lp retinoblastoma

9
RETINOBLASTOMA A. PENGERTIAN Retinoblastoma adalah suatu tumor ganas yang mengenai retina, pada satu atau kedua mata (Suriadi, Rita Y,, 2001). B. ETIOLOGI Secara pasti belum diketahui Faktor herediter dihubungkan dengan penyimpangan kromosom C. PATOFISIOLOGI Retinoblastoma adalah tumor neuroblastik yang ganas pada lapisan nukleus retina. Tumor tersebut muncul dalam lapisan internal nukleus retina dan tumbuh ke dalam kapasitas vitreous (type endophytic). Tipe endophytic muncul dalam lapisan eksternal nukleus dan tumbuh ke dalam rongga subretina, dengan detachment retina. Seringkali tumbuh secara kombinasi endophytic dan exophytic Keberadaan tumor dapat terjadi dalam koroid, sklera dan syaraf optik. Penyebaran tumor secara hematogen : bone marrow, skeletal, nodus limfe dan hati. PATHWAYS 1 Causa unknow / idiopatik Herediter Mutasi Kromosom

Upload: sigit-nian-prasetyo

Post on 21-Jan-2016

270 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: LP Retinoblastoma

RETINOBLASTOMA

A. PENGERTIAN

Retinoblastoma adalah suatu tumor ganas yang mengenai

retina, pada satu atau kedua mata (Suriadi, Rita Y,, 2001).

B. ETIOLOGI

Secara pasti belum diketahui

Faktor herediter dihubungkan dengan penyimpangan

kromosom

C. PATOFISIOLOGI

Retinoblastoma adalah tumor neuroblastik yang ganas

pada lapisan nukleus retina.

Tumor tersebut muncul dalam lapisan internal nukleus

retina dan tumbuh ke dalam kapasitas vitreous (type

endophytic).

Tipe endophytic muncul dalam lapisan eksternal nukleus

dan tumbuh ke dalam rongga subretina, dengan

detachment retina.

Seringkali tumbuh secara kombinasi endophytic dan

exophytic

Keberadaan tumor dapat terjadi dalam koroid, sklera dan

syaraf optik.

Penyebaran tumor secara hematogen : bone marrow,

skeletal, nodus limfe dan hati.

PATHWAYS

1

Causa unknow / idiopatikHerediter

Mutasi Kromosom

RetinoblastomaNeovaskularisasi Metastase

Bertambahnya Massa Radiasi MK : Gangguan persepsi

sensori : Visual

MK : Kurang pengetahuan

Page 2: LP Retinoblastoma

D. STADIUM RETINOBLASTOMA

Ada 3 stadium :

1. Stadium tenang

Pupil lebar. Di pupil tampak refleks kuning yang disebut

“amourotic cat’s eye”. Pada funduskopi tampak bercak yang

berwarna kuning, mengkilap, dapat menonjol ke dalam badan

kaca. Di permukaannya ada neovaskularisasi dan perdarahan.

Dapat disertai dengan ablasio ertina.

2. Stadium glaukoma

Tumor menjadi besar, sehingga menyebabkan tekanan

intraokuler meninggi, glaukoma sekunder yang disertai dengan

rasa sakit yang sangat. Media refrakta menjadi keruh,

sehingga pada funduskopi sukar menentukan besarnya tumor.

3. Stadium extra

Tumor menjadi lebih besar, bola mata membesar,

menyebabkan exoftalmus, kemudian dapat pecah kedepan

sampai keluar dari rongga orbita disertai nekrose di atasnya.

Pertumbuhan dapat pula terjadi ke belakang sepanjang nervus

Iidan masuk ke ruang tengkorak. Penyebaran ke kelanjar getah

bening, juga dapat masuk ke pembuluh darah , untuk

kemudian menyebar ke seluruh tubuh.

E. MANIFESTASI KLINIK

Tumor intraokuler, tergantung ukuran dan posisi

Reflek mata boneka “Cat eye reflex” atau leukorai, pupil

keputihan

Strabismus

Radang orbital

Hyphema

Pandangan hilang unilateral

Sakit kepada

Muntah, anoreksia, dan berat badan menurun

2

Peningkatan TIO

MK : Nyeri

MK : Gangguan integritas kulit

MK : Resti cederaMK : Cemas

Page 3: LP Retinoblastoma

F. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik : optalmoscopy bilateral

CT scan atau MRI

Aspirasi bone marrow

G. PENATALAKSANAAN

Tergantung stadium dan diagnosis

Stadium I, II, III biasanya external irradiasi

Tujuan pengobatan adalah untuk membasmi tumor dan

mempertahankan pandangan

Radiasi biasanya diberikan di atas 3 – 4 minggu

Pembedahan (enukleasi) adalah pilihan karena

pertumbuhan tumor

Kemoterapi pada kasus extraokuler regional atau sudah

metatase

H. PENGKAJIAN

1. Aktivitas/istirahat

Gejala : Perubahan aktivitas sehubungan dengan

gangguan penglihatan

2. Makanan/cairan

Gejala :Gangguan penglihatan (menurun/hilang).

Fotofobia

Tanda :Reflek bola mata boneka “Cat eye reflex”

Pupil keputihan strabismus

Radang orital

Hyphema

3. Nyeri/kenyamanan

Gejala :Ketidaknyamanan ringan / mata berair

Sakit kepala

4. Penyuluhan/pembelajaran

Gejala :Riwayat keluarga

Terpajan pada radiasi, zat kimia

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul adalah :

3

Page 4: LP Retinoblastoma

1. Gangguan persepsi sensori : visual berhubungan

dengan proses penyakit dan enukleasi

Tujuan : Persepsi sensori klien dapat berfungsi secara

optimal

Kriteria Hasil :

Meningkatkan ketajaman penglihatan dalam

batas situasi individu

Mengenal gangguan sensori dan berkompensasi

terhadap perubahan

Mengidentifikasi potensial bahaya dalam

lingkungan

Intervensi :

Tentukan ketajaman penglihatan, catat apakah

satu atau kedua mata terlibat.

Orientasikan klien terhadap lingkuangan sekitar

dan pertahankan lingkungan tetap aman.

Pegang dan berdiri dekat dengan klien bila

berbicara naupun bila melakukan perawatan.

Pendekatan dari sisi yang tidak dioperasi, bicara

dan sering menyentuh, dorong orang terdekat tinggal

dengan klien.

Observasi tanda-tanda dan gejala disorientasi :

pertahankan pengaman tempat tidur.

Batasi alat-alat yanga ada di sekitar sehingga

klien merasa aman dan dapat melakukan aktivitas.

2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan efek

radiasi

Tujuan : Tidak terjadi gangguan integritas kulit.

Kriteria Hasil : Klien memahami efek samping dari radiasi

dan mengetahui bagaimana merawat area

sekeliling kulit mata

Intervensi :

Kaji warna kulit dan pengisian kapiler

Berikan dukungan kepada klien karena

dilakukan radiasi, jika perlu kolaborasi pemberian

sedasi agar klien dapat bertahan dengan posisinya.

4

Page 5: LP Retinoblastoma

Observasi efek samping radiasi

Jelaskan kepada klien tentang efek samping

radiasi dan cara perawatannya.

3. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan adanya

tumor intraokuler, hyphema

Tujuan : Klien terhindar dari cedera

Kriteria Hasil :

Menyatakan pemahaman faktor-faktor yang

dapat menyebabkan cedera.

Menunjukkan perubahan perilaku, pola hidup

untuk menurunkan faktor resiko dan untuk melindungi

diri dari cedera

Mengubah lingkungan sesuai indikasi untuk

meningkatkan keamanan.

Intervensi :

Diskusikan apa yang terjadi dan faktor-faktor

yang dapat menyebabkan cedera.

Pertahankan lingkungan yang aman.

Dorong klien untuk memberitahu

ketidaknyamanan pada mata, observasi hyphema

(perdarahan pada mata).

Anjurkan penggunaan teknik manajemen stres

seperti napas dalam, latihan relaksasi.

Kolaborasi pemberian antiemetik sesuai

indikasi.

Kolaborasi pemberian analgesik, hindarkan

penggunaan aspirin.

4. Cemas berhubungan dengan perubahan status

Tujuan : Cemas berkurang/hilang

Kriteria Hasil :

Tampak relaks, cemas berkurang

Menunjukkan ketrampilan pemecahan masalah

Menggunakan sumber secara efektif

Intervensi :

Kaji tingkat cemas, derajat nyeri/timbulnya

gejala tiba-tiba dan pengetahuan kondisi saat ini.

5

Page 6: LP Retinoblastoma

Dorong klien untuk menerima masalah dan

mengekspresikan perasaan.

Berikan informasi yang akurat dan jujur.

Diskusikan kemungkinan bahwa pengawasan dan

pengobatan dapat mencegah beratnya penyakit.

Identifikasi sumber/orang yang dapat

membantu.

5. Kurang pengetahuan kondisi, prognosis dan

pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal sumber,

salah interpretasi informasi.

Tujuan : Pengetahuan klien/keluarga tentang kondisi,

prognosis, dan pengobatan menigkat.

Kriteria Hasil :

Menyatakan pemahaman kondisi, prognosis dan

pengobatan

Mengidentifikasi hubungan tanda/gejala dengan

proses penyakit

Melakukan prosedur dengan benar dan

menjelaskan alasan tindakan

Intervensi :

Identifikasi efek samping yang merugikan dari

pengobatan.

Dorong klien membuat perubahan yang perlu

untuk pola hidup.

Dorong klien menghindari aktivitas seperti

mengangkat benda berat.

Diskusikan pertimbangan diet seperti cairan

adekuat, makanan berserat.

Tekankan pentingnya untuk memeriksa diri

secara rutin.

Anjurkan anggota keluarga untuk memeriksa

mata secara teratur.

DAFTAR PUSTAKA

6

Page 7: LP Retinoblastoma

Behrman RE, Vaughan VC, Ilmu Kesehatan Anak Nelson,

Bagian 2, EGC,Jakarta, 1995.

Doengoes, ME, et al, Rencana Asuhan Keperawatan, EGC,

Jakarta, 2002.

Ngastiyah. (1997). Perawatan Anak Sakit. Cetakan I.

Jakarta, EGC.

Suriadi, Yuliani R. (2001). Asuhan Keperawatan pada Anak.

Edisi I. Jakarta, CV Sagung Seto.

Tucker SM. (1997). Standar Perawatan Pasien. Edisi V.

Jakarta, EGC.

Reeeves, Lockart. (2002). Keperawatan Medikal Bedah.

Cetakan I. Jakarta, Salemba Raya.

Smeltzer, Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal

Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta, EGC.

FKUI. (1985). Ilmu Kesehatan Anak. Volume 1. Jakarta, FKUI.

Sacharin Rosa M. (1993). Prinsip Perawatan Pediatri. Edisi 2.

Jakarta : EGC.

Gale Danielle, Charette Jane. (2000). Rencana Asuhan

Keperawatan Onkologi, Jakarta : EGC.

Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia; Ilmu Penyakit

Mata; Sagung Seto; Jakarta;2002

7