lkn "gunung sindoro"

17
1 “ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca Abstrak Dimas Ari Pamungkas,2015.Gunung sindoro”( Gunakan unggulan koleksi ndongeng rakyat lokal) Memotivasi Masyarakat Sapuran- Wonosobo Gemar Membaca. Karya Nyata.Pemanfaatan potensi lokal dalam memotivasi masyarakat agar gemar membaca.Pengelola TBM Al- Bidayah,Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah. Dalam era kemajuan ini tentunya banyak lembaga-lembaga yang bermunculan dengan ciri khas unggulan yang di miliki masing-masing untuk berkompetisi secara sehat untuk hasil yang maksimal. Terutama lembaga-lembaga yang berada dinaungan PAUDNI. TBM Al-Bidayah tentunya telah berperan kepada kebermanfaatan masyarakat. Dengan salah satu strateginya adalah “ Gunung sindoro” dalam rangka ikut memotivasi masyarakat Sapuran Wonosobo agar gemar membaca. Strategi ini dilaksanakan tidak hanya teori belaka saja namun secara nyata telah dilaksanakan dan memberi kebermanfaatan bagi para pengunjung maupun masyarakat yang tergabung dalam kegiatan di TBM Al-Bidayah Strategi yang dilakukan TBM Al-Bidayah dalam memotivasi masyarakat untuk gemar membaca berdampak positif pada partisipasi aktif dari masyarakat maupun pemustaka. Selain itu meningkatnya kepercayaan dan citra positif TBM Al- Bidayah dari semua pihak baik mitra, masyarakat maupun pemerintah sangat baik. Kata kunci:, Dongeng rakyat lokal, Gunung sindoro, Membaca,.

Upload: sumpenomameck

Post on 06-Feb-2016

84 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Dimas Pengelola TBM WonosoboAbstrak Dimas Ari Pamungkas,2015.”Gunung sindoro”( Gunakan unggulan koleksi ndongeng rakyat lokal) Memotivasi Masyarakat Sapuran-Wonosobo Gemar Membaca. Karya Nyata.Pemanfaatan potensi lokal dalam memotivasi masyarakat agar gemar membaca.Pengelola TBM Al-Bidayah,Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah. Dalam era kemajuan ini tentunya banyak lembaga-lembaga yang bermunculan dengan ciri khas unggulan yang di miliki masing-masing untuk berkompetisi secara sehat untuk hasil yang maksimal. Terutama lembaga-lembaga yang berada dinaungan PAUDNI. TBM Al-Bidayah tentunya telah berperan kepada kebermanfaatan masyarakat. Dengan salah satu strateginya adalah “ Gunung sindoro” dalam rangka ikut memotivasi masyarakat Sapuran – Wonosobo agar gemar membaca. Strategi ini dilaksanakan tidak hanya teori belaka saja namun secara nyata telah dilaksanakan dan memberi kebermanfaatan bagi para pengunjung maupun masyarakat yang tergabung dalam kegiatan di TBM Al-Bidayah Strategi yang dilakukan TBM Al-Bidayah dalam memotivasi masyarakat untuk gemar membaca berdampak positif pada partisipasi aktif dari masyarakat maupun pemustaka. Selain itu meningkatnya kepercayaan dan citra positif TBM Al-Bidayah dari semua pihak baik mitra, masyarakat maupun pemerintah sangat baik. Kata kunci:, Dongeng rakyat lokal, Gunung sindoro, Membaca,.

TRANSCRIPT

Page 1: LKN "Gunung Sindoro"

1

“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca

Abstrak

Dimas Ari Pamungkas,2015.”Gunung sindoro”( Gunakan unggulan

koleksi ndongeng rakyat lokal) Memotivasi Masyarakat Sapuran-

Wonosobo Gemar Membaca. Karya Nyata.Pemanfaatan potensi lokal

dalam memotivasi masyarakat agar gemar membaca.Pengelola TBM Al-

Bidayah,Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah.

Dalam era kemajuan ini tentunya banyak lembaga-lembaga yang bermunculan

dengan ciri khas unggulan yang di miliki masing-masing untuk berkompetisi

secara sehat untuk hasil yang maksimal. Terutama lembaga-lembaga yang berada

dinaungan PAUDNI.

TBM Al-Bidayah tentunya telah berperan kepada kebermanfaatan masyarakat.

Dengan salah satu strateginya adalah “ Gunung sindoro” dalam rangka ikut

memotivasi masyarakat Sapuran – Wonosobo agar gemar membaca. Strategi ini

dilaksanakan tidak hanya teori belaka saja namun secara nyata telah dilaksanakan

dan memberi kebermanfaatan bagi para pengunjung maupun masyarakat yang

tergabung dalam kegiatan di TBM Al-Bidayah

Strategi yang dilakukan TBM Al-Bidayah dalam memotivasi masyarakat untuk

gemar membaca berdampak positif pada partisipasi aktif dari masyarakat maupun

pemustaka. Selain itu meningkatnya kepercayaan dan citra positif TBM Al-

Bidayah dari semua pihak baik mitra, masyarakat maupun pemerintah sangat baik.

Kata kunci:, Dongeng rakyat lokal, Gunung sindoro, Membaca,.

Page 2: LKN "Gunung Sindoro"

2

“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di era perkembangan masyarakat yang semakin maju ini, tentu banyak

hal yang berpengaruh baik dan ada pula yang berpengaruh buruk. Salah satu

sisi yang buruk adalah makin lunturnya budaya sendiri dan kurangnya

pemanfaatan potensi yang ada, hal ini karena adanya pengaruh budaya luar

yang semakin marak, sehingga terlalaikan akan potensi yang ada dalam negeri

sendiri. Selain itu juga terjadi karena sebatas meniru gaya atau dari pengaruh

teknologi semata. Padahal untuk lebih maksimal dan tergalinya potensi

dengan baik adalah dengan proses belajar baik di jalur formal maupun non

formal.

TBM Al-Bidayah sebagai salah satu bagian dari lembaga PAUDNI

tentunya memiliki peran yang sangat strategis, sehingga dengan koleksi yang

yang dimiliki dapat dimaksimalkan kegiatannya untuk menggali potensi yang

ada secara maksimal, salah satunya adalah koleksi dongeng rakyat lokal yang

dapat dijadikan sebagai strategi peningkatan budaya gemar membaca serta

dapat mengenal lebih jauh akan potensi budaya lokal.

Menjadi TBM yang lebih bermanfaat di antara banyak lembaga yang

lainnya tentunya tidak mudah. Harus memiliki inovasi maupun kegiatan

unggulan sehingga bukan sebagai “ gudang buku dengan peralatan teknologi

yang hanya tergeletak saja “ melainkan TBM yang ikut andil dalam usaha

peningkatan budaya baca.

Dengan latar belakang diatas, sejak tahun 2011 telah menerapkan

strategi “ Gunung sindoro “ sebagai bentuk layanan kepada para pembaca

maupun pengunjung agar dapat memotivasi budaya baca dengan

memaksimalkan pemanfaatan potensi lokal yang ada.

Page 3: LKN "Gunung Sindoro"

3

“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca

B. Masalah dan Tujuan

1. Masalah :

Permasalahan yang diambil dalam karya nyata ini adalah :

a. Bagaimanakah implementasi strategi “Gunung sindoro “ untuk

memotivasi masyarakat Sapuran – Wonosobo agar gemar membaca ?

b. Bagaimanakah keberhasilan atau dampak dari implementasi strategi

“Gunung sindoro “ untuk masyarakat maupun mitra ?

c. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam melaksanakan

implementasi strategi “Gunung sindoro “ untuk memotivasi

masyarakat Sapuran – Wonosobo agar gemar membaca ?

d. Faktor-faktor apa sajakah yang mendukung implementasi strategi “

Gunung sindoro “ untuk memotivasi masyarakat Sapuran – Wonosobo

agar gemar membaca ?

e. Bagaimana tindak lanjut dari implementasi strategi “Gunung sindoro “

untuk memotivasi masyarakat Sapuran – Wonosobo agar gemar

membaca bagi masyarakat maupun mitra ?

2. Tujuan Karya nyata ini adalah :

a. Memberikan gambaran secara teori maupun praktis implementasi

strategi “Gunung sindoro “ untuk memotivasi masyarakat Sapuran –

Wonosobo agar gemar membaca.

b. Mengetahui keberhasilan atau dampak dari implementasi strategi

“Gunung sindoro “ untuk masyarakat maupun mitra

c. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam melaksanakan

implementasi strategi “Gunung sindoro “ untuk memotivasi

masyarakat Sapuran – Wonosobo agar gemar membaca.

d. Mengetahui faktor-faktor yang mendukung implementasi strategi

“Gunung sindoro “ untuk memotivasi masyarakat Sapuran –

Wonosobo agar gemar membaca.

e. Memberikan dampak positif berbagai pihak, masyarakat, dan mitra

Page 4: LKN "Gunung Sindoro"

4

“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca

C. Strategi Pemecahan Masalah

Salah satu strategi dalam pemecahan masalah yang dihadapi pada

perannya memanfaatkan potensi lokal dalam memotivasi masyarakat gemar

membaca sebagaimana yang tertuang dalam visinya untuk Menumbuhkan

Minat Baca serta rekreasi ilmu melalui taman baca masyarakat.

Berkaitan dengan penulisan karya nyata ini penulis menerapkan strategi

” Gunung sindoro ( Gunakan unggulan koleksi ndongeng rakyat lokal )“

memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca sebagai strategi

pemecahan masalah di TBM Al-Bidayah. Ndongeng dalam hal ini dalam

bahasa Indonesia yang baku adalah dongeng.

1. Alasan pemilihan Strategi

a. ” Gunung sindoro ( Gunakan unggulan koleksi ndongeng rakyat

lokal )“ memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar

membaca sesuai dengan visi TBM Al-Bidayah yaitu :

Menumbuhkan minat baca serta rekreasi ilmu melalui taman baca

masyarakat.

b. Gunung Sindoro merupakan nama gunung yang berada di wilayah

Kabupaten Wonosobo, yang memiliki pengertian dengan ingat

Gunung Sindoro maka akan mengetahui strategi jitu dari TBM Al-

Bidayah dalam menumbuhkan gemar membaca.

c. Dalam makna “ Gunung sindoro “ dalam karya nyata ini

diidentikkan dengan koleksi potensi lokal berupa dongeng rakyat

lokal untuk memaksimalkan potensi lokal sehingga dorongan

untuk gemar membaca sangat di perlukan.

d. Makna kedua “ Gunung sindoro “ dalam karya nyata ini adalah

berupa hasil serta manfaat dongeng rakyat lokal dengan mencari,

menjadikan, sampai menceritakannya serta memperkaya kasanah

budaya lokal.

Page 5: LKN "Gunung Sindoro"

5

“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca

2. Deskripsi TBM dan “ Gunung sindoro “

a. TBM yang dirintis di kampung puntuksari adalah berawal dari

taman baca santri mini TPA BAITURRAHMAN, dikarenakan

tuntutan yang modern dan perlu untuk meningkatkan cakrawala

masyarakat desa terutama Kampung Puntuksari Sapuran, serta

permintaan masyarakat selaku penguna TBM semakin banyak,

maka penulis selaku pengurus TPA mengembangan TBM di

Kampung Puntuksari yang telah dimulai sejak juni 2007, dalam

karya nyata ini penulis optimalkan pada strategi “ Gunung sindoro

“ memotivasi masyarakat Sapuran – Wonosobo gemar membaca.

b. Strategi “ Gunung sindoro “ yang dilakukan penulis adalah berawal

dari pengalaman penulis sejak awal pengembangan minat baca,

yang masih kurang dan setelah di amati mengenai kebutuhan

masyarakat ternyata banyak yang menginginkan kegiatan yang baik

bahan bacaan maupun layanan yang dapat menggali potensi yang

ada disekitar masyarakat setempat, sehingga penulis membuat

suatu unggulan berupa koleksi pada khususnya dongeng rakyat

lokal yang terimplementasi pada informasi layanan dalam hal ini

kegiatan layanan dongeng.

c. Unggulan berupa dongeng rakyat lokal dari strategi “ Gunung

sindoro “ agar dapat memperkaya khasanah budaya lokal yang

mencerminkan cinta budaya sendiri yang pada akhirnya akan

menambah ragam budaya nusantara. Dalam hal ini dengan kegiatan

baik mencari , menulis dongeng lokal, lomba mendongeng dan

mengumpulan naskah dongeng lokal menjadi buku maupun koleksi

kaset.

Page 6: LKN "Gunung Sindoro"

6

“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca

BAB II

PEMBAHASAN

A. PROSEDUR PELAKSANAAN KARYA NYATA

“ Gunung sindoro “ dalam strategi peranannya memotivasi

masyarakat untuk gemar membaca tidaklah dilakukan secara spontan

atau istilah lain dengan instan, melainkan membutuhkan waktu yang

lama. Namun terkadang orang memandang kesuksesan maupun

keberhasilan yang di dapat adalah dengan mudah. Tentunya penulis

melakukan karya nyata ini dilakukan dengan sungguh-sungguh dan

pada akhirnya dapat bermanfaat oleh masyarakat luas terutama yang

tergabung dalam kegiatan TBM Al-Bidayah. Kalaupun sekarang sudah

dapat dirasakan manfaat dan dianggap berhasil. Bagi penulis

merupakan kebanggaan tersendiri ketika suatu kerja kerasnya dapat

bermanfaat oleh lingkungan sekitar terlebih bagi masyarakat penerima

manfaat.

Berikut karya nyata yang dilakukan penulis dengan strateginya “

Gunung sindoro “ yang memanfaatkan potensi lokal dengan

memfokuskan pada penggunaan unggulan koleksi dongeng rakyat

lokal :

1. Unggulan koleksi dongeng rakyat lokal

Dalam penggunaan unggulan koleksi ini dibagi dalam 3 koleksi

yang terfokus pada pemanfaatan potensi lokal, yang meliputi

Bacaan dongeng, Multimedia sebagai sarana dongeng, dan

Teknologi Informasi sebagai fasilitas pencarian dan pelengkap

daftar dongeng rakyat lokal.

a. Koleksi bacaan dongeng rakyat lokal

Koleksi bacaan yang dimiliki TBM Al-Bidayah secara umum

ada sejumlah 4426 eksemplar. Didalamnya terdapat berbagai

macam disiplin ilmu dengan menitik beratkan serta

Page 7: LKN "Gunung Sindoro"

7

“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca

disesuaikan pada potensi yang ada pada masyarakat sekitar

sehingga keberadaan koleksi bacaan sangat diperlukan. Namun

dalam pembahasan karya nyata ini penulis memfokuskan pada

koleksi bacaan dongeng yang pada khususnya dongeng rakyat

lokal. Baik berupa kumpulan naskah, buku, maupun karya para

pembaca yang tergabung pada kelompok dongeng Al-Bidayah

Gambar 1

Koleksi bacaan dongeng rakyat lokal

Kegiatan yang berkenaan dengan koleksi bacaan dilakukan

antara lain :

1) Memperkenalkan buku–buku dongeng yang tersedia di

TBM

Dilakukan dengan sosialisasi serta kegiatan pada lapisan

pembaca terutama anak , remaja dan orang tua tentang bacaan

dongeng yang dimiliki TBM Al-Bidayah. Sehingga

terbentuklah kelompok dongeng lokal yang terdiri dari anak-

anak dan remaja.

Page 8: LKN "Gunung Sindoro"

8

“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca

2) Baca A 3 ( ada dimana, ada waktu, ada kesempatan )

Pemanfaatan unggulan koleksi dongeng rakyat lokal dengan

slogan A3 yang berarti ada kesempatan, ada waktu , dan ada

tempat yang di lakukan secara sederhana namun berdampak

positif sebagai contoh yang dilakukan pemustaka yang

tergabung dalam kelompok dongeng yang mengumpulkan

cerita menjadi buku. Dan tahun 2015 ini mengumpulkan

beberapa dongeng rakyat lokal dengan harapan dapat

menambah wawasan akan potensi lokal.

3) Kegiatan Mendongeng rakyat lokal

Dari kelompok dongeng yang ada di TBM Al-Bidayah

yang dilakukan di waktu senggang dalam dua minggu sekali

terkadang dilakukan saat sore menjelang Magrib, maupun

Minggu siang atau saat hari libur sekolah. Saat ini kelompok

dongeng yang tergabung di Al-Bidayah ada 25 anak-anak

dengan 2 relawan pendongeng yang masih dusuk di bangku

SMA/SMK.

Gambar 4

Kegiatan Mendongeng

Page 9: LKN "Gunung Sindoro"

9

“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca

b. Koleksi Dongeng Rakyat lokal melalui Multimedia

Selain koleksi bacaan untuk mendukung sarana

pelengkap yang lainnya adalah dengan menghadirkan koleksi

multimedia dari pengadaan televisi digital, dvd, kamera digital

dan perangkat pendukungnya sebagai koleksi perangkat keras

yang di miliki TBM Al-Bidayah

Dengan koleksi koleksi multimedia diatas , TBM Al-

Bidayah juga melengkapi koleksi kaset DVD maupun lainnya

berupa koleksi kumpulan dongeng rakyat lokal

Gambar 6.

Koleksi kaset dongeng rakyat lokal

Kumpulan koleksi kaset dongeng rakyat lokal

jadikan kekayaan nusantara

Kaset Dongeng

Untuk memaksimalkan perangkat multimedia lainnya

salah satunya dengan melakukan pembelajaran budaya lokal

dalam bentuk tari daerah, kegiatan yang dilakukan adalah

kegiatan tari di hari minggu.

Dengan kegiatan ini kunjungan di hari minggu

khususnya anak-anak ramai sehingga di sela-sela waktu

Page 10: LKN "Gunung Sindoro"

10

“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca

dimanfaatkan untuk membaca maupun kegiatan pemanfaatan

fasilitas di TBM Al-Bidayah.

c. Dongeng Rakyat Lokal Melalui Teknologi Informasi

Selanjutnya adalah segi koleksi teknologi informasi, TBM Al-

Bidayah telah memiliki perangkat komputer sebanyak 7 unit dan

laptop 1 unit. Semua perangkat tersebut telah terkoneksi dengan

internet dimana sudah langganan rutin terhadap speedy Tekom.

Dimana tahun 2011 – 2012 mendapatkan bantuan secara gratis dan

2013-sekarang dapat mandiri membiayai internet. Perlu penulis

sampaikan 3 unit komputer adalah merupakan bantuan dari Coca

cola foundation melalui program Perpuseru Indonesia dan sampai

tahun ini TBM al-Bidayah merupakan salah satu mitranya.

Keberadaan sarana teknologi informasi dalam hal ini internet

sangatlah diperlukan. Hal ini dapat digunakan sebagai penambah

wawasan, serta pencarian terutama dalam kaitannya karya nyata ini

kelompok dongeng Al-Bidayah melakukan pencarian artikel,

naskah dongeng lokal yang TBM Al-Bidayah belum punyai dari

segi koleksi bacaan dan juga karena pencarian buku yang sering

belum ada. Sehingga makin menambah koleksi bacaan yang

diimbangi oleh koleksi teknologi informasi.

Manfaat lain dari adanya internet dalam memaksimalkan

potensi lokal adalah dengan dibuatnya blog TBM, yaitu

tbmalbidayah.blogspot.com ikut menyebarluaskan potensi lokal

yang di miliki dari pengrajin topeng yang tergabung dalam

kelompok baca Al-Bidayah , maupun tradisi lokal Wonosobo.

Page 11: LKN "Gunung Sindoro"

11

“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca

2. Unggulan Dongeng Rakyat Lokal

Anak sangat suka kepada dongeng ataupun cerita terlebih

lagi untuk menceritakan kembali. Hal ini yang penulis lakukan

dengan menambah keunggulan berupa layanan dongeng. Dimana

dongeng tersebut adalah dongeng lokal untuk menanamkan serta

menambah wawasan betapa potensi budaya sekitar sungguh banyak

dan perlu dipelajari.

Pengumpulan cerita / dongeng lokal menjadi sasaran utama,

dikarenakan untuk memperbanyak koleksi baik berupa video

maupun naskah, sehingga masyarakat yang ingin tahu dapat

membaca serta mempelajari dengan baik.

Dongeng lokal tidaklah harus berbentuk tulisan namun

gambarpun jadi. Seperti yang dilakukan penulis dalam galleri TBM

Al-Bidayah yang menyajikan nuansa lokal dengan gambar tempo

dulu Sapuran yang dari gambar ini ternyata melahirkan dongeng-

dongeng masa dulu yang keluar dari para pengunjung. Pada

akhirnya generasi muda ikut mengetahui baik secara visual maupun

audio dari tokoh-tokoh masyarakat yang mengalami masa itu.

Tidak sampai disitu saja TBM Al-Bidayah selalu

mengirimkan naskah dongeng lokal dari para pembaca yang

tergabung dalam TBM Al-Bidayah pada kegiatan Tirto Utomo

Award dalam dua tahun ini secara rutin.

B. HASIL ATAU DAMPAK DARI STRATEGI YANG DIPILIH

Penulis memilih strategi pelaksanaan TBM Al-Bidayah dalam

menumbuhkembangkan minat baca masyarakat Sapuran dengan

menggunakan “Gunung sindoro “ ternyata memberikan dampak yang

sangat besar bagi masyarakat Sapuran khususnya. Adapun hasil

diantaranya :

Page 12: LKN "Gunung Sindoro"

12

“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca

1. Dilihat unggulan koleksi dongeng rakyat lokal, telah banyak potensi

lokal yang terwujud : mulai dari koleksi bacaan , dan hasil kumpulan

naskah dongeng lokal yang dibukukan.

2. Dari unggulan dongeng rakyat lokal, anak antusias memanfaatkan

ragam dongeng lokal dan aktif mengikuti perlombaan mendongeng

yang bercirikan kedaerahan seperti halnya diantaranya adalah tahun

2014 sebagai juara 1 pembuatan naskah pidato bertemakan budaya

lokal dengan judul “Tari Kera” yang menceritakan asal-usul tari kera

dari desa Banyumudal, Sapuran. Tahun 2015 sebagai finalis lomba

mendongeng dengan judul “ Bambu rengkol: Petilasan Mpu Supo yang

menceritakan asal-usul bambu rengkol di desa Sedayu, Sapuran.

Gambar 12

Keberhasilan unggulan dongeng rakyat lokal

Dongeng lokal menjadikan pemustaka Al-Bidayah punya

prestasi

3. Lomba Minat baca TBM Al-Bidayah, antusias peserta dalam kegiatan

perlombaan yang tentunya berimbas pada kepercayaan masyarakat

pada TBM Al-Bidayah meningkat. Dalam hal ini tentunya sebagai

motivasi gemar membaca.

4. Dari kemitraan, TBM Al-Bidayah tahun 2015 ini terpilih menjadi

mitra Perpuseru Coca cola foundation selama satu tahun yang

bersamaan juga bermitra dengan Telkom Indonesia. Selain itu dari

Page 13: LKN "Gunung Sindoro"

13

“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca

pihak pemerintah dalam hal ini dinas pendidikan maupun pihak swasta

seperti Gramedia hingga peduli pustaka baik Asia foundation, FIKT,

maupun mitra lokal yang menjadikan kegiatan TBM Al-Bidayah

makin lancar. Dari ini juga menjadikan TBM Al-Bidayah penerima

penghargaan nasional maupun daerah baik lembaga mapun pengelola.

5. Hasil pegunjung

Penulis sajikan data pengunjung selama kurun waktu 5

tahun terakhir sebagaimana terlampir pada tabel 2 berikut ini :

Data pengunjung selama kurun waktu empat (5) tahun terakhir

sejak didirikannya TBM menunjukkan tahun 2011 meningkat 196

% dari jumlah pengunjung tahun 2010, sedangkan tahun 2012

meningkat 1 % dari total pengunjung tahun 2011 . Tahun 2013

mengalami penurunan sekitar 18 % dari tahun 2012 dikarenakan

mulai Oktober pindah gedung baru dan milik sendiri sehingga pada

oktober apalagi Nopember layanan TBM sementara tutup dan buka

kembali pada tanggal 19 Desember 2013. Sedangkan pada tahun

2015 total pengunjung sebanyak 18.196 pemustaka.

Dari data pengunjung pada tahun sebelum adanya strategi “

Gunung sindoro “ yaitu pada tahun 2010 dengan tahun sesudahnya

menambah simpulan bahwa pelaksanaan strategi “ Gunung sindoro

“ terlaksana dengan memberikan dampak positif bagi masyarakat

untuk gemar membaca.

Dengan pengunjung yang datang tahun 2014 rata-rata

jumlah kunjungan tiap harinya mencapai 50 pengunjung. Dalam

hal ini menunjukkan bahwa strategi Gunung sindoro dapat

memotivasi masyarakat sekitar untuk gemar membaca.

Tabel 1

Data Pengunjung TBM Al-Bidayah

Page 14: LKN "Gunung Sindoro"

14

“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca

No Bulan

Pengunjung Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

1. Januari 495 780 1638 1166 2343

2. Februari 470 581 1468 1156 1596

3. Maret 580 554 1666 1438 1860

4. April 550 841 1284 1330 1231

5. Mei 560 1222 1491 1472 988

6. Juni 690 1656 959 920 1444

7. Juli 535 1394 982 1141 1149

8. Agustus 670 1577 471 777 1444

9. September 795 1291 1290 629 1532

10. Oktober 522 1468 763 500 1575

11. November 556 810 642 0 1600

12. Desember 580 1502 1029 600 1434

Total

Pegunjung per

tahun

7003 13.676 13.685 11.129

18.196

C. KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI

Pelaksanaan strategi “ Gunung sindoro “ dalam memotivasi

masyarakat Sapuran – Wonosobo gemar membaca dilaksanakan sampai

saat ini tentulah penulis mengalami berbagai kendala yang datang dan itu

semua adalah sebagai bumbu kehidupan , karena penulis sadar bahwa

segala sesuatu yang dilakukan pasti ada kendala yang harus kita sikapi

dengan baik. Namun demikian kendala-kendala yang ada dapat di

selesaikan dengan baik sebagai contoh kendala yang muncul adalah

semakin banyaknya pengunjung / masyarakat yang datang ke TBM Al-

Bidayah yang mencapai 50-100 pengunjung tiap harinya menjadikan

ruang sebagai prasarana pendukung yang ada saat ini sangatlah kurang

namun pada tahun ini sedang melebarkan ruang yang disebut dengan nama

Page 15: LKN "Gunung Sindoro"

15

“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca

ruang Sanofi yang rencananya di dalamnya untuk penambahan koleksi

sastra, novel, dan fiksi dimana dongeng masuk di dalamnya.

D. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG

Selain kendala tentunya memiliki faktor-faktor yang mendukung

terlaksananya strategi “ Gunung sindoro “ sehingga dapat bermanfaat bagi

para pengunjung serta masyarakat pemanfaat dari TBM Al-Bidayah.

Adapun faktor-faktor pendukungnya yaitu meliputi :

1. Kerja tim pegelola yang solid dengan 7 pengelola dapat menjadi

faktor daya dukung utama pada kegiatan pelaksanaan strategi “

Gunung sindoro “.

2. Kepedulian masyarakat kampung Puntuksari gemar membaca yang

mampu dan penuh sinergi dalam mengembangkan strategi “ Gunung

sindoro “ dalam hal ini yang berkaitan dengan pengembangan koleksi

yang berdaya dukung pada potensi lokal dengan satu tekad niat yang

tulus.

3. Bantuan buku dari pemerintah sebagai wujud perhatian dari

pemerintah dalam pengembangan TBM Al-Bidayah.

4. Kepedulian dinas pendidikan melalui PAUDNI dalam pembinaan dan

pengembangan TBM Al-Bidayah.

E. TINDAK LANJUT

Setelah terlaksana dan terciptanya masyarakat yang gemar membaca

sebagai tindak lanjutnya TBM Al-Bidayah tetap mempertahankan

keberadaan baik segi kuantitas maupun kualitas baik koleksi maupun

inovasi layanan kreatif yang diharapankan kedepan agar menjadi rumah

belajar yang dapat memberikan solusi lebih terhadap masyarakat akan

kebutuhan yang merakyat. Sebagai penerapannya adalah memfasilitasi

kelompok minat baca yang telah dimiliki TBM Al-Bidayah agar dapat

mengembangkan potensi masyarakat secara maksimal.

Page 16: LKN "Gunung Sindoro"

16

“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca

BAB III

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Dari uraian diatas dapat diambil simpulan :

1. Kelebihan implementasi Strategi “Gunung sindoro “ memotivasi

masyarakat Sapuran-Wonosobo ternyata efektif dan dapat diterapkan,

sehingga dapat meningkatkan kerja layanan serta pengelolaan TBM untuk

memanfaatkan potensi lokal secara maksimal.

2. Keberhasilan strategi “ Gunung sindoro “ berdampak sangat baik terhadap

pengunjung, pemanfaat TBM serta bagi pengelolaan TBM Al-Bidayah.

3. Kendala selama implementasi strategi ” Gunung sindoro “ adalah

peningkatan jumlah pemanfaat/kunjungan dimana rata-rata per hari 50-100

pengunjung berakibat pada ruang sebagai prasarana penunjang sangat

dibutuhkan perluasannya.

4. Faktor pendukung pelaksanaan strategi “ Gunung sindoro “ tentunya

dengan tim pengelola yang solid, hingga kepedulian pemerintah yang baik

dalam pembinaan maupun pengembangan TBM Al-Bidayah.

5. Tindak lanjut dari strategi “ Gunung sindoro “ dengan mempertahankan

keberadaan baik segi kuantitas maupun kualitas baik koleksi maupun

inovasi layanan kreatif yang diharapankan kedepan agar menjadi rumah

belajar yang dapat memberikan solusi lebih terhadap masyarakat akan

kebutuhan yang merakyat dengan memanfaatkan potensi lokal yang

maksimal.

B. REKOMENDASI

1. Bagi pengelola TBM dapat dijadikan rujukan terhadap pelaksanaan yang

memanfaatkan potensi lokal untuk memotivasi masyarakat gemar

membaca.

2. Bagi Pengunjung/pemanfaat TBM, dapat dijadikan wahana penambah

wawasan sekaligus refresing dan memaksimalkan koleksi yang ada untuk

Page 17: LKN "Gunung Sindoro"

17

“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca

menggali potensi lokal yang maksimal serta menambah pengetahuan

masyarakat mengenal dongeng lokal.

3. Bagi Pemerintah atau PAUDNI semoga dapat membuat kebijakan terkait

dukungan prasarana TBM, mengingat gedung merupakan faktor penting.

Namun fakta di lapangan banyak TBM yang belum memiliki gedung

sendiri, kalaupun sudah masih terbatas prasarananya.