makalah agama bedah

11
MAKALAH BEDAH MENURUT MEDIS DAN AGAMA ISLAM DISUSUN OLEH (TINGKAT 1B): Rysta Rudini Gumanti Shinta Arini Tri Widya Astuti Siti Aisyah Siti Khairani Suci Astrilia POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTAN TIMUR

Upload: muhtadin-halim

Post on 21-Jan-2016

25 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH Agama Bedah

MAKALAH

BEDAH MENURUT MEDIS DAN AGAMA ISLAM

DISUSUN OLEH (TINGKAT 1B):

Rysta Rudini Gumanti

Shinta Arini Tri Widya Astuti

Siti Aisyah

Siti Khairani

Suci Astrilia

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTAN TIMUR

PRODI KEBIDANAN BALIKPAPAN

TAHUN 2012/2013

Page 2: MAKALAH Agama Bedah

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik,

rahmat, hidayah dan inayahnya, serta telah memberikan nikmatnya kepada kita, sehingga kita

masih bisa beriman dan beribadah kepadanya. Dan semoga sholawat serta salam selalu

tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW. berserta para keluarga, sahabat

dan para pengikut beliau sampai akhir zaman.

Ucapan terimakasih tak lupa kami haturkan kepada semua pihak yang telah ikut serta

membantu kami dalam mengerjakan makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaiakan.

Dengan makalah yang berjudul BEDAH MENURUT MEDIS DAN AGAMA ISLAM,

kami berharap agar makalah ini dapat berguna dalam menambah pengetahuan baik untuk para

pembaca maupun untuk kami pribadi.

Kami menyadari bahwa banyak kekurangan dalam makalah ini, baik dalam segi tulisan,

maupun dalam segi pembahasan. Maka dari itu kami berharap kepada para pembaca untuk

memberikan saran dan kritik yang dapat membangun dan menambah wawasan kami dan kita

semua, sehingga dapat menutupi kekurangan-kekurangan yang ada.

Balikpapan, 5 desember 2012

Penyusun

Page 3: MAKALAH Agama Bedah

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................... 1

1.3 Tujuan.................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bedah……………………………………………………………... 2

2.2 Bedah Secara Umum…………………………………………………………. 2

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan......................................................................................................... 5

3.2 Saran................................................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 6

Page 4: MAKALAH Agama Bedah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembedahan merupakan cabang dari ilmu medis yang ikut berperan terhadap kesembuhan dari luka atau penyakit melalui prosedur manual atau melalui operasi dengan tangan. Hal ini memiliki sinonim yang sama dengan kata “Chirurgia”. Dalam bahasa Yunani “Cheir” artinya tangan dan “ergon” artinya kerja.

Semakin banyaknya alat-alat modern kini makin menjadi dan membuat manusia terlena dengan kemewahan dunia itu, diantaranya dengan mempercantik diri dengan alat modern yang pada zaman sekarang disebut dengan operasi plastik. Bagaimana menurut pandangan islam tentang hal ini, mungkinkah mereka yang telah melakukan operasi ini telah mengetahui hukum ajaran islam, dan konsekuensinya, atau hanya ikut-ikutan saja.

Kita menyadari bahwa terjadinya arus perkembangan ilmu pengetahuan yang tidak terhenti membuat kemajuan dan kecanggihan semakin tidak terjangkau, jika dulu hanya sebuah mimpi maka kini segala sesuatu yang dulu tidak masuk akal telah berada di alam nyata. Sebut saja orang yang dulu hanya bisa pasrah melihat keburukan rupanya, toh kini mereka dapat menghilangkan keburukan tersebut. Namun amat disayangkan jika ternyata operasi keburukan tersebut menuju kepada ketampanan tidak dibarengi dengan operasi akhlak yang buruk menuju akhlak yang baik.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian bedah?

2. Bagaimana pandangan medis mengenai bedah?

3. Bagaimana pandangan agama islam mengenai bedah?

1.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan ilmu pengetahuan tentang

pengertian bedah dan pandangan medis dan agama islam mengenai bedah kepada

mahasiswa dan pembaca.

Page 5: MAKALAH Agama Bedah

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian BedahPembedahan merupakan cabang dari ilmu medis yang ikut berperan terhadap

kesembuhan dari luka atau penyakit melalui prosedur manual atau melalui operasi dengan

tangan. Hal ini memiliki sinonim yang sama dengan kata “Chirurgia”. Dalam bahasa Yunani

“Cheir” artinya tangan, dan “ergon” artinya kerja.

2.2. Bedah secara umum

Bedah secara umum ada bermacam-macam, yaitu :

1. Bedah Veteriner merupakan pembedahan yang dilakukan terhadap hewan.

2. Bedah Ortopedik merupakan cabang dari pembedahan dimana “secara khusus memperhatikan

terhadap pencegahan dan restorasi dari fungsi sistem skeletal, artikulasinya dan strukturnya

yang saling berhubungan”.

3. Bedah konservatif merupakan pembedahan dimana dilakukan berbagai cara untuk melakukan

perbaikan terhadap bagian tubuh yang diasumsikan tidak dapat mengalami perbaikan,

daripada melakukan amputasi. Seperti contoh dilakukan koreksi dan imobilisasi dari fraktur

pada kaki daripada melakukan amputasi terhadap kaki.

4. Bedah Radikal merupakan pembedahan dimana akar penyebab atau sumber dari penyakit

tersebut dibuang, seperti contoh pembedahan radikal untuk neoplasma, pembedahan radikal

untuk hernia.

5. Bedah Minor merupakan pembedahan dimana secara relatif dilakukan secara simple, tidak

memiliki resiko terhadap nyawa pasien dan tidak memerlukan bantuan asisten untuk

melakukannya seperti contoh membuka abses superficial, pembersihan luka, inokuasi,

superfisial neuroktomi dan tenotomi.

6. Bedah Mayor merupakan pembedahan dimana secara relatif lebih sulit untuk dilakukan

daripada pembedahan minor, membutuhkan waktu, melibatkan resiko terhadap nyawa pasien,

dan memerlukan bantuan asisten seperti contoh bedah caesar, mammektomi, bedah torak,

bedah otak.

Page 6: MAKALAH Agama Bedah

7. Bedah Emergency merupakan pembedahan yang dilakukan dalam keadaan sangat mendadak

untuk menghindari komplikasi lanjut dari proses penyakit atau untuk menyelamatkan jiwa

pasien.

8. Pembedahan Anatomi merupakan daerah terbatas dari anatomi atau bagian tertentu untuk

mendapatkan deskripsi yang jelas pada daerah operasi.

9. Pembedahan Rekonstruktif merupakan pembedahan yang dilakukan untuk melakukan koreksi

terhadap pembedahan yang telah dilakukan .seperti contoh pembedahan terhadap langit-langit

mulut yang terbelah, tendon yang mengalami kontraksi, dan sebagainya.

2.3. Bedah Menurut Islam

Menurut agama :

• Dalil-dalil dari al-quran dan sunah menetapkan diperbolehkannya operasi medis

dengan syarat-syaratnya, dan bahwa tidak ada dosa atas seorang muslim

melakukannya untuk meraih kesembuhan dari penyakit yang Allah ujikan kepadanya

dengan izin Allah.

• Firman Allah :

“ dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah

dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya” (Al-Maidah:32)

• Ada beberapa hadist yang menetapkan diperbolehkannya operasi medis, di antaranya

:

• Hadist hijamah : “ aku tidak meninggalkan tempat ini sebelum kamu berbekam

karena akui mendengarr Rasulullah SAW bersabda, ‘Padanya terdapat

Kesembuhan”. (HR. Al-Bukhari)

• Hadist Jabir bin Abdullah : “Rasulullah SAW mengirim seorang tabib kepada

Ubay bin Kasb maka tabib tersebut memotong pembuluh darahnya dan

menempelnya dengan besi panas”. (HR.Muslim)

Page 7: MAKALAH Agama Bedah

2.4. Bedah Menurut Medis

Bedah menurut medis boleh dilakukan tetapi untuk tujuan yang diperlukan

untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang. seperti contoh pembedahan

terhadap langit-langit mulut yang terbelah, tendon yang mengalami

kontraksi, dan sebagainya. Dalam hukum perjanjian hubungan hukum

antara dokter-pasien terjalin mulai sejak adanya transaksi teraupetik. Dalam

KUH perdata pasal 1328: “ sepakat mereka yang mengikatkan diri,

kecakapan dalam membuat perjanjian, satu hal tertentu dan tidak haram”

Page 8: MAKALAH Agama Bedah

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa bedah diperbolehkan dalam islam maupun dalam medis,

tergantung dari bedah itu sendiri. Selama bedah yang dilakukan untuk

menyembuhkan penyakit dan harus dilakukan itu diperbolehkan. Namun jika bedah

tersebut dilakukan untuk mengubah bentuk dan ukuran dari aslinya dalam islam hal

tersebut dilarang, seperti bedah plastik.

3.2 Saran

Sebagai muslim sebaiknya kita dapat membedakan mana bedah yang diperbolehkan

dan bedah yang tidak diperbolehkan. Agar tidak melanggar hukum yang ada kita

harus lebih teliti jika ingin menjalankan suatu bedah.

Page 9: MAKALAH Agama Bedah

DAFTAR PUSTAKA

- http://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2080535-pengertian-bedah-

dan-macam-macam/

- http://www.kedokteerangigi.net/arsip/pengertian-bedah-tulang.html

- http://monikwahyudi.blogspot.com/2012/06/pandangan-tentang-medikolegal-bedah.html?

m=1

- http://id.m.wikipedia.org/wiki/Bedah_ortopedi