majalah care februari 2010

40
Majalah CARE, Edisi Februari 2010 1

Upload: al-azhar-peduli-ummat

Post on 19-Jun-2015

352 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Man Jadda Wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh. Mantera sakti itu menyihir penulis buku Negeri Lima Menara. Buku pertama dari sebuah trilogi yang ditulis A. Fuadi, mantan wartawan TEMPO & VOA, penyuka fotografi

TRANSCRIPT

Page 1: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 2010 1

Page 2: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 20102 MajMajjMMaMajMaMaajalaaalaaallahhhhhhhhhh hh hhh CCACACACARCACACARARARAARARARARARARRARRCARRRRC RRARCACACARCCCCARCARACACARCARARC RCCACAREEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE EEEEE, EEE, EE, EEE, , E, ,, E, E,, diddisdisddisdisdisdisdisdidisdididisdisdisissi Fii Fi FFi Fi Fii FFebbbbbbbebbbbbbrbrbrbrbrbbrbrrebrrebrrbrrrrrrrrebrebrrebrrrrrrrrrrrbrrrruauauauaruaruaruaruaruauuuu ruuuuuuu ii 22ii 2222ii i 2000101011000000000EEEE2

Page 3: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 2010 3

D A L A M S E T I A P P E M B A N G U N A N N YA T E R D A PAT I N V E S TA S I A K H E R AT A N D A

GERAKAN INFAQ 10.000Pembangunan Masjid Al-Furqan, Gunung Sitoli, Nias

www.alazharpeduli.com

RENCANA PEMBANGUNAN

PROSES PEMBNGUNAN

PASCA GEMPA TAHUN 2005

Rekening a.n YPI Al-Azhar

Tunaikan Donasi Anda untuk Masjid terbesar di Pulau Nias

Mohon tambahkan nominal Rp. 88 sebagai kode transaksi

CIMB Niaga Syariah: 5020 1000 62004Bank Mandiri: 126 000 711 1122

BCA: 070 303 6691

021-7221504Cp: 0819 329 22223

T ik D i A d

1. Masjid terbesar & menjadi Kebanggan penduduk Muslim di Pulau Nias2. Tak banyak yg peduli karena penduduk muslim di Pulau ini Minoritas

3. Sebagai Pusat Dakwah di Pulau Nias

asas?MENGAPA MENBANGUN MASJID DI NIAS

Page 4: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 20104 Majalah CARE, Edisi Februari 2010E

5 SALAM

6 JABAT MUZAKKI Komunitas Menara untuk

Kemiskinan

Hati untuk Rizki

8 LAPORAN UTAMA Kaya untuk Miskin

10 RUMAH TUHAN Tentang Sebuah Kebon

14 HIKMAH Identitas Islam

16 TITIAN GEMILANG Astaghfi rullah

17 KONSULTASI KEUANGAN Apa itu Bank Syariah (III)

18 INSPIRING Obat Hati yang Gersang

Sang Penjuang dari Banyumas

22 POTRET Istana Bambu di Bumi Minang

26 TAUTAN Pemprov Sumbar Resmikan

Rumah Bangkik Basamo

Bangun Puskesmas Padang Sago

Silahturahim ESQ ke APU

28 DAFTAR DONATUR

32 LAPORAN KEUANGAN

35 CERMIN BUYA Ulama Pejuang, Politisi Sejati

dan Pujangga Terkemuka

36 COVER STORY Senyum Tak Penuh

38 TEPI MANUSIA Takut Naik Haji

EditorialE d i s i F e b r u a r i 2 0 1 0

Man jadda wajada.

Siapa yang

bersungguh-sungguh

pasti sukses. Mantera sakti itu,

menyihir penulis buku Negeri

Lima Menara. Buku pertama

dari sebuah trilogi yang ditulis

A. Fuadi, mantan wartawan

TEMPO & VOA, penyuka

fotografi, dan terakhir direktur

komunikasi di sebuah NGO

konservasi. Buku itu, telah

dicetak 60.000.

Seperti kata BJ Habibie,

mantan

Presiden RI,

buku Negeri

Lima Menara

amat berharga

bukan saja

sebagai

karya seni,

tetapi juga

tentang proses

pendidikan

dan pembudayaan untuk

terciptanya sumberdaya insani

yang handal.

Namun, untuk mewujudkan

sumberdaya insani yang handal,

tidaklah mudah. Pengetahuan

yang saat ini ada, terpenjara

di dalam etalase mahal yang

hanya dapat dipetik oleh

kalangan dengan ekonomi

mampu. Sekolah dengan

fasilitas pendidikan lengkap

dan modern, hanya dimiliki

sekelompok anak yang lahir di

sendok emas.

Tapi, dalam man jadda

wajada, keterbatasan bukanlah

hal yang melemahkan. Ia bisa

jadi nuklir yang siap meledak

hebat, jika pada waktunya diberi

kesempatan. Maka, tugas kita

kini, memberikan kesempatan

kepada generasi yang tidak

mampu secara ekonomi, untuk

meraih pengetahuan yang

sederajat. Etalase pengetahuan

itu harus dihancurkan, agar

semua anak Indonesia berhak

meraihnya.

Dalam silaturahim ke

sekolah kampung sederhana,

salah satu binaan Al-Azhar

Peduli di Pondok Miri,

Rawakalong, Gunung Sindur,

Bogor, A. Fuadi membulatkan

tekadnya,

untuk

memberikan

kesempatan

pada anak

Indonesia

memperoleh

pengetahuan.

Langkah

itu dimulai

dengan

mendonasikan sebagian

royalti buku trilogi untuk

membangun Komunitas Menara.

Sebuah organisasi sosial

berbasis volunteerism yang

ingin menyediakan sekolah,

perpustakaan, dan klinik bagi

kalangan tidak mampu.

Niat memberikan

pengetahuan untuk semua itu

layak ditiru. Semua kita, dapat

ambil peran dengan membuka

diri untuk berbagi pengetahuan

pada generasi kurang mampu,

melalui berbagai cara. Karena

yang tidak dimiliki anak-

anak tidak mampu, hanyalah

kesempatan. Padahal, mereka

punya api perubahan seperti

yang telah menyihir A. Fuadi,

man jadda wajjada.

Man Jadda Wajada

COVE

R S

enyu

m ta

k Pe

nuh

Dea

FOT

O Ar

sa W

enin

g

Page 5: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 2010 5

Salam

PENERBITAl Azhar Peduli UmatPENANGGUNG JAWABM. Anwar SaniPEMIMPIN REDAKSISunaryo Adhiatmoko REDAKSIMuhammad Taufi k Azmiah Rusyidina, Arsa Wening,Arum Nazlus ShobahFOTOGRAFERWidya Astuti,Arsa Wening DESIGN GRAFISMefdy

Isi dan materi dalam majalah ini dapat dikutip dan diperbanyak untuk tujuan kemanusiaan dengan mencantumkan sumber: Majalah CARE.

Media untuk para donatur Al-Azhar Peduli Ummat.Terbit satu bulan sekali.ISSN 2086-4345

Komplek Masjid Agung Al-Azhar

Jl Sisingamangaraja Kebayoran Baru

Jakarta Selatan.

Telp. 021-7221504, 7204733

Fax. 021-7265241

DEWAN PERTIMBANGAN SYARIAH

Ketua : Ir. H. Adiwarman A. Karim, SE, MBA,

MAEP

Anggota : Dr. H. Shobahussurur, MA,

Drs. H. Amliwazir Saidi, Drs. H. Sobirin

KOMISI PENGAWAS

Ketua : H. Syamsir Kamaludin

Anggota : Drs. H. Tulus

BADAN PELAKSANA

Direktur : M. Anwar Sani

Wkl. Direktur : A. Rahman Gayo

Kelembagaan : Suryaningsih (GM), Subakti

Keuangan: Lusiana, Adi

Fundraising: Dwi Kartika Ningsih (GM),Fikri

M. Abd Wahab,M.Taufi k,Saripudin,

Siti Syarifah

Program dan Komunikasi: Agus Nafi ’,

Sudayat Kosasih, Iwan Rahmat, Nurli

Laelasari, Rachmat Hidayatullah,

Widya Astuti

Pembaca, mitra, muzaki, dan donatur yang

dimuliakan Allah. Pada Care edisi lalu, kami

menyuguhkan aktivitas pendidikan keterampilan

di Rumah Gemilang Indonesia (RGI). Beberapa kalangan

sempat terkejut, mereka berkomentar, “Anak orang kaya

semua yang belajar di sini ya?”

Pertanyaan itu membuat kami haru, sekaligus

pilu. Ternyata, anak-anak yang sebagian bekerja kasar

sebagai penjaja tahu, kuli bangunan, dan lulus SMP,

SMA, tanpa ijazah karena tak mampu ditebus itu, telah

mengejawantah menjadi pribadi yang percaya diri.

Tangan ringkihnya tak gemetar, mengoperasikan lensa

video dan kamera. Jemarinya tak kaku, menggerakkan

mouse komputer, untuk mengolah desain grafis. Mereka

juga tak takut, saat deru mesin jahit membahana di

ruangan yang mengantar mereka dapat menyusun pola

pakaian dan menjahit busana.

Pengetahuan yang mereka terima itu, umumnya

memang hanya dapat dipelajari di sekolah dan lembaga

pendidikan mahal. Namun, semua dapat diterima gratis

di RGI, karena mereka juga punya hak sama untuk

mendapat ilmu dan bekal pengetahuan sebagaimana

kalangan mampu.

Memenuhi amanah muzaki dan donatur, kami

berusaha tak terjebak memahami kemiskinan dan

karut marut masalah sosial kemasyarakatan sekadar

dari balik meja. Atau sekadar menunggu proposal dan

mustahik datang, tapi mulai Februari ini, Al-Azhar Peduli

menjalankan program Amil Sahabat Mustahik. Semua

tim Al-Azhar Peduli tanpa terkecuali, diwajibkan terjun

ke lapangan, merapat lebih erat ke akar persoalan

mustahik, mengadvokasi, membantu, dan memberikan

solusi. Pendekatan mata cacing ini, kami yakini akan

memperkaya jiwa dan nurani aktivis dan pekerja sosial.

Pada awal Februari pula, tugas recovery bagi korban

gempa di Sumatera Barat di penghujung usai. Satu unit

puskesmas terpadu, poliklinik desa, sekolah darurat,

surau, dan 600 unit Rumah Bangkik Basamo telah usai.

Selanjutnya misi kemanusiaan merapat ke Garut dan

Pengalengan yang sempat terlewat akibat gempa Sumbar.

Al-Azhar Peduli, akan mengawali recovery bagi korban

gempa Jawa Barat, dengan membangun 50 unit rumah

sederhana dari 100 unit yang ditargetkan.

Aktivitas ini, semua berjalan baik, atas doa dan

dukungan pembaca, mitra, muzaki dan donatur. Semoga,

Allah SWT membalas dengan keberkahan di dunia dan

akhirat. Wallahu’alam.

Page 6: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 20106

Jabat Muzakki

Akhir Januari lalu, A. Fuadi, penulis

buku Negeri Lima Menara berkunjung

ke sekolah yang didirikan keluarga

Nurbowo dan Nurbaiti. Sekolah sederhana

yang menampung anak-anak kampung di

bilangan Rawakalong, Gunung Sindur, Bogor.

Salah satu ruang di sekolah yang menampung

lebih dari 150 anak itu, dulu dibantu donatur

Al-Azhar Peduli.

Dalam bincang akrab siang itu, penulis

mengungkapkan keinginannya untuk

membuat komunitas serupa di daerah-

daerah lain. Terutama di komunitas

masyarakat yang masih tertinggal secara

ekonomi, pendidikan, dan daerah-daerah

bekas bencana. Sebagai langkah awal

untuk mewujudkan cita-cita itu, penulis

akan mewadahi pembaca dan masyarakat

bergabung dalam Komunitas Menara.

Negeri Lima Menara adalah buku

pertama dari sebuah trilogi. Seperti

diungkapkan A Fuadi, sebagian royalti

trilogi ini, untuk membiayai Komunitas

Menara yang ingin menyediakan sekolah,

perpustakaan, dan klinik untuk kalangan

tidak mampu. Bahkan, sudah tersalur dana

bantuan dari penulis, penerbit Gramedia

Pustaka Utama, dan pembaca senilai Rp 25

juta untuk korban gempa di Sumatera Barat.

“Selain royalti penulis dan penerbit

Gramedia, setiap pembelian buku Negeri

Lima Menara sampai Desember lalu, Rp

1000 disumbangkan untuk korban gempa

Padang”, terang Fuadi, yang menyampaikan

terima kasih pada pembaca atas dukungan

pada program ini.

Bantuan yang disalurkan melalui Al-

Azhar Peduli itu, untuk membangun fasilitas

pendidikan anak usia dini (PAUD) di Padang

Pariaman.

Komunitas Menara untuk Kemanusiaan

Page 7: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 2010 7

Jabat Muzakki

Hati untuk Rizki

Setiap Manusia tidak pernah ada yang memilih untuk dilahirkan menjadi

orang miskin ataupun orang kaya, tapi semua adalah kehendak dari

Allah SWT yang menentukan nasib setiap manusia, tapi juga manusia

mempunyai peran penting untuk merubah kehidupannya jika ia mau berusaha.

Banyak diantara kita belum menyadari bahwa masih banyak disekelilingi

kita yang membutuhkan uluran tangan orang-orang yang lebih beruntung

kehidupannya.

Di Pekanbaru ada pasangan suami istri yang telah 5 tahun menikah dan

sangat menginginkan kehadiran seorang anak, mereka memohon siang dan

malam pada Allah SWT, hingga akhirnya Allah mengabulkan apa yang mereka

dambakan. Tepat 16 Desember 2009 pasangan suami istri itu mendapatkan

seorang putri yang cantik yang diberi nama RIZKI ZAHRANI. Tapi cobaan belum

berakhir Allah kembali menguji kesabaran pasangan suami istri tersebut. Anak

satu-satunya yang mereka miliki mempunyai penyakit kelainan jantung bawaan,

dan harus dirawat di Jakarta, berbekal uang yang mereka punya. Pasangan itu

mengurus semua hal tentang keberangkatan mereka dari surat rujukan yang

diberikan dari RS setempat hingga semua biaya yang dibutuhkan.

Sesampainya diJakarta Rizki dirawat di RS HARAPAN KITA dan harus

mengeluarkan biaya sebesar 200 juta untuk kesembuhannya, karna tidak

memiliki dana yang begitu besar, maka orang tua Rizki menempuh cara memohon

bantuan melalui lembaga-lembaga yang ada di Jakarta,seperti Al-Azhar Peduli

Ummat agar dapat meringankan biaya pengobatan Rizki. gadis mungil itupun kini

terbaring dikelilingi dengan selang-selang infuse diseluruh tubuhnya, sementara

anak-anak seusia Rizki bisa bermanja dan bercanda dengan kedua orang tua

mereka, itu sekelumit cerita tentang seorang pasangan suami istri yang tidak

pernah memilih mendapat ujian begitu berat, tapi mereka tetap menerima dengan

ikhlas,

Masihkah kita tidak bersyukur dengan nikmat yang telah kita terima

selama ini, dan masihkah kita tetap menutup mata dan telinga melihat keadaan

saudara-saudara kita yang membutuhkan uluran tangan kita. Apakah kita akan

membiarkan Rizki terus terbaring diRS Harapan Kita dengan selang-selang yang

selalu menemani hari-harinya, atau kita menginginkan Rizki bisa tersenyum dan

menikmati indahnya dunia seperti yang kita rasakan.

Dengan cerita tadi saya berniat mengajak kepada semua untuk tidak

menutup mata dan hati, ketika kita tahu masih ada orang-orang disekitar kita

yang memang membutuhkan uluran tangan kita. Mari kita bergandeng tangan

membantu kesembuhan Rizki, memberikan sedikit yang kita punya, karna dari

sedikit dan bersama-sama Insya Allah akan mencapai angka 200 juta, sehingga

Rizki tersenyum kembali.

Wiwid TibetBintaro – Jakarta

[email protected]

Page 8: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 20108

Laporan Utama

‘’Jika kau ingin menemuiku, carilah aku di tengah-tengah orang miskin,’’ kata Nabi Muhammad SAW. Dan beliau wafat dengan meninggalkan

utang gadai baju besi kepada seorang Yahudi.Wasiat Rasulullah itulah yang membuat Sholahuddin Al Ayyubi memilih

miskin hingga akhir hayat. Pada 1193, Sang Penakluk Aqsha (1192), meninggal dunia. Ketika peti harta warisan Sholahuddin dibuka, isinya nyaris kosong. Bahkan sekadar untuk biaya pemakamannya pun tak cukup. Gaji, bagian ghanimah maupun fa’i yang diterima Jendral Sholahuddin semasa hidupnya, habis dibagikan kepada kaum dhuafa.

Demikianlah, Sholahuddin Al Ayyubi adalah Orang Kaya yang Kaya. Seperti dikatakan Rasulullah: Laisal-ghinaa’ ankatsratil-’aradli, innamal-ghinaa, ghinan-nafsi. Bukanlah orang kaya itu yang banyak harta-benda, tapi sejatinya orang kaya adalah yang kaya jiwanya (HR Al-Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah).

Orang kaya macam Sholahuddin Al Ayyubi ‘’tidak punya waktu’’ untuk menikmati kekayaan harta-bendanya sendiri. Dia kaya untuk miskin. Kaum dhuafa lah yang menikmati kekayaan beliau. Sesuai kata Nabi Muhammad SAW, sebaik-baik kekayaan adalah di tangan Muslim yang dermawan. Yakni, kata Abu Ishaq as Sabi’i dalam Kitab Mukhtashar Minhajul Qashidin, yang memandang keluasan harta benda sebagai penolong agama.

Orang berjiwa kaya seperti Sholahuddin Al Ayyubi, bahkan disebut Sahmullah Rivqi sebagai ‘’egois’’ bila tidak berusaha mencari harta sebanyak-banyaknya. Kok?

KAYA untuk MISKIN

Oleh: sunaryo adhiatmoko

MajMajMajM jM jMMajMMajMajMajMajMaMajMajM jMMajMajMajMajMajMajMajMajMaMaMaM jjMMMaajMMMajMaMajMMMMMMajMajMa alaalaalaalaalaalaalalllllaalaalalaaaa aalaalalaalaaalahhhhhhhhhhhhhhhhhh hhhh hhhhh h CARCCARCARCARCARCACACARCARCARCARARARCARRCARARCARRCACACACARCARARCACCC RRCARCARARARAAACAARRRRREEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE EEEE, E EE, EEEEE,, , E, dddisdisd i F FFebebbrbruuarraa i 200100EEEEEEEE8888888

Page 9: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 2010 9

Presdir Greenleaf School of Entrepreneur itu menuturkan, ‘’Seandainya kita mau memikirkan kepentingan keluarga lainnya, baik keluarga sedarah maupun keluarga seiman yang dhuafa dan membutuhkan bantuan fi nansial, maka kita tidak akan pernah merasa cukup meskipun penghasilan kita Rp 1 Milyar perbulan!’’

Rivqi mengingatkan, penghasilan Rp 5 juta atau 10 juta perbulan, mungkin cukup untuk makan kita dan keluarga, pendidikan anak, cicilan rumah, mobil, zakat/infaq dan sedikit tabungan.

‘’Ya, cukup memang jika kita hanya memikirkan diri dan keluarga kita saja. Tapi kita harus berusaha mendapatkan lebih banyak lagi, karena terlalu banyak umat Islam yang harus dibantu secara fi nansial. Maka, sebanyak-banyaknya uang harus kita hasilkan, dan sebanyak-banyaknya orang harus menikmati manfaat dari yang kita hasilkan,’’ katanya.

Tapi hati-hati, jangan sebaliknya malah menjadi Orang Kaya yang Miskin. Yang sudah diberi kelebihan materi, namun tidak pernah merasa cukup dan selalu merasa kurang. Bagaikan meminum air laut. Itulah yang menyebabkannya miskin.

Memang, setiap manusia berpotensi untuk kemaruk harta. “Dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan” (QS Al-Fajr: 20). Rasulullah SAW pun telah memperingatkan: “Seandainya anak Adam memiliki dua lembah yang dipenuhi harta kekayaan, dia pasti menginginkan lembah

yang ketiga” (HR Tirmidzi dari Ibnu Abbas).Selanjutnya, kerakusan biasanya berjalin-

kelindan dengan kebakhilan. “Dan sungguh dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta” (QS Al-‘Adiyat: 8). Dia sewa sepasukan bodyguard untuk melindunginya dari sentuhan kaum dhuafa. Belum cukup setengah lusin satpam yang bertugas 2 shift siang-malam menjaga rumahnya, dia bangun pagar rumah senilai milyaran rupiah.

Kerakusan secara manusiawi bahkan mengikuti laju usianya. Seperti diingatkan Nabi, “Hati orang tua yang telah lanjut usia cenderung pada dua hal, yaitu umur panjang dan banyak harta” (HR Tirmidzi dari Abu Hurairah).

Orang yang kaya-rakus-bakhil, sejatinya dia orang miskin. Dia dengan segenap kekayaannya tidaklah menakutkan, tapi menyedihkan. Karena sejatinya dia tidak lebih mulia ketimbang binatang. Bahkan lebih nista lagi. Firman Allah SWT:

‘’Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadikan pemelihara atasnya? Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tak lain hanyalah seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat jalannya (dari binatang)’’ (QS Al Furqan: 43-44).

Orang Kaya yang Miskin, tidak menyadari bahwa dia diciptakan lebih mulia dari setan. Dia justru takluk pada setan yang ‘’… menakut-nakuti kalian dengan kemiskinan’’ (QS Al- Baqarah: 268).

Naudzubillahi mindzalik! (aya hasna)

Page 10: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 201010

Rumah Tuhan

Tentang Sebuah KEBONTentang Naskah: fadlanFoto: arsa wening

Page 11: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 2010 11

Tentang Sebuah KEBON Sebuah KEBON

Ah, iseng aja, kata Nurbaiti Rohmah ketika membuka Kelas Balistung (baca-tulis-hitung) Bocah Taqwa

di RT 02/05 Kampung Pondokmiri, Desa Rawakalong, Kec Gunungsindur, Kab Bogor, Jawa Barat, pada 2005.

Dari beberapa santri, kini lebih seratus bocah menjadikan Balistung sebagai rumah kedua mereka. Nurbati pun menamai halaman belakang rumahnya Kebon Maen Bocah. Mereka main congklak (dakon), lompat tali, tiplek (sudah-mandah), namun karambol dan catur juga tak diharamkan. Tempo-tempo bocah kelas TPQ boleh mancing atau ngubek lele di empang. Yang penting: ngaji, sembahyang, termasuk shalat dhuha.

Nurbaiti bersama duabelas Ustadzah Kebon Maen Bocah tak lagi bisa sekadar iseng. Hampir semua santri mereka yatim. Baik karena memang orangtuanya telah tiada, ataupun wujuduhu ka-adamihi. Ada atau tidak adanya sama saja, malah acapkali kehadirannya di rumah menciptakan ‘neraka’ bagi anak-anak.

Page 12: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 201012

Rumah Tuhan

Ustadzah juga manusia. Mereka datang tak urung dengan cobaan masing-masing; Yang ditinggal suami kawin lagi, yang suaminya kurang peduli, yang emaknya terjerat lintah darat, yang mesti jadi pengganti ibu di rumah; yang berkutat dengan penyakit akutnya.

‘’Biarin,’’ ucap Nurbaiti. Silakan mengajar sambil hati menangis, silakan mengajar sambil gendong orok, silakan makan apa yang ada di meja makan sana.

‘’Yang penting: mengajarlah dengan hati. Anggap anak-anak itu bagai anak sendiri. Dan, jangan pernah berhitung dengan manusia. Cukuplah Allah buat kita.’’

Al-Azhar Peduli Ummat, pernah membantu satu saung di Kebon Maen Bocah. Bilakah, kita perbanyak ruang-ruang sekolahnya manusia itu?

Page 13: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 2010 13

Page 14: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 201014

HikmahDr. H. Shobahussurur, MA.Ketua Masjid AgungAl-Azhar JakartaDewan PertimbanganAl-Azhar Peduli Ummat

Suatu malam, ketika

datang waktu Isya’,

Ahmad (bukan

nama sebenarnya) asyik

bercengkerama dengan

teman beda agama

(katakan Joni, nama

samaran). Teman-teman

Ahmad yang beragama

Islam sudah berangkat

untuk menunaikan shalat

berjamaah, sementara

Ahmad sengaja tidak

berangkat karena alasan

menenggang temannya yang

tidak shalat karena bukan

seorang muslim. Melihat

Ahmad yang tidak berangkat

shalat, Joni terheran-heran

dengan sikap Ahmad,

kenapa tidak shalat. Joni

bahkan menyuruhnya pergi

shalat dan meninggalkan

dirinya sendirian.

Dalam kisah lain,

Rifa’i (bukan nama asli),

seorang direktur sebuah

perusahaan asing ternama

di Jakarta pergi keluar

kota untuk sebuah urusan

penting dari perusahaan.

Rifa’i pergi mendampingi

direktur utama perusahaan

IDENTITAS ISLAM

1414

itu, Hendrik, yang sengaja

datang ke Indonesia untuk

melihat dari dekat aktifitas

perusahaan. Ketika melintasi

sebuah masjid, Rifa’i minta

izin kepada atasannya

agar berhenti. Hendrik

heran, ada apa berhenti di

tengah perjalanan. Rifa’i

menjelaskan bahwa sebagai

seorang muslim, dia harus

menunaikan shalat Ashar.

Kini telah tiba waktu

Ashar, maka dirinya harus

shalat. Hendrik yang bukan

seorang muslim itu bisa

memahami, menyuruh sopir

masuk ke halaman masjid,

mempersilahkan Rifa’i dan

sopir masuk masjid. Hendrik

di dalam mobil menunggu

sampai mereka selesai

melaksanakan shalat Ashar.

Fenomena di

masyarakat dapat

disaksikan, betapa banyak

orang Islam kehilangan

identitas keislamannya.

Demi pergaulan, shalat

ditinggalkan. Karena

pertemanan, identitas Islam

dilepas. Karena alasan

tenggang rasa dan toleransi,

status mereka sebagai

muslim kabur. Padahal, bila

seorang muslim sanggup

menunjukkan identitasnya,

teman-temannya akan

memahami, menghargai, dan

menghormati. Sebaliknya,

Page 15: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 2010 15

pada masa penjajahan,

banyak sekali kaum

muslimin, termasuk kaum

terpelajarnya, sudah tidak

lagi berkiblat ke Makkah,

tapi sudah berkiblat ke

Belanda. Identitas Islam

sudah hilang dari mereka,

yang tersisa hanya membaca

syahadat ketika mau

menikah dan upacara akhir

saat kematian. Mereka

sudah tidak mengenal lagi

ajaran Islam. Penghapusan

identitas itu sengaja

dilakukan kaum penjajah,

sesuai dengan nasehat

Snock Horgronje kepada

Gubernur Jenderal Hindia

Belanda, agar menjadikan

orang-orang Hindia Belanda

(Indonesia) sebagai bangsa

Belanda di Timur. Kulitnya

sawo matang, rambutnya

hitam, hidungnya pesek, tapi

perilakunya lebih Belanda

dari orang Belanda.

Di era global, dimana

budaya yang kuat selalu

mendominasi dan menjajah

budaya yang lemah,

sering kali kita kehilangan

identitas itu. Identitas Islam

tercerabut dari kepribadian

seorang muslim. Padahal

dari dulu, Rasulullah Saw.

telah mengingatkan agar

kita tidak kehilangan

identitas: “man tasyabbaha

bi qaumin fahuwa minhum

(barangsiapa yang

berperilaku seperti kaum

tertentu, maka dia termasuk

dalam golongan mereka).

Budaya Barat yang

mendera bangsa kita, tidak

1515

bila tidak jelas identitasnya,

mereka akan merendahkan,

menghinakan, dan

meninggalkannya.

Dalam rangka identitas

Islam itu, dulu, pada zaman

penjajahan, ada ulama yang

mengharamkan seorang

muslim memakai dasi

dan celana. Hal itu dapat

dipahami sebagai simbol

perlawanan terhadap

penjajahan, sebab penjajahan

yang dilakukan ternyata

tidak saja penjajahan

ekonomi, tetapi merembet

kepada penjajahan jati

diri, budaya, tradisi, sosial,

politik, dan agama. Buya

Hamka mensinyalir bahwa

harus ditelan mentah-

mentah, seakan kita telah

berkiblat ke Barat. Kita

harus mempu bertahan

menangkis gempuran

peradaban dan dan

kebudayaan Barat dengan

tetap menampilkan identitas

Islam. Kita mesti mampu

menampilkan identitas

Islam dalam aktifitas

ekonomi, politik, sosial, dan

budaya. Ekonomi liberal

harus dihentikan, politik

kotor Machiavelli yang

menghalalkan segala cara

harus ditumpas, gerakan

sosial individualisme

dan sosialisme harus

disingkirkan, dan budaya

hedonisme permissifisme

(serba boleh) harus ditolak.

Menampilkan identitas

Islam bukan fanatisme atau

intoleransi. Menerapkan

perilaku hidup islami

menjadi sebuah keharusan.

Upaya menerapkan ajaran

Islam secara kaffah

(totalitas) adalah cita-cita

luhur setiap muslim. Umat

Islam tidak akan pernah

menjadi khair ummah (umat

terbaik, Q.S. Ali Imran/3:

110) manakala mereka

tidak diketahui identitasnya.

Hanya dengan identitas itu

mereka dikenal, diketahui,

dianut, bahkan dijadikan

sebagai pemimpin peradaban

sebagaimana yang pernah

terjadi pada masa keemasan

Islam (the golden era of

Islam).

Jakarta, 27 Januari 2010

Page 16: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 201016

Titian Gemilang

Menjadi amil, ibarat pejabat publik yang selalu disorot tingkah

polahnya. Tuntutan sikap hidup ideal menjadi keharusan. Meski, dalam jiwa manusianya, amil tetaplah bukan makhluk sempurna. Tapi, haluan menuju kesempurnaan itu harus terus diarahkan.

Dalam pandangan saya, amil hamparan medan perjuangan kemanusiaan. Dalam 24 jam waktunya, ia harus siap menolong yang lemah dan membantu yang menderita. Kapan pun kaum dhuafa memerlukan bantuan darurat, amanah zakat itu harus segera tersampaikan. Amat heroik tampaknya, meski pencapaian seideal itu belum lah 100 persen.

Saya menyebut, para amil ini adalah pejuang. Tapi teman saya, tak mau disebut pejuang. Menurutnya, pejuang itu individu yang bekerja untuk masyarakat dan kepentingan umum tanpa pamrih. Sementara amil,

mendapatkan imbalan layak dari apa yang telah ia kerjakan.

“Pekerja sosial lebih pasnya kita ini. Bukan pejuang”, tandas teman itu. Saya tertegun, mengunyah kalimat yang menyedak itu.

Akhir pekan lalu, saya berbincang dengan seorang sahabat yang punya profesi sama. Dia sudah tujuh tahun menjadi amil. Dari masa SMA, ia sudah dibantu lembaga tempatnya bekerja, hingga ia dijadikan amil tetap. Tapi, teman

ini menumpahkan keluahannya luar biasa hebat. Ia merasa lembaga tidak adil memberikan kesejahteraan. Padahal setahu saya, dulu ia hidup amat sulit dan kini cukup sejahtera dengan mendapat gaji tetap di tempat yang telah banyak membantunya.

Hati saya terasa remuk. Benar kata teman saya di awal, spirit pejuang itu ternyata

M Anwar SaniDirekturAl-Azhar Peduli Ummat

Astaghfirullah

masih jauh dari nafas keamilan. Bahkan, saya jadi merasa malu mengaku sebagai pejuang kaum dhuafa, jika pada hakekatnya masih berpikir apa yang saya dapat. Sementara, sebuah lembaga zakat tumbuh karena keberadaan mustahik. Dari mereka dan untuk mereka.

Memang tidak semua amil selalu menuntut apa yang ia dapat. Ada pula yang kerja lurus hingga memenuhi kriteria pejuang tadi. Mereka kerja tak kenal lelah, dimana pun derita

manusia terdengar, selalu hadir lebih cepat. Mereka bahkan malu menuntut gaji naik, apalagi minta fasilitas mewah lainnya. Karena menyadari keberadaannya sama dengan kaum dhuafa yang dibantunya.

Di akhir kalimat teman saya melecut, “Bedanya tipis dan jelas, amil dapat haknya lebih dahulu, mustahik dapat haknya belakangan”. Astaghfirullah.

Page 17: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 2010 17

Adji Widodo Assistant Vice President CIMB Niaga Syariah

Konsultasi Keuangan

Apa ituBank Syariah?

(Bagian III)

Amin : Wah, jadi aku nggak tahu berapa rupiah nanti aku dapet pendapatannya?

Rachmad : Betul. Yang disampaikan pada nasabah dan ditandatangani nasabah pada saat awal pembukaan rekening adalah porsi Bagi Hasilnya, sedangkan persentase pendapatan, yang kalau di perbankan konvensional biasa kita sebut Bunga, tidak ada yang tahu pasti, karena tergantung dari hasil usaha/pendapatan Bank Syariah dalam menyalurkan dananya ke pihak yang membutuhkan pembiayaan.

Biasanya, nasabah diinformasikan performance Bank Syariah untuk bulan sebelumnya (past performance) atas penanaman dana dengan akad Bagi Hasil.

Untuk bulan berjalan atau pun bulan depan, Bank Syariah tidak bisa dan tidak boleh menjanjikan. Karena sesuai prinsip Syariah, kita tidak boleh menjanjikan hal-hal yang masih belum pasti.

Hal ini yang membedakan dengan praktek di Bank Konvensional.

Dimana untuk penanaman dana, Bank Konvensional sudah menjanjikan pada nasabahnya bahwa nanti pada tanggal tertentu akan menerima pendapatan bunga sebesar persentase tertentu.

Jumlah ini mengikat kedua belah pihak.

Sehingga, bila Bank mengalami kerugian pun, tetap harus memberikan pendapatan bunga sebesar yang telah dijanjikan.

Dan sebaliknya, nasabah juga tidak mau tahu apakah Bank mengalami kerugian atau untung, pokoknya setiap tanggal tertentu harus menerima pendapatan bunga yang telah dijanjikan oleh Bank.

Eh, Sorry, Bro. Aku hampir lupa kalo sebentar lagi ada appointment. Boleh nggak kita lanjutin besok lusa?

Amin : Wah, nggak terasa ya sudah lama kita ngobrol. Oke deh besok lusa kita lanjutin. Kamu nggak ada janji sama siapa-siapa, kan? Soalnya, aku semakin tertarik nih dengan Bank Syariah.

Tapi, eh sebelum pergi....ada satu pertanyaan lagi. Bisa nggak kita bayar zakat di Bank Syariah?

Rachmad : Bisa banget, Bro. Biasanya, para Lembaga Amil Zakat sudah mempunyai rekening penampungan di Bank-Bank Syariah yang memang disediakan bagi para nasabah untuk membayar Zakat Maal, Infaq, dan Shadaqah.

Jadi, kita tinggal pilih dana kita mau kita salurkan melalui Lembaga Amil Zakat yang mana sesuai keinginan kita, termasuk Lembaga Amil Zakat tetangga kita ini, Al-Azhar Peduli Ummat.

Oke, ya. Aku pergi dulu. Insya Allah kita sambung lagi besok lusa. Kontak-kontak, ya

Wassalamu’alaikum.

Amin : Thanks banget, yah. Wa alaikum salam.

Page 18: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 201018 Majalah CARE, Edisi Februari 2010E181818

Inspiring

Abu Hurairah ra bercerita, seseorang

melaporkan kepada Rasulullah saw,

tentang kegersangan qalbu yang

dialaminya. Nabi, menegaskan, “Bila engkau

mau menghidupkan qalbumu, beri makanlah

orang-orang miskin dan cintai anak yatim.”

(H.R. Ahmad). Saya mengutip hadits ini,

ingat akan kegelisahan hidup seorang

teman. Perasaan serba kurang, padahal ia

telah berada dalam standar hidup cukup

mampu. Memiliki rumah ukuran besar dan

satu mobil. Lantas, mengapa ia masih juga

gelisah?

Saya menyarankan dia untuk

menaikan zakat, infak, sedekah, dan

kepedulian lainnya yang dilandasi tujuan

membahagiakan fakir, miskin, dan yatim

sebagai ekspresi dari jiwa syukur atas

anugerah kenikmatan Allah. Syukur adalah

aktivitas yang lahir dari keyakinan, bahwa

harta yang dimilikinya, titipan Allah yang

harus dipergunakan secara proporsional

sesuai yang dikehendaki-Nya.

Konon Nabi Ibrahimm as, tidak bersedia

makan kecuali jika ada beberapa tamu yang

ikut serta makan bersama di mejanya. Suatu

ketika terjadi, tidak seorang tamu pun yang

datang ke rumahnya, padahal ia sudah

merasa lapar. Ibrahim pun pergi keluar,

untuk mencari seseorang yang bersedia

diajak makan bersamanya. Akhirnya di

tepi hutan, ia bertemu seorang yang telah

berusia lanjut.

Ibrahim pun mengundangnya untuk

makan. Di tengah perjalan, Ibrahim as

Oleh:Abdurahman GayoWakil Direktur LAZ Al-Azhar Peduli Ummat

bertanya kepada lelaki tua itu mengenai

agama yang dianutnya. Si lelaki tua itu pun

menjawab, bahwa ia seorang yang tidak

beragama (atheist). Mendengar hal ini

Ibrahim menjadi marah dan membatalkan

undangan makannya kepada si lelaki tua.

Namun, tak lama setelah itu Ibrahim as

mendengar suara dari atas, ”Wahai Ibrahim,

Kami bersabar atasnya selama tujuh puluh

tahun meskipun ia tidak beriman (kepada

Kami), namun engkau tidak dapat bersabar

atasnya meskipun hanya tujuh menit saja?”.

Mendengar itu, Ibrahim as pun sadar, lalu

ia segera menyusul lelaki tua itu untuk

kembali ke rumahnya untuk makan malam

bersamanya.

Rasulullah saw bersabda, ”Seseorang

yang melewati malamnya dengan perut

kenyang sedangkan tetangganya menderita

lapar, berarti ia tidak pernah beriman

kepadaku. Pada Hari Kiamat Allah tidak

akan memandang penduduk suatu negeri

yang salah satu warganya kelaparan.”

Ketika seorang miskin mati kelaparan,

itu terjadi bukan karena Tuhan tidak

memperhatikannya. Tetapi karena kita

enggan memberikan kepada orang itu

sesuatu yang dibutuhkannya. Lantaran ada

bisik rasa selalu kekurangan dalam hati

kita. Sehingga kita lebih takut rugi jika

memberi. Padahal, seperti wasiat Rasulullah,

memberi dan mencintai fakir miskin, obat

mujarab menjernihkan dan menenangkan

hati dan jiwa. Wallahu’alam.

bertanya kepada lelaki tua itu mengenai

agama yang dianutnya. Si lelaki tua itu pun

Obat

Hati yang

Gersang

Page 19: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 2010 19Majalah CARE, Edisi Februari 2010E 191919

Orang Minang di Pariaman berbisik,

“Dia orang jawa yang Ninik Mamak”.

Sebutan itu untuk Said Abdullah

(45), lelaki paruh baya dari Banyumas

Jawa Tengah. Dia bersama rombongan dari

Masyarakat Muslim Banyumas (MMB),

bertandang ke minang untuk membantu

korban gempa.

Pak Said, demikian masyarakat korban

gempa di Ulakan, Padang Pariaman,

memanggil, sudah lewat tiga bulan menjadi

relawan. Sudah hampir 1000 unit Rumah

Bangkik Basamo diselesaikan bersama

relawan MMB yang lain. Jauh anak istri,

tapi Pak Said tak mengeluh. Bila rindu

kampung, ia telepon malam hari pada

istrinya, selepas bergulat dengan kayu

dan paku.

Para relawan selalu terhibur,

acapkali Pak Said bercakap dengan

istrinya. Semua dibuat terbahak-

bahak, karena ia berbincang dengan

dialeg Banyumasan. Diam-diam, semua

nguping apa yang dibincangkan dan

Pak Said membalas dengan senyum.

Di barak tenda relawan Al-Azhar

Peduli Ummat, Pak Said orang tua

yang berjiwa muda. Dia tak pernah

marah, meski lelah dan tekanan target

menghimpitnya. Ia murah senyum,

disukai masyarakat dan selalu

memandang persoalan dengan cara

sederhana.

“Tak ada yang susah, semua bisa”,

tandasnya dengan logat yang medok.

Saat, masih tahap emergency

pasca gempa dulu, Pak Said selalu

tidur di tanah lapang. Bukan karena

takut, tapi barak Al-Azhar Peduli

Ummat tak lagi muat menampung 70

relawan.

Tak hanya Sumatera Barat

ranah bencana yang ia datangi dan

bantu. Waktu bencana tsunami di

aceh dulu, Pak Said empat bulan di

Sang Pejuang dari Banyumas

TegarNaskah & Foto:nazlus shobah

tanah rencong. Meski, hanya petani kecil

yang hidup amat sederhana, panggilan

kemanusiaan menjadi bagian hidupnya.

Dengan kesederhanaannya pula, ia dapat

menyekolahkan anaknya hingga lulus

Sarjana.

“Saya hanya punya tenaga, dan sedikit

kebisaan nukang kayu. Ya, Cuma itu cara

saya membantu”, terangnya.

Ayah dari tujuh orang anak itu, hingga

hari ini masih bergulat membantu korban

gempa Sumbar. Jika 1000 unit rumah

sudah terbangun, ia baru akan pulang ke

Banyumas.

Page 20: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 201020

Page 21: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 2010 21

Page 22: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 201022

Potret

Istana bambu di

Naskah & foto: arsa wening

Page 23: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 2010 23

Labai Basir, imam masjid Padang Sago, salah satu korban gempa di Padang Pariaman yang rumahnya ambruk.

Hampir satu bulan, ia dan keluarganya hidup di bawah tenda. Tapi, musibah itu tertebus, setelah ia bergabung dalam kelompok pembangunan Rumah Bangkik Basamo. Labai Basir dapat membawa keluarganya pulang ke rumah, kembali hidup normal, dan rumah sederhana itu menguatkan Labai Basir, sebagai ayah dan suami yang dapat melindungi keluarganya dari musibah.

Di Cubadak Palak Gadang, Rasyidin (50), juga ayah dan suami yang berbahagia. Ia telah merantau 25 tahun di Jakarta bersama keluarganya. Tapi hasil dari rantau itu lenyap dalam waktu singkat. “Saya telepon istri, kita pulang saja ke kampung, ini ada bantuan rumah, kita habiskan sisa umur di kampung saja”, kenang ayah empat anak itu.

Nurbaiti (75), nenek lanjut usia di Tanjung Medan kini juga berbinar. Meski belum ada bantuan dari pemerintah dalam bentuk hunian, Nurbaiti dan cucu-cucunya telah menikmati tempat tinggal yang layak. Mereka telah kembali ke rumah.

Hunian dari dinding bambu itu, kini menunjukkan artistiknya. Warga menambah keramik untuk lantainya, mengecat, dan menanam bunga di halaman. Abdurrahman, warga di Lubuk Alung bahkan bertekad tak akan mengganti Rumah Bangkik Basamo itu. “Biar saya dapat membangun rumah gadang lagi, rumah ini akan tetap ada jadi kenangan, saya akan rawat seperti istana bambu”, katanya.

Bumi Minang

Page 24: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 201024

Page 25: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 2010 25

Page 26: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 201026 Majalah CARE, Edisi Februari 2010E26

Tautan

Padang Pariaman – Salah satu sarana publik yang hancur oleh gempa Sumatera Barat adalah fasilitas medis. Diantaranya, Puskesmas Padang Sago di Padang Pariaman yang luluhlantak, hingga masyarakat harus menerima layanan medis di bawah tenda.Kondisi ini, mendorong kepedulian masyarakat Klaten, Jawa Tengah yang dulu juga pernah merasakan musibah sama, untuk merehabilitasi fasilitas kesehatan yang ambruk itu. Dikoordinir Pemerintah Kabupaten Klaten, melalui Yayasan

Padang Pariaman – Setelah melalui tiga bulan, pembangunan 600 unit rumah dari Al-Azhar Peduli Ummat untuk korban gempa di Padang Pariaman selesai. Rumah ukuran 5 x 6 meter yang diberi nama Rumah Bangkik Basamo itu, diterima masyarakat dengan antusias. Dalam peresmian itu, hadir perwakilan Gubernur Sumatera Barat dan Bupati Padang Pariaman.Pemprov Sumbar, memberikan apresiasi terhadap percepatan hunian korban gempa ini. Apalagi, dari konstruksi dan modelnya rumah ini sangat layak dan nyaman. Hingga hari ini, sudah 500 lebih warga yang minta dibuatkan rumah serupa. Namun, pihak Al-Azhar Peduli Ummat belum dapat memenuhi karena keterbatasan donatur dan dana yang dimiliki. Selain pemerintah daerah dan provinsi, juga hadir perwakilan donatur dari BNI, Bamuis BNI, Serikat Kerja BNI, Bazma Pertamina, Laznas Chevron, Lazis PLN Dumai, Amphuri, ZIS Indosat, Majelis Ta’lim Telkomsel, Universitas Al-Azhar Indonesia, FKKBA Unand, dan PT WIKA.Dari Al-Azhar Peduli Ummat dihadiri Sekretaris Umum YPI Al-Azhar, Nasrul Hamzah dan Wakil Direktur Al-Azhar Peduli Ummat, Abdurrahman Gayo.

Bangun Puskesmas Padang Sago

Pemprov Sumbar ResmikanRumah Bangkik Basamo

Klaten Peduli Ummat (YKPU) dan Al-Azhar Peduli Ummat, puskesmas Padang Sago itu pun mulai dibangun kembali.Dari peletakan batu pertama dua bulan lalu yang dilakukan Wakil Bupati Klaten, kini proses pembangunan sudah mencapai 75 persen. Konstruksi bangunannya dibuat untuk tahan gempa dengan menggunakan baja ringan. Bupati Padang Pariaman, Muslim Kasim menyampaikan terima kasih pada masyarakat Klaten yang telah berpartisipasi membangun kembali Padang Pariaman yang porak

Page 27: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 2010 27Majalah CARE, Edisi Februari 2010E 27

Tautan

Silahturahim ESQ ke APU

poranda.Selain bangunan fi sik, rencananya puskesmas ini juga akan dilengkapi sarana medis yang memadai.“Insya Allah, kami akan berusaha membantu semaksimal

mungkin. Apalagi semua ini amanah masyarakat yang harus ditunaikan dengan tepat dan dapat dipertanggung jawabkan”, terang Ketua Pembina YKPU, Haji Basuno.

Silaturahim. Manajemen ESQ silaturahim ke kantor Al-Azhar Peduli disambut hangat oleh Direktur Al-Azhar Peduli, M Anwar Sani.

Page 28: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 201028

Donatur

NAMA DONATUR DONASISusilowati 300,000Tuti Rahayu 100,000Luky Dwi Mulyawan 2,300,000Eki Kisdiatmoko 300,000Supriyanto 200,000Rizky Adi Pratama 250,000Hendri Satrio 500,000Rusdiana 4,250,000Ashila Riska M 265,000Sri Larasati & Bambang S 250,000Hamba Allah 100,000Hentyastuti 250,000Wawi 25,000Putri Nurul Ananda 200,000Koperasi TK/SD 1,850,000Mersi Ayu 200,000nina 150,000Kel Roes Aryawijaya 10,000,000Jaya Priyadi 750,000Adi Marta 300,000Fitri Dewi 300,000Fitria Prabandani 500,000Kel Kurniawan Iskandar 400,000Wawi 750,000Rulianti 1,000,000Siddik 200,000Aprilia 100,000Imron Johny 150,000Rika Illianiati 100,000Eni Tri Lestari 50,000Prisala Maharani 50,000Yolian Dwiyanti 50,000Rudi Wahyudi 200,000Azhari 2,000,000Rindarianti 100,000Caesar Adi 200,000Yanuar 150,000Suparno 64,000Sufail Siddik Harahap 300,000Erni 70,000Mujilem 75,000Agung Ginanjar 200,000Risna Ismail S 700,000Sri Suwantini 600,000Henty astuti 400,000Irbazal Anwar 100,000Widodo 2,000,000Rika Tiananda 100,000Isrijanty Manbraku 190,000Amir Hamzah Siagian 1,000,000Muhammad Yuliu Azman 1,500,000Wahyu 250,000Nelson Wijaya 2,500,000Maria 50,000Trivita Widayati 200,000Hamba Allah 50,000Susy Yanti 110,000Harimuti 150,000Mahmudin 500,000Atha Dhirqam R 150,000Sjahrun S Sikar 1,500,000Ronald 1,000,000Raslisni Harahap 250,000PT Sarana Riam Jeram 5,342,000

nina 100,000Hening 220,000I Made Mahendera 350,000I Made Mahendera 300,000Rastono Hendriyanto 150,000Muhammad Harto Basuki 500,000Lidia 250,000Hamba Allah 1Hamba Allah 25Widjanarko 500,000Syarif Hidayat 50,000Dyarine K 300,000R Yuda Indrawan 200,000Hamba Allah 500,000Yapri Rizal 40,000Hendra Budiman 100,000Budi Sayekti 70,000Ika Budarti 130,000Dedi Supriadi 75,000Nola Gestalia 75,000Putri Oktarini 60,000Dave Damilan 1,000,000Iwan Yulianto 50,000Hendrik T Moesthaf 200,670Hendrik T Moesthaf 181,250Hendrik T Moesthaf 181,250Hendrik T Moesthaf 222,031Hendrik T Moesthaf 88,813Hendrik T Moesthaf 181,250Hendrik T Moesthaf 72,500Ajeng Justisia 50,000Farid Ferdiansyah 150,000Henintyas M 150,000Rivanda Idiyanto 300,000Dwinoto Hanggriyon 475,212Zarda Afrieta 57,500Yudhistira Hesta R 60,000Ade Sapitri 50,000Nina Agustina 50,000Bhaskoro 100,000Fridianto Muharjo 100,000Halimatun 20,000Hamba Allah 50,000Moch Solokhin 150,000Nurleli Fitrah 77,777Viera Agustya 150,000Henny Chandra P 1,000,000Husni Samsi Tamim 750,000Sulistiyani 93,750Mas Ahmad Daniri 250,000Hamba Allah 100,000Hamba Allah 1,560,000Melinda 150,000Hamba Allah 500,000Eka Kurniawan W 41,250Dwinoto Hanggriyon 47,512Yudhistira Hesta R 13,125Yudhistira Hesta R 67,500Hamdi Syarifudin D 750,000Rini Setiowati 500,000Anwar Haryanto 1,000,000G Aditya Nirwansyah 15,000Nelmy Siregar 250,000Andayani S 125,000Wurnawan S 200,000Ida HAfnia 50,000Imron Afidun 50,000Andri Mursyid 160,000

Diana Purnamawaty 20,000Dewi Ramadhanti 50,000Arie Mustofa 100,000Kel Aribowo Savitri 1,825,000Albaar Rubhasy 81,875Hamba Allah 5,000,000Baskoro Riantoso 83,000Ine Pemata Ardian 65,000Rudi Imran 1,250,000Karno 49,000Yayan Supriyana 50,000Irvandi Ferizal 1,000,000Dina Damayanti 35,000Maya Wuninggar I S 250,000Nenden Dian P 800,000Handayani 400,000Dewi Supriyanti 20,000Mira Gartina S 500,000ristiana Sari 400,000Teszy Mira E 1,000,000Ineu Indriasari 50,000Deasy Maya Puspita 25,000Adam Aviano 71,000Sanjaya Imam Maylu 2,586,525Arbi Wibowo 1,500,000Boy 300,000Abdullah Syarief 250,000Widayati 80,000Elis Widianingsih 50,000Marwati 20,000Fara Sasanti 200,000Fuad Dharmawan M 350,000Adji Widodo 1,200,000Anggia Ariyola 270,000Eva yulianti 75,000Iwan Pujosemedi 1,000,000Sri Iriantini 300,000Andi Pratama 250,000Syarifatul ulfah 55,000Kusharyono Pratomo 125,000Marwati 25,000Eeng Suherti 1,000,000Rudy Kamal 2,500,000Farahibah aliah S 100,000E Supiyar Suprijat 100,000Sundari 50,000Reviyanti Puspita 300,000Midya Nurwulan S 112,500Ali Wibowo 65,000I Made Mahendera 250,000Liya Mandra L 500,000Suratmoko 76,000Muammarul Amien 50,000Andi Pratama 250,000Putri Oktarini 62,500Hamba Allah 200,000Adeke Dini Fahrans 100,000Trianto Irawan 250,000Fanny Angelia S 240,077Cita Prahastuti 150,000Adam Aviano 108,000Widjiastuti H 250,000RR Desy S w 200,000SDM Kantor Pusat 200,000Herlambang Sukma 100,000Shanty Hernawati 60,000Riza Veldizon 91,000Tomi Gularso Pratomo 1,000,000

Rachmawati Fitria 100,000Agustin Leoni 80,000Meiko Tourista W S 550,000Hestiningsih F 170,000Rizki Firdausi 50,000Hamba Allah 200,000Dwi Budi Waluyo 15,000Astilliani 120,000Mudayat 110,000Syahrialdi S Sikar 290,000Prima Haripurwanti 550,000Fernantomo H 100,000Rosmala Rais 800,000Silviyanti Dwi Ary 250,000Nurleli Fitrah 333,333Muhammad Aziz 50,000Ahmad Nahoi 30,000Budi Sayekti 70,000Farid Ferdiansyah 150,000Yudha Hendrawan S 375,000Rivanda Indiyanto 300,000Siti Noer Medina 100,000Iwan Yulianto 49,000Saktiono Yutra Y 1,000,000Tri Nurhayati 10,000Wikanto Artadi 500,000Cassandra Adenan 95,000Rojikin 100,000Sri Hapsari Rini 100,000Tania Latinina 2,000,000Noor Widi Ahyana 100,000Fadjar Buwana 125,000Nola Gestalia 181,209Rifky Ramdhoni 111,000Ajeng Justisia P 50,000Dyarine K 250,000Della Mia Kalumata 173,000Ine Indriyani 70,000Titik Alfia 200,000Sinar Plaza Medan 10,000Sinar Plaza Medan 10,000Indra Arnaz 50,000Kusumaningrat 300,000Almer Hafis 100,000Bella Dwi C 45,000Ahmad Ridho Akbar 150,000Noorna Nusa 100,000Alfiati T 200,000Anung A 241,500Dwitya A 160,000Hamba Allah 56,125Hamba Allah 50,000Hamba Allah 60,000Hamba Allah 1,200,000YW AMJP 748,725PT Lensa Grafita 40,000,000Hamba Allah 15,000Hamba Allah 126,000Hamba Allah 50,000Hamba Allah 72,000Hamba Allah 6,000,000Kel Reiza Setiawan 500,000Hamba Allah 250,000Hamba Allah 70,000Hamba Allah 1,000,000Hamba Allah 65,000Hamba Allah 150,000Hamba Allah 1,437,486

ZAKAT per 30 November 2009

Sudaryadi Ananto 25,000Hamba Allah 250,000Hamba Allah 250,000Hamba Allah 200,000Hamba Allah 20,000Hamba Allah 125,000Hamba Allah 168,000Hamba Allah 50,000Hamba Allah 30,000Hamba Allah 150,000Hamba Allah 2,000,000Hamba Allah 25,000Hamba Allah 400,000Hamba Allah 50,000Hamba Allah 100,000Hamba Allah 125,000Hamba Allah 500,000Rizki Adiwirastomo 7,000,000Hamba Allah 50,000Hamba Allah 500,000Hamba Allah 500,000Hamba Allah 100,000Hamba Allah 200,000Hamba Allah 150,000Hamba Allah 300,000Hamba Allah 300,000Hamba Allah 100,000Hamba Allah 150,000Hamba Allah 150,000Hamba Allah 1,000,000Kusdarjanto Darius 1,000,000Agus Harsoyo 250,000Ardiansyah 50,000Mulyo Handoyo 50,000Muh Siddik 2,000,000Hamba Allah 100,000Hamba Allah 127,500Moch Wiphasya 100,000Joffy Adestian 875,000Muhammad Aulia 120,000Muh Siddik 2,000,000Amy Pramdany 100,000Eko Saputra 100,000Dwi Puspa Setiasih 93,000Fachrur Rozi 1,000,000Hasanudin 150,000Endah Wahyuningsih 150,000Mulyo Handoyo 75,000Hamba Allah 110,000Mulyo Handoyo 75,000Nadya Handayani 450,000Nurul Falakhan 100,000Hamba Allah 100,000Muh Siddik 500,000Hamba Allah 10,000,000Hamba Allah 10,000,000Hamba Allah 5,000,000Hengki Rivando 100,000Mulyo Handoyo 100,000Luki Don Rahmat Hidayat 400,000Arini Indiastuti 1,000,000Hamba Allah 322,500Ahmad Reza Widjaja 5,250,000Wiku Himawan Putra 50,000Ardiantoro Dwi Basaltyo 155,000Kunto Jati 479,000Hamba Allah 250,001Nabhan Tafsili 250,000

Page 29: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 2010 29

Donatur

Setyo Hardiyanto 75,000Rina Melia 100,000Dewi Elfida Yahya 50,000Badaruddin Oeli 600,000Sugiarsih 200,000Rahma Damayanti 400,000Mohammad Kemal 500,000T Moch Wiphasya 100,000Hamba Allah 230,000Hamba Allah 400,000Joffy Adestian 875,000Isnanto Wahyudi 205,000Agus Harsoyo 250,000Hamba Allah 130,000Dedi Mulyadi 80,000Hamba Allah 600,000Dyah Woro Nugraheni 300,000Syahvrizal S 280,000TOTAL 220,628,272

Nama Donatur DonasiIna 100,000Amir Hamzah Siagian 1,000,000Rini 200,000Yani 300,000Kel Alm Sabarman 100,000Cindy 300,000Winanti Hening 220,000Yasin Ilmarahimy 20,000Wawi 5,000Anny Ghany 200,000Siti Naaisah 200,000Alm Syakur Ghang 200,000Tetty Endang Setiawan 290,000Roes Aryawijaya 290,000Ucie 200,000Rulianti 30,000Siti Qomariah 40,000Indrawan 100,000Yovita 10,000Nurfajri Arifiani 40,000Ami Retnosari 250,000Nita 30,000Dudy Ariwidianto 90,000Erni 30,000Lismidar 40,000Siti Rahma 90,000Rabiah AL Adawiyah 40,000Eko Lebowo 275,000Wahyu 50,000TKI Al Azhar 2 Psminggu

100,000

Lily Aprilia T 40,000F Kamarudin 40,000Heisky Bambang Sugiyono

30,000

Hamba Allah 100,000Rindaryati 120,000Kun Hidayat 40,000Herlina Ganeta 40,000Gito Kusbono 40,000Agus Sudi Hartanto 30,000Yadi Mulyadi 40,000Agus Kusmintoro 90,000

I N F A Q per 30 November 2009

Dede Gusman 120,000Andryansyah 10,000HJ Lies Riwaningsih 290,000Bambang Deliyanto 40,000Lestari Puji Astuti 90,000Eni 40,000Rusdiana 290,000Wiwin 90,000Syamsiar 40,000Rita Wibowo 290,000Irma Dana 90,000Prayitno 40,000Susilowati Rahayu 40,000Mohammad Bochary K 90,000Raslisni Harahap 90,000Rio Hutomo 250,000Mohammad Iffat Sya’bani

40,000

Fadli 100,000Nuke 290,000Mariana Ajiauti 40,000Oka Esnita 40,000Amiruddin Hedikusumo 900,000Puput Prihadi 900,000Achiroedin Noerdin 40,000Desi M 100,000Frieda Addienayuni 40,000Ayu Dewita 20,000Ana Oktaviana 100,000RR Prihatini 900,000Laqa Tamadita 900,000Kel.Bsr M. MadeWijaya 900,000Rudy S Prawiradinata 20,000Agung Nugroho 40,000Syarifah Hamid 10,000Lasmi Kusmiatin 2,000,000Wawi 30,000Novik Kurohman 40,000Amelia Perdana Dewi 1,000,000Dian Erni Yudingisih 40,000Sugeng Widodo 40,000Widyastuti 30,000Karyawan Laz 1,141,980Jozi Praesta 40,000Aminurrasyid 90,000Lely Andriani 90,000Yasin 20,000Aidil Muchamad 2,700,000Yudhistira Hesta R 10,000Arif Riyanto 25,000Dwi Pujiati 30,000Rahman Satria 500,000Farid Ferdiansyah 40,000Achmad Firdaus 200,000Hamba Allah 500,000Hamba Allah 30,000Martini 10,000Santi 50,000Hamba Allah 300,000Agus P Dilla Attamimi& Dien Yuniarti 300,000Eko Putro A 7,500,000Bimarendra P K 10,000Indra Ari S 20,000Nova Monzana 25,000Suharman Rasjid DR 50,000Viera Agustya 150,000Tartila 50,000

Fransisca Musriza 50,000Maharani Mitha P 100,000Hestiningsih F 50,000Wahab Ryan Latucon 100,000Ernawati Soetoyo 100,000Intan Nurfitri 150,000Hamba Allah 75,000Pramiswanthari 250,000Tartila 50,000Diana Purnamawaty 30,000Excelcomindo P 165,816Arif Rizaldi 20,000Zuamah Afif 1,000,000Dwi Amanda R 100,000H Abdul Rachim 100,000Tartila 50,000Ayu Puspitalena 1,000,000Dina Damayanti 65,000Yudhistira Hesta R 10,000Marwati 30,000Tartila 50,000Yudhistira Hesta R 10,000Martini 10,000Sonny Sunjaya S 1,210,000

Zuamah Afif 500,000Marwati 20,000Nurnastiti S 250,000R A Rosmala Dewi 300,000Tartila 50,000Yudhistira Hesta R 10,000Tartila 50,000Susiantinah 100,000Dewanti 300,000PT Triyakom RBT Agustus

56,644

Wahab Ryan Latucon 50,000Zuamah Afif 2,000,000Yudhistira Hesta R 10,000Hega Bernoza 250,000Bambang Utoyo 50,000Bakti Setyadi 100,000R A Rosmala Dewi 100,000Budi Agus W 50,000Muhammad Darus-salam

10,000

Yudhistira Hesta R 10,000Rachman Ferry D 100,000Arya Shindu I 80,000

Ali Wibowo 50,000Triadi 2,450,000R Oemarjoedi 70,000Zuamah Afif 2,000,000Budi Agus W 50,000Herlyn Febriani 3,500,000Herlyn Febriani 3,500,000Al Kausar / Budi Hermawan

4,620,000

Joe Fivara Putra 1,250,000Titi Hayati 100,000Shana Guviani 150,000Andi Agus Salim G 50,000Rita Juwita 1,300,000Arif Riyanto 25,000Dwi Amanda R 100,000Dien Yuniarti 200,000Adelina Ferdinal Rais 800,000Febri Agung S 200,000Nurul Afriyanti 41,000Nasrullah Abdullah 1,200,000Tartila 50,000Drs Suharno 500,000Prima Haripurwanti 150,000

Page 30: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 201030

F Setiawaty A 900,000Moh Benny Baryanto 700,000Anandra RR Adityana K 290,000Kusmarsanto & Magdalena Winduaru Kusmarsanto

80,000

Rini 2,500,000Dwi Pujiati 25,000Yudhistira Hesta R 10,000Anwar Sugiyanto 50,000Wiyoso 15,000Farid Ferdiansyah 200,000Tartila 50,000Yuni Sulistyaning 150,000RA Dian Arumdani K 900,000RA Ajeng Triandini 900,000Agfianto Eko Putra 100,000Helmi L Kurniawan 300,000Yudhistira Hesta R 10,000Tania Latinina 500,000Indra Ari S 20,000Tyasasih Citra 100,000Tartila 50,000Hendra Budiman 100,000Umara 100,000Gunri Yulia 20,000Hamba Allah 5,000Hamba Allah 1,000Hamba Allah 10,000Hamba Allah 10,000Ahmad Ridho Akbar 3,000Ahmad Ridho Akbar 2,000Ahmad Ridho Akbar 1,000Ahmad F 50,000Hamba Allah 10,000Hamba Allah 100,000Hamba Allah 5,000,000Hamba Allah 50,000Hamba Allah 5,000,000Nurhayati Djamas 200,000Ilma Muryani 40,000Hamba Allah 35,000Hamba Allah 250,000Hamba Allah 10,000Hamba Allah 30,000Hamba Allah 40,000Evi Komarwati 200,000B Sri Handayani 150,000Nur Junaidi 50,000Mulyo Handoyo 100,000Irma Dana 100,000Kurza Mulyani 100,000Joffy Adestian 875,000Dian Octavia Puspitarini 65,000Emmylia Soesanti 200,000Winda Haryanti 1,310,000Dwi Puspa Setiasih 100,000Irma Dana 100,000Mulyo Handoyo 75,000Hamba Allah 25,000Irma Dana 200,000Mulyo Handoyo 75,000Budi Sulistyo Nugroho 700,000Irma Dana 100,000Mulyo Handoyo 100,000Juliwar 100,000Hamba Allah 25,000Widha Haikal 52,500,000

Ayu Sidhiani 1,250,000Novitasari Kurniasih 75,000Irma Dana 100,000Irma Dana 100,000Hiro Whardana 3,620,000Ari Rahmat 200,000Irma Dana 100,000Hiro Whardana 50,000Tursantono 100,000Efni 175,000Iskandar Syarifudin 1,578,000Dian Permata Purnamasari

1,500,000

Yeni Rulianti 50,000Iskandar Syarifudin 322,000Nur Junaidi 50,000Joffy Adestian 875,000Hamba Allah 100,000Hamba Allah 1,250,000Zulkifli Zaini 2,000,000Hamba Allah 100,000Lidia 250,000Hamba Allah 90,000Hendrik T Moesthaf 80,268Hendrik T Moesthaf 72,500Hendrik T Moesthaf 72,500Sutaryo 40,000Boy 100,000Isnindar Amaludin 500,000Ajeng Kartini 500,000Cut Magdalena M 40,000Saffrita Bahar 40,000SMPI Al Azhar 8 Bekasi 2,000,000Hamba Allah 25,000Guntono 500,000Amanah 20,000Hardiningsih 20,000Sudarwati 20,000Supriyanto 20,000Isrogi Al Ghifari 20,000Asmiyati 20,000Nararia Askarningsih 20,000Soekarni binti samidjo 20,000Kel Abu Bakar Soetikno 1,000,000Caesar Adi 600,000Sufail Siddik Harahap 350,000Taslimah 150,000Supramo Santoso 10,000,000Denny Chandra Badan 2,500,000Amelia 200,000Alfi 290,000Yuniasih Hernawanti 5,000,000Hamba Allah 250,000Hamba Allah 500,000Hamba Allah 10,000Eeng Suherti 1,000,000H M Idrus T 72,000TOTAL 177,524,708

Nama Donatur DonasiForum PenggerakDakwah (FOPDA) BPN RI

2,407,000

Hj Jalinus 250,000Winny Puspautari 1,700,000

KEMANUSIAAN per 30 November 2009

QURBAN per30 November 2009

SMPI Al Azhar 3 5,200,000Desi 50,000Hamba Allah 1,000,000Farida Arifin 500,000SMP Al Azhar 10 Kembangan

4,617,000

Kel Hengki 500,000SDI Al Azhar V 7,000,000Forum Komunikasi Kel besarakuntan universitas Andalas

70,000,000

Azhari 2,000,000FKKBA Universitas Andalas

14,000,000

Jamaah pengajianBritish Columbia Canada

3,045,000

Hamba Allah 10,000,000Adji Widodo 10,000,000Hentyn F 3,500,000SMA Al Azhar 4Kemang Pratama Bekasi

20,871,000

H Kasiran 25,000

Nama Donatur DonasiAshila Riska M 1,210,000 Elly Halimah 1,210,000 Inne Karlina 1,210,000 Tetty Endang Setiawan 1,210,000 Roes Aryawijaya 1,210,000 Aminah binti Fulanah 1,210,000 Soekati 1,210,000 Agus Sulistyo 1,210,000 Sulastri 1,210,000 Iswandar Intaran (3 ekor)

3,630,000

Andrie Syahriza ( 2 ekor)

2,420,000

LAZIS PLN 35,000,000Hamba Allah 125,000BAZMA RU II 70,000,000HJ Poerbowati Djoko Soedomo

7,000,000

Hamba Allah 2,600,000Tuti Nurhati 500,000Hamba Allah 120,000Ajeng Oktaviani 50,000Hamba Allah 1,871,000Ariyanto 250,000Sukma Violetta 15,000,000UPZ Majelis Taklim Telkomsel

45,000,000

YKPU (BMT Amanah) 37,000,000Sri Kartikorini 50,000Syafruddin A Jalil 5,000,000ZIS INDOSAT 14,000,000Ariyanto 250,000Riza Veldizon 75,000Hamba Allah 3,500,000Serikat Pekerja BNI 105,000,000Bank BNI 350,000,000BAMUIS BNI 500,000,000

Jamaah Masjid Agung Al Azhar

34,905,000

Jamaah Masjid Agung Al Azhar

63,105,000

Eka Masni, Nadira Hudaifah& Namira Hudaifah 10,500,000Asril Sultan 17,500,000TOTAL 1,475,066,000

Donatur

Page 31: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 2010 31

Elmawati 1,210,000 HJ Khodiyah 1,210,000 Esti Adriani 1,210,000 Nadila Maharani 1,210,000 Ratna Nawawi 1,210,000 Lestari Puji Astuti 1,210,000 Alverta Mutiara 1,210,000 Leny Yuliana 1,210,000 Eni 1,210,000 Rusdiana 1,210,000 Mellia Denina Wijaya 1,210,000 Wiwin 1,210,000 Muhammad Azmi 1,210,000 Muhidin Amin 1,210,000 Syamsiar 1,210,000 Agung Yuliati 1,210,000 Kel Ridwan Harianto 1,210,000 Yoke Kartika 1,210,000 Kel Kastini Somala 9,750,000 Erry Herjuno ( 3 ekor) 3,675,000 TKI Al Azhar 2 Pasar minggu ( 2 ekor )

2,420,000

Suryaningsih 1,400,000 M Anwar Sani 1,400,000 Sunaryo Adhiatmoko 1,400,000 Rita Wibowo 1,210,000 Ariyanto Santoso bin Soepardi

1,210,000

Ike Martini binti A Azis 1,210,000 Anggi Ayu Pramesshwara binti Ariyanto Santoso

1,210,000

Moearif Sjarif 9,750,000 Teguh Rahardjo bin Slamet Prawirodisastyo

1,210,000

Slamet Ismail 1,210,000 Kel Adem - Adem ( 1 sapi )

8,500,000

Adiwarman A Karim 1,400,000 Jocques bin Diou 1,210,000 Emir Rio Krishna 1,210,000 Munira Amir 1,210,000 Ardiana Nurniati 1,210,000 Andi Setiabudi 1,210,000 Indra Adirespati 1,210,000 Dian Anggraini 1,210,000 Irma Dana 1,210,000 Prayitno 1,210,000 Susilowati Rahayu 1,210,000 Kel JB Nugraha 3,630,000 Sukisno 1,210,000 Oscar Soebandi 1,210,000 Hamba Allah 1,210,000 Ratna Dewi Hasan 1,210,000 Rani Raksma Hasan 1,210,000 Ratna Catia Hasan 1,210,000 Sutji Mintarti 1,210,000 Nova Scotia Rosita 1,210,000 Mohammad Bochary K 1,210,000 Rusmadi 1,210,000 Ary Wahyudi 1,210,000 Eldino Hasman 1,210,000 Indriyani 1,210,000 Didik 1,210,000 Hatief Hadikusoemo 1,210,000 Tuty Ningsih Purbaningrum

1,210,000

Rzki Ramadhani 1,210,000 Sri Mumpuni 1,210,000 Syamsurya 1,210,000 Raslisni Harahap 1,210,000 Ahmad Rouzy 1,210,000 Rudi Wahyudi Satria 1,210,000 Rio Hutomo 1,210,000 Farida Widiyani 1,210,000 Mohammad Adrianto S 1,210,000 Nadya Handayani 1,210,000 Mohammad Iffat Sya'bani

1,210,000

Kel Helmy Bustami 9,750,000 Cholidi 1,400,000 Nastrat Bayuni 1,210,000

Cassia Fera Malays 1,210,000 Miftah Arifin 1,210,000 Kel Boy Hidayat Lubis 4,840,000 Nuke 1,210,000 Adi Erianto 1,210,000 Reza Mahmudi 1,210,000 Cut Arina Ratnasari 1,210,000 Amalia Damayanti 1,210,000 Alfi 1,210,000 Muhammad Raafisatris 1,210,000 Mariana Ajiauti 1,210,000 Emelia Sujanto 1,210,000 Oka Esnita 1,210,000 Widyasari 2,420,000 Basri Hatimbulan 1,210,000 Surya Yudi 1,210,000 Zenarita binti Muhammad

1,210,000

Vino Syady AB Cory 1,210,000 Achiroedin Noerdin 1,210,000 Desi M 1,210,000 Frieda Addienayuni 1,210,000 Kel M Syarief Arifin 3,630,000 Ayu Dewita 3,630,000 Widarman 2,450,000 Murianto 1,210,000 Ana Oktaviana 1,210,000 Faiz Farhansyah A 1,210,000 Fira Satiwi 1,210,000 Muqtadir Morgen Imroni 1,210,000

Muqliza Imroni 1,210,000 Rudy S Prawiradinata 1,210,000 Isti Surjanuari 1,210,000 M Irfan Prawiradinata 1,210,000 Nadya Rafika A 1,210,000 Dewi Kevin Matteson 1,210,000 Ajeng Remataba 1,210,000 Agung Nugroho 1,210,000 Tri Marlianawati 1,210,000 Syarifah Hamid 1,210,000 M Zen Bahri Harahap 1,210,000 Susiana Nugroho 1,210,000 Oedi Rohendi 1,000,000 Novita Anggraini 1,210,000 Budi Sulistyo 1,210,000 Nia Mulyaningrum 1,210,000 Maya Indriyani 1,210,000 Taufiq ( pengurus M Al Muttaqien)

14,520,000

Novik Kurohman 1,210,000 Runi Arundhati Dewi 1,210,000 Hamad Saleh Hilabi 1,210,000 Muhammad Andrew A 1,210,000 Muhammad Darriyl A 1,210,000 Trisanti Arini 1,210,000 Indra Parsitta 1,210,000 Adibuzaman Hami 1,210,000 Dian Erni Yudingisih 1,210,000 Aswita Dewi 900,000 Baby Nayasanti 1,210,000

Sugeng Widodo 1,210,000 Rian Hafizah 900,000 Alya Isti Safira 1,210,000 Buchjar Sjam 1,210,000 Retno Utaminingsih 1,210,000 Dicky Edwin Hindarto 1,210,000 Nasri Nasir 1,210,000 M Assad Islamie 1,210,000 Widyastuti 2,420,000 Sri Susilawati 1,210,000 Ayu Lintang Cempaka 1,210,000 Jozi Praesta 1,210,000 Aminurrasyid 1,210,000 Fera Dyah Kusumastuti 1,210,000 Endang Sri Rusmiyati R 1,210,000 Arief Herawanto 1,210,000 Wisnu Setiawan 1,210,000 Reynard Adhistora A 1,210,000 Dony Ariyantho 1,110,000 Lely Andriani 1,210,000 Harry Rindra 1,210,000 Olah Agam 1,210,000 Dien Yuniarti 1,210,000 Desy Afrina Zalia 1,210,000 Feptini H 1,210,000 Kemal Saifudin 1,210,000 Suharyono 1,210,000 Muhammad Firman & Renny

2,420,000

Irwin 1,578,000

Anny Ghany 1,210,000 Muhammad Adi Wibowo S

1,210,000

Santo Budiono 1,210,000 Ruliati 1,210,000 Siti Qomariah 1,210,000 Rika Illianiati 1,210,000 Yovita 1,210,000 Kel Sarwono u/ NTT 1,210,000 Kel Hj Nurhayati u/ padang

1,210,000

Nurfajri Arifiani 1,210,000 Kel Rusdiawan ( 1 sapi) 9,750,000 Darmawaty Malik u/ Bima NTT

1,210,000

Ambi Ansari Nasution 1,210,000 Dudy Ariwidianto 1,210,000 Ade Mardiani 1,210,000 Yusnah Siregar 1,210,000 Rizki Radinka R 1,210,000 Lismidar 1,210,000 Titin Yunita Agustina 1,210,000 Lila Maritza Maris 1,210,000 Vivi A Siregar 1,210,000 Hj Rosna Ismail S 1,210,000 Hj Rusmi Komariah 1,210,000 Kel Emy Siti Hamimah 9,750,000 Isrijanty Manbraku 1,210,000 H Indra Ismail Suny 1,210,000 Siti Rahma u/ kudus 1,210,000 Ade Tiur Asmara binti Hutapea

1,210,000

Madia Gunawan 1,210,000 Rabiah AL Adawiyah 1,210,000 Sophia Pujiastuti 1,210,000 Emir Haleim Aryawijaya 1,210,000 Yani Yuliani 1,210,000 Lily Aprilia T 1,210,000 F Kamarudin 1,210,000 Heisky B.Sugiyono ( 7 ekor )

8,470,000

Kel Agustina ( sapi ) 9,750,000 Fiati Justitia 1,210,000 Irma Chantily 1,210,000 Panji Nurifi 1,210,000 Mira Suryastuti u/ NTB 1,210,000 Aryeni 1,210,000 Nastiti Paramasanti 1,210,000 Chairul Azhari 1,210,000 Kun Hidayat 1,210,000 Herni 1,210,000 Kel Dewi Hendratmo 9,750,000 Rusmiati 1,210,000 Ratna Dewi 1,210,000 Rasana Abidin 1,210,000 Fitria Pradandari 1,210,000 HJ Yuniar 1,210,000 Akmal Aziz 1,210,000 Kel Winarno 9,750,000 Djadjat Soedrajat ( 2 ekor )

2,420,000

Hendarto (2ekor) 2,420,000 Aldy 1,210,000 Herlina Ganeta 1,210,000 Gito Kusbono 1,210,000 Dian Terliana 1,210,000 Ahmad Sudirman 1,210,000 Rahmat Aulia 1,210,000 Moh Benny Baryanto ( 5 ekor )

6,050,000

Syarif Anis 1,210,000 Agus Sudi Hartanto 1,210,000 Rina Damayanti 1,210,000 Yadi Mulyadi 1,210,000 Agus Kusmintoro 1,210,000 Dede Gusman ( 3 ekor ) 3,630,000 Andryansyah ( 4 ekor ) 4,840,000 Ratna Dewi Abidin 1,210,000 HJ Lies Riwaningsih 1,210,000 Bambang Deliyanto 1,210,000 Rumi Diana Nur 1,210,000 Pardiyono 1,210,000

Donatur

Page 32: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 201032

Aah Suwiah 1,210,000 Rosmaiyar 1,210,000 Anglia Gordyna 1,210,000 M Heryanto/Herlinawaty 1,210,000 Hamba Allah 1,210,000 Tifa Wirarini 1,210,000 Hamba Allah 1,210,000 Asnom Juanita 1,210,000 Irwin 842,000 Hanimah 1,210,000 Mirza Rizqi Zulkarnain 1,210,000 Mochammad Surjo 1,210,000 Amalia Dini P 1,210,000 Marjuki Umar S 1,210,000 R Oemarjoedi ( 2 ekor )

2,420,000

Hamba Allah 1,210,000 Patria Bayuaji 1,210,000 Linda 2,420,000 Kustiningsih 1,210,000 Najwan Rama Dhani 1,210,000 Djoko Tri S 1,210,000 PT Cillo Multi P ( 2 ekor )

2,420,000

Idham Firmansyah 1,210,000 Wilfianti 1,210,000 Andi Agus Salim G 1,210,000 Munsriyati 1,210,000 Hayati binti muchtar 1,210,000 Herwina Wahyuni binti Tajwem

1,210,000

Rinaldi Prawiraneg 1,210,000 Anom Budi Prakoso 1,210,000 Dinawati Halim 1,210,000 Deni Ratna D 1,210,000 Y Firya Elyna 1,210,000 Dewi Kartini binti H Aris Wira Direja

1,210,000

Atika Muliyandari 1,210,000 Ferna Evinasari 1,210,000 Sunarni 1,210,000 Dodie Priambodo 1,210,000 Emmalia 1,210,000 Achmad Subandrio 1,210,000 Yuri Ardana 1,210,000 Anandra RR Adityana K 1,210,000 Kusmarsanto & Magdalena Winduaru Kusmarsanto

2,420,000

Hamba Allah ( 3 ekor ) 3,630,000 Dony Aji W 1,210,000 Darmawansyah 1,210,000 Totty Dwi Maryanti 1,210,000 Junita Respati 1,210,000 Meganingsih 1,210,000 Ismail S 1,211,000 Hamba Allah 1,210,000 Kel Triyono Jayanegara ( 1 sapi )

9,750,000

Wiwin Widiyanti 1,210,000 Ilma Muryani 1,210,000 Ibnu Rachman Sangjay 1,210,000 Aida Safina Akbar 1,210,000 Hamba Allah 1,210,000 Hamba Allah 1,210,000 Hamba Allah 1,210,000 Hamba Allah 1,210,000 Tuhu Wasono 1,210,000 Achmadi 1,210,000 Hamba Allah 1,210,000 Ida Ravilla 1,210,000 Komarulloh Deden Permana

1,210,000

Hamba Allah 1,210,000 Boni Safer 1,210,123 Drg Andi Iman Wandi 1,210,000 Hamba Allah 1,210,000 Sultoni Ali Yamin 1,210,000 Ayu 1,210,000 Arie Bambang Nurogo 1,210,000 Soni Darsono 9,750,000 Soni Darsono 1,210,000

Hamba Allah 1,210,000 Dian Dwi Handayani 1,210,000 Anissa Sudjatmiko 2,420,000 Hamba Allah 1,210,000 Hamba Allah 1,210,000 Alfin Dimas Nasution 1,210,000 Endah Wahyuningsih 1,210,000 Noorman Andrianto 1,210,000 Hamba Allah 1,210,000 Hamba Allah 1,210,000 Hamba Allah 1,210,000 Hamba Allah 1,200,000 Pilas Agita 1,210,000 Hamba Allah 1,210,000 Hamba Allah 1,210,000 Irrna Melina 1,210,000 Hamba Allah 1,210,000 Yudi Ade Syahputra 1,210,000 Muhammad Hamzah 1,210,000 Hamba Allah 1,210,000 Hascaryo 1,210,000 Sutaryo 1,210,000 Eeng Suherti 1,210,000 Indira Hadiatno 1,210,000 Astri Nurdin 1,210,000 Syahnaz 1,210,000 Murniati 1,210,000 Idulia Fitriningsih 1,210,000 Qasthari A Rafiandi 1,210,000 Kishi Divina Fibulla 1,210,000 Arief Rizaldi 1,210,000 M Djohansyah Saleh 2,410,000 Cut Magdalena M 1,210,000 Saffrita Bahar 1,210,000 Kel Ahmad Mansur 12,210,000 Kel Nina 3,630,000 Syaiful Anwar 1,210,000 Gerry Mulyadi Rasyid 1,210,000 Robert Lessang 1,210,000 Irina Diah Kuntadji 1,210,000 M Arif Rajendra 1,210,000 Alm Cut Zuraida 1,210,000 Egi Darmayanto 1,210,000 Faiza A Kusumadewi 1,210,000 Dewi SA 2,420,000 TOTAL 616,806,123

W A K A F per30 November 2009

A K I K A H per30 November 2009

PENERIMAAN LAIN-LAIN per 30 November 2009

Nama Donatur DonasiEndang Puji Astuti 125,000Sufial Siddik Harahap 100,000Endang Setyo BR 1,000,000Rudy Kamal 2,000,000Rudy Kamal 1,000,000TOTAL 4,225,000

Nama Donatur DonasiHeru Setiawan 2,400,000Dwi Syanthi A. 1,200,000

Bramantyo Prakoso 2,400,000

Eros Rosmiati 1,500,000TOTAL 7,500,000

Nama Donatur DonasiPengembalian Piutang 9,400,000Penerimaan Lain-lain 6,083,165TOTAL 15,483,165

Donatur

Page 33: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 2010 33MMMMMajMajMaMajMaajMMaMMajjMMMajjjMMMMaMMMMajMMajMMMMajMaMMMMMM jMMMMMMMMMMM jM jjjjalaalaalaalaalaalaalaalaalaalaalaalaalaaalaalaalaa aalaaalaalaaalaa aaa ah hhh hhhhhhhhhhhhhhhhhhhh CCCARCARCARCACARCAAAARCARRCCCCCCCCCCCCCCCCCCC EEEE, E, E EE, E, EE, EEEEEE, EE, E, E, EE E, EEEE, E, EEEdidisddisdisdiidisdisdisdisisdisisdidisisdidisissdisdisdissdissd i Fi Fi Fi Fi F Fi Fi Fi F FFi Fi Fi Fi Fi FFi FFii Fi Fi Fi FFFFi Fi ebrebebebreebreebrebebrebebrbebrebrebrbrbrebbebrebebrrbbree uaruararararaararararauarauarrarari 22i 2i 2i 22i 2i 2i 2i 2i 2i 2i 22i 2222i i 22i 2i 22i 22010010100100100100101010101000101010100101001001101010100001001000001EEE 3333333333333333333333333333333333333333333333333

Page 34: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 201034 MMMMajMMMaajjajMMMMMajjjMajjajjjjMM jajjjMMajajajMMMaMaaajaajjajajMMajMaaajMajajjajMajMMajMaMajMajMajMaajaajaajajajjaajaaajMaMajajajajajaajMaMaajaMaaMaaaajjjjjjMMaaajjajMajMMMaaaMMaaaaaajajjjjjjjj lllalalalallalalaalalaaalalaalaaaaalaalalalalalaaaalaalaalaaallaalalaaaaaaaaaaalllaala aaalaaaaaaaa aaaallaaaalaalaaaa aalaa aahhhhhhhhhhhhhhhhh hh CARCCARCARCARCARCAREEEEEE EEE, EEEEEEE, E, ddddddisddisdddddisddisdisdissdisisdisdissisdissssisdissdisdiididisdisddissdisi Fi Fi FFFi Fii FFFFFi FFFiii FFFi Fi Fiii Fi Fi Febrebrebrebrbrbrbrebrrbrbrbebebrebrbrebrebrbbebbebebebreeeeeebreeeebreebruauauarararuauaauuuarauuuuauuuauuaruuauaruaruaaaauaaaarauaraauaauarii 22i 2i 2i 2i 2i 2i 2i 2i 2i 2i 2010010010010010010010E343434343434343434

Page 35: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 2010 35

Cermin BuyaHAMKA

Ulama Pejuang, Politisi Sejati dan Pujangga Terkemuka

Buya Hamka adalah potret ulama kharismatik, politisi sejati dan

pujangga terkemuka yang memilih berkiprah dalam perjuangan pembentukan karakter ummat dan bangsa.

Buya Hamka bukan sosok ulama istana, beliau adalah ulama pejuang yang berhasil menjadi peletak dasar kebangkitan komunitas Islam modern atau kaum gedongan di Ibukota lewat icon Al-Azhar yang pada akhirnya berhasil pula melebarkan sayap sebagai lembaga pendidikan modernis dan agamis.

Sebagai politisi, Buya Hamka patut menjadi teladan, Pandangan dan keyakinannya senantiasa lurus – lurus saja memperjuangkan aspirasi ummat. Beliau bersama tokoh-tokoh Masyumi lainnya adalah para pejuang Islam yang gigih dalam mengajukan konsep-konsep Islam, secara ilmiah dan argumentatif. Tetapi, juga konsisten dalam memegang teguh aturan main secara konstitusional.

Ketika perjuangan melalui jalur partai politik terganjal, Buya Hamka dan para tokoh Masyumi memilih hijrah dengan menempuh jalur dakwah di masyarakat, masjid, pesantren, dan perguruan tinggi. Karena sesungguhnya dakwah adalah laksana air yang mengalir, tidak boleh berhenti, dan tidak bisa dibendung.

Sikap Istiqomah menjadi garda terdepan, walau harus menghadapi tangan – tangan besi kekuasaan yang terbukti berhasil menjebloskannya ke penjara.

Penjara badaniah, tak sekalipun kuasa memenjarakan kebesaran jiwa seorang Hamka yang tetap merdeka, sejarah pula yang akhirnya mencatat bahwa dari dalam penjara lahir karya terbesar Buya Hamka yang membuatnya dikenal hingga ke mancanegara, Tafsir Al Azhar adalah satu – satunya Tafsir Al Qur’an yang ditulis oleh ulama melayu dengan gaya bahasa yang khas dan mudah dicerna.

Bukan Sekadar itu karya sastra buah penanya tak kalah hebatnya, beberapa novelnya seperti Dibawah Lindungan Ka’bah, Tenggelamnya Kapal Van Der Wickj , Merantau ke Deli dan banyak karya – karya beliau ternyata tidak hanya dipublikasikan oleh penerbit nasional sekelas Balai Pustaka dan Pustaka Bulan Bintang, melainkan

juga diterbitkan di beberapa negara asia tenggara bahkan di release juga diberbagai situs, blog dan media informasi lainnya.

Pendek kata, karya besar Buya Hamka saat ini telah mendunia meski ironisnya di negeri sendiri sudah jarang generasi muda yang mengenal sosoknya yang fenomenal.

Sikap Istiqomah yang dicontohkan Buya Hamka bisa menjadi inspirasi bagi kita, beliau bukan alumni perguruan tinggi manapun namun banyak sekali kalangan yang menuliskan di depan namanya gelar atau title Prof Dr, siapa yang bakal menyangka jika seorang yang pada awalnya belajar secara otodidak, belakangan justru banyak di berikan gelar doctor honoris causa oleh banyak universitas terkemuka.

Karya – karya Buya Hamka terutama di bidang sastra memang telah melambungkan nama bangsa, mengharumkan nusantara hingga ke manca negara.

Simaklah petikan puisi yang dituliskannya secara khusus untuk Pak Natsir, Puisi yang ditulis Buya Hamka pada 13 November 1957 setelah mendengar uraian Pidato Natsir yang dengan tegas menawarkan kepada Sidang Konstituante agar menjadikan Islam sebagai dasar negara RI.Kepada Saudaraku M. NatsirMeskipun bersilang keris di leherBerkilat pedang di hadapan matamuNamun yang benar kau sebut juga benarCita Muhammad biarlah lahirBongkar apinya sampai bertemuHidangkan di atas persada nusaJibril berdiri sebelah kananmuMikail berdiri sebelah kiriLindungan Ilahi memberimu tenagaSuka dan duka kita hadapi Suaramu wahai Natsir, suara kaum-muKemana lagi Natsir, kemana kita lagiIni berjuta kawan sepahamHidup dan ma bersama-samaUntuk menuntut Ridha Ilahi Dan aku pun masukkanDalam da armu …….!

Jalan Istiqomah yang dilalui dalam setiap jejak pergerakan dan perjuangan buya hamka untuk memajukan kaumnya merupakan rintisan yang seharusnya bisa diteruskan dari generasi ke

genarasi. (Disadur dari Buku Jalan Istiqomah Sang Legenda)

Page 36: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 201036

Cover Story

Dea dan Amel, santri Balistung (baca-tulis-hitung) Bocah Taqwa Kampung Pondokmiri, Desa Rawakalong, Kec Gunungsindur, Kab Bogor, Jawa Barat. Dea sehari-hari diasuh neneknya, Mak Masih. Emaknya buruh nyuci di komplek Permata Pamulang. Bapaknya sedang menginap di hotel prodeo . Menurut Ustadzah Balistung, Dea tergolong rajin dan cerdas, walau senyumnya tak pernah penuh. Salah satu saung Balistung untuk belajar Dea dan teman-temannya, bantuan muzaki Al-Azhar Peduli Ummat.

Naskah & Foto: arsa wening

Page 37: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 2010 37

Senyumnya Tak Penuh

Page 38: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 201038

Tepi ManusiaSunaryo Adhiatmoko

Takut Naik HajiRealita di masyarakat memang

demikian. Benar memang, penunaian

zakat, merupakan karakter orang

beriman. Dalam konteks hubungan

dengan Allah SWT, itu menjadi

tanda ketaqwaan. Sedang imbasnya

memperlihatkan sifat pemurah,

kasih, serta santun untuk peduli pada

masyarakat. Dalam sebuah riwayat,

Nabi Muhammad SAW bersabda:

‘’Zakat merupakan bukti keimanan’’.

Allah SWT juga menegaskan:

‘’Dan pada harta-harta mereka,

ada hak untuk orang miskin yang

meminta, dan orang miskin yang tidak

memperoleh bagian (adz Dzariyat: 19).

Dalam menanggulangi kemiskinan,

zakat akhirnya memang menjadi

bagian penting. Dalam sebuah riwayat

hadits, Allah bahkan mengibaratkan

sebagai orang miskin yang menuntut

hak zakat. Dalam pemahaman ini, hak

merupakan utang pada Allah yang

harus dibayar. Karena hak Allah, Dia

sendiri yang menghitung prosentase

penerimaan dan pengeluaran zakat.

Beberapa ulama mengatakan: ‘’Kaum

miskin adalah tanggung jawab Allah,

muzaki merupakan perbendaharaan

Allah’’.

Akhirnya, saya bisa memahami

mengapa kawan saya belum berani

berdoa minta naik haji. Semoga, Allah

menghajikannya atas niat luhurnya

itu. Wallahu’alam.

Teman saya bilang, belum

pernah berdoa minta naik

haji. Saya terperanjat. Haji,

kita mafhum impian tiap muslim,

karena ia rukun yang wajib jika

telah mencapai kemampuannya. Saya

bertanya, apa sebab ia demikian

belum berani berdoa minta naik haji.

“Saya sedang mewajibkan zakat

pada diri dan keluarga, apa pun

kondisinya”, jawab kawan itu.

Dalam pandangannya, zakat,

sama wajibnya dengan shalat. Zakat

diwajibkan, karena umat dituntut

mengatasi kesulitan ekonomi kalangan

miskin. Jadi kalau ada hadits

mengatakan shalat merupakan tiang

agama, mungkin boleh dikatakan

zakat menjadi tiang kepedulian.

Lalai shalat, berarti meruntuhkan

agama. Tak mau berzakat, artinya

telah memberi andil dalam proses

pemiskinan.

“Lihat saja, untuk haji, berapa pun

kebutuhan biaya, tetap akan dipenuhi.

Sebab yang merasakan nikmat

haji adalah yang melaksanakan.

Sedang zakat, menjadi tidak populer

karena mengambil sebagian rejeki

untuk disalurkan kepada orang lain.

Karena bukan untuk diri sendiri,

muzaki (pezakat) menjadi tak rela”,

tandasnya.

Ungkapan kawan saya ini

sederhana, tapi cukup menohok.

3838

Page 39: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 2010 39MajMajMajMajMajMajajMajMajMajajMaMaMaMajajMajMMMajMajMaMaMajMaaMajjMajalaalaalaalaalalaaalalaalaalaalaaalaalaaaaa aaaaa hhhh h hhhhhhhhh CARCARCARCARCARCACARACARCARARRCACAARRCARCARAARARACACARARAARAAARARCCCARAAARARREEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE, E, E, EEE, E, EE EEEEEEEEdisdisdisdidisdisisdisisddisissssissssd ssssssssssssssssssi Fi Fi FFFFFFFFi Fi Fi Fi Fi FFi FFFFFebrebrebreebrbrebreeebrebreeebrebrree uaruaruaruaruaruaruarrauaruuuaru rii 2i 2i 2ii 22 2i 22i 222222222201001001001010010010010100101001001001001001000010 0010000000001000010100100100100010000100001001010EEE 3939399393939339393939939399

Page 40: Majalah Care Februari 2010

Majalah CARE, Edisi Februari 201040