makalah

24
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Olah raga sangat penting untuk tetap mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar. Namun olah raga yang dilakukan, juga harus yang sesuai dengan perubahan fisik. Senam yang pas dilakukan saat kehamilan adalah senam hamil. Bila dilihat dari gerakan-gerakannya, senam hamil hanya sekedar senam seperti olahraga biasa yang membuat tubuh segar dan bugar. Namun ternyata senam hamil sangat membantu dalam proses persalinan, dikarenakan selama senam hamil ini calon ibu dipersiapkan baik fisik maupun mental untuk persalinan yang cepat dan spontan. Senam hamil biasanya dimulai saat kehamilan memasuki trisemester ketiga, yaitu sekitar usia 28-30 minggu kehamilan. Selain untuk menjaga kebugaran, senam hamil juga diperlukan untuk meningkatkan kesiapan fisik dan mental calon ibu selama proses persalinan. Selama kehamilan seorang ibu akan mengalami berbagai perubahan – perubahan baik anatomis maupun fisiologis. Senam hamil merupakan salah satu kegiatan dalam pelayanan selama kehamilan atauprenatal care yang bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat diimanfaatkan secara optimal dalam persalinan normal. Pengetahuan merupakan faktor terbentuknya perilaku. Pengetahuan ibu hamil yang masih rendah menyebabkan ibu hamil tidak mengikuti senam secara teratur. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka ada beberapa pertanyaan terkait konsep dalam melakukan senam hamil, yaitu: 1. Bagaimana konsep senam hamil dalam kesehatan? 2. Mengapa senam hamil itu diperlukan dalam kesehatan? 3.Apa tujuan dari senam hamil? C. Tujuan Penulisan Berangkat dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan ini adalah untuk: 1. Mengetahui konsep senam hamil dalam kesehatan 2. Mengetahui perlunya senam hamil

Upload: alia-ladziina

Post on 27-Sep-2015

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Senam Hamil

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Olah raga sangat penting untuk tetap mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar. Namun olah raga yang dilakukan, juga harus yang sesuai dengan perubahan fisik. Senam yang pas dilakukan saat kehamilan adalah senam hamil.Bila dilihat dari gerakan-gerakannya, senam hamil hanya sekedar senam seperti olahraga biasa yang membuat tubuh segar dan bugar. Namun ternyata senam hamil sangat membantu dalam proses persalinan, dikarenakan selama senam hamil ini calon ibu dipersiapkan baik fisik maupun mental untuk persalinan yang cepat dan spontan.Senam hamil biasanya dimulai saat kehamilan memasuki trisemester ketiga, yaitu sekitar usia 28-30 minggu kehamilan. Selain untuk menjaga kebugaran, senam hamil juga diperlukan untuk meningkatkan kesiapan fisik dan mental calon ibu selama proses persalinan.

Selama kehamilan seorang ibu akan mengalami berbagai perubahan perubahan baik anatomis maupun fisiologis. Senam hamil merupakan salah satu kegiatan dalam pelayanan selama kehamilan atauprenatal careyang bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat diimanfaatkan secara optimal dalam persalinan normal. Pengetahuan merupakan faktor terbentuknya perilaku. Pengetahuan ibu hamil yang masih rendah menyebabkan ibu hamil tidak mengikuti senam secara teratur.

Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, maka ada beberapa pertanyaan terkait konsep dalam melakukan senam hamil, yaitu:1. Bagaimana konsep senam hamil dalam kesehatan?2. Mengapa senam hamil itu diperlukan dalam kesehatan?3.Apa tujuan dari senam hamil?

C. Tujuan PenulisanBerangkat dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan ini adalah untuk:1. Mengetahui konsep senam hamil dalam kesehatan2. Mengetahui perlunya senam hamil 3.Mengetahui tujuan dari senam hamil

BAB llPEMBAHASAN

Pengertian Senam HamilSenam hamil ialah suatu bentuk latihan guna memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligament-ligament, otot dasar panggul yang berhubungan dengan proses persalinan (FK Unpad, 1998).

Tujuan Senam HamilMochtar (1998) membagi tujuan dari senam hamil menjadi tujuan secara umum dan khusus, tujuan tersebut dijabarkan sebagai berikut:1. Tujuan Umum:a.Melalui latihan senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam proses mekanisme persalinan.b.Mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan penolong dalam menghadapi persalinan.c.Membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis.2.Tujuan Khusus:a.Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul, ligamen dan jaringan serta fasia yang berperan dalam mekanisme persalinan.b.Melonggarkan persendianpersendian yang berhubungan dengan proses persalinan.c.Membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-keluhan, letak janin dan mengurangi sesak nafas.d.Menguasai teknik-teknik pernafasan dalam persalinan.e.Dapat mengatur diri kepada ketenangan.

Manfaat Senam HamilEisenberg (1996), membagi senam hamil menjadi 4 tahap dimana setiap tahapnya mempunyai manfaat tersendiri bagi ibu hamil. Tahap dan manfaat dari senam hamil tersebut, yaitu:1.Senam AerobikMerupakan aktivitas senam berirama, berulang dan cukup melelahkan, dan gerakan yang disarankan untuk ibu hamil adalah jalan-jalan.Manfaat:a.Meningkatkan kebutuhan oksigen dalam ototb.Merangsang paru-paru dan jantung juga kegiatan otot dan sendic.Secara umum menghasilkan perubahan pada keseluruhan tubuh terutama kemampuan untuk memproses dan menggunakan oksigen.d.Meningkatkan peredaran darah.e.Meningkatkan kebugaran dun kekuatan otot.f.Meredakan sakit punggung dan sembelitg.Memperlancar persalinan.h.Membakar kalori (membuat ibu dapat lebih banyak makan makanan sehat).i.Mengurangi keletihan.j.Menjanjikan bentuk tubuh yang baik setelah melahirkan.2.KalistenikLatihan berupa gerakan-gerakan senam ringan berirama yang dapat membugarkan dan mengembangkan otot-otot serta dapat memperbaiki bentuk postur tubuh.Manfaat:a.Meredakan sakit punggung.b.Meningkatkan kesiapan fisik dan mental terutama mempersiapkan tubuh dalam menghadapi masa persalinan.3.RelaksasiMerupakan latihan pernafasan dan pemusatan perhatian. Latihan ini bisa dikombinasikan dengan latihan kalistenik.Manfaat:a.Menenangkan pikiran dan tubuh.b.Membantu ibu menyimpan energi untuk ibu siap menghadapi persalinan.4.Kebugaran Panggul (biasa disebut latihan kegel)Manfaat:a.Menguatkan otot-otot vagina dan sekitarnya (perineal) sebagai persiapan untuk persalinan.b.Mempersiapkan diri baik fisik maupun mental.

Syarat Mengikuti Senam HamilAda beberapa syarat yang harus diperhatikan oleh ibu hamil sebelum mengikuti senam hamil. Menurut Mochtar (1998), syarat tersebut antara lain:1.Telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau bidan.2.Latihan dilakukan setelah kehamilan mencapai 22 minggu.3.Latihan dilakukan secara teratur dan disiplin, dalam batas kemampuan fisik ibu.4.Sebaiknya latihan dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin dibawah pimpinan instruktur senam hamil.

Waktu Pelaksanaan Senam HamilSenam hamil dianjurkan dilakukan ketika janin dalam kandungan telah berusia lebih dari 3 bulan, karena sebelum usia kandungan menginjak 3 bulan penlekatan janin di dalam uterus belum terlalu kuat. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari resiko abortus (Kushartanti dkk, 2004).

Tanda dan Gejala Senam Hamil Harus DihentikanMenurut Hening (1992), ada beberapa tanda dan gejala senam hamil harus dihentikan, antara lain:1.Timbul rasa nyeri, terutama nyeri dada, nyeri kepala dan nyeri pada persendian.2.Kontraksi rahim yang lebih sering (interval 140 x/menit).6.Mual dan muntah yang menetap.7.Kesulitan jalan nafas.8.Pembengkakan yang menyeluruh.9.Aktifitas janin yang berkurang.

Kontra Indikasi Senam HamilAda beberapa kontra indikasi senam hamil yang harus diperhatikan, antara lain:1.Kontra Indikasi Absolute atau MutlakBila seorang wanita hamil mempunyai penyakit jantung, penyakit paru, serviks inkompeten, kehamilan kembar, riwayat perdarahan, pervaginam pada trimester II dan III, kelainan letak plasenta, seperti plasenta previa, preeklamsi maupun hipertensi.2.Kontra Indikasi RelativeBila seorang ibu hamil menderita anemia berat, irama jantung tidak teratur, paru bronchitis kronis, riwayat DM, obesitas, terlalu kurus, penyakit dengan riwayat operasi tulang ortopedi, dan perokok berat.3.Segera menghentikan senam hamilBila terjadi gejala perdarahan pervaginam, sesak saat senam, sakit kepala, nyeri dada, nyeri otot, gejala kelahiran premature, penurunan gerakan bayi intra uterin (Adi Wiyono, 2004).

Tempat Dan Latihan Senam HamilDalam melakukan senam hamil menurut Hening (1992) memerlukan tempat untuk melakukan latihan tersebut, adapun syarat dari tempat senam hamil tersebut adalah:1.Ruangan cukup luas, udara segar, terang dan bersih.2.Lantai ditutup karpet supaya aman, tidak lembab dan cukup hangat.3.Dinding ruangan dalam dilapis cermin secukupnya agar membantu ibu untuk konsentrasi dan memberi kesempatan untuk mengkoreksi gerakannya sendini.4.Alat dan perkakas di dalam ruangan dipilih yang berwarna muda untuk memberi suasana tenang.5.Ada iningan/alunan musik lembut untuk mengurangi ketegangan emosi

Susunan Latihan Senam HamilSejak tahun 1972 latihan senam hamil yang disusun secara metodis ini telah diberikan di rumabh sakit sebagai bagian dariPrenatal Care. Latihan yang diberikan secara teratur, terpimpin dan disesuaikan dengan umur kehamilan penderita ini disusun sebagai berikut:1.Teori, yang berupa penerangan dan diskusi mengenai persoalan-persoalan yang berhubungan dengan proses kehamilan, proses persalinan dan kesehatan wanita hamil, sesuai dengan umur kehamilan saat itu. Latihan dalam bidang teori ini diberikan selama 15 menit sebelum melakukan senam, pengetahuan tersebut di atas menanamkan kepercayaan kepada diri sendiri dan menanamkan pengertian mengenai proses alami tersebut, sehiugga wanita tersebut dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi persalinannya kelak.2.Praktika, di mana wanita hamil berlatih melaksanakan bentuk-bentuk latihan senam hamil disertai penjelasan-penjelasan yang perlu. Penjelasan tersebut adalah tentang tujuan bentuk latihan yang bersangkutan serta untuk membantu wanita hamil agar mampu merasakan otot-otot yang terlibat dalam suatu bentuk latihan (Primadi, 1998).

PRODI Dlll KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

DAFTAR TILIKSENAM HAMILDAFTAR

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :1.Perlu perbaikan: Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak sesuai urutan (jika harus berurutan)atau tidak dikerjakan2. Mampu: Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar dan berurutan (jika harus berurutan), tetapi peserta secara efisien tidak ada kemajuan dari langkah ke langkah.3. Mahir: Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar sesuai dengan urutan (jika harus berurutan).

DAFTAR TILIK SENAM HAMIL

NoLANGKAH/KEGIATANSKALA PENILAIAN

12345

1Menyiapkan perlengkapan yang akan digunakan pada senam nifas ALAT Matras Kursi Bantal

2PERSIAPAN PASIEN Memberi salam Mengenalkan diri pada klien dan keluarga Menjelaskan tujuan dilakukan tindakan Memberitahu prosedur tindakan yang akan dilakukan Memberikan lembar inform consent(persetujuan) secara tertulis

3TAHAP KERJA

4Latihan pendahuluan Duduk tegak bersandar pada kedua lengan,luruskan kedua tangkai kaki,dan renggangkan sedikit.seluruh tubuh rileks. Gerakkan kaki kiri jauh ke depan dan kaki kanan jauh ke belakang. Lakukan gerakan ini berturut-turut 8 kali dan sebaliknya.

5Latihan Untuk Mengutkan Otot kaki Gerakan kaki kiri dan kaki kanan bersamaan jauh ke depan, kemudian gerakkan kedua kaki tercebut bersamaan jauh ke belakang. Gerakan kaki kiri dan kanan bersamaan ke kiri dan ke kanan.Gerakkan kaki kiri dan kanan bersamaan ke dalam sampai ujung jari menyentuh lantai, kemudian gerakkan kedua kaki tersebut keluar. Putar kedua kaki bersamaan, ke kiri 4 kali dan ke kanan 4 kali. Angkat kedua lutut menggeser kedua tumit dan bokong. Tekan kedua tungkai kaki ke lantai sambil mengerutkan dubur, dan tarik otot perut sebelah atas simfisis pubis ke dalam (kempiskan perut), kemudian rileks kembali. Lakukan latihan tersebut di atas sebanyak 8 kali

6

Latihan ke-2Duduk tegak, kedua tungkai kaki lurus, rapat, dan rileks.Latihan Merilekskan kaki Letakkan tungkai kanan di atas tungkai kiri. Kemudian, tekan tungkai kiri dengan seluruh kekuatan tungkai kanan, sambil mengempiskan dinding perut, perut sebelah atas simfisis pubis dan mengerutkan liang dubur.

(Lakukan gerakan ini 8 kali)Ulang gerakan ini dengan tungkai kiri di atas.Lakukan gerakan ini 8 kali.Latihan ke-3 Duduk tegak, kedua tungkai kaki lurus, rapat, dan rileks. Angkat tungkai kiri ke atas, kemudian letakkan kembali.Lakukan gerakan ini secara berganti-ganti dengan tungkai kanan 8 kali. Lakukan latihan ini dengan posisi berbaring telentang, kedua tungkai kaki lurus. Angkat kedua tungkai bersamaan, kemudian turunkan kembali perlahan-lahan, dan lakukan 8 kali. Kedua lutut tidak boleh ditekuk selama melakukan latihan ini.

7Latihan ke-4 Duduk bersila dan tegak. Kedua tangan di atas bahu dan kedua lengan di samping payudara Tekan samping payudara dengan sisi lengan atas Kemudian, putar kedua lengan tersebut ke depan, ke atas samping Telinga ke belakang dan kembali ke sikap semula. Lakukan gerakan ini 8 kali.

8Latihan Merilekskan Tangan dan BahuLatihan ke-5Latihan menguatkan otot panggul Berbaring telentang. Kedua lengan di samping badan dan tekuk kedua lutut Angkat panggul sampai badan dan kedua tungkai atas membentuk sudut dengan lantai dan tahan oleh kedua kaki dan bahu. Turunkan perlahan-lahan dan rileks.

9.Latihan ke-6 Berbaring telentang. Kedua lengan di samping badan, kedua tungkai lurus dan rileks. Panjangkan tungkai kanan dengan menarik tungkai kiri mendekati bahu kiri dan kembali ke posisi semula. Kedua lutut tidak boleh di tekuk. Lakukan gerakan ini 2 kali berturu-turut. Kemudian kembali panjangkan tungkai kanan, seperti no. 1 dan seterusnya berganti-ganti. Lakukan gerakan ini 8 kali.

10.Latihan ke-7Sikap tubuh seperti latihan ke-6. Putar panggul ke kiri 4 kali, ke kanan 4 kali. Tekan pinggang ke lantai dengan mengepiskan perut dan mengerutkan liang dubur. Gerakkan panggul ke kanan, angkat pinggang, gerakkan kambali panggul ke kiri dan seterusnya (seperti gerakan memutar). Lakukan gerakan ini sampai 4 kali. Lakukan ke arah kanan 4 kali.

11.Latihan Inti: Seluruh tubuh rileks. Tekuk kedua lutut, lemaskan otot dinding perut. Otot dinding perut harus dalam keadaan rileks.

(Bentuk latihan inti diberikan sesuai usia kehamilan)

12Latihan untuk kehamilan 22-25 mingguLatihan menguatkan otot perut Latihan pembentukan sikap tubuh. Sikap berbaring telentang. Tekuk kedua lutut, kedua lengan di samping badan, dan rileks. Angkat pinggang sehingga badan membentuk lengkungan Tekan pinggang ke lantai sambil mengempiskan perut (otot dinding perut sebelah atas simfysis pubis) dan kerutkan otot di sekitar dubur sekaligus . Lakukan gerakan ini 8 kali.

13.Latihan kontraksi dan relaksasi Sikap berbaring telentang. Tekuk kedua lutut, kedua lengan di samping badan, dan rileks. Tegangkan otot wajah dengan kerutakan dahi, katupkan tulang rahang, dan tegangkan otot leher selama beberapa detik, lemaskan. Konsentrasi dan lakukan gerakan ini 8 kali

14Latihan pernapasan untuk mengatasi nyeri. Sikap berbaring telentang. Tekuk kedua lutut, kedua lengan di samping badan, dan rileks Letakkan tangan kiri di atas perut Lakukan pernapasan diafragma, tarik napas melalui hidung, dan gerakan tangan kiri ke atas mengikuti dinding perut naik. Tiup napas melalui celah bibir Tangan kiri mengikuti dinding perut yang turun. Pernapasan dengan teknik ini dilakukan dengan frekuensi 12-14 kali per menit (teknik pernapasan diagfragma dalam). Lakukan gerakan ini 8 kali dalam 1,5 menit interval 2 menit.Kurang lebih 2 minggu latihan, lakukan gerakan ini 8 kali dalam 2 menit dengan interval 2 menit.

15.Latihan untuk kehamilan 26-30 minggu Latihan pembentukan sikap tubuh. Sikap merangkak, jarak antara 2 tangan sama dengan jarak antara kedua bahu, keempat anggota tubuh pada lantai dan badan/dengan lantai. Tundukan kepala, vulva dan pinggang di angkat dengan mengempiskan perut di atas simfisis pubis dan mengerutkan lubang dubur Kemudian, turunkan pinggang, angkat kepala dengan melemaskan otot dinding perut dan otot dasar panggul Lakukan gerakan ini 8 kali.

16.Latihan kontraksi dan relaksasi Sikap berbaring telentang Tekuk kedua lutut, kemudian tangan di samping Relaksasi seluruh tubuh. Kepalkan kedua tangan dan tegangkan selama beberapa detik. Rasakan ketegangannya, lemaskan kembali. Lakukan 8 kali.

17.Latihan pernapasan untuk mengatasi nyeri kala ILatihan membentuk sikap tubuh pada saat persalinan Sikap berbaring telentang. Tekuk kedua lutut, kedua lengan di samping badan, dan rileks. Lakukan pernapasan diafragma selama 1,5 menit. Lakukan pernapasan dada, frekuensi sedikit demi sedikit di percepat, sampai maksimal 26-28 per menit. Lakukan 8 kali dengan interval 2 menit. Pada permulaan his, lemaskan seluruh tubuh dan lakukan pernapasan diafragm. Pada his kuat, lakukan pernapasan dada dangan frekuensi cepat.

18.Latihan untuk kehamilan 31-34 mingguLatihan pembentukan sikap tubuh. Sikap berdiri tegak, kedua lengan di samping badan, dan rleks. Turunkan badan untuk berjongkok, badan tetap tegak. Tegakan kembali perlahan-lahan. Awal menjaga keseimbangan tubuh, kedua tangan dapat berpegangan pada sandaran kursi. Kedua lutut berada di sebelah luar perut pada saat jongkok, lakukan 8 kali.

19.Latihan kontraksi dan relaksasi. Sikap berbaring telentang Tekuk kedua lutut, tangan kiri ditekuk tangan kanan di atas perut, dan rileks.

20.Latihan Menjaga keseimbangan tubuh Tarik napas dalam lengan pernapasan diafragma. Tiup kembali melalui celah bibir. Saat menarik napas untuk ketiga kalinya, kembangkan dinding perut setinggi mungkin dan tahan tapas beberapa detik, tiup kembali perlahan-lahan, dan rileks. Waktu dinding perut naik (tangan kanan ikut naik) mencapai puncaknya, lakukan 8 kali.

21.Latihan pernapasan Sikap berbaring telentang. Tekuk kedua lutut, kedua lengan di samping badan, dan rileks. Lakukan pernapasan diafragma dengan frekuensi 26-28 kali per menit. Lakukan 8 kali interval 2 menit beberapa kali. Lakukan latihan pernapasan diafragma cepat 3 kali atau 4 kali, teruskan dengan menarik napas dalam. Tiga atau 4 kali pernapasan daifragma cepat, seterusnya selama 1,5 menit. Lakukan gerakan ini 8 kali dengan interval 2 menit.

22.Latihan untuk kehamilan 35 mingguLatihan pembentukan sikap tubuh Sikap berbaring telentang. Tekuk kedua lutut, kedua lengan di samping badan dan rileks Angkat badan dengan mengangkat bahu. Letakan dagu di atas dada dan liat vulva, pertahankan beberapa saat, kembali ke sikap awal, dan rileks kembali. Ulangi gerakan ini 8 kali dengan interval 2 menit dalam posisi rileks.

23.Latihan kontraksi dan relaksasi Sikas berbaring telentang. Kedua tungkai lurus dan sedikit terbuka, kedua lengan di samping badan dan lemaskan seluruh tubuh. Lakukan pernapasan secara teratur dan berirama. Tegangkan seluruh tubuh dengan mengatupkan rahang, mengerutkan dahi, dan mengangkat otot leher. Kepalkan kedua tangan, tegangkan bahu dan otot perut, kerutkan dubur, tegangkan seluruh tungkai kaki, serta tahan napas. Lemaskan seluruh tubuh kembali. Lakukan gerakan ini 8 kali.

24.Latihan kontraksi dan relaksasiLatihan pernapasan untuk mengejan Sikap berbaring telentang. Kedua lutut dipegang oleh kedua tangan, dan rileks. Setiap melakukan teknik pernapasan dengan frekuensi tinggi (napas cepat), otot wajah harus rileks sempurna supaya tidak kehausan Buka mulut secukupnya, tarik napas dalam semaksimal mungkin. Kemudian, tutup mulut. Pada saat mulut ditutup, badan telah diangkat. Lalu, mengejan seperti gerakan defekasi. Gerakan ke bawah badan dan ke depan sampai maksimal. Kembali ke posisi semula dan ulang 3 atau 4 kali dengan interval 2 menit.

25.Latihan mengejanLatihan relaksasi1. Relaksasi dengan posisi telentang. Berbaring telentang. Tungkai lurus dan terbuka sedikit, kedua lengan rileks di samping badan. Beri bantal di bawah lutut dan kepala, tutup mata. Lemaskan seluruh tubuh serta lakukan pernapasan yang teratur dan berirama.

26.Relaksasi dengan posisi berbaring miring. Berbaring miring, tekuk kedua lutut dan lengan. Beri bantal di bawah kepala dan perut. Tutup mata, tenang, dan atur pernapasan.

27.Relaksasi dengan posisi berbaring telentang lutut di tekuk. Tekuk kedua lutut dan kedua lengan di samping telinga. Tutup mata dan tenang.

28.Relaksasi dengan posisi duduk membungkuk. Kedua lengan di atas sandaran kursi. Jika duduk menghadap sandaran kursi, kedua kaki tidak boleh menggantung dan harus tenang.

CATATAN:0-11: Perlu Perbaikan12-22: Mampu23-33: Mahir

BAB lllKESIMPULANSenam hamil adalah adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik atau mental, pada persalinan cepat, aman dan spontan.Melalui latihan senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam proses mekanisme persalinan.Mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan penolong dalam menghadapi persalinan.

DAFTAR PUSTAKAWulandari,Th.D. Manfaat zat besi bagi ibu Hamil . Jakarta. Bisnis Indonesia. Minggu,11 januari 2009,hlm.34