mahasiswa fapet ub budidayakan kecoa sebagai … fapet ub budidayakan kecoa sebagai pakan murah...

1
Mahasiswa Fapet UB Budidayakan Kecoa Sebagai Pakan Murah untuk Ikan Lele Dikirim oleh dietodita pada 03 Juli 2018 | Komentar : 0 | Dilihat : 691 Himatul Ilma Bersama Tim Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) yang terdiri dari Himatul Ilma Silfia, Iraniar Yuni Arsari, Muhammad Sulthoni Ashari, dan Saadatin Nurul Jannah membudidayakan serangga ceremenje. Serangga yang masih satu keluarga dengan kecoa ini dimanfaatkan sebagai pakan ikan lele sehingga mampu menekan biaya pakan sebesar 50%. Ceremenje memiliki kandungan protein tinggi sekitar 36% dibandingkan kecoa biasa yang hanya18%. Himatul Ilma dan timmengangkat suatu sistem pertanian terintegrasi yang disebut Integrated Farming and Aquaponic atau System InFAc”, yakni sistem integrasi budidayaikanlele denganmemanfaatkan kotoran unggas dan ceremenjemenggunakansistem aquaponic.Sistem tersebut memanfaatkan limbah kotoran ayam sebagai media budidaya ceremenje menjadi pakan ikan lele yang murah , sebab saat iniharga pelet semakin naik. Program InFAc diterapkan di Desa Tembalang, Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar yang merupakan salah satu sentra ayam terbesar di Indonesia. Penduduk Desa Tembalang rata-rata bekerja sebagai petani, namun hampir setiap rumah terdapat ayam sebagai ternak peliharaan. Namun kotoran ayam yang menumpuk masih belum bisa dimanfaatkan dan menimbulkan polusi udara bagi masyarakat sekitar. Melalui program InFAc, kotoran ayam yang menumpuk dapat termanfaatkan untuk budidaya ceremenje dan mengurangi polusi udara. Program ini bekerja sama dengan kepala Desa Tembalang dan anggota Karang Taruna Dharma Abadi untuk membantu mensukseskan langkah awal pemberdayaan masyarakat. Ketua Karang Taruna mengatakan bahwa program InFAc sangat membantu dan bermanfaat bagi anggota karang taruna sebab mereka menjadi lebih produktif, dan dapat berinovasi dalam pemberian pakan ikan lele. ‘‘Kami sangat berterimakasih kepada mahasiswa UB yang telah membantu karang taruna kami, dalam membangun dan memajukan karang taruna Dharma Abadi,”katanya pada saat sosialisasi Sementara itu Saropan selaku Kepala Dusun Krebet mengatakan bahwa program seperti ini sebelumnya sudah pernah dilakukan di Desa Tembalang, namun hanya sekedar pembinaan organisasi. Selain mensosialisasikan secara teori mahasiswa Fapet juga mendampingi anggota karang taruna untuk mengaplikasikannya. ( dta/Humas UB)

Upload: vodat

Post on 05-May-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mahasiswa Fapet UB Budidayakan Kecoa Sebagai … Fapet UB Budidayakan Kecoa Sebagai Pakan Murah untuk Ikan Lele Dikirim oleh dietodita pada 03 Juli 2018 | Komentar : 0 | Dilihat :

Mahasiswa Fapet UB Budidayakan Kecoa Sebagai Pakan Murah untuk Ikan Lele

Dikirim oleh dietodita pada 03 Juli 2018 | Komentar : 0 | Dilihat : 691

Himatul Ilma Bersama Tim

Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) yang terdiri dari  Himatul Ilma Silfia, Iraniar Yuni Arsari, Muhammad Sulthoni Ashari, dan Saadatin Nurul Jannah membudidayakan serangga ceremenje. Serangga yang masih satu keluarga dengan kecoa ini dimanfaatkan sebagai pakan ikan lele sehingga mampu menekan biaya pakan sebesar 50%. Ceremenje memiliki kandungan protein tinggi sekitar 36% dibandingkan kecoa biasa yang hanya 18%.

Himatul Ilma dan tim mengangkat suatu sistem pertanian terintegrasi yang disebut “ Integrated Farming and Aquaponic atau SystemInFAc 

”, yakni sistem integrasi budidaya ikan lele dengan 

memanfaatkan kotoran unggas dan ceremenje menggunakan sistem aquaponic.

 

Sistem tersebut memanfaatkan limbah kotoran ayam sebagai media budidaya ceremenje menjadi pakan ikan lele yang murah, sebab saat ini harga pelet semakin naik.

Program InFAc diterapkan di Desa Tembalang, Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar yang merupakan salah satu sentra ayam terbesar di Indonesia. Penduduk Desa Tembalang rata-rata bekerja sebagai petani, namun hampir setiap rumah terdapat ayam sebagai ternak peliharaan. Namun kotoran ayam yang menumpuk masih belum bisa dimanfaatkan dan menimbulkan polusi udara bagi masyarakat sekitar. Melalui program InFAc, kotoran ayam yang menumpuk dapat termanfaatkan untuk budidaya ceremenje dan mengurangi polusi udara.

Program ini bekerja sama dengan kepala Desa Tembalang dan anggota Karang Taruna Dharma Abadi untuk membantu mensukseskan langkah awal pemberdayaan masyarakat. Ketua Karang Taruna mengatakan bahwa program InFAc sangat membantu dan bermanfaat bagi anggota karang taruna sebab mereka menjadi lebih produktif, dan dapat berinovasi dalam pemberian pakan ikan lele.

‘‘Kami sangat berterimakasih kepada mahasiswa UB yang telah membantu karang taruna kami, dalam membangun dan memajukan karang taruna Dharma Abadi,”katanya pada saat sosialisasi

Sementara itu Saropan selaku Kepala Dusun Krebet mengatakan bahwa program seperti ini sebelumnya sudah pernah dilakukan di Desa Tembalang, namun hanya sekedar pembinaan organisasi. Selain mensosialisasikan secara teori mahasiswa Fapet juga mendampingi anggota karang taruna untuk mengaplikasikannya. (dta/Humas UB)