makalah
TRANSCRIPT
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengembangan hortikultura di Indonesia pada umumnya masih dalam skala
perkebunan rakyat yang tumbuh dan dipelihara secara alami dan tradisional, sedangkan
jenis komoditas hortikultura yang diusahakan masih terbatas. Apabila dilihat dari data
selama Pelita V pengembangan hortikultura yang lebih ditekankan pada peningkatan
keragaman komoditas telah menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan, yaitu pada
periode 1988 – 1992 telah terjadi peningkatan produktivitas sayuran dari 3,3 ton/ha
menjadi 7,7 ton/ha, dan buah-buahan dari 7,5 ton/ha menjadi 9,9 ton/ha.
Ditinjau dari aspek agroklimatnya, Indonesia sangat potensial untuk pembudidayaan
buah-buahan. Selain itu, aspek teknis, ekonomi dan sosial juga sangat mendukung
pengusahaan buah di negeri kita.
Penyebab belum optimalnya peningkatan pendapatan petani, di antaranya adalah,
pengelolaan tanaman sayuran yang masih tradisional, dimana belum menggunakan bibit
unggul, kurangnya perlakukan pemupukan serta pengendalian hama dan penyakit,
sehingga produksi yang diharapkan tidak mencapai maksimal, bahkan tidak mencukupi
kebutuhan konsumsi keluarga sendiri.
Disamping faktor pengelolaan, faktor lain yang menyebabkan produksi sayur
sayuran rendah adalah tingkat kesuburan tanah. Rata – rata petani selama ini belum mampu
memberi perlakuan yang optimal, sehingga produktivitas tanaman sayuran juga belum
optimal. Selain itu, pada musim tertentu, harga penjualan menjadi sangat merosot karena
volume produksi melimpah, hingga menyebabkan petani sendiri tidak berdaya dalam hal
pemasaran.
1.2. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui wilayah produksi tanaman buah-buahan terbesar menurut
Provinsi, dan Kabupaten/ Kota di Kal-teng tahun 2008 – 2009.
2. Untuk mengetahui perbandingan produksi tanaman sayuran tahun 2008 dengan 2009
menurut Provinsi, dan Kabupaten/ Kota di Kal-teng
3. Untuk mengetahui perbandingan produksi tanaman buah-buahan dengan tingkat
konsumsi
1.3. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan pada pembuatan makalah ini adalah meminta data
langsung dari Badan Pusat Statistik (BPS), dan juga mengutip dari Internet tentang
informasi-informasi lainnya yang berhubungan dengan pokok bahasan makalah ini.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Tanaman Hortikultura
Secara etimologis, kata Hortikultura berasal dari bahasa latin yaitu dari kata
Hortus: kebun dan Cultura: budidaya/pengelolaan. Hortikultura adalah ilmu dan seni
bercocok tanam yang memerlukan pemeliharaan khusus, serta bercocok tanam tersebut
dilakukan di kebun atau pekarangan. Pekarangan yang disebut Compound Garden atau
Mixed Garden oleh Terra mendefinisikan adalah sebidang tanah darat yang terletak
langsung di sekeliling rumah dengan batas-batas yang jelas, serta umumnya di tanami
berbagai jenis tanaman.
Ditinjau dari fungsinya tanaman hortikultura dapat memenuhi kebutuhan jasmani
sebagai sumber vitamin, mineral dan protein (dari buah dan sayur), serta memenuhi
kebutuhan rohani karena dapat memberikan rasa tenteram, ketenangan hidup dan estetika
(dari tanaman hias/bunga).
Peranan hortikultura adalah : a). Memperbaiki gizi masyarakat, b) memperbesar
devisa negara, c) memperluas kesempatan kerja, d) meningkatkan pendapatan petani, dan
e)pemenuhan kebutuhan keindahan dan kelestarian lingkungan. Namun dalam kita
membahas masalah hortikultura perlu diperhatikan pula mengenai sifat khas dari hasil
hortikultura, yaitu : a). Tidak dpat disimpan lama, b) perlu tempat lapang (voluminous), c)
mudah rusak (perishable) dalam pengangkutan, d) melimpah/meruah pada suatu musim
dan langka pada musim yang lain, dan e) fluktuasi harganya tajam. Dengan mengetahui
manfaat serta sifat-sifatnya yang khas, dalam pengembangan hortikultura agar dapat
berhasil dengan baik maka diperlukan pengetahuan yang lebih mendalam terhadap
permasalahan hortikultura tersebut.
Ilmu hortikultura mencakup aspek produksi dan penanganan pasca panen yaitu:
teknologi perbanyakan, penanaman, pemeliharaan, serta pasca panen. Sehingga ilmu
hortikultura terkait erat dengan bidang ilmu lain seperti: Fisiologi, biokimia, genetika,
entomologi, fitopatologi, ilmu tanah, klimatologi dan sebagainya.
Luas lahan pertanian untuk lahan tanaman hortikultura di dunia adalah sangat kecil
bila dibandingkan dengan luas lahan tanaman lain seperti serealia (biji-bijian) yaitu kurang
3
dari 10%. Hal tersebut disebabkan oleh banyak faktor yang menjadi kendala dalam
pengembangan komoditas hortikultura yaitu:
1. Lemahnya modal usaha
2. Rendahnya pengetahuan.
3. Harga produk hortikultura sangat berfluktuasi, sehingga resiko besar.
4. Umumnya prasarana transportasi kurang mendukung.
5. Belum berkembangnya agroindustri yang memanfaatkan hasil tanaman hortikultura
sebagai bahan baku.
`Secara umum budidaya hortikultura meliputi: tanaman sayuran (vegetable crops);
tanaman buah (fruit crops); dan tanaman hias (ornamental crops).
Berdasarkan jenis tanaman yang dibudidayakan tersebut maka ilmu hortikultura
dibagi berdasarkan komoditi yaitu:
1. Olericultura yaitu ilmu yang mempelajari tentang tanaman sayuran dan
teknologinya, sehingga orang yang menekuni serta ahli dibidang tersebut
dinamakan: Olericulturist.
2. Pomologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang tanaman buah dan teknologinya,
sehingga orang yang menekuni serta ahli dibidang tersebut dinamakan: Pomologist.
3. Floricultura yaitu ilmu yang mempelajari tentang tanaman hias dan teknologinya,
sehingga orang yang menekuni serta ahli dibidang tersebut dinamakan:
Floriculturist.
II.2. Tanaman Sayuran
Sayuran merupakan komoditas penting dalam mendukung ketahanan pangan
nasional. Komoditas ini memiliki keragaman yang luas dan berperan sebagai sumber
karbohidrat, protein nabati, vitamin, dan mineral yang bernilai ekonomi tinggi.
II.3. Tanaman Buah-Buahan
Tanaman buah-buahan merupakan salah satu bagian dari sistem kebun yang
merupakan salah satu pola wanatani yang banyak dipraktekkan di Indonesia. Sistem
tersebut tumbuh secara tradisional dan hasilnya biasanya hanya digunakan untuk
mencukupi kebutuhan sendiri dan memenuhi kebutuhan pasar di desa. Apabila
produksi tanaman buah-buah dapat dilakukan dengan baik sehingga dapat dihasilkan
produk yang berkualitas sesuai dengan tuntutan pasar, maka pertanaman buah-buahan
4
merupakan peluang bagi petani untuk memenuhi kebutuhan pasar buah-buahan di
tingkat provinsi ataupun nasional. Hal ini sangatlah penting terutama untuk petani
yang tinggal disekitar hutan sehingga dapat mengurangi skala kerusakan hutan.
Beberapa petani melihat bahwa menanam buah-buahan, berarti menciptakan
alternatif penghasilan keluarga dan meningkatkan taraf hidup untuk jangka panjang.
Oleh karena itu, meningkatkan kemampuan tehknik perbanyakan dan
budidaya buah-buahan sangat penting di tingkat petani. Beberapa petani yang
bersemangat menanam buah-buah, mendapatkan dan memperbanyak bibit dari biji
yang tersedia disekeliling mereka. Namun sangat disayangkan kualitas fisiologis dan
genetik benih tersebut meragukan dan biasanya benih yang direkomendasi terdapat di
dinas pertanian. Sayangnya sebagian besar benih yang digunakan petani berasal dari
sektor informal. Oleh sebab itu, untuk mendukung dan meningkatkan usaha
pertanaman buah-buahan yang dilakukan petani, baik penelitian dan penyuluhan
harus diarahkanuntuk memperkuat dan meningkatkan ketersedian benih dan bibit
tanaman bermutu.
Tahap pertama untuk mencapai tujuan tersebut adalah membangun
kerjasama antar kelompok tani dengan sektor perbenihan formal melalui kunjungan
lapangan, menyebarkan benih dan bibit bermutu ke petani, bekerjasama dengan
lembaga yang mempunyai percobaan di tingkat petani, serta melakukan kegiatan
pelatihan perbanyakan dan pengelolaan bibit buah untuk petani dan staf LSM yang
bekerja bersama petani.
Kerjasama dan keterkaitan di atas jelas akan memberikan kemandirian
petani untuk menghasilkan dan mengelola bibit dan tanaman mereka. Oleh karena itu,
melatih kemampuan petani untuk melakukan perbanyakan secara vegetatif adalah
langkah yang penting untuk mendapatkan bibit yang baik secara genetik,
memperbanyak jenis-jenis tanaman yang sulit didapat, mempercepat saat pembuahan,
serta menghindari terjadinya kekurangan benih kerena tidak teraturnya masa
pembungaan.
5
III. PEMBAHASAN
III.1.Produksi Tanaman Buah-Buahan Menurut Provinsi dan Jenis Buah (ton)
Tabel 1 : Produksi Tanaman Buah-Buahan Menurut Provinsi dan Jenis Buah (ton)
pada tahun 2008
Provinsi Mangga Durian Jeruk Pisang Papaya Salak
Aceh 15212 8732 14389 29327 4293 187Sumatera Utara 26365 128803 858508 233124 23287 229511Sumatera Barat 6393 41974 24696 80933 8900 2305Riau 6012 10571 27073 29008 6566 633Kepulauan Riau 255 4551 190 1135 1436 116Jambi 2672 13482 36620 34522 25954 296Sumatera Selatan 9479 24159 64233 320010 5500 1335K. Bangka Belitung 1899 2417 10795 15912 1477 1067Bengkulu 3484 26904 14275 52441 7941 2710Lampung 42846 31211 65257 642702 70464 6712
DKI Jakarta 2691 129 3 1695 508 73Jawa Barat 474777 91097 27911 1313935 86562 143470Banten 23965 23274 1140 114471 4853 771Jawa Tengah 348808 65019 33727 831158 59050 251173DI Yogyakarta 34619 6288 1880 60560 11235 59929Jawa Timur 691904 91078 520864 1082070 210680 53287
Bali 67644 8403 71232 138876 9728 56413Nusa Tenggara Barat 61320 3289 3483 62696 7465 46Nusa Tenggara Timur 109894 787 28317 191342 64248 824
Kalimantan Barat 2356 16436 181793 109708 3017 1598Kalimantan Tengah 4662 8040 6165 20068 2436 874Kalimantan Selatan 6156 9276 79080 91520 4366 1121Kalimantan Timur 7281 6075 10491 77081 47071 31163
Sulawesi Utara 12360 11500 1864 56924 5030 5553Gorontalo 3109 224 670 8359 712 3Sulawesi Tengah 11709 9196 13614 26214 2667 515Sulawesi Selatan 107326 21104 33694 219829 27579 8953Sulawesi Barat 7227 3947 301483 21364 1201 102Sulawesi Tenggara 5391 1886 19081 42999 3182 322
Maluku 2402 5338 4032 5993 3628 122Maluku Utara 459 1975 4179 73984 3265 300Papua 3863 3201 6720 10154 2588 624Papua Barat 545 1957 173 4501 1010 357Indonesia 7269 12471 15104 94632 10491 1403
6
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa hampir semua provinsi di
Indonesia dapat memproduksi buah-buahan dengan angka yang bervariatif, antara 3 hingga
1.313.935 ton perbedaan ini terjadi karena luas lahan dan tingkat produktivitas lahan
pertanian yang dimiliki satu provinsi dengan provinsi lainnya berbeda-beda. Sumatera
Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan
adalah provinsi terbesar penghasil buah mangga pada tahun 2008. Sumatera Utara,
Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur adalah provinsi penghasil buah
durian terbesar.
Tabel 2 : Produksi Tanaman Buah-Buahan Menurut Provinsi dan Jenis Buah (ton)
pada tahun 2009
Provinsi Mangga Durian Jeruk Pisang Pepaya Salak
Aceh 22.432 14.893 19.242 61.133 8.652 605Sumatera Utara 21.971 128.803 728.796 335.790 27.659 259.103Sumatera Barat 9.649 41.974 24.891 91.938 9.011 1.881Riau 7.029 10.571 19.221 31.594 8.842 776Kepulauan Riau 1.843 4.551 556 2.812 1.889 322Jambi 2.798 13.482 39.073 35.639 43.262 863Sumatera Selatan 13.589 24.159 77.316 212.728 7.225 2.038Kepulauan Bangka Belitung
3.440 2.417 7.466 9.060 1.442 1.908
Bengkulu 3.966 26.904 15.622 31.341 7.919 1.506Lampung 15.517 31.211 11.006 681.875 53.354 5.409
DKI Jakarta 2.783 129 12 1.030 692 29Jawa Barat 398.159 91.097 28.246 1.415.694 90.470 149.228Banten 23.991 23.274 1.563 194.835 4.061 1.394Jawa Tengah 423.752 65.019 30.341 965.389 55.956 174.519DI Yogyakarta 41.775 6.288 2.062 52.734 9.093 62.572Jawa Timur 694.314 91.078 378.923 1.020.773 231.975 74.042
Bali 59.868 8.403 162.918 153.540 9.808 46.214Nusa Tenggara Barat 99.360 3.289 6.931 72.925 17.077 75Nusa Tenggara Timur 155.999 787 36.918 294.770 63.535 1.208
Kalimantan Barat 3.847 16.436 170.201 111.728 10.585 4.067Kalimantan Tengah 6.706 8.040 8.674 29.769 4.368 1.915Kalimantan Selatan 6.403 9.276 88.061 91.964 5.421 1.115Kalimantan Timur 12.588 6.075 11.754 103.099 39.817 22.334
Sulawesi Utara 16.007 11.500 1.903 59100 5.635 5.557Gorontalo 3.901 224 1.594 7.529 794 5Sulawesi Tengah 13.794 9.196 14.158 26.983 2.728 519Sulawesi Selatan 147.423 21.104 36.266 195.973 37.232 8.395Sulawesi Barat 11.533 3.947 157.484 42.873 1.731 120
7
Sulawesi Tenggara 10.062 1.886 26.274 17.200 4.357 362
Maluku 2.106 5.338 3.882 3.311 2.790 129Maluku Utara 605 1.975 1.636 2.044 186 37Papua 5.516 3.201 18.360 10.869 2.489 636Papua Barat 724 1.957 420 5.501 2.789 131Indonesia 2.243.440 682.323 2.131.768 6.373.533 772.844 829.014
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa hampir semua provinsi di
Indonesia dapat memproduksi buah-buahan dengan angka yang bervariatif, antara 3 hingga
1.313.935 ton perbedaan ini terjadi karena luas lahan dan tingkat produktivitas lahan
pertanian yang dimiliki satu provinsi dengan provinsi lainnya berbeda-beda. Sumatera
Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur adalah provinsi
terbesar penghasil buah pisang pada tahun 2009. Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan adalah provinsi penghasil buah mangga
terbesar.
III.2.PRODUKSI BUAH-BUAHAN MENURUT KABUPATEN/ KOTA DAN JENIS TANAMAN (TON)
Tabel 4. Produksi Buah- Buahan Menurut Kabupaten/Kota (Ton) 2008No. Kabupaten /kota Pisang Rambutan nenas Cempedak
/nangkadurian jeruk
1. Kotawaringin Barat 3.802 2.139 251 2.689 396 2002. Kotawaringin Timur 2.006 733 1.318 685 345 8003. Kapuas 3.009 9.218 14.343 2.960 928 1.0404. Barito selatan 368 328 102 263 27 85. Barito utara 129 1.014 21 662 677 786. Sukamara 883 24 156 689 247 3717. Lamandau 2.518 261 118 995 293 2698. Seruyan 669 111 14 201 831 2079. Katingan 1.043 745 19 305 2.125 18810. Pulang Pisau 3.641 2.640 44 2.817 843 2.31411. Gunung mas 104 433 40 104 605 912. Barito timur 1.385 949 78 949 317 913. Murung Raya 292 26 37 161 315 714. Palangka Raya 220 367 152 77 93 214
8
Tabel 5. Produksi Buah- Buahan Menurut Kabupaten/Kota (Ton) 2009No. Kabupaten /kota Pisang Rambutan nenas Cempedak
/nangkadurian jeruk
1. Kotawaringin Barat 56.654 41.970 2.690 24.172 4.398 3.6562. Kotawaringin Timur 17.897 13.088 5.984 6.550 3.667 7.7033. Kapuas 38.014 109.021 312.150 63.189 15947 15.2774. Barito selatan 17.904 6821 16730 10350 1765 7915. Barito utara 3.241 10642 376 8484 20162 22286. Sukamara 877 420 657 1129 2546 4007. Lamandau 24823 9557 882 18832 7500 50488. Seruyan 3003 1964 136 2632 11744 15539. Katingan 13582 14362 216 3881 11073 316410. Pulang Pisau 94141 83836 2399 47151 44920 3206011. Gunung mas 1240 12649 162 2680 3553 32912. Barito timur 16990 1108 395 21757 6907 14413. Murung Raya 6150 2027 159 6404 34903 23014. Palangka Raya 3170 1098 1594 779 62 3690
Berdasarkan Dari data produksi buah-buahan tahun 2008 di atas yang didapat dari
Badan Pusat Statistik Palangkaraya, dapat diketahui bahwa semua kabupaten di kalteng
dapat memproduksi buah-buahan dengan angka produksi yang berbeda-beda. dari data
tersebut menununjukan setiap kabupaten. Tetapi ada juga daerah-daerah yang sangat
signifikan tingkat produksi buahnya, misalnya Kobar memproduksi hasil pisang tertinggi
dengan hasil 3.802 ton/tahun, Kapuas menghasilkan buah tertinggi yaitu rambutan
(9.218), nenas (14.343), cempedak (2.960) ton/tahun. Katingan menghasilkan buah durian
tertinggi, yaitu 2.125 ton/tahun. Dan pulang pisau menghasilkan buah jeruk tertinggi yaitu
2.314 ton/tahun. Perbedaan produksi hasil buah-buahan ini mungkin dipengaruhi
lingkungan yang berbeda-beda yang mungkin sesuai bahkan tidak sesuai dengan ekologi
tanaman dan kurangnya pengetahuan para petani tentang bibit unggul.
Sedangkan berdasarkan Dari data produksi buah-buahan tahun 2009 di atas yang
didapat dari Badan Pusat Statistik Palangkaraya, dapat diketahui bahwa semua kabupaten
di kalteng dapat memproduksi buah-buahan dengan angka produksi yang berbeda-beda.
dari data tersebut menunjukan setiap kabupaten. Tetapi ada juga daerah-daerah yang sangat
signifikan tingkat produksi buahnya, misalnya pulang pisau memproduksi hasil pisang
tertinggi dengan hasil 94141 ton/tahun, Kapuas menghasilkan buah tertinggi yaitu
rambutan (109.021), nenas (312.150), cempedak (63.189) ton/tahun. Pualng pisau
menghasilkan buah durian tertinggi, yaitu 44.920 ton/tahun. Dan pulang pisau
9
menghasilkan buah jeruk tertinggi yaitu 32.060 ton/tahun. Perbedaan produksi hasil buah-
buahan ini mungkin dipengaruhi lingkungan yang berbeda-beda yang mungkin sesuai
bahkan tidak sesuai dengan ekologi tanaman dan kurangnya pengetahuan para petani
tentang bibit unggul.
10
IV. PENUTUP
IV.1. KesimpulanHortikultura berasal dari kata “hortus” (= garden atau kebun) dan “colere” (= to
cultivate atau budidaya). Secara harfiah istilah Hortikultura diartikan sebagai usaha
membudidayakan tanaman buah-buahan, sayuran dan tanaman hias. Sehingga Hortikultura
merupakan suatu cabang dari ilmu pertanian yang mempelajari budidaya buah-buahan,
sayuran dan tanaman hias.
Peranan hortikultura adalah : a). Memperbaiki gizi masyarakat, b) memperbesar
devisa negara, c) memperluas kesempatan kerja, d) meningkatkan pendapatan petani, dan
e)pemenuhan kebutuhan keindahan dan kelestarian lingkungan. Namun dalam kita
membahas masalah hortikultura perlu diperhatikan pula mengenai sifat khas dari hasil
hortikultura, yaitu : a). Tidak dapat disimpan lama, b) perlu tempat lapang (voluminous), c)
mudah rusak (perishable) dalam pengangkutan, d) melimpah/meruah pada suatu musim
dan langka pada musim yang lain, dan e) fluktuasi harganya tajam. Dengan mengetahui
manfaat serta sifat-sifatnya yang khas, dalam pengembangan hortikultura agar dapat
berhasil dengan baik maka diperlukan pengetahuan yang lebih mendalam terhadap
permasalahan hortikultura tersebut.
Berdasarkan pembahasan diketahui bahwa produksi buah-buahan, baik ditingkat
provinsi maupun kabupaten Kalimantan mengalami perbedaan yang signifikan sehingga
dapat lebih ditingkatkan dalam hal pengelolaan dan produksi.
IV.2. Saran
Agar dapat dibuat makalah lanjutan yang berhubungan dengan produksi tanaman
buah-buahan pada data terbaru, sehingga dapat memperoleh pengetahuan baru mengenai
hal tersebut.
11