mahasiswa ub berdayakan relawan sampah dengan … filemasyarakat (pkm-m) yaitu integrated ......

2
Mahasiswa UB Berdayakan Relawan Sampah Dengan Memanfaatkan Limbah Organik Dikirim oleh oky_dian pada 20 Mei 2017 | Komentar : 0 | Dilihat : 1265 Pemberdayaan Relawan Sampah di Desa Sitirejo dengan Memaksimalkan Sampah Organik Lima mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB) memberdayakan relawan sampah di desa Sitirejo dengan memanfaatkan limbah organik. Desa Sitirejo merupakan desa yang memiliki potensi untuk dikembangkan ditinjau dari sumber daya alamnya ataupun sumber daya manusianya. Dari segi kualitas sumber daya manusia, Desa Sitirejo telah memiliki kelompok swadaya masyarakat yang bergerak dibidang kebersihan desa yang dinamakan TPST 3R Sitirejo Bersatu (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle). Kegiatan keseharian kelompok swadaya masyarakat TPST 3R Sitirejo Bersatu adalah mengumpulkan sampah dari 850 rumah warga kemudian dipilah untuk memisahkan antara sampah organik dan anorganik. Meskipun sudah memiliki sumber daya manusia yang peduli terhadap lingkungan namun dalam hal pengolahan sampah ke tahap selanjutnya belum terlaksana dengan baik karena kurangnya pengetahuan yang cukup akan pengolahan sampah lebih lanjut. Sampah yang diolah ataupun dimanfaatkan oleh TPST 3R Sitirejo Bersatu selama ini hanyalah sampah anorganik, yaitu dengan menjualnya ke pedagang lapak bekas. Sedangkan untuk sampah organik yang melimpah tidak termanfaatkan oleh masyarakat karena langsung dilimpahkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Talangagung Malang. Padahal sampah-sampah organik ini memiliki nilai tersendiri jika dimanfaatkan secara optimal sehingga dapat dijadikan sebagai potensi besar untuk meningkatkan taraf perekonomian para relawan sampah TPST 3R Sitirejo Bersatu. Mealalui lima mahasiswa tersebut menggagas sebuah Program Kreativitis Mahasiswa bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M) yaitu Integrated Waste Aquaculture System: Pemberdayaan Relawan Sampah Desa Sitirejo Melalui Pendampingan Budidaya Ikan Nila Bioflok dengan Memanfaatkan Limbah Organik Rumah Tangga. Para relawan sampah ini kebanyakan merupakan pemuda Karang Taruna Desa Sitirejo. Pemuda Karang Taruna memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Ada yang masih duduk dibangku sekolah hingga masih ada yang menganggur pasca lulus sekolah. Sehingga perlu adanya kegiatan yang menjadikan para pemuda karang taruna dari relawan sampah ini untuk lebih produktif. Program Integrated Waste Aquaculture System secara garis besar terbagi menjadi empat sub kegiatan, yakni pengolahan sampah organik menjadi pelet (pakan ikan) untuk pakan ikan yang sedang dibudidayakan, pengolahan sampah organik menjadi probiotik perikanan, pengolahan sampah organik

Upload: buithu

Post on 25-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Mahasiswa UB Berdayakan Relawan Sampah Dengan Memanfaatkan Limbah Organik

Dikirim oleh oky_dian pada 20 Mei 2017 | Komentar : 0 | Dilihat : 1265

Pemberdayaan Relawan Sampah di Desa Sitirejo dengan Memaksimalkan

Sampah Organik

Lima mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB) memberdayakan relawan sampah di desa Sitirejo dengan memanfaatkan limbah organik. Desa Sitirejo merupakan desa yang memiliki potensi untuk dikembangkan ditinjau dari sumber daya alamnya ataupun sumber daya manusianya. Dari segi kualitas sumber daya manusia, Desa Sitirejo telah memiliki kelompok swadaya masyarakat yang bergerak dibidang kebersihan desa yang dinamakan TPST 3R Sitirejo Bersatu (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle). Kegiatan keseharian kelompok swadaya masyarakat TPST 3R Sitirejo Bersatu adalah mengumpulkan sampah dari 850 rumah warga kemudian dipilah untuk memisahkan antara sampah organik dan anorganik.

Meskipun sudah memiliki sumber daya manusia yang peduli terhadap lingkungan namun dalam hal pengolahan sampah ke tahap selanjutnya belum terlaksana dengan baik  karena kurangnya pengetahuan yang cukup akan pengolahan sampah lebih lanjut. Sampah yang diolah ataupun dimanfaatkan oleh TPST 3R Sitirejo Bersatu selama ini hanyalah sampah anorganik, yaitu dengan menjualnya ke pedagang lapak bekas. Sedangkan untuk sampah organik yang melimpah tidak termanfaatkan oleh masyarakat  karena langsung dilimpahkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Talangagung Malang. Padahal sampah-sampah organik ini memiliki nilai tersendiri  jika dimanfaatkan secara optimal sehingga dapat dijadikan sebagai potensi besar untuk meningkatkan taraf perekonomian para relawan sampah TPST 3R Sitirejo Bersatu.

Mealalui lima mahasiswa tersebut menggagas sebuah Program Kreativitis Mahasiswa bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M) yaitu Integrated Waste Aquaculture System: Pemberdayaan Relawan Sampah Desa Sitirejo Melalui Pendampingan Budidaya Ikan Nila Bioflok dengan Memanfaatkan Limbah Organik Rumah Tangga. Para relawan sampah ini kebanyakan merupakan pemuda Karang Taruna Desa Sitirejo. Pemuda Karang Taruna memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Ada yang masih duduk dibangku sekolah hingga masih ada yang menganggur pasca lulus sekolah. Sehingga perlu adanya kegiatan yang menjadikan para pemuda karang taruna dari relawan sampah ini untuk lebih produktif. Program Integrated Waste Aquaculture System secara garis besar terbagi menjadi empat sub kegiatan, yakni pengolahan sampah organik menjadi pelet (pakan ikan) untuk pakan ikan yang sedang dibudidayakan, pengolahan sampah organik menjadi probiotik perikanan, pengolahan sampah organik

menjadi media budidaya cacing tanah (Lumbricus sp.) sebagai sumber protein pelet (pakan ikan) dan yang budidaya ikan nila (Oreochromis niloticus) dengan menggunakan teknik bioflok sistem padat tebar tinggi.

Mereka berharap melalui program yang mereka sosialisasikan dapat memberikan sebuah wawasan kepada para masyarakat Desa Sitirejo khusunya relawan sampah TPST 3R Sitirejo Bersatu akan pengelolaan sampah berbasis zero waste yang berprofit dan ramah lingkungan, dapat dijadikan sebagai mata pencaharian alternatif bagi relawan sampah TPST 3R Sitirejo Bersatu, dan dari segi lingkungan dapat menekan jumlah sampah organik sejak ditingkat hulu. [*/Humas UB]