luka juga

Upload: elis-sri-alawiyah

Post on 05-Jul-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 luka juga

    1/33

    Universitas Sumatera Utara

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    Pada bab ini akan diuraikan tentang pengertian luka, jenis- jenis

    luka dalam klasifikasinya, penyembuhan luka, perkembangan perawatan luka

    dan bahan yang digunakan dalam perawatan luka.

    1. Konsep Luka

    1.1. Definisi

    Luka adalah keadaan hilang atau terputusnya kontinuitas jaringan

    yang disebabkan banyak hal atau berbagai faktor.

    Luka adalah kerusakan kontinuitas jaringan atau kuit, mukosa

    mambran dan tulang atau organ tubuh lain (Koier  , 1!!"#.

    Luka adalah gangguan dari kondisi normal pada kulit ($aylor, 1!!%#.

    1.&. 'enis-jenis luka

    Luka sering digambarkan berdasarkan bagaimana ara mendapatkan

    luka itu dan menunjukan derajat luka ( $aylor  ,1!!%#.

    1.&.1. )erdasarkan derajat kontaminasi

    a. Luka bersih

    Luka bersih adalah luka yang tidak terdapat inflamasi dan

    infeksi, yang merupakan luka sayat elektif dan steril dimana

    luka tersebut berpotensi untuk terinfeksi. Luka tidak ada

    kontak dengan orofaring,traktus respiratorius maupun traktus

    genitourinarius. Dengan demikian kondisi luka tetap

    dalam

  • 8/15/2019 luka juga

    2/33

    Universitas Sumatera Utara

    keadaan bersih. Kemungkinan terjadinya infeksi luka

    sekitar 

    1* - "*.

     b. Luka bersih terkontaminasi

    Luka bersih terkontaminasi adalah luka pembedahan dimana

    saluran pernafasan, saluran penernaan dan saluran

     perkemihan dalam kondisi terkontrol. Proses penyembuhan

    luka akan lebih lama namun luka tidak menunjukkan tanda

    infeksi. Kemungkinan timbulnya infeksi luka sekitar +* -

    11*.

    . Luka terkontaminasi

    Luka terkontaminasi adalah luka yang berpotensi terinfeksi

    spillage saluran pernafasan, saluran penernaan dan saluran

    kemih. Luka menunjukan tanda infeksi. Luka ini dapat

    ditemukan pada luka terbuka karena trauma atau keelakaan

    (luka laserasi#, fraktur terbuka maupun luka penetrasi.

    Kemungkinan infeksi luka 1* - 1%*.

    d. Luka kotor 

    Luka kotor adalah luka lama, luka keelakaan yang

    mengandung jaringan mati dan luka dengan tanda infeksi

    seperti airan purulen. Luka ini bisa sebagai akibat

     pembedahan yang sangat terkontaminasi. )entuk luka seperti

     perforasi isera, abses dan trauma lama.

  • 8/15/2019 luka juga

    3/33

    Universitas Sumatera Utara

    1.&.& )erdasarkan Penyebab

    a. Vulnus ekskoriasi atau luka leetgores adalah edera pada

     permukaan epidermis akibat bersentuhan dengan benda

     berpermukaan kasar atau runing. Luka ini banyak 

    dijumpai pada kejadian traumatik seperti keelakaan lalu lintas,

    terjatuh maupun benturan benda tajam ataupun tumpul.

     b. Vulnus scissum adalah luka sayat atau iris yang di tandai

    dengan tepi luka berupa garis lurus dan beraturan. Vulnus

     scissum  biasanya dijumpai pada aktifitas sehari-hari seperti

    terkena pisau dapur, sayatan benda tajam ( seng, kaa #, dimana

     bentuk luka teratur .

    . Vulnus laseratum atau luka robek adalah luka dengan tepi yang

    tidak beraturan atau ompang amping biasanya karena tarikan

    atau goresan benda tumpul. Luka ini dapat kita jumpai

     pada kejadian keelakaan lalu lintas dimana bentuk luka tidak 

     beraturan dan kotor, kedalaman luka bisa menembus

    lapisan mukosa hingga lapisan otot.

    d. Vulnus punctum atau luka tusuk adalah luka akibat tusukan

     benda runing yang biasanya kedalaman luka lebih dari pada

    lebarnya. /isalnya tusukan pisau yang menembus lapisan otot,

    tusukan paku dan benda-benda tajam lainnya. Kesemuanya

    menimbulkan efek tusukan yang dalam dengan permukaan luka

    tidak begitu lebar.

  • 8/15/2019 luka juga

    4/33

    Universitas Sumatera Utara

    e. Vulnus morsum adalah luka karena gigitan binatang. Luka

    gigitan hewan memiliki bentuk permukaan luka yang mengikut

    i gigi hewan yang menggigit. Dengan kedalaman luka juga

    menyesuaikan gigitan hewan tersebut.

    f. Vulnus combutio adalah luka karena terbakar oleh api atau

    airan panas maupun sengatan arus listrik. Vulnus combutio

    memiliki bentuk luka yang tidak beraturan dengan permukaan

    luka yang lebar dan warna kulit yang menghitam. )iasanya

     juga disertai bula karena kerusakan epitel kulit dan mukosa.

    1.+. Penyembuhan Luka

    $ubuh yang sehat mempunyai kemampuan alami untuk 

    melindungi dan mamulihkan dirinya. Peningkatan aliran darah kedaerah

    yang rusak, membersihkan sel dan benda asing serta perkembangan awal

    seluluer bagian dari proses penyembuhan luka. Proses penyembuhan

    terjadi seara normal tanpa bantuan, walaupun beberapa bahan perawatan

    dapat membantu untuk mendukung proses penyembuhan. 0ebagai ontoh,

    melindungi area luka yang bebas dari kotoran dengan menjaga

    kebersihan,dapat membantu untuk meningkatkan penyembuhan

     jaringan ( $aylor  ,1!!%#. Penyembuhan luka didefinisikan oleh Wound 

     Healing Society (WHS) sebagai suatu yang kompleks dan dinamis sebagai

    akibat dari pengembalian kontinitas dan fungsi anatomi.

    )erdasarkan 20 suatu penyembuhan luka yang ideal adalah kembali

    normalnya struktur , fungsi dan anatomi kulit. )atas waktu penyembuhan

    luka ditentukan oleh

  • 8/15/2019 luka juga

    5/33

    Universitas Sumatera Utara

    tipe luka dan lingkungan instrinsik maupun ekstrinsik. Penyembuhan luka

     bisa berlangsung epat. Pada luka bedah dapat diketahui adanya sintesis

    kolagen dengan melihat adanya jembatan penyembuhan dibawah jahitan

    yang mulai menyatu. 'embatan penyembuhan ini munul pada hari

    kelima sampai ketujuh post operasi ( )lak 3 'aobs, 1!!% ).

    'ahitan biasanya diangkat pada saat sudah terlihat adanya tensil 

     strengt yang mendekatkan tepi luka. Pengangkatan jahitan ini tergantung

    usia, status nutrisi dan lokasi luka. 'ahitan biasanya diangkat pada hari ke

    enam sampai ketujuh post operasi untuk menghindari terbentuknya bekas

     jahitan (suture marks) walaupun pembentukan kolagen sampai jahitan

    menyatu berakhir hari ke-&1 ($aylor,4,1!!%#. Kolagen sebagai jembatan

     penyembuhan ini munul pada hari ke-" sampai ke-% post operasi. )ila

    lebih dari % hari berarti terjadi perlambatan sintesis kolagen yang berarti

     penyembuhan luka lambat ()lak 3 'aobs, 1!!%#.

    0uatu luka bersih akan tetap bersih bila dilakukan persiapan

    operasi yang baik dan tehnik pembedahan yang baik serta perawatan luka

     post operasi yang baik pula. Pemberian antibiotik peroral yang adekuat

    mampu menegah terjadinya infeksi sehingga meski tanpa airan

    antiseptik proses penyembuhan luka dapat tetap terjadi (Kartono, dikutip

    oleh 5etomo, 1!!6#.

  • 8/15/2019 luka juga

    6/33

    Universitas Sumatera Utara

    1.+.1. Proses penyembuhan luka yang alami (Koier, 1!!" 3 $aylor,

    1!!%# 7

    a. 8ase inflamasi atau lag Phase

    )erlangsung pada hari ke -". 9kibat luka terjadi

     pendarahan. :kut keluar trombosit dan sel-sel radang. $rombosit

    mengeluarkan prostaglandin, tromboksan, bahan kimia tertentu

    dan asam amino tertentu yang mempengaruhi pembekuan

    darah, mengatur tonus dingding pembuluh darah dan

    kemotaksis terhadap leukosit.

    $erjadi vasokonstriksi dan proses penghentian darah. 0el

    redang keluar dari pembuluh darah seara diapedesis dan

    menuju daerah luka seara kemotaksis. Sel mast mengeluarkan

    serotonin dan histamlin yang meninggikan permeabilitas

    kapiler, terjadi aksudasi airan edema. Dengan demikian timbul

    tanda- tanda radang. Leukosit, limfosit dan monosit

    menghanurkan dan memakan kotoran maupun kuman (proses

     pagositosis#.

    Pertautan pada fase ini hanya oleh  fibrin, belum ada

    kekuatan pertautan luka sehingga di sebut fase tertinggal (lag 

     phase).

     b. 8ase proliferasi atau fibroblast 

    )erlangsung dari hari ke-; sampai dengan + minggu.

    $erjadi proses proliferasi dan pembentukan fibroblast

    (menghubungkan sel-sel# yang berasal dari sel-sel

    mesenkim.

  • 8/15/2019 luka juga

    7/33

    Universitas Sumatera Utara

     ibroblas menghasilkan mukopolisakarid dan serat kolangen

    yang terdiri dari asam-asam amino glisin, prolin dan

    hidroksiprolin. !ukopolisekarid mengatur deposisi serat-serat

    kolangen yang akan mempertautkan tepi luka.

    0erat-serat baru dibentuk, diatur, mengkerut, yang tak 

    diperlukan dihanurkan, dengan demikian luka

    mengkerutmengeil.

    Pada fase ini luka diisi oleh sel-sel radang,  fibroblas, serat-

    serat kolagen, kapiler-kapiler baru< membentuk jaringan

    kemerahan dengan permukaan tak rata disebut jaringan

     granulasi.

    =pitel sel basal ditepi luka lepas dari dasarnya dan pindah

    menutupi dasar luka, tempat diisi hasil mitosis sel lain. Proses

    migrasi epitel hanya berjalan kepermukaan yang rata atau lebih

    rendah, tidak dapat naik pembentukan orignan granulasi

     berhenti setelah seluruh permukaan luka tertutup epitel dan

    mulailah proses pendewasaan penyembuhan luka 7 penyatuhan

    kembali, penyerapan yang berlebih.

    .  ase remondeling atau fase resorpsi

    Dapat berlangsung berbulan-bulan dan berakhir bila tanda

    radang sudah hilang. Parut dan sekitarnya berwarna puat, tipis,

    lemas, tak ada rasa sakit maupun gatal.

  • 8/15/2019 luka juga

    8/33

    Universitas Sumatera Utara

    )erlangsung dengan  sintesis kolagen oleh  fibroblas hingga

    struktur luka menjadi utuh. Penyembuhan luka sebagai suatu

     proses yang kompleks dan dinamis sebagai akibat dari

     penyembuhan kontinuitas dan fungsi anatomi.

    Penyembuhan luka yang ideal adalah kembali normal

    strukturnya, fungsinya dan penampilan anatomi kulit. )atas

    waktu penyembuhan luka di tentukan oleh t ipe luka dan

    lingkungan ekstrinsik maupun intrinsik (Wound Healing 

    Society).

    Pada luka bedah dapat di ketahui adanya sintesis kolagen

    dengan melihat adanya jembatan penyembuhan dibawah jahitan

    yang mulai menyatu. 'embatan penyembuhan ini munul pada

    hari ke 7 "-% pasa operasi ()lak 3 'aob>s , 1!!%#.

    'ahitan biasanya diangkat pada saat sudah terlihat adanya

    hasil yang mendekati tepi luka. Pengangkatan jahitan itu

    tergantung usia, status nutrisi dan lokasi luka. 'ahitan biasa

    diangkat pada hari ke ;-% proses operasi untuk 

    menghindari terbentuknya bekas jahitan walaupun

     pembentukan kollagen samapai jahitan menyatu berakhir hari

    ke-&1 ($aylor, 1!!%#.

    0uatu luka yang bersih bila dilakukan persiapan dan

     pembedahan yang baik serta perawatan pasa operasi yang baik 

     pula maka luka akan tetap bersih. Pemberian antibiaotik peroral

    yang adekuat mampu menegah terjadinya infeksi

    sehingga

  • 8/15/2019 luka juga

    9/33

    Universitas Sumatera Utara

    meski tanpa airan anti septik proses penyembuhan luka

    tetap dapat terjadi (Kartono, dikutip oleh 5etomo, 1!!6#.

    1.+.& Prinsip Penyembuhan Luka

    Prinsip penyembuhan luka mengikuti fase penyembuhan

    luka menurut 0hwat (&# yaitu 7

    a. Koagulasi

    $erjadinya luka baik yang bersifat traumati atau yang

    terbentuk pada pembedahan menyebabkan perdarahan dari

     pembuluh darah yang rusak. Vasokonstriksi segera

    terjadi sebagai akibat dilepaskannya katekolamin kedalam

    lingkungan edera.  "rakinin, serotonin, dan histamine

    merupakan senyawa vaso aktif lain yang dilepas oleh sel

    mast kejaringan sekitar. 0enyawa-senyawa ini mengawali

     peristiwa diapedesis yaitu keluarnya sel-sel intraasular 

    kedalam ruang ekstravaskular yang rusak. 0uatu bekuan darah

    terbentuk dari trombosit yang dikeluarkan dari ekstravasasi

    darah.

    8aktor-faktor pembekuan yang dilepaskan dari trombosit

    menghasilkan  fibrin yang bersifat hemostatik dan membentuk 

    suatu jaringan yang akan menampung migrasi lebih lanjut

    sel- sel inflamasi dan fibroblast. ibrin merupakan produk akhir 

    dari aliran proses pembekuan. $anpa kerja  fibrin ini maka

    kekuatan akhir dari suatu luka akan berkurang. $rombosit

     juga penting

  • 8/15/2019 luka juga

    10/33

    Universitas Sumatera Utara

    dalam menghasilkan sitokin esensial yang dapat mempengaruhi

     peristiwa penyembuhan luka.

     b. :nflamasi

    8ase inflamasi dimulai dengan migrasi leukosit

    kedalam luka. Leukosit  polimorfonuklear akan mendominasi

    luka dalam

    &6 jam pertama, diikuti oleh makrofag dalam jumlah yang

     banyak, dan kemudian limfosit. 0el-sel radang ini mengatur 

     perbaikan matriks jaringan ikat dengan melepaskan berbagai

    maam  sitokin, yang sebelumnya dikenal sebagai ?faktor 

     pertumbuhan@.

    c. ibroplasia

     ibroplasia adalah fase penyembuhan luka yang ditandai

    oleh  sintesis kolagen. 0intesis kolagen dimulai &6 jam pertama

    setelah edera, namun tidak akan menapai punak hingga

    " hari kemudian. 0etelah % hari sintesi kolagen akan berkurang

    seara perlahan-lahan.  #emodeling luka mengau pada

    keseimbangan antara sintesis kolagen dan degradasi kolagen.

    Pada saat serabut kolagen tua diuraikan oleh kolagenase

     jaringan, serabut baru dibentuk dengan kepadatan

     pengerutan yang makin bertambah. Proses ini akan

    meningkatkan kekuatan potensial dari jaringan parut.

  • 8/15/2019 luka juga

    11/33

    Universitas Sumatera Utara

    d. Sitokin

    Sitokin memungkinkan berjalannya seluruh interaksi antar 

    sel. /ereka juga berperan penting dalam penatalaksanaan

     penyembuhan luka. 4ontohnya  sitokin ikut mengatur 

     peranan dan pengaturan  fibrosis,  penyembuhan luka kronik,

    angkokan kulit, vaskularisasi, peningkatan kekuatan tendon

    dan tulang setelah perbaikan.

    e. /etabolisme matriks ekstraseluler 

     !atriks ekstraseluler merupakan suatu struktur yang

    kompleks, dimana berbagai jenis sel dan komponen

     berinteraksi.  $olagen merupakan komponen utama dari matriks

    ekstraseluler , dari semua jaringan lunak, tendon, ligament dan

    matriks tulang.

     f. Sintesis kolagen

    Sintesis kolagen dimulai dengan transkrip  %&' menjadi

    m#&'. ranslasi m#&' berlangsung pada ribosom di reticulum

    endoplasma yang kasar.  $olagen  berbeda dengan protein lain

    karena kolagen akan mengalami beberapa modifikasi jika telah

    menapai lingku ngan ekstraseluler. Disini terjadi

     pengerutan kolagen untuk membentuk fibril dan serabut

    kolagen.  isil oksidase merupakan enim yang diperlukan

    untuk pengerutan kolagen. 'adi pada  sintesis kolagen terjadi

    sintesa protein tingkat tinggi, sehingga tubuh memerlukan

    asupan protein yang banyak dalam makanan yang dimakan.

  • 8/15/2019 luka juga

    12/33

    Universitas Sumatera Utara

     g. %egradasi kolagen

     %egradasi kolagen atau penguraian kolagen diawali oleh

    enim-enim yang sangat spesifik yang disebut kolagenase

     jaringan yang dihasilkan oleh berbagai sel, termasuk sel radang,

     fibroblast dan sel epitel. Kolagenase masih dalam bentuk tidak 

    aktif dan harus diaktifkan oleh protein seperti plasmin. 0etelah

    kolagenase menjadi aktif, enim dapat dihambat dengan

    menggabungkannya dengan protein plasma dan jaringan yaitu

    makroglobulin alfa-&.

    h. 0ubstansi dasar 

    0ubstansi dasar terdiri dari  proteoglikan dan

     glikosaminoglikan. Kombinasi kartilago dan  proteoglikan

     berfungsi sebagai peredam  syok molekuler . Keduanya juga

     berperan menjaga kelembapan dan mengeluarkan  sitokin. 9sam

    hialuronat memberikan linkungan yang air untuk 

    mempermudah gerakan sel yang epat dan diferensiasi sel.

    9sam ini timbul dini dan bertahan untuk sementara waktu

    setelah edera pada orang dewasa, namun bertahan lebih lama

     pada kulit dan luka di janin.

    i. Kontraksi luka

    Kontraksi luka merupakan salah satu tenaga mekanis tubuh

    yang paling kuat. Pada luka terbuka ditemukan sel-sel

    mirip fibroblast yang berkontraksi. 0el-sel ini memiliki

    komponen otot

  • 8/15/2019 luka juga

    13/33

    Universitas Sumatera Utara

     polos dalam  sitoplasmanya serta memiliki sifat-sifat  fibroblast 

    lainnya.

     *. +pitelisasi

    0el epitel berfungsi untuk menutupi semua permukaan kulit

    yang terpapar dengan lingkungan luar. Kulit merupakan suatu

    ontoh dari proses epitelisasi tetapi mekanisme perbaikan epitel

    adalah sama diseluruh tubuh. Lapisan luar kulit yaitu epidermis

    terdiri dari epitel berlapis gepeng yang melindungi kulit

    dari kehilangan airan, invasi  bakteri dan trauma. Luka

    ketebalan partial akan sembuh melalui proses epitelisasi.

    $erdapat dua fenomena utama dalam proses epitelisasi yaitu

    7 migrasi dan mitosis. 0etelah epitel rusak akan terbentuk 

     bekuan darah. Keropeng merupakan bekuan darah yang

    mengering yang melindungi dermis dibawahnya. /igrasi sel

    epitel mengawali proses perbaikan dan tidak bergantung pada

    mitosis epitel. 0el- sel yang bermigrasi berasal dari tepi luka

    dan polikel rambut serta kelenjar sebasea didasar luka. Luka

     superficial dan tidak melewati membrane basalis akan sembuh

    dengan regenerasi yang epat. Luka yang menembus

    membrane basalis seperti luka bakar akan sembuh melalui

     proses epitelisasi tapi lama dan hasilnya seringkali memuaskan.

    Proses migrasi selalu dimulai dari  stratum basalis dari

    epitel dan kelenjar  sebasea serta folikel rambut yang

    terletak 

  • 8/15/2019 luka juga

    14/33

    Universitas Sumatera Utara

    lebih dalam. 0el-sel akan memipih dan membentuk 

    tonjolan- tonjolan kesekitarnya. 0el ini akan kehilangan

     perlekatan dengan sel basal disekitarnya dan mulai bermigrasi.

    )eberapa hari setelah migrasi dimulai, sel akan istirahat dan

    membelah diri.

    0etelah permukaan kulit ditutupi oleh sel-sel epitel, sel-sel

    ini akan kembali ke  fenotipik yang normal.  +petelisasi yang

     berhasil, diperluas dengan mempertahankan permukaan kulit

    agar tetap lembab dan tidak kering. Keropeng alami mungkin

    ukup baik untuk tujuan ini, bahan penutup yang tidak lengket

    sangat baik untuk mempertahankan permukaan kulit tetap

    lembab dan dapat meningkatkan proses epitelisasi seara

     bermakna.

    k. Autrisi

     Autrisi yang tidak adekuat dapat mengganggu proses

     penyembuhan. /isalnya penghambatan respon imun dan

    opsonisasi bakteri. Defisiensi asam askorbat merupakan

     penyebab gangguan penyembuhan luka yang paling sering.

    9sam askorbat merupakan suatu kofaktor dalam hidroksilasi

     prolin menjadi asam aminohidroksi prolin pada sintesis kolagen

    dalam penambahan molekul oksigen. 'aringan parut lama,

    memiliki aktifitas kolagenase yang lebih tinggi dari pada kulit

    normal. 5leh sebab itu pada pasien  skorbut , jaringan parut

    akan

  • 8/15/2019 luka juga

    15/33

    Universitas Sumatera Utara

    retak lebih dahulu dibandingkan kulit normal. $erapi

     penggantian itamin seara agresif harus segera dilakukan

    setelah tauma mayor unutk menegah komplikasi penyembuhan

    luka.

    Bat besi merupakan unsure yang penting untuk 

     penyembahan luka yang sesuai. )esi jaga diperlukan untuk 

     berlangsungnya hidroksilase reisdu prolin. Kalsium dan

    magnesium dibutuhkan untuk aktiasi kolagenase dan sintesis

     protein seara umum. 8aktor esensial lain untuk penyembuhan

    luka adalah suplai oksigen yang adekuat. Kebanyakan

     penyembuhan luka yang kronik dapat diatasi seara efektif 

    dengan meningkatkan oksigenisasi jaringan.

    1.+.+. 8aktor yang mempengaruhi penyembuhan luka

    a. 8aktor yang memperepat penyembuhan luka terdiri dari

    (Koier, 1!!" 3 $aylor  ,1!!%# 7

    1#. Pertimbangan perkembangan

    9nak dan orang dewasa lebih epat lebih epat

     penyembuhan luka daripada orang tua. 5rang tua lebih

    sering terkena penyakit kronis, penurunan fungsi hati

    yang dapat mengganggu sintesis dari faktor pembekuan

    darah (Koier,

    1!!"#.

  • 8/15/2019 luka juga

    16/33

    Universitas Sumatera Utara

    .Autrisi

    Penyembuhan menempatkan penambahan pemakaian

    metabolisme pada tubuh. Klien memerlukan diit kaya

    Protein, Karbonhidrat, Lemak, Citamin dan /iniral (8e, Bn#

    )ila kurang nutrisi diperlukan waktu untuk memperbaiki

    status nutrisi setelah pembedahan jika mungkin. Klien yang

    gemuk meningkatkan resiko infeksi luka dan penyembuhan

    lama karena supply darah jaringan adipose tidak adekwat

    ($aylor, 1!!%#.

    +#.:nfeksi

    9da tidaknya infeksi pada luka merupakan penentu

    dalam perepatan penyembuhan luka. 0umber utama infeksi

    adalah bakteri. Dengan adanya infeksi maka fase-fase dalam

     penyembuhan luka akan terhambat.

    6# 0irkulasi dan 5ksigenasi

    0ejumlah kondisi fisik dapat mempengaruhi

     penyembuhan luka. 0aat kondisi fisik lemah atau letih maka

    oksigenasi dan sirkulasi jaringan sel tidak berjalan

    lanar. 9danya sejumlah besar lemak subkutan dan jaringan

    lemak yang memiliki sedikit pembuluh darah berpengaruh

    terhadap kelanaran sirkulasi dan oksigenisasi jaringan sel.

    Pada orang gemuk penyembuhan luka lambat karena

     jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah :nfeksi

    dan

  • 8/15/2019 luka juga

    17/33

    Universitas Sumatera Utara

    lama untuk sembuh. 9liran darah dapat terganggu pada

    orang dewasa yang mederita gangguan pembuluh darah

     prifer, hipertensi atau D/. 5ksigenasi jaringan menurun

     pada orang yang menderita anemia atau ganggua n

     pernafasan kronik pada perokok.

    "#. Keadaan

    luka

    Kedaan kusus dari luka mempengaruhi keepatan dan

    efektifitas penyembuhan luka. )eberapa luka dapat gagal

    untuk menyatu dengan epat. /isalnya luka kotor akan

    lambat penyembuhannya dibanding dengan luka bersih.

    ;#. 5bat

    5bat anti inflamasi (seperti aspirin dan  steroid #,

    heparin dan anti neoplasmik mempengaruhi penyembuhan

    luka. Penggunaan antibiotik yang lama dapat membuat tubuh

    seseorang rentan terhadap :nfeksi luka. Dengan demikian

     pengobatan luka akan berjalan lambat dan membutuhkan

    waktu yang lebih lama.

     b. 8aktor yang memperlambat penyembuhan luka

    $idak adanya penyembuhan luka akibat dari kerusakan pada

    satu atau lebih dari proses penyembuhan normal. Proses ini

    diklasifikasikan menjadi faktor :ntrinsik dan ekstrinsik ()lak 

    3 'aob>s, 1!!%#.

    1# 8aktor :ntrinsik 

  • 8/15/2019 luka juga

    18/33

    Universitas Sumatera Utara

    Ketika luka terinfeksi, respon inflamatori  berlangsung

    lama dan penyembuhan luka terlambat. Luka tidak akan

    sembuh selama ada infeksi. :nfeksi dapat berkembang saat

     pertahanan tubuh lemah. Diagnosa dari infeksi jika nilai

    kultur luka melebihi nilai normal. Kultur memerlukan

    waktu

    &6-6 jam dan selama menunggu pasien di beri antibiotika

    spektrum luas. Kadang-kadang benda asing dalam luka

    adalah sumber infeksi.

    0uplai darah yang adekuat perlu bagi tiap aspek 

     penyembuhan. 0uplai darah dapat terbatas karena kerusakan

     pada pembulu darah 'antung Paru.  Hipoksia mengganggu

    aliran oksigen dan nutrisi pada luka, serta aktifitas dari sel

     pertumbuhan tubuh.  &eutropil memerlukan oksigen untuk 

    menghasilkan oksigen peroksida untuk membunuh patogen.

    Demikian juga  fibroblast dan fagositosis terbentuk lambat.

    0atu-satunya aspek yang dapat meningkatkan penyembuhan

    luka pada keadaan hipoksia adalah angio genesis.

    8aktor ekstrinsik 

    8aktor ektrinsik dapat memperlambat penyembuhan luka

    meliputi malnutrisi, perubahan usia dan penyakit seperti

    diabetes melitus. /alnutrisi dapat mempengaruhi beberapa

    area dari proses penyembuhan. Kekurangan protein

    menurunkan sintesa dari kolagen dan leukosit.

    Kekurangan

  • 8/15/2019 luka juga

    19/33

    Universitas Sumatera Utara

    lemak dan karbonhidrat memperlambat semua fase

     penyembuhan luka karena protein di rubah menjadi energi

    selama malnutrisi. Kekurangan Citamin menyebabkan

    terlambatnya produksi dari kolagen, respon imun dan

    respon koagulasi.

    Pasien tua yang mengalami penurunan respon

    inflamatari yang memperlambat proses penyembuhan. Esia

    tua menyebabkan penurunan sirkulasi migrasi sel darah

     putih pada sisa luka dan  fagositasis terlambat. Ditambah

     pula kemungkinan Pasien mengalami gangguan yang seara

     bersamaan menghambat penyembuhan luka seperti Diabetes

    /elitus.

    Diabetes /elitus adalah gangguan yang

    menyebabkan banyak pasien mengalami kesulitan dalam

     proses penyembuhan karena gangguan  sintesa kolagen,

    angiogenesis dan  fagositosis. Peningkatan kadar gluosa

    mengganggu transport sel asam askorbat kedalaman

     bermaam sel termasuk  fibroblast dan leukosit.

     Hiperglikemi  juga menurunkan leukosit kemotaktis,

    arterosklerosis, kususnya pembuluh darah keil, juga pada

    gangguan suplai oksigen jaringan.

     &eurapati diobotik mrupakan gangguan penyembuhan

    lebih lanjut dengan mengganggu komponen neurologis

    dari

  • 8/15/2019 luka juga

    20/33

    Universitas Sumatera Utara

     penyembuhan. Kontrol dari gulu darah setelah

    operasi memudahkan penyembuhan luka seara normal.

    /erokok adalah gangguan Vaso kontriksi dan hipoksia

    karena kadar 4o& dalam rokok serta membatasi suplai

    oksigen ke jaringan. /erokok meningkatkan arteri sklerosis

    dan  platelet agregasi. Lebih lanjut kondisi ini membatasi

     jumlah oksigen dalam luka.

    Penggunaan  steroid memperlambat penyembuhan

    dengan menghambat kologen sintesis, Pasien yang minum

    steroid mengalami penurunan  strenght luka, menghambat

    kontraksi dan menghalangi epitilisasi.

    Entungnya Citamin 9 ada untuk meningkatkan

     penyembuhan luka yang terhambat karena gangguan

    atau penggunaan steroid.

    1.+.6. 'enis-jenis penyembuhan luka

    a.  Healing by Primary ntention (Penutupan luka primer#

    Penutupan ini akan merapatkan jaringan yang

    terputus

    dengan bantuan benang, klip dan erban perekat. 0etelah

     beberapa waktu, maka sintesis, penempatan dan pengerutan

     jaringan kolagen akan memberikan kekuatan dan integritas

     pada jaringan tersebut. Pertumbuhan kolagen tersebut sangat

     penting pada tipe penyembuhan ini. Pada penutupan

     primer tertunda, perapatan jaringan ditunda beberapa hari

    setelah luka

  • 8/15/2019 luka juga

    21/33

    Universitas Sumatera Utara

    di buat atau terjadi. Penundaan penutupan luka ini

     bertujuan menegah infeksi pada luka-luka yang jelas

    terkontaminasi oleh bakteri atau yang mengalami trauma

     jaringan yang hebat. 8ase-fase dalam intention primer 7

    1. 8ase inisial berlangsung +-" hari

    &. 0udut insisi merapat, migrasi sel-sel

    epitel,mulai pertumbuhan sel

    +. 8ase granulasi (" hari F 6 mg#

     ibroblas  bermigrasi kedalam bagian luka dan mensekresi

    kolagen. 0elama fase granulasi luka berwarna merah muda

    dan mengandung pembuluh darah. $ampak  granula-

     granula merah. Luka beresiko dehiscence dan resisten

    terhadap infeksi. +pitelium pada permukaan tepi luka mulai

    terlihat. Dalam beberapa hari lapisan epithelium yang tipis

    akan bermigrasi menyebrangi permukaan luka. =pitel

    menebal dan mulai matur dan luka mulai merapat.

    Pada luka superficial , reepitelisasi terjadi +-" hari.

    6. 8ase kontraktur scar (% hari F beberapa bulan#

    0erabut-serabut kolagen terbentuk dan terjadi proses

    remodeling. Pergerakan miofibroblast yang aktif 

    menyebabkan kontraksi area penyembuhan, menutup

    defek dan membawa ujung kulit tertutup bersama-sama.

    Skar yang matur selanjutnya terbentuk. Skar yang matur 

    tidak 

  • 8/15/2019 luka juga

    22/33

    Universitas Sumatera Utara

    mengandung pembuluh darah dan puat, serta lebih

    terasa nyeri dari pada fase granulasi.

     b.  Healing by Secondary ntention (Penutupan luka sekunder#

    Luka yanmg terjadi dari trauma, ulserasi dan infeksi

    dan

    memiliki sejumlah besar eksudat dan luas, batas luka ireguler 

    dengan kehilangan jaringan yang ukup luas menyebabkan

    tepi luka tidak merapat. Geaksi inflamasi dapat lebih besar 

    dari pada penyembuhan luka. Kegagalan penutupan sekunder 

    dari luka terbuka akan berakibat terbentuknya luka terbuka

    kronis.

    .  Healing by ertiary ntention (Penutupan luka tertier#

    9dalah intension  primer yang tertunda. $erjadi karena dua

    lapisan jaringan granulasi dijahit bersama-sama. :ni terjadi

    ketika luka yang terkontaminasi, terbuka dan dijahit rapat

    setelah infeksi dikendalikan. 'uga dapat terjadi ketika luka

     primer mengalami infeksi, terbuka dan dibiarkan tumbuh

     jaringan granulasi dan kemudian dijahit.  ntension tersier 

     biasanya mengakibatkan skar yang lebih luas dan lebih dalam

    dari pada intension primer atau sekunder.

    1.+.". Komplikasi penyembuhan luka

    /eliputi :nfeksi, pendarahan, dehiscence dan evicerasi (Koier,

    1!!", $aylor, 1!!%#

    a. :nfeksi

  • 8/15/2019 luka juga

    23/33

    Universitas Sumatera Utara

    :nasi bakteri pada luka dapat terjadi pada saat trauma,

    selama pembedahan atau setelah pembedahan. Hejala dari

    :nfeksi sering munul dalam &-% hari setelah

     pembedahan.gejalanya berupa infeksi termasuk adanya

     purulent, peningkatan drainage, nyeri, kemerahan dan bengkak 

    di sekeliling luka, peningkatan suhu, dan peningkatan leukosit.

     b. Pendarahan

    Dapat menunjukkan suatu pelepasan jahitan, sulit

    membeku pada garis jahitan, infeksi atau erosi dari pembuluh

    darah oleh benda asing (seperti darain#. 2ipoolemia mungkin

    tidak epat tampak, sehingga balutan jika mungkin harus sering

    di lihat selama 6 jam pertama setelah pembedahan dan

    tiap jam setelah itu. 'ika terjadi perdarahan yang

     berlegihan, penambahan tekanan luka steril mungkin

    diperlukan. Pemberian airan 3 interensi pembedahan

    mungkin diperlukan.

    .  %ehiscence dan +viscerasi

     %ehiscence dan  +viscerasi adalah komplikasi post operasi

    yang serius.  %ehiscence yaitu terbukanya lapisan luka partial.

     +viscerasi yaitu keluarnya pembulu kapiler melalui daerah

    irisan.

    0ejumlah faktor meliputi < kegemukan, kurang nutrisi,

    multiple trauma, gagal untuk menyatu, bentuk yang

     berlebihan,

  • 8/15/2019 luka juga

    24/33

    Universitas Sumatera Utara

    muntah dan dehidrasi dapat mempertinggi resiko

    klien mengalami dehiscence l uka.

    Ketika dehiscence eviscerasi terjadi luka, harus segera

    ditutup dengan balutan steril yang lebar kompres dengan

    normal saline. Klien disiapkan untuk segera dilakukan

     perbaikan pada daerah luka.

    1.6. Perkembangan perawatan luka.

    1.6.1. Prinsip penanganan luka saat ini meliput i beberapa hal

    ()urnsurgery, &6#

    a. /engontrol infeksi

    :solasi substansi tubuh dan tehnik ui tangan yang baik 

    dan benar. 0arung tangan yang bersih atau steril dan balutan

    steril. :nstrumen steril untuk mengganti balutan.

    Krasher dan Kennedi (1!!6# melakukan metode alternatif 

    dalam mengganti balutan dengan kombinasi tehnik steril dan

    non steril.

    /erujuk ke teknik ?tidak boleh disentuh@ adalah

    sebagai berikut 7

    1. Hunakan dua pasang sarung tangan tidak steril, kasa

    steril ukuran 6I6 , normal salin (Aal ,!*# steril.

    &. 0arung tangan pertama digunakan untuk 

    membuka bantuan luka yang kotor, kemudian lepaskan

    dan ui tangan.

  • 8/15/2019 luka juga

    25/33

    Universitas Sumatera Utara

    +. )uka peralatan steril menggunakan tehnik steril.

    6. Kenakan sarung tangan kedua, tuang normal saline di atas

    luka dengan menampung waskom dibawah luka .

    ". Pegang kasa steril pada sisanyapinggir luka, bagian

    depan (yang menyentuh luka# jangan samapai tersentuh

    oleh tangan yang mengenakan sarung tanga tidak steril.

    ;. )ersihkan luka dengan gerakan sirkuler melingkar 

    diawali dari bagian dalam luka kearah luar. Entuk tiap

     putaran kasa diganti dengan yang baru.

    %. )ersihkan dan keringkan juga disekeliling luka.

    . $utup kembali luka dengan meletakkan balutan di

    atasnya, pegang sisisudut balutan penutup dan

    letakkan bagian yang tidak tersentuh di atas permukaan

    luka.

    !. $utup dengan balutan transparan, tulis tunggal, jam

    dan initial balutan.

    Hunakan 0odium 4lorida ,!* untuk irigasi dan

     bersihkan luka. /inimalkan trauma dengan gosokan luka

    sera hati-hati. Hanti balutan baru setiap kali membersihkan

    luka.

     b.  !oist /ound healing (penyembuhan luka dengan kondisi

    lembab#

    Kondisi fisiologis jaringan adalah dengan kondisi hidrasi

    yang seimbang untuk mempertahankan kelembaban.

  • 8/15/2019 luka juga

    26/33

    Universitas Sumatera Utara

    Kondisi yang lembab memfasilitasi pertumbuhan jaringan

    yang baru (granulasi#. Keadaan ini biasanya dapat terjaga

    dengan baik bila kondisi kulit utuh. Aamun inilah masalahnya

    dimana kulit sudah mengalami kerusakan dan gagal

    melakukan fungsinya. Entuk itu seorang perawat memikirkan

     bagai mana mempertahankan kondisi hidrasi luka yang sudah

    kehilang perlindungan yaitu kulit, dan bahan apa yang dapat

    menggantikan kulit tersebut.

    1.6.&. Pengkajian luka

    a. Lokasi

    Lokasi luka dapat mempengaruhi penyembuhan luka,

    dimana tidak semua lokasi tubuh mendapatkan peredaran

    darah yang sama. Ditinjau dari prinsip fisiologis, pada bagian

    tubuh yang memiliki pembuluh darah yang banyak akan

    mendapatkan aliran darah yang banyak. 2al ini akan

    mendukung penyembuhan luka lebih epat dibandingkan dari

     bagian tubuh yang lebih sedikit mendapat aliran darah.

     b. Ekuran luka

    Diukur panjang, lebar dan diameternya bila bentuk luka

     bulat dengan sentimeter, gambarkan bentuk luka tersebut

    dengan lembar transparan yang telah diatat berpola

    kotak- kotak berukuran sentimeter.

  • 8/15/2019 luka juga

    27/33

    Universitas Sumatera Utara

    . Kedalaman luka

    Kedalaman luka dapat diukur dengan kapas lidi steril yang

    sudah dilembabkan dengan normal saline, masukan

    dengan hati-hati kedalam luka dengan posisi tegak lurus (!o#

    hingga kedasar luka. )eri tanda pada lidi sejajar dengan

     permukaan kulit disekitar luka. Ekur dengan sentimeter.

    d. Howa atau terowongan

    Howa dan terowongan dapat diketahui denga

    melakukan palpas jaringan disekeliling pinggir luka, dimana

    akan teraba tendernessperlukan. /asukan saline melalui

    mulut lubang ke dasar lukaujung terowongan. )eri tanda

     pada lidi sejajar dengan permukaan kulit disekitar luka. )eri

    tekanan palpasi dengan hati-hati dan kaji saluran yang

    abnormal tersebut.

    'angan pernah menggunakan kekuatan dorongan yang

     berlebilan bila menggunakan kapas lidi. Ekur lokasi dan

    kedalaman lubang penetrasi. Entuk penentuan lokasi

    ditetepkan dengan pola arah jarum jam dengan pusat pada

    tengah luka dan jam 1& sesuai garis anatomis sumbu tubuh

    manusia. /isalnya lokasi mulut lubang terdapat pada posisi

     jam dengan kedalaman " m atau dapat dibuatkan gambar 

     jam dengan tanda pada posisi jam .

  • 8/15/2019 luka juga

    28/33

    Universitas Sumatera Utara

    e. arna dasar luka

    arna dasar luka sangat penting dikaji karena

     berhububungan dengan penentuan terapi topikal dan jenis

     balutan luka.

    9da beberapa maam warna dasar luka yang membutuhkan

     perlakuan spesifik terhadap masing-masing sesuai warna dasar 

    tersebut.

    0) &ekrotik 

    )iasanya warna dasar hitam, tampak kering dan keras

    disebut keropeng. Kering tidak berarti jaringan dibawahnya

    tidak terinfeksi atau tidak ada sksudat, ini tidak dapat

    dipastikan tanpa dilakukan palpasi terlebih dahulu. Dengan

    melakukan palpasi dapat dirasakan ada tenderness atau

    tidak dibawah jaringan keropang tersebut dan disekitar 

    luka teraba panas dan tampak tanda radang disekelilingnya

    yang perlu diperhatikan. Dan juga tidak terlepas dari

    keluhan penderita apakah merasa nyeri berdenyut dibawah

     jaringan nekroit tersebut. Entuk luka seperti ini

    membutuhkan suasana yang lembab sehingga nekrotik 

    yang kering tersebut dapat lepas dengan sendirinya. 'enis

     balutan yang baik adalah hidrogel . Diatasnya diletakan kasa

    dan balutan transparan.

  • 8/15/2019 luka juga

    29/33

    Universitas Sumatera Utara

    Sloughy

    arna dasar luka ini tampak kekuningan, sangat

    eksudatif atau tampak berairbasah. Sloughy ini harus

    diangkat dari permukaan luka karena jaringan ini juga

    sedang mengalami nekrotik, dengan demikian pada dasar 

    luka akan tumbuh jaringan granulasi buntuk proses

     penyembuahan. Entuk luka seperti ini dibutuhkan hydrogen

    untuk melepas jaringan nekroit. Hunakan hydrofiber untuk 

    menyerap eksudat yang berlebihan sehingga teripta

    lingkungan yang konduksif. (moist lembab# untuk proses

     panyembuhan luka. )ila luka mudah berdarah lebih baik 

    digunakan alium alginate.  Hydrofiber yang mengandung

    calcium alginato dapat menghentikan pendarahan

    dengan segera.

    +#. 1ranulasi

    arna dasar luka ini adalah merah. Perlu diketahui

     bahwa ini merupakan pertumbuhan jaringan yang baik,

    namun tidak dapay dibiarkan tanpa pambalut. $etap harus

    diberi pelindung sebagai pengganti kulit utuk menegah

    kontaminasi dari dunia luar dan meniptakan kondisi

    lingkungan luka yang baru untuk pertumbuhan sel

    granulasi tersebut. )iasanya luka ini sangat mudah

     berdarah. )oleh diberikan balutan hydrogen dan apabila

    eksudat banyak 

  • 8/15/2019 luka juga

    30/33

    Universitas Sumatera Utara

    dapat digunakan hydrofiber yang mengandung

    alium alginate labih efektif.

    6#. +pitelisasi

    arna dasarnya adalah pink, kadang-kadang sebagian

    luka ini masih dalam proses  glanulasi. Entuk itu perlu

     pemilihan balutan yang dapat mendukung mutasi sel yaitu

    douderm tipis (e2tra thin#. )alutan ini berbentuk 

    /afer3  padat, tidak berbentuk seruk, namun ukup lunak 

    dan nyaman diletakan diatas permukaan luka dan tidak 

    menimbulkan trauma terghadap luka, dapat juga menyetap

    eksudut yang minimal melindungi luka dari kontaminasi.

    1# :nfeksi

    Luka ini banyak warna dasarnya, umumnya ada

     pada ke empat warna diatas. Entuk luka ini balutan balutan

    dapat dikombinasi. )ila endrung berdarah dapat ditutup

    dengan aliun alginate diatas bagian yang berdarah

    tersebut. Entuk eksudat yang banyak dapat dipilih

    hydrofiber dan untuk bau yang tidak enak dapat diberikan

    4arbofle2. Kemudian tutup denga balutan transparan untuk 

    memantau kondisi dari luar tanpa membuka balutan

    5) unging malodours

    arna luka berfariasi, luka ini sangat kompleks

     biasanya dialami oleh penderita kangker, terutama

    kangker 

  • 8/15/2019 luka juga

    31/33

    Universitas Sumatera Utara

    mammae dimana sebagian permukaan luka sangat mudah

     berdarah, eksudat banyak, bau tidak enak, ukurannya besar 

    dan lokasinya dekat dengan hidung. Entuk menentukan

     balutan yang efektif dapat dilakukan sesuatu dengan

     petunjuk pada luka yang terinfeksi yang telah ditulis

    sebelumnya.

    1.6.+. )ahan yang digunakan untuk perawatan

    luka a 0odium 4lorida ,!*

    0odium 4lorida ,!* adalah larutan fisiologis yang ada di

    seluruh tubuh karena tidak ada reaksi hiper sensi tiitas

    terhadap 0odium 4lorida (Aal#. Aormal saline aman

    digunakan untuk kondisi apapun (Liley 3 9uker, 1!!!#.

     Aatrium dan lorida sama seperti plasma darah. Larutan ini

    tidak mempengaruhi sel darah merah (2andarson, 1!!. Aal

    tersedia dalam beberapa konsentrasi, yang paling sering adalah

    0odium 4lorida ,!*.

    /erupakan larutan isotonis aman untuk tubuh, tidak iritan,

    melindungi granulasi jaringan dari kondisi kering, menjaga

    kelembapan sekitar luka dan membantu proses penyembuhan

    luka serta mudah didapat dengan harga relatif murah.

    ( h tt p7p r o mi s e. 4om3/ound care3).

    http://promise/http://promise/http://promise/

  • 8/15/2019 luka juga

    32/33

    Universitas Sumatera Utara

    2anya normal saline solutio yang di rekomondasikan oleh

     'merican Health 4are Police and #esearch ( 9L:4PG# untuk 

     perawatan luka seperti membersihkan dan membalut luka.

     Aormal saline fisiologis tidak akan merusak kulit dan

    seara adekuat menjaga kebersihan luka ()lak, '/ 3 'aob>s,

    =/, 1!!%#.

     b. Poidine :odine

    Poidine :odine adalah elemen non metalik yang tersedia

    dalam bentuk garam yang di kombinasi dengan bahan lain.

    alaupun :odine bahan non metalik, :odine berwarna hitam

    kebiru-biruan, kilau metalik dan bau yang jelas. :odine hanya

    larut sedikit di air tetapi dapat larut keseluruhan dalam

    alkohol (Lilley 3 9uker, 1!!!#.

    Larutan ini akan melepaskan :odine anorganik bila kontak 

    dengan kulit atau selaput lendir sehingga ook untuk 

    luka kotor dan terinfeksi bakteri gram positif dan negatif,

    spora, jamur dan protooa. )ahan ini agak iritan dan alargen

    serta maninggalkan residu (0odikin, &.

    0tudi menunjukkan bahwa antiseptik seperti

    Poidine :odine toJi terhadap sel ($ompson, ', &1#. :odine

    dengan konsentrasi +* dapat memberi rasa panas pada

    kulit. Gosa terbakar akan nampak ketika daerah yang di rawat

    ditutup dengan balutan 5klusif kulit dapat ternoda serta nyeri

     pada sisi

  • 8/15/2019 luka juga

    33/33

    luka (Lilley 3 9uker, 1!!!#. Poidine :odine 1*

    mempunyai aktiitas bakteriida yang baik terhadap

     bakteri yang ada di kulit dan kelenjar keringat yang kemudian

     pada kulit sering timbul resida atau sisa warna :odine

    (5etomo, Ks,

    1!!6#.

    2. Luka Appendictomi

    Luka appendiktomi adalah luka bersih dari tindakan pembedahan

    yang dilakukan untuk mengangkat atau membuang apendik yang

    terinfeksi seara mendadak atau apendiitis akut .

    Luka irisan tepat di abdomen kanan bawah,dengan posisi irisan benar-

     benar samping atau miring,kearah tengah dari spina anterior 

    superior,bukan langsung ke titik  !c "urnay dengan ukuran & F +

    m ( Dudley,1!!& #. 5tot obliue kemudian ditoreh atau di iris lalu irisan

    dilebarkan sekitar 6 m kedua arah. Dengan demikian panjang

    keseluruhan luka irisan berkisar m. 2al ini untuk memudahkan

     pengangkatan dan pemotongan appendik yang terinfeksi.

    Luka appendiktomi adalah luka bersih yang termasuk luka akut

    dimana proses penyembuhan lukanya akan berlangsung seara alami

    menurut fase penyembuhan luka ($aylor,1!!%#. Dengan demikian, proses

     penyembuhan luka appendiktomi akan mengikuti tahapan penyembuhan

    luka seara alami , dimana kondisi luka tetap dalam keadaan

    tertutup balutan steril