macam-macam komunikasi

19
Nama : Erlin Annisa Fakultas : Ilmu Komunikasi Macam – Macam Komunikasi A. Komunikasi Menurut Cara Penyampaian Pada dasarnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lain karena manusia selain makhluk individu juga sekaligus makhluk social yang memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua orang dapat secara terampil berkomunikasi, oleh karena itu perlu dikenali berbagai cara penyampaian informasi. Menurut cara penyampaian informasi dapat dibedakan menjadi : a. Komunikasi Lisan - Yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, dimana dua belah pihak dapat bertatap muka, misalnya dialog dua orang. - Yang terjadi secara tidak langsung karena dibatasi oleh jarak, misalnya komunikasi lewat telepon dan sebagainya. b. Komunikasi Tertulis - Naskah, yang biasanya dipergunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat kompleks - Gambar dan foto karena tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat. B. Komunikasi Menurut Kelangsungannya Menurut Kelangsungannya, komunikasi dapat dibedakan menjadi : 1. Komunikasi Langsung Proses komunikasi dilaksanakan secara langsung tanpa bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh jarak. 2. Komunikas Tidak Langsung Proses komunikasinya dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat-alat atau media komunikasi. C. Komunikasi Menurut Prilaku Komunikasi menurut prilaku dapat dibedakan menjadi : 1. Komunikasi Formal Komunikasi yang terjadi diantara organisasi / perusahaan yang tata

Upload: faninurdiati

Post on 12-Feb-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

komunikasi

TRANSCRIPT

Page 1: macam-macam komunikasi

Nama : Erlin AnnisaFakultas : Ilmu Komunikasi

Macam – Macam Komunikasi

A. Komunikasi Menurut Cara PenyampaianPada dasarnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lain karena manusia selain makhluk individu juga sekaligus makhluk social yang memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua orang dapat secara terampil berkomunikasi, oleh karena itu perlu dikenali berbagai cara penyampaian informasi.Menurut cara penyampaian informasi dapat dibedakan menjadi :a. Komunikasi Lisan- Yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, dimana dua belah pihak dapat bertatap muka, misalnya dialog dua orang.- Yang terjadi secara tidak langsung karena dibatasi oleh jarak, misalnya komunikasi lewat telepon dan sebagainya.b. Komunikasi Tertulis- Naskah, yang biasanya dipergunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat kompleks- Gambar dan foto karena tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.

B. Komunikasi Menurut KelangsungannyaMenurut Kelangsungannya, komunikasi dapat dibedakan menjadi :1. Komunikasi LangsungProses komunikasi dilaksanakan secara langsung tanpa bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh jarak.2. Komunikas Tidak LangsungProses komunikasinya dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat-alat atau media komunikasi.

C. Komunikasi Menurut PrilakuKomunikasi menurut prilaku dapat dibedakan menjadi :1. Komunikasi FormalKomunikasi yang terjadi diantara organisasi / perusahaan yang tata caranya telah diatur dalam struktur organisasinya, misalnya rapat kerja perusahaan, konferensi, seminar dan sebagainya.2. Komunikasi InformalKomunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi dan tidak mendapat pengakuan resmi yang mungkin tidak berpengaruh terhadap kepentingan organisasi atau perusahaan, misalnya kabar burung, desas-desus, dan senagainya.3. Komunikasi NonformalKomunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut, misalnya rapat tentang ulang tahun perusahaan, dan sebagainya.

Page 2: macam-macam komunikasi

D. Komunikasi Menurut Maksud KomunikasiMenurut maksud komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :1. Berpidato2. Memberi Ceramah3. Memberi Prasaran4. Wawancara5. Memberi Perintah atau TugasDengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi faktor penentu, demikian pula kemampuan komunikator tersebutlah yang memegang peranan keberhasilan proses komunikasinya.

E. Komunikasi Menurut Ruang LingkupMenurut Ruang Lingkupnya, komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Komunikasi InternalKomunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkngan organisasi atau perusahaan yang terjadi diantara anggota organisasi atau perusahaan tersebut saja.Komunikasi internal dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu :a. Komunikasi vertical yang terjadi dalam bentuk komunikasi dari atasan kepada bawahan, misalnya perintah, teguran, pujian, dan sebagainya.b. Komunikasi horizontal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi / kantor diantara orang-orang yang mempunyai kedudukan sejajar .c. Komunikasi diagonal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau kantor diantara orang-orang yang mempunyai kedudukan tidak sama pada posisi tidak sejalur vertical.

2. Komunikasi EksternalKomunikasi yang berlangsung antara organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat yang ada diluar organisasi atau perusahaan tersebut.Komunikasi dengan pihak luar dapat berbentuk :a. Eksposisi, pameran, promosi, dan sebagainyab. Konperensi persc. Siaran televise, radio dan sebagainyad. Bakti social, pengabdian pada masyarakat dan sebagainya.Komunikasi eksternal dimaksudkan untuk mendapatkan pengertian, kepercayaan, bantuan dan kerjasama dengan masyarakat.

F. Komunikasi Menurut Aliran InformasiKomunikasi menurut Aliran Informasi dapat dibedakan menjadi :1. Komunikasi satu arah ( simplex )Komunikasi yang berlangsung satu pihak saja ( one way Communication ).2. Komunikasi dua arahKomunikasi yang bersifat timbal balik ( two ways communication ).3. Komunikasi ke atasKomunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasan.4. Komunikasi ke bawah

Page 3: macam-macam komunikasi

Komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan.5. Komunikasi kesampingKomunikasi yang terjadi diantara orang yang memiliki kedudukan sejajar.

G. Komunikasi Menurut Jaringan KerjaDidalam sebuah organisasi atau perusahaan, komunikasi akan terlaksana menurut system yang ditetapkan dalam jaringan kerja.Komunikasi menurut jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi :1. Komunikasi jaringan kerja rantaiKomunikasi terjadi menurut saluran hirarchi organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal.2. Komunikasi jaringan kerja lingkaranKomunikasi terjadi melalui saluran komunikasi yang bebrbentuk seperti lingkaran.3. Komunikasi jaringan bintangKomunikasi ini terjadi melalui satu sentral dan saluran yang dilalui lebih pendek.

H. Komunikasi Menurut Peranan IndividuDalam komunikasi ini, peranan individu sangat mempengaruhi keberhasilan proses komunikasinya. Ada beberapa macam antara lain :1. Komunikasi antar individu dengan individu yang lainKomunikasi ini terlaksana baik secara nonformal maupun informal, yang jelas individu yang bertindak sebagai komunikator harus mampu mempengaruhi individu yang lain.2. Komunikasi antar individu dengan lingkungan yang lebih luasKomunikasi ini terjadi karena individu yang dimaksud memiliki kemampuan yang tinggi untuk mengadakan hubungan dengan lingkungan yang lebih luas.3. Komunikasi antar individu dengan dua kelompok atau lebihKomunikasi ini individu berperan sebagai perantara antara dua kelompok atau lebih, sehingga dituntut kemampuan yang prima untuk menjadi penyelaras yang harmonis.

I. Komunikasi Menurut Jumlah Yang BerkomunikasiKomunikasi menurut Jumlah yang berkomunikasi, dapat dibedakan menjadi :1. Komunikasi PerseoranganKomunikasi yang terjadi secara perseorangan atau individual antara pribadi dengan pribadi tentang permasalahan yang bersifat pribadi juga.2. Komunikasi KelompokKomunikasi yang berlangsung dalam suatu kelompok atau grup tentang masalah-masalah yang menyangkut kepentingan banyak orang dalam kelompok. Komunikasi ini lebih terbuka dibandingkan dengan komunikasi perseorangan.

Bentuk-bentuk Komunikasi

Pada prinsipnya dikenal 2 bentuk umum komunikasi yang digunakan dalma kehidupan manusia, juga dalam kehidupan organisasi perusahaan, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.

Page 4: macam-macam komunikasi

Komunikasi VerbalKomunikasi Verbal adalah proses penyampaian pikiran, pesan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan simbol yang menggunakan satu kata maupun lebih sebagai medianya. Media yang sering dipakai yaitu bahasa. Karena, bahasa mampu menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain. Ide, informasi ataupun opini. Bahasa sudah dianggap menjadi suatu sistem kode verbal. Karena sepanjang hidup kita menggunakan bahasa, maka sering kali kita tidak menyadari lagi fungsi bahasa. Kita baru menyadari fungsi bahasa saat kita menemui jalan buntu dalam menggunakan bahasa. Misalnya saat kita berkomunikasi dengan seseorang yang sama sekali tidak memahami atau mengerti bahasa kita, begitu juga sebaliknya kita tidak mengerti dan memahami bahasanya.

Menurut Larry L. Barker (dalam Deddy Mulyana,2005), bahasa mempunyai tiga fungsi: penamaan (naming atau labeling), interaksi, dan transmisi informasi.

1. Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha mengidentifikasikan objek, tindakan, atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi.

2. Fungsi interaksi menekankan berbagi gagasan dan emosi, yang dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan.

3. Melalui bahasa, informasi dapat disampaikan kepada orang lain, inilah yang disebut fungsi transmisi dari bahasa. Keistimewaan bahasa sebagai fungsi transmisi informasi yang lintas-waktu, dengan menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan, memungkinkan kesinambungan budaya dan tradisi kita.

Cansandra L. Book (1980), dalam Human Communication: Principles, Contexts, and Skills, mengemukakan agar komunikasi kita berhasil, setidaknya bahasa harus memenuhi tiga fungsi, yaitu:

1. Mengenal dunia di sekitar kita. Melalui bahasa kita mempelajari apa saja yang menarik minat kita, mulai dari sejarah suatu bangsa yang hidup pada masa lalu sampai pada kemajuan teknologi saat ini.

2. Berhubungan dengan orang lain. Bahasa memungkinkan kita bergaul dengan orang lain untuk kesenangan kita, dan atau mempengaruhi mereka untuk mencapai tujuan kita. Melalui bahasa kita dapat mengendalikan lingkungan kita, termasuk orang-orang di sekitar kita.

3. Untuk menciptakan koherensi dalam kehidupan kita. Bahasa memungkinkan kita untuk lebih teratur, saling memahami mengenal diri kita, kepercayaan-kepercayaan kita, dan tujuan-tujuan kita.

Keterbatasan Bahasa:

1. Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek.Kata-kata adalah kategori-kategori untuk merujuk pada objek tertentu: orang, benda, peristiwa, sifat, perasaan, dan sebagainya. Tidak semua kata tersedia untuk merujuk pada objek. Suatu kata hanya mewakili realitas, tetapi buka realitas itu sendiri. Dengan demikian, kata-kata pada dasarnya bersifat parsial, tidak melukiskan sesuatu secara eksak. Kata-kata sifat dalam bahasa cenderung bersifat dikotomis, misalnya baik-buruk, kaya-miskin, pintar-bodoh, dsb.

Page 5: macam-macam komunikasi

2. Kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual.Kata-kata bersifat ambigu, karena kata-kata merepresentasikan persepsi dan interpretasi orang-orang yang berbeda, yang menganut latar belakang sosial budaya yang berbeda pula. Kata berat, yang mempunyai makna yang nuansanya beraneka ragam*. Misalnya: tubuh orang itu berat; kepala saya berat; ujian itu berat; dosen itu memberikan sanksi yang berat kepada mahasiswanya yang nyontek.

3. Kata-kata mengandung bias budaya.Bahasa terikat konteks budaya. Oleh karena di dunia ini terdapat berbagai kelompok manusia dengan budaya dan subbudaya yang berbeda, tidak mengherankan bila terdapat kata-kata yang (kebetulan) sama atau hampir sama tetapi dimaknai secara berbeda, atau kata-kata yang berbeda namun dimaknai secara sama. Konsekuensinya, dua orang yang berasal dari budaya yang berbeda boleh jadi mengalami kesalahpahaman ketiaka mereka menggunakan kata yang sama. Misalnya kata awak untuk orang Minang adalah saya ataukita, sedangkan dalam bahasa Melayu (di Palembang dan Malaysia) berarti kamu.Komunikasi sering dihubungkan dengan kata Latin communis yang artinya sama. Komunikasi hanya terjadi bila kita memiliki makna yang sama. Pada gilirannya, makna yang sama hanya terbentuk bila kita memiliki pengalaman yang sama. Kesamaan makna karena kesamaanpengalaman masa lalu atau kesamaan struktur kognitif disebut isomorfisme. Isomorfisme terjadi bila komunikan-komunikan berasal dari budaya yang sama, status sosial yang sama, pendidikan yang sama, ideologi yang sama; pendeknya mempunyai sejumlah maksimal pengalaman yang sama. Pada kenyataannya tidak ada isomorfisme total.

4. Percampuranadukkan fakta, penafsiran, dan penilaian.Dalam berbahasa kita sering mencampuradukkan fakta (uraian), penafsiran (dugaan), dan penilaian. Masalah ini berkaitan dengan dengan kekeliruan persepsi. Contoh: apa yang ada dalam pikiran kita ketika melihat seorang pria dewasa sedang membelah kayu pada hari kerja pukul 10.00 pagi? Kebanyakan dari kita akan menyebut orang itu sedang bekerja. Akan tetapi, jawaban sesungguhnya bergantung pada: Pertama, apa yang dimaksud bekerja? Kedua, apa pekerjaan tetap orang itu untuk mencari nafkah? .... Bila yang dimaksud bekerjaadalah melakukan pekerjaan tetap untuk mencari nafkah, maka orang itu memang sedang bekerja. Akan tetapi, bila pekerjaan tetap orang itu adalah sebagai dosen, yang pekerjaannya adalah membaca, berbicara, menulis, maka membelah kayu bakar dapat kita anggap bersantai baginya, sebagai selingan di antara jam-jam kerjanya.

Prakteknya, komunikasi verbal bisa dilakukan dengan cara :

a) Berbicara dan menulis.Umumnya untuk menyampaikan, orang cenderung lebih menyukai speaking (berbicara) ketimbang (writing ). Selain karena praktis, speaking dianggap lebih mudah “menyentuh” sasaran karena langsung didengar komunikan. Namun bukan berarti pesan tertulis tidak penting. Untuk menyampaikan pesan bisnis yang panjang dan memerlukan pemahaman dan pengkajian matang, diperlukan pula penyampaian writing. Semisal penyampaian bussines report. Sangat tidak mungkin jika hanya disampaikan dengan berbicara.

b) Mendengarkan dan membaca.

Page 6: macam-macam komunikasi

Kenyataan menunjukkan, pelaku bisnis lebih sering mendapatkan informasi ketimbang menyampaikan informasi. Dan aktivitas penerimaan informasi.pesan bisnis ini dilakukan lewat proses (listening) mendengarkan dan membaca (reading). Sayangnya, kenyataan juga menunjukkan, masih banyak di antara kalangan bisnis yang tidak memiliki kemampuan dan kemauan memadai untuk melakukan proses reading dan listening ini. Sehingga pesan penting sering hanya berlalu begitu saja, dan hanya sebagian kecil yang tercerna dengan baik.

Komunikasi NonverbalKomunikasi Nonverbal adalah kebalikan dari komunikasi verbal yaitu proses penyampaian pesan kepada orang lain dengan tidak menggunakan kata-kata. Komunikasi Nonverbal menggunakan kial (gestur), gerak, isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata. Dan bisa juga menggunakan penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol (lambang) serta cara berbicara seperti intonasi , penekanan, kualitas suara, gaya emosi , gaya berbicara dan lain sebagainya. Tetapi para ahli dibidang komunikasi nonverbal biasanya mendefinisikan ‘tidak menggunakan kata’ dan tidak menyamakan komunikasi nonverbal dengan komunikasi nonlisan. Misalnya tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan kata-kata meskipun tidak secara langsung.

Jalaludin Rakhmat (1994) mengelompokkan pesan-pesan nonverbal sebagai berikut:

1. Pesan kinesik. Pesan nonverbal yang menggunakan gerakan tubuh yang berarti, terdiri dari tiga komponen utama: pesan fasial, pesan gestural, dan pesan postural.

(A) Pesan fasial menggunakan air muka untuk menyampaikan makna tertentu. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa wajah dapat menyampaikan paling sedikit sepuluh kelompok makna: kebagiaan, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan, kesedihan, kemuakan, pengecaman, minat, ketakjuban, dan tekad. Leathers (1976) menyimpulkan penelitian-penelitian tentang wajah sebagai berikut: a. Wajah mengkomunikasikan penilaian dengan ekspresi senang dan taksenang, yang menunjukkan apakah komunikator memandang objek penelitiannya baik atau buruk; b. Wajah mengkomunikasikan berminat atau tak berminat pada orang lain atau lingkungan; c. Wajah mengkomunikasikan intensitas keterlibatan dalam situasi situasi; d. Wajah mengkomunikasikan tingkat pengendalian individu terhadap pernyataan sendiri; dan wajah barangkali mengkomunikasikan adanya atau kurang pengertian.

(B) Pesan gestural menunjukkan gerakan sebagian anggota badan seperti mata dan tangan untuk mengkomunikasi berbagai makna.

(C) Pesan postural berkenaan dengan keseluruhan anggota badan, makna yang dapat disampaikan adalah: a. Immediacy yaitu ungkapan kesukaan dan ketidak sukaan terhadap individu yang lain. Postur yang condong ke arah yang diajak bicara menunjukkan kesukaan dan penilaian positif; b. Power mengungkapkan status yang tinggi pada diri komunikator. Anda dapat membayangkan postur orang yang tinggi hati di depan anda, dan postur orang yang merendah; c. Responsiveness, individu dapat bereaksi secara emosional pada lingkungan

Page 7: macam-macam komunikasi

secara positif dan negatif. Bila postur anda tidak berubah, anda mengungkapkan sikap yang tidak responsif.

2. Pesan proksemik disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang. Umumnya dengan mengatur jarak kita mengungkapkan keakraban kita dengan orang lain.

3. Pesan artifaktual diungkapkan melalui penampilan tubuh, pakaian, dan kosmetik. Walaupun bentuk tubuh relatif menetap, orang sering berperilaku dalam hubungan dengan orang lain sesuai dengan persepsinya tentang tubuhnya (body image). Erat kaitannya dengan tubuh ialah upaya kita membentuk citra tubuh dengan pakaian, dan kosmetik.

4. Pesan paralinguistik adalah pesan nonverbal yang berhubungan dengan dengan cara mengucapkan pesan verbal. Satu pesan verbal yang sama dapat menyampaikan arti yang berbeda bila diucapkan secara berbeda. Pesan ini oleh Dedy Mulyana (2005) disebutnya sebagai parabahasa.

5. Pesan sentuhan dan bau-bauan.Alat penerima sentuhan adalah kulit, yang mampu menerima dan membedakan emosi yang disampaikan orang melalui sentuhan. Sentuhan dengan emosi tertentu dapat mengkomunikasikan: kasih sayang, takut, marah, bercanda, dan tanpa perhatian.Bau-bauan, terutama yang menyenangkan (wewangian) telah berabad-abad digunakan orang, juga untuk menyampaikan pesan –menandai wilayah mereka, mengidentifikasikan keadaan emosional, pencitraan, dan menarik lawan jenis.

Tujuan komunikais non verbal

a) Menyediakan/memberikan informasib) Mengatur alur suatu percakapanc) Mengekspresikan suatu emosid) Memberi sifat, melengkapi, menentang atau mengembangkankan pesan-pesan verbal.e) Mengendalikan atau mempersuasi orang lainf) Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya dalam mengajar seseorang untuk melakukan serve badminton, belajar golf dan sejenisnya.

Relevansi komunikasi non verbal dalam dunia bisnis, komunikasi non verbal yang disampaikan dengan baik akan mampu membantu seseorang meningkatkan kredibilitas dan potensi leadeship, selain tentunya akan mempermudah proses penyampaian pesan inti kepada komunikan.

Fungsi pesan nonverbal.

Mark L. Knapp (dalam Jalaludin, 1994), menyebut lima fungsi pesan nonverbal yang dihubungkan dengan pesan verbal:

1. Repetisi, yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal. Misalnya setelah mengatakan penolakan saya, saya menggelengkan kepala.2. Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya tanpa sepatah katapun kita berkata, kita menunjukkan persetujuan dengan mengangguk-anggukkan kepala.3. Kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain terhadap pesan verbal. Misalnya anda ’memuji’ prestasi teman dengan mencibirkan bibir, seraya berkata ”Hebat, kau memang hebat.”

Page 8: macam-macam komunikasi

4. Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal. Misalnya, air muka anda menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak terungkap dengan kata-kata.

5. Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya. Misalnya, anda mengungkapkan betapa jengkelnya anda dengan memukul meja.

Sementara itu, Dale G. Leathers (1976) dalam Nonverbal Communication Systems, menyebutkan enam alasan mengapa pesan verbal sangat signifikan. Yaitu:

1. Factor-faktor nonverbal sangat menentukan makna dalam komunikasi interpersonal. Ketika kita mengobrol atau berkomunikasi tatamuka, kita banyak menyampaikan gagasan dan pikiran kita lewat pesan-pesan nonverbal. Pada gilirannya orang lainpun lebih banya ’membaca’ pikiran kita lewat petunjuk-petunjuk nonverbal.2. Perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan lewat pesan noverbal ketimbang pesan verbal.3. Pesan nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang relatif bebas dari penipuan, distorsi, dan kerancuan. Pesan nonverbal jarang dapat diatur oleh komunikator secara sadar.4. Pesan nonverbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat diperlukan untuk mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi. Fungsi metakomunikatif artinya memberikan informasi tambahan yang memeperjelas maksud dan makna pesan. Diatas telah kita paparkan pesan verbal mempunyai fungsi repetisi, substitusi, kontradiksi, komplemen, dan aksentuasi.5. Pesan nonverbal merupakan cara komunikasi yang lebih efisien dibandingkan dengan pesan verbal. Dari segi waktu, pesan verbal sangat tidak efisien. Dalam paparan verbal selalu terdapat redundansi, repetisi, ambiguity, dan abtraksi. Diperlukan lebih banyak waktu untuk mengungkapkan pikiran kita secara verbal.6. Pesan nonverbal merupakan sarana sugesti yang paling tepat. Ada situasi komunikasi yang menuntut kita untuk mengungkapkan gagasan dan emosi secara tidak langsung. Sugesti ini dimaksudkan menyarankan sesuatu kepada orang lain secara implisit (tersirat).

Jenis-jenis Komunikasi

1. Komunikasi intrapribadi

Komunikasi intrapribadi(intrapersonal communication) adalahkomunikasi dengan diri sendiri,baik kita sadari atau tidak. Misalnya berpikir.

2. Komunikasi antarpribadi

Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication)adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yangmemungkinkan respon verbal maupun nonverbal berlangsung secara langsung. Bentuk khusus komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang hanya melibatkan dua individu, misalnya suami- istri, dua sejawat, guru-murid. Ciri-ciri komunikasi diadik adalah pihak- pihak yangberkomunikasi berada dalam jarak yang dekat; pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secaralangsung dan simultan.

Page 9: macam-macam komunikasi

3. Komunikasi kelompok (kecil)

Komunikasi kelompok merujuk pada komunikasi yangdilakukan sekelompok kecil orang (small-group communication). Kelompok sendiri merupakan sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satusama lain untuk mencapai tujuan bersama, saling mengenal satu sama lain, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Komunikasi antarpribadi berlaku dalam komunikasi kelompok.

4. Komunikasi publik

Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi publik meliputi ceramah, pidato, kuliah,tabligh akbar, dan lain-lain. Ciri-ciri komunikasi public adalah:berlangsung lebih formal; menuntut persiapan pesan yang cermat, menuntut kemampuan menghadapi sejumlah besarorang; komunikasi cenderung pasif; terjadi di tempat umum yangdihadiri sejumlah orang; merupakan peristiwa yang direncanakan; dan ada orang-orang yang ditunjuk secara khususmelakukan fungsi-fungsi tertentu.

5. Komunikasi organisasi

Komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung alamjaringan yang lebih besar dari komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi juga melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi, dan komunikasi publik tergantung kebutuhan.

6. Komunikasi massa

Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa cetak maupun elektronik yang dikelola sebuah lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar, anonim, dan heterogen. Pesan- pesannya bersifat umum, disampaikan secara serentak, cepat dan selintas.

Dalam berkomunikasi, seseorang menggunakan beberapa sifat yaitu :1. Komunikasi AsertifBerkomunikasi adalah hal penting yang harus kita lakukan kapan dan dimana saja. Banyak cara berkomunikasi yang dipilih untuk dilakukan masing-masing orang. Salah satunya adalah berkomunikasi dengan cara asertif. Asertivitas adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan pihak lain. Dalam bersikap asertif, seseorang dituntut untuk jujur terhadap dirinya dan jujur pula dalam mengekspresikan perasaan, pendapat dan kebutuhan secara proporsional, tanpa ada maksud untuk memanipulasi, memanfaatkan atau pun merugikan pihak lainnya.

Komunikasi Asertif adalah komunikasi yang terbuka, menghargai diri sendiri dan orang lain. Komunikasi assertive tidak menaruh perhatian hanya pada hasil akhir tapi juga hubungan perasaan antar manusia. Tujuan cara berkomunikasi asertif adalah membina hubungan tanpa melakukan

Page 10: macam-macam komunikasi

penolakan terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain, asertifitas bukan strategi untuk semata-mata kepentingan diri sendiri, namun strategi ini memungkinkan anda menyadari bahwa andalah penentu perilaku anda sendiri dan anda dapat memutuskan apa yang anda lakukan atau tidak. Kita juga menyadari kondisi yang sama yang dihadapi orang lain dan tidak berusaha mengendalikan mereka.

Bila kita asertif, maka kita bisa mengungkapkan preferences kita mengenai perilaku pihak lain. Kita dapat meminta pihak lain untuk melakukan sesuatu bagi kita atau melakukan suatu pekerjaan namun kita juga sadar apakah mereka akan lakukan atau tidak terserah mereka. Skil asertif ini sulit dipelajari karena banyak dari kita tumbuh tanpa menggunakannya dan seringkali tidak sesuai dengankeinginan kita, karena terkadang kita mendorong orang lain untuk melakukan apa yang ingin kita lakukan dan karena terkadang kita takut akan konflik.

Ciri-ciri Komunikasi Asertif adalah:a. Terbuka dan jujur terhadap pendapat diri dan orang lainb. Mendengarkan pendapat orang lain dan memahamic. Menyatakan pendapat pribadi tanpa mengorbankan perasaanorang laind. Mencari solusi bersama dan keputusane. Menghargai diri sendiri dan orang lain, mengatasi konflikf. Menyatakan perasaan pribadi, jujur tetapi hati-hatig. Mempertahankan hak diri

Keuntungan dengan berkomunikasi asertif:a. Meningkatkan self esteem dan percaya diri dalam mengekspresikan diri sendirib. Berhubungan dengan orang lain dengan konflik, kekhawatiran dan penolakan yang lebih sedikit.c. Dapat bernegosiasi lebih produktif dengan orang laind. Membuat kita lebih relaxe. Membantu kita fokus pada kondisi saat ini f. Kita dapat mempertahankan “penghargaan terhadap diri sendiri” tanpa mengacuhkan pihak lain g. Meningkatkan hubungan antar manusia pada pekerjaan dan mengurangi kesalahpahamanh. Meningkatkan keyakinan diri dengan mengurangi godaan untuk menyesuaikan diri dengan standar orang lain dan keinginan mendapat persetujuan merekai. Membiarkan orang lain menjalankan hidupnya dengan hasil yang mereka pilih, tanpa kita berusaha mengontrol mereka sehingga mengurangi ketegangan yang mungkin timbulj. Merupakan satu-satunya strategi yang memperkaya hubungan kita dengan orang lain.

Hambatan yang didapat saat mencoba untuk assertive:a. Tindakan dan cara berpikir negatif yg membatasi peluang andab. Conflict - Takut menghadapi konflik sehingga menghindari c. Keterampilan komunikasi - Ketidakmampuan menanggapi berbagai situasi mengakibatkan emosi, pikirkan dan kecemasan yang negatifd. Tradition, education sewaktu kita masih anak-anak

Page 11: macam-macam komunikasi

Unsur-unsur dalam komunikasi assertive:1. Terbuka dan jelas - upayakan kamu mengkomunikasikan secara jelas dan spesifik. Misalnya: "saya kurang suka ini" , "Hm….saya menyukai rencana itu, hanya saja mungkin ada beberapa bagian yang bisa ditingkatkan (bahasa halus dari diperbaiki)", "saya punya pendapat yang berbeda yaitu…."2. Langsung – Berbicara langsung dengan orangnya, jangan membawa masalah ke orang lain yang tidak berhubungan.3. Jujur – agar orang percaya kepada kamu4. Tepat dalam bersikap, pastikan memperhitungkan nilai social dalam berbicara. Terang-terangan mengajak kencan seorang wanita pada saat dia sedang di pesta pernikahannya tentu saja akanmembawamu dalam masalah.5. Tanyakan umpan balik. "Apakah sudah jelas? Atau ada pertanyaan?". Menanyakan umpan balik menjadi bukti bahwa kamu lebih mengutarakan pendapat daripada perintah.

Ada 3 langkah untuk menjadi Assertive1. Jadilah pendengar aktif, dan pastikan kamu menunjukan kepada mereka kalau kamu mendengarkan dan paham (misalnya dengan membuat kontak mata). Jangan memanfaatkan waktu mendengar untuk mempersiapkan serangan balik.2. Katakanlah apa yang sedang kamu pikirkan dan rasakan. Jangan terlalu memaksa ataupun terlalu meminta maaf. Pada saat berbicara perhatikan body language kamu, pastikan postur tubuhsesuai(seperti berdiri tegak) membuat kontak mata, ekspresi wajah yang sesuai, dan berbicara cukup keras untuk didengar. Nada suara jangan monoton agar orang lain mudah mengikuti-mu dan tidakmerasa terganggu atau bosan.3. Katakanlah apa yang kamu harapkan. Upayakan untuk berani mengatakan ya dan tidak saat kita inginkan, berani membuat sebuah permintaan, dan mengkomunikasi perasaan kita dengan cara terbuka dan langsung. Kita harus belajar untuk mengadaptasikan sifat kita pada beragam situasi kerja, menjaga jaringan pertemanan, dan membangun hubungan yang dekat.

Saat membuat pernyataan (langkah 2 dan langkah 3), pastikan:1. Menggunakan pernyataan saya (statement) dan bukan Anda atau orang Lain2. Spesifik dan jangan umum3. Mengekspresikan perasaan dan opini Anda (bertanggung jawab)4. Tidak menilai orang lain saat tidak diperlukan (menilai bukan untuk tujuan konstruktif)5. Tidak memperluas / membesar-besarkan masalah

2. Komunikasi AgresifKomunikasi ini dapat mengurangi hak orang lain dan cenderung untuk merendahkan /mengendalikan/menghukum orang lain. Komunikasi ini menenggelamkan hak orang lain. Contoh komunikasi agresif : "Lakukan saja!".

Ciri-cirinya komunikasi agresif adalah :a. Ingin kemauan dan pendapatnya diikutib. Memaksa orang untuk melakukan hal-hal yang tidak ingin dilakukanc. Keras dan bermusuhand. Menyerang secara fisik atau verbale. Interupsi

Page 12: macam-macam komunikasi

f. Intimidasig. Ingin menang dengan segala carah. Suka memakai kambing hitami. Suka memakai figur "Big Boss"

Komunikasi agresif memiliki satu buah sub yaitu Komunikasi Agresif tidak Langsung yang berupaya untuk memaksa orang lain melakukan hal yang kita kehendaki tetapi mereka tidak menghendakinya. Istilah "pisau dibalik topeng senyuman" mungkin cocok dengan komunikasi agresif tidak langsung karena cara-cara mereka umumnya sopan, tenang, manipulative/menjebak, merendahkanorang lain, dan sabotase. Orang yang melakukan aggressive communication mungkin pada awalnyamerasa puas, menang/superior dan cenderung untuk mengulangi tindakannya. Tetapi untuk jangka panjangnya mereka dapat merasa bersalah (saat memikirkan tindakannya), malu, dan ditinggalkan teman. Pada akhirnya akan terus menyalahkan orang lain atau system. Balas dendam mungkin dapat dilakukan oleh orang lain yang sebelumnya disudutkan.

Gaya Komunikasi dengan Orang AgresifOrang dengan tipe agresif ternyata merupakan orang yang sangat menekan dan merupakan pendengar yang buruk. Mereka selain bukan seorang penyabar melainkan pemarah dan penguasa atas orang lain, mereka juga merupakan orang yang sangat buruk ketika berkomunikasi dengan pihak lain karena kata-kata atau kalimat yang mereka gunakan. Pernyataan mereka kerap membuat kuping orang lain merah dan dalam jangka panjang dapat menghilangkan kesabaran dan toleransi orang lain. Untuk itu, guna menghadapi orang yang demikian, hal-hal berikut dapat dijadikan pedoman agar komunikasi yang dilakukan dapat memetik hasil yang lebih baik:1. Biarkan mereka bicara sepuasnya. Waktu harus disediakan lebih banyak jika menghadapi orang seperti ini karena tidak mudah untuk menyampaikan pesan kepada mereka yang merasa lebih tahu daripada kita.2. Tanggapi apa yang mereka sampaikan seperlunya. Jangan berlebihan karena hal ini akan membuat mereka semakin bersemangat berbicara karena merasa mendapat dukungan dan feedback positif.3. Jangan serang pandangan mereka. Yang bisa dilakukan adalah kita tidak melakukan persetujuan terhadap sesuatu yang tidak benar.4. Di antara celah-celah pembicaraan orang tersebut, pujilah apa yang tengah disampaikan dan selipkanlah pesan Anda secara halus, misalnya, "Pandangan dan wawasan yang begitu luar biasa yang pernah saya dengar. Hal ini sesuai dengan apa yang ingin saya sampaikan kepada Anda, yaitu: ........................"5. Sampaikanlah dengan relatif lebih cepat agar tidak dipotong oleh orang tersebut. Melalui pujian di awal, biasanya orang akan tersanjung dan 'melayang' sesaat. Dan pada saat itulah, waktu yang sangat tepat untuk menyelipkan pesan / urusan kita kepada mereka.6. Jangan berbicara terlalu pelan dan lamban dalam merangkai kata-kata karena mereka tidak akan sabar mendengarkan 'wejangan' kita yang dianggap sesuatu yang tidak sopan buat mereka. Kecepatan berbicara harus ditingkatkan.7. Tataplah mereka dengan serius ketika mereka menggerak-gerakkan tubuh mereka yang terkadang berlebihan saat berbicara.8. Jangan pernah tersinggung dengan tindakan orang tipe ini karena memang demikian adanya mereka. So, pahami sebelum berkomunikasi dengan mereka.9. Memang tidak mudah berkomunikasi dengan orang Agresif. Salahsalah, jika tidak sabar, dapat

Page 13: macam-macam komunikasi

menimbulkan huru-hara baru. Jika telah diketahui karakter orang agresif berdasarkan daftar kebiasaan mereka di atas, persiapkan diri lebih baik dengan cara mencoba memahami kekurangan dan kelebihan dari orang tipe ini.10. Dengan pengalaman dan pengetahuan yang cukup, orang seperti ini pasti akan dapat 'ditaklukkan' tanpa perlu harus berdebat atau berperang terlebih dahulu dengan mereka.3. Komunikasi PasifKomunikasi ini merupakan lawan dari komunikasi agressive dimana orang tersebut cenderung untuk mengalah dan tidak dapat mempertahankan kepentingannya sendiri. Bahkan hak mereka cenderung dilanggar namum dibiarkan. Mereka cenderung untuk menolak secara pasif (dengan ngomeldibelakang).

Ciri-ciri komunikasi pasif ini adalah:1. Orang yang jarang mengungkapkan keinginan dan kebutuhan atau perasaan2. Mengikuti tuntutan dan kemauan orang lain, ingin menghindari konflik3. Tidak mampu mempertahankan hak dan pribadinya4. Selalu mengedepankan orang lain5. Minta maaf berlebihan6. Marah kecewa, frustasi dipendam7. Tidak tahu apa yang diinginkan8. Tidak bisa ambil keputusan9. Selalu mencari-cari alasan atas tindakan Untuk jangka pendek, komunikasi ini bisa mengakibat rasa lega, terhindar dari rasa bersalah, bangga, dan kasihan pada diri sendiri. Namun untuk jangka panjang dapat kehilangan percaya diri dan hormat pada diri sendiri.

Gaya Komunikasi dengan Orang PasifOrang dengan tipe pasif ternyata merupakan orang yang sangat tidak aktif dan terkesan sangat sungkan. Mereka tidak suka peperangan dan selalu mencari jalan damai agar riak pertempuran tidak menimbulkan pertikaian yang tidak berkesudahan. Mereka juga kurang berani menyatakan apa yang mereka inginkan secara terbuka. Sering pula memohon maaf untuk sesuatu yang belum tentu mereka lakukan secara keliru. Tidak memiliki ketegasan dan keberanian menatap lawan bicara. Sering membosankan lawan bicara karena tidak menerapkan variasi suara untuk memperindah ujaran.

Dengan karakter orang pasif yang demikian, hal-hal berikut dapat dijadikan pedoman agar komunikasi yang dilakukan dapat memetik hasil yang lebih baik:1. Bicaralah seperlunya dan mengena langsung ke sasaran karena merekatidak dapat menerima terlalu banyak hal dalam satu kesempatan.2. Tanyakan pandangan mereka, jika tidak, mereka akan memilih diamdan setuju dengan apa yang tengah kita sampaikan.3. Sampaikan kepada mereka bahwa pandangan mereka sangat berharga.4. Dorong mereka untuk berbicara lebih banyak dengan menggunakanpertanyaan terbuka, seperti: bagaimana dan mengapa.5. Jangan berbicara terlalu cepat dan keras karena mereka mungkin akankaget dan makin ciut untuk berbicara lebih banyak.6. Mintalah mereka menatap kita pada saat berkomunikasi untuk

Page 14: macam-macam komunikasi

mendapatkan hasil lebih baik.

Memang tidak mudah berkomunikasi dengan orang pasif. Dengan segala tindakan mereka yang cenderung menunjukkan ketidakpedulian dan ketidakceriaan terkadang dapat mengundang kebosanan dan kejenuhan orang yang berbicara dengan mereka. Hal terbaik yang perlu diingat adalah bahwa, dorong dan motivasilah mereka untuk berbicara lebih banyak dan lebih variatiflagi dengan memberikan pujian bahwa mereka sanggup melakukannya. Dengan penghargaan diri yang semakin meningkat ditujukan kepada orang-orang pasif ini, niscaya kebiasaan bicara yang kurang mengesankan tadi akan dapat meningkat setahap demi setahap.