majalah kiprah vol 101 th xix | november 2019laporan utama membangun infrastruktur menuju indonesia...
TRANSCRIPT
-
1
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
-
2
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
-
TAK terasa, lima tahun sudah Kepemimpinan Presiden Joko Widodo berjalan.
Dinahkodai seorang Bapak Infrastruktur, Basuki Hadimuljono, pemerataan
pembangunan Indonesia dari Sabang sampai Merauke atau Aceh hingga Pa-
pua tak henti dilakukan. Namun, masih banyak tugas yang belum selesai. Tumpuan dan
harapan masyarakat diseluruh pelosok negeri diemban Kementerian PUPR lima tahun
selanjutnya.
Pembangunan Infrastuktur menjadi program prioritas. Apa saja yang sudah dan
akan dikerjakan Kementerian PUPR dalam dua kali periode lima tahun? KIPRAH te-
lah mengemasnya pada edisi kali ini. Mengangkat tema besar “Lima tahun sudah dan
akan” bukanlah tanpa sebab. Pasalnya, masyarakat perlu tahu untuk apa saja besaran
anggaran yang diterima Kementerian PUPR.
Seperti pada bidang ketahanan pangan, Indonesia menempati peringkat kelima
di kawasan ASEAN menurut data Global Food Security Index (GFSI). Pembangunan
dan rehabilitasi jaringan irigasi menjadi komitmen Kementerian PUPR dalam men-
dukung terwujudnya ketahanan air dan pangan nasional.
Pada bidang jalan dan jembatan, Kementerian PUPR menjalankan visi Presiden
Joko Widodo dengan meneruskan pembangunan infrastruktur yang telah dibuat
hingga terus tersambung kepusat-pusat produksi. Dalam bidang lain terkait Pro-
gram Satu Juta Rumah misalnya, Kementerian PUPR sebagai pemerintah pusat terus
mendorong pemerintah daerah membuat regulasi terkait kemudahan perizinan pe-
rumahan.
Bukan hanya tentang membangun, Kementerian PUPR terus melakukan ino-
vasi teknologi infrastruktur yang kemudian diaplikasikan dalam pembangunan in-
frastruktur. Seperti Teknologi aspal karet dan juga Teknologi aspal plastik, kedua
teknologi ini sudah berhasil diaplikasikan dan terbukti dapat memangkas biaya
produksi serta waktu pengerjaan. Seluruh program yang telah maupun tengah Ke-
menterian PUPR lakukan dapat di tengok pada Rubrik Laporan Utama.
Beralih pada rubrik lainnya, bicara Indonesia Maju, pembangunan infrastruktur
menjadi pondasi awal untuk kemajuan Indonesia di masa yang akan datang. Infor-
masi terkait bagaimana infrastruktur tingkatkan daya saing, telah KIPRAH kemas
pada Rubrik Aktualita. Beberapa waktu lalu, Kementerian PUPR patut berbangga.
Pasalnya, Kementerian PUPR berhasil meraih Penghargaan Keterbukaan Informasi
Publik dari Komisi Informasi Pusat yang diberikan atas peran aktifnya memberikan
informasi seputar program dan capaian infrastruktur.
Terus dukung upaya Pemerintah membangun infrsatruktur diseluruh pelosok
negeri. Menjaga dan merawat infrastruktur merupakan kewajiban kita bersama. Se-
lamat membaca. Salam Infrastruktur! n
3
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
NUANSA
LIMA TAHUN
SUDAH DAN AKANREDAKSI KIPRAH
-
4 Daftar isi
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
12LAPORAN UTAMA MeMbangun Infrastruktur
Menuju IndonesIa Maju
n Infrastruktur Air untuk Ketahanan Pangan Negeri hal 14
n Menyambungkan Indonesia dengan Jalan dan Jembatan hal 19
n Sinergi dan Kolaborasi Menghapus Permukiman Kumuh hal 24
n Program Sejuta Rumah Buat Indonesia Maju hal 29
n Inovasi Teknologi Pendukung Pembangunan hal 34
n Mewujudkan Industri dan SDM Konstruksi yang Tangguh hal 37
n Peran Strategis BPIW dalam Pengembangan Infrastruktur
Tanah Air hal 40
n Apa Kata Mereka hal 44
LAPORAN UTAMA
Dewan Redaksi: Anita Firmanti • Luthfil Annam • Sudirman Pemimpin Umum: Endra S Atmawidjaja Pemimpin Redaksi: Anum Kurniawan Redaktur Pelaksana: Arif Fajar Redaksi: Krisno Yuwono • Muhammad Danial • Djoko Karsono • Mirah N • Warjono • A B Hartati • Gustav S Editor: Santi I Astuti • Wayan Yoke • Sri Rizqi Gustiarini • Anisah FB Desain/Artistik: E Prananta • Hedi Hardiyansyah • Rangga • Amelia • Harits Fotografer: Odhy A • Andika • Agus Iwan S S Sekretaris: Juariah • Nur Aisyah • Umi Fatimah S • Fitria MP Kontributor: Djadjuri Luciana R • Asep Kurniawan • Warsono Sirkulasi/Distribusi: Karina • Nadi Tarmadi • Yusron • Anas • Arifin Diterbitkan oleh: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Alamat: Biro Komunikasi Publik, Gedung Utama Lt. 4 Jl. Pattimura 20, Kebayoran Baru, Jakarta 12110 Telp./Fax: 021-725 1538, 021-724 8932 e-mail: [email protected]
Redaksi Majalah KIPRAH menerima kiriman artikel, atau tulisan lain yang (1) bersifat populer dan (2) sesuai dengan isi Majalah KIPRAH. (3) Panjang tulisan minimal 400 kata, maksimal 1600 kata. (4) Pengiriman naskah dapat dilakukan melalui email ke [email protected], disertai dengan data diri berupa biografi singkat dan alamat, nomor telepon, fax atau E-mail (bila ada). (5) Naskah yang tidak dimuat biasanya tidak akan dikembalikan, kecuali atas permintaan penulis. (6) Redaksi berhak melakukan perubahan naskah tanpa mengubah isi dari tulisan.
@KemenPU
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
@kemenpupr KemenPU
-
5
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
46OPINI dengan sanItren,
kabupaten tangerang
Wujudkan pesantren
sehat dan nyaMan
AKTUALITA
OPINI
n Infrastruktur Pondasi Indonesia Menuju Negara Maju hal 52
n Kementerian PUPR Sertifikasi Jembatan Long Span LRT Jabodetabek hal 56
n Tol Terpeka Tingkatkan Arus Logistik di Sumatera Bagian Selatan hal 58
n Kementerian PUPR Tawarkan Swasta Bangun Jalan Tol hal 63
n Peran Rantai Pasok Konstruksi dalam Membangun Ibukota Negara hal 48
-
6 Daftar isi
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
66GALERI FOTO pak bas
darI Masa ke Masa
n BPIW Expo 2019 Etalase Karya Pembangunan Berbasis Wilayah hal 68
n Berstatus Informatif, Kementerian PUPR Raih Penghargaan KIP 2019 hal 70
n Sinergi Menuju Digitalisasi Bidang Konstruksi hal 73
SELINGAN
Galeri Foto
-
7
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
76JELAJAH MencarI solusI
pengelolaan aIr dI ntt
leWat perteMuan IlMIah
hathI 2019
n Dukung Kawasan Ekonomi Khusus, Flyover Pertama di Sulawesi Tengah
Hadir di Palu hal 80
JELAJAH
-
8 Daftar isi
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
85WACANA bendungan MultIfungsI
sIndangheula,
peMasok IrIgasI dan
destInasI WIsata
92LEGISLATIF keMenterIan pupr dan
koMIsI V dpr rI tInjau
jalan pIntas sIngaraja –
MengWItanI
n Ruas Tol Kayu Agung - Palembang Seksi 1 Dukung Arus Nataru hal 93
LEGISLATIF
-
9
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
10
91JENDELA harus
teraWat
dan terjaga
ekosIsteMnya
n 1000 Insinyur Ikuti Wokshop Jembatan Lengkung LRT hal 10
n Wamen Wempi: Junjung Tinggi Sportivitas di Arena Pornas Korpri hal 11
LINTAS INFO
94KARIKATUR
-
10
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan apre-
siasinya terhadap insinyur lokal yang berperan dibalik peren-
canaan pelaksanaan konstruksi jembatan Lengkung Bentang
Panjang 148 meter Kereta Light Rail Transit atau Laju Raya
Terpadu (LRT) Jakarta Bogor Depok dan Bekasi (Jabodebek).
“Saya sampaikan apresiasinya, sebab jembatan lengkung ini
didesain dengan baik oleh Ibu Arvilla Delitriana sebagai insi-
nyur lokal dari ITB. Saya akan hadiahi satu bulan DOM (Dana
Operasi Menteri). Desain ini sangat unik dan bisa dipaten-
kan,” kata Menteri Basuki.
Menteri Basuki menyatakan, prestasi Dina tersebut dapat
menjadi pemicu bagi para insinyur Indonesia lainnya untuk
diikuti. Dikatakan Menteri Basuki, Dina sebelumnya juga
telah merancang Jembatan Kali Kuto Semarang, Jembatan
Layang khusus Busway ruas Adam Malik di Jakarta, Jembatan
Pedamaran 1 dan 2 di Provinsi Riau, dan Jembatan Kereta Api
Cirebon – Kriya, serta Jembatan Perawang di Provinsi Riau.
Pada workshop ini juga dilakukan pemberian penghargaan
yang disampaikan oleh Ketua Umum ALSI ITB Dr. Ir. Danis H
Sumadilaga, M.Eng.Sc, IPU kepada kedua narasumber seba-
gai pemegang Rekor MURI dan menjadi inspirator bagi para
insinyur lain. Dr. Danis juga mengajak para engineer generasi
muda dan para mahasiswa sipil agar terus berkarya, bekerja
keras dan tekun berinovasi.
Penggagas jembatan lengkung tersebut adalah seorang pe-
rempuan Indonesia, Arvilla Delitriana. Perempuan kelahiran
Tebing Tinggi, Sumatera Utara itu adalah lulusan Fakultas
Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB). Bersama tim-
nya, dia fokus untuk menyelesaikan pembangunan jembatan
yang ditargetkan tahun 2021 itu. Rata-rata pembangunan
jembatan di beberapa titik sudah rampung di atas 50% bahkan
ada yang hampir 90% pada November 2019 ini.
Dina, panggilan akrab Arvilla, juga bercerita tentang awal
pertemuannya dengan konsultan asal Perancis. Konsultan itu
menanyakan hal yang dinilainya sangat meremehkan orang
Indonesia. “Mereka bertanya kepada saya: Anda bisa desain
jembatan?” kata Dina.
Dina lantas menunjukkan slide-slide yang dia bawa. Ran-
cangan Dina sempat menimbulkan pertentangan hingga
akhirnya perusahaan konstruksi Adhi Karya percaya bahwa
rancangannya bisa dikerjakan. Setelah itu barulah pihak
konsultan Perancis sepakat bahwa ide yang digagas Dina me-
mang layak dan terukur untuk dikerjakan.
Sejak ide awal hingga pembangunan dimulai, prosesnya
memakan waktu dua tahun. Selain harus lolos dari penilaian
konsultan, rancangan tersebut juga harus mendapat sertifi-
kasi layak desain dari Komite Keselamatan Jembatan dan Te-
rowongan Jalan atau KKJTJ. n
SEBANYAK 1000 engineer dari berbagai daerah berkum-
pul di Auditorium Kementerian PUPR mengikuti
Workshop Jembatan lengkung LRT untuk sharing pe-
ngetahuan dari para ahli desainer dan spesialis yang meran-
cang pembangunan Jembatan Lengkung LRT Kuningan.
Acara ini bertujuan untuk memberikan inspirasi dan moti-
vasi terhadap insinyur, profesional, generasi muda PUPR, serta
masyarakat pada umumnya bahwa engineer Indonesia mampu
merancang jembatan kereta box beton lengkung dengan ben-
tang terpanjang dan radius terkecil di Indonesia serta melaku-
kan Pengujian Axial Statistic Loading Test pada Pondasi Bored
Pile dengan Beban Terbesar di Indonesia. Dengan keunggulan
tersebut jembatan ini berhasil meraih Rekor Muri Indonesia.
Jembatan lengkung LRT Kuningan yang diapresiasi Bapak
Presiden Jokowi ini, didesain oleh para alumni ITB yang ter-
gabung dalam Tim yang dipimpin oleh Dina Alvira Delitriana
dan Manajemen Konstruksi nya didukung oleh tim yang dike-
tuai Yunaldi. Keduanya merupakan profesional-profesional
muda yang telah membuktikan karyanya terhadap bangsa In-
donesia. “Hal ini harus dicontoh teman-teman generasi muda
agar tetap tekun berkarya dan mencetak inovasi-inovasi baru
dan out of the box,” kata Danis H. Sumadilaga, selaku Ketua
Alumni Sipil (Alsi) ITB pada pembukaan acara.
Danis mengatakan, Workshop Jembatan Lengkung LRT
ini merupakan langkah awal yang penting dalam mencetak
inspirator-inspirator selanjutnya. “Saya berharap agar perte-
muan ini menghasilkan bahan pemikiran dalam mewujudkan
Indonesia Maju berlandaskan Nawacita,” pungkasnya.
1000 Insinyur Ikuti WokshopJembatan Lengkung LRT
OLEH: bIro koMunIkasI publIk, keMenterIan pupr
Lintas info
Pemberian penghargaan pada engineer
-
11
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) melepas Kontingen ASN Kemen-
terian PUPR yang akan bertanding dalam Pekan
Olah Raga Nasional (PORNAS) ke XV Korps Pegawai Re-
publik Indonesia (KORPRI) di Bangka Belitung. Pelepasan
Kontingen ditandai dengan penyerahan bendera kontingen
oleh Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo kepada Ke-
tua Kontingen PUPR sekaligus Ketua Badan Pembina Ola-
hraga dan Kesenian (BAPORSENI) PUPR Mohammad Zai-
nal Fatah di Lapangan Sapta Taruna Kementerian PUPR
Jakarta, awal November silam.
“Kepada para atlet, saya mengucapkan selamat bertan-
ding. Junjung tinggi sportivitas dan fair play serta senanti-
asa menjaga nama baik Kementerian PUPR,” kata Wamen
Wempi saat membacakan sambutan Menteri PUPR Basuki
Hadimuljono.
Kontingen Kementerian PUPR yang dikirim sebanyak 72
orang terdiri dari atlet, pelatih, dan official yang akan meng-
ikuti 6 cabang olahraga yakni Catur, Tenis Meja, Bulutang-
kis, Gate Ball, Futsal, dan Lari Tanke.
Acara pelepasan kontingen ini sekaligus bertepatan de-
ngan Pembukaan Peringatan Hari Bakti PU ke 74 dengan
tema “SDM Unggul Infrastruktur Maju”. Serangkaian ke-
giatan akan diselenggarakan untuk memeriahkan Hari
Bakti PU yang diperingati setiap tanggal 3 Desember, di-
antaranya pertandingan olahraga, donor darah, pentas mu-
sik, malam kilas balik, penyerahan tanda kehormatan dan
piagam penghargaan, dan bazar murah.
Kemudian juga diselenggarakan launching sistem Infor-
masi Lembaga Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan
(LPDPP), penanaman pohon di rest area jalan tol, kerja bakti
serentak, dan pameran capaian pembangunan infrastruk-
tur selama 5 tahun terakhir di seluruh Balai Besar Kemen-
terian PUPR.
Wamen Wempi berharap kegiatan Hari Bakti PU ini
hendaknya dijadikan sebagai ajang silaturahim dan keber-
samaan keluarga besar Kementerian PUPR. Selain itu juga
sebagai sarana seleksi atlet-atlet berbakat di lingkungan
Kementerian PUPR untuk nantinya dapat bertanding pada
cabang olahraga atau kesenian ke tingkat yang lebih tinggi.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian PUPR Anita Fir-
manti mengatakan pengiriman kontingen ASN PUPR me-
rupakan komitmen Kementerian PUPR dalam mendukung
peringatan HUT KORPRI ke 48 yang puncak acaranya di-
laksanakan di Bangka Belitung, pada 10-18 November 2019.
Kegiatan pelepasan kontingen ASN PUPR dan Pembu-
kaan Hari Bakti PU diawali dengan senam bersama yang di-
ikuti oleh Pejabat Tinggi Madya dan Pratama serta seluruh
pegawai di lingkungan Kementerian PUPR.
Prestasi kontgingen Kementerian PUPR di arena Por-
nas Korpri XV tahun 20198 cukup membanggakan. Dalam
helatan yang digelar di Bangka Belitung itu, Kementereian
PUPR meraih satu medali emas, satu medali perak dan em-
pat medali perunggu. Dengan prestasi itu menempatkan
kontingen ASN PUPR masuk jajaran 10 besar.
Adapun posisi juara umum diraih oleh Provinsi Jawa
barat dengan perolehan tujuh emas, dua perak dan delapan
perunggu. Sementara, Provinsi Jawa timur menduduki
juara kedua, dengan perolehan lima emas, lima perak dan
tujuh perunggu. Juara ketiga diraih Kementerian pemuda
dan olahraga dengan perolehan lima emas, tiga perak dan
dua perunggu.
Panji utama, selaku Ketua bidang pertandingan Pornas
Korpri XV 2019, mengatakan, perolehan medali berdasar-
kan hasil akhir pertandingan keseluruhan dari sembilan ca-
bang olahraga, yakni gateball, catur, tenis lapangan, senam
bugar korpri, bulutangkis, tenis meja, bola voli dan Mara-
thon 10K dan futsal.
“Selamat kepada Provinsi Jawa Barat, juara umum pada
Pornas Korpri XV, Provinsi Bangka Belitung berada di pe-
ringkat 14, dengan perolehan medali satu emas,” jelas, Panji
Utama. “Alhamdullilah, pelaksanaan pertandingan Pornas
korpri telah selesai, semuanya dapat berjalan lancar dan
sukses. atas nama Babel, jika selama penyelenggaraan Por-
nas korpri ada kekurangan dan kekeliruan, atas nama pani-
tia kami mohon maaf.” n
Wamen Wempi: Junjung Tinggi Sportivitas di Arena Pornas Korpri
OLEH: bIro koMunIkasI publIk, keMenterIan pupr
Lintas info
Pelepasan kontingen ASN PUPR
-
12
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
LAPoRAn UTAmA | CAPAIAn & TAnTAngAn KeDePAn
DALAM periode 2015-2019,
pembangunan infrastruk-
tur menjadi salah satu
program prioritas Kabinet
Kerja Presiden Joko Widodo untuk me-
ningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
pemerataan hasil-hasil pembangunan.
Selesainya sejumlah proyek infrastruk-
tur telah dirasakan dampaknya, salah
satunya turut berkontribusi pada pe-
ningkatan daya saing Indonesia.
Peningkatan daya saing Indonesia
tahun 2019 naik dengan signifikan.
Berdasarkan rilis peringkat daya saing
2019 yang dikeluarkan oleh lembaga
riset yang berbasis di Swiss, IMD
World Competitiveness Center, daya
saing Indonesia melesat 11 peringkat
tahun ini menjadi peringkat 32 dari
sebelumnya tahun 2018 berada di
peringkat 43. Empat indikator besar
yang diukur yaitu kinerja ekonomi,
efisiensi birokrasi, efisiensi bisnis, dan
infrastruktur.
Kenaikan peringkat daya saing Indonesia menjadi yang terbesar di regional Asia Pasifik.
Dalam rilis tersebut, peningkatan
daya saing disebabkan efisiensi di sek-
tor pemerintahan, demikian halnya
kemajuan dalam ketersediaan infra-
struktur dan iklim bisnis. “Meskipun
demikian masih di bawah Malaysia
(peringkat 22) dan Thailand (pering-
kat 25). Apabila stok infrastruktur
kita stagnan maka daya tarik inves-
tasi kita akan kalah dibandingkan
negara tetangga,” kata Menteri Peker-
jaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) Basuki Hadimuljono.
Menteri PUPR mengatakan pem-
bangunan infrastruktur menjadi
pilihan logis dan strategis semata-mata
untuk meningkatkan daya saing
Indonesia sekaligus untuk menge-
jar ketertinggalan. Terlebih Indonesia
sempat mengalami krisis ekonomi
yang berdampak pada penundaan dan
penghentian pembangunan dan peme-
liharaan infrastruktur. Oleh karenanya
sejak tahun 2015 pemerintah meng-
alihkan belanja subsidi menjadi belanja
produktif berupa pembangunan infra-
struktur, kesehatan, dan pendidikan.
Namun demikian dampak kebi-
jakan pembangunan infrastruktur
tidak serta merta dapat dirasakan da-
lam jangka pendek. “Untuk itu kita
banyak membangun infrastruktur di
Papua, Papua Barat, NTT, dan kawa-
san perbatasan,” ujarnya
Daya saing yang baik diperlukan un-
tuk menarik investasi baik dari dalam
maupun luar negeri untuk meningkat-
kan produksi nasional dan membuka
lapangan kerja yang akan mengurangi
jumlah pengangguran. “Infrastruktur
yang kurang memadai akan membuat
produk Indonesia sulit bersaing. Ren-
dahnya konektivitas yang mengakibat-
kan biaya logistik kita lebih mahal dari-
pada Malaysia, Singapura atau bahkan
Filipina,” ujarnya.
Menteri Basuki mengatakan dalam
membangun konektivitas dilakukan
secara sinergi multimoda, sebagai con-Stadion manahan, Solo
membangun Infrastruktur Pembangunan infrastruktur menjadi pilihan logis dan strategis untuk meningkatkan daya saing Indonesia sekaligus mengejar ketertinggalan.
oleh: TIM KIPRAH
-
13
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
Membangun Infrastruktur Menuju Indonesia Maju
toh Kementerian Perhubungan mem-
bangun pelabuhan dan bandara, maka
Kementerian PUPR akan menyediakan
akses jalan bebas hambatannya.
Dalam lima tahun terakhir, Peme-
rintahan Joko Widodo banyak memfo-
kuskan diri pada pembangunan infra-
struktur di seluruh wilayah Indonesia.
Hal ini sengaja digenjot Presiden Jo-
kowi lantaran dirinya ingin agar pem-
bangunan tidak hanya terpusat di Pu-
lau Jawa saja, melainkan dapat tersebar
merata hingga ke sisi terluar negara.
Cita-cita ini tentu saja tidak akan
berjalan tanpa komando dari Kemen-
terian Pekerjaan Umum dan Peru-
mahan Rakyat (PUPR) dibawah pim-
pinan Menteri Basuki Hadimuljono.
Komitmen pembangunan infrastruk-
tur seperti jalan dan jembatan, jalan tol,
bendungan, irigasi, sanitasi, hingga pe-
rumahan tersebut kemudian dituang-
kan dalam Rencana Strategis (Renstra)
Kementerian PUPR 2015-2019.
Langkah nyata dari rencana strate-
gis itu, Kementerian PUPR telah ba-
nyak mencanangkan program pem-
bangunan mulai dari Aceh hingga ke
Papua. Mulai dari konstruksi jalan
seperti Jalan Tol Trans Jawa dan Jalan
Tol Trans Sumatera, jalan nasional
seperti Trans Papua, Jalan Paralel Per-
batasan di Kalimantan dan di Papua,
konstruksi bendungan dan embung,
hingga pembangunan perumahan
lewat Program Sejuta Rumah.
Tak hanya soal jalan tol dan jalan
nasional, sumber daya air juga men-
dapat perhatian Kementerian PUPR.
Dalam kurun waktu 2015-2019, ada
program pembangunan 65 bendungan
dan 1.053 embung untuk menambah
jumlah tampungan dan suplai air di In-
donesia. Selain itu, Kementerian PUPR
juga turut membangun jaringan irigasi
dan penyediaan air bersih.
“Pembangunan bendungan dii-
kuti dengan jaringan irigasi. Dengan
demikian, bendungan yang dibangun
dengan biaya besar dapat bermanfaat
karena airnya dipastikan mengalir
sampai ke sawah-sawah milik petani,”
tutur Menteri Basuki.
Kementerian PUPR melalui Ditjen
Cipta Karya bersinergi dengan Pe-
merintah Daerah (Pemda) dan Ke-
lompok Masyarakat melakukan per-
baikan kualitas kawasan permukiman
kumuh di perkotaan melalui Program
Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).
Program ini bertujuan untuk me-
ningkatkan akses terhadap layanan
infrastruktur dasar di permukiman
kumuh perkotaan. Pada periode 2015-
2019, Kementerian PUPR telah mela-
kukan penanganan seluas 32.222 Ha
di berbagai pelosok nusantara.
“Kalau Pemerintah Daerah tidak
bergerak dan masyarakat tidak terli-
bat aktif, maka program tidak akan
berjalan. Bahkan kawasan yang su-
dah ditata akan kembali kumuh,” kata
Menteri Basuki.
Program Kotaku merupakan pem-
bangunan infrastruktur berbasis ma-
syarakat untuk mendukung program
100-0-100 yaitu 100% akses universal
air minum, 0% permukiman kumuh,
dan 100% akses sanitasi layak.
Begitu juga terkait penyediaan pe-
rumahan yang digalakan lewat Pro-
gram Sejuta Rumah. Dalam masa
lima tahun pemerintahan Jokowi- Ju-
suf Kalla, Program Sejuta Rumah bisa
dibilang program sukses yang dica-
nangkan pemerintah. Selain memper-
mudah rakyat Indonesia, khususnya
kalangan masyarakat berpenghasilan
rendah (MBR), memiliki rumah, Pro-
gram Sejuta Rumah juga memberikan
dampak berganda bagi industri turu-
nan yang terkait dengan sektor peru-
mahan. Jadi hal yang wajar jika ada
yang bilang, Program Sejuta Rumah
telah membuat Indonesia maju.
Hingga awal Desember 2019, Ke-
menterian Pekerjaan Umum dan Pe-
rumahan Rakyat (PUPR) mencatat-
kan sebanyak 1.218.927 unit hunian
telah dibangun melalui program satu
juta rumah milik pemerintah. Pro-
gram yang diinisiasi sejak 2015 ini
salah satu tujuannya untuk memberi-
kan hunian berbiaya murah bagi ma-
syarakat berpenghasilan rendah.
Direktur Jenderal Penyediaan Pe-
rumahan Kementerian PUPR Khalawi
Abdul Hamid menyatakan, realisasi
pembangunan tersebut sudah ham-
pir mendekati target yang sebanyak
1,25 juta unit di tahun 2019. “Kurang
sedikit dari target, kami harap hingga
akhir tahun bisa tercapai target 1,25
juta unit,” katanya. n
uktur menuju Indonesia maju
Jalan Tol Ruas Tebing Tinggi medan Trans Sumatera
-
14
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
LAPoRAn UTAmA | CAPAIAn & TAnTAngAn KeDePAn
Ketahanan pangan dan ketahanan air merupakan hal yang sangat vital bagi sebuah negeri. Dan tentunya bukan hal yang mudah juga untuk dilakukan, apalagi dipikul satu instansi semata. Dibutuhkan sinergi dan kolaborasi dalam mewujudkannya.
oleh: Tim KIPRAH/ Ditjen SDA
Infrastruktur Air untuk Ketahanan Pangan negeri
menteri PUPR Basuki Hadimuljono tinjau KSPn Labuan Bajo, nTT
-
15
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
gLOBAL Food Security Index (GFSI) atau Indeks Ketahanan Pa-
ngan Global yang dirilis The Economist dan Corteva—perusahaan
sains bidang pangan—menempatkan Indonesia pada posisi 65
dari 113 negara. Di kawasan ASEAN, Indonesia bercokol di posisi
kelima (per Oktober 2018).
Hal ini menjadi prestasi yang terbilang menggembirakan. Lantaran skor
ketahanan pangan Indonesia—berdasar laporan yang sama—terus menun-
jukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Di rentang 1-100, skor Indonesia
terus meningkat dari 46,8 pada tahun 2012 menjadi 54,8 di tahun 2018.
Laporan GFSI disusun berdasarkan empat aspek penilaian, yakni keter-
jangkauan, ketersediaan, kualitas dan keamanan, serta sumber daya. Untuk
variabel pertama, skor yang didapat Indonesia adalah 55,2 (peringkat 63).
Aspek ketersediaan meraih skor paling tinggi: 58,2; menempatkan Indone-
sia di posisi ke-58. Adapun perihal kualitas dan keamanan diberi skor 44,5
(peringkat 84), dan faktor sumber daya alam justru mendapatkan nilai 43,9
(peringkat 111).
Meski laporan itu menunjukan
prestasi yang membanggakan, tapi
Menteri Pekerjaan Umum dan Peru-
mahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadi-
muljono tak berpuas diri. Dia menya-
takan pihaknya akan terus berbenah
demi menjawab tantangan kebutuhan
pangan di masa depan.
“Produksi pangan harus dua kali
lipat pada tahun 2050 untuk meme-
nuhi permintaan populasi dunia yang
terus bertambah, sementara daratan
dan ketersediaan air menjadi terba-
tas,” katanya pada 3rd World Irrigation
Forum di Bali Nusa Dua Convention
Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali,
awal September silam.
Menteri Basuki memaparkan, Ke-
menterian PUPR selama periode
2015-2019 telah menyelesaikan pem-
bangunan jaringan irigasi baru seluas 1
juta hektar dan merehabilitasi sekitar 3
juta hektar. “Pembangunan irigasi akan
kita fokuskan pada 15 provinsi yang se-
suai juga dengan fokus Kementerian
Pertanian sehingga kita sinkron,” kata-
nya. “Pembangunan akan dilanjutkan
pada 5 tahun kedepan sekitar 500 ribu
hektar jaringan irigasi baru dan mere-
habilitasi 2,5 juta hektar.”
Pembangunan dan rehabilitasi
jaringan irigasi merupakan komitmen
Kementerian PUPR dalam mendu-
kung terwujudnya ketahanan air dan
pangan nasional. Salah satu jaringan
irigasi yang telah dibangun Kemen-
terian PUPR adalah Daerah Irigasi
(DI) Leuwigoong seluas 5.313 hektar
di Kabupaten Garut, yang merupakan
salah satu lumbung padi di Provinsi
Jawa Barat.
Sumber airnya berasal dari Ben-
dung Copong dengan menyuplai 11
irigasi teknis seperti di Ciojar (73 ha),
Cibuyutan Utara (531 ha), Situ Bagen-
dit (409 ha), Citikey (528 ha), Cermot
(107 ha), Citameng II (82 ha), Cita-
meng III (91 ha), Citameng IV (498 ha),
Cipacing (593 ha), Cibuyut (89 ha),
Situhiang (70 ha) dan sisanya sawah
tadah hujan seluas 2.242 ha.
Pemenuhan suplai air untuk per-
tanian juga dilakukan Kementerian
PUPR dengan terus meningkatkan
Infrastruktur air untuk ketahanan pangan negeri
-
16
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
-
mengairi 11 persen dari luas total 7,1
juta hektar sawah. Dengan terban-
gunnya 65 bendungan pada 2024
mendatang, diharapkan total layanan
air untuk irigasi meningkat menjadi
465 ribu hektar, atau setara 20% dari
total sawah.
Adapun pembangunan dan reha-
bilitasi jaringan irigasi yang saat ini
dikerjakan pemerintah antara lain
Daerah Irigasi (D.I.) Lhok Guci, Aceh
(18.542 hektar), Jambo Aye Kanan,
Aceh (3.028 hektar), Lematang, Suma-
tera Selatan (3.000 hektar), Umpu
System/Wai Besai (7.500 hektar),
Leuwigoong, Jawa Barat (5.313 hektar),
Baliase, Sulawesi Selatan (21.925 hek-
tar), dan Gumbasa, Sulawesi Tengah
(8.103 hektar).
Dalam konteks ketahanan pangan,
pembangunan bendungan dan saluran
irigasi itu memungkinkan petani tetap
mendapat pasokan air yang cukup di
musim kemarau, sehingga kebutuhan
konsumsi masyarakat tetap terpe-
nuhi, bahkan panen bisa ditingkatkan
hingga 3 kali lipat dalam setahun.
Selain pembangunan infrastruktur,
upaya meningkatkan ketahanan pa-
ngan juga dilakukan dengan modern-
isasi irigasi yang saat ini masih terus
disosialisasikan kepada para petani.
“Upaya itu mencakup lima pilar:
Keandalan Suplai Air; Keandalan
Jaringan/Infrastruktur Irigasi; Manaje-
men Air; Kelembagaan Petani; Pening-
katan Kualitas SDM,” kata Direktur
Irigasi dan Rawa, Ditjen SDA Kemen-
terian PUPR, Mochammad Mazid.
Sinergi untuk negeriUrusan ketahanan pangan dan ke-
tahanan air merupakan hal yang sa-
ngat vital bagi sebuah negeri. Dan
tentunya bukan hal yang mudah juga
untuk dilakukan, apalagi dipikul satu
instansi semata. Maka, selain aktif
menjadi anggota International Com-
mission on Irrigation and Drainage
(ICID) dan Indonesian National Com-
mittee on Irrigation and Drainage (INA-
CID), Kementerian PUPR juga bersi-
nergi dengan Kementerian Pertanian
(Kementan) agar pembangunan infra-
struktur benar-benar bisa dioptimal-
kan demi pengembangan pertanian.
tampungan seperti pembangunan
bendungan, embung, dan revitalisasi
danau. Keberadaan bendungan dan
suplai air dari irigasi diharapkan da-
pat menjadikan petani melakukan
beberapa kali penanaman sehingga
meningkatkan produksi pangan di
Indonesia.
“Pembangunan bendungan dii-
kuti dengan jaringan irigasi. Dengan
demikian, bendungan yang dibangun
dengan biaya besar dapat bermanfaat
karena airnya dipastikan mengalir
sampai ke sawah-sawah milik petani,”
tutur Menteri Basuki.
Sementara itu, Dirjen Sumber Daya
Air (SDA) Kementerian PUPR Hari
Suprayogi mengatakan, semua upaya
pemerintah dilakukan demi mewu-
judkan visium di tahun 2030 Indone-
sia punya pasokan air 120 meter kubik
per kapita per tahun.
“Ketahanan pangan harus didukung
oleh ketahanan air. Saat ini Indonesia
masih 58 meter kubik per kapita per ta-
hun. Maka untuk memenuhi target itu
pembangunan tampungan harus selalu
dilakukan,” katanya.
Hari mengakui upaya mencapai
target tersebut tidaklah mudah. Pem-
bangunan 1 bendungan saja, misal-
nya, bisa menghabiskan waktu 4-5
tahun. Itu pula yang menyebabkan
pemerintah baru membangun 61 ben-
dungan—45 bendungan baru masih
on going dan 16 bendungan sudah se-
lesai—dari 65 yang ditargetkan.
“Itu semua tergantung readiness cri-
teria dari desain dan lahan,” kata Hari.
Kemudian, sambungnya, pem-
bangunan jaringan irigasi baru target-
nya 1 juta hektar dan saat ini sudah
1,8 juta hektar. “Kemudian rehabilitasi
jaringan irigasi ekstisting sebanyak 3
juta hektar, sekarang malah sudah ter-
penuhi 3 juta hektar lebih,” imbuh Hari.
Proyek pembangunan 65 ben-
dungan sendiri membutuhkan dana
73,81 triliun rupiah. Dengan capaian
saat ini, diharapkan 17 miliar meter
kubik air bisa ditampung dan diman-
faatkan, salah satunya, untuk irigasi.
Sebelumnya, Indonesia memiliki
231 bendungan besar yang mampu
Infrastruktur air untuk ketahanan pangan negeri 17
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
menteri PUPR Basuki Hadimuljono
-
18
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
LAPoRAn UTAmA | CAPAIAn & TAnTAngAn KeDePAn
Pada awal Desember lalu, Nota
Kesepahaman mengenai dukungan
infrastruktur dalam pengembangan
pertanian ditandatangani Menteri
PUPR Basuki Hadimuljono dan Men-
teri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Menurut Menteri Basuki, lang-
kah ini merupakan komitmen sinergi
antara dua Kementerian yang tugas-
nya beriringan khususnya pada pem-
bangunan infrastruktur Sumber Daya
Air (SDA) agar ketahanan pangan da-
lam negeri dapat terjaga. “Melalui MoU
ini diharapkan program-program kerja
terkait ketahanan air dan pangan da-
pat kita lebih rekatkan. Bersama saling
mendekatkan diri untuk membuat
program yang sinergis,” katanya.
Dia berharap dengan MoU ter-
sebut, ketahanan pangan di Indonesia
lebih bisa ditingkatkan, tidak hanya
dari segi program namun juga dalam
dalam bidang keilmuan yang terkait.
Menteri Basuki menambahkan un-
tuk mempercepat tindak lanjut proses
MoU, tidak perlu lagi ada penandata-
nganan Perjanjian Kerja Sama (PKS)
antar Direktur Jenderal terkait di ke-
dua Kementerian. “Langsung saja tidak
perlu prosedural. Supaya lebih cepat,
langsung bekerja. Sehingga program-
program Kementerian PUPR dalam
ketahanan air untuk mendukung ke-
tahanan pangan di Kementerian Per-
tanian langsung bersinergi,” tuturnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian
Syahrul Yasin Limpo mengungkap-
kan, Kementan dan Kementerian
PUPR merupakan kedua instansi yang
tak dapat dipisahkan lantaran infra-
struktur SDA dan kegiatan pertanian
tidak terpisahkan.
“MoU ini bagian dari konsolidasi
teknokratik antara dua kementerian.
Diharapkan dengan ini memberikan
ruang kepada kami menata lebih baik
pertanian, berakselerasi lebih kuat,”
kata Menteri Syahrul.
Adapun MoU yang ditandatangani
hari ini merupakan tindak lanjut dari
pertemuan Menteri Basuki dan Men-
teri Syahrul pada 8 November 2019
lalu, di mana keduanya sepakat untuk
mensinergikan program ketahanan
pangan lima tahun kedepan.
Pemenuhan suplai air untuk per-
tanian juga dilakukan Kementerian
PUPR dengan terus meningkatkan
tampungan air seperti pembangunan
bendungan, embung, dan revitalisasi
danau. Keberadaan bendungan dan
suplai air dari irigasi diharapkan dapat
mendukung kegiatan petani untuk
melakukan beberapa kali penanaman
sehingga meningkatkan produksi pa-
ngan di Indonesia. n
Bendungan Tanju, nTB
Bendungan Raknamo, nTT
-
Menyambungkan Indonesia dengan jalan dan jembatan 19
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
menyambungkan Indonesia dengan Jalan dan JembatanInfrastruktur PUPR menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Meneruskan pembangunan infrastruktur yang dibuat tersambung ke pusat-pusat produksi.
oleh: Tim KIPRAH/ Ditjen Bina Marga/ BPJT
DALAM lima tahun ter-
akhir, Pemerintahan Joko
Widodo banyak memfo-
kuskan diri pada pem-
bangunan infrastruktur di seluruh
wilayah Indonesia. Hal ini sengaja
digenjot Presiden Jokowi lantaran
dirinya ingin agar pembangunan ti-
dak hanya terpusat di Pulau Jawa saja,
melainkan dapat tersebar merata
hingga ke sisi terluar negara.
Cita-cita ini tentu saja tidak akan
berjalan tanpa komando dari Kemen-
terian Pekerjaan Umum dan Peru-
mahan Rakyat (PUPR) dibawah pim-
pinan Menteri Basuki Hadimuljono.
Komitmen pembangunan infrastruk-
tur seperti jalan dan jembatan, ja-
lan tol, bendungan, irigasi, sanitasi,
hingga perumahan tersebut kemu-
dian dituangkan dalam Rencana Stra-
tegis (Renstra) Kementerian PUPR
2015-2019.
Langkah nyata dari rencana strate-
gis itu, Kementerian PUPR telah ba-
nyak mencanangkan program pem-
bangunan mulai dari Aceh hingga ke
Papua. Mulai dari konstruksi jalan
Fly over manahan Solo, Jateng
-
20
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
Ruas tol Boyolali–Kertosono
LAPoRAn UTAmA | CAPAIAn & TAnTAngAn KeDePAn
seperti Jalan Tol Trans Jawa dan Jalan
Tol Trans Sumatera, jalan nasional se-
perti Trans Papua, Jalan Paralel Per-
batasan di Kalimantan dan di Papua,
konstruksi bendungan dan embung,
hingga pembangunan perumahan
lewat Program Sejuta Rumah.
Proyek Tol Trans Jawa sendiri me-
rupakan jalur bebas hambatan di pesi-
sir utara Jawa dan tersambung dari
Merak hingga Banyuwangi. Kini, Trans
Jawa sudah tersambung hingga Seksi
3 ruas Tol Pasuruan-Probolinggo, se-
hingga pengerjaan tinggal menyisakan
ruas akhir yakni Tol Probolinggo-Ba-
nyuwangi sepanjang 172 km dengan
total biaya investasi sekitar Rp 23 tri-
liun.
Seedangkan proyek Trans Suma-
tera, panjang ruas yang telah rampung
dan bisa dioperasikan yakni sebesar
237,59 km dari total 2.818 km. Sampai
akhir 2019, beberapa ruas Tol Trans
Sumatera ditargetkan bisa selesai pen-
gerjaannya dan beroperasi. Antara lain
ruas Terbanggi Besar-Pematang Pang-
gang-Kayu Agung sepanjang 189,2 km,
lalu Seksi 1 Tol Kayu Agung-Palem-
bang-Betung (33,5 km) dan Seksi 1 Tol
Pekanbaru-Dumai yang juga direnca-
nakan bisa dilalui akhir tahun ini.
Selain Trans Jawa dan Trans Suma-
tera, Kementerian PUPR juga berini-
siatif untuk membuka jalan tol per-
tama di Kalimantan dan Sulawesi.
Untuk di Kalimantan yakni proyek Tol
Balikpapan-Samarinda (Balsam) yang
ditargetkan beroperasi 2020. Semen-
tara Sulawesi akan memiliki Tol Ma-
nado-Bitung yang direncanakan bero-
perasi seluruhnya pada April 2020.
Di luar jalan tol, Kementerian
PUPR juga turut membangun jalan
nasional hingga ke titik terluar ne-
gara. Seperti Jalan Paralel Perbatasan
di Kalimantan yang membentang
melewati Kalimantan Barat (Kalbar),
Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kali-
mantan Utara (Kaltara). Kemudian ja-
lan perbatasan yang membentang dari
Kaltara-Kaltimkm ditargetkan tembus
sepenuhnya pada akhir tahun.
Konstruksi jalan nasional juga
turut menyambangi tanah Papua de-
ngan adanya proyek Jalan Trans Pa-
pua dan Jalan Perbatasan Papua. Un-
tuk Trans Papua, pengerjaan proyek
ini terbagi dalam dua provinsi, yakni
di Papua Barat sepanjang 1.070,62
km, dan di Papua dengan panjang to-
tal 3.259,46 km.
Sedangkan untuk Jalan Perbatasan
Papua yang berdampingan dengan
-
21
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
-
Jalan Tol Ruas nganjuk–Kertosono
Jalan Tol Ruas Cikampek – Palimanan
Jembatan Youtefa Papua
Jalan Tol Ruas Surabaya – gempol
22
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
Papua Nugini akan menghubungkan
Jayapura hingga Merauke. Pengerjaan-
nya dibagi dalam tiga segmen, yakni
Segmen I Jayapura-Yarso-Waris-Yetti
sepanjang 128,18 km, Segmen II Yetti-
Ubrub-Oksibil sejauh 301,74 km, serta
Segmen III Oksibil-Tanah Metah-Mu-
ting-Merauke sepanjang 668,32 km.
Tak hanya soal jalan tol dan jalan
nasional, sumber daya air juga men-
dapat perhatian Kementerian PUPR.
Dalam kurun waktu 2015-2019, ada
program pembangunan 65 bendungan
dan 1.053 embung untuk menambah
jumlah tampungan dan suplai air di
Indonesia.
menatap Lima tahun Kedepan
Sukses pada lima tahun pertama, tak
membuat Pemerintahan Jokowi melu-
pakan infrastruktur. Bahkan, melalui
Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat akan terus meng-
genjot pembangunan infrastruktur
khusunya jalan dan jembatan dalam
lima tahun mendatang. Pembangunan
ke depan tersebut termasuk dukungan
pembangunan jalan di ibu kota baru
yang ada di Kalimantan Timur.
Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki
Hadimuljono mengatakan Kemen-
terian PUPR siap melaksanakan lima
visi Presiden Terpilih 2020-2024
Joko Widodo (Jokowi), yaitu pem-
bangunan infrastruktur yang terus
dilanjutkan, memberikan prioritas
pada pembangunan sumber daya ma-
nusia (SDM), mengundang investasi
seluas-luasnya, reformasi birokrasi,
dan menjamin penggunaan APBN
yang fokus dan tepat sasaran.
“Visi Kementerian PUPR adalah
menjalankan visi Presiden. Pertama
yaitu meneruskan pembangunan in-
frastruktur yang sudah kita buat ter-
sambung ke pusat-pusat produksi.
Yang namanya peningkatan konekti-
vitas tidak hanya jalan tol, dan jalan
nasional, tetapi bendungan juga ha-
rus diteruskan sampai terkoneksi de-
ngan jaringan irigasi persawahannya.
Infrastruktur PUPR menjadi tulang
punggung ekonomi nasional. Pem-
bangunan infrastruktur juga akan
diikuti dengan mempercepat pem-
bangunan SDM,” kata Menteri Basuki.
Untuk konektivitas, program kerja
Kementerian PUPR untuk 2020-2024
LAPoRAn UTAmA | CAPAIAn & TAnTAngAn KeDePAn
-
Jembatan Saumlaki maluku
Jembatan ngemplak, Ruas Tol Solo – ngawi
23
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
adalah membangun 3.000 km jalan
baru yang mendukung kawasan stra-
tegis antara lain Trans Papua, Mano-
kwari – Pegunungan Arfak, akses ke
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
KEK Galang Batang (Kepulauan Riau)
dan KEK Bitung (Sulut), Pelabuhan
dan Bandara Akses Patimban (Jabar),
Akses NYIA Kulon Progo (DIY), Akses
PLBN Yetekkun (Papua) dan Sei Nya-
muk Nunukan (Kaltara).
Lalu akses ke Kawasan Industri
antara lain Kawasan Industri dan Pe-
labuhan Internasional (KIPI) Tanah
Kuning (Kaltara), Kawasan Pariwi-
sata yakni Jalan Bandara International
Lombok - Mandalika (NTB), Likupang
(Sulut), Lingkar Danau Toba, Jalan Lin-
gkar Sorong – Pelabuhan Arar (Papua),
serta Penuntasan Missing Link Jalan
Sambas – Temajuk (Kalbar), Nanga
Pinoh (Kalbar) – Tumbang Samba (Kal-
teng), Gempang – Pameu (Aceh).
Selain itu Kementerian PUPR mem-
programkan pembangunan 2.500 km
Jalan Tol dengan menyelesaikan jalan
tol Trans Jawa yaitu Probolinggo - Ba-
nyuwangi, Tol Trans Sumatera antara
lain Sigli – Banda Aceh, Pekanbaru
– Dumai, Kayu Agung – Palembang
– Betung, Tol Jabodetabek antara lain
Serpong – Balaraja, Jakarta – Cikampek
II Selatan dan Cimanggis – Cibitung,
Tol Non-Trans Jawa antara lain Serang
– Panimbang, Cileunyi – Sumedang –
Dawuan.
Untuk pembangunan jalan tol baru
antara lain untuk ruas Tol Non Trans
Jawa, seperti Yogyakarta – Bawen,
Cileunyi – Garut – Tasikmalaya, Tol
Trans Sumatera Palembang – Tanjung
Api-Api, Binjai – Langsa, Tebing
Tinggi – Dumai, Dumai – Rantau
Prapat, Jambi – Rengat, Tebing Tinggi
– Pematang Siantar – Parapat, dan Pe-
kanbaru – Bukit Tinggi – Padang.
Pembangunan 60.000 meter Jem-
batan Panjang antara lain Sumatera
– Bangka (Sumsel dan Babel), Batam
– Bintan (Kep. Riau), Pulau Balang
(Kaltim), Sambas Besar (Kalbar), dan
Muna – Buton (Sultra).
Pembangunan 35.000 meter Flyo-
ver/Underpass, di Jalan Nasional an-
tara lain FO Gatot Subroto (Sumut),
Underpass Kentungan (DIY), FO
Kopo (Jabar), FO Bandara Ahmad
Yani Semarang (Jateng), dan shortcut
Mengwitani – Singaraja (Bali). n
Menyambungkan Indonesia dengan jalan dan jembatan
-
24
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) melalui Ditjen Cipta Karya bersinergi dengan Pe-
merintah Daerah (Pemda) dan Kelompok Masyarakat me-
lakukan perbaikan kualitas kawasan permukiman kumuh
di perkotaan melalui Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).
Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap
Sinergi dan Kolaborasi
menghapus Permukiman
Kumuh
Penanganan permukiman kumuh dilakukan dengan sinergi dan kolaborasi antara Kementerian PUPR dan Pemda mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasannya.
oleh: Tim KIPRAH/ Ditjen Cipta Karya
LAPoRAn UTAmA | CAPAIAn & TAnTAngAn KeDePAn
Sanimas Sukamaju Palembang, Sumsel
Sanimas Sidorejo, Temanggung, Jateng
-
25
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
layanan infrastruktur dasar di per-
mukiman kumuh perkotaan. Pada pe-
riode 2015-2019, Kementerian PUPR
telah melakukan penanganan seluas
32.222 ha di berbagai pelosok nusan-
tara.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljo-
no mengatakan Program Kotaku me-
rupakan wujud kolaborasi antara Ke-
menterian PUPR dan Pemda dalam
mendorong dan memberdayakan ma-
syarakat, mulai dari perencanaan, pe-
laksanaan dan pengawasannya.
“Kalau Pemerintah Daerah tidak
bergerak dan masyarakat tidak terli-
bat aktif, maka program tidak akan
berjalan. Bahkan kawasan yang su-
dah ditata akan kembali kumuh,” kata
Menteri Basuki.
Program Kotaku merupakan pem-
bangunan infrastruktur berbasis ma-
syarakat untuk mendukung program
100-0-100 yaitu 100% akses universal
air minum, 0% permukiman kumuh,
dan 100% akses sanitasi layak.
Salah satu provinsi yang menjadi
target Program Kotaku adalah Nusa
Tenggara Timur (NTT). Ada sembilan
kabupaten/kota yang mendapatkan
dana Bantuan Pemerintah untuk Ma-
syarakat (BPM) dan non-BPM Tahun
Anggaran 2019. Wilayah tersebut ada-
lah Kota Kupang, Timor Tengah Sela-
tan, Belu, Sumba Timur, Sumba Barat,
serta wilayah Ende, Sikka, Ngada, dan
Manggarai.
Hasilnya, kini permukiman kumuh
di NTT hanya tinggaal 5% saja yang
terdapat di dua wilayah, yaitu Kota
Kupang dengan 4,09 ha dan Kabu-
paten Sikka seluas 1,63 ha. Sementara
di tujuh wilayah lainnya sudah di-
nyatakan mencapai 0 ha kumuh.
Kepala Balai Prasarana Pemukiman
Wilayah NTT Herman Tobo mengata-
kan, penilaian kumuh didasarkan pada
tujuh indikator yang telah ditetapkan.
“Yakni bangunan yang tidak teratur,
jalan lingkungan tak layak, drainase,
pengelolaan air limbah, persampahan,
ketersediaan air bersih, dan fasilitas pe-
madam kebakaran,” katanya.
Penanganan indikator kumuh ter-
sebut bisa ditangani di antaranya de-
ngan kolaborasi, yang melibatkan se-
mua dinas atau Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) terkait dan juga melalui
alokasi dana tanggung jawab sosial per-
usahaan (corporate social responsibility/
CSR) maupun sumbangsih dari lem-
baga swadaya masyarakat (LSM).
Hidupkan Wisata KotaDi Provinsi Jawa Timur, Program
Kotaku salah satunya dilaksanakan
pada Kelurahan Jodipan, Kecamatan
Blimbing, Kampoeng Lampion, Ma-
lang. Lingkup pekerjaan berupa per-
baikan saluran drainase, perbaikan ja-
lan lingkungan, pembangunan septic
tank biofil komunal, dan hibah gero-
bak sampah serta motor pengangkut
sampah untuk pengelolaan limbah.
Total anggaran penataan lingkungan
di salah satu kampung tematik di Kota
Malang tersebut sebesar Rp 1 miliar.
Suheni, Ketua RT 05/01 Kelurahan
Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kam-
poeng Lampion yang juga merangkap
sebagai Ketua Kelompok Sadar Wisata
sinergi dan kolaborasi Menghapus permukiman kumuh
IPLT Kota magelang, Jateng
IPLT Kota Solok, Sumbar
-
26
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
-
27
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
(Pokdarwis) mengatakan, sebelum
masuk Program Kotaku pada tahun
2018, kampung tersebut sempat mati
suri dari kunjungan wisatawan tak
lama setelah diresmikan pada tahun
2017. Hal itu disebabkan karena kon-
disi lingkungan yang kurang bersih
dan terawat, sehingga kalah pamor
dengan kampung tematik lainnya.
“Kondisi jalan tadinya aspal biasa
dengan kanan kirinya drainase berupa
got terbuka. Sekarang jalannya sudah
kelihatan bersih dengan ada ukiran-
nya sehingga lebih indah, anak-anak
juga bisa bermain dengan aman sam-
pai malam, karena kanan kiri jalan
sudah tidak ada saluran got terbuka,
diganti dengan sistem drainase yang
lebih baik,” katanya.
Ia menyebutkan, semua pekerjaan
program Kotaku tersebut melibatkan
peran aktif seluruh warganya mulai
dari perencanaan hingga pelaksanaan
dan perawatannya. “Melalui program
ini juga menambah erat kekerabatan
warga di lingkungan ini sehingga se-
mangat gotong royongnya untuk men-
jaga lingkungan juga lebih baik. Warga
yang belum mempunyai septic tank
dibuatkan septic tank bersama (komu-
nal) agar tidak buang air sembarangan
(BABS) terutama ke sungai di belakang
kampung kami,” ungkap Suheni.
Tak hanya menambah kebersihan
dan kenyamanan lingkungan, dirinya
juga menyatakan jika program Kotaku
yang memberikan hibah motor pen-
gangkut sampah juga membantu se-
cara ekonomi untuk warganya yang
belum mendapatkan pekerjaan.
“Kami beri kesempatan secara ber-
gantian untuk warga yang belum pu-
nya pekerjaan untuk menarik motor
pengangkut sampah tersebut, yang
dibayar dari uang iuran rutin warga,”
tutur Suheni.
Dia berharap, dengan sudah ada-
nya perbaikan dari program Kotaku,
kampungnya dapat kembali bersaing
dengan kampung tematik lainnya di
Kota Malang dalam menarik minat
wisatawan domestik maupun man-
canegara. “Kami juga sudah mem-
buat pos yang dimanfaatkan untuk
anak-anak dan remaja disini belajar
bahasa Inggris agar mereka siap de-
ngan kedatangan turis-turis,” ujarnya.
menata Permukiman nelayan
Tak hanya kawasan perkotaan, Ke-
menterian PUPR juga membangun
dan menata kawasan permukiman di
wilayah pesisir.Dalam hal ini, Kemen-
terian PUPR terus mendukung upaya
Pemerintah dalam meningkatkan ke-
sejahteraan dan taraf hidup nelayan
melalui sejumlah pembangunan in-
frastruktur di Indonesia.
Dukungan infrastruktur bagi
nelayan telah dilakukan Kementerian
PUPR pada tahun 2015-2019. Secara
nasional untuk pembangunan tambak
garam seluas 410.000 ha dan rehabi-
litasi 3.740 ha. Untuk pembangunan
tambak perikanan seluas 14.608 ha
dan rehabilitasi seluas 79.324 ha.
Selanjutnya juga penataan kawa-
san permukiman nelayan seperti
di Kampung Tepi Air Tambak Lo-
rok, Kota Semarang dan Kampung
Nelayan Tegal Sari, Kota Tegal di Pro-
vinsi Jawa Tengah. Kemudian pem-
bangunan Jembatan Muara Gembong
yang membentang di Sungai Citarum
sepanjang 82 meter. Jembatan ini sa-
ngat bermanfaat untuk meningkat-
kan konektivitas antara Desa Pantai
Mekar dan Desa Pantai Bahagia se-
hingga mendukung produksi per-
ikanan nelayan setempat.
Dalam meningkatkan rumah la-
yak huni, Kementerian PUPR me-
lalui Ditjen Penyediaan Perumahan
membangun rumah susun sebanyak 6
tower, 316 unit yang tersebar di 6 Pro-
vinsi yakni Aceh, Jawa Timur, Banten,
Sumatera Barat, Bangka Belitung, dan
Kalimantan Timur. Pembangunan ru-
mah khusus sebanyak 9.833 unit yang
tersebar di 34 Provinsi di Indonesia.
“Sesuai dengan Perintah Bapak
Presiden Joko Widodo bahwa Pem-
bangunan Infrastruktur akan terus di-
lanjutkan dengan memastikan konek-
tivitas antar kawasan seperti: kawasan
sinergi dan kolaborasi Menghapus permukiman kumuh
Kalipepe Kota Surakarta, Jateng
-
28
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
sanitasi serta penataan lingkungan (ter-
masuk pembangunan jalan produksi).
Pembangunan tersebut tersebar di 3
Provinsi yakni di Kawasan Senggarang
Kampung Bugis, Kota Tanjung Pinang,
Kepulauan Riau; Kawasan Mayangan,
Kota Probolinggo, Jawa Timur; Karang
Rejo dan Jalan Lingkungan Kecamatan
Tarakan Utara, Kota Tarakan, Kali-
mantan Utara.
“Termasuk pengerukan mua-
ra-muara sungai, terutama di Pan-
tai Utara Jawa karena pasti menjadi
hambatan bagi nelayan untuk me-
nambatkan kapalnya. Contohnya di
Muara Sungai Juana dan Muara Su-
ngai Losari,“ ujar Basuki.
Untuk meningkatkan taraf hidup
nelayan akan dibangun rumah khu-
sus nelayan sebanyak 350 unit yang
tersebar di 9 provinsi yang terdiri
dari Sumatera Utara (30 unit), Riau
(30 unit), Kalimantan Barat (30 unit),
Sulawesi Selatan (30 unit), Sulawesi
Tengah (60 unit), Sulawesi Utara (30
unit), Maluku Utara (60 Unit), Papua
(40 unit), dan Papua Barat (40 unit).
Menteri Basuki mengatakan pem-
bangunan rumah khusus bertujuan
agar para nelayan memiliki rumah
layak huni dan mengatasi kawasan
kumuh di pesisir.
Pada kesempatan tersebut, Men-
teri Basuki juga menyampaikan akan
mensinkronkan program-program di
Kementerian PUPR dengan usulan
Menteri PPN/Kepala Bappenas Su-
harso Monoarfa terkait rencana pem-
bangunan international fish market di
Indonesia.
Menteri PPN/Kepala Bappenas
Suharso Monoarfa mengatakan seba-
gai negara maritim, Indonesia perlu
memiliki pasar ikan bertaraf interna-
sional atau international fish market.
Adanya pasar ikan tingkat internasio-
nal akan menjadi sumber devisa bagi
Indonesia dan meningkatkan Penda-
patan Domestik Bruto (PDB) di sektor
perikanan.
Terdapat tiga lokasi yang diusul-
kan Bappenas sebagai international
fish market yakni Likupang di Sulawesi
Utara, wilayah Tual dan Saumlaki di
Maluku serta Bagansiapi-api di Riau.
“Dari hasil penelitian, Likupang
merupakan daerah paling siap untuk
pembangunan International Fish Mar-
ket karena sudah ada pasokan ikan
yang mencukupi, sentra budidaya ikan,
industri pengelolaannya tersedia,”
pungkas Suharso. n
industri rakyat, industri kecil, Kawa-
san Ekonomi Khusus (KEK), kawasan
pariwisata, dan Kawasan pertumbuhan
lain termasuk kawasan perikanan
dan permukiman nelayan seperti di
Pansela, Pantura, dan Pantai Timur
Sumatera,” kata Menteri PUPR Basuki
Hadimuljono saat menghadiri Rapat
Koordinasi Nasional Kementerian Ke-
lautan dan Perikanan (Rakornas KKP)
di Jakarta awal Desember silam.
Untuk meningkatkan produktifitas
garam dan perikanan, Kementerian
PUPR tahun 2020 akan membangun
jaringan irigasi tambak sepanjang 197
km dengan cakupan seluas 5.569 ha
dan rehabilitasi jaringan tambak se-
panjang 109 km dengan cakupan se-
luas 4.563 ha yang tersebar di 10 Pro-
vinsi di Indonesia.
“Program pembangunan irigasi
tambak garam dan irigasi perikanan
ini harus kita sinkronkan dengan pro-
gram di KKP sehingga Kementerian
PUPR tahu di mana saja sentra-sen-
tra produksi tambak garam dan per-
ikanan prioritas untuk dikembang-
kan,” ujar Menteri Basuki.
Untuk meningkatan kualitas per-
mukiman nelayan Kementerian PUPR
membangun penyediaan air bersih dan
LAPoRAn UTAmA | CAPAIAn & TAnTAngAn KeDePAn
Pengolahan IPAL di Bekasi Sistem penyediaan air di Yogyakarta
Zona Air minum Prima di Sumbar
Tempat pengolahan sampah terpadu di Yogyakarta
Kegiatan KoTAKU di Sleman, Yogyakarta
-
29
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
program sejuta rumah buat Indonesia Maju
Rumah Khusus nelayan Kep. Riau
mASIFNYA pembangun-
an infrastruktur yang
dilakukan pemerintah
di berbagai daerah telah
membuat Indonesia termasuk salah
satu negara yang unggul. Namun dari
berbagai pembangunan infrastruktur
tersebut, Program Sejuta Rumah me-
rupakan program yang paling dimi-
nati rakyat.
Dalam masa lima tahun pemerin-
tahan Jokowi-Jusuf Kalla, Program
Sejuta Rumah bisa dibilang program
paling sukses yang dicanangkan pe-
merintah. Selain mempermudah rak-
yat Indonesia, khususnya kalangan
masyarakat berpenghasilan rendah
(MBR), memiliki rumah, Program
Sejuta Rumah juga memberikan
dampak berganda bagi industri turu-
nan yang terkait dengan sektor peru-
mahan. Jadi hal yang wajar jika ada
yang bilang, Program Sejuta Rumah
telah membuat Indonesia maju.
Hingga awal Desember 2019, Ke-
menterian Pekerjaan Umum dan Pe-
rumahan Rakyat (PUPR) mencatat-
kan sebanyak 1.218.927 unit hunian
telah dibangun melalui program satu
juta rumah milik pemerintah. Pro-
gram yang diinisiasi sejak 2015 ini
salah satu tujuannya untuk memberi-
kan hunian berbiaya murah bagi ma-
syarakat berpenghasilan rendah.
Direktur Jenderal Penyediaan Pe-
rumahan Kementerian PUPR Khalawi
Abdul Hamid menyatakan, realisasi
Program Sejuta Rumah Buat Indonesia majuBerbekal Strategi dan Inovasi, Program Satu Jura Rumah telah sukses membangun lebih dari 1,2 juta rumah di berbagai pelosok Indonesia.
oleh: Tim KIPRAH/ Ditjen Penyediaan Perumahan
-
30
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
pembangunan tersebut sudah ham-
pir mendekati target yang sebanyak
1,25 juta unit di tahun 2019. “Kurang
sedikit dari target, kami harap hingga
akhir tahun bisa tercapai target 1,25
juta unit,” katanya.
Berdasarkan data Kementerian
PUPR, capaian 1,21 juta unit rumah
hingga awal Desember 2019 terdiri
dari total capaian pembangunan pro-
gram satu juta rumah untuk MBR se-
banyak 906.236 unit dan rumah non-
MBR sebanyak 312.691 unit.
Secara rinci, untuk pembangunan
rumah subsidi bagi MBR yang di-
kerjakan Kementerian PUPR seba-
nyak 277.647 unit. Terdiri dari pem-
bangunan rumah khusus 195 unit,
rumah swadaya 173.461 unit, dan pe-
nyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK)
Perumahan 103.991 unit.
Kemudian pembangunan rumah
yang dilaksanakan oleh kementerian/
lembaga lainnya sebanyak 79.684
unit. Serta dari partisipasi pemerin-
tah daerah dalam pembangunan ru-
mah susun sebanyak 384 unit dan
pembangunan rumah swadaya seba-
nyak 26.974 unit.
Lalu kontribusi dari pengembang
rumah tapak tecatat mencapai angka
514.864 unit, dari program corpo-
rate social responsibility (CSR) sektor
swasta 101 unit, dan pembangunan
rumah oleh masyarakat untuk rumah
sederhana sebanyak 6.582 unit.
Sedangkan pembangunan rumah
untuk non-MBR berasal dari hasil
pembangunan yang dilakukan oleh
pengembang jenis rumah tapak se-
banyak 126.523 unit dan rumah susun
sebanyak 182.559 unit. Sedangkan ru-
mah non-MBR yang dibangun oleh
masyarakat sebanyak 3.609 unit.
Strategi dan Inovasi JituTerwujudnya Program Sejuta Ru-
mah dengan sukses tak lepas dari
strategi dan inovasi yang dijalankan
Kementerian PUPR melalui Direk-
torat Jenderal penyediaan Perumahan
telah menyiapkan sejumlah stra-
tegi dan inovasi khusus untuk pe-
Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Desa Parung Ponteng Tasikmalaya, Jawa Barat
Rumah khusus maluku Utara
LAPoRAn UTAmA | CAPAIAn & TAnTAngAn KeDePAn
-
31
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
laksanaan Program Sejuta Rumah.
“Kementerian PUPR menyiapkan
strategi khusus berupa penguatan
dan inovasi agar pelaksanaan Pro-
gram Satu Juta Rumah bisa berjalan
dengan baik di lapangan,” kata Dir-
jen Penyediaan Perumahan Khalawi
Abdul Hamid.
Beberapa strategi dan inovasi yang
akan dilaksanakan, imbuh Khalawi,
diantaranya terkait dengan masalah
perizinan perumahan, pemangkasan
regulasi yang tumpang tindih, meng-
gandeng partisipasi aktif komunitas
masyarakat dan melaksanakan Pro-
gram Tabungan Perumahan Rakyat
(Tapera).
“Kami akan mendorong pemerin-
tah daerah membuat regulasi terkait
kemudahan perizinan perumahan
baik di tingkat pusat maupun dae-
rah. Selain itu regulasi yang dirasa
tumpang tindih akan kita pangkas,”
terangnya.
Selain itu, Kementerian PUPR juga
mendorong skema pembiayaan peru-
mahan melalui Program Tabungan
Perumahan Rakyat (Tapera) untuk
mengatasi salah satu masalah peru-
mahan di kalangan masyarakat terkait
pembiayaan perumahan. Program
Tapera ini akan dioptimalkan agar
masyarakat bisa menabung untuk me-
miliki rumah yang mereka inginkan.
Selain itu kita juga akan kembangkan
pola pembiayaan lainnya seperti micro
finance di sektor perumahan.
Guna mendorong agar masyara-
kat yang tergabung dalam komuni-
tas agar memiliki rumah yang layak
huni, Kementerian PUPR juga me-
nyiapkan inovasi dalam penyediaan
perumahan untuk masyarakat seperti
PSU Papua Jayapura, Citrabuana I
Rusus nelayan Polewali mandar, Sulbar
program sejuta rumah buat Indonesia Maju
-
32
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
-
33
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
Pembangunan Perumahan Berbasis
Komunitas (P2BK). Program P2BK
dapat diartikan sebagai gerakan ber-
sama untuk pembangunan rumah
untuk masyarakat dengan tidak ha-
nya mengandalkan dana APBN saja.
“Mungkin ke depan dana APBN
hanya sebagai stimulan masyarakat
untuk membangun rumah atau ma-
syarakat kita gerakan untuk menya-
dari pentingnya program penyediaan
perumahan melalui dukungan komu-
nitas-komunitas untuk bangkit dalam
pembangunan rumah,” tandasnya.
Khalawi juga mencontohkan ada-
nya komunitas program perumahan
di daerah Pekalongan, Jawa Tengah.
Komunitas ini terdiri dari masyarakat
yang memiliki kemampuan dalam hal
ekonomi dan mereka bersama-sama
mendukung masyarakat yang kurang
mampu untuk membangun rumah
yang layak huni.
“Komunitas ini bisa memba-
ngunkan rumah masyarakat kurang
mampu sampai senilai Rp 40 juta per
unit rumah. Saat ini kami sedang bi-
carakan tentang program P2BK ini
dengan Bupati Pekalongan dan renca-
nanya pekan depan akan kami cek ke
lapangan,” katanya.
Pelaksanaan program pem-
bangunan dengan Program P2BK,
kata Khalawi, juga akan dijadikan
pola pembangunan perumahan ke
depan. Kehadiran negara di sektor
perumahan juga sangat penting agar
pembangunan rumah masyarakat ti-
dak berlangsung secara sporadis atau
tidak serampangan dan harus sesuai
dengan tata ruangnya. Selain itu pe-
runtukkan lahan perumahan dan ren-
cana pembangunan kota juga harus
ditata dengan baik untuk menghin-
dari munculnya lingkungan kumuh.
“Kami juga berencana akan kem-
bali melaksanakan pembangunan
rumah berskala besar. Mungkin kita
akan hidupkan kembali kebijakan
Kawasan Siap Bangun (Kasiba) dan
Lingkungan Siap Bangun (Lisiba). Se-
moga di dalam Undang-undang Per-
tanahan ada pasal tentang land ban-
king dan land concolidation karena ke
dua hal tersebut sangat penting un-
tuk mempercepat pembangunan ru-
mah untuk masyarakat di masa men-
datang,” terangnya.
Prestasi Kementerian PUPR yang
sukses merealisasikan Program Sejuta
Rumah ini telah mendapat peng-
akuan internasional. Hal ini dibuk-
tikan setiap perhelatan Federasi Real
Estate Dunia (The International Real
Estate Federation/FIABCI), Indonesia
selalu dipuji atas kesuksesan Program
Sejuta Rumah.
“Tidak hanya itu, sejumlah negara
juga tertarik untuk belajar kepada
Indonesia, bagaimana caranya dapat
memenuhi target pembangunan ru-
mah tersebut,” kata Khalawi.
Pasalnya, sambung dia, pe-
laksanaan program ini berbarengan
dengan kondisi gejolak perekono-
mian global yang tengah terjadi. “Me-
reka penasaran. Teman-teman dari
Korea juga penasaran, Aljazair mereka
juga sangat ingin tahu. Mereka punya
program 200.000 per tahun saja tidak
tercapai dan itu uangnya ada, tinggal
bangun saja,” pungkas Khalawi. n
Wisma Atlet Palembang, Sumsel
Rumah contoh Komunitas Pemangkas Rambut garut, Jabar
program sejuta rumah buat Indonesia Maju
-
34
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
KEMENTERIAN Pekerjaan
Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) menyata-
kan, tahun 2019 merupakan
salah satu tahun dengan musim ke-
marau paling parah di Indonesia. Ke-
menterian PUPR berusaha mengatasi
kekeringan melalui upaya pemenuhan
kebutuhan air dengan menciptakan
solusi teknologi sumber daya air yang
manfaatnya bisa langsung dirasakan
masyarakat.
Plt Kepala Badan Litbang PUPR
Lukman Hakim menyatakan, salah
satu solusi optimalisasi sumber daya
air yang ditawarkan adalah tekno-
logi Pompa Air Tenaga Hidro (PATH).
“Teknologi PATH terbilang efektif.
Sudah diujicoba di berbagai lokasi di
Indonesia sejak 2016,” katanya.
PATH adalah teknologi untuk
memompa air tanpa listrik. Tekno-
logi PATH menjadikan pompa air
digerakan oleh tenaga putaran turbin
penangkap tenaga air, tanpa mela-
lui transformasi menjadi tenaga lis-
trik. Keunggulan PATH adalah tidak
membutuhkan biaya energi untuk
mengoperasikannya.
Hal ini karena energi yang diguna-
kan untuk menaikkan muka air me-
rupakan energi akibat terjunan air itu
sendiri. “Makanya, kebutuhan biaya
pemeliharaan menjadi rendah,” ujar
Lukman.
Balitbang Kementerian PUPR me-
milih Kledung, Pacitan, Jawa Timur
sebagai salah satu lokasi Pilot Project
PATH. Diharapkan akan menjadi so-
lusi bagi masyarakat wilayah tersebut
untuk memecahkan masalah keku-
Inovasi Teknologi Pendukung PembangunanDi balik kesuksesan pembangunan infrastruktur di era Pemerintahan Jokowi, ada peran besar sebuah Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) di Kementerian PUPR.
oleh: Tim KIPRAH/ Balitbang
LAPoRAn UTAmA | CAPAIAn & TAnTAngAn KeDePAn
PATH Desa Kledung Pacitan, Jatim
-
35
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
Inovasi teknologi pendukung pembangunan
rangan air.
Keunggulan dari PATH adalah
menggunakan energi air tanpa energi
listrik atau bahan bakar minyak. Sis-
tem dari teknologi tersebut adalah
energi air menggerakkan turbin ke-
mudian turbin langsung terhubung
dengan pompa tanpa dikonversi
terlebih dahulu ke energi listrik dan
pompa yang beroperasi digunakan
untuk menaikan air.
Meminjam energi air 250 liter/
detik untuk menggerakkan turbin
tinggi jatuh 4 meter dapat menaikan
air sampai setinggi 300 meter de-
ngan debit 1,3 liter/detik. Jumlah ter-
sebut diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan air baku untuk lebih dari
1.500 jiwa di Desa Kledung, Pacitan.
Pembangunan PATH di daerah
tersebut melibatkan sekurangnya 35
orang yang merupakan warga sekitar.
Mereka membangun ambang, kolam
penenang, dan pemasangan instalasi
pipa serta rumah pompa. Sementara
untuk hal-hal teknis seperti turbin
dan pompa dikerjakan oleh tenaga
ahli yang terlatih.
Dengan memanfaatkan energi dari
sumber daya alam, membuat PATH
menjadi pompa air dengan energi
mandiri. Tidak tergantung kepada
listrik, bahan bakar minyak dan gas.
Tak heran jika PATH ini menjadi pro-
duk andalan Kementerian PUPR yang
manfaatnya langsung bisa dirasakan
oleh rakyat.
Inovasi teknologi Kementerian
PUPR lainnya yang tak kalah penting
adalah teknologi CMP, Corrugated
Mortar Busa Pusjatan (CMP). Tekno-
logi ini diterapkan pertama kalinya
pada Jembatan overpass Pelangi Anta-
pani, Bandung, Jawa Barat.
Penggunaan teknologi CMP, jem-
batan overpass Pelangi Antapani
mempunyai beberapa keunggulan.
Pertama, waktu pembangunan yang
lebih cepat yaitu 6 bulan, dibanding
teknologi yang menggunakan kons-
truksi beton yang umumnya mema-
kan waktu 12 bulan.
Kedua, bentangan konstruksi bisa
mencapai 36 meter sehingga mampu
mengakomodir delapan lajur kenda-
raan. Rentang panjang juga memper-
mudah proses konstruksi sehingga
menghemat waktu dan biaya.
Ketiga, saat proses konstruksi
pembangunan tidak mengharus-
kan penutupan jalur kendaraan yang
memberikan dampak yang sangat ke-
cil terhadap kemacetan di sekitar lo-
kasi konstruksi.
Terakhir, selain ramah lingkungan
karena mengkonsumsi bahan alam
konstruksi yang jauh lebih rendah di-
banding konstruksi dengan teknologi
beton, Jembatan overpass Pelangi Anta-
pani yang dibangun dengan teknologi
baju bergelombang mempunyai daya
tahan yang lama, lebih dari 100 tahun.
Menteri PUPR Basuko Hadimuljono
mengatakan jembatan Pelangi Anta-
pani merupakan overpass yang meng-
hubungkan jalan Jakarta dan jalan Te-
rusan Jakarta melewati Jalan Ibrahim
Aji. Menurut dia, jembatan overpass
Pelangi Antapani menjadi proyek per-
contohan pengaplikasian teknologi
CMP. “CMP merupakan teknologi baru
yang dikembangkan oleh Pusjatan Ke-
menterian PUPR,” ungkap dia.
Teknologi CMP sendiri merupa-
kan pengembangan teknologi Corru-
gated Steel Arch. Teknologi ini meng-
gunakan timbunan ringan mortar
busa dengan struktur baja bergelom-
bang. Penggunaan teknologi CMP da-
lam pembangunan jembatan overpass
Pelangi Antapani mempunyai tingkat
efisiensi yang tinggi yang diperoleh
dari hasil konstribusi penggunaan
mortar busa untuk timbunan pende-
kat jembatan yang menjadi ciri khas
dari teknologi CMP.
Potensi penggunaan CMP tidak
hanya dipergunakan untuk memba-
Bendung Knock Down
Teknologi Corrugated mortar Busa Pusjatan (CmP) terbukti bisa menghemat 40% dibandingkan beton biasa dan lebih cepat
-
36
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
ngun jembatan pada perlintasan ke-
reta api, namun sangat cocok untuk
persimpangan jalan yang membutuh-
kan bentang yang Panjang.
Bekerja dalam SenyapTak banyak yang menyadari bahwa
di balik kesuksesan pembangunan
infrastruktur di era Pemerintahan
Jokowi, ada peran besar sebuah Ba-
dan Penelitian dan Pengembangan
(Balitbang). Balitbang tersebut berada
di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR).
Plt. Kepala Badan Litbang Ke-
menterian PUPR Lukman Hakim
mengatakan, Balitbang PUPR men-
jadi dapur tempat melakukan riset
dan teknologi yang digunakan oleh
Kementerian PUPR untuk memba-
ngun infrastruktur di seluruh pelosok
Indonesia. Namun menyediakan riset
dan menghasilkan inovasi teknologi
terapan untuk pembangunan yang
masif bukan perkara mudah.
“SDM kita ini kurang dari 1000,
tapi sebisa mungkin kami dapat men-
jawab sekaligus menyediakan ke-
butuhan pemerintah,” papar Lukman.
Menurutnya, dengan SDM yang
dapat dikatakan minim maka Balit-
bang memiliki cara jitu agar setiap
riset dan inovasi teknologi yang di-
lakukan oleh Balitbang ini bermutu.
“Kami biasanya melakukan riset de-
ngan melibatkan peneliti senior dan
junior,” kata Lukman. “Tujuannya
adalah agar transfer pengetahuan da-
pat terus berjalan.”
Selain itu, tambah Lukman, ada
kebijakan pengikutsertaan peneliti
Balitbang dalam forum-forum inter-
nasional. Akan tetapi, tak serta merta
Balitbang mengirimkan penelitinya
ke dalam forum internasional.
“Syaratnya peneliti kami itu harus
jadi pembicara, bukan sekadar men-
jadi peserta. Karena kami juga ingin
menunjukkan bahwa peneliti kami
itu bonafide,” tegasnya.
Cara terakhir adalah dengan mela-
kukan kerja sama riset dengan univer-
sitas di seluruh Indonesia. Balitbang
PUPR, kata Lukman, memiliki labora-
torium di setiap daerah yang dapat di-
gunakan dengan cuma-cuma. “Tujuan
riset di daerah biasanya menguji sum-
ber daya yang daerah itu miliki dan
kami akan mendampingi riset sampai
hasil riset itu diterapkan,” imbuhnya.
Dari riset-riset yang dilakukan ter-
sebut sudah banyak inovasi teknologi
yang dilakukan Balitbang PUPR dalam
mendukung pembangunan infrastruk-
tur. Seperti misalnya untuk sarana
dan prasarana jalan, Balitbang PUPR
mampu menghasilkan produk seperti
Asbuton atau cold paving hot mix asbu-
ton (campuran beraspal panas asbuton
dan bahan tambahan lain).
Inovasi yang dihasilkan oleh Balit-
bang PUPR yang cukup monumental
adalah Jembatan Antapani Bandung.
Jembatan ini merupakan buah karya
inovasi yang juga menjadi ikon kota
Bandung. “Normalnya jembatan ter-
sebut, selesai pengerjaannya 2 (dua)
tahun, namun dengan inovasi tekno-
logi dari Balitbang PUPR mampu di-
kerjakan hanya dalam waktu 6 (enam)
bulan,” jelas Lukman.
Inovasi yang dilakukan Balitbang
PUPR menyangkut semua aspek yang
terkait dengan sarana dan prasarana,
tidak hanya jalan dan jembatan, na-
mun juga sarana air, perumahan dan
pemukiman, bendungan, tembok
penahan abrasi, teknologi solar panel,
Judesa, teknologi rumah instan sehat
(RISHA), hingga teknologi agar lahan
gambut tidak kekeringan.
“Kami memang selalu diminta
mencari suatu terobosan perihal ba-
gaimana sistem atau cara agar infra-
struktur bisa lebih cepat berkembang,
lebih murah, serta lebih baik mutu-
nya. Sehingga apa yang diharapkan
oleh pemerintah, pun diinginkan ma-
syarakat tercapai,” tambah Lukman.
Selama ini, orientasi Balitbang
PUPR memang lebih ke arah terapan.
Lantaran, menurutnya, permasalahan
infrastruktur ada di depan mata dan
sangat nyata. Dengan berpedoman
pada “ATM” (Amati Tiru Modifikasi),
Balitbang PUPR berharap mampu
menjawab tantangan dan memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Oleh karenanya, Balitbang PUPR
giat melakukan riset demi perkem-
bangan inovasi, untuk memberikan
sokongan pada pembangunan. “Kita
tidak bisa berpikir lambat lagi. Kita
fokus ke terapan saja, sebab akan sulit
kalau hanya riset justru hanya di (keil-
muan) murni,” pungkasnya. nPenggunaan Aspal Plastik teknologi Balitbang PUPR
LAPoRAn UTAmA | CAPAIAn & TAnTAngAn KeDePAn
-
37
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
Peluncuran Sertifikat Elektronik Tenaga Kerja Konstruksi Indonesia di Jakarta
PADA bulan Oktober silam,
ada momentum memba-
hagiakan bagi Kementerian
Pekerjaan Umum dan Peru-
mahan Rakyat (PUPR). Sistem Infor-
masi Belajar Intensif Mandiri Bidang
Konstruksi Siap Gapai Pekerjaan (SIBI-
MA KONSTRUKSI SIGAP) mendapat-
kan penghargaan TOP 45 Sistem Ino-
vasi Pelayanan Publik (SINOVIK) yang
diselenggarakan oleh Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara
dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB).
Penghargaan diserahkan oleh
Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla
disaksikan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Sipil Negara dan Reformasi
Birokrasi Syafrudin kepada Sekretaris
Jenderal (Sekjen) Kementerian PUPR
Anita Firmanti mewakili Menteri
PUPR Basuki Hadimuljono di Istana
Wakil Presiden, Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Sekjen
Kementerian PUPR Anita Firmanti
mengucapkan terima kasih atas peng-
hargaan yang diberikan dan menjadi
pemacu bagi Kementerian PUPR un-
tuk terus meningkatkan pelayanan
publik di bidang konstruksi.
“Inovasi SIBIMA KONSTRUKSI SI-
GAP yang hari ini mendapatkan peng-
hargaan TOP 45 SINOVIK sesuai de-
ngan arahan Presiden Jokowi agar para
tenaga kerja konstruksi memiliki stan-
dar yang dibuktikan dengan sertifikasi.
SIBIMA menjadi salah satu upaya un-
tuk mempermudah tenaga konstruksi
mengikuti sertifikasi,” ujarnya.
SIBIMA KONSTRUKSI SIGAP me-
rupakan inovasi Kementerian PUPR
melalui Ditjen Bina Konstruksi dalam
mengembangkan sistem pelatihan jarak
jauh/distance learning keahlian bidang
konstruksi bagi masyarakat dan maha-
siswa fakultas teknik tingkat akhir.
Hanya dengan menggunakan
jaringan internet yang dapat diakses
melalui website www.sibima.pu.go.id,
mahasiswa tingkat akhir maupun ma-
syarakat dapat mengikuti pelatihan
dimanapun dan kapanpun, tanpa tatap
muka.
mewujudkan Industri dan SDm Konstruksi yang TangguhSistem rantai pasok dan SDM konstruksi dengan teknologi informasi sangat dibutuhkan guna mendukung efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan infrastruktur.
oleh: Tim KIPRAH/ Ditjen Bina Konstruksi
-
38
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
Menurut Sekretaris Ditjen Bina
Konstruksi Dewi Chomistriana, ada
tiga target kelompok SIBIMA yakni
mahasiswa yang akan lulus, baru lulus
dan tenaga ahli.
“Bagi mahasiswa yang akan lulus,
kita telah melakukan program link
and match dengan perguruan tinggi
yang memadukan antara modul-mo-
dul SIBIMA dengan kurikulum me-
reka. Target kedua yakni fresh gra-
duate menjadi sasaran karena belum
memiliki pekerjaan dan mereka bu-
tuh sertifikat kompetensi untuk be-
kerja. Dan ketiga adalah tenaga ahli
yang harus kita dorong untuk tetap
memiliki kompetensi sesuai perkem-
bangan zaman,” ucap Dewi.
Saat ini SIBIMA memiliki empat
bundling program SIGAP. Pertama ada-
lah SIBIMA-SKPI yang mendorong ma-
hasiswa untuk memiliki kompetensi
bidang jasa konstruksi yang terstanda-
risasi Standar Kompetensi Kerja Nasio-
nal Indonesia (SKKNI) dengan manfaat
mendapat Surat Keterangan Pendam-
ping Ijazah (SKPI). Kedua SIBIMA-SKA
yang mendorong fresh graduate untuk
memiliki sertifikat Ahli Muda. Sertifi-
kat SIBIMA bermanfaat sebagai “tiket”
memperoleh Sertifikat keahlian (SKA).
Ketiga adalah SIBIMA-Rekrutmen
yang mendorong badan usaha jasa
konstruksi (BUJK) bersinergi meng-
gunakan SIBIMA sebagai salah satu
alat seleksi calon pegawai. Keempat
adalah SIBIMA-CPD yang mendorong
tenaga ahli pemilik SKA untuk me-
laksanakan program pengembangan
keprofesionalan berkelanjutan guna
memelihara kompetensi.
Kepedulian Ditjen Bina Konstruksi
pada pengembangan SDM melalui
pemanfaatan teknologi digital seperti
SIBIMA tak hanya sekadar mengikuti
tren saja.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi
Kementerian PUPR Syarief Burha-
nuddin mengatakan, pasar jasa kons-
truksi di Indonesia pada tahun 2020
diperkirakan akan bertambah besar
karena infrastruktur masih menjadi
salah satu prioritas nasional dan ren-
cana pemindahan Ibu Kota Negara
ke Kalimantan Timur. Sehingga du-
kungan sistem rantai pasok kons-
truksi dengan memanfaatkan tek-
nologi informasi sangat dibutuhkan
guna mendukung efektivitas dan efi-
siensi penyelenggaraan infrastruktur.
“Kami mengajak masyarakat jasa
konstruksi menyiapkan strategi pe-
ningkatan kinerja rantai pasok indus-
tri konstruksi yang tidak hanya efek-
tif, efisien, tapi juga dinamis dengan
pemanfaatan teknologi,” jelas Syarif
Burhanuddin.
Syarif mengatakan, tantangan
pembangunan infrastruktur di masa
mendatang semakin meningkat. Apa-
bila melihat APBN 2020, anggaran in-
frastruktur direncanakan mengalami
peningkatan menjadi Rp. 419,2 triliun,
atau meningkat 4,9% dari tahun sebe-
lumnya. Ditambah lagi dengan adanya
rencana pemindahan Ibu Kota Negara
(IKN) yang memerlukan total pembia-
yaan fisik mencapai Rp 466 triliun ru-
piah. Hal ini menunjukkan tingginya
target dan capaian pembangunan in-
frastruktur pada tahun 2020-2024.
Syarif mengatakan berdasarkan data
Forum Konsolidasi Rantai Pasok Mate-
rial dan Peralatan Konstruksi (MPK)
Tahun 2019, ketersediaan material
konstruksi masih terbilang beragam,
baik dari sisi jenis maupun wilayah.
Data menunjukkan Pulau Kalimantan
menunjukkan defisit untuk kebutuhan
aspal buton, baja, beton pracetak, dan
beton prategang. Sementara di Suma-
tera, tidak tercatat adanya defisit mate-
rial dan peralatan konstruksi.
“Penguatan rantai pasok industri
material dan peralatan konstuksi di-
perlukan agar industri material dan
peralatan konstruksi tidak lagi tersen-
tralisasi di Pulau Jawa dan Sumatera,”
tuturnya.
Untuk itu, kata Syarif, dibutuhkan
pemanfaatan Teknologi dan Informasi
untuk megintegrasikan data menjadi
big data terkait material dan peralatan
konstruksi, termasuk sebaran jumlah
dan domisili tenaga kerja yang sudah
bersertifikat. “Sehingga semua pe-
mangku kepentingan (stakeholder) bisa
mendapatkan dan mengolah data yang
sama agar lebih akurat,” tuturnya.
Untuk mendorong para stakehol-
der segera melakukan registrasi data
kepemilikan MPK, menurutnya Ke-
menterian PUPR akan memberlaku-
kan aturan bahwa peralatan kons-
truksi yang belum terdaftar, tidak
akan dianggap sebagai milik dari su-
atu korporasi tersebut. “Saat ini masih
dalam tahap registrasi dari para stake-
LAPoRAn UTAmA | CAPAIAn & TAnTAngAn KeDePAn
Pekerja konstruksi
-
39
Majalah KIPRah Vol 101 th XIX | November 2019
holder terkait yakni kontraktor serta
penyedia material dan peralatan. Ke-
pemilikan peralatan konstruksi men-
jadi salah satu persyaratan mengikuti
lelang dengan nilai pekerjaan di atas
Rp 200 miliar, untuk itu informasi ini
menjadi penting,” kata Syarif.
Syarif menuturkan selama ini ki-
nerja rantai pasok industri konstruksi
di Indonesia masih menemui berba-
gai tantangan diantaranya kompleksi-
tas industri konstruksi yang melibat-
kan banyak pemangku kepentingan
dan pembinaan rantai pasok yang
masih terfragmentasi di berbagai ke-
menterian/lembaga/instansi.
Percepatan SertifikasiSelain rantai pasok kebutuhan
material dan peralatan konstruksi, Ke-
menterian PUPR juga menyadari pen-
tingnya kesiapan rantai pasok Sumber
Daya Manusia (SDM) Tenaga Kerja
Konstruksi yang telah bersertifikasi di
setiap daerah.
Maka, Kementerian PUPR terus
melanjutkan Program Percepatan
Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi
sebagai upaya meningkatkan kompe-
tensi Sumber Daya Manusia (SDM)
bidang konstruksi, yang juga merupa-
kan salah satu program Kementerian
PUPR dalam mendukung visi Presi-
den Joko Widodo dan Wapres Ma’ruf
Amin pada periode 2019-2024.
Menteri Basuki mengatakan selain
bertujuan untuk menjamin kompe-
tensi para tenaga kerja konstruksi,
sertifikasi juga akan memudahkan te-
naga kerja mendapatkan pekerjaan se-
hingga dapat meningkatkan kesejah-
teraan.
“Kementerian PUPR sebagai pem-
bina konstruksi bertanggung jawab
terhadap ketrampilan, handalnya para
pekerja konstruksi. Tanpa itu sekali
lagi, tidak akan terbangun tol, jem-
batan, dan bangunan-bangunan lain.
Sertifikat ketrampilan harus dipunyai
tenaga konstruksi untuk bersaing de-
ngan pekerja dari negara-negara lain,”
kata Menteri Basuki.
Sementara itu, Direktur Jende-
ral Bina Konstruksi Kementerian
PUPR Syarif Burhanuddin mengata-
kan, pembangunan infrastruktur
dan penyiapan SDM Konstruksi Na-
sional merupakan bagian dari pem-
bangunan nasional yang dapat pen-
dorong pertumbuhan ekonomi baik
lokal, regional maupun nasional.
“Oleh karena itu sangat penting
untuk mencetak tenaga kerja kons-
truksi berkualitas agar Pembangunan
Infrastruktur dapat berjalan lancar,
yang pada gilirannya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat”, ujar Syarif
saat membuka program uji sertifikasi
bagi 11.250 tenaga konstruksi di lo