luka juga
TRANSCRIPT
-
8/15/2019 luka juga
1/33
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan diuraikan tentang pengertian luka, jenis- jenis
luka dalam klasifikasinya, penyembuhan luka, perkembangan perawatan luka
dan bahan yang digunakan dalam perawatan luka.
1. Konsep Luka
1.1. Definisi
Luka adalah keadaan hilang atau terputusnya kontinuitas jaringan
yang disebabkan banyak hal atau berbagai faktor.
Luka adalah kerusakan kontinuitas jaringan atau kuit, mukosa
mambran dan tulang atau organ tubuh lain (Koier , 1!!"#.
Luka adalah gangguan dari kondisi normal pada kulit ($aylor, 1!!%#.
1.&. 'enis-jenis luka
Luka sering digambarkan berdasarkan bagaimana ara mendapatkan
luka itu dan menunjukan derajat luka ( $aylor ,1!!%#.
1.&.1. )erdasarkan derajat kontaminasi
a. Luka bersih
Luka bersih adalah luka yang tidak terdapat inflamasi dan
infeksi, yang merupakan luka sayat elektif dan steril dimana
luka tersebut berpotensi untuk terinfeksi. Luka tidak ada
kontak dengan orofaring,traktus respiratorius maupun traktus
genitourinarius. Dengan demikian kondisi luka tetap
dalam
-
8/15/2019 luka juga
2/33
Universitas Sumatera Utara
keadaan bersih. Kemungkinan terjadinya infeksi luka
sekitar
1* - "*.
b. Luka bersih terkontaminasi
Luka bersih terkontaminasi adalah luka pembedahan dimana
saluran pernafasan, saluran penernaan dan saluran
perkemihan dalam kondisi terkontrol. Proses penyembuhan
luka akan lebih lama namun luka tidak menunjukkan tanda
infeksi. Kemungkinan timbulnya infeksi luka sekitar +* -
11*.
. Luka terkontaminasi
Luka terkontaminasi adalah luka yang berpotensi terinfeksi
spillage saluran pernafasan, saluran penernaan dan saluran
kemih. Luka menunjukan tanda infeksi. Luka ini dapat
ditemukan pada luka terbuka karena trauma atau keelakaan
(luka laserasi#, fraktur terbuka maupun luka penetrasi.
Kemungkinan infeksi luka 1* - 1%*.
d. Luka kotor
Luka kotor adalah luka lama, luka keelakaan yang
mengandung jaringan mati dan luka dengan tanda infeksi
seperti airan purulen. Luka ini bisa sebagai akibat
pembedahan yang sangat terkontaminasi. )entuk luka seperti
perforasi isera, abses dan trauma lama.
-
8/15/2019 luka juga
3/33
Universitas Sumatera Utara
1.&.& )erdasarkan Penyebab
a. Vulnus ekskoriasi atau luka leetgores adalah edera pada
permukaan epidermis akibat bersentuhan dengan benda
berpermukaan kasar atau runing. Luka ini banyak
dijumpai pada kejadian traumatik seperti keelakaan lalu lintas,
terjatuh maupun benturan benda tajam ataupun tumpul.
b. Vulnus scissum adalah luka sayat atau iris yang di tandai
dengan tepi luka berupa garis lurus dan beraturan. Vulnus
scissum biasanya dijumpai pada aktifitas sehari-hari seperti
terkena pisau dapur, sayatan benda tajam ( seng, kaa #, dimana
bentuk luka teratur .
. Vulnus laseratum atau luka robek adalah luka dengan tepi yang
tidak beraturan atau ompang amping biasanya karena tarikan
atau goresan benda tumpul. Luka ini dapat kita jumpai
pada kejadian keelakaan lalu lintas dimana bentuk luka tidak
beraturan dan kotor, kedalaman luka bisa menembus
lapisan mukosa hingga lapisan otot.
d. Vulnus punctum atau luka tusuk adalah luka akibat tusukan
benda runing yang biasanya kedalaman luka lebih dari pada
lebarnya. /isalnya tusukan pisau yang menembus lapisan otot,
tusukan paku dan benda-benda tajam lainnya. Kesemuanya
menimbulkan efek tusukan yang dalam dengan permukaan luka
tidak begitu lebar.
-
8/15/2019 luka juga
4/33
Universitas Sumatera Utara
e. Vulnus morsum adalah luka karena gigitan binatang. Luka
gigitan hewan memiliki bentuk permukaan luka yang mengikut
i gigi hewan yang menggigit. Dengan kedalaman luka juga
menyesuaikan gigitan hewan tersebut.
f. Vulnus combutio adalah luka karena terbakar oleh api atau
airan panas maupun sengatan arus listrik. Vulnus combutio
memiliki bentuk luka yang tidak beraturan dengan permukaan
luka yang lebar dan warna kulit yang menghitam. )iasanya
juga disertai bula karena kerusakan epitel kulit dan mukosa.
1.+. Penyembuhan Luka
$ubuh yang sehat mempunyai kemampuan alami untuk
melindungi dan mamulihkan dirinya. Peningkatan aliran darah kedaerah
yang rusak, membersihkan sel dan benda asing serta perkembangan awal
seluluer bagian dari proses penyembuhan luka. Proses penyembuhan
terjadi seara normal tanpa bantuan, walaupun beberapa bahan perawatan
dapat membantu untuk mendukung proses penyembuhan. 0ebagai ontoh,
melindungi area luka yang bebas dari kotoran dengan menjaga
kebersihan,dapat membantu untuk meningkatkan penyembuhan
jaringan ( $aylor ,1!!%#. Penyembuhan luka didefinisikan oleh Wound
Healing Society (WHS) sebagai suatu yang kompleks dan dinamis sebagai
akibat dari pengembalian kontinitas dan fungsi anatomi.
)erdasarkan 20 suatu penyembuhan luka yang ideal adalah kembali
normalnya struktur , fungsi dan anatomi kulit. )atas waktu penyembuhan
luka ditentukan oleh
-
8/15/2019 luka juga
5/33
Universitas Sumatera Utara
tipe luka dan lingkungan instrinsik maupun ekstrinsik. Penyembuhan luka
bisa berlangsung epat. Pada luka bedah dapat diketahui adanya sintesis
kolagen dengan melihat adanya jembatan penyembuhan dibawah jahitan
yang mulai menyatu. 'embatan penyembuhan ini munul pada hari
kelima sampai ketujuh post operasi ( )lak 3 'aobs, 1!!% ).
'ahitan biasanya diangkat pada saat sudah terlihat adanya tensil
strengt yang mendekatkan tepi luka. Pengangkatan jahitan ini tergantung
usia, status nutrisi dan lokasi luka. 'ahitan biasanya diangkat pada hari ke
enam sampai ketujuh post operasi untuk menghindari terbentuknya bekas
jahitan (suture marks) walaupun pembentukan kolagen sampai jahitan
menyatu berakhir hari ke-&1 ($aylor,4,1!!%#. Kolagen sebagai jembatan
penyembuhan ini munul pada hari ke-" sampai ke-% post operasi. )ila
lebih dari % hari berarti terjadi perlambatan sintesis kolagen yang berarti
penyembuhan luka lambat ()lak 3 'aobs, 1!!%#.
0uatu luka bersih akan tetap bersih bila dilakukan persiapan
operasi yang baik dan tehnik pembedahan yang baik serta perawatan luka
post operasi yang baik pula. Pemberian antibiotik peroral yang adekuat
mampu menegah terjadinya infeksi sehingga meski tanpa airan
antiseptik proses penyembuhan luka dapat tetap terjadi (Kartono, dikutip
oleh 5etomo, 1!!6#.
-
8/15/2019 luka juga
6/33
Universitas Sumatera Utara
1.+.1. Proses penyembuhan luka yang alami (Koier, 1!!" 3 $aylor,
1!!%# 7
a. 8ase inflamasi atau lag Phase
)erlangsung pada hari ke -". 9kibat luka terjadi
pendarahan. :kut keluar trombosit dan sel-sel radang. $rombosit
mengeluarkan prostaglandin, tromboksan, bahan kimia tertentu
dan asam amino tertentu yang mempengaruhi pembekuan
darah, mengatur tonus dingding pembuluh darah dan
kemotaksis terhadap leukosit.
$erjadi vasokonstriksi dan proses penghentian darah. 0el
redang keluar dari pembuluh darah seara diapedesis dan
menuju daerah luka seara kemotaksis. Sel mast mengeluarkan
serotonin dan histamlin yang meninggikan permeabilitas
kapiler, terjadi aksudasi airan edema. Dengan demikian timbul
tanda- tanda radang. Leukosit, limfosit dan monosit
menghanurkan dan memakan kotoran maupun kuman (proses
pagositosis#.
Pertautan pada fase ini hanya oleh fibrin, belum ada
kekuatan pertautan luka sehingga di sebut fase tertinggal (lag
phase).
b. 8ase proliferasi atau fibroblast
)erlangsung dari hari ke-; sampai dengan + minggu.
$erjadi proses proliferasi dan pembentukan fibroblast
(menghubungkan sel-sel# yang berasal dari sel-sel
mesenkim.
-
8/15/2019 luka juga
7/33
Universitas Sumatera Utara
ibroblas menghasilkan mukopolisakarid dan serat kolangen
yang terdiri dari asam-asam amino glisin, prolin dan
hidroksiprolin. !ukopolisekarid mengatur deposisi serat-serat
kolangen yang akan mempertautkan tepi luka.
0erat-serat baru dibentuk, diatur, mengkerut, yang tak
diperlukan dihanurkan, dengan demikian luka
mengkerutmengeil.
Pada fase ini luka diisi oleh sel-sel radang, fibroblas, serat-
serat kolagen, kapiler-kapiler baru< membentuk jaringan
kemerahan dengan permukaan tak rata disebut jaringan
granulasi.
=pitel sel basal ditepi luka lepas dari dasarnya dan pindah
menutupi dasar luka, tempat diisi hasil mitosis sel lain. Proses
migrasi epitel hanya berjalan kepermukaan yang rata atau lebih
rendah, tidak dapat naik pembentukan orignan granulasi
berhenti setelah seluruh permukaan luka tertutup epitel dan
mulailah proses pendewasaan penyembuhan luka 7 penyatuhan
kembali, penyerapan yang berlebih.
. ase remondeling atau fase resorpsi
Dapat berlangsung berbulan-bulan dan berakhir bila tanda
radang sudah hilang. Parut dan sekitarnya berwarna puat, tipis,
lemas, tak ada rasa sakit maupun gatal.
-
8/15/2019 luka juga
8/33
Universitas Sumatera Utara
)erlangsung dengan sintesis kolagen oleh fibroblas hingga
struktur luka menjadi utuh. Penyembuhan luka sebagai suatu
proses yang kompleks dan dinamis sebagai akibat dari
penyembuhan kontinuitas dan fungsi anatomi.
Penyembuhan luka yang ideal adalah kembali normal
strukturnya, fungsinya dan penampilan anatomi kulit. )atas
waktu penyembuhan luka di tentukan oleh t ipe luka dan
lingkungan ekstrinsik maupun intrinsik (Wound Healing
Society).
Pada luka bedah dapat di ketahui adanya sintesis kolagen
dengan melihat adanya jembatan penyembuhan dibawah jahitan
yang mulai menyatu. 'embatan penyembuhan ini munul pada
hari ke 7 "-% pasa operasi ()lak 3 'aob>s , 1!!%#.
'ahitan biasanya diangkat pada saat sudah terlihat adanya
hasil yang mendekati tepi luka. Pengangkatan jahitan itu
tergantung usia, status nutrisi dan lokasi luka. 'ahitan biasa
diangkat pada hari ke ;-% proses operasi untuk
menghindari terbentuknya bekas jahitan walaupun
pembentukan kollagen samapai jahitan menyatu berakhir hari
ke-&1 ($aylor, 1!!%#.
0uatu luka yang bersih bila dilakukan persiapan dan
pembedahan yang baik serta perawatan pasa operasi yang baik
pula maka luka akan tetap bersih. Pemberian antibiaotik peroral
yang adekuat mampu menegah terjadinya infeksi
sehingga
-
8/15/2019 luka juga
9/33
Universitas Sumatera Utara
meski tanpa airan anti septik proses penyembuhan luka
tetap dapat terjadi (Kartono, dikutip oleh 5etomo, 1!!6#.
1.+.& Prinsip Penyembuhan Luka
Prinsip penyembuhan luka mengikuti fase penyembuhan
luka menurut 0hwat (&# yaitu 7
a. Koagulasi
$erjadinya luka baik yang bersifat traumati atau yang
terbentuk pada pembedahan menyebabkan perdarahan dari
pembuluh darah yang rusak. Vasokonstriksi segera
terjadi sebagai akibat dilepaskannya katekolamin kedalam
lingkungan edera. "rakinin, serotonin, dan histamine
merupakan senyawa vaso aktif lain yang dilepas oleh sel
mast kejaringan sekitar. 0enyawa-senyawa ini mengawali
peristiwa diapedesis yaitu keluarnya sel-sel intraasular
kedalam ruang ekstravaskular yang rusak. 0uatu bekuan darah
terbentuk dari trombosit yang dikeluarkan dari ekstravasasi
darah.
8aktor-faktor pembekuan yang dilepaskan dari trombosit
menghasilkan fibrin yang bersifat hemostatik dan membentuk
suatu jaringan yang akan menampung migrasi lebih lanjut
sel- sel inflamasi dan fibroblast. ibrin merupakan produk akhir
dari aliran proses pembekuan. $anpa kerja fibrin ini maka
kekuatan akhir dari suatu luka akan berkurang. $rombosit
juga penting
-
8/15/2019 luka juga
10/33
Universitas Sumatera Utara
dalam menghasilkan sitokin esensial yang dapat mempengaruhi
peristiwa penyembuhan luka.
b. :nflamasi
8ase inflamasi dimulai dengan migrasi leukosit
kedalam luka. Leukosit polimorfonuklear akan mendominasi
luka dalam
&6 jam pertama, diikuti oleh makrofag dalam jumlah yang
banyak, dan kemudian limfosit. 0el-sel radang ini mengatur
perbaikan matriks jaringan ikat dengan melepaskan berbagai
maam sitokin, yang sebelumnya dikenal sebagai ?faktor
pertumbuhan@.
c. ibroplasia
ibroplasia adalah fase penyembuhan luka yang ditandai
oleh sintesis kolagen. 0intesis kolagen dimulai &6 jam pertama
setelah edera, namun tidak akan menapai punak hingga
" hari kemudian. 0etelah % hari sintesi kolagen akan berkurang
seara perlahan-lahan. #emodeling luka mengau pada
keseimbangan antara sintesis kolagen dan degradasi kolagen.
Pada saat serabut kolagen tua diuraikan oleh kolagenase
jaringan, serabut baru dibentuk dengan kepadatan
pengerutan yang makin bertambah. Proses ini akan
meningkatkan kekuatan potensial dari jaringan parut.
-
8/15/2019 luka juga
11/33
Universitas Sumatera Utara
d. Sitokin
Sitokin memungkinkan berjalannya seluruh interaksi antar
sel. /ereka juga berperan penting dalam penatalaksanaan
penyembuhan luka. 4ontohnya sitokin ikut mengatur
peranan dan pengaturan fibrosis, penyembuhan luka kronik,
angkokan kulit, vaskularisasi, peningkatan kekuatan tendon
dan tulang setelah perbaikan.
e. /etabolisme matriks ekstraseluler
!atriks ekstraseluler merupakan suatu struktur yang
kompleks, dimana berbagai jenis sel dan komponen
berinteraksi. $olagen merupakan komponen utama dari matriks
ekstraseluler , dari semua jaringan lunak, tendon, ligament dan
matriks tulang.
f. Sintesis kolagen
Sintesis kolagen dimulai dengan transkrip %&' menjadi
m#&'. ranslasi m#&' berlangsung pada ribosom di reticulum
endoplasma yang kasar. $olagen berbeda dengan protein lain
karena kolagen akan mengalami beberapa modifikasi jika telah
menapai lingku ngan ekstraseluler. Disini terjadi
pengerutan kolagen untuk membentuk fibril dan serabut
kolagen. isil oksidase merupakan enim yang diperlukan
untuk pengerutan kolagen. 'adi pada sintesis kolagen terjadi
sintesa protein tingkat tinggi, sehingga tubuh memerlukan
asupan protein yang banyak dalam makanan yang dimakan.
-
8/15/2019 luka juga
12/33
Universitas Sumatera Utara
g. %egradasi kolagen
%egradasi kolagen atau penguraian kolagen diawali oleh
enim-enim yang sangat spesifik yang disebut kolagenase
jaringan yang dihasilkan oleh berbagai sel, termasuk sel radang,
fibroblast dan sel epitel. Kolagenase masih dalam bentuk tidak
aktif dan harus diaktifkan oleh protein seperti plasmin. 0etelah
kolagenase menjadi aktif, enim dapat dihambat dengan
menggabungkannya dengan protein plasma dan jaringan yaitu
makroglobulin alfa-&.
h. 0ubstansi dasar
0ubstansi dasar terdiri dari proteoglikan dan
glikosaminoglikan. Kombinasi kartilago dan proteoglikan
berfungsi sebagai peredam syok molekuler . Keduanya juga
berperan menjaga kelembapan dan mengeluarkan sitokin. 9sam
hialuronat memberikan linkungan yang air untuk
mempermudah gerakan sel yang epat dan diferensiasi sel.
9sam ini timbul dini dan bertahan untuk sementara waktu
setelah edera pada orang dewasa, namun bertahan lebih lama
pada kulit dan luka di janin.
i. Kontraksi luka
Kontraksi luka merupakan salah satu tenaga mekanis tubuh
yang paling kuat. Pada luka terbuka ditemukan sel-sel
mirip fibroblast yang berkontraksi. 0el-sel ini memiliki
komponen otot
-
8/15/2019 luka juga
13/33
Universitas Sumatera Utara
polos dalam sitoplasmanya serta memiliki sifat-sifat fibroblast
lainnya.
*. +pitelisasi
0el epitel berfungsi untuk menutupi semua permukaan kulit
yang terpapar dengan lingkungan luar. Kulit merupakan suatu
ontoh dari proses epitelisasi tetapi mekanisme perbaikan epitel
adalah sama diseluruh tubuh. Lapisan luar kulit yaitu epidermis
terdiri dari epitel berlapis gepeng yang melindungi kulit
dari kehilangan airan, invasi bakteri dan trauma. Luka
ketebalan partial akan sembuh melalui proses epitelisasi.
$erdapat dua fenomena utama dalam proses epitelisasi yaitu
7 migrasi dan mitosis. 0etelah epitel rusak akan terbentuk
bekuan darah. Keropeng merupakan bekuan darah yang
mengering yang melindungi dermis dibawahnya. /igrasi sel
epitel mengawali proses perbaikan dan tidak bergantung pada
mitosis epitel. 0el- sel yang bermigrasi berasal dari tepi luka
dan polikel rambut serta kelenjar sebasea didasar luka. Luka
superficial dan tidak melewati membrane basalis akan sembuh
dengan regenerasi yang epat. Luka yang menembus
membrane basalis seperti luka bakar akan sembuh melalui
proses epitelisasi tapi lama dan hasilnya seringkali memuaskan.
Proses migrasi selalu dimulai dari stratum basalis dari
epitel dan kelenjar sebasea serta folikel rambut yang
terletak
-
8/15/2019 luka juga
14/33
Universitas Sumatera Utara
lebih dalam. 0el-sel akan memipih dan membentuk
tonjolan- tonjolan kesekitarnya. 0el ini akan kehilangan
perlekatan dengan sel basal disekitarnya dan mulai bermigrasi.
)eberapa hari setelah migrasi dimulai, sel akan istirahat dan
membelah diri.
0etelah permukaan kulit ditutupi oleh sel-sel epitel, sel-sel
ini akan kembali ke fenotipik yang normal. +petelisasi yang
berhasil, diperluas dengan mempertahankan permukaan kulit
agar tetap lembab dan tidak kering. Keropeng alami mungkin
ukup baik untuk tujuan ini, bahan penutup yang tidak lengket
sangat baik untuk mempertahankan permukaan kulit tetap
lembab dan dapat meningkatkan proses epitelisasi seara
bermakna.
k. Autrisi
Autrisi yang tidak adekuat dapat mengganggu proses
penyembuhan. /isalnya penghambatan respon imun dan
opsonisasi bakteri. Defisiensi asam askorbat merupakan
penyebab gangguan penyembuhan luka yang paling sering.
9sam askorbat merupakan suatu kofaktor dalam hidroksilasi
prolin menjadi asam aminohidroksi prolin pada sintesis kolagen
dalam penambahan molekul oksigen. 'aringan parut lama,
memiliki aktifitas kolagenase yang lebih tinggi dari pada kulit
normal. 5leh sebab itu pada pasien skorbut , jaringan parut
akan
-
8/15/2019 luka juga
15/33
Universitas Sumatera Utara
retak lebih dahulu dibandingkan kulit normal. $erapi
penggantian itamin seara agresif harus segera dilakukan
setelah tauma mayor unutk menegah komplikasi penyembuhan
luka.
Bat besi merupakan unsure yang penting untuk
penyembahan luka yang sesuai. )esi jaga diperlukan untuk
berlangsungnya hidroksilase reisdu prolin. Kalsium dan
magnesium dibutuhkan untuk aktiasi kolagenase dan sintesis
protein seara umum. 8aktor esensial lain untuk penyembuhan
luka adalah suplai oksigen yang adekuat. Kebanyakan
penyembuhan luka yang kronik dapat diatasi seara efektif
dengan meningkatkan oksigenisasi jaringan.
1.+.+. 8aktor yang mempengaruhi penyembuhan luka
a. 8aktor yang memperepat penyembuhan luka terdiri dari
(Koier, 1!!" 3 $aylor ,1!!%# 7
1#. Pertimbangan perkembangan
9nak dan orang dewasa lebih epat lebih epat
penyembuhan luka daripada orang tua. 5rang tua lebih
sering terkena penyakit kronis, penurunan fungsi hati
yang dapat mengganggu sintesis dari faktor pembekuan
darah (Koier,
1!!"#.
-
8/15/2019 luka juga
16/33
Universitas Sumatera Utara
.Autrisi
Penyembuhan menempatkan penambahan pemakaian
metabolisme pada tubuh. Klien memerlukan diit kaya
Protein, Karbonhidrat, Lemak, Citamin dan /iniral (8e, Bn#
)ila kurang nutrisi diperlukan waktu untuk memperbaiki
status nutrisi setelah pembedahan jika mungkin. Klien yang
gemuk meningkatkan resiko infeksi luka dan penyembuhan
lama karena supply darah jaringan adipose tidak adekwat
($aylor, 1!!%#.
+#.:nfeksi
9da tidaknya infeksi pada luka merupakan penentu
dalam perepatan penyembuhan luka. 0umber utama infeksi
adalah bakteri. Dengan adanya infeksi maka fase-fase dalam
penyembuhan luka akan terhambat.
6# 0irkulasi dan 5ksigenasi
0ejumlah kondisi fisik dapat mempengaruhi
penyembuhan luka. 0aat kondisi fisik lemah atau letih maka
oksigenasi dan sirkulasi jaringan sel tidak berjalan
lanar. 9danya sejumlah besar lemak subkutan dan jaringan
lemak yang memiliki sedikit pembuluh darah berpengaruh
terhadap kelanaran sirkulasi dan oksigenisasi jaringan sel.
Pada orang gemuk penyembuhan luka lambat karena
jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah :nfeksi
dan
-
8/15/2019 luka juga
17/33
Universitas Sumatera Utara
lama untuk sembuh. 9liran darah dapat terganggu pada
orang dewasa yang mederita gangguan pembuluh darah
prifer, hipertensi atau D/. 5ksigenasi jaringan menurun
pada orang yang menderita anemia atau ganggua n
pernafasan kronik pada perokok.
"#. Keadaan
luka
Kedaan kusus dari luka mempengaruhi keepatan dan
efektifitas penyembuhan luka. )eberapa luka dapat gagal
untuk menyatu dengan epat. /isalnya luka kotor akan
lambat penyembuhannya dibanding dengan luka bersih.
;#. 5bat
5bat anti inflamasi (seperti aspirin dan steroid #,
heparin dan anti neoplasmik mempengaruhi penyembuhan
luka. Penggunaan antibiotik yang lama dapat membuat tubuh
seseorang rentan terhadap :nfeksi luka. Dengan demikian
pengobatan luka akan berjalan lambat dan membutuhkan
waktu yang lebih lama.
b. 8aktor yang memperlambat penyembuhan luka
$idak adanya penyembuhan luka akibat dari kerusakan pada
satu atau lebih dari proses penyembuhan normal. Proses ini
diklasifikasikan menjadi faktor :ntrinsik dan ekstrinsik ()lak
3 'aob>s, 1!!%#.
1# 8aktor :ntrinsik
-
8/15/2019 luka juga
18/33
Universitas Sumatera Utara
Ketika luka terinfeksi, respon inflamatori berlangsung
lama dan penyembuhan luka terlambat. Luka tidak akan
sembuh selama ada infeksi. :nfeksi dapat berkembang saat
pertahanan tubuh lemah. Diagnosa dari infeksi jika nilai
kultur luka melebihi nilai normal. Kultur memerlukan
waktu
&6-6 jam dan selama menunggu pasien di beri antibiotika
spektrum luas. Kadang-kadang benda asing dalam luka
adalah sumber infeksi.
0uplai darah yang adekuat perlu bagi tiap aspek
penyembuhan. 0uplai darah dapat terbatas karena kerusakan
pada pembulu darah 'antung Paru. Hipoksia mengganggu
aliran oksigen dan nutrisi pada luka, serta aktifitas dari sel
pertumbuhan tubuh. &eutropil memerlukan oksigen untuk
menghasilkan oksigen peroksida untuk membunuh patogen.
Demikian juga fibroblast dan fagositosis terbentuk lambat.
0atu-satunya aspek yang dapat meningkatkan penyembuhan
luka pada keadaan hipoksia adalah angio genesis.
8aktor ekstrinsik
8aktor ektrinsik dapat memperlambat penyembuhan luka
meliputi malnutrisi, perubahan usia dan penyakit seperti
diabetes melitus. /alnutrisi dapat mempengaruhi beberapa
area dari proses penyembuhan. Kekurangan protein
menurunkan sintesa dari kolagen dan leukosit.
Kekurangan
-
8/15/2019 luka juga
19/33
Universitas Sumatera Utara
lemak dan karbonhidrat memperlambat semua fase
penyembuhan luka karena protein di rubah menjadi energi
selama malnutrisi. Kekurangan Citamin menyebabkan
terlambatnya produksi dari kolagen, respon imun dan
respon koagulasi.
Pasien tua yang mengalami penurunan respon
inflamatari yang memperlambat proses penyembuhan. Esia
tua menyebabkan penurunan sirkulasi migrasi sel darah
putih pada sisa luka dan fagositasis terlambat. Ditambah
pula kemungkinan Pasien mengalami gangguan yang seara
bersamaan menghambat penyembuhan luka seperti Diabetes
/elitus.
Diabetes /elitus adalah gangguan yang
menyebabkan banyak pasien mengalami kesulitan dalam
proses penyembuhan karena gangguan sintesa kolagen,
angiogenesis dan fagositosis. Peningkatan kadar gluosa
mengganggu transport sel asam askorbat kedalaman
bermaam sel termasuk fibroblast dan leukosit.
Hiperglikemi juga menurunkan leukosit kemotaktis,
arterosklerosis, kususnya pembuluh darah keil, juga pada
gangguan suplai oksigen jaringan.
&eurapati diobotik mrupakan gangguan penyembuhan
lebih lanjut dengan mengganggu komponen neurologis
dari
-
8/15/2019 luka juga
20/33
Universitas Sumatera Utara
penyembuhan. Kontrol dari gulu darah setelah
operasi memudahkan penyembuhan luka seara normal.
/erokok adalah gangguan Vaso kontriksi dan hipoksia
karena kadar 4o& dalam rokok serta membatasi suplai
oksigen ke jaringan. /erokok meningkatkan arteri sklerosis
dan platelet agregasi. Lebih lanjut kondisi ini membatasi
jumlah oksigen dalam luka.
Penggunaan steroid memperlambat penyembuhan
dengan menghambat kologen sintesis, Pasien yang minum
steroid mengalami penurunan strenght luka, menghambat
kontraksi dan menghalangi epitilisasi.
Entungnya Citamin 9 ada untuk meningkatkan
penyembuhan luka yang terhambat karena gangguan
atau penggunaan steroid.
1.+.6. 'enis-jenis penyembuhan luka
a. Healing by Primary ntention (Penutupan luka primer#
Penutupan ini akan merapatkan jaringan yang
terputus
dengan bantuan benang, klip dan erban perekat. 0etelah
beberapa waktu, maka sintesis, penempatan dan pengerutan
jaringan kolagen akan memberikan kekuatan dan integritas
pada jaringan tersebut. Pertumbuhan kolagen tersebut sangat
penting pada tipe penyembuhan ini. Pada penutupan
primer tertunda, perapatan jaringan ditunda beberapa hari
setelah luka
-
8/15/2019 luka juga
21/33
Universitas Sumatera Utara
di buat atau terjadi. Penundaan penutupan luka ini
bertujuan menegah infeksi pada luka-luka yang jelas
terkontaminasi oleh bakteri atau yang mengalami trauma
jaringan yang hebat. 8ase-fase dalam intention primer 7
1. 8ase inisial berlangsung +-" hari
&. 0udut insisi merapat, migrasi sel-sel
epitel,mulai pertumbuhan sel
+. 8ase granulasi (" hari F 6 mg#
ibroblas bermigrasi kedalam bagian luka dan mensekresi
kolagen. 0elama fase granulasi luka berwarna merah muda
dan mengandung pembuluh darah. $ampak granula-
granula merah. Luka beresiko dehiscence dan resisten
terhadap infeksi. +pitelium pada permukaan tepi luka mulai
terlihat. Dalam beberapa hari lapisan epithelium yang tipis
akan bermigrasi menyebrangi permukaan luka. =pitel
menebal dan mulai matur dan luka mulai merapat.
Pada luka superficial , reepitelisasi terjadi +-" hari.
6. 8ase kontraktur scar (% hari F beberapa bulan#
0erabut-serabut kolagen terbentuk dan terjadi proses
remodeling. Pergerakan miofibroblast yang aktif
menyebabkan kontraksi area penyembuhan, menutup
defek dan membawa ujung kulit tertutup bersama-sama.
Skar yang matur selanjutnya terbentuk. Skar yang matur
tidak
-
8/15/2019 luka juga
22/33
Universitas Sumatera Utara
mengandung pembuluh darah dan puat, serta lebih
terasa nyeri dari pada fase granulasi.
b. Healing by Secondary ntention (Penutupan luka sekunder#
Luka yanmg terjadi dari trauma, ulserasi dan infeksi
dan
memiliki sejumlah besar eksudat dan luas, batas luka ireguler
dengan kehilangan jaringan yang ukup luas menyebabkan
tepi luka tidak merapat. Geaksi inflamasi dapat lebih besar
dari pada penyembuhan luka. Kegagalan penutupan sekunder
dari luka terbuka akan berakibat terbentuknya luka terbuka
kronis.
. Healing by ertiary ntention (Penutupan luka tertier#
9dalah intension primer yang tertunda. $erjadi karena dua
lapisan jaringan granulasi dijahit bersama-sama. :ni terjadi
ketika luka yang terkontaminasi, terbuka dan dijahit rapat
setelah infeksi dikendalikan. 'uga dapat terjadi ketika luka
primer mengalami infeksi, terbuka dan dibiarkan tumbuh
jaringan granulasi dan kemudian dijahit. ntension tersier
biasanya mengakibatkan skar yang lebih luas dan lebih dalam
dari pada intension primer atau sekunder.
1.+.". Komplikasi penyembuhan luka
/eliputi :nfeksi, pendarahan, dehiscence dan evicerasi (Koier,
1!!", $aylor, 1!!%#
a. :nfeksi
-
8/15/2019 luka juga
23/33
Universitas Sumatera Utara
:nasi bakteri pada luka dapat terjadi pada saat trauma,
selama pembedahan atau setelah pembedahan. Hejala dari
:nfeksi sering munul dalam &-% hari setelah
pembedahan.gejalanya berupa infeksi termasuk adanya
purulent, peningkatan drainage, nyeri, kemerahan dan bengkak
di sekeliling luka, peningkatan suhu, dan peningkatan leukosit.
b. Pendarahan
Dapat menunjukkan suatu pelepasan jahitan, sulit
membeku pada garis jahitan, infeksi atau erosi dari pembuluh
darah oleh benda asing (seperti darain#. 2ipoolemia mungkin
tidak epat tampak, sehingga balutan jika mungkin harus sering
di lihat selama 6 jam pertama setelah pembedahan dan
tiap jam setelah itu. 'ika terjadi perdarahan yang
berlegihan, penambahan tekanan luka steril mungkin
diperlukan. Pemberian airan 3 interensi pembedahan
mungkin diperlukan.
. %ehiscence dan +viscerasi
%ehiscence dan +viscerasi adalah komplikasi post operasi
yang serius. %ehiscence yaitu terbukanya lapisan luka partial.
+viscerasi yaitu keluarnya pembulu kapiler melalui daerah
irisan.
0ejumlah faktor meliputi < kegemukan, kurang nutrisi,
multiple trauma, gagal untuk menyatu, bentuk yang
berlebihan,
-
8/15/2019 luka juga
24/33
Universitas Sumatera Utara
muntah dan dehidrasi dapat mempertinggi resiko
klien mengalami dehiscence l uka.
Ketika dehiscence eviscerasi terjadi luka, harus segera
ditutup dengan balutan steril yang lebar kompres dengan
normal saline. Klien disiapkan untuk segera dilakukan
perbaikan pada daerah luka.
1.6. Perkembangan perawatan luka.
1.6.1. Prinsip penanganan luka saat ini meliput i beberapa hal
()urnsurgery, &6#
a. /engontrol infeksi
:solasi substansi tubuh dan tehnik ui tangan yang baik
dan benar. 0arung tangan yang bersih atau steril dan balutan
steril. :nstrumen steril untuk mengganti balutan.
Krasher dan Kennedi (1!!6# melakukan metode alternatif
dalam mengganti balutan dengan kombinasi tehnik steril dan
non steril.
/erujuk ke teknik ?tidak boleh disentuh@ adalah
sebagai berikut 7
1. Hunakan dua pasang sarung tangan tidak steril, kasa
steril ukuran 6I6 , normal salin (Aal ,!*# steril.
&. 0arung tangan pertama digunakan untuk
membuka bantuan luka yang kotor, kemudian lepaskan
dan ui tangan.
-
8/15/2019 luka juga
25/33
Universitas Sumatera Utara
+. )uka peralatan steril menggunakan tehnik steril.
6. Kenakan sarung tangan kedua, tuang normal saline di atas
luka dengan menampung waskom dibawah luka .
". Pegang kasa steril pada sisanyapinggir luka, bagian
depan (yang menyentuh luka# jangan samapai tersentuh
oleh tangan yang mengenakan sarung tanga tidak steril.
;. )ersihkan luka dengan gerakan sirkuler melingkar
diawali dari bagian dalam luka kearah luar. Entuk tiap
putaran kasa diganti dengan yang baru.
%. )ersihkan dan keringkan juga disekeliling luka.
. $utup kembali luka dengan meletakkan balutan di
atasnya, pegang sisisudut balutan penutup dan
letakkan bagian yang tidak tersentuh di atas permukaan
luka.
!. $utup dengan balutan transparan, tulis tunggal, jam
dan initial balutan.
Hunakan 0odium 4lorida ,!* untuk irigasi dan
bersihkan luka. /inimalkan trauma dengan gosokan luka
sera hati-hati. Hanti balutan baru setiap kali membersihkan
luka.
b. !oist /ound healing (penyembuhan luka dengan kondisi
lembab#
Kondisi fisiologis jaringan adalah dengan kondisi hidrasi
yang seimbang untuk mempertahankan kelembaban.
-
8/15/2019 luka juga
26/33
Universitas Sumatera Utara
Kondisi yang lembab memfasilitasi pertumbuhan jaringan
yang baru (granulasi#. Keadaan ini biasanya dapat terjaga
dengan baik bila kondisi kulit utuh. Aamun inilah masalahnya
dimana kulit sudah mengalami kerusakan dan gagal
melakukan fungsinya. Entuk itu seorang perawat memikirkan
bagai mana mempertahankan kondisi hidrasi luka yang sudah
kehilang perlindungan yaitu kulit, dan bahan apa yang dapat
menggantikan kulit tersebut.
1.6.&. Pengkajian luka
a. Lokasi
Lokasi luka dapat mempengaruhi penyembuhan luka,
dimana tidak semua lokasi tubuh mendapatkan peredaran
darah yang sama. Ditinjau dari prinsip fisiologis, pada bagian
tubuh yang memiliki pembuluh darah yang banyak akan
mendapatkan aliran darah yang banyak. 2al ini akan
mendukung penyembuhan luka lebih epat dibandingkan dari
bagian tubuh yang lebih sedikit mendapat aliran darah.
b. Ekuran luka
Diukur panjang, lebar dan diameternya bila bentuk luka
bulat dengan sentimeter, gambarkan bentuk luka tersebut
dengan lembar transparan yang telah diatat berpola
kotak- kotak berukuran sentimeter.
-
8/15/2019 luka juga
27/33
Universitas Sumatera Utara
. Kedalaman luka
Kedalaman luka dapat diukur dengan kapas lidi steril yang
sudah dilembabkan dengan normal saline, masukan
dengan hati-hati kedalam luka dengan posisi tegak lurus (!o#
hingga kedasar luka. )eri tanda pada lidi sejajar dengan
permukaan kulit disekitar luka. Ekur dengan sentimeter.
d. Howa atau terowongan
Howa dan terowongan dapat diketahui denga
melakukan palpas jaringan disekeliling pinggir luka, dimana
akan teraba tendernessperlukan. /asukan saline melalui
mulut lubang ke dasar lukaujung terowongan. )eri tanda
pada lidi sejajar dengan permukaan kulit disekitar luka. )eri
tekanan palpasi dengan hati-hati dan kaji saluran yang
abnormal tersebut.
'angan pernah menggunakan kekuatan dorongan yang
berlebilan bila menggunakan kapas lidi. Ekur lokasi dan
kedalaman lubang penetrasi. Entuk penentuan lokasi
ditetepkan dengan pola arah jarum jam dengan pusat pada
tengah luka dan jam 1& sesuai garis anatomis sumbu tubuh
manusia. /isalnya lokasi mulut lubang terdapat pada posisi
jam dengan kedalaman " m atau dapat dibuatkan gambar
jam dengan tanda pada posisi jam .
-
8/15/2019 luka juga
28/33
Universitas Sumatera Utara
e. arna dasar luka
arna dasar luka sangat penting dikaji karena
berhububungan dengan penentuan terapi topikal dan jenis
balutan luka.
9da beberapa maam warna dasar luka yang membutuhkan
perlakuan spesifik terhadap masing-masing sesuai warna dasar
tersebut.
0) &ekrotik
)iasanya warna dasar hitam, tampak kering dan keras
disebut keropeng. Kering tidak berarti jaringan dibawahnya
tidak terinfeksi atau tidak ada sksudat, ini tidak dapat
dipastikan tanpa dilakukan palpasi terlebih dahulu. Dengan
melakukan palpasi dapat dirasakan ada tenderness atau
tidak dibawah jaringan keropang tersebut dan disekitar
luka teraba panas dan tampak tanda radang disekelilingnya
yang perlu diperhatikan. Dan juga tidak terlepas dari
keluhan penderita apakah merasa nyeri berdenyut dibawah
jaringan nekroit tersebut. Entuk luka seperti ini
membutuhkan suasana yang lembab sehingga nekrotik
yang kering tersebut dapat lepas dengan sendirinya. 'enis
balutan yang baik adalah hidrogel . Diatasnya diletakan kasa
dan balutan transparan.
-
8/15/2019 luka juga
29/33
Universitas Sumatera Utara
Sloughy
arna dasar luka ini tampak kekuningan, sangat
eksudatif atau tampak berairbasah. Sloughy ini harus
diangkat dari permukaan luka karena jaringan ini juga
sedang mengalami nekrotik, dengan demikian pada dasar
luka akan tumbuh jaringan granulasi buntuk proses
penyembuahan. Entuk luka seperti ini dibutuhkan hydrogen
untuk melepas jaringan nekroit. Hunakan hydrofiber untuk
menyerap eksudat yang berlebihan sehingga teripta
lingkungan yang konduksif. (moist lembab# untuk proses
panyembuhan luka. )ila luka mudah berdarah lebih baik
digunakan alium alginate. Hydrofiber yang mengandung
calcium alginato dapat menghentikan pendarahan
dengan segera.
+#. 1ranulasi
arna dasar luka ini adalah merah. Perlu diketahui
bahwa ini merupakan pertumbuhan jaringan yang baik,
namun tidak dapay dibiarkan tanpa pambalut. $etap harus
diberi pelindung sebagai pengganti kulit utuk menegah
kontaminasi dari dunia luar dan meniptakan kondisi
lingkungan luka yang baru untuk pertumbuhan sel
granulasi tersebut. )iasanya luka ini sangat mudah
berdarah. )oleh diberikan balutan hydrogen dan apabila
eksudat banyak
-
8/15/2019 luka juga
30/33
Universitas Sumatera Utara
dapat digunakan hydrofiber yang mengandung
alium alginate labih efektif.
6#. +pitelisasi
arna dasarnya adalah pink, kadang-kadang sebagian
luka ini masih dalam proses glanulasi. Entuk itu perlu
pemilihan balutan yang dapat mendukung mutasi sel yaitu
douderm tipis (e2tra thin#. )alutan ini berbentuk
/afer3 padat, tidak berbentuk seruk, namun ukup lunak
dan nyaman diletakan diatas permukaan luka dan tidak
menimbulkan trauma terghadap luka, dapat juga menyetap
eksudut yang minimal melindungi luka dari kontaminasi.
1# :nfeksi
Luka ini banyak warna dasarnya, umumnya ada
pada ke empat warna diatas. Entuk luka ini balutan balutan
dapat dikombinasi. )ila endrung berdarah dapat ditutup
dengan aliun alginate diatas bagian yang berdarah
tersebut. Entuk eksudat yang banyak dapat dipilih
hydrofiber dan untuk bau yang tidak enak dapat diberikan
4arbofle2. Kemudian tutup denga balutan transparan untuk
memantau kondisi dari luar tanpa membuka balutan
5) unging malodours
arna luka berfariasi, luka ini sangat kompleks
biasanya dialami oleh penderita kangker, terutama
kangker
-
8/15/2019 luka juga
31/33
Universitas Sumatera Utara
mammae dimana sebagian permukaan luka sangat mudah
berdarah, eksudat banyak, bau tidak enak, ukurannya besar
dan lokasinya dekat dengan hidung. Entuk menentukan
balutan yang efektif dapat dilakukan sesuatu dengan
petunjuk pada luka yang terinfeksi yang telah ditulis
sebelumnya.
1.6.+. )ahan yang digunakan untuk perawatan
luka a 0odium 4lorida ,!*
0odium 4lorida ,!* adalah larutan fisiologis yang ada di
seluruh tubuh karena tidak ada reaksi hiper sensi tiitas
terhadap 0odium 4lorida (Aal#. Aormal saline aman
digunakan untuk kondisi apapun (Liley 3 9uker, 1!!!#.
Aatrium dan lorida sama seperti plasma darah. Larutan ini
tidak mempengaruhi sel darah merah (2andarson, 1!!. Aal
tersedia dalam beberapa konsentrasi, yang paling sering adalah
0odium 4lorida ,!*.
/erupakan larutan isotonis aman untuk tubuh, tidak iritan,
melindungi granulasi jaringan dari kondisi kering, menjaga
kelembapan sekitar luka dan membantu proses penyembuhan
luka serta mudah didapat dengan harga relatif murah.
( h tt p7p r o mi s e. 4om3/ound care3).
http://promise/http://promise/http://promise/
-
8/15/2019 luka juga
32/33
Universitas Sumatera Utara
2anya normal saline solutio yang di rekomondasikan oleh
'merican Health 4are Police and #esearch ( 9L:4PG# untuk
perawatan luka seperti membersihkan dan membalut luka.
Aormal saline fisiologis tidak akan merusak kulit dan
seara adekuat menjaga kebersihan luka ()lak, '/ 3 'aob>s,
=/, 1!!%#.
b. Poidine :odine
Poidine :odine adalah elemen non metalik yang tersedia
dalam bentuk garam yang di kombinasi dengan bahan lain.
alaupun :odine bahan non metalik, :odine berwarna hitam
kebiru-biruan, kilau metalik dan bau yang jelas. :odine hanya
larut sedikit di air tetapi dapat larut keseluruhan dalam
alkohol (Lilley 3 9uker, 1!!!#.
Larutan ini akan melepaskan :odine anorganik bila kontak
dengan kulit atau selaput lendir sehingga ook untuk
luka kotor dan terinfeksi bakteri gram positif dan negatif,
spora, jamur dan protooa. )ahan ini agak iritan dan alargen
serta maninggalkan residu (0odikin, &.
0tudi menunjukkan bahwa antiseptik seperti
Poidine :odine toJi terhadap sel ($ompson, ', &1#. :odine
dengan konsentrasi +* dapat memberi rasa panas pada
kulit. Gosa terbakar akan nampak ketika daerah yang di rawat
ditutup dengan balutan 5klusif kulit dapat ternoda serta nyeri
pada sisi
-
8/15/2019 luka juga
33/33
luka (Lilley 3 9uker, 1!!!#. Poidine :odine 1*
mempunyai aktiitas bakteriida yang baik terhadap
bakteri yang ada di kulit dan kelenjar keringat yang kemudian
pada kulit sering timbul resida atau sisa warna :odine
(5etomo, Ks,
1!!6#.
2. Luka Appendictomi
Luka appendiktomi adalah luka bersih dari tindakan pembedahan
yang dilakukan untuk mengangkat atau membuang apendik yang
terinfeksi seara mendadak atau apendiitis akut .
Luka irisan tepat di abdomen kanan bawah,dengan posisi irisan benar-
benar samping atau miring,kearah tengah dari spina anterior
superior,bukan langsung ke titik !c "urnay dengan ukuran & F +
m ( Dudley,1!!& #. 5tot obliue kemudian ditoreh atau di iris lalu irisan
dilebarkan sekitar 6 m kedua arah. Dengan demikian panjang
keseluruhan luka irisan berkisar m. 2al ini untuk memudahkan
pengangkatan dan pemotongan appendik yang terinfeksi.
Luka appendiktomi adalah luka bersih yang termasuk luka akut
dimana proses penyembuhan lukanya akan berlangsung seara alami
menurut fase penyembuhan luka ($aylor,1!!%#. Dengan demikian, proses
penyembuhan luka appendiktomi akan mengikuti tahapan penyembuhan
luka seara alami , dimana kondisi luka tetap dalam keadaan
tertutup balutan steril