mab

Upload: rita-septharina

Post on 05-Mar-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jnfviuencv

TRANSCRIPT

BAB IPendahuluan

Setiap saat tubuh kita dapat terkena serangan virus, bakteri, jamur, dan zat-zat lain dari lingkungan sekitarnya. Zat-zat tersebut dapat membahayakan tubuh. Secara alami, manusia dapat menghasilkan antibody bagi kuman atau antigen tersebut. Namun, agar system kekebalan tubuh aktif, tubuh harus pernah diserang kuman tersebut. Terkadang jika tubuh tidak mampu bertahan, akibatnya akan fatal. Untuk memicu kekebalan tubuh, dapat dilakukan dengan penyuntikan vaksin yang mengandung antigen penyakit tersebut. Dengan demikian, dapat terbentuk antibody pada tubuh yang dapat melawan pathogen.Sebelum tahun 1975, satu-satunya sumber antibody untuk penelitian dan aplikasi klinis adalah darah hewan yang telah diimunisasi. Antibodi seperti itu disebut antibody poliklonal, karena antibody tersebut muncul dari banyak klon sel B yang berbeda yang masing-masing spesifik untuk *epitop tertentu dari antigen yang digunakan untuk imunisasi. Memang, semua respon kekebalan merupakan respon yang poliklonal. Meskipun antibody poliklonal sangat bermanfaat dalam penggunaan laboratorium, seringkali merupakan antibody dengan spesifisitas yang tidak diinginkan. Batasan lain adalah bahwa sumber antibody itu, hewan yang diimunisasi, mempunyai masa hidup yang terbatas.Sekitar 1970, sebuah teknik dikembangkan untuk menghasilkan antibody monoclonal. Antibodi yang dihasilkan dari satu sel yang sama dan spesifik terhadap satu antigen. Antibodi monoclonal ini didapat dari kultur sel. Pembuatan antibody monoclonal adalah melalui fusi sel antara sel B dari hati dan sel penghasil tumor. Sel B hati digunakan karena sel inilah yang menghasilkan antibody. Adapun sel tumor digunakan karena dapat membelah diri terus-menerus.

A. Latar Belakang MasalahAntibodi monoclonal merupakan salah satu hasil dari perkembangan bioteknologi. Antibodi monoclonal memiliki peran yang cukup baik bagi kehidupan terutama dalam bidang kesehatan. Para ilmuwan berharap antibody monoclonal dapat digunakan untuk pengobatan penyakit kanker. Dewasa ini, terdapat begitu banyaknya masyarakat terutama masyarakat Indonesia yang terserang oleh penyakit kanker. Karena itu, peran antibody monoclonal akan sangat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat apabila dapat lebih dikembangkan lagi. Selain dalam terapi kanker, antibody monoclonal juga dapat mebantu dalam pemeriksaan penyakit serta tes kehamilan.Beberapa peran dari antibody monoclonal tersebut, akan dibahas secara singkat dalam makalah ini.

B. Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan di atas, dapat diklasifikasikan beberapa perumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana sejarah serta defenisi dari antibody monoclonal? Apa saja peran dari antibody monoclonal? Bagaimana metode yang dilakukan untuk dapat menghasilkan antibody monoclonal?

C. TujuanAdapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut: Mengetahui bagaimana sejarah perkembangan antibody monoclonal serta defenisi antibody monoclonal Mengetahui peranan dari antibody monoclonal dalam bidang kesehatan Mengetahui bagaimana metode yang dilakukan untuk menghasilkan antibody monoclonal

BAB IIPembahasan

Antibodi adalah suatu protein dapat larut yang dihasilkan system imun sebagai respon terhadap keberadaan antigen dan akan bereaksi khususnya terhadap antigen tersebut.Fusi sel adalah proses peleburan 2 atau lebih sel menjadi satu sel tunggal yang mengandung gen komplit yang berasal dari 2 sel tersebut.Sel myeloma adalah sel kanker yang dapat berproliferasi secara baik pada kultur.

A. Sejarah dan Defenisi Antibodi MonoklonalAntibodi monoclonal ditemukan oleh George Kohler dan Caesar Milstein (Inggris) tahun 1975 yang mengembangkan metode yang menyediakan sumber antibody monoclonal (monoclonal antibody, MAb) yang tidak terbatas. Pada tahun 1984, keduanya telah dianugerahi Hadiah Nobel untuk karyanya tersebut. Antibodi ini dihasilkan oleh sel hibridoma. Sel hibridoma adalah sel yang dikembangkan dari gabungan antara sel-sel kanker yang dapat berkembang baik dalam media tertentu dengan sel limfosit yang rentan bila berada di luar tubuh manusia. Gabungan sel ini mampu hidup dan berkembang dengan baik dan menghasilkan antibody.

B. Peran Antibodi Monoklonal a) Antibodi dapat digunakan untuk pemeriksaan penyakit karena antibody ini dapat mengenali antigen tertentu. Maka, dengan teknik imunoessays atau pelacakan antibody yang disuntikkan atau diradiasikan ke dalam tubuh penderita, sehingga bagian mana dan jenis antigen apa yang ada dalam tubuh dapat diketahui. b) Antibodi untuk terapi karena dapat mengenali antigen tertentu misalnya sel kanker. Kerja antibody ini sebagai mediator untuk menghantarkan obat sampai pada antigen sel kanker sehingga obat dapat bereaksi cepat dan tepat tanpa mengganggu sel lainnya. Walaupun pengobatan tidak berhasil dalam mendorong respon klinis yang signifikan, antibodi monoklonal dapat menyebabkan penurunan sementara dalam jumlah sel tumor yang beredar dengan toksisitas minimal kepada pasien. Proses kerja antibody ini ditunjukkan pada gambar disamping. c) Antibodi untuk tes kehamilan. Pengikatan antibody monoclonal dengan suatu sampel uji untuk membuktikan kehadiran antigen human chorionic gonadotropin (HCG). Jika reaksi positif, menandakan wanita sumber sampel itu hamil. Metode pembuatan antibody ini, akan dipaparkan pada submateri berikutnya.

C. Metode Teknologi Antibodi Monoklonal Metode yang digambarkan disini adalah sediaan antibody monoclonal yang spesifik untuk human chorionic gonadotropin (HCG), yaitu suatu hormone protein dalam darah dan urin wanita hamil. Pertama-tama, seekor mencit diimunisasi dengan HCG. Kemudian, setelah respons kekebalan telah berkembang, maka limpa mencit itu dikeluarkan. Sel-sel limpa itu mengandung banyak sel B yang reaktif terhadap HCG dan juga sel-sel B yang spesifik untuk antigen lain yang dipaparkan ke mencit, tak lama sebelum limpanya diangkat. Sel limpa tersebut kemudian dicampur dengan sel myeloma dalam kondisi yang mendukung terjadinya fusi atau penggabungan sel. Sel myeloma adalah sel kanker dengan kemampuan untuk berkembang biak tanpa batas. Sel-sel myeloma juga special karena menampung mutasi yang mencegah sel-sel itu sehingga tidak dapat tumbuh dalam medium yang mengandung obat aminopterin. Apabila medium mengandung aminopterin, maka hanya myeloma yang menyatu dengan limfosit yang akan bertahan hidup, karena telah mendapatkan kemampuan tersebut dari pasangan normalnya. Selain itu, hanya sel B yang menyatu dengan myeloma yang mendapatkan kemampuan untuk berkembang biak dan membelah tanpa batas dalam biakan. Sel B tersebut dengan demikian menjadi abadi, mereka menjadi sumber yang tak terbatas untuk antibody yang mereka sekresikan.Masing-masing klon hibridoma yang bertahan hidup diuji untuk produksi antibody yang spesifik terhadap HCG; sel-sel yang menghasilkan antibody yang diinginkan kemudian dibiakkan untuk produksi MAb skala besar. Antibody monoclonal ini sekarang merupakan alat diagnostic spesifik yang digunakan untuk mendeteksi HCG dalam sampel darah dan urine. Pengikatan antibody dengan suatu sampel uji (suatu reaksi positif) membuktikan kehadiran antigen HCG, yang menandakan bahwa wanita sumber sampel itu hamil. Metode teknologi antibody monoclonal dapat digambarkan sebagai berikut.

BAB IIIPenutup

a. KesimpulanBerkembangnya antibody monoclonal dimulai sejak tahun 1975 oleh George Kohler dan Caesar Milstein (Inggris). Antibody ini dikembangkan melalui sel hibridoma, yaitu sel yang diperoleh dari peleburan/fusi antara sel myeloma dengan sel limfosit B. Gabungan sel ini dapat menghasilkan antibody sel tunggal (antibody monoclonal).Antibodi monoclonal yang dihasilkan memiliki beberapa peranan dalam kehidupan, terutama dalam bidang kedokteran. Peranan-peranan tersebut antara lain adalah, sebagai alat bantu dalam mendiagnosis suatu penyakit, diagnosis kehamilan, serta telah dikembangkan untuk terapi kanker.Adapun metode yang digunakan dalam pembuatan antibody monoclonal yang digambarkan disini yaitu menggunakan sediaan antibody monoclonal yang spesifik untuk human chorionic gonadotropin (HCG), yaitu suatu hormone protein dalam darah dan urin wanita hamil. Metode ini dimulai dari penggabungan sel myeloma dan sel limfosit B (yang dihasilkan dari limfa mencit percobaan) dalam medium yang mengandung aminopterin yang kemudian akan menghasilkan suatu antibody monoclonal.

b. Saran Adanya perkembangan bioteknologi pada era sekarang ini sesungguhnya sangat bermanfaat bagi kehidupan, terutama perkembangan dalam bidang antibody monoclonal. Salah satu pemanfaatan dari antibody monoclonal adalah sebagai terapi kanker, yang merupakan penyakit yang sering dijumpai pada masyarakat Indonesia. Namun, terapi kanker menggunakan antibody ini belum banyak dilakukan dan belum memberikan hasil yang cukup memuaskan. Hal ini dikarenakan kurangnya penelitian lebih lanjut terhadap antibody ini. Sehingga untuk kedepannya, diharapkan adanya penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan antibody monoclonal ini agar dapat memberi manfaat lebih dalam bidang kesehatan.*epitop : bagian antigen yang dpt menginduksi antibody dan dapat diikat oleh bagian dari antibody atau reseptor limfosit.