macam-macam kerusakan beton

28
Concrete Application KERUSAKAN BETON Beton adalah salah satu bahan konstruksi yang umum digunakan untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lain- lain. Beton dipilh karena sifatnya yang mampu menahan gaya tekan dengan baik, serta mempunyai sifat tahan terhadap korosi dan pembusukan oleh kondisi lingkungan. Selain itu beton segar atau beton yang baru dibuat dapat dengan mudah dicetak sesuai dengan keinginan. Cetakannya dapat pula dipakai berulang kali sehingga lebih ekonomis. Beton segar ini dapat disemprotkan pada permukaan beton lama yang retak maupun dapat diisikan kedalam retakan beton dalam proses perbaikan. Selain itu juga dapat mudah dipompakan sehingga memungkinkan untuk dituang pada tempat-tempat yang posisinya sulit. Kelebihan lain dari beton adalah tahan aus dan tahan bakar, sehingga perawatannya lebih murah. Tetapi selain kelebihan-kelebihan yang disebutkan diatas, beton juga mempunyai kekurangan-kekurangan yaitu beton dianggap tidak mampu menahan gaya tarik, sehingga mudah retak, oleh karena itu perlu di beri baja tulangan sebagai penahan gaya tarik. Beton yang telah keras juga dapat menyusut dan mengembang bila terjadi perubahan suhu sehingga perlu dibuat dilatasi (expansion joint) untuk mencegah terjadinya retakan- retakan akibat terjadinya perubahan suhu dan terakhir, beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung dan diteliti secara seksama agar setelah dikompositkan dengan baja Novi Dyah Cahyani - 11210015

Upload: novi-dyah-cahyani

Post on 26-Dec-2015

1.108 views

Category:

Documents


110 download

DESCRIPTION

berbagai macam kerusakan beton

TRANSCRIPT

Page 1: Macam-macam Kerusakan Beton

Concrete Application

KERUSAKAN BETON

Beton adalah salah satu bahan konstruksi yang umum digunakan

untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lain-lain. Beton dipilh

karena sifatnya yang  mampu menahan gaya tekan dengan baik, serta

mempunyai sifat tahan terhadap korosi dan pembusukan oleh kondisi

lingkungan. Selain itu beton segar atau beton yang baru dibuat dapat

dengan mudah dicetak sesuai dengan keinginan. Cetakannya dapat pula

dipakai berulang kali sehingga lebih ekonomis. Beton segar ini dapat

disemprotkan pada permukaan beton lama yang retak maupun dapat

diisikan kedalam retakan beton dalam proses perbaikan. Selain itu juga

dapat mudah dipompakan sehingga memungkinkan untuk dituang pada

tempat-tempat yang posisinya sulit. Kelebihan lain dari beton adalah

tahan aus dan tahan bakar, sehingga perawatannya lebih murah.

Tetapi selain kelebihan-kelebihan yang disebutkan diatas, beton

juga mempunyai kekurangan-kekurangan yaitu beton dianggap tidak

mampu menahan gaya tarik, sehingga mudah retak, oleh karena itu perlu

di beri baja tulangan sebagai penahan gaya tarik. Beton yang telah keras

juga dapat menyusut dan mengembang bila terjadi perubahan suhu

sehingga perlu dibuat dilatasi (expansion joint) untuk mencegah

terjadinya retakan-retakan akibat terjadinya perubahan suhu dan

terakhir, beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung dan

diteliti secara seksama agar setelah dikompositkan dengan baja tulangan

menjadi bersifat daktail (liat atau alot), terutama pada struktur tahan

gempa.

Kerusakan pada beton dapat diakibatkan oleh dua hal, yaitu :

1) Kondisi  beton yang memburuk atau berkurangnya mutu kekuatan

beton.

Novi Dyah Cahyani - 11210015

Page 2: Macam-macam Kerusakan Beton

Concrete Application

Berkurangnya kekuatan beton dapat diakibatkan oleh material

pembentuk yang tidak awet, proses beku-cair cs, reaksi agregat alkali

dan lain-lain. Kerusakan beton juga bisa diakibatkan oleh

melengkung atau tidak tepatnya kelurusan batang ruji (dowel) dan

tegangan-tegangan yang timbul akibat ekspansi dan penyusutan.

2) Kerusakan yang diakibatkan oleh lemahnya struktur beton, lapis

pondasi bawah (subbase), dan tanah-dasar.

Beton rusak oleh akibat beban yang berlebihan,

pemompaan  (pumping), pecahnya bagian pojok pelat, rusaknya

sambungan dan lain-lain.

Kerusakan beton dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Spalling

b. Deformasi (deformation)

c. Retak (cracks)

d. Disintegrasi (disintegration).

A. SPALLING

Spalling adalah retak, pecah atau chipping pada joint atau pula

retak pinggir. Biasanya terjadi 0,6 meter dari joint/retak pinggir.

Spalling dapat menyebabkan lepas berpuing pada beton, roughness,

yang umumnya merupakan indikator kelanjutan kerusakan

joint/retak.

Biasanya spalling disebabkan oleh terlampauinya tegangan

pada joint/retak yang disebabkan infiltrasi incompressible material

dan kelanjutan dari proses expansi. Disintergrasi beton dari freeze-

thaw atau retak “d”. Lemahnya beton pada joint kerena kurang

padat. Missalignment atau dowel berkarat dan juga beban lalu lintas

yg berat atau berlebihan.

Novi Dyah Cahyani - 11210015

Page 3: Macam-macam Kerusakan Beton

Concrete Application

Metode perbaikan pada kerusakan spalling, tergantung pada

besar dan dalamnya spalling yang terjadi. Ada 4 metode spalling,

yaitu :

1. Patching

Untuk spalling yang tidak terlalu dalam (kurang dari selimut

beton) dan area yang tidak luas, dapat digunakan metode

patching. Metode perbaikan ini adalah metode perbaikan manual,

dengan melakukan penempelan mortar secara manual. Pada saat

pelaksanaan yang harus diperhatikan adalah penekanan pada saat

mortar ditempelkan, sehingga benar-benar didapatkan hasil yang

padat.

Material yang digunakan harus memiliki sifat mudah

dikerjakan, tidak susut dan tidak jatuh setelah terpasang (lihat

maksimum ketebalan yang dapat dipasang tiap lapis), terutama

untuk pekerjaan perbaikan overhead. Umumnya yang dipakai

adalah monomer mortar, polymer mortar dan epoxy mortar.

2. Grouting

Sedang pada spalling yang melebihi selimut beton, dapat

digunakan metode grouting, yaitu metode perbaikan dengan

melakukan pengecoran memakai bahan non-shrink mortar.

Metode ini dapat dilakukan secara manual (gravitasi) atau

menggunakan pompa.

Pada metode perbaikan ini yang perlu diperhatikan adalah

bekesting yang terpasang harus benar-benar kedap, agar tidak

ada kebocoran spesi yang mengakibatkan terjadinya keropos dan

harus kuat agar mampu menahan tekanan dari bahan grouting.

Material yang digunakan harus memiliki sifat mengalir dan

tidak susut. Umumnya digunakan bahan dasar semen atau epoxy.

3. Shotcrete (Beton Tembak)

Novi Dyah Cahyani - 11210015

Page 4: Macam-macam Kerusakan Beton

Concrete Application

Shotcrete merupakan metode ketiga, yaitu metode yang

sebaiknya dilakukan apabila spalling terjadi pada area yang

sangat luas. Pada metode ini tidak diperlukan bekesting lagi

seperti halnya pengecoran pada umumnya. Metode shotcrete ada

dua sistim yaitu dry-mix dan wet-mix.

Pada sistem dry-mix, campuran yang dimasukkan dalam

mesin berupa campuran kering dan akan tercampur dengan air di

ujung selang. Sehingga mutu dari beton yang ditembakkan sangat

tergantung pada keahlian tenaga yang memegang selang yang

mengatur jumlah air. Tapi sistim ini sangat mudah dalam

perawatan mesin shotcrete-nya, karena tidak pernah terjadi

‘blocking’.

Pada sistem wet-mix, campuran yang dimasukkan dalam

mesin berupa campuran basah, sehingga mutu beton yang

ditembakkan lebih seragam. Tapi sistim ini memerlukan

perawatan mesin yang tinggi, apalagi bila sampai terjadi

‘blocking’.

Pada metode shotcrete, umumnya digunakan additive untuk

mempercepat pengeringan (accelerator), dengan tujuan

mempercepat pengerasan dan mengurangi terjadinya banyaknya

bahan yang terpantul dan jatuh (rebound).

4. Grout Preplaced Aggregat (Beton Prepack)

Metode perbaikan lainnya untuk memperbaiki kerusakan

berupa spalling yang cukup dalam adalah dengan metode Grout

Preplaced Aggregat. Pada metode ini beton yang dihasilkan

adalah dengan cara menempatkan sejumlah agregat (umumnya

40% dari volume kerusakan) kedalam bekesting, setelah itu

dilakukan pemompaan bahan grout, kedalam bekesting.

Material grout yang umumnya digunakan adalah polymer

grout, yang memiliki flow cukup tinggi dan tidak susut.

B. DEFORMASI

Novi Dyah Cahyani - 11210015

Page 5: Macam-macam Kerusakan Beton

Concrete Application

Deformasi   adalah   sembarang   perubahan   permukaan beton

dan bentuk aslinya. Penyebab dari deformasinya beton adalah :

Beban lalu lintas.

Pengaruh lingkungan, atau pengaruh lain seperti : tanah

pondasi mudah mengembang, mudah membeku atau penurunan

tanah pondasi yang berlebihan.

Retakan pelat beton atau gerakan relatif diantara pelat-pelat.

Deformasi mengurangi kualitas kenyamanan kendaraan dan dapat

menimbulkan genangan air yang menambah kemungkinan

air masuk ke celah beton. Genangan air ini juga dapat

mengakibatkan kecelakaan.

Berikut adalah kerusakan beton yang merupakan bagian dari

deformasi :

1. Pemompaan (Pumping)

Pemompaan   adalah   peristiwa terangkatnya campuran air,

pasir, lempung di sepanjang sambungan transversal atau

longitudinal. Tahap awal dari pemompaan lapis pondasi dari

material granuler sama dengan pemompaan pada tanah berbutir

halus. Suatu rongga terbentuk oleh beban yang berulang-ulang

pada material pondasi. Rongga-rongga ini awalnya adalah akibat

dari pemadatan lapis pondasi atau tanah dasar yang tidak baik,

atau dapat pula rongga berasal dari butiran halus yang terkumpul

di dalam lapis pondasi akibat deformasi permanen yang

berlebihan pada bagian lapis pondasi sebelah atas. Kemudian air

masuk ke dalam rongga. Jika material granuler gradasinya padat,

maka material akan tetap di bawah pelat sampai terangkut oleh

pengaruh defleksi pelat akibat beban berulang dari lalu lintas.

Retak transversal dapat terjadi oleh akibat pemompaan. Retak ini

diakibatkan oleh material berbutir halus yang terangkut ke atas

dari tanah dasar, sehingga mengurangi cukungan tanah dasar

Novi Dyah Cahyani - 11210015

Page 6: Macam-macam Kerusakan Beton

Concrete Application

pada pelat beton. Tipe kerusakan semacam ini tidak mudah untuk

di identifikasi. Kemungkinan  kerusakan dapat dikenali dengan

sambungan atau retakan yang di sampingnya terdapat endapan

material berbutir halus 

yang terpompa.

Faktor penyebab kerusakan :

Seperti yang telah dijelaskan diatas adalah akibat

terpompanya material berbutir halus dari tanah-dasar atau lapis

pondasi, ketika retakan atau sambungan tergenang air dan

dilalui kendaraan secara berulang-ulang, sehingga mengurangi

dukungan tanah dasar pada pelat beton.

Cara perbaikan :

Menutup retakan atau celah sambungan dengan

material pengisi (joint sealing).

Menyuntikkan (grouting) material pengisi ke dalam rongga

di bawah pelat yang retak (under seal).

2. Blow-up/Buckling

Blow-up/bucklings adalah rusaknya beton akibat

tekuk (buckling) lokal dari beton. Biasanya terjadi pada retakan

atau sambungan melintang yang mengalami tegangan tekan yang

tinggi, yaitu jika material keras mengisi sambungan, sehingga

menghambat pemuaian pelat beton. Sebagai akibatnya ujung

pelat beton terangkat secara lokal dan terjadi penekukan di dekat

sambungannya. Blow-up sering terjadi selama musim panas,

di mana pelat memuai secara berlebihan.

Menghindari blow-up adalah dengan merawat

sambungan secara reguler agar ruang ekspansi tersedia saat

beton memuai. Untuk hal ini sambungan harus selalu dibersihkan.

Faktor penyebab kerusakan :

Novi Dyah Cahyani - 11210015

Page 7: Macam-macam Kerusakan Beton

Concrete Application

Sambungan pelat terisi dengan material keras  (ex : pasir, kerikil)

sehingga menghambat pemuaian pelat beton.

Cara perbaikan :

Menambal di kedalaman parsial atau di seluruh

kedalaman pelat.

Penggantian pelat.

3. Punch-out

Punch-out adalah kerusakan lokal pada beton yang pecah

menjadi beberapa bagian yang relative kecil. Sering di ikuti

dengan tenggelamnya/tertimbunnya pecahan pelat. Punch-

out mempunyai banyak perbedaan bentuk, biasanya didefinisikan

dari retakan dan sambungan atau retak yang berjarak dekat

(biasanya berjarak 1.5 m)

Faktor penyebab kerusakan :

Pelat beton yang terlalu tipis.

Pengecoran beton buruk.

Cara perbaikan :

Retakan di isi.

Penambalan di seluruh kedalaman pelat yang pecah.

4. Rocking

Rocking adalah  fenomena dinamik yang berupa gerakan

vertikal pada sambungan atau retakan akibat beban lalu lintas.

Biasanya, rocking terjadi akibat turunnya tanah dasar atau

pemompaan (pumping) lapisan pendukung di bawah pelat,

sehingga dukungan hilang yang dapat menimbulkan patah

permanen.

Faktor penyebab kerusakan :

Novi Dyah Cahyani - 11210015

Page 8: Macam-macam Kerusakan Beton

Concrete Application

Pemadatan yang buruk pada lapis pondasi bawah.

Tanah dasar buruk.

Terjadi beda penurunan pada tanah-dasar.

Hilangnya butiran halus pada lapis pondasi

bawah (subbase) atau tanah-dasar akibat pemompaan.

Cara perbaikan :

Dilakukan penutupan retakan dengan bahan pengisi

retakan (crack filling).

Dilakukan penutupan sambungan dengan pengisi

sambungan (joint sealing).

Jika mungkin, pelat yang patah diangkat ke posisi semula

dan di ikuti dengan pengisian menggunakan bahan pengisi (ex:

growing dengan semen).

C. RETAK (CRACKS)

Retak yang terjadi pada beton disebabkan oleh beberapa faktor

dengan pola retak yang berbeda-beda. Penyebab perbedaan pola ini

juga bermacam-macam.

Retak susut terjadi akibat dari penyusutan betonnya sendiri. Retak

ini sering terjadi selama masa pengeringan. Bentuk retakan biasanya

pendek-pendek dengan jarak yang acak, baik dalam arah memanjang

dan melintang. Semua beton dengan semen portland akan mengalami

retak susut, tapi bila perancangan baik, retak ini bisa dikendalikan.

Sehingga tidak merusak beton.

Secara umum, retak pada beton dapat di akibatkan oleh banyak

hal, seperti:

Kekuatan (mutu bahan) dan tebal beton kurang.

Beban kendaraan berlebihan (overload).

Kehilangan dukungan tanah-dasar yang diakibatkan oleh

pemompaan (pumping).

Novi Dyah Cahyani - 11210015

Page 9: Macam-macam Kerusakan Beton

Concrete Application

Pasti lebar pelat beton terhadap panjang tidak benar

(sambungan terlalu jauh).

Tegangan tekuk yang berlebihan oleh akibat perubahan

temperatur.

Tidak sempurnanya transfer beban pada sambungan sambungan.

Sambungan tidak cukup dalam atau buruknya sambungan.

Pada prinsipnya, bila tegangan pada beton terlalu tinggi, maka

akan mengakibatkan beton retak. Pecahnya struktur beton yang

disebabkan oleh kelelahan atau beban yang berlebihan terjadi dalam

bentuk pecahan di sudut, pecah ke arah memanjang, atau melintang.

Retak yang banyak terjadi di dekat sambungan mungkin akibat pecah

struktural, sedang pecah yang terjadi di pusat pelat beton adalah

akibat tekukan atau kontraksi.

Retaknya pelat beton bisa berakibat pada:

Hilangnya kenyamanan dalam berkendaraan

(kegagalan fungsional).

Hilangnya kemampuan pelat beton dalam menyebarkan began

ke lapisan di bawahnya.

Hilangnya keindahan permukaan jalan.

Korosi pada tulangan beton.

Masuknya air ke lapisan lebih bawah, sehingga dukungan

terbaclap pelat melemah.

Untuk membuat retakan terlihat rapih, maka di permukaan beton

dibarut atau dibuat alur yang lurus pada interval tertentu.

Retak tambahan dapat terjadi akibat tegangan-tegangan yang

disebabkan olek kontraksi atau melengkungnya pelat beton.

Bila beton timbul retak, maka segera dibersihkan dan ditutup. Jika

terdapat problem struktural, maka harus ditambal pada seluruh

kedalamannya. Jika terdapat rongga di bawah pelat, maka rongga

harus ditutup dengan aspal atau bahan lain. Seluruh sambungan dan

Novi Dyah Cahyani - 11210015

Page 10: Macam-macam Kerusakan Beton

Concrete Application

retakan harus ditutup dengan bahan perekat supaya masuknya air

dan bahan asing yang lain dapat dicegah. Jika sambungan atau

retakan tidak ditutup, maka kemungkinan besar akan terjadi

kerusakan beton secara menyeluruh.

Tipe-tipe retak pada perkerasan beton menurut AUSTROADS (1987)

adalah

Retak memanjang (longitudinal cracks)

Retak melintang (transversal cracks)

Retak diagonal (diagonal cracks)

Retak berkelok-kelok (meandering cracks)

Pecah sudut (corner breaks) retak sudut (corner cracks).

1. Retak Memanjang (Longitudinal Cracks)

Retak memanjang atau longitudinal cracks adalah retak

individual atau tidak saling berhubungan antar retakan satu sama

lain yang memanjang disepanjang beton. Retak ini bisa nampak

sebagai individu maupun sekelompok retakan yang sejajar.

Faktor penyebab kerusakan :

Beda penurunan pada tanah-dasar.

Susut lateral, karena pelat terlalu lebar.

Sambungan memanjang terlalu dekat dengan jalur iintasan

lalu

Sambungan memanjang terlalu dangkal.

Pelat kurang tebal.

Cara perbaikan :

Untuk celah yang kecil (misalnya kurang dari  5 mm),

maka dapat dilakukan pengisian celah dengan aspal. Retakan

dibersihkan dan ditutup untuk mencegah infiltrasi air ke dalam

celah beton.

Novi Dyah Cahyani - 11210015

Page 11: Macam-macam Kerusakan Beton

Concrete Application

Untuk celah yang lebih lebar (misalnya lebih dari 5 mm), maka

dilakukan pembangunan pelat kembali secara lokal.

Penambalan di seluruh kedalaman.

2. Retak Melintang (Transversal Cracks)

Retak melintang atau transversal adalah retak individual

atau tidak saling berhubungan antara retakan satu sama lain

yang melintang sepanjang beton. Jika pelat yang panjang

dibangun, retak melintang dapat timbul akibat pelengkungan

atau kontraksi yang berlebihan dari pelat.

Beton dengan menggunakan semen portland  yang tidak

ditengkapi 

dengan tulangan baja, apabila ada perubahan temperatur akan

Iebih beresiko mempunyai  retak  melintang yang lebar. Jika

retakan tidak mendapat transfer beban pada tampang retakan,

maka dapat 

dipastikan kerusakan tersebut akan berkelanjutan.

Faktor penyebab kerusakan :

Penyusutan beton selama masa perawatan dan -felat

beton terlalu panjang.

Adanya rocking  (gerakan vertikal pada sambungan

atau retakan, oleh beban dinamis lalu lintas).

Pelat beton kurang tebal.

Cara perbaikan :

Untuk celah yang kecil  (misalnya kurang dari  5 mm),

maka dilakukan pengisian celah dengan aspal. Retakan

dibersihkan dan ditutup untuk mencegah infiltrasi air ke dalam

celah beton.

Untuk celah yang lebih lebar  (misalnya lebih dari  5 mm),

maka dilakukan pembangunan pelat kembali secara lokal.

Penambalan di seluruh kedalaman.

Novi Dyah Cahyani - 11210015

Page 12: Macam-macam Kerusakan Beton

Concrete Application

3. Retak Diagonal (Diagonal Cracks)

Retak diagonal adalah retak individual atau tidak saling

berhubungan antara retakan satu sama lain yang menyilang

secara diagonal pada permukaan beton. Penyebab kegagalan

struktur semacam ini adalah kibat dari memadatnya tanah dasar

berupa pasir halus, sehingga mengurangi kekuatanya dalam

mendukung pelat. Kondisi ini mengakibatkan pecahnya pelat

beton akibat tegangan yang berlebihan dalam pelat.

Faktor penyebab kerusakan :

Susutnya beton selama masa perawatan dan panjang pelat

yang berlebihan.

Penurunan tanah dasar dan beton.

Pelat beton kurang tebal.

Pelat mengalami rocking.

Cara perbaikan :

Untuk celah yang kecil  (misalnya kurang dari  5 mm),

maka dilakukan pcngisian celah dengan aspal. Retakan

dibersihkan dan ditutup untuk mencegah infiltrasi air ke dalam

celah beton.

Untuk celah yang lebih lebar (misalnya lebih dari 5 mm), maka

dilakukan pembangunan kembali pelat secara lokal.

Penambalan di seluruh kedalaman.

4. Retak Berkelok-kelok (Meandering Cracks)

Retak  berkelok-kelok  adalah  retak  berkelok-kelok  tidak be

raturan yang bersifat individual atau tidak saling berhubungan

antara satu sama lain.

Faktor penyebab kerusakan :

Novi Dyah Cahyani - 11210015

Page 13: Macam-macam Kerusakan Beton

Concrete Application

Penyusutan pelat sclama masa pengeringan beton

dengan panjang pelat yang berlebihan.

Pelat beton kurang tebal.

Pelat mengalami rocking.

Penurunan beton dan tanah dasar.

Cara perbaikan :

Untuk celah yang kecil  (misalnya kurang dari  5 mm), maka

dilakukan pengisian celah dengan aspal. Retakan

dibersihkan dan ditutup untuk mencegah infiltrasi air ke dalam

perkerasan.

Untuk celah yang lebih lebar  (misalnya lebih dari  5 mn),

maka dilakukan pembangunan kembali pelat secara lokal.

Penambalan di seluruh kedalaman.

5. Pecah Sudut/Retak Sudut (Corner Breaks/Corner Cracks)

Pecah sudut atau retak sudut adalah retakan atau pecahan

yang terjadi di sudut pelat beton, dengan bentuk pecahan berupa

segitiga. Pecahan beton memotong sambungan pada

jarak kurang atau sama dengan setengah dari panjang pelat di

kedua sisi panjang dan lebarnya yang diukur dari sudut pelat.

Pecah sudut berbeda dengan gompal sudut, di mana pecah sudut

berkembang memotong keseluruhan pelat secara vertikal,

sedang gompal di sudut adalah gompal yang

memotong sambungan dengan sudut tertentu.

Faktor penyebab kerusakan :

Beban lalu lintas berulang yang berlebilian dan kurangnya

dukungan tanah dasar. Kurangnya dukungan tanah

dasar diakibatkan oleh pemompaan, atau hilangnya transfer

beban pada sambungan memanjang dan melintang.

Pelat beton kurang tebal.

Novi Dyah Cahyani - 11210015

Page 14: Macam-macam Kerusakan Beton

Concrete Application

Cara perbaikan :

Pengisian retak dengan aspal untuk retakan melebihi 3 mm.

Retakan dibersihkan dan ditutup untuk mencegah infiltrasi

air ke dalam celah beton.

Penambalan di seluruh kedalaman.

Untuk celah yang lebih lebar (misalnya lebih dari 5 mm),

maka dapat dilakukan pembangunan pelat kembali secara

lokal.

6. Retak Susut (Shrinkage Cracks)

Retak  susut  adalah  retak  rambut  yang  biasanya  hanya  b

eberapa meter dan tidak berkembang memotong seluruh pelat.

Retak ini terjadi saat waktu perawatan beton dan biasanya tidak

sampai memotong ke seluruh kedalaman tebal pelat.

Faktor penyebab kerusakan :

Penyusutan beton pada waktu masa perawatan.

Cara perbaikan :

Tidak perlu diperperbaiki.

7. Retak Bersilangan Pelat Pecah (Shattered Slab

Intersecting Cracks)

Retak bersilangan adalah retak yang memecahkan pelat

beton menjadi 4 atau lebih kepingan, yang diakibat dari beban

lalu lintas berlebihan.

Faktor penyebab kerusakan :

Beban berlebihan dan kurangnya dukungan lapis pondasi

bawah dan tanah dasar.

Kelelahan pelat beton atau pecahnya pelat beton.

Pelat beton kurang tebal.

Novi Dyah Cahyani - 11210015

Page 15: Macam-macam Kerusakan Beton

Concrete Application

Cara perbaikan :

Pembangunan kembali pelat beton di area pecah secara lokal.

Jika problemnya melebar, pembangunan kembali

kekerasan dengan lapisan tambahan (overlay) aspal.

8. Pelat Terbagi (Divided Slab)

Pelat terbagi adalah retakan yang membagi pelat

menjadi empat atau Iebih bagian pecahan yang diakibatkan oleh

beban berlebihan atau oleh buruknya dukungan pelat. Jika

seluruh pecahan atau retakan berada di dalam kerusakan pecah

sudut, maka kategori kerusakan dianggap sebagai pecah sudut

yang parah.

Faktor penyebab kerusakan :

Beban kendaraan berlebihan atau dukungan di bawah pelat

buruk.

Cara   perbaikan :

Retak ditutup jika lebarnya lebih dari  1/8 inch.

Penggantian pelat.

9. Retak Daya Tahan (Durability "D" Cracking)

Retak daya tahan atau retak "D" disebabkan oleh ekspansi,

yaitu akibat proses beku-cair dan agregat besar yang

dengan berjalannya waktu secara berangsur-angsur yang

memecahkan beton. Kerusakan ini nampak berupa retakan-

retakan yang berada di dekat sambungan atau retakan. Oleh

akibat beton retak-retak didekat sambungan atau retakan,

endapan berwarna gelap sering dijumpai di sekitar retak "D" ini.

Tipe kerusakan ini kadang-kadang dapat mengakibatkan

disintegrasi pelat secara keseluruhan.

Faktor penyebab kerusakan :

Novi Dyah Cahyani - 11210015

Page 16: Macam-macam Kerusakan Beton

Concrete Application

Ekspansi yang timbul akibat proses beku-cair dari agregat

besar yang dengan berjalannya waktu secara berangsur-angsur

akan memecahkan beton.

Cara perbaikan :

PenambaIan di seltirtili kedalarnan

SamIningan direkomtruksi

Penggatitian pt lal beton.

D. DISINTEGRASI

Disitegrasi adalah terurainya pelat beton kedalam bagian kecil-

kecil. Kerusakan ini apabila tidak dicegah secepatnya maka harus

dilakukan perbaikan total.

Berikut adalah kerusakan beton yang merupakan bagian dari

disintegrasi :

1. Scaling/Map Cracking/Crazing

Map  cracking  atau  crazing  menunjukkan  suatu  bentuk

jaringan retak dangkal, halus atau retak rambut yang

berkembang hanya di permukaan beton. Retakan cenderung

bersudut 1200. Map cracking atau crazing biasanya disebabkan

oleh pekerjaan akhir beton yang berlebihan (overfinishing) dan

mungkin berakibat scaling yang memecahkan permukaan beton

pada kedalaman sampai 1/4 - 1/2  in (6--13 mm). Scaling

merupakan pengelupasan permukaan beton semen portland

secara berangsur-angsur akibat hilangnya mortar yang diikuti

dengan hilangnya agregat, atau hilangnya agregat oleh akibat

gangguan, yang diikuti dengan hilangnya mortar. Dalam

kerusakan yang sudah parah, pengelupasan permukaan beton

bisa berlanjut sampai kedalaman yang dalam. Scaling mudah

sekali dikenali dan merupakan kerusakan yang umum terjadi

Novi Dyah Cahyani - 11210015

Page 17: Macam-macam Kerusakan Beton

Concrete Application

pada beton. Ditinjau dari kekuatan struktur, kerusakan semacam

ini tidak berakibat serius.

Faktor penyebab kerusakan :

Pencampuran adukan beton buruk.

Agregate kotor yang menyebabkan lumpur dan lempung

mengalir ke permukaan saat proses penyelesaian.

Perawatan/pengeringan beton kurang baik.

Siklus beku-cair, hilangnya lapisan es.

Cara perbaikan :

Pelat diganti.

Penambalan parsial atau di seluruh kedalaman

Pada area rusak dengan kedalaman sekitar  10 mm atau

kurang, perbaikan sementara dapat dilakukan dengan

menggunakan penutup larutan emulsi aspal.

Jika  kerusakan beton dalam, beton hares (hull) dengan beton

aspal sebagai lapisan tambahan (overlay)

2. Gompal (Spoiling)

Gompal  pada  sambungan  dan  sudut  adalah  pecan  atau di

sintegrasi dari beton pada bagian pinggir perkerasan,

sambungan atau retakan pada arah memanjang atau melintang.

Gompal tidak meluas ke seluruh pelat, tapi hanya memotong

sebagian sambungan atau retakan di sudut.

Faktor penyebab kerusakan :

Akibat dari penutupan sambungan atau retakan yang buruk,

sehingga memungkinkan material keras masuk ke dalam

lubang sambungan atau retakan.

Bentuk sambungan buruk. Gompal terjadi oleh akibat

panas yang menyebabkan pelat memuai. Pemuaian ini

Novi Dyah Cahyani - 11210015

Page 18: Macam-macam Kerusakan Beton

Concrete Application

memecahkan beton pada sambungan atau retakan yang terisi

oleh material keras, karena pemuaian pelat menjadi tertahan.

Dowel yang digunakan untuk alat transfer beban memotong

sambungan ekspansi, tidak diletakkan dalam posisi sejajar

dengan sumbu dan permukaan beton.

Cara perbaikan

Penambalan pada sebagian kedalaman, untuk

kedalaman gompal lebih besar dari 50 mm.

Pelapisan tambahan tipis, untuk kedalaman gompal kurang

dari 50 mm.

3. Agregat Licin (Polished Aggregate)

Agregat licin adalah tergosoknya partikelagregat

di permukaan beton, sehingga permukaannya menjadi licin

karena aus. Kadang-kadang, permukaan beton menjadi licin dan

mengkilat.

Faktor penyebab kerusakan :

Kualitas agregat campuran beton tidak bagus, sehingga akibat

dari beban lalu lintas, permukaan beton menjadi aus dan licin

terutama saat basah atau hujan. Beberapa kerikil secara alami

permukaannya halus. Bila agregrat ini tidak dipecah saat

digunakan dalam campuran beton maka akan mengurangi

kekesatan permukaan.

Kualitas mortar pada permukaan tidak baik.

Pengcoran beton kurang baik sehingga mengakibatkan

naiknya air semen ke permukaan.

Cara perbaikan :

Permukaan beton ditutup dengan astral yang tahan aus.

Dibuat alur-alur kecil untuk mengkasarkan permukaan.

Novi Dyah Cahyani - 11210015

Page 19: Macam-macam Kerusakan Beton

Concrete Application

4. Popouts

Popouts adalah pecahan kecil-kecil beton akibat aksi

kombinasi beku-cair dan ekspansi agregat yang menyebabkan

material beton lepas dan menyebar dipermukaan. Popouts

biasanya berdiameter antara 25-100 mm dengan kedalaman 13 -

50 mm.

Faktor penyebab kerusakan :

Aksi kombinasi beku-cair dan ekspansi agregrat yang

menyebabkan material lepas dan menyebar dipermukaan.

Cara perbaikan :

Tidak perlu diperbaiki.

5. Tambalan dan Galian Utilitas (Patching and Utility Cuts)

Tambalan adalah area beton asli yang telah dibongkar dan

diganti dengan material pengisi. Penambalan sering

dilakukan dalam area beton guna perbaikan beton, di mana di

bawah beton ada parit atau lubang yang harus diperbaiki. Oleh

kurangnya pemadatan, maka di area tambalan ini terjadi

penurunan yang merusak tambalan.

Faktor penyebab kerusakan :

Pemadatan tambalan kurang.

Cara penambalan tidak benar.

Cara perbaikan :

Tambalan dibongkar dan lapis pondasi bawah dipadatkan

lagi, lalu ditambal.

Perbaikan sementara dapat dilakukan dengan menambal beton

yang rusak di permukaan.

6. Lubang (Pothole)

Novi Dyah Cahyani - 11210015

Page 20: Macam-macam Kerusakan Beton

Concrete Application

Lubang   adalah   kerusakan berbentuk cekungan akibat

penurunan permukaan beton, dengan tidak memperlihatkan

pecahan-pecahan bersudut seperti gompal. Pada kerusakan

lubang, beton pecah dan ambles. Kedalaman lubang dapat

bertambah oleh pengaruh air. Lubang ini terjadi akibat retak dan

disintegrasi dari pelat beton.

Faktor penyebab kerusakan :

Retak lokal didalam tulangan yang terbuka

Aksi pembekuan

Penempatan dowel terlalu dekat dengan permukaan

Retakan atau kerusakan lain yang tidak segera ditutup

Cara perbaikan :

Penambalan beton yang rusak dipermukaan untuk perbaikan

sementara

Penambalan di seluruh kedalaman untuk perbaikan permanen

7. Kerusakan Penutup Sambungan (Joint Seal Damage)

Kerusakan penutup sambungan adalah sembarang

kondisi yang memungkinkan tanah atau batuan berkumpul pada

sambungan, atau sembarang  kondisi yang memungkinkan

infiltasi air yang berlebihan masuk ke dalam sambungan.

Hilangnya penutup sambungan menimbulkan tanggul-tanggul

kecil pada sambungan. Kerusakan bahan pengisi sambungan

juga dapat menyebabkan masuknya material keras ke dalamnya,

sehingga dapat menghalangi pemuaian arah horisontal. Kondisi

ini mengakibatkan tegangan berlebihan pada sambungan,

sehingga dapat mengakibatkan gompal. Selain itu, masuknya air

dapat mengakibatkan pemompaan.

Faktor penyebab kerusakan :

Aus dan lapuknya bahan penutup sambungan.

Novi Dyah Cahyani - 11210015

Page 21: Macam-macam Kerusakan Beton

Concrete Application

Persiapan pemasangan penutup sambungan buruk.

Kualitas bahan penutup sambungan rendah.

Kurangnya adhesi bahan penutup terhadap dinding

sambungan.

Balm penutup sambungan kurang, atau terlalu banyak di

dalam sambungan.

Bentuk penutup sambungan tidak bagus.

Pemompaan dan rocking pada pelat.

Cara perbaikan :

Penggantian bahan penutup sambungan.

8. Batang Dowel Macet (Frozen Dowel Bars)

Tegangan kekang dapat timbul ketika dowel tidak lurus

atau tidak licin, sehingga pelat beton menjadi tidak

bebas  memuai dan menyusut.

Faktor penyebab kerusakan :

Dowel tidak lurus dan licin.

Cara perbaikan :

Dowel diberi pelicin/diberi minyak

Bila pelat telah mengalami gompal, maka dilakukan

penambalan pada dowel yang macet

9. Persilangan jalan rel (Railroad Crossing)

Faktor penyebab kerusakan :

Amblasnya perkerasan sehinggga menimbulkan beda elevasi

antara permukaan perkerasan dengan permukaan rel

Pelaksanaan pemasangan rel yang buruk

Cara perbaikan :

Penambalan parsial

Novi Dyah Cahyani - 11210015

Page 22: Macam-macam Kerusakan Beton

Concrete Application

Pekonstruksi persilangan jalan

10. Konsolidasi atau Gerakan Tanah Pondasi

Gerakan pondasi di bawah timbunan jalan akan

menyebabkan gerakan lereng secara perlahan dan dapat

menyebabkan kerusakan beton yang relatif meluas. Gerakan

lereng ini umumnya akan menyebabkan beton bergerak ke

bawah dan sering diikuti dengan retakan-retakan.

Untuk jenis kerusakan yang sama seperti ini, kerusakan

dapat diperbaiki dengan meletakkan lapisan  perata, sehingga

kualitas kerataan perkerasan dapat dikembalikan ke kondisinya

semula.

Namun perlu diingat bahwa menambahkan material di

atas beton akan menambah beban timbunan, sehingga bila

penurunan konsolidasi yang terjadi diikuti dengan gerakan

lereng timbunan ke arah bawah, maka penambahan lapis perata

atau material lain di atas beton akan menambah beban timbunan

yang akan semakin menambah resiko terjadinya longsoran pada

lereng timbunaan oleh karena itu bila gerakan lereng semakin

besar maka lebih baik dilakukan perbaikan lereng.

Novi Dyah Cahyani - 11210015