magma gunung sindoro - ftp.unpad.ac.id filebumn dan antara perusahaan dan petani,” ujar aas...

1
8 SELASA, 13 DESEMBER 2011 N N USA NTARA NTARA Gelombang Tinggi Nelayan Panen Ikan ARDI TERISTI HARDI D ALAM sepekan ini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringat- an waspada gelombang tinggi. Namun, para nelayan tetap melaut karena di saat gelom- bang tinggi, perolehan ikan melimpah. Stasiun Geofisika BMKG Yogyakarta telah mengeluar- kan imbauan agar masyara- kat mewaspadai gelombang tinggi di pantai selatan. ‘’Saat ini kecepatan angin mencapai 30 kilometer per jam dengan ketinggian gelombang sekitar 2,5 meter,’’ kata Tony Agus Wijaya, Kasi Data dan Infor- masi Stasiun Geosika BMKG, kemarin. Tingginya gelombang di- sebabkan perbedaan tekanan udara di darat dan laut. Gelombang tinggi itu ternya- ta masih dianggap wajar oleh nelayan untuk melaut. Menu- rut mereka, gelombang cukup tinggi bila sudah mencapai 3 meter lebih. Mugari, nelayan asal Kabu- paten Bantul, menganggap gelombang tersebut masih wa- jar. ‘’Tinggi gelombang 2 meter sampai 3 meter di pantai sela- tan masih wajar. Kami masih melaut dan tangkapan pun ma- sih bagus,’’ kata Mugari yang memiliki organisasi nelayan beranggotakan 50 orang. Ancaman gelombang tinggi juga terjadi di Kalimantan Tengah. Dalam sepekan ini BMKG Stasiun Tjilik Riwut Palangkaraya telah mengelu- arkan imbauan kepada warga yang berada di pesisir pantai bagian selatan seperti Kabu- paten Seruyan, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, dan Sukamara untuk mewas- padai gelombang laut setinggi 2 meter. Perkiraan gelombang tinggi disebabkan kencangnya angin barat dan dampak gerhana bulan. ‘’Masyarakat pinggiran pantai bagian selatan akan menemui gelombang tinggi dalam sepekan. Diperkirakan gelombang tinggi akan terjadi sekitar pukul 13.00 WIB hingga menjelang malam,’’ kata Kepala BMKG Tjilik Riwut, Hidayat. BMKG setempat mempredik- si bahwa dalam sepekan ini gelombang di Laut Jawa bisa mencapai 3 meter lebih. ‘’Para nelayan yang melaut ataupun pelayaran yang melintasi per- airan Laut Jawa lebih berhati- hati dalam sepekan ini.’’ Panen ikan Sebaliknya, ratusan nelayan di Kebumen, Jawa Tengah, menikmati panen ikan. Dalam beberapa hari ini para nelayan cukup mudah mendapatkan bawal dan layur di Samudra Hindia. Sadun, 45, nelayan dari Desa Pasir, Kecamatan Ayah, meng- ungkapkan selama ini ikan bawal dan layur susah dicari se- iring dengan datangnya angin barat. ‘’Namun, sekarang ikan bawal dan layur muncul lagi. Cuaca sangat mendukung, ti- dak hujan, angin tidak kencang, dan gelombang tidak tinggi. Nelayan bisa mendapatkan ha- sil panen,’’ ungkap Sadun. Selain bawal dan layur, lan- jut Sadun, nelayan juga men- dapatkan ikan pari sehingga menambah penghasilan ne- layan. Panen kali ini terbilang menguntungkan karena harga bawal saat ini cukup tinggi, Rp20 ribu hingga Rp110 ribu per kg. Harga ikan pari Rp10 ribu per kg, dan ikan layur Rp12 ribu per kg. Nelayan lainnya, Karwan, 43, menambahkan, dalam sekali melaut, penghasilan nelayan rata-rata bisa di atas Rp3 juta. Dari pengamatan BMKG Stasiun Cilacap, saat ini cuaca di Samudra Hindia wilayah Cilacap dan Kebumen sangat kondusif untuk melaut. ‘’Da- lam beberapa hari diperkirakan gelombang akan tinggi karena ada pergerakan iklim tropis Alenga ke arah tenggara dari barat daya Sumatra,’’ kata pengamat cuaca BMKG Cilacap Mas Pudjiono. (SS/LD/*/N-3) [email protected] KETAHANAN pangan bukan hanya persoalan petani. Sejum- lah badan usaha milik negara pun memberi dukungan da- lam bentuk program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K). Salah satu BUMN yang su- dah melaksanakan gerakan itu ialah PT Pupuk Kalimantan Timur. Mereka menggelar pro- gram di dua wilayah, yakni Sulawesi Selatan di lahan se- luas 13 ribu hektare dan di Bali seluas 5 ribu hektare. Akhir pekan lalu, panen perdana GP3K digelar di Subak Manik Menuh, Kabupaten Ta- banan, Bali. Panen dilakukan di lahan seluas 498 hektare, dengan rata-rata produksi per hektare mencapai 8,39 ton. Pekan sebelumnya, panen serupa juga telah dilaksanakan di Sulawesi Selatan. Hasilnya rata-rata 8,7 ton per hektare atau meningkat 2 ton dari se- belumnya. Panen perdana di Bali di- hadiri Deputi Bidang Industri Primer Meneg BUMN Mega- nanda Daryono, Dirjen Sa- rana Prasarana Pertanian Gatot Irianto, Direktur Utama PT Pusri Persero Arin Tasrif, dan Direktur Utama PT Pupuk Kal- tim, Aas Asikin Idat. “Tujuan utama dari pro- gram GP3K ialah mendorong produktivitas padi, sekaligus memperkuat jaringan antar- BUMN dan antara perusahaan dan petani,” ujar Aas Asikin. Program GP3K berawal dari Inpres No 5 Tahun 2011, yang mengatur bahwa BUMN harus ikut berperan aktif dalam men- jaga ketahanan pangan. Salah satu kunci keberhasilan dari produksi padi dalam program ini ialah penggunaan pupuk majemuk NPK. Upaya menciptakan keta- hanan pangan dilakukan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabu- paten Pidie, Aceh, dengan men- cetak lahan sawah baru. Pada 2012 ditargetkan ada 200 hektare sawah baru di wilayah ini. Hanya saja, sejumlah ken- dala tetap menghadang dunia pertanian di Indonesia. Dari Jawa Barat dilaporkan, dalam waktu sepekan, banjir telah merendam lahan padi seluas 50 hektare. Di Banyumas, Jawa Tengah, ada 312 daerah irigasi rusak, dari total 520 daerah iri- gasi yang ada. (RS/MR/EM/LD/N-2) Di tengah imbauan BMKG agar masyarakat mewaspadai gelombang tinggi, nelayan tetap melaut. Mereka beralasan tangkapan ikan cukup melimpah. ANGIN PUTING BELIUNG: Rumah gadang (rumah besar) rusak akibat diterjang angin puting beliung di Nagari Rao-Rao, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, kemarin. Sedikitnya 86 rumah rusak akibat angin kencang yang diiringi hujan deras. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. BUMN Dukung Petani di Tabanan Tim SAR Temukan lagi Korban Jembatan Mahakam Malaysia Bantah Tembak Nelayan Indonesia Magma Gunung Sindoro sudah di Permukaan TIM evakuasi kembali mene- mukan satu mayat korban am- bruknya Jembatan Mahakam II di Loa Kulu, atau 4 kilometer dari lokasi kejadian. Mayat tersebut ditemukan kemarin sekitar pukul 08.00 Wita dalam kondisi mengapung. Dengan adanya temuan ter- sebut, jumlah korban tewas menjadi 22 orang. Kepala Posko Pengaduan Polres Kutai Kartanegara Ajun Komisaris Suryadi mengatakan mayat tersebut mengenakan seragam sekuriti dengan nama Anas Kurniawan. Identitas korban sesuai dengan data yang dilaporkan oleh Suyono, salah satu rekan kerja korban, beberapa waktu lalu. ‘’Kondisi mayat saat ditemu- kan sudah memburuk. Na- manya Anas Kurniawan, salah satu satpam BNI Tenggarong. Ini sesuai laporan rekan ker- janya beberapa waktu lalu. Adapun jumlah korban hilang masih 14 orang,’’ kata Suryadi, kemarin. Meskipun demikian, Suryadi bersama tim masih tetap belum yakin mayat yang ditemukan bernama Anas Kurniawan. Pihaknya masih meminta tim dari DVI Polda Kaltim untuk memproses identifikasi. Saat ini mayat tersebut masih ber- ada di RSUD AM Parikesit, Tenggarong. Di tengah proses pencarian korban yang masih berlan- jut, salah seorang penyelam tradisional yang ikut proses evakuasi harus dilarikan ke rumah sakit. Ramli, warga Muara Ka- man, Tenggarong, mengalami kram perut dan dekompresi saat melakukan evakuasi kor- ban jembatan yang ambruk. ‘’Dia (Ramli) berada di dasar sungai sekitar 30 menit karena mengalami kram perut dan dekompresi. Kemudian teman- nya menyelamatkan dengan memberikan slang udara agar bisa bernapas di dalam air. Aki- batnya, aktivitas penyelaman dihentikan,’’ kata dr Nizam, dokter piket di posko kesehatan tim SAR. Memasuki masa tanggap da- rurat kedua hingga 25 Desem- ber mendatang, Pemkab Kutai Kartanegara menggunakan enam jasa penyelam tradi- sional untuk mengevakuasi. (SY/N-3) JATI diri pelaku penembakan tiga nelayan Indonesia di per- airan Bengkalis, Riau, belum terlacak. Konsulat Malaysia di Pekanbaru juga menampik bahwa aksi itu dilakukan polisi negara mereka. “Tidak mungkin Polis Ma- laysia memakai zeebo (tutup wajah). Polis Malaysia bertugas ada etikanya. Lagi pula tempat kejadian masih di perairan Bengkalis, Indonesia,” ujar Konsulat Malaysia di Pekan- baru, Zamani Ismail, kemarin. Insiden penembakan ter- jadi pada Kamis (8/12) di per- batasan Indonesia-Malaysia, di perairan Bengkalis, Riau. Korban adalah Co Kau, 37, Madi, 23, dan Andi, 21, ketiga- nya warga Pulau Rupat. Kabar yang beredar menyebutkan ketiganya ditembak polisi ne- geri jiran. Zamani menambahkan, pe- merintah Malaysia masih men- cari kebenaran dalam kasus itu. Dari informasi sementara yang dikumpulkan konsulat Malaysia, penembakan dilaku- kan sekelompok orang yang menggunakan zeebo. Ia menilai ada sejumlah ke- ganjilan dalam insiden penem- bakan itu, khususnya terkait dengan modus perompakan yang menimpa nelayan. Apa- lagi, para korban yang disebut nelayan itu juga dirawat di ru- mah sakit yang cukup mewah di Pekanbaru, yakni RS Eka Hospital. “Kejadiannya juga berte- patan dengan penganugerah gelar kehormatan bagi Guber- nur Rusli Zainal dan menjelang pelaksanaan latihan militer gabungan Hari Nusantara di Dumai, Riau, yang melibatkan Indonesia, Malaysia, Singa- pura, dan Thailand,” tambah Zamani. Di sisi lain, Kapolres Beng- kalis Ajun Komisaris Besar Tony Iriadi Effendi mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. “Kami sudah menyisir di tempat kejadian perkara. Belum bisa disimpul- kan siapa penyerangnya.” Staf Konsulat Malaysia di Pekanbaru Anthoni menduga ketiga korban penembakan bukan nelayan. Mereka di- duga adalah anggota jaringan penyelundup rokok Indonesia- Malaysia. Pasalnya, sejumlah nelayan menemukan ratusan bungkus besar rokok berbagai merek. “Biasanya nelayan memakai mesin kapal tak lebih dari dua PK. Pada peristiwa itu, kapal mereka lebih besar daripada itu,” tandasnya. Di lain hal, persoalan tapal batas Indonesia-Malaysia be- lum selesai, terutama di Riau dan Kepulauan Riau. (RK/N-2) STATUS Waspada Gunung Sin- doro di perbatasan Kabupaten Temanggung-Wonosobo, Jawa Tengah, belum berubah hingga kemarin. Sekalipun aktivitas kegempaannya menurun, di- duga energi magma gunung sudah berada di permukaan. “Gempa tremor sudah mun- cul dua kali, Jumat (9/12) dan Minggu (11/12). Gempa tremor bersumber dari gerakan mag- ma, dan ini menandakan energi dari gunung sudah berada di permukaan,” kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Sindoro- Sumbing, Prawoto, kemarin. Data yang terkumpul di pos yang berada di Desa Genting- sari, Kecamatan Bansari, Te- manggung, menunjukkan suhu di pos mencapai 26-28 derajat celsius. Data seismik pada Minggu mencatat ada lima kali aktivitas gempa vulkanis da- lam, lima kali gempa vulkanis dangkal, 14 kali hembusan, dan satu kali gempa tremor. Kemarin, jumlah warga dari Lereng Gunung Sindoro yang mengungsi terus bertambah. “Dari 75 kepala keluarga, 13 kepala keluarga atau 59 jiwa su- dah mengungsi,” kata Ketua RT 02/RW 01, Dusun Gondangan, Desa Watukumpul, Kecamatan Parakan, Temanggung. Mereka mengungsi ke Keca- matan Gemawang, Kandang- an, Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Ma- gelang, dan Kendal. “Jumlah warga yang memilih meng- ungsi akan terus bertambah. Beberapa kepala keluarga su- dah bersiap.” Di Ternate, Maluku Utara, pengungsi erupsi Gunung Gamalama yang berada di sejumlah lokasi penampungan belum berani kembali ke ru- mah masing-masing. Mereka khawatir Gamalama meletus lagi. Pengungsi sudah berada di penampungan sejak 5 Desem- ber. Jumlah mereka menca- pai 2.000 jiwa lebih. Beberapa pengungsi diketahui tidak me- miliki rumah lagi karena telah hancur dihantam banjir lahar dingin dari Gamalama. Di Selat Sunda, aktivitas Gunung Anak Krakatau yang mengeluarkan asap sejak tiga bulan terakhir menjadi ton- tonan menarik warga dan wisatawan. (TS/BR/BW/Ant/N-2) Tidak mungkin Polis Malaysia memakai zeebo.” EKSTASI Rp45 MILIAR: Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Coki Manurung (kiri) menunjukkan barang bukti ekstasi di Kantor Polrestabes Surabaya, kemarin. Sat Reskoba berhasil mengungkap kepemilikan ekstasi sebanyak 90 ribu butir, senilai Rp45 miliar dalam 18 kemasan plastik. ANTARA/ARIF PRIBADI PANEN PERDANA: Dirut PT Pupuk Kaltim Aas Asikin Idat didampingi Dirut PT Pusri Persero Arifin Tasrif (kanan) memperlihatkan padi pada panen perdana padi dalam rangka program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) di Tabanan, Bali, pekan lalu. ANTARA/MAHA EKA SWASTA ANTARA/ERIC IRENG

Upload: lamtu

Post on 27-Apr-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Magma Gunung Sindoro - ftp.unpad.ac.id fileBUMN dan antara perusahaan dan petani,” ujar Aas Asikin. Program GP3K berawal dari Inpres No 5 Tahun 2011, yang mengatur bahwa BUMN harus

8 SELASA, 13 DESEMBER 2011NNUSANTARANTARA

Gelombang TinggiNelayan Panen Ikan

ARDI TERISTI HARDI

DALAM sepekan ini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)

telah mengeluarkan peringat-an waspada gelombang tinggi. Namun, para nelayan tetap melaut karena di saat gelom-bang tinggi, perolehan ikan melimpah.

Stasiun Geofisika BMKG Yogyakarta telah mengeluar-kan imbauan agar masyara-kat mewaspadai gelombang tinggi di pantai selatan. ‘’Saat ini kecepatan angin mencapai 30 kilometer per jam dengan ketinggian gelombang sekitar 2,5 meter,’’ kata Tony Agus Wijaya, Kasi Data dan Infor-masi Stasiun Geofi sika BMKG, kemarin.

Tingginya gelombang di-sebabkan perbedaan tekanan udara di darat dan laut.

Gelombang tinggi itu ternya-ta masih dianggap wajar oleh

nelayan untuk melaut. Menu-rut mereka, gelombang cukup tinggi bila sudah mencapai 3 meter lebih.

Mugari, nelayan asal Kabu-paten Bantul, menganggap gelombang tersebut masih wa-jar. ‘’Tinggi gelombang 2 meter sampai 3 meter di pantai sela-tan masih wajar. Kami masih melaut dan tangkapan pun ma-sih bagus,’’ kata Mugari yang memiliki organisasi nelayan beranggotakan 50 orang.

Ancaman gelombang tinggi juga terjadi di Kalimantan Tengah. Dalam sepekan ini BMKG Stasiun Tjilik Riwut Palangkaraya telah mengelu-arkan imbauan kepada warga yang berada di pesisir pantai bagian selatan seperti Kabu-paten Seruyan, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, dan Sukamara untuk mewas-padai gelombang laut setinggi 2 meter.

Perkiraan gelombang tinggi disebabkan kencangnya angin

barat dan dampak gerhana bulan.

‘ ’Masyarakat pinggiran pantai bagian selatan akan menemui gelombang tinggi dalam sepekan. Diperkirakan gelombang tinggi akan terjadi sekitar pukul 13.00 WIB hingga menjelang malam,’’ kata Kepala BMKG Tjilik Riwut, Hidayat.

BMKG setempat mempredik-si bahwa dalam sepekan ini gelombang di Laut Jawa bisa mencapai 3 meter lebih. ‘’Para nelayan yang melaut ataupun pelayaran yang melintasi per-airan Laut Jawa lebih berhati-hati dalam sepekan ini.’’

Panen ikanSebaliknya, ratusan nelayan

di Kebumen, Jawa Tengah, menikmati panen ikan. Dalam beberapa hari ini para nelayan cukup mudah mendapatkan bawal dan layur di Samudra Hindia.

Sadun, 45, nelayan dari Desa Pasir, Kecamatan Ayah, meng-ungkapkan selama ini ikan bawal dan layur susah dicari se-iring dengan datangnya a ngin barat.

‘’Namun, sekarang ikan bawal dan layur muncul lagi.

Cuaca sangat mendukung, ti-dak hujan, angin tidak kencang, dan gelombang tidak tinggi. Nelayan bisa mendapatkan ha-sil panen,’’ ungkap Sadun.

Selain bawal dan layur, lan-jut Sadun, nelayan juga men-dapatkan ikan pari sehingga menambah penghasilan ne-layan. Panen kali ini terbilang menguntungkan karena harga bawal saat ini cukup tinggi, Rp20 ribu hingga Rp110 ribu per kg. Harga ikan pari Rp10 ribu per kg, dan ikan layur Rp12 ribu per kg.

Nelayan lainnya, Karwan, 43, menambahkan, dalam sekali melaut, penghasilan nelayan rata-rata bisa di atas Rp3 juta.

Dari pengamatan BMKG Stasiun Cilacap, saat ini cuaca di Samudra Hindia wilayah Cilacap dan Kebumen sangat kondusif untuk melaut. ‘’Da-lam beberapa hari diperkirakan gelombang akan tinggi karena ada pergerakan iklim tropis Alenga ke arah tenggara dari barat daya Sumatra,’’ kata pengamat cuaca BMKG Cilacap Mas Pudjiono. (SS/LD/*/N-3)

[email protected]

KETAHANAN pangan bukan hanya persoalan petani. Sejum-lah badan usaha milik negara pun memberi dukungan da-lam bentuk program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K).

Salah satu BUMN yang su-dah melaksanakan gerakan itu ialah PT Pupuk Kalimantan Timur. Mereka menggelar pro-gram di dua wilayah, yakni Sulawesi Selatan di lahan se-luas 13 ribu hektare dan di Bali seluas 5 ribu hektare.

Akhir pekan lalu, panen perdana GP3K digelar di Subak Manik Menuh, Kabupaten Ta-banan, Bali. Panen dilakukan di lahan seluas 498 hektare, dengan rata-rata produksi per hektare mencapai 8,39 ton.

Pekan sebelumnya, panen serupa juga telah dilaksanakan di Sulawesi Selatan. Hasilnya rata-rata 8,7 ton per hektare atau meningkat 2 ton dari se-belumnya.

Panen perdana di Bali di-hadiri Deputi Bidang Industri Primer Meneg BUMN Mega-nanda Daryono, Dirjen Sa-

rana Prasarana Pertanian Gatot Irianto, Direktur Utama PT Pusri Persero Arifi n Tasrif, dan

Direktur Utama PT Pupuk Kal-tim, Aas Asikin Idat.

“Tujuan utama dari pro-

gram GP3K ialah mendorong produktivitas padi, sekaligus memperkuat jaringan antar-BUMN dan antara perusahaan dan petani,” ujar Aas Asikin.

Program GP3K berawal dari Inpres No 5 Tahun 2011, yang mengatur bahwa BUMN harus ikut berperan aktif dalam men-jaga ketahanan pangan. Salah satu kunci keberhasilan dari produksi padi dalam program ini ialah penggunaan pupuk majemuk NPK.

Upaya menciptakan keta-hanan pangan dilakukan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabu-paten Pidie, Aceh, dengan men-cetak lahan sawah baru. Pada 2012 ditargetkan ada 200 hektare sawah baru di wilayah ini.

Hanya saja, sejumlah ken-dala tetap menghadang dunia pertanian di Indonesia. Dari Jawa Barat dilaporkan, dalam waktu sepekan, banjir telah merendam lahan padi seluas 50 hektare. Di Banyumas, Jawa Tengah, ada 312 daerah irigasi rusak, dari total 520 daerah iri-gasi yang ada. (RS/MR/EM/LD/N-2)

Di tengah imbauan BMKG agar masyarakat mewaspadai gelombang tinggi, nelayan tetap melaut. Mereka beralasan tangkapan ikan cukup melimpah.

ANGIN PUTING BELIUNG: Rumah gadang (rumah besar) rusak akibat diterjang angin puting beliung di Nagari Rao-Rao, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, kemarin. Sedikitnya 86 rumah rusak akibat angin kencang yang diiringi hujan deras. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.

BUMN Dukung Petani di Tabanan

Tim SAR Temukan lagi Korban Jembatan Mahakam

Malaysia Bantah Tembak Nelayan Indonesia

Magma Gunung Sindoro sudah di Permukaan

TIM evakuasi kembali mene-mukan satu mayat korban am-bruknya Jembatan Mahakam II di Loa Kulu, atau 4 kilometer dari lokasi kejadian. Mayat tersebut ditemukan kemarin sekitar pukul 08.00 Wita dalam kondisi mengapung.

Dengan adanya temuan ter-sebut, jumlah korban tewas menjadi 22 orang.

Kepala Posko Pengaduan Polres Kutai Kartanegara Ajun Komisaris Suryadi mengatakan mayat tersebut mengenakan seragam sekuriti dengan nama Anas Kurniawan. Identitas korban sesuai dengan data yang dilaporkan oleh Suyono, salah satu rekan kerja korban, beberapa waktu lalu.

‘’Kondisi mayat saat ditemu-kan sudah memburuk. Na-

manya Anas Kurniawan, salah satu satpam BNI Tenggarong. Ini sesuai laporan rekan ker-janya beberapa waktu lalu. Adapun jumlah korban hilang masih 14 orang,’’ kata Suryadi, kemarin.

Meskipun demikian, Suryadi bersama tim masih tetap belum yakin mayat yang ditemukan bernama Anas Kurniawan. Pihaknya masih meminta tim dari DVI Polda Kaltim untuk memproses identifikasi. Saat ini mayat tersebut masih ber-ada di RSUD AM Parikesit, Tenggarong.

Di tengah proses pencarian korban yang masih berlan-jut, salah seorang penyelam tradisional yang ikut proses evakuasi harus dilarikan ke rumah sakit.

Ramli, warga Muara Ka-man, Tenggarong, mengalami kram perut dan dekompresi saat melakukan evakuasi kor-ban jembatan yang ambruk. ‘’Dia (Ramli) berada di dasar sungai sekitar 30 menit karena mengalami kram perut dan dekompresi. Kemudian teman-nya menyelamatkan dengan memberikan slang udara agar bisa bernapas di dalam air. Aki-batnya, aktivitas penyelaman dihentikan,’’ kata dr Nizam, dokter piket di posko kesehatan tim SAR.

Memasuki masa tanggap da-rurat kedua hingga 25 Desem-ber mendatang, Pemkab Kutai Kartanegara menggunakan enam jasa penyelam tradi-sional untuk mengevakuasi. (SY/N-3)

JATI diri pelaku penembakan tiga nelayan Indonesia di per-airan Bengkalis, Riau, belum terlacak. Konsulat Malaysia di Pekanbaru juga menampik bahwa aksi itu dilakukan polisi negara mereka.

“Tidak mungkin Polis Ma-laysia memakai zeebo (tutup wajah). Polis Malaysia bertugas ada etikanya. Lagi pula tempat kejadian masih di perairan Bengkalis, Indonesia,” ujar Konsulat Malaysia di Pekan-baru, Zamani Ismail, kemarin.

Insiden penembakan ter-jadi pada Kamis (8/12) di per-batasan Indonesia-Malaysia, di perairan Bengkalis, Riau. Korban adalah Co Kau, 37, Madi, 23, dan Andi, 21, ketiga-nya warga Pulau Rupat. Kabar yang beredar menyebutkan ketiganya ditembak polisi ne-geri jiran.

Zamani menambahkan, pe-merintah Malaysia masih men-cari kebenaran dalam kasus itu. Dari informasi sementara

yang dikumpulkan konsulat Malaysia, penembakan dilaku-kan sekelompok orang yang menggunakan zeebo.

Ia menilai ada sejumlah ke-ganjilan dalam insiden penem-bakan itu, khususnya terkait dengan modus perompakan yang menimpa nelayan. Apa-lagi, para korban yang disebut nelayan itu juga dirawat di ru-mah sakit yang cukup mewah di Pekanbaru, yakni RS Eka Hospital.

“Kejadiannya juga berte-patan dengan penganugerah gelar kehormatan bagi Guber-nur Rusli Zainal dan menjelang pelaksanaan latihan militer gabungan Hari Nusantara di Dumai, Riau, yang melibatkan Indonesia, Malaysia, Singa-pura, dan Thailand,” tambah

Zamani.Di sisi lain, Kapolres Beng-

kalis Ajun Komisaris Besar Tony Iriadi Effendi mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. “Kami sudah menyisir di tempat kejadian perkara. Belum bisa disimpul-kan siapa penyerangnya.”

Staf Konsulat Malaysia di Pekanbaru Anthoni menduga ketiga korban penembakan bukan nelayan. Mereka di-duga adalah anggota jaringan penyelundup rokok Indonesia-Malaysia. Pasalnya, sejumlah nelayan menemukan ratusan bungkus besar rokok berbagai merek.

“Biasanya nelayan memakai mesin kapal tak lebih dari dua PK. Pada peristiwa itu, kapal mereka lebih besar daripada itu,” tandasnya.

Di lain hal, persoalan tapal batas Indonesia-Malaysia be-lum selesai, terutama di Riau dan Kepulauan Riau. (RK/N-2)

STATUS Waspada Gunung Sin-doro di perbatasan Kabupaten Temanggung-Wonosobo, Jawa Tengah, belum berubah hingga kemarin. Sekalipun aktivitas kegempaannya menurun, di-duga energi magma gunung sudah berada di permukaan.

“Gempa tremor sudah mun-cul dua kali, Jumat (9/12) dan Minggu (11/12). Gempa tremor bersumber dari gerakan mag-ma, dan ini menandakan energi dari gunung sudah berada di permukaan,” kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Sindoro-Sumbing, Prawoto, kemarin.

Data yang terkumpul di pos yang berada di Desa Genting-sari, Kecamatan Bansari, Te-manggung, menunjukkan suhu di pos mencapai 26-28 derajat celsius. Data seismik pada

Minggu mencatat ada lima kali aktivitas gempa vulkanis da-lam, lima kali gempa vulkanis dangkal, 14 kali hembusan, dan satu kali gempa tremor.

Kemarin, jumlah warga dari Lereng Gunung Sindoro yang mengungsi terus bertambah. “Dari 75 kepala keluarga, 13 kepala keluarga atau 59 jiwa su-dah mengungsi,” kata Ketua RT 02/RW 01, Dusun Gondangan, Desa Watukumpul, Kecamatan Parakan, Temanggung.

Mereka mengungsi ke Keca-matan Gemawang, Kandang-an, Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Ma-gelang, dan Kendal. “Jumlah warga yang memilih meng-ungsi akan terus bertambah. Beberapa kepala keluarga su-dah bersiap.”

Di Ternate, Maluku Utara, pengungsi erupsi Gunung Gamalama yang berada di sejumlah lokasi penampungan belum berani kembali ke ru-mah masing-masing. Mereka khawatir Gamalama meletus lagi.

Pengungsi sudah berada di penampungan sejak 5 Desem-ber. Jumlah mereka menca-pai 2.000 jiwa lebih. Beberapa pengungsi diketahui tidak me-miliki rumah lagi karena telah hancur dihantam banjir lahar dingin dari Gamalama.

Di Selat Sunda, aktivitas Gunung Anak Krakatau yang mengeluarkan asap sejak tiga bulan terakhir menjadi ton-tonan menarik warga dan wisatawan. (TS/BR/BW/Ant/N-2)

Tidak mungkin Polis Malaysia

memakai zeebo.”

EKSTASI Rp45 MILIAR: Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Coki Manurung (kiri) menunjukkan barang bukti ekstasi di Kantor Polrestabes Surabaya, kemarin. Sat Reskoba berhasil mengungkap kepemilikan ekstasi sebanyak 90 ribu butir, senilai Rp45 miliar dalam 18 kemasan plastik.

ANTARA/ARIF PRIBADI

PANEN PERDANA: Dirut PT Pupuk Kaltim Aas Asikin Idat didampingi Dirut PT Pusri Persero Arifin Tasrif (kanan) memperlihatkan padi pada panen perdana padi dalam rangka program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) di Tabanan, Bali, pekan lalu.

ANTARA/MAHA EKA SWASTA

ANTARA/ERIC IRENG