majalah uc onliner #2, februari 2014

20
UC Onliner Februari 2014

Upload: universitas-ciputra-entrepreneurship-online

Post on 21-May-2015

346 views

Category:

Education


4 download

DESCRIPTION

Salam Entrepreneur UC Onliners! Continuing Studies Center (CSC) Universitas Ciputra menerbitkan Majalah UC Onliner sebagai media informasi dan publikasi bagi UC Onliners untuk belajar secara online, khususnya di bidang entrepreneurship. Program ini dalam rangka mewujudkan visi Pak Ciputra agar Indonesia menjadi negeri entrepreneur.

TRANSCRIPT

Page 1: Majalah UC Onliner #2, Februari 2014

UC OnlinerFebruari 2014

Page 2: Majalah UC Onliner #2, Februari 2014

UC OnlinerFebruari 2014

Sebagian peserta kelas online PER (Ritel) dan PEK (Kuliner), saat libur kerja mereka datang ada yang dari Hong Kong, Malaysia dan juga daerah-daerah lain seperti Blitar, Malang, Jombang, Kediri, Bojonegoro, Jember, Yogyakarta, untuk mengikuti sebuah program Innovative Kitchen Lab yang diselenggarakan oleh Universitas Ciputra pada pertengahan tahun 2013. Innovative Kitchen Lab Program pelatihan bagaimana menghasilkan inovasi di bidang kuliner ini rencananya akan diselenggarakan kembali di pertengahan tahun 2014.

Ayo berbisnis kuliner secara entrepreneurial

Menyambut banyaknya peminat untuk mengikuti kelas online Pengantar Entrepreneur Kuliner (PEK), Universitas Ciputra membuka pendaftaran PEK batch 2. Kini dengan materi-materi yang telah dilengkapi, PEK memberikan pembelajaran yang lebih terpadu bagi yang ingin berbeisnis di bidang kuliner. Kami tidak mengajari cara memasak, tapi bagaimana merencanakan usaha serta mengelola bisnis kuliner.

Di akhir pembelajaran, Universitas Ciputra akan menyelenggarakan Innovative Kitchen Lab yang diselenggarakan di Surabaya, dan peserta PEK batch 2 dapat ikut belajar langsung di tempat atau jika tidak memungkinkan akan bisa melihat secara online (via youtube). Program ini merupakan agenda rutin dari Universitas Ciputra tiap tahun, yang dilaksanakan beberapa hari setelah Hari raya Idul Fitri. Peserta diajarkan bagaimana melakukan inovasi dalam hal menu masakan, melakukan tes pasar dan juga belajar langsung dari pengusaha kuliner dan chef professional.

Kelas online PEK batch 2 akan dimulai di pertengahan bulan Maret 2014 dan berlangsung selama 4 bulan dengan biaya hanya Rp 1.500.000,- per orang

Tunggu apa lagi? Untuk informasi pendaftaran, silahkan kontak dengan AgiTia Totoko via FB atau email: [email protected]

Page 3: Majalah UC Onliner #2, Februari 2014

UC OnlinerFebruari 2014

Editorial

Apa kabar UC Onliners?

Di bulan kasih sayang ini kami akan membahas mengenai Scale Up atau pertumbuhan secara proposional, yang artinya bertumbuh sesuai dengan levelnya. Di dalam berbisnis ada tahapan dimana kita harus membuat bisnis itu tetap berjalan di tempat ataupun berjalan dengan signifi kan karena berentrepreneur itu tidak hanya berdagang saja, tetapi lebih kepada 3 hal yaitu melihat peluang, melakukan inovasi, dan berani mengambil resiko.

Pada edisi kali ini juga terdapat sajian liputan menarik dari UCEO gathering, konferensi Massive Open Online Course (MOOC) international yang diadakan di luar negeri yang berguna untuk pembelajaran di UC Onliner serta testimoni yang luar biasa dari para peserta yang telah mengikuti UCEO maupun UCDE.

Selain itu terdapat tips bagaimana menggunakan Google Docs yang dapat digunakan untuk menunjang aktivitas sehari-hari, serta ada ulasan buku-buku yang patut dibaca untuk dijadikan sumber inspirasi dan motivasi UC Onliners.

Selamat membaca, Salam Entrepreneur !

FROM THE EDITOR

Daftar Isi

“Life is change. Growth is optional. Choose wisely.” - Karen Kaiser Clark, Author, Motivational Speaker

You have to think anyway, so why not think big?- Donald Trump

“Th e person determined to achieve maximum success learns the principle that progress is made one step at a time. A house is built one brick at a time. Football games are won a play at a time. A department store grows bigger

one customer at a time. Every big accomplishment is a series of little accomplishments.” - David J. Schwartz

“Th e success combination in business is: Do what you do better... and: Do more of what you do...” - David J. Schwartz

UC OnlinerLiputan UtamaEntrepreneur Harus Scale-Up 11

UCEO News04Entrepreneurship Ciputra Way - Batch 2

05Exclusive Report

Berita Internasional09international Conference

Belajar MOOC di Sloan Conference10Amerika Bergantung Pada MOOC

OpiniSetinggi Apa Kita Harus Menggantungkan Mimpi 16Oleh : Bagus Berlian

Resensi Buku 17

Unggul, Langgeng, Tumbuh. 13

TipsBelajar Google Docs 15

02

Testimoni 19

UC Onliner Chief EditorNur Agustinus - @nuragustinus

Managing EditorTiffany Oktoriana - @tiffoktoriana

EditorTiffany Oktoriana - @tiffoktorianaAgitya Kristantoko - @agitya_totokoBernardinus Arisandi - @Nduzzt

Staff AccountingReny Pebriasari - @gindorrr

Redaksi menerima kritik, saran, dan komentar dari pembaca. Silahkan kirim via e-mail ke [email protected]

Majalah UC Onliner diterbitkan oleh Continuing Studies Center Universitas Ciputra.Dilarang mengutip, memproduksi sebagian atau keseluruhan isi majalah ini dalam segala bentuk tanpa izin

tertulis dari redaksi.

Design & ArtisticRachmat Wijanarko - @kokomin1878Abraham Imanuel G. - @ciamsoy

DocumentationSamuel Leksono

ReporterTiffany Oktoriana - @tiffoktorianaAgitya Kristantoko - @agitya_totokoBernardinus Arisandi - @Nduzzt

Foto : Abraham G.Kulit Luar : Abraham G.

Pembaca UC Onliner dapat berkontribusi melalui tulisan, artikel dan opini yang dapat dikirimkan melalui email [email protected]

untuk pemasangan iklan dapat menghubungi kami melalui email : [email protected]

Launch Event T10007Gathering UCEOx Jakarta

Profi l Peserta 14

Page 4: Majalah UC Onliner #2, Februari 2014

UC OnlinerFebruari 2014

Entrepreneurship Ciputra WayBatch 2

Universitas Ciputra Entrepreneurship Online (UCEO)

telah selesai menyelenggarakan Entrepreneurship Ciputra Way (ECW) batch 2. Program yang dimulai dari tanggal 9 November 2013 banyak juga diikuti oleh peserta ECW batch yang pertama. Walau demikian, mereka tetap antusias untuk mengikutinya. UC Onliners yang telah menyelesaikan ECW batch 2 dan berhak mendapatkan sertifi kat sebanyak 166 orang. Total yang telah mendaftar ke UCEO ada sebanyak 23.343 peserta.

ECW batch 2 yang diadakan selama 7 minggu ini, bertujuan agar peserta memiliki mindset dan semangat untuk menjadi seorang entrepreneur, inovatif, berwawasan luas serta memiliki etos bisnis yang baik. Tujuannya agar memiliki kesadaran

untuk mengubah dari budaya mencari kerja menjadi seorang yang bisa menciptakan peluang yang diterima oleh pasar.

ECW batch 2 ini telah berjalan dengan baik sehingga diharapkan akan ada banyak entrepreneur-entrepeneur yang baru setelah mengikuti program pembelajaran online ini. Top kontributor di forum diskusi ECW batch 2 ini adalah Raden Agus Yogaswara, Emil Widjojokusumo, Megantara Yoga Pratama, Watini, dan Widada Prawira.

Para UC Onliners pun mulai menerapkan prinsip-prinsip entrepreneur yang telah dipelajari dalam program UCEO ini.

Di pertengahan bulan Februari akan dibuka program pembelajaran

UCEO News

04

selanjutnya mengenai Tumbuh 100 kali (T100) yaitu pengembangan bisnis yang jauh lebih baik dan berkelanjutan.

Siapkah Anda ke level berikutnya dengan bertumbuh 100 kali? (to)

UCEO mengadakan pengundian ulang untuk pemenang S4 yang telah mendaftar sebagai peserta di program kelas online Entrepreneurship Ciputra Way (ECW) batch 1. Setelah dilakukan pengundian ulang dengan jasa pengacakan http://www.random.org, pemenangnya jatuh kepada Rizky Kurnia yang berdomisili di Depok.

Berikutnya,, UCEO juga mengumumkan 2 pemenang IPad dalam event mengajak bergabung temannya untuk bergabung mengikuti program kelas online ECW. Pemenangnya adalah Sigit Novianto domisili di Bandar Lampung dan TND. Kristanto domisili Jakarta.

Dan pemenang buku untuk tugas minggu ke-4 ECW batch 2 yaitu Nita Agustina.

Masing-masing hadiah telah sampai ke tangan pemenang.Selamat ya UC Onliners !(to)

...and the winner is...

Sigit Novianto

Page 5: Majalah UC Onliner #2, Februari 2014

UC OnlinerFebruari 2014

UCEO News

05

Launch Event

T100

Exclusive Report :

Universitas Ciputra Entrepreneurship Online (UCEO) menyelenggarakan program pembelajaran online dengan tema “Scale Up” yang berjudul T100 (Tumbuh 100 Kali). Ada lima orang pengusaha yang telah sukses membesarkan usahanya yang berbagi kiat dan pengalamannya bagi siapa saja yangn mau belajar kewirausahaan secara gratis lewat dunia maya.

“Seri pertama pembelajaran memiliki tema Start Up dengan judul Entrepreneurship Ciputra Way telah diluncurkan pada 24 Agustus 2013, yang sampai saat ini telah menarik perhatian pendaftar lebih dari 23.672 orang yang berasal dari lebih dari 615

UC OnlinerFebruari 2014

“Tumbuhkan bisnis, jangan hanya jalan

di tempat.”

kota di lebih dari 83 negara,” terang Junita Ciputra, Managing Director Ciputra, dalam acara peluncuran pembelajaran online T100 di Jakarta, Senin, 17 Februari 2014.

Menurut Ciputra, entrepreneurship sebagai ilmu kehidupan. Lima puluh tahun silam, kata dia, dirinya “buta” tentang entrepreneur. “Tapi, setelah

saya menjalankannya, saya bisa.” Sejak duduk di bangku SMP hingga kuliah, Ciputra berjualan rupa-rupa dari kelelawar hingga perabot rumah tangga. “Entrepreneur sesungguhnya tidak belajar di belakang meja, tetapi langsung praktek di lapangan.” Pak Ciputra memiliki keyakinan bahwa generasi muda yang bisa menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri dan orang lain, akan menjadi solusi masalah bangsa ini.

Resep menjadi pengusaha yang berhasil, kata Ciputra, wajib punya keinginan kuat, semangat, dan keberanian mengambil risiko. Sebab, sukses-tidaknya seorang entrepreneur juga ditentukan dari kemauannya untuk belajar dengan melihat pengalaman orang lain yang sukses. “Sampai sekarang saya selalu melihat dan mempelajari orang-orang yang berhasil,” ujarnya.

Page 6: Majalah UC Onliner #2, Februari 2014

UC OnlinerFebruari 2014

06

UCEO News

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Syarief Hasan, Menteri Koperasi dan UKM. Dikatakan bahwa berwirausaha adalah salah satu jalan dalam mengurangi tingkat pengangguran yang saat ini berada di angka 6,25 persen. Namun, jumlah pengusaha di Indonesia masih kecil. Syarief menyebutkan, rasio jumlah entrepreneur terhadap total populasi di Indonesia baru mencapai sekitar 1,6 persen. “Harapan saya dengan gerakan ini mempercepat rasio entrepreneurship di 2014, mudah-mudahan menjadi 2 persen,” ucapnya.

Dari sekitar 55 juta usaha yang ada di Tanah Air, sebanyak 98,8 persen atau sekitar 54,5 juta adalah usaha mikro. Sementara usaha skala menengah dan besar hanya 1,18 persen. Oleh sebab itu, Syarief melihat bahwa kecakapan mengembangkan usaha sangat penting bagi wirausahawan di Indonesia yang ternyata didominasi oleh pengusaha skala mikro. “Ternyata mereka yang dapat melipatgandakan usaha jumlahnya sangat kecil di Indonesia, sehingga kecakapan ini harus disebarluaskan kepada sebanyak mungkin orang,” ungkapnya lebih lanjut.

Lima orang entrepreneur sukses yang berbagi dalam program T100 ini adalah Ciputra selaku pendiri UCEO, Martha Tilaar, Dahlan Iskan, Sandiaga Uno, dan Sudhamek AWS. Harapannya , mutiara-mutiara pembelajaran ini dapat diuraikan, dipahami dan dimanfaatkan pada pelaku bisnis mikro dan kecil yang

ada di Indonesia untuk menumbuhkan usahanya. UCEO menjadikan dalam sebuah modul pembelajaran secara online selama 6 minggu. Seluruh materi dapat di akses di website secara cuma-cuma kapan saja. Untuk mendaftar, masuk ke: www.ciputra-uceo.com

Acara peluncuran T100 ini selain didukung oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Syarief Hasan, juga hadir Martha Tilaar, Imelda Sundoro dari Sun Motors, Direkrut Ciputra Group Harun Hajadi, serta Dr. Edy Putra Irawady, Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Perniagaan dan kewirausahaan Republik Indonesia. (dbs)

Page 7: Majalah UC Onliner #2, Februari 2014

UC OnlinerFebruari 2014

UCEO News

Senin, 17 Februari 2014, sore hari di lantai 9 DBS Tower Ciputra

World Jakarta dilangsungkan acara temu komunitas UCEOx Jakarta. Acara dimulai dengan penjelasan tentang apa itu komunitas UCEOx oleh Nur Agustinus. Mengapa dipakai tambahan “x”? Arti x ini adalah independent, tidak tergantung, mandiri, sebagaimana biasanya dalam penelitian, variable bebas disebut dengan variable x. Kemudian Syaiful Anam, yang dikenal dengan Pak Lurah karena membentuk group Whatsapp UCEOx sebelumnya, diminta untuk menjadi coordinator UCEOx Jakarta.

Acara selanjutnya diisi oleh pak Tony Antonio, rektor Universitas Ciputra, yang memberikan gambaran tentang bagaimana proses pembelajaran entrepreneurship di UC serta perkembangan bisnis mahasiswa. Setelah itu Pak Antonius Tanan memberikan sharingnya tentang model pertumbuhan bisnis UC Way. Dalam kesempatan itu, Yogi Prasetyo, salah seorang peserta UCEO dari Bandung memberikan sharing binisnya.

“Pengalaman berbisnis saya mulai dengan kegagalan berbisnis bakso. Selama 3 bulan usaha saya bangkrut karena saya berpikir terlalu simple, bikin bakso kemudian jual. Ternyata pada kenyataannya masih ada banyak pelajaran yang saya tidak ketahui. Sempat mental down namun dengan motivasi diri dan dibantu oleh orang terdekat saya mencoba bangkit kembali. Saya sangat tersentuh oleh kata-kata Pak Ciputra: Jatuh 10 kali, bangkit 11 kali, ini adalah kenyataan

dan memang harus begini jalan saya untuk bangkit dan sukses,” demikian ungkap Yogi.

Pak Anton memberikan penjelasan mengenai model pertumbuhan Bisnis yang dikategorikan dalam 4 kuadran.1. Perkembangan lama dipantau dari waktu yang lama2. Perkembangan lama dipantau dari waktu yang cepat3. Perkembangan cepat dipantau dari waktu yang lama4. Perkembangan cepat dipantau dari waktu yang cepat

Ditekankan oleh Pak Anton, “Peluang selalu ada jika Anda mau mencari.”Dream dari Entrepreneur, adalah jika pelanggan bilang iya. Jika pelanggan bilang tidak salahkan Anda yang menjual, jangan salahkan pelanggan yang tidak tahu dan tidak mau membeli produk Anda. Diingatkan pula bahwa ada 3 kata

Gathering UCEOx Jakarta

07

Tony Antonio - Rektor Universitas Ciputra

Antonius Tanan

Page 8: Majalah UC Onliner #2, Februari 2014

UC OnlinerFebruari 2014

08

UCEO Newskunci entrepreneur yaitu, Peluang, Inovasi dan Risiko.

Ada dua cara menaikkan omset yaitu Up Selling dan Cross Selling. Up Selling, menaikan penjualan dengan cara membuat pembeli yang biasanya membeli hanya satu produk menjadi 2 produk dan selebihnya pada jenis barang yang sama. Sedangkan, Cross Selling membuat pelanggan membeli tidak hanya satu jenis produk tapi juga membeli produk yang lain.

Contoh, saat Anda membuka usaha fotokopi, pikirkan barang apa lagi yang biasanya mau dibeli oleh para pelanggan, maka Anda akan mencoba menjual map, sampul buku dan peralatan tulis yang lain. Inilah Cross Selling.

Salah seorang peserta bertanya tentang totalitas dalam bekerja. Pak Anton menjawab, “Dilihat dari umur setiap orang memiliki jendela dengan ukuran yang berbeda. Saya sendiri tidak mungkin kuat begadang lebih dari satu hari, karena umur sudah lebih dari 50, namun ada orang yang memiliki totalitas yang lebih dari saya dan berani mencoba bekerja secara totalitas. Untuk yang masih belum berwirausaha, saya sarankan baca 70 buku. Di saat istirahat, saat mau tidur, saat ada kesempatan bacalah sebanyak 70 buku tersebut untuk melatih kedisiplinan dan totalitas kalian.” (ba)

Yogi Prayoga

Syaiful Anam - Koordinator UCEOx Jakarta

Page 9: Majalah UC Onliner #2, Februari 2014

UC OnlinerFebruari 2014

Berita Internasional

International Conference Belajar MOOC di Sloan ConferenceSebagai anggota dari institusi

pendidikan, semua staf CSC juga dituntut untuk terus mengembangkan ilmu, pengetahuan, dan ketrampilan kami agar dapat terus memberikan kontribusi terbaik bagi program-program UCEO maupun UCDE. Salah satu program pelatihan yang juga diikuti di bulan November 2013 adalah Sloan International Conference on Online Learning. Acara ini diselenggarakan oleh Sloan Consortium setiap tahunnya di Amerika.

Dalam acara ini, hadir delegasi dari sejumlah perguruan tinggi di seluruh Amerika, bahkan dari berbagai negara. Selama tiga hari penuh, ada ratusan sesi sesama praktisi pendidikan berbagi pengalaman dan tips mereka terkait dengan pembelajaran online. Bahkan pada satu saat yang sama, bisa ada lebih dari 15 sesi berjalan bersamaan.

Tema utama dari konferensi pembelajaran online tahun ini adalah tentang MOOC (Massive

Open Online Course). Seperti yang rekan-rekan UC Onliners ketahui, apa yang kami lakukan di UCEO ini termasuk salah satu bentuk MOOC. Kami percaya bahwa dengan belajar dari pengalaman praktisi yang telah melakukannya lebih dulu, kami dapat memperoleh inspirasi-inspirasi baru untuk meningkatkan kualitas program-program yang akan datang. (ep)

09

Page 10: Majalah UC Onliner #2, Februari 2014

UC OnlinerFebruari 2014

10

Berita InternasionalAmerika bergantung pada MOOCSelain ratusan sesi informasi yang

telah dijadwalkan, acara ini juga mengundang tiga pembicara utama. Yang pertama adalah perwakilan dari Departemen Pendidikan Amerika Serikat. Dalam ceramah yang dihadiri lebih dari 2.000 peserta, beliau menyampaikan pesan bahwa pemerintahan Barack Obama menaruh harapan yang sangat besar pada MOOC untuk dapat membagikan ilmu, pengetahuan, dan ketrampilan bagi sebanyak mungkin warga negaranya.

Beberapa data penting yang sempat dibagikan dalam sesi ini adalah:

1. Jika dihitung dari populasi dunia ini yang berusia 15 tahun ke atas, rata-rata mereka hanya sempat mengenyam pendidikan selama 7,76 tahun. Dibandingkan dengan wajib belajar di Indonesia yang sampai sembilan tahun, data ini cukup memprihatinkan.2. Jika kita ingin memberikan pendidikan tinggi kepada seluruh penduduk dunia ini, akan dibutuhkan tiga universitas baru yang didirikan setiap minggunya, masing-masing dengan kapasitas 30.000 mahasiswa. Tentu saja hal ini tidak mungkin untuk dilakukan.

Melihat data yang cukup memprihatinkan ini, wajar saja jika pemerintahan Barack Obama sangat bergantung pada pendekatan MOOC untuk menyediakan pendidikan tinggi bagi warga negaranya. Bahkan, Departemen Pendidikan Amerika Serikat sudah mulai mengakui beberapa MOOC yang ditawarkan di Coursera sebagai kredit (SKS) yang dapat diakui di seluruh perguruan tinggi di Amerika.

Menimba Ilmu dari CourseraSesi utama di hari kedua diberikan oleh Daphne Koller, salah satu pendiri Coursera. Beliau membagikan beberapa hal penting sebagai hasil pengalaman menjalankan Coursera:

1. MOOC telah berhasil memberi kesempatan kepada orang-orang yang tidak mampu secara fi sik ataupun fi nansial untuk mendapatkan pendidikan tinggi yang berkualitas.2. Komunitas Coursera di berbagai belahan dunia mulai membentuk Learning Hub, yang memungkinkan para pelajar lokal untuk berbagi fasilitas internet dan ilmu dalam mengikuti perkuliahan online3. MOOC memungkinkan peserta untuk mempelajari sebuah ilmu sesuai kebutuhan masing-masing. Meskipun kuliah tersebut punya kurikulum yabg telah didesain untuk semua kalangan, seorang peserta tetap bebas memilih bagian-bagian dari mata kuliah tersebut yang dia butuhkan.

Menimba ilmu dari edXSesi utama di hari terakhir siberikan oleh Presiden edX. Beliau membagikan pelajaran-pelajaran berharga yang tidak hanya didapat dari edX, tetapi juga hubungannya dengan kuliah tradisional di MIT.

1. MOOC memungkinkan dilakukannya penelitian yang umumnya membutuhkan waktu lama karena minimnya data, menjadi jauh lebih cepat karena banyaknya data yang bisa dikumpulkan.2. MIT menggunakan edX sebagai

bentuk blended learning bagi beberapa mata kuliahnya. Jadi, untuk hal-hal yang sifatnya dapat dipelajari secara mandiri oleh mahasiswa akan diberikan secara MOOC, sehingga wakru di kelas dapat dimaksimalkan untuk diskusi dan pertanyaan.

PenutupSebenarnya masih ada banyak lagi yang kami dapat bagikan, sebagai oleh-oleh dari acara ini. Kami berencana untuk membagikan lagi beberapa hal yang kami dapatkan di edisi-edisi yang akan datang. Satu hal yang pasti: kami merasa MOOC ini merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam pembentukan pendidikan tinggi di masa datang. Dan, kami bahagia sekali mengetahui bahwa rekan-rekan UC Onliner juga dapat merasakan manfaat MOOC ini. (ep)

Page 11: Majalah UC Onliner #2, Februari 2014

UC OnlinerFebruari 2014

Entrepreneur Harus Scale-Up

Apa yang membedakan belajar entrepreneurship dengan belajar bisnis? Banyak artikel yang

membahas soal perbedaan antara pedagang dan entrepreneur. Dikatakan bahwa tidak semua

pedagang adalah entrepreneur. Ada pedagang yang entrepreneurial dan ada yang tidak.

Apa yang membedakan belajar entrepreneurship dengan belajar bisnis? Banyak artikel yang membahas soal perbedaan antara pedagang dan entrepreneur. Dikatakan bahwa tidak semua pedagang adalah entrepreneur. Ada

pedagang yang entrepreneurial dan ada yang tidak. Teori dan defi nisi entrepreneur memang macam-macam.

Ini memang soal pengertian bahasa atau defi nisi. Apakah entrepreneur itu seorang pengusaha? Apakah businessman itu seorang pengusaha? Sepertinya, dua-duanya juga pengusaha. Dengan begitu, ada pengusaha yang entrepreneur dan ada pengusaha yang businessman. Kita yang belajar entrepreneurship, biasanya mengatakan, pengusaha yang bukan entrepreneur adalah sebagai pengusaha yang SEKEDAR menjadi businessman (atau pedagang). Tapi, pedagang dalam hal ini sebagai pengusaha, tetap ada pedagang yang entrepreneurial dan ada juga pedagang yang “biasa”. Namun sebenarnya kalau dikupas tuntas, tidak sesederhana hitam dan putih.

11

Liputan UtamaUC OnlinerFebruari 2014

Page 12: Majalah UC Onliner #2, Februari 2014

UC OnlinerFebruari 2014

12

Liputan Utama

Coba lihat ilustrasi di atas, bukankah ibu penjual ayam itu seorang wirausaha? Bukankah dia berusaha sendiri? Lalu, mengapa dia dibilang bukan entrepreneur? Jadi, jika pedagang belum tentu entrepreneur. Maka pengusaha juga belum tentu entrepreneur. Kemarin ada yang bilang, seorang bisnisman aja belum tentu entrepreneur. Nah, ini yang dari kemarin saya tanyakan, untuk bisa disebut entrepreneur itu bagaimana? Sebagian besar dengan pengetahuannya mengatakan untuk menjadi entrepreneur itu perlu invasi. Memangnya kita yakin bahwa pedagang, pengusaha atau bisnisman tersebut tidak berinovasi? Bahkan ada yang bilang, kalau cuma sekedar di kaki lama, itu belum entrepreneur. Atau, kalau masih di pasar tradisional, itu bukan entrepreneur. Nah, nggak salah kalau si ibu lantas bilang, “Emangnya entrepreneur itu seperti apa sih? kok kesannya spesial dan hebat banget?”

Saya menemukan info yang menarik di internet untuk menjelaskan perjalanan seorang pengusaha. Kita bisa melihat di awal mula biasanya seorang ingin berusaha sendiri. Hal yang sama mungkin juga bisa mewakili kondisi ibu penjual ayam potong ketika pertama kali buka usaha. Di sini dikategorikan sebagai “exploring entrepreneurs”. Lalu dia mulai buka warung, di mana ini menunjukkan dirinya sudah menjadi solo-preneur. Bisa jadi ibu penjual ayam itu juga sudah termasuk solo-preneur. Biasanya solo-preneur ditandai dengan keterlibatan teman, keluarga dan bootstraping.

Nah, jika dia ingin mengembangkan usahanya (scale-up), untuk itu butuh pinjaman modal agar usahanya berkembang, maka dia menjadi “Normal Growth Company”. Di sini si pengusaha mulai memikirkan peningkatan revenue (pendapatan). Artinya, dia sudah ingin memperoleh lebih banyak lagi. Ada orang yang berhenti di solo-preneur, tapi ada juga yang berhenti di “Normal Growth Company”. Ini akan balik kepada diagram jenis usaha yang tergantung berat ringannya masalah dan juga sedikit atau banyaknya masalah.

Kalau kemudian pengusaha tersebut mulai melebarkan sayap, buka cabang di banyak kota, maka dia bisa dianggap sebagai “High Growth Company”. Penghasilan per tahunnya bisa miliaran (kalau sukses). Menarik bukan? Anda ingin menjadi apa? Tidak semua berani bermimpi menjadi “Extreme High Growth Company”. (na)

Are you an Entrepreneur? Don’t delay! Do it Today!

Whatever it is...Scale-up

Page 13: Majalah UC Onliner #2, Februari 2014

UC OnlinerFebruari 2014

13

Liputan Utama

UNGGUL, LANGGENG, TUMBUHBagaimana sebuah bisnis bisa

sukses? Menurut ilmu manajemen strategi yang saat ini banyak dianut, kesuksesan sebuah bisnis syaratnya ada tiga:

1. Memiliki keunggulan dalam bersaing2. Memiliki kelanggengan hidup yang baik (sustainabilitasnya bagus).3. Bertumbuh (growth).

Lalu, bagaimana agar bisa unggul dalam bersaing? Tentu supaya unggul dalam persaingan, usaha kita harus memiliki kelebihan atau keistimewaan tertentu dibandingkan pesaing. Inilah pentingnya inovasi. Tapi juga harus memperhatikan soal sumber daya yang dimiliki. Kalau dalam Business Model Canvas (BMC), maka key resources ini menjadi penting. kalau kita punya sumber daya yang lebih baik dari pesaing, maka kita bisa lebih unggul.

Nah, unggul dalam bersaing saja tidak cukup. Ibarat seperti manusia yang

ingin hidup langgeng, maka bisnis yang kita bangun juga diharapkan bisa hidup lama atau sustain (langgeng). Kunci supaya usaha langgeng biasanya harus memiliki kinerja yang baik. Tentu saja kriteria kinerja yang baik ini bisa bermacam-macam, misalnya menghasilkan profi t, dipercaya oleh pelanggan, atau lainnya.

Nah yang ketiga, kalau kita umur panjang tapi kondisi tidak sehat, maka akan membawa masalah. Bisnis akan lebih sukses kalau usaha kita bisa terus bertumbuh. Tumbuh di sini ukurannya biasanya bisa market share (pangsa pasar) yang makin besar, aset yang dimiliki makin banyak namun yang lebih utama adalah profi t yang terus meningkat.

Bagaimana kita bisa mengembangkan usaha kita atau lebih dikenal dengan istilah scale-up? Ada tiga cara untuk bisa meningkatkan usaha. Pertama adalah modal. Kalau Anda punya modal banyak, usaha bisa lebih cepat

berkembang. Kedua, network, kalau Anda punya relasi yang luas, ini bisa membantu pengembangan usaha Anda. Termasuk dalam hal ini adalah partnership. Nah yang ketiga adalah penggunaan teknologi. Bisnis bisa berkembang dengan memanfaatkan teknologi yang ada, misalnya saja teknologi komputer, alat-alat teknologi yang bisa membantu produksi.

Hal-hal ini harus dipelajari, bagaimana mengelola usaha dengan baik. Seringkali orang membuka bisnis baru (start-up), bahkan bisa mengembangkan secara pesat, namun akhirnya mengalami kegagalan karena tidak bisa mengelola manajemennya dengan baik. Banyak yang ingin segera action, tapi melupakan pengetahuan manajemen, akhirnya kewalahan ketika usahanya makin besar. Untuk itu, jangan abaikan ilmu manajemen. Membuka bisnis memang sebuah langkah besar, namun manajemen perlu agar usaha kita bisa unggul, langgeng dan terus berkembang. (na)

UC OnlinerFebruari 2014

Page 14: Majalah UC Onliner #2, Februari 2014

UC OnlinerFebruari 2014

Profi l Peserta

14

Peserta UCEO yang berasal dari kota Malang ini memiliki kontribusi yang besar dalam forum Entrepreneurship

Ciputra Way (ECW) Batch 2. Emil mengikuti program kelas online ini setelah mendapat informasi dari temannya. Emil awalnya hanya tertarik pada sertifi kat, dengan pemikiran bahwa pembelajaran yang diberikan bersifat free atau gratis. Setelah berlangsungnya pembelajaran, tujuannya berubah menjadi mencari ilmu yang sebanyak-banyaknya.

Laki-laki berusia 25 tahun ini telah memiliki usaha bengkel sepeda motor yang sudah dia kelola selama 2 tahun terakhir. “Banyak sekali ilmu yang saya dapatkan, terutama ilmu membangun usaha dari Pak Ciputra dan timnya. UCEO menarik sekali karena banyak sekali tanggapan yang muncul atas satu masalah diskusi. Misalnya postingan saya tentang MLM, ada yang setuju dan tidak setuju sesuai dengan penilaian masing-masing”.

Emil juga berprinsip bahwa ilmu tidak akan habis jika dibagikan, tidak seperti uang yang akan habis saat dibagikan. “Senang sekali belajar di UCEO, selain bisa menambah ilmu, juga bisa menambah teman yang bisa menjadi network di masa depan untuk pengembangan usaha”, ungkapnya saat ditanya tentang kesannya selama mengikuti kelas online dari UCEO. (ak)

Emil Widjojokusumo

Perempuan yang berasal dari Madiun ini merupakan alumnus UCDE yang dulunya bekerja sebagai BMI di Hongkong. Setelah

mengikuti pembelajaran PER batch 2, gaya hidupnya yang dulu mudah tergoda dan konsumtif, sekarang telah berubah untuk menjadi lebih baik dan bertekad mengumpulkan modal untuk membuka usaha di Indonesia.

“Awalnya memang aku menolak untuk ikut bergabung dalam pembelajaran tersebut, dan hingga akhirnya aku benar-benar jatuh cinta dengan pembelajaran ini dan rasanya aku tidak percaya kalau aku benar-benar mengikuti pembelajaran ini. Bagiku pembelajaran ini sangatlah bermanfaat untuk aku jadikan modal bila nanti suatu saat tiba waktuku untuk pulang ke kampung halaman”, tulis Sutari dalam blog pribadinya setelah mengikuti pembelajaran PER batch 2.

Saat ini perempuan yang akrab disapa dengan nama akun facebook Sang Angin ini sudah pulang ke Indonesia dan sedang merintis usaha pembuatan roti dengan menerapkan ilmu yang sudah dia pelajari bersama UCDE dalam pembelajaran online. (to)

Sutari

Page 15: Majalah UC Onliner #2, Februari 2014

UC OnlinerFebruari 2014

15

Tips

Belajar Google Docs

Apakah Google Docs itu?Google Docs adalah aplikasi offi ce dari Google yang berbasis internet atau dalam dunia Cloud Computing masuk dalam kategori SaaS (Software as a Service). Dengan Google Docs pengguna dapat membuat dokument seperti menggunakan aplikasi Microsoft Offi ce, yaitu dapat membuat document seperti menggunakan MS Word, membuat spreadsheet seperti menggunakan MS Excel, membuat presentation seperti menggunakan MS PowerPoint, dan sebagainya.

Fungsi Google docsGoogle Docs memungkinkan untuk membuat fi le dan berbagi sehingga fi le dapat di edit oleh beberapa orang dengan fasilitas sharing. Dengan Google Docs kita dapat melakukan real-time collaboration yaitu kolaborasi meng-edit fi le bersama beberapa orang pada waktu yang sama.

Langkah-langkah Menggunakan Google Docs1. Buka halaman http://docs.google.com atau http://drive. google.com lalu masukkan akun google username & password.

2. Setelah sign in, maka akan masuk ke halaman Google Drive yang merupakan homepage untuk layanan Google Docs. Untuk membuat fi le baru, klik tombol Create pada menu sebalah kanan, kemudian akan muncul pilihan jenis fi le yang ingin di buat.

3. Pilih Document, sehingga muncul tampilan berikut ini:

4. Nama Dokumen akan kosong atau untitled, dan jika ingin merubahnya, silakan pilih File di menu bar, kemudian pilih Rename/ Ganti Nama, lalu isikan nama fi le sesuai dengan yang Anda inginkan.5. Untuk membagikan fi le dengan teman kita, klik tombol Share/ bagikan berwarna biru di pojok kanan atas, lalu pada kotak bagian bawah masukkan orang yang diberikan akses untuk melihat atau mengedit fi le tersebut.Akan ada tiga pilihan, yaitu Can View , sehingga orang lain hanya bisa melihat dokumen/ fi le kita. Can Comment yang berarti teman kita dapat melihat fi le dan bisa memberikan komentar. Can Edit yang berarti teman kita bisa meng-edit/ merubah isi fi le. Orang yang diberikan hak akses Can Edit juga bisa meng-edit pada saat yang bersamaan dengan orang lain yang juga diberikan hak akses Can Edit.

6. Klik tombol Share & save. Selesai sudah proses sharing fi le Google Docs.(ak)

Page 16: Majalah UC Onliner #2, Februari 2014

UC OnlinerFebruari 2014

Opini

Sayap Icarus

Dari jaman yang telah berubah hari ini, coba kita fl ash back kembali ke jaman Yunani kuno. Jaman dimana awal persepsi yang salah telah mendarah daging di era kita saat ini.

Di selatan Yunani, terdapat laut yang bernama Laut Icarian yang menyimpan legenda tentang seorang pemuda yang ingin menggapai matahari yang bernama Icarus.

Icarus dan ayahnya yang bernama Daedalus dipenjarakan oleh Raja Minos disebuah pulau di tengah samudra. Daedalus yang seorang ahli perkakas saat itu mempunyai rencana yang menarik untuk melarikan anaknya dari penjara itu. Dengan keahliannya, ia akan membuatkan sayap buatan untuk Icarus yang akan ditempelkan dengan menggunakan lilin paraffi n di punggung Icarus.

Ketika sayapnya sudah jadi dan mulai ditempelkan pada punggung Icarus, Daedalus berpesan :“Nak, jangan terbang terlalu tinggi mendekati matahari. Karena lilin paraffi n ini bisa leleh dan kamu akan jatuh ke laut.”

Icarus pun mengiyakan pesan ayahnya dan memutuskan untuk pergi meninggalkan penjara tengah samudra dengan sayap buatan ayahnya.

Berada di atas memang membawa kesenangan tersendiri. Selain bisa

menari-nari di atas awan, Icarus juga bisa berkawan dengan elang.

Saking asiknya Icarus berada di udara, ia lupa pesan Ayahnya untuk jangan terbang terlalu tinggi mendekati matahari. Ia pun terbang tinggi dan semakin tinggi mendekati matahari. Hingga akhirnya paraffi n di sayapnya meleleh dan ia pun terjatuh ke laut.

Moral yang Berkembang

Akibat dari kisah ini, orang Yunani kuno sering berpesan kepada anaknya jangan pernah terbang atau mendaki terlalu tinggi, karena kalau jatuh akan berakibat fatal. Dan di kalangan orang tua kita, moral ini akhirnya berkembang menjadi “Cita-cita itu ngga usah tinggi-tinggi, karena kalau jatuh akan sakit.”

Maka dari pendapat orang tua kita inilah akhirnya kita memutuskan untuk memilih profesi yang membuat kita nyaman dengan income bulanan

yang tetap.

The Untold Story

Satu hal yang tidak banyak diketahui oleh orang dari cerita Icarus tersebut bahwa sebenarnya Daedalus juga berpesan bahwa jangan terbang terlalu pendek mendekati lautan. Jika terbang terlalu pendek, peluang Icarus untuk segera mati akan lebih cepat. Banyaknya bahaya seperti angin laut dan ombak dirasa Daedalus lebih berbahaya daripada sayapnya yang leleh.

Sering kali bagi kita yang memilih untuk hidup dalam profesi yang tidak mengajarkan apa-apa, akan terbuai dengan kehidupan nyaman yang justru akan membunuh kreativitas kita kedepannya. Karena hidup yang akan kita lalui ini tidak hanya di masa muda kita sekarang saja, masa usia dua puluhan yang masih begitu powerful dan penuh semangat. Sayang sekali jika di usia yang muda ini kita habiskan hanya untuk terbang rendah di sekitar comfort zone kita. Karena pada akhirnya kita tahu bahwa terbang rendah ternyata lebih berbahaya daripada terbang tinggi. Bercita-cita rendah ternyata lebih berbahaya daripada bercita-cita tinggi.

Seperti yang pernah dikatakan Mark Twain, 20 tahun dari sekarang Anda akan lebih kecewa dengan banyak hal yang tidak Anda lakukan daripada yang telah Anda lakukan. Jelajahi, bermimpi dan temukan siapa sejatinya anda.

Let’s see how high we can fl y before the sun melts the wax in our wings – Sir Arthur Edington

Kontributor :Bagus Berlian(Alumni Universitas Ciputra)Entrepreneur, Innovator, Curator @TEDxTgPahlawanwww.bagusberlian.com

Setinggi Apa Kita Harus Menggantungkan Mimpi

Oleh : Bagus Berlian

16

Page 17: Majalah UC Onliner #2, Februari 2014

UC OnlinerFebruari 2014

Resensi Buku

17

Be the Elephant: Build a Bigger, Better BusinessPenulis : Steve KaplanPenerbit : Elex Media Komputindo, 2013Steve Kaplan melalui buku Be the Elephant ini, memberi panduan pertumbuhan usaha bagi para pengusaha, khususnya usaha kecil dan menengah yang ingin menjadi besar. Penulisannya dengan gaya yang menarik, mengajak pembacanya untuk menghilangkan rasa takut melakukan pertumbuhan usaha. Buku ini membeberkan bagaimana mengatasi potensi kelemahan, langkah demi langkah, serta menyediakan kuesioner untuk mengukur kesehatan bisnis kita. Kita juga mendapat pembelajaran untuk memperkuat penjualan, yang merupakan ujung tombak bisnis, bagaimana strategi menumbuhkan usaha secara vertikal dan horizontal, memilih antara risiko versus imbalan, menghindari dilema dan persoalan dalam pertumbuhan usaha, terutama apa konsekuensi berkembang

terlalu pelan tapi aman dan sebaliknya terlalu cepat dan berisiko kehilangan kendali.

Steve Kaplan juga menuliskan rencana dan memulai pertumbuhan usaha, mulai dari mengembangkan USP (Unique Selling Proposition) sampai menghindari Lima Kesalahan Fatal yang bisa menghancurkan perusahaan Anda. Memang semua ini berawal dari mindset, bagaimana mimpi kita untuk melanjutkan usaha dan menjadi sebesar yang kita inginkan. (na)

The Martha Tilaar Way: Sukses Meraih BisnisPenulis : Theresa C.Y. LiongPenerbit : Kompas, Maret 2010Dalam buku yang berjudul The Martha Tilaar Way, Theresa Catharina Ying Liong mencoba menjelaskan sikap-sikap yang patut dicontoh dari sosok Martha Tilaar ketika menghadapi krisis pada tahun 1998 dan keberhasilannya dalam menjalankan perusahaan. Melalui pribadinya yang konsisten, Martha Tilaar mengambil langkah-langkah yang tepat dalam upayanya menyelamatkan usahanya dari krisis kemudian mengembangkan usahanya.

Berawal dari usaha salon, Grup Martha Tilaar kini telah sukses mengembangkan usahanya di berbagai industri mulai dari kosmetik hingga spa. Martha Tilaar menciptakan sebuah tradisi perusahaan di mana dengan melibatkan pihak internal maupun eksternal dalam perusahaan PT. Martina Berto, yang mana telah mendorong tumbuhnya nilai kesatuan dan kerjasama sehingga menjadi kunci keberhasilan PT. Martina Berto.

Buku ini berisi 5 bab, dimana bab 1 menjelaskan mengenai pembahasan awal industri jamu dan kosmetik di Indonesia. Kemudian sejarah berdirinya PT. Martina Berto dan keberhasilannya melewati krisis. Bab 2 menjelaskan mengenai gambaran langkah-langkah apa yang perlu diambil untuk mempengaruhi kesuksesan suatu bisnis. Bab 3 menjelaskan sejarah kesuksesan perusahaan. Bab 4 merupakan inti dari buku ini, yaitu menjelaskan mengenai situasi yang tengah dihadapai PT. Martina Berto dalam menghadapi tantangan kerja dari sudut pandang internal dan eksternal perusahaan. Bab ini juga memuat kutipan-kutipan asli wawancara. Pada awalnya pembaca akan sedikit bingung dengan penulisan dan gaya bahasa yang ‘apa adanya’ ini, namun kutipan wawancara yang apa adanya tersebut akan menjadi gambaran dan sumber inspirasi untuk mengikuti semangat Martha Tilaar dalam keberhasilannya menjalankan usaha. Bab 5 atau bab terakhir dari buku ini berisi kesimpulan dari The Martha Tilaar Way dari sudut pandang penulis.(rp)

Page 18: Majalah UC Onliner #2, Februari 2014

UC OnlinerFebruari 2014

Resensi BukuDavid and Goliath : Ketika Si Lemah Menang Melawan RaksasaPenulis : Malcolm GladwellPenerbit : PT. Gramedia Pustaka UtamaCetakan ke : 1, Tahun 2013Seperti pada tulisan Gladwell yang sebelum-sebelumnya seperti “What the Dog Saw” dan “The Tipping Point”, buku “David and Goliath” ini sangat menunjukkan gaya Gladwell dalam seni penulisannya yang khas. Mengingat Gladwell adalah seorang jurnalis di The New Yorker, maka bisa dipastikan buku ini dipenuhi fakta-fakta dengan gaya penulisan seorang jurnalis. Kali ini Gladwell menyentuh kisah dari tiga agama besar, yaitu Islam, Yahudi, dan Kristen. Melalui buku ini Gladwell juga menjelaskan jika sebuah kelemahan pasti memiliki kekuatan serta sebaliknya, dibalik kekuatan, pasti terdapat sebuah kelemahan.

Salah satu contoh kisah yang menggambarkan hal tersebut adalah kisah dari “Vivek Ranadive” disini David yang notabene si Lemah adalah tim Ranadive, dan Goliath yang adalah si Raksasa berperan sebagai tim yang kuat dan tangguh dengan postur tubuh tinggi besar dan sangat cocok untuk tim pemain basket. Jika dipikir secara nalar bisa dipastikan bahwa Goliath lah yang akan menang. Akan tetapi, disini dibuktikan bahwa David tim Ranadive lah yang menang. Namun kemenangan ini bukanlah dari faktor ketidaksengajaan semata. Kemenangan ini bisa diperoleh dari cara bermain yang tidak biasa menurut pola permainan basket di Amerika. Dengan kata lain, menggunakan cara yang tidak biasa dan tidak akan terpikirkan oleh lawan.

Buku ini dikemas menjadi tiga bagian dimana terdapat sembilan bab di dalamnya. Bagian pertama menceritakan tentang “Kekuatan dalam Kelemahan dan Kelemahan dalam Kekuatan”. Bagian kedua menjelaskan tentang “Teori Kesukaran yang Berguna”. Serta bagian ketiga menceritakan tentang “Batas-Batas Kekuasaan”. Buku ini mencoba merubah pola pikir pembaca terhadap anggapan-anggapan yang selama ini melekat, karena bisa merangkum masalah psikologi dan sejarah yang dikaitkan dengan kisah-kisah yang sangat menginspirasi. Jika teori Gladwell diterapkan dalam dunia bisnis, dan bisa mengubah perilaku manusia, maka akan membuat kesuksesan yang besar dan produk yang laris di pasaran. Selain itu buku ini juga menantang pemikiran kita jika mengalami berbagai kerugian, rintangan, dan kelemahan serta bagaimana cara mengatasinya. (rp)

18

Kerja, Kerja, Kerja! Menuju Perusahaan Kelas DuniaPenulis : Taufi k, et al.Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2013Kerja, Kerja, Kerja! merupakan judul yang tepat untuk mengungkapkan isi buku ini. Berawal dari moment berdirinya Komunitas BUMN Marketers Club, tercipta ide untuk merangkum cerita dari 16 Perusahaan milik BUMN tersebut ke dalam sebuah buku.

Bagaimana cara BNI membangun Customer Engagement melalui Media Sosial, Bagaimana PT. Jamsostek bertransformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaan, Revolusi KAI di software dan hardware, merupakan salah satu langkah strategis yang dijelaskan secara ringkas dalam buku ini. Yang menarik, orientasi ini membuat perubahan yang bukan lagi incremental tapi signifi kan dan mengarah ke penciptaan perusahaan kelas dunia.

Menurut Pak Dahlan banyak orang-orang BUMN itu pintar-pintar hanya perlu dikumpulkan pada satu tempat untuk dapat bertukar pikiran dan melahirkan inovasi-inovasi baru. Semangat yang ditunjukan para pemimpin BUMN karena pengaruh Pak Dahlan membuat BUMN dapat kompak saling sharing dan maju bersama. Mulai dari pemecahan strategi marketing, perubahan undang-undang hingga model bisnis semuanya dibahas bersama. Saat bisa saling kenal dan sudah akrab, para direksi BUMN bisa mendapatkan inspirasi atau feedback dan bila memungkinkan menjajaki kerjasama dan menghasilkan kinerja yang lebih baik. Pendek kata, kerja,kerja,kerja yang disosialisasikan dan diimplementasikan oleh para BUMN telah diringkas pada buku ini.(ba)

Page 19: Majalah UC Onliner #2, Februari 2014

UC OnlinerFebruari 2014

Semangat pagi....

Kawan-kawan sebentar lagi saya pulang ke Indonesia, untuk melanjutkan satu harapan yang sempat tertunda karena saya di sini (Hong Kong, Red). Namun pembelajaran dari kelas dasar , kelas lanjutan, Kuliah online Pengantar Entrepreneur Ritel (PER) Batch 4 adalah pembelajaran yang sangat berharga dan sangat bermanfaat bagi saya khususnya. Di samping banyaknya wawasan dan sahabat, di sinilah saya berani memutuskan pulang ke kampung halaman pada bulan Juni tahun ini.Saya harus bangkit dari kegagalan dan keterpurukan yang sempat bertandang di kehidupan saya. Biarlah itu semua menjadi masa lalu yang menjadi cambuk pembelajaran. Saat ini yang saya pikirkan adalah bagaimana saya harus bisa mengembangkan satu usaha saya agar lebih baik dan menjadi besar. Tak ada kata menyerah dalam berusaha, karena tantangan, cobaan, hambatan akan datang silih berganti.

Selama mengikuti pembelajaran di Mandiri sahabatku dan PER Batch 4, sedikit-sedikit saya terapkan, walau kadang belum sesuai keinginan karena kendala antara Hong Kong dan Indonesia. Saya hanya bisa mengarahkan saja dari sini, tanpa kenal lelah terus dan terus berinovasi memberikan jalan yang terbaik untuk kemajuan usaha saya dan sampai kapanpun saya tak akan pernah menyerah, apapun resikonya.Salam Entrepreneur....[Posting Atik Pradiqka ke Group FB Mandiri Sahabatku]

19

Page 20: Majalah UC Onliner #2, Februari 2014

UC OnlinerFebruari 2014