yang bekerja menghancurkan bakteri dengan

jalan merobek dinding sel, yang secara tidak langsung meningkatkan

keefektifan antibody.

5. Leukosit sebagian berfungsi mencegah entrokolitis netrotikan,

penyakit mematikan yang lazim menjangkiti bayi berberat badan lahir

rendah.

6. Makrofag selain mensekresi SIgA dan interferon,juag berfungsi untuk

memangsa organisme lain.

Page 9: Makalah Asi 1

7. Komplemen, laktoperoksidase, dan faktor antistreptokokus

merupakan faktor pertahanan yang membantu menurunkan infeksi.

C. Nilai Gizi dari ASI

Seperti halnya gizi pada umumya, ASI mengandung komponen mikro dan

makro nutrien. Yang termasuk makronutrien adalah karbohidrat, protein, dan

lemak. Sedangkan mikronutrien adalah vitamin dan mineral. ASI hampir 90%nya

terdiri dari air. Volume dan komposisi gizi ASI berbeda untuk setiap ibu

bergantung dari kebutuhan bayi. Perbedaan volume dan komposisi di atas juga

terlihat pada masa menyusui (colostrum, ASI transisi, ASI matang, dan ASI pada

saat penyapihan). Kandungan zat gizi ASI awal dan akhir pada setiap ibu yang

menyusui juga berbeda. Colostrum yang diproduksi antara hari 1 – 5 menyusui

kaya akan zat gizi terutama protein.

ASI transisi mengandung banyak lemak dan gula susu (laktosa). ASI yang

berasal dari ibu yang melahirkan bayi kurang bulan mengandung tinggi lemak dan

protein, serta rendah laktosa dibanding ASI yang berasal dari ibu yang melahirkan

bayi cukup bulan. Pada saat penyapihan kadar lemak dan protein meningkat

seiring bertambah banyaknya kelenjar payudara. Walaupun kadar protein, laktosa

dan nutrien yang larut dalam air sama pada setiap kali periode menyusui, tetapi

kadar lemak meningkat. Jumlah total produksi ASI dan asupan ke bayi bervariasi

untuk setiap waktu menyusui, dengan jumlah berkisar antara 450 – 1200 ml

dengan rerata antara 750 – 850 ml per hari. Banyaknya ASI yang berasal dari ibu

yang mempunyai status gizi buruk dapat menurun sampai jumlah 100 – 200 ml

perhari. ( Hendarto dan Pringgadini, 2008 )

Komposisi ASI antara lain :

1. Karbohidrat

Laktosa adalah karbohidrat yang terdapat dalam ASI dan berfungsi

sebagai salah satu sumber energi untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam

ASI hampir 2 kali lipat dibandingkan laktosa yang ditemukan dalam susu sapi

atau susu formula. Angka kejadian diare karena laktosa sangat jarang ditemukan

Page 10: Makalah Asi 1

pada bayi yang mendapat ASI. Hal ini dikarenakan penyerapan laktosa ASI lebih

baik dibanding laktosa susu sapi maupun laktosa susu formula ( Walker, 2006 ).

2. ProteinKandungan protein dalam ASI cukup tinggi. Protein yang terdapat pada

ASI dan susu sapi terdiri dari protein whey dan casein. Di dalam ASI senderi

lebih banyak terdapat protein whey yang lebih mudah diserap oleh usus bayi.

Sedangkan casein cenderung lebih susah dicerna oleh usus bayi dan banyak

terdapat pada susu sapi. ASI mempunyai jenis asam amino yang lebih lengkap

dibandingkan susu sapi. Salah satunya adalah taurin, dimana asam amino jenis ini

banyak ditemukan di ASI yang mempunyai peran pada perkembangan otak.

Selain itu ASI juga kaya akan nukleutida dimana nukleutida ini berperan dalam

meningkatkan pertumbuhan dan kematangan usus, merangsang pertumbuhan

bakteri baik yang ada di dalam usus dan meningkatkan penyerapan besi dan

meningkatkan daya tahan tubuh ( Walker, 2006 ).

3. Lemak

Kadar lemak ASI lebih tinggi jika dibandingkan dengan susu sapi atau

susu formula. Kadar lemak yang tinggi ini sangat dibutuhkan untuk mendukung

pertumbuhan otak yang cepat selama masa bayi. Lemak omega 3 dan omega 6

banyak ditemukan dalam ASI yang berperan dalam perkembangan otak. DHA dan

ARA hanya terdapat dalam ASI yang berperan dalam perkembangan jaringan

saraf dan retina mata. ASI juga mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh

yang seimbang, yang baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah

(Hendarto dan Pringgadini,2008 ).

4. Karnitin

Karnitin dalam ASI sangat tiggi dan memiliki fungsi membantu proses

pembentukan energi yang diperlukan untuk mempertahankan metabolisme tubuh (

Hendarto dan Pringgadini, 2008 ).

5. Vitamin K

Vitamin K dalam ASI jumlahnya sangat sedikit sehingga perlu tambahan

vitamin K yang biasanya dalam bentuk suntikan. Vitamin K ini berfungsi sebagai

faktor pembekuan darah ( Walker, 2006 ).

6. Vitamin D

Page 11: Makalah Asi 1

ASI hanya sedikit mengandung vitamin D. Sehingga dengan pemberian

ASI eksklusif dan ditambah dengan membeiarkan bayi terpapar pada sinar

matahari pagi akan mencegah bayi menderita penyakit tulang karena kekurangan

vitamin D ( Walker, 2006 ).

7. Vitamin E

Salah satu keuntungan ASI adalah kandungan vitamin Enya cukup tinggi

terutama pada kolostrum dan ASI transisi awal. Fungsi penting vitamin E adalah

untuk ketahanan dinding sel darah merah ( Hendarto dan Pringgadini, 2008 ).

8. Vitamin A

ASI mengandung vitamin A dan betakaroten yang cukup tinggi. Selain

berfungsi untuk kesehatan mata, vitamin A juga berfungsi untuk mendukung

pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. Inilah yang menerangkan

mengapa bayi yang mendapat ASI mempunyai tumbuh kembang dan daya tahan

tubuh yang baik ( Hendarto dan Pringgadini,

2008 ).

9. Vitamin yang larut dalam air

Hampir semua vitamin larut air terdapat dalam ASI. Seperti vitamin B,

vitamin C dan asam folat. Kadar vitamin B1 dan B2 cukup tinggi dalam ASI

tetapi vitamin B6 dan B12 serta asam folat rendah terutama pada ibu yang kurang

gizi. Sehingga perlu tambahan vitamin ini pada ibu yang menyusui (Walker,

2006)

10. Mineral

Mineral dalam ASI memiliki kualitas yang lebih baik dan lebih mudah

diserap dibandingkan mineral yang terdapat dalam susu sapi. Mineral utama yang

terdapat dalam susu sapi adalah kalsium yang berfungsi untuk pertumbuhan

jaringan otot dan rangka, transmisi jaringan saraf, dan pembekuan darah.

Walaupun kadar kalsium pada ASI lebih rendah daripada susu sapi tetapi

penyerapannya lebih besar. Bayi yang mendapat ASI eksklusif beresiko sangat

kecil untuk kekurangan zat besi, walaupun kadar zat besi dalam ASI rendah. Hal

ini dikarenakan Zat besi yang terdapat dalam ASI lebih mudah diserap daripada

yang terdapat dalam susu sapi. Mineral yang cukup tinggi terdapat dalam ASI

Page 12: Makalah Asi 1

dibandingkan susu sapi dan susu formula adalah selenium, yang sangat berfungsi

pada saat pertumbuhan anak cepat ( Hendarto dan Pringgadini,2008 ).

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI

Faktor yang mempengaruhi kualitas adalah asupan nutrisi ibu, gaya hidup

dan lingkungan dan adanya faktor yang mempengaruhi kualitas ASI adalah

ketentraman jiwa dan pemikiran ibu, pengaruh persalinan dan kebijakan petugas

kesehatan, motivasi keluarga dan perawatan payudara (Roesli, 2000; Arifin,

2004,Depkes, 2005).

Kualitas ASI dipengaruhi terutama oleh keadaan kesehatan ibu/status gizi ibu

dan makanan ibu sehari-hari. Ibu yang sakit berat dengan gizi kurang bahkan

buruk akan menghasilkan ASI dengan kualitas gizi yang kurang pula. Makanan

ibu yang kaya zat gizi termasuk vitamin akan menghasilkan ASI yang berkualitas.

Sedangkan kuantitas ASI dipengaruhi oleh usia laktasi (menyusui),

kualitas/kuantitas makanan sehari-hari ibu, gangguan emosi pada ibu, gangguan

dalam kontinyuitas menyusui dan pengaruh pemberian makanan lain kepada bayi.

1. Makanan 

Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh makanan yang dimakan ibu, apabila

makanan ibu secara teratur dan cukup mengandung gizi yang diperlukan akan

mempengaruhi produksi ASI, karena kelenjar pembuat ASI tidak dapat bekerja

dengan sempurna tanpa makanan yang cukup. Untuk membentuk produksi ASI

yang baik, makanan ibu harus memenuhi jumlah kalori, protein, lemak, dan

vitamin serta mineral yang cukup selain itu ibu dianjurkan minum lebih banyak

kurang lebih 8-12 gelas/hari.

Bahan makanan yang dibatasi untuk ibu menyusui :

a. Yang merangsang, seperti: cabe, merica, jahe, kopi, alkohol.

Page 13: Makalah Asi 1

b. Yang membuat kembung, seperti : ubi, singkong, kool, sawi dan

daun bawang.

c. Bahan makanan yang banyak mengandung gula dan lemak.

2. Usia Laktasi

Yang dimaksud usia laktasi adalah pada awal menyusui hanya keluar

produksi awal ASI yang disebut sebagai kolustrum 20-100 cc/kali pada 1-5 hari

pertama, selanjutnya ASI transisi selama 6-10 hari, baru kemudian ASI.

3. Gangguan Emosi

Gangguan emosi mempengaruhi kelancaran produksi ASI. Ibu yang

mengalami kegelisahan atau keresahan emosional mengakibatkan produksi ASI

menyusut.

4. Kondisi Ibu

Seorang ibu yang bekerja atau mendadak sakit berat beresiko timbulnya

gangguan kesinambungan pemberian ASI. Keadaan ini membuat produksi ASI

akan menyusut bahkan terhenti sama sekali. Hal tersebut karena rangsangan

(stimulus) waktu menyusui akan meningkatkan produksi prolaktin, hormon yang

merangsang pembentukan ASI. Bila stimulus itu terhenti, maka prolaktin juga ikut

terhenti produksinya.

5. Makanan Pendamping ASI (MP ASI)

Pemberian makanan pendamping pada bayi diketahui secara tidak langsung

dapat mengurangi stimulasi untuk produksi ASI, karenanya makanan tsb

diberikan bila diperlukan saja dan memang sudah waktunya (paling cepat usia 4

bulan).

6. Ketenangan jiwa dan fikiran

Page 14: Makalah Asi 1

Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan, ibu yang selalu dalam

keadaan tertekan, sedih, kurang percaya diri dan berbagai bentuk ketegangan

emosional akan menurunkan volume ASI bahkan tidak akan terjadi produksi ASI.

Untuk memproduksi ASI yang baik harus dalam keadaan tenang.

7. Penggunaan alat kontrasepsi

Pada ibu yang menyusui bayinya penggunaan alat kontrasepsi hendaknya

diperhatikan karena pemakaian kontrasepsi yang tidak tepat dapat mempengaruhi

produksi ASI.

8. Perawatan Payudara

Dengan merangsang buah dada akan mempengaruhi hypopise untuk

mengeluarkan hormon progesteron dan estrogen lebih banyak lagi dan hormon

oxytocin. 

9. Anatomis Buah dada

Bila jumlah lobus dalam buah dada berkurang, lobulus pun berkurang. Dengan

demikian produksi ASI juga berkurang karena sel-sel acini yang menghisap zat-

zat makan dari pembuluh darah akan berkurang.

10. Fisiologi.

Terbentuknya ASI dipengaruhi hormon terutama prolaktin ini merupakan

hormon laktogenik yang menentukan dalam hal pengadaan dan mempertahankan

sekresi air susu.

11. Faktor istirahat.

Bila kurang istirahat akan mengalami kelemahan dalam menjalankan

fungsinya dengan demikian pembentukan dan pengeluaran ASI berkurang.

12. Faktor isapan anak

Page 15: Makalah Asi 1

Bila ibu menyusui anak segera jarang dan berlangsung sebentar maka hisapan

anak berkurang dengan demikian pengeluaran ASI berkurang.

13. Faktor obat-obatan

Diperkirakan obat-obatan yang mengandung hormon mempengaruhi hormon

prolaktin dan oxytocin yang berfungsi dalam pembentukan dan pengeluaran ASI.

Apabila hormon-hormon ini terganggu dengan sendirinya akan mempengaruhi

pembentukan dan pengeluaran ASI

Dengan memperhatikan hal hal tadi, bayi dapat diberikan ASI sampai usia 6

bulan (setidaknya sampai usia 4 bulan) selama ibu memperhatikan pembinaan dan

pemeliharaan menyusui yang baik.

Selain itu , Produksi ASI yang rendah adalah akibat dari:

1. Kurang sering menyusui atau memerah payudara

2. Apabila bayi tidak bisa menghisap ASI secara efektif, antara lain akibat:

a. Struktur mulut dan rahang yang kurang baik

b. Teknik perlekatan yang salah

3. Kelainan endokrin ibu (jarang terjadi)

4. Jaringan payudara hipoplastik

5. Kelainan metabolisme atau pencernaan bayi, sehingga tidak dapat

mencerna ASI

6. Kurangnya gizi ibu

Sementara itu, penyebab kegagalan menyusui adalah :

1. Sikap ibu

Penyebab utama kegagalan menyususi adalah sikap ibu yang tidak

mendukung an tidak sungguh menyususi anaknya.

2. Produksi ASI tiak cukup

Penyebab produksi ASI yidak cuku perlu diselediki penyebabnya oleh

petugas kesehatan, apakah asupan gizi yang kurang, adanya kekhwatiran,

Page 16: Makalah Asi 1

kurang istirahat atau memakan 0bat-obatan kontrasepsi yang menghalang

proses penyusuan

3. Kurangnya pengetahuan ibu

Ibu hendaknya memahami hal-hal yang berkaitan dengan fisiologi

menyususi dan tentang cara-cara untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang

dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi, karena ASI adalah makanan

bayi yang paling sempurna baik secara kualitas maupun kuantitas.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI:

1. Makanan

Page 17: Makalah Asi 1

2. Usia laktasi

3. Gangguan Emosi

4. Kondisi Ibu

5. Makanan Pendamping ASI (MP ASI)

6. Ketenangan jiwa dan fikiran

7. Penggunaan alat kontrasepsi

8. Perawatan Payudara

9. Anatomis Buah dada

10. Fisiologi.

11. Faktor istirahat.

12. Faktor obat-obatan

B. Saran

Layaknya sifat seorang muslim yang beriman, adalah ia yang mudah

menerima nasehat dan senang serta menambah ilmu. Oleh karena itu, kami

mengharapkan kritikan dan masukan yang sifatnya membangun demi

kesempurnaan makalah ini, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih

DAFTAR PUSTAKA

Arisman, MB. 2008. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC

Page 18: Makalah Asi 1

Almatsier, Sunita. 2011. Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama

Atmarita dan T.S. Fallah. 2004. Analisis Status Gizi dan Kesehatan Masyarakat.

Jakarta: LIPI

http://umum.kompasiana.com/2009/01/27/asi-eksklusif-sekarang-sampai-6-bulan-lho/

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kami sehingga

kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Ilmu Gizi Dalam Daur

Kehidupan dengan judul “Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas ASI”.

Page 19: Makalah Asi 1

Dalam penulisan makalah ini kami banyak menghadapi kesulitan dan

hambatan tetapi berkat dorongan dan dukungan dari teman-teman, sehingga

kesulitan dan hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu,kami mengucapkan

terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami sehingga penulisan

makalah ini dapat diselesaikan.

Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna bagi kami khususnya dan

para pembaca pada umumnya. Namun walaupun makalah ini selesai tentulah

masih banyak kekurangan hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan yang

kami miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang mengarah kepada perbaikan isi

makalah ini sangat kami harapkan.

Padang, Maret 2013

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

Page 20: Makalah Asi 1

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian ASI

B. Manfaat ASI

C. Nilai Gizi ASI

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

MAKALAH ILMU GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS ASI

Page 21: Makalah Asi 1

Oleh :

DWI VINTI

KELAS GIZI I-B

Dosen Pembimbing :

Irma Eva Yani,S.Km.M.Kes

PRODI D-III GIZI

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

2012-2013