makalah

33
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus. Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah kuwu, grobogan, jawa tengah yang populer sebagai bleduk kuwu. Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi 1

Upload: miranda-zulaikha-anhar

Post on 03-Feb-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mari membaca teman dan temin sekalian

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat

didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair

atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan

bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material

yang dikeluarkan pada saat meletus.

Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena

pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung

api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin

bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di

daerah kuwu, grobogan, jawa tengah yang populer sebagai bleduk kuwu.

Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya.

Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat,

sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi

mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali.

Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya daripada suatu gunung

berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah

mati.

1

Page 2: Makalah

1.2 Batasan Masalah

Pada pembuatan makalah ini penulis memberikan pembatasan masalah hanya

pada pembahasan tipe-tipe gunung berapi dan letusannya.

1.3 Manfaat dan Tujuan Makalah

Penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan ilmu bagi

mahasiswa Teknik Pertambangan Universitas Pejuang Republik Indonesia

terutama bagi saya sendiri agar dapat diajukan sebagai tugas tambahan mata

kuliah geologi dinamik. Adapun makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat

sebesar-besarnya bagi para pembaca sebagai tambahan referensi.

1.4 Sistematika Makalah

Dalam penulisan ini didasarkan padametode deskriftif, yaitu

menggambarkan masalah atau isi makalah secara detil dan jelas. Sistematika

makalah yang penulis gunakan dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai

berikut:

BAB I Pendahuluan meliputi: latar belakang masalah, Rumusan Masalah, Tujuan

makalah dan sistematika makalah.

BAB II Pembahasan Meliputi Materi- materi yang akan dibahas pada makalah

BAB III penutup meliputi kesimpulan dan saran

2

Page 3: Makalah

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Gunung Berapi

Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat

didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair

atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan

bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material

yang dikeluarkan pada saat meletus.

Gunung berapi, terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang

didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti

inilah gunung berapi terbentuk. Letusannya yang membawa abu dan batu

menyembur dengan keras sejauh radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa

membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa

menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai ribuan kilometer

jauhnya dan bahkan bias mempengaruhi putaran iklim di bumi ini.

Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu

yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang

keluar dari dalam bumi disebut .lava Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai

700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat

menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa

membanjiri sampai sejauh radius 90 km.

3

Page 4: Makalah

Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering

meletus disebut gunung berapi aktif.

2.2 Bentuk dan Tipe Letusan Gunung Berapi

1.Tipe Gunung Api

Berdasarkan bahan lepas yang dihasilkan:

Sumber: https://www.google.com/search?q=tipe-tipe+gunung+berapi&client=firefox-a&rls=

Gambar 1: Tipe-tipe gunung berapi

* Gunungapi lava/gunungapi tameng (shield volcano) yang menghasilkan lava

basalan.Gunungapi tameng dibentuk oleh lava yang sangat cair dari lava basalan

atau andesitan.Ada dua tipe jenis gunungapi tameng,yaitu tipe Hawaii dan tipe

Iceland yang dibedakan berdasarkan skala dan jalur retakan yang ada:

4

Page 5: Makalah

a) Tipe Hawaii : Tipe ini akan membentuk gunungapi tameng yang dibangun oleh

leleran lava yang keluar dari beberapa retakan dan memencar membentuk suatu

jalur celah yang cukup besar contoh : mauna Loa di Hawaii.

b) Tipe Iceland : Dicirikan dengan lavanya yang keluar dari kawah utama dan

mempunyai skala yang lebih kecil dari tipe Hawaii. Contoh : Izu peninsula

(Iceland), Hakone (jepang), dan fase pertama gunung Tambora (Sumbawa)

* Gunungapi piroklastik, merupakan gunungapi yang dibentuk oleh bahan

lepasgunungapi piroklastik. Contoh gunung Lamongan, Gunung Tambora

(Sumbawa)

* Gunungapi gas yaitu gunungapi yang terjadi karena kegiatan magmatik

umumnya membentuk mar yaitu suatu lekukan yang disebabkan oleh letusan

tunggal yang bersifat meledak,dikelilingi oleh kawah berbentuk cincin dan

umumnya terisi air, contoh: kaki uatar pegunungan tengger (jawa timur), Iwo

Jima (Jepang).

5

Page 6: Makalah

Gambar 2: Tipe-tipe Gunung Api

2. Bentuk-bentuk Gunung api

* Bentuk kerucut, umumnya dijumpai pada gunungapi berlapis.Bentuk kerucut ini

dapat dibangun oleh bahan lepas gunungapi.Onggokan batuapung akan

membentuk kerucut batuapung.

6

Sumber: https://www.google.com/search?q=tipetipe+gunung+berapi&client

Page 7: Makalah

* Bentuk kubah, biasanya dijumpai pada gunungapi lava. Kubah lava merupakan

bentukan dari leleran lava kental yang keluar melalui celah dan dibatasi oleh sisi

curam di sekelilingnya.Bentuk-bentuk kubah sangat dipengaruhi oleh viskositas

lava.Contoh : disepanjang sesar lampung

* Bentuk maar yaitu pada gunungapi gas.

* Bentuk datar tinggi dijumpai pada gungapi lava,berupa datartinggi yang relatif

menonjol pada daerah sekitarnya yang tersusun oleh lava tebal dan umumnya

bersifat basalan sehingga disebut juga dengan basal tinggi.Tapi ada juga yang

dikenal dengan datar tinggi bahan lepas gunungapi,yang tersusun oleh endapan

batuapung dan abu yang diletuskan dari celah dan mempunyai struktur kaldera

atau lekuk ambrukan.Contoh : daerah disekitar danau Toba (Sumatera Utara).

* Bentuk barangko (barronco), yaitu alur-alur pada tubuh gunungapi yang kasar

dan tak teratur yang disebabkan oleh erosi dan sesar

* Cinder Cones, merupakan tipe gunungapi yang sederhana yang terbentuk oleh

partikel dan lava yang dikeluarkan oleh vent tunggal. Karena tekanan gas, lava

tersembur keras ke udara dan pecah menjadi fragmen kecil yang padat sehingga

jatuh sebagai cinder di sekitar vent yang kemudian membentuk melingkar atau

cone yang oval. Sebagian cinder cone mempunyai kawah berbentuk mangkok dan

jarang muncul lebih dari seratus kaki atau di bawah lingkungannya, cinder core ini

kebanyakan terdapat di Amerika Utara bagian barat sebagai bagian dari terrain

vulkanik dunia.

7

Page 8: Makalah

* Composite Volcanoes, kadang-kadang dinamakan stratovolcanoes,biasanya

saaling bersisisan,berbentuk kerucut simetris yang besar sengan lapisan berasal

daria aliran lava, debu vulkanik, cinder, block dan bomb yang dimungkinkan

muncul di sekitar 8000 kaki di atas pusatnya. Contoh composite volcano adalah

gunung fuji di Jepang, Gn st Helens, Gunung Merapi, Gunung Agung, Gunung

Rinjani. Pada puncak composite volcano kebanyakan terdapat kawah yang

berisikan vent utama atau kumpulannya.lava yang mengalir memecah dinding

kawah atau melalui sisi cone. Bagian terpenting dari composite volcano adalah

sebuah sistem conduit (saluran), dimana magma dari reservoir di bawah kerak

bumi meningkat ke permukaan volcano dibangunoleh ekumulasi material yang

tererupsi melalui conduit dengan meningkatnya ukuran lava, cinder, debu serta

yang lainnya, yang menambah kemiringan volcano. Apabila composite volcano

sedang tidak aktif, erosi atau pengikisan terjadi pada cone. Magma yang telah

keras/beku mengisi saluran (sumbat vulkanik) mengikuti jalur pada cone, dan

rekahan (dikes) membuka dimana prosesnya akan berkurang perlahan-lahan oleh

adanya erosi.Sampai akhirnya, dari proses lengkapnya hanya tersisa plug dan dike

di bawah permukaan tanah, tinggal volcano dengan kenampakan bagian yang

hilang.

* Shield Volcano, merupakan tipe gunungapi yang terbentuk kebanyakan dari

aliran lava cair, aliran setelah tertuang ke segala arah dari vent pusat atau

kumpulan vent, yang meluas, menumpahkan vent dari daratan,domical shape,

dengan profil dengan tameng prajurit. Aliran tsb terbentuk secara perlahan dengan

akresi ribuan lava cair yang disebut lava basalt, yang melebar seiring

8

Page 9: Makalah

bertambahnya jarak.lava juga biasanya bererupsi dari vent selama retakan yang

berkembang di pinggir cone.

*Lava Domes, tipe ini terbentuk relative kecil, berbentuk seperti umbi lava,

konsekuensinya, timbunan lava yang berasal dari sekitar vent. Sebuah dome

(kubah) tumbuh besar dengan ekspansi dari dalam.ketika tumbuh, permukaan

luarnya dingin dan keras,kemudian hancur, menumpahkan fragmen di sis-sisinya.

Beberapa dome berbentuk tonjolan karang atau spine yang bentuk lainnya

pendek,aliran lava bersisisan (steep side). Volcanic dome biasanya berada dalam

kawah atau pada sisi composite volcano.

Gambar 3: Bentuk-bentuk gunung Api

3. Struktur Gunung api

* Main Vent

9

Sumber: https://www.google.com/search?q=tipe-tipe+gunung+berapi&client

Page 10: Makalah

Merupakan tempat yang diterobos oleh batuan cair dari magma chamber

ke permukaan.Ini seperti pipa dimana lava dapat mengalir.Terkadang main vent

memiliki cabang, jika mereka mencapai permukaan dari bentukan secondary cone

atau fumarole.Ketika gunungapi meletus, lava, gas, dan fragmen batuan menuju

ke main vent dan bergerak keluar melalui crater.Ketika letusan berhenti,lava dapat

turun kembali ke pipa atau membentuk danau lava di dalam crater.

* Lava Flow

Aliran lava merupakan letusan yang berupa molten rock di bawah

permukaan bumi yang keluar dari vulkanik vent (magma).Lava berwarna merah

panas saat keluar dari vent,tetapi secara cepat berubah menjadi warna merah

gelap. Abu-abu, hitam atau warna yang lain berdasarkan pengaruh proses yang

dialaminya.Lava yang sangat panas mengandung gas yang terdiri dari besi dan

magnesium berupa cairan, yang mengalir seperti tar panas.sedangkan yang agak

dingin, mengandung silicon, sodium dan potassium yang berupa cairan dan

mengalir seperti madu yang kental.

* Strata lava dan Abu

Strata lava dan abu merupakan lapisan yang terbentuk pada gunungapi ketika lava

dan abu dari gunungapi aktif terlempar keluar. Abu berisikan fragmen kecil

batuan, beberapa sama baiknya dengan partikel debu kecil, bongkahan lainnya

dapat lebih besar dari kepalan tangan.Abu gunungapi biasanya keluar dari gung

berapi sebelum lava. Abu yang mengendap ke bawah dan membentuk kumpulan

di pinggir yang curam.

10

Page 11: Makalah

* Secondary Cone

Merupakan kerucut yang brau terbentuk pada gunungapi, ketika saluran utama

membentuk cabang.Lapisan batuan and abu yang membentuk gunung berapi

sering retak dan terlemahkan oleh ledakan yang terjadi selama letusan gunung

berapi.jika retakan ini membentuk garis/jalur dari main vent ke

permukaan,magma mampu bergerak ke saluran baru dan mencapai

permukaan.Karena letusan, abu dan lava menyebar ke udara seperti air mancur

* Magma chamber

Magma chamber atau dapur magma merupakan daerah sebagai tempat induk

magma berada.Ukuran magma chamber baik yang berhubungan langsung dengan

gunungapi ataupun yang terpisah hanya berupa tubuh magma dapat mencapai

ratusan ribu kilometer kubik.Pembentukan magma chamber primer pada kerak

sangat dipengaruhi oleh ukuran, pola dan kecepatan gerak rekahan,disamping

macam batuan dan ketebalan kerak bumi. Titik potong dua rekahan akan

mempermudah jalannya magma,sedangkan jalur gerus akan memperlambat

pergerakannya karena selain sifat bidang rekahan yang rapat, juga adanya milonit.

* Fumarole

Fumarole merupakan retak pada terusan permukaan dimana uap panas dan gas

dapat keluar. Magma di bawah permukaan memanaskan air sampai titik dimana

air berubah menjadi uap panas dan mampu melarutkan mineral dari batuan di

sekitarnya. Ketika gas mencapai permukaan maka gas tersebut panas dan

11

Page 12: Makalah

bertekanan rendah.Gas ini mendingin dan mngembang,mengendapkan mineral

yang terlarut di sekitar saluran.

* Crater

Crater gunungapi merupakan struktur amblesan yang terjadi di permukaan

gunungapi karena kegiatan gunungapi biasanya membuat lubang di bagian atas

saluran. Kawah dibentuk dari lava, gas, dan debu yang meledak kearah aTas dari

main vent.materila jatuh kembali ke bumi di sekitar saluran dan secara perlahan

menumpuk membentuk rim di sekitarnya. Di dalam kawah selalu tetap bersih

disebabkan adanya gaya gerakan ke atas material yang secara konstan

memindahan runtuhan yang jatuh.

4. Letusan Gunungapi

Tipe-tipe letusan Gunungapi

* Tipe strombolian Contoh pada gunungapi Irazu di Costa Rica tahun 1965.

Material halus dari lava cair menyembur dari kawah membentuk suatu gugusan

cahaya di langit.terkumpul di cekungan gunung, lava cair tsb kemudian meluncur

ke bawah membentuk suatu aliran yang berapi.

Sebaliknya,aktivitas letusan gunungapi Paricutin pada tahun 1947 menunjukkan

tipe vulcanian, dimana awan tebal yang terdiri dari abu dan letusan gas dari kawah

kemudian timbul hingga di atas puncak.Abu yang terdiri dari gas tersebut

membentuk awan keputih-putihan pada dekat puncak.

12

Page 13: Makalah

* Tipe Vesuvian, Tipe letusan vesuvian disesuaikan dengan letusan gunung

Vesuvius di Italia pada tahun 79 Bc, abu seta gas pada kuantitas yang sangat besar

keluar pada saat letusan kemudian terdapat awan yang berbentuk kembang kol

melambung tinggi diatas gunungapi tersebut.

* Tipe Peelean

Di erupsi Pelean atau awan terang seperti yang terjadi di letusan Gunung Mayon

Philipina 1968, material yang sangat besar dan banyak gas seperti debu, abu, gas

dan fragmen-fragmen lava keluar dari tengah kawah, jatuh ke bawah, membentuk

seperti lidah. Massa yang sangat besar dan bercahaya yang meluncur menuruni

kemiringan dengan kecepatan yang sebanding dengan 100 mil per jam. Erupsi

semacam itu akan menyebabkan kerusakan yang sangat besar dan akan

menyebabkan kematian pada populasi area tersebut seperti di St Pierre tahun 1902

saat terjadi letusan Gunung Peele

* Tipe Erupsi hawaii

Erupsi tipe Hawaii dapat terjadi sepanjang celah dan retakan yang merupakan vent

yang linier, seperti pada letusan gunung Mauna di Hawaii 1950, atau letusan dapat

terjadi di tengah vent. Di erupsi tipe celah, lava cair menyembur dari celah di zona

rift gunungapi dan membentuk aliran lava yang menuruni lereng. Sedangkan

erupsi di veent sentral membentuk suatu semburan lava yang membumbung

sampai beberapa ratus kaki.

13

Page 14: Makalah

* Tipe erupsi Phreatik

Erupsi tipe phreatik (semburan Uap) dikendalikan oleh ledakan uap hasil dari

tanah yang dingin atau permukaan air yang bersinggungan dengan hot rock atau

magma. Yang membedakan tipe ini dengan tipe lain adalah tipe ini hanya

mengeluarkan fragmen batuan dari saluran vulkanik, tidak ada magma yang

dikeluarkan. Aktivitas phreatik secara umum lemah tetapi juga beruabh menjadi

dahsyat seperti pada tahun 1965 saat letusan gunungapi Taal plinian.

* Tipe Erupsi Plinian

Erupsi yang paling kuat adalah tipe plinian .Tipe ini ditandai dengan ledakan lava

kental.Contoh erupsi Plinian yang paling besar seperti pada 18 mei 1980 di

Gunung St. Helens atau tahun 1991 di Pinatubo philipina. Letusan tersebut

membawa abu dan gas sejauh 10 mil ke udara, aliran piroklastik yang sangat cepat

dan mematikan juga merupakan ciri letusan dari erupsi plinian.

Gambar 4: Letusan gunung api

14

Sumber: https://www.google.com/search?q=tipe-tipe+gunung+berapi&client

Page 15: Makalah

Tipe – tipe letusan Gunungapi menurut Escher, berdasarkan tekanan gas, derajat

kecairan magma dan kedalaman dapur magma:

1.Tipe Hawaii, ciri-cirinya: lava cair, dapur magma yang dangkal, tekanan gas

rendah. Contoh: gunungapi perisai di Hawaii, yaitu Kilaueaa dan Maunaloa

2.Tipe stromboli, ciri-cirinya: lava cair, dapur magma dangkal tapi lebih dalam

dari tipe Hawaii, tekanan gas sedang.

3.Tipe Volcano, ciri-cirinya: lava agak cair, terbentuk awan debu berbentuk bunga

kol, tekanan gas sedang. Contoh: Gunung Raung dan Vesuvius.

4.Tipe Merapi, ciri-cirinya: lava agak kental, dapur magma agak dangkal, tekanan

gas rendah, terdapat sumbat lava dan kubah lava

5.Tipe Peele, ciri-cirinya: viskositas lava hampir sama dengan tipe merapi,

tekanan gasnya cukup besar, peletusan mendatar, Conto : Gunung Peele

6.Tipe Vincent, ciri-cirinya: lava agak kental, tekanan gas sedang, kawahnya

terdapat danau. Contoh: gunung kelud.

7.Tipe Perret, ciri-cirinya: tekanan gas sangat kuat, lava encer, penyebab kaldera.

Contoh: gunung krakatau.

15

Page 16: Makalah

Gambar 5: Tipe – tipe letusan Gunungapi menurut Escher

2.3 Penyebab letusan pada gunung berapi

Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan aktif

sebab berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi

perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan

material sekitarnya yang merupakan cairan pijar (magma).

Magma akan mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya melalui rekahan-

rekahan mendekati permukaan bumi.

16

Sumber: https://www.google.com/search?q=tipe-tipe+gunung+berapi&client

Page 17: Makalah

Gunung berapi terbentuk dari magma, yaitu batuan cair yang terdalam di

dalam bumi. Magma terbentuk akibat panasnya suhu di dalam interior bumi. Pada

kedalaman tertentu, suhu panas ini sangat tinggi sehingga mampu melelehkan

batu-batuan di dalam bumi. Saat batuan ini meleleh, dihasilkanlah gas yang

kemudian bercampur dengan magma. Sebagian besar magma terbentuk pada

kedalaman 60 hingga 160 km di bawah permukaan bumi. Sebagian lainnya

terbentuk pada kedalaman 24 hingga 48 km.

Magma yang mengandung gas, sedikit demi sedikit naik ke permukaan karena

massanya yang lebih ringan dibanding batu-batuan padat di sekelilingnya. Saat

magma naik, magma tersebut melelehkan batu-batuan di dekatnya sehingga

terbentuklah kabin yang besar pada kedalaman sekitar 3 km dari permukaan.

Kabin magma (magma chamber) inilah yang merupakan gudang (reservoir)

darimana letusan material-material vulkanik berasal.

Magma yang mengandung gas dalam kabin magma berada dalam kondisi di

bawah tekanan batu-batuan berat yang mengelilinginya. Tekanan ini

menyebabkan magma meletus atau melelehkan conduit (saluran) pada bagian

batuan yang rapuh atau retak. Magma bergerak keluar melalui saluran ini menuju

ke permukaan. Saat magma mendekati permukaan, kandungan gas di dalamnya

terlepas. Gas dan magma ini bersama-sama meledak dan membentuk lubang yang

disebut lubang utama (central vent). Sebagian besar magma dan material vulkanik

lainnya kemudian menyembur keluar melalui lubang ini. Setelah semburan

berhenti, kawah (crater) yang menyerupai mangkuk biasanya terbentuk pada

17

Page 18: Makalah

bagian puncak gunung berapi. Sementara lubang utama terdapat di dasar kawah

tersebut.

Setelah gunung berapi terbentuk, tidak semua magma yang muncul pada

letusan berikutnya naik sampai ke permukaan melalui lubang utama. Saat magma

naik, sebagian mungkin terpecah melalui retakan dinding atau bercabang melalui

saluran yang lebih kecil. Magma yang melalui saluran ini mungkin akan keluar

melalui lubang lain yang terbentuk pada sisi gunung, atau mungkin juga tetap

berada di bawah permukaan.

2.4 Tanda-tanda gunung akan meletus

1.munculnya asap putih tebal sekitar puncak gunung

2.gempa bumi tektonik (lindu)

3.hujan abu

4.suara gemuruh dipuncak gunung

5.hewan-hewan hutan di gunung turun ke pemukiman penduduk

2.5 Akibat Gunung Meletus

1. Leleran lava merupakan cairan lava yang pekat dan panas dapat merusak segala

infrastruktur yang dilaluinya. Kecepatan aliran lava tergantung dari kekentalan

magmanya, makin rendah kekentalannya, maka makin jauh jangkauan alirannya.

Suhu lava pada saat dierupsikan berkisar antara 800o 1200o C. Pada umumnya di

Indonesia, leleran lava yang dierupsikan gunungapi, komposisi magmanya

18

Page 19: Makalah

menengah sehingga pergerakannya cukup lamban sehingga manusia dapat

menghindarkan diri dari terjangannya.

2. Aliran piroklastik (awan panas) dapat terjadi akibat runtuhan tiang asap erupsi

plinian, letusan langsung ke satu arah, guguran kubah lava atau lidah lava dan

aliran pada permukaan tanah (surge). Aliran piroklastik sangat dikontrol oleh

gravitasi dan cenderung mengalir melalui daerah rendah atau lembah. Mobilitas

tinggi aliran piroklastik dipengaruhi oleh pelepasan gas dari magma atau lava atau

dari udara yang terpanaskan pada saat mengalir. Kecepatan aliran dapat mencapai

150 250 km/jam dan jangkauan aliran dapat mencapai puluhan kilometer

walaupun bergerak di atas air/laut.

3. Jatuhan piroklastik terjadi dari letusan yang membentuk tiang asap cukup

tinggi, pada saat energinya habis, abu akan menyebar sesuai arah angin kemudian

jatuh lagi ke muka bumi. Hujan abu ini bukan merupakan bahaya langsung bagi

manusia, tetapi endapan abunya akan merontokkan daun-daun dan pepohonan

kecil sehingga merusak agro dan pada ketebalan tertentu dapat merobohkan atap

rumah. Sebaran abu di udara dapat menggelapkan bumi beberapa saat serta

mengancam bahaya bagi jalur penerbangan.

4. Lahar letusan terjadi pada gunungapi yang mempunyai danau kawah. Apabila

volume air alam kawah cukup besar akan menjadi ancaman langsung saat terjadi

letusan dengan menumpahkan lumpur panas.

19

Page 20: Makalah

5. Gas vulkanik beracun umumnya muncul pada gunungapi aktif berupa CO,

CO2, HCN, H2S, SO2 dll, pada konsentrasi di atas ambang batas dapat

membunuh

6. Lahar hujan terjadi apabila endapan material lepas hasil erupsi gunungapi yang

diendapkan pada puncak dan lereng, terangkut oleh hujan atau air permukaan.

Aliran lahar ini berupa aliran lumpur yang sangat pekat sehingga dapat

mengangkut material berbagai ukuran. Bongkahan batu besar berdiameter lebih

dari 5 m dapat mengapung pada aliran lumpur ini. Lahar juga dapat merubah

topografi sungai yang dilaluinya dan merusak infrastruktur.

7. Banjir bandang terjadi akibat longsoran material vulkanik lama pada lereng

gunungapi karena jenuh air atau curah hujan cukup tinggi. Aliran Lumpur disini

tidak begitu pekat seperti lahar, tapi cukup membahayakan bagi penduduk yang

bekerja di sungai dengan tiba-tiba terjadi aliran lumpur.

8. Longsoran vulkanik dapat terjadi akibat letusan gunungapi, eksplosi uap air,

alterasi batuan pada tubuh gunungapi sehingga menjadi rapuh, atau terkena

gempabumi berintensitas kuat. Longsoran vulkanik ini jarang terjadi di gunungapi

secara umum sehingga dalam peta kawasan rawan bencana tidak mencantumkan

bahaya akibat Longsoran vulkani

2.6 Dampak Positif Dan Negativ Akibat Gunung Meletus

Gunung berapi merupakan gunung yang sewaktu – waktu bisa meletus. Di

Indonesia terutama dipulau jawa merupakan daerah yang banyak gunung

20

Page 21: Makalah

berapinya. Adanya gunung api ini member pengaruh bagi kehidupan, baik

pengaruh positif maupun negatif.

Berikut merupakan penjelasan dampak positif atau menfaat dari gunung berapi

1. Gunung api mengeluarkan abu vulkanis yang dapat menyuburkan tanah

2. Material gunung api berupa batu, kerikil, dan pasir dapat dimanfaatkan untuk

bahan bangunan

3. Magma yang telah membeku di permukaan bumi menyimpan bermacam

material logam atau bahan tambang, seperti emas dan perak

4. Kawasan gunung api bisa di manfaatkan untuk lahan hutan, perkebunan dan

pariwisata

Adapun dampak negative atau kerugian yang disebabkan oleg gunung api adalah

1. Lafa pijar yang bercampur air pada kawah gunning api membentuk lahar panas

yang dapat meluncur menuruni lereng menghancurkan apaapun tak terkecuali

daerah pemukiman.

2. Lava dingin berupa aliran batu, kerikil, dan pasir bertumpuk – tumpuk

dipuncak gunung, pada saat tertentu akan meluncur menuruni daerah yang dilalui

dan menghancurkan apapun yang ada

3. Apabila gunung berapi dibawah permukaan laut meletus, biasannya diikuti

gelombang tsunami

4. Abu vulkanis yang membumbung tinggi keudara atau yang sering disebut

wedos gembel dapat mengganggu jalur penerbangan.

21

Page 22: Makalah

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat

didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair

atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan

bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material

yang dikeluarkan pada saat meletus.

Dengan memiliki beberapa jenis letusan sebagai berikut:

1. Tipe strombolian

2. Tipe vesuvian

3. Tipe peleean

4. Tipe erupsi Hawaii

5. Tipe erupsi phreatik

6. Tipe erupsi plinian

3.2 Saran

Didalam penyusunan makalah terdapat banyak kendala dalam hal ini

masalah literature dalam bahasa asing sehingga butuh ketelitian dan ketekunan

diharap kepada mahasiswa kedepan lebih memperhatikan secara detail dalam

penulisan makalaH.

22

Page 23: Makalah

23