m o d u l i identifikasi kebutuhan...

57
Modul I Identifikasi Kebutuhan Pasar Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP 1 M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASAR 1.1. TUJUAN 1.1.1 Tujuan Umum Praktikan diharapkan dapat melakukan identifikasi kebutuhan pasar akan suatu produk baik itu produk baru maupun produk yang sudah ada dan ingin dikembangkan menjadi lebih baik. 1.1.2 Tujuan Khusus a. Praktikan dapat mengetahui atribut-atribut mutu (variabel) yang berhubungan dengan produk. b. Praktikan dapat membuat lembar pertanyaan (kuesioner) berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai terhadap produk. c. Praktikan dapat mengoperasikan software SPSS khususnya dengan metode Faktor Analisis. 1.2. PENGANTAR PRAKTIKUM A. Definisi Pasar Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang atau jasa. Pengertian tersebut adalah pengertian pasar tradisional. Pengertian pasar menurut konsep pemasaran berbeda dengan pengertian pasar tradisional. Konsep pasar dalam pemasaran adalah sasaran atau tujuan dari kegiatan pemasaran itu

Upload: vulien

Post on 20-Aug-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

1

M O D U L I

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASAR

1.1. TUJUAN

1.1.1 Tujuan Umum

Praktikan diharapkan dapat melakukan identifikasi kebutuhan pasar akan

suatu produk baik itu produk baru maupun produk yang sudah ada dan

ingin dikembangkan menjadi lebih baik.

1.1.2 Tujuan Khusus

a. Praktikan dapat mengetahui atribut-atribut mutu (variabel) yang

berhubungan dengan produk.

b. Praktikan dapat membuat lembar pertanyaan (kuesioner) berhubungan

dengan tujuan yang ingin dicapai terhadap produk.

c. Praktikan dapat mengoperasikan software SPSS khususnya dengan

metode Faktor Analisis.

1.2. PENGANTAR PRAKTIKUM

A. Definisi Pasar

Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang

atau jasa. Pengertian tersebut adalah pengertian pasar tradisional. Pengertian pasar

menurut konsep pemasaran berbeda dengan pengertian pasar tradisional. Konsep

pasar dalam pemasaran adalah sasaran atau tujuan dari kegiatan pemasaran itu

Page 2: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

2

sendiri, sehingga pengertian pasar disini bukanlah bersifat sebagai tempat yang

statis.

Pasar menurut konsep pemasaran adalah kelompok individual (perorangan

maupun organisasi) yang mempunyai permintaan terhadap barang tertentu,

berdaya beli, dan berniat merealisasikan pembelian tersebut. Secara garis

besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen dan bervariasi, sehingga pemasar

memerlukan kelompok-kelompok pasar dengan perilaku yang lebih seragam.

Untuk tujuan tersebut, pasar dikelompokkan dalam beberapa bagian, yaitu pasar

konsumen akhir (end users) dan pasar konsumen antara (intermediate consumers).

Pasar konsumen akhir (pasar konsumen), meliputi pribadi atau rumah

tangga dimana tujuan pasar ini adalah konsumen mengkonsumsi barang untuk

kebutuhan pribadi atau kebutuhan rumah tangganya. Pasar konsumen antara atau

lebih dikenal sebagai pasar produsen, pasar industrial atau pasar organisasional

bertujuan untuk mengkonsumsi barang yang akan diproses untuk selanjutnya

dijual ke pihak lain. Pasar produsen ini membeli barang setengah jadi untuk

diproses menjadi barang jadi.

Dunia usaha itu bersifat dinamis dan terus berubah mengikuti

perkembangan zaman. oleh karena itulah, strategi pemasaran berperan penting

untuk keberhasilan perusahaan pada umumnya dan khususnya pada bidang

pemasaran. Pemasaran diawali dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang

selanjutnya berubah menjadi keinginan manusia. Proses kebutuhan inilah yang

menjadi konsep pemasaran.

Page 3: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

3

Bauran pemasaran (marketing mix) adalah salah satu unsur dalam strategi

pemasaran terpadu. Strategi ini berkaitan dengan penentuan bagaimana

perusahaan menyediakan penawaran produk pada satu segmen pasar.

B. Marketing Mix

Marketing mix sebagai strategi pemasaran harus dijalankan sesuai dengan

situasi dan kondisi perusahaan, serta marketing mix juga merupakan gabungan

dari faktor-faktor yang dapat dikendalikan perusahaan. Setidaknya terdapat empat

variabel marketing mix, yakni:

1. Produk

Kebijaksanaan mengenai produk meliputi kualitas (mutu) produk model

atau bentuk produk yang ditawarkan, merk, garansi, pelayanan khusus yang

ditawarkan perusahaan, dsb. Salah satu hal yang paling penting di dalam suatu

produk adalah kualitas dari produk yang akan dipasarkan. Kualitas (mutu)

merupakan suatu ukuran seberapa dekatnya sebuah barang atau jasa mempunyai

kesesuain dengan standar-standar yang telah ditentukan atau sesuai dengan

harapan atau keinginan konsumen. Dimensi mutu menurut David Garvin dibagi

menjadi delapan dimensi, yaitu :

Performance (performa), berkaitan dengan aspek fungsional dari suatu

produk, dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan konsumen

ketika ingin membeli sebuah produk.

Contoh : TV berwarna; memiliki gambar yang jelas

Page 4: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

4

Features (tampilan), merupakan aspek kedua dari performance yang

menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan dan

pengembangannya.

Contoh : sleep timer pada menu TV

Reliability (keandalan), kemungkinan produk berfungsi pada periode waktu

tertentu dan kondisi tertentu.

Contoh : mobil mengalami permasalahan pada mesin (turun mesin) sebelum

periode waktu yang telah ditentukan (misal periode waktunya adalah 5 tahun).

Conformance, kecocokan atau kesesuaian dengan standar industri.

Durability (ketahanan), daya tahan produk.

Contoh : mobil, semakin panjang masa pakainya maka semakin baik

durability mobil tersebut.

Serviceability, kemampu layanan salahsatunya adalah kemudahan untuk

diperbaiki jika terjadi kerusakan, baik dari segi ketersediaan suku cadang,

tenaga ahli atau mekanisme kerja produk itu sendiri yang cukup sederhana

sehingga tidak sulit dalam proses perbaikannya, dan sebagainya.

Aesthetics (estetika), keindahan penampilan yang bersifat subyektif, berkaitan

dengan pertimbangan pribadi dan refleksi individual.

Perceived quality, berkaitan dengan perasaan konsumen dalam mengkonsumsi

suatu produk dan merupakan karakteristik yang berkitan dengan image suatu

produk.

Page 5: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

5

2. Harga

Penetapan harga suatu produk ditentukan oleh seberapa sulitnya produk itu

dibuat, selain itu dilihat juga dari pemakaian material serta jumlah tenaga kerja

yang telibat di dalamnya. Penentuan harga produk dari suatu perusahaan

merupakan masalah yang cukup penting , karena dapat mempengaruhi hidup

matinya perusahaan.

3. Distribusi

Setelah perusahaan berhasil menciptakan barang dan menetapkan harga

yang layak, tahap berikutnya menentukan metode penyampaian produk ke pasar

melalui rute-rute yang efektif hingga tiba pada tempat yang tepat, sehingga arus

barang dari perusahaan ke konsumen akhir dan konsumen antara dapat berjalan

dengan lancar.

Pemilihan saluran distribusi ini merupakan masalah yang berpengaruh bagi

marketing, karena kesalahan dalam memilih dapat menghambat bahkan

memacetkan usaha penyaluran produk. Dalam memilih saluran distribusi ini ada

beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut :

a. Sifat pasar dan lokasi pembeli.

b. Lembaga-lembaga pemasaran terutama pedagang-pedagang perantara.

c. Pengendalian persediaan, yaitu menetapkan tingkat persediaan yang

ekonomis.

d. Jaringan pengangkutan.

Page 6: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

6

4. Promosi

Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha yang dilakukan perusahaan

untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen. Contoh promosi : iklan,

brosur, dsb

C. Memuaskan dan Mempertahankan Konsumen

Konsumen adalah semua orang yang menuntut perusahaan untuk

memenuhi suatu standar kualitas tertentu, karena hal tersebut dapat memberikan

pengaruh pada performansi perusahaan. Menurut Freeport Maine, definisi

konsumen adalah sebagai berikut :

Konsumen tidak tergantung pada kita (perusahaan), tetapi kita yang

tergantung pada mereka.

Konsumen adalah orang yang membawa keinginannya kepada kita.

Konsumen adalah orang yang teramat penting yang harus dipuaskan.

Fokus dari kualitas sebuah produk didasari pada kepuasan konsumen. Pada

dasarnya kepuasan konsumen dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana

kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen dapat terpenuhi melalui produk yang

dikonsumsi. Faktor- faktor yang mempengaruhi persepsi dan harapan konsumen

(Gasperz, 1997: 35) adalah sebagai berikut.

Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan

konsumen ketika ia sedang mencoba melakukan transaksi dengan produsen.

Page 7: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

7

Pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan maupun

pesaing-pesaingnya, dimana mereka menceritakan kualitas produk yang akan

dibeli kepada calon konsumen lain.

Komunikasi melalui iklan dan pemasaran.

D. Proses Mengetahui Harapan Konsumen

Apabila konsumen telah dapat diidentifikasi dalam segmen pasar yang

menjadi target dari perusahaan untuk suatu produk tertentu, maka harapan

pelanggan dapat ditentukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan berikut

(Gasperz, 1997:36)

Apa karakteritik produk yang diinginkan konsumen?

Berapa tingkat performansi yang dibutuhkan untuk memenuhi harapan

pelanggan?

Bagaimana kepentingan relatif (urutan prioritas) dari setiap karakteristik?

Bagaimana kepuasan pelanggan terhadap performansi yang ada sekarang?

Untuk menemukan jawaban terhadap pertanyaan di atas, kita perlu

mempostulatkan sekumpulan features dan karakteristik yang mungkin diinginkan

oleh konsumen. Daftar kriteria yang bersifat hipotesis ini harus diuji secara

langsung dengan menanyakan kepada konsumen. Metode yang dipakai untuk

mengetahui harapan konsumen terhadap produk salah satunya dengan

menggunakan metode survei.

Page 8: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

8

1.2.1 Survei Kebutuhan Konsumen

Umumnya banyak penelitian mengenai konsumen dilakukan dengan

menggunakan metode survei, baik melalui pos, telepon, maupun wawancara

pribadi (Mc Neal dan Lamb dalam Peterson dan Wilson, 1992). Melalui survei,

perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari

konsumen. Metode survei digunakan, karena dinilai sangat tepat apabila dilihat

dari aspek ekonomisnya. Selain itu apabila ditinjau dari aspek waktu yang

digunakan, metode ini membutuhkan waktu yang relatif lebih singkat. Metode

survei cocok digunakan untuk identifikasi kebutuhan pasar dengan situasi di

bawah ini :

Target pasar yang relatif luas,

Informasi yang didapat hanya bisa diperoleh dengan tehnik wawancara,

Adanya kendala biaya dan batasan waktu.

Menggali informasi dari responden dapat dilakukan dengan berbagai cara,

meskipun masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahan. Pemilihan teknik

dalam mengidentifikasi kebutuhan pasar harus mempertimbangkan berbagai

aspek yang mempengaruhi proses pengidentifikasian tersebut, misalnya :

Tujuan yang ingin dicapai perusahaan,

Aspek lingkungan dan letak geografis,

Strata sosial calon konsumen,

Waktu dan besarnya biaya dalam proses pengidentifikasian kebutuhan pasar,

Dan lain- lain.

Page 9: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

9

Disamping kelebihan teknik survei di atas, ada pula kelemahannya,

terutama karena tingkat keberhasilannya sangat tergantung pada sikap, tanggapan

dan perilaku dari responden. Sebagian responden mungkin akan memberikan

jawaban yang bias atau tidak jujur terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diberikan

oleh interviewer.

A. Manfaat Survei

1. Segmentasi

Segmentasi pasar adalah strategi yang dengan sengaja membagi pasar

dalam bagian-bagian dan dengan sadar membina bagian-bagian tertentu

untuk dijadikan pasar sasaran (target pasar). Dari hasil survei, nantinya

akan diketahui segmen pasar yang dituju, dimana segmentasi pasar

merupakan suatu proses pengelompokan pasar dari yang bersifat heterogen

menjadi homogen hal ini ditinjau dari sudut :

a. Pendapatan

b. Umur

c. Jenis kelamin

d. Dsb

2. Targeting

Target pasar adalah sekelompok konsumen yang secara khusus

menjadi sasaran pemasaran. Target pasar ini harus sesuai dengan tujuan

Page 10: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

10

perusahaan, dan sesuai dengan sumber daya yang dimiliki, di samping itu

target pasar juga harus memenuhi 3 komponen penting, yaitu :

Ada keinginan konsumen.

Ada daya beli atau uang.

Ada kemauan untuk mewujudkan.

Dari hasil survey ini akan diketahui apakah target pasar yang dibidik

sudah sesuai dengan tujuan perusahaan.

3. Positioning

Dari survey pasar akan diketahui posisi produk apakah sebagai

pemimpin pasar atau menjadi pengikut pasar, kalau produk yang

dipasarkan relatif baru dan belum ada di pasar, maka strateginya adalah

memunculkan kebutuhan baru yang tadinya belum terpikirkan, tetapi kalau

produk sejenis sudah ada di pasar maka diperlukan perjuangan yang sangat

keras untuk memenangkan persaingan, dengan terus menerus

mengadakan promosi yang gencar dan melakukan pengembangan-

pengembangan terhadap produk tersebut.

Contohnya disini adalah pangsa pasar (market share) sepeda

motor, dimana dapat dilihat pada gambar dibawah ini, industri sepeda

motor dengan merk honda menjadi pemimpin pasar untuk sepeda motor.

Page 11: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

11

Gambar 1.1 Contoh Diagram Pie Positioning Mark

4. Fokus

Dari hasil survei akan dapat difokuskan mengenai kebutuhan

konsumen yang betul-betul dapat memuaskan konsumen, sehingga dapat

dilakukan perbaikan terhadap :

a. Kemasan produk

b. Manfaat produk

c. Harga

d. Strategi pemasaran

e. Saluran distribusi

f. Tehnik promosi yang akan digunakan

g. dsb

1.2.2 Instrumen Survei

1.2.2.1 Model Komunikasi

Dalam penentuan strategi survei ada beberapa hal yang mencolok yaitu

model komunikasi. Model komunikasi dalam survei terdiri dari :

Page 12: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

12

a. Model hubungan personal (wawancara pribadi)

Model komunikasi ini bersifat hubungan orang per orang (antara

pewawancara dan terwawancara). Interview dilakukan dengan interview

schedule atau interview guide. Daftar interview adalah daftar yang berisi

pertanyaan terstruktur yang biasanya akan ditanyakan secara lisan dan

akan dicatat oleh pewawancara. Pedoman interview adalah daftar topik

atau bidang yang akan ditanyakan oleh pewawancara yang biasanya telah

disiapkan sebelum wawancara dimulai. Jawaban dan tanggapan dari

terwawancara dicatat, direkam dengan alat perekam atau cara lainnya.

b. Model hubungan impersonal

Model ini membutuhkan alat perantara antara pewawancara dengan

terwawancara yang biasanya berwujud daftar pertanyaan tercetak. Berarti,

antara responden dengan pewawancara tidak perlu ada kontak personal

secara langsung, contohnya melalui surat, atau kuesioner. Namun harus

diperhatikan, instruksi tertulis sebagai bentuk komunikasi dengan

responden harus jelas.

c. Model campuran

Model ini merupakan penggabungan antara model personal dan

impersonal. Model ini sangat berguna apabila kita membutuhkan detail

informasi yang semakin lengkap.

Page 13: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

13

Penggunaan model komunikasi ini sangat penting, karena tidak setiap

model dapat digunakan. Sebagai contoh, apabila sasaran kita mengenai perilaku

konsumsi untuk masyarakat kelas bawah (buruh, petani penggarap) yang pada

umumnya berpendidikan sangat rendah, model komunikasi yang bersifat

impersonal menjadi tidak ada manfaaatnya, sebab mereka hanya bisa menjawab

tetapi tidak tahu cara mengekspresikan jawabannya tersebut. Keputusan

penggunaan model komunikasi di atas akan mempengaruhi desain dari instrumen

survei.

1.2.2.2 Skedul Wawancara

Susunan suatu instrumen survei harus memperhatikan interaksi antara

responden dan pewawancara. Oleh karena itu perancangan instrumen survei harus

memperhatikan struktur kuesioner dan struktur jawabannya. Skedul wawancara

adalah kuesioner yang digunakan dalam wawancara. Skedul itu berisi tiga

pertanyaan : identifikasi, sosiologis-demografis, dan pengukuran. Pertanyaan

berstruktur memberikan responden seperangkat pilihan yang tetap, sering disebut

pertanyaan tertutup. Pertanyaan tidak terstruktur tidak memiliki seperangkat

tanggapan yang terbatas tetapi hanya memberikan kerangka referensi untuk

jawaban – jawaban responden, pertanyaan ini dikenal dengan pertanyaan terbuka.

Wawancara mendalam mendorong responden untuk membagi sebanyak mungkin

informasi- informasi yang diketahui responden dan berhubungan dengan pokok

pertanyaan.

1.2.2.3 Pertanyaan Tersembunyi

Page 14: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

14

Pertanyaan tersembunyi didesain untuk menyembunyikan tujuan yang

sesungguhnya. Keputusan tentang kapan menggunakan pertanyaan tersembunyi

mungkin bisa dibuat lebih mudah dengan mengidentifikasi empat situasi yang

relevan dengan masalah ini :

Menanyakan informasi dari responden yang mengetahuinya secara sadar tapi

tidak bersedia memberikannya.

Menanyakan informasi yang dapat diketahui secara sadar tetapi responden

tidak mengetahuinya.

Menanyakan informasi yang tidak diketahui responden secara sadar meskipun

mereka memiliki informasi yang lebih mendalam.

1.2.2.4 Desain Skedul.

Prosedur yang dilalui dalam mengembangkan survei bervariasi dari kasus

ke kasus, tetapi pendekatan yang berguna terdiri dari empat langkah utama :

a. Penentuan Kebutuhan Informasi.

Hirarki pernyataan penelitian adalah langkah pertama. Dalam banyak

studi, investigasi penjelajahan adalah perlu untuk menjamin bahwa seseorang

memahami keseluruhan dimensi subjek.

Page 15: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

15

b. Keputusan Proses Pengumpulan Data.

Derajat pertanyaan dan struktur tanggapan juga harus diputuskan. Struktur

pertanyaan sangat dipengaruhi oleh model komunikasi yang dipilih. Keputusan

struktur tanggapan lebih tergantung pada isi dan tujuan dari pertanyaan.

c. Pengkonsepan Instrumen.

Pertimbangkanlah isi subjek dan rangkaian kalimat setiap pertanyaan.

Pertanyaan yang lebih menarik, lebih mudah dijawab, dan tidak terlalu sukar

biasanya ditempatkan dibagian depan untuk mendorong komitmen dan hubungan

antara responden dan pewawancara.

d. Pengujian Instrumen.

Sekali konsep intrumen dikembangkan, konsep itu harus dites. Pengujian

lapangan kuisioner mensyaratkan bahwa pengujian itu diambil atau dikirim

kepada orang – orang yang mirip dengan target responden.

1.2.2.5 Konstruksi Pertanyaan

Instrumen survei biasanya terdiri dari tiga tipe informasi. Tipe pertama

adalah data target : fakta, sikap, referensi, dan harapan tentang topik sentral. Tipe

kedua memperhatikan karakteristik responden yang dibutuhkan untuk klasifikasi

dan analisis. Tipe ketiga adalah administratif, mencakup identifikasi responden,

identifikasi pewawancara, tanggal, tempat, dan kondisi wawancara.

Page 16: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

16

Isi Pertanyaan.

a. Apakah sebaiknya pertanyaan ini ditanyakan? Pertanyaan hanya

menghaslkan “informasi menarik” tetapi tidak berhubungan dengan topik

yang akan dibahas.

b. Apakah pertanyaan itu dari bidang dan cakupan yang tepat?

c. Dapatkah responden menjawab dengan tepat? Para responden secara

umum ingin bekerjasama dengan pewawancara, tetapi mereka sering

memberikan beberapa jawaban yang sifatnya manipulatif daripada berterus

terang bahwa mereka sendiri tidak mengetahui topik tersebut.

d. Apakah responden akan menjawab dengan sukahati?. Beberapa topik

dipandang terlalu sensitif untuk dibicarakan dengan orang asing.

Tantangan peneliti adalah mengembangkan pendekatan- pendekatan

terhadap responden untuk mendapatkan jawaban yang sesuai dengan topik yang

sedang dibahas. Tiga pendekatan dapat digunakan untuk menjaga keutuhan dan

kejujuran informasi :

1. Motivasi.

Ciptakan hubungan baik dengan responden.

Adanya jaminan kerahasiaan survei dapat pula meningkatkan motivasi

responden.

Page 17: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

17

2. Mendesain ulang.

Anda dapat mendesain ulang proses pembuatan pertanyaan untuk

meningkatkan kualitas jawaban.

3. Pendekatan – pendekatan lain.

Kadang pengajuan pertanyaan tidak dapat menjamin informasi yang

dibutuhkan.

1.2.2.6 Penyusunan Kata di Dalam Lembar Pertanyaan.

Tahapan-tahapan dalam penyusunan kata di lembar pertanyaan, terdiri dari :

a. Pemakaian Kosa Kata umum.

Karena survei merupakan pertukaran ide antara pewawancara dan

responden, masing- masing harus memahami apa yang diucapkan oleh kedua

belah pihak. Untuk itu kosa kata yang digunakan adalah kosa kata yang sifatnya

umum dan dapat dimengerti oleh keduanya.

b. Kejelasan Pertanyaan.

Kendala besar dalam penyusunan kata yang efektif adalah pilihan kata,

sehingga dalam pembuatan kuesioner pertanyaan-pertanyaan yang diberikan

kepada responden harus jelas dan dapat dimengerti, serta pertanyaan tersebut

harus sesuai dengan tujuan dari perusahaan.

Page 18: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

18

c. Asumsi.

Asumsi yang tidak bersandar memberi andil pada banyak masalah

penyusunan kata. Kerangka referensi dapat dikontrol dengan dua cara. Pertama,

pewawancara bisa mempelajari kerangka referensi yang digunakan responden,

ketika meminta responden untuk mengevaluasi alasan-alasan mereka dalam

menjawab setiap pertanyaan di dalam kuesioner (tes pendahuluan). Kedua,

pewawancara perlu untuk mempelajari kerangka referensi yang akan mereka

gunakan.

d. Penggunaan Kata Yang Bias.

Pemakaian kata di dalam pertanyaan menyimpang dari inti pertanyaannya,

sehingga jawaban yang diberikan responden sifatnya tidak sesuai dengan apa yang

diinginkan perusahaan.

e. Personalisasi.

Sejauh mana sebuah pertanyaan sebaiknya dibuat sesuai dengan tipe

responden yang akan dipilih.

f. Alternatif Yang Tepat

Adalah bijaksana untuk menyatakan setiap alternatif secara eksplisit untuk

mencegah terjadinya bias.

Page 19: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

19

g. Menuju Pertanyaan Yang Lebih Baik.

Pada pembuatan konsep pertanyaan asli, cobalah mengembangkan versi

positif, negatif, dan netral dari setiap pertanyaan, kemudian pertanyaan tersebut

harus diuji untuk kemudian diperbaiki.

1.2.2.7 Struktur Tanggapan.

Lima faktor situasional mempengaruhi keputusan apakah kita akan

menggunakan pertanyaan tanggapan terbuka atau tertutup:

1. Tujuan wawancara.

2. Tingkat informasi responden tentang topik tersebut,

3. Derajat pemikiran responden terhadap keseluruhan topik.

4. Kemudahan komunikasi dan motivasi responden untuik menjawab

pertanyaan.

5. Faktor – faktor responden diatas dapat diketahui oleh pewawancara.

a. Pertanyaan Dikotomis.

Pertanyaan tertutup lebih banyak digunakan dalam survei. Pertanyaan

tertutup mengurangi variabilitas tanggapan, membutuhkan lebih sedikit keahlian

pewawancara, lebih murah, dan lebih mudah diberi kode dan dianalisa.

b. Pertanyaan Pilihan Ganda.

Pertanyaan pilihan berganda adalah tepat pada saat ada lebih dari dua

alternatif, atau kita mencari gradasi preferensi, minat, atau persetujuan.

Page 20: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

20

Pertanyaan pilihan ganda dapat menjadi efisien, tetapi juga menampilkan masalah

desain yang unik.

c. Rangkaian Pertanyaan.

Desain pertanyaan survei dipengaruhi oleh kebutuhan untuk

menghubungkan setiap pertanyaan di dalam instrumen survei. Prinsip dasar untuk

memandu keputusan – keputusan adalah sifat dan kebutuhan responden harus

mencerminkan rangkaian pertanyaan.

1.2.2.8 Sumber-Sumber Pertanyaan

Peninjauan literatur akan memberikan instrumen – instrumen yang

digunakan dalam studi – studi serupa yang bisa diperoleh dengan menuliskan

nama para penelitinya atau jika ada hak ciptanya dibeli melalui lembaga yang

berewenang.

1.2.2.9 Tes Pendahuluan

Tes pendahuluan mendeteksi kelemahan – kelemahan di dalam instrumen.

Tes pendahuluan melibatkan kolega, pengganti responden, atau responden yang

sebenarnya untuk mengevaluasi dan memperbaiki instrumen yang sedang diukur.

a. Metode Tes Pendahuluan

Peneliti memberi tahu responden terhadap keterlibatan mereka dalam

pengujian pendahuluan dari kuesioner yang diajukan, maka responden tersebut

Page 21: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

21

pada dasarnya terdaftar sebagai kolaborator (teman bekerja sama) dalam proses

perbaikan.

b. Tujuan Tes Pendahuluan.

Ada banyak sekali alasan untuk kuesioner tes pendahuluan dan jadwal

wawancara. Tujuan penting dari tes pendahuluan adalah untuk menemukan reaksi

responden terhadap pertanyaan.

c. Minat Responden.

Mencari tahu minat responden terhadap produk atau jasa yang akan

dipasarkan/dibuat.

1.2.3 Focus Group Discussion (FGD)

FGD lebih jauh dapat dikembangkan dan dioptimalisasikan bagi riset-riset

penting pemasaran. Edward F. Fern dalam bukunya, Advanced Focus Group

Research (2001), menuliskan FGD dapat difungsikan dalam tiga tugas utama,

yakni: exploratory, clinical, dan experiential.

Tugas exploratory focus group adalah menciptakan, mengumpulkan,

mengidentifikasi, menemukan, menjelaskan, dan mendapatkan gagasan, perasaan,

dan perilaku.

Tugas experiental focus group dapat memberikan kesempatan para

pengambil keputusan untuk mengamati “perilaku alami” dari peserta FGD yang

Page 22: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

22

ditetapkan sebagai “wakil” populasi. Perilakunya ini dimanifestasikan melalui:

berbagi pengalaman hidup, berbagi preferensi, maksud dan tujuan, serta perilaku.

Tugas clinical focus group secara lebih luas digunakan untuk melihat

akibat atau dampak penerapan suatu kebijakan pemasaran. Pendekatan ini dikenal

juga sebagai group depth interview atau group dynamic.

Ada tiga kesalahan yang seringkali terjadi dalam pelaksanaan riset

kualitatif khususnya FGD, yaitu kesalahan: metodologi, prosedural, dan analisa.

Kemudian menggeneralisasi informasi baru yang diperoleh dari responden

sebagai suatu kesimpulan riset. Sedangkan contoh kesalahan prosedural yang

kerap terjadi ialah periset tidak mendefinisikasi tujuan secara jelas.

Lalu pemilihan responden yang tidak tepat sehingga tidak diperoleh

informasi yang diharapkan dan cenderung bias. Termasuk pula ketidakmampuan

moderator dalam mengarahkan FGD serta fasilitas FGD yang kurang diperhatikan

sehingga mengganggu kenyaman responden. Kepiawaian seorang moderator

nampak pada kemampuan mengkondisikan grup diskusi sesuai dengan tujuan

riset. Membangun suasana yang nyaman sehingga dapat memancing responden

untuk berpendapat secara bebas.

Untuk kesalahan analisa yang sudah pasti membawa kegagalan sebuah

riset kualitatif antara lain subyektifitas moderator yang dipengaruhi pengetahuan

atau pengalamannya. Meski moderator mengetahui jawaban secara teoritis, namun

tidak boleh mempengaruhi alur pertanyaan dalam diskusi dan analisa. Ini prinsip!

Moderator harus berposisi sebagai orang “awam” (atau berpura-pura “awam”)

Page 23: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

23

yang dikarenakan ketidaktahuannya, melemparkan pertanyaan melalui jalannya

FGD. Pertanyaan yang tidak/kurang terjawab baik oleh seorang responden dapat

ditanyakan kepada responden lainnya secara satu per satu berurutan atau

bersilangan posisi duduk responden.

Langkah- langkah untuk mengembangkan FGD :

a. Spesifikasikan tujuan dan informasi yang dibutuhkan.

b. Topik-topik besar dipecah menjadi beberapa poin ataupun tema.

c. Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian

Moderator FGD, harus memenuhi kualifikasi sebagai berikut :

a. Familier dengan topik diskusi

b. Mempunyai kemampuan berbicara

c. Sensitivitas budaya, termasuk tidak bertindak menghakimi, menggurui, tidak

memandang rendah responden, tidak berpihak pada salah satu kelompok, tidak

memaksa partisipan untuk mengikuti kemauan moderator.

d. Ketertarikan terhadap orang-orang disekitarnya.

e. Sensitif terhadap wanita maupun pria.

f. Sopan santun

g. Empati

h. Respek terhadap partisipan.

Sebelum FGD dimulai, failitator seharusnya mengumpulkan informasi dari

partisipan seperti, umur, tempat tinggal, lingkungan sekitarnya dan informasi

Page 24: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

24

lainnya. Tipe-tipe informasi yang akan dikumpulkan tergantung pada topik FGD,

setelah hal ini selesai langkah selanjutnya adalah sebagai berikut :

a. Setelah perkenalan singkat, tujuan dan cakupan dari diskusi dijelaskan.

b. Partisipan dipersilahkan untuk memperkenalkan diri (nama, dan informasi

tambahan mengenai diri partisipan).

c. Diskusi disusun berhubungan dengan tema utama, menggunakan pertanyaan-

pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya.

d. Selama diskusi, semua partisipan diberi kesempatan untuk berpartisipasi.

e. Gunakan berbagai macam taktik untuk memfasilitasi kelompok. Selama taktik

yang digunakan oleh moderator mencakup :

Menstimulasikan partisipan untuk berbicara satu sama lain, tidak hanya

terhadap moderator.

Mendorong partisipan untuk berani berbicara.

Menahan partisipan yang dominan dengan memberikan isyarat baik verbal

maupun non verbal.

Memperhatikan apa yang dikatakan partisipan untuk mendorong partisipan

lain supaya berani berbicara.

1.2.3.1 Pedoman FGD

a. FGD adalah kesempatan tim peneliti untuk mendengarkan, bukan

untuk menggurui atau menginterpretasikan anggota tim yang ada.

b. Anggota tim setuju terhadap berbagai macam tugas-tugas termasuk:

Page 25: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

25

Fasilitator

Pelapor

Logistik yang bertanggung jawab

c. Masing-masing anggota tim harus mempunya salinan dari pedoman

FGD. Daftar tema yang akan didiskusikan mungkin ditulis di papan

sebagai pedoman FGD untuk partisipan dalam lingkup diskusi

kedepan.

d. Biasakan diri kita dengan lokal terminologi untuk menghindari

kesalahpahaman dari apa yang dikatakan oleh partisipan.

e. Berpikiran terbuka dan mau lebih mendengarkan

f. Hindari pertanyaan dengan jawaban iya atau tidak.

g. Hindari pertanyaan-pertanyaan yang kesannya menggurui. Contoh :

apakah varietas X merupakan varietas yanng paling baik?

h. Sensitif terhadap norma dan kebiasaan yang sudah ada.

i. Pilih waktu yang sesuai dengan partisipan. Dan akhiri FGD dengan

periode waktu yang sudah disepakati bersama.

j. Jangan lupa untuk berterima kasih kepada semua partisipan.

1.2.3.2 Pengaturan logistik FGD

a. Undangan

Partisipan dihubungi paling lambat satu atau dua minggu sebelum

FGD dilakukan. Surat undangan dikirimkan kepada masing-masing

Page 26: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

26

partisipan. Partisipan juga diingatkan tentang FGD sehari sebelum sesi

ini dimulai.

b. Komposisi grup

Pemilihan partisipan tergantung pada topik dari FGD. Biasanya orang-

orang yang diikuatsertakan sebagai partisipan mempunyai pengetahuan

yang cukup mengenai topik yang akan dibahas.

c. Transportasi

Untuk memastikan kedatangan partisipan, tempat sesi FGD

disesuaikan dengan lokasi tinggal para partisipan. Hal ini diharapkan

dapat mempermudah partisipan dalam masalah transportasi menuju

lokasi FGD.

d. Tempat

FGD dilakukan di tempat yang dapat menampung 8 sampai10 orang

dan sifatnya pribadi.

e. Pengaturan tempat duduk

Pengaturan tempat duduk berbentuk setengah lingkaran akan

membantu partisipan untuk dapat melihat dan mendengarkan satu sama

lain.

Page 27: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

27

f. Waktu

Waktu pertemuan harus nyaman bagi semua partisipan, sambil

menunggu kedatangan partisipan lainnya tim FGD dapat menggunakan

waktu tersebut untuk mencari informasi mengenai latar belakang

partisipan.

g. Name tag

Hal ini baik untuk mengingat nama masing-masing partisipan.

h. Recording

Rapporteur (pelapor) seharusnya mencatat dan merekam masukan-

masukan atau catatan kecil dari para partisipan.

i. Refreshment

Memberikan makanan dan minuman kepada partisipan setelah diskusi

selesai sebagai wujud terima kasih atas apresiasi mereka.

1.2.3.3 Penulisan hasil FGD

Setelah FGD selesai dilakukan, kemudian permasalahan utama dijelaskan,

dianalisa dan dituliskan kembali dalam bentuk laporan. Debus (1988) memberikan

beberapa pedoman yang berguna untuk menganalisa data, yaitu :

Page 28: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

28

a. Mengembangkan rencana utnuk menganalisis yang terdiri dari :

Latar belakang penelitian

Tujuan

Metode

Detail diskusi

Pedoman FGD

b. Analisa isi dari FGD dengan

Meninjau catatan-catatan dari FGD

Dengarkan kembali rekaman dari FGD

Pengelompokan penelitian didasari pada tema.

Identifikasi perbedaan posisi yang muncul dari masing-masing tema.

Simpulkan dari masing-masing posisi yang berbeda dan menilai sejauh

mana masing-masing posisi tersebut diikuti oleh partisipan.

Ambil kata demi kata yang mewakili masing-masing posisi.

c. Mensintesis diskusi kelompok dengan :

Meninjau catatan-catatan dari masing-masing diskusi yang dibuat oleh

moderator.

Identifikasi ide- ide yang datang selama diskusi.

Interpretasikan ide-ide ini sebagai dasar temuan yang muncul dari grup.

Page 29: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

29

1.2.4 Pengolahan Data Hasil Survey

Pengolahan data hasil survey dapat dilakukan dengan menggunakan

analisis multivariat (analisis klaster, analisis faktor dan lainnya). Secara umum,

Analisis Multivariat berhubungan dengan metode-metode statistik yang secara

bersama-sama melakukan analisis terhadap lebih dari dua variabel pada setiap

objek atau orang. Jadi, bisa dikatakan analisis multivariat merupakan perluasan

dari analisis univariat (seperti uji t) atau bivariat (seperti korelasi dan regresi

sederhana).

1.2.4.1 Jenis Data dalam Analisis Multivariat

1. Data Nominal dan Data ordinal

Data nominal dan data ordinal merupakan bagian dari data

kualitatif (non metrik). Contoh data kualitatif adalah data gender, data

golongan darah, data tempat tinggal atau data jenis pekerjaan. Sebagai

contoh, data gender berisi lelaki dan perempuan; isi data adalah berapa

jumlah lelaki dan berapa jumlah perempuan.disini hasil penghitungan

tidak mungkin didapat angka decimal yaitu 15,4 lelaki atau 25,1

perempuan. Ini merupakan perbedaan dasar dengan data kuantitatif

yang dapat saja mempunyai nilai decimal, karena proses mendapatkan

data dengan cara mengukur.

Jenis data kualitatif yang pertama adalah data nominal, sebagai

contoh variabel gender. Pada data dengan isi gender seseorang, dapat

diberikan kode untuk jenis gender, misalkan kode 1 untuk pria dan

kode 2 untuk wanita. Data kualitatif yang kedua adalah data ordinal

Page 30: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

30

sebagai contoh, data sikap konsumen dimana pengisian data disusun

sebagai berikut (skala likert).

Sangat setuju kode 5

Setuju kode 4

Netral kode 3

Tidak setuju kode 2

Sangat tidak setuju kode 1

2. Data Interval dan Data Rasio

Jenis data ini merupakan bagian dari data kuantitatif (data metrik).

Data metric adalah data yang didapat dengan cara mengukur dan bisa

mempunyai desimal. Sebagai contoh, usia seseorang dapat saja bernilai

30 tahun atau 29,5 tahun.

Dalam prakteknya, data metrik dibagi menjadi data interval dan

data rasio. Keduanya mirip, perbedaan hanya pada ciri adanya data

absolute yang terdapat pada data rasio. Contoh data interval adalah

pengukuran temperatur ruangan, yang dapat dinyatakan dalam derajat

Celcius, derajat Fahrenheit atau derajat Reamur. Disini tidak ada

ukuran temperatur yang mutlak, semua tergantung pada ukuran yang

digunakan. Contoh data rasio, berat badan; orang dengan berat 80

kilogram dikatakan dua kali lebih gemuk jika dibandingkan dengan

berat badan 40 kilogram.

Page 31: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

31

1.2.4.2 Klasifikasi Metode Statistik Multivariat

Dependensi, antar variabel ada saling ketergantungan. Alat

analisisnya adalah analisis factor, analisis cluster, MDS

(Multidimensional Scaling) dan CA (Categorical Analysis).

Interdependensi, variabel-variabel tersebut tidak saling bergantung

satu dengan yang lain. Alat analisisnya adalah, regresi berganda,

regresi logistic, analisis diskriminan, SEM, MANOVA dan korelasi

kanonikal.

1.3. TUGAS PENDAHULUAN

a. Apa yang dimaksud dengan analisis multivariat? Jelaskan!

b. Apa yang dimaksud dengan principal component? Jelaskan !

c. Carilah pengertian/definisi dari eigenvalue!

d. Setelah diketahui produk apa yang akan dibuat/dikembang, tentukan

variabel (atribut) yang berpengaruh terhadap produk didasari oleh

delapan dimensi kualitas menurut David Garvin ! (minimum 3 atribut

per 1 dimensi kualitas)

e. Buatlah kuesioner yang berhubungan dengan produk dan variabel-

variabel yang mempengaruhinya dengan menggunakan skala likert!

1.4. ALAT DAN BAHAN

a. Software SPSS 19

b. Data hasil kuesioner

Page 32: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

32

1.5. PROSEDUR PRAKTIKU

Prosedur praktikum modul 1 (Identifikasi Kebutuhan Pasar), adalah sebagai

berikut :

A. MENYIAPKAN DATA HASIL SURVEI

Kuesioner yang sudah diisi responden, dikumpulkan untuk selanjutnya

dibuat databasenya yang merupakan data hasil survei kebutuhan konsumen.

B. MENYIAPKAN SOFTWARE SPSS 19

Pengolahan data hasil survei dilakukan dengan bantuan software SPSS 19.

Dengan software ini, diharapkan hasil survei yang diperoleh tepat dan akurat.

C. MENILAI VARIABEL YANG LAYAK

Tahap pertama pada analisis faktor adalah menilai mana saja variabel yang

dianggap layak untuk dimasukan dalam analisis selanjutnya.

KASUS

Ingin diketahui faktor apa saja yang dapat membuat seseorang ingin

membeli sebuah Sepeda Motor. Untuk itu, diambil sampel sebanyak 30

responden, yang kemudian diminta pendapatnya tentang atribut-atribut Sepeda

Motor seperti:

Keiritan Bahan Bakar Sepeda Motor

Ketersediaan Suku Cadang (Onderdil), termasuk kualitas onderdil.

Harga Sepeda Motor

Page 33: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

33

Model dan Desain Sepeda Motor

Kombinasi Warna Sepeda Motor

Keawetan Sepeda Motor, Khususnya mesin

Promosi yang dilakukan

Sistem Pembayaran

Setiap atribut diberi nilai 1 (sangat tidak setuju), 2 (tidak setuju), 3 (ragu-

ragu), 4 (setuju) dan 5 (sangat setuju). Dari data Persepsi Konsumen terhadap

faktor- faktor yang menentukan dalam pembelian sebuah sepeda motor, akan diuji

variabel mana saja yang bisa dilakukan pengujian lanjutan. contoh kuesioner

dapat dilihat pada tabel 1.1.

Page 34: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

34

Tabel 1.1 Contoh Lembar Kuesioner

Page 35: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

35

Lanjutan Tabel 1.1 Contoh Lembar Kuesioner

Page 36: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

36

Setelah seluruh kuesioner yang disebarkan ke responden sudah terkumpul

secara lengkap, selanjutnya data tersebut dibuat databasenya yang kemudian

diolah dengan menggunakan SPSS metode Faktor Analisis.

Langkah :

1. Buka SPSS 19, kemudian pilih type in data.

2. Masukan atribut mutu ke dalam variable view kolom name.

3. Klik data view untuk memasukan data hasil survei.

4. Setelah semua data hasil kuesioner di ketik di dalam kolom data, selanjutnya

menu Analyze Dimension Reduction Faktor , hingga tampak seperti

pada gambar 1.2.

Gambar 1.2 SPSS Statistik Data Editor

Page 37: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

37

Pengisian :

Sesuai kasus, masukkan semua variabel ke dalam kotak variabel tersebut,

yakni irit onderdil, harga, model, warna, awet, promosi, dan sistem

pembayaran, lihat gambar 1.3.

Gambar 1.3 Analisis Faktor

Descriptives, tampilan ini berisi alat-alat statistik yang digunakan untuk

menggambarkan besaran statistik variabel-variabel, seperti rata-rata, deviasi

standar, termasuk „persiapan‟ pengujian untuk analisis faktor (matrik korelasi

dan sebagainya)

Klik mouse pada kotak Descriptives..., hingga tampak seperti pada gambar

1.4.

Gambar 1.4 Deskriptif Analisis Faktor

Page 38: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

38

Pengisian :

Lihat bagian CORRELATION MATRIX yang berisi berbagai alat pengujian

dengan dasar korelasi antar-variabel. Untuk keseragaman, aktifkan KMO

and Bartlett‟s test of sphericity dan Anti- image, kemudian tekan tombol

CONTINUE untuk kembali ke menu utama, dan klik OK.

5. Output

Tabel 1.2 Nilai KMO dan Bartlett‟s Test

Angka KMO dan Bartlett‟s test adalah 0,463 dapat dilihat pada tabel 1.2

dengan signifikansi 0,000; karena angka tersebut masih dibawah 0,5 dan

signifikansi jauh di bawah 0,05, maka variabel dan sampel yang ada

sebenarnya belum bisa untuk dianalisis dengan analisis faktor.

Anti Image Matrices, Perhatikan ANTI IMAGE CORRELATION, khususnya

pada angka korelasi yang bertanda a. MSA variabel dengan nilai dibawah 0,5

akan dikeluarkan dari matrik dan pengujian diulang kembali. Seandainya ada

lebih dari satu variabel yang mempunyai MSA di bawah 0,5 maka yang

dikeluarkan adalah variabel dengan nilai MSA terkecil, lihat

Page 39: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

39

Tabel 1.3 Anti Image Matrices

Pengujian Ulang I

1. Buka File (kembali ke data view)

2. Menu Analyze Dimension Reduction Faktor....

Pengisian :

Semua variabel dimasukan kecuali variabel dengan nilai MSA di bawah 0,5.

Gambar 1.5 Analisis Faktor Pengujian Ulang I

Klik mouse pada kotak Descriptives.

Page 40: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

40

Pengisian :

Lihat bagian CORRELATION MATRIX yang berisi berbagai alat pengujian

dengan dasar korelasi antar-variabel. Untuk keseragaman, aktifkan KMO

and Bartlett‟s test of sphericity dan Anti- image, kemudian tekan tombol

CONTINUE untuk kembali ke menu utama, dan klik OK.

3. Output

Tabel 1.4 Nilai KMO dan Bartlett‟s Test Pengujian Ulang I

Angka KMO dan Bartlett‟s test adalah 0,561 dengan signifikansi 0,000;

karena angka tersebut sudah di atas 0,5 dan signifikansi jauh di bawah 0,05,

maka variabel dan sampel yang ada sebenarnya sudah bisa dianalisis dengan

analisis faktor.

Anti image matrices, perhatikan ANTI IMAGE CORRELATION, khususnya

pada angka korelasi yang bertanda a. Adanya peningkatan MSA setelah

variabel dengan nilai dibawah 0,5 dikeluarkan dari matrik, ternyata masih ada

dua variabel yang mempunyai MSA di bawah 0,5 sehingga pengujian harus

diulang kembali.

Page 41: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

41

Tabel 1.5 Anti Image Matrices Pengujian Ulang I

Pengujian Ulang II

1. Buka File

2. Menu Analyze Dimension Reduction Faktor....

Pengisian :

Semua variabel dimasukan kecuali variabel dengan nilai MSA di bawah 0,5

Gambar 1.6 Analisis Faktor Pengujian Ulang II

Klik mouse pada kotak Descriptives.

Page 42: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

42

Pengisian :

Lihat bagian CORRELATION MATRIX yang berisi berbagai alat pengujian

dengan dasar korelasi antar-variabel. Untuk keseragaman, aktifkan KMO

and Bartlett‟s test of sphericity dan Anti- image, kemudian tekan tombol

CONTINUE untuk kembali ke menu utama, dan klik OK.

3. Output

Tabel 1.6 Nilai KMO dan Bartlett‟s Test Pengujian Ulang II

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,596

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 39,125

Df 15

Sig. ,001

Angka KMO dan Bartlett‟s test adalah 0,596 dengan signifikansi 0,001;

karena angka tersebut sudah di atas 0,5 dan signifikansi jauh di bawah 0,05,

maka variabel dan sampel yang ada sebenarnya sudah bisa dianalisis dengan

analisis faktor.

Anti image matrices, perhatikan ANTI IMAGE CORRELATION, khususnya

pada angka korelasi yang bertanda a. Adanya peningkatan MSA setelah

variabel dengan nilai dibawah 0,5 dikeluarkan dari matrik, te rnyata MSA

semua variabel mempunyai nilai di atas 0,5 sehingga pengujian dapat

dilakukan ke langkah berikutnya, yaitu proses factoring dan rotasi.

Page 43: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

43

Tabel 1.7 Anti Image Matrices Pengujian Ulang II

D. PROSES FACTORING DAN ROTASI

Proses ini merupakan inti dari analisis faktor, yakni melakukan ekstraksi

terhadap sekumpulan variabel yang ada, sehingga terbentuk satu atau lebih faktor.

Langkah

1. Buka file

2. Menu Analyze Dimension Reduction Faktor.... tampak di gambar 1.9

Pengisian :

Sesuai kasus, masukan variabel yang mempunyai nilai MSA di atas 0,5.

Kemudian klik mouse pada kotak extraction..., hingga tampak seperti pada

gambar 1.7.

Page 44: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

44

Gambar 1.7 Ekstraksi Analisis Faktor

Tampilan extraction berisi berbagai tools untuk melakukan proses

ekstraksi variabel (factoring).

Pengisian :

o METHOD, jika kotak combo Method dibuka, tampak berbagai metode

factoring. Untuk keseragaman, pilih Principal Component.

o ANALYZE. Tetap pada pilihan Correlation Matrix.

o DISPLAY. Aktifkan semua pilihan, yakni Unrotated factor solution dan

Scree Plot. Unrotated factor solution untuk menunjukkan hasil factoring

sebelum dilakukan proses rotasi, sedangkan Scree Plot adalah grafik yang

menunjukkan dampak factoring terhadap angka eigenvalues.

EIGENVALUES OVER. Tetap pada angka yang ada, yakni 1.

o MAXIMUM ITERATIONS FOR CONVERGENCE. Tetap pada angka 25.

Semakin tinggi angka iterasi, semakin baik hasil yang di dapat. Namun,

pada data yang tidak banyak, angka 25 sudah memadai.

Page 45: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

45

o Tekan tombol CONTINUE untuk kembali ke menu utama.

Klik mouse pada kotak Rotation..., hingga tampak di layar:

Gambar 1.8 Rotasi Analisis Faktor

Pengisian :

o METHOD, untuk keseragaman pilih Varimax

o bDISPLAY, untuk keseragaman aktifkan semua kotak, yakni Rotated

Solution dan Loading Plot(s). Rotated solution adalah tampilan faktor

setelah dilakukan rotasi, sedangkan Loading Plot menyajikan korelasi

antara variabel tertentu dengan faktor yang terbentuk.

o MAXIMUM ITERATIONS FOR CONVERGENCE. Tetap pada angka 25.

o Tekan tombol CONTINUE untuk kembali ke menu utama.

o Klik OK

3. Output

a. Nilai KMO dan Bartlett‟s test adalah 0,596, ini menunjukkan bahwa data

tersebut mempunyai korelasi yang baik ( di atas 0,5), lihat tabel 1.6.

Page 46: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

46

b. Communalities

Communalities pada dasarnya adalah jumlah varians (bisa dalam

persentase) dari suatu variabel awal yang dapat dijelaskan oleh faktor yang

ada. Untuk variabel Irit (Keiiritan Bahan Bakar) hasil ekstraksinya adalah

0,628 atau 62,8%, ini menjelaskan bahwa 62,8% varians dari variabel Irit

bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Demikian seterusnya untuk

variabel lainnya, dengan ketentuan bahwa semakin besar communalities

sebuah variabel, berarti semakin erat hubungannya dengan faktor yang

terbentuk.

Tabel 1.8 Nilai Communalities

Communalities

Initial Extraction

Irit 1,000 ,628

Suku_Cadang 1,000 ,542

Model 1,000 ,715

Awet 1,000 ,583

Promosi 1,000 ,638

Sistem_Pembayaran 1,000 ,250

Extraction Method: Principal Component Analysis.

c. Total Variance Explained

Dari ke enam variabel yang dimasukkan dalam analisis faktor, yaitu Irit,

Suku_Cadang, Model, Awet, Promosi dan Sistem Pembayaran diperoleh total

varians yang dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk dapat dilihat pada tabel

1.9. Jika keenam variabel tersebut diringkas menjadi satu faktor saja, maka

varians yang bisa dijelaskan oleh satu faktor tersebut adalah 34,685% (lihat

component 1 pada tabel 1.9). Nilai 34,685% dapat juga diperoleh dari :

Page 47: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

47

2,081/6 X 100% = 34,685%

Jika 6 variabel diekstrak menjadi 2 faktor, maka:

Varians faktor pertama adalah 34,685%

Varians faktor kedua adalah 21,244%

Total kedua vaktor akan bisa menjelaskan 34,685% + 21,244%. Atau 55,929%

dari variabilitas keenam variabel tersebut.

Tabel 1.9 Total Variance Explained

Total Variance Explained

Componen

t

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings

Total

% of

Variance

Cumulative

% Total

% of

Variance

Cumulative

%

1 2,081 34,685 34,685 2,081 34,685 34,685

2 1,275 21,244 55,929 1,275 21,244 55,929

3 ,890 14,830 70,760

4 ,730 12,159 82,919

5 ,630 10,495 93,414

6 ,395 6,586 100,000

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Eigenvalues menunjukkan kepentingan relatif masing-masing faktor dalam

menghitung varians dari keenam variabel yang mempunyai korelasi kuat (yang

dianalisis). Jumlah angka eigenvalues dari keenam variabel adalah sama dengan

total varians keenam variabel tersebut, yaitu ; 2,081 + 1,275 + ... + 0,395 = 6.

Eigenvalue selalu disusun dari nilai yang paling besar hingga terkecil, dimana

eigenvalue di bawah satu tidak diperhitungkan dalam menentukan jumlah faktor

yang terbentuk. Pada tabel 1.9 dapat dilihat, bahwa hanya dua faktor

Page 48: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

48

(komponen) saja yang mempunyai eigenvalue di atas 1, dan faktor- faktor itulah

yang akan mewakili keenam variabel tersebut.

d. Scree Plot

Scree plot menggambarkan grafik hubungan antara eigenvalue dengan

faktor yang terbentuk. Penjabaran scree plot ini hampir sama dengan total

variance explained, yang membedakannya adalah pada total variance hubungan

antara eigenvalue dengan faktor yang terbentuk dijelaskan dalam bentuk

perhitungan angka, sedangkan scree plot dalam bentuk grafik dengan arah garis

menurun yang cukup tajam. Faktor (komponen) pertama dan kedua eigenvalue

masih di atas satu, sedangkan pada faktor ketiga sampai keenam eigenvalue

menurun hingga angkanya berada di bawah satu. Hal ini menunjukkan bahwa

dua faktor adalah yang paling baik dalam meringkas keenam variabel tersebut.

Gambar 1.9 Grafik Scree Plot

Page 49: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

49

e. Component Matrix

Setelah diketahui bahwa dua faktor merupakan jumlah yang paling

optimal, maka tabel 1.10 menunjukkan distribusi keenam variabel tersebut ke

dalam dua faktor yang terbentuk. Angka-angka yang ada pada tabel 1.10 adalah

faktor loadings yang menunjukkan besarnya korelasi antara variabel dengan

faktor 1 dan faktor 2 . penentuan variabel mana saja yang masuk ke dalam

kedua faktor tersebut dilakukan dengan membandingkan korelasi antara

variabel dengan faktor- faktor tersebut.

Lihat tabel 1.10 untuk variabel Irit, korelasi variabel Irit terhadap faktor 1

adalah 0,603 sedangkan korelasinya terhadap faktor 2 adalah 0,514, karena

korelasi Irit terhadap kedua faktor berada di atas 0,5 (korelasinya kuat) maka

perlu dilakukan proses rotasi.

Tabel 1.10 Komponen Matriks

Component Matrixa

Component

1 2

Irit ,603 ,514

Suku_Cadang ,620 -,397

Model -,595 ,600

Awet ,403 ,649

Promosi ,782 ,164

Sistem_Pembayaran -,453 ,213

Extraction Method: Principal Component

Analysis.

a. 2 components extracted.

Page 50: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

50

f. Rotated Component Matrix

Ini merupakan hasil analisis faktor dimana pada komponen matriks setelah

rotasi, diperoleh variabel-variabel yang tadinya mempunyai korelasi kuat

terhadap kedua faktor menjadi lebih jelas masuk ke faktor mana variabel-

variabel tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1.11.

Tabel 1.11 Komponen Matriks setelah di Rotasi

Variabel Irit pada tabel 1.10 mempunyai korelasi yang kuat terhadap

kedua faktor, akan tetapi setelah dilakukan proses rotasi didapatkan hasil yang

lebih jelas, bahwa faktor dua lah yang dapat mewakili variabel irit dengan nilai

korelasinya adalah 0,781. Variabel suku_cadang dan model masuk ke dalam

faktor satu, dimana korelasi kedua variabel terhadap faktor satu berada di atas

0,5 (korelasi kuat). Untuk variabel sistem_pembayaran korelasinya baik dengan

faktor satu maupun faktor dua berada di bawah 0,5 (korelasi lemah), dengan

faktor satu korelasinya 0,485 sedangkan dengan faktor dua korelasinya adalah

0,124. Karena korelasi antara variabel sistem_pembayaran dengan kedua faktor

Page 51: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

51

berada di bawah 0,5, maka diambil nilai korelasinya yang lebih mendekati nilai

0,5 yaitu faktor satu, sehingga variabel sistem_pembayaran masuk ke faktor

satu.

Variabel awet (keawetan sepeda motor, khususnya mesin) dan promosi

masuk ke dalam faktor dua dengan nilai korelasi masing-masing variabel

terhadap faktor dua adalah 0,757 dan 0,624.

Berdasarkan variabel-variabel yang membentuk kedua faktor tersebut,

maka untuk faktor satu (Suku Cadang, Model dan Sistem Pembayaran) bisa

disebut juga sebagai faktor internal, sedangkan untuk faktor dua (Irit, Awet dan

Promosi) disebut juga faktor keunggulan.

E. PROSES VALIDASI

Proses validasi pada analisis faktor dilakukan untuk mengetahui apakah

hasil analisis faktor tersebut bisa digeneralisasikan pada populasi. Proses validasi

ada berbagai macam cara, namun yang paling praktis digunakan adalah dengan

menguji kestabilan faktor yang telah terbentuk. Untuk mengetahui kestabilan

tersebut, sampel yang ada akan dipecah menjadi dua bagian, kemudian setiap

bagian akan diuji dengan analisis faktor, sama seperti yang telah dilakukan

sebelumnya. Kemudian masing-masing hasil diperbandingkan, dengan ketentuan,

jika sebuah faktor stabil, maka hasil-hasil yang ada relatif tidak jauh berbeda, baik

jumlah faktor maupun angka-angkanya.

Page 52: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

52

Langkah :

a. Split (memecah) kasus menjadi dua bagian

Karena ada 50 kasus, maka akan dibagi menjadi dua bagian sama besar, yaitu

bagian I untuk responden 1 sampai 25, sedang bagian II untuk responden 26

sampai 50.

Buka file (kembali ke data view).

Dari menu Data, pilih submenu Select Cases, tampak di gambar 1.10

Gambar 1.10 Select Cases

Pengisian :

o Klik mouse pada Based on time or case range, kemudian klik mouse

pada kotak range, tampak pada gambar 1.11. Sesuai kasus, karena

dimulai dengan mengaktifkan responden nomer 1 sampai 25, maka isi

1 untuk First Case dan 25 untuk Last Cases, kemudian klik tombol

Continue untuk kembali ke menu select cases.

Page 53: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

53

Gambar 1.11 Select Cases: Range

o Klik kotak pada filter out unselected cases. Hal ini berarti bahwa responden

26 sampai 50 tidak dihapus dari SPSS, namun hanya difilter (dinonaktifkan)

untuk sementara.

o Klik OK. Hasil penyaringan untuk bagian I dapat dilihat pada tabel 1.12.

Tabel 1.12 Hasil Penyeleksian Data Bagian I

b. Analisis Faktor untuk Responden 1 sampai 25

Tahapan analisis faktor ini sama dengan tahapan analisis faktor di atas. Data

yang sudah dipilih (dibagi) kemudian di analisa mengikuti langkah- langkah yang

Page 54: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

54

ada pada Proses Factoring dan Rotasi (Tahapan D). Variabel-variabel yang akan

dianalisis adalah variabel-variabel yang telah dilakukan pengujian ulang sampai

anti Image Correlationnya berada di atas 0,5 (pengujian ulang II).

Output

Tabel 1.13 Rotated Component Matrix Responden 1 Sampai 25

Faktor yang terbentuk tetap sama yaitu dua faktor saja, dan variabel-

variabel yang masuk ke dalam dua faktor itu susunannya sedikit berbeda.

Faktor satu terdiri dari variabel Irit, awet dan Promosi dan faktor dua terdiri

dari variabel Suku Cadang, Model dan Promosi.

c. Analisis Faktor untuk Responden 26 sampai 50

Tahapan analisis faktor ini sama dengan tahapan analisis faktor di atas,

hanya saja sebelum dilakukan analisis lebih jauh, data yang digunakan adalah data

bagian II (responden 26 sampai 50). Sehingga pada sub menu select cases di

bagian Based on Time or Case Range, pada rangenya penulisan data pertama dan

Page 55: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

55

terakhirnya dirubah menjadi First Case 26 dan Last Case 50, untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada gambar 1.12. Langkah selanjutnya tetap klik kotak filter out

unselected cases, kemudian klik OK. Hasil penyeleksian bagian II dapat dilihat

pada tabel 1.14.

Tabel 1.14 Hasil Penyeleksian Data Bagian II

Data yang sudah dipilih (dibagi) kemudian di analisa mengikuti langkah-

langkah yang ada pada Proses Factoring dan Rotasi (Tahapan D). Variabel-

variabel yang akan dianalisis adalah variabel-variabel yang telah dilakukan

pengujian ulang sampai anti Image Correlationnya berada di atas 0,5 (pengujian

ulang II)

Page 56: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

56

Output

Tabel 1.15 Rotated Component Matrix Responden 26 sampai 50

Pada pengujian bagian II faktor yang terbentuk tetap sama yaitu dua

faktor saja. Perbedaannya ada pada variabel-variabel yang masuk ke dalam

faktor- faktor tersebut. Lihat variabel Model pada tabel 1.15, dimana korelasi

Model terhadap kedua faktor setelah dilakukan proses rotasi sama-sama

berada di atas 0,5(korelasi kuat). Dalam hal ini yang d iperhitungkan tetap

korelasi terkuat antara variabel dengan faktor tersebut, sehingga untuk

variabel Model masuk ke dalam faktor 1 dengan korelasi sebesar 0,707.

Variabel-variabel yang membentuk faktor 1 terdiri dari ; Suku Cadang,

Model, Promosi dan Sistem Pembayaran, dan variabel-variabel yang

membentuk faktor 2 adalah Irit dan awet.

d. Kesimpulan Pengujian Bagian I dan Pengujian Bagian II

Dari hasil analisis faktor data bagian I, data bagian II dan keseluruhan data

yang dianalisis, tetap memberikan kesimpulan bahwa dari keenam variabel yang

Page 57: M O D U L I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASARdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4411211235136124085319February... · Modul I – Identifikasi ... besarnya, perilaku pasar bersifat heterogen

Modul I – Identifikasi Kebutuhan Pasar

Laboratorium Manajemen Industri Jurusan Teknik Industri FT-UP

57

ada, hanya dua faktor yang mempunyai eigenvalue di atas 1 dan ini menyatakan

bahwa hanya dua faktor saja yang terbentuk, walaupun penyusunan variabel ke

dalam faktor tersebut sedikit berbeda. Hal ini berarti faktor yang terbentuk adalah

stabil, dan faktor tersebut bisa digeneralisasikan untuk populasi yang ada.

1.6. PELAPORAN HASIL SURVEI

Setelah dianalisis menggunakan faktor analisis dengan bantuan software

SPSS didapatkan hasil sebagai berikut :

Data hasil kuesioner yang telah dikumpulkan , diketahui bahwa dari kedelapan

variabel yang berhubungan dengan pembelian sepeda motor, ternyata ada dua

variabel yang mempunyai korelasi lemah terhadap alasan responden dalam

membeli sepeda motor, yaitu variabel Harga dan Kombinasi Warna. Sehingga

bisa disimpulkan bahwa responden dalam membeli sepeda motor tidak

melihat harga dan kombinasi warna dari sepeda motor tersebut.

Diperoleh dua faktor yang terbentuk dari keenam variabel yang layak atau

mempunyai korelasi kuat terhadap alasan responden dalam membeli sepeda

motor.

Faktor 1 atau disebut juga sebagai Faktor Internal terdiri dari variabel Suku

Cadang, Model dan Sistem Pembayaran, sedangkan Faktor 2 atau disebut juga

sebagai Faktor keunggulan terdiri dari variabel Irit, Awet dan Promosi.