makalah akhir preeklampsia fix.doc
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
1/35
PREEKLAMPSIA PADA IBU HAMIL
DISUSUN OLEH :
I Dewa Gede W (1510721035)
P!"# I$da% Le&!a"# (151072102')
*# I&+a$da" (15107210031)
U&wa!$ Ha&a$a% (1510721032)
,"# P&-#! W (151072103.)
Ne!#a R%a/a!# S (151072103)
PROGRAM PROESI NERS
AKUL,AS ILMUILMU KESEHA,AN
UNIERSI,AS PEMBANGUNAN NASIONAL 4E,ERAN
6AKAR,A
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
2/35
201
2
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
3/35
1
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
4/35
2
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
5/35
BAB I
PENDAHULUAN
A La!a" Be8a+a$*
Sekitar delapan juta perempuan/tahun mengalami komplikasi
kehamilan dan lebih dari setengah juta diantaranya meninggal dunia, dimana
99% terjadi di negara berkembang. Angka kematian akibat komplikasi
kehamilan dan persalinan di negara maju yaitu 1 dari 5.000 perempuan,
dimana angka ini jauh lebih rendah dibandingkan di negara berkembang, yaitu
1 dari 11 perempuan meninggal akibat komplikasi kehamilan dan persalinan.
AK di ndonesia masih merupakan salah satu yang tertinggi di negara
Asia !enggara, yaitu ""# per 100.000 kelahiran hidup. $illenium
e&elopment 'oals ($') menargetkan penurunan AK menjadi 10" per
100.000 kelahiran hidup pada tahun "015. AK di ndonesia turun se*ara
bertahap dari +90 (199) menjadi ""# per 100.000 kelahiran hidup dalam
kurun -aktu 10 tahun (199 "00). amun, hal ini masih jauh dari target
$'. erdasarkan prediksi S, AK pada tahun "015 masih sebesar 12+ per
100.000 kelahiran hidup. eningkatan jumlah penduduk dan jumlah kehamilan
berisiko turut mempengaruhi sulitnya pen*apaian target ini. erdasarkan
prediksi iro Sensus Kependudukan Amerika, penduduk ndonesia akan
men*apai "55 juta pada tahun "015 dengan jumlah kehamilan berisiko sebesar
15 "0 % dari seluruh kehamilan (K3$3K3S, "015).
reeklampsia/eklampsia merupakan penyebab kedua setelah
perdarahan sebagai penyebab langsung yang spesi4ik terhadap kematian
maternal (Kelly, "00). ada sisi lain insiden dari eklampsia pada negara
berkembang sekitar 1 kasus per 100 kehamilan sampai 1 kasus per 100
kehamilan. ada negara A4rika seperti A4rika Selatan, $esir, !anania dam
3tiopia ber&ariasi sekitar 1.#% sampai dengan .1%. i igeria pre&alensinya
sekitar "% sampai dengan 12.% (6sungbade, "011). reeklampsia
dide4enisikan sebagai gangguan yang terjadi pada trimester kedua kehamilan
dan mengalami regresi setelah kelahiran, ditandai dengan kemun*ulan
3
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
6/35
sedikitnya dua dari tiga tanda utama, yaitu hipertensi, edema, dan proteinuria
(illington 7 Ste&enson "010).
reeklampsiaeklampsia merupakan kesatuan penyakit yang masih
merupakan penyebab utama kematian ibu dan penyebab kematian perinatal
tertinggi di ndonesia. Sehingga diagnosis dini preeklampsia yang merupakan
pendahuluan eklampsia serta penatalaksanaannya harus diperhatikan dengan
seksama. isamping itu, pemeriksaan antenatal yang teratur dan se*ara rutin
untuk men*ari tanda preeklampsia yaitu hipertensi dan proteinuria sangat
penting dalam usaha pen*egahan, disamping pengendalian 4aktor4aktor
predisposisi lain. enanganan preeklampsia dan kualitasnya di ndonesia
masih beragam di antara praktisi dan rumah sakit. 8al ini disebabkan bukan
hanya karena belum ada teori yang mampu menjelaskan patogenesis penyakit
ini se*ara jelas1, namun juga akibat kurangnya kesiapan sarana dan prasarana
di daerah (K3$3K3S, "015).
alam memberikan asuhan kepera-atan pera-at berperan sebagai
pendidik, konselor dan bekerjasama dengan tim kesehatan lainnya. 6leh
karena itu pentingnya peran ibu untuk mengurangi / men*egah resiko
terjadinya pre eklampsia.
B R9&a$ Ma&a8a%
1. Apa itu de4enisi preeklamsia
". Apa itu etiologi preeklampsia
+. Sebutkan klasi4ikasi preeklampsia :
;. Sebutkan tanda dan gejala preeklampsia :
5. Sebutkan pato4iologis preeklampsia :
2. Sebutkan pen*egahan preeklampsia :
. Sebutkan 4aktor resiko preeklampsia :
#. Sebutkan penatalaksanaan preeklampsia :9. Sebutkan komplikasi preeklampsia :
,;a$
1. $ahasis-a dapat mengetahui de4enisi preeklamsia
". $ahasis-a dapat memahami etiologi preeklampsia
+. $ahasis-a dapat memahami klasi4ikasi preeklampsia
;. $ahasis-a dapat memahami tanda dan gejala preeklampsia
5. $ahasis-a dapat memahami pato4iologis preeklampsia
2. $ahasis-a dapat memahami pen*egahan preeklampsia
4
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
7/35
. $ahasis-a dapat memahami 4aktor resiko preeklampsia
#. $ahasis-a dapat memahami penatalaksanaan preeklampsia
9. $ahasis-a dapat memahami komplikasi preeklampsia
BAB II
KONSEP DASAR
A PENGER,IAN
reeklampsia dide4enisikan sebagai gangguan yang terjadi pada
trimester kedua kehamilan dan mengalami regresi setelah kelahiran, ditandai
dengan kemun*ulan sedikitnya dua dari tiga tanda utama, yaitu hipertensi,
edema, dan proteinuria (illington 7 Ste&enson "010)
5
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
8/35
reeklampsia merupakan kondisi spesi4ik pada kehamilan yang
ditandai dengan adanya dis4ungsi plasenta dan respon maternal terhadap
adanya in4lamasi sistemik dengan akti&asi endotel dan koagulasi. iagnosis
preeklampsia ditegakkan berdasarkan adanya hipertensi dan proteinuria pada
usia kehamilan diatas "0 minggu. (Kemenkes
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
9/35
'ejala klinis preeklampsia berat meliputi=
a. !ekanan darah sistolik 120 mm8g atau tekanan darah diastolik
110 mm8g
b. !rombosit B100.000 /mm+
*. roteinuria ( + gr/ liter/"; jam) atau positi4 + atau ;, pada
pemeriksaan kuantitati4 bisa disertai dengan=
6liguria (urine B ;00 ml/"; jam)
Keluhan serebral, gangguan pengelihatan
yeri abdomen
'angguan 4ungsi hati
'angguan perkembangan ntrauterine
E,IOLOGI
Kirakira #5% preeklampsia terjadi pada kehamilan pertama.
reeklampsia terjadi pada 1;% sampai "0% kehamilan dengan janin lebih dari
satu dan +0% pasien mengalami anomali rahim yang berat. ada ibu yang
mengalami hipertensi kronis atau penyakit ginjal, insiden dapat men*apai "5%
(obak, dkk., "005).
enyebab timbulnya preeklampsia pada ibu hamil belum diketahui
se*ara pasti, tetapi pada umum nya disebabkan oleh (&asospasme arteriola).
Caktor4aktor lain yang diperkirakan akan mempengaruhi timbulnya
preeklampsia antara lain= primigra&ida, kehamilan ganda, hidramnion,
molahidatidosa, multigra&ida, malnutrisi berat, usia ibu kurang dari 1# tahun
atau lebih dari +5 tahun serta anemia ($aryunani, dkk, "01").
Ada beberapa teori yang men*oba menjelaskan perkiraan etiologi dari
kelainan tersebut sehingga kelainan ini sering dikenal dengan ?!he disease o4
theory@ adapun teoriteori tersebut antara lain =
1. eran prostasiklin dan tromboksan Sada reeklampsia didapatkan kerusakan pada endotel &askuler sehingga
terjadi penurunan produksi prostasiklin ('") yang pada kehamilan
normal meningkat, akti&asi penggumpalan dan 4ibrinolisis. Akti&asi
trombosit menyebabkan pelepasan tromboksan (!DA") dan serotonin
sehingga terjadi &asospasme dan kerusakan endotel.
". eran 4aktor imunologis
reeklampsia sering terjadi pada kehamilan pertama, hal ini dihubungkan
dengan pembentukan blo*king antibodies terhadap antigen plasenta yang
7
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
10/35
tidak sempurna. eberapa -anita dengan reeklampsia mempunyai
kompleks imun dalam serum. eberapa study yang mendapati akti&asi
komplemen dan system imun humoral pada reeklampsia.
+. eran 4aktor genetik / 4amilialeberapa bukti yang mendukung 4a*tor genetik pada reeklampsia antara
lain=
a. !erdapat ke*enderungan meningkatnya 4rekuensi reeklampsia pada
anakanak dari ibu yang menderita reeklampsia.
b. Ke*enderungan meningkatnya 4rekuensi reeklampsia pada anak *u*u
ibu hamil dengan ri-ayat reeklampsia dan bukan ipar mereka.
*. eran
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
11/35
Sampai sekarang etiologi preeklampsia belum diketahui. $embi*arkan
pato4isiologinya tidak lebih dari ?mengumpulkan@ temuantemuan 4enomena
yang beragam. amun pengetahuan tentang temuan yang beragam inilah
kun*i utama suksesnya penanganan preeklampsia sehingga
preeklampsia/eklampsia disebut sebagai the disease of many theories in
obstetrics(e-i 7 Sunarsih, "010).
D PA,OISIOLOGI
ada pre eklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi
garam dan air. ada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola
glomerulus. ada beberapa kasus, lumen arteriola sedemikian sempitnya
sehingga hanya dapat dilakui oleh satu sel darah merah. Eadi jika semua
arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka tenanan darah akan naik
sebagai usaha untuk mengatasi tekanan peri4er agar oksigenasi jaringan dapat
di*ukupi. Sedangkan kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan oleh
penimbunan air yang berlebihan dalam ruangan interstitial belum diketahui
sebabnya, mungkin karena retensi air dan garam. roteinuria dapat disebabkan
oleh spasme arteriola sehingga terjadi perubahan pada glomerulus (Sinopsis
6bstetri, Eilid , 8alaman 199, "00+).
Fanita dengan hipertensi pada kehamilan dapat mengalami peningkatan
respon terhadap berbagai substansi endogen (seperti prostaglandin,tromboDan)
yang dapat menyebabkan &asospasme dan agregasi platelet. enumpukan
trombus dan perdarahan dapat mempengaruhi sistem sara4 pusat yang ditandai
dengan sakit kepala dan de4isit syara4 lokal dan kejang. ekrosis ginjal dapat
menyebabkan penurunan laju 4iltrasi glomelurus dan proteinuria. Kerusakan
hepar dari nekrosis hepatoseluler menyebabkan nyeri epigastrium dan
peningkatan tes 4ungsi hati. $ani4estasi terhadap kardio&askuler meliputi
penurunan &olume inta&askuler, meningkatnya kardiakoutput dan peningkatan
tahanan pembuluh peri4er. eningkatan hemolisis mi*roangiopati
9
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
12/35
menyebabkan anemia dan trobositopeni. n4ark plasenta dan obstruksi plasenta
menyebabkan pertumbuhan janin terhambat bahkan kematian janin dalam
rahim ($i*hael,"005).
10
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
13/35
PA,HWA
11
Tekanan
Hamil
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
14/35
E MANIES,ASI KLINIS
Kemudian tanda dan gejala preeklampsia menurut ($aryunani, dkk, "01")
adalah=
1. 8ipertensi dengan tekanan darah 120/110 mm8g atau lebih, diukur
minimal " kali dengan jarak -aktu 2 jam pada keadaan istirahat.
". roteinuria 5 gram/ "; jam atau lebih, GGG atau GGGG pada
pemeriksaan kualitati4.
+. 6liguria, urine ;00 ml / "; jam atau kurang
;. 3dema paruparu, sianosis
5. !anda gejala lain yaitu sakit kepala yang berat, masalah pengelihatan,
pandangan kabur dan spasme arteri retina pada 4unduskopi, nyeri
epigastrium, mual atau muntah serta emosi mudah marah
2. ertumbuhan janin intrauterine terlambat
. Adanya 83HH syndrome (8I 8emolysis, 3HHI 3le&ated Hi&er
3nym, I Ho- latKriteria menentukan adanya edema adalah= nilai positi4 jika edema di
daerah tibia, lumbosakral, -ajah (kelopak mata), dan tangan, terutama setelah
bangun tidur dipagi hari.
iasanya tandatanda pre eklampsia timbul dalam urutan =
ertambahan berat badan yang berlebihan, diikuti edema, hipertensi, dan
akhirnya proteinuria. ada pre eklampsia ringan tidak ditemukan gejala J
gejala subyekti4. ada pre eklampsia berat didapatkan sakit kepala di daerah
prontal, diplopia, penglihatan kabur, nyeri di daerah epigastrium, mual atau
muntah. 'ejala J gejala ini sering ditemukan pada pre eklampsia yang
meningkat dan merupakan petunjuk bah-a eklampsia akan timbul.
Se*ara klinis, gejalagejala preeklamsia adalah=
1. eningkatan tekanan darah. Sebagai patokan digunakan batasan tekanan
darah lebih dari 1+0/90 mm8g.
". !erjadi pembengkakan di daerah kaki dan tungkai. ada kondisi yang lebih
berat pembengkakan terjadi di seluruh tubuh. embengkakan ini terjadi
akibat pembuluh kapiler bo*or, sehingga air yang merupakan bagian selmerembes dan masuk ke dalam jaringan tubuh dan tertimbun di bagian
tertentu.
+. Kadar protein tinggi dalam urin karena gangguan ginjal. 'ejala
preeklampsia ringan menunjukkan angka kadar protein urin yang tinggi,
yaitu lebih dari 500 mg per "; jam.
;. Kenaikan berat badan lebih dari 1,+2 kg setiap minggu selama trimester
kedua, dan lebih dari 0,;5 kg setiap minggu pada trimester ketiga.
> PEMERIKSAAN PENUN6ANG
1. emeriksaan Haboratorium
12
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
15/35
a. emeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah
enurunan hemoglobin (ilai normal hemoglobin untuk -anita
hamil adalah 1"1; gr%)
8ematokrit meningkat (ilai rujukan + J ;+ &ol%)
!rombosit menurun (ilai rujukan 150 J ;50 ribu/mmL)
b. Mrinalisis itemukan protein dalam urine.*. emeriksaan Cungsi hati
ilirubin meningkat ( I B 1 mg/dl )
H8 (Haktat dehidrogenase) meningkat
Aspartat aminomtrans4erase (AS!) 20 ul.
Serum 'lutamat piru4at transaminase (S'!) meningkat ( I 15
;5 u/ml )
Serum glutamat oDaloa*eti* trasaminase (S'6!) meningkat ( I
B+1 u/l )
!otal protein serum menurun ( I 2,#, g/dl )
d. !es kimia darah Asam urat meningkat ( I ",;", mg/dl )
".
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
16/35
dengan risiko hipertensi kronik tahun setelahnya. enelitian yang dilakukan
oleh Eose, dkk menunjukkan kejadian hipertensi 10 tahun setelahnya.
Shammas dan $aayah menemukan mikroalbuminuria yang nyata dan risiko
penyakit kardio&askular rgens, dkk melakukan studi kohort retrospekti4 pada
2"2."" kelahiran hidup di or-ay antara tahun 192 J 199". ari studi
tersebut didapatkan risiko kematian akibat penyakit kardio&askular pada
-anita dengan preeklampsia.
ari metaanalisis ; (empat) penelitian menunjukkan pada -anita
dengan preeklampsia memiliki risiko stroke, menunjukkan risiko relati4
menderita kanker payudara pada -anita dengan ri-ayat preeklampsia namun
hal ini tidak berbeda bermakna, menunjukkan -anita dengan preeklampsia
memiliki peningkatan risiko kematian, dimana preeklampsia B + minggumemliki risiko relati4 yang lebih tinggi (Kemenkes, "015).
H PENA,ALAKSANAAN
reeklampsia merupakan kondisi spesi4ik pada kehamilan yang
ditandai dengan adanya dis4ungsi plasenta dan respon maternal terhadap
adanya in4lamasi sistemik dengan akti&asi endotel dan koagulasi. iagnosis
preeklampsia ditegakkan berdasarkan adanya hipertensi dan proteinuria pada
usia kehamilan diatas "0 minggu. 3dema tidak lagi dipakai sebagai kriteria
diagnostik karena sangat banyak ditemukan pada -anita dengan kehamilan
normal.
1 Pe$e*a++a$ D#a*$& H#-e"!e$
8ipertensi adalah tekanan darah sekurangkurangnya 1;0 mm8g sistolik
atau 90 mm8g diastolik pada dua kali pemeriksaan berjarak ;2 jam pada
-anita yang sebelumnya normotensi.
erajat hipertensi berdasarkan tekanan darah diastolik pada saat datang,
dibagi menjadi ringan (9099 mm8g), sedang (100109 mm8g), dan berat
(N 110 mm8g). e4inisi hipertensi berat adalah peningkatan tekanan darah
sekurangkurangnya 120 mm8g sistolik atau 110 mm8g diastolik.
Alat tensimeter sebaiknya menggunakan tensimeter air raksa, namun
apabila tidak tersedia dapat menggunakan tensimeter jarum atau
tensimeter otomatis yang sudah di&alidasi. Haporan terbaru menunjukkan
pengukuran tekanan darah menggunakan alat otomatis sering memberikan
hasil yang lebih rendah.
14
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
17/35
erdasarkan American Society of Hypertension ibu diberi kesempatan
duduk tenang selama 15 menit sebelum dilakukan pengukuran tekanan
darah pemeriksaan. engukuran dilakukan pada posisi duduk atau
telentang, posisi lateral kiri, kepala ditinggikan +0o, posisi manset
setingkat dengan jantung, dan tekanan diastolik diukur dengan mendengar
bunyi korotko44 O (hilangnya bunyi).
Mkuran manset yang sesuai dan kalibrasi alat juga senantiasa diperlukan
agar ter*apai pengukuran tekanan darah yang tepat."" emeriksaan
tekanan darah pada -anita dengan hipertensi kronik harus dilakukan pada
kedua tangan, dengan menggunakan hasil pemeriksaan yang tertinggi. "0
$engurangi kesalahan pemeriksaan tekanan darah=
emeriksaan dimulai ketika pasien dalam keadaan tenang. Sebaiknya menggunakan tensimeter air raksa atau yang setara, yang
sudah ter&alidasi.
osisi duduk atau terlentang miring kiri, kepala ditinggikan +0o
sehingga manset sesuai le&el jantung.
'unakan ukuran manset yang sesuai.
'unakan bunyi korotko44 O pada pengukuran tekanan darah diastolik.
2 Pe$e$!a$ P"!e#$"#a
roteinuria ditetapkan bila ekskresi protein di urin melebihi +00 mg dalam"; jam atau tes urin dipstik N positi4 1, dalam " kali pemeriksaan berjarak
;2 jam. "0,"+ roteinuria berat adalah adanya protein dalam urin N 5 g/";
jam.
emeriksaan urin dipstik bukan merupakan pemeriksaan yang akurat
dalam memperkirakan kadar proteinuria. Konsentrasi protein pada sampel
urin se-aktu bergantung pada beberapa 4aktor, termasuk jumlah urin. Kuo
melaporkan bah-a pemeriksaan kadar protein kuantitati4 pada hasil dipstik
positi4 1 berkisar 0";00 mg/"; jam, dan positi4 " berkisar 00
;000mg/";jam.
emeriksaan tes urin dipstik memiliki angka positi4 palsu yang tinggi,
seperti yang dilaporkan oleh ro-n, dengan tingkat positi4 palsu 2
#+%." ositi4 palsu dapat disebabkan kontaminasi duh &agina, *airan
pembersih, dan urin yang bersi4at basa."" Konsensus Australian Society
for the Study of Hypertension in Pregnancy (ASS8) dan panduan yang
dikeluarkan oleh Royal College of Obstetrics and Gynecology (
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
18/35
sebagai tes skrining dengan angka positi4 palsu yang sangat tinggi, dan
harus dikon4irmasi dengan pemeriksaan protein urin tampung "; jam atau
rasio protein banding kreatinin.
ada telaah sistematik yang dilakukan oleh PQte dkk disimpulkan bah-a
pemeriksaan rasio protein banding kreatinin dapat memprediksi
proteinuria dengan lebih baik.
$engurangi kesalahan penilaian proteinuria=
Kon4irmasi hasil tes positi4 1 dipstik dengan mengunakan pemeriksaan
urin tampung "; jam atau menggunakan rasio protein=kreatinin.
3 Pe$e*a++a$ D#a*$& P"ee+8a9-a Be"a!
iagnosis preeklampsia berat ditegakkan bila ditemukan keadaan
hipertensi berat/hipertensi urgensi (!N120/110) dengan proteinuria berat
(N 5 g/hr atau tes urin dipstik N positi4 "), atau disertai dengan keterlibatan
organ lain."; Kriteria lain preeklampsia berat yaitu bila ditemukan gejala
dan tanda dis4ungsi organ, seperti kejang, edema paru, oliguria,
trombositopeni, peningkatan enim hati, nyeri perut epigastrik atau
kuadran kanan atas dengan mual dan muntah, serta gejala serebral menetap
(sakit kepala, pandangan kabur, penurunan &isus atau kebutaan kortikal
dan penurunan kesadaran).
K"#!e"#a D#a*$& P"ee+8a9-a
1. Kriteria minimal preeklampsia=
! N1;0/90 mm8g setelah kehamilan "0 minggu
3kskresi protein dalam urin N +00 mg/"; jam atau N G1 dipstik,
rasio protein=kreatinin N +0 mg/mmol
". Kriteria preeklampsia berat= (preeklampsia dengan minimal satu gejala
diba-ah ini)
+. ! N 120/110 mm8g;. roteinuria N 5 g/"; jam atau N G" dipstik
5. Ada keterlibatan organ lain= 8ematologi= trombositopenia
(B100.000/ul), hemolisis mikroangiopati 8epar= peningkatan S'6!
dan S'!, nyeri epigastrik atau kuadran kanan atas eurologis= sakit
kepala persisten, skotoma penglihatan Eanin= pertumbuhan janin
terhambat, oligohidramnion aru= edema paru dan/atau gagal jantung
kongesti4 'injal= oliguria (R 500 ml/"; jam), kreatinin N 1," mg/dH
(Ke9e$+e&< 2015)
16
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
19/35
I PENEGAHAN DAN PENA,ALAKSANAAN
!erminologi umum pen*egahanT menurut (Kemenkes, "015) dibagi menjadi +
(tiga) yaitu= primer, sekunder, tersier. en*egahan primer artinya menghindari
terjadinya penyakit. en*egahan sekunder dalam konteks preeklampsia berarti
memutus proses terjadinya penyakit yang sedang berlangsung sebelum timbul
gejala atau kedaruratan klinis karena penyakit tersebut. en*egahan tersier
berarti pen*egahan dari komplikasi yang disebabkan oleh proses penyakit.
1 Pe$=e*a%a$ P"#9e"
erjalanan penyakit preeklampsia pada a-alnya tidak memberi gejala dan
tanda, namun pada suatu ketika dapat memburuk dengan *epat.
en*egahan primer merupakan yang terbaik namun hanya dapat dilakukan
bila penyebabnya telah diketahui dengan jelas sehingga memungkinkanuntuk menghindari atau mengkontrol penyebabpenyebab tersebut, namun
hingga saat ini penyebab pasti terjadinya preeklampsia masih belum
diketahui.
Sampai saat ini terdapat berbagai temuan biomarker yang dapat digunakan
untuk meramalkan kejadian preeklampsia, namun belum ada satu tes pun
yang memiliki sensiti&itas dan spesi4itas yang tinggi. utuh serangkaian
pemeriksaan agar dapat meramalkan suatu kejadian preeklampsia dengan
lebih baik. raktisi kesehatan diharapkan dapat mengidenti4ikasi 4aktor
risiko preeklampsia dan mengkontrolnya, sehingga memudahkan
dilakukannya pen*egahan primer.
erdasarkan data dari beberapa studi, terdapat 1 4aktor yang terbukti
meningkatkan risiko preeklampsia. Cakto risiko yang dapat dinilai pada
kunjungan antenatal pertama
a A$a9$e&:
Mmur ;0 tahun
ulipara
$ultipara dengan ri-ayat preeklampsia sebelumnya
$ultipara dengan kehamilan oleh pasangan baru
$ultipara yang jarak kehamilan sebelumnya 10 tahun atau lebih
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
20/35
Kehamilan dengan inseminasi donor sperma, oosit atau embrio
6besitas sebelum hamil
> Pe9e"#+&aa$ ?#+:
ndeks masa tubuh N +5
!ekanan darah diastolik N #0 mm8g
roteinuria (dipsti*k NG1 pada " kali pemeriksaan berjarak 2 jam
atau se*ara kuantitati4 +00 mg/"; jam)
2 Pe$=e*a%a$ Se+$de"
a I&!#"a%a!
stirahat ; jam/hari bermakna menurunkan risiko preeklampsia
dibandingkan tanpa pembatasan akti&itas (studi ke*il).
stirahat di rumah direkomendasikan untuk pen*egahan primer
preeklampsia
!irah baring tidak direkomendasikan untuk memperbaiki luaran
pada -anita hamil dengan hipertensi (dengan atau tanpa
proteinuria).
> Re&!"#+ Ga"a9
embatasan garam untuk men*egah preeklampsia dan komplikasinya
selama kehamilan tidak direkomendasikan.
= A&-#"#$ d& "e$da%
emberian aspirin dosis 5 mg lebih baik untuk menurunkan
risiko preeklampsia, namun risiko yang diakibatkannya lebih
tinggi. Aspirin dosis 5 mg atau kurang *ukup aman diberikan pada
kelompok risiko tinggi untuk menurunkan risiko preeklampsia baik
sebagai pen*egahan primer atau sekunder.
d S-8e9e$!a +a8
emberian kalsium dapat diberikan pada -anita yang memiliki risiko
tinggi preeklampsia dan rendah asupan kalsium untuk men*egah
terjadinya preeklampsia.
e S-8e9e$!a a$!#+da$
emberian &itamin P dan 3 dosis tinggi tidak menurunkan risiko
hipertensi dalam kehamilan, preeklampsia dan eklampsia, serta
berat lahir bayi rendah, bayi ke*il masa kehamilan atau kematian
perinatal.
emberian &itamin P dan 3 tidak direkomendasikan untuk
diberikan dalam pen*egahan preeklampsia.
3 Pe$=e*a%a$ ,e"e"
a Ma$a;e9e$ E+&-e+!a!#? A!a A+!#?
18
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
21/35
!ujuan utama dari manajemen ekspektati4 adalah untuk memperbaiki
luaran perinatal dengan mengurangi morbiditas neonatal serta
memperpanjang usia kehamilan tanpa membahayakan ibu.
$anajemen ekspektati4 tidak meningkatkan kejadian morbiditas
maternal seperti gagal ginjal, sindrom 83HH, angka seksio sesarea,
atau solusio plasenta. Sebaliknya dapat memperpanjang usia
kehamilan, serta mengurangi morbiditas perinatal seperti penyakit
membran hialin, ne*rotiing entero*olitis, kebutuhan pera-atan
intensi4 dan &entilator serta lama pera-atan. erat lahir bayi rata J rata
lebih besar pada manajemen ekspektati4, namun insiden pertumbuhan
janin terhambat juga lebih banyak. emberian kortikosteroid
mengurangi kejadian sindrom ga-at napas, perdarahan
intra&entrikular, in4eksi neonatal serta kematian neonatal.
REKOMENDASI:
$anajemen ekspektati4 dapat dipertimbangkan pada kasus
preeklampsia pada usia kehamilan "2 +; minggu yang bertujuan
untuk memperbaiki luaran perinatal.
emberian kortikosteroid berguna untuk mengurangi morbiditas
(sindrom ga-at napas, perdarahan intra&entrikular dan in4eksi)
serta mortalitas perinatal.
> Pe9>e"#a$ Ma*$e S8?a! U$!+ Me$=e*a% Ke;a$*
Sejak tahun 19"0an, magnesium sul4at sudah digunakan untuk
eklampsia di 3ropa dan Amerika Serikat. !ujuan utama pemberian
magnesium sul4at pada preeklampsia adalah untuk men*egah dan
mengurangi angka kejadian eklampsia, serta mengurangi morbiditas
dan mortalitas maternal serta perinatal.
Para kerja magnesium sul4at belum dapat dimengerti sepenuhnya.
Salah satu mekanisme kerjanya adalah menyebabkan &asodilatasi
melalui relaksasi dari otot polos, termasuk pembuluh darah peri4er dan
uterus, sehingga selain sebagai antikon&ulsan, magnesium sul4at juga
berguna sebagai antihipertensi dan tokolitik. $agnesium sul4at juga
berperan dalam menghambat reseptor metilaspartat ($A) di
otak, yang apabila terakti&asi akibat as4iksia, dapat menyebabkan
masuknya kalsium ke dalam neuron, yang mengakibatkan kerusakan
sel dan dapat terjadi kejang.
19
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
22/35
emberian magnesium sul4at bermakna dalam men*egah kejang dan
kejang berulang dibandingkan pemberian plasebo. emberian
magnesium sul4at tidak mempengaruhi morbiditas dan mortalitas
maternal serta perinatal.
34ek samping minor kadang dijumpai pada penggunaan magnesium
sul4at, dimana yang terbanyak ditemukan adalah 4lushing. !idak
ditemukan perbedaan kejadian toksisitas akibat pemberian magnesium
sul4at dibandingkan plasebo. enghentian pengobatan lebih sering
terjadi pada pemberian magnesium sul4at intramuskular. 8al ini
disebabkan karena nyeri pada lokasi suntikan.
elum ada kesepakatan dari penelitian yang telah dipublikasi
mengenai -aktu yang optimal untuk memulai magnesium sul4at, dosis(loading dan pemeliharaan), rute administrasi (intramuskular atau
intra&ena) serta lama terapi. emberian magnesium sul4at lebih baik
dalam men*egah kejang atau kejang berulang dibandingkan
antikon&ulsan lainnya. $ortalitas maternal ditemukan lebih tinggi
pada penggunaan diaepam dibandingkan magnesium sul4at. !idak
ditemukan perbedaan bermakna morbiditas maternal dan perinatal
serta mortalitas perinatal antara penggunaan magnesium sul4at dan
antikon&ulsan lainnya.
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
23/35
atau kerusakan organ subklinis pada usia kehamilan berapa pun. ada
keadaan lain, pemberian antihipertensi direkomendasikan bila tekanan
darah N 150/95 mm8g.
d K"!#+&!e"#d -ada S#$d"9 HELLP
emberian kortikosteroid pada sindrom 83HH dapat memperbaiki
kadar trombosit, S'6!, S'!, H8, tekanan darah arteri rata Jrata
dan produksi urin. emberian kortikosteroroid post partum tidak
berpengaruh pada kadar trombosit. emberian kortikosteroid tidak
berpengaruh pada morbiditas dan mortalitas maternal serta
perinatal/neonatal. eksametason lebih *epat meningkatkan kadar
trombosit dibandingkan betametason.
Re+9e$da:Kortikosteroid diberikan sebelum persalinan padapasien sindrom 83HH.
e K"!#+&!e"#d $!+ Pe9a!a$*a$ Pa"
emberian kortikosteroid antenatal berhubungan dengan penurunan
mortalitas janin dan neonatal,
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
24/35
emberian ulangan kortikosteroid dapat dipertimbangkan, jika
kortikosteroid diberikan minimal hari sebelumnya.
22
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
25/35
23
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
26/35
6 ASUHAN KEPERAWA,AN ,EORI PREEKLAMPSIA1 PENGKA6IAN
ata yang dikaji pada ibu dengan pre eklampsia adalah =
ata subyekti4 =
a. Mmur biasanya sering terjadi pada primigra&ida , B "0 tahun atau +5
tahun.
b.
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
27/35
d. erkusi = untuk mengetahui re4leks patella sebagai syarat pemberian
S$ ( jika re4leks G ).
2 MASALAH KEPERAWA,AN
a. 'angguan per4usi jaringan b/d penurunan kardiak out put sekunder
terhadap &asopasme pembuluh darah.b.
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
28/35
*. Kaji tanda 8oman (nyeri pada betis dengan posisi dorso4leksi) eritema,
edema
d. orong latihan kaki akti4 / pasi4
e. antau perna4asan
4. Kaji 4ungsi ', *atat anoreksia, penurunan bising usus, muntah/ mual,
distaensi abdomen, kontipasig. antau masukan dan perubahan keluaran
Re+ ,e";ad# Gawa! 6a$#$ I$!"a U!e"# (H#-+a) >@d Pe$"$a$
S-8a/ O2 da$ N!"# Ke;a"#$*a$ P8a&e$!a Se+$de"!e"%ada-
Pe$"$a$ a"d#a= O!-!
,;a$:
'a-at janin tidak terjadi, bayi apat dipertahankan sampai Mmur +
minggu dan atau H N "500 g.
I$!e"e$:
a. Anjurkan penderita untuk tidur miring ke kiri
b. Anjurkan pasien untuk melakukan AP se*ara teratur sesuai
dengan masa kehamilan=
1 D/bln pada trisemester
" D/bln pada trisemester
1 D/minggu pada trisemester
*. antau EE, kontraksi uterus/his gerakan janin setiap hari
d. $oti&asi pasien untuk meningkatkan 4ase istirahat
Ke8e>#%a$ 89 a#"a$ >@d Pe$#$*+a!a$ Re!e$ U"#$e Da$ Ede9a
Be"+a#!a$ De$*a$ H#-e"!e$ Pada Ke%a9#8a$
,;a$ :
Kelebihan &olume *airan teratasi.
K"#!e"#a %a :
ebas dari edema dan e44use
unyi na4as bersih tidak ada dispneu/ortopneu
!erbebas dari distensi &ena jugularis
I$!e"e$:
a. Auskultasi bunyi na4as akan adanya krekels.
b. Patat adanya OE, adanya edema dependen
*. Mkur masukan atau keluaran, *atat penurunan pengeluaran, si4at
konsentrasi, hitung keseimbangan *airan.
d. ertahankan pemasukan total *airan "000 **/"; jam dalam toleransi
kardio&askuler.
e. erikan diet rendah natrium atau garam.
26
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
29/35
Ke!#da+&e#9>a$*a$ $!"# +"a$* da"# +e>!%a$ !>% >@d
9a&+a$ !#da+ =+- $!+ 9e9e$%# +e>!%a$ 9e!a>8#+ da$
9e$**a$!#+a$ +e%#8a$*a$
,;a$ :
Status nutrisi normal erat badan meningkat
!idak ada tanda malnutrisi
K"#!e"#a Ha:
Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
erat badan ideal seuai dengan tinggi badan
$ampu mengidenti4ikasi kebutuhan nutrisi
!idak terjadi malnutrisi
$enunjukan peningkatan 4ungsi penge*apan dari menelan
!idak ada tand penurunan berat badan
I$!e"e$:
a. Kaji alergi makanan
b. Kolaborasi dengan ahli gii untuk menentukan jumlah kalori dan
nutrisi yang dibutuhakan pasien
*. Anjurkan pasien untuk meningkatka intake Ced. Anjurka pasien untu meningkatkan protein dan &itamin *
e. erikan substansi gula
4. >akinkan diet yang dimakan mengandung serat tinggi untik men*egah
konstipasi
g. erikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasiskan dengan ahli
gisi)
h. Ajarkan pasien bagaimana membuat *atatan makanan harian.
i. erikan in4ormasi tentang kebutuhan nutrisi
j. Kaji kemampuan pasien mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
R#+ +e;a$* -ada #> >@d -e$"$a$ ?$* "*a$ (a&&-a&9e da$
-e$#$*+a!a$ !e+a$a$ da"a%)
,;a$ :
Setelah dilakukan tindakan pera-atan tidak terjadi kejang pada ibu
K"#!e"#a Ha :
Kesadaran = *ompos mentis, 'PS = 15 ( ;52 )
!ekanan arah normal
27
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
30/35
I$!e"e$ :
a. $onitor tekanan darah tiap ; jam
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
31/35
*. Kaji penyebab nyeri
d. 3&aluasi pengalaman nyeri masa lampau
e. 3&aluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang
ketidake4ekti4an *ontrol nyeri masa lampau
4. antu pasien dan keluarga untuk men*ari dan menemukan dukungan
g. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan ,pen*ahayaan dan kebisingan
h. Kurangi 4a*tor prepitasi nyeri
i. ilih dan lakukan penanganan nyeri ( 4armakologi , non 4armakologi,
dan inter personal )
j. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan inter&ensi
k. Ajarkan teknik relaksasi
l. erikan analgetik untuk mengurangi nyeri
m. 3&aluasi kee4ekti4an *ontrol nyeri
n. !ingkatkan istirahat
o. Kolaborasikan dengan dokter atau medis lain jika ada keluhan dantindakan nyeri tidak berhasil
p. $onitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri
Re+ =ede"a #> >d ede9a @ %#-+a ;a"#$*a$
,;a$ :
bu tidak mengalami risiko *edera karena mengalami edema
K"#!e"#a Ha :
a. erpartisipasi dalam tindakan atau modi4ikasi lingkungan untuk
melindungi diri dan meningkatkan keamanan.
b. ebas dari tanda" iskemia serebral (gangguan penglihatan, sakit
kepala, perubahan pada mental)
*. $enunjukan kadar 4aktor pembekuan dan kadar enim hepar normal.
I$!e"e$ :
a. Kaji adanya masalah SS ( mis sakit kepala, peka rangsang ,gangguan
penglihatan atau perubahan pada pemeriksaan 4unduskopi )
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
32/35
d. Kajia tanda" eklamsia yang akan datang hiperakti&itas (+Gsampai ;G)
dari re4lek tendon dalam, klonus pergelangan kaki, penurunan nadi dan
oerna4asan , nyeri epegastrik, dan oliguria (kurang dari 50ml/jam ) .
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
33/35
4. orong kemandirian, pera-atan diri, libatkan keluarga se*ara akti4
dalam pera-atan.
P8a Na?a& ,#da+ E?e+!#? >@d Pe$"$a$$ E+&-a$ Pa"
,;a$ :
ola na4as yang e4ekti4.
K"#!e"#a Ha :
$endemonstrasikan batuk e4ekti4 dan suara na4as bersih , tidak ada
sianosis dan dispneu
$ampu mengeluarkan sputum, mampu berna4as dengan mudah, tidak
ada pursed lips
!anda J tanda &ital dalam batas normal
I$!e"e$:
a. antau tingkat perna4asan dan suara na4as.
b. Atur posisi 4o-ler atau semi 4o-ler.
*. Sediakan perlengkapan penghisapan atau penambahan aliran udara.
d. erikan obat sesuai petunjuk.
e. Sediakan oksigen tambahan
31
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
34/35
BAB III
PENU,UP
A Ke-8a$
reeklampsia dide4enisikan sebagai gangguan yang terjadi pada
trimester kedua kehamilan dan mengalami regresi setelah kelahiran, ditandai
dengan kemun*ulan sedikitnya dua dari tiga tanda utama, yaitu hipertensi,
edema, dan proteinuria yang dibagi dalam golongan ringan dan berat.
enyebab timbulnya preeklampsia pada ibu hamil belum diketahui se*ara
pasti, tetapi pada umum nya disebabkan oleh (&asospasme arteriola). Caktor
4aktor lain yang diperkirakan akan mempengaruhi timbulnya preeklampsia
antara lain= primigra&ida, kehamilan ganda, hidramnion, molahidatidosa,
multigra&ida, malnutrisi berat, usia ibu kurang dari 1# tahun atau lebih dari +5
tahun serta anemia.
iasanya tandatanda pre eklampsia timbul dalam urutan =
ertambahan berat badan yang berlebihan, diikuti edema, hipertensi, dan
akhirnya proteinuria. ada pre eklampsia ringan tidak ditemukan gejala J
gejala subyekti4. ada pre eklampsia berat didapatkan sakit kepala di daerah
prontal, diplopia, penglihatan kabur, nyeri di daerah epigastrium, mual atau
muntah.
B Sa"a$
Kepada pihak Akademis1 Ke-ada -e8a/a$a$ +e&e%a!a$
Agar dapat meningkatkan pelayanan ibu hamil dan bersalin, khususnya
pada penderita preeklampsia
2 Ke-ada -#%a+ a+ade9#&
Agar dapat membimbing para tenaga dan *alon tenaga kesehatan dan
meningkatkan kualitas pelayanan terhadap ibu hamil.
32
-
7/26/2019 MAKALAH AKHIR PREEKLAMPSIA FIX.doc
35/35
3 Ke-ada !e$a*a +e&e%a!a$
Agar dapat lebih mengoptimalkan pelayanan kesehatan mengingat
preeklamsi merupakan suatau gejala penyakit yang *ukup mempengaruhi
kesehatan ibu hamil
DA,AR PUS,AKA
illington, $ 7 Ste&enson, $ "010, Buku Saku Bidan ega!atan "alam
ehamilan#Persalinan$3'P, Eakarta
obak, dkk "005,Buku A%ar epera!atan &aternitas$ 3'P, Eakarta
e-i, O..H 7 Sunarsih, ! "011, Asuhan ehamilan untuk ebidanan, Salemba
$edika Eakarta
ndonesia. Pedoman 'asional Pelayanan edokteran ( "iagnosis dan )ata
*aksana Pre#Eklampsia$ Kementrian Kesehatan