makalah

21

Click here to load reader

Upload: aminuddin

Post on 18-Jun-2015

1.429 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH

MAKALAH

TUGAS MANDIRI MAHASISWA

Mata kuliah strategi pembelajaran

D

I

S

U

S

U

N

OLEH:

Nama : Aminuddin B. Hrp

NIM : 350 725 738

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2009

Page 2: MAKALAH

TUGAS MANDIRI MAHASISWA

Topik Pertemuan I: Standar Proses Pendidikan

2. Jelaskan kembali pengertian Standar Proses Pendidikan (SPP) dalam konteks system

pembelajaran!

Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan

pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar

kompetensi lulusan (Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Bab 1 Pasal 1 ayat 6).

Dari pengertian di atas, ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi.

Pertama, standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang

berarti standar proses pendidikan dimaksud berlaku untuk setiap lembaga

pendidikan formal pada jenjang pendidikan tertentu di manapun lembaga

pendidikan itu berada secara nasional. Dengan demikian, seluruh sekolah

seharusnya melaksanakan proses pembelajaran seperti yang dirumuskan dalam

standar proses pendidikan ini.

Kedua, standar proses pendidikan berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran,

yang berarti dalam standar proses pendidikan berisi tentang bagaimana

seharusnya proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian, standar proses

pendidikan dimaksud dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam pengelolaan

pembelajaran.

Ketiga, Standar Proses Pendidikan diarahkan untuk mencapai standar kompetensi

lulusan. Dengan demikian, standar kompetensi lulusan merupakan sumber atau

rujukan utama dalam menentukan standar proses pendidikan. Karena itu,

sebenarnya standar proses pendidikan bias dirumuskan dan diterapkan manakala

telah tersusun standar kompetensi lulusan.

1

Page 3: MAKALAH

3. Jelaskan fungsi SPP secara umum!

Secara umum, standar proses pendidikan (SPP) sebagai standar minimal yang harus

dilakukan oleh seluruh jajaran pendidikan memiliki fungsi sebagai pengendali proses

pendidikan untuk memperoleh kualitas hasil dan proses pembelajaran. Artinya,

terbentuknya SPP bertujuan agar seluruh kegiatan pembelajaran di segala jenjang

pendidikan harus bertolak dari SPP. Dengan kata lain, segala hal yang berkenaan

dengan kegiatan pembelajaran harus dirujuk pada SPP, jika ada yang tidak cocok

dengan rumusannya harus ditilik dan diperbaiki kembali.

5. Uraikan fungsi SPP bagi guru mata pelajaran matematika di sekolah menengah!

Fungsi SPP bagi guru mata pelajaran matematika di sekolah menengah tidak jauh dari

fungsinya secara umum, namun mungkin sedikit dikhususkan saja. Untuk mencapai

tujuan pendidikan, yakni standar kompetensi yang harus dimiliki siswa, guru

matematika sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan di lapangan sangat

menentukan keberhasilannya. Bagaimanapun idealnya suatu kurikulum tanpa diikuti

oleh kemampuan guru dalam mengimplementasikannya dalam kegiatan proses

pendidikan, maka kurikulum itu tidak akan memiliki makna. Berkaitan dengan itu,

standar proses pendidikan bagi guru matematika di sekolah menengah berfungsi

sebagi pedoman dalam membuat perencanaan program pembelajaran yang akan

dipandunya di kelas, baik untuk program pembelajaran tertentu maupun program

pembelajaran tertentu, begitu juga ia berfungsi sebagai pedoman untuk implementasi

program dalam kegiatan nyata di lapangan. Oleh sebab itu, seorang guru matematika,

di samping harus memiliki kemampuan dasar dalam menguasai bahan ajar yang akan

diajarkannya, ia juga harus paham betul tentng prinsip-prinsip yang ada dalam SPP

tersebut, karena tolak ukur keberhasilan yang akan dicapai dalam sebuah

pembelajaran nyaris tidak terlepas dari kemampuan tersebut.

2

Page 4: MAKALAH

6. Uraikan fungsi SPP bagi kepala sekolah atau madrasah dalam rangka menilai

keberhasilan proses pembelajaran!

Kepala sekolah adalah orang yang secara structural bertanggung jawab dalam

pengendalian mutu pendidikan secara langsung. Dengan demikian, bagi kepala

sekolah SPP berfungsi sebagai:

Sebagai barometer atau alat pengukur keberhasilan program pendidikan di

sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah dituntut untuk menguasai dan

mengontrol apakah kegiatan-kegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan itu

berpijak pada standar proses pendidikan yang ditentukan atau tidak.

Sebagai sumber utama dalam merumuskan berbagai kebijakan sekolah khususnya

dalam menentukan dan mengusahakan ketersediaan berbagai keperluan sarana

dan prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan proses pendidikan.

3

Page 5: MAKALAH

7. Jelaskan fungsi SPP bagi dewan sekolah atau komite sekolah!

SPP durumuskan bukan hanya sebagai pedoman bagi pengajar dalam melakukan

proses pembelajaran di dalam kelas, namun ia juga memiliki andil dalam

mengarahkan komponen-konponen yang ada di sekolah sesuai dengan tugas mereka

masing-masing, termasuk bagi Dewan Sekolah atau komite sekolah. Sesuai dengan

fungsi utama dewan sekolah dan komite sekolah dalam perencanaan dan pengawasan

pembelajaran untuk menjaga kualitas pendidikan, fungsi utama SPP bagi dewan

sekolah atau komite sekolah adalah sebagai pedoman dan batas-batas agar mereka

dapat melakukan fungsi di atas dengan sebaik-baiknya. Lebih khususnya, melalui

pemahaman dewan sekolah dan komite sekolah terhadap SPP, maka lembaga ini

dapat melaksanakan fungsinya dalam:

Menyusun program dan memberikan bantuan khususnya yang berhubungan

dengan penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan oleh sekolah atau guru

untuk pengelolaan proses pembelajaran yang sesuai dengan standar minimal

Memberikan saran-saran, usul, atau ide kepala sekolah, khususnya guru dalam

pengelolaan pembelajaran yang sesuai dengan standar minimal

enentukan batasan-batasan yang menjadi tolak ukur pantas tidaknya system dan

strategi pembelajaran yang sedang berlangsung.

4

Page 6: MAKALAH

Topik Pertemuan II: Guru dalam Pencapaian SPP

1. Jelaskan empat alasan yang menyatakan bahwa guru sebagai jabatan professional!

Di zaman ini, perlu kita galakkan bersama perubahan paradigma lama mengenai arti

seorang guru bagi siswa. Sudah tidak sepantasnya lagi seorang guru hanya dianggap

sebagai orang yang menguasai materi dan menyalurkannya kepada siswanya dalam

kelas. Apabila mengajar dianggap sebatas proses penyampaian materi pelajaran,

maka konsep itu mengandung tuntutan yang sangat sederhana, yaitu asal paham

informasi yang akan diajarkannya kepada siswa, maka ia dapat menjadi guru. Namun

ada sisi lain yang harus ditonjolkan pada diri seorang guru. Untuk meyakinkan bahwa

guru sebagai pekerjaan professional, marilah kita tinjau alasan-alasan yang

menyetakan guru sebagai jabatan profesioanal:

Mengajar bukanlah sebatas penyempaian materi pelajaran, akan tetapi merupakan

pekerjaan yang bertujuan dan bersifat kompleks. Oleh karena itu dalam

pelaksanaannya, diperlukan sejumlah keterampilan khusus yang didasarkan pada

konsep dan ilmu pengetahuan yang spesifik. Artinya, setiap keputusan yang

aktivitas mengajar, bukanlah didasarkan kepada pertimbangan sekehandak hati,

tetapi berdasarkan pertimbangan keilmuan tertentu sehingga apa yang dilakukan

guru dalam mengajar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Menjadi guru bukan hanya cukup memahami materi yang harus disampaikan,

akan tetapi juga diperlukan kemampuan dan pemahaman tentang pengetahuan dan

keterampilan yang lain seperti pemahaman tentang psikologi perkembangan

manusia, teori-teori perubahan tingkah laku, merancang dan memanfaatkan

berbagai media dan sumber belajar, mendesain strategi pembelajaran yang tepat

dan lain sebagainya. Oleh karena itu, guru tidak hanya tahu tentang what to teach,

namun juga harus tahu how to teach.

5

Page 7: MAKALAH

2. Jelaskan pengertian dari kompetensi dan uraikan apa kompetensi dari guru sebagai

jabatan professional!

Meminjam konsep tentang pengertian kompetensi dari Charles E Johnson, kompetensi

dapat diartikan sebagai perilaku rasioanl guna mencapai tujuan yang dipersyaratkan

sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Dengan demikian, suatu kompetensi ditunjukkan

oleh penampilan atau unjuk kerja yang dapat dipertanggungjawabkan (rasional) dalam

upaya mencapai tujuan suatu tujuan.

Sebagai orang yang berprofesi sebagai guru, terdapat sejumlah kompetensi yang

harus dimiliki oleh orang tersebut yang meliputi kompetensi pribadi, kompetensi

profesioanl dan kompetensi social kemasyarakatan.

Kemampuan pribadi mencakup:

o Kemampuan yang berhubungan dengan pengalaman ajaran agama sesuai dengan

keyakinan agama yang dianutnya

o Kemampuan untuk menghormati dan menghargai antarumat bergama

o Kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan norma, aturan, dan system nilai

yang berlaku di masyarakat

o Bersifat demokratis dan terbuka terhadap pembaharuan dan kritik

Kemampuan professional

Kompetensi professional adalah kompetensi yang berhubungan dengan penyelesaian

tugas-tugas keguruan termasuk pemahaman tentang landasan kependidikan seperti

tujuan pendidikan, bidang psikologi pendidikan, penguasaan materi, aplikasi

metodologi dan lain-lain.

Kompetensi Sosial Kemasyarakatan

Kemampuan ini berhubungan dengan kemampuan guru sebagai anggota masyarakat

dan sebagai makhluk social, termsuklah kemampuan untuk berinteraksi dengan teman

sejawat, mengenal fungsi-fungsi lembaga kemasyarakatan, dan menjalin kerja sama

yang baik.

6

Page 8: MAKALAH

4. Apa pandangan Anda tentang peran guru sebagai sumber belajar para era teknologi

dan komunikasi dalam proses pembelajaran yang bagus?

Pandangan saya tentang peran guru sebagai sumber belajar para era teknologi

informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran yang bagus bahwasanya

sebagai fasilitator, seorang guru harus dapat melaksanakan tugasnya sebagai sumber

informasi bagi siswa. Seorang guru tidak boleh tertinggal dengan perkembangan

teknologi canggih seperti zaman sekarang ini. Strategi dan media yang digunakan

dalam pembelajaran hendaklah segera dibenahi dengan yang lebih baik. Dimana-

mana di pelosok Indonesia sudah mulai tersedia sarana-saran teknologi canggih

seperti internet, OHP, laptop. Jadi seorang guru harus siap mengenalkan alat-alat

canggih tersebut kepada murid agar mereka terbiasa. Dengan demikian, tujuan

pendidikan akan lebih maksimal tercapai dan para siswa juga tidak tertinggal dengan

anak-anak lain.

7

Page 9: MAKALAH

Topik Pertemuan III: Sistem Pembelajaran dalam SPP

1. Jelaskan kedudukan proses pembelajaran sebagai bagian dari system pendidikan!

Sebagaimana pengertian system adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain

saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai satu hasil yang diharapkan

secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka ada tiga hal penting

yang menjadi karakteristik suatu system. Pertama, setiap system pasti memiliki

tujuan yang merupakan arah yang harus dicapai oleh suatu pergerakan system.

Kedua, Sistem selalu mengandung proses yang berupa serangkai kegiatan yang

mengarah pada pencapaian tujuan. Ketiga, proses kegiatan dalam suatu system selalu

melibatkan dan memanfaatkan berbaghai komponen atau unsur-unsur tertentu.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwasanya pendidikan merupakan sebuah

system karena ketiga syarat sebuah system sudah dipenuhi, baik tujuan, proses, dan

kesatuan komponen-komponennya.

Pada syarat kedua, yaitu system pasti memiliki proses merupakan penjelasan

bahwasanya proses yang dimaksud tersebut adalah pembelajaran. Sudah jelas bahwa

proses pembelajaran berada pada posisi yang sangat penting dalam system

pendidikan. Sistem pendidikan tidak akan berjalan tanpa adalanya proses

pembelajaran. Begitu juga tujuannya, karena untuk sampai pada tujuan, pendidikan

harus dijembatani oleh proses pembelajaran.

8

Page 10: MAKALAH

3. Jelaskan factor-faktor yang berpengaruh terhadap system pembelajaran khususnya

dalam pembelajaran matematika di SMA/ MA!

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap system pembelajaran khusunya dalam

pembelajaran matematika di SMA/ MA:

Faktor Guru:

o Teacher Formative Experience meliputi: jenis kelamin serta semua

pengalaman hidup guru yang menjadi latar belakang social mereka misalnya

tempat asal kelahiran guru, suku, latar belakang budaya dan adapt, keadaan

keluarga darimana guru berasat, apakh dari golongan yang mampu atau tidak,

dari keluarga harmonis atau tidak.

o Teacher Training Experience meliputi: pengalaman-pengalaman yang

berhubungan dengan aktivitas dan latar belakang pendidikan guru, misalnya

pengalaman latihan provisional, tingkatan pendidikan guru, pengalaman

jabatan dan sejenisnya.

o Teacher Properties yakni segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat yang

dimiliki guru, misalnya sikap guru terhadap profesionalnya, sikap guru

terhadap siswa, kemampuan atau intelegensi guru, motivasi dan kemampuan

mereka baik kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran baik dalam

perencanaan, penguasaan materi maupun evaluasi materi pembelajaran.

Faktor Siswa:

Pupil Formative Experience meliputi latar belakang siswa seperti jenis kelamin,

tempat kelahiran, tempat tinggal siswa, tingkat social ekonomi siswa, dari

keluarga yang bagaimana siswa berasal, dan lain-lain.

Pupil Formative meliputi kemampuan dasar, pengetahuan dan sikap.

9

Page 11: MAKALAH

Faktor Sarana dan Prasarana:

Yang dikatakan sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung

terhadap kelancaran proses pembelajaran seperti media pembelajaran, alat-alat

pelajaran, perlengkapan sekolah dan lain sebagainya. Sedangkan prasarana adalah

segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses

pembelajaran misalnya jalan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil

dan lain sebagainya. Kelengkapan sarana dan prasarana akan membantu guru

dalam penyelenggaraan proses pembelajaran. Dengan demikian sarana dan

prasarana merupakan komponen penting yang dapat mempengaruhi proses

pembelajaran.

Faktor Lingkungan, yakni terbagi dua:

o Faktor organisasi kelas, yang mana di dalamnya meliputi jumlah siswa dalam

satu kelas. Organisasi kelas yang terlalu besar akan kurang efektif untuk

mencapai tujuan pembelajaran

o Faktor iklim social-psikologis yakni keharmonisan hubungan antara orang

yang terlibat dalam proses pembelajaran. Iklim social ini dapat terjadi secara

internal ataupun eksternal. Iklim social internal adalah hubungan antara orang

yang terlibat dalam lingkungan sekolah, misalnya iklim social antara siswa

dengan siswa, antara siswa dengan guru, antara guru dengan guru, bahkan

antara guru dengan pimpinan sekolah. Sedangkan iklim social eksternal

adalah keharmonisan hubungan antara pihak sekolah dengan dunia luar,

misalnya hubungan sekolah dengan orang tua siswa, hubungan sekolah

dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan dan lain-lain.

10

Page 12: MAKALAH

5. Jika Anda perhatikan sarana apa yang Anda contohkan untuk mendukung proses

pembelajaran matematika di SMA/ MA yang dapat direncanakan dan dihasilkan oleh

kreativitas guru?

Contoh sarana yang dapat dihasilkan oleh kreativitas guru matematika di tingkat

SMA/ MA saat ini dapat berupa modifikasi bahan ajar yang lebih spesifik, strategi

pembelajaran yang lebih kreatif, dan media yang dipakai dalam pembelajaran.

Misalnya:

Media pembelajaran berupa lembar kerja siswa (LKS) interaktif berbasis web.

LKS ini merupakan lembar kerja bagi para peserta didik yang disajikan dalam

bentuk pertanyaan yang dapat mengkonstruk pemahaman peserta didik tanpa

harus didampingi oleh guru. Dalam penggunaan LKS ini digunakan Web sebagai

media penyampaiannya kepada peserta didik. Web digunakan karena mempunyai

jaringan luas dan akan memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik

untuk memilih waktu, tempat maupun materi yang akan dipelajari.

Media pembelajaran berbasis teknologi canggih seperti internet, laptop, dan OHP.

Perencanaan pembelajaran yang lebih kreatif, inovatif, dan lain daripada yang

lain.

11