lp oksigenasi

20
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN OKSIGENASI Disusun untuk memenuhi tugas Kebutuhan Dasar Manusia III RINDU YULIAN PUTRA P. 17420113027

Upload: riindhu-screamo

Post on 25-Sep-2015

42 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

KDM

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUANASUHAN KEPERAWATAN PASIENDENGAN GANGGUAN OKSIGENASI

Disusun untuk memenuhi tugas Kebutuhan Dasar Manusia III

RINDU YULIAN PUTRA P. 17420113027

PRODI DIII KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANGPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG2013/2014Laporan Pendahuluan Kebutuhan Dasar Manusia Pemenuhan Kebutuhan OksigenasiNama Mahasiswa: Rindu Yulian PutraNIM: P 17420113027Nama Pembimbing dan Tanda Tangan :

(..)

A. KONSEP DASAR

1. Definisi

Oksigen (O2) adalah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Oksigenasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung Oksigen (O2) kedalam tubuh serta menghembuskan Karbondioksida (CO2) sebagai hasil sisa oksidasi. Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh sistem respirasi (pernafasan), kardiovaskuler dan hematologi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi oksigenasi adalah :

1. Tahap PerkembanganSaat lahir terjadi perubahan respirasi yang besar yaitu paru-paru yang sebelumnya berisi cairan menjadi berisi udara. Bayi memiliki dada yang kecil dan jalan nafas yang pendek. Bentuk dada bulat pada waktu bayi dan masa kanak-kanak, diameter dari depan ke belakang berkurang dengan proporsi terhadap diameter transversal. Pada orang dewasa thorak diasumsikan berbentuk oval. Pada lanjut usia juga terjadi perubahan pada bentuk thorak dan pola napas.

2. LingkunganKetinggian, panas, dingin dan polusi mempengaruhi oksigenasi. Makin tinggi daratan, makin rendah PaO2, sehingga makin sedikit O2 yang dapat dihirup individu. Sebagai akibatnya individu pada daerah ketinggian memiliki laju pernapasan dan jantung yang meningkat, juga kedalaman pernapasan yang meningkat.Sebagai respon terhadap panas, pembuluh darah perifer akan berdilatasi, sehingga darah akan mengalir ke kulit. Meningkatnya jumlah panas yang hilang dari permukaan tubuh akan mengakibatkan curah jantung meningkat sehingga kebutuhan oksigen juga akan meningkat. Pada lingkungan yang dingin sebaliknya terjadi kontriksi pembuluh darah perifer, akibatnya meningkatkan tekanan darah yang akan menurunkan kegiatan-kegiatan jantung sehingga mengurangi kebutuhan akan oksigen.

3. Gaya HidupAktivtas dan latihan fisik meningkatkan laju dan kedalaman pernapasan dan denyut jantung, demikian juga suplay oksigen dalam tubuh. Merokok dan pekerjaan tertentu pada tempat yang berdebu dapat menjadi predisposesi(rentan) penyakit paru.

4. Status KesehatanPada orang yang sehat sistem kardiovaskuler dan pernapasan dapat menyediakan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi penyakit pada sistem kardiovaskuler kadang berakibat pada terganggunya pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh. Selain itu penyakit-penyakit pada sistem pernapasan dapat mempunyai efek sebaliknya terhadap oksigen darah. Salah satu contoh kondisi kardiovaskuler yang mempengaruhi oksigen adalah anemia, karena hemoglobin berfungsi membawa oksigen dan karbondioksida maka anemia dapat mempengaruhi transportasi gas-gas tersebut ke dan dari sel.

5. NarkotikaNarkotika seperti morfin dan dapat menurunkan laju dan kedalam pernapasan ketika depresi pusat pernapasan dimedula. Oleh karena itu bila memberikan obat-obat narkotik analgetik, perawat harus memantau laju dan kedalaman pernapasan.

6. Perubahan/gangguan pada fungsi pernapasanFungsi pernapasan dapat terganggu oleh kondisi-kondisi yang dapat mempengarhi pernapasan yaitu :a. Pergerakan udara ke dalam atau keluar parub. Difusi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan kapiler paruc. Transpor oksigen dan transpor dioksida melalui darah ke dan dari sel jaringanGangguan pada respirasi yaitu hipoksia, perubahan pola napas dan obstruksi sebagian jalan napas.Hipoksia yaitu suatu kondisi ketika ketidakcukupan oksigen di dalam tubuh yang diinspirasi sampai jaringan. Hal ini dapat berhubungan dengan ventilasi, difusi gas atau transpor gas oleh darah yang dapat disebabkan oleh kondisi yang dapat merubah satu atau lebih bagian-bagian dari proses respirasi. Penyebab lain hipoksia adalah hipoventilasi alveolar yang tidak adekuat sehubungan dengan menurunnya tidal volume, sehingga karbondioksida kadang berakumulasi didalam darah.Sianosis dapat ditandai dengan warna kebiruan pada kulit, dasar kuku dan membran mukosa yang disebabkan oleh kekurangan kadar oksigen dalam hemoglobin. Oksigenasi yang adekuat sangat penting untuk fungsi serebral. Korteks serebral dapat mentoleransi hipoksia hanya selama 3 - 5 menit sebelum terjadi kerusakan permanen. Wajah orang hipoksia akut biasanya terlihat cemas, lelah dan pucat.

7. Perubahan pola nafasPernapasan yang normal dilakukan tanpa usaha dan pernapasan ini sama jaraknya dan sedikit perbedaan kedalamannya. Bernapas yang sulit disebut dyspnoe (sesak). Kadang-kadang terdapat napas cuping hidung karena usaha inspirasi yang meningkat, denyut jantung meningkat. Orthopneo yaitu ketidakmampuan untuk bernapas kecuali pada posisi duduk dan berdiri seperti pada penderita asma.

8. Obstruksi jalan napasObstruksi jalan napas lengkap atau sebagaian dapat terjadi di sepanjang saluran pernapasan di sebelah atas atau bawah. Obstruksi jalan napas bagian atas meliputi : hidung, pharing, laring atau trakhea, dapat terjadi karena adanya benda asing seperti makanan, karena lidah yang jatuh kebelakang (otrhopharing) bila individu tidak sadar atau bila sekresi menumpuk disaluran napas.Obstruksi jalan napas di bagian bawah melibatkan oklusi sebagian atau lengkap dari saluran napas ke bronkhus dan paru-paru. Mempertahankan jalan napas yang terbuka merupakan intervensi keperawatan yang kadang-kadang membutuhkan tindakan yang tepat. Obstruksi sebagian jalan napas ditandai dengan adanya suara mengorok selama inhalasi (inspirasi).

2. EtiologiAdapun faktor-faktor yang menyebabkan klien mengalami gangguan oksigenasi menurut NANDA (2011), yaitu hiperventilasi, hipoventilasi, deformitas tulang dan dinding dada, nyeri,cemas, penurunan energy,/kelelahan, kerusakan neuromuscular, kerusakan muskoloskeletal, kerusakan kognitif / persepsi, obesitas, posisi tubuh, imaturitas neurologis kelelahan otot pernafasan dan adanya perubahan membrane kapiler-alveoli.

3. PatofisiologiProses pertukaran gas dipengaruhi oleh ventilasi, difusi dan trasportasi. Proses ventilasi (proses penghantaran jumlah oksigen yang masuk dan keluar dari dan ke paru-paru), apabila pada proses ini terdapat obstruksi maka oksigen tidak dapat tersalur dengan baik dan sumbatan tersebut akan direspon jalan nafas sebagai benda asing yang menimbulkan pengeluaran mukus. Proses difusi (penyaluran oksigen dari alveoli ke jaringan) yang terganggu akan menyebabkan ketidakefektifan pertukaran gas. Selain kerusakan pada proses ventilasi, difusi, maka kerusakan pada transportasi seperti perubahan volume sekuncup, afterload, preload, dan kontraktilitas miokard juga dapat mempengaruhi pertukaran gas (Brunner & Suddarth, 2002).4. Pathways

sistem pernapasanSirkulasi darah+ suplai O2

Beban tekanan berlebihanPengaturan CO2+H++O2energi

Transport O2Beban tekanan berlebihan

Hambatan pengosongan ventrikelDifusi O2 dan CO2

Beban sistole berlebihanPertukaran gas

Preload(meregang)meningkat

CO2+ O2Beban jantung meningkat

Gangguan suplai O2

5. KomplikasiKomplikasi yang mungkin terjadi dari ganguan pemenuhan oksigen adalah:a. Penurunan kesadaranb. Hipoksiac. Disorientasid. Gelisah dan cemas

6. Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan untuk mengetahui adanya gangguan oksigenasi yaitu:a. EKG: menghasilkan rekaman grafik aktivitas listrik jantung, mendeteksi transmisi impuls dan posisi listrik jantung.b. Pemeriksaan stres latihan, digunakan untuk mengevaluasi respond jantung terhadap stres fisik. Pemeriksaan ini memberikan informasi tentang respond miokard terhadap peningkatan kebutuhan oksigen dan menentukan keadekuatan aliran darah koroner.c. Pemeriksaan untuk mengukur keadekuatan ventilasi dan oksigenasi ; pemeriksaan fungsi paru, analisis gas darah (AGD).

7. Penatalaksanaan a. PENATALAKSANAAN MEDIS1) Pemantauan Hemodinamika2) Pengobatan bronkodilator3) Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian medikasi oleh dokter, misal: nebulizer, kanula nasal, masker untuk membantu pemberian oksigen jika diperlukan.4) Penggunaan ventilator mekanik5) Fisioterapi dadab. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektifa) Pembersihan jalan nafasb) Latihan batuk efektifc) Pengisafan lenderd) Jalan nafas buatan

2. Pola Nafas Tidak Efektifa) Atur posisi pasien ( semi fowler )b) Pemberian oksigenc) Teknik bernafas dan relaksasi

3. Gangguan Pertukaran Gasa) Atur posisi pasien ( posisi fowler )b) Pemberian oksigenc) Pengisapan lender

B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian FokusSecara umum pengkajian dimulai dengan mengumpulkan data tentang :1. Biodata Pasien (Umur, jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan).

Umur pasien bisa menunjukkan tahap perkembangan pasien baik secara fisik maupun psikologis, jenis kelamin dan pekerjaan perlu dikaji untuk mengetahui hubungan dan pengaruhnya terhadap terjadinya masalah/penyakit, dan tingkat pendidikan dapat berpengaruh terhadap pengetahuan klien tentang masalahnya/penyakitnya.

2. Keluhan utama dan riwayat keluhan utama (PQRST).Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan mengganggu oleh klien pada saat perawat mengkaji, dan pengkajian tentang riwayat keluhan utama seharusnya mengandung unsur PQRST (Paliatif/Provokatif, Quality, Regio, Skala, dan Time).

3. Riwayat perkembangana. Neonatus : 30 - 60 x/mntb. Bayi : 44 x/mntc. Anak : 20 - 25 x/mntd. Dewasa : 15 - 20 x/mnte. Dewasa tua : volume residu meningkat, kapasitas vital menurun

4. Riwayat kesehatan keluarga.Dalam hal ini perlu dikaji apakah ada anggota keluarga yang mengalami masalah / penyakit yang sama.

5. Riwayat socialPerlu dikaji kebiasaan-kebiasaan klien dan keluarganya, misalnya : merokok, pekerjaan, rekreasi, keadaan lingkungan, faktor-faktor alergen dll.

6. Riwayat psikologis.Disini perawat perlu mengetahui tentang :a. Perilaku / tanggapan klien terhadap masalahnya/penyakitnyab. Pengaruh sakit terhadap cara hidupc. Perasaan klien terhadap sakit dan therapid. Perilaku / tanggapan keluarga terhadap masalah/penyakit dan therapi

7. Riwayat spiritual8. Pemeriksaan Fisika. Hidung dan sinusINSPEKSI : cuping hidung, deviasi septum( suatu kondisi medis yang ditandai dengan ketidaksejajaran dari septum (dinding tipis yang memisahkan kedua cuping hidung)), perforasi, mukosa (warna, bengkak, eksudat, darah), kesimetrisan hidung.PALPASI : sinus frontalis, sinus maksilaris

b. FaringINSPEKSI : warna, simetris, eksudat ulserasi, bengkak

c. TrakheaPALPASI : dengan cara berdiri disamping kanan pasien, letakkan jari tengah pada bagian bawah trakhea dan raba trakhea ke atas, ke bawah dan ke samping sehingga kedudukan trakhea dapat diketahui.

d. ThoraksINSPEKSI :1) Postur, bervariasi misalnya pasien dengan masalah pernapasan kronis klavikulanya menjadi elevasi ke atas.2)Bentuk dadaa) Pigeon chest yaitu bentuk dada yang ditandai dengan diameter tranversal sempit, diameter antero-posterior membesar dan sternum sangat menonjol ke depan.b) Funnel chest merupakan kelainan bawaan dengan ciri-ciri berlawanan dengan pigeon chest, yaitu sternum menyempit ke dalam dan diameter antero-posterior mengecil.c) Barrel chest ditandai dengan diameter antero-posterior dan tranversal sama atau perbandingannya 1 : 1.d) Kelainan tulang belakanga. Kifosis atau bungkuk dimana punggung melengkung/cembung ke belakang.b. Lordosis yaitu dada membusung ke depan atau punggung berbentuk cekung.c. Skoliosis yaitu tergeliatnya tulang belakang ke salah satu sisi.e) Pola napasa. Kaji frekuensi pernapasan1) Normal apabila16 - 24 x/mnt, klien tenang, diam dan tidak butuh tenaga untuk melakukannya2) Trachipnea yaitu pernapasan yang cepat, frekuensinya lebih dari 24 x/mnt3) Bradipnea yaitu pernapasan yang lambat, frekuensinya kurang dari 16 x/mnt4) Apnea yaitu keadaan terhentinya pernapasan.b. Volume pernapasan1) Hiperventilasi, yaitu bertambahnya jumlah udara dalam paru-paru yang ditandai dengan pernapasan yang dalam dan panjang2) Hipoventilasi yaitu berkurangnya udara dalam paru-paru yang ditandai dengan pernapasan yang lambat.

f) Sifat pernapasan1) Pernapasan dada yaitu pernapasan yang ditandai dengan pengembangan dada2) Pernapasan perut yaitu pernapasan yang ditandai dengan pengembangan perut.

g) Ritme/irama pernapasan1) Normal adalah reguler atau irregular2) Cheyne stokes yaitu pernapasan yang cepat kemudian menjadi lambat dan kadang diselingi apnea3) Kusmaul yaitu pernapasan yang cepat dan dalam4) Biot yaitu pernapasan yang ritme maupun amplitodunya tidak teratur dan diselingi periode apnea.

h) Bunyi napas1) Stertor/mendengkur yang terjadi karena adanya obstruksi jalan napas bagian atas2) Stidor yaitu bunyi yang kering dan nyaring dan didengar saat inspirasi, 3) Wheezing yaitu bunyi napas seperti orang bersiul4) Rales yaitu bunyi yang mendesak atau bergelembung dan didengar saat inspirasi5) Ronchi yaitu bunyi napas yang kasar dan kering serta di dengar saat ekspirasi.6) Batuk dan sekresinya7) Batuk produktif yaitu batuk yang diikuti oleh sekresi8) Batuk non produktif yaitu batuk kering dan keras tanpa sekresi9) Hemoptue yaitu batuk yang mengeluarkan darah

i) Status sirkulasi1) Takhikardi yaitu denyut nadi lebih dari 100 x/mnt2) Bradikhardi yaitu denyut nadi kurang dari 60 x/mnt.

j) Oksigenasi1) Anoxia yaitu suatu keadaan dengan jumlah oksigen dalam jaringan kurang2) Hipoxemia yaitu suatu keadaan dengan jumlah oksigen dalam darah kurang3) Hipoxia yaitu berkurangnya persediaan oksigen dalam jaringan akibat kelainan internal atau eksternal4) Cianosis yaitu warna kebiru-biruan pada mukosa membran, kuku atau kulit akibat deoksigenasi yang berlebihan dari Hb5) Clubbing finger yaitu membesarnya jari-jari tangan akibat kekurangan oksigen dalam waktu yang lama.

PALPASI :a. Dinding thorak, adakah pulsasi (tegangan), rasa nyeri, tumor, cekung.b. Pengembangan dinding thorak, bandingkan kiri dan kanan

k) Taktil fremitus Getaran meningkat pneumonia, penumpukan secret, atelektasis yang belum total, infark atau fibrosis paru. Sedangkan getaran menurun pleural effusion, pneumothorak, penebalan pleura, emphysema atau sumbatan bronchus.PERKUSI :Macam suara ketukan:a) SonorSuara yang normal terdengar diseluruh lapangan paru-paru.b) RedupSuara yang timbul akibat adanya konsolidasi paru (pemadatan) : tumor, atalektasis, cairan.c) HipersonorSuara yang ditimbulkan lebih keras dibandingkan dengan suara sonor. Akibat adanya udara berlebihan di paru-paru, pneumothorak, emphysema paru. d) Tympani1) Akibat adanya udara dalam suatu kantong atau ruang tertutup.2) Suara yang terdengar nyaring seperti kalau kita memukul gendang.3) Kalau terdengar di dinding thorak artinya tidak normal. 4) Normalnya terdengar dibawah diafragma kiri dimana terletak lambung dan usus besar.

Teknik perkusi1. Jari tengah diletakkan di dinding thorak2. Ujung jari tengah tangan yang lain mengetuk dibagian distal jari tengah yang berada di dinding thorak3. Gerakan mengetuk hanya dari pergrlangan tangan, setelah mengetuk segera diangkat.4. Bandingkan kiri dan kanan.5. Mulai mengetuk dari bagian atas paru, kemudian menurun.

AUSKULTASI1) Auskultasi sistem kardiovaskuler meliputi : pengkajian dalam mendeteksi bunyi S1 dan S2 normal/tidak normal, bunyi murmur, serta bunyi gesekan. Auskultasi juga digunakan untuk mengidentifikasi bunyi bruit di atas arteri karotis, aorta abdomen, dan arteri femoral.2) Auskultasi bunyi paru dilakukan dengan mendengarkan gerakan udara disepanjang lapangan paru. Suara napas tambahan terdengar, jika suatu daerah paru mengalami kolaps, terdapat cairan atau terjadi obstruksi.

9. Pemeriksaan Diagnostika. EKG, menghasilkan rekaman grafik aktivitas listrik jantung, mendeteksi transmisi impuls dan posisi listrik jantung.b. Pemeriksaan stres latihan, digunakan untuk mengevaluasi respond jantung terhadap stres fisik. Pemeriksaan ini memberiakn informasi tentang respond miokard terhadap peningkatan kebutuhan oksigen dan menentukan keadekuatan aliran darah koroner.c. Pemeriksaan untuk mengukur keadekuatan ventilasi dan oksigenasi ; pemeriksaan fungsi paru, BGA.d. Rongent : adalah alat pendeteksi yang sudah tidak asing lagi di dunia kedokteran. Tetapi bagi orang awam atau yang belum pernah mengenal alat ini biasanya begitu mendengar langsung merasakan takut dan khawatir. Padahal alat ini sangat diperlukan untuk mendeteksi penyakit atau kelainan pada diderita pada tubuh kita.