majalah garuda: juni 2011

Upload: partai-gerindra

Post on 14-Jul-2015

155 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Majalah Garuda, publikasi bulanan dari Partai Gerakan Indonesia Raya.

TRANSCRIPT

GARUDA

Edisi 6 / Juni 2011

SUFMI DASCO Suara Pemilih Ditiup AnginGaruda Magz - Juni 2011 I

Ketua DPP Gerindra

II

Garuda Magz - Juni 2011

IKLAN

Garuda Magz - Juni 2011

1

GARUDADEWAN PEMBINAProf. Dr. Ir Suhardi Ahmad Muzani Ir. Sufmi Dasco Ahmad SH, MH Dr. Felicitas Talulembang R. Asapa

DEWAN REDAKSI

Aryo Setyaki Djojohadikusumo Andi Debbie Y. Asapa, SH Muhammad Haris Indra, Sip

REDAKSI PEMIMPIN REDAKSIAndi Seto G. Asapa, SH, LLM

Menata Keunggulan Indonesia

REDAKTUR PELAKSANAUmi Tjende

I

WAKIL REDAKTUR PELAKSANAKemal Firdaus

REDAKTUR

Hayat Fakhrurrozi

REPORTER

Syarif Adnan, Imam Utomo

ART & DESAIN GRAFISAnton Ristiono

PHOTOGRAPHERFerry

SIRKULASIArifin

Garuda Magazine Jl. Danau Tondano T 10 A Benhil - Jakarta Pusat Email: [email protected]

ndonesia kaya sumber dengan daya alam. Tapi kenapa penduduk negeri ini masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan? Kenapa pengangguran, ketimpangan ekonomi, kebodohan, dan ketertinggalan kualitas sumber daya manusia masih tampak nyata? Perekonomian Indonesia disebut-sebut mengalami pertumbuhan yang menggembirakan. Tapi kenapa rakyat yang miskin tetap bergelimang dalam kemiskinan? Kenapa pertumbuhan yang ada tidak mampu mengerek penduduk miskin ikut berkembang sejalan dengan pertumbuhan tersebut? Melihat kenyataan itu, bisa diduga ada yang kurang tepat untuk tidak menyebut salah dalam pengelolaan negara. Sangat mungkin keunggulan sumber daya alam yang melimpah tidak dikelola secara optimal. Bisa jadi keunggulan itu hanya dikelola dan dinikmati segelintir orang. Dari titik ini, diperlukan strategi yang terencana dan sistimatis dalam menata keunggulan sumber daya alam. Diperlukan program-program prioritas dalam pengelolaannya. Misalnya dengan membangun kedaulatan pangan, membangun kembali kedaulatan energi, dan mengembangkan industri unggul yang bernilai lebih. Dengan begitu permasalahan kemiskinan dan pertumbuhan yang bisa dirasakan oleh rakyat kebanyakan akan terjawab. Kini saatnya melakukan reorientasi, melakukan penekanan dan penajaman kembali paradigma pembangunan nasional. Dibutuhkan haluan baru. Haluan baru itu harus digerakkan dan dipimpin oleh pemimpin baru. Pemimpin yang selain mendapat dukungan rakyat, juga memiliki karakter tegas, kuat, dan berwibawa yang membawa semangat dan harapan baru.

Andi Seto Gadhista Asapa, SH, LLM Pemimpin Redaksi2 Garuda Magz - Juni 2011

DAFTAR ISISURAT PEMBACA4 Media Silaturahmi

LAPORAN UTAMA6 Membangun Kembali Indonesia Raya

LEBIH DEKAT10

Ir. Sufmi Dasco Ahmad SH, MH Suara Pemilih Ditiup Angin

NEWS13 Prabowo Ambil Sisi Positif Suharto

10EVENT SOSOK

Ir. Sufmi Dasco Ahmad SH, MH Suara Pemilih Ditiup AnginOPINI26 Julizar Idris, ST, MM Revitalisasi Pertanian di Era Global

16 Gerindra Gowa Bidik Wilayah Dataran TInggi

SUARA PARLEMEN

19 Kami Siap Kerja di Tenda

22

28 Andi Seto Gadhista Asapa, SH, LLM Lari dari Tanggung Jawab

KOLOM

Anak Agung Bagus Jelantik Sanjaya

22 Anak Agung Bagus Jelantik Sanjaya Ikut Memperbaiki Kondisi Bangsa

MENUJU 201430 Yenny Wahid Daftarkan PKB Indonesia

13

Prabowo Ambil Sisi Positif SuhartoGaruda Magz - Juni 2011 3

SURAT PEMBACAUntuk kritik, saran dari Anda para pembaca setia majalah Garuda kirimkan ke Redaksi Majalah Garuda Jl. Danau Tondano No. 10A Bendungan Hilir Jakarta Pusat 10210 atau kirim email ke [email protected]

MEDIa sIlahturahMI

Salut kepada majalah Garuda yang terus konsisten memberitakan tentang beragam program dari Partai Gerindra. Mulanya saya menyangka bahwa umur majalah ini hanya beberapa edisi saja, namun hingga edisi ke lima lalu saya melihat adanya perkembangan yang signifikan dari majalah ini. Semoga ke depan majalah ini bisa menjadi ajang komunikasi yang efektif di antara para simpatisan partai ini. Semoga majalah ini bisa menjadi sebuah media konsolidasi yang hebat menjelang pertempuran yang sebenarnya nanti di tahun 2014 mendatang. Namun yang lebih penting lagi, semoga majalah ini bisa menjadi ajang silahturahmi bagi para kader partai, sehingga orang-orang awam seperti saya, bisa semakin mengenal para kader-kader Partai Gerindra. Sukses terus untuk majalah Garuda, terbang tinggi menembus ke awan dan membawa kejayaan bagi kita semua. Rahman, Bulukumba Terima kasih kepada bapak Rahman, kami memang berharap bahwa keberadaan majalah Garuda bisa menjadi sebuah wadah komunikasi internal antar kader partai yang nantinya bisa memudahkan saat partai membutuhkan sebuah konsolidasi dari para simpatisannya. Namun kami juga berharap dapat terus melaksanakan fungsi kami sebagai media, memberikan informasi yang berguna bagi para pembaca kami yaitu simpatisan serta kader Gerindra.

didirikan, tak sedikit dari orang yang memandang sebelah mata pada kader Partai Gerindra. Namun seiring dengan berjalannya waktu, program partai ini mulai mendapat simpati dari masyarakat, dan masyarakat pun sudah bisa melihat bahwa partai ini bekerja demi kepentingan rakyat. Tak heran jika kader partai ini muncul sebagai pemenang dalam pemilihan kepala daerah, seperti Bapak Longki Djanggola, yang kini telah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Tengah. Perjuangan Bapak Longki, memang merupakan langkah kecil demi masa depan yang lebih besar lagi bagi Gerindra. Saya sangat berharap tahun 2014 nanti, ada kader partai ini yang bisa bertarung dalam pemilihan presiden, sehingga bersama nanti kita akan bangun negeri ini menjadi negeri yang sejahtera dan nyaman bagi seluruh rakyat indonesia. Viva Gerindra, viva Garuda semoga terus berjaya. Amadeus, Palu Salam sejahtera bapak Amadeus, sebagai wargai Palu dan simpatisan Gerindra tentu Anda sangat bangga bukan dipimpin oleh seseorang yang memiliki kesamaan visi. Kami juga berharap bahwa di tahun 2014 mendatang Gerindra menjadi salah satu pemain utama yang memiliki posisi tawar yang tinggi hingga bisa meloloskan kandidatnya menjadi salah satu calon presiden. Untuk itulah kami dari majalah Garuda memiliki rasa tanggung jawab untuk terus menyebarkan programprogram partai sehingga masyarakat bisa mengenal lebih dalam lagi mengenai visi dan misi Gerindra

rupiah dianggarkan untuk membangun se-suatu yang nilai urgensinya tidak terlalu besar. Saya sangat salut kepada konsistensi Partai Gerindra yang terus menolak pembangungan proyek yang sarat dicurigai dengan aroma korupsi ini. Keputusan untuk menolak pembangunan gedung ini memang bukan keputusan populer di mata fraksifraksi DPR lainnya, namun keberanian Gerindra untuk melakukan hal tersebut, menurut saya telah membuat partai ini mendapatkan simpati serta perhatian dari beragam kalangan. Langkah penolakan ini dinilai oleh sebagian besar masyarakat sebagai sebuah langka berani dan realistis di tengah kondisi ekonomi bangsa yang belum pulih. Dengan anggaran yang sedemikian besar, seharusnya bisa digunakan di bidang lain yang dapat menyejahterakan jutaan rakyat Indonesia yang masih berada di bawah garis kemiskinan. Semoga Gerindra dapat terus bersikap konsisnten dengan memperjuangkan kepentingan rakyat. Aang, Bandung Salam Bapak Aang di bandung. Kami dari redaksi Garuda setuju dengan pandangan bapak mengenai kasus gedung baru. Kami juga merasa bangga dengan keputusan Penolakan yang diambil oleh Gerindra. Sebuah proyek mercusuar yang seharusnya tidak perlu dilakukan karena dengan uang sebanyak itu bisa digunakan untuk menyejahterakan rakyat banyak

Salam sejahtera, melihat makin banyak kader Gerindra yang tampil dalam beragam pemilihan kepala daerah akhir-akhir ini, membuat saya sebagai seorang simpatisan partai menjadi sangat bangga. Saat pertama kali 4 Garuda Magz - Juni 2011

GErInDra BErJaya

OrGanIsasI sayaP

KaGuM GErInDra

Melihat maraknya pemberitaan di media massa mengenai pembangunan gedung baru DPR/MPR, membuat saya semakin prihatin. Triliunan

Salam perjuangan, menanggapi artikel di Majalah Garuda beberapa waktu lalu mengenai Gerakan Muslim Indonesia Raya, saya sependapat dengan artikel tersebut. Menurut saya amat disayangkan memang jika organisasi sayap yang memiliki potensi besar tidak ditangani

dengan serius. Organisasi sayap dibuat agar masyarakat bisa lebih dekat dengan partai melalui beragam aktivitas di luar politik. Jadi sudah seharusnya jika Gerindra secara lebih serius menangani organisasi sayap. Ambil contoh Gemira, dengan potensi anggota yang begitu besar dan luas, seharusnya organisasi ini mendapat perhatian lebih. Bayangkan besarnya dukungan yang didapat jika organisasi ini bisa mengakar. Semoga Gerindra bisa menjadi lebih jaya dan lebih maju di masa yang akan datang. Mukmin, Serang Salam perjuangan Bapak Mukmin, terima kasih atas tanggapannya mengenai artikel kami. Kami sangat menantikan respons dari pembaca mengenai beragam artikel yang kami tulis. Sama seperti Bapak Mukmin kami juga berharap ke depan segala elemen Gerindra bisa bersinergi satu sama lain, sehingga kinerja partai menjadi lebih solid.

kami telah banyak menerima tulisan. Namun tentunya tidak semua tulisan yang masuk bisa kami muat. Ada proses seleksi yang harus dilakukan agar tulisan yang dimuat di majalah ini adalah yang terbaik.

WEBsItE MaJalah GaruDa

Salam Indonesia Raya, semoga para awak Majalah Garuda senantiasa dalam keselamatan. Sekadar mau tanya, hingga surat ini saya kirim, Majalah Garuda sudah membuat versi website-nya belum? Kalau belum saya mengajukan diri untuk membuatkan website untuk majalah Garuda sehingga lebih eksis lagi tidak hanya dalam bentuk cetak tapi juga tersebar di dunia maya, karena saya menilai isinya sangat informatif terlebih bagi para simpatisan dan kader partai. Semoga berkenan dan saya tunggu kabar selanjutnya mengenai tawaran saya ini. Alexander Leslie, Bintaro Tangerang Selatan Salam dan sejahtera, semoga terlimpah pada Bapak Alexander beserta keluarganya. Wah, mulia sekali niat bapak untuk mendukung kami. Memang saat ini kami masih dalam bentuk cetakan belum memiliki website. Mengenai usulan tersebut akan kami bicarakan, semoga dalam waktu dekat kami akan mengabarinya kembali. Terima kasih.

OPInI sIMPatIsan

Redaksi majalah Garuda yang terhormat, melalui surat ini izinkan saya untuk memberikan ucapan selamat kepada majalah Garuda yang hingga edisi kelima masih terus konsisten memberikan informasi kepada kami para partisipan partai. Saya ingin memberikan pujian pada tim redaksi Garuda yang menurut saya telah bekerja dengan baik, sebagai salah satu elemen Gerindra, dengan memberikan beragam informasi mengenai partai tercinta kita ini. Saya ingin memberikan usul, bagaimana jika Garuda memberikan halaman khusus untuk simpatisan partai yang ingin memberikan opini mengenai beragam hal yang masih ada hubungannya dengan iklim politik atau sepak terjang gerindra? Terima kasih dan semoga Garuda tetap jaya . Ahmad, Kediri Terima kasih atas pujiannya, Bapak Ahmad. Kami dari tim redaksi Garuda selalu siap memberikan yang terbaik demi kepentingan bersama. Sebenarnya kami sudah menyediakan halaman untuk yang ingin memberikan tulisan berupa opini dan hingga saat ini

GARUDA

Edisi 6 / Juni 2011

SUFMI DASCO Suara Pemilih Ditiup AnginGaruda Magz - November 2010 II

Ketua DPP Gerindra

Foto Cover : Sufmi Dasco oleh Hayat Fakhrurrozi

Garuda Magz - Juni 2011

5

LAPORAN UTAMA

Foto : Istimewa

Sumber daya alam Indonesia melimpah. Ini karunia yang patut disyukuri. Tapi kenapa penduduk negeri ini masih jauh dari tingkat kesejahteraan yang memadai? Jelas ada yang kurang tepat dalam pengelolaannya. Karena itu, Indonesia perlu dibangun kembali dengan mengoreksi pola pengelolaan yang kurang mendukung dalam mencapai kesejahteraan masyarakat. Perubahan itu hanya bisa dilakukan oleh pemimpin yang kuat, berpandangan jauh ke depan.Oleh Hayat Fakhrurrozi

Membangun Kembali Indonesia Raya

6

Garuda Magz - Juni 2011

Anehnya, persoalan-persoalan tersebut masih saja dilihat dari sudut pandang statistik. Angka-angka dijadikan sebagai indikator adanya perbaikan atau kemajuan yang dicapai. Kenyataannya, Indonesia tetap saja tergolong nega-

Foto : Istimewa

ndonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Di dalam perut bumi ada minyak, gas, dan mineral. Lahan luas yang subur. Belum lagi kekayaan hati yang sangat besar. Sayangnya, kekayaan itu tidak dengan sendirinya membawa penduduk negeri ini sejahtera. Yang terjadi justru sebaliknya. Indonesia sebagai negara tropis terbesar kedua di dunia, tapi petaninya relatif miskin. Ironinya, Indonesia bahkan masih menjadi negara pengimpor besar komoditas pangan. Nelayan setali tiga uang. Nasib mereka relatif miskin di tengah areal pantai yang panjang dan luas wilayah terluas keempat dari seluruh negara di dunia. Sebagaimana kerap diberitakan media, kekayaan alam yang melimpah itu justru lebih banyak dikuasai dan dikuras negara-negara asing. Dari aspek perekonomian, sejatinya posisi Indonesia harus sejajar, bahkan lebih baik dibanding negara-negara yang memiliki kekayaan alam setara. Kenyataannya, kinerja pembangunan nasional yang demikian mengecewakan -- setidaknya setelah reformasi tahun 1998 -- belum cukup membangkitkan kesadaran dan komitmen bangsa untuk melangkah lebih maju. Kepeloporan pemimpin yang pernah dipercaya rakyat memimpin negara ini untuk melaku-

I

kan perubahan atau koreksi mendasar terhadap strategi dan kebijakan serta program pembangunan nasional belum memperlihatkan perubahan yang berarti. Lihatlah kenyataan yang dihadapi umumnya masyarakat. Persoalanpersoalan pokok dan mendasar seperti kemiskinan, pengangguran, ketimpangan ekonomi, kebodohan, dan ketertinggalan kualitas sumberdaya manusia masih tampak nyata. Pudarnya keunggulan sumber daya sosial khas bangsa Indonesia, degredasi sumber daya alam dan lingkungan, serta lemahnya daya saing terhadap bangsa-bangsa lain masih saja berlangsung dan melekat dengan proses pembangunan nasional.

negara kaya dengan sumber daya alam mineral dan iklim tropis yang mendukung pertumbuhan Indonesia sebagai lumbung pangan yang besar, namun rakyatnya miskin

ra sedang berkembang untuk tidak menyebut negara miskin atau terbelakang. Kondisi ekonomi Indonesia tahun 1999 sebagaimana tertuang dalam Van Zorge Report yang bersumber dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tentang neraca ekspor impor Indonesia untuk tahun 1997 dan 1998 menggambarkan Indonesia sebagai bangsa yang mengalami surplus ekspor sebesar 11,7 miliar dan 21,5 miliar dolar Amerika. Tapi mengapa ekonominya begitu rapuh? Dapat diduga, krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada 1997, 1998, dan 1999 sejatinya bukan krisis ekonomi yang sebenarnya, tetapi krisis ekonomi yang diciptakan oleh kekuatan-kekuatan tertentu. Dengan melihat neraca ekspor impor Indonesia yang merupakan salah satu tolok ukur untuk menilai kekuatan dan kesehatan ekonomi suatu bangsa, maka yang terjadi di Indonesia adalah Net Outflow of Wealth dari bangsa Indonesia, yakni arus keluar kekayaan bangsa dan karenanya Indonesia tidak menikmati akumulasi kekayaan nasional. Bahkan sampai dengan 2008, berdasarkan data BPS, terjadi net profit sebagai bangsa, ekspor yang melebihi impor dengan rata-rata 25 miliar dolar Amerika tiap tahun. Tapi nyatanya, Bank Indonesia mengumumkan pada 2009 cadangan devisa negara selalu

Garuda Magz - Juni 2011

7

LAPORAN UTAMAberada di kisaran 50 miliar dolar Amerika. Berdasarkan laporan tersebut berarti terjadi Net Loss of National Wealth sebesar kurang lebih 250 miliar dolar Amerika. Artinya, keuntungan dan kekayaan bangsa tidak tinggal di republik ini. (lihat tabel) Kondisi mendasar inilah yang menurut Prabowo Subianto, ada sesuatu yang salah pada sistem perekonomian yang dianut bangsa ini. Pendiri sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini berkata, negara kaya dengan sumber daya alam mineral dan iklim tropis yang mendukung pertumbuhan Indonesia sebagai lumbung pangan yang besar, namun rakyatnya miskin. Inilah yang saya sebut sebagai paradoks Indonesia, tegas putra begawan ekonomi, Sumitro Djojohadikusumo itu, seperti yang tertuang dalam bukunya Membangun Kembali Indonesia Raya, Haluan Baru Menuju Kemakmuran (2009). Hal senada disampaikan Anak Agung Bagus Jelantik Sanjaya. Anggota Dewan Pakar Masyarakat Agribisnis dan Agroindustri (MAI) Bali ini mengatakan, bangsa ini harus berani meninggalkan atau pun mengoreksi sebuah sistem ekonomi yang tidak membawa kemakmuran kepada rakyat buhan pendapatan per kapita penduduk yang relatif tinggi, berkesinambungan, serta berkeadilan. Bahkan, permasalahan mendasar yang terjadi, Indonesia cenderung terjebak dalam pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita yang rendah. Memang, dari sisi nominal terjadi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan per kapita, tapi masih tetap lebih rendah dan bahkan cenderung kian besar perbedaannya jika dibanding dengan negara-negara lain yang setara. Sejak orde baru, Indonesia belum mampu sejajar dengan Thailand, apalagi dengan Malaysia. Dengan kekayaan sumber daya alam melimpah, Indonesia hanya mampu mencapai produk domestik bruto per kapita sekitar 2.181 dollar Amerika pada tahun 2008. Negara-negara seperti Thailand, Brasil, dan Meksiko telah melewatinya pada tahun 1990-an. Masa usia 65-70 tahun merupakan tonggak umur yang sangat menentukan bagi seorang atau suatu bangsa. Pada rentang 65-70 tahunlah, seseorang dipandang telah mencapai purnabaktinya dalam kehidupan. Artinya, Indonesia mestinya dapat berada pada posisi sebagai negara berpendapatan menengah yang sebenarnya, sekitar 3.705 11.455 dolar

Tabel Neraca Ekspor-Impor Indonesia tahun 1997-2008tahun 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Rata-rata termasuk Minyak dan Gas Ekspor (juta US$) Impor (juta US$) 53,443.60 41,679.80 48,847.60 27,336.90 48,665.50 24,003.30 62,124.00 33,514.80 56,320.90 30,962.10 57,158.80 31,288.90 61,058.20 32,550.70 71,584.60 46,524.50 84,530.00 56,410.00 100,790.00 61,070.00 114,100.90 74,473.43 136,760.00 128,790.00 74,615.34 49,050.37 neraca 11,763.80 21,510.70 24,662.20 28,609.20 25,358.80 25,869.90 28,507.50 25,060.10 28,120.00 39,720.00 39,627.47 7,970.00 25,564.97

banyak. Ternyata sistem perekonomian kita yang neo liberal ini tidak mungkin membawa bangsa Indonesia keluar dari jebakan pertumbuhan rendah yang juga berkualitas rendah, tegas anggota Komisi IV, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Fraksi Gerindra ini. Faktanya, dalam bidang perekonomian, strategi, kebijakan, serta program yang telah dijalankan sejak awal pembangunan nasional tahun 1970-an sampai saat ini masih belum mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi dan pertum8 Garuda Magz - Juni 2011

Amerika. Faktanya, Indonesia saat ini masih jauh dari harapan tersebut.

strategi dan aksi

Setidaknya dengan modal kemerdekaan yang telah dicapai dan kesatuan yang utuh dan kuat yang telah diperoleh, Indonesia sebagai bangsa dan negara mampu berdaulat dalam seluruh bidang kehidupan. Dalam hal ini, Partai Gerindra, menurut Prof Dr Ir Suhardi, MSc, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat

(DPP) Partai Gerindra, telah menyusun strategi lompat-an besar (big-push strategy) yang tediri atas empat komponen terpadu. Pertama, strategi pokok, membangun landasan yang kokoh. Kedua, strategi utama, membangun sumber pertumbuhan berkualitas. Ketiga, strategi pendukung, membangun lingkungan yang memampukan. Keempat, strategi implementasi, menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik. Strategi pokok, strategi utama, dan strategi pendukung tak terpisahkan. Dalam implementasi, ketiganya saling mendukung dan saling menguatkan. Dengan strategi terpadu ini diharapkan tujuan dan sasaran serta target untuk menggandakan kinerja pembangunan nasional dapat dicapai dengan efektif dan efisien, katanya. Permasalahan mendasar yang dihadapi Indonesia adalah terjebak dalam pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita yang relatif rendah serta tekanan jebakan utang. Karena itu, Gerindra terus memperjuangkan program-program prioritas seperti membangun kedaulatan pangan, membangun kembali kedaulatan energi dan mengembangkan industri unggul dan bernilai lebih. Termasuk di dalamnya program aksi yang merupakan program kongkrit dan dalam jangka pendek dapat

diharapkan menjawab permasalahan dan tantangan utama perekonomian nasional sekaligus memberikan lompatan besar bagi pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi berkesinambungan dan lebih berkeadilan. Gerindra menyebutnya dengan delapan program aksi untuk kemakmuran rakyat. Strategi pembangunan lompatan besar setidaknya diyakini akan memberikan fokus pilihan dengan membangun kedaulatan pangan dan membangun kembali kedaulatan energi alternatif. Fokus pilihan itu tentu didukung oleh pengembangan industri yang unggul dan bernilai tambah. Keseluruhan program tersebut disusun dan diimplementasikan untuk mencapai amanat UUD 1945, terutama pasal 28, 31, dan 33 amandemen keempat UUD 1945. Sekretaris Eksekutif Institut Garuda Nusantara yang juga anggota Tim Merah Putih, Dr Ir Endang S Thohari, MSc menegaskan, belajar dari pergerakan dan pengalaman membangun Indonesia selama lebih dari 65 tahun dan harapan serta cita-cita menjadi bangsa yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur, maka diperlukan suatu reorientasi, strategi, dan kebijakan pembangunan. Reorientasi, penekanan, dan penajaman kembali paradigma pembangunan nasional ini

sudah mendesak untuk ditetapkan dan dilaksanakan. Seperti yang ditegaskan oleh Pak Prabowo dalam setiap kesempatan, apabila kita terus berada pada strategi pembangunan seperti sekarang, maka pada 2045 pada saat 100 tahun merdeka, Indonesia masih tergolong sebagai negara papan bawah atau negara miskin, tegasnya. Kini saatnya diperlukan haluan baru untuk mengubah kondisi negeri yang kian terpuruk ini untuk bangkit kembali dalam rangka mencapai Indonesia yang maju berdaulat, adil dan makmur. Haluan baru itu harus dipimpin dan digerakkan oleh pemimpin baru, yang mendapat dukungan penuh dari seluruh rakyat dan komponen bangsa, pemimpin yang memiliki karakter tegas, kuat, dan berwibawa yang membawa semangat dan harapan baru. Sejatinya, menurut Endang, bangsa ini mampu menjalankan terobosan besar dengan memaksimalkan keunggulan terbaik, menekan kebocoran ekonomi, mengubah paradoks Indonesia menjadi keajaiban Indonesia. Karena memang sudah menjadi kodrat bahwa kita adalah bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, urai Ketua Harian Perempuan Indonesia Raya (PIRA) ini.

Garuda Magz - Juni 2011

9

LEBIH DEKAT DENGAN

Suara Pemilih Ditiup AnginTeks dan Foto oleh Hayat Fakhrurrozi Garuda Magz - Juni 2011 10

Ir. SUFMI DASCO AHMAD SH, MH

Ketua DPP Gerindra

Tapi karena pria kelahiran Bandung, 7 Oktober 1967 ini terlanjur mengenal dekat orang-orang yang mengajaknya, ia tak sanggup menolak. Setidaknya, aktifitasnya di beberapa organisasi yang diikutinya menjadi pertimbangan Muchdi dan Fadli untuk merangkulnya, sangat ia hargai. Kapasitasnya sebagai pengusaha konsultan keamanan dan manajemen resiko, diyakininya akan sangat membantu terjun ke panggung politik. Terbukti, kepiawaiannya itu dirasakan manfaatnya oleh civitas partai hingga kini. Lulusan Fakultas Teknik Universitas Pancasila Jakarta ini, mengembangkan beragam usaha yang bergerak di bidang konsultasi keamanan dan manajemen resiko, percetakan security printing di bawah bendera Pasopati Group. Selain itu, ayah satu anak ini pun menjalan-

Gerindra dan dipercaya menjadi Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan. Lalu, seperti apa kiprahnya, sebagai orang yang diberi amanah mengurus dinamika organisasi dan anggota di Partai Gerakan Indonesia Raya ini? Berikut petikan wawancara Hayat Fakhrurrozi dari GARUDA dengan pemilik Pasopati Group ini di salah satu hotel di Jakarta, awal Juni lalu.Bisa ceritakan aktifitas keseharian Anda saat ini?

Bersama kawan-kawan saya mengembangkan usaha di bidang manajemen keamanan dan manajemen resiko. Ada juga percetakan khusus security printing. Saya juga punya bisnis otomotif. Dan sejak tiga tahun lalu, saya ikut mengurus Partai Gerindra. Di luar itu, saya juga ngurus organisasi

iprahnya di panggung politik praktis masih terbilang baru. Namun jiwa nasionalisme di dalam dirinya telah mendarahdaging. Semangat dan tanggungjawabnya pun tak pernah pupus, meski dirundung berbagai masalah sekalipun. Ia bertekad, apa pun yang terjadi, tak akan menyurutkan tekadnya memperjuangkan nasib rakyat lewat jalur politik. Hal inilah yang diyakini Ir Sufmi Dasco Ahmad, SH, MH (43), Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Keterlibatannya di partai politik berawal 2008 lalu, saat diajak Muchdi Pr dan rekan bisnisnya Fadli Zon untuk ikut membantunya dalam proses pendirian partai. Mendengar ajakan itu, lelaki yang akrab disapa Pak Dasco ini, sempat terkaget-kaget. Jujur saja, saya belum pernah terjun ke politik, bahkan tak ada latar belakang partai politik di keluarga, jelasnya.

K

kan bisnis otomotif. Kalau sekarang, selain mengembangkan usaha itu, saya pun harus ngurus partai, ujar Ketua Alumni Fakultas Teknik Universitas Pancasila ini. Memang, sebelum terjun ke partai politik, Dasco sudah aktif di Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) sebagai Sekretaris Komisi Disiplin. Di induk organisasi olahraga cabang pencak silat inilah, ia kerap bertemu dengan Prabowo Subianto selaku Ketua Umum dan Muchdi Pr sebagai Ketua Harian IPSI. Posisinya sebagai Dewan Penasehat Komando Nasional Resimen Mahasiswa, juga sangat terkait dengan aktifitas pembinaan watak generasi muda yang digerakan kalangan militer. Setelah mempelajari garis perjuangan dan beragam program yang dicanangkan Prabowo pada partai yang akan dibentuknya itu, Dasco pun menyanggupinya untuk terlibat langsung. Maka tercatatlah ia sebagai salah satu pendiri Partai

olahraga pencak silat. Lalu menjadi Ketua Alumni Fakultas Teknik Universitas Pancasila. Saya juga menjadi penasehat di beberapa organisasi kepemudaan, diantaranya Komando Nasional Resimen Mahasiwa. Selain itu saya juga masih harus menyelesaikan program doktoral (S3), yang macet ka-rena kesibukan saya.Lantas, kapan Anda mulai terjun ke politik?

Awalnya 2008 lalu. Saya diajak Pak Muchi Pr dan Pak Fadli Zon. Saat itu mereka mengajak saya bergabung untuk mendirikan partai bersama Pak Prabowo. Jujur saja, sebelumnya saya tidak pernah berpolitik. Bahkan di keluarga pun tak ada latar belakang partai politik.

Lalu Apa yang membuat Anda akhirnya mau terjun ke politik?

Mereka satu komando, tidak seperti partai lain. Banyak di partai lain kader yang membangkang Ketua Umum atau Dewan Pembinanya. Dan akhirnya saya masih betah untuk berbagi tanggungjawab.

Adanya semangat yang sama, persepsi dan perjuangan yang sama untuk membawa perubahan menuju rakyat dan bangsa yang adil, makmur dan sejahtera. Dan karena semangat yang sama itulah akhirnya saya mau bergabung.

Setelah bergabung, apa yang Anda lakukan?

Saya dipercaya sebagai Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan yang mengurusi masalah koordinasi struktur organisasi dan sayap partai serta persoalan keanggotaan. Selain itu saya juga duduk di badan pemenangan pemilu.Menurut Anda,, politik itu seperti apa?

Politik itu ruwet, maag saya kambuh melulu setelah terjun di politik. Memang, saya tidak membayangkan sebelumnya, kalau politik itu begitu ruwetnya. Sehingga waktu pencalegan, saya pun tidak minat mencalonkan diri karena pasti tambah ruwet. Lalu kenapa saya masih bertahan? Ya karena ini masalah tanggungjawab, periode kepengurusan itu harus diselesaikan hingga akhir. Dan yang pasti, dalam bekerja saya tak mau setengah hati.Soal perkembangan keanggotaan Gerindra saat ini?

Kalau dulu, jangankan cari anggota, cari pengurus saja susah. Alhamdulillah pada Garuda Magz - Juni 2011

11

LEBIH DEKAT DENGANwaktu verifikasi KPU 2008, kita yang ditargetkan seribu anggota setiap kabupaten/kota, bisa memenuhinya. Partai ini punya 12 juta anggota waktu itu. Tapi secara nasional pemilih kita hanya 4,7 juta. Ini karena banyak anggota yang tak masuk DPT (Daftar Pemilih Tetap). Selain itu ada banyak suara pemilih kita ditiup angin di TPS.Bagaimana dengan perolehan suara Gerindra?

tercapai. Paling tidak setara dengan perolehan minimal agar kita bisa mengusung calon Presiden sendiri sebesar 20 persen. Kalau lebih dikiranya kita muluk-muluk, jadi minimal di angka itu.Untuk mencapai target di 2014, apa yang digalakkan?

dengan cepat terselesaikan, karena kita loyal pada beliau. Apa pun persoalannya, pasti bisa diatasi dengan baik. Itulah bedanya dengan partai lain. Di partai ini tidak ada perseteruan. Nah, itu yang membuat partai ini berjalan sesuai dengan role-nya.Bagaimana dengan kader Gerindra yang duduk di parlemen?

Jika dilihat dari perolehan kursi setiap daerah, boleh dibilang hampir relatif sama rata-rata antara 7 - 10 persen dari jumlah pemilih. Hanya saja, perolehan di daerah antara DPR dan DPRD provinsi dan kabupaten/kota tak berbanding lurus. Ada yang dapat kursi untuk DPR daerah hingga satu fraksi, tapi di DPR pusat tak dapat. Pada Pemilu 2009 banyak suara kita yang hilang, tak jelas kemana. Padahal sebenarnya daerah yang tak dapat kursi, posisi kita ada di urutan suara berikutnya.Lalu apa yang akan dilakukan?

Tentunya ini menyambung dari program Pak Prabowo yang merangkul berbagai kalangan seperti bergabungnya bebe-rapa parpol. Begitu pula bergabungnya ormasormas yang simpati dengan Pak Prabowo. Selain itu, kita juga ada pilar-pilar partai yaitu sayap. Semua itu dalam rangka kita mengakomodir semua golongan dengan berbagai aspirasi untuk bergabung. Semoga dengan itu pula anggota kita bisa bertambah.Seperti apa kondisi Gerindra?

Saya bangga kepada mereka yang tetap komitmen menjalankan program partai dan program rakyat meski pun ruwet. Mereka satu komando, tidak seperti partai lain. Banyak di partai lain kader yang membangkang Ketua Umum atau Dewan Pembinanya. Dan akhirnya saya masih betah untuk berbagi tanggungjawab. Mereka berjuang di parlemen, saya ngurus di dalam partai.

Dari pengalaman Pemilu 2009, kita tengah mendata kembali dengan program KTA-nisasi. Untuk data pastinya baru bisa kita ketahui enam bulan lagi, karena hingga saat ini masih berlangsung. Selain itu, sesuai instruksi Ketua Dewan Pembina, kita juga melakukan pengkaderan yang sudah berjalan dari pusat dan daerah. Dimana gunanya adalah untuk mencetak kader-kader yang militan mandiri dalam rangka mempersiapkan mereka untuk sudah dari sekarang menyiapkan saksi, memonitor DPT. Semua itu, untuk berjaga-jaga agar di 2014 nanti tak terulang lagi kalau di TPS tidak ada sanksi. Selain itu, para kader di kabupaten/kota pun wajib koordinasi dengan struktur, untuk mengkomparasi antara jumlah KTA dengan data DPT sementara. Sehingga diketahui antara pemilik KTA yang masuk dan yang tidak terdata. Jika terjadi demikian, maka kader harus segera berkordinasi dan melaporkan hal tersebut.Target Gerindra sendiri di 2014?

Kalau dilihat dari umurnya memang baru 3 tahun, tentu masih ada kekurangan dibanding dengan partai yang sudah lama eksis. Tapi setiap ada perbedaan pandangan, dinamika organisasi, atau persoalan-persoalan lain, untungnya bisa terselesaikan, karena kita punya perekatnya. Kita punya calon pemimpin Pak Prabowo yang sekaligus menjadi Ketua Dewan Pembina. Setiap masalah bisa

Tentu semua itu kaitannya dengan kepemimpinan Prabowo, komentar Anda?

Beliau orang yang konsisten, tegas dan tidak terlalu banyak pertimbangan. Dan yang tak kalah pentingnya, ketika beliau salah, maka beliau tak ragu-ragu dan malu mengakuinya bahwa dia keliru. Saya yakin, negara ini sangat membutuhkan sosok seperti beliau.

Ir. sufmi Dasco ahmad, sh, MhTempat tanggal lahir:Bandung, 7 Oktober 1967

- Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPP Partai Gerindra 2008-2014 - Ketua Alumni Fakultas Teknik Universitas Pancasila, Jakarta - Dewan Penasehat Komando Nasional Resimen Mahasiswa

Ya pasti tinggi, kita akan berusaha sekuatnya bagaimana caranya agar target kita 12 Garuda Magz - Juni 2011

Jabatan:- Sekretaris Komisi Disiplin Ikatan Pencak Silat Indonesia 2007-2011

NEWS & EVENT

Foto : Istimewa

urvei yang dilakukan Indo Barometer mengungkapkan hal yang mengejutkan. Kerinduan masyarakat akan masa pemerintahan Orde Baru cukup tinggi. Sekitar 40,9 persen responden Indo Barometer memilih Orde Baru. Mereka menilai era Orde Baru lebih baik dari zaman reformasi ini. Banyak yang ragu dengan survei itu. Sebab tahun yang dibandingkan tidaklah sepadan. Dengarlah kritik Mahfud MD, Ketua Mahkamah Konstitusi atas survei itu. Jika kinerja Soeharto disurvei pada tahun 1998, kata Mahfud, hasilnya pasti sangat buruk. Soeharto super gagal. Artinya, tahun survei menentukan presepsi responden. Ada yang meragukan survei itu, ada pula yang meyakininya. Sejumlah kalangan menilai bahwa survei itu sendirilah yang mengurangi kepercayaan publik terhadap pemerintah. Ketua Umum Partai Gerindra

S

Prabowo Ambil Sisi Positif SoehartoSuhardi menegaskan bahwa survei tersebut mengakibatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah menjadi berkurang. Jika partai lain masih sibuk saling bantah soal survei ini, Gerindra, memilih mempelajari survei itu, lalu memakainya sebagai strategi di Pemilihan Umum 2014. Kami juga nantinya akan membaca survei-survei tersebut dengan rinci. Kami akan menutupi kelemahan pemerintah, agar di Pemilu 2014 nanti dapat berjalan dengan lebih baik, kata Suhardi . Selama ini, sosok pendiri dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto sering dikaitkan dengan pemerintahan Orde Baru. Walau tidak berusaha membantah anggapan itu, Suhardi mengatakan Prabowo dan Gerindra akan mengambil sisi positif dari sejumlah presiden yang pernah memimpin Indonesia, termasuk Soeharto. Sosok Prabowo dapat mengkombinasikan antara sosok Soekarno yang mempunyai slogan mandiri atau berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) dengan sosok Soeharto yang berhasil menciptakan swasembada pangan, ujar Suhardi. Akan kita ikuti, namun yang baiknya saja, lanjut dia. Dalam hal swasembada pangan, Suhardi menganggap Prabowo mempunyai program untuk mengedepankan petani sebagai sumbu ekonomi nasional. Sehingga akan terjadi swasembada pangan, yang juga merupakan salah satu keberhasilan di era Soeharto. Prabowo, lanjut Suhardi, akan menjadikan Indonesia sebagai macan Asia. Saya rasa kita pun bangga negara kita menjadi macan Asia, ucapnya. Suhardi juga menambahkan, ada atau tidak ada survei tersebut, Gerindra tetap melakukan pembangunan di sektor infrastruktur khususnya di pedesaan dan pembangunan di sektor pertanian. Garuda Magz - Juni 2011 13

NEWS & EVENT Gerindra Jadi Incaran Para Calon Gubernur DKI

Diduga banyak makelar kasus dan makelar proyek bergentayangan di DPR. Partai Gerindra pun melarang anggota fraksi mereka bergaul dengan markus dan makelar proyek. Kita sangat menghindari hal-hal semacam itu. Berkali-kali Ketua Dewan Pembina kita (Prabowo) sudah menyampaikan hal ini, ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, Menurut Fadli, karena merupakan penghuni baru di DPR, F-Gerindra relatif jarang didekati para makelar itu. Gerindra pun berharap kader-kadernya tidak terlibat kasus-kasus ini. Ini rata-rata yang main kan orang-orang lama, ada semacam koordinatornya, terangnya. Menurut Fadli, seharusnya DPR tidak membuka diri untuk semua orang. Jika ada orang yang ingin menyampaikan aspirasi, tentu harus segera disambut. Namun untuk orang-orang yang hanya ingin menjadi makelar atau membawa proposal fiktif, sebaiknya diusir saja. Mungkin orang yang masuk bisa ditanya di lobi. Kalau yang mau cari dana bawa-bawa proposal fiktif untuk apa disuruh masuk. Ini harus ada pengawasan di DPR, katanya. Sebelumnya, dari investigasi Partai Demokrat, Mindo Rosalina Manulang 14 Garuda Magz - Juni 2011

anggota F-Gerindra Dilarang Bergaul dengan Markus

sering berkunjung ke DPR. Rosa pun banyak mengenal orang-orang DPR. Orang-orang seperti Rosa rupanya banyak berkeliaran di DPR. Itu seringkali ditemui, bahkan proyek ini diinisiasi bersama oleh makelar, kontraktor, dan DPR sendiri. Dalam kasus Abdul Hadi Djamal (pembangunan bandara Indonesia Timur), misalnya kan belum ada pemikiran di pemerintah penting akan dibangun tapi tiba-tiba dibentuk sedemikian rupa bahwa itu penting, ujar Wakil Ketua Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Junto

Sejumlah tokoh berpengaruh saat ini tengah mendekati partai yang dipimpin Prabowo Subianto, Partai Gerakan Indonesia Raya, agar didukung di bursa pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta pada 2012 mendatang. Hanya saja, Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi, belum bersedia menyebut siapa tokoh-tokoh itu dengan alasan etika. Yang jelas, mereka orangorang kuat, tokoh cukup populer, dan sangat dikenal luas, kata Suhardi. Begitu juga mengenai posisi mereka, apakah dari partai atau luar partai, Suhardi belum mau mengungkapkannya. Ditanya apakah Partai Gerindra akan mendukung mereka, Suhardi menyatakan bahwa untuk saat ini, belum dapat memutuskan soal itu. Partai Gerindra, katanya, masih akan mengikuti perkembangan politik menjelang pemilihan. Kami masih mempertimbangkan. Apalagi, Suhardi melanjutkan, Partai Gerindra, belum membuka pendaftaran kandidat gubernur dan wakil gubernur. Sebab, kata dia, ada kemungkinan juga partai ini akan mengusung kandidat dari dalam partai. Kalau di antara tokoh Gerindra ada yang siap, ya kami pertimbangkan juga. Tapi, kami lihat dululah perkembangannya, kata Suhardi.

Foto : Istimewa

Foto : Istimewa

Sementara itu, sejumlah partai lain seperti PDIP, Partai Demokrat, dan PKS juga tengah bersiap-siap menjelang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta. PKS telah menginstruksikan kepada sejumlah kader terbaiknya untuk menyiapkan diri. Salah satunya Triwisaksana, yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta. Semua kader, termasuk saya, lalu Pak Slamet Nurdin [Ketua DPW PKS Jakarta] diminta untuk meningkatkan kapasitas, komunikasi, dan jaringan. Nanti pada saatnya, partai akan memberikan penugasan, kata Triwisaksana. Selain Triwisaksana, mantan aktor Rano Karno yang kini menjabat Wakil Bupati Tangerang juga disebutsebut akan diusung PDIP menjadi calon Gubernur Jakarta. Yang melirik Rano bukan hanya internal PDIP. Partai Demokrat yang kini juga tengah menyiapkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jakarta Nachrowi Ramli menjadi calon gubernur, kemungkinan besar akan mengusung Rano menjadi calon wakil gubernur. Menurut anggota Dewan Pembina DPP Partai Demokrat, Achmad Mubarok, Rano memenuhi sejumlah syarat. Selain karena tokoh Betawi, Mubarok menjelaskan, Rano merupakan tokoh yang selama ini dinilai cukup dikenal luas oleh masyarakat Jakarta. Karena alasan itu juga, kata Mubarok, Partai Demokrat menyiapkan Nachrowi untuk maju. Dengan demikian, kata Mubarok, diharapkan kedua tokoh ini dapat mengambil hati masyarakat Jakarta, terutama saat pemilihan 2012 mendatang.

oleh pengurus partai. Tujuannya untuk pengkaderan dan pemantapan partai. Secara bergantian, seluruh pengurus Partai Gerindra se-Indonesia wajib mengikutinya. Untuk DPC Gerindar Grobogan jadwalnya 21-28 Mei lalu, jelas Ketua DPC Partai Gerindra Grobogan Sugiarto. Secara terpisah, Sekretaris DPC Partai Gerindra Grobogan Anang Prasetyo SE, menegaskan diklat ini merupakan salah satu persiapan dalam rangka menghadapi Pemilu 2014 mendatang, agar memeroleh hasil maksimal. Diklat ini wajib karena pengurus DPC wajib memiliki sertifikat Diklat ini. Dengan Diklat ini Partai Gerindra menjaga kesolidan internal pengurus demi kebesaran partai, jelasnya.

Pengurus Gerindra Grobogan digembleng di Bogor

Pengurus Gerindra Grobogan yang terdiri dari 17 pengurus DPC dan 19 PAC digembleng di Bogor dalam agenda Pendidikan dan Latihan Muda di Hambalang Bogor, pada akhir Mei 2011 lalu. Kegiatan ini agenda DPP Gerindra, wajib diikuti

Ketua DPD Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa, SH. LLM, akhir pekan lalu melantik dan mengukuhkan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Kepulauan Selayar yang dipimpin Muhammad Nasir Ali. Hadir dalam pelantikan itu , Bupati Kepulauan Selayar H. Syahrir Wahab, MM, Ketua DPRD Hasanuddin Chaer, Anggota Forum Muspida, serta beberapa ketua dan pengurus partai. Dalam pidato politiknya Rudiyanto

nasir ali Pimpin Gerindra selayar

menegaskan kesungguhan dan optimisme para pengurus Gerindra untuk bersama-sama mengawal pemerintah. Kalau tidak mampu bekerja untuk partai, lebih baik mundur saja daripada menunggu pimpinan DPD yang memundurkan. Selaku ketua DPD Gerindra, Rudiyanto mempunyai hak untuk memanggil anggota DPRD yang berasal dari Partai Gerindra untuk memberikan klarifikasi atau penjelasan. Rudi juga menyampaikan jika hal ini terjadi dan yang dipanggil tidak memenuhi panggilan PAC, maka tolong dicatat dan dilaporkan ke DPD agar DPD memberikan teguran lisan. Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Kepulauan Selayar Muhammad Nasir Ali dalam sambutannya usai pelantikan me-ngatakan, Partai Gerindra tetap akan mengkritisi pemerintah jika dianggap bahwa kebijakan yang dibuatnya tidak pro-rakyat. Sebaliknya Partai Gerindra tetap akan mengawal pemerintahan habis-habisan selama dianggap masih pro terhadap rakyat. Sementara itu, Bupati Syahrir Wahab mengharapkan agar keberadaan Partai Gerindra Kepulauan Selayar mampu menjadi kader yang militan dan penggerak partai. Ketua Panitia Pelantikan DPC Partai Gerindra Kepulauan Selayar Hj. Muliaty Saharuddin yang juga anggota DPRD dalam laporannya mengatakan, Garuda Magz - Juni 2011 15

Foto : Istimewa

NEWS & EVENT

pelantikan pengurus PAC Partai Gerindra berlangsung bersamaan enam PAC lainnya di daratan Pulau Selayar dan dua PAC dari kecamatan kepulauan.

Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Gowa, mulai memetakan wilayah dataran tinggi sebagai basis kekuatan partai. Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Gowa, Darmawangsyah Muin mengatakan, kunjungan ke sejumlah daerah dataran tinggi dimulai dari Kecamatan Bungayya . Kunjungan tersebut untuk mengecek sejauh mana persiapan pengurus pimpinan anak cabang, desa, dan kelurahan menjelang verifikasi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Juni mendatang. Selain itu, lanjut Darmawangsyah, juga untuk melakukan pemetaan kekuatan sebagai persiapan pemilu legislatif dan pilpres mendatang. Dengan demikian, pengurus yang ada dapat memaksimalkan target mencapai suara sebanyak 30 persen. Dengan capaian tersebut, diharapkan setiap dapil bisa mendudukkan 16 Garuda Magz - Juni 2011

Gerindra Gowa Bidik Wilayah Dataran tinggi

wakilnya. Jadi keterwakilan aspirasi masyarakat di wilayah ini dapat diapresiasi lebih baik, katanya kemarin. Menurut Darmawangsyah, dari hasil kunjungan tersebut akan menjadi bahan evaluasi internal partai sebelum dilakukan pelantikan PAC desa dan kelurahan yang rencananya awal Juni. Sementara itu, Partai Gerindra Sulsel di bawah kepemimpinan A Rudiyanto Asapa menggencarkan konsolidasi di daerah. Salah satu target politik Gerindra Sulsel adalah meraih kemenangan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2013 mendatang. Bupati Sinjai dua periode ini mengaku siap menghadapi pilgub dengan modal yang dimilikinya, yakni sebagai Ketua Gerindra Sulsel dan Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sulsel.

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan kekayaan Indonesia tidak dinikmati rakyatnya melainkan oleh bangsa lain. Indonesia kaya di tengah kemiskinan rakyatnya. Kekayaan Indonesia dinikmati bangsa lain, kata Prabowo pada rapat kerja Dewan Masjid

Kekayaan Indonesia Dinikmati Bangsa lain

di Batam, beberapa waktu lalu. Ia mengatakan kekayaan Indonesia mengalir ke luar negeri dengan kebijakan ekonomi yang diterapkan pemerintah. Pemerintah, kata dia, membiarkan negara lain secara bebas memasarkan seluruh barang ke Indonesia tanpa memberikan proteksi kepada produksi dalam negeri. Indonesia menjadi pasar bagi produksi luar negeri hingga produksi dalam negeri kalah saing. Fenomena ini salah, kata Prabowo. Akibat kebijakan ekonomi itu, kata dia, maka kekayaan Indonesia dinikmati bangsa lain. Ia mengatakan model pembangunan Indonesia keliru karena tidak mengutamakan kepentingan nasional. Menurut dia, untuk menyelamatkan kekayaan negeri, maka pemerintah harus mengubah kebijakan ekonomi. Jika mazhab ekonomi yang dianut Indonesia dipertahankan, maka akan terjadi kerawanan ekonomi dan bangsa akan terus merugi. Neolib tidak cocok di Indonesia, kata mantan Danjen Kopassus itu. Pemerintah harus berani mengreorientasi sistem ekonomi yang baru dengan mengutamakan kepentingan nasional. Jika reorientasi dapat berjalan,

maka dalam waktu dekat Indonesia dapat berdikari dan menjadi bangsa yang mandiri, kata Prabowo. Selain itu, Indonesia harus memiliki produk unggulan dalam negeri yang disokong pemerintah hingga dapat bersaing dengan produk negara lain. Seperti Malaysia yang memiliki produksi kendaraan sendiri yang kemudian menjadi kebanggaan.

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) melalui surat nomor 040336/KPTS/DPP-Gerindra/2011 tertanggal 13 April 2011 menunjuk A Rahman Puteh sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Kota Langsa yang baru. Surat keputusan pengangkatan pengurus baru DPC Gerindra Kota Langsa tersebut langsung diserahkan Wakil ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Aceh Syahril Aka. Syahril mengatakan pergantian pengurus DPC Partai Gerindra merupakan upaya penyegaran partai yang dilakukan pengurus DPP dalam upaya menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang. Kita terus melakukan penyegaran pengurus partai, agar roda partai dapar bergerak lebih cepat, hal ini tidak hanya terjadi di Kota Langsa

rahman Puteh pimpin Gerindra langsa

namun juga diseluruh Indonesia, kata Syahril yang menjabat sebagai wakil ketua bidang Koperasi dan UKM di keperngurusan DPD Gerindra Aceh. Lebih lanjut dia mengatakan DPP Gerindra memandang selama ini pengurus DPC Gerindra Kota Langsa yang dipegang Kamaluddin tidak berjalan efektif dan kolektif, hal ini sangat merugikan partai sehingga DPP memutuskan untuk melakukan penyegaran, keputusan tersebut juga merupakan hasil dari rekomendasi tim verifikasi internal DPD Gerindra Aceh Penyegaran ini juga untuk menyahuti rencana verifikasi ulang seluruh partai politik yang akan dilakukan oleh Kementerian Hukum dan HAM dalam waktu dekat ini, ujar Syahril. Syahril mengharapkan agar pengurus DPC yang baru membuka pintu lebar-lebar terhadap pengurus yang lama bila ingin bergabung, dia juga meminta agar pengurus lama segera menurunkan papan plang nama partai di kantor DPC yang lama, sekaligus mengembalikan beberapa barang inventaris partai yang masih dikuasai. Sementara itu Rahman yang didampingi sekretarisnya Indra Prawira mengatakan pihaknya saat ini terus melakukan konsolidasi kedalam untuk membenahi partai dan mempersiapkan diri menyambut verifikasi internal parati

yang sedang dilaksanakan saat ini sekaligus menyambut Pemilihan Kepala daerah pada akhir tahun 2011 mendatang.

Muzani Mundur dari BaKn DPr

Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Ahmad Muzani akan mengundurkan diri dari jabatan Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI. Iya saya akan mundur dari Ketua BAKN karena ingin fokus pada pemilu, kata Muzani di Gedung DPR RI. Anggota Komisi I DPR RI itu menjelaskan, sebagai pengganti dirinya di BAKN, Fraksi Gerindra telah menetapkan Sadar Subagyo yang kini bertugas di Komisi XI. Muzani menampik pandangan jika mundurnya ia dikaitkan dengan hal-hal yang negatif. Jadi mundurnya saya bukan karena apa-apa, tetapi saya ingin fokus di pemilu, nanti dua atau tiga minggu lagi prosesnya selesai, terangnya. BAKN DPR merupakan alat kelengkapan DPR yang bersifat tetap yang bertugas menelaah temuan hasil pemeriksaan BPK yang disampaikan kepada DPR, menyampaikan hasil penelaahan kepada komisi. Kemudian menindaklanjuti hasil pembahasan komisi terhadap temuan hasil pemeriksaan BPK atas permintaan komisi dan memberikan masukan kepada BPK dalam hal rencana kerja pemeriksaan tahunan, hambatan pemeriksaan, serta penyajian dan kualitas laporan.

Foto : Istimewa

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Wonogiri, Sriyadi, pada pertengahan Mei lalu menyerahkan surat keputusan (SK) pembentukan pengurus anak cabang (PAC) di 25 kecamatan dalam acara yang digelar di sekretariat DPC. Sriyadi mengungkapkan penyerahan SK itu menandai telah resminya pembentukan PAC di seluruh kabupaten Wonogiri. Pada Pemilu 2014 nanti kami menargetkan perolehan dua kursi di masing-masing daerah pemilihan. Dengan demikian untuk seluruh Kabupaten Wonogiri target kami adalah 10 kursi DPRD, katanya. Garuda Magz - Juni 2011 17

DPC Gerindra Wonogiri

NEWS & EVENT

Michael Manufandu

Meskipun hiruk pikuk tahapan pemilihan gubernur Papua periode 2011-2016 belum dimulai, namun gerakan partai politik dan peminat bursa pemilihan itu mulai meriuhkan panggung politik lokal. Selain beberapa peminat seperti Bupati Jayapura Habel Melkias Suwae, Bupati Puncak Jaya Lukas Enembe, dan Bupati Mimika Klemen Tinal, muncul pula nama-nama lain seperti Duta Besar Indonesia untuk Kolombia Michael Manufandu. Di akhir bulan lalu, lalu bertempat di Kantor DPW Gerindra, Abepura, Papua, Michael Manufandu memaparkan visi dan misinya di depan panelis Panitia Khusus Penjaringan Partai Gerindra dan PBR Papua. Perlunya kepemimpinan yang tegas, berwibawa dan rendah hati untuk membangun Papua adalah salah satu alasan Michael Manufandu sudi hadir memenuhi undangan koalisi Ge-rindra-PBR itu. Mengaku tidak memiliki modal dana yang memadai, keinginan tulus untuk mengembangkan Papua itulah yang menurutnya menjadi modal utama menanggapi tawaran maju dalam bursa pemilihan tersebut. Seorang panelis dari Gerindra mengungkapkan, rekam jejak Michael Manufandu yang merintis karir dari Camat hingga menjadi Duta Besar di Kolombia menjadi salah satu pertimbangan bagi partai itu mengundang Michael Manufandu hadir dalam bursa penjaringan tersebut. Ia adalah salah satu putera terbaik Papua, kata dia. 18 Garuda Magz - Juni 2011

Pilkada Papua

Sementara itu, dalam siaran persnya, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PBR Provinsi Papua Yanni mengungkapkan koalisi Gerindra-PBR sebenarnya belum mencukupi syarat minimal 15 persen pencalonan. Di DPR Papua, PBR hanya memiliki tiga kursi dan Gerindra hanya memiliki satu kursi. Untuk itu, Gerindra dan PBR akan menjajaki koalisis dengan partai politik lain. Hal itu pula yang kemudian menjadi salah satu pertimbangan Gerindra dan PBR untuk mendukung bakal calon yang akan mereka usung. Kepastian siapa yang akan didukung Gerindra dan PBR sangat ditentukan modal politik yang telah dimiliki oleh bakal calon itu.

Koruptor Kabur, Bukti KPK takut

Anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra, Permadi, menilai kinerja pemerintah saat ini masih jauh dari harapan untuk memberantas koruptor-koruptor di Indonesia. Semua aparat penegak hukum dianggapnya takut membongkar kasus-kasus besar. Hal itu disampaikan Permadi dalam Diskusi Polemik bertajuk Bola Panas Nazaruddin di Warung Daun, Cikini, Jakarta, pada akhir Mei lalu. Permadi menilai, kaburnya mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin ke Singapura sebagai sebuah kelalaian para penegak hukum. Jadi, tidak ada yang dapat diharapkan dari KPK, Badan Kehormatan DPR, atau pengadilan. Saya ini juga, kan, mantan Wakil Ketua BK DPR

pada partai penguasa. Semua ketakutan untuk menyelesaikan kasus-kasus itu. Lihat saja kasus-kasus besar sebelumnya, misalnya BLBI, Century, dan lain-lain. Itu sampai sekarang mana ada kelanjutannya? katanya. Dalam acara yang sama, Koordinator Forum Peduli Parlemen Indonesia Sebastian Salang mengatakan, kepergian Nazaruddin merupakan kelalaian KPK serta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Sebastian menilai, sebelum kasus kepergian Nazaruddin, banyak koruptor yang terjerat hukum akhirnya juga melarikan diri ke luar negeri. Kaburnya koruptor ke Singapura itu bukan hal baru karena hal itu kan sudah berkali-kali dilakukan dan modusnya juga sama. Makanya, di sini Menkumham dan KPK perlu juga dipertanyakan, ujar Sebastian. Selain pergi ke Singapura, lanjut Sebastian, modus lain yang sering juga dilakukan koruptor untuk menghindar dari proses hukum adalah sakit dan lupa ingatan. Karena itu, ia menilai, kemampuan aparat hukum untuk mencegah kaburnya koruptor ke Singapura saat ini bukan rahasia umum lagi. Itu sudah jadi penyakit permanen dari koruptor Indonesia kalau mau diproses hukum. Semua masyarakat dari ujung ke ujung sudah tahulah bagaimana aparat penegakan hukum melakukan pencegahannya. Yang paling dikhawatirkan, jangan sampai juga aparat hukum nanti punya penyakit lupa untuk berantas koruptor-koruptor itu, ujarnya.

Foto : Istimewa

SUARA PARLEMEN

Foto : Istimewa

ekretaris Fraksi Partai Gerindra Edhie Prabowo mengatakan, fraksinya akan tetap menolak pembangunan gedung baru DPR meskipun saat ini ada hasil kajian baru dan penurunan anggaran. Ia mengatakan, sikap penolakan fraksinya membuahkan sindiran dari salah seorang pimpinan DPR. Gerindra diminta tak usah menempati gedung baru jika sudah berdiri nanti. Kami menolak gedung baru, batalkan saja dulu. Kami sampai pernah disindir salah satu pimpinan yang bilang nanti Gerindra jangan tempati gedung baru. Saya jawab kami siap kerja di tenda, ujar Edhie Prabowo di gedung DPR bulan lalu. Edhie mengatakan, Gerindra tetap tidak mengubah keputusan menolak gedung baru meskipun ada beberapa partai yang menyatakan setuju dengan catatan diadakan evaluasi atas desain dan anggaran yang ada. Kalau bilang tidak setuju, tetapi tetap minta dievaluasi atau review kembali, itu sama

S

Kami Siap Kerja di Tendasaja dengan setuju, kan. Kalau kami tetap menolak, tidak evaluasi atau review. Batalkan saja pembangunan gedung baru ini, katanya. Ia berpendapat, desain gedung baru sudah tidak sesuai dengan gedung yang mencerminkan kesederhanaan dan gedung bagi wakil rakyat karena terlalu mewah. Oleh karena itu, tidak perlu dipaksakan untuk melaksanakan pembangunan gedung baru. Polemik gedung baru DPR terus bergulir sejak akhir tahun lalu. Setelah diputuskan meneruskan pembangunan awal April lalu, penolakan publik terus gencar disuarakan. DPR akhirnya meminta Kementerian Pekerjaan Umum untuk melakukan kajian ulang dan menghitung besaran anggaran dari angka Rp 1,138 triliun. Setelah melakukan kajian, Kementerian PU diinformasikan mendapatkan angka Rp 777 miliar untuk membangun gedung baru bagi anggota Dewan. Garuda Magz - Juni 2011 19

SUARA PARLEMEN

TUnJAnGAn KoMUnIKASI BUKAn PULSAAhmad Muzani, anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya, mengaku tak menerima anggaran pulsa sampai Rp 14 juta setiap bulan. Muzani menengarai, anggaran pulsa itu masuk dalam tunjangan komunikasi yang diterima setiap kali reses. Tak ada itu anggaran pulsa, kata anggota Komisi I DPR. Saya pastikan tak ada di slip gaji saya, ujarnya. Namun Muzani menyatakan, ada tunjangan komunikasi yang diterimanya setiap kali reses. Saya tak pernah cek detailnya, namun hanya disebut tunjangan komunikasi. Mungkin di sana itu termasuk pulsa. Komunikasi itu kan abstrak. Sementara pulsa kan lebih konkret. Komunikasi bisa dimaknai menggunakan sarana elektronik, bisa temu muka. Mungkin Sekretariat Jenderal kemudian memilih pulsa supaya jelas, katanya. Sebelumnya, Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) melansir, setiap anggota Dewan yang terhormat ini mendapat jatah pulsa Rp 14 juta per bulan dan Rp 168 juta untuk jatah tahunan. Dengan begitu, setiap anggota DPR mendapat uang pulsa sebesar Rp 270 juta per tahun. Total anggaran pulsa untuk 560 Anggota DPR mencapai Rp 151 miliar.

Foto : Istimewa

SBY JAnGAn MInDER GUnAKAn BAHASA InDonESIADalam pembukaan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) Gerakan Non Blok (GNB) Presiden SBY menyampaikan pidato berjudul Fighting for Peace, Justice and Prosperity in the 21st Century. Pidato SBY itu pun mendapat kritik pedas. Hal ini karena SBY dianggap melanggar UU No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. SBY pun dianggap minder menggunakan bahasa Indonesia. Dengan tidak menggunakan bahasa Indonesia, Presiden SBY terkesan min-

der. Jangan minder, harusnya bangga dengan bahasa kita, ujar Sekjen Gerindra Ahmad Muzani. Menurut Muzani, SBY telah melakukan pelanggaran terhadap UU No 24 Tahun 2009. Pidato kenegaraan dan acara seperti itu bila terjadi di tanah air harusnya menggunakan bahasa Indonesia. Kalau tidak, ini pelanggaran terhadap UU, dan SBY sudah melanggar itu, terang anggota Komisi I DPR ini. Dengan menggunakan bahasa persatuan, SBY seharusnya bisa memperkenalkan bahasa Indonesia pada para peserta KMT GNB. Sebagai bangsa Indonesia semua orang harus bangga dengan bahasa Indonesia. Menggunakan bahasa Indonesia harusnya menjadi kebanggaan. Lagi pula saat ini kan sudah ada penerjemah yang bisa mentranslate pidato itu ke semua bahasa, imbuhnya.

20

Garuda Magz - Juni 2011

Foto : Istimewa

GERInDRA DESAK PoLRI USUT PEMALSUAn SURAT MKPartai Gerindra mendorong pengusutan kasus dugaan pemalsuan dan penggelapan surat MK oleh mantan anggota KPU, Andi Nurpati. Gara-gara pemalsuan tersebut, Gerindra nyaris kehilangan satu kursi di Senayan. Tidak ada alasan bagi kepolisian untuk tidak memproses laporan, memanggil orangorang yang diduga terlibat, kata Sekjen DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani. Seperti diketahui, dugaan pemalsuan dan penggelapan surat MK ini sudah dilaporkan Ketua MK Mahfud MD ke kepolisian November 2010. Namun, alih-alih memanggil terlapor, Nurpati, yang kini duduk sebagai pengurus DPP Partai Demokrat, sampai saat ini polisi belum meminta keterangan MK sebagai pelapor. Kami mengapresiasi laporan Pak Mahfud. Gerindra dalam posisi men-support penjernihan masalah ini, ujar Muzani. Muzani mengatakan, kasus dugaan pemalsuan dan penggelapan surat MK ini harus diusut tuntas untuk menegakkan wibawa lembaga negara. MK dirugikan atas manipulasi. Ini demi

menegakkan wibawa lembaga negara, ujarnya. Andi Nurpati dilaporkan ke polisi oleh MK Agustus 2010. Nurpati diduga memalsukan surat MK untuk meloloskan caleg Partai Hanura, Dewi Yasin Limpo, ke DPR RI. Padahal, surat asli MK menyebut caleg Partai Gerindra, Mestariyani Habie, yang berhak duduk di Senayan. Akhirnya Mestariyani tetap berhasil lolos ke Senayan karena MK mengetahui pemalsuan tersebut.

Kapal-kapal niaga berbendera Indonesia yang sedang berlayar di perairan internasional, perlu mendapatkan pengawalan dari pasukan TNI AL. Pengawalan ini sebagai bentuk pengamanan sekaligus menangkal perompak, seperti peristiwa dialami Kapal Sinar Kudus di Laut Somalia. Usulan tersebut dikemukakan anggota Komisi I DPR Ahmad Muzani dari Fraksi Partai Gerindra. Menurut Muzani, ongkos membayar pengawalan TNI tentunya jauh lebih murah daripada membayar tebusan. Apalagi jika kapal tersebut membawa muatan de-

DPR USUL TnI KAWAL KAPAL nIAGA RI

ngan nilai triliunan rupiah. Itu tidak ada artinya seperti Kapal Sinar Kudus yang membawa muatan feronikel Rp 1,7 triliun, ujar politisi Partai Gerindra ini. Muzani menilai pengawalan ini mutlak diperlukan. Apalagi saat ini perompak Somalia tentunya mengincar kapalkapal Indonesia yang diketahui memilih membayar tebusan daripada melawan. Sekali kapal bayar tebusan maka kapal Indonesia yang lewat Teluk Eden akan menjadi incaran pembajak karena kita lembek, ujarnya. Hal senada juga disampaikan oleh anggota Fraksi Partai Golkar Fayakhun Andriadi, Fayakhun mengatakan, upaya preventif harus dilakukan pemerintah Indonesia agar tidak ada lagi kapal Indonesia yang dibajak perompak Somalia. Hal ini pun telah diatur dalam pembukaan UUD 1945, yakni Negara memberika jaminan keamanan dan kenyamanan terhadap warga negaranya. Pasukan TNI sudah seharusnya diterjunkan untuk ikut mengawal kapal-kapal dagang yang melewati perairan berbahaya. Angkatan bersenjata kita harus mengawal kepentingan ekonomi kita di laut-laut yang berbahaya. Setiap kapal kita yang melintas di perairan berbahaya bisa dikawal dengan pasukan TNI satu peleton, ujar Fayakhun. Garuda Magz - Juni 2011 21

PROFIL

Ikut Memperbaiki Kondisi BangsaTeks dan Foto Oleh Hayat Fakhrurrozi 22 Garuda Magz - Juni 2011

Anak Agung Bagus Jelantik Sanjaya

Tak sedikit pelaku usaha yang tertarik dengan dunia politik. Tapi kenyataannya, tak sedikit pula dari mereka akhirnya terjun ke panggung politik praktis. Tentu saja dengan beragam alasan, salah satunya ikut serta memperbaiki kondisi bangsa.

osok Anak Agung Bagus Jelantik tak hanya dikenal sebagai seorang kerabat kerajaan Karangasem Bali. Pamornya sebagai penggerak ekonomi kerakyatan sudah tak asing lagi. Tak heran bila ketika Gerindra meminangnya untuk ikut berjuang bersama melalui jalur politik. Ia menerima dengan tangan terbuka. Terlebih setelah mengetahui dan mempelajari apa yang diperjuangkan Prabowo Subianto selaku pendiri partai dalam membangun kembali Indonesia Raya, selaras dengan citacitanya. Saya menemukan kesamaan persepsi dengan Gerindra,ungkap pria kelahiran Denpasar, 24 April 1952 ini. Seakan mendapat kekuatan luar biasa, ketika apa yang diperjuangkannya itu mendapat dukungan dari Partai Gerindra. Gung Bagus Jelantik sapaan akrabnya pun maju sebagai calon legislatif pada Pemilu 2009 lalu. Sebagai pendatang baru, cucu dari Raja Karangasem Bali ini, harus bersaing dengan politisi ternama seperti I Wayan Koster dan Made Urip di Daerah Pemilihan (Dapil) Bali. Rupanya keberpihakannya pada petani, peternak, nelayan dan pengrajin di tanah kelahirannya itulah, membuatnya lolos sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dengan raihan suara sebesar 11.460 suara. Saat ini, ia duduk sebagai anggota Komisi IV yang membidangi pertanian, pertanahan, kehutanan dan kelautan. Jauh sebelumnya, lewat beragam kegiatan ekonomi kerakyatan, ia bersama rekan-rekannya berhasil membentuk kelompok usaha kerajinan, kelompok tani, koperasi kerakyatan yang masih dipantaunya hingga kini. Seperti di lingkungan tempat tinggalnya, Puri Maharani Denpasar, Bali. Ayah empat anak ini juga terus membina dan mengajarkan langsung kepada para pengrajin mulai dari desain, pemilihan bahan, pengendalian kualitas, penerapan teknologi hingga penguasaan pasar. Saya harap perajin Bali mampu bersaing di pasar lebih luas, paparpelaku bisnis kerajinan sekaligus pemilik dari Besakih Factory, yang kini diteruskan oleh putranya sejak dirintis 1975 lalu.

S

Kini dengan menjadi bagian dari partai politik, penggiat sekaligus Ketua Forum Kemitraan Pengembangan Ekonomi Lokal Bali, ini bisa memaksimalkan apa yang menjadi perjuangannya selama ini. Program kerjasama Bappenas, UNDP dan UN Habitat yang digerakkan sejak 2002 lalu itu setidaknya menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan masyarakat di kawasan pulau Dewata yang selama ini menjadi perjuangan partai Gerindra. Di samping itu, ia pun tercatat sebagai Ketua Bidang Pengembangan Pangan dan Holtikultura Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Bali, sejak 2008. Bahkan, di sela kesibukannya sebagai wakil rakyat, tanpa harus selalu membawa bendera partai atau organisasi, secara pribadi Gung Bagus Jelantik pun selalu menyempatkan waktu untuk membina kelompok tani, termasuk yang ada di luar Bali. Kita tengah mengaplikasikan penggunaan pupuk organik berupa kompos hasil inovasi anak bangsa yang diberi nama Tiras pada kelompok tani yang kita bina di beberapa wilayah di Bali dan Jawa Barat, jelas pengusaha yang dipercaya sebagai salah satu anggota Dewan Pakar Masyarakat Agribisnis dan Agroindustri (MAI) ini. Sebagai wakil rakyat, dengan kapasitas dan pengalamannya itu, bersama rekan-rekannya di Komisi IV ia tengah memperjuangkan nasib para petani terhadap melambungnya harga pupuk, padahal kualitasnya rendah.

Menurutnya, kebijakan pemerintah terhadap bidang pertanian yang tumpang tindih kian memperparah kondisi negeri yang pernah dijuluki negara lumbung panganini. Tidak adanya sinergi antar departemen terkait untuk bersama membangun negeri ini dikarenakan tidak adanya rasa tanggungjawab para pelaksananya. Bisa jadi rasa nasionalisme mereka sudah luntur tergerus liberalisasi ekonomi, sindirnya. Sontak, sikap vokalnya di Komisi IV DPR-RI itu, tak jarang membuat instansi yang menjadi mitra kerjanya terpengarah. Namun baginya lantas tak cukup hanya dengan menyindir atau bahkan menghujat saja tanpa ada solusi yang diberikan kepada mitra kerjanya. Lewat berbagai kesempatan ia pun kerap mengajak para pengambil kebijakan untuk mencoba beberapa solusi alternatif seperti yang disodorkan Partai Gerindra. Untuk memfokuskan diri pada tugas sebagai anggota dewan, suami dari Anak Agung Ayu Masningsih ini tak lantas harus duduk di jajaran pengurus partai baik di pusat maupun di daerah. Baginya sebagai kader sekaligus penasehat DPD Gerindra Bali yang duduk di DPR-RI dengan melihat perkembangan partai Gerindra di Bali yang terus meningkat rasanya sudah memberi kebanggaan sendiri. Pun dengan adanya dukungan serta kiprah keluarga besarnya mulai dari istri, anak serta menantunya di sayap partai menjadi sumber energi yang tak tergantikan dalam berpolitik.

Garuda Magz - Juni 2011

23

SOSOK

hijrah ke Panggung PolitikOleh hayat FakhrurrOzi Foto Dok. Pribadi

Kata politik sama sekali tak ada dalam kamus hidupnya. berpikir terjun ke dunia politik pun tak terlintas dibenaknya. Tapi itu dulu. Kini, takdir membawa dirinya menjadi seorang pelaku politik. bahkan ia pun bertekad untuk menjadi politisi sejati yang tak sekadar mumpuni. untuk mewujudkannya itu, ia rela hijrah dari dunia usaha ke panggung politik.ekadnya bukanlah isapan jempol belaka. Sejak mengenal sekaligus memahami, bahkan mendapat kepercayaan untuk menahkodai partai politik di daerahnya, hatinya kian mantap untuk mendedikasikan diri di jalur politik. Lagi pula dulu di luar aktifitasnya sebagai pelaku usaha di bidang perkebunan dan pertanian bersama rekan-rekannya, ia getol memperjuangkan nasib para petani Tebu. Sebelumnya sosok Abdul Wachid (50), lebih dikenal sebagai pelaku bisnis sekaligus pelopor dan pendiri Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI). Sebuah perkumpulan para petani Tebu yang dibentuknya mulai dari tingkat desa hingga nasional. Sebelumnya, saya hanyalah petani Tebu yang terus berjuang soal nasib tebu dan gula nasional, ujar Ketua APTRI ini. Namun, semuanya berubah saat awal Februari 2008, usai memimpin rapat bersama para petani, dirinya dihubungi salah satu sekretaris Prabowo Subianto di Jakarta. Hari itu juga, Wachidlangsung terbang ke Jakarta. Tiba di Jakarta, ia langsung menemui pendiri Partai Gerindra di kantornya di kawasan Bidakara, Jakarta Selatan. Sampai detik itu, pria kelahiran Jepara, 12 Mei 1961 ini belum mengetahui maksud dan tujuan sang tokoh yang selama ini dikenalnya kerap menggulirkan ekonomi kerakyatan yang ditemuinya itu. Dalam pertemuan itu, Prabowo mengutarakan niatnya untuk mendiri-

T

AbduL WAcHId Ketua DPDPartai Gerindra Jawa Tengah24 Garuda Magz - Juni 2011

kan partai bernama Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Bahkan ia pun kaget, ketika Prabowo memintanya untuk bergabung dan memimpin partai di tanah kelahirannya Jawa Tengah. Antara percaya dan tidak, saat mendengar keinginan dan permintaan Prabowo saat itu. Pasalnya, pengetahuan dunia perpolitikan sama sekali tak dimiliki. Tapi saat itu, Pak Prabowo meyakinkan saya, bahwa saya layak memimpin Gerindra di Jawa Tengah, katanya mengenang pertemuan itu. Pada hari itu juga Wachid pun menandatangani kesanggupannya bergabung dan tercatat sebagai salah satu tokoh pendiri Partai Gerindra. Rupanya, kegamangan mulai menghinggapi dirinya, ketika tiba di kampung halamannya, Jepara. Betapa tidak, saat menceritakan hal itu kepada keluarga, khususnya sang istri, malah ditertawakan. Istrinya menganggap dirinya tengah bermimpi. Wajar, selama ini ia dan keluarga nyaris tak pernah bersinggungan dengan dunia politik. Namun Wachid kembali meyakinkan istrinya, bahwa jika Prabowo saja meyakinkan dirinya, kenapa ia sendiri tidak, termasuk sang istri. Ya, sudahlah pak, kalau memang sampeyan yakin, jalani saja, ucapnya menirukan omongan istri kala itu. Seakan mendapat kekuatan baru, mendengar dukungan sang istri, akhirnya ayah empat anak mulai berpikir apa yang harus dilakukan selanjut-

nya. Dalam benaknya terbersit untuk menghubungi beberapa rekan seperjuangannya di organisasi-organisasi sebelumnya. Saat itu juga ia menemui dan mengutarakan keinginannya untuk mengajak membangun Gerindra di Jawa Tengah. Beberapa rekannya ada yang tak menyanggupi karena sudah atau masih bergabung di partai lain. Meski mereka menolak, atau masih loyal dengan partai lamanya, mereka mendukung niat saya, terlebih saat mendengar nama Pak Prabowo. Salah satunya Pak Wasiman, yang hingga kini masih bersama sebagai pengurus DPD, katanya. Hingga batas waktu yang ditentukan, setelah kerja maraton selama dua minggu, ia berhasil membentuk kepengurus-an tingkat kabupaten/kota sebanyak 29 DPC dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Sementara sisanya menyusul, sekaligus sosialisasi ke seluruh wilayah Jawa Tengah. Dalam perjalanannya, ia sempat dilecehkan lawan politiknya. Merasa kepiawaianya dalam menggalang massa disepelekan, ia pun membuat gebrakan dengan menggandeng almarhum KH Abdurrahman Wahid dalam sebuah kegiatan istigosah yang digelar di Jepara. Rupanya cara ini menarik perhatian masyarakat untuk hadir, terlebih dihadiri tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Gus Dur beserta keluarganya. Pun ketika dip-

enghujung masa kampanye, ia memberanikan diri menggelar kampanye di Simpang Lima Semarang yang kerap menjadi momok partai peserta pemilu jika tak mampu menghadirkan massa. Kerja kerasnya berbuah manis. Ia berhasil mengantarkan 65 orang kadernya duduk di DPRD Kabupaten/Kota, 9 orang DPRD Provinsi dan 4 orang DPR-RI. Salah satunya, ia yang duduk sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah yang maju dalam Pemilu Legislatif 2009 dari Daerah Pemilihan (Dapil) II berhasil lolos sebagai anggota DPR dengan raihan suara sebanyak 43.919 suara. Kini ia duduk di Komisi VI yang membidangi perdagangan, perindustrian, investasi, BUMN dan UKM. Di komisi ini saya masih terus memperjuangkan nasib petani tebu, perdagangan dan industri gula, tegas pengusaha yang mengakui sudah melimpahkan aktifitas bisnisnya pada putranya. Ke depan, tekadnya mampu mengantarkan kader Partai Gerindra dari setiap dapilnya sebanyak 181 dapil yang ada di Jawa Tengah duduk di DPRD Kabupaten/Kota pada 2014 mendatang. Terus terang, saya ngantor di Senayan dari Senin sampai Jumat, sorenya saya harus ada di Semarang, ngantor di DPD dari Sabtu dan Minggu. Tapi itulah pengabdian saya pada bangsa dan negara ini, pungkasnya.

Garuda Magz - Juni 2011

25

OPINI

Julizar Idris, st, MMaat ini seseorang menjadi petani bukanlah sebuah pilihan, tapi sebuah keterpaksaan karena memang dunia pertanian bukanlah dunia yang menjanjikan kegemilangan kehidupan. Profesi petani bukanlah profesi yang membanggakan, Seseorang menjadi petani lebih karena tidak ada pilihan lain untuk melanjutkan kariernya. Tidak pernah kita dengar lagi cita-cita anak bangsa yang ingin menjadi petani, bahkan fakultas pertanian di berbagai universitas bergengsi pun sepi peminat. Lantas ini salah siapa? Apa sudah menjadi tren dunia untuk menganggap enteng pertanian? Padahal pertanian menyanggah pangan seluruh penduduk dunia. Atau ini adalah sebuah kesalahan strategi dalam menghadapi tren kelangkaan pangan dunia? Tentara, walau tidak ada senjata masih bisa bertempur dengan cara gerilya, tapi tentara yang tidak makan walau memiliki senjata yang canggih sekalipun tidak akan mampu bertempur. Saat ini petani di Indonesia ratarata hanya memiliki lahan seluas 0,3 hektare, bagaimana dapat hidup sejahtera dengan kepemilikan yang lahan yang begitu demikian sempit. Hal ini berarti ada ketidakseimbangan antara 26 Garuda Magz - Juni 2011

revitalisasi Pertanian di Era Globalisasijumlah lahan yang tersedia dengan jumlah petani yang ada. Ada dua cara untuk mengatasi masalah ini, yaitu dengan menambah jumlah lahan atau justru jumlah petani yang harus dikurangi. Namun pilihan kedua cenderung lebih dilematis karena jika hal itu dilakukan maka harus ada lapangan perkerjaan pengganti yang bisa menampung para petani tadi.Kendala yang dihadapi petani dan pertanian

Ketua Departemen Sertifikat Tanah Partai Gerakan Indonesia Raya Ketua Bidang Data dan Informasi Satuan Relawan Indonesia Raya

S

Saat ini petani adalah sosok masyarakat yang tersisihkan, yang hanya menjadi jargon dan komoditas politik pada saat seseorang ingin mendapatkan suara dari mereka. Padahal sebagian besar penduduk indonesia berprofesi sebagai petani dan jika ingin memberikan kesejahteraan bagi bangsa ini, jalan utamanya adalah memperbaiki kesejahteraan petani. Keseriusan Pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan petani tidak hanya dengan ditunjukkan dengan memberikan bantuan-bantuan langsung tunai. Hal tersebut justru membuat petani semakin tergantung dengan bantuan-bantuan tersebut. Pemerintah seharusnya membuat kebijakan yang bisa menguntungkan petani. Petani

harus kuat dengan kemampuan yang dia miliki, sehingga mereka memiliki daya tawar yang tinggi dalam mengelola hasil pertanian mereka. Dan kebijakan dari pemerintah nantinya harus merupakan sebuah solusi yang menyeluruh. Sekarang yang menjadi pertanyaan utama adalah bersediakah Pemerintah kita berpihak kepada 40% penduduk Republik ini yang merupakan petani? Atau memang petani akan dibiarkan sekarat bagai kakap tumbuh dibatu? Hidup segan mati tak mau? Atau memang petani sengaja ingin dimiskinkan agar dapat selalu di ekploitasi? Saat ini diakui oleh Pemerintah ada sekitar 7 juta lahan yang terbengkalai? Jika hal ini dimanfaatkan oleh petani, maka setidaknya ada 3,5 juta petani yang dapat menikmati lahan masingmasing 2 hektar, sebuah pilihan yang masuk akal. Apa solusi yang ingin kita tawarkan bagi negeri yang sangat kita cintai ini? Apakah revitalisasi pertanian merupakan suatu jawaban atas kemiskinan negeri ini? Jika ya revitalisasi yang seperti apa yang ingin kita capai? Semoga nanti pemerintah dan petani dapat bergandengan tangan bersama untuk mencurahkan semua yang kita miliki demi kejayaan Indonesia Raya.

Foto : Istimewa

OPINI

Pemberdayaan Koperasi Perempuan IndonesiaDr. Ir. Endang setyawati thohari, M.sc

K

Ketua Harian Perempuan Indonesia Raya

operasi sebagai suatu sistem ekonomi mempunyai kedudukan yang cukup kuat karena memiliki dasar konstitusional, yaitu berpegang pada Pasal 33 UUD 1945, khususnya Ayat 1 yang menyebutkan bahwa Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Namun ironisnya saat ini, kata koperasi tidak tertera lagi di UUD 1945 (Amandemen ke-4). Menurut UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, dalam Bab I, Pasal 1, ayat 1 dinyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Tujuan pendirian koperasi, menurut UU Perkoperasian, adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membanguntatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945. Peran koperasi sebagai upaya menuju demokrasi ekonomi secara kontitusional tercantum dalam Pasal 33 UUD 1945. Setelah 64 tahun, pengembangan koperasi dalam perjalanannya masih belum memenuhi kondisi sebagaimana yang diamanahkan oleh cita-cita pendiri bangsa dan termaktum dalam konstitusi, sebuah cita-cita atas kemakmuran

dan kesejahteraan yang dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Koperasi dan perempuan pada hakekatnya memiliki peran strategis dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Bahwa seharusnya koperasi dan perempuan, menjadi aktor penting dalam pelibatan aksi-aksi mengembalikan kedaulatan ekonomi bangsa, karena situasi fundamental demokrasi saat ini yang terus tergerus oleh kepentingan kapitalisme. Sebab itu saya belum bisa merasa senang dan bergembira apalagi merasa sedikit bahagia. Karena dalam realitasnya saat ini, bahwa koperasi dan perempuan memiliki ke-samaan nasib, sama-sama lemah dan terpinggirkan serta tersingkirkan oleh gelombang globalisasi dunia, dengan neoliberalismenya. Koperasi dan Perempuan, berada dalam pusaran waktu yang bernama konspirasi sunyi, dimana tidak menyambungnya antara kebijakan dan pelaksanaan di lapangan. Ada berbagai tantangan dan hambatan, yang menyebabkan berbagai kebijakan, arahan dan inisiatif yang dilakukan selalu menubruk tembok tebal, yang bernama apatisme pembangunan dan mengakibatkan perempuan berada pada situasi kemiskinan struktural. Salah satu kegiatan pemberdayaan perempuan yang dilakukan melalui sektor ekonomi adalah usaha koperasi. Koperasi yang selama ini dikenal sebagai pilar dari perekonomian bangsa merupakan pilihan tepat bagi kaum

perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga maupun kelompoknya. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM (Maret 2010), bahwa jumlah koperasi perempuan adalah sebanyak 3.308 koperasi, sebanyak 2.800 unit di antaranya aktif (84,64%). Sedang sisanya 508 (15,36%) unit tidak aktif. Sedang yang melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) sebanyak 1.360 unit (41,11%). Sehingga pengembangan koperasi perempuan yang berharap meningkatan peran dan posisi perempuan dalam partisipasi pembangunan, ternyata masih berada pada jalan yang panjang. Apalagi sejak awal koperasi dipertaruhkan untuk menangani 2 mata pisau, pemberdayaan dan meningkatan kesejahteraan. Harapan dan tujuan koperasi perempuan, sudah tentu memerlukan adanya gerakan nasional bukan sebatas gerakan pemerintah semata. Termasuk pelibatan perempuan atas setiap kebijakan atau program, sehingga perempuan menjadi pemilik dan penerima manfaat (sense belonging) atas perubahan yang terjadi. Semoga kedepannya nanti Koperasi Perempuan bisa menjelma menjadi salah satu representasi dari ekonomi kerakyatan yang bersendikan demokrasi pancasila, serta dapat tumbuh, berkembang dan berdaya guna serta mampu menjadi salah satu pilar penting perekonomian bangsa, sekaligus menjadi lokomotif kemakmuran bagi perempuan Indonesia. Garuda Magz --Juni 2011 Garuda Magz Juni 2011 27 27

KOLOM

Lari dari Tanggung JawabAndi Seto Gadhista Asapa, SH, LLMPemimpin Redaksi

Tahun lalu, seorang pengusaha terkemuka Jepang tampil di depan Kongres Amerika Serikat. Toyoda Akio, Presiden Direktur Toyota Motor Corporation itu, memenuhi panggilan bersaksi di depan anggota parlemen Negeri Paman Sam. Ia hadir mempertanggungjawabkan produk perusahaannya yang bermasalah.eiji Maehara, Menteri Transportasi Jepang kala itu, pun turun tangan. Ia menepis prasangka buruk produk mobil Jepang diragukan kualitasnya. Langkah yang ditempuh Maehara dilakukan agar problem Toyota tidak menyeret perusahaan-perusahaan Jepang lain di luar negeri. Pangkal soalnya bermula dari pedal gas dan rem beberapa mobil Toyota yang bermasalah sehingga menelan korban jiwa. Rekaman telepon darurat korban sebelum kejadian menyebutkan pedal gas dan rem kendaraan macet saat mengemudi dalam kecepatan 125 km per jam. Toyoda secara tegas menyatakan penyesalan yang mendalam. Media massa Jepang berulang kali menyiarkan permintaan maaf Toyoda atas kasus yang mengakibatkan korban jiwa itu. Ia tidak lari dari tanggung jawab meski harus menarik lebih dari 1 juta 28 Garuda Magz - Juni 2011

S

mobil Toyota di kawasan Amerika dan Eropa. Cucu pendiri Toyota Motor itu benar-benar menunjukkan sikap yang ksatria. Sikap tersebut bukan sekadar wujud dari tanggung jawab, tapi sekaligus menyelamatkan perusahaan yang dipimpinnya dari ancaman kerontokan di masa mendatang. Seiji Maehara pun tak membiarkan Toyoda sendirian memilkul beban itu untuk kepentingan jauh lebih besar di masa datang. Tak ada silat lidah untuk menutupi kekurangan. Tak ada apologi, apalagi melempar tanggung jawab ke pihak lain agar tangan tetap bersih. Tak ada pula pengalihan isu agar masalahnya segera hilang dari memori publik. Bagaimana di Indonesia? Kenyataan yang tampak di permukaan masih terlalu jauh panggang dari api. Lihatlah gejala yang ada belakangan ini. Perhatikan perilaku banyak pengemban amanah anggota DPR, pejabat negara, atau

pemimpin lainnya -- yang kerap dipertontonkan di layar di televisi. Bacalah pernyataan-pernyataan mereka di media massa. Ada yang dengan lincah segera hengkang ke Singapura di saat kesaksiannya amat dibutuhkan oleh aparat penegak hukum dalam penyelesaian suatu perkara. Hebatnya lagi, kepergian ke Negeri Singa itu hanya dalam hitungan jam sebelum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengeluarkan perintah mencegahnya meninggalkan Tanah Air. Tak lama berselang, telunjuk diarahkan ke seseorang yang dianggap berniat kurang baik dengan hanya menyebut inisial. Orang menebak, tudingan sebatas inisial bakal ramai dikomentari banyak kalangan sehingga dapat menenggelamkan masalah sebelumnya. Tebakan itu belakangan mendekati kenyataan. Kita cukup pandai dalam bersiasat. Kita sudah cukup mahir mengalihkan

satu masalah ke masalah lain. Kita cukup tangkas memainkan opini dengan memahami kebutuhan dan filosofi media massa terhadap isu yang layak berita. Sayangnya, tanpa disadari, dengan kepandaian dan ketangkasan itu, kita semakin melupakan hal yang paling mendasar dalam hidup: sikap ksatria dan bertanggung jawab. Agaknya, kita membutuhkan orangorang seperti Toyoda dan Maehara untuk menyelamatkan negeri ini dalam menapaki perjalanan waktu yang panjang. Jiwa ksatria dan berani memikul tangung jawab perlu tertanam dalam diri setiap pemegang amanah sehingga menjadi contoh dan teladan bagi generasi mendatang. Menghindar dari tanggung jawab tak ubahnya dengan menyimpan bara yang sewaktu-waktu bisa menyala. Bergegas hengkang ke Singapura saat kesaksian dibutuhkan aparat penegak hukum jelas langkah yang tidak bertanggung jawab. Langkah itu boleh jadi untuk menyelamatkan diri, tapi tindakan semacam itu hanya menuai hasil sesaat. Tanggung jawab pemegang amanah dalam jabatan tertentu sungguh amat penting untuk kepentingan bangsa ini,

kini dan mendatang. Tanpa itu, penegakan hukum seakan terus berada dalam lingkaran yang tak berujung. Langkah menghindar dari tanggung jawab dapat menjadi virus. Cara itu bisa menjadi inspirasi bagi orang lain untuk melakukan langkah serupa bila berhadapan dengan masalah yang sama. Ujung-ujungnya, tak ada penyelesaian atas masalah hukum yang muncul di permukaan. Ironisnya, tidak sedikit penegak hukum justru bermasalah dengan hukum. Tak hanya anggota parlemen yang membidangi hukum, tapi ada hakim, jaksa, juga pengacara. Mereka diyakini lebih faham hukum, tapi terlibat kasus hukum. Penegak hukum yang bersikap tak patuh hukum tidak hanya mencederai upaya penegakan hukum, tapi telah

Jiwa ksatria dan berani memikul tangung jawab perlu tertanam dalam diri setiap pemegang amanah sehingga menjadi contoh dan teladan bagi generasi mendatang

menanam benih kerusakan hukum. Menghindar walau hanya untuk sekadar bersaksi akan melahirkan sikap antipati masyarakat kepada penegakan hukum. Ini berbahaya dalam perjalanan sebuah bangsa. Tidak percaya? Cobalah berselancar di internet. Amati komentarkomentar masyarakat di jejaring sosial semacam Facebook atau Twitter dengan komunitas beragam usia, termasuk di dalamnya siswa setingkat SMP. Di sinilah bahayanya. Memori remaja terhadap perilaku tak terpuji para pemegang amanah akan kuat tertanam dalam ingatan mereka. Memori itu bersemi mengiringi pertambahan usia. Sadar atau tidak, anak-anak yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat yang licik dapat melahirkan masyarakat yang sama liciknya. Itulah sebabnya kita membutuhkan orang-orang yang memiliki sikap seperti Toyoda Akio dan Seiji Maehara. Sikap ksatria dan bertanggung jawab yang mereka tunjukkan akan tertanam kuat dalam benak anak remaja di negeri itu. Sikap itu akan melahirkan generasi baru yang ksatria dan berani bertanggung jawab. Tidak mudah, memang menjadi pemegang amanah

Garuda Magz --Juni 2011 Garuda Magz Juni

29

Foto : Istimewa

MENUJU 2014

PEMbAHASAN Ruu PEMILu SoAL PARLIAMENTARy THRESHoLdRapat Badan Legislasi (Baleg) DPR menyangkut RUU Pemilu mengalami deadlock. Fraksi Partai Golkar menggugat kembali kesepakatan Baleg DPR terkait angka ambang batas parlemen (parliamentary threshold) yang sudah hampir disetujui pada angka 3 persen. Rapat pleno Badan Legislasi DPRRI menyepakati beberapa hal seperti pasal 8 ayat 1 huruf f disetujui rumusannya memiliki anggota sekurang-kurangnya 1000 orang atau 1/1000 dari jumlah penduduk pada kepengurusan partai politik sebagaimana dimaksud huruf c yang dibuktikan dengan kepemilikan kartu tanda anggota dengan catatan FPAN, FPPP, F-Hanura, F-Gerindra berpendapat rumusan ketentuan pasal 8 ayat 1 huruf f dihapus, ujar pimpinan rapat yang juga Ketua Baleg DPR, Ignatius Mulyono. Mulyono menuturkan, pembahasan RUU Pemilu terhambat pada angka parliamentary threshold. Sebab angka 3 persen yang semula sudah disetujui mendadak ditolak Golkar. Pasal 202 terkait ketentuan ambang batas disetujui untuk disepakati 3 persen untuk mendorong penyelesaian penyusunan RUU yang sudah berjalan selama enam bulan dapat diajukan dalam rapat paripurna DPR dengan catatan FPPP , FPAN, FPKB, F-Hanura (2,5 persen), FPKS (3-4 persen), FPG dan FPDIP (5 persen), namun kemudian setelah masalah tersebut disetujui oleh rapat Baleg FPG menggungat kembali keputusan yang telah diambil dalam rapat Baleg, paparnya. Karenanya pembahasan RUU Pemilu diprediksi akan semakin memanas. Juga ada sejumlah perdebatan di pasal 205 menyangkut perhitungan suara. Pasal 205 terkait dengan ketentuan perhitungan suara habis dibagi di daerah pemilihan dengan catatan FPG mengusulkan sistem perhitungan

Foto : Istimewa

KEcILNyA PELuANG PARPoL bARuPeluang partai politik baru yang akan berlaga di tahun 2014 dinilai kecil. Berbagai macam hambatan menghadang, namun masih ada yang bisa dilakukan. Koordinator Nasional Komite Pemilih Indonesia Jeirry Sumampow memaparkan beberapa hambatan. Secara administratif saja, menurut UU 2/2011 tentang Partai Politik, parpol harus memenuhi presentase kepengurusan parpol dari da-e-rah ke pusat dan parliamentary thres-hold (PT) yang makin meningkat. Hingga saat ini, masih ada 4 parpol yang baru mendaftarkan diri di Kemenkum HAM. Partai-partai yang suaranya signifikan namun tidak lolos PT juga diperkirakan akan mendaftar kembali. Salah satunya PDS, yang akan berjuang untuk dapat posisi signifikan di 2014. Ada juga PBB, PKNU, PBRN beberapa partai yang ckup besar suara tapi tidak lolos PT, ujar Jeirry. Selain hambatan administratif, ada juga hambatan sosial, yaitu apatisme publik pada parpol. Kemudian citra parpol yang di mata publik makin buruk. 30 Garuda Magz - Juni 2011

Di tingkat parpol sendiri juga memiliki problem. Yaitu minimnya figur yang mengangkat parpol. Lihat pengalaman sebelumnya, figur penting untuk dapat suara signifikan, jelas Jeirry. Soal pengorganisasian parpol. Jeirry memberikan contoh Hanura yang konsolidasinya tidak sesemangat ketika akan pemilu. Di kantor-kantornya cenderung tidak ada apa-apa. Artinya pengorganisasian belum cukup profesional, jelasnya. Jeirry menyebut masalah lain yang tak kalah penting yaitu keterbatasan dana parpol. Sementara pendiri Formappi, Tommy Legowo, mengakui bahwa peluang partai baru kecil. Namun ada beberapa peluang yang masih bisa dilakukan. Masih ada 3 tahun memberi peluang partai-partai baru, kata Tommy. Setidaknya ada 4 hal yang bisa dilakukan, yaitu mengumpulkan dana dari sekarang. Bisa dari iuran-iuran anggota dan kader-kadernya. Kedua, memperkuat jejaring di 33 provinsi seluruh Indonesia. Ketiga, perilaku pemilih yang masih mengandalkan tokoh membutuhkan figur parpol yang kuat. Terakhir, parpol baru harus memiliki isu yang kuat untuk diangkat. Seperti Nasdem dengan isu restora-sinya, tutur Tommy.

dengan teknik divisor atau varian Dhondt. Disepakati fraksi-fraksi untuk melaksanakan lagi rapat Baleg untuk mendengarkan rumusan tenaga ahli Baleg terkait catatan yang disampaikan fraksi-fraksi, tandasnya.

Yenny Wahid mengusung partai baru. Setelah keluar dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), kini putri almarhum Gus Dur itu mendirikan Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia (PKB Indonesia) untuk mengikuti Pemilu 2014. Partai ini sudah kami daftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM kemarin, kata Sekretaris

yENNy WAHId dAfTARKAN PKb INdoNESIA

unsur PKB juga, menurut Imron, pihaknya mencoba tampil beda. Singkatannya boleh sama, tapi artinya berbeda dan kami tambahkan Indonesia, ujarnya. Untuk dapat ikut Pemilu 2014, menurut Imron, PKB Indonesia sudah melengkapi kepengurusan di 33 provinsi. Diperkirakan, pada Agustus 2011, PKB Indonesia sudah dapat melengkapi seluruh persyaratan agar dapat mengikuti pemilu, seperti mendirikan perwakilan di 75 kabupaten/kota. Imron menegaskan, PKB Indonesia siap merebut posisi empat besar dan mengalahkan PKB pimpinan Muhaimin Iskandar. Kami bentuk partai bukan untuk gagahgagahan, bukan untuk euforia. Ini idealisme kami dan Insya Allah kami akan rebut empat besar, ujarnya.

tangani keuangan partai, harus ada UU tersendiri mengenai pengaturan keuangan partai, kata anggota KPU Abdul Aziz. Dengan adanya UU tersebut, menurut Abdul Aziz, partai akan mendapatkan sanksi jika tidak transparan. Misalnya dari or