makala h

Upload: ojannovic

Post on 02-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Makala h

TRANSCRIPT

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang MasalahMasalah stroke dan serangan jantung merupakan masalah kesehatan paling utama di negeri kita. Kedua penyakit tersebut merupakan komplikasi penyakit degenerative system serebro-kardio-vaskular dengan angka kesakitan dan kematian paling tinggi di Indonesia, Lebih mengkhawatirkan lagi bahwa kejadian stroke dan serangan jantung pada usia muda cenderung meningkat.Kita semua mengetahui bahwa penyakit stroke maupun jantung koroner yang umum nya saling berhubungan merupakan sesuatu yang diupayakan dicegah semaksimal mungkin, karena kedua penyakit tersebut dapat menurunkan produktivitas kita, dan mengancam nyawa kita serta keluarga kita.Stroke sendiri merupakan pembunuh ketiga selain penyakit kardiovaskular dan kanker di Negara industri, disamping itu stroke merupakan penyebab cacat badan terbesar dari seluruh penyakit, dengan akibat penurunan produktivitas kerja/sumber daya manusia yang pada akhirnya dapat menjadi beban social baik bagi keluarganya maupun masyarakataa dan Negara pada umunyaDi Indonesia sendiri penderita stroke dan penyakit jantung meningkat dengan tajam, bahkan saat ini di Indonesia merupakan Negara dengan jumlah penderita stroke terbesar di Asia, karena berbagai sebab selain penyakit degenerative, dan terbanyak karena stress. Ini sangat memprihatinkan mengingat Insan Pasca Stroke (IPS) biasanya merasa rendah diri dan emosinya tidak terkontrol dan selalu ingin diperhatikanMenurut penelitian para ahli apabila tidak ada upaya pananggulangan stroke dan penyakit jantung yang lebih baik maka jumlah penderita stroke dan penyakit jantung di Indonesia pada tahun 2020 akan meningkat 2 kali lipat. Oleh karena itu upaya Global yang bertaraf Internasional perlu dilakukan untuk melawan ancaman kedua penyakit tersebut yang telah mendunia.Serangan Stroke maupun Penyakit jantung Koroner dapat dicegah, terutama dengan cara mengurangi faktor-faktor resiko stroke maupun penyakit jantung yang dapat dikontrol, Karena itu pencegahan harusnya di jalankan sedini mungkin yaitu pada saat usia muda, karena saat ini bukan hanya orang dewasa saja yang terkena serangan stroke maupun penyakit jantung, Anak-anak usia 3-12 tahun dan remaja usia 13-18 tahun juga terancam serangan stroke dan penyakit jantung karena tekanan darah yang terlampau tinggi (Hipertensi) dari usia dini, maka dari itu nantinya akan dijelaskan di makalah ini tentang hubungan Stroke, Hipertensi, dan Penyakit Jantung Koroner yang dimana ketiga penyakit tersebut mengancam kelangsungan hidup generasi-generasi penerus bangsa kita.Kebiasaan dan pola hidup sangat lah berpengaruh dalam penanganan sejak dini serangan stroke dan penyakit jantung. Terutama kebiasaan mengatur pola makan yang baik dan olah raga bagi pemuda yang kolesterolnya tinggi, dalam hal ini perlu kerjasama antara orang tua, dokter umum, dokter spesialis, maupun psikolog, agar upaya yang dilakukan dalam pencegahan dini serangan stroke dan penyakit jantung dapat dilakukan dengan baik dan di diagnosis dengan benar.

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka timbul permasalahan sebagai berikut :1) Bagaimanakah usaha-usaha mencegah stroke?2) Apa saja faktor-faktor resiko Penyakit jantung Koroner (PJK) ?3) Bagaimana pengkajian dan evaluasi target organ, tata laksana serta terapi farmakologik, dalam menanggapi penyakit Hipertensi pada usia muda ?

1.3 Tujuan dan ManfaatTujuan dan manfaat penulisan makalah ini adalah :1) Mengetahui tentang Stroke dan Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan gejala-gejala yang ditimbulkan.2) Mengetahui penyebab serangan Stroke dan Penyakit Jantung pada usia muda serta bagaimana pencegahannya.3) Agar masyarakat lebih mewaspadai terutama kalangan pemuda akan bahaya serangan Stroke dan Penyakit Jantung4) Agar tidak ada lagi kesalahpahaman dalam mediagnosis Stroke maupun Penyakit Jantung dalam lingkungan masyarakat terutama kalangan pemuda, Sehingga mampu melakukan langkah-langkah pengobatan terhadap Stroke dan Penyakit Jantung dengan benar5) Dan saya berharap semoga makalah ini dapat menjadi acuan pemerintahdalam menyusun program kesehatan dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

1.4 Metode PenulisanMetode penelitian dalam makalal ini menggunakan metode study kepustakaan yang merupakan kegiatan penelusuran dan penelaahan literature-literatur. Metode ini diperuntukkan untuk melakukan penelitian yang dianggap sebagai bentuk survey dari data yang sudah ada dengan melacak informasi dari buku-buku, Koran, iklan, majalah dan internet.

1.5 Sistematika PenulisanPada makalah yang bejudul Pencegahan Stroke dan Penyakit Jantung Pada Usia Muda ini terbagi menjadi 4 bab. Pembagian penulisan dalam makalah ini bertujuan untuk memudahkan penulis dalam menyusun hasil penelaahan terhadap permasalahan yang ada.Adapun sistematika penulisan makalah ini diuraikan sebagai berikut : Bab Satu - Pendahuluan, yang berisikan Latar Belakang masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan manfaat, Metode Penelitian, dan Sistematika penulisan. Bab Dua - Kajian Teori, yang dalamnya membahas tentang pengertian Stroke dan Penyakit Jantung, serta bagaimana mengetahui penyebab, dan gejala-gejala yang ditimbulkan Stroke maupun Penyakit Jantung sehingga dapat dicegah sejak dini. Bab Tiga - Pemecahan Masalah, berisi jawaban dan pembahasa semua permasalahan yang ada pada rumusan masalah (Bab 1). Bab Empat - Penutup, yang didalam nya terdapat ringkasan dari semua pembahasan.

BAB 2KAJIAN TEORI

2.1 Stroke Di IndonesiaStroke atau serangan otak (brain attack) di negara-negara industry merupakan pembunuh ketiga setelah penyakit kardiovaskuler dan kanker. Di samping itu stroke merupakan penyebab cacat badan terbesar dari seluruh penyakit, dengan akibat penurunan produktivitas kerja/sumber daya manusia yang pada akhirnya dapat menjadi beban social baik bagi keluarganya maupun masyarakat dan Negara pada umumnya.Di Indonesia pada pengumpulan data 28 rumah sakit didapatkan bahwa usia rata-rata pasien stroke adalah 58,8 tahun 38,8% di antaranya berumur di atas 65 tahun, 12,9% berumur di bawah 45 tahun. Di samping itu terdapat kecenderungan kenaikan penderita stroke terutama pada usia muda.Stroke terdiri dari sumbatan (80%) dan stroke pendarahan (20%) . Untuk memperkecil jumlah penderita stroke paling baik dilakukan dengan pencegahan terjadinya stroke. Prioritas nya adalah pencegahan primer yaitu bagi orang-orang yang belum pernah menderita stroke, sedangkan pencegahan sekunder ditujukan kepada orang-orang yang pernah mengalami stroke agar jangan terjadi stroke ulang, Oleh karena itu factor-faktor resiko yang mempermudah terjadinya stroke harus kita cegah sejak dini, termasuk pencegahan pada kelompok usia muda yang ternyata makin rentan terhadap stroke.

2.2 Gejala Klinis StrokeGejala Klinis stroke berupa:1. Kesemutan atau gangguan sensibilitas dan kelemahan dari anggota gerak sesisi termasuk wajah.2. Kesulitan berbicara memahami pembicaraan atau tiba-tiba menjadi bingung.3. Gangguan penglihatan pada satu atau kedua mata.4. Kesulitan berjalan, sempoyongan atau kehilangan keseimbangan.5. Nyeri kepala hebat dengan sebab yang tidak jelas dapat disertai mual dan muntah.6. Perubahan mendadak tingkah laku / status mental.

2.3 Faktor-Faktor Resiko Stroke1. Faktor resiko yang dapat dikkontrol, adalah : Hipertensi Diabetes mellitus Merokok Penyakit jantung Kegemukan / obesitas Hiperkolesterolemia dan hiperurikemia Kelainan arteri karotis Hiperkoagulasi (darah mudah menggumpal) Konsumsi alcohol berlebihan Penyalahgunaan obat Gangguan pernapasan saat tidur (sleep apnea) Pernah terjadi serangan / transient ischemic attack (TIA) sebalumnya Dan lain-lain.2. Faktor yang tidak dapat dikontrol A. UsiaPada umumnya resiko terjadinya stroke mulai usia 35 tahun dan akan meningkat dua kali dalam dekade berikunya. 40% berumur 65 tahun dan hampir 13% berumur dibawah 45 tahun. Mau tidak mau setiap manusia akan bertambah umurnya . dengan demikian kemungkina terjadinya stroke semakin b esar.B. Jenis KelaminMenurut data dari 28 rumah sakit di Indonesia, ternyata bahwa kaum pria lebih banyak menderita stroke dibandingkan kaum wanita. Tetapi perbedaan angka kematiannya masih belum jelas.C. Ras / suku bangsa Orang kulit hitam lebih banyak menderita stroke dari pada kulit putih. Data sementara di Indonesia, suku Padang lebih banyak menderita stroke dari pada suku Jawa (khususnya Yogyakarta).D. Kelainan bawaan / herediterMisalnya malformasi arteri-venaE. Riwayat stroke / TIA sebelumnyaDalam waktu 5 tahun kemungkinan akan terserang stroke kembali sebanyank 35% sampai 42%.

2.4 Pencegahan Sekunder StrokePenyandang stroke/TIA dalam tahun pertama kemungkinan dapat mengalami stroke ulang lebih kurang 20%. Oleh karena itu stroke ulang ini perlu kita cegah. Cara pencegahannya sama seperti pencegahan primer tetapi dengan sendirinya usaha tersebut harus dilaksanakan dengan lebih sungguh-sungguh. Perlu juga dikemukakan bahwa penymbuhan stroke itu sebagian besar bergantung dari semangat untuk sehat dari pasien yang bersangkutan. Jadi motivasi untuk menimbulkan semangat tetap sehat sangatlah penting .

2.5 Stroke Pada Usia MudaDari seluruh penderita stroke data sementara menunjukkan terdapat kurang lebih 12,9% terjadi pada usia muda, dibawah 45 tahun. Disamping itu ternyata adanya kecenderungan kenanikan jumlah penderita stroke usia muda.Oleh karena itu harus lebih diperhatikan faktor-faktor stroke pada usia muda, karna pada usia tersebut mereka masih sangat produktif. Disamping faktor resiko stroke pada umumnya , kita perlu lebih memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Pola hidup sehat Karena tuntunan kehidupan masa kini makin komplek generasi muda mempunyai kecenderungan ruang hidup tidak teratur yaitu : bekerja terlalu lama (gila kerja), kurang istirahat, makan tidak teratur dan kurang olahraga. 2. Pola makanSering juga mereka mengkonsumsi makanan yang kurang sehat, antara lain : banyak mengandung kolesterol / fastfood dan kurang saluran, buah-buahan. 3. StressKehidupan masa kini juga mempermudah terjadinya stres, baik fisik maupun mental. Hal ini dapat mengakibatkan penggunaan rokok dan alkohol berlebihan.4. Klainan bawaan Adanya kelainan bawaan misalnya malformasi arteri-vena sewaktu-waktu terjadi stroke pendarahan apabila tekanan darah mendadak naik. Selain itu adanya tumor otak, infeksi dan lain-lain dapat menimbulkan gejala seperti stroke.5. Narkoba Sebagian besar korban narkoba adalah usia muda (usia produktif), karena kondisi spiritualnya belum stabil. Oleh karena itu pemberantasan penggunaan narkoba harus dilaksanakan lebih lebih serius dan lebih sungguh-sungguh.

2.6 Tentang Hipertensi

Hipertensi adalah penyakit yang cukup sering didapatkan dalam masyarakat, pada usia diatas 18 tahun terjadi pada sekitar 15-25% populasi. Lima persen hipertensi disebabkan oleh kelainan organ tubuh, yang disebut dengan hipertensi sekunder, misalnya karena penyakit ginjal. Sebagian besar (95%), tidak diketahui sebabnya secara pasti, tetap diduga oleh berbagai sebab, dan disebut hipertensi esensial atau hipertensi primer.Tambah tua usia seseorang maka frekuensi hipertensi menjadi berambah tinggi, sehingga pada usia sekitar enam puluhan keatas sekurangnya separuh populasi akan menderita hipertensi, baik hipertensi sistolik maupun diastolic, namun umumnya hipertensi sistolik saja/terosolasi. Pada usia lanjut ini hipertensi akan meningkat komplikasinya, terutama karena sering tanpa gejala sehingga tidak disadari penderitanya, sampai kemudian terjadi strok, serangan jantung, gagal ginjal, kelainan pembuluh darah dan retinopati.Maka adalah sangat penting mendeteksi hipertensi ini pada keadaan tersebut agar terapi dan pencegahan terjadinya komplikasi dapat dilakukan lebih dini, karena komplikasi ini sekarang merupakan sebab utama kematian di Negara maju (barat).

2.7 Hipertensi Pada usia Muda

1. Hipertensi pada anak-anakHipertensi pada anak-anak tidak sering didapati, bila tejadi hampir semuanya akibat kelainan atau sakitnya suatu organ tubuh, misalnya penyakit ginjal atau arteritis pembuluh darah ginjal. Oleh karena itu pada setiap anak lebih dari 3 tahun dengan penyakit sistemik harus diukur tekanan darahnya, meskipun dokter harus menyediakan berbagai manset (cuff) sesuai besar lengan anak.Tekanan darah anak akan meningkat dengan tajam begitu menjadi dewasa, dan yang awalnya lebih tinggi akan lebih cepat terjadinya peningkatan tersebut, dan terutama hal ini terjadi pada anak obese, Sehingga ada kemungkinan bahwa hipertensi primer harus kita cari sejak masa muda ini.Pada awalnya The Second Task Force on Blood Pressure Control In Children menyebutkan bahwa bila sulit mendengarkan Korotkoff V sebagai nilai tekanan diastolic pada anak, dapatdipakai K4, namun akhirnya menganjurkan bahwa K5 harus dipakai sebagai batasan tekanan darah seorang anak harus ditulis di samping nilai tekanan sistolik dan diastolic, besar cuff K4 atau K5 yang didengar pada pengukuran tekanan darah.Bila didapatkan bahwa tekanan darah anak tersebut termasuk hipertensi, selayaknyalah mereka dirujuk ke spesialis anak (khususnya spesialis penyakit hipertensi) untuk itu perlu evaluasi lebih lanjut guna mencari sebabnya, dan kemudian terapi yang tepat.

2. Hipertensi pada remajaBerbeda dengan orang dewasa, pada remaja diantara 12 sampai 18 tahun faktor usia ikut menentkan batasan hiperensi seperi tampak pada table dibawah ini (tabel 1).Tabel 1. Klasifikasi hipertensi sesuai umur (Report Of The Second Task Force on Blood Pressure Control in Children) (1987)The Greek alphabetKelompok umur Hipertensi(mmH)Hipertensi berat(mmHg)

Bayi baru lahirTDS 96TDS 106

Usia 8-30 hariTDS 104TDS 110

Bayi ( 170 mg/dl dengan batas > 200 mg/dl, LDL-C > 110 mg/dl dengan batas >130 mg/dl, trigliserida (TG) . 150 mg/dl, dan LDL-C < 35 mg/dl.

2. ObesitasObesitas atau kegemukan merupakan kelainan gizi lebih, diartikan sebagai penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan yaitu lebh dari 120% berat badan ideal yang disesuaikan dengan tinggi badan atau body mass index (BMI) > persentil 95 tahun.Obesitas pada anak merupakan prediksi untuk terjadinya obesitas sampai dewasa sampai segala akibatnya terutama penyakit kardiovaskular. Obesitas mempercepat terjadinya aterosklerosis pada adolesen dan dewasa muda. Meningkatnya prevalensi obesitas secara tidak langsung meningkatkan pula resiko penyakit kardiovaskular pada dewasa seperti hipertensi, dislipidemia, gangguan metabolism glukosa. Rata-rata orang yang obes mempunyai tekanan darah yang lebih tinggi, serum trigliserida, total kolesterol, kolesterol LDL yang meningkat, kolesterol HDL yang rendah, glukosa darah dan insulin plasma yang tinggi dibandingkan orang dewasa normal.Anak-anak yang mempunyai resiko untuk berkembang menjadi obesitas perlu dilakukan upaya pencegahan terjadinya kelebihan berat badan dan obesitas. Anak dengan BMI persentil > 85th adalah resiko overweight dan persentil > 95th termasuk resiko tinggi untuk terjadinya penyakit kardiovaskular.Upaya pencegahan yang dapat dilakukan diantaranya dengan memantau masukan kalori total dan melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan secara periodic, secara periodic, sesuai dengan anjuran AHA yang dapat dilihat pada table 1 dan 2 berikut:

Tabel 1: Patokan untuk promosi kesehatan kardiovaskular pada semua anak dan remaja (adolesen)SasaranRekomendasi

Diet Pola makan sehat Berat badan ideal Tekanan darah yang diinginkan

Merokok Tidak ada perokok baru Tidak ada yang terpapar asap rokok Penghentian secara tuntas bila merokok

Penilaian diet tiap kali kunjungan. Sesuaikan energy yang masuk dan kleuar untuk tumbuh kembang normal Membuat berat badan menjadi ideal dan bila perlu menurunkan berat badan Menganjurkan konsumsi makanan yang bervariasi baik berupa buah-buahan, sayuran biji-bijian, ikan, kacang polong, unggas, daging sedikit lemak Anak < 2 tahun tidak perlu mengurangi lemak, Setelah > 2 tahun dibatasi diet lemak jenuh (