makalah aero

2
Kompetisi UAV di Indonesia sudah diinisiasi dengan adanya penyelenggaraan Indonesian Indoor Aerial Robot Contest (IIARC) yang merupakan kontes robot terbang pertama untuk kategori indoor (dalam ruangan). Kontes ini telah diadakan setiap tahun di Institut Teknologi Bandung mulai tahun 2008 hingga 2011. Pelaksana kontes adalah Program Studi Aeronotika dan Astronotika, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB bersama dengan mahasiswa Program Studi Aeronotika dan Astronotika yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Teknik Penerbangan (KMPN) ITB. Sejak dimulai pada tahun 2008, jumlah peserta terus meningkat. Mulai dari hanya 15 tim pada tahun 2008, hingga mencapai 44 tim pada tahun 2010. Dalam kontes ini, peserta ditantang untuk mendesain, membuat serta menerbangkan sebuah pesawat. Tantangan yang diberikan mengharuskan peserta mendapatkan kompromi antara geometri pesawat, konstruksi dan sistem elektronik yang diintegrasikan pada pesawat terbang. Kontes IIARC di ITB telah mendapat pengakuan dari Japan Society of Aeronautics and Space Sciences (JSASS). Aturan yang digunakan mengadopsi aturan yang digunakan dalam kontes yang sama yang diselenggarakan oleh University of Tokyo di Jepang. Pada tahun 2012 IIARC berubah menjadi Indonesia Aerial Robot Contest (IARC) yang dilaksanakan outdour. Pada tahun 2013, Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Dikti) dan Institut Teknologi Bandung bekerjasama untuk melanjutkan serta mengembangkan konsep acara kompetisi robot terbang ini ke skala yang lebih besar. KRTI 2013 terdiri dari kategori SMA, Perguruan Tinggi, dan Umum. Di tahun 2013 kompetisi robot terbang ini akan ditingkatkan ke level nasional berupa Kompetisi UAV (Unmanned Aerial Vehicle) atau Kompetisi Pesawat Terbang tanpa Awak, dengan dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diharapkan peningkatan level ini dapat memperluas cakupan peserta dilingkungan Perguruan Tinggi di Indonesia dan meningkatkan kualitas kompetisi seperti kompetisi sejenis di luar negeri. Oleh sebab itu dibentuklah KRTI (Kontes Robot Terbang Indonesia) dengan tujuan untuk mengembangkan potensi pembuatan UAV di Indonesia Pesawat Tanpa Awak (Unmanned Aerial Vehicle, UAV) atau Unmanned Aircraft System (UAS) adalah wahana terbang nir-awak yang dalam satu dasawarsa terakhir ini berkembang kian pesat di ranah riset unmanned system (sistem nir-awak) di dunia. Bukan hanya mereka yang berada di ranah departemen pertahanan atau badan-badan riset, termasuk di perguruan tinggi, yang meneliti, mengkaji dan mengembangkan, tapi

Upload: mirasyafa

Post on 30-Sep-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kompetisi UAV Di Indonesia Sudah Diinisiasi Dengan Adanya Penyelenggaraan Indonesian Indoor Aerial Robot Contest

TRANSCRIPT

Kompetisi UAV di Indonesia sudah diinisiasi dengan adanya penyelenggaraan Indonesian Indoor Aerial Robot Contest (IIARC) yang merupakan kontes robot terbang pertama untuk kategori indoor (dalam ruangan). Kontes ini telah diadakan setiap tahun di Institut Teknologi Bandung mulai tahun 2008 hingga 2011. Pelaksana kontes adalah Program Studi Aeronotika dan Astronotika, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB bersama dengan mahasiswa Program Studi Aeronotika dan Astronotika yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Teknik Penerbangan (KMPN) ITB. Sejak dimulai pada tahun 2008, jumlah peserta terus meningkat. Mulai dari hanya 15 tim pada tahun 2008, hingga mencapai 44 tim pada tahun 2010.Dalam kontes ini, peserta ditantang untuk mendesain, membuat serta menerbangkan sebuah pesawat. Tantangan yang diberikan mengharuskan peserta mendapatkan kompromi antara geometri pesawat, konstruksi dan sistem elektronik yang diintegrasikan pada pesawat terbang.Kontes IIARC di ITB telah mendapat pengakuan dari Japan Society of Aeronautics and Space Sciences (JSASS). Aturan yang digunakan mengadopsi aturan yang digunakan dalam kontes yang sama yang diselenggarakan oleh University of Tokyo di Jepang. Pada tahun 2012 IIARC berubah menjadi Indonesia Aerial Robot Contest (IARC) yang dilaksanakan outdour.Pada tahun 2013, Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Dikti) dan Institut Teknologi Bandung bekerjasama untuk melanjutkan serta mengembangkan konsep acara kompetisi robot terbang ini ke skala yang lebih besar. KRTI 2013 terdiri dari kategori SMA, Perguruan Tinggi, dan Umum.Di tahun 2013 kompetisi robot terbang ini akan ditingkatkan ke level nasional berupa Kompetisi UAV (Unmanned Aerial Vehicle) atau Kompetisi Pesawat Terbang tanpa Awak, dengan dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diharapkan peningkatan level ini dapat memperluas cakupan peserta dilingkungan Perguruan Tinggi di Indonesia dan meningkatkan kualitas kompetisi seperti kompetisi sejenis di luar negeri. Oleh sebab itu dibentuklah KRTI (Kontes Robot Terbang Indonesia) dengan tujuan untuk mengembangkan potensi pembuatan UAV di Indonesia

Pesawat Tanpa Awak (Unmanned Aerial Vehicle, UAV) atau Unmanned Aircraft System (UAS) adalah wahana terbang nir-awak yang dalam satu dasawarsa terakhir ini berkembang kian pesat di ranah riset unmanned system (sistem nir-awak) di dunia. Bukan hanya mereka yang berada di ranah departemen pertahanan atau badan-badan riset, termasuk di perguruan tinggi, yang meneliti, mengkaji dan mengembangkan, tapi dunia industri dan bidang sipil pun telah mulai banyak memanfaatkan teknologi unmanned system ini dalam mendukung kegiatan keseharian mereka.