lp muscle exercise

Upload: agnes-fibriyanti-ritonga

Post on 14-Apr-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 LP Muscle Exercise

    1/12

    LAPORAN PENDAHULUAN KELOMPOK

    WISMA MAWAR PSTW BUDI MULIA 03 CIRACAS

    I. Latar Belakang

    Tahapan menjadi lansia merupakan suatu perubahan progresif pada

    organisme yang telah mencapai kematangan intrinsik dan bersifat irreversibel

    serta menunjukkan adanya kemunduran sejalan dengan waktu. Proses alami

    yang disertai dengan adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun

    sosial akan saling berinteraksi satu sama lain. Proses menua yang terjadi pada

    lansia secara linier dapat digambarkan melalui tiga tahap yaitu, kelemahan

    (impairment), keterbatasan fungsional (functional limitations),

    ketidakmampuan (disability), dan keterhambatan (handicap) yang akan

    dialami bersamaan dengan proses kemunduran (Djoko, 2000). Dengan

    demikian, kekuatan fungsi otot lansia juga dapat mengalami kemunduran.

    Penurunan kekuatan otot anggota gerak, termasuk anggota gerak

    bagian bawah berhubungan dengan gangguan pola jalan (gait), jatuh, fraktur

    panggul dan ketergantungan karena gangguan ambulasi (Frontera, et al,

    2000). Atrofi otot yang terjadi pada lansia menyebabkan penurunan kekuatan

    otot, terutama otot-otot ekstrimitas bawah. Kelemahan otot ekstrimitas bawah

    ini dapat menyebabkan gangguan keseimbangan postural. Hal ini dapat

    mengakibatkan kelambanan bergerak, langkah pendek-pendek, penurunan

    irama, kaki tidak dapat menapak dengan kuat dan cenderung tampak goyah,

    susah atau terlambat mengantisipasi bila terjadi gangguan seperti terpeleset

    dan tersandung dimana merupakan indikator yang dapat meningkatkan resikojatuh pada lansia (Wardhani, Nuhoni, Tamin, dan Wahyudi, 2011).

    Beberapa indikator meningkatnya resiko jatuh dialami pula oleh lansia

    di wisma Mawar PSTW Budi Mulya 3 Ciracas. Hal ini dapat ditunjukkan dari

    total 24 lansia, 18 lansia berada pada usia diatas 65 tahun, 17 lansia

    mengalami kelambanan dalam bergerak dan berjalan, 14 lansia melangkah

    pendek-pendek, 12 lansia terobservasi tidak dapat menapak kaki dengan kuat

    dan cenderung tampak goyah, 15 lansia memiliki riwayat jatuh lebih dari 2

    1

  • 7/27/2019 LP Muscle Exercise

    2/12

    kali, dan 15 lansia mengalami penurunan kekuatan ekstrimitas bawah, serta

    berdasarkan skrining FMS, 18 lansia beresiko mengalami jatuh (75 %),

    dengan risiko rendah 37,5% dan risiko tinggi 37,5%.

    Berdasarkan data-data maladaptif di atas, lansia wisma Mawar di

    PSTW Budi Mulya 3 Ciracas ini perlu untuk meminimalkan penurunan

    kekuatan otot lebih lanjut dengan terapi latihan fisik untuk pengendalian

    otot / melatih kekuatan otot. Latihan Kekuatan otot dapat mencegah

    penurunan kekuatan otot dan mempertahankan massa otot. Latihan juga

    mampu mencegah penurunan massa tulang, meningkatkan metabolisme, dan

    dalam jangka panjang menurunkan tekanan darah (Frontera, et al, 2000).

    Mengingat banyaknya manfaat yang diperoleh, lansia perlu untuk melakukan

    latihan penguatan. Pada kelompok lansia, latihan penguatan ditargetkan pada

    otot-otot besar tungkai bawah yang merupakan prediktor jatuh dan penentu

    kemampuan fungsional aktivitas kegiatan sehari-hari.

    1. Data yang perlu dikaji lebih lanjut

    Data yang perlu dikaji lebih lanjut adalah bagaimana faktor lingkungan

    fisik yang dapat memengaruhi pergerakan lansia di wisma mawar, seperti

    apakah lingkungan wisma dapat memfasilitasi lansia dalam melatih

    kekuatan ototnya atau malah meningkatkan resiko jatuh lansia.

    2. Masalah keperawatan

    Masalah keperawatan yang muncul adalah risiko jatuh pada kelompok

    lansia di Wisma Mawar PSTW Budi Mulia 3 Ciracas.

    II. Rencana Keperawatan

    1. Diagnosa kelompokRisiko meningkatnya kejadian jatuh pada kelompok lansia di Wisma

    Mawar PSTW Budi Mulia 3 Ciracas ditandai dengan 18 lansia berada pada

    usia diatas 65 tahun, 17 lansia mengalami kelambanan dalam bergerak dan

    berjalan, 14 lansia melangkah pendek-pendek, 12 lansia terobservasi tidak

    dapat menapak kaki dengan kuat dan cenderung tampak goyah, 15 lansia

    memiliki riwayat jatuh lebih dari 2 kali, dan 15 lansia mengalami penurunan

    kekuatan ekstrimitas bawah, serta berdasarkan skrining FMS, 18 lansia

    2

  • 7/27/2019 LP Muscle Exercise

    3/12

    beresiko mengalami jatuh (75 %), dengan risiko rendah 37,5% dan risiko

    tinggi 37,5%. Selain itu, 10 lansia mengalami artitritis, 6 lansia mengalami

    deformitas pada anggota gerak bawah akibat jatuh, 13 lansia mengalami

    gangguan postur tubuh (kifosis), 5 dari 24 lansia mengalami gangguan

    pendengaran, 9 dari 24 lansia mengalami gangguan keseimbangan, 7 dari 24

    lansia mengalami gangguan tidur, 7 dari 24 lansia memiliki penyakit vaskuler

    hipertensi, dan menurut hasil pemeriksaan FMS 75% lansia berisiko

    mengalami jatuh (risiko rendah 37,5% dan risiko tinggi 37,5%).

    2. Tujuan umum

    Risiko kejadian jatuh pada kelompok lansia di Wisma Mawar PSTW

    Budi Mulia 3 Ciracas dapat menurun dengan cara meningkatkan kekuatan

    otot para lansia.

    3. Tujuan khusus

    a. Setelah dilakukan briefing selama 10 menit, kelompok lanjut usia

    wisma Mawar dapat mengikuti kegiatan sesuai dengan pembagian pos

    dan peraturan yang ada.

    b. Selama kegiatan berlangsung selama 45 menit, kelompok-kelompok

    lanjut usia wisma Mawar terlihat mengikuti kegiatan dengan antusias

    dan mampu melakukan latihan kekuatan otot.

    c. Setelah dilakukan intervensi selama 10 menit, kelompok lanjut usia

    wisma Mawar dapat mengetahui pengertian serta tujuan dari latihan

    kekuatan otot. Latihan kekuatan otot merupakan latihan yang

    dilakukan untuk meningkatkan kekuatan otot dan fleksibilitas ototsehingga dapat menurunkan risiko lansia terjatuh. Latihan ini dibagi

    menjadi tiga bagian yang sebelumnya diikuti pemanasan dan setelah

    latihan dilakukan pendinginan. Setelah dilakukan intervensi selama

    30 menit lansia dapat melakukan kembali latihan kekuatan otot

    d. Setelah dilakukan intervensi selama 45 menit, kelompok lanjut usia

    wisma Mawar menyatakan keinginannya untuk melakukan latihan

    kekuatan otot dan melakukan secara teratur 1 kali sehari.

    3

  • 7/27/2019 LP Muscle Exercise

    4/12

    e. Setelah dilakukan intervensi selama 45 menit klien dapat

    meredemontrasikan gerakan-gerakan latihan kekuatan otot sehingga

    faktor risiko yang dapat memicu jatuh dapat diminimalkan.

    III. Rancangan Kegiatan

    1. Topik

    Upaya meningkatkan kekuatan otot dan keseimbangan tubuh pada

    kelompok lansia Wisma Mawar PSTW Budi Mulia 03.

    2. Metode

    a. Pendidikan Kesehatan

    Mahasiswa dan lanjut usia melakukan tanya jawab mengenai balance

    exercise yang sebelumnya telah dipelajari dan lansia diberitahu tentang

    senam kekuatan otot sebagai upaya untuk meningkatkan kekuatan otot

    dan mengurangi risiko jatuh.

    b. Latihan otot.

    Latihan kekuatan otot ini merupakan aktivitas yang dapat membangun

    kekuatan, menjaga kepadatan tulang, meningkatkan keseimbangan,

    koordinasi, dan mobilisasi, mengurangi risiko jatuh, serta membantu

    lansia tetap mandiri dalam menjalankan aktivitas.

    1) Pemanasan. Sebelum melakukan latihan, lansia perlu melakukan

    pemanasan dengan berjalan selama lima menit. Hal ini bertujuan

    untuk memanaskan dan melemaskan otot agar kuat ketika dilatih.

    Berjalan kaki akan dapat membantu aliran darah yang dibutuhkan

    langsung oleh otot dan menyiapkan tubuh untuk latihan. Selain itu,

    pemanasan juga bermanfaat untuk mencegah cidera.

    2) Gerakan Squat. Badan tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu,

    tangan diluruskan di depan dada. Perlahan, lansia melakukan

    gerakan duduk di kursi, tahan, dan kembali ke posisi berdiri.

    4

  • 7/27/2019 LP Muscle Exercise

    5/12

    3) Push-up dinding: lansia berdiri menghadap dinding, kaki dibuka

    selebar bahu, letakan telapak tangan pada dinding, pada hitungan

    ke empat, tekuk siku untuk merendahkan badan bagian atas (seperti

    gerakan push-up biasa). Tahan, pada hitungan kedua dorong badan

    kembali ke posisi semula secara perlahan.

    4) Berdiri pada jari-jari kaki. Lansia melakukan gerakan berdiri

    dengan bertumpu pada jari-jari kaki (berjinjit) selama dua detik.

    Setelah itu lansia dapat kembali berdiri dengan posisi semula.

    Untuk menjaga keseimbangan, lansia dapat berpegangan pada

    kursi.

    5

  • 7/27/2019 LP Muscle Exercise

    6/12

    5) Finger marching. Pada gerakan ini, lansia menggerakkan kedua

    lengannya seperti berjalan di atas kepala seolah-olah berjalan di

    atas kepala. Gerakan berikutnya sentuhkan kedua lengan lansia di

    belakang punggungnya. Jika bisa, gapai siku yang berlawanan

    dengan lengan yang lainnya. Atau bagian lengan yang mampu

    dicapai. Tahan posisi ini selama 10 detik untuk merasakan

    peregangan di area punggung, lengan, dan dada.

    6) Fleksi dan ekstensi siku. Gerakan ini dapat dilakukan dengan

    duduk atau berdiri. Selain itu gerakan juga dapat dilakukan dengan

    memakai beban (Dumbell). Posisi awal, kedua lengan berada di

    samping tubuh. Setelah itu, lengan difleksikan menuju kea rah

    dada. Tahan sejenak, lalu kembali ke posisi semula. Ulangi

    gerakan 10 kali.

    6

  • 7/27/2019 LP Muscle Exercise

    7/12

    7) Gerakan melangkah. Lansia dapat berdiri pada dasar tangga sambil

    berpegangan pada handrail. Kemudian lansia melangkahkan kaki

    kanannya ke anak tangga pertama. Sambil berpegangan, perlahan

    lansia melangkahkan kaki kirinya ke anak tangga tersebut. Tahan,

    kemudian perlahan turunkan kembali kaki kiri ke dasar tangga.

    Ulangi gerakan ini 10 kali dan dengan kaki yang berlawanan.

    8) Overhead press. Lansia dapat duduk maupun berdiri dengan

    memegang beban (dumbbell). Posisi awal, kedua lengan ditekuk di

    samping badan. Pada hitungan kedua, perlahan dorong lengan ke

    arah atas sampai lengan benar-benar ekstensi. Tahan sampai

    hitungan keempat, kemudian perlahan kembalikan lengan ke posisi

    semula.

    7

  • 7/27/2019 LP Muscle Exercise

    8/12

    9) Abduksi pinggul. Lansia berdiri di belakang kursi dengan kaki

    dibuka sedikit. Pada hitungan kedua, perlahan gerakkan kaki kanan

    kea rah luar dan kaki kiri tetap dalam posisi lurus. Tahan, pada

    hitungan keempat perlahan kembali ke posisi semula. Lakukan

    gerakan pada kaki yang berlawanan dan ulangi sebanyak 10 kali.

    10) Ekstensi lutut. Lansia duduk di kursi dengan telapak kaki

    menyentuh lantai. Perlahan luruskan (elstensi) kaki kanan. Tahan,

    pada hitungan keempat kembali ke posisi semula. Lakukan gerakan

    pada kaki yang berikutnya. Ulangi gerakan sebanyak 10 kali.

    8

  • 7/27/2019 LP Muscle Exercise

    9/12

    11) Fleksi lutut. Lansia diposisikan berdiri di belakang kursi dengan

    badan tegak. Kemudian tekuk lutut kiri ke belakang kaki. Tehan,

    pada hitungan keempat kembali ke posisi semula. Lakukan gerakan

    pada kaki berikutnya. Ulangi gerakan sampai 10 kali.

    12) Lakukan pendinginan.

    Rencana kegiatan :

    - Terdapat 3 pos untuk melakukan kegiatan latihan kekuatan otot.

    Pembagian pos berdasarkan pada penggunaan alat bantu (kursi,

    dumbbell, atau balok kayu) dan jenis gerakan latihan.

    9

  • 7/27/2019 LP Muscle Exercise

    10/12

    - Pos 1: gerakan latihan menggunakan alat bantu kursi dan gerakan

    dilakukan dalam posisi duduk. Gerakan pada pos ini meliputi

    gerakan squad, finger marching duduk dan berdiri, dan ekstensi

    lutut.

    - Pos 2: gerakan latihan menggunakan alat bantu kursi sebagai

    pegangan dan gerakan dilakukan dalam posisi berdiri. Gerakan pada

    pos ini meliputi Push-up dinding, Berdiri pada jari-jari kaki, Gerakan

    melangkah, Abduksi pinggul, dan Fleksi lutut.

    - Pos 3: gerakan latihan menggunakan alat bantu kursi dan dumbbell,

    serta gerakan dilakukan dalam posisi duduk. Gerakan pada pos ini

    meliputi gerakan Fleksi dan ekstensi siku, dan Overhead press.

    - Setiap kelompok yang berhasil melakukan gerakan latihan otot pada

    masing-masing pos, akan mendapatkan beberapa huruf yang pada

    akhirnya harus disusun menjadi satu kata. Setelah itu, kelompok

    harus menyanyikan lagu yang terdapat kata tersebut di awal lagu.

    - Klien dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok anggur, apel danjeruk. Masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang, dan akan

    melewati pos 1,2, dan 3 secara bergantian.

    - Urutan pos yang akan dilewati kelompok 1 yaitu pos 1-2-3,

    kelompok 2 yaitu 2-3-1, dan kelompok 3 yaitu 3-1-2.

    - Penilaian dilakukan berdasarkan aspek ketepatan gerakan,

    kekompakan, dan kecepatan menyusun kata serta menyanyikan kata

    tersebut.

    3. Media (Alat dan Bahan)

    Kursi (15 buah untuk target lansia hadir, dan 5 buah untuk tiap-tiap pos).

    Dumbbells yang dimodifikasi dengan botol air mineral yang diisi air (10

    buah)

    Sounds system dan microphone

    Balok kayu sebagai modifikasi anak tangga (1 buah)

    10

  • 7/27/2019 LP Muscle Exercise

    11/12

    4. Waktu

    Rabu, 23 Oktober 2013, Pukul 13.00 14.00 WIB (tentatif)

    5. Kriteria evaluasi

    a. Lansia di Wisma Mawar PSTW Budi Mulia 3 terlihat mengikuti

    kegiatan latihan kekuatan otot sesuai dengan pembagian pos dan

    peraturan yang ada.

    b. 12 lansia di Wisma Mawar PSTW Budi Mulia 3 terlihat mengikuti

    kegiatan dengan antusias dan mampu melakukan latihan kekuatan

    otot.

    c. 12 lansia di Wisma Mawar PSTW Budi Mulia 3 dapat menyebutkan

    kembali pengertian, tujuan serta dampak latihan kekuatan otot.

    d. 12 lansia di Wisma Mawar PSTW Budi Mulia 3 menyatakan

    keinginannya untuk melakukan latihan kekuatan otot dan melakukan

    secara teratur 1 kali sehari.

    e. 12 lansia di Wisma Mawar PSTW Budi Mulia 3 dapat melakukan

    kembali latihan kekuatan otot minimal 5 dari 11 gerakan.

    6. Pengorganisasian

    - MC: agnes dan ria

    - Fasilitator pos 1: dede dan marina

    - Fasilitator pos 2: siska dan sita

    - Fasilitator pos 3: lulu dan irma- Observer : pia.

    - Dokumentasi: ana

    REFERENSI

    Centers for Disease Control and Prevention. (2011). Growing Stronger-Strength

    Training for Older Adults.

    11

  • 7/27/2019 LP Muscle Exercise

    12/12

    www.cdc.gov/physicalactivity/growingstronger/exercises/index.html [20

    Oktober 2013]

    Djoko P.I. (2000).Panduan Latihan Kebugaran (Yang Efektif dan Aman).

    Yogyakarta: Lukman Offset.

    Frontera W.R., Hughes V.A., Fielding R.A., Fiatarone M.A., Evans W.J., dan

    Roubenoff R. (2000).Aging of skeletal muscle: a 12-year longitudinal

    study. J Appl Physiol ;88:1321-6.

    Wardhani, I.R., Nuhoni, S.A., Tamin, T.Z., dan Wahyudi, E.R. (2011).Kekuatan

    Otot dan Mubilitas Usia Lanjut Setelah Latihan Penguatan Isotonik

    Quadriceps Femoris di Rumah. Maj Kedokteran Indonesia: 61, 01.

    12