luka bakar forensik

33

Upload: christine-nora

Post on 31-Oct-2015

252 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

luka bakar forensik menjelaskan berbagai macam luka yang menyebabkan kematian seseorang

TRANSCRIPT

Page 1: Luka Bakar Forensik
Page 2: Luka Bakar Forensik
Page 3: Luka Bakar Forensik

• Luka bakar cedera yang sering terjadi di masyarakat

• Penyebab : terbakar api langsung, pajanan suhu tinggi dari matahari, listrik, bahan kimia dan akibat tidak langsung dari api, misalnya tersiram air panas

• Berat morbiditas dan derajat cacat yang relative tinggi

• Kasus dirawat : ± 107 kasus

• 62% dari jumlah tersebut merupakan luka bakar derajat II-III dengan angka kematian 37,38%

• Kematian umumnya : 7 hari pertama masa perawatan (masalah jangka pendek)

• Kasus bertahan hidup : masa perawatan 40-148 hari dan penyulit yang timbul (masalah jangka panjang)

Page 4: Luka Bakar Forensik

Definisi

Luka bakar : bentuk cedera pada tubuh akibat api, benda panas, seperti besi panas dan panas radiasi, sambaran petir, sengatan listrik, sinar-X, bahan korosif, dan gesekan, misalnya katimumul (corns)

Page 5: Luka Bakar Forensik

Klasifikasi luka bakar

Berdasarkan penyebab :• Luka bakar karena api• Luka bakar karena air panas• Luka bakar karena bahan kimia (yang

bersifat asam atau basa kuat)• Luka bakar karena petir• Luka bakar karena listrik• Luka bakar karena radiasi• Cedera akibat suhu sangat rendah (frost

bite)

Page 6: Luka Bakar Forensik
Page 7: Luka Bakar Forensik

Luka bakar karena bahan kimia Bahan-bahan kimia korosif dibagi 4

golongan :• Asam-asam organik : asam oksalat, asam

asetat, asam sitrat, dan asam karbol• Asam-asam anorganik : asam fluorida,

asam nitrat, dan asam sulfat• Kaustik alkali : kalium hidroksida, kalsium

hidroksida, natrium hidroksida, amoniak• Garam-garam dari logam berat : merkuri

klorida, zinc klorida, dan stibium klorida

Page 8: Luka Bakar Forensik

Luka bakar karena petir

Tegangan dapat mencapai 10 mega volt

Gejala-gejala :• Tegangan sangat tinggi korban langsung meninggal

akibat gegar otak dan kegagalan sirkulasi• Kasus tidak fatal pusing, sakit kepala, konjungtivitis,

kekeruhan kornea atau katarak, kehilangan ingatan, rasa anastesi, paralisis, kejang tetanik, delirium, tuli, buta, bisu

• Bentuk cedera lainnya : luka bakar, laserasi, luka-luka, fraktur

• Aboresent mark • Metalisasi • Magnetisasi

Page 9: Luka Bakar Forensik

Luka bakar karena listrik

• Tegangan rendah (<65 volt) tidak berbahaya bagi manusia

• Tegangan sedang (65-1000 volt) mematikan

Gambaran jejas listrik :• Tepi menonjol• Sekitar luka pucat dikelilingi hiperemi• Bentuk sesuai benda sebab• Metalisasi • Kematian akibat : Fibrilasi ventrikel, kelumpuhan otot

pernafasan dan kelumpuhan pusat pernafasan

Page 10: Luka Bakar Forensik

• This man accidentally grabbed a high voltage electrical line, producing the entrance wound injury seen above on the palm of the hand, with subsequent soft tissue damage and swelling extending to the forearm. The appearance is similar to a localized burn. Below on the dorsum of the hand can be seen the wounds produced as the current exited the hand.

Page 11: Luka Bakar Forensik

Luka bakar karena radiasi

• Sinar-X eritema tidak terlalu berat• Late reaction timbul warna kebiruan

yang tidak sama dengan memar di jaringan bawah kulit, diikuti pengelupasan luas dan hebat dari jaringan

• Bila lambat pertolongannya atrofi yang luas dan permanen

Page 12: Luka Bakar Forensik

Cedera akibat suhu sangat rendah (frost bite)

Suhu dan temperatur lingkungan sangat rendah kelainan : frost bite dan immersion foot yang bersifat lokal, ditemukan didaerah yang bersalju

Page 13: Luka Bakar Forensik
Page 14: Luka Bakar Forensik

Berdasarkan kedalaman kerusakan jaringan

Menurut Dupuytren:

• Luka bakar derajat IPanas dari api, benda panas, dan cairan panas suhu tidak mencapai titik didih, dan cairan kimia.

Bentuk luka kemerahan dan proses penyembuhan tanpa parut. Penyembuhan : beberapa jam – hari

• Luka bakar derajat IIBenda panas atau cairan panas suhu mencapai titik didih atau lebih tinggi.

Lapisan kulit superficial sedikit rusak dan penyembuhan tanpa parut. Awal terdapat vesikel kemudian terasa sakit dan warna menjadi hitam

Luka bakar derajat IIITerkena cairan suhu di atas titik didih. Seluruh lapisan superficial kulit rusak. Penyembuhan dengan parut mengandung semua elemen kulit, tidak ada kontraktur. Ujung persarafan terpapar nyeri hebat

Page 15: Luka Bakar Forensik

• Luka bakar derajat IVSeluruh jaringan kulit dan ujung saraf rusak nyeri tidak ada. Jaringan parut mengalami kontraksi dan deformitas. Luka terkelupas hari ke-5, penyembuhan lambat.

• Luka bakar derajat VKerusakan meliputi fascia otot dan hampir selalu mengakibatkan deformitas.

• Luka bakar derajat VIBiasanya fatal. Jika tidak meninggal dapat mengakibatkan kerusakan anggota badan.

Page 16: Luka Bakar Forensik

Luka bakar modern diklasifikasikan menjadi 3 :

Luka bakar derajat I :Penyembuhan tanpa parut (beberapa jam – hari) Akibat panas api, benda dan cairan panas suhunya tidak mencapai titik didih juga akibat cairan kimia. Bentuk luka kemerahan, terdapat gelembung-gelembung (skin blister, vesiculae, bullae), ditutupi daerah putih, epidermis tanpa pembuluh darah dan dibatasi oleh kulit berwarna merah & hyperemis. Makroskopis : Kongesti pembuluh darah, perdarahan dan infiltrasi sel PMNKimiawi & mikroskopis : cairan gelembung kaya protein, menggumpal akibat panas; sel-sel PMN.Bila luas daerah yang terbakar ≥ sepertiga LPB †

Page 17: Luka Bakar Forensik

Luka bakar derajat II :Penyembuhan dengan parut karena seluruh kulit rusak dan terjadi kontraktur. Daerah terbakar mengkerut, dikelilingi kulit kemerahan dan menggelembung.

• Rasa nyeri sangat hebat dan sering diakhiri syok

• Dibedakan menjadi :DangkalMengenai superficial dermis. Organ-organ kulit masih utuh. Penyembuhan spontan 10-14 hari.DalamMengenai hampir seluruh bagian dermis. Organ-organ kulit masih utuh. Penyembuhan > lama, tergantung epitel yang tersisa. Biasanya > 1 bulan.

Page 18: Luka Bakar Forensik

Luka bakar derajat III : Tubuh mengalami destruksi hebat dari kulit

sampai jaringan otot atau tulang. Kerusakan ujung-ujung saraf kurangnya

rasa sakit. Devitalisasi jaringan infeksi dan lambat

penyembuhan. Timbul syok, yang terjadi lambat setelah satu

atau tiga hari. Korban dapat jatuh dalam koma atau mati.

Page 19: Luka Bakar Forensik

Derajat luka bakar menurut Wilson

• Tipe IMengenai epidermis, menimbulkan eritema dengan atau

tanpa lepuh.

• Tipe IIMengenai dermis dan epidermis sehingga terpisah dan dermis

mengalami kerusakan

• Tipe IIIMengenai lapisan profundaSeluruh kulit rusak dan jaringan di bawahnya terlihat.

Page 20: Luka Bakar Forensik

EFEK LUKA BAKAR

• Suhu • Lama pemaparan • Luas permukaan Kerusakan sepertiga kulit biasanya disertai

akibat fatal. Luka bakar pada kepala, batang tubuh, dan genital lebih berbahaya daripada bagian lain.

• Umur korban

Page 21: Luka Bakar Forensik

SEBAB KEMATIAN

• Syok Neurogenik• Asfiksia• Cedera dan kecelakaan• Inflamasi• Gangguan permeabilitas• Dehidrasi

- Septikemia, gangren, dan tetanus

Page 22: Luka Bakar Forensik

GAMBARAN KORBAN LUKA BAKAR

• Adanya tanda-tanda intravital : jelaga dalam saluran pernafasan atau trakhea dan cabang-cabangnya, saturasi CO > 10% dalam darah orang masih hidup.

• Saturasi CO dalam darah mencapai 75% dalam 2-15 menit dan lebam mayat berwarna cherry red, kematian keracunan gas CO.

Page 23: Luka Bakar Forensik
Page 24: Luka Bakar Forensik

Temuan Dini Otopsi Pada Kematian Luka Bakar Kelainan Khusus Patologis :• Lesi eksternal• Luka bakar deskripsikan keadaan, luas

(klasifikasi Wilson), sifat dasar luka.• Heat Rigor pada otot dimana terjadi deep

charring of the body.• Liver Nekrosispada akut toksikemi

Kelainan Umum Patologis :• Perubahan kongestif organ visceral,

hemorhagic, petechiae, pleura, pericardium, dan endocardium

Page 25: Luka Bakar Forensik

TEMUAN HISTOLOGIS

Derajat I : eritema Kulit nampak merah dan sedikit bengkak.

Khas : vasodilatasi dan hiperemis pada kapiler stratum papilare kutis (2-4 hari).

Derajat II : lepuh Lepuh berisi serum mengandung limfosit,

monosit, PMN. Perifer : epitel epidermis bengkak dan mengalami perubahan nekrobiologis. Bentuk lepuh akut tergantung : kulit yang terpapar, usia korban, dan jenis panas. Dasar lepuh : stratum papilare kutis yang rusak (10-12 hari).

Page 26: Luka Bakar Forensik

TEMUAN HISTOLOGIS

Derajat III : nekrosis kulit dan subkutis Ditemukan pusat nekrosis berupa koagulasi

pada kulit dan oedema awal setelah beberapa menit pada zona perifer dari area kutis yang mati.

Derajat IV : lapisan profunda dan charring Terpaparnya tulang, diikuti karbonisasi dan

destruksi seluruh ekstremitas dan bagian tubuh diakibatkan nyala api langsung dengan suhu tinggi.

Page 27: Luka Bakar Forensik

• Thermal burn injuries can be classified as "full thickness" or "partial thickness" based upon the ability of the skin to regenerate. In the partial thickness burn seen here, there are still skin adnexa in the dermis that are viable and from which new epithelium could grow.

Page 28: Luka Bakar Forensik

GAMBARAN POST MORTEM

Luka bakar post mortem :• Tubuh mati tidak kemerahan• Tubuh tampak keras dan kekuningan • Gelembung berisi cairan albumin yang keruh

bila dipanaskan• Sel-sel PMN tidak ada atau sedikit sekali• Cairan gelembung karena pembusukan berisi

cairan kemerahan atau blood stained• Pecahnya jantung

Page 29: Luka Bakar Forensik

Pemeriksaan post mortem

Pemeriksaan luar • Pakaian korban diperiksa secara teliti • Gambaran kulit bervariasi :

• Putih akibat panas radiasi.• Melepuh dan merah akibat bersentuhan benda panas.• Luka merah terpanggang akibat bersentuhan benda panas dalam

waktu lama.• Kehitaman dan seperti tatoo akibat ledakan tambang batu bara. • Hitam dan berjelaga pada beberapa bagian tubuh akibat minyak

panas. • Kemerahan dan pembentukan vesikel pada kulit akibat terkena uap

panas• Luka basah dan kulit kehilangan sifat elastisitasnya akibat uap sangat

panas.• Sikap pugilistik• Penentuan jenis kelamin berdasarkan :

• Adanya uterus atau kelenjar prostat (lebih tahan suhu tinggi)• Jika yang tertinggal hanya tulang kerangka, identifikasinya

berdasarkan ukuran dan bentuk tulang pelvis.

Page 30: Luka Bakar Forensik
Page 31: Luka Bakar Forensik

Pemeriksaan post mortem

Pemeriksaan Dalam• Hematoma lunak dalam kepala • Tulang tengkorak fraktur• Jaringan otak menyusut • Lapisan yang menutupi otak dan mening

kongesti.• Pada asfiksia : traktus respiratorius terdapat

partikel karbon, mengalami kongesti dan dilapisi cairan mukus yang berbusa.

• Inflamasi pleura • Bilik jantung penuh berisi darah• Lambung dan duodenum inflamasi. • Perlemakan hati• Limpa dan kelenjar adrenal kongesti.

Page 32: Luka Bakar Forensik

PERBEDAAN LUKA BAKAR ANTE MORTEM DAN POST MORTEM

Ante Mortem Post Mortem

Garis Merah Ada Tidak ada

Isi vesikel Albumin dan Cl⁻ Udara

Infeksi Pus Tidak ada

Proses Penyembuhan

Granulasi Tidak ada

Jelaga saluran nafas atas

Ada Tidak ada

CO darah Ada Tidak ada

Enzym Meningkat Tidak begitu

Page 33: Luka Bakar Forensik