m! - majalah inspirasi maranathanews.maranatha.edu/wp-content/uploads/2018/04/m-apr2018-beta.pdfbeta...
TRANSCRIPT
Universitas Kristen Maranatha dengan gembira memperkenalkan edisi praperdana
M! - Majalah Inspirasi Maranatha
Edisi kali ini merupakan versi beta, bagian dari proses pengembangan menuju edisi
perdana yang akan segera diluncurkan. Anda dapat berpartisipasi dalam proses pengembangan ini dengan mengisi survei online.
Selamat membaca! Jangan lupa ikuti surveinya.
Link terdapat di halaman akhir.
beta04/2018
edisi
04 MengenalMiss International 2017
12 Yuk, Belanja di Dunia Maya!
22 Buah ManisKekompakanMahasiswa Elektro
24 Taman KardusInovasi dan KreasiAlumni Maranatha
[email protected] news.maranatha.edu
universitaskristenmaranatha
MenggapaiMimpi
M A J A L A HI N S P I R A S I
M A R A N AT H A
tampak muka
02
Edisi Beta | April 2018
Model: Angel Novelia Autama
Fotografer: Irfan Musyaffa, Yosua Rendi
Digital Artist: Irfan Musyaffa
Art Director: Ivan C. Wibawa
“Prestasi Menggapai Mimpi”
digambarkan sebagai seseorang yang
sedang menggerakkan topi toga sambil
melompat disertai dengan ekspresi
bangga, karena pencapaian hasil kerja
keras yang dimulai dari nol hingga
akhirnya mewujudnyatakan kualitas
akan usahanya yang terlihat dari
berbagai sudut pandang.
SAPA REDAKSI
EKSPRESI
TOPIK UTAMA
FROM THE RECTOR
JENDELA ILMU
WHAT'S ON
MITRA KOMUNITAS
PENTING GA PENTING
SHOWCASE
INTERAKSI
03
12
15
18
21
04
14
16
20
2829
Mengenal Miss International 2017
Yuk, Belanja di Dunia Maya!
Kunjungan Sekolah Tahun 2017
Hayang Tea
“Micin” Benarkah Bikin Bodoh?
Movie Review Pacific Rim 2 dan Red Sparrow
contents
BINGKAI INSPIRASI Taman Kardus Inovasi dan Kreasi Alumni Maranatha
02
sapare
daksi
Pembaca inspiratif Maranatha, dengan gembira kami perkenalkan edisi praperdana M! - Majalah Inspirasi Maranatha.
Edisi ini merupakan versi beta, sebagai bagian dari proses pengembangan menuju edisi
perdana yang akan segera diluncurkan.
M! adalah majalah komunitas kampus, media komunikasi dan informasi civitas
academica Universitas Kristen Maranatha. Majalah ini lahir dengan semangat saling
berbagi inspirasi di antara warga kampus kita, juga siapa pun yang membacanya.
Edisi versi beta ini merupakan purwarupa dari versi yang akan dirilis kemudian.
Topik yang diangkat dalam edisi kali ini adalah mengenai prestasi, dengan tajuk utama
“Prestasi Menggapai Mimpi”. Topik bahasan ini mengajak kita semua untuk melihat
komunitas kita yang sarat prestasi, mengenal sosok-sosok generasi muda yang
bermimpi besar, dan yang pasti, mewujudkannya.
Proses pencapaian prestasi tidaklah instan. Ada yang memulainya dari hobi, ada yang
bervisi jauh ke depan. Mengenali sosok para peraih prestasi adalah suatu hal yang
sangat menarik. Bagaimana kekhawatiran menyelimuti suasana kontes,
hingga cerita masa kecil yang sungguh unik. Mengenal mereka,
membuat kita tersadar, bahwa siapa pun dapat mengukir prestasinya,
tentu dengan cerita uniknya masing-masing.
Melalui edisi purwarupa ini, kami mengajak partisipasi dari seluruh pembaca,
generasi inspiratif Maranatha, siapa pun yang ingin berbagi inspirasi melalui
karya atau tulisan, jangan ragu untuk membagikan inspirasi melalui majalah ini.
Kritik dan saran pun kami terima untuk pengembangan edisi selanjutnya.
Selamat membaca! Mari kita berbagi inspirasi! (ins)
M! Majalah Inspirasi MaranathaDiterbitkan oleh Direktorat Komunikasi dan Informasi Universitas Kristen MaranathaPelindung: Rektor Universitas Kristen Maranatha – Armein Z. R. Langi | Penasihat: Sekretaris Umum Universitas/Wakil Rektor V – Roy Anthonius S. | Pemimpin Umum: Direktur Komunikasi dan Informasi – Iwan Santosa | Pemimpin Redaksi: Antonius Budi Wibowo | Redaktur Pelaksana: Prisca Katranny Massie | Redaktur: Grista Naftalena, Steffi Giani Gulo | Reporter/Fotografer: Virna Pariangan, Gabriel Christofer, Irfan Musyaffa | Desainer Grafis/Artistik: Melisa Apriliani | Desainer Web/UI: Chandra Sentosa, Anthonius | Sirkulasi/Pengembangan Relasi: Rosye Wulandari | Publisitas: Jessica Lie | Konsultan Editor: Jumari Haryadi
Alamat Redaksi:
Direktorat Komunikasi dan Informasi,
Gedung Administrasi Pusat Lantai 4, Universitas Kristen Maranatha
Jl. Prof. drg. Surya Sumantri 65, M.P.H., Bandung - 40164
Telp: (022) 200 3450 ext. 7376 | e-mail: [email protected]
Mari berbagi inspirasi!
Kirimkan karya atau tulisan Anda melalui e-mail [email protected].
Kirimkan juga kritik dan saran Anda untuk pengembangan majalah ini.
03M! - Edisi Beta // 2018
news.maranatha.edu
03
Menuju JuaraMahasiswa merupakan kaum intelektual muda yang memiliki beragam kemampuan dan potensinya masing-masing. Semua itu harus terus diasah, agar dapat berkembang dengan baik dan optimal. Jika mereka maju, maka akan menguntungkan banyak pihak, baik dirinya, keluarga, dan masyarakat, maupun kampus tempatnya mengenyam pendidikan tinggi.
Setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Hal ini menunjukkan bahwa manusia itu unik dan memiliki keistimewaannya sendiri. Begitu juga cara mereka dalam mengasah kemampuannya. Ada yang memiliki keunggulan di bidang akademik, tetapi ada pula yang memiliki keunggulan di bidang nonakademik.
Kemajuan dan keterbukaan dunia terhadap prestasi-prestasi yang ditorehkan oleh anak-anak muda kita zaman sekarang, memberi dampak terhadap eksistensi negara kita di mata dunia internasional. Kemampuan apapun yang dimiliki mereka, selama itu adalah hal yang positif, harus mendapat dukungan dari keluarga dan lingkungan. Hal ini penting, agar mereka semakin semangat dalam mengembangkan potensinya, sehingga bisa meraih prestasi yang maksimal.
Seorang manusia wajib mengenyam pendidikan. Bahkan, Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, Ki Hajar Dewantara, mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, dan jasmani anak-anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.
Sambil menjalankan kewajibannya, seorang anak tidak perlu mengabaikan keinginannya untuk mengasah kemampuan nonakademiknya. Lingkungan yang positif selalu dapat melihat kemampuan nonakademik anak yang diasah dengan baik bisa menyeimbangi kemampuan akademiknya di sekolah. Dengan kebaikan akhlak
04 TOPIK UTAMA
Hobi Olahraga
ingin menyalurkan hobinya berolahraga, tetapi juga karena
adanya kesadaran dan rasa tanggung jawab yang tinggi
antara melaksanakan kewajiban dan haknya sebagai
mahasiswa.
Mengasah kemampuan di bidang yang digemari, juga akan
mampu meningkatkan rasa bertanggung jawab terhadap
sesuatu. Henwinner dan Eriq merasa bertanggung jawab
terhadap diri sendiri, karena mereka membawa nama
institusi dan juga untuk meraih apa yang selama ini mereka
cita-citakan, tanpa mengabaikan bahwa pendidikan tinggi
juga penting bagi masa depan mereka. (pm)
yang didapatkannya melalui pendidikan, diharapkan sang anak
akan menghargai kemampuannya sendiri.
Universitas Kristen Maranatha melihat lingkungan yang positif
sebagai sebuah kekayaan. Universitas sebagai institusi pendidikan
yang lebih terbuka terhadap keberagaman kemampuan manusia,
terus memberi dukungan bagi para mahasiswanya. Salah satu
contoh nyata dengan diberikannya dispensasi kuliah terhadap
mahasiswa yang akan mengikuti perlombaan.
Selain itu, bentuk dukungan lain yang diberikan pada zaman
sekarang adalah melalui media sosial atau media publikasi.
Bentuk-bentuk dukungan seperti itu diharapkan dapat
meningkatkan mental seorang mahasiswa agar terus berlatih dan
memberikan kemampuan terbaiknya, karena kepercayaan dirinya
yang terbangun secara baik pula. Dampak dukungan perguruan
tinggi terhadap mahasiswanya, ternyata memberi timbal balik
yang sepadan, terutama saat mahasiswa mendapatkan juara.
Salah satu contoh nyata adalah prestasi di bidang olahraga
yang telah diraih oleh dua orang mahasiswa Universitas Kristen
Maranatha, yaitu Henwinner Honggana, Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Angkatan 2016, dan Gede Bagus Harry Iryadhi Suputra,
Mahasiswa Fakultas Teknik Angkatan 2014. Berangkat dari hobi,
mereka membawanya menjadi hal yang berprestasi bagi keduanya.
Henwinner yang memiliki hobi bermain bulu tangkis, kemudian
mengasahnya sampai mengikuti berbagai lomba di bidang
tersebut. Lomba terakhir yang diikutinya adalah Ganesha
Badminton Championship Jawa Barat pada September 2017.
Dalam pertandingan tunggal putra, Henwinner meraih Juara I.
Pada akhir September 2017, Gede Bagus Harry Iryadhi Suputra
yang akrab dengan panggilan Eriq, juga meraih prestasi melalui
hobinya berenang. Telah banyak pertandingan yang diikuti
olehnya. Salah satunya adalah lomba renang antarperguruan
tinggi se-Indonesia, dalam rangka memperebutkan Piala Bergilir
Menpora RI IX tahun 2017 yang dilaksanakan oleh Universitas
Negeri Jakarta. Kali ini, Eriq meraih Juara III dan akan terus
mengembangkan kemampuannya di bidang ini.
Pengaruh dukungan yang diberikan oleh Universitas ini membuat
Henwinner dan Eriq berharap dapat membawa nama harum
Universitas Kristen Maranatha melalui pertandingan olahraga yang
mereka ikuti. Mereka merasa bangga jika bisa memberikan yang
terbaik bagi kampus tercintanya.
Mengikuti pertandingan seperti itu dapat mengasah kemampuan
para mahasiswa dalam membagi waktu mereka. Pengaturan
waktu yang dilakukan bukan hanya semata-mata karena mereka
5 05 M! - Edisi Beta // 2018
Dalam ajang bergengsi tersebut,
Sheline berhasil mengalahkan
lawan-lawannya dan menjadi
pemenang setelah memenuhi
tiga poin hasil penilaian dewan
juri dalam hal penampilan
(appearance), kepercayaan diri
(confidence), dan inteligensi
(intellegence). Semua ini tidak
terlepas dari usaha dan kerja
kerasnya dalam mengembangkan
potensi yang dimilikinya.
Gadis cantik yang juga aktif
sebagai salah satu Duta
Maranatha 2016 dan menjabat
sebagai Bendahara Senat
Fakultas Psikologi ini, tidak
menyangka kalau dirinya akan
menjadi juara. Kekhawatiran
Sheline cukup beralasan,
melihat persaingan yang begitu
ketat. Menurutnya, penampilan
Sheline Yunike Duwita, dinobatkan sebagai Hakka Amoi Bandung 2017
dalam acara Grand Final Hakka Ako Amoi Bandung yang digelar pada
1 November 2017 lalu. Mahasiswi Fakultas Psikologi angkatan 2014 ini
mengaku sangat senang, karena melalui kontes tersebut dirinya dapat
mengembangkan potensi diri melalui kelas-kelas yang diikutinya.
06 TOPIK UTAMATOPIK UTAMA
Harumkan Kampus, Lestarikan Budaya Hakka
kontestan lainnya juga sangat menarik dan tidak kalah
bagusnya. Namun, dirinya bersyukur karena akhirnya
dipercaya sebagai Hakka Amoi Bandung 2017.
Mahasiswi yang aktif dalam dunia modeling ini juga
dikenal supel dan ramah. Dia juga rajin membaca
buku untuk memperluas wawasannya. Dalam kontes
yang digelar tersebut, Sheline memiliki visi untuk
melestarikan kebudayaan Hakka–salah satu etnis
Tionghoa–di Indonesia. Selain itu, dirinya juga merasa
senang karena bisa terlibat dalam berbagai program
sosial yang dilaksanakan oleh penyelenggara.
Tahun 2018 ini Sheline berencana mempersiapkan
diri untuk mengikuti ajang Hakka Ako Amoi Nasional
di Jakarta. Amoi (gadis) Bandung yang hobi main
basket ini berusaha akan dapat mempersiapkan
diri secara maksimal dengan belajar kebudayaan
dan bahasa Mandarin melalui kelas yang
diselenggarakan oleh Yayasan Harapan Kasih. Dia
berharap besar untuk dapat memenangkan kontes
tersebut dan membawa nama harum kampus
tempatnya mencari ilmu. (pm)
07 M! - Edisi Beta // 2018
Prestasi Modeling
Top 20 Icon Fashion World Indonesia Tahun 2011
Pendidikan
Mahasiswa Angkatan 2014Program Studi S-1 Psikologi Universitas Kristen Maranatha
Sheline Yunike DuwitaBandung, 4 Juni 1996
8
Mengenal
Miss International 2017
08 TOPIK UTAMA
Mengenal
Miss International 2017
Kevin Lilliana, mahasiswi Program Studi S-1 Desain Interior Universitas
Kristen Maranatha, dinobatkan sebagai Miss International 2017. Prestasi
tersebut berhasil diraihnya setelah sebelumnya berhasil menyabet gelar
Puteri Indonesia Lingkungan 2017 pada ajang Puteri Indonesia 2017.
Keberhasilan tersebut membuat Kevin otomatis mewakili Indonesia
menuju The 57th Miss International Beauty Pageant 2017. Tentu saja
torehan prestasi ini merupakan pencapaian yang luar biasa bagi seorang
Putri Indonesia di kancah internasional.
Mojang Bandung berusia 22 tahun ini memiliki sosok yang rendah hati.
Kesuksesan tidak membuatnya berubah. Pembawaannya tetap santai
dan ramah. Tidak terbersit sedikit pun ada kesan sombong dalam dirinya,
padahal sudah menjadi orang yang terkenal. Meskipun demikian, dirinya
justru tetap terlihat berwibawa dan tenang. Hal itu semakin menunjukkan
kelasnya sebagai sosok seorang Puteri yang berkualitas.
Ayah dan Ibu
Eddie Foe dan Lina Yulianti
Mahasiswa Angkatan 2013 Program Studi S-1 Desain InteriorUniversitas Kristen Maranatha
Kevin LillianaBandung, 5 Januari 1996
Ada sedikit kisah menarik seputar
pemberian nama “Kevin” oleh kedua
orang tuanya. Sebenarnya nama
tersebut lebih pantas diberikan
untuk anak laki-laki. Kedua orang
tuanya mengira anak sulung dari
dua bersaudara ini berjenis kelamin
laki-laki. Karena sudah terlanjur
memberinya nama, akhirnya orang
tuanya menambahkan nama “Lilliana”
di belakang namanya agar lebih feminin.
Selain mendapat gelar sebagai Miss
International 2017, gadis berparas
ayu yang memiliki postur tinggi badan
174 cm ini juga meraih gelar Miss
Best Dresser 2017. Kevin Lilliana
juga pernah meraih Runner Up 1 dan
Mojang Favorit dalam ajang Mojang
Kota Bandung 2015, serta menjadi
Gadis Sampul Persahabatan 2012.
Bagi siapa saja yang ingin berkenalan
dengannya, putri dari pasangan
Eddie Foe dan Lina Yulianti ini
selalu menerimanya dengan tangan
terbuka. Bersahabat dengan banyak
orang baginya merupakan sesuatu
yang baik dan bernilai positif, karena
semakin banyak menjalin relasi akan
semakin banyak peluang menuju
kesuksesan. (pm)
09 M! - Edisi Beta // 2018
Saat mendengar kata “prestasi”, yang muncul dalam
pikiran kita adalah seseorang yang sedang dikalungkan
medali atau sedang mengangkat tinggi sebuah piala
dengan senyum bangga penuh kemenangan. Siapa pun
pasti ingin meraihnya, karena prestasi merupakan
simbol sukses.
Sebagai salah satu institusi pendidikan, Universitas
Kristen Maranatha berharap dapat mencetak generasi
berprestasi, baik di bidang akademik maupun
nonakademik. Kita sering mendapat banyak informasi
mengenai mahasiswa maupun dosen yang berprestasi
di bidangnya. Mereka memang pantas dijadikan teladan.
Namun, sebelum membahas lebih jauh, mari kita
mengupas asal kata “prestasi”.
Secara etimologi, “prestasi” berasal dari bahasa Belanda
(Dutch), yaitu “prestalic”. Jika diterjemahkan ke bahasa
Indonesia, kata tersebut artinya “prestise”, yang menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah wibawa
yang berkenaan dengan kemampuan seseorang atau
hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan,
dikerjakan, dan sebagainya).
Sebuah prestasi dapat dicapai melalui individu yang
mengerahkan kemampuan dengan sebaik-baiknya.
Menurut Sukardi (1992), prestasi adalah hasil dari
proses belajar mengajar yang merupakan tingkat
penguasaan terhadap materi pelajaran. Sedangkan
Zaenal Arifin (2012:3) berpendapat, prestasi adalah hasil
dari kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang
dalam menyelesaikan suatu hal.
Pencapaian prestasi dapat dikaitkan dengan
kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual;
bahkan, ketahanan diri dalam menghadapi situasi.
Individu yang mampu mencetak sebuah prestasi pada
umumnya matang secara karakter, memahami tujuan,
dan fokus. Selain itu juga tekun dalam melaksanakan
setiap tahap dan proses yang dilaluinya.
Ketahanan diri dalam menghadapi situasi dapat dijelaskan
sebagai karakter kuat yang tidak mudah menyerah. Ada
kegigihan serta kedisiplinan tinggi yang terasah dalam
setiap individu melalui pencapaian prestasi. Melalui
pemahaman tersebut, prestasi dapat dibagi menjadi
beberapa macam, di antaranya yaitu prestasi belajar, kerja,
seni, olahraga, lingkungan, dan lain-lain. Pres
tasi
: Opt
imal
isas
i Pe
mbe
ntuk
an D
iri
TOPIK UTAMA10
Prestasi belajar, yaitu hasil yang diperoleh
atas usaha belajar, sedangkan prestasi kerja
merupakan hasil yang didapatkan dari usaha kerja
yang telah dilakukan. Beda lagi dengan prestasi
seni yang merupakan hasil dari usaha seni.
Contohnya prestasi seorang penyanyi atau pun
seniman lainnya yang berupa penghargaan.
Bidang lainnya, yaitu prestasi olahraga
merupakan hasil usaha dan kerja keras yang
terdapat di bidang olahraga. Contoh prestasi
olahraga adalah ketika seorang olahragawan
mendapatkan juara pertama pada perlombaan.
Sementara itu, prestasi lingkungan hidup
adalah prestasi yang didapatkan melalui usaha
penyelamatan lingkungan hidup. Contohnya
individu maupun kelompok mendapatkan
penghargaan atas usaha penyelamatan
lingkungan hidup berupa penanaman pohon
kembali di hutan (reboisasi).
Beberapa civitas Universitas Kristen Maranatha
mengemukakan pendapat mereka mengenai
prestasi, dalam kesempatan wawancara dengan
tim redaksi. Menurut Rektor, Prof. Ir. Armein Z. R.
Langi, M.Sc., Ph.D., prestasi adalah perubahan
diri permanen, sehingga diri kita sekarang
menjadi lebih baik dari hari kemarin, yang
terlihat pada kualitas maupun kuantitas hasil
pekerjaan kita.
Direktur Kemahasiswaan, Candra Sinuraya, S.E.,
M.Si., berpendapat, prestasi dijelaskan sebagai
suatu pencapaian terbaik dari pengembangan
talenta atau pun kemampuan yang ada di setiap
pribadi seseorang.
“Tentunya talenta setiap orang berbeda.
Ketika seseorang mencapai titik optimal dari
talentanya, itulah prestasi buat dia. Pencapaian
titik optimal tersebut belum tentu diumumkan
atau didengar oleh orang lain. Semisal
mahasiswa di bidang akademik, menurut saya
kalau memang titik optimalnya ada di nilai B dan
sudah bekerja keras dengan kemampuannya
itulah prestasi buatnya, meskipun yang lain
bisa mencapai A,” ujar dosen Fakultas Ekonomi
tersebut serius.
“Kalau dilihat dari sisi nonakademik, di Universitas
Kristen Maranatha banyak prestasi yang
berkembang, seperti bidang olahraga atau paduan
suara. Menurut saya itu bagian dalam proses
pengembangan talenta sehingga boleh terus
bertumbuh. Jadi saya simpulkan, prestasi adalah
bagaimana setiap kita bisa mengoptimalkan
talenta yang sudah diberikan Tuhan pada kita,”
pungkas Candra dengan ramah.
Sementara itu menurut Hery Adriyanto, salah
satu mahasiswa yang baru saja menyelesaikan
masa studinya di Fakultas Seni Rupa dan
Desain, “Prestasi merupakan suatu pencapaian
dimana seseorang memiliki tujuan dan usaha.
Hasil dari usaha itu adalah prestasi. Hasilnya
baik atau kurang baik, itulah prestasinya”.
Berdasarkan asal kata, jenis, dan beberapa
pemahaman, dapat disimpulkan bahwa prestasi
adalah hasil yang telah dicapai seiring oleh
wibawa dan karakter seseorang melalui batas
kemampuannya. Prestasi selalu diiringi dengan
wibawa pencapainya. Selain itu, selalu ada
penghargaan yang diberikan di balik sebuah
prestasi. Penghargaan tersebut bentuknya
beragam, ada yang berupa kebanggaan
individual, benda, status, jabatan, maupun
pengakuan sosial.
Sebuah prestasi adalah sebuah pencapaian terbaik dan berdampak baik pula terhadap orang lain maupun lingkungan.
Ada kebanggaan yang patut didapatkan dan
diakui melalui prestasi. Namun, yang paling
merasakan dampak positif tersebut adalah
individu pencapainya sendiri, sehingga
seseorang yang telah menggapai prestasi
akan terus terpacu untuk mencetak prestasi
baru lainnya. (pm)
M! - Edisi Beta // 2018 11
YUK, BELANJA DI DUNIA MAYA!
Perkembangan teknologi informasi
belakangan ini yang cukup pesat sudah
banyak diikuti oleh kalangan pebisnis dan
konsumen di tanah air. Hal yang paling
mudah dilihat adalah ramainya toko
handphone; banyaknya penjualan dan
pembelian smartphone dari yang paling
sederhana hingga yang paling canggih.
Tidak dapat dimungkiri pula bahwa
kemampuan masyarakat Indonesia sudah
cukup mahir untuk mengoperasikan
smartphone-nya.
Masyarakat Indonesia sangat gemar
dalam memainkan dan menggunakan
smartphone-nya, baik pada saat
santai, maupun saat bekerja. Dahulu,
menggunakan gadget saat bekerja
mungkin dianggap tabu
dan tidak produktif. Namun,
sekarang ini penggunaan
smartphone pada saat bekerja
tidak sepenuhnya salah.
Banyak di antara mereka yang
menggunakan smartphone
untuk melakukan bisnis jual
beli barang atau pun jasa. Proses bisnis
yang terjadi dengan kondisi tersebut dapat
dikatakan sebagai praktik e-commerce.
Pada era sekarang, praktik e-commerce
berkembang pesat, seiring dengan
perkembangan teknologi. Oleh karena itu,
pelaku bisnis banyak yang beralih dari
membuka toko atau kantor secara fisik ke
dunia maya. Bisnis yang dijalankan pun
sangat variatif, seperti bisnis konvensional
pada umumnya. Mereka menjual barang
bermerek, barang kebutuhan sehari-hari,
barang baru, dan barang bekas. Bahkan,
sampai jasa ojek, jasa usaha wisata, taksi,
biro jasa, dan lainnya. Seperti halnya bisnis
konvensional, e-commerce pun banyak
melibatkan pembeli dan penjual, tetapi
tidak bertatap muka secara langsung.
E-commerce dapat dikatakan bisnis
yang menjanjikan. Mengapa tidak? Untuk
memulai suatu bisnis maya ini
kita tidak perlu membuka toko
layaknya bisnis konvensional.
Toko pun tidak perlu dijaga
di satu tempat dengan waktu
tertentu, tapi bisa dijaga
kapan pun dan di mana
pun. Kita hanya perlu foto
produknya, lalu diberi keterangan singkat
mengenai produk yang ditawarkan, beserta
harga dan cara pembayarannya. Toko pun
akan dapat dilihat oleh orang-orang dari
mana saja, bisa jadi dari luar kota, luar
provinsi, luar pulau, sampai luar negeri.
Jangkauan seperti ini tidak didapatkan bila
menjalankan bisnis konvensional dengan
membuka toko biasa.
Toko maya atau online store ini tetap
perlu pengelolaan yang profesional.
Kita akan dihujani dengan pertanyaan
dan pesanan selama 24 jam. Bila kita
kurang baik dalam mengelola pertanyaan
dan pesanan yang bertubi-tubi, maka
pelanggan akan meninggalkan toko
maya kita. Sama halnya dengan toko
konvensional, bila tutur kata dalam
merespon pertanyaan konsumen baik,
maka konsumen akan senang dan
berpeluang untuk bertransaksi. Begitu
pula bila tutur kata tidak enak, maka
mereka akan meninggalkan toko dan
tidak pernah kembali lagi.
Di sisi lain, bila kita sebagai pembeli, kita
dapat memilih produk atau jasa yang
dicari dengan sangat mudah. Kita tinggal
mengetik kata kunci produk atau jasa yang
“Dari hobi menjadi hal yang
berprestasi bagi keduanya.”
Jendela Ilmu
12 JENDELA ILMU
Bisnis E-Commerce yang Nyaman dan Aman
For e-commerce firms,the three most important infrastructure items
are information flow, cash flow, and delivery. ” – Jack Ma Founder and CEO of Alibaba Group
diinginkan dan smartphone kita akan menyajikan dari segala
toko maya yang tersedia. Tidak perlu khawatir kena macet,
sulit mencari tempat parkir, capek keliling toko, atau pun takut
kehabisan barang yang dicari. Konsumen sangat dimanjakan
dengan fasilitas digital ini.
Seperti halnya banyak kemudahan yang ditawarkan, tentu saja
ada beberapa kekurangan dan ancaman dalam e-commerce
ini. Tidak semua produk atau jasa dapat ditawarkan atau
dibeli di toko maya. Konsumen perlu memastikan produk yang
ditawarkan cocok dengan kepentingannya. Misalnya sayuran,
masakan, bahan makanan yang perlu dipastikan kesegaran dan
tanggal kedaluwarsanya.
Kadang-kadang ada beberapa produk atau jasa yang menarik
pada saat penawaran di online store, tapi ternyata berbeda
dengan kenyataan. Misalnya warna untuk pakaian atau sepatu
yang berbeda dengan fotonya. Bisa jadi kesalahan ada pada
kamera smartphone-nya atau pencahayaan yang menyebabkan
warnanya “pias” (pudar). Contoh lainnya yang sering dikeluhkan
adalah foto kamar hotel dan kenyataannya.
Banyak hotel yang pintar mengemas promosi kamarnya dengan
foto yang menarik. Namun, kenyataannya kamar hotel tersebut
sangat standar atau bahkan di bawah standar. Akibatnya
konsumen kecewa dan bisa jadi berargumen dengan front office
hotel tersebut. Beberapa konsumen juga pernah mengeluhkan
bahwa barang yang ditawarkan ternyata berbeda jauh dengan
barang yang dikirim.
Hal yang paling menakutkan di dunia e-commerce adalah
penipuan yang berhubungan dengan uang. Sudah banyak
penipuan transaksi keuangan, seperti bukti transfer palsu,
rekening siluman, dan lainnya. Sudah sewajarnya pembeli
dan penjual sangat berhati-hati sekali dalam hal transaksi
keuangan e-commerce.
Lalu bagaimana caranya agar tetap nyaman bertransaksi di toko maya? Baik sebagai penjual maupun sebagai pembeli memang harus
berhati-hati. Sebagai penjual, kita dapat menggunakan aplikasi yang profesional dan terpercaya. Kita pun perlu profesional dalam
pengelolaan toko maya sehingga konsumen pun dapat percaya dan memberi rating yang baik. Sebagai konsumen, kita sebaiknya banyak
bertanya kepada rekan-rekan yang pernah melakukan transaksi di suatu toko maya. Pastinya banyak sekali masukan yang didapatkan
untuk bertransaksi dengan aman.
Ditulis oleh:
Surya Setyawan, S.E., M.Si.Dosen Program Studi S-1 Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen MaranathaArtikel ini pernah diterbitkan dalam
Griya Ilmu Kompas Jawa Barat, 13 Desember 2016
13 13 M! - Edisi Beta // 2018
Manusia Maranatha tahubahwa ia diciptakan Tuhan penuh kekuatan dan kemampuan, diperlengkapi akal budi dengan tingkat kecerdasan tertinggi di muka bumi, dan terus didampingi inspirasi kreatif dari Tuhan."
Armein Z. R. Langi
Cara paling efektif
RECTOR
"Cara paling efektif untuk mengalahkan musuh yang jauh lebih kuat dari
kita adalah dengan membohonginya bahwa ia lemah dan tidak berdaya.
Cara melumpuhkan manusia agar gagal mencapai potensi maksimalnya
adalah dengan membodohinya dan membuatnya malas berpikir.
Manusia Maranatha tahu bahwa ia diciptakan Tuhan penuh kekuatan dan
kemampuan, diperlengkapi akal budi dengan tingkat kecerdasan tertinggi
di muka bumi, dan terus didampingi inspirasi kreatif dari Tuhan.
From the
untuk mengalahkan musuh yang jauh lebih kuatdari kita adalah dengan membohonginya bahwa ia lemah dan tidak berdaya.
Cara melumpuhkan manusiaagar gagal mencapai potensi maksimalnya adalah dengan membodohinya dan membuatnyamalas berpikir.
FROM THE RECTOR14
“
"Cara paling efektif untuk mengalahkan musuh yang jauh lebih kuat dari
kita adalah dengan membohonginya bahwa ia lemah dan tidak berdaya.
Cara melumpuhkan manusia agar gagal mencapai potensi maksimalnya
adalah dengan membodohinya dan membuatnya malas berpikir.
Manusia Maranatha tahu bahwa ia diciptakan Tuhan penuh kekuatan dan
kemampuan, diperlengkapi akal budi dengan tingkat kecerdasan tertinggi
di muka bumi, dan terus didampingi inspirasi kreatif dari Tuhan.
ngkapan “makan micin bikin bodoh” atau “generasi micin”
pasti sering kita dengar akhir-akhir ini. Micin selalu jadi alasan
ketika seseorang membuat suatu kesalahan atau keanehan.
Namun, apakah benar kalau ada orang yang mengonsumsinya akan
membuatnya menjadi bodoh? Kalau memang seberbahaya itu, mengapa
peredaran dan penjualannya masih diizinkan?
Micin atau vetsin alias Mononatrium Glutamat
(MSG) mengandung glutamat atau asam amino
yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan protein.
Glutamat terkandung dalam berbagai jenis makanan
seperti tomat, jamur, keju, daging, dan kecap.
MSG terbuat dari tetes tebu atau tepung tapioka,
sama seperti keju atau tempe. Selain itu, penyedap
masakan ini juga melalui proses fermentasi mikroba.
Tahukah kalian? Ternyata jumlah MSG yang kita konsumsi rata-rata per
harinya sebanyak 0.65 gram, padahal menurut hasil penelitan, untuk orang
dewasa dengan berat badan 50-70 kg, konsumsi MSG dibatasi 2,5 – 3,5
gram/hari dan tidak boleh dalam dosis tinggi sekaligus. Hal ini menunjukkan
bahwa masih sedikit jika dibandingkan dengan batas maksimal.
15 15 M! - Edisi Beta // 2018
“Glutamat terkandung
dalam berbagai jenis makanan...”
“Micin”
Penting GA Penting
Leona Victoria Djajadi – seorang ahli gizi asal
University of Sydney mengungkapkan bahwa
mengonsumsi micin tidak membuat kita bodoh.
Pada intinya adalah segala sesuatu akan
baik jika dikonsumsi dalam takaran yang pas.
Sesuatu yang baik pasti akan menjadi tidak baik
apabila dikonsumsi secara
berlebihan.
Jadi, kalau Anda sudah
tahu, mengapa harus takut
mengonsumsi MSG? Tidak
semua isu yang kita dengar
atau kita baca melalui media
massa itu benar. Oleh sebab
itu kita harus cerdas dalam
mengolah berbagai informasi yang masuk dan
menyaringnya kembali dengan mencari informasi
pembanding yang up to date, dan akurat dari
sumber yang bisa dipertanggungjawabkan. (vir)
U Benarkah Bikin Bodoh?
Peradaban manusia bumi sekalipun maju tetap rentan terhadap ancaman. Ancaman
itu bukan berasal dari manusia, melainkan dari monster gigantic yang bernama Kaiju.
Pasukan dan tentara pertahanan bumi tak bisa mengandalkan perlengkapan tempur
biasa. Maka, persekutuan dunia yang membangun base pertahanan di lingkar Samudra
Pasifik (Pacific Rim) menciptakan Jaeger, yaitu mesin humanoid yang sama gigantic
sehingga menjadi mesin tempur sepadan dengan Kaiju untuk menahan serangan
menuju daratan yang penuh dengan populasi manusia. Ide
kisah ini menjadi jalan cerita utama dalam Pacific Rim.
Jika Anda menyaksikan Pacific Rim yang pertama
(2013), maka sekuel film ini dengan sub judul Uprising
(2018) adalah kelanjutan dari generasi Pacific Rim yang sebelumnya.
Tokoh utama Jake Pentecost yang diperankan oleh John Boyega (yang juga berperan
dalam film Starwars: The Force Awakens) menjadikan alur kisah penuh pertarungan robot
vs monster ini menjadi lebih membumi. Jake Pentecost adalah anak dari Jendral Stacker
Pentecost yang telah gugur melawan Kaiju pada Pacific Rim sebelumnya.
Film ini digagas oleh Guillermo del Toro, sutradara yang karyanya baru saja
memenangkan beberapa penghargaan perfilman termasuk BAFTA dan Oscar melalui The
Shape of Water. Pacific Rim adalah proyek ambisius Guillermo del Toro yang memakan
budget yang cukup besar karena didominasi oleh teknologi CGI.
Proyek film ini, dari berbagai
informasi, adalah pencapaian
impian Guillermo del
Toro terhadap
kultur anime
Jepang yang
telah meramu masa
depan dengan robot gigantic
dan monster, sehingga jika diselisik
lagi, film ini seperti hasil adaptasi dari
Evangelion dan Godzilla. Kali ini dalam
Pacific Rim: Uprising, Guillermo del Toro
menjadi produser, sedangkan Steven S.
DeKnight dipercaya sebagai sutradara. Film
ini akan sangat cocok dengan para pencinta
Transformers karena akan disuguhi adegan
visual yang kaya dengan teknologi tempur
antara robot dengan robot, maupun robot dengan
monster. Namun, film ini akan diuji alur ceritanya
melalui intrik karakter manusiawi antaraktor, apakah
cukup memberikan nilai tersendiri atau tidak.
Penilaian ini tentu bergantung juga pada kita yang
sudah menonton film ini. (abe/gn)
PACIFIC RIM 2:
UPRISING
UPR ISINGEKSPRESI - MOVIE REVIEW16
(imag
e:fu
llhdp
ictu
res.
com
, uhd
pixe
l.com
)
Red Sparrow adalah sebuah film drama thriller yang
diadaptasi dari novel karya Jason Matthews
(Red Sparrow, 2013). Disutradarai oleh Francis Lawrence,
Red Sparrow mengisahkan seorang balerina asal Rusia,
Dominika Egorova (Jennifer Lawrence) yang terjebak
dalam intrik politik antara Rusia dan Amerika Serikat
lewat campur tangan pamannya, Viktor Egorov
(Matthias Schoenaerts) yang bekerja di Biro
Intelijen Rusia. Setelah karier baletnya hancur,
Dominika yang harus merawat ibunya yang sakit
terpaksa menerima tawaran pekerjaan dari
pamannya untuk menjadi seorang sparrow, atau agen
intelejen Rusia. Dominika kemudian ditugaskan
mendekati seorang agen CIA, Nate Nash (Joel Edgerton)
yang berakhir dengan romansa antara mereka berdua
dan komplikasi yang ditimbulkannya.
Film ini meneruskan tradisi Hollywood dalam genre femme fatale
atau maneater, yang dipopulerkan di tahun 1940-an lewat genre noir.
Femme fatale adalah tokoh arketipe wanita yang misterius, menggoda,
sekaligus berbahaya, yang karismanya dapat meluluhkan pria, seperti
dalam film Double Indemnity, Body Heat, atau Atomic Bomb.
Dari segi naratif, Red Sparrow tidak menawarkan hal baru dalam konteks
intrik politik pascaperang dingin, selain memunculkan tokoh wanita yang
pintar dan manipulatif lewat penampilan apik Jennifer Lawrence yang aktingnya
lebih matang dibandingkan dengan perannya dalam The Hunger Games.
Tokoh Dominika, meskipun masih terjebak dalam stereotip wanita Rusia yang cantik,
serius dan bisa menari balet, mampu menarik simpati penonton lewat
kelemahlembutannya dalam merawat sang ibu, ketegarannya dalam menghadapi
interogasi brutal, komitmennya dalam menyelesaikan misi, serta kelihaiannya dalam
mencapai apa yang dia inginkan.
Dari sisi sinematografis, film didominasi oleh pergerakan kamera yang statis dan lambat, yang
memaksa penonton untuk secara intens mengikuti alur plot dengan detail. Tidak ada adegan tembak
menembak atau kejar-kejaran mobil karena film ini dibungkus sebagai drama thriller yang suspense
dan surprise-nya dibangun lewat alur plot yang lambat tetapi mencekam. Film ini juga dibumbui dengan
adegan kekerasan fisik dan sadis penuh darah yang membuatnya dilabeli rating R atau khusus dewasa.
Pencahayaan yang rendah serta warna suram yang mendominasi membantu terbangunnya suasana film
yang menegangkan dan penuh intrik. Tidak adanya efek spesial bombastis juga membuat film ini lebih realistis.
Film ini akan sangat menarik bagi para penikmat film spionase klasik yang lebih menekankan pada perkembangan karakter
dibandingkan dengan adegan aksi, tetapi akan terasa membosankan bagi mereka yang yang terbiasa dengan film spionase
ala James Bond atau Jason Bourne. Overall, jika Anda penggemar Jennifer Lawrence dan film spionase, maka film ini layak Anda
tonton. (Anton Sutandio)
Red SparrowM! - Edisi Beta // 2018
(Imag
e: p
xpag
e.co
m)
17
Sebagai institusi pendidikan, Universitas Kristen Maranatha terbuka untuk menerima kunjungan dari berbagai sekolah. Para siswa yang datang bisa mengikuti program khusus berupa kuliah singkat bersama para mahasiswa. Tujuan program ini untuk memberi pengajaran dan pengalaman singkat kepada para siswa sekolah agar mereka bisa menikmati bagaimana rasanya berkuliah.
Pada 2017, Maranatha telah menerima kunjungan 16 Sekolah Menengah Atas (SMA) dari berbagai kota di Indonesia. Pada periode Maret – Desember, setidaknya terdapat dua SMA dari Bandung dan 14 SMA dari luar kota. Bahkan, ada dua SMA dari luar Jawa, yaitu SMA St. Petrus Pontianak dan SMAK Bandar Lampung yang berkunjung ke kampus ini.
Sekolah yang berkunjung ke Universitas Kristen Maranatha
Mitra Kom
unitas 21
MAR 1706 JUN 17
02 AGT 17
25 AGT 17
22 MAR 17
Maret
SMA ST. PETRUSPontianak
SMAK 2 Penabur Bandung
SMAK Penabur Tangerang
SMAK 2 Penabur Jakarta
SMA Karangturi Semarang
JUNI AGUSTUS
TAHUN
2017
MITRA KOMUNITAS18
Berdasarkan data di atas, jelas bahwa kampus Maranatha termasuk salah satu perguruan tinggi favorit yang diminati oleh para siswa dari berbagai sekolah di Indonesia. Kehadiran mereka tentu bukan tanpa alasan. Jelas mereka memiliki data dan informasi yang akurat, sehingga para siswa dari sekolah tersebut berminat datang untuk mempelajarinya.
Merupakan suatu kebanggaan tersendiri ketika Maranatha ini menjadi salah satu tujuan generasi remaja untuk menimba ilmu demi meraih masa depan mereka yang lebih baik. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa reputasi kampus Maranatha memang sudah diperhitungkan. Oleh sebab itu, siapa saja yang kuliah di kampus ini wajib bangga karena sudah berada di tempat yang terbaik.
05OKT 17
06OKT 17
13OKT 17
25SEPT 17
18SEPT 17
29 SEPT 17
18 OKT 17
29 SEPT 17
25 OKT 17
07 DES 17
18 OKT 17
SMAK 4 Penabur Jakarta
SMAK Penabur Tasikmalaya
SMAK 3 Penabur Jakarta
SMAK Penabur Banda Bandung
SMAK Summarecon Bekasi
SMAK Penabur Harapan Indah Bekasi
SMAK Bandar Lampung
SMAK 5 Penabur Jakarta
SMA Global Indo
SMA Global Persada
DESEMBERSEPTEMBER OKTOBER
TAHUN
2018
SMAK PenaburKota WisATA
M! - Edisi Beta // 2018 19
Bebras Indonesia Challenge 2017 “Computional Thinking
Mini Challenge” dilaksanakan serentak pada Kamis,
16 November 2017 di seluruh universitas Indonesia yang
bermitra dengan Bebras Indonesia.
Type Directors Club (TDC) mengadakan acara “World’s Best Typography: TDC62” dengan
memamerkan karya terbaik tipografi 400 desainer dari penjuru dunia, diselenggarakan pada 21-28
November 2017 di Exhibition Hall Gedung B.
Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
Maranatha, dr. Dedeh Supantini, Sp.S., M.Pd.Ked., berhasil
masuk dalam Nominasi Film Pendek Terbaik, Festival Film
Pendek Pentigraf 2017 dengan karyanya yang berjudul
“Sepotong Ayam Goreng”.
What's OnSimak berita selengkapnya di:
Pada 1 April 2018,
enam orang mahasiswa
Program Studi D-III Seni Rupa
dan Desain berkesempatan
memamerkan karya busana
di panggung Indonesia
Fashion Week 2018.
Tim Debat Fakultas Hukum
berhasil meraih Juara III
dalam Kompetisi Debat
Konstitusi Mahasiswa antar
perguruan tinggi se-Indonesia
2018 yang diadakan oleh
Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia pada
26-28 Maret 2018.http://news.maranatha.edu
20 20 WHAT'S ON
Olahraga merupakan salah satu cara untuk
menjaga kesehatan dan stamina tubuh.
Pepatah mengatakan “Mens Sana in
Corpore Sano” yang artinya dalam badan
yang sehat terdapat jiwa yang sehat.
Pendapat tersebut benar, karena
olahraga mampu membuat
tubuh kita menjadi bugar,
sehingga bersemangat dalam
melakukan berbagai aktivitas.
Mahasiswa memiliki tugas
belajar dan perlu didukung
oleh stamina yang prima.
Berolahraga merupakan salah
satu solusinya. Bahkan, jika olahraga
ditekuni dengan baik, bukan mustahil
bisa menghasilkan prestasi yang bisa
membanggakan keluarga maupun civitas
academica menuntut ilmu.
Avicenna Medical League (AML) adalah
kompetisi olahraga yang diadakan oleh
Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Bandung. Kompetisi ini diikuti oleh
mahasiswa fakultas kesehatan se-Jawa
Barat yang dilaksanakan selama lima
hari, yaitu 22-26 Oktober
2017. Cabang olahraga yang
dipertandingkan terdiri dari
basket, badminton, dan futsal.
Tim mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas
Kristen Maranatha dengan
nama Rockafellaz, ikut ambil
bagian dalam ajang kompetisi
yang dilaksanakan di Gedung Olahraga
(GOR) Padjadjaran, Bandung. Berkat
kerja sama tim yang solid, akhirnya
mereka berhasil menyabet gelar Juara
I dalam cabang olahraga basket putra,
setelah sebelumnya menang melawan
tim Fakultas Psikologi Universitas Kristen
Maranatha di babak final dengan skor
akhir 44-39.
Saat penyisihan, Tim Rockafellaz yang
terdiri dari Hans Kristian Handoko sebagai
kapten, Jones Vita, Davin Widodo, Aqil
Putra Riode, Risang Haryo, Renata Timoty,
dan Renaldi Tan, berhasil menumbangkan
lawan-lawannya. Perjuangan all out tim
pimpinan Hans tersebut tidak sia-sia.
Mereka sukses menumbangkan satu-
satu lawan tanding mereka yang berasal
dari Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran, Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Bandung, dan Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran.
Kesuksesan memang tidak berdiri sendiri,
melainkan berkat kekompakan dan usaha
dari masing-masing anggota tim. Itulah
sebabnya mengapa Rockafellaz meraih
sukses dan berhasil meraih Juara I.(vir)
Juara Liga BasketFakultas Kedokteran
“KESUKSESAN
MEMANG TIDAK
BERDIRI SENDIRI,
MELAINKAN
BERKAT
KEKOMPAKAN
DAN USAHA”
21 M! - Edisi Beta // 2018
Bingkai Inspirasi
Buah Manis Kekompakan Mahasiswa Elektro“Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian”
Peribahasa yang sudah tidak asing ini
patut digambarkan bagi tim mahasiswa
Program Studi S-1 Teknik Elektro. Melalui
kerja keras, serta dipadu semangat yang
membara untuk mengikuti kompetisi,
mereka membuka diri untuk mempelajari
bidang baru.
Kompetisi kali ini berhubungan dengan
mekanik, pneumatic, dan elektronik
sebagai dasar Programmable Logic
Controller (PLC). Para mahasiswa
percaya, bahwa melalui usaha dan
kekompakan yang terus diasah, mereka
dapat membawa pulang kemenangan.
Semua ini dipersembahkan demi masa
depan dan kampus kebanggaan mereka,
Universitas Kristen Maranatha.
Tiga tim dari Program Studi S-1 Teknik
Elektro berangkat ke Tangerang. Masing-
masing tim terdiri dari dua orang. Keenam
mahasiswa tersebut, yaitu: Ardian
Wijayanto, Raymond Hianjaya, Hazel Xaris,
Vincensius Yuvens, Tara Anggada Putra,
dan Evan Adrian Adhi. Mereka membawa
nama Universitas Kristen Maranatha untuk
mengikuti ajang di Pick and Place Machine
Competition 2017 yang diadakan di Swiss
German University (SGU), Tangerang, pada
27-29 Oktober 2017.
Persiapan yang dilakukan selama tiga
minggu untuk mengikuti kompetisi,
menjadi pengalaman yang menantang
para peserta. Ardian Wijayanto mengakui
harus menambah pengalaman untuk
mempelajari teori bidang baru yang
diajarkan oleh alumni, latihan soal
programming, serta review pelajaran-
pelajaran yang sudah dilewati. Mahasiswa
berprestasi ini merasakan kerja sama
22 BINGKAI INSPIRASI
Novie Theresia br. Pasaribu, S.T., M.T., selaku
Ketua Program Studi S-1 Teknik Elektro, turut
hadir dalam kegiatan persiapan keberangkatan
yang dilaksanakan di Gedung Fakultas Teknik
Laboratorium Sistem Kontrol Program Studi
S-1 Teknik Elektro tersebut. Beliau berharap tim
yang mengikuti lomba bisa mendapat banyak
kenalan baru, karena sangat bermanfaat untuk
mendapatkan informasi terkini yang nantinya
bisa diterapkan dalam jangka panjang, baik saat
belajar maupun ketika sudah bekerja.
“Berdoa, berusaha, dan bekerja sama. Tim
menjadi kuat karena kerja sama yang baik,”
tutup Novie Theresia br. Pasaribu, S.T., M.T.,
dalam sambutannya.
Dari tiga tim yang dikirim, tim Hazel dan
Vincensius berhasil lolos. Kerja keras dan
kekompakkan mereka berbuahkan hasil manis.
Mereka berhasil meraih Juara III untuk kategori
Pick and Place Machine. (pm)
yang dibangun dalam tim. Mereka begitu kompak
dan bahu membahu saling menutupi kekurangan
melalui kelebihannya masing-masing.
Dr. Erwani Merry Sartika, S.T., M.T., Sekretaris
Program Studi sekaligus dosen pembimbing keenam
mahasiswa tersebut, mengapresiasi semangat
para peserta didiknya. Dalam kegiatan persiapan
keberangkatan para peserta lomba yang diadakan
pada Rabu, 25 Oktober 2017 bersama himpunan
mahasiswa, beliau mengakui di tengah kesulitan
para mahasiswa dalam mempelajari bidang baru,
semangat mereka untuk mengikuti lomba tidak
pudar. Beliau berharap semangat seperti ini dapat
diturunkan kepada generasi selanjutnya.
Berdoa, berusaha, dan bekerja sama. Tim menjadi kuat karena kerja sama yang baik.
23 M! - Edisi Beta // 2018
KardusTamanPara alumni Universitas Kristen Maranatha terus berinovasi
mengembangkan ilmu yang telah mereka dapatkan selama berkuliah.
Hasil kreativitas dan ide-ide cemerlang yang mereka terapkan dalam
kehidupan nyata, menghasilkan kreasi yang juga dapat dinikmati oleh
masyarakat. Contohnya, seperti yang dirintis oleh tiga orang alumni
Program Studi S-1 Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain
angkatan 2012. Mereka adalah Ocsa Dewi, Nidiya Valensia,
dan Michael Fernando. Ketiganya memiliki misi yang sama, yaitu
membuat bisnis kuliner dan mengaplikasikan ide serta pengalaman
yang pernah mereka dapatkan ketika mengikuti student exchange
di Taiwan saat dulu masih berkuliah.
INOVASI DAN KREASI ALUMNI MARANATHA
24 BINGKAI INSPIRASI
25 M! - Edisi Beta // 2018
26 BINGKAI INSPIRASI
IdeBerangkat dari
Tiga Sahabat karib tersebut terinspirasi untuk membuat sesuatu yang belum pernah ada di Kota Bandung. Bahkan, hasil inovasi mereka ini belum pernah ada di Indonesia. Mereka membuat interior cafe dengan menggunakan bahan green design. Kardus dipilih mereka sebagai material utama pada bisnis kuliner yang berlokasi di Jalan Sersan Bajuri, tepatnya di depan Green Forest Resort ini.
Pada pengalaman outdoor-nya sendiri, pengunjung dapat menikmati makan dan minum di bawah pohon pinus. Pada indoor kafe, semua elemen dinding, meja, dan kursi menggunakan bahan dari kardus. Ocsa berharap dapat mengedukasi masyarakat awam, bahwa kardus yang selama ini hanya dijadikan sebagai tempat untuk menyimpan barang ternyata dapat digunakan sebagai hiasan dan furnitur juga. Melalui konsep kardus dan alam inilah akhirnya mereka menamakan kafe tersebut “Taman Kardus”.
Sementara itu, dekorasi indoor kafe mengusung tema “Kota Bandung”. Pengunjung dapat melihat replika Gedung Merdeka dan pasar malam khas Indonesia. Bahkan, mural panorama Kota
Bandung yang digambar pada kardus. Dalam merealisasikan ide kreatif tersebut, tiga sahabat ini bekerja sama dengan Edwin Leonardo alumni Program Studi S-1 Manajemen angkatan 2005 sebagai pihak kontraktor.
Michael berbagi pengalamannya bagaimana mereka juga harus mempelajari cara memanajemen sebuah bisnis kuliner dari nol, karena bisnis bukan bidang ketiganya. Rencananya grand opening baru akan diadakan pada awal Oktober 2017, tetapi sudah mendapat animo dari masyarakat. Buktinya, kafe yang menyajikan kuliner khas Indonesia ini sudah diliput oleh berbagai media berita online, seperti merdeka.com, tribun jabar, dan kompas.com; bahkan, program televisi swasta nasional, Trans 7.
Nidiya sama sekali tidak menyangka kalau usaha kuliner mereka mendapat respon yang baik dari masyarakat. Hal tersebut bisa dilihat dari jumlah pengunjung yang padat, terutama di akhir pekan. Para alumni kampus Maranatha ini berharap dapat terus berinovasi mengembangkan diri dan juga bisa menjadi contoh yang baik bagi para mahasiswa yang masih berkuliah. (pm)
27 M! - Edisi Beta // 2018
“Memulai usaha adalah hal yang menakutkan dan sulit”. Ungkapan ini seperti menjadi beban tersendiri bagi sebagian besar orang, bahkan upaya untuk berwiraswasta menjadi stereotype bahwa praktik dianggap tidak semudah teorinya. Apalagi hal ini diwarnai dengan berbagai kekhawatiran bagaimana bila gagal, rugi, atau produk yang ditawarkan tidak diterima masyarakat. Ada pula pemula yang terjun ke dunia bisnis dengan modal nekat dan tidak diselaraskan dengan passion mereka sehingga berimbas pada terkurasnya pemikiran, proses bisnis yang tidak berjalan dengan baik, bahkan terbengkalai hingga gulung tikar.
Pemikiran-pemikiran seperti ini justru menjadi tantangan bagi dirintisnya usaha Hayang Tea. Hayang Tea adalah bertemunya passion yang diselaraskan dengan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah. Ronald Ricardo, founder Hayang Tea Premium dan Hayang Thai Tea yang pernah mengenyam bangku kuliah di Program Studi S-1 Manajemen Universitas Kristen Maranatha ini, mempunyai visi dengan
cara ingin memberikan sebuah peluang usaha dalam bidang kuliner minuman melalui rasa dan kualitas yang terbaik dengan harga yang kompetitif. Slogan yang digunakan dalam produk ini adalah “Siapa bilang enak harus selalu mahal”. Founder Hayang Tea ini mengemukakan bahwa dia memiliki impian untuk memberikan social impact dengan cara menjangkau orang yang takut untuk memulai usaha sendiri dengan mengundang siapapun untuk ikut bergabung dalam manajemen Hayang Tea, sehingga mereka bisa belajar berbisnis dengan mudah dan aplikatif. Selanjutnya, kerja sama manajemen dan mitra usaha ini juga dilakukan bersama dengan salah satu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, Yolla Margaretha, S.E., M.M. Salah satu outlet Hayang Tea Premium bahkan dimulai dengan membuka salah satu kedai di Jl. Surya Sumantri, Bandung sekitar kawasan kampus Universitas Kristen Maranatha.
Hayang Tea berupaya melihat peluang dari trend
variasi minuman teh dan menambah kreativitas lagi di dalamnya seperti thai tea, green tea, cheese tea (topping cream keju), dan macchiato tea (teh dengan topping vanilla). Kreativitas ini tidak mengubah cita rasa keaslian fusion tea sekaligus memberikan penawaran harga yang ramah di kantong. Ronald Ricardo berharap perusahan yang didukung secara bersama ini menjadi bagian dalam kontribusi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap perkembangan perekonomian Indonesia. Hayang Tea menjadi sebuah jawaban bahwa berbisnis jadi semudah teorinya.
Hayang Tea Premium memiliki filosofi dari kata hayang (Bahasa Sunda) yang artinya kemauan atau keinginan. Arti ini merupakan titik awal kesuksesan dan keberhasilan adalah sebuah keinginan.
Are you ready to be an entrepreneur? Hayang Tea, Enak Gak Harus Mahal!
(Yolla Margaretha)
HAYANG TEA -
MEMULAI USAHA
SEMUDAH TEORINYA
28 SHOWCASE
I’M - edisi beta// 2018 29 29 I’M - edisi beta// 2018
Berani tampildi sini?
Caranya: upload foto komunitasmu
dan tag Instagram
@universitaskristenmaranatha
Cantumkan hashtag
#MInteraksi
Foto terpilih akan ditampilkan di
halaman ini pada edisi selanjutnya
InteraksiM! - Edisi Beta // 2018
Para pembaca inspiratif,
terima kasih telah membaca edisi beta M! - Majalah Inspirasi Maranatha.
Majalah ini masih dalam tahap pengembangan dan persiapan untuk terbit perdana beberapa bulan ke depan.
Pendapat Anda sangat berguna untuk menjadikan majalah ini benar-benar inspiratif bagi kita semua.
Terima kasih atas kesediaan Anda mengisi survei satu menit ini.
http://bit.ly/surveymmag