makalah analisis soal pg
DESCRIPTION
makalah analisis soal pilihan gandaTRANSCRIPT
EVALUASI PEMBELAJARAN
ANALISIS BUTIR SOAL PADA SISWA KELAS VII
SMP NEGERI 31 BANJARMASIN
DOSEN PEMBIMBING :
Hj. Dina Huriaty, M.Pd
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 4
Andreas Yandi Saputra
Hikmah Lidya Sari
Yusfianoor
Titin Mulyani
Fera Kristiawati
Afrina Astuti
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
BANJARMASIN
2012
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan
makalah dengan judul “Analisis Butir Soal Pada Siswa Kelas VII SMPN 31
Banjarmasin”.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hj. Dina Huriaty selaku dosen
mata kuliah Evaluasi Pembelajaran yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
membuat makalah ini dan pihak-pihak yang telah membantu. Sehingga diharapkan makalah
ini dapat berguna untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana langkah-langkah
menganalisis butir soal.
Kami berharap kepada pembaca dapat memaklumi atas segala kekurangan dan sudi
kiranya memberikan kritikan dan saran untuk perbaikan makalah ini.
Atas perhatian dari pembaca, kami ucapkan terimah kasih.
Banjarmasin, Juni 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tes merupakan salah satu cara paling mudah dan murah yang bisa dilakukan
untuk memotret kemajuan belajar siswa dalam ranah kognitif. Oleh karena itu,
keberadaan perangkat tes yang berkualitas merupakan suatu keniscayaan sehingga
kemampuan kognitif siswa dapat diungkapkan. Kualitas sebuah perangkat tes dapat
dilihat dengan melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif
merupakan analisis yang dilakukan sebelum tes diberikan kepada peserta tes dengan
melihat kesesuaiannya dengan aspek materi, konstruksi dan bahasa, sedangkan analisis
kuantitatif dapat dilakukan dengan teknik teori tes klasik dan teori respon butir.
Adapun salah satu tujuan dilakukannya analisis adalah untuk meningkatkan
kualitas soal, yaitu apakah suatu soal (1) dapat diterima karena telah didukung oleh data
statistic yang memadai, (2) diperbaiki, karena terbukti terdapat beberapa kelemahan,
atau bahkan (3) tidak digunakan sama sekali karena terbukti secara empiris tidak
berfungsi sama sekali. Oleh sebab itu dalam hal ini diperlukannya suatu analisis soal
yang nantinya akan menjadi acuan sebagaimana kita harus mengetahui bagaimana
langkah-langkah yang di harapkan untuk menganalisis suatu butir soal.
B. Tujuan Uji Coba
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Membantu para guru untuk lebih memahami penerapan menganalisis butir soal.
2. Uji coba soal dan penerapan soal yang baik dan benar.
BAB II
LAPORAN HASIL ANALISIS UJI COBA SOAL UAS MATEMATIKA
SMP NEGERI 31 BANJARMASIN KELAS VII SEMESTER 2
A. Setting Try Out
1. Tempat Pelaksanaan Try Out
Tempat Pelaksanaan Try Out di SMP Negeri 31 Banjarmasin.
2. Waktu Pelaksanaan Try Out
Try Out dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 31 Maret 2012. Dalam
melaksanakan Try Out ini kami dibantu oleh .......guru pengajar Matematika untuk
mengujikan soal-soal yang kami buat kepada siswa. Try Out tersebut berlangsung
selama 2 (dua) jam pelajaran atau 80 menit.
3. Kelas Pelaksanaan Try Out
Pelaksanaan Try Out untuk 1 (satu) kelas yaitu kelas VII dengan jumlah siswa
sebanyak 30 0rang.
B. Analisis Butir Soal
Analisis butir soaldilakukan dengan program Analisis Iteman meliputi analisis
tingkat kesukaran (p), Daya Beda (DB), dan analisis distractor (pengecoh).
1. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran adalah proporsi (persentase) testee yang menjawab suatu item
dengan benar. Semakin tinggi harga tingkat kesukaran (p), item tersebut semakin
mudah dan sebaliknya.
Di bawah ini adalah tabel suatu kategori iteman berdasarkan harga p.
Tingkat Kesukaran (p) Kategori
0,0 < p < 0,30 Sukar
0,30 < p < 0,70 Sedang
0,70 < p < 1,00 Mudah
Item yang diterima dalah item yang mempunyai indeks kesukaran sedang, karena
dapat menyajikan informasi maksimal tentang perbedaan kemampuan antara testee
itu sendiri (Allen & Yan, 1998).
Pada program iteman, indeks tingkat kesukaran disebut prpportion correct.
2. Daya Beda
Daya beda adalah kemampuan suatu butir soal atau iteman membedakan siswa
yang memilliki kemampuan rendah dengan siawa yang memiliki kemampuan
tinggi. Indeks daya beda berkisar antara -1 sampai dengan +1 (-1 < DB < 1).
Koefisien daya beda item dapat diterima jika mempunyai harga minimal 0,3.
Daya Beda (DB) Kategori
DB < 0,30 Drop / Ditolak
DB > 0,30 Terima
Pada program iteman, indeks daya beda adalah korelasi biserial (rbis) dan korelasi
point biserial (rpbis).
3. Distractor (pengecoh)
Distractor dalah alternatif jawaban selain jawaban yang benar atau disebut juga
pengecoh. Pengecoh dikatakan berfungsi dengan baik atau efektif jika dipilih oleh
paling sedikit 5% testee.
Syarat lain untuk menandakan berfungsinya pengecoh dalah indeks korelasi biser
dan point biser harus negatif.
C. Hasil Analisis
Dari uraian analisis butir soal, pada paket soal matematika didapatkan hasil
analisisnya yaitu:
Item p rbis Rpbis Distractor
kesimpulan Alt. Prop.end rbis rpbis
1 0.333 0.253 0.195
A
B
C
D
0.267
0.067
0.333
0.333
-0.111
-0.435
0.253
-0.089
-0.008
-0.225
0.195
-0.068
Ditolak,
karena rbis
& rpbis <
0.30
2 0.533 0.433 0.345
A
B
C
D
0.433
0.000
0.533
0.033
-0.348
-9.000
0.433
-0.286
-0.305
-9.000
0.345
-0.118
Diterima
dengan
syarat
option B
direvisi
3 0.567 0.402 0.319 A
B
0.067
0.233
-0.007
-0.259
-0.004
-0.187
Diterima
C
D
0.133
0.567
-0.362
0.402
-0.229
0.319
4 0.100 0.504 0.295
A
B
C
D
0.100
0.067
0.600
0.233
0.504
0.260
-0.415
0.125
0.295
0.135
-0.327
0.090
Ditolak,
karena p <
0.30
5 0.133 0.280 0.178
A
B
C
D
0.033
0.133
0.400
0.433
0.552
0.280
-0.318
0.055
0.288
0.178
-0.251
0.044
Ditolak,
karena p <
0.30
6 0.733 0.201 0.149
A
B
C
D
0.200
0.033
0.733
0.000
-0.281
-0.006
0.201
-9.000
-0.197
-0.003
0.149
-9.000
Ditolak,
karena p >
0.70
7 0.300 -0.310 -0.235
A
B
C
D
0.133
0.300
0.133
0.400
0.056
-0.310
-0.137
0.290
0.035
-0.235
-0.087
0.229
Ditolak,
karena rbis
& rpbis <
0.30
8 0.900 0.835 0.488
A
B
C
D
0.000
0.900
0.067
0.033
-9.000
0.835
-0.809
-0.565
-9.000
0.488
-0.419
-0.234
Ditolak,
karena p >
0.70
9 0.233 0.215 0.156
A
B
C
D
0.433
0.100
0.200
0.233
-0.121
-0.126
-0.084
0.215
-0.096
-0.074
-0.059
0.156
Ditolak,
karena p <
0.30
10 0.100 -0.284 -0.166
A
B
C
D
0.100
0.333
0.500
0.067
-0.284
-0.051
0.104
0.207
-0.166
0.039
0.083
0.107
Ditolak,
karen p <
0.30
11 0.133 0.280 0.178
A
B
C
D
0.167
0.133
0.333
0.367
0.212
0.280
-0.146
-0.160
0.142
0.178
-0.112
-0.125
Ditolak,
karena p <
0.30
12 0.300 -0.072 -0.054
A
B
C
D
0.400
0.133
0.133
0.300
0.075
0.184
0.024
-0.072
0.059
0.117
0.015
-0.054
Ditolak,
karena rbis
& rpbis <
0.30
13 0.500 0.260 0.207
A
B
C
D
0.133
0.200
0.500
0.167
0.280
-0.281
0.260
-0.341
0.178
-0.197
0.207
-0.229
Ditolak,
karena rbis
& rpbis <
0.30
14 0.800 0.676 0.473
A
B
C
D
0.800
0.067
0.067
0.067
0.676
-0.809
-0.755
0.100
0.473
-0.419
-0.392
0.052
Ditolak,
karena p >
0.70
15 0.167 -0.479 -0.321
A
B
C
D
0.067
0.067
0.167
0.700
-0.542
-0.595
-0.479
0.767
-0.281
-0.308
-0.321
0.582
Ditolak,
karena p <
0.30
16 0.333 0.444 0.342
A
B
C
D
0.000
0.333
0.200
0.476
-9.000
0.444
-0.405
-0.121
-9.000
0.342
-0.283
-0.096
Diterima,
dengan
syarat
option A
direvisi
17 0.767 0.552 0.400
A
B
C
D
0.767
0.133
0.067
0.033
0.552
-0.683
-0.221
0.087
0.400
-0.432
-0.115
0.036
Ditolak,
karena p >
0.70
18 0.600 -0.075 -0.059
A
B
C
D
0.133
0.200
0.600
0.067
-0.041
-0.035
-0.075
0.367
-0.026
-0.024
-0.059
0.190
Ditolak,
karena rbis
& rpbis <
0.30
19 0.767 0.620 0.449
A
B
C
D
0.767
0.067
0.133
0.033
0.602
-0.862
-0.297
-0.192
0.449
-0.447
-0.188
-0.080
Ditolak,
karena p >
0.70
20 0.600 0.372 0.293 A 0.133 -0.041 -0.206 Diterima
B
C
D
0.167
0.600
0.100
-0.396
0.372
-0.205
-0.266
0.293
-0.120
21 0.900 0.835 0.488
A
B
C
D
0.033
0.067
0.000
0.900
-0.472
-0.862
-9.000
0.835
-0.195
-0.447
-9.000
0.488
Ditolak,
karena p >
0.70
22 0.333 -0.089 -0.068
A
B
C
D
0.333
0.400
0.067
0.133
-0.089
0.236
-0.702
0.024
-0.068
0.186
-0.364
0.015
Ditolak,
karena rbis
& rpbis <
0.30
23 0.267 -0.032 -0.024
A
B
C
D
0.333
0.167
0.100
0.267
0.025
-0.535
0.543
-0.032
0.020
-0.359
0.318
-0.024
Ditolak,
karena p <
0.30
24 0.667 0.431 0.332
A
B
C
D
0.067
0.200
0.667
0.033
-0.381
-0.306
0.431
-0.006
-0.198
-0.214
0.332
-0.003
Diterima
25 0.700 0.668 0.507
A
B
C
D
0.067
0.100
0.067
0.700
-0.328
-0.559
-0.595
0.668
-0.170
-0.327
-0.308
0.507
Diterima
26 0.700 0.549 0.416
A
B
C
D
0.000
0.700
0.033
0.200
-9.000
0.549
0.180
-0.380
-9.000
0.416
0.074
-0.266
Diterima
dengan
syarat
option A &
C direvisi
27 0.800 0.726 0.508
A
B
C
D
0.800
0.033
0.033
0.067
0.726
-0.565
0.087
-0.512
0.508
-0.234
0.036
-0.281
Ditolak,
karena p >
0.70
28 0.800 0.825 0.577 A
B
0.067
0.800
-0.702
0.825
-0.364
0.577
Ditolak,
karena p >
C
D
0.033
0.033
-0.565
-0.006
-0.234
-0.003
0.70
29 0.533 0.486 0.387
A
B
C
D
0.267
0.100
0.533
0.067
0.052
-0.502
0.486
0.087
0.039
-0.304
0.387
0.036
Diterima
dengan
syarat
option A
& D
direvisi
30 0.533 0.712 0.567
A
B
C
D
0.000
0.200
0.533
0.200
-9.000
-0.035
0.712
-0.528
-9.000
-0.024
0.567
-0.370
Diterima
dengan
syarat
option A
direvisi
31 0.567 0.402 0.319
A
B
C
D
0.100
0.567
0.267
0.000
-0.480
0.402
0.157
-9.000
-0.281
0.319
0.117
-9.000
Diterima
dengan
syarat
option C &
D direvisi
32 0.400 0.504 0.398
A
B
C
D
0.067
0.400
0.167
0.300
-0.381
0.504
0.461
-0.390
-0.198
0.398
0.309
-0.296
Diterima
dengan
syarat
option C
direvisi
33 0.833 0.313 0.210
A
B
C
D
0.000
0.000
0.100
0.833
-9.000
-9.000
-0.047
0.313
-9.000
-9.000
-0.028
0.210
Ditolak,
karena p >
0.70
34 0.533 0.520 0.415
A
B
C
D
0.000
0.533
0.133
0.267
-9.000
0.520
0.056
-0.453
-9.000
0.415
0.035
-0.337
Diterima
dengan
syarat
option A
& C
direvisi
35 0.667 0.640 0.494 A 0.133 -0.041 -0.026 Diterima
B
C
D
0.667
0.033
0.100
0.640
-0.472
-0.914
0.494
-0.195
-0.534
36 0.267 0.746 0.554
A
B
C
D
0.033
0.400
0.267
0.267
-0.472
-0.515
0.746
-0.053
-0.195
-0.406
0.554
-0.040
Ditolak,
karena p <
0.30
37 0.833 0.562 0.377
A
B
C
D
0.833
0.033
0.033
0.067
0.562
-0.658
0.180
-0.862
0.377
-0.272
0.074
-0.447
Ditolak,
karena p >
0.70
38 0.767 0.846 0.612
A
B
C
D
0.133
0.767
0.033
0.000
-0.907
0.846
0.087
-9.000
-0.575
0.612
0.036
-9.000
Ditolak,
karena p >
0.70
39 0,667 0.317 0.244
A
B
C
D
0.000
0.667
0.100
0.167
-9.000
0.317
-0.244
-0.009
-9.000
0.244
-0.143
-0.006
Diterima
dengan
syarat
option A
direvisi
40 0.400 0.165 0.130
A
B
C
D
0.300
0.167
0.067
0.400
-0.072
-0.009
0.260
0.165
-0.054
-0.006
0.135
0.130
Ditolak,
karena rbis
& rpbis <
0.30
BAB III
PENUTUP
Dari hasil analisi dapat disimpulkan bahwa :
Item yang diterima adalah nomor 3, 20, 24, 25, dan 35, karena memenuhi ketiga
syarat:
1) Tingkat kesukaran (p): 0,30 < p < 0,70
2) Daya beda: rbis > 0,30 atau rpbis > 0,30
3) Distractor (pengecoh): dipilih paling sedikit 5% testee, rbis dan rpbis bertanda
negatif
Item yang direvisi ada 9 item yaitu nomor:
2, karena 0% memilih option B.
16, karena 0% memilih option A.
26, karena 0% memilih option A.
29, karena rbis dan rpbis pada option A dan D tidak bertanda negatif.
30, karena 0% memilih option A.
31, karena rbis dan rpbis pada option B bertanda positif, serta 0% memilih option D.
32, karena rbis dan rpbis pada option C bertanda positif.
34, karena 0% memilih option A, rbis dan rpbis pada option C bertanda positif.
39, karena 0% memilih option A.
Item yang ditolak ada 26 item, yaitu nomor:
4, 5, 9, 10, 11, 15, 23, 36, karena p < 0,30.
6, 8, 14, 17, 19, 21, 27, 28, 33, 37, 38, karena p > 0,70.
1, 7, 12, 13, 18, 22, 40, karena rbis dan rpbis < 0,30.