majalah kiprah vol 101 th xix | november 2019laporan utama membangun infrastruktur menuju indonesia...

96
1 Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

Upload: others

Post on 04-Feb-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

  • 2

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

  • TAK terasa, lima tahun sudah Kepemimpinan Presiden Joko Widodo berjalan.

    Dinahkodai seorang Bapak Infrastruktur, Basuki Hadimuljono, pemerataan

    pembangunan Indonesia dari Sabang sampai Merauke atau Aceh hingga Pa-

    pua tak henti dilakukan. Namun, masih banyak tugas yang belum selesai. Tumpuan dan

    harapan masyarakat diseluruh pelosok negeri diemban Kementerian PUPR lima tahun

    selanjutnya.

    Pembangunan Infrastuktur menjadi program prioritas. Apa saja yang sudah dan

    akan dikerjakan Kementerian PUPR dalam dua kali periode lima tahun? KIPRAH te-

    lah mengemasnya pada edisi kali ini. Mengangkat tema besar “Lima tahun sudah dan

    akan” bukanlah tanpa sebab. Pasalnya, masyarakat perlu tahu untuk apa saja besaran

    anggaran yang diterima Kementerian PUPR.

    Seperti pada bidang ketahanan pangan, Indonesia menempati peringkat kelima

    di kawasan ASEAN menurut data Global Food Security Index (GFSI). Pembangunan

    dan rehabilitasi jaringan irigasi menjadi komitmen Kementerian PUPR dalam men-

    dukung terwujudnya ketahanan air dan pangan nasional.

    Pada bidang jalan dan jembatan, Kementerian PUPR menjalankan visi Presiden

    Joko Widodo dengan meneruskan pembangunan infrastruktur yang telah dibuat

    hingga terus tersambung kepusat-pusat produksi. Dalam bidang lain terkait Pro-

    gram Satu Juta Rumah misalnya, Kementerian PUPR sebagai pemerintah pusat terus

    mendorong pemerintah daerah membuat regulasi terkait kemudahan perizinan pe-

    rumahan.

    Bukan hanya tentang membangun, Kementerian PUPR terus melakukan ino-

    vasi teknologi infrastruktur yang kemudian diaplikasikan dalam pembangunan in-

    frastruktur. Seperti Teknologi aspal karet dan juga Teknologi aspal plastik, kedua

    teknologi ini sudah berhasil diaplikasikan dan terbukti dapat memangkas biaya

    produksi serta waktu pengerjaan. Seluruh program yang telah maupun tengah Ke-

    menterian PUPR lakukan dapat di tengok pada Rubrik Laporan Utama.

    Beralih pada rubrik lainnya, bicara Indonesia Maju, pembangunan infrastruktur

    menjadi pondasi awal untuk kemajuan Indonesia di masa yang akan datang. Infor-

    masi terkait bagaimana infrastruktur tingkatkan daya saing, telah KIPRAH kemas

    pada Rubrik Aktualita. Beberapa waktu lalu, Kementerian PUPR patut berbangga.

    Pasalnya, Kementerian PUPR berhasil meraih Penghargaan Keterbukaan Informasi

    Publik dari Komisi Informasi Pusat yang diberikan atas peran aktifnya memberikan

    informasi seputar program dan capaian infrastruktur.

    Terus dukung upaya Pemerintah membangun infrsatruktur diseluruh pelosok

    negeri. Menjaga dan merawat infrastruktur merupakan kewajiban kita bersama. Se-

    lamat membaca. Salam Infrastruktur! n

    3

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    NUANSA

    LIMA TAHUN

    SUDAH DAN AKANREDAKSI KIPRAH

  • 4 Daftar isi

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    12LAPORAN UTAMA MeMbangun Infrastruktur

    Menuju IndonesIa Maju

    n Infrastruktur Air untuk Ketahanan Pangan Negeri hal 14

    n Menyambungkan Indonesia dengan Jalan dan Jembatan hal 19

    n Sinergi dan Kolaborasi Menghapus Permukiman Kumuh hal 24

    n Program Sejuta Rumah Buat Indonesia Maju hal 29

    n Inovasi Teknologi Pendukung Pembangunan hal 34

    n Mewujudkan Industri dan SDM Konstruksi yang Tangguh hal 37

    n Peran Strategis BPIW dalam Pengembangan Infrastruktur

    Tanah Air hal 40

    n Apa Kata Mereka hal 44

    LAPORAN UTAMA

    Dewan Redaksi: Anita Firmanti • Luthfil Annam • Sudirman Pemimpin Umum: Endra S Atmawidjaja Pemimpin Redaksi: Anum Kurniawan Redaktur Pelaksana: Arif Fajar Redaksi: Krisno Yuwono • Muhammad Danial • Djoko Karsono • Mirah N • Warjono • A B Hartati • Gustav S Editor: Santi I Astuti • Wayan Yoke • Sri Rizqi Gustiarini • Anisah FB Desain/Artistik: E Prananta • Hedi Hardiyansyah • Rangga • Amelia • Harits Fotografer: Odhy A • Andika • Agus Iwan S S Sekretaris: Juariah • Nur Aisyah • Umi Fatimah S • Fitria MP Kontributor: Djadjuri Luciana R • Asep Kurniawan • Warsono Sirkulasi/Distribusi: Karina • Nadi Tarmadi • Yusron • Anas • Arifin Diterbitkan oleh: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Alamat: Biro Komunikasi Publik, Gedung Utama Lt. 4 Jl. Pattimura 20, Kebayoran Baru, Jakarta 12110 Telp./Fax: 021-725 1538, 021-724 8932 e-mail: [email protected]

    Redaksi Majalah KIPRAH menerima kiriman artikel, atau tulisan lain yang (1) bersifat populer dan (2) sesuai dengan isi Majalah KIPRAH. (3) Panjang tulisan minimal 400 kata, maksimal 1600 kata. (4) Pengiriman naskah dapat dilakukan melalui email ke [email protected], disertai dengan data diri berupa biografi singkat dan alamat, nomor telepon, fax atau E-mail (bila ada). (5) Naskah yang tidak dimuat biasanya tidak akan dikembalikan, kecuali atas permintaan penulis. (6) Redaksi berhak melakukan perubahan naskah tanpa mengubah isi dari tulisan.

    @KemenPU

    Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    @kemenpupr KemenPU

  • 5

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    46OPINI dengan sanItren,

    kabupaten tangerang

    Wujudkan pesantren

    sehat dan nyaMan

    AKTUALITA

    OPINI

    n Infrastruktur Pondasi Indonesia Menuju Negara Maju hal 52

    n Kementerian PUPR Sertifikasi Jembatan Long Span LRT Jabodetabek hal 56

    n Tol Terpeka Tingkatkan Arus Logistik di Sumatera Bagian Selatan hal 58

    n Kementerian PUPR Tawarkan Swasta Bangun Jalan Tol hal 63

    n Peran Rantai Pasok Konstruksi dalam Membangun Ibukota Negara hal 48

  • 6 Daftar isi

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    66GALERI FOTO pak bas

    darI Masa ke Masa

    n BPIW Expo 2019 Etalase Karya Pembangunan Berbasis Wilayah hal 68

    n Berstatus Informatif, Kementerian PUPR Raih Penghargaan KIP 2019 hal 70

    n Sinergi Menuju Digitalisasi Bidang Konstruksi hal 73

    SELINGAN

    Galeri Foto

  • 7

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    76JELAJAH MencarI solusI

    pengelolaan aIr dI ntt

    leWat perteMuan IlMIah

    hathI 2019

    n Dukung Kawasan Ekonomi Khusus, Flyover Pertama di Sulawesi Tengah

    Hadir di Palu hal 80

    JELAJAH

  • 8 Daftar isi

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    85WACANA bendungan MultIfungsI

    sIndangheula,

    peMasok IrIgasI dan

    destInasI WIsata

    92LEGISLATIF keMenterIan pupr dan

    koMIsI V dpr rI tInjau

    jalan pIntas sIngaraja –

    MengWItanI

    n Ruas Tol Kayu Agung - Palembang Seksi 1 Dukung Arus Nataru hal 93

    LEGISLATIF

  • 9

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    10

    91JENDELA harus

    teraWat

    dan terjaga

    ekosIsteMnya

    n 1000 Insinyur Ikuti Wokshop Jembatan Lengkung LRT hal 10

    n Wamen Wempi: Junjung Tinggi Sportivitas di Arena Pornas Korpri hal 11

    LINTAS INFO

    94KARIKATUR

  • 10

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan apre-

    siasinya terhadap insinyur lokal yang berperan dibalik peren-

    canaan pelaksanaan konstruksi jembatan Lengkung Bentang

    Panjang 148 meter Kereta Light Rail Transit atau Laju Raya

    Terpadu (LRT) Jakarta Bogor Depok dan Bekasi (Jabodebek).

    “Saya sampaikan apresiasinya, sebab jembatan lengkung ini

    didesain dengan baik oleh Ibu Arvilla Delitriana sebagai insi-

    nyur lokal dari ITB. Saya akan hadiahi satu bulan DOM (Dana

    Operasi Menteri). Desain ini sangat unik dan bisa dipaten-

    kan,” kata Menteri Basuki.

    Menteri Basuki menyatakan, prestasi Dina tersebut dapat

    menjadi pemicu bagi para insinyur Indonesia lainnya untuk

    diikuti. Dikatakan Menteri Basuki, Dina sebelumnya juga

    telah merancang Jembatan Kali Kuto Semarang, Jembatan

    Layang khusus Busway ruas Adam Malik di Jakarta, Jembatan

    Pedamaran 1 dan 2 di Provinsi Riau, dan Jembatan Kereta Api

    Cirebon – Kriya, serta Jembatan Perawang di Provinsi Riau.

    Pada workshop ini juga dilakukan pemberian penghargaan

    yang disampaikan oleh Ketua Umum ALSI ITB Dr. Ir. Danis H

    Sumadilaga, M.Eng.Sc, IPU kepada kedua narasumber seba-

    gai pemegang Rekor MURI dan menjadi inspirator bagi para

    insinyur lain. Dr. Danis juga mengajak para engineer generasi

    muda dan para mahasiswa sipil agar terus berkarya, bekerja

    keras dan tekun berinovasi.

    Penggagas jembatan lengkung tersebut adalah seorang pe-

    rempuan Indonesia, Arvilla Delitriana. Perempuan kelahiran

    Tebing Tinggi, Sumatera Utara itu adalah lulusan Fakultas

    Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB). Bersama tim-

    nya, dia fokus untuk menyelesaikan pembangunan jembatan

    yang ditargetkan tahun 2021 itu. Rata-rata pembangunan

    jembatan di beberapa titik sudah rampung di atas 50% bahkan

    ada yang hampir 90% pada November 2019 ini.

    Dina, panggilan akrab Arvilla, juga bercerita tentang awal

    pertemuannya dengan konsultan asal Perancis. Konsultan itu

    menanyakan hal yang dinilainya sangat meremehkan orang

    Indonesia. “Mereka bertanya kepada saya: Anda bisa desain

    jembatan?” kata Dina.

    Dina lantas menunjukkan slide-slide yang dia bawa. Ran-

    cangan Dina sempat menimbulkan pertentangan hingga

    akhirnya perusahaan konstruksi Adhi Karya percaya bahwa

    rancangannya bisa dikerjakan. Setelah itu barulah pihak

    konsultan Perancis sepakat bahwa ide yang digagas Dina me-

    mang layak dan terukur untuk dikerjakan.

    Sejak ide awal hingga pembangunan dimulai, prosesnya

    memakan waktu dua tahun. Selain harus lolos dari penilaian

    konsultan, rancangan tersebut juga harus mendapat sertifi-

    kasi layak desain dari Komite Keselamatan Jembatan dan Te-

    rowongan Jalan atau KKJTJ. n

    SEBANYAK 1000 engineer dari berbagai daerah berkum-

    pul di Auditorium Kementerian PUPR mengikuti

    Workshop Jembatan lengkung LRT untuk sharing pe-

    ngetahuan dari para ahli desainer dan spesialis yang meran-

    cang pembangunan Jembatan Lengkung LRT Kuningan.

    Acara ini bertujuan untuk memberikan inspirasi dan moti-

    vasi terhadap insinyur, profesional, generasi muda PUPR, serta

    masyarakat pada umumnya bahwa engineer Indonesia mampu

    merancang jembatan kereta box beton lengkung dengan ben-

    tang terpanjang dan radius terkecil di Indonesia serta melaku-

    kan Pengujian Axial Statistic Loading Test pada Pondasi Bored

    Pile dengan Beban Terbesar di Indonesia. Dengan keunggulan

    tersebut jembatan ini berhasil meraih Rekor Muri Indonesia.

    Jembatan lengkung LRT Kuningan yang diapresiasi Bapak

    Presiden Jokowi ini, didesain oleh para alumni ITB yang ter-

    gabung dalam Tim yang dipimpin oleh Dina Alvira Delitriana

    dan Manajemen Konstruksi nya didukung oleh tim yang dike-

    tuai Yunaldi. Keduanya merupakan profesional-profesional

    muda yang telah membuktikan karyanya terhadap bangsa In-

    donesia. “Hal ini harus dicontoh teman-teman generasi muda

    agar tetap tekun berkarya dan mencetak inovasi-inovasi baru

    dan out of the box,” kata Danis H. Sumadilaga, selaku Ketua

    Alumni Sipil (Alsi) ITB pada pembukaan acara.

    Danis mengatakan, Workshop Jembatan Lengkung LRT

    ini merupakan langkah awal yang penting dalam mencetak

    inspirator-inspirator selanjutnya. “Saya berharap agar perte-

    muan ini menghasilkan bahan pemikiran dalam mewujudkan

    Indonesia Maju berlandaskan Nawacita,” pungkasnya.

    1000 Insinyur Ikuti WokshopJembatan Lengkung LRT

    OLEH: bIro koMunIkasI publIk, keMenterIan pupr

    Lintas info

    Pemberian penghargaan pada engineer

  • 11

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan

    Rakyat (PUPR) melepas Kontingen ASN Kemen-

    terian PUPR yang akan bertanding dalam Pekan

    Olah Raga Nasional (PORNAS) ke XV Korps Pegawai Re-

    publik Indonesia (KORPRI) di Bangka Belitung. Pelepasan

    Kontingen ditandai dengan penyerahan bendera kontingen

    oleh Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo kepada Ke-

    tua Kontingen PUPR sekaligus Ketua Badan Pembina Ola-

    hraga dan Kesenian (BAPORSENI) PUPR Mohammad Zai-

    nal Fatah di Lapangan Sapta Taruna Kementerian PUPR

    Jakarta, awal November silam.

    “Kepada para atlet, saya mengucapkan selamat bertan-

    ding. Junjung tinggi sportivitas dan fair play serta senanti-

    asa menjaga nama baik Kementerian PUPR,” kata Wamen

    Wempi saat membacakan sambutan Menteri PUPR Basuki

    Hadimuljono.

    Kontingen Kementerian PUPR yang dikirim sebanyak 72

    orang terdiri dari atlet, pelatih, dan official yang akan meng-

    ikuti 6 cabang olahraga yakni Catur, Tenis Meja, Bulutang-

    kis, Gate Ball, Futsal, dan Lari Tanke.

    Acara pelepasan kontingen ini sekaligus bertepatan de-

    ngan Pembukaan Peringatan Hari Bakti PU ke 74 dengan

    tema “SDM Unggul Infrastruktur Maju”. Serangkaian ke-

    giatan akan diselenggarakan untuk memeriahkan Hari

    Bakti PU yang diperingati setiap tanggal 3 Desember, di-

    antaranya pertandingan olahraga, donor darah, pentas mu-

    sik, malam kilas balik, penyerahan tanda kehormatan dan

    piagam penghargaan, dan bazar murah.

    Kemudian juga diselenggarakan launching sistem Infor-

    masi Lembaga Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan

    (LPDPP), penanaman pohon di rest area jalan tol, kerja bakti

    serentak, dan pameran capaian pembangunan infrastruk-

    tur selama 5 tahun terakhir di seluruh Balai Besar Kemen-

    terian PUPR.

    Wamen Wempi berharap kegiatan Hari Bakti PU ini

    hendaknya dijadikan sebagai ajang silaturahim dan keber-

    samaan keluarga besar Kementerian PUPR. Selain itu juga

    sebagai sarana seleksi atlet-atlet berbakat di lingkungan

    Kementerian PUPR untuk nantinya dapat bertanding pada

    cabang olahraga atau kesenian ke tingkat yang lebih tinggi.

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian PUPR Anita Fir-

    manti mengatakan pengiriman kontingen ASN PUPR me-

    rupakan komitmen Kementerian PUPR dalam mendukung

    peringatan HUT KORPRI ke 48 yang puncak acaranya di-

    laksanakan di Bangka Belitung, pada 10-18 November 2019.

    Kegiatan pelepasan kontingen ASN PUPR dan Pembu-

    kaan Hari Bakti PU diawali dengan senam bersama yang di-

    ikuti oleh Pejabat Tinggi Madya dan Pratama serta seluruh

    pegawai di lingkungan Kementerian PUPR.

    Prestasi kontgingen Kementerian PUPR di arena Por-

    nas Korpri XV tahun 20198 cukup membanggakan. Dalam

    helatan yang digelar di Bangka Belitung itu, Kementereian

    PUPR meraih satu medali emas, satu medali perak dan em-

    pat medali perunggu. Dengan prestasi itu menempatkan

    kontingen ASN PUPR masuk jajaran 10 besar.

    Adapun posisi juara umum diraih oleh Provinsi Jawa

    barat dengan perolehan tujuh emas, dua perak dan delapan

    perunggu. Sementara, Provinsi Jawa timur menduduki

    juara kedua, dengan perolehan lima emas, lima perak dan

    tujuh perunggu. Juara ketiga diraih Kementerian pemuda

    dan olahraga dengan perolehan lima emas, tiga perak dan

    dua perunggu.

    Panji utama, selaku Ketua bidang pertandingan Pornas

    Korpri XV 2019, mengatakan, perolehan medali berdasar-

    kan hasil akhir pertandingan keseluruhan dari sembilan ca-

    bang olahraga, yakni gateball, catur, tenis lapangan, senam

    bugar korpri, bulutangkis, tenis meja, bola voli dan Mara-

    thon 10K dan futsal.

    “Selamat kepada Provinsi Jawa Barat, juara umum pada

    Pornas Korpri XV, Provinsi Bangka Belitung berada di pe-

    ringkat 14, dengan perolehan medali satu emas,” jelas, Panji

    Utama. “Alhamdullilah, pelaksanaan pertandingan Pornas

    korpri telah selesai, semuanya dapat berjalan lancar dan

    sukses. atas nama Babel, jika selama penyelenggaraan Por-

    nas korpri ada kekurangan dan kekeliruan, atas nama pani-

    tia kami mohon maaf.” n

    Wamen Wempi: Junjung Tinggi Sportivitas di Arena Pornas Korpri

    OLEH: bIro koMunIkasI publIk, keMenterIan pupr

    Lintas info

    Pelepasan kontingen ASN PUPR

  • 12

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    LAPoRAn UTAmA | CAPAIAn & TAnTAngAn KeDePAn

    DALAM periode 2015-2019,

    pembangunan infrastruk-

    tur menjadi salah satu

    program prioritas Kabinet

    Kerja Presiden Joko Widodo untuk me-

    ningkatkan pertumbuhan ekonomi dan

    pemerataan hasil-hasil pembangunan.

    Selesainya sejumlah proyek infrastruk-

    tur telah dirasakan dampaknya, salah

    satunya turut berkontribusi pada pe-

    ningkatan daya saing Indonesia.

    Peningkatan daya saing Indonesia

    tahun 2019 naik dengan signifikan.

    Berdasarkan rilis peringkat daya saing

    2019 yang dikeluarkan oleh lembaga

    riset yang berbasis di Swiss, IMD

    World Competitiveness Center, daya

    saing Indonesia melesat 11 peringkat

    tahun ini menjadi peringkat 32 dari

    sebelumnya tahun 2018 berada di

    peringkat 43. Empat indikator besar

    yang diukur yaitu kinerja ekonomi,

    efisiensi birokrasi, efisiensi bisnis, dan

    infrastruktur.

    Kenaikan peringkat daya saing Indonesia menjadi yang terbesar di regional Asia Pasifik.

    Dalam rilis tersebut, peningkatan

    daya saing disebabkan efisiensi di sek-

    tor pemerintahan, demikian halnya

    kemajuan dalam ketersediaan infra-

    struktur dan iklim bisnis. “Meskipun

    demikian masih di bawah Malaysia

    (peringkat 22) dan Thailand (pering-

    kat 25). Apabila stok infrastruktur

    kita stagnan maka daya tarik inves-

    tasi kita akan kalah dibandingkan

    negara tetangga,” kata Menteri Peker-

    jaan Umum dan Perumahan Rakyat

    (PUPR) Basuki Hadimuljono.

    Menteri PUPR mengatakan pem-

    bangunan infrastruktur menjadi

    pilihan logis dan strategis semata-mata

    untuk meningkatkan daya saing

    Indonesia sekaligus untuk menge-

    jar ketertinggalan. Terlebih Indonesia

    sempat mengalami krisis ekonomi

    yang berdampak pada penundaan dan

    penghentian pembangunan dan peme-

    liharaan infrastruktur. Oleh karenanya

    sejak tahun 2015 pemerintah meng-

    alihkan belanja subsidi menjadi belanja

    produktif berupa pembangunan infra-

    struktur, kesehatan, dan pendidikan.

    Namun demikian dampak kebi-

    jakan pembangunan infrastruktur

    tidak serta merta dapat dirasakan da-

    lam jangka pendek. “Untuk itu kita

    banyak membangun infrastruktur di

    Papua, Papua Barat, NTT, dan kawa-

    san perbatasan,” ujarnya

    Daya saing yang baik diperlukan un-

    tuk menarik investasi baik dari dalam

    maupun luar negeri untuk meningkat-

    kan produksi nasional dan membuka

    lapangan kerja yang akan mengurangi

    jumlah pengangguran. “Infrastruktur

    yang kurang memadai akan membuat

    produk Indonesia sulit bersaing. Ren-

    dahnya konektivitas yang mengakibat-

    kan biaya logistik kita lebih mahal dari-

    pada Malaysia, Singapura atau bahkan

    Filipina,” ujarnya.

    Menteri Basuki mengatakan dalam

    membangun konektivitas dilakukan

    secara sinergi multimoda, sebagai con-Stadion manahan, Solo

    membangun Infrastruktur Pembangunan infrastruktur menjadi pilihan logis dan strategis untuk meningkatkan daya saing Indonesia sekaligus mengejar ketertinggalan.

    oleh: TIM KIPRAH

  • 13

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    Membangun Infrastruktur Menuju Indonesia Maju

    toh Kementerian Perhubungan mem-

    bangun pelabuhan dan bandara, maka

    Kementerian PUPR akan menyediakan

    akses jalan bebas hambatannya.

    Dalam lima tahun terakhir, Peme-

    rintahan Joko Widodo banyak memfo-

    kuskan diri pada pembangunan infra-

    struktur di seluruh wilayah Indonesia.

    Hal ini sengaja digenjot Presiden Jo-

    kowi lantaran dirinya ingin agar pem-

    bangunan tidak hanya terpusat di Pu-

    lau Jawa saja, melainkan dapat tersebar

    merata hingga ke sisi terluar negara.

    Cita-cita ini tentu saja tidak akan

    berjalan tanpa komando dari Kemen-

    terian Pekerjaan Umum dan Peru-

    mahan Rakyat (PUPR) dibawah pim-

    pinan Menteri Basuki Hadimuljono.

    Komitmen pembangunan infrastruk-

    tur seperti jalan dan jembatan, jalan tol,

    bendungan, irigasi, sanitasi, hingga pe-

    rumahan tersebut kemudian dituang-

    kan dalam Rencana Strategis (Renstra)

    Kementerian PUPR 2015-2019.

    Langkah nyata dari rencana strate-

    gis itu, Kementerian PUPR telah ba-

    nyak mencanangkan program pem-

    bangunan mulai dari Aceh hingga ke

    Papua. Mulai dari konstruksi jalan

    seperti Jalan Tol Trans Jawa dan Jalan

    Tol Trans Sumatera, jalan nasional

    seperti Trans Papua, Jalan Paralel Per-

    batasan di Kalimantan dan di Papua,

    konstruksi bendungan dan embung,

    hingga pembangunan perumahan

    lewat Program Sejuta Rumah.

    Tak hanya soal jalan tol dan jalan

    nasional, sumber daya air juga men-

    dapat perhatian Kementerian PUPR.

    Dalam kurun waktu 2015-2019, ada

    program pembangunan 65 bendungan

    dan 1.053 embung untuk menambah

    jumlah tampungan dan suplai air di In-

    donesia. Selain itu, Kementerian PUPR

    juga turut membangun jaringan irigasi

    dan penyediaan air bersih.

    “Pembangunan bendungan dii-

    kuti dengan jaringan irigasi. Dengan

    demikian, bendungan yang dibangun

    dengan biaya besar dapat bermanfaat

    karena airnya dipastikan mengalir

    sampai ke sawah-sawah milik petani,”

    tutur Menteri Basuki.

    Kementerian PUPR melalui Ditjen

    Cipta Karya bersinergi dengan Pe-

    merintah Daerah (Pemda) dan Ke-

    lompok Masyarakat melakukan per-

    baikan kualitas kawasan permukiman

    kumuh di perkotaan melalui Program

    Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).

    Program ini bertujuan untuk me-

    ningkatkan akses terhadap layanan

    infrastruktur dasar di permukiman

    kumuh perkotaan. Pada periode 2015-

    2019, Kementerian PUPR telah mela-

    kukan penanganan seluas 32.222 Ha

    di berbagai pelosok nusantara.

    “Kalau Pemerintah Daerah tidak

    bergerak dan masyarakat tidak terli-

    bat aktif, maka program tidak akan

    berjalan. Bahkan kawasan yang su-

    dah ditata akan kembali kumuh,” kata

    Menteri Basuki.

    Program Kotaku merupakan pem-

    bangunan infrastruktur berbasis ma-

    syarakat untuk mendukung program

    100-0-100 yaitu 100% akses universal

    air minum, 0% permukiman kumuh,

    dan 100% akses sanitasi layak.

    Begitu juga terkait penyediaan pe-

    rumahan yang digalakan lewat Pro-

    gram Sejuta Rumah. Dalam masa

    lima tahun pemerintahan Jokowi- Ju-

    suf Kalla, Program Sejuta Rumah bisa

    dibilang program sukses yang dica-

    nangkan pemerintah. Selain memper-

    mudah rakyat Indonesia, khususnya

    kalangan masyarakat berpenghasilan

    rendah (MBR), memiliki rumah, Pro-

    gram Sejuta Rumah juga memberikan

    dampak berganda bagi industri turu-

    nan yang terkait dengan sektor peru-

    mahan. Jadi hal yang wajar jika ada

    yang bilang, Program Sejuta Rumah

    telah membuat Indonesia maju.

    Hingga awal Desember 2019, Ke-

    menterian Pekerjaan Umum dan Pe-

    rumahan Rakyat (PUPR) mencatat-

    kan sebanyak 1.218.927 unit hunian

    telah dibangun melalui program satu

    juta rumah milik pemerintah. Pro-

    gram yang diinisiasi sejak 2015 ini

    salah satu tujuannya untuk memberi-

    kan hunian berbiaya murah bagi ma-

    syarakat berpenghasilan rendah.

    Direktur Jenderal Penyediaan Pe-

    rumahan Kementerian PUPR Khalawi

    Abdul Hamid menyatakan, realisasi

    pembangunan tersebut sudah ham-

    pir mendekati target yang sebanyak

    1,25 juta unit di tahun 2019. “Kurang

    sedikit dari target, kami harap hingga

    akhir tahun bisa tercapai target 1,25

    juta unit,” katanya. n

    uktur menuju Indonesia maju

    Jalan Tol Ruas Tebing Tinggi medan Trans Sumatera

  • 14

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    LAPoRAn UTAmA | CAPAIAn & TAnTAngAn KeDePAn

    Ketahanan pangan dan ketahanan air merupakan hal yang sangat vital bagi sebuah negeri. Dan tentunya bukan hal yang mudah juga untuk dilakukan, apalagi dipikul satu instansi semata. Dibutuhkan sinergi dan kolaborasi dalam mewujudkannya.

    oleh: Tim KIPRAH/ Ditjen SDA

    Infrastruktur Air untuk Ketahanan Pangan negeri

    menteri PUPR Basuki Hadimuljono tinjau KSPn Labuan Bajo, nTT

  • 15

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    gLOBAL Food Security Index (GFSI) atau Indeks Ketahanan Pa-

    ngan Global yang dirilis The Economist dan Corteva—perusahaan

    sains bidang pangan—menempatkan Indonesia pada posisi 65

    dari 113 negara. Di kawasan ASEAN, Indonesia bercokol di posisi

    kelima (per Oktober 2018).

    Hal ini menjadi prestasi yang terbilang menggembirakan. Lantaran skor

    ketahanan pangan Indonesia—berdasar laporan yang sama—terus menun-

    jukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Di rentang 1-100, skor Indonesia

    terus meningkat dari 46,8 pada tahun 2012 menjadi 54,8 di tahun 2018.

    Laporan GFSI disusun berdasarkan empat aspek penilaian, yakni keter-

    jangkauan, ketersediaan, kualitas dan keamanan, serta sumber daya. Untuk

    variabel pertama, skor yang didapat Indonesia adalah 55,2 (peringkat 63).

    Aspek ketersediaan meraih skor paling tinggi: 58,2; menempatkan Indone-

    sia di posisi ke-58. Adapun perihal kualitas dan keamanan diberi skor 44,5

    (peringkat 84), dan faktor sumber daya alam justru mendapatkan nilai 43,9

    (peringkat 111).

    Meski laporan itu menunjukan

    prestasi yang membanggakan, tapi

    Menteri Pekerjaan Umum dan Peru-

    mahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadi-

    muljono tak berpuas diri. Dia menya-

    takan pihaknya akan terus berbenah

    demi menjawab tantangan kebutuhan

    pangan di masa depan.

    “Produksi pangan harus dua kali

    lipat pada tahun 2050 untuk meme-

    nuhi permintaan populasi dunia yang

    terus bertambah, sementara daratan

    dan ketersediaan air menjadi terba-

    tas,” katanya pada 3rd World Irrigation

    Forum di Bali Nusa Dua Convention

    Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali,

    awal September silam.

    Menteri Basuki memaparkan, Ke-

    menterian PUPR selama periode

    2015-2019 telah menyelesaikan pem-

    bangunan jaringan irigasi baru seluas 1

    juta hektar dan merehabilitasi sekitar 3

    juta hektar. “Pembangunan irigasi akan

    kita fokuskan pada 15 provinsi yang se-

    suai juga dengan fokus Kementerian

    Pertanian sehingga kita sinkron,” kata-

    nya. “Pembangunan akan dilanjutkan

    pada 5 tahun kedepan sekitar 500 ribu

    hektar jaringan irigasi baru dan mere-

    habilitasi 2,5 juta hektar.”

    Pembangunan dan rehabilitasi

    jaringan irigasi merupakan komitmen

    Kementerian PUPR dalam mendu-

    kung terwujudnya ketahanan air dan

    pangan nasional. Salah satu jaringan

    irigasi yang telah dibangun Kemen-

    terian PUPR adalah Daerah Irigasi

    (DI) Leuwigoong seluas 5.313 hektar

    di Kabupaten Garut, yang merupakan

    salah satu lumbung padi di Provinsi

    Jawa Barat.

    Sumber airnya berasal dari Ben-

    dung Copong dengan menyuplai 11

    irigasi teknis seperti di Ciojar (73 ha),

    Cibuyutan Utara (531 ha), Situ Bagen-

    dit (409 ha), Citikey (528 ha), Cermot

    (107 ha), Citameng II (82 ha), Cita-

    meng III (91 ha), Citameng IV (498 ha),

    Cipacing (593 ha), Cibuyut (89 ha),

    Situhiang (70 ha) dan sisanya sawah

    tadah hujan seluas 2.242 ha.

    Pemenuhan suplai air untuk per-

    tanian juga dilakukan Kementerian

    PUPR dengan terus meningkatkan

    Infrastruktur air untuk ketahanan pangan negeri

  • 16

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

  • mengairi 11 persen dari luas total 7,1

    juta hektar sawah. Dengan terban-

    gunnya 65 bendungan pada 2024

    mendatang, diharapkan total layanan

    air untuk irigasi meningkat menjadi

    465 ribu hektar, atau setara 20% dari

    total sawah.

    Adapun pembangunan dan reha-

    bilitasi jaringan irigasi yang saat ini

    dikerjakan pemerintah antara lain

    Daerah Irigasi (D.I.) Lhok Guci, Aceh

    (18.542 hektar), Jambo Aye Kanan,

    Aceh (3.028 hektar), Lematang, Suma-

    tera Selatan (3.000 hektar), Umpu

    System/Wai Besai (7.500 hektar),

    Leuwigoong, Jawa Barat (5.313 hektar),

    Baliase, Sulawesi Selatan (21.925 hek-

    tar), dan Gumbasa, Sulawesi Tengah

    (8.103 hektar).

    Dalam konteks ketahanan pangan,

    pembangunan bendungan dan saluran

    irigasi itu memungkinkan petani tetap

    mendapat pasokan air yang cukup di

    musim kemarau, sehingga kebutuhan

    konsumsi masyarakat tetap terpe-

    nuhi, bahkan panen bisa ditingkatkan

    hingga 3 kali lipat dalam setahun.

    Selain pembangunan infrastruktur,

    upaya meningkatkan ketahanan pa-

    ngan juga dilakukan dengan modern-

    isasi irigasi yang saat ini masih terus

    disosialisasikan kepada para petani.

    “Upaya itu mencakup lima pilar:

    Keandalan Suplai Air; Keandalan

    Jaringan/Infrastruktur Irigasi; Manaje-

    men Air; Kelembagaan Petani; Pening-

    katan Kualitas SDM,” kata Direktur

    Irigasi dan Rawa, Ditjen SDA Kemen-

    terian PUPR, Mochammad Mazid.

    Sinergi untuk negeriUrusan ketahanan pangan dan ke-

    tahanan air merupakan hal yang sa-

    ngat vital bagi sebuah negeri. Dan

    tentunya bukan hal yang mudah juga

    untuk dilakukan, apalagi dipikul satu

    instansi semata. Maka, selain aktif

    menjadi anggota International Com-

    mission on Irrigation and Drainage

    (ICID) dan Indonesian National Com-

    mittee on Irrigation and Drainage (INA-

    CID), Kementerian PUPR juga bersi-

    nergi dengan Kementerian Pertanian

    (Kementan) agar pembangunan infra-

    struktur benar-benar bisa dioptimal-

    kan demi pengembangan pertanian.

    tampungan seperti pembangunan

    bendungan, embung, dan revitalisasi

    danau. Keberadaan bendungan dan

    suplai air dari irigasi diharapkan da-

    pat menjadikan petani melakukan

    beberapa kali penanaman sehingga

    meningkatkan produksi pangan di

    Indonesia.

    “Pembangunan bendungan dii-

    kuti dengan jaringan irigasi. Dengan

    demikian, bendungan yang dibangun

    dengan biaya besar dapat bermanfaat

    karena airnya dipastikan mengalir

    sampai ke sawah-sawah milik petani,”

    tutur Menteri Basuki.

    Sementara itu, Dirjen Sumber Daya

    Air (SDA) Kementerian PUPR Hari

    Suprayogi mengatakan, semua upaya

    pemerintah dilakukan demi mewu-

    judkan visium di tahun 2030 Indone-

    sia punya pasokan air 120 meter kubik

    per kapita per tahun.

    “Ketahanan pangan harus didukung

    oleh ketahanan air. Saat ini Indonesia

    masih 58 meter kubik per kapita per ta-

    hun. Maka untuk memenuhi target itu

    pembangunan tampungan harus selalu

    dilakukan,” katanya.

    Hari mengakui upaya mencapai

    target tersebut tidaklah mudah. Pem-

    bangunan 1 bendungan saja, misal-

    nya, bisa menghabiskan waktu 4-5

    tahun. Itu pula yang menyebabkan

    pemerintah baru membangun 61 ben-

    dungan—45 bendungan baru masih

    on going dan 16 bendungan sudah se-

    lesai—dari 65 yang ditargetkan.

    “Itu semua tergantung readiness cri-

    teria dari desain dan lahan,” kata Hari.

    Kemudian, sambungnya, pem-

    bangunan jaringan irigasi baru target-

    nya 1 juta hektar dan saat ini sudah

    1,8 juta hektar. “Kemudian rehabilitasi

    jaringan irigasi ekstisting sebanyak 3

    juta hektar, sekarang malah sudah ter-

    penuhi 3 juta hektar lebih,” imbuh Hari.

    Proyek pembangunan 65 ben-

    dungan sendiri membutuhkan dana

    73,81 triliun rupiah. Dengan capaian

    saat ini, diharapkan 17 miliar meter

    kubik air bisa ditampung dan diman-

    faatkan, salah satunya, untuk irigasi.

    Sebelumnya, Indonesia memiliki

    231 bendungan besar yang mampu

    Infrastruktur air untuk ketahanan pangan negeri 17

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    menteri PUPR Basuki Hadimuljono

  • 18

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    LAPoRAn UTAmA | CAPAIAn & TAnTAngAn KeDePAn

    Pada awal Desember lalu, Nota

    Kesepahaman mengenai dukungan

    infrastruktur dalam pengembangan

    pertanian ditandatangani Menteri

    PUPR Basuki Hadimuljono dan Men-

    teri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

    Menurut Menteri Basuki, lang-

    kah ini merupakan komitmen sinergi

    antara dua Kementerian yang tugas-

    nya beriringan khususnya pada pem-

    bangunan infrastruktur Sumber Daya

    Air (SDA) agar ketahanan pangan da-

    lam negeri dapat terjaga. “Melalui MoU

    ini diharapkan program-program kerja

    terkait ketahanan air dan pangan da-

    pat kita lebih rekatkan. Bersama saling

    mendekatkan diri untuk membuat

    program yang sinergis,” katanya.

    Dia berharap dengan MoU ter-

    sebut, ketahanan pangan di Indonesia

    lebih bisa ditingkatkan, tidak hanya

    dari segi program namun juga dalam

    dalam bidang keilmuan yang terkait.

    Menteri Basuki menambahkan un-

    tuk mempercepat tindak lanjut proses

    MoU, tidak perlu lagi ada penandata-

    nganan Perjanjian Kerja Sama (PKS)

    antar Direktur Jenderal terkait di ke-

    dua Kementerian. “Langsung saja tidak

    perlu prosedural. Supaya lebih cepat,

    langsung bekerja. Sehingga program-

    program Kementerian PUPR dalam

    ketahanan air untuk mendukung ke-

    tahanan pangan di Kementerian Per-

    tanian langsung bersinergi,” tuturnya.

    Sementara itu, Menteri Pertanian

    Syahrul Yasin Limpo mengungkap-

    kan, Kementan dan Kementerian

    PUPR merupakan kedua instansi yang

    tak dapat dipisahkan lantaran infra-

    struktur SDA dan kegiatan pertanian

    tidak terpisahkan.

    “MoU ini bagian dari konsolidasi

    teknokratik antara dua kementerian.

    Diharapkan dengan ini memberikan

    ruang kepada kami menata lebih baik

    pertanian, berakselerasi lebih kuat,”

    kata Menteri Syahrul.

    Adapun MoU yang ditandatangani

    hari ini merupakan tindak lanjut dari

    pertemuan Menteri Basuki dan Men-

    teri Syahrul pada 8 November 2019

    lalu, di mana keduanya sepakat untuk

    mensinergikan program ketahanan

    pangan lima tahun kedepan.

    Pemenuhan suplai air untuk per-

    tanian juga dilakukan Kementerian

    PUPR dengan terus meningkatkan

    tampungan air seperti pembangunan

    bendungan, embung, dan revitalisasi

    danau. Keberadaan bendungan dan

    suplai air dari irigasi diharapkan dapat

    mendukung kegiatan petani untuk

    melakukan beberapa kali penanaman

    sehingga meningkatkan produksi pa-

    ngan di Indonesia. n

    Bendungan Tanju, nTB

    Bendungan Raknamo, nTT

  • Menyambungkan Indonesia dengan jalan dan jembatan 19

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    menyambungkan Indonesia dengan Jalan dan JembatanInfrastruktur PUPR menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Meneruskan pembangunan infrastruktur yang dibuat tersambung ke pusat-pusat produksi.

    oleh: Tim KIPRAH/ Ditjen Bina Marga/ BPJT

    DALAM lima tahun ter-

    akhir, Pemerintahan Joko

    Widodo banyak memfo-

    kuskan diri pada pem-

    bangunan infrastruktur di seluruh

    wilayah Indonesia. Hal ini sengaja

    digenjot Presiden Jokowi lantaran

    dirinya ingin agar pembangunan ti-

    dak hanya terpusat di Pulau Jawa saja,

    melainkan dapat tersebar merata

    hingga ke sisi terluar negara.

    Cita-cita ini tentu saja tidak akan

    berjalan tanpa komando dari Kemen-

    terian Pekerjaan Umum dan Peru-

    mahan Rakyat (PUPR) dibawah pim-

    pinan Menteri Basuki Hadimuljono.

    Komitmen pembangunan infrastruk-

    tur seperti jalan dan jembatan, ja-

    lan tol, bendungan, irigasi, sanitasi,

    hingga perumahan tersebut kemu-

    dian dituangkan dalam Rencana Stra-

    tegis (Renstra) Kementerian PUPR

    2015-2019.

    Langkah nyata dari rencana strate-

    gis itu, Kementerian PUPR telah ba-

    nyak mencanangkan program pem-

    bangunan mulai dari Aceh hingga ke

    Papua. Mulai dari konstruksi jalan

    Fly over manahan Solo, Jateng

  • 20

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    Ruas tol Boyolali–Kertosono

    LAPoRAn UTAmA | CAPAIAn & TAnTAngAn KeDePAn

    seperti Jalan Tol Trans Jawa dan Jalan

    Tol Trans Sumatera, jalan nasional se-

    perti Trans Papua, Jalan Paralel Per-

    batasan di Kalimantan dan di Papua,

    konstruksi bendungan dan embung,

    hingga pembangunan perumahan

    lewat Program Sejuta Rumah.

    Proyek Tol Trans Jawa sendiri me-

    rupakan jalur bebas hambatan di pesi-

    sir utara Jawa dan tersambung dari

    Merak hingga Banyuwangi. Kini, Trans

    Jawa sudah tersambung hingga Seksi

    3 ruas Tol Pasuruan-Probolinggo, se-

    hingga pengerjaan tinggal menyisakan

    ruas akhir yakni Tol Probolinggo-Ba-

    nyuwangi sepanjang 172 km dengan

    total biaya investasi sekitar Rp 23 tri-

    liun.

    Seedangkan proyek Trans Suma-

    tera, panjang ruas yang telah rampung

    dan bisa dioperasikan yakni sebesar

    237,59 km dari total 2.818 km. Sampai

    akhir 2019, beberapa ruas Tol Trans

    Sumatera ditargetkan bisa selesai pen-

    gerjaannya dan beroperasi. Antara lain

    ruas Terbanggi Besar-Pematang Pang-

    gang-Kayu Agung sepanjang 189,2 km,

    lalu Seksi 1 Tol Kayu Agung-Palem-

    bang-Betung (33,5 km) dan Seksi 1 Tol

    Pekanbaru-Dumai yang juga direnca-

    nakan bisa dilalui akhir tahun ini.

    Selain Trans Jawa dan Trans Suma-

    tera, Kementerian PUPR juga berini-

    siatif untuk membuka jalan tol per-

    tama di Kalimantan dan Sulawesi.

    Untuk di Kalimantan yakni proyek Tol

    Balikpapan-Samarinda (Balsam) yang

    ditargetkan beroperasi 2020. Semen-

    tara Sulawesi akan memiliki Tol Ma-

    nado-Bitung yang direncanakan bero-

    perasi seluruhnya pada April 2020.

    Di luar jalan tol, Kementerian

    PUPR juga turut membangun jalan

    nasional hingga ke titik terluar ne-

    gara. Seperti Jalan Paralel Perbatasan

    di Kalimantan yang membentang

    melewati Kalimantan Barat (Kalbar),

    Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kali-

    mantan Utara (Kaltara). Kemudian ja-

    lan perbatasan yang membentang dari

    Kaltara-Kaltimkm ditargetkan tembus

    sepenuhnya pada akhir tahun.

    Konstruksi jalan nasional juga

    turut menyambangi tanah Papua de-

    ngan adanya proyek Jalan Trans Pa-

    pua dan Jalan Perbatasan Papua. Un-

    tuk Trans Papua, pengerjaan proyek

    ini terbagi dalam dua provinsi, yakni

    di Papua Barat sepanjang 1.070,62

    km, dan di Papua dengan panjang to-

    tal 3.259,46 km.

    Sedangkan untuk Jalan Perbatasan

    Papua yang berdampingan dengan

  • 21

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

  • Jalan Tol Ruas nganjuk–Kertosono

    Jalan Tol Ruas Cikampek – Palimanan

    Jembatan Youtefa Papua

    Jalan Tol Ruas Surabaya – gempol

    22

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    Papua Nugini akan menghubungkan

    Jayapura hingga Merauke. Pengerjaan-

    nya dibagi dalam tiga segmen, yakni

    Segmen I Jayapura-Yarso-Waris-Yetti

    sepanjang 128,18 km, Segmen II Yetti-

    Ubrub-Oksibil sejauh 301,74 km, serta

    Segmen III Oksibil-Tanah Metah-Mu-

    ting-Merauke sepanjang 668,32 km.

    Tak hanya soal jalan tol dan jalan

    nasional, sumber daya air juga men-

    dapat perhatian Kementerian PUPR.

    Dalam kurun waktu 2015-2019, ada

    program pembangunan 65 bendungan

    dan 1.053 embung untuk menambah

    jumlah tampungan dan suplai air di

    Indonesia.

    menatap Lima tahun Kedepan

    Sukses pada lima tahun pertama, tak

    membuat Pemerintahan Jokowi melu-

    pakan infrastruktur. Bahkan, melalui

    Kementerian Pekerjaan Umum dan

    Perumahan Rakyat akan terus meng-

    genjot pembangunan infrastruktur

    khusunya jalan dan jembatan dalam

    lima tahun mendatang. Pembangunan

    ke depan tersebut termasuk dukungan

    pembangunan jalan di ibu kota baru

    yang ada di Kalimantan Timur.

    Menteri Pekerjaan Umum dan

    Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki

    Hadimuljono mengatakan Kemen-

    terian PUPR siap melaksanakan lima

    visi Presiden Terpilih 2020-2024

    Joko Widodo (Jokowi), yaitu pem-

    bangunan infrastruktur yang terus

    dilanjutkan, memberikan prioritas

    pada pembangunan sumber daya ma-

    nusia (SDM), mengundang investasi

    seluas-luasnya, reformasi birokrasi,

    dan menjamin penggunaan APBN

    yang fokus dan tepat sasaran.

    “Visi Kementerian PUPR adalah

    menjalankan visi Presiden. Pertama

    yaitu meneruskan pembangunan in-

    frastruktur yang sudah kita buat ter-

    sambung ke pusat-pusat produksi.

    Yang namanya peningkatan konekti-

    vitas tidak hanya jalan tol, dan jalan

    nasional, tetapi bendungan juga ha-

    rus diteruskan sampai terkoneksi de-

    ngan jaringan irigasi persawahannya.

    Infrastruktur PUPR menjadi tulang

    punggung ekonomi nasional. Pem-

    bangunan infrastruktur juga akan

    diikuti dengan mempercepat pem-

    bangunan SDM,” kata Menteri Basuki.

    Untuk konektivitas, program kerja

    Kementerian PUPR untuk 2020-2024

    LAPoRAn UTAmA | CAPAIAn & TAnTAngAn KeDePAn

  • Jembatan Saumlaki maluku

    Jembatan ngemplak, Ruas Tol Solo – ngawi

    23

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    adalah membangun 3.000 km jalan

    baru yang mendukung kawasan stra-

    tegis antara lain Trans Papua, Mano-

    kwari – Pegunungan Arfak, akses ke

    Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

    KEK Galang Batang (Kepulauan Riau)

    dan KEK Bitung (Sulut), Pelabuhan

    dan Bandara Akses Patimban (Jabar),

    Akses NYIA Kulon Progo (DIY), Akses

    PLBN Yetekkun (Papua) dan Sei Nya-

    muk Nunukan (Kaltara).

    Lalu akses ke Kawasan Industri

    antara lain Kawasan Industri dan Pe-

    labuhan Internasional (KIPI) Tanah

    Kuning (Kaltara), Kawasan Pariwi-

    sata yakni Jalan Bandara International

    Lombok - Mandalika (NTB), Likupang

    (Sulut), Lingkar Danau Toba, Jalan Lin-

    gkar Sorong – Pelabuhan Arar (Papua),

    serta Penuntasan Missing Link Jalan

    Sambas – Temajuk (Kalbar), Nanga

    Pinoh (Kalbar) – Tumbang Samba (Kal-

    teng), Gempang – Pameu (Aceh).

    Selain itu Kementerian PUPR mem-

    programkan pembangunan 2.500 km

    Jalan Tol dengan menyelesaikan jalan

    tol Trans Jawa yaitu Probolinggo - Ba-

    nyuwangi, Tol Trans Sumatera antara

    lain Sigli – Banda Aceh, Pekanbaru

    – Dumai, Kayu Agung – Palembang

    – Betung, Tol Jabodetabek antara lain

    Serpong – Balaraja, Jakarta – Cikampek

    II Selatan dan Cimanggis – Cibitung,

    Tol Non-Trans Jawa antara lain Serang

    – Panimbang, Cileunyi – Sumedang –

    Dawuan.

    Untuk pembangunan jalan tol baru

    antara lain untuk ruas Tol Non Trans

    Jawa, seperti Yogyakarta – Bawen,

    Cileunyi – Garut – Tasikmalaya, Tol

    Trans Sumatera Palembang – Tanjung

    Api-Api, Binjai – Langsa, Tebing

    Tinggi – Dumai, Dumai – Rantau

    Prapat, Jambi – Rengat, Tebing Tinggi

    – Pematang Siantar – Parapat, dan Pe-

    kanbaru – Bukit Tinggi – Padang.

    Pembangunan 60.000 meter Jem-

    batan Panjang antara lain Sumatera

    – Bangka (Sumsel dan Babel), Batam

    – Bintan (Kep. Riau), Pulau Balang

    (Kaltim), Sambas Besar (Kalbar), dan

    Muna – Buton (Sultra).

    Pembangunan 35.000 meter Flyo-

    ver/Underpass, di Jalan Nasional an-

    tara lain FO Gatot Subroto (Sumut),

    Underpass Kentungan (DIY), FO

    Kopo (Jabar), FO Bandara Ahmad

    Yani Semarang (Jateng), dan shortcut

    Mengwitani – Singaraja (Bali). n

    Menyambungkan Indonesia dengan jalan dan jembatan

  • 24

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    (PUPR) melalui Ditjen Cipta Karya bersinergi dengan Pe-

    merintah Daerah (Pemda) dan Kelompok Masyarakat me-

    lakukan perbaikan kualitas kawasan permukiman kumuh

    di perkotaan melalui Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).

    Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap

    Sinergi dan Kolaborasi

    menghapus Permukiman

    Kumuh

    Penanganan permukiman kumuh dilakukan dengan sinergi dan kolaborasi antara Kementerian PUPR dan Pemda mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasannya.

    oleh: Tim KIPRAH/ Ditjen Cipta Karya

    LAPoRAn UTAmA | CAPAIAn & TAnTAngAn KeDePAn

    Sanimas Sukamaju Palembang, Sumsel

    Sanimas Sidorejo, Temanggung, Jateng

  • 25

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    layanan infrastruktur dasar di per-

    mukiman kumuh perkotaan. Pada pe-

    riode 2015-2019, Kementerian PUPR

    telah melakukan penanganan seluas

    32.222 ha di berbagai pelosok nusan-

    tara.

    Menteri PUPR Basuki Hadimuljo-

    no mengatakan Program Kotaku me-

    rupakan wujud kolaborasi antara Ke-

    menterian PUPR dan Pemda dalam

    mendorong dan memberdayakan ma-

    syarakat, mulai dari perencanaan, pe-

    laksanaan dan pengawasannya.

    “Kalau Pemerintah Daerah tidak

    bergerak dan masyarakat tidak terli-

    bat aktif, maka program tidak akan

    berjalan. Bahkan kawasan yang su-

    dah ditata akan kembali kumuh,” kata

    Menteri Basuki.

    Program Kotaku merupakan pem-

    bangunan infrastruktur berbasis ma-

    syarakat untuk mendukung program

    100-0-100 yaitu 100% akses universal

    air minum, 0% permukiman kumuh,

    dan 100% akses sanitasi layak.

    Salah satu provinsi yang menjadi

    target Program Kotaku adalah Nusa

    Tenggara Timur (NTT). Ada sembilan

    kabupaten/kota yang mendapatkan

    dana Bantuan Pemerintah untuk Ma-

    syarakat (BPM) dan non-BPM Tahun

    Anggaran 2019. Wilayah tersebut ada-

    lah Kota Kupang, Timor Tengah Sela-

    tan, Belu, Sumba Timur, Sumba Barat,

    serta wilayah Ende, Sikka, Ngada, dan

    Manggarai.

    Hasilnya, kini permukiman kumuh

    di NTT hanya tinggaal 5% saja yang

    terdapat di dua wilayah, yaitu Kota

    Kupang dengan 4,09 ha dan Kabu-

    paten Sikka seluas 1,63 ha. Sementara

    di tujuh wilayah lainnya sudah di-

    nyatakan mencapai 0 ha kumuh.

    Kepala Balai Prasarana Pemukiman

    Wilayah NTT Herman Tobo mengata-

    kan, penilaian kumuh didasarkan pada

    tujuh indikator yang telah ditetapkan.

    “Yakni bangunan yang tidak teratur,

    jalan lingkungan tak layak, drainase,

    pengelolaan air limbah, persampahan,

    ketersediaan air bersih, dan fasilitas pe-

    madam kebakaran,” katanya.

    Penanganan indikator kumuh ter-

    sebut bisa ditangani di antaranya de-

    ngan kolaborasi, yang melibatkan se-

    mua dinas atau Satuan Kerja Perangkat

    Daerah (SKPD) terkait dan juga melalui

    alokasi dana tanggung jawab sosial per-

    usahaan (corporate social responsibility/

    CSR) maupun sumbangsih dari lem-

    baga swadaya masyarakat (LSM).

    Hidupkan Wisata KotaDi Provinsi Jawa Timur, Program

    Kotaku salah satunya dilaksanakan

    pada Kelurahan Jodipan, Kecamatan

    Blimbing, Kampoeng Lampion, Ma-

    lang. Lingkup pekerjaan berupa per-

    baikan saluran drainase, perbaikan ja-

    lan lingkungan, pembangunan septic

    tank biofil komunal, dan hibah gero-

    bak sampah serta motor pengangkut

    sampah untuk pengelolaan limbah.

    Total anggaran penataan lingkungan

    di salah satu kampung tematik di Kota

    Malang tersebut sebesar Rp 1 miliar.

    Suheni, Ketua RT 05/01 Kelurahan

    Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kam-

    poeng Lampion yang juga merangkap

    sebagai Ketua Kelompok Sadar Wisata

    sinergi dan kolaborasi Menghapus permukiman kumuh

    IPLT Kota magelang, Jateng

    IPLT Kota Solok, Sumbar

  • 26

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

  • 27

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    (Pokdarwis) mengatakan, sebelum

    masuk Program Kotaku pada tahun

    2018, kampung tersebut sempat mati

    suri dari kunjungan wisatawan tak

    lama setelah diresmikan pada tahun

    2017. Hal itu disebabkan karena kon-

    disi lingkungan yang kurang bersih

    dan terawat, sehingga kalah pamor

    dengan kampung tematik lainnya.

    “Kondisi jalan tadinya aspal biasa

    dengan kanan kirinya drainase berupa

    got terbuka. Sekarang jalannya sudah

    kelihatan bersih dengan ada ukiran-

    nya sehingga lebih indah, anak-anak

    juga bisa bermain dengan aman sam-

    pai malam, karena kanan kiri jalan

    sudah tidak ada saluran got terbuka,

    diganti dengan sistem drainase yang

    lebih baik,” katanya.

    Ia menyebutkan, semua pekerjaan

    program Kotaku tersebut melibatkan

    peran aktif seluruh warganya mulai

    dari perencanaan hingga pelaksanaan

    dan perawatannya. “Melalui program

    ini juga menambah erat kekerabatan

    warga di lingkungan ini sehingga se-

    mangat gotong royongnya untuk men-

    jaga lingkungan juga lebih baik. Warga

    yang belum mempunyai septic tank

    dibuatkan septic tank bersama (komu-

    nal) agar tidak buang air sembarangan

    (BABS) terutama ke sungai di belakang

    kampung kami,” ungkap Suheni.

    Tak hanya menambah kebersihan

    dan kenyamanan lingkungan, dirinya

    juga menyatakan jika program Kotaku

    yang memberikan hibah motor pen-

    gangkut sampah juga membantu se-

    cara ekonomi untuk warganya yang

    belum mendapatkan pekerjaan.

    “Kami beri kesempatan secara ber-

    gantian untuk warga yang belum pu-

    nya pekerjaan untuk menarik motor

    pengangkut sampah tersebut, yang

    dibayar dari uang iuran rutin warga,”

    tutur Suheni.

    Dia berharap, dengan sudah ada-

    nya perbaikan dari program Kotaku,

    kampungnya dapat kembali bersaing

    dengan kampung tematik lainnya di

    Kota Malang dalam menarik minat

    wisatawan domestik maupun man-

    canegara. “Kami juga sudah mem-

    buat pos yang dimanfaatkan untuk

    anak-anak dan remaja disini belajar

    bahasa Inggris agar mereka siap de-

    ngan kedatangan turis-turis,” ujarnya.

    menata Permukiman nelayan

    Tak hanya kawasan perkotaan, Ke-

    menterian PUPR juga membangun

    dan menata kawasan permukiman di

    wilayah pesisir.Dalam hal ini, Kemen-

    terian PUPR terus mendukung upaya

    Pemerintah dalam meningkatkan ke-

    sejahteraan dan taraf hidup nelayan

    melalui sejumlah pembangunan in-

    frastruktur di Indonesia.

    Dukungan infrastruktur bagi

    nelayan telah dilakukan Kementerian

    PUPR pada tahun 2015-2019. Secara

    nasional untuk pembangunan tambak

    garam seluas 410.000 ha dan rehabi-

    litasi 3.740 ha. Untuk pembangunan

    tambak perikanan seluas 14.608 ha

    dan rehabilitasi seluas 79.324 ha.

    Selanjutnya juga penataan kawa-

    san permukiman nelayan seperti

    di Kampung Tepi Air Tambak Lo-

    rok, Kota Semarang dan Kampung

    Nelayan Tegal Sari, Kota Tegal di Pro-

    vinsi Jawa Tengah. Kemudian pem-

    bangunan Jembatan Muara Gembong

    yang membentang di Sungai Citarum

    sepanjang 82 meter. Jembatan ini sa-

    ngat bermanfaat untuk meningkat-

    kan konektivitas antara Desa Pantai

    Mekar dan Desa Pantai Bahagia se-

    hingga mendukung produksi per-

    ikanan nelayan setempat.

    Dalam meningkatkan rumah la-

    yak huni, Kementerian PUPR me-

    lalui Ditjen Penyediaan Perumahan

    membangun rumah susun sebanyak 6

    tower, 316 unit yang tersebar di 6 Pro-

    vinsi yakni Aceh, Jawa Timur, Banten,

    Sumatera Barat, Bangka Belitung, dan

    Kalimantan Timur. Pembangunan ru-

    mah khusus sebanyak 9.833 unit yang

    tersebar di 34 Provinsi di Indonesia.

    “Sesuai dengan Perintah Bapak

    Presiden Joko Widodo bahwa Pem-

    bangunan Infrastruktur akan terus di-

    lanjutkan dengan memastikan konek-

    tivitas antar kawasan seperti: kawasan

    sinergi dan kolaborasi Menghapus permukiman kumuh

    Kalipepe Kota Surakarta, Jateng

  • 28

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    sanitasi serta penataan lingkungan (ter-

    masuk pembangunan jalan produksi).

    Pembangunan tersebut tersebar di 3

    Provinsi yakni di Kawasan Senggarang

    Kampung Bugis, Kota Tanjung Pinang,

    Kepulauan Riau; Kawasan Mayangan,

    Kota Probolinggo, Jawa Timur; Karang

    Rejo dan Jalan Lingkungan Kecamatan

    Tarakan Utara, Kota Tarakan, Kali-

    mantan Utara.

    “Termasuk pengerukan mua-

    ra-muara sungai, terutama di Pan-

    tai Utara Jawa karena pasti menjadi

    hambatan bagi nelayan untuk me-

    nambatkan kapalnya. Contohnya di

    Muara Sungai Juana dan Muara Su-

    ngai Losari,“ ujar Basuki.

    Untuk meningkatkan taraf hidup

    nelayan akan dibangun rumah khu-

    sus nelayan sebanyak 350 unit yang

    tersebar di 9 provinsi yang terdiri

    dari Sumatera Utara (30 unit), Riau

    (30 unit), Kalimantan Barat (30 unit),

    Sulawesi Selatan (30 unit), Sulawesi

    Tengah (60 unit), Sulawesi Utara (30

    unit), Maluku Utara (60 Unit), Papua

    (40 unit), dan Papua Barat (40 unit).

    Menteri Basuki mengatakan pem-

    bangunan rumah khusus bertujuan

    agar para nelayan memiliki rumah

    layak huni dan mengatasi kawasan

    kumuh di pesisir.

    Pada kesempatan tersebut, Men-

    teri Basuki juga menyampaikan akan

    mensinkronkan program-program di

    Kementerian PUPR dengan usulan

    Menteri PPN/Kepala Bappenas Su-

    harso Monoarfa terkait rencana pem-

    bangunan international fish market di

    Indonesia.

    Menteri PPN/Kepala Bappenas

    Suharso Monoarfa mengatakan seba-

    gai negara maritim, Indonesia perlu

    memiliki pasar ikan bertaraf interna-

    sional atau international fish market.

    Adanya pasar ikan tingkat internasio-

    nal akan menjadi sumber devisa bagi

    Indonesia dan meningkatkan Penda-

    patan Domestik Bruto (PDB) di sektor

    perikanan.

    Terdapat tiga lokasi yang diusul-

    kan Bappenas sebagai international

    fish market yakni Likupang di Sulawesi

    Utara, wilayah Tual dan Saumlaki di

    Maluku serta Bagansiapi-api di Riau.

    “Dari hasil penelitian, Likupang

    merupakan daerah paling siap untuk

    pembangunan International Fish Mar-

    ket karena sudah ada pasokan ikan

    yang mencukupi, sentra budidaya ikan,

    industri pengelolaannya tersedia,”

    pungkas Suharso. n

    industri rakyat, industri kecil, Kawa-

    san Ekonomi Khusus (KEK), kawasan

    pariwisata, dan Kawasan pertumbuhan

    lain termasuk kawasan perikanan

    dan permukiman nelayan seperti di

    Pansela, Pantura, dan Pantai Timur

    Sumatera,” kata Menteri PUPR Basuki

    Hadimuljono saat menghadiri Rapat

    Koordinasi Nasional Kementerian Ke-

    lautan dan Perikanan (Rakornas KKP)

    di Jakarta awal Desember silam.

    Untuk meningkatkan produktifitas

    garam dan perikanan, Kementerian

    PUPR tahun 2020 akan membangun

    jaringan irigasi tambak sepanjang 197

    km dengan cakupan seluas 5.569 ha

    dan rehabilitasi jaringan tambak se-

    panjang 109 km dengan cakupan se-

    luas 4.563 ha yang tersebar di 10 Pro-

    vinsi di Indonesia.

    “Program pembangunan irigasi

    tambak garam dan irigasi perikanan

    ini harus kita sinkronkan dengan pro-

    gram di KKP sehingga Kementerian

    PUPR tahu di mana saja sentra-sen-

    tra produksi tambak garam dan per-

    ikanan prioritas untuk dikembang-

    kan,” ujar Menteri Basuki.

    Untuk meningkatan kualitas per-

    mukiman nelayan Kementerian PUPR

    membangun penyediaan air bersih dan

    LAPoRAn UTAmA | CAPAIAn & TAnTAngAn KeDePAn

    Pengolahan IPAL di Bekasi Sistem penyediaan air di Yogyakarta

    Zona Air minum Prima di Sumbar

    Tempat pengolahan sampah terpadu di Yogyakarta

    Kegiatan KoTAKU di Sleman, Yogyakarta

  • 29

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    program sejuta rumah buat Indonesia Maju

    Rumah Khusus nelayan Kep. Riau

    mASIFNYA pembangun-

    an infrastruktur yang

    dilakukan pemerintah

    di berbagai daerah telah

    membuat Indonesia termasuk salah

    satu negara yang unggul. Namun dari

    berbagai pembangunan infrastruktur

    tersebut, Program Sejuta Rumah me-

    rupakan program yang paling dimi-

    nati rakyat.

    Dalam masa lima tahun pemerin-

    tahan Jokowi-Jusuf Kalla, Program

    Sejuta Rumah bisa dibilang program

    paling sukses yang dicanangkan pe-

    merintah. Selain mempermudah rak-

    yat Indonesia, khususnya kalangan

    masyarakat berpenghasilan rendah

    (MBR), memiliki rumah, Program

    Sejuta Rumah juga memberikan

    dampak berganda bagi industri turu-

    nan yang terkait dengan sektor peru-

    mahan. Jadi hal yang wajar jika ada

    yang bilang, Program Sejuta Rumah

    telah membuat Indonesia maju.

    Hingga awal Desember 2019, Ke-

    menterian Pekerjaan Umum dan Pe-

    rumahan Rakyat (PUPR) mencatat-

    kan sebanyak 1.218.927 unit hunian

    telah dibangun melalui program satu

    juta rumah milik pemerintah. Pro-

    gram yang diinisiasi sejak 2015 ini

    salah satu tujuannya untuk memberi-

    kan hunian berbiaya murah bagi ma-

    syarakat berpenghasilan rendah.

    Direktur Jenderal Penyediaan Pe-

    rumahan Kementerian PUPR Khalawi

    Abdul Hamid menyatakan, realisasi

    Program Sejuta Rumah Buat Indonesia majuBerbekal Strategi dan Inovasi, Program Satu Jura Rumah telah sukses membangun lebih dari 1,2 juta rumah di berbagai pelosok Indonesia.

    oleh: Tim KIPRAH/ Ditjen Penyediaan Perumahan

  • 30

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    pembangunan tersebut sudah ham-

    pir mendekati target yang sebanyak

    1,25 juta unit di tahun 2019. “Kurang

    sedikit dari target, kami harap hingga

    akhir tahun bisa tercapai target 1,25

    juta unit,” katanya.

    Berdasarkan data Kementerian

    PUPR, capaian 1,21 juta unit rumah

    hingga awal Desember 2019 terdiri

    dari total capaian pembangunan pro-

    gram satu juta rumah untuk MBR se-

    banyak 906.236 unit dan rumah non-

    MBR sebanyak 312.691 unit.

    Secara rinci, untuk pembangunan

    rumah subsidi bagi MBR yang di-

    kerjakan Kementerian PUPR seba-

    nyak 277.647 unit. Terdiri dari pem-

    bangunan rumah khusus 195 unit,

    rumah swadaya 173.461 unit, dan pe-

    nyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK)

    Perumahan 103.991 unit.

    Kemudian pembangunan rumah

    yang dilaksanakan oleh kementerian/

    lembaga lainnya sebanyak 79.684

    unit. Serta dari partisipasi pemerin-

    tah daerah dalam pembangunan ru-

    mah susun sebanyak 384 unit dan

    pembangunan rumah swadaya seba-

    nyak 26.974 unit.

    Lalu kontribusi dari pengembang

    rumah tapak tecatat mencapai angka

    514.864 unit, dari program corpo-

    rate social responsibility (CSR) sektor

    swasta 101 unit, dan pembangunan

    rumah oleh masyarakat untuk rumah

    sederhana sebanyak 6.582 unit.

    Sedangkan pembangunan rumah

    untuk non-MBR berasal dari hasil

    pembangunan yang dilakukan oleh

    pengembang jenis rumah tapak se-

    banyak 126.523 unit dan rumah susun

    sebanyak 182.559 unit. Sedangkan ru-

    mah non-MBR yang dibangun oleh

    masyarakat sebanyak 3.609 unit.

    Strategi dan Inovasi JituTerwujudnya Program Sejuta Ru-

    mah dengan sukses tak lepas dari

    strategi dan inovasi yang dijalankan

    Kementerian PUPR melalui Direk-

    torat Jenderal penyediaan Perumahan

    telah menyiapkan sejumlah stra-

    tegi dan inovasi khusus untuk pe-

    Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Desa Parung Ponteng Tasikmalaya, Jawa Barat

    Rumah khusus maluku Utara

    LAPoRAn UTAmA | CAPAIAn & TAnTAngAn KeDePAn

  • 31

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    laksanaan Program Sejuta Rumah.

    “Kementerian PUPR menyiapkan

    strategi khusus berupa penguatan

    dan inovasi agar pelaksanaan Pro-

    gram Satu Juta Rumah bisa berjalan

    dengan baik di lapangan,” kata Dir-

    jen Penyediaan Perumahan Khalawi

    Abdul Hamid.

    Beberapa strategi dan inovasi yang

    akan dilaksanakan, imbuh Khalawi,

    diantaranya terkait dengan masalah

    perizinan perumahan, pemangkasan

    regulasi yang tumpang tindih, meng-

    gandeng partisipasi aktif komunitas

    masyarakat dan melaksanakan Pro-

    gram Tabungan Perumahan Rakyat

    (Tapera).

    “Kami akan mendorong pemerin-

    tah daerah membuat regulasi terkait

    kemudahan perizinan perumahan

    baik di tingkat pusat maupun dae-

    rah. Selain itu regulasi yang dirasa

    tumpang tindih akan kita pangkas,”

    terangnya.

    Selain itu, Kementerian PUPR juga

    mendorong skema pembiayaan peru-

    mahan melalui Program Tabungan

    Perumahan Rakyat (Tapera) untuk

    mengatasi salah satu masalah peru-

    mahan di kalangan masyarakat terkait

    pembiayaan perumahan. Program

    Tapera ini akan dioptimalkan agar

    masyarakat bisa menabung untuk me-

    miliki rumah yang mereka inginkan.

    Selain itu kita juga akan kembangkan

    pola pembiayaan lainnya seperti micro

    finance di sektor perumahan.

    Guna mendorong agar masyara-

    kat yang tergabung dalam komuni-

    tas agar memiliki rumah yang layak

    huni, Kementerian PUPR juga me-

    nyiapkan inovasi dalam penyediaan

    perumahan untuk masyarakat seperti

    PSU Papua Jayapura, Citrabuana I

    Rusus nelayan Polewali mandar, Sulbar

    program sejuta rumah buat Indonesia Maju

  • 32

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

  • 33

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    Pembangunan Perumahan Berbasis

    Komunitas (P2BK). Program P2BK

    dapat diartikan sebagai gerakan ber-

    sama untuk pembangunan rumah

    untuk masyarakat dengan tidak ha-

    nya mengandalkan dana APBN saja.

    “Mungkin ke depan dana APBN

    hanya sebagai stimulan masyarakat

    untuk membangun rumah atau ma-

    syarakat kita gerakan untuk menya-

    dari pentingnya program penyediaan

    perumahan melalui dukungan komu-

    nitas-komunitas untuk bangkit dalam

    pembangunan rumah,” tandasnya.

    Khalawi juga mencontohkan ada-

    nya komunitas program perumahan

    di daerah Pekalongan, Jawa Tengah.

    Komunitas ini terdiri dari masyarakat

    yang memiliki kemampuan dalam hal

    ekonomi dan mereka bersama-sama

    mendukung masyarakat yang kurang

    mampu untuk membangun rumah

    yang layak huni.

    “Komunitas ini bisa memba-

    ngunkan rumah masyarakat kurang

    mampu sampai senilai Rp 40 juta per

    unit rumah. Saat ini kami sedang bi-

    carakan tentang program P2BK ini

    dengan Bupati Pekalongan dan renca-

    nanya pekan depan akan kami cek ke

    lapangan,” katanya.

    Pelaksanaan program pem-

    bangunan dengan Program P2BK,

    kata Khalawi, juga akan dijadikan

    pola pembangunan perumahan ke

    depan. Kehadiran negara di sektor

    perumahan juga sangat penting agar

    pembangunan rumah masyarakat ti-

    dak berlangsung secara sporadis atau

    tidak serampangan dan harus sesuai

    dengan tata ruangnya. Selain itu pe-

    runtukkan lahan perumahan dan ren-

    cana pembangunan kota juga harus

    ditata dengan baik untuk menghin-

    dari munculnya lingkungan kumuh.

    “Kami juga berencana akan kem-

    bali melaksanakan pembangunan

    rumah berskala besar. Mungkin kita

    akan hidupkan kembali kebijakan

    Kawasan Siap Bangun (Kasiba) dan

    Lingkungan Siap Bangun (Lisiba). Se-

    moga di dalam Undang-undang Per-

    tanahan ada pasal tentang land ban-

    king dan land concolidation karena ke

    dua hal tersebut sangat penting un-

    tuk mempercepat pembangunan ru-

    mah untuk masyarakat di masa men-

    datang,” terangnya.

    Prestasi Kementerian PUPR yang

    sukses merealisasikan Program Sejuta

    Rumah ini telah mendapat peng-

    akuan internasional. Hal ini dibuk-

    tikan setiap perhelatan Federasi Real

    Estate Dunia (The International Real

    Estate Federation/FIABCI), Indonesia

    selalu dipuji atas kesuksesan Program

    Sejuta Rumah.

    “Tidak hanya itu, sejumlah negara

    juga tertarik untuk belajar kepada

    Indonesia, bagaimana caranya dapat

    memenuhi target pembangunan ru-

    mah tersebut,” kata Khalawi.

    Pasalnya, sambung dia, pe-

    laksanaan program ini berbarengan

    dengan kondisi gejolak perekono-

    mian global yang tengah terjadi. “Me-

    reka penasaran. Teman-teman dari

    Korea juga penasaran, Aljazair mereka

    juga sangat ingin tahu. Mereka punya

    program 200.000 per tahun saja tidak

    tercapai dan itu uangnya ada, tinggal

    bangun saja,” pungkas Khalawi. n

    Wisma Atlet Palembang, Sumsel

    Rumah contoh Komunitas Pemangkas Rambut garut, Jabar

    program sejuta rumah buat Indonesia Maju

  • 34

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    KEMENTERIAN Pekerjaan

    Umum dan Perumahan

    Rakyat (PUPR) menyata-

    kan, tahun 2019 merupakan

    salah satu tahun dengan musim ke-

    marau paling parah di Indonesia. Ke-

    menterian PUPR berusaha mengatasi

    kekeringan melalui upaya pemenuhan

    kebutuhan air dengan menciptakan

    solusi teknologi sumber daya air yang

    manfaatnya bisa langsung dirasakan

    masyarakat.

    Plt Kepala Badan Litbang PUPR

    Lukman Hakim menyatakan, salah

    satu solusi optimalisasi sumber daya

    air yang ditawarkan adalah tekno-

    logi Pompa Air Tenaga Hidro (PATH).

    “Teknologi PATH terbilang efektif.

    Sudah diujicoba di berbagai lokasi di

    Indonesia sejak 2016,” katanya.

    PATH adalah teknologi untuk

    memompa air tanpa listrik. Tekno-

    logi PATH menjadikan pompa air

    digerakan oleh tenaga putaran turbin

    penangkap tenaga air, tanpa mela-

    lui transformasi menjadi tenaga lis-

    trik. Keunggulan PATH adalah tidak

    membutuhkan biaya energi untuk

    mengoperasikannya.

    Hal ini karena energi yang diguna-

    kan untuk menaikkan muka air me-

    rupakan energi akibat terjunan air itu

    sendiri. “Makanya, kebutuhan biaya

    pemeliharaan menjadi rendah,” ujar

    Lukman.

    Balitbang Kementerian PUPR me-

    milih Kledung, Pacitan, Jawa Timur

    sebagai salah satu lokasi Pilot Project

    PATH. Diharapkan akan menjadi so-

    lusi bagi masyarakat wilayah tersebut

    untuk memecahkan masalah keku-

    Inovasi Teknologi Pendukung PembangunanDi balik kesuksesan pembangunan infrastruktur di era Pemerintahan Jokowi, ada peran besar sebuah Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) di Kementerian PUPR.

    oleh: Tim KIPRAH/ Balitbang

    LAPoRAn UTAmA | CAPAIAn & TAnTAngAn KeDePAn

    PATH Desa Kledung Pacitan, Jatim

  • 35

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    Inovasi teknologi pendukung pembangunan

    rangan air.

    Keunggulan dari PATH adalah

    menggunakan energi air tanpa energi

    listrik atau bahan bakar minyak. Sis-

    tem dari teknologi tersebut adalah

    energi air menggerakkan turbin ke-

    mudian turbin langsung terhubung

    dengan pompa tanpa dikonversi

    terlebih dahulu ke energi listrik dan

    pompa yang beroperasi digunakan

    untuk menaikan air.

    Meminjam energi air 250 liter/

    detik untuk menggerakkan turbin

    tinggi jatuh 4 meter dapat menaikan

    air sampai setinggi 300 meter de-

    ngan debit 1,3 liter/detik. Jumlah ter-

    sebut diharapkan dapat memenuhi

    kebutuhan air baku untuk lebih dari

    1.500 jiwa di Desa Kledung, Pacitan.

    Pembangunan PATH di daerah

    tersebut melibatkan sekurangnya 35

    orang yang merupakan warga sekitar.

    Mereka membangun ambang, kolam

    penenang, dan pemasangan instalasi

    pipa serta rumah pompa. Sementara

    untuk hal-hal teknis seperti turbin

    dan pompa dikerjakan oleh tenaga

    ahli yang terlatih.

    Dengan memanfaatkan energi dari

    sumber daya alam, membuat PATH

    menjadi pompa air dengan energi

    mandiri. Tidak tergantung kepada

    listrik, bahan bakar minyak dan gas.

    Tak heran jika PATH ini menjadi pro-

    duk andalan Kementerian PUPR yang

    manfaatnya langsung bisa dirasakan

    oleh rakyat.

    Inovasi teknologi Kementerian

    PUPR lainnya yang tak kalah penting

    adalah teknologi CMP, Corrugated

    Mortar Busa Pusjatan (CMP). Tekno-

    logi ini diterapkan pertama kalinya

    pada Jembatan overpass Pelangi Anta-

    pani, Bandung, Jawa Barat.

    Penggunaan teknologi CMP, jem-

    batan overpass Pelangi Antapani

    mempunyai beberapa keunggulan.

    Pertama, waktu pembangunan yang

    lebih cepat yaitu 6 bulan, dibanding

    teknologi yang menggunakan kons-

    truksi beton yang umumnya mema-

    kan waktu 12 bulan.

    Kedua, bentangan konstruksi bisa

    mencapai 36 meter sehingga mampu

    mengakomodir delapan lajur kenda-

    raan. Rentang panjang juga memper-

    mudah proses konstruksi sehingga

    menghemat waktu dan biaya.

    Ketiga, saat proses konstruksi

    pembangunan tidak mengharus-

    kan penutupan jalur kendaraan yang

    memberikan dampak yang sangat ke-

    cil terhadap kemacetan di sekitar lo-

    kasi konstruksi.

    Terakhir, selain ramah lingkungan

    karena mengkonsumsi bahan alam

    konstruksi yang jauh lebih rendah di-

    banding konstruksi dengan teknologi

    beton, Jembatan overpass Pelangi Anta-

    pani yang dibangun dengan teknologi

    baju bergelombang mempunyai daya

    tahan yang lama, lebih dari 100 tahun.

    Menteri PUPR Basuko Hadimuljono

    mengatakan jembatan Pelangi Anta-

    pani merupakan overpass yang meng-

    hubungkan jalan Jakarta dan jalan Te-

    rusan Jakarta melewati Jalan Ibrahim

    Aji. Menurut dia, jembatan overpass

    Pelangi Antapani menjadi proyek per-

    contohan pengaplikasian teknologi

    CMP. “CMP merupakan teknologi baru

    yang dikembangkan oleh Pusjatan Ke-

    menterian PUPR,” ungkap dia.

    Teknologi CMP sendiri merupa-

    kan pengembangan teknologi Corru-

    gated Steel Arch. Teknologi ini meng-

    gunakan timbunan ringan mortar

    busa dengan struktur baja bergelom-

    bang. Penggunaan teknologi CMP da-

    lam pembangunan jembatan overpass

    Pelangi Antapani mempunyai tingkat

    efisiensi yang tinggi yang diperoleh

    dari hasil konstribusi penggunaan

    mortar busa untuk timbunan pende-

    kat jembatan yang menjadi ciri khas

    dari teknologi CMP.

    Potensi penggunaan CMP tidak

    hanya dipergunakan untuk memba-

    Bendung Knock Down

    Teknologi Corrugated mortar Busa Pusjatan (CmP) terbukti bisa menghemat 40% dibandingkan beton biasa dan lebih cepat

  • 36

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    ngun jembatan pada perlintasan ke-

    reta api, namun sangat cocok untuk

    persimpangan jalan yang membutuh-

    kan bentang yang Panjang.

    Bekerja dalam SenyapTak banyak yang menyadari bahwa

    di balik kesuksesan pembangunan

    infrastruktur di era Pemerintahan

    Jokowi, ada peran besar sebuah Ba-

    dan Penelitian dan Pengembangan

    (Balitbang). Balitbang tersebut berada

    di Kementerian Pekerjaan Umum dan

    Perumahan Rakyat (PUPR).

    Plt. Kepala Badan Litbang Ke-

    menterian PUPR Lukman Hakim

    mengatakan, Balitbang PUPR men-

    jadi dapur tempat melakukan riset

    dan teknologi yang digunakan oleh

    Kementerian PUPR untuk memba-

    ngun infrastruktur di seluruh pelosok

    Indonesia. Namun menyediakan riset

    dan menghasilkan inovasi teknologi

    terapan untuk pembangunan yang

    masif bukan perkara mudah.

    “SDM kita ini kurang dari 1000,

    tapi sebisa mungkin kami dapat men-

    jawab sekaligus menyediakan ke-

    butuhan pemerintah,” papar Lukman.

    Menurutnya, dengan SDM yang

    dapat dikatakan minim maka Balit-

    bang memiliki cara jitu agar setiap

    riset dan inovasi teknologi yang di-

    lakukan oleh Balitbang ini bermutu.

    “Kami biasanya melakukan riset de-

    ngan melibatkan peneliti senior dan

    junior,” kata Lukman. “Tujuannya

    adalah agar transfer pengetahuan da-

    pat terus berjalan.”

    Selain itu, tambah Lukman, ada

    kebijakan pengikutsertaan peneliti

    Balitbang dalam forum-forum inter-

    nasional. Akan tetapi, tak serta merta

    Balitbang mengirimkan penelitinya

    ke dalam forum internasional.

    “Syaratnya peneliti kami itu harus

    jadi pembicara, bukan sekadar men-

    jadi peserta. Karena kami juga ingin

    menunjukkan bahwa peneliti kami

    itu bonafide,” tegasnya.

    Cara terakhir adalah dengan mela-

    kukan kerja sama riset dengan univer-

    sitas di seluruh Indonesia. Balitbang

    PUPR, kata Lukman, memiliki labora-

    torium di setiap daerah yang dapat di-

    gunakan dengan cuma-cuma. “Tujuan

    riset di daerah biasanya menguji sum-

    ber daya yang daerah itu miliki dan

    kami akan mendampingi riset sampai

    hasil riset itu diterapkan,” imbuhnya.

    Dari riset-riset yang dilakukan ter-

    sebut sudah banyak inovasi teknologi

    yang dilakukan Balitbang PUPR dalam

    mendukung pembangunan infrastruk-

    tur. Seperti misalnya untuk sarana

    dan prasarana jalan, Balitbang PUPR

    mampu menghasilkan produk seperti

    Asbuton atau cold paving hot mix asbu-

    ton (campuran beraspal panas asbuton

    dan bahan tambahan lain).

    Inovasi yang dihasilkan oleh Balit-

    bang PUPR yang cukup monumental

    adalah Jembatan Antapani Bandung.

    Jembatan ini merupakan buah karya

    inovasi yang juga menjadi ikon kota

    Bandung. “Normalnya jembatan ter-

    sebut, selesai pengerjaannya 2 (dua)

    tahun, namun dengan inovasi tekno-

    logi dari Balitbang PUPR mampu di-

    kerjakan hanya dalam waktu 6 (enam)

    bulan,” jelas Lukman.

    Inovasi yang dilakukan Balitbang

    PUPR menyangkut semua aspek yang

    terkait dengan sarana dan prasarana,

    tidak hanya jalan dan jembatan, na-

    mun juga sarana air, perumahan dan

    pemukiman, bendungan, tembok

    penahan abrasi, teknologi solar panel,

    Judesa, teknologi rumah instan sehat

    (RISHA), hingga teknologi agar lahan

    gambut tidak kekeringan.

    “Kami memang selalu diminta

    mencari suatu terobosan perihal ba-

    gaimana sistem atau cara agar infra-

    struktur bisa lebih cepat berkembang,

    lebih murah, serta lebih baik mutu-

    nya. Sehingga apa yang diharapkan

    oleh pemerintah, pun diinginkan ma-

    syarakat tercapai,” tambah Lukman.

    Selama ini, orientasi Balitbang

    PUPR memang lebih ke arah terapan.

    Lantaran, menurutnya, permasalahan

    infrastruktur ada di depan mata dan

    sangat nyata. Dengan berpedoman

    pada “ATM” (Amati Tiru Modifikasi),

    Balitbang PUPR berharap mampu

    menjawab tantangan dan memenuhi

    kebutuhan masyarakat.

    Oleh karenanya, Balitbang PUPR

    giat melakukan riset demi perkem-

    bangan inovasi, untuk memberikan

    sokongan pada pembangunan. “Kita

    tidak bisa berpikir lambat lagi. Kita

    fokus ke terapan saja, sebab akan sulit

    kalau hanya riset justru hanya di (keil-

    muan) murni,” pungkasnya. nPenggunaan Aspal Plastik teknologi Balitbang PUPR

    LAPoRAn UTAmA | CAPAIAn & TAnTAngAn KeDePAn

  • 37

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    Peluncuran Sertifikat Elektronik Tenaga Kerja Konstruksi Indonesia di Jakarta

    PADA bulan Oktober silam,

    ada momentum memba-

    hagiakan bagi Kementerian

    Pekerjaan Umum dan Peru-

    mahan Rakyat (PUPR). Sistem Infor-

    masi Belajar Intensif Mandiri Bidang

    Konstruksi Siap Gapai Pekerjaan (SIBI-

    MA KONSTRUKSI SIGAP) mendapat-

    kan penghargaan TOP 45 Sistem Ino-

    vasi Pelayanan Publik (SINOVIK) yang

    diselenggarakan oleh Kementerian

    Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara

    dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB).

    Penghargaan diserahkan oleh

    Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla

    disaksikan Menteri Pendayagunaan

    Aparatur Sipil Negara dan Reformasi

    Birokrasi Syafrudin kepada Sekretaris

    Jenderal (Sekjen) Kementerian PUPR

    Anita Firmanti mewakili Menteri

    PUPR Basuki Hadimuljono di Istana

    Wakil Presiden, Jakarta.

    Dalam kesempatan itu, Sekjen

    Kementerian PUPR Anita Firmanti

    mengucapkan terima kasih atas peng-

    hargaan yang diberikan dan menjadi

    pemacu bagi Kementerian PUPR un-

    tuk terus meningkatkan pelayanan

    publik di bidang konstruksi.

    “Inovasi SIBIMA KONSTRUKSI SI-

    GAP yang hari ini mendapatkan peng-

    hargaan TOP 45 SINOVIK sesuai de-

    ngan arahan Presiden Jokowi agar para

    tenaga kerja konstruksi memiliki stan-

    dar yang dibuktikan dengan sertifikasi.

    SIBIMA menjadi salah satu upaya un-

    tuk mempermudah tenaga konstruksi

    mengikuti sertifikasi,” ujarnya.

    SIBIMA KONSTRUKSI SIGAP me-

    rupakan inovasi Kementerian PUPR

    melalui Ditjen Bina Konstruksi dalam

    mengembangkan sistem pelatihan jarak

    jauh/distance learning keahlian bidang

    konstruksi bagi masyarakat dan maha-

    siswa fakultas teknik tingkat akhir.

    Hanya dengan menggunakan

    jaringan internet yang dapat diakses

    melalui website www.sibima.pu.go.id,

    mahasiswa tingkat akhir maupun ma-

    syarakat dapat mengikuti pelatihan

    dimanapun dan kapanpun, tanpa tatap

    muka.

    mewujudkan Industri dan SDm Konstruksi yang TangguhSistem rantai pasok dan SDM konstruksi dengan teknologi informasi sangat dibutuhkan guna mendukung efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan infrastruktur.

    oleh: Tim KIPRAH/ Ditjen Bina Konstruksi

  • 38

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    Menurut Sekretaris Ditjen Bina

    Konstruksi Dewi Chomistriana, ada

    tiga target kelompok SIBIMA yakni

    mahasiswa yang akan lulus, baru lulus

    dan tenaga ahli.

    “Bagi mahasiswa yang akan lulus,

    kita telah melakukan program link

    and match dengan perguruan tinggi

    yang memadukan antara modul-mo-

    dul SIBIMA dengan kurikulum me-

    reka. Target kedua yakni fresh gra-

    duate menjadi sasaran karena belum

    memiliki pekerjaan dan mereka bu-

    tuh sertifikat kompetensi untuk be-

    kerja. Dan ketiga adalah tenaga ahli

    yang harus kita dorong untuk tetap

    memiliki kompetensi sesuai perkem-

    bangan zaman,” ucap Dewi.

    Saat ini SIBIMA memiliki empat

    bundling program SIGAP. Pertama ada-

    lah SIBIMA-SKPI yang mendorong ma-

    hasiswa untuk memiliki kompetensi

    bidang jasa konstruksi yang terstanda-

    risasi Standar Kompetensi Kerja Nasio-

    nal Indonesia (SKKNI) dengan manfaat

    mendapat Surat Keterangan Pendam-

    ping Ijazah (SKPI). Kedua SIBIMA-SKA

    yang mendorong fresh graduate untuk

    memiliki sertifikat Ahli Muda. Sertifi-

    kat SIBIMA bermanfaat sebagai “tiket”

    memperoleh Sertifikat keahlian (SKA).

    Ketiga adalah SIBIMA-Rekrutmen

    yang mendorong badan usaha jasa

    konstruksi (BUJK) bersinergi meng-

    gunakan SIBIMA sebagai salah satu

    alat seleksi calon pegawai. Keempat

    adalah SIBIMA-CPD yang mendorong

    tenaga ahli pemilik SKA untuk me-

    laksanakan program pengembangan

    keprofesionalan berkelanjutan guna

    memelihara kompetensi.

    Kepedulian Ditjen Bina Konstruksi

    pada pengembangan SDM melalui

    pemanfaatan teknologi digital seperti

    SIBIMA tak hanya sekadar mengikuti

    tren saja.

    Direktur Jenderal Bina Konstruksi

    Kementerian PUPR Syarief Burha-

    nuddin mengatakan, pasar jasa kons-

    truksi di Indonesia pada tahun 2020

    diperkirakan akan bertambah besar

    karena infrastruktur masih menjadi

    salah satu prioritas nasional dan ren-

    cana pemindahan Ibu Kota Negara

    ke Kalimantan Timur. Sehingga du-

    kungan sistem rantai pasok kons-

    truksi dengan memanfaatkan tek-

    nologi informasi sangat dibutuhkan

    guna mendukung efektivitas dan efi-

    siensi penyelenggaraan infrastruktur.

    “Kami mengajak masyarakat jasa

    konstruksi menyiapkan strategi pe-

    ningkatan kinerja rantai pasok indus-

    tri konstruksi yang tidak hanya efek-

    tif, efisien, tapi juga dinamis dengan

    pemanfaatan teknologi,” jelas Syarif

    Burhanuddin.

    Syarif mengatakan, tantangan

    pembangunan infrastruktur di masa

    mendatang semakin meningkat. Apa-

    bila melihat APBN 2020, anggaran in-

    frastruktur direncanakan mengalami

    peningkatan menjadi Rp. 419,2 triliun,

    atau meningkat 4,9% dari tahun sebe-

    lumnya. Ditambah lagi dengan adanya

    rencana pemindahan Ibu Kota Negara

    (IKN) yang memerlukan total pembia-

    yaan fisik mencapai Rp 466 triliun ru-

    piah. Hal ini menunjukkan tingginya

    target dan capaian pembangunan in-

    frastruktur pada tahun 2020-2024.

    Syarif mengatakan berdasarkan data

    Forum Konsolidasi Rantai Pasok Mate-

    rial dan Peralatan Konstruksi (MPK)

    Tahun 2019, ketersediaan material

    konstruksi masih terbilang beragam,

    baik dari sisi jenis maupun wilayah.

    Data menunjukkan Pulau Kalimantan

    menunjukkan defisit untuk kebutuhan

    aspal buton, baja, beton pracetak, dan

    beton prategang. Sementara di Suma-

    tera, tidak tercatat adanya defisit mate-

    rial dan peralatan konstruksi.

    “Penguatan rantai pasok industri

    material dan peralatan konstuksi di-

    perlukan agar industri material dan

    peralatan konstruksi tidak lagi tersen-

    tralisasi di Pulau Jawa dan Sumatera,”

    tuturnya.

    Untuk itu, kata Syarif, dibutuhkan

    pemanfaatan Teknologi dan Informasi

    untuk megintegrasikan data menjadi

    big data terkait material dan peralatan

    konstruksi, termasuk sebaran jumlah

    dan domisili tenaga kerja yang sudah

    bersertifikat. “Sehingga semua pe-

    mangku kepentingan (stakeholder) bisa

    mendapatkan dan mengolah data yang

    sama agar lebih akurat,” tuturnya.

    Untuk mendorong para stakehol-

    der segera melakukan registrasi data

    kepemilikan MPK, menurutnya Ke-

    menterian PUPR akan memberlaku-

    kan aturan bahwa peralatan kons-

    truksi yang belum terdaftar, tidak

    akan dianggap sebagai milik dari su-

    atu korporasi tersebut. “Saat ini masih

    dalam tahap registrasi dari para stake-

    LAPoRAn UTAmA | CAPAIAn & TAnTAngAn KeDePAn

    Pekerja konstruksi

  • 39

    Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019

    holder terkait yakni kontraktor serta

    penyedia material dan peralatan. Ke-

    pemilikan peralatan konstruksi men-

    jadi salah satu persyaratan mengikuti

    lelang dengan nilai pekerjaan di atas

    Rp 200 miliar, untuk itu informasi ini

    menjadi penting,” kata Syarif.

    Syarif menuturkan selama ini ki-

    nerja rantai pasok industri konstruksi

    di Indonesia masih menemui berba-

    gai tantangan diantaranya kompleksi-

    tas industri konstruksi yang melibat-

    kan banyak pemangku kepentingan

    dan pembinaan rantai pasok yang

    masih terfragmentasi di berbagai ke-

    menterian/lembaga/instansi.

    Percepatan SertifikasiSelain rantai pasok kebutuhan

    material dan peralatan konstruksi, Ke-

    menterian PUPR juga menyadari pen-

    tingnya kesiapan rantai pasok Sumber

    Daya Manusia (SDM) Tenaga Kerja

    Konstruksi yang telah bersertifikasi di

    setiap daerah.

    Maka, Kementerian PUPR terus

    melanjutkan Program Percepatan

    Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi

    sebagai upaya meningkatkan kompe-

    tensi Sumber Daya Manusia (SDM)

    bidang konstruksi, yang juga merupa-

    kan salah satu program Kementerian

    PUPR dalam mendukung visi Presi-

    den Joko Widodo dan Wapres Ma’ruf

    Amin pada periode 2019-2024.

    Menteri Basuki mengatakan selain

    bertujuan untuk menjamin kompe-

    tensi para tenaga kerja konstruksi,

    sertifikasi juga akan memudahkan te-

    naga kerja mendapatkan pekerjaan se-

    hingga dapat meningkatkan kesejah-

    teraan.

    “Kementerian PUPR sebagai pem-

    bina konstruksi bertanggung jawab

    terhadap ketrampilan, handalnya para

    pekerja konstruksi. Tanpa itu sekali

    lagi, tidak akan terbangun tol, jem-

    batan, dan bangunan-bangunan lain.

    Sertifikat ketrampilan harus dipunyai

    tenaga konstruksi untuk bersaing de-

    ngan pekerja dari negara-negara lain,”

    kata Menteri Basuki.

    Sementara itu, Direktur Jende-

    ral Bina Konstruksi Kementerian

    PUPR Syarif Burhanuddin mengata-

    kan, pembangunan infrastruktur

    dan penyiapan SDM Konstruksi Na-

    sional merupakan bagian dari pem-

    bangunan nasional yang dapat pen-

    dorong pertumbuhan ekonomi baik

    lokal, regional maupun nasional.

    “Oleh karena itu sangat penting

    untuk mencetak tenaga kerja kons-

    truksi berkualitas agar Pembangunan

    Infrastruktur dapat berjalan lancar,

    yang pada gilirannya meningkatkan

    kesejahteraan masyarakat”, ujar Syarif

    saat membuka program uji sertifikasi

    bagi 11.250 tenaga konstruksi di lo