lkn "gunung sindoro"
DESCRIPTION
Dimas Pengelola TBM WonosoboAbstrak Dimas Ari Pamungkas,2015.”Gunung sindoro”( Gunakan unggulan koleksi ndongeng rakyat lokal) Memotivasi Masyarakat Sapuran-Wonosobo Gemar Membaca. Karya Nyata.Pemanfaatan potensi lokal dalam memotivasi masyarakat agar gemar membaca.Pengelola TBM Al-Bidayah,Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah. Dalam era kemajuan ini tentunya banyak lembaga-lembaga yang bermunculan dengan ciri khas unggulan yang di miliki masing-masing untuk berkompetisi secara sehat untuk hasil yang maksimal. Terutama lembaga-lembaga yang berada dinaungan PAUDNI. TBM Al-Bidayah tentunya telah berperan kepada kebermanfaatan masyarakat. Dengan salah satu strateginya adalah “ Gunung sindoro” dalam rangka ikut memotivasi masyarakat Sapuran – Wonosobo agar gemar membaca. Strategi ini dilaksanakan tidak hanya teori belaka saja namun secara nyata telah dilaksanakan dan memberi kebermanfaatan bagi para pengunjung maupun masyarakat yang tergabung dalam kegiatan di TBM Al-Bidayah Strategi yang dilakukan TBM Al-Bidayah dalam memotivasi masyarakat untuk gemar membaca berdampak positif pada partisipasi aktif dari masyarakat maupun pemustaka. Selain itu meningkatnya kepercayaan dan citra positif TBM Al-Bidayah dari semua pihak baik mitra, masyarakat maupun pemerintah sangat baik. Kata kunci:, Dongeng rakyat lokal, Gunung sindoro, Membaca,.TRANSCRIPT
1
“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca
Abstrak
Dimas Ari Pamungkas,2015.”Gunung sindoro”( Gunakan unggulan
koleksi ndongeng rakyat lokal) Memotivasi Masyarakat Sapuran-
Wonosobo Gemar Membaca. Karya Nyata.Pemanfaatan potensi lokal
dalam memotivasi masyarakat agar gemar membaca.Pengelola TBM Al-
Bidayah,Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah.
Dalam era kemajuan ini tentunya banyak lembaga-lembaga yang bermunculan
dengan ciri khas unggulan yang di miliki masing-masing untuk berkompetisi
secara sehat untuk hasil yang maksimal. Terutama lembaga-lembaga yang berada
dinaungan PAUDNI.
TBM Al-Bidayah tentunya telah berperan kepada kebermanfaatan masyarakat.
Dengan salah satu strateginya adalah “ Gunung sindoro” dalam rangka ikut
memotivasi masyarakat Sapuran – Wonosobo agar gemar membaca. Strategi ini
dilaksanakan tidak hanya teori belaka saja namun secara nyata telah dilaksanakan
dan memberi kebermanfaatan bagi para pengunjung maupun masyarakat yang
tergabung dalam kegiatan di TBM Al-Bidayah
Strategi yang dilakukan TBM Al-Bidayah dalam memotivasi masyarakat untuk
gemar membaca berdampak positif pada partisipasi aktif dari masyarakat maupun
pemustaka. Selain itu meningkatnya kepercayaan dan citra positif TBM Al-
Bidayah dari semua pihak baik mitra, masyarakat maupun pemerintah sangat baik.
Kata kunci:, Dongeng rakyat lokal, Gunung sindoro, Membaca,.
2
“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di era perkembangan masyarakat yang semakin maju ini, tentu banyak
hal yang berpengaruh baik dan ada pula yang berpengaruh buruk. Salah satu
sisi yang buruk adalah makin lunturnya budaya sendiri dan kurangnya
pemanfaatan potensi yang ada, hal ini karena adanya pengaruh budaya luar
yang semakin marak, sehingga terlalaikan akan potensi yang ada dalam negeri
sendiri. Selain itu juga terjadi karena sebatas meniru gaya atau dari pengaruh
teknologi semata. Padahal untuk lebih maksimal dan tergalinya potensi
dengan baik adalah dengan proses belajar baik di jalur formal maupun non
formal.
TBM Al-Bidayah sebagai salah satu bagian dari lembaga PAUDNI
tentunya memiliki peran yang sangat strategis, sehingga dengan koleksi yang
yang dimiliki dapat dimaksimalkan kegiatannya untuk menggali potensi yang
ada secara maksimal, salah satunya adalah koleksi dongeng rakyat lokal yang
dapat dijadikan sebagai strategi peningkatan budaya gemar membaca serta
dapat mengenal lebih jauh akan potensi budaya lokal.
Menjadi TBM yang lebih bermanfaat di antara banyak lembaga yang
lainnya tentunya tidak mudah. Harus memiliki inovasi maupun kegiatan
unggulan sehingga bukan sebagai “ gudang buku dengan peralatan teknologi
yang hanya tergeletak saja “ melainkan TBM yang ikut andil dalam usaha
peningkatan budaya baca.
Dengan latar belakang diatas, sejak tahun 2011 telah menerapkan
strategi “ Gunung sindoro “ sebagai bentuk layanan kepada para pembaca
maupun pengunjung agar dapat memotivasi budaya baca dengan
memaksimalkan pemanfaatan potensi lokal yang ada.
3
“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca
B. Masalah dan Tujuan
1. Masalah :
Permasalahan yang diambil dalam karya nyata ini adalah :
a. Bagaimanakah implementasi strategi “Gunung sindoro “ untuk
memotivasi masyarakat Sapuran – Wonosobo agar gemar membaca ?
b. Bagaimanakah keberhasilan atau dampak dari implementasi strategi
“Gunung sindoro “ untuk masyarakat maupun mitra ?
c. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam melaksanakan
implementasi strategi “Gunung sindoro “ untuk memotivasi
masyarakat Sapuran – Wonosobo agar gemar membaca ?
d. Faktor-faktor apa sajakah yang mendukung implementasi strategi “
Gunung sindoro “ untuk memotivasi masyarakat Sapuran – Wonosobo
agar gemar membaca ?
e. Bagaimana tindak lanjut dari implementasi strategi “Gunung sindoro “
untuk memotivasi masyarakat Sapuran – Wonosobo agar gemar
membaca bagi masyarakat maupun mitra ?
2. Tujuan Karya nyata ini adalah :
a. Memberikan gambaran secara teori maupun praktis implementasi
strategi “Gunung sindoro “ untuk memotivasi masyarakat Sapuran –
Wonosobo agar gemar membaca.
b. Mengetahui keberhasilan atau dampak dari implementasi strategi
“Gunung sindoro “ untuk masyarakat maupun mitra
c. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam melaksanakan
implementasi strategi “Gunung sindoro “ untuk memotivasi
masyarakat Sapuran – Wonosobo agar gemar membaca.
d. Mengetahui faktor-faktor yang mendukung implementasi strategi
“Gunung sindoro “ untuk memotivasi masyarakat Sapuran –
Wonosobo agar gemar membaca.
e. Memberikan dampak positif berbagai pihak, masyarakat, dan mitra
4
“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca
C. Strategi Pemecahan Masalah
Salah satu strategi dalam pemecahan masalah yang dihadapi pada
perannya memanfaatkan potensi lokal dalam memotivasi masyarakat gemar
membaca sebagaimana yang tertuang dalam visinya untuk Menumbuhkan
Minat Baca serta rekreasi ilmu melalui taman baca masyarakat.
Berkaitan dengan penulisan karya nyata ini penulis menerapkan strategi
” Gunung sindoro ( Gunakan unggulan koleksi ndongeng rakyat lokal )“
memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca sebagai strategi
pemecahan masalah di TBM Al-Bidayah. Ndongeng dalam hal ini dalam
bahasa Indonesia yang baku adalah dongeng.
1. Alasan pemilihan Strategi
a. ” Gunung sindoro ( Gunakan unggulan koleksi ndongeng rakyat
lokal )“ memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar
membaca sesuai dengan visi TBM Al-Bidayah yaitu :
Menumbuhkan minat baca serta rekreasi ilmu melalui taman baca
masyarakat.
b. Gunung Sindoro merupakan nama gunung yang berada di wilayah
Kabupaten Wonosobo, yang memiliki pengertian dengan ingat
Gunung Sindoro maka akan mengetahui strategi jitu dari TBM Al-
Bidayah dalam menumbuhkan gemar membaca.
c. Dalam makna “ Gunung sindoro “ dalam karya nyata ini
diidentikkan dengan koleksi potensi lokal berupa dongeng rakyat
lokal untuk memaksimalkan potensi lokal sehingga dorongan
untuk gemar membaca sangat di perlukan.
d. Makna kedua “ Gunung sindoro “ dalam karya nyata ini adalah
berupa hasil serta manfaat dongeng rakyat lokal dengan mencari,
menjadikan, sampai menceritakannya serta memperkaya kasanah
budaya lokal.
5
“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca
2. Deskripsi TBM dan “ Gunung sindoro “
a. TBM yang dirintis di kampung puntuksari adalah berawal dari
taman baca santri mini TPA BAITURRAHMAN, dikarenakan
tuntutan yang modern dan perlu untuk meningkatkan cakrawala
masyarakat desa terutama Kampung Puntuksari Sapuran, serta
permintaan masyarakat selaku penguna TBM semakin banyak,
maka penulis selaku pengurus TPA mengembangan TBM di
Kampung Puntuksari yang telah dimulai sejak juni 2007, dalam
karya nyata ini penulis optimalkan pada strategi “ Gunung sindoro
“ memotivasi masyarakat Sapuran – Wonosobo gemar membaca.
b. Strategi “ Gunung sindoro “ yang dilakukan penulis adalah berawal
dari pengalaman penulis sejak awal pengembangan minat baca,
yang masih kurang dan setelah di amati mengenai kebutuhan
masyarakat ternyata banyak yang menginginkan kegiatan yang baik
bahan bacaan maupun layanan yang dapat menggali potensi yang
ada disekitar masyarakat setempat, sehingga penulis membuat
suatu unggulan berupa koleksi pada khususnya dongeng rakyat
lokal yang terimplementasi pada informasi layanan dalam hal ini
kegiatan layanan dongeng.
c. Unggulan berupa dongeng rakyat lokal dari strategi “ Gunung
sindoro “ agar dapat memperkaya khasanah budaya lokal yang
mencerminkan cinta budaya sendiri yang pada akhirnya akan
menambah ragam budaya nusantara. Dalam hal ini dengan kegiatan
baik mencari , menulis dongeng lokal, lomba mendongeng dan
mengumpulan naskah dongeng lokal menjadi buku maupun koleksi
kaset.
6
“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca
BAB II
PEMBAHASAN
A. PROSEDUR PELAKSANAAN KARYA NYATA
“ Gunung sindoro “ dalam strategi peranannya memotivasi
masyarakat untuk gemar membaca tidaklah dilakukan secara spontan
atau istilah lain dengan instan, melainkan membutuhkan waktu yang
lama. Namun terkadang orang memandang kesuksesan maupun
keberhasilan yang di dapat adalah dengan mudah. Tentunya penulis
melakukan karya nyata ini dilakukan dengan sungguh-sungguh dan
pada akhirnya dapat bermanfaat oleh masyarakat luas terutama yang
tergabung dalam kegiatan TBM Al-Bidayah. Kalaupun sekarang sudah
dapat dirasakan manfaat dan dianggap berhasil. Bagi penulis
merupakan kebanggaan tersendiri ketika suatu kerja kerasnya dapat
bermanfaat oleh lingkungan sekitar terlebih bagi masyarakat penerima
manfaat.
Berikut karya nyata yang dilakukan penulis dengan strateginya “
Gunung sindoro “ yang memanfaatkan potensi lokal dengan
memfokuskan pada penggunaan unggulan koleksi dongeng rakyat
lokal :
1. Unggulan koleksi dongeng rakyat lokal
Dalam penggunaan unggulan koleksi ini dibagi dalam 3 koleksi
yang terfokus pada pemanfaatan potensi lokal, yang meliputi
Bacaan dongeng, Multimedia sebagai sarana dongeng, dan
Teknologi Informasi sebagai fasilitas pencarian dan pelengkap
daftar dongeng rakyat lokal.
a. Koleksi bacaan dongeng rakyat lokal
Koleksi bacaan yang dimiliki TBM Al-Bidayah secara umum
ada sejumlah 4426 eksemplar. Didalamnya terdapat berbagai
macam disiplin ilmu dengan menitik beratkan serta
7
“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca
disesuaikan pada potensi yang ada pada masyarakat sekitar
sehingga keberadaan koleksi bacaan sangat diperlukan. Namun
dalam pembahasan karya nyata ini penulis memfokuskan pada
koleksi bacaan dongeng yang pada khususnya dongeng rakyat
lokal. Baik berupa kumpulan naskah, buku, maupun karya para
pembaca yang tergabung pada kelompok dongeng Al-Bidayah
Gambar 1
Koleksi bacaan dongeng rakyat lokal
Kegiatan yang berkenaan dengan koleksi bacaan dilakukan
antara lain :
1) Memperkenalkan buku–buku dongeng yang tersedia di
TBM
Dilakukan dengan sosialisasi serta kegiatan pada lapisan
pembaca terutama anak , remaja dan orang tua tentang bacaan
dongeng yang dimiliki TBM Al-Bidayah. Sehingga
terbentuklah kelompok dongeng lokal yang terdiri dari anak-
anak dan remaja.
8
“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca
2) Baca A 3 ( ada dimana, ada waktu, ada kesempatan )
Pemanfaatan unggulan koleksi dongeng rakyat lokal dengan
slogan A3 yang berarti ada kesempatan, ada waktu , dan ada
tempat yang di lakukan secara sederhana namun berdampak
positif sebagai contoh yang dilakukan pemustaka yang
tergabung dalam kelompok dongeng yang mengumpulkan
cerita menjadi buku. Dan tahun 2015 ini mengumpulkan
beberapa dongeng rakyat lokal dengan harapan dapat
menambah wawasan akan potensi lokal.
3) Kegiatan Mendongeng rakyat lokal
Dari kelompok dongeng yang ada di TBM Al-Bidayah
yang dilakukan di waktu senggang dalam dua minggu sekali
terkadang dilakukan saat sore menjelang Magrib, maupun
Minggu siang atau saat hari libur sekolah. Saat ini kelompok
dongeng yang tergabung di Al-Bidayah ada 25 anak-anak
dengan 2 relawan pendongeng yang masih dusuk di bangku
SMA/SMK.
Gambar 4
Kegiatan Mendongeng
9
“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca
b. Koleksi Dongeng Rakyat lokal melalui Multimedia
Selain koleksi bacaan untuk mendukung sarana
pelengkap yang lainnya adalah dengan menghadirkan koleksi
multimedia dari pengadaan televisi digital, dvd, kamera digital
dan perangkat pendukungnya sebagai koleksi perangkat keras
yang di miliki TBM Al-Bidayah
Dengan koleksi koleksi multimedia diatas , TBM Al-
Bidayah juga melengkapi koleksi kaset DVD maupun lainnya
berupa koleksi kumpulan dongeng rakyat lokal
Gambar 6.
Koleksi kaset dongeng rakyat lokal
Kumpulan koleksi kaset dongeng rakyat lokal
jadikan kekayaan nusantara
Kaset Dongeng
Untuk memaksimalkan perangkat multimedia lainnya
salah satunya dengan melakukan pembelajaran budaya lokal
dalam bentuk tari daerah, kegiatan yang dilakukan adalah
kegiatan tari di hari minggu.
Dengan kegiatan ini kunjungan di hari minggu
khususnya anak-anak ramai sehingga di sela-sela waktu
10
“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca
dimanfaatkan untuk membaca maupun kegiatan pemanfaatan
fasilitas di TBM Al-Bidayah.
c. Dongeng Rakyat Lokal Melalui Teknologi Informasi
Selanjutnya adalah segi koleksi teknologi informasi, TBM Al-
Bidayah telah memiliki perangkat komputer sebanyak 7 unit dan
laptop 1 unit. Semua perangkat tersebut telah terkoneksi dengan
internet dimana sudah langganan rutin terhadap speedy Tekom.
Dimana tahun 2011 – 2012 mendapatkan bantuan secara gratis dan
2013-sekarang dapat mandiri membiayai internet. Perlu penulis
sampaikan 3 unit komputer adalah merupakan bantuan dari Coca
cola foundation melalui program Perpuseru Indonesia dan sampai
tahun ini TBM al-Bidayah merupakan salah satu mitranya.
Keberadaan sarana teknologi informasi dalam hal ini internet
sangatlah diperlukan. Hal ini dapat digunakan sebagai penambah
wawasan, serta pencarian terutama dalam kaitannya karya nyata ini
kelompok dongeng Al-Bidayah melakukan pencarian artikel,
naskah dongeng lokal yang TBM Al-Bidayah belum punyai dari
segi koleksi bacaan dan juga karena pencarian buku yang sering
belum ada. Sehingga makin menambah koleksi bacaan yang
diimbangi oleh koleksi teknologi informasi.
Manfaat lain dari adanya internet dalam memaksimalkan
potensi lokal adalah dengan dibuatnya blog TBM, yaitu
tbmalbidayah.blogspot.com ikut menyebarluaskan potensi lokal
yang di miliki dari pengrajin topeng yang tergabung dalam
kelompok baca Al-Bidayah , maupun tradisi lokal Wonosobo.
11
“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca
2. Unggulan Dongeng Rakyat Lokal
Anak sangat suka kepada dongeng ataupun cerita terlebih
lagi untuk menceritakan kembali. Hal ini yang penulis lakukan
dengan menambah keunggulan berupa layanan dongeng. Dimana
dongeng tersebut adalah dongeng lokal untuk menanamkan serta
menambah wawasan betapa potensi budaya sekitar sungguh banyak
dan perlu dipelajari.
Pengumpulan cerita / dongeng lokal menjadi sasaran utama,
dikarenakan untuk memperbanyak koleksi baik berupa video
maupun naskah, sehingga masyarakat yang ingin tahu dapat
membaca serta mempelajari dengan baik.
Dongeng lokal tidaklah harus berbentuk tulisan namun
gambarpun jadi. Seperti yang dilakukan penulis dalam galleri TBM
Al-Bidayah yang menyajikan nuansa lokal dengan gambar tempo
dulu Sapuran yang dari gambar ini ternyata melahirkan dongeng-
dongeng masa dulu yang keluar dari para pengunjung. Pada
akhirnya generasi muda ikut mengetahui baik secara visual maupun
audio dari tokoh-tokoh masyarakat yang mengalami masa itu.
Tidak sampai disitu saja TBM Al-Bidayah selalu
mengirimkan naskah dongeng lokal dari para pembaca yang
tergabung dalam TBM Al-Bidayah pada kegiatan Tirto Utomo
Award dalam dua tahun ini secara rutin.
B. HASIL ATAU DAMPAK DARI STRATEGI YANG DIPILIH
Penulis memilih strategi pelaksanaan TBM Al-Bidayah dalam
menumbuhkembangkan minat baca masyarakat Sapuran dengan
menggunakan “Gunung sindoro “ ternyata memberikan dampak yang
sangat besar bagi masyarakat Sapuran khususnya. Adapun hasil
diantaranya :
12
“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca
1. Dilihat unggulan koleksi dongeng rakyat lokal, telah banyak potensi
lokal yang terwujud : mulai dari koleksi bacaan , dan hasil kumpulan
naskah dongeng lokal yang dibukukan.
2. Dari unggulan dongeng rakyat lokal, anak antusias memanfaatkan
ragam dongeng lokal dan aktif mengikuti perlombaan mendongeng
yang bercirikan kedaerahan seperti halnya diantaranya adalah tahun
2014 sebagai juara 1 pembuatan naskah pidato bertemakan budaya
lokal dengan judul “Tari Kera” yang menceritakan asal-usul tari kera
dari desa Banyumudal, Sapuran. Tahun 2015 sebagai finalis lomba
mendongeng dengan judul “ Bambu rengkol: Petilasan Mpu Supo yang
menceritakan asal-usul bambu rengkol di desa Sedayu, Sapuran.
Gambar 12
Keberhasilan unggulan dongeng rakyat lokal
Dongeng lokal menjadikan pemustaka Al-Bidayah punya
prestasi
3. Lomba Minat baca TBM Al-Bidayah, antusias peserta dalam kegiatan
perlombaan yang tentunya berimbas pada kepercayaan masyarakat
pada TBM Al-Bidayah meningkat. Dalam hal ini tentunya sebagai
motivasi gemar membaca.
4. Dari kemitraan, TBM Al-Bidayah tahun 2015 ini terpilih menjadi
mitra Perpuseru Coca cola foundation selama satu tahun yang
bersamaan juga bermitra dengan Telkom Indonesia. Selain itu dari
13
“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca
pihak pemerintah dalam hal ini dinas pendidikan maupun pihak swasta
seperti Gramedia hingga peduli pustaka baik Asia foundation, FIKT,
maupun mitra lokal yang menjadikan kegiatan TBM Al-Bidayah
makin lancar. Dari ini juga menjadikan TBM Al-Bidayah penerima
penghargaan nasional maupun daerah baik lembaga mapun pengelola.
5. Hasil pegunjung
Penulis sajikan data pengunjung selama kurun waktu 5
tahun terakhir sebagaimana terlampir pada tabel 2 berikut ini :
Data pengunjung selama kurun waktu empat (5) tahun terakhir
sejak didirikannya TBM menunjukkan tahun 2011 meningkat 196
% dari jumlah pengunjung tahun 2010, sedangkan tahun 2012
meningkat 1 % dari total pengunjung tahun 2011 . Tahun 2013
mengalami penurunan sekitar 18 % dari tahun 2012 dikarenakan
mulai Oktober pindah gedung baru dan milik sendiri sehingga pada
oktober apalagi Nopember layanan TBM sementara tutup dan buka
kembali pada tanggal 19 Desember 2013. Sedangkan pada tahun
2015 total pengunjung sebanyak 18.196 pemustaka.
Dari data pengunjung pada tahun sebelum adanya strategi “
Gunung sindoro “ yaitu pada tahun 2010 dengan tahun sesudahnya
menambah simpulan bahwa pelaksanaan strategi “ Gunung sindoro
“ terlaksana dengan memberikan dampak positif bagi masyarakat
untuk gemar membaca.
Dengan pengunjung yang datang tahun 2014 rata-rata
jumlah kunjungan tiap harinya mencapai 50 pengunjung. Dalam
hal ini menunjukkan bahwa strategi Gunung sindoro dapat
memotivasi masyarakat sekitar untuk gemar membaca.
Tabel 1
Data Pengunjung TBM Al-Bidayah
14
“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca
No Bulan
Pengunjung Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
1. Januari 495 780 1638 1166 2343
2. Februari 470 581 1468 1156 1596
3. Maret 580 554 1666 1438 1860
4. April 550 841 1284 1330 1231
5. Mei 560 1222 1491 1472 988
6. Juni 690 1656 959 920 1444
7. Juli 535 1394 982 1141 1149
8. Agustus 670 1577 471 777 1444
9. September 795 1291 1290 629 1532
10. Oktober 522 1468 763 500 1575
11. November 556 810 642 0 1600
12. Desember 580 1502 1029 600 1434
Total
Pegunjung per
tahun
7003 13.676 13.685 11.129
18.196
C. KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI
Pelaksanaan strategi “ Gunung sindoro “ dalam memotivasi
masyarakat Sapuran – Wonosobo gemar membaca dilaksanakan sampai
saat ini tentulah penulis mengalami berbagai kendala yang datang dan itu
semua adalah sebagai bumbu kehidupan , karena penulis sadar bahwa
segala sesuatu yang dilakukan pasti ada kendala yang harus kita sikapi
dengan baik. Namun demikian kendala-kendala yang ada dapat di
selesaikan dengan baik sebagai contoh kendala yang muncul adalah
semakin banyaknya pengunjung / masyarakat yang datang ke TBM Al-
Bidayah yang mencapai 50-100 pengunjung tiap harinya menjadikan
ruang sebagai prasarana pendukung yang ada saat ini sangatlah kurang
namun pada tahun ini sedang melebarkan ruang yang disebut dengan nama
15
“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca
ruang Sanofi yang rencananya di dalamnya untuk penambahan koleksi
sastra, novel, dan fiksi dimana dongeng masuk di dalamnya.
D. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG
Selain kendala tentunya memiliki faktor-faktor yang mendukung
terlaksananya strategi “ Gunung sindoro “ sehingga dapat bermanfaat bagi
para pengunjung serta masyarakat pemanfaat dari TBM Al-Bidayah.
Adapun faktor-faktor pendukungnya yaitu meliputi :
1. Kerja tim pegelola yang solid dengan 7 pengelola dapat menjadi
faktor daya dukung utama pada kegiatan pelaksanaan strategi “
Gunung sindoro “.
2. Kepedulian masyarakat kampung Puntuksari gemar membaca yang
mampu dan penuh sinergi dalam mengembangkan strategi “ Gunung
sindoro “ dalam hal ini yang berkaitan dengan pengembangan koleksi
yang berdaya dukung pada potensi lokal dengan satu tekad niat yang
tulus.
3. Bantuan buku dari pemerintah sebagai wujud perhatian dari
pemerintah dalam pengembangan TBM Al-Bidayah.
4. Kepedulian dinas pendidikan melalui PAUDNI dalam pembinaan dan
pengembangan TBM Al-Bidayah.
E. TINDAK LANJUT
Setelah terlaksana dan terciptanya masyarakat yang gemar membaca
sebagai tindak lanjutnya TBM Al-Bidayah tetap mempertahankan
keberadaan baik segi kuantitas maupun kualitas baik koleksi maupun
inovasi layanan kreatif yang diharapankan kedepan agar menjadi rumah
belajar yang dapat memberikan solusi lebih terhadap masyarakat akan
kebutuhan yang merakyat. Sebagai penerapannya adalah memfasilitasi
kelompok minat baca yang telah dimiliki TBM Al-Bidayah agar dapat
mengembangkan potensi masyarakat secara maksimal.
16
“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca
BAB III
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. SIMPULAN
Dari uraian diatas dapat diambil simpulan :
1. Kelebihan implementasi Strategi “Gunung sindoro “ memotivasi
masyarakat Sapuran-Wonosobo ternyata efektif dan dapat diterapkan,
sehingga dapat meningkatkan kerja layanan serta pengelolaan TBM untuk
memanfaatkan potensi lokal secara maksimal.
2. Keberhasilan strategi “ Gunung sindoro “ berdampak sangat baik terhadap
pengunjung, pemanfaat TBM serta bagi pengelolaan TBM Al-Bidayah.
3. Kendala selama implementasi strategi ” Gunung sindoro “ adalah
peningkatan jumlah pemanfaat/kunjungan dimana rata-rata per hari 50-100
pengunjung berakibat pada ruang sebagai prasarana penunjang sangat
dibutuhkan perluasannya.
4. Faktor pendukung pelaksanaan strategi “ Gunung sindoro “ tentunya
dengan tim pengelola yang solid, hingga kepedulian pemerintah yang baik
dalam pembinaan maupun pengembangan TBM Al-Bidayah.
5. Tindak lanjut dari strategi “ Gunung sindoro “ dengan mempertahankan
keberadaan baik segi kuantitas maupun kualitas baik koleksi maupun
inovasi layanan kreatif yang diharapankan kedepan agar menjadi rumah
belajar yang dapat memberikan solusi lebih terhadap masyarakat akan
kebutuhan yang merakyat dengan memanfaatkan potensi lokal yang
maksimal.
B. REKOMENDASI
1. Bagi pengelola TBM dapat dijadikan rujukan terhadap pelaksanaan yang
memanfaatkan potensi lokal untuk memotivasi masyarakat gemar
membaca.
2. Bagi Pengunjung/pemanfaat TBM, dapat dijadikan wahana penambah
wawasan sekaligus refresing dan memaksimalkan koleksi yang ada untuk
17
“ GUNUNG SINDORO “ Memotivasi masyarakat Sapuran-Wonosobo gemar membaca
menggali potensi lokal yang maksimal serta menambah pengetahuan
masyarakat mengenal dongeng lokal.
3. Bagi Pemerintah atau PAUDNI semoga dapat membuat kebijakan terkait
dukungan prasarana TBM, mengingat gedung merupakan faktor penting.
Namun fakta di lapangan banyak TBM yang belum memiliki gedung
sendiri, kalaupun sudah masih terbatas prasarananya.