makalah agama dan manusia

19

Click here to load reader

Upload: ajeng-yayu-suherti-elyani

Post on 15-Jan-2017

745 views

Category:

Education


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah agama dan manusia

MAKALAHAGAMA DAN MANUSIA

Dosen Pembimbing : Drs. Moch Basory M.Ag

Disusun Oleh :ELIS HERNI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

STKIP SEBELAS APRIL SUMEDANG

Page 2: Makalah agama dan manusia

2

2015

Page 3: Makalah agama dan manusia

i

KATA PENGANTAR

Puja dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah memberikan rahmat, taufik serta hidayahNya, sehingga sata dapat menyelesaikan makalah “Manusia dan Agama”  diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang turut andil dalam penyusunan makalah ini hingga pada batas waktu yang telah ditentukan.

Saya sebagai penyusun sangat menyadari bahwa makalah saya masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran para pembaca untuk kesempurnaan makalah ini dengan baik. Sehingga makalah ini dapat memberi informasi dan berguna bagi para pembaca dan khususnya saya sebagai penyusun.

Penyusun,

Page 4: Makalah agama dan manusia

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................ii

PENDAHULUAN..........................................................................1

1.1 Latar Belakang..............................................................................11.2 Rumusan Masalah.........................................................................11.3 Tujuan...........................................................................................1

PEMBAHASAN............................................................................2

2.1 Konsep Manusia dalam Al-Quran..................................................22.2 Penyebutan Nama Manusia dalam Al-Quran................................32.3 Tujuan Diciptakan Manusia...........................................................52.4 Fitrah Kemanusiaan......................................................................72.5 Keistimewaan Manusia dan Tanggung Jawabnya.........................8

PENUTUP.................................................................................11

3.1 Kesimpulan.................................................................................113.2 Saran..........................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................12

Page 5: Makalah agama dan manusia

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangMasalah manusia dan agama tidak pernah lepas dari perkara dunia,

Agama diciptakan pula karena ada manusia, sedangkan manusia sangat membutuhkan agama sebagai tuntunannya, oleh sebab itu keduanya memiliki pengaruh besar dalam pembinaan generasi yang akan datang.

Agama sangat berperan penting bagi manusia sebagai sarana menjamin kelapangan dada dan menumbuhkan ketenangan hati bagi para pemeluknya. Agama dapat memelihara manusia dari penyimpangan, kerusakan dan menjauhkan tingkah laku negatif yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Bahkan agama membuat hati manusia menjadi tentram, jernih dan suci. Di samping itu agama juga sebagai benteng pertahanan generasi muslim dalam berbagai aliran yang tidak sesuai dengan tataran kehidupan

Agama juga berperan penting dalam pembinaan akidah dan akhlak mulia yang dapat menjadikan individu-individu yang bermoral serta bertaqwa di masyarakat hingga menjadi teladan yang baik dengan insan yang bermanfaat bagi orang lain karena kesahajaannya.

1.2 Rumusan Masalah1. Bagaimana konsep manusia dalam Al-Qur’an?2. Apa saja sebutan manusia didalam Al-Qur’an?3. Apa tujuan diciptakan manusia?4. Apa yang menjadi fitrah manusia?5. Apa keistimewaan dan tanggung jawab manusia?

1.3 TujuanSelain untuk memenuhi tugas mata kuliah PAI (pendidikan agama

Islam), tujuan dibuatnya makalah ini adalah demi menambah wawasan tentang hubungan manusia dan agama, mulai dari konsep manusia dan sebutan manusia dalam Al-Qu’an, tujuan pencitaan manusia, fitrah manusia sampai keistimewaan-keistimewaan yang dimiliki manusia.

Page 6: Makalah agama dan manusia

2

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Konsep Manusia dalam Al-QuranManusia telah disebutkan dalam Al-Quran bahwasannya manusia

diciptakan dari segumpal darah “Al’Aaq” yang mulanya berasal dari air mani (nutfah) yaitu air mani laki –laki yang bercampur dengan air mani perempuan hingga membentuk sebuah zigot (mughdah) yang disimpan di tempat yang kokoh yaitu dalam rahim, kemudian membentuk segumpal darah sampai tiba ditiupkan nyawa kepada janin tersebut oleh Allah S.W.T. Sebagaimana penciptaan manusia, telah disebutkan oleh Allah s.w.t dalam firmanNya:

. . بين من يخرج دافق ماء من خلق خلق مم اإلنسان لينظررائب . والت الصلب

”Maka, hendaklah manusia merenungkan, dari apa ia diciptakan. Ia diciptakan dari air yang terpancar, yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada.” (Q.S. at-Taariq : 5-7).Berkaitan dengan hal ini, terdapat sebuah atsar yang menyebutkan bahwa “Barang siapa mengenal dirinya, niscaya ia mengenal Tuhan-nya.”

Manusia adalah makhluk Allah yang paling baik dan sempurna.sebagaimana di sebutkan didalam Al-Quran:

“Sungguh kami telah menciptakan manusia dengan sebaik-baikbentuk.” (At-Tin: 4)

Berbicara tentang manusia berarti kita berbicara tentang diri kita sendiri sebagai makhluk yang paling unik di bumi ini. Banyak di antara ciptaan Allah yang telah disampaikan lewat wahyu yaitu kitab suci. Manusia merupakan makhluk yang paling istimewa dibandingkan dengan makhluk yang lain. Menurut Ismail Rajfi manusia adalah makhluk kosmis yang sangat penting, karena dilengkapi dengan semua pembawaan dan syarat-syarat yang diperlukan. Manusia mempunyai kelebihan yang luar biasa. Kelebihan itu adalah dikaruniainya akal.

Dengan dikarunia akal, manusia dapat mengembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya serta mampu mengatur dan mengelola alam semesta ciptaan Allah adalah sebagai amanah. Selain itu manusia juga

Page 7: Makalah agama dan manusia

3

dilengakapi unsur lain yaitu qolbu (hati). Dengan qolbunya manusia dapat menjadikan dirinya sebagai mahkluk bermoral, merasakan keindahan, kenikmatan beriman dan kehadiran Illahi secara spiritual.

2.2 Penyebutan Nama Manusia dalam Al-Qurana. Manusia sebagai An-Nas

Kata al-Nas dinyatakan dalam al-Qur’an sebanyak 240 kali dalam 53 surat. Kata al-nas menunjukkan pada eksistensi manusia sebagai makhluk hidup dan makhluk sosial, secara keseluruhan, tanpa melihat status keimanan atau kekafirannya, atau suatu keterangan yang jelas menunjuk kepada jenis keturunannabi  Adam. Kata al-Nas dipakai al-Qur’an untuk menyatakan adanya sekelompok orang atau masyarakat yang mempunyai berbagai kegiatan (aktivitas) untuk mengembangkan kehidupannya. Dalam menunjuk makna manusia, kata al-nas lebih bersifat umum bila dibandingkan dengan kata al-Insan. Keumumannya tersebut dapat di lihat dari penekanan makna yang dikandungnya.

b. Manusiasebagai Al-InsanAdapun penamaan manusia dengan kata al-insan yang berasal dari

kata al-uns, dinyatakan dalam al-Qur’an sebanyak 73 kali dalam 43 surat. Secara etimologi, al-insan dapat diartikan harmonis, lemah lembut, tampak, atau pelupa. Kata insane digunakan al-Qur’an untuk menunjukkan kepada manusia dengan seluruh totalitas jiwa dan raga. Manusia berbeda antara seseorang dengan yang lain, akibat perbedaan fisik, mental dan kecerdasannya serta sebagai makhluk dinamis. Perpaduan antara aspek fisik dan psikis telah membantu manusia untuk mengekspresikan dimensial-insandanal-bayan, yaitu sebagai makhluk berbudaya yang mampu berbicara, mengetahui baik dan buruk, dan lain sebagainya. Kata al-insan  juga digunakan dalam al-Qur’an untuk menunjukkan proses kejadianmanusia sesudah adam. Kejadiannya mengalami proses yang bertahap secara dinamis dan sempurna didalam rahim dan mengandung pengertian makhluk mukallaf (yang dibebani tanggung jawab) mengemban amanah, makhluk yang mulia sebab memiliki ilmu, al-bayan (pandai bicara), al-‘aql (mampu berpikir), al-tamyiz (mampu menerapkan dan mengambil keputusan), melampaui batas karena telah merasa puas dengan apa yang ia miliki dan memiliki kedudukan, derajat dan martabat yang tinggi disbanding makhluk-makhluklainnya. Dengandemikian, makna manusia dalam al-Qur’an dengan istilah al-basyar, al-insan, al-nas dan bani adam mencerminkan karakteristik dan kesempurnaan penciptaan Allah terhadap makhluk manusia, Bukan saja sebagai makhluk biologis dan psikologis melainkan juga sebagai makhluk religius, makhluk social dan

Page 8: Makalah agama dan manusia

4

makhluk bermoral serta makhluk cultural yang kesemuanya mencerminkan kelebihan dan keistimewaan manusia daripada makhluk-makhluk Tuhan lainnya.

Penggolongan manusia :

a. Yang dicintai Allah : b. Yang dimurkai Allah :

1. Muhsinin 5. Muqsithin 1. Fasiqin 6. KhowwaninKafur

2. Mutawakkilan

6. Tawwabin, Mutathohhirin

2. Mufsidin 7. Mustakbirin 

3. Muttaqin 3. Zholimin 8. Musrifin

4. Shobirin 4. Kafirin 9. Kadzibun Kaffar

5. MusrifunKadzab

Page 9: Makalah agama dan manusia

5

2.3 Tujuan Diciptakan ManusiaSebagian ayat Al-Qur'an mengungkapkan rahasia penciptaan secara

lebih detil dan terperinci, antara lain:a. Ilmu dan makrifat.

Allah s.w t berfirman:

ل يتنز مثلهن األرض ومن سماوات سبع خلق ذي ال ه الل قد ه الل وأن قدير شيء كل على ه الل أن لتعلموا بينهن األمر

علم شيء بكل اأحاط

”Allah-lah yang telah menciptakan tujuh langit dan bumi sepert iitu pula, perintah Allah berlaku padanya supaya kalian ketahui bahwa Allah itu Maha kuasa atas tiap-tiap sesuatu. Dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya meliputi segala sesuatu”  (QS. Ath-Thalaq [65]: 12).

Ayat ini menyebutkan kesadaran manusia akan ilmu dan kekuasaan Tuhan yang tidak terbatas (yakni, makrifat tentang Tuhan yang akan membentuk dimensi ilmu kesempurnaan manusia) sebagai tujuan dari penciptaan.

b. Ujian.Allah s.w.t berfirman:

العزيز وهو عمال أحسن كم أي ليبلوكم والحياة الموت خلق ذي الالغفور

”Yang menciptakan kematian dan kehidupan supaya Dia menguji kalian siapakah yang lebih di antara kalian amalnya? Dan Dia Maha Perkasa Maha Pengampun.” (QS. Al-Mulk [67]: 2).

Maksud dari ujian Tuhan bukanlah penyingkapan rahasia-rahasia yang tersembunyi, melainkan adalah menyediakan sarana dan prasarana untuk mengembangkan potensi serta mengantarkannya kepada realitas. Hal itu karena manusia adalah makhluk yang berikhtiar dan kesempurnaannya bersifat pilihan intensional. Tuhan menguji manusia dengan menyediakan semua syarat dan prasyarat untuk memilih jalan yang baik atau buruk baginya, agar dengan itu potensi-potensi dirinya terealisasi dan dia dapat memilih jalan yang benar.

Page 10: Makalah agama dan manusia

6

c. Ibadah.Allah s.w.t berfirman:

ليعبدون إال واإلنس الجن وماخلقت“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat [51]: 56).

Ibadah mempunyai dampak-dampak yang positif bagi kehidupan manusia, baik di alam sini maupun sana. Hikmah-hikmah ibadah antara lain adalah: tuntutan fitrah, Jalan menuju penyingkapan diri dan kebebasannya dari kehampaan, terbang keangkasa metafisik dan meninggalkan sangkar fisik, mencapai keyakinan, kemenangan ruhatas badan, kesehatan dan ketenangan jiwa, kekuasaan atas diri dan potensi-potensinya, pendekatan diri kepadaTuhan, basis etika, keimanan, undang-undang dan sosial, pembinaan naluri cinta kebaikan, pembangunan, pendidikan, dan lain sebagainya.

d. Rahmat IlahAllah s.w.t berfirman:

مختلفين يزالون وال واحدة أمة اس الن لجعل ك رب شاء ولوألمألن ك رب كلمة وتمت خلقهم ولذلك ك رب حم ر من إال

أجمعين اس والن ة الجن من م جهن

“Dan  jika Tuhanmu menghendaki, niscaya Dia menjadikan manusia satu umat, tetapi mereka senantiasa berselisih. Kecuali orang-orang yang memperoleh rahmat dari Tuhanmu dan untuk itulah Allah menciptakan mereka.” (QS. Hud [11]: 118 – 119).

Jika diteliti lebih dalam, tujuan-tujuan itu tidak saling bertentangan, sebagian darinya merupakan tujuan pengantar bagi tujuan yang selanjutnya, yakni ada tujuan awal, tujuan menengah, dan tujuan akhir. Karena itu, berdasarkan ayat-ayat Al-Qur'an tersebut, tujuan diciptakannya manusia adalah pengejawantahan rahmat Ilahi dan penetapan manusia di arah kesempurnaan dan kebahagiaan yang abadi. Dan hal itu hanya bias dicapai melalui pilihan intensional dia sendiri terhadap jalan yang terbaik dan menempuh cara ibadah kepada-Nya.

Page 11: Makalah agama dan manusia

7

2.4 Fitrah KemanusiaanFitrah adalah bahasa arab, yang arti asalnya adalah “menciptakan”,

seperti dalam (QS 35:1), disana Allah sebagai “FAATIRU samawati wal ardhi” (Pencipta langit dan bumi). Dalam kamus Lisanul Arab, Ibnu Mandzhur menulis salah satu makna ‘fitrah’ dengan arti (Al-Ibtida wal ikhtiro / memulai dan mencipta). Sehingga dapat ditarik pengertian bahwa FITRAH adalah penciptaan awal atau asal kejadian.

Sebagai ilustrasi misalnya suatu barang, sebut saja “piring”. Piring pada awalnya diciptakan (dibuat) dengan tujuan sebagai alat makan, maka fitrah-nya piring adalah sebagai alat makan. Si pembuat piring (pabrik) pasti telah memilih bahan, proses dan desain produknya sesuai dengan tujuan ia membuatnya. Oleh karena itu maka piring itu sangat cocok dan pas dipakai sebagai alat makan karena sesuai dengan fitrahnya.Pertanyaan berikutnya, apakah piring itu bisa dipakai sebagai alat minum? jawabnya tentu bisa. Tetapi yang perlu diperhatikan, pasti tidak nyaman memakainya dan si piring itu akan cepat rusak. Ada banyak pendapat tentang pengertian fitrah, misalnya pendapat Armai, bila interpretasi lebih luas konsep fitrah dimaksud bisa berarti bermacam-macam, sebagaimana yang telah diterjemahkan dan didefenisikan oleh banyak pakar diatas, di antara arti-artinya yang dimaksud adalah : 1) Fitrah berarti “ thuhr’ (suci), 2) fitrah berarti “Islam”, 3) fitrah berarti “Tauhid” (mengakui keesaan Allah), 4) fitrah berarti “Ikhlash” (murni), 5) fitrah berarti kecenderungan manusia untuk menerima dan berbuat kebenaran, 6) fitrah berarti “al-Gharizah” (insting), 7) fitrah berarti potensi dasar untuk mengabdi kepada Allah, 8) fitrah berarti ketetapan atas manusia, baik kebahagiaan maupun kesengsaraan.

Kata ini juga dipakaikan kepada anak yang baru dilahirkan karena belum terkontaminasi dengan sesuatu sehingga anak tersebut sering disebut dalam keadaan fitrah (suci). Pengaruh dari pengertian inilah maka semua kata fitrah sering diidentikkan dengan kesucian sehingga 'id al-fitri sering pula diartikan dengan kembali kepada kesucian demikian juga zakat al-fitrah. Pengertian ini tidak selamanya benar kata fitrah itu sendiri digunakan juga terhadap penciptaan langit dan bumi dengan pengertian keseimbangan sebagaimana yang tertera dalam al-Qur'an

Mengenai kata fitrah menurut istilah (terminologi) dapat dimengerti dalam uraian arti yang luas, sebagai dasar pengertian itu tertera pada surah al-Rum ayat 30, maka dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa pada asal kejadian yang pertama-pertama diciptakan oleh Allah adalah agama (Islam) sebagai pedoman atau acuan, di mana berdasarkan acuan inilah manusia diciptakan dalam kondisi terbaik. Oleh karena aneka

Page 12: Makalah agama dan manusia

8

ragam faktor negatif yang mempengaruhinya, maka posisi manusia dapat “bergeser” dari kondisi fitrah-nya, untuk itulah selalu diperlukan petunjuk, peringatan dan bimbingan dari Allah yang disampaikan-Nya melalui utusannya (Rasul) Allah telah menciptakan manusia dengan tujuan agar manusia menjadi Hamba Allah yang pandai mengabdi (ibadah) kepada Allah SWT. Firman Allah SWT: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS. 51:56).

Allah Al-Khaliq (Pencipta) dan Al-Mushowwir (Pendesain) , pasti telah mendesain penciptaan manusia baik dari bahan dan prosesnya, sedemikian rupa agar hasil akhirnya lahir suatu makhluk manusia yang bisa mengabdi (ibadah) kepada Allah SWT. Jadi fitrahnya manusia adalah mengabdi atau beribadah kepada Allah SWT. Karena fitrahnya manusia adalah mengabdi (ibadah) kepada Allah SWT, maka manusia dengan struktur jasmani dan rohaninya pasti bisa dipakai untuk mengabdi (ibadah) kepada Allah. Rohani dan jasmani manusia pasti cocok dan pas dipakai untuk beribadah. Sebaliknya jika dipakai maksiat (membangkang) kepada Allah pasti tidak nyaman, dan dipastikan pasti bakal cepat rusak dan celaka. Sungguh kecelakaan manusia adalah karena penyimpangan dari “FITRAHNYA”.

Seandainya manusia telah lama dan jauh menyimpang dari fitrahnya maka kadang manusia telah merasa nyaman dengan kemaksiatan. Tetapi yang perlu dicatat itu hanyalah sementara. Firman Allah: Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka gembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. (QS. 6:44)

2.5 Keistimewaan Manusia dan Tanggung JawabnyaSudah selayaknya kita sebagai manusia pandai-pandai bersyukur

atas segala karunia Allah S.W.T, termasuk dalam penciptaan manusia dengan cara dan sifat yang istimewa. Berikut beberapa keistimewaan manusia yang patut untuk disyukuri.

a. Makhluk paling mulia dan utamaManusia mendapat kedudukan tinggi daripada makluk Allah yang

lain. Ia merupakan makhluk yang paling mulia dan utama karena manusia dianugerahkan Tuhan dengan akal/otak yang paling maju dibanding makhluk lain.“Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari

Page 13: Makalah agama dan manusia

9

yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna” (Q.S:17:70)

b. Makhluk yang paling cerdasKeistimewaan yang satu ini dikarenakan Allah SWT mengkaruniakan

kita akal/otak. Otak tersebut mampu memproses banyak sekali data yang masuk kemudian mengubahnya menjadi suatu tindakan positif, kreatif, komunikatif bahkan negatif. Namun, sekali lagi anugrah otak itu pula yang memberikan tanggung jawab kepada manusia agar dapat membedakan antara yang baik dan buruk.Baru- baru ini para ilmuwan telah mampu mempelajari bagaimana

otak membentuk jaringan saraf. Dimulai pada rahim dan seluruh kehidupan ini jaringan yang luas terus berkembang, beradaptasi, dan belajar, Bahkan di usia tua, masih tumbuh neuron baru, meskipun dalam jumlah kecil. Stimulasi mental meningkatkan fungsi otak dan benar-benar melindungi terhadap penurunan kognitif, seperti halnya latihan fisik. Penurunan mental yang berat biasanya disebabkan oleh penyakit, sedangkan sebagian besar berkaitan dengan usia.  Kerugian dalam memori atau keterampilan motorik semata-mata disebabkan aktivitas dan kurangnya latihan dan stimulasi mental. Dengan kata lain, gunakan atau hilang.

c. KhalifahSetiap manusia menurut pandangan Islam adalah pemimpin, sesuai

dengan tingkatan dan kemampuannya masing-masing. Minimal sebagai pemimpin untuk dirinya sendiri. Dan setiap pemimpin bertanggungjawab terhadap apa yang dipimpinnya, baik lahir maupun batin, di dunia maupun di akhirat.“Dan Dia-lah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di

bumi dan Dia mengangkat (derajat) sebagian kamu di atas yang lain, untuk mengujimu atas (karunia) yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat memberi hukuman dan sungguh Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang” (Q.S: 6;165).

Page 14: Makalah agama dan manusia

10

d. Makhluk yang paling baikSelain sebagai makhluk yang paling sempurna manusia juga

dijadikan Allah SWT sebagai makhluk yang memiliki keluhuran dan kemuliaan lebih baik dari malaikat, lebih sempurna kejadian fisiknya maupun rohaniahnya.

“Sungguh Kami telah mencipakan manusia, dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (Q.S:95;4)

Oleh karena itu, manusia harus menggunakan anugerah Tuhan yang tidak ternilai ini dengan penuh rasa tanggung jawab dan bijaksana. Karena bersyukur bukan hanya oleh kata. Namun, juga tindakan yang nyata. Dan Semoga kita termasuk dalam golongan manusia yang mulia. Amien..

Page 15: Makalah agama dan manusia

11

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulana) Manusia diciptakan oleh Allah dengan konsep yang penuh dengan

perhitungan yang sempurna sebagai makhluk yang special dan lebih sempurna dari makhluk-makhluk lain.

b) Manusia memiliki sebutan yang bermacam-macam, dan penyebutan itu dapat ditentukan oleh karakter maupun tingkah polah manusia itu sendiri.

c) Allah menciptakan segala sesuatu pasti memiliki tujuan, termasuk dalam penciptaan manusia. Ada banyak sekali tujuan penciptaan manusia, dan salah satu tujuan utamanya adalah agar manusia selalu beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

d) Fitrah manusia sebagai manusia yang terlahir dalam keadaan yang baik, jadi memang sepatutnya dalam pengembangan hidupnya juga menjalani dengan berbagai kebaikan pula.

e) Manusia diciptakan dengan penuh keistimewaan. Namun, keistimewaan itu pula yang menjadi tugas manusia untuk mempertanggungjawabkannya di dunia maupun di akhiratNya.

3.2 SaranDengan segala yang telah melekat pada manusia, mulai dari proses

penciptaan sampai dengan keistimewan yang dimiliki olehnya, hendaknya manusia lebih bisa mengetahui apa sebenarnya tujuan dari hidupnya, untuk apa dan siapa dia hidup. Hingga dapat mencapai titik kemuliaan yang sesungguhnya di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.

Page 16: Makalah agama dan manusia

12

Daftar Pustaka

Al-Qur’an.2007.CV Penerbit Diponegoro.<http://sulsel.kemenag.go.id/file/file/Artikel-Tulisan/rtmn1362081548.doc>< http://eko-aw.blogspot.cpm/2012/04/penyebutan-manusia-dalam-al-quran.html.><www.taqrib.info><http://militansicerdas.blogspot.com/2011/03/fitrah-manusia.html><http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/02/konsep-fitrah-dalam-al-quran.html><http://www.scribd.com/doc/51096274/Pengertian-Manusia-menurut-Ajaran-Islam-ltm-1>< http://www.fi.edu/learn/brain/exercise.html><http://agamaberitaharian.blogspot.com/2008/07/keistimewaan-manusia-sebagai-khalifah.html>